Sistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan beton
TUGAS AKHIR RA.091381 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
JUDUL TUGAS AKHIR : MERANCANG KEMBALI KOMPLEKS PONDOK PESANTREN AL-ICHSAN BRANGKAL SOOKO MOJOKERTO TEMA TUGAS AKHIR : MENGHIJAUKAN KEHIDUPAN-KESEMESTAAN
NAMA MAHASISWA : NUR AINIA NRP MAHASISWA : 3207.100.052 DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Ir. JOSEF PRIJOTOMO, M.Arch, IAI DOSEN KOORDINATOR : Ir. SALATOEN P, M. T
Sistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan beton
MERANCANG KEMBALI KOMPLEKS PONDOK PESANTREN ALICHSAN BRANGKAL SOOKO MOJOKERTO
LATAR
NUR AINIA
3207.100.052
•Keinginan untuk menumbuh kembangkan warisan keluarga yang difungsikan
untuk kemaslahatan Islam
dan semua
kalangan
BELAKANG masyarakat khususnya bagi anak-anak yatim/piatu. •Menciptakan pusat perkembangan, penelitian, dan pendidikan Islam yang sekaligus akan menjadi salah satu icon Islami di kab.Mojokerto. •Perkembangan arsitektur nusantaradiharapkan dapat diaplikasikan dalam desain kompleks pondok pesantren ini dengan pemberdayaan
MISI OBYEK
•Meningkatkan ukhuwah antar ummat Islam.
agama Islam.
Jenis dan Kegiatan Obyek Perancangan
MASYARAKAT UMUM
Area
MAHASISWA/PELAJAR BERKAITAN DENGAN DAKWAH ISLAM
Nama Ruang
Nama Ruang
Area
1 15
Toilet dan tempat wudhu putri
5
Musholla putra
1
Toilet dan tempat wudhu putra
25
Dapur ponpes
1
Gudang
1
1
Ruang staff
1
Ruang administrasi
1
Jumlah Ruang
Ruang utama
1
Toilet
1
•Meningkatkan kenyamanan fisik maupun psikis penghuni darul aitam melalui
Teras depan
1
Kantor pengelola madrasah :
1
solusi desain arsitektural.
Teras samping
2
Ruang tamu
1
Ruang jemaat putri
1
Ruang staff
3
Ruang remaja masjid
2
Ruang guru
1
Ruang tunggu khotib
1
Ruang TU
1
Toilet putra
3
Ruang administrasi
3
Toilet putri
3
Ruang kepala sekolah
2
Tempat wudhu putra
20
Toilet
1
Tempat wudhu putri
10
Koppontren
1
Perpustakaan
1
Ruang kesehatan
Gudang
1
Ruang menara
1
•Sebagai pusat dakwah dan syiar agama Islam. •Sebagai pusat pendidikan, pembinaan dan pengembangan ilmu pengetahuan baik aqidah, sejarah Islam, tauhid, dan ilmu dakwah bagi seluruh kalangan masyarakat. •Sebagai pusat peribadatan ummat Islam. •Sebagai wisata religi dan wisata alam. 1. Pusat peribadatan dan dakwah Islam •Shalat lima waktu, shalat Jum’at, Shalat Ied, istighosah, dzikir, dll. •Lembaga dakwah, yang nantinya mencetak kader-kader dakwah bagi ummat Islam. 2. Pusat pengkajian dan pembinaan umat Islam •Terdapat lembaga dakwah dan BAZIS (Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shodaqoh). •Terdapat pondok pesantren salafiyah.. •Terdapat bengkel bambu dan kelas wirausaha bagi santri. 3. Pusat Silaturrahmi •Berkumpulnya elemen ummat muslim dan organisasi/jam’iyah keislaman. •Terdapat pengajian keislaman (rutin dan temporer). 4. Icon kota dan wisata religi •Terdapat kebun bambu untuk wisata alam.. •Terdapat makam-makam para perintis Islam di Mojokerto. 5. Pusat pendidikan Islam •Terdapat fasilitas pendidikan mulai dari TK, MI, MTs, dan MA. •Terdapat Lembaga Pengajaran Bahasa Arab (LPBA). Jenis dan Kegiatan Obyek Perancangan Zona Vertikal : •Sebagai area peribadatan yang identik dengan nilai-nilai Ketuhanan sekaligus zona penanda ruang privat. Jenis dan Kegiatan Obyek Perancangan Zona Horizontal : •Area pesantren sebagai tempat pembelajaran ilmu ukhrowi, ilmu salafiah. • Area pengelola sebagai tempat pengelolaan administrasi, manajemen data, dan keuangan secara keseluruhan. Area madrasah sebagai tempat pembelajaran ilmu ukhrowi dan duniawi. Jenis dan Kegiatan Obyek Perancangan Zona Peralihan : •Sebagai tempat budidaya lingkungan, pengemangan, penelitian, dan berbagai macam kegiatan atau acara bersama.
DOSEN KOORDINATOR : Ir. SALATOEN P, M. T
Makam
Pemakaman
Area
TK :
Madrasah -Ruang kelas
2
-Toilet
2
Ruang peziarah
1
-Ruang bermain
1
Rumah
Ruang tamu
1
MI :
6
Kyai
Ruang tidur
4
-Ruang kelas
4
1
-Toilet
3
Toilet
2
MTs :
2
Ruang pusaka
2
-Ruang kelas
1
dapur
1
-Toilet
3
-Ruang Osis
2
MA :
1
-Ruang kelas
2
-Toilet
1
-Ruang Osis
1
LPBA
1
Lab. komputer
1
(HORIZO Ruang tengah NTAL)
ZONA PERALIHAN Jenis
Nama Ruang
Jumlah Ruang
Bangunan Aula
1
Serbaguna
RUANG LUAR RUMAH KYAI
MTS, MA MUSHOLLA DAN PONPES PUTRA MAKAM
ENTRA
KANTOR AREA PARKIR PERNAUNGAN PENGELOLA KOMPLEKS MASJID MI RUMAH KELUARGA NDALEM
NCE
LAHAN KOSONG
ORGANISASI RUANG SETELAH PERANCANGAN KEMBALI SIDE ENTRANCE KANTOR PENGELOLA PESANTREN KOMPLEKS RUMAH KELUARGA NDALEM KANTO R MASJID YAYAS AN
RUANG LUAR
RUMAH KYAI
PERNAUNGAN, AULA SERBA GUNA
AREA PESAN TREN
KEBUN BAMBU
AREA PESAN TREN
MAKAM
KEBUN BAMBU
MAIN AREA MADRASAH ENTRANCE
Lab. Bahasa
Kebun
Lab. IPA
Bambu
DOSEN PEMBIMBING IAI
TK, KANTOR MADRASAH, AULA SERBAGUNA MUSHOLLA DAN PONPES PUTRI
Kantor pengeola pesantren :
Pengelola Ruang tamu
Bangunan Masjid
ORGANISASI RUANG EXISTING
Jumlah Ruang
SIDE ENTRANCE Musholla putri
Pesantren Asrama putri
LEMBAGA-LEMBAGA YANG
Jenis
•Pelajar dan pengajar, maksudnya penyebaran pemahaman dan kepahaman
RUANG LINGKUP OBYEK
Jenis Bangunan
ZONA VERTIKAL
swadaya masyarakat.
•Sarana informasi bagi setiap kalangan.
GAMBARAN UMUM OBYEK
PELAKU AKTIVITAS
/// MENGHIJAUKAN KEHIDUPAN_KESEMESTAAN /// ZONA HORIZONTAL
Perpustakaan Luas Total Bangunan
±1.5 Ha
LATAR BELAKANG DAN PROGRAM RANCANGAN...
: Prof. Dr. Ir. JOSEF PRIJOTOMO, M.Arch,
SIDANG TUGAS AKHIR
Sistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan beton
MERANCANG KEMBALI KOMPLEKS PONDOK PESANTREN ALICHSAN BRANGKAL SOOKO MOJOKERTO NUR AINIA
PENJELASAN •
UMUM SITE •
3207.100.052
Lokasi berada di wilayah kabupaten Mojokerto, tepatnya di lahan milik K.H. Moh. Chusen Ichsan Jalan Raya Brangkal, Desa Brangkal kecamatan Sooko, kurang lebih 11 Km dari pusat kota Mojokerto. Kawasan ini diperuntukkan untuk masjid dan kompleks yayasan darul aitam Al-Ichsan yang di dalamnya juga terdapat pondok pesantren dan banyak lahan kosong di sepanjang sungai Brangkal.
POTENSI PENCAPAIAN
/// GREENING THE LIFE_KESEMESTAAN /// SITE PLAN & FOTO-FOTO EXISTING
Lokasi lahan yang berdekatan dengan jalan utama penghubung kabupaten Mojokerto dan Jombang memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk mencapai kompleks pondok pesantren Al-Ichsan.
LAHAN KOSONG DAPUR PONPES
KONDISI
FAKTUAL SITE
PINTU MASUK ASRAMA PUTRI
•SUHU HARIAN : 22’-35’
•KELEMBABAN : 70%-80% •KEC. ANGIN : 6-12 KM/JAM •CURAH HUJAN : 1700-1850 MM/TH •GSB : MIN 3m •KDB : 60%
VIEW DARI LUAR KE DALAM SITE
•KLB : RANGE 0.6-1.8 Pintu masuk ke dalam kompleks pondok pesantren masih kurang
•TINGGI MAKSIMUM : 3 LANTAI
terlihat dari jalan raya meski masjid Al-Ichsan sudah tampak dari jauh.hal ini selain diakibatkan karena kurang adanya hierarki pada desain site plan juga disebabkan penempatan entrance yang kurang tepat.
ANALISA VEGETASI
RERUMPUTAN, POHON PISANG
DOSEN KOORDINATOR : Ir. SALATOEN P, M. T
ASRAMA PUTRI
•LEBAR DAMIJA : 15 (2-5-1-5-2)
DOSEN PEMBIMBING IAI
ASRAMA PUTRI
UBI
POHON BAMBU PETUNG MANGGA
: Prof. Dr. Ir. JOSEF PRIJOTOMO, M.Arch,
ANALISA LAHAN...
SIDANG TUGAS AKHIR
Sistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan beton
MERANCANG KEMBALI KOMPLEKS PONDOK PESANTREN ALICHSAN BRANGKAL SOOKO MOJOKERTO NUR AINIA
TEMA….
3207.100.052
2
Tema yang dipergunakan untuk objek studi tugas akhir adalah Menghijaukan Kehidupan dengan sub-tema Kesemestaan (pendekatan arsitektur nusantara).
/// MENGHIJAUKAN KEHIDUPAN_KESEMESTAAN ///
POKOK : Horizontalitas TUJUAN : Mampu memberikan kesan sebagai zona public. PERSYARATAN KINERJA : Bangunan memiiki karakteristik sebagai area yang terbuka untuk umum sebagai penanda hubungan social antar masyarakat. KONSEP : Penggunaan sudut atap yang lebih tumpul.
Pengertian Greening the Life menurut Josef Prijotomo yaitu : •Hijau = biru + kuning hibrida •Hijau : tanda kehidupan, seperti juga gerak (movement) hijau dan gerak
5
POKOK : Keselarasan Masyarakat-Manusia dan Masyarakat-Alam TUJUAN : Menciptakan adanya simbiosis mutualisme antara manusia, arsitektur, dan alam. PERSYARATAN KINERJA : Menggunakan solusi-solusi desain arsitektural yang ramah lingkungan dan sesuai dengan prinsip-prinsip arsitektur nusantara. KONSEP I : Penggunaan material-material alam seperti bambu, batu-bata ekspose, pecahan keramik pada struktur ataupun elemen-elemen arsitektural dalam bangunan.
Tema Menghijaukan Kehidupan dipilih karena berawal dari keinginan penulis untuk mewujudkan simbiosis mutualisme antara arsitektur dengan alam melalui pergerakan/rutinitas manusia sebagai media penghubungnya.
SUB TEMA….
1
Pembahasan tema Menghijaukan Kehidupan dalam sub bab ini juga menjelaskan korelasinya dengan sub tema Kesemestaan sesuai pendekatan arsitektur nusantara oleh Galih Widjil Pangarsa. •Nilai Ketuhanan pada Sumbu Vertikal yang juga digunakan sebagai Penanda Ruang Privat •Nilai Kemanusiaan pada Sumbu Horizontal yang juga digunakan sebagai Penanda Ruang Publik •Terdapat Konfigurasi Pusat-Tepi •Pernaungan : Wujud Kelenturan Ruang Peralihan •Adanya Keselarasan Masyarakat-Manusia dan Masyarakat-Alam POKOK : Vertikalitas TUJUAN : Mampu memberikan kesan sebagai ruang peribadatan yang berhubungan langsung dengan prinsip keTuhanan, sekaligus sebagai penanda ruang privat. PERSYARATAN KINERJA I : Bangunan memiliki karakteristik sebagai tempat ibadah. KONSEP : Adanya pengolahan bentuk atap yang meruncing ke atas pada masjid dan makam sebagai penanda hubungan vertikal dengan Tuhan, skala ruang masjid yang dibuat megah sehingga membuat manusia merasa kecil di hadapanNya.
PERSYARATAN KINERJA II memiliki karakteristik sebagai zona privat. KONSEP di depan rumah Kyai sebagai penanda bahwa sebelum tamu masuk harus terlebih dulu singgah di selasar.
3
POKOK : Konfigurasi Pusat-Tepi TUJUAN : Menunjukkan adanya pundi-pundi Islam dalam kekhasan arsitektur nusantara. PERSYARATAN KINERJA : Bangunan memiliki elemen-elemen arsitektural yang menunjukkan adanya unsur keIslaman di dalamnya. KONSEP : Penggunaan Tiang bercabang 5 yang menggambarkan rukun Islam.
4
POKOK : Pernaungan TUJUAN : Mewujudkan adanya ruang peralihan antara zona vertikal dengan zona horizontal. PERSYARATAN KINERJA : Terdapat ruang terbuka yang ternaungi (perteduhan) yang menunjukkan adanya hubungan antara zona yang satu dengan yang lain. KONSEP : Aula serbaguna sebagai area terbuka tempat berkumpulnya seluruh penghuni kompleks pondok pesantren sekaligus sebagai tempat berlangsungnya berbagai macam acara social yang juga berfungsi untuk pernaungan antar zona pada organisasi ruang. SIDE ENTRANCE
: Bangunan KANTOR PENGELOLA PESANTREN
: Adanya selasar
KOMPLEKS RUMAH KELUARGA NDALEM KANTO R MASJID YAYAS AN
RUANG LUAR
RUMAH KYAI
AREA PESAN TREN
PERNAUNGAN, AULA SERBA GUNA
MAKAM
KEBUN BAMBU
MAIN AREA MADRASAH
DOSEN PEMBIMBING IAI
KEBUN BAMBU
AREA PESAN TREN
ENTRANCE
DOSEN KOORDINATOR : Ir. SALATOEN P, M. T
KONSEP II : Pembuatan kebun bambu sebagai upaya reboisasi bambu sekaligus sebagai obyek wisata alam bagi pengunjung pesantren.
: Prof. Dr. Ir. JOSEF PRIJOTOMO, M.Arch,
TEMA ...... SIDANG TUGAS AKHIR
Sistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan beton
MERANCANG KEMBALI KOMPLEKS PONDOK PESANTREN ALICHSAN BRANGKAL SOOKO MOJOKERTO NUR AINIA
3207.100.052
/// MENGHIJAUKAN KEHIDUPAN_KESEMESTAAN ///
Sekilas tentang Bambu Keberadaan bambu di Indonesia seperti butiran pasir dipantai, banyak tapi tidak begitu berharga. Kurangnya pemanfaatan dalam dunia konstruksi/arsitektur menyebabkan bambu menjadi komoditas yang dipandang sebalah mata, padahal dengan porsi penggunaan yang tepat material bambu ini bisa memberi sentuhan yang culup menarik. Akibat tidak ada pengembangan maka bambu jadi tidak menarik sehingga masyarakat tidak menyukainya. Akhirnya bambu sebagai material lokal posisinya semakin terpinggirkan. Hal ini tentu menyedihkan, mengingat persediaan bambu di Indonesia sangat melimpah, namun sebenarnya kita masih belum optimal dalam memanfaatkannya. Pemanfaatan bambu harus didukung oleh upaya reboisasi dan pengelolaan yang ramah lingkungan. Kita sangat berkepentingan untuk menjaga ketersediaan bambu, tidak hanya untuk kebutuhan produksi, juga untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan kualitas lingkungan. Bambu menghasilkan biomassa tujuh kali lipat dibanding hutan pepohonan. Selain itu rumpun bambu berperan dalam mencegah erosi karena dapat memperkuat ikatan partikel dan menahan pengikisan tanah. Karenanya, pemanfaatan bambu harus diintegrasikan dengan upaya pelestarian agar bambu tetap tersedia dalam jumlah yang cukup dan kualitas yang baik. Bambu memiliki kekuatan yang dapat dipersaingkan dengan baja. Karena kelenturan dan kekuatannya yang tinggi, struktur bambu juga merupakan bangunan tahan gempa. Sayangnya, selama ini kekuatan bambu belum diimbangi dengan teknik sambungan yang kuat. Paduan antara kekuatan, kejelian arsitek, dan keampuhan bahan pengawet menghasilkan konstruksi yang kuat, tahan gempa, indah, dan awet hingga puluhan tahun. Dari berbagai penelitian, struktur bambu terbukti memiliki banyak keunggulan. Seratnya yang liat dan elastis sangat baik dalam menahan beban (baik beban tekan/tarik, geser, maupun tekuk). kuat tekan bambu (yang berkualitas) sama dengan kayu, bahkan kuat tariknya lebih baik daripada kayu. Bahkan dengan kekuatan seperti ini, jenis bambu tertentu bisa menggantikan baja sebagai tulangan beton. Pada konstruksi bambu biasanya digunakan baut 12 mm dan ijuk ( lebih populer ) untuk menyambung antar bambu. Sambungan dengan baut harus terlihat rapi dan bersih sehingga konstruksi bambu terlihat lebih bagus . Untuk memasang bautnya, bambu dibor terlebih dahulu, kemudian baut dimasukkan ke bambu dan diberi mur, ( Pasang murnya jangan terlalu keras supaya bambu tidak pecah), Berbeda dengan kayu, adanya rongga pada bambu membuatnya harus diperlakukan khusus agar tidak mudah pecah. Sambungan dengan baut menciptakan konstruksi yang tidak kaku sehingga tahan terhadap gempa (karena konstruksi akan bergerak mengikuti arah getar gempa). Ini masih ditambah lagi dengan bobotnya yang ringan sehingga berat keseluruhan struktur tidaklah besar. Ini merupakan kelebihan lain dari konstruksi bambu. Sambungan dengan kombinasi pasak dan ijuk, type sambungan yang tidak kaku, yakni memakai kombinasi paku/pasak bambu yang diikat ijuk. Dengan teknik pengikatan tertentu, ijuk sangat baik untuk mengikat sambungan struktur bambu. ikatan ijuk bagus dalam menahan beban ke samping. Selain ijuk, rotan juga dapat sebagai pengikat sambungan. Namun, Fungsi karena tidak Jenis sekuat Bambu ijuk, maka ikatan rotan biasanya hanya dipakai di interior. Diameter Kolom struktur (
14—15 cm Betung/petung Tali/apus
tiang penyangg a) Kuda-
Gombong/ando
kuda
ng
Gording /
bambu Legi
Bambu hitam
12 cm
10 cm
Betung/petun g
blandar Kasau
Tali/apus
6 cm
Reng
Tali/apus
6 cm (dibelah
Dinding
Tali/apus,
6 cm
2) Bambu legi
Gombong/andong
bambu T E(utuh KNIK PE N G A hitam WETAN Caraatau pengawetan yang dikembangkan mengunakan tabung, dapat dioperasikan tanpa tenaga listrik, sehingga cocok untuk pedesaan. Bahan pengawet berupa larutan kimia anyaman) dengan tekanan udara (Morisco, 1998). Proses pemasukan larutan pada dimasukkan bambu diameter 8 cm, panjang 6 m memakan waktu sekitar 20 menit..
Nosle untuk proses pengawetan bambu dengan tekanan. (Paten Sederhana, 2004)
KONSEP DAN SKETSA RANCANGAN...
DOSEN KOORDINATOR : Ir. SALATOEN P, M. T
DOSEN PEMBIMBING IAI
: Prof. Dr. Ir. JOSEF PRIJOTOMO, M.Arch,
SIDANG TUGAS AKHIR
Sistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan beton
MERANCANG KEMBALI KOMPLEKS PONDOK PESANTREN ALICHSAN BRANGKAL SOOKO MOJOKERTO NUR AINIA
sistemair
3207.100.052
Sumber air dari sumur air tanah yang disalurkan ke atas menggunakan pompa, dan kemudian disalurkan pada tiap unit toilet menggunakan sistem up feed. Yang berhubungan vertikal pada shaft pada tiap toilet. Sumur air tanah terdapat pada masing-masing unit bangunan.
// MENGHIJAUKAN KEHIDUPAN_KESEMESTAAN /
Sistempenghawaan
sistemstruktur Menggunakan sistem rangka, dengan kolom-balok, kolom berdiameter 80 cm, dengan jarak 8-9 meter, tebal balok 80 cm, dengan menggunakan sistem two way slab on beam pada bangunan masjid dan aula serbaguna.
Menggunakan penghawaan alami berupa adanya bukaanbukaan dan celah celah pada dinding (dinding bernafas) yang terbuat dari bambu.
KM/WC/Dapur, Dsb Pompa Sumur air tanah
sistemair
sistemstruktur Seluruh bangunan menggunakan sistem sambungan ikat dan pasak dengan bambu sebagai material utamanya.
Adapun sebagian bangunan yang sistem airnya menggunakan sistem konvensional yaitu dengan menggunakan sumur air tanah tanpa penggunaan pompa (dengan tenaga manusia. Sistem ini digunakan pada bangunan pesantren khususnya asrama putra dan asrama putri yang ditujukan agar santriwan/santriwati dapat berlatih untuk hidup dalam nuansa kesederhanaan.
Sistemlistrik
Menggunakan sumber listrik dari PLN.
KELAKA SEBAGAI PENUTUP ATAP
Sedangkan untuk pengairan kebun bambu dan ladang juga menggunakan sistem konvensional yang sumber airnya diambil dari sungai Brangkal.
Perlindunganter hadap kebakaran Sistem pemadaman terhadap kebakaran dilakukan secara konvensional dengan beberapa fire extinguisher dan air yang tersedia karena desain bangunan berbasis swadaya masyarakat.
DOSEN KOORDINATOR : Ir. SALATOEN P, M. T
DOSEN PEMBIMBING IAI
: Prof. Dr. Ir. JOSEF PRIJOTOMO, M.Arch,
SIDANG TUGAS AKHIR
Sistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan beton
MERANCANG KEMBALI KOMPLEKS PONDOK PESANTREN ALICHSAN BRANGKAL SOOKO MOJOKERTO
// MENGHIJAUKAN KEHIDUPAN_KESEMESTAAN /
Perkebunan Intensif
NUR AINIA
bambu yang intensif adalah suatu perkebunan 3207.100.052Perkebunan di mana bambu merupakan tanaman utamanya. Tanamlah
budidayabamb u
Secara garis besar, bambu terbagi menjadi 2 jenis: bambu rumpun (sympodial) dan bambu rambat (monopodial). Perbanyakan Bambu Ada beberapa teknik untuk memperbanyak bambu, yaitu perbanyakan rimpang (rhizoma), potongan batang, atau menggunakan cabang dan biji untuk beberapa jenis bambu besar. Perbanyakan dengan Potongan Batang Perbanyakan dengan potongan batang baik untuk perkebunan besar dan untuk penahan angin karena lebih mudah dan memerlukan waktu yang lebih singkat. Langkah-langkah perbanyakan dengan batang: 1. Pilihlah batang bambu yang berumur sekitar 2-3 tahun dan memiliki banyak cabang. 2. Potonglah sedekat mungkin dengan tanah, dan kemudian potong-potonglah batangnya sepanjang 1,5 sampai 2 meter. 3. Bersihkan cabang-cabang dan daunnya setelah buku pertama pada tiap potongan, tapi sisakan 2 atau 3 cabang pada satu sisinya. 4. Galilah parit dan kuburlah batang bambu itu sedalam kirakira 15 cm. Setelah penanaman, potonglah cabang-cabang yang tersisa pada 2 buku di atas tanah. Ini akan membantu Anda mengetahui di mana bambu itu ditanam. 5. Sirami setiap hari selama satu minggu pertama. Setelah itu, sirami dua kali seminggu selama satu bulan. ketika batang bambu itu sudah mulai bertunas, batang itu sudah siap untuk digali, dipotong, dan ditanam kembali ke tempat yang Anda inginkan.
Menanam Bambu Berkualitas Tinggi Untuk menanam bambu berkualitas tinggi, dibutuhkan pasokan unsur hara yang cukup, mengingat tanaman bambu adalah tanaman pemakan Uji coba berat. yang pernah dilakukan pada bambu menunjukkan bahwa kayunya lebih kuat jika ditanam pada punggung bukit daripada dekat sungai.
DOSEN KOORDINATOR : Ir. SALATOEN P, M. T
bambu dalam baris dengan jarak rumpun 4-6 meter dan jarak antar baris 8-10 meter. Pada lahan-lahan yang miring, tanamlah bambu sesuai kontur. Dengan memberi jarak 8-10 meter antar baris, akan menyediakan banyak ruang pada saat memanen dan mengumpulkan batangnya. Anda juga bisa menggembalakan ternak antar baris-baris itu.
Usia Batang Bambu Bambu sebaiknya dipanen setelah berumur 3 tahun. Untuk beberapa jenis bambu, bahkan harus dipanen saat berumur 4, 5, atau 6 tahun. Jenis bambu tali/apus paling baik dipanen setelah 3 tahun, jenis bambu petung setelah 4 atau 5 tahun. Perawatan dan Penyimpanan Bambu memerlukan waktu pengeringan selama 4-8 minggu sebelum siap digunakan.
• Perlakuan Secara Kimiawi.
Masukkan ke dalam bak yang berisi larutan tuba selama 4-6 minggu. Setelah itu angkat bambu dan keringkan di tempat teduh hingga siap digunakan. Jika Anda menggunakan perlakuan dengan memendam dalam air terlebih dahulu, maka perlakuan pengawetan dengan tuba hanya akan memerlukan waktu selama 2 minggu. • Minyak dan Pernis. Furnitur atau barang kerajinan dari bambu yang telah diselesaikan, dapat diminyaki atau dipernis untuk mencegah jamur, memperpanjang umur barang, serta meningkatkan nilai produk tersebut. • Pengawetan dengan Borak. Bambu dapat juga diawetkan dengan menggunakan borak, sejenis bahan kimia yang dapat membunuh hama penggerek dan telur-telurnya. Borak paling baik digunakan untuk mengawetkan bambu dalam jumlah besar dengan cepat dan biasanya untuk keperluan ekspor. Hampir semua negara tidak mau mengimpor bambu yang tidak diawetkan dengan borak atau bahan kimia lainnya terlebih dahulu. Cara mengawetkannya tinggal merendam batang bambu ke dalam larutan air yang sudah diberi borak selama 2 minggu, kemudian keringkan di tempat teduh dan tidak menempel di tanah.
Pengawetan Langkah pertama dalam pengawetan bambu adalah mengurangi kadar gula dalam bambu. Karena itulah sebaiknya Anda memanen bambu hanya di saat musim kemarau dan hanya saat bambu telah berumur 3 tahun atau lebih. Langkah berikutnya adalah mengurangi kandungan gulanya lebih jauh lagi. Ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain: • Pengeringan dalam Rumpun. Kita dapat memotong batangnya dan membiarkannya di dalam rumpun selama 4-6 minggu hingga daunnya rontok. Batang itu harus diletakkan di atas batu sehingga tidak menempel atau menyentuh tanah. Daun akan menghabiskan banyak gula yang terdapat dalam batang dan batang akan mengering secara perlahan tanpa memberi tempat yang bisa dipakai oleh penggerek untuk menempatkan telurnya. • Pengawetan dengan Air. Batang dapat direndam dalam air mengalir selama 2-3 minggu. Air akan menghilangkan hampir semua kandungan gula. Setelah perendaman, batang bambu harus dikeringkan secara perlahan pada tempat yang teduh. Jangan menjemurnya di terik matahari karena batang bambu bisa pecah atau retak. • Pengawetan dengan Air Laut. Pengawetan ini adalah dengan merendam bambu ke dalam air laut. Ikatlah kuat-kuat bambu dengan pemberat batuan sehingga tidak mengapung atau hanyut. Jangan biarkan bambu-bambu itu terpapar dan terjemur ketika air surut untuk melindunginya dari keretakan.
DOSEN PEMBIMBING IAI
: Prof. Dr. Ir. JOSEF PRIJOTOMO, M.Arch,
SIDANG TUGAS AKHIR
Sistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan beton
MERANCANG KEMBALI KOMPLEKS PONDOK PESANTREN ALICHSAN BRANGKAL SOOKO MOJOKERTO NUR AINIA
3207.100.052
DOSEN KOORDINATOR : Ir. SALATOEN P, M. T
DOSEN PEMBIMBING IAI
: Prof. Dr. Ir. JOSEF PRIJOTOMO, M.Arch,
// MENGHIJAUKAN KEHIDUPAN_KESEMESTAAN /
SIDANG TUGAS AKHIR
Sistem struktur portal, konstruksi komposit antara rangka truss dan beton
MERANCANG KEMBALI KOMPLEKS PONDOK PESANTREN ALICHSAN BRANGKAL SOOKO MOJOKERTO NUR AINIA
// MENGHIJAUKAN KEHIDUPAN_KESEMESTAAN /
3207.100.052
ILMU DARI WAE REBO...
ILMU DARI WAE REBO...
DOSEN KOORDINATOR : Ir. SALATOEN P, M. T
DOSEN PEMBIMBING IAI
: Prof. Dr. Ir. JOSEF PRIJOTOMO, M.Arch,
SIDANG TUGAS AKHIR
gambar potongan konstruksi BAMBU yang ditanam
balok lantai tanah urug batu apit tiang kolong batu alas
IJUK
tanah
Batu alas sebagai penahan beban bangunan, permukaan cenderung rata. Batu apit sebagai gotri/batu yang mampu membuat tiang lentur ketika mendapat gaya puntir (penyelesaian untuk menanggapi bencana gempa). Pengurugan berlapis-lapis setelah tanah urug, batu apit, tanah urug lagi, kemudian batu apit lagi,