JUAL BELI ARISAN MOTOR DENGAN SISTEM LELANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga)
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam Dalam Ilmu Hukum Islam
Oleh :
MUH. ALI MURTANDHO NIM: 211.05.012
JURUSAN SYARI’AH PROGRAM STUDI AHWAL AL SYAKHSIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI STAIN SALATIGA 2010
DEKLARASI
Bismillahirrohmanirrohim Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi meteri yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan rujukan. Apabila di kemudian hari ternyata materi atau pikiran-pikiran orang lain diluar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan keaslian skripsi ini di hadapan bidang munaqosah skripsi. Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 1 Agustus 2010
Penulis
ii
iii
MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri
iv
PERSEMBAHAN
Karaya Sederhana Ini Kupersembahkan
Kepada Bapak dan Ibu yang memiliki mata bening nan basah penuh harap bertangan lemah menengadah lirih berdo’a untuk kesuksesan buah hatinya tanpa balas budi. Kepada kakak dan adikku yang selalu mengharap keberhasilanku. Kepada teman seperjuangan pendawa lima (aptriliyanto, sumanto, emon kaffa, mamad dulloh, ali murtadho) semoga sukses dalam menempuh perjalan hidup. Kepada Immawan dan Immawati IMM Cabang Salatiga yang telah memberikan pelajaran dan pengalaman berorganisasi sebagai bekal hidup menatap masa depan.
v
KATA PENGANTAR
Ucapan syukur Alhamdulillahirobbil’alamin dalam setiap saat sebagai konsekuensi atas limpahan rahmad serta hidayah Allah yang senantiasa bersama orang-orang yang selalu bersyukur akan nikmat-nikmat Allah. Untaian shalawat dan salam senantiasa kita sanjungkan kepada pelepas kebodohan dengan AlQur’an yang agung Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya. Semoga kita termasuk, manusia dari golongannya. Sebagai isan yang diciptakan Allah SWT dalam keadaan kekurangan dan kelemahan, penulis sadar bahwa skripsi sederhana ini tidak akan terealisir tanpa adana dorongan dan bantuan dari berbagai pihak terutama sekali dari rasa kecintaan terhadap Almamater STAIN
Salatiga yang telah mengasuh,
membimbing dan mendidik kami selama ini. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada. 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Moh. Khusen, M.Ag, M.A, yang dengan penuh lapang dada membimbing, memberi nasehat dan arahan sejak awal hingga akhir penelitian dan penulisan skripsi ini.
3. kepada ayahanda dan ibunda yang ridho dan doa restunya senantiasa penulis harapkan. Warkhamhuma Kama Robbayaani Shoghiro. 4. Kepada segenap dosen dan karyawan yang ikut membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini sampai kemunaqosah. Penulis hanya mampu menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya. vi
5. Kepada Immawan dan Immawati IMM Cabang Kota Salatiga yang telah banyak memberikan informasi dan pengalaman tentang organisasi. 6. Kepada teman-temanku seperjuangan (emon kaffa, mamad D.H, Heriyanto) yang telah memberikan inspirasi dan semangat kepada penulis untuk menyusun dan menyelesaikan tugas skripsi ini. Kepad pihak-pihak lain yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, kami ucapkan “Jazakumullahu khoiron kastiron”. Amiin Tulisan ini semata-mata sebagai pijakan awal bagi penulis untuk untuk melangkahkan kai kedepan dalam rangka mengemban amanat Allah SWT berupa ilmu yang barokah serata manfaat dunia akhirat. Akhirnya sebagai rasa terimakasih penulis merasa berkepentingan untuk sekedar menghaturkan terimakasih, teriringdoa jazakumullahu ahsanal jaza’ bagi semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini. Sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan tentunya dalam penulisan skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kritik proportif dan konstruktif bisa lebih menyempurnakan untuk tulisan-tulisan yang akan datang.
Salatiga, Agustus 2010
Penulis
vii
Abstrak Fenomena jual beli arisan motor dengan sistem lelang pada zaman sekarang begitu semarak peminatnya. Terutama pada lingkup kehidupan di masyarakat Kota Salatiga pada kususnya. Oleh karena itu pihak CV. Mandiri Konstiti Cabang Kota Salatiga yang bergerak dibidang jasa arisan motor pada kususnya, melayani konsumen dengan baik dan professional. Dalam hal ini pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga mengedepankan pelayanan dan kualitas. Dalam penelitian ini menghasilkan rumusan masalah yang menjadi bahan pertanyaan sebagai berikut: pertama, Bagaimanakah konsep jual beli arisan motor dengan sistem lelang dalam fiqh dan perundang-undangan? Kedua, Bagaimanakah pelaksanaan jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga? Ketiga, Apakah motivasi peserta jual beli arisan motor dengan system lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga? Keempat, Bagaimanakah proses jual beli arisan motor dengan system lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga dalam perspektif Hukum Islam?. Penelitian ini menggunakan metode Field Research, yang mana peneliti terjun langsung di lapangan untuk meneliti dan menganalisis. Adapun data primer yang diambil dari hasil wawancara kepada informan yang menjadi peserta arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Salatiga. Data skunder yang diambil dari dokumen-dokumen, buku-buku, dan data-data di CV. Mandiri Konstiti EMKA Salatiga. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan langkah observasi, dokumentasi dan metode deskritif kepada peserta arisan yang melakukan pendaftaran arisan motor sampai mengikuti lelang dan memenangkan lelang. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut, menurut fiqh dan undang-undang membolehkan jual beli lelang (muzayyadah) arisan motor dengan system lelang yang terjadi di CV. Mandiri Konstiti EMKA Salatiga dengan kata sepakat (suka rela atau intirodlin) antara pembeli dan penjual. Pelaksanaan jual beli arisan motor dengan sistem leang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Salatiga berjalan dengan baik dan sistematik yang sesuai dengan tata tertib arisan yang dikesepakatan bersama (peserta arisan dan pihak CV. EMKA). Faktor-faktor yang memotivasi orang untuk menikuti arisan motor adalah keinginan untuk mendapatkan motor sesuai dengan keinginan yang sesuai dengan penghasila, keinginan untuk menabung. Usaha yang dilakuakn CV. Mandiri Konstiti EMKA Salatiga memberikan hadiah (doorprize) kepada peserta arisan pada saat pelaksanaan lelang dalam tiap kelompok.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
DEKLARASI ..................................................................................................
ii
NOTA PEMBIMBING ...................................................................................
iii
PENGESAHAN ..............................................................................................
iv
MOTTO ..........................................................................................................
v
PERSEMBAHAN ...........................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................
vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................
ix
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................
1
A. Latar Belakang Masaah .................................................................
1
B. Penegasan Istilah ...........................................................................
6
C. Rumusan Masalah .........................................................................
8
D. Tujuan Penelitian ..........................................................................
9
E. Telaah Pustaka ..............................................................................
10
F. Kerangka Teoritik .........................................................................
12
G. Metode Penelitian .........................................................................
15
H. Sistematika Penulisan ...................................................................
17
BAB II : LANDASAN TEORI .......................................................................
19
A. Jual beli dalam Hukum Islam .......................................................
19
B. Jual beli dengan sistem lelang menurut perspektif Fiqh ...............
27
ix
C. Jual beli dengan sistem lelang menurut perspektif Undang-undang .............................................................................
34
BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN ................................................
39
A. Gambaran umum CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga ....................................................................
39
B. Pelaksanaan jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga ....................
50
C. Motivasi peserta jual beli arisan motor dengan system lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. ..............
63
D. Kepuasan Konsumen jual beli arisan motor dengan system lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. ...................................................................
70
BAB IV : ANALISIS DATA ..........................................................................
76
A. Analisis terhadap pelaksanaan jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga ....................................................................
76
B. Analisis motivasi peserta jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. ...................................................................
79
C. Analisis kepuasan konsumen jual beli arisan motor dengan system lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga.....................................................................
x
81
D. Analisis jual beli arisan motor dengan sistem lelang dalam perspektif Hukum Islam .....................................................
82
BAB V : PENUTUP .......................................................................................
91
A. Kesimpulan ...................................................................................
91
B. Saran .............................................................................................
93
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAN LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Allah
menciptakan
manusia
dengan
suatu
sifat
yang
saling
membutuhkan satu sama lainnya. Tidak ada seorangpun yang dapat menguasai seluruh apa yang diinginkan. Tetapi manusia hanya dapat mencapai kebahagiaan yang menjadi hajatnya itu, dia mesti memerlukan apa yang menjadi kebutuhan orang lain.1 Dalam kehidupan masyarakat manusia melakukan kegiatan ekonomi adalah tabiat manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan kebutuhan itu memperoleh rizki dan dengan rizki itu ia dapat melangsungkan kehidupannya. Bagi orang Islam, Al-Qur’an adalah petunjuk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bersangkutan dengan kebenaran absolute. Sunnah Rasulullah berfungsi untuk memperjelas kandungan Al-Qur’an dan Hadits Nabi yang merangsang manusia untuk rajin bekerja, kegiatan ekonomi termasuk didalamnya dan mencela orang yang menjadi pemalas. Tetapi tidak setiap kegiatan itu punya watak yang merugikan orang lain dan banyak menguntungkan sebagian kecil orang, setiap monopoli dagang, calo, perjudian dan riba pasti akan ditolak.2
1
M. Yusuf Qardawi. Halal dan Haram dalam Islam, PT. Bina Ilmu, Semarang, 1993,
hlm. 348. 2
M. Zuhri. Riba dalam Al-Qur’an dan Masalah Perbankan (Suatu Tilikan Antisipatif). PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996, hlm. 1.
1
2
Firman Allah dalam Al-Qur’an yang menerangkan tentang jual beli dan barang-barang yang riba termaktub dalam suarat Al-Baqarah ayat 275.
Artinya: …Padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.3 Untuk itu Allah memberi inspirasi kepada mereka untuk mengadakan penukaran dan semua yang kiranya bermanfaat dengan jalan jual beli dan semua cara penghitungan, sehingga hidup manusia dapat berdiri dengan lurus dan mekanisme hidup ini bekerja dengan baik dan produktif.4 Dengan berkembangnya teknologi telah mendorong masyarakat untuk mengadakan spesialisasi produksi. Dalam tingkatan ini orang tidak lagi memproduksi untuk dirinya sendiri, melainkan mereka memproduksi untuk pasar. Dalam hal ini muncul peranan jual beli atau perdagangan.5 Jual beli adalah suatu perjanjian, dengan perjanjian itu kedua belah pihak mengatakan dirinya untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang dan pihak yang lain membayar harga yang telah dijanjikan. Meskipun tidak disebutkan dalam salah satu pasal Undang-undang, namun sudah semestinya bahwa harga
3
Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2000, hlm. 254. 4 Ibid., hlm. 254. 5 A. M. Syaefuddin. Islam untuk Disiplin Ilmu Ekonomi, Dirjen Lembaga Islam Depag RI, Jakarta, 1997, hlm. 93.
3
ini harus sejumlah uang, karena bila tidak demikian dan harga itu berupa barang, maka jual beli yang terjadi tukar menukar atau barter. 6 Jual beli menurut KUH Perdata pasal 1457 jual beli adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan.7 Unsur pokok perjanjian jual beli adalah barang dan harga. Sesuai dengan asas konsensualisme yaitu menjiwai hukum perjanjian bahwa perjanjian jual beli itu sudah lahir pada detik terciptanya “sepakat” mengenai barang dan harga, maka terjadilah jula beli yang syah.8 Sifat konsensualisme dari jual beli tersebut ditegaskan dalam pasal 1458 KUH Perdata sebagai berikut: “Jual beli itu dianggap telah terjadi antara kedua belah pihak, seketika setelahnya orang-orang ini mencapai sepakat tentang kebendaan tersebut dan harganya, meskipun kebendaan itu belum diserahkan, maupun harganya belum dibayar”.9 Perdagangan atau jual beli dapat dilakukan dengan tunai dan dapat pula dengan lelang. Cara jual beli dengan sistem lelang dalam fiqih disebut Muzayyadah.10 Muzayyadah adalah salah satu jenis jual beli di mana penjual menawarkan barang dagangannya di tengah-tengah keramaian, lalu para pembeli saling menawar dengan harga yang lebih tinggi sampai pada harga 6 Subekti dan Tjitrosudibyo, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Pradaya Paramita, Jakarta, hlm. 336. 7 Subekti, Hukum Perjanjian, PT. Internusa, Jakarta, hlm. 1. 8 Subekti, Aneka Perjanjian, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992, hlm. 2. 9 Subekti dan Tjitrosudibyo, op. cit., hlm. 41. 10 Imam Ash-Shan’ani, Subulus Salam, Darul Kutub Al-Ilmiyah., Beirut, Juz. III, 1995, hlm. 23.
4
yang paling tinggi dari salah satu pembeli, lalu terjadilah akad dan pembeli tersebut mengambil barang dari penjual.11 Dengan perubahan zaman dan pola pikir masyarakatpun ikut berkembang, sekitar tahun 2002 CV. Mandiri Konstiti EMKA didirikan, jual beli arisan motor dengan sistem lelang mulai semarak di lingkungan masyarakat, persentasenya meningkat sangat drastis. Hal ini pun dipengaruhi pula oleh peran petugas yang profesional dan kantor CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga sebagai badan administrasi. Kantor lelang negara (pemerintah) dan balai lelang (swasta) untuk memperlancar pelaksanaan arisan motor dengan sistem lelang. Jual beli arisan motor dengan sistem lelang merupakan suatu sarana yang sangat tepat untuk menampung para pembeli untuk mendapatkan barang yang telah diinginkannya. Sehingga benar-benar apa yang telah diinginkannya telah tercapai. Jual beli arisan motor dengan sistem lelang juga harus mempunyai sistem menajemen yang professional dalam menjalankan tugas dan perannya di masyarakat. Sehingga sedikit demi sedikit kurang fahamnya masyarakat tentang syari’at Islam terutama pada masalah jual beli dengan system lelang dapat diberdayakan.12 Peningkatan peran jual beli arisan motor dengan sistem lelang dilakukan dengan
profesional
sesuai
dengan
perkembangan
tingkat
kebutuhan
masyarakat, karena usaha-usaha pengembangan peran jual beli arisan motor
11 Syaikh Abdurrahman Al-Jaziri, Al-Fiqh ‘Ala al-Madzahib Al-Arba’ah, Beirut Libanon, Juz. II, 1992, hlm. 257. 12 M. Faruq An-Nabahan, Sistem Ekonomi Islam, Press, Yogyakarta, 2000, hlm. 111112.
5
dengan sistem lelang bisa dikatakan menjadi bagian intregal dari usaha-usaha perbaikan ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Sehingga lambat laun mekanisme dan proses pengembangan ekonomi masyarakat bisa dilaksanakan dengan arah dan pengendalian berdasarkan syari’at Islam.13 Jelas kiranya bahwa jual beli arisan motor dengan sistem lelang dalam kerangka perkembangan ekonomi umat, perlu diarahkan sebagai sarana pemerataan kemakmuran rakyat dan penggunaan barang. Dalam hal ini akan memperlancar roda perekonomian dan memperluas pasar konsumen.14 Dari hasil studi awal yang penulis lakukan diketahui bahwa pada tahun 2002 sampai sekarang di kantor CV. Mandiri Konstit EMKA Cabang Kota Salatiga terdapat sedikitnya 229 kelompok arisan dengan anggota kurang lebih 20.000 orang dan dalam 1 kelompok terdapat kurang lebih 70 orang peserta yang mengikuti arisan motor dengan system lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga.15 Dari
penelusuran
tersebut
juga
ditemukan
faktor-faktor
yang
menyebabkan keinginan orang untuk mengikuti arisan motor dengan sistem lelang. Pertama faktor keinginan seseorang untuk mendapatkan motor dengan pembayaran dan cicilan yang murah sesuai dengan penghasilan yang didapat perbulannya. Kedua keinginan seseorang untuk menabung uang yang sewaktu-waktu dapat diambil dan digunakan. Ketiga keinginan seseorang untuk mendapatkan barang-barang hadiah (doorprize) dari undian keseluruhan peserta yang membayar. 13
Ibid., hlm. 75-76. Adi Sasono, Didin Hafiduddin, A. M. Saefadin, dkk, Op.cit., hlm.79. 15 Laporan Bulanan CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. 14
6
Dengan adanya ketentuan yang telah menjadi kesepakatan bersama yang dijadikan tata tertib di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga, masih ada peserta arisan motor dengan sistem lelang yang tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagai peserta. Di antaranya untuk menyetorkan uang bulanan masih ada peserta yang masih hutang, bahkan ada peserta yang keluar dari anggota CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga tanpa pemberitahuan yang jelas. Dari permasalahan ini membuat kondisi keuangan CV. Mandiri Konstiti EMKA menjadi tidak setabil, dan mengakibatkan kesulitan dalam mencari peserta pengganti untuk menutupi kekurangan keuangan di CV. Mandiri Konstiti EMKA dalam jatuh tempo pelaksanaan lelang. Berdasarkan hal-hal di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga dalam tinjauan hukum Islam.
B. Penegasan Istilah Untuk memperoleh kejelasan dan mempermudah pemahaman serta menghindari kesalahan pengertian mengenai judul di atas, maka perlu diperjelas beberapa istilah kunci sebagai berikut:
7
1. Jual beli Arisan Motor Jual beli adalah Tukar menukar harta dengan harta yang lain atas dasar saling rela.16 Arisan adalah Pengumpulan uang oleh beberapa orang secara berkala, lalu diundi di antara mereka siapa yang memperolehnya.17 Istilah arisan motor yang dimaksud dalam skripsi ini adalah pengumpulan uang dari peserta arisan dalam bentuk kelompok, yang mana peserta arisan sebagai pembeli dan pengelola uang sebagai penjual (CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga) secara berkala, lalu diundi di antara peserta arisan siapa yang memperoleh motor (dengan proses lelang).18 2. Sistem Lelang Sistem adalah Sekelompok bagian cara (metode, alat) yang bekerja bersama-sama secara teratur untuk melakukan sesuatu.19 Lelang adalah Salah satu jenis jual beli di mana penjual menawarkan barang di tengah keramaian lalu para pembeli saling menawar dengan harga lebih tinggi sampai pada batas harga tertinggi dari salah satu pembeli, lalu terjadi akad dan pembeli tersebut mengambil barang dari penjual.20
16 W. J. S. Poerwadaminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka, Jakarta, 2004, hlm. 94. 17 Ibid., hlm. 59. 18 Buku panduan CV. Mandiai Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. 19 Ibid., hlm. 1134. 20 Abdullah al-Mushlih & Shalah ash-Shawi, Fikih Ekonomi Keuangan Islam, Darul Haq, Jakarta, 2004, hlm. 110.
8
3. Perspektif Hukum Islam Perspektif adalah berasal dari bahasa inggris perspective yang berarti tetap memandang kedepan, pandangan.21 Menurut Bambang Marhiyanto, Perspektif adalah suatu sudut pandang.22 Hukum Islam dalam Ensiklopedi Hukum Islam, disebutkan bahwa Hukum Islam adalah kaidah, asas, prinsip atau aturan yang digunakan untuk mengendalikan masyarakat Islam baik berupa ayat al Qur’an, Hadist Nabi Muhammad SAW, Pendapat para sahabat dan tabi’in maupun pendapat yang berkembang disuatu masa dalam kehidupan umat Islam.23 Sedangkan menurut Abdul Wahab Kholaf, Hukum Islam ialah doktrin (kitab) syar’i yang bersangkutan dengan perbuatan-perbuatan orang mukallaf secara perintah atau diperintah memilih atau berupa ketetapan (taqrir).24 Dengan demikian Hukum Islam harus mampu dilaksanakan bagi seseorang yang sudah mukallaf.
C. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah palaksanaan jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga?
21
John. M. Echosl dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Bahasa Indonesia Populer, Bintang Timur, Surabaya, 1995, hlm. 426. 22 Bambang Marhiyanto, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Populer, Bintang Timur, Surabaya, 1995, hlm. 466. 23 Ensiklopedi Hukum Islam, Ichtiar Baravan Hoeve, Jakarta, 1996, hlm. 575. 24 Abdul Wahab Kholaf, Kaidah Hukum Islam, Rajawali Press, Jakarta, 1993, hlm. 153.
9
2. Apakah motivasi peserta arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga? 3. Bagaimanakah proses jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga dalam perspektif Hukum Islam?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Sesuai dengan pokok masalah di atas, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan jual beli arisan motor dengan sistem lelang dan pelaksanaan lelang sampai penentuan pemenang lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. 2. Untuk mengetahui pelayanan jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga apakah sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku. 3. Untuk mengetahui bagimana proses jual beli arisan motor dengan sistem lelang di
CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga dalam
Perspektif Hukum Islam.
10
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui proses jalannya arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Salatiga dari awal pendaftaran sebagai anggota sampai memenangkan lelang arisan motor. 2. Sebagai latihan kerja secara ilmiah dan bersifat obyektif dalam memecahkan suatu permasalahan didalam data yang diperoleh, khususnya masalah jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. 3. Sebagai sumbangan pemikiran bagi perkembangan Hukum Islam, serta menambah khasanah keilmuan Islam khususnya tentang jual beli arisan motor dengan sistem lelang. 4. Untuk menambah bahan yang dapat dijadikan rujukan untuk menjawab perkembangan zaman, khususnya dalam masalah jual beli arisan motor dengan sistem lelang yang dilaksanakan di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga.
E. Telaah Pustaka Penelitian ini bukanlah penelitian pertama tentang jual beli dengan sistem lelang. Pada Jurusan Syari’ah Program Studi Ahwal Al-Syakhsiyah STAIN Salatiga sendiri sudah ada penelitian yang berkaitan jual beli dengan sistem lelang, meski tentu saja dengan focus dan permasalahan yang berbeda. Pada tahun 2002, Kun Rachardjo dalam skripsi yang berjudul Jual beli dengan uang pengikat (Studi Komparatif Hukum Islam dan KUH Perdata), menjelaskan bahwa salah satu dampak yang diakibatkan dari jual beli dengan uang pengikat adalah penjual belum bisa menggunakan kata sepakat dalam menawarkan barangnya kepada seorang pembeli, barang yang sudah diberi
11
uang pengikat tersebut tidak boleh dijual dengan pedagang lain. Selain itu dalam kenyataannya dalam pembayaran barang tidak sesuai dengan harga yang disepakati dari awal. Dan banyak pembeli yang menawar dengan berfariasi harganya.25 Penelitian lain dilakukan oleh Isti Fajarani berjudul Proses Lelang di Perum Pegadaian Cabang Sleman (Studi Perspektif Hukum Islam). Skripsi ini membahas tentang pelaksanaan lelang barang jaminan dan menganalisis proses lelang barang jaminan dalam perspektif Hukum Islam.26 Dalam masalah pelaksanaan lelang di Perum Pegadaian Cabang Sleman karena pembeli tidak bisa menyetorkan uang bulanannya selama batas waktu yang telah disepakati bersama, maka barang yang digunakan oleh pembeli dapat ditarik oleh pegadaian dan yang akan dijadikan barang lelang. Skripsi yang lain berjudul Analisis Perspektif Syari’ah Terhadap Proses Lelang Barang Jaminan Pada Perum Pegadaian Cabang Indramayu. Dalam skripsi Yayah Kamsiyah ini terdapat pemaparan perhitungan proses jaminan, sehingga dalam hasil analisisnya tidak hanya menjelaskan perspektif Hukum Islam terhadap proses lelang barang jaminan, melainkan juga tentang perhitungan proses lelang barang jaminan.27 Dalam skripsi ini permasalahan yang timbul karena pembeli terlambat pembayaran uang cicilan tiap bulan 25
Kun Rahrdjo, Jual Beli dengan uang pengikat (studi Komparatif Hukum Islam dan KUH Perdata), Skripsi diajukan untuk memperoleh gelar S.H.I Pada Jurusan Syari’ah Program Studi Ahwal al-Syakhsiyah STAIN Salatiga Tahun 2002, hlm. 12. 26 Isti Fajarani, Proses Lelang di Perum Pegadaian Cabang Sleman (Studi Perspektif Hukum Islam), Skripsi diajukan untuk memperoleh gelar S.H.I Pada Jurusan Syari’ah UIN Yogyakarta Tahun 2003, hlm. 11. 27 Yayah Kamsiyah, Analisis Perspektif Syari’ah Terhadap Proses Lelang Barang Jamian Pada Perum Pegadaian Indramayu, Skripsi diajukan untuk memperoleh gelar S.E.I Pada Jurusan Syari’ah STAIN Surakarta Tahun 2007, hlm. 7.
12
dengan batas waktu yang telah ditentukan, maka barang tersebut dijadikan barang lelang dan pembeli harus menyetorkan barang yang akan dijadikan barang jaminan. Dengan demikian, penulis menegaskan bahwa penelitian tentang jual beli arisan motor dengan sistem lelang yang penulis lakukan di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga berbeda dengan penelitian sebelumnya. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya terletak dalam fokus dan obyek kajian fokus penelitian yang penulis lakukan adalah pada proses jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga.
F. Kerangka Teori Landasan teori yang pertama adalah tentang prinsip jual beli sebagai mana tertuang dalam Al-Qur’an surat An-Nisa’ ayat 29
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan (jual beli) yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.28 Ayat di atas penulis gunakan sebagai landasan pelaksanaan jual beli terutama pada proses jual beli dengan sistem lelang. Sesungguhnya telah
28
Dewan Penyelenggara Penterjemah dan Penafsir Al-Qur’an, Sinar Baru Algesindo, Bandung, 1990, hlm. 122.
13
diharamkan kepada seluruh umat manusia memakan harta orang lain atau makan barang yang batil, melainkan dengan jalan jual beli yang sah dan ijab qabul yang sah serta atas dasar suka rela. Landasan berikutnya adalah dari hadist Nabi:
َﻋَﻦْ أَﻧَﺲِ ﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ أَنﱠ رَﺟُﻠًﺎ ﻣِﻦْ اﻟْﺄَﻧْﺼَﺎرِ ﺟَﺎءَ إِﻟَﻰ اﻟﻨﱠﺒِﻲﱢ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﯾَﺴْﺄَﻟُﮫُ ﻓَﻘَﺎل َﻟَﻚَ ﻓِﻲ ﺑَﯿْﺘِﻚَ ﺷَﻲْءٌ ﻗَﺎلَ ﺑَﻠَﻰ ﺣِﻠْﺲٌ ﻧَﻠْﺒَﺲُ ﺑَﻌْﻀَﮫُ وَﻧَﺒْﺴُﻂُ ﺑَﻌْﻀَﮫُ وَﻗَﺪَحٌ ﻧَﺸْﺮَبُ ﻓِﯿﮫِ اﻟْﻤَﺎءَ ﻗَﺎل ْاﺋْﺘِﻨِﻲ ﺑِﮭِﻤَﺎ ﻗَﺎلَ ﻓَﺄَﺗَﺎهُ ﺑِﮭِﻤَﺎ ﻓَﺄَﺧَﺬَھُﻤَﺎ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫِ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﺑِﯿَﺪِهِ ﺛُﻢﱠ ﻗَﺎلَ ﻣَﻦ َﯾَﺸْﺘَﺮِي ھَﺬَﯾْﻦِ ﻓَﻘَﺎلَ رَﺟُﻞٌ أَﻧَﺎ آﺧُﺬُھُﻤَﺎ ﺑِﺪِرْھَﻢٍ ﻗَﺎلَ ﻣَﻦْ ﯾَﺰِﯾﺪُ ﻋَﻠَﻰ دِرْھَﻢٍ ﻣَﺮﱠﺗَﯿْﻦِ أَوْ ﺛَﻠَﺎﺛًﺎ ﻗَﺎل رَﺟُﻞٌ أَﻧَﺎ آﺧُﺬُھُﻤَﺎ ﺑِﺪِرْھَﻤَﯿْﻦِ ﻓَﺄَﻋْﻄَﺎھُﻤَﺎ إِﯾﱠﺎهُ وَأَﺧَﺬَ اﻟﺪﱢرْھَﻤَﯿْﻦِ ﻓَﺄَﻋْﻄَﺎھُﻤَﺎ اﻟْﺄَﻧْﺼَﺎرِيﱠ Dari Anas bin Malik ra bahwa ada seorang lelaki Anshar yang datang menemui Nabi saw dan dia meminta sesuatu kepada Nabi saw. Nabi saw bertanya kepadanya, ”Apakah di rumahmu tidak ada sesuatu? ”Lelaki itu menjawab, ”Ada. Dua potong kain, yang satu dikenakan dan yang lain untuk alas duduk, serta cangkir untuk meminum air. ”Nabi saw berkata, ”Kalau begitu, bawalah kedua barang itu kepadaku. ”Lelaki itu datang membawanya. Nabi saw bertanya, ”Siapa yang mau membeli barang ini? ”Salah seorang sahabat beliau menjawab, ”Saya mau membelinya dengan harga satu dirham. ”Nabi saw bertanya lagi, ”Ada yang mau membelinya dengan harga lebih mahal? ”Nabi saw menawarkannya hingga dua atau tiga kali. Tiba-tiba salah seorang sahabat beliau berkata, ”Aku mau membelinya dengan harga dua dirham. ”Maka Nabi saw memberikan dua barang itu kepadanya dan beliau mengambil uang dua dirham itu dan memberikannya kepada lelaki Anshar tersebut.29 Hadist di atas penulis gunakan sebagai landasan untuk menyatakan bahwa Islam sudah mengenal jual beli lelang sejak zaman nabi Muhammad SAW masih hidup. Dalam buku Hukum Perjanjian Dalam Islam, Drs. H. Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, S.H. menegaskan bahwa syarat melakukan jual beli adalah sudah dewasa. Dewasa dalam Hukum Islam adalah apabila
29
At Tirmidzi, Al-Jami’ Al-Shohih, Kitab Al-Buyu’, Bab 12, Darul Al-Fikr, Beirut Libanon, cet. II, 1988, Hadist No. 908.
14
telah membedakan barang yang mempunyai menfaat dan madharat, selain itu juga sudah bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk. Dalam buku Fiqh Sunnah, Sayid Sabiq menguraikan secara jelas tentang jaul beli dalam Islam yang merupakan urusan manusia dengan manusia yang diatur dalam hukum jual beli. Dalam hal ini yang mencakup macam-macam jual beli, dan syarat jual beli dalam Hukum Islam antara lain syarat-syarat jual, beli ijab qobul yang sah, suka rela dalam serah terima barang dan uang. Dalam buku Fiqh Ekonomi Keuangan Islam, Abdullah Al Muslih dan Salam
Ash
Shawi
memaparkan
ketentuan-ketentuan
hukum
dalam
permasalahan ekonomi Islam, termasuk masalah hukum jual beli dengan system lelang. Dalam perkembangan zaman banyak model-model jual beli terutama jual beli dengan sistem lelang dalam berbagai penjualan dan pembelian barang. Jual beli menurut KUH Perdata pasal 1457 adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.07/2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, Kantor Lelang Negara dan Balai Lelang swasta dapat dilaksanakan apabila terdapat paling sedikit dua peserta lelang (Pasal 4 PMK No. 40/PMK.07/2006), Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.07/2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, lelang dapat dilakukan dan awasi oleh pejabat lelang yang dipilih oleh balai lelang negara atau balai lelang swasta, Peraturan
15
Menteri Keuangan Nomor 41/PMK.07/2006 tentang Pejabat Lelang Kelas I, yang mana pejabat lelang ini diangkat oleh balai lelang negara, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.07/2005 tentang Pejabat Lelang Kelas II, yang mana pejabat lelang ini diangkat oleh balai lelang swasta yang mempunyai
kekuatan
hukum,
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
118/PMK.07/2005 tentang Balai Lelang, pelaksanaan lelang bisa dilakukan di tempat-tempat yang disepakati sebagai balai lelang Negara atau balai lelang swasta.
G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah Field Research, yaitu terjun langsung ke lapangan guna mengadakan penelitian pada obyek yang dibahas.30 Penelitian ini juga akan menggunakan pendekatan fenomenologi yang berusaha memahami fenomena terjadinya jual beli dengan system lelang. Fakta–fakta yang ditemukan di lapangan sewaktu melakukan penelitian akan dikaji dan dianalisis. Dan kemudian fakta–fakta kecil itu dicari titik kaitnya sehingga bisa menjadi kesimpulan umum. Penelitian dengan model seperti ini menuntut peneliti untuk terjun langsung mencermati fenomena jual beli dengan system lelang yang telah terjadi di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. Adapun data yang digunakan dalam penelitian adalah: 30
Sutrisno Hadi, Metodologi Penelitian Reseach I, Yayasan Penelitian Fakultas Psikologi UGM, Yoykarta, 1981, hlm. 4.
16
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari wawancara kepada informan sejumlah 50 informan serta para pengurus CV. Mandiri Konstiti EMKA Salatiga, dan warga masyarakat Salatiga yang mengikuti arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga melalui penelitian.31 Ada juga dokumen-dokumen yang penulis dapatkan dari kantor CV. Mandiri Konstiti EMKA b. Data Skunder, yaitu data yang mencakup buku-buku, hasil penelitian dan seterusnya.32 2. Metode Pengumpulan Data Sebagai upaya untuk memperoleh data yang valid tentang jual beli arisan motor dengan sistem lelang penulis menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara penulis lakukan kepada Kepala Pimpinan CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga, 50 informan tiap satu kelompok yang ada di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. Observasi yang penulis lakukan adalah observasi tidak terlibat langsung di mana penulis mengamati keadaan pelaku-pelaku lelang serta keadaan masyarakat di Kota Salatiga selama kurang lebih 2 bulan, baik dari proses awal pendaftaran peserta arisan, pendaftaran peserta lelang, penentuan pemenang lelang sampai mendapatkan barang yang telah diinginkannya.
31 32
Soejono Soekanto, Penganta Penelitian Hukum, UI Press, Yoyakarta, 1986, hlm. 12. Ibid., hlm. 376.
17
Metode dokumentasi penulis gunakan adalah untuk melengkapi penyelesaian skripsi ini. Dokumentasi penulis ambil dari berbagai kegiatan CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga, baik kegiatan arisan motor, pelaksanaan lelang motor serta kegiatan penyerahan barang bagi peserta yang menang lelang. 3. Metode Analisis Data Dalam
penelitian
ini
penulis
akan
menganalisis
data
dengan
menggunakan metode deskriprif, yaitu penulis menganalisis data-data dan berkas-berkas yang ada di kantor CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga, selain itu juga penulis menganalisis dari peraturan arisan motor dengan sistem lelang yang telah disepakati bersama yang menjadi tata tertib arisan motor dengan sistem lelang.33
H. Sistematika Pembahasan Pembahasan dalam penelitian tentang jual beli arisan motor dengan sistem lelang dalam perspektif Hukum Islam ini menggunakan sistematika penelitian yang dapat digambarkan sebagai berikut: Bagian muka terdiri dari halaman sampul, lembar logo, lembar persetujuan pembimbing, lembar persetujuan dan pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, motto, persembahan, kata pengantar dan daftar isi.
33
Koentjoroningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1991, hlm. 280.
18
Bab I Pendahuluan; Bab ini memuat latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan, telaah pustaka, kerangka teoritik, metode penelitaian, dan sistematika pembahasan. Bab II Landasan Teori; Bab ini memuat jual beli dalam hukum islam, jual beli dengan sistem lelang menurut perspektif fiqh, jual beli dengan sistem lelang menurut perspektif undang-undang. Bab III Laporan Hasil Penelitian; Bab ini memuat gambaran umum CV. Mandiri Konstiti EMKA Salatiga, pelaksanaan jual beli arisan motor dengan system lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga, motivasi peserta jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga, kepuasan konsumen jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. Bab IV Analisis; Bab ini memuat analisis terhadap pelaksanaan jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga, analisis terhadap motivasi peserta jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga, analisis terhadap kepuasan konsumen jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga, analisis jual beli arisan motor dengan sistem lelang dalam perspektif Hukum Islam. Bab V Penutup; Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran
19
BAB II LANDASAN TEORI
A. Jual Beli Dalam Hukum Islam Jual
beli
dalam
Al-Qur’an
merupakan
bagian
dari
ungkapan
perdagangan atau dapat juga disamakan dengan perdagangan. Pengungkapan perdagangan ini ditemui dalam tiga bentuk, yaitu tijarah, bay’ dan Syiraa’. Kata اﻟﺘﺠﺎرةadalah mashdar dari kata kerja ( )ﺗﺠﺮ ﯾﺘﺠﺮ ﺗﺠﺮا و ﺗﺠﺎرةyang berarti ( ﺑﺎعdan )ﺷﺮاعyaitu menjual dan membeli. Jual beli secara etimologis berarti pertukaran mutlak. Kata al-bai’ (jual) dan Asy-Syiraa’ (beli) penggunaannya disamakan antara keduanya, yang masing-masing mempunyai pengertian lafadz yang sama dan pengertian berbeda. Dalam syariat Islam, jual beli merupakan pertukaran semua harta (yang dimiliki dan dapat dimanfaatkan) dengan harta lain berdasarkan keridhaan antara keduanya. Atau dengan pengertian lain memindahkan hak milik dengan hak milik orang lain berdasarkan persetujuan dan hitungan materi.34 Selanjutnya bentuk perdagangan lain yang juga dipergunakan di dalam Al-Quran adalah Asy-Syiraa’. Kata ini terdapat dalam 25 ayat Akan tetapi setelah diteliti, hanya 2 ayat saja yang berkonotasi perdagangan dalam konteks bisnis yang sebenarnya, yang terdapat dalam surah Yusuf ayat 21 dan 22.35
34
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Jilid IV, Bandung, 2006, hlm. 45. Abdullah Al-Mushlih dan Shalah Ash-shawi, Fikih Ekonomi Keuangan Islam, Jakarta, Darul Haq, 2004, hlm. 110. 35
19
20
Artinya: Dan orang Mesir yang membelinya Berkata kepada isterinya "Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak." dan demikian pulalah kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir), dan agar kami ajarkan kepadanya ta'bir mimpi. dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya. Dan tatkala dia cukup dewasa kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Tentang perdagangan di dalam Al-Qur’an dengan jelas disebutkan bahwa perdagangan atau perniagaan merupakan jalan yang diperintahkan oleh Allah untuk menghindarkan manusia dari jalan yang bathil dalam pertukaran sesuatu yang menjadi milik di antara sesama manusia. Seperti yang tercantum dalam Surat An-Nisa’ 29.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.36
36
Depag RI, Al Qur’an Tajwid dan Terjemahannya, PT. Syaamil Cipta Media, Bandung, 2006, hlm. 76.
21
Pengambilan
dari
dalil
ayat
ini
adalah
bahwa
Allah
telah
memperingatkan kepada umatnya agar tidak memakan barang bathil (haram), melainkan dengan cara jual beli kepada sesama yang mempunyai rasa keridhoan, suka rela di antara penjual dan pembeli. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Ashbahani sebagai berikut :
ان اﻃﯿﺐ اﻟﻜﺴﺐ ﻛﺴﺒﺖ اﻟﺘﺠﺎر, ﻗﺎل رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ:ﻋﻦ ﻣﻌﺎد ﺑﻦ ﺟﺒﻞ اﻟﺬﯾﻦ اذا ﺣﺪﺛﻮا ﻟﻢ ﯾﻜﺬﺑﻮا واذا وﻋﺪوا ﻟﻢ ﯾﺨﻠﻔﻮا واذا اﺋﺘﻤﻨﻮا ﻟﻢ ﯾﺨﻮ ﻧﻮا واذا اﺷﺘﺮوا ﻟﻢ 37 ﯾﺬ ﻣﻮا واذا ﺑﺎ ﻋﻮا ﻟﻢ ﯾﻤﺪ ﺣﻮا واذ ﻛﺎن ﻋﻠﯿﮭﻢ ﻟﻢ ﯾﻤﻄﻠﻮا واذا ﻛﺎن ﻟﮭﻢ ﻟﻢ ﯾﻌﺴﺮوا Artinya, Dari Mu’az bin Jabal, bahwa Rasulullah saw bersabda, ”Sesungguhnya sebaik-baik usaha adalah usaha perdagangan yang apabila mereka berbicara tidak berdusta, jika berjanji tidak menyalahi, jika dipercaya tidak khianat, jika membeli tidak mencela produk, jika menjual tidak memujimuji barang dagangan, jika berhutang tidak melambatkan pembayaran, jika memiliki piutang tidak mempersulit”.38 Dalam hadits yang lain yang diriwayatkan oleh ahmad: 39
ﻋﻠﯿﻜﻢ ﺑﺎﻟﺘﺠﺎرة ﻓﺈن ﻓﯿﮭﺎ ﺗﺴﻌﺔ أﻋﺸﺎر اﻟﺮ زق
Artinya: Hendaklah kamu berdagang, karena di dalamnya terdapat 90 % pintu rezeki (H.R.Ahmad).40 Dalam melakukan perniagaan, Allah juga telah mengatur adab yang perlu dipatuhi dalam perdagangan, di mana apabila telah datang waktunya untuk beribadah, aktivitas perdangan perlu ditinggalkan untuk beribadah kepada Allah, seperti difirmankan Allah dalam Surat Al-Jum’ah 11.
37
Shohih Bukhari, Dar al-Maktabah al-Ilmiyah, Beirut, Libanon, Cet. I, 1990 M, hadist
no. 754. 38
Al-Baihaqi, Al-Kubra, Dar al-Maktabah al-Ilmiyyah, Beirut, Libanon, cet. I, 1990 M/ 1410 H, hlm. 542. 39 Shahih al-Bukhari, Dar al-Maktabah al-Ilmiyyah, Beirut, Libanon, cet. I, 1992 M/ 1412 H, hadist no. 451. 40 Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, Dar al-Maktabah al-Ilmiyyah, Beirut, Libanon, cet. I, 1992 M/ 1412 H, hlm. 254.
22
Artinya: Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah sebaik-baik pemberi rezki. Dan dalam ayat lain seperti di surat An-Nur 37. Dijelaskan bagaiman orang tidak lalai dalam mengingat Allah hanya karena perniagaan dan jual beli.
Artinya: Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak pula oleh jual beli dari mengingati Allah, dan dari mendirikan sembahyang, dan dari membayarkan zakat. mereka takut kepada suatu hari yang di hari itu hati dan penglihatan menjadi goncang. Demikain pula tata tertib dalam perdagangan juga telah digariskan di dalam Al-Quran, baik itu perdagangan yang bersifat tidak tunai dengan tata aturannya, maupun cara berdagang tunai, seperti yang tercantum dalam surat Al-Baqarah 282.
...
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar... Berdasarkan ijma’ ulama, jual beli dibolehkan dan telah dipraktekkan sejak masa Rasulullah. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah 275,
23
Artinya: Dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Rasulullah bersabda, “Usaha yang paling utama (afdhal) adalah hasil usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan hasil dari jual beli yang mabrur”. Nabi saw bersabda: ”Kedua penjual dan pembeli itu ada masa memilih selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur dan saling memberikan keterangan dengan jelas, semoga jual belinya diberkahi. Namum jika keudanya dusta dan ada yang saling disembunyikan, hilanglah berkah jual beli keduanya”.41 Dalam Islam, hal yang berkaitan dengan muamalah jual beli harus memenuhi syarat dan rukun jual beli. Dalam hal ini dijelaksan rukun jual beli adalah sebagai berikut: 1. Penjual dan Pembeli 2. Aqad (Ijab dan Qabul) 3. Barang (Ma’kud Alaih/Subject Matter) Sedangkan syarat-syarat bagi setiap rukun-rukun tersebut adalah penting dan mesti dipenuhi. Karena jual beli dinyatakan syah apabila telah memenuhi syarat-syarat atas pelaku akad, barang yang akan diakadkan, atau tempat berakad, barang yang akan dipindahkan kepemilikannya dari salah satu pihak kepada pihak lain baik berupa harga atau barang yang ditentukan dengan nilai atau harga. 41
Al-Bukhari dan Muslim, Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, Dar al-Maktabah alIlmiyyah, Beirut, Libanon, cet. I, 1992 M/ 1412 H, hlm. 754., hadist no. 551.
24
Adapun syarat-sayarat pelaku akad adalah berakal dan mempunyai kemampuan memilih. Jadi orang gila, orang mabuk, dan anak kecil tidak bisa dinyatakan syah. Bagi anak kecil yang sudah mampu membedakan yang benar dan yang salah maka akadnya syah, tapi tergantung izin walinya. Lebih lengkap berikut 3 hal persyaratan untuk kedua penjual dan pembeli yaitu :
1. Keduanya saling ridho, seperti yang disabdakan oleh Nabi saw berikut : a. Dari Abu Sa’id Al-Khudi bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka”.42 b. Nabi saw bersabda: ”sesungguhnya jual beli itu karena keridhaan”.43 2. Keduanya adalah orang yang sudah diperbolehkan mengambil sikap masing-masing (aqil balaigh). 3. Berhak dan memiliki barang yang dijual atau mewakili sang pemiliknya, Hal ini berdasarkan sabda Nabi saw kepada Hakim bin Hizam: ” janganlah engkau menjual apa-apa yang bukan milikmu”.44
Sedangkan syarat-syarat barang akad adalah sebagai berkut: 1. Suci, bukan barang yang mengandungi unsur-unsur najis dan dilarang Syara’ (halal dan baik).
42 Al Baihaqi, Sunan Ibnu Majahi, Dar al-Maktabah al-Ilmiyyah, Beirut, Libanon, cet. I, 1992 M/ 1412 H, hlm. 975., hadist no. 876. 43 Ibnu Hibban, Sunan At-Tirmidzi, Dar al-Maktabah al-Ilmiyyah, Beirut, Libanon, cet. I, 1992 M/ 1412 H, hlm. 575., hadist no. 755. 44 At-Tirmidzi, Sunan At-Tirmidzi, Dar al-Maktabah al-Ilmiyyah, Beirut, Libanon, cet. I, 1992 M/ 1412 H, hlm. 875., hadist no. 775.
25
Ini didasarkan atas hadits Rasulullah “Sesungguhnya Allah mengharamkan jual beli khamar, bangkai, babi, dan patung-patung”. Mengambil
manfaat
dari
lemak
bangkai,
bukan
untuk
diperjualbelikan hukumnya boleh. Contoh memberi minyak pada kulit, dijadikan bahan bakar penerangan. Ibnu Qayyim berpendapat atas hadits tersebut bahwa semua perbuatan tersebut adalah haram, dan menjualbelikannya, sekalipun si pembeli menggunakannya untuk kepentingan yang sama. Mayoritas ulama berpendapat bahwa semua jenis barang najis berlaku ketentuan haram. Sedangkan Hanafi dan Zhahiri mengecualikan barang yang mempunyai manfaat dan halal untuk diperjualbelikan. 2. Bermanfaat Transaksi jaul beli serangga, ular dan tikus tidak dibolehkan kecuali untuk sesuatu yang bermanfaat. Demikian dengan yang lainnya. 3. Milik orang yang melakukan akad atau yang diberi izin oleh pemilik (jika tanpa izin disebut bai’ al-fudhuli) Akad fudhuli dianggap sebagai akad yang sah, akan tetapi keabsahan hukumnya tergantung izin pemilik sah atau wakilnya. Jika si pmiliknya membolehkannya maka sah akadnya, jika tidak maka batal akadnya.
26
4. Barang tersebut dapat diserahkan dalam majlis akad. Sesuatu yang tidak dapat dapat diserahkan secara konkrit maka tidak sah hukumnya, seperti ikan dalam air, burung yang terbang, 5. Barang tersebut telah ditentukan jenis dan kuantitinya, barang dan nilainya diketahui (statusnya jelas) Hal ini untuk menghindari penipuan. Syarat barang diketahui cukup dengan mengetahui keberadaan barang tersebut sekalipun tanpa mengetahui jumlahnya, seperti pada transaksi berdasarkan perkiraan atau taksiran. Untuk barang Zimmah (barang yang dihitung dan ditimbang), maka jumlah dan sifat-sifatnya harus diketahui oleh kedua belah pihak. Demikian juga harganya harus diketahui, baik itu sifat, nilai pembayaran, jumlah maupun masanya. 6. Masa penyerahannya telah ditetapkan. 7. Tempat untuk diserahkan barang telah ditentukan. Ijab dan qabul, adalah ketetapan syariat dalam mengungkapkan secara verbal yang menjadi standar atas isi hati atau niatnya. Ijab adalah ungkapan awal yang diucapkan oleh salah satu dari dua pihak yang melakukan akad dan qabul adalah pihak kedua. Tidak ada perbedaan di antara keduanya dalam hal mengijab atau mengqabul. Dikecualikan untuk barang-barang yang kecil yang hanya cukup dengan mu’athaah (saling memberi) seusai dengan adat dan kebiasaan yang berlaku pada masyarakat setempat. Tidak diperlukan kata-kata khusus dan dalam jual beli diharuskan adanya kerelaan yang diujudkan dalam
27
bentuk mengambil dan memberi, atau dengan cara lain yang dapat menunjukkan akan sikap ridha.45
B. Jual Beli Dengan Sistem Lelang Menurut Fiqh 1. Pendapat Ulama Madzhab yang membolehkan Jual Beli Dengan Sistem Lelang Jual beli lelang adalah salah satu jenis jual beli di mana penjual menawarkan barang di tengah keramaian lalu para pembeli saling menawar dengan suatu harga. Namun akhirnya penjual akan menentukan, yang berhak membeli adalah yang mengajukan harga tertinggi. Lalu terjadi akad dan pembeli tersebut mengambil barang dari penjual. Dalam kitab-kitab fiqih atau hadits, jual beli lelang biasanya disebut dengan istilah bai’ al-muzayadah (adanya penambahan).46 Jual beli model lelang (muzayyadah) dalam hukum Islam adalah boleh mubah. Di dalam kitab Subulus salam disebutkan Ibnu Abdi Dar berkata, ”Sesungguhnya tidak haram menjual barang kepada orang dengan adanya penambahan harga (lelang), dengan kesepakatan di antara semua pihak. Menurut Ibnu Qudamah Ibnu Abdi Dar meriwayatkan adanya ijma’ kesepakatan ulama tentang bolehnya jual-beli secara lelang bahkan telah menjadi kebiasaan yang berlaku di pasar umat Islam pada masa lalu. Sebagaimana Umar bin Khathab juga pernah melakukannya demikian pula
45 M. Zuhri. Riba dalam Al-Qur’an dan Masalah Perbankan (Suatu Tilikan Antisipatif). PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996, hlm. 65. 46 Abdullah Al-Mushlih dan Shalah Ash-Shawi, Fikih Ekonomi Keuangan Islam (Maa Laa Yasa’u al-Taajir Jahlahu), Jakarta, Darul Haq, 2004, hlm. 110.
28
karena umat membutuhkan praktik lelang sebagai salah satu cara dalam jual beli.47 Lelang (auction) menurut pengertian transaksi mua’amalat kontemporer dikenal sebagai bentuk penjualan barang di depan umum kepada penawar tertinggi. Lelang dapat berupa penawaran barang tertentu kepada penawar yang pada mulanya membuka lelang dengan harga rendah kemudian semakin naik sampai akhirnya diberikan kepada calon pembeli dengan harga tertinggi dan disebut (lelang naik).48 Di samping itu lelang juga dapat berupa penawaran barang pada mulanya membuka lelang dengan harga tinggi, kemudian semakin menurun sampai akhirnya diberikan kepada calon pembeli dengan tawaran tertinggi yang disepakati penjual melalui juru lelang (auctioneer) sebagai kuasa penjual untuk melakukan lelang, dan biasanya ditandai dengan ketukan (disebut lelang turun). Lelang ini dipakai pula dalam praktik penjualan saham di bursa efek di mana penjual dapat menawarkan harga yang diinginkan, tetapi jika tidak ada pembeli, penjual dapat menurunkan harganya sampai terjadi kesepakatan.49 Menurut ketentuan yang berlaku di pasar lelang (auction market) yaitu suatu pasar terorganisir di mana harga menyesuaikan diri terus menerus terhadap penawaran dan permintaan serta biasanya dengan barang dagangan standar, jumlah penjual dan pembeli cukup besar dan tidak saling mengenal, pelaksanaan lelang dapat menggunakan persyaratan tertentu seperti penjual dapat menolak tawaran yang dianggapnya terlalu rendah yaitu dengan 47
Ibnu Hazm, Al-Mughni, Beirut, Libanon, Juz VI, Cet. I, 1992, hlm. 307. Ibnu Hazm, Al-Muhalla, Beirut, Libanon, Juz IX Cet. I, 1992, hlm. 468. 49 An-Nawawi, Al-Majmu’, Beirut, Libanon, Juz XII, Cet. II, 1998, hlm. 304. 48
29
memakai batas harga terendah atau cadangan (reservation price) atau harga bantingan (upset price). Hal itu dengan tujuan untuk mencegah adanya trik-trik kotor berupa komplotan lelang (auction ring) dan komplotan penawar (bidder’s ring) yaitu sekelompok pembeli dalam lelang yang bersekongkol untuk menawar dengan harga rendah, dan jika berhasil kemudian dilelang sendiri di antara mereka. Penawaran curang seperti itu disebut penawaran cincai (collusive bidding, collusive tendering). Adapun dalam kasus barang sitaan dalam kasus kepailitan atau lainnya, pembatasan harga terendah dilakukan untuk mencegah permainan curang antara pemilik barang dan pembeli.50 Jual-beli secara lelang tidak termasuk praktik riba meskipun ia dinamakan bai’ muzayyadah dari kata ziyadah yang bermakna tambahan sebagaimana makna riba, namun pengertian tambahan di sini berbeda. Dalam muzayyadah yang bertambah adalah penawaran harga lebih dalam akad jual beli yang dilakukan oleh penjual atau bila lelang dilakukan oleh pembeli maka yang bertambah adalah penurunan tawaran. Sedangkan dalam praktik riba tambahan haram yang dimaksud adalah tambahan yang tidak diperjanjikan dimuka dalam akad pinjam-meminjam uang atau barang ribawi lainnya.51 Lebih jelasnya, praktik penawaran sesuatu yang sudah ditawar orang lain dapat diklasifikasi menjadi tiga kategori: Pertama; Bila terdapat pernyataan eksplisit dari penjual persetujuan harga dari salah satu penawar, maka tidak diperkenankan bagi orang lain untuk menawarnya tanpa seizin penawar yang 50
Prof. DR. H. Rochmat Soemitro, SH., Peraturan dan Instruksi Lelang, PT. Eresco Bandung, Cet. 1, 1987, hlm. 54. 51 Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Beirut, Libanon, Juz. II, 1992, hlm. 165.
30
disetujui tawarannya. Kedua; Bila tidak ada indikasi persetujuan maupun penolakan tawaran dari penjual, maka tidak ada larangan syariat bagi orang lain untuk menawarnya maupun menaikkan tawaran pertama, sebagaimana analogi hadits Fathimah binti Qais ketika melaporkan kepada Nabi bahwa Mu’awiyah dan Abu Jahm telah meminangnya, maka karena tidak ada indikasi persetujuan darinya terhadap pinangan tersebut, beliau menawarkan padanya untuk menikah dengan Usamah bin Zaid. Ketiga; Bila ada indikasi persetujuan dari penjual terhadap suatu penawaran meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit, maka menurut Ibnu Qudamah tetap tidak diperkenankan untuk ditawar orang lain.52 Dalil bolehnya lelang adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan juga Imam Ahmad.
ﻋَﻦْ أَﻧَﺲِ ﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ أَنﱠ رَﺟُﻠًﺎ ﻣِﻦْ اﻟْﺄَﻧْﺼَﺎرِ ﺟَﺎءَ إِﻟَﻰ اﻟﻨﱠﺒِﻲﱢ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠ َﻢ ُﯾَﺴْﺄَﻟُﮫُ ﻓَﻘَﺎلَ ﻟَﻚَ ﻓِﻲ ﺑَﯿْﺘِﻚَ ﺷَﻲْءٌ ﻗَﺎلَ ﺑَﻠَﻰ ﺣِﻠْﺲٌ ﻧَﻠْﺒَﺲُ ﺑَﻌْﻀَﮫُ وَﻧَﺒْﺴُﻂُ ﺑَﻌْﻀَﮫ ِوَﻗَﺪَحٌ ﻧَﺸْﺮَبُ ﻓِﯿﮫِ اﻟْﻤَﺎءَ ﻗَﺎلَ اﺋْﺘِﻨِﻲ ﺑِﮭِﻤَﺎ ﻗَﺎلَ ﻓَﺄَﺗَﺎهُ ﺑِﮭِﻤَﺎ ﻓَﺄَﺧَﺬَھُﻤَﺎ رَﺳُﻮلُ اﻟﻠﱠﮫ ﺻَﻠﱠﻰ اﻟﻠﱠﮫُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﺑِﯿَﺪِهِ ﺛُﻢﱠ ﻗَﺎلَ ﻣَﻦْ ﯾَﺸْﺘَﺮِي ھَﺬَﯾْﻦِ ﻓَﻘَﺎلَ رَﺟُﻞٌ أَﻧَﺎ آﺧُﺬُھُﻤَﺎ ِﺑِﺪِرْھَﻢٍ ﻗَﺎلَ ﻣَﻦْ ﯾَﺰِﯾﺪُ ﻋَﻠَﻰ دِرْھَﻢٍ ﻣَﺮﱠﺗَﯿْﻦِ أَوْ ﺛَﻠَﺎﺛًﺎ ﻗَﺎلَ رَﺟُﻞٌ أَﻧَﺎ آﺧُﺬُھُﻤَﺎ ﺑِﺪِرْھَﻤَﯿْﻦ 53 ﻓَﺄَﻋْﻄَﺎھُﻤَﺎ إِﯾﱠﺎهُ وَأَﺧَﺬَ اﻟﺪﱢرْھَﻤَﯿْﻦِ ﻓَﺄَﻋْﻄَﺎھُﻤَﺎ اﻟْﺄَﻧْﺼَﺎرِيﱠ Dari Anas bin Malik ra bahwa ada seorang lelaki Anshar yang datang menemui Nabi saw dan dia meminta sesuatu kepada Nabi saw. Nabi saw bertanya kepadanya,”Apakah di rumahmu tidak ada sesuatu?” Lelaki itu menjawab,”Ada. sepotong kain, yang satu dikenakan dan yang lain untuk alas duduk, serta cangkir untuk meminum air.” Nabi saw berkata,”Kalau begitu, bawalah kedua barang itu kepadaku.” Lelaki itu datang membawanya. Nabi saw bertanya, ”Siapa yang mau membeli barang ini?” Salah seorang sahabat beliau menjawab,”Saya mau membelinya dengan harga satu dirham.” Nabi saw bertanya lagi,”Ada yang mau membelinya dengan harga lebih mahal?” Nabi saw menawarkannya hingga dua atau tiga kali. Tiba-tiba salah seorang 52
Asy-Syaukani, Nailul Authar, Beirut, Libanon, Juz. V, 1986, hlm. 191. Sunan Tirmidzi, Kitab Al Buyu’, Bab 2, Darul Fikr, Beirut Libanon, Cet. II, 1998, hadist no. 1235. 53
31
sahabat beliau berkata,”Aku mau membelinya dengan harga dua dirham.” Maka Nabi saw memberikan dua barang itu kepadanya dan beliau mengambil uang dua dirham itu dan memberikannya kepada lelaki Anshar tersebut.54 Adapun mengenai tender pada substansinya tidak jauh berbeda ketentuan hukumnya dari lelang karena sama-sama penawaran suatu barang atau jasa untuk mendapatkan harga yang dikehendaki dengan kondisi barang atau
jasa
sebagaimana
diminati.
Namun
untuk
mencegah
adanya
penyimpangan syariah dan pelanggaran hak, norma dan etika dalam praktik lelang maupun praktek jual beli yang lain, syariat Islam memberikan panduan dan kriteria umum sebagai guide line (garis petunjuk) diantaranya. 1.
Transaksi dilakukan oleh pihak yang cakap hukum atas dasar saling sukarela (’an taradlin).
2.
Objek lelang atau barang yang diperjual belikan harus halal dan bermanfaat.
3.
Kepemilikan penuh pada barang atau jasa yang dijual.
4.
Kejelasan dan transparansi barang atau jasa yang dilelang atau yang diperjual belikan tanpa adanya manipulasi seperti window dressing atau lainnya.
5.
Kesanggupan penyerahan barang dari penjual kepada Pembeli.
6.
Kejelasan dan kepastian harga yang disepakati tanpa berpotensi menimbulkan perselisihan.
7.
Tidak menggunakan cara yang menjurus kepada kolusi dan suap untuk menangkan lelang dan tawar-menawar harga.55
54 Sunan Abu Daud, Al-Jami’ Al-Shohih, Kitab Al-Buyu’, Bab 12, Darul Al-Fikr, Beirut Libanon, Cet. II, 1988, Hadist No. 1235. 55 Abdullah Al Mushlih dan Shalah Ash Shawi, Fikih Ekonomi Keuangan Islam, Darul Haq, Jakarta, 2004, hlm. 55.
32
2. Pendapat Ulama Madzhab yang mengharamkan Jual Beli Dengan Sistem Lelang Salah satu ulama dari kalangan mahdab hanafi, sebenarnya ada sebagian kecil ulama yang keberatan seperti An-Nakha’i, dan Al-Auza’i mengatakan bahwa hukum jual beli secara lelang hukumnya makruh secara mutlak. Sedangkan Hasan Al Basri, Ibnu Sirin dan ulama yang lain berpendapat bahwa jual-beli secara lelang hukumnya makruh terkecuali terhadap 2 masalah, yaitu masalah qhonimah (harta rampasan perang) dan waris. Qhonimah bisa berupa barang selain uang, sehingga agar barang tersebut berwujud uang agar bisa dibagi-bagi maka diperbolehkan untuk di lelang. Sebagai contoh misalnya terdapat harta rampasan perang berupa senjata. Maka agar senjata tersebut bisa dibagi-bagi maka diperbolehkan dijual dengan cara lelang. Termasuk juga harta warisan. Umumnya harta warisan tidak selalu berbentuk uang tunai (misal tanah, rumah, kendaraan dll), sehingga untuk memudahkan pembagian warisan diperbolehkan untuk di lelang. Para ulama tersebut mengkategorikan lelang hukumnya makruh karena terdapat hadist : Pertama, hadist yang menyatakan bahwa Rasulullah melarang jual beli secara lelang.
ﺳﻤﻌﺖ رﺳﻮل اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ ﻧﮭﻰ ﻋﻦ ﺑﯿﻊ اﻟﻤﺰاﯾﺪة Artinya: “Aku mendengar Rasulullah saw melarang jual beli lelang. (HR Al-Bazzar)”. Imam Ibnu Hajjar didalam kitabnya menyatakan bahwa hadist tersebut dhoif maka hadist tersebut tidak bisa dijadikan landasan hukum. Sehingga para ulama tersebut menyatakan hukum lelang adalah makruh dan tidak sampai mengharamkannya.
33
Kedua, bahwa Rasulullah melarang seseorang membeli barang yang sudah ditawar oleh saudaranya atau orang lain (sama halnya ketika Rasulullah melarang mengkhitbah wanita yang sedang di khitbah oleh orang lain/saudaranya). “Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAw melarang seseorang di antara kalian membeli sesuatu yang sedang dibeli oleh saudaranya hingga dia meninggalkannya, kecuali rampasan perang dan waris.” Yang perlu diperhatikan dalam proses jual beli secara lelang adalah ketika terjadi jual beli dengan menyertakan uang tanda atau DP (uang muka), maka tidak diperkenankan barang yang hendak di lelang tersebut di tawarkan ke orang lain untuk dijual. Oleh karenanya jika terdapat uang tanda atau DP perlu diberikan batas waktu sampai kapan tanda DP tersebut berlaku. Jikalau sampai batas waktu ternyata belum dilakukan pelunasan jual beli, maka penjual diperkenankan untuk menjual barang tersebut ke orang lain. Lelang juga tidak diperkenankan jika terdapat kecurangan atau penipuan (Misalnya dalam proses lelang terdapat persekongkolan 2 sampai 3 orang atau lebih yang bersepakat menawar sebuah barang). Untuk itu, menurut jumhur ulama memakruhkan jual beli dengan proses lelang, karena bisa mengandung unsur-unsur atau trik-trik penipuan dan persekongkolan untuk memanipulasi barang dagangan. Selain itu juga karena ada larangan tegas terhadap perbuatan itu dari Sunnah Nabi sebagai berikut:
: ﺣﺪ ﺛﻨﺎ اﻟﻠﯿﺖ ﻋﻦ ﻧﺎ ﻓﻊ ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻰ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ: ﻗﺎل.ﺣﺪ ﺛﻨﺎ ﻗﺘﯿﺒﮫ وﻓﻰ اﻟﺒﺎب ﻋﻦ اﺑﻰ. وﻻ ﯾﺨﻄﺐ اﺣﺪﻛﻢ ﻋﻠﻰ ﺧﻄﺒﺖ ﺑﻌﺾ.ﻻ ﺑﯿﻊ ﺑﻌﻀﻜﻢ ﻟﻰ ﺑﯿﻊ ﺑﻌﺾ .ھﺮﯾﺮة وﺳﻤﺮة ﺣﺪﯾﺚ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺣﺪﯾﺚ ﺣﺴﻦ ﺻﺤﯿﺢ
34
Qutaibah menceritakan kepada kami, Laits menceritakan kepada kami dari Nafi’ dari Ibnu Umar dari Nabi saw. bersabda : Janganlah sebagian dari kamu membeli barang yang akan dibeli oleh sebagian (temanmu) dan janganlah kalian semua berkhitbah atas khitbahnya sebagian (temanmu). Rawi berkata: Di dalam bab ini, Hadis ini diriwayatkan dari Abu Hurairah dan Samurah Hadisnya Ibnu Umar adalah Hadis Hasan Sahih.
وﻣﻌﻨﻰ: ﻻﯾﺴﻮم اﻟﺮﺟﻞ ﻋﻠﻰ ﺳﻮم اﺧﯿﮫ.وروى ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻰ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ اﻧﮫ ﻗﺎل . ﻋﻨﺪ ﺑﻌﺾ اھﻞ اﻟﻌﻠﻢ ھﻮ اﻟﺴﻮم.ﻟﺒﯿﻊ ﻓﻰ ھﺬا اﻟﺤﺪ ﯾﺚ ﻋﻦ اﻟﻨﺒﻰ ص م Diriwayatkan dari Nabi saw. bahwasanya beliau bersabda “Janganlah seorang lelaki menawar barang yang sudah ditawar temannya. Arti Al-Ba’i di dalam hadis ini dari Nabi saw. menurut ulama yaitu menawar.
C. Jual Beli Dengan Sistem Lelang Menurut Perspektif Undang-undang Dalam undang-undang Vendu Reglement (VR. Stbl. Tahun 1908 No. 189 diubah dengan Stbl. Tahun 1940 No. 56) dijelaskan bahwasannya jual beli lelang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Sampai saat ini Vendu Reglement ini masih tetap dipergunakan sebagai dasar hukum lelang. Pengertian lelang dalam peraturan perundang-undangan Republik Indonesia (Engelbrecht): 56 Penjualan Umum adalah Pelelangan atau penjualan barang-barang yang dilakukan kepada umum dengan harga penawaran yang meningkat atau menurun atau dengan pemasukan harga dalam sampul tertutup, atau kepada 56
Ibid., hlm 37.
35
orang-orang yang diundang atau sebelumnya diberitahu mengenai pelelangan atau penjualan itu, atau diijinkan untuk ikut serta dan diberi kesempatan untuk menawar harga, menyetujui harga yang ditawarkan atau memasukkan harga dalam sampul tertutup.57 Lelang merupakan suatu istilah hukum yang penjelasannya diberikan dalam pasal 1 Peraturan Lelang kelas I diberikan definisi sebagai berikut: Yang dimaksud dengan penjualan dimuka umum adalah pelelangan dan penjualan barang yang diadakan di muka umum dengan penawaran harga yang makin meningkat atau dengan persetujuan harga yang makin menurun, atau dengan pendaftaran harga, di mana orang-orang diundang atau sebelumnya sudah diberitahukan tentang pelelangan itu, diberikan kesempatan kepadanya untuk membeli dengan jalan menawar harga, menyetujui harga atau dengan jalan pendaftaran.58 Dalam Buku Himpunan Surat Edaran dan Surat Keputusan mengenai lelang terbitan Ditjen Pajak Departemen Keuangan, Buku Peraturan dan Instruksi lelang adalah Pelelangan atau penjualan barang yang diadakan di muka umum dengan penawaran harga makin meningkat, denga persetujuan harga yang makin menurun atau dengan pendaftaran harga, atau di mana orang-orang yang diundang atau sebelumnya sudah diberitahu tentang pelelangan atau penjualan, kesempatan yang diberikan kepada orang-orang
57 58
Ibid., hlm. 75. Ibid., hlm. 153.
36
yang berlelang atau yang membeli untuk menawar harga, menyetujui harga atau mendaftarkan.59 Pengertian lelang dalam Keputusan Menteri Keuangan adalah penjualan barang yang terbuka untuk umum baik secara langsung maupun melalui media elektronik dengan ara penawaran harga secara lisan atau tulisan yang didahului dengan usaha pengumpulan peminat.60 Polderman dalam disertasinya yg berjudul “Het openbare aanbod” berpendapat lelang adalah alat untuk mengadakan perjanjian atau persetujuan yang paling menguntungkan si penjual dengan cara menghimpun para peminat.61 Dalam hal ini Polderman menitik beratkan pada menghimpun para peminat (pengumuman lelang). Dengan demikian ada tiga syarat untuk lelang yang diberikan Polderman Yaitu: a. Penjualan harus selengkap mungkin. b. Ada kehendak untuk mengikat diri. c. Pihak lainnya (pembeli) yang akan mengadakan perjanjian tidak dapat ditunjuk sebelumnya.62 Roell berpendapat suatu rangkaian kejadian yang terjadi diantara saat mana seseorang hendak menjual suatu atau lebih dari satu barang, baik secara pribadi maupun dengan peraturan kuasanya, memberi kesempatan kepada orang-orang yang hadir melakukan penawaran untuk membeli barang-barang
59
Ibid., hlm. 66. Ibid., hlm. 77. 61 Ibid., hlm. 154. 62 Ibid., 60
37
yang ditawarkan sampai kepada saat dimana kesempatan lenyap. Dalam hal ini Roell menitik beratkan pada kesempatan penawaran barang.63 Berdasarkan berbagai perbedaan pendapat para tokoh tentang lelang, tampak bahwa lelang harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut: 1. Dilakukan pada suatu saat dan tempat yang telah ditentukan. 2. Dilakukan dengan cara mengumumkannya terlebih dahulu. 3. Dilakukan denga cara penawaran atau pembentukan harga yang khusus, yaitu dengan cara penawaran harga secara lisan atau tertulis yang kompetitif. 4. Peserta yang mengajukan penawaran tertinggi akan ditanyakan sebagai pemenang atau pembeli. 5. Pelaksanaan lelang dilakukan dengan campur tangan atau dihadapan atau didepan pejabat lelang. 6. Setiap pelaksanaan lelang harus dibuat Risalah Lelang oleh Pejabat Lelang yang melaksanakan lelang. 64 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1999, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.07/2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang. Dalam hal ini pelaksanaan lelang dapat dilakukan di tempat balai lelang Negara atau balai lelang swasta.. Kantor Lelang Negara dan Balai Lelang swasta dapat dilaksanakan apabila terdapat paling sedikit dua peserta lelang (Pasal 4 PMK No. 40/PMK.07/2006).
63 64
Ibid., Ibid., hlm 144.
38
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 40/PMK.07/2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, lelang dapat dilakukan dan awasi oleh pejabat lelang yang dipilih oleh pejabat balai lelang negara atau pejabat balai lelang swasta. Pejabat lelang negara yang dianggkat oleh negara yaitu pegawai negeri sipil (PNS) atau pegawai notaris serta pegwai pajak, sedangkan pejabat lelang swasta yang diangkat dan dipilih oleh lembaga lelang swasta yang berkuatan hukum atas dasar kesepakatan bersama.65 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41/PMK.07/2006 tentang Pejabat Lelang Kelas I, yang mana pejabat lelang ini diangkat oleh balai lelang negara, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.07/2005 tentang Pejabat Lelang Kelas II, yang mana pejabat lelang ini diangkat oleh balai lelang swasta yang mempunyai kekuatan hukum, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118/PMK.07/2005 tentang Balai Lelang, pelaksanaan lelang bisa dilakukan di tempat-tempat yang disepakati sebagai balai lelang Negara atau balai lelang swasta.66
65
Buku pedoman CV. Mandiri Konstiti Cabang Kota Salatiga. Prof. DR. H. Rochmat Soemitro, SH., Peraturan dan Instruksi Lelang, PT. Eresco Bandung, Cet. 1, 1987, hlm. 84. 66
39
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga 1. Sejarah Berdirinya CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga CV. Mandiri Konstiti yang biasa disingkat dengan CV. EMKA didirikan pada tanggal 24 Agustus 2002 dengan Akta Notaris: No. 01 / Tanggal 2 Oktober 2003, SIUP: 122/SIUP/VI/2005, TDP: 12013500797, NPWP: 02.265.064.2-541.000. CV. Mandiri Konstiti (CV. EMKA) hingga sekarang telah memiliki lebih dari 334 cabang dengan nasabah lebih dari 26.500 orang peserta arisan. CV. EMKA telah mempunyai kantor perwakilan di Bantul, Sleman, Kodya Yogyakarta, Kulon Progo, Gunung Kidul, Salatiga, Sragen,
Magelang,
Banyumas,
Pemalang,
Purbalingga,
Jepara,
Pekalongan, Ciamis, Bojonegoro dan Tuban.67 CV. EMKA beroperasi sejak tahun 2002 hingga sekarang. CV. EMKA yang bergerak dibidang jasa dan pelayanan pembiayaan bersama (arisan) yang mempunyai berbagai usaha diantaranya: architect dan general trading serta launching pembiayaan bersama (arisan) rumah baik desain dan denah, pembiayaan bersama (arisan) motor dan leptop,
67
Buku Pedoman CV. Mandiri Konstiti EMKA, hlm. 1.
40
pembiayaan bersama (arisan) mobil, pembiayaan bersama (arisan) haji dan umroh, pembiayaan bersama (arisan) barang-barang elektronik kebutuhan rumah tangga, pembiayaan bersama (arisan) mebel, pembiayaan bersama (arisan) barang-barang pendidikan, pembiayaan bersama (arisan) grafika yang bergerak di bidang percetakan, dan juga melayani pesanan pariwisata yang disebut EMKA Tour. Dari berbagai macam bidang garap usaha pembiayaan bersama (arisan) telah dikelola secara profesional dan terpusat.68 Berbagai usaha CV. Mandiri Konstiti EMKA diantaranya usaha CV. EMKA Architech dan General Trading. Pada Awal Tahun 2009 (04/01/2009) CV. EMKA membuka divisi usaha baru yaitu EMKA Architech dan General Trading dan Launching. Pembiayaan bersama rumah di CV. EMKA Architech, CV. EMKA melayani: perencanaan RAB, gambar bangunan 2D&3D, Design Interior dan Eksterior (termasuk pengadaan bahan bangunan dan perabotan rumah), Pembangunan Fisik bangunan atau rumah (baik rumah baru atau renovasi). Dengan penambahan divisi usaha baru dan launching pembiayaan bersama rumah bisa membawa manfaat dan keuntungan bagi masyarakat dan CV. EMKA. Usaha kedua, CV. EMKA pembiayaan bersama (arisan) motor dan leptop. CV. EMKA melayani dengan bermacam-macam tipe motor dan leptop yang sesuai dengan keinginan konsumen, yang menyediakan berbagai macam produk paket arisan sesuai keinginan konsumen, selain
68
Ibid., hlm. 2.
41
juga pembayaran setoran tiap bulannya bisa diansuransikan baik lewat lembaga CV. EMKA sendiri maupun melalui lembaga ansuransi lainnya. Usaha ketiga, CV. EMKA pembiayaan bersama (arisan) mobil. Dalam hal ini CV. EMKA melayani arisan mobil dari bergai merek mobil. Dari usaha ini konsumen lebih cenderung mengikuti paket I atau paket II, karena untuk mengutamakan suka rela dalam memilih barang dan menyerahkan uang, yang mana pihak CV. EMKA sebagai penjual dan peserta arisan sebagai pembeli. Usaha keempat, CV. EMKA melayani pembiayaan bersama (arisan) haji dan umroh. Dari usaha ini CV. EMKA apabila ada peserta yang mendapatkannya, maka pihak CV. EMKA akan ditanggung secara penuh atas pembiayaan BPIH dan biaya-biaya yang lain selama peserta melaksanakan haji dan umroh di tanah suci sampai dengan 8 tahun. Usaha kelima, CV. EMKA pembiayaan bersama (arisan) Barangbarang elektronik, mebel dan barang-barang pendidikan. Dalam usaha ini CV. EMKA memenuhi keinginan konsumen sesuai dengan apa yang diharapkan. Ada produk paket I, paket II dan paket III. Dalam hal ini berfariasi angsuranya dan setiap 5 bulan atau 5 putaran akan dilaksanakan lelang yang sesuai dengan saldo anggota. Dengan ketentuan pemenang lelang pakat I, II dan III diambil barang seharga Rp.3000.000. Usaha keenam, CV. EMKA grafika yang bergerak dibidang percetakan dengan berbagai jenis produk diantaranya: kartu nama, stiker,
42
sertipikat, kop surat, kop amplop, nota, blok not, stofmap, brosur, poster, kalender, paper bag, buku, dan undangan. Usaha ketujuh, CV. EMKA Tour yang bergerak melayani pesanan perjalanan ke tempat-tempat wisata, baik wisata yang ada di pulau jwa maupun di luar pulau jawa. Dari berbagai bentuk usaha CV. Mandiri Konstiti EMKA menggunakan falsafah untuk mengembangkan usahanya yaitu: mudah, murah dan ramah berdasarkan asas kekeluargaan. CV. Mandiri Konstiti EMKA menjadikan sistem arisan tradisional menjadi sebuah solusi pembiayaan bersama (arisan) yang dikelola secara profesional dan terpusat.69 Pertama mudah, sebab tidak diperlukan banyak persyaratan untuk menjadi anggota kelompok arisan. Kedua murah, karena selama mengikuti arisan sampai mendapatkan kendaraan bermotor angsuran tidak pernah mengalami perubahan sebab angsuran yang dibayar tidak dikenai bunga Bank. Ketiga ramah, karena dilayani oleh tenaga–tenaga muda yang terampil dan berdedikasi tinggi. Dari ketiga hal diatas digunakan prinsip kerja CV. EMKA untuk mewujudkan jual beli dengan proses lelang yang syah dan sesuai dengan syari’at hukum Islam yang mengutamakan kepuasan para peserta arisan. Adapun tata cara dan ketentuan pembiayaan bersama (arisan) CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga antara lain: dilaksanakan dalam bentuk kelompok, Pertemuan Kelompok dan setoran dilaksanakan
69
Ibid., hlm. 2.
43
setiap bulan, Pemenang ditentukan dengan sistem Lelang, adanya pengurangan angsuran, yang
dikarenakan adanya akumulasi kas
kelompok nasabah, sehingga pada bulan dimana kas telah mencapai angka standart pendapatan akan ditentukan 2 pemenang lelang. Contoh: dalam arisan Motor dengan jumlah peserta 60 orang maka arisan akan selesai dalam kurun waktu 50 bulan, terjadi percepatan selama 10 bulan. Untuk Pembiayaan Bersama (Arisan) pembayaran setoran bulanan dilakukan di kantor CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. Pembayaran setoran bulanan dilakukan setiap bulan dan paling lambat sehari sebelum pelaksanaan lelang, dengan ketentuan sebagai berikut.70 a. Pada saat pembayaran iuran bulanan arisan motor, peserta harus menunjukkan Kartu Anggota Peserta. b. Sebagai tanda bukti pembayaran peserta mendapatkan kwitansi yang harus disimpan sampai pembayaran berikutnya.
2. Visi, Misi, dan Motto CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga Serta Upaya untuk Mewujudkannya Sebagai kantor lelang swasta CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga memiliki wilayah hukum yang cukup luas, ini menjadi sangat penting bagi CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Karena hal ini keberadaannya merupakan representasi atau citra pelayanan pemerintah 70
Wawancara dengan Tias Irwanti selaku bendahara CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga.
44
lewat kantor lelang swasta dalam bidang jual beli, yang berkecimpung langsung dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Untuk itu kantor lelang swasta CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga menetapkan visi misi demi terwujudnya pelayanan yang profesiaonal pada CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga yang berkwalitas dan partisipatif.71 Dalam rangka mewujudkannya, beberapa visi misi dan motto etos kerja yang telah ditetapkan oleh CV. Mandiri Konstiti EMKA sebagai berikut: Visi CV. Mandiri Konstiti EMKA Menjadikan CV. Mandiri Konstiti sebagai perusahaan jasa yang terbaik dan terpercaya. Misi CV. Mandiri Konstiti EMKA Memberikan pelayanan jasa pembiayaan yang mudah, murah dan ramah dengan prinsip kekeluargaan, kepercayaan dan keikhlasan. Adapun motto CV. Mandiri Kosntiti EMKA adalah lebih ringan dengan bersama. Yang berlandaskan filosofi grateful, love, brain and good behaviour (bekerja dengan rasa syukur, cinta, akal dan akhlakul karimah. Untuk mewujudkan visi misi CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang kota Salatiga memiliki prinsip standar kerja yang dikemas dalam 6 R yaitu, ringkas, rapih, resik, rawat, rajin dan ramah.
71
Wawancara dengan bapak Yulianto Selaku Kepala Pimpinan CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga Pada tanggal 2 Maret 2010.
45
Dari prinsip standar kerja di atas digunakan falsafah kerja para petugas dan karyawan dalam mewujudkan pelayanan yang profesional dan memuaskan kepada konsumen. Dalam pencapaiaan 6 R tersebut CV. Mandiri Konstiti EMKA mempunyai 10 langkah untuk mewujudkannya diantaranya: 1. Pilih, perlu atau tidak. 2. Yang perlu dipersilahkan. 3. Milik orang lain disampaikan kepada yang bersangkutan. 4. Kadaluwarsa dan sampah dibuang. 5. Barang atau dokumen tampilkan sesuai dengan frekwensi, fungsi dan urgensi. 6. Disusun secara sistematika. 7. Beri Label atau marka. 8. Bersihkan dari sampah dan debu. 9. Ulangi 1 sampai 8 kali dipertahankan. 10. Ulangi 1 sampai 8 kali ditingkatkan, kurangi peran cleaning servis.72
72
Buku Pedoman CV. Mandiri Konstiti EMKA
46
3. Struktur Kepegawaian CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga Struktur kepegawaian CV. Mandiri Konstit EMKA Cabang Kota Salatiga selengkapnya sebagaimana dalam gambar 3.1.
Manager CV. Mandiri Konstiti EMKA Salatiga Yulianto, S E
Manager EMKA Tour Nur Hidayah, Amd
Bag. Keuangan Tias Irwanti
Bag. Realisasi Siti Arina
Peserta Arisan
Ka. Bag Collector Hardi Nugroho
Devisi collector
Devisi Tour Tiwi
Gambar 3.1 Struktur Kepegawaian CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. Sumber dari Buku Pedoman CV. Mandiri Konstiti EMKA Salatiga. Manager CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga melaksanakan tugasnya dibantu oleh bagian keuangan, bagian realisasi, bagian collector, dan manager EMKA Tour. Dalam pelaksanaan lelang yang menangani lelang secara langsung adalah kepala CV. EMKA dibantu
47
oleh bagian realisasi dan bagian keuangan. Apabila mengalami kesulitan dalam menghadapi para paserta arisan yang terlalu kolot dalam memenuhi kewajibannya,
maka
tindakan
pertama
yang
diambil
adalah
memperingatkannya dan diselesaikan secara kekeluargaan, dan apabila masih saja berbuat yang demikian maka kepala CV. Mandiri Konstiti EMKA memberi tahukan kepada kantor pusat CV. Mandiri Konstiti EMKA untuk ditindak lanjuti.73 Manager CV. Mandiri Konstiti EMKA memiliki tugas dan kewenangan dalam segala hal dari berbagai bentuk usaha baik secara langsung dan tidak langsung. Tugas dan wewenang manager CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga sepenuhnya merujuk kepada aturan main dalam Dalam Keputusan Menteri Keuangan No.41/PMK.07/2006 tentang pejabat lelang kelas I pada pasal 7 sebagai berikut: a. Memimpin Kantor (CV. Mandiri Konstiti EMKA) dibawah naungan Kantor CV. Mandiri Kostiti EMKA Pusat Yogyakarta. b. Menyusun rincian kegiatan Kantor Lelang Swasta (CV. Mandiri Konstiti EMKA). c. Membagi tugas dan menentukan penanggung jawab kegiatan. d. Mengarahkan dan menggerakkan pelaksanaan tugas. e. Memantau tugas bawahan f. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan dalam pelaksanaan lelang yang akan terjadi maupun yang akan sudah terjadi. 73
Wawancara Bapak Yulianto selaku kepala Kantor CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga Tanggal 4 Maret 2010.
48
g. Menanggapi dan menyelesaiakan persoalan yang muncul dibidang jual beli lelang. h. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan dari Kantor CV. Mandiri Konstiti EMKA. i. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA. Adapun tugas dan wewenang bagian realisasi CV. Mandiri Konstiti EMKA a. Menerima dan mencatat surat masuk dan keluar. b. Mendistribusikan surat sesuai dengan disposisi atasan. c. Menata Arsip Kantor CV. Mandiri Konstiti EMKA. d. Menyusun File pegawai. e. Mencatat jadwal Kegiatan pelaksanaan lelang dan pemenang lelang. f. Mengatur dan menjalankan lelang. g. Mengetik konsep surat atau naskah lelang. h. Membuatkan rekomendasi para pemenang lelang. i. Menata arsip-arsip dan berkas-berkas kantor dan lelang. j. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan. k. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Pimpinan CV. Mandiri Konstiti EMKA. Adapun tugas dan wewenang bagian keuangan CV. Mandiri Konstiti EMKA
49
a. Menyiapkan rencan anggaran pembiayaan Kantor CV. Mandiri Konstiti EMKA. b. Menerima biaya setoran arisan. c. Membukukan dan menyetorkan uang setoran arisan dan uang pemenang lelang. d. Menyusun pertanggung jawaban uang setoran arisan dan uang pemenang lelang. e. Melaksanakan tugas khusus yang diberikan oleh atasan. f. Melaporkan pertanggung jawaban Pimpinan CV. Mandiri Konstiti EMKA masalah keuangan yang masuk dari uang setoran arisan dan uang yang keluar kepad orang pemenang lelang. Adapun tugas dan wewenang Ka. Bagian Collector CV. Mandiri Konstiti EMKA a. Menangani kepada peserta yang menunggak pembayaran arisan motor. b. Mengantar dan menfasilitasi peserta ke dealer motor untuk mengambil barang kepada peserta pemenang lelang. c. Menangani peserta arisan motor yang menang lelang. Adapun tugas dan wewenang manager EMKA Tour CV. Mandiri Konstiti EMKA a. Melayani pesanan transportasi untuk pariwisata atau kebutuhan yang sejenis.
50
b. Mendata dan mengecek data serta uang pembayaran pesanan transportasi sebelum di setrokan ke bagian keuangan.
B. Pelaksanaan Jual Beli Arisan Motor Dengan Sistem Lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga 1. Tata cara dan ketentuan pembiayaan bersama (arisan) CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. Persyaratan menjadi peserta arisan74: a. Mengisi formulir pendaftaran b. Menyerahkan foto copy KTP c. Menyerahkan foto cop KK d. Menyerahkan foto copy SIM e. Menyerahkan foto berwarna ukuran 2 x 3, 1 (satu) lembar. 2. Pembayaran setoran pembiayaan bersama (arisan) Untuk pembiayaan bersama (arisan) pembayaran setoran atau iuran dilakukan di kantor CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. Pembayaran setoran atau iuran dilakukan setiap bulan dan paling lambat sehari sebelum pelaksanaan lelang, dengan ketentuan: a. Pada saat pembayaran peserta harus menunjukkan kartu anggota peserta. b. Sebagai tanda bukti pembayaran peserta mendapatkan kwitansi yang harus disimpan sampai pembayaran berikutnya.
74
Buku Pedoman CV. Mandiri Kostiti EMKA Cabang Kota Salatiga.
51
3. Aturan Dasar Arisan yang digunakan CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga a. Pihak pertama mengikatkan diri untuk menjadi penyelenggara arisan motor dengan pihak kedua sebagai peserta arisan. b. Dari setiap periode arisan, peserta arisan satu kelompok jumlah orang dan jumlah angsuran sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. c. Motor yang dimaksud untuk arisan tidak tentu mereknya, bisa menyesuaikan dengan keinginan dari pemenang lelang arisan, namun ada ketentuan standar yang disepakati. d. Dalam penentuan siapa yang putus atau menang arisan setiap bulannya diadakan sistem lelang tertutup. Bagi pelelang tertinggi pada saat arisan berhak mendapatkan motor, dan selisih uang lelang tertinggi dan minimal lelang menjadi milik bersama seluruh anggota sebagai saldo peserta. Jika saldo peserta sudah mencapai angka yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga, maka pada bulan tersebut dilelang 2 (dua). e. Besarnya minimal lelang arisan telah ditentukan oleh CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. Besar minimal lelang bisa berubah setiap saat, berdasarkan perubahan harga standar arisan.
52
f. Bagi pemenang lelang harus sudah menyetor uang lelang maksimal 1 (satu) bulan dari hari lelang kepada penyelenggara arisan. Jika setelah 1 (satu) bulan belum bisa menyiapkan uang lelang maka dianggap mengundurkan diri, akibatnya harus dibebani denda sebesar 10% dari lelang dimenangkan, kemudian dapat digantikan dengan peserta lelang no.2 (dua). g. Peserta arisan motor yang tidak mampu lagi melanjutkan setoran bulanan, diwajibkan menanggung biaya administrasi yang timbul dan membuat surat pernyataan pengunduran diri. Uang yang sudah masuk dikembaliakan 50% apabila tidak ada penggantinya, kecuali baru 1 (satu) peraturan dianggap hangus. h. Apabila peserta yang menang lelang tidak menghendaki motor dan akan mengambil dalam bentuk dana tuanai maka sebagai jaminan untuk tetap setor setiap bulannya sampai dengan selesainya arisan, maka pihak pemenang lelang harus menyerahkan kendaraan bermotor dan surat berharga berupa BPKB atau tanah dan bangunan bersertipikat dengan nilai minimal 30% lebih tinggi dari sisa angsuran yang tertanggung dan peserta harus menggantiakan komisi dari dealer sebagai sebesar ketentuan-ketentuan yang berlaku di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. i. Apabila peserta arisan sewaktu-waktu meninggal dunia, maka perjanjian ini mengikat ahli waris dari peserta arisan, sehingga ahli
53
waris ikut bertanggung jawab melanjutkan setoran sampai dengan selesainya arisan. j. Apabila terjadi keterlambatan setoran 1 (satu) bulan, maka peserta arisan yang terlambat tersebut wajib membyar denda sebesar Rp. 5000,- per setoran per bulan. Denda semakin bertambah bila tunggakan belum dilunasi. k. Bagi pemenang arisan yang diambil motor, apabila terjadi keterlambatan setoran sampai 3 kali maka berdasarkan kesepakatan bersama peserta arisan yang lain, motor dapat ditarik oleh penyelenggara arisan. Untuk menjamin terlaksananya hal tersebut maka setiap pemenang lelang harus menandatangani surat pernyataan sanggup diambil motor dan menandatangani surat kuasa. l. Bagi pemenang arisan yang diambil dana tunai, apabila terjadi keterlambatan setoran sampai 3 kali maka berdasarkan kesepakatan bersama peserta arisan yang lain, barang jaminan dapat dijual oleh penyelenggara arisan dengan sepengetahuan peserta yan lain. Dan hasil penjualan diambil sebesar kewajiban ditambah denda serta administrasi, sisanya dikembalikan kepada pemilik barang jaminan. Untuk menjamin terlaksananya hal tersebut maka setiap pemenang lelang harus menandatangani surat pernyataan sanggup dijual barang jaminannya dan menandatangani surat kuasa menjual barang jaminan.
54
m. Apabila terjadi kehilangan motor menjadi tanggungjawab peserta kecuali ikut program ansuransi CV. Mandiri Konstiti EMKA. n. Apabial terjadi kecelakaan motor, ituadalah tanggungjawab dar peserta sendiri dan peserta tetap berkewajiaban membayar setorannya setiap bulan sampai selesainya arisan tersebut. o. Apabial tidak ada peserta arisan yang mau mengikuti lelang mak dilakuakn pengundian nomor peserta yang belum pernah menang lelang, kemudian diambil satu sebagai yang berhak mendapat motor dengan wajib membayar minimal lelang yang telah ditentukan. p. Apabial pemenang lelang telah memenangkan lelang mak ia berkewajiban menyiapkan seluruh syarat-syarat untuk mengambil motor dan pembuatan STNK dan apabila BPKB atas mana pemenang lelang sudah jadi,
BPKB
ditahan
oleh
pihak
penyelenggara arisan sebagai jaminan untuk pemenuhan setoran perbulan, BPKB baru bisa diambil secara bersama-sama oleh peserta arisan pada akhir apabila pesrta arisan sudah menang lelang semua. q. Peserta arisan dengan alasan apapun tidak diperbolehkan menjual, menyewakan,
memindahtangankan,
mengalihkan
hak
atau
meminjamkan motor kepada pihak lain selain penyelenggara arisan, selama arisan belum selesai.
55
r. Kewajiban peyelenggara arisan adalah mengkoordinator seluruh peserta arisan agar arisan motor dapat diadakan setiap bulannya dengan mengumpulkan setoran seluruh peserta arisan agar arisan tetap terselenggara. s. Penyelenggaraan arisan berkewajiban menyimpan surat berharga barang jaminan atau agunan dari pemenang lelang dan menjamin keamanannya sampai dengan selesainya arisan, tidak boleh mengalihkan, menggadikan, dan mengganti apabila sampai menghilangkan. t. Apabila sampai dengan selesainya arisan ada peserta arisan yang belum mendapatkan motor, maka peserta arisan berhak untuk menuntut kepada penyelenggara arisan . u. Penyelenggara arisan berkewajiban membuat pembukuan atas uang kas dan melaporkan. v. Penyelenggara arisan berkewajiban untuk menyediakan tempat, sarana arisan dan mengatur tata cara pelelangan sehingga pelelangan arisan dapat dilakukan dengan nyaman dan aman. w. Kedua belah pihak sepakat memilih kedudukan hukum yang tetap di kantor kepaniteraan pengadilan negeri setempat. x. Perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari sispapun dan dibuat rangkap dua dihadapan notaris untuk legalisasi. 75
75
Peraturan Tata Tertib yang disepakati bersama.
56
4. Ketentuan Arisan di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. a. Pembiayaan Bersama (Arisan) Motor 1) Arisan Motor Rp. 175.000,-/ bulan •
Standar Harga Motor
: Rp. 12.950.000,-
•
Jumlah Anggota
: Maksimal 60 Orang
•
Angsuran
: Rp. 150.000,-/ bulan
•
Minimal lelang
: 3.920.000,-
•
Sistem Arisan
:Pemenang ditentukan
dengan lelang tertutup, lama arisan diperkirakan selesai 50 bulan atau 50 putaran. 2) Arisan Motor Rp. 150.000,-/bulan •
Standar Harga Motor
: Rp. 12.950.000,-
•
Jumlah Anggota
: Maksimal 70 Orang
•
Angsuran
: Rp. 150.000,-/bulan
•
Minimal lelang
: Rp. 3.890.000,-
•
Sistem Arisan
:Pemenang ditentukan
dengan lelang tertutup, lama arisan diperkirakan selesai60 bulan atau 60 putaran. 3) Arisan Motor Rp. 100.000,-/bulan •
Standar Harag Motor
: Rp. 11.700.000,-
•
Jumlah Anggota
: Maksimal 80 orang
•
Angsuran
: Rp. 100.000,-/bulan
57
•
Minimal Lelang
: Rp. 4.970.000,-
•
Sistem Arisan
:Pemenang ditentukan
dengan Lelang tertutup, lama arisan diperkirakan selesai 70 bulan atau 70 putaran. b. Sistem Arisan 1) Pelelang tidak harus menyediakan uang pada saat lelang. Sisa dari uang lelang akan menjadi kas anggota. 2) Apabila tidak ada pelelang, maka pemenang lelang ditentukan dengan diundi dan bagi yang terpilih harus bersedia menjadi pemenang. 3) Pemenang lelang jika mengundurkan diri dari lelang didenda 10% dari besar lelang. 4) Panitia melaporkan saldo kas setiap bulan. 5) Koordinator mendistribusikan data-data peserta arisan kepada panitia arisan untuk diproses lebih lanjut. 6) Berdasarkan dat-data yang diperoleh, panitia arisan dalam hal ini bagian akuntansi yang dirangkap oleh sekretaris membuat surat perjanjian yang berisi data-data peserta dan ahli waris dengan bermeterai. Setelah itu dinotariskan agar mempunyai kekuatan hukum. 7) Setelah
semua
peserta
arisan
memenuhi
jumlah
yang
ditetapkan, maka pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA akan mengundang seluruh peserta untuk membuat kesepakatan
58
aturan main dan teknis arisan, kemudian ditetapkan dan ditandatangani diatas meterai disaksikan seluruh peserta dan petugas yang terkait.76 c. Jaminan Keamanan dan Keuntungan 1) CV. Mandiri Konstiti EMKA berbadan hukum resmi dan berpengalaman. 2) Setoran ringan dan murah dibandingkan kredit. 3) Pemenang terakhir bebas minimal lelang. 4) Setiap arisan akan diundi hadiah menarik. 5) Pengunduran diri yang belum lelang dikembalikan 50% dari total angsuran kecuali baru 1 putaran. 5. Alur Proses Lelang a. Pemberitahuan Lelang 1) Dua bulan sebelum tahun anggaran berakhir setiap kantor cabang diwajibkan mengirim daftar tunggal lelang untuk tahun anggaran berikutnya kekantor pusat CV. EMKA. 2) Acara lelang dilaksanakan dua kali dalam sebulan. 3) Tanggal lelang harus diumumkan melalui: a) Papan pengumuman yang ada dikantor cabang. b) Media informasi lainnya. c) Pemberitahuan tertulis paling lambat 15 hari sebelum pelaksanaan lelang. 76
Wawancara dengan Bapak Yulianto selaku Kepala Pimpinan CV. Mandiri Konstit EMKA Cabang Kota salatiga tanggal 9 Maret 2010.
59
d) Apabila ada barang bernilai tinggi, maka diberitahukan secara tertulis kepada pemilik barang jaminan. b. Persiapan Lelang. 1) Paling lambat 7 hari sebelum lelang kepala cabang membentuk teim pelaksanaan lelang yang terdiri dari: a) Pemimpin Lelang. b) Kasir Lelang. c) Anggota Lelang. 2) Barang yang akan dilelang dikeluarka dari penyimpanannya sebelum pelaksanaan lelang. 3) Kepala cabang memberitahukan kepada pemegang gudang atau penyimpanan nomor-nomor barang yang harus dikelurkan dari gudang untuk diserahkan kepada teim pelaksanaan lelang. 4) Untuk penerimaan barang dari pemegang gudang, jumlah golongan terlebih dicocokkan dengan saldo pada buku gudang, serah terima barang jaminan dari pemegang gudang kepada team
pelaksanaan
lelang
harus
dibuatkan
berit
acara
penyerahan barang jaminan yang akan dilelang. 5) Teim pelaksanaan lelang harus menaksir seluruh barang yang akan dilelang. 6) Meneliti
kelengkapan
persyaratan lelang.
dan
kebenaran
formal
dokumen
60
7) Memberikan informasi lelang kepada pengguna jasa lelang antara lain tata cara penawaran lelang, uang jaminan, pelunasan uang hasil lelang, bea lelang dan pungutan-pungutan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan, objek lelang dan pengumuman lelang. 8) Membuat bagian kepala risalah lelang. 9) Mempersiapkan bagian badan dan bagian kaki risalah lelang. 10) Menyiapkan berita acara penyerahan barang yang akan dilelang dengan dilampiri daftar barang jaminan yang akan dilelang, formulir penjualan lelang beserta barang jaminannya. 11) Mencocokkan fisik barang jaminan yang akan dilelang. 12) Menetapkan
harga
penjualan
lelang
dengan
pedoman
penaksiran kembali barang jaminan, apabila taksiran baru lebih rendah dari UP (Usaha Penjualan) + SM (Sisa Modal) penuh, maka harga minimal lelang harus sebesar UP+SM dibulatkan ke atas menjadi ratusan rupiah penuh dan apabila taksiran lebih tinggi dari UP+SM, maka harga minimal lakunya lelang adalah sebesar UP maksimal berdasarkan taksiran baru + SM penuh berdasarkan UP baru. 13) Setiap barang jaminan yang telah laku dilelang, kepada pembelinya dibebankan biaya lelang pambeli sebesar 1% dan 0,7% untuk dana sosial.
61
14) Penjualan harga lelang didasarkan kepada penawaran tertinggi dan disetujui oleh pelaksana lelang kemudian dicatat pada daftar rincian penjualan lelang. 15) Setelah selesai lelang palaksana lelang membuat berita acara lelang dan menerahkan kepada kasir bersama uang pendapatan lelang, untuk barang-barang yang tidak laku dilelang dicatat pada register barang sisa lelang. 16) Meminta dan menerima dokumen persyaratan lelang yang berkaitan denga objek lelang. Alur pelaksanaan lelang arisan motor di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga selengkapnya sebagaimana dalam gambar 3.2
Peserta Arisan
Unit Arisan
Dana Peserta Arisan Wadiah yad dhomanah atau barang jaminan
Arisan
Pelelangan Pembiayaan Peserta Pemenang lelang Gambar 3.2 skema alur peserta arisan dalam mengikuti pelaksanaan lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. Pada saat pelaksanaan lelang ternyata ada kelebihan nilai harga mininal lelang, maka kelebihan nilai harga minimal lelang tersebut akan
62
menjadi kas saldo anggota. Apabila kas saldo anggota melebihi harga minimal lelang, maka lelang akan dilakukan dua kali dalam satu putaran dalam satu kelompok.77 Pelaksanaan lelang dilaksanakan setiap tanggal ganjil dalam satu minggu, yaitu dilakukan pada sore hari atu pada waktu hari libur. Sebelum dilaksanakannya lelang panitia lelang mempersiapkan keperluan lelang antara lain barang yang akan dilelang, formulir pendaftaran, rincian penjualan lelang. Untuk membentuk harga lelang, kelipatan penawaran ditetapkan sebagai berikut: Jika menang lelang sebesar Rp. 5.500.000,a. Jika diambil Motor Baru. Lelang
: Rp. 5.500.000,-
Angsuran 100. 000 x 70 bulan
: Rp. 7.000.000,- +
Total Biaya yang dikeluarkan
: Rp. 12.500.000,-
b. Diambil Motor Bekas Harga Motor
: Rp. 12.000.000,-
Lelang
: Rp. 5.500.000,- Rp. 6.500.000,-
Komisi dealer
: Rp. 375.000,-
Uang yang diterima
: Rp. 6.125.000,-
-
Total Angsuran Selama Arisan 77
Wawancara dengan Bapak Yulianto selaku Pimpinan CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota salatiga.
63
100. 000,- x 70 bulan
: Rp. 7.000.000,-
Uang yang diterima
: Rp. 6.125.000,-
Jasa per 70 bulan
: Rp. 875.000,-
Jasa perbulan
: Rp. 12.500,-
c. Diambil motor yang bukan standar Harga motor pilihan
: Rp. 13.950.000,-
Harga Motor standar
: Rp. 11.700.000,- : Rp. 2.250.000,-
Selisih harga digunakan untuk menambah atau mengurangi basar lelang. Jika menang peserta harus membayar Rp. 5.000.000,- ditambah Rp. 2.250.000,-.78
C. Motivasi Peserta Jual Beli Arisan Motor Dengan Sistem Lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga Praktek jual beli arisan motor yang sudah semarak di lingkungan masyarakat sangat besar sekali peminatnya, ini semua disebabkan karena besarnya keinginan para peserta arisan untuk mendapatkan sepeda motor yang mudah dan murah serta pembayarannya yang sesuai dengan penghasilan tiap bulan.79 Peran aktif para pegawai dan petugas CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga serta pimpinan yang aktif dalam memantau dan memimpin jalannya arisan dan proses lelang. Apabila kesulitan dalam memimpin proses lelang maka, CV. Mandiri 78
Perhitungan lelang CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. Wawancara dengan Bpk Iwan selaku peserta arisan motor kelompok I pada tanggal 11 Maret 2010. 79
64
Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga mendatangkan petugas atau pegawai dari CV. Mandiri Konstiti EMKA dari pusat Yogyakarta untuk membantu proses jalannya arisan dan lelang.80 Masyarakat Kota Salatiga dalam mengikuti arisan motor di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga ini dengan berbagai alasan dan berfariasi keinginan. Ada yang mengikuti arisan dengan daleh ”idepidep nabung mas kanggo nukokno motor anak”.81 Motivasi lain yang mempengaruhi orang-orang yang senang dan semangat dalam mengikuti arisan motor, diantaranya keinginan menabung yang sewaktu-waktu bisa diambil uang atau diambil sepeda motor yang sesuai
dengan
keinginan
tinggal
menambah
berapa
kekurangan
administrasinya.82 Dari wawancara terhadap 50 informan peserta arisan ditemukan beberapa alasan yang menjadi latar belakang orang mengikuti arisan motor di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. Dari 50 orang peseta arisan motor yang berhasil diwawancarai, 40 orang peserta yang mengikuti arisan motor di CV. Mandiri Konstiti EMKA untuk mendapatkan motor yang sesuai dengan keinginannya dengan mudah,
80
Wawancara dengan Bapak Yulianto selaku Kepala Pimpinan CV. Mandiri Konstit EMKA Cabang Kota salatiga tanggal 9 Maret 2010. 81 Wawancara dengan Ibu Lasiyem selaku peserta arisan Motor di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. 82 Wawancara dengan Sri Ribut selaku peserta arisan motor CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga.
65
murah dan ringan sesuai dengan penghasilan.83 Data selengkapnya sebagaimana terlihat pada tabel. 3.1 Tabel 3.1 Motivasi Peserta Arisan Jual Beli Motor dengan Sistem Lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga untuk mendapatkan motor. No. Nama Alamat Responden Sebab Responden 1. Hardi Utomo Perum Sraten Karena ingin mendapatkan motor yang mudah, murah dan ramah 2. Ruth Temu S Perum Graha Sraten Agar dapat motor lebih bumi mulia mudah dan ringan pembayarannya sesuai dengan kebutuhan keluarga 3. Ana Fatimah Prambelan Blotongan Agar lebih mudah, murah dan ringan pembayaran cicilannya sesuai dengan penghasilan 4. Aziz Hargo Demak, Semarang Agar dapat motor baru yang mudah, ringan dan sesuai dengan penghasilan 5. Kusmanto Ambarawa Agar mudah dapat motor dan mudah dalam administrasinya 6. Purwanti Candirejo Tuntang Agar mudah dapat motor sesuai dengan keinginan dan mudah dalam pembayaran administrasi 7. Nur Indah I Bandungan, Gedangan Agar mudah dapt motor sesuai dengan keinginan dan mudah dalam pembayaran administrasi 8. Asrofi Desa Sraten Agar lebih mudah, murah dan ringan pembayaran cicilannya sesuai dengan penghasilan 9. Sendiyono Ngawen Rt. 01/06 Agar mudah dapat motor dan Suradi Salatiga mudah dalam administrasinya 10. Afianti Rowosari Agar mudah dapt motor sesuai dengan keinginan dan 83
Wawancara dengan Ibu Sri Rejeki selaku peserta arisan Motor di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga.
66
11.
Muh Kholis
Nur Karang Gede
12.
Sugeng
Klumpit
13.
Makmum Senjoyo
Senjoyo
14.
Bambang Ripanta
Ds Klego Pembes
Rt.04/04
15.
Joyo Saiman
Ngawen Salatiga
Rt.01/06
16.
Sular
Ds. Grobokan
17.
Misbahul Munir
Ds. Sraten Sraten
18.
Wisnu Cahyo. Kauman N Ambarawa
19.
H. Khasan Pungkur Sari Rt.06/03 Anwar Sidorejo Salatiga.
20.
Sri Wahyudati
Ngablak Magelang
21.
Suparno
Cukul Tengaran Kab. Semarang
22.
Udin Abdullah Tingkir Tengah Rt.01/08 Tingkir
Rt.01/02
No
13
mudah dalam pembayaran administrasi Agar lebih mudah, murah dan ringan pembayaran cicilannya sesuai dengan penghasilan. Karena ingin mendapatkan motor yang mudah, murah dan ramah. Agar dapat motor baru yang mudah, ringan dan sesuai dengan penghasilan. Agar mudah dapat motor sesuai dengan keinginan dan mudah dalam pembayaran administrasi Karena ingin mendapatkan motor yang mudah, murah dan ramah sesuai dengan penghasilan Agar lebih mudah, murah dan ringan pembayaran cicilannya sesuai dengan penghasilan Agar lebih mudah, murah dan ringan pembayaran cicilannya sesuai dengan penghasilan. Karena ingin mendapatkan motor yang mudah, murah dan ramah sesuai dengan penghasilan Agar lebih mudah, murah dan ringan pembayaran cicilannya sesuai dengan penghasilan. Karena ingin mendapatkan motor yang mudah, murah dan ramah sesuai dengan penghasilan. Agar mudah dapat motor dan mudah dalam administrasinya ringan serta sesuai kemampuan. Karena ingin mendapatkan motor yang mudah, murah
67
23.
Rita Wahuningsih Tasriqul Mahfud
JL. Benoyo no.49 Rt.10/06 Salatiga Jl.Somopulrolor 18B
25.
Jumain
Macanan Sidorejo Kidul Rt. 02/03
26.
Winarno
Kemiri Candi Gg Bambu 38 Salatiga
27.
Agung
Ambarawa
28.
Legiman
Pasar Raya I
29.
Saiful Mashud
Salatiga
30.
Agus Salim
Perum Telaga Mukti 2
31.
Bu Martini
Kalioso Gg Jeruk 356 Rt. 01/02 Kutowinangun, Tingkir
32.
Rifqi
Gendongan
33.
Rudi Sumarno Nanggulan Rt. 02/13 b
34.
Fakhrurozi
24.
Kalimantan Tengah
dan ramah sesuai dengan penghasilan. Keinginan untuk menabung buat persiapan hari esok. Karena ingin mendapatkan motor yang mudah, murah dan ramah sesuai dengan penghasilan. Agar mudah dapat motor dan mudah dalam administrasinya ringan serta sesuai kemampuan. Karena ingin mendapatkan motor yang mudah, murah dan ramah sesuai dengan penghasilan. Karena ingin mendapatkan motor yang mudah, murah dan ramah sesuai dengan penghasilan. Karena ingin mendapatkan motor yang mudah, murah dan ramah sesuai dengan penghasilan. Agar mudah dapat motor dan mudah dalam administrasinya ringan serta sesuai kemampuan. Agar mudah dapat motor dan mudah dalam administrasinya ringan serta sesuai kemampuan. Agar mudah dapat motor dan mudah dalam administrasinya ringan serta sesuai kemampuan. Karena ingin mendapatkan motor yang mudah, murah dan ramah sesuai dengan penghasilan. Agar mudah dapat motor dan mudah dalam administrasinya ringan serta sesuai kemampuan. Karena ingin mendapatkan motor yang mudah, murah
68
35.
Sakur Widodo
Kalimantan Tengah
36.
Fitriyati
Jl. Sardulo 2 Macanan
37.
Eni Susilowati
Blotongan
38.
M. Saifudin
Noborejo
39.
Dimas Anngaleh H
Isep-isep Cebongan
40.
Wildan
Karanglo
dan ramah sesuai dengan penghasilan. Agar mudah dapat motor dan mudah dalam administrasinya ringan serta sesuai kemampuan. Keinginan untuk menabung buat persiapan anak sekolah. Agar mudah dapat motor dan mudah dalam administrasinya ringan serta sesuai kemampuan. Agar mudah dapat motor dan mudah dalam administrasinya ringan serta sesuai kemampuan. Karena ingin mendapatkan motor yang mudah, murah dan ramah sesuai dengan penghasilan. Agar mudah dapat motor dan mudah dalam administrasinya ringan serta sesuai kemampuan.
Faktor lain yang memotovasi orang untuk mengikuti arisan motor dengan sistem lelang dari 50 informan hanya 10 informan yang mempunyai keinginan untuk menabung persiapan bagi anak-anaknnya yang sekolah pada saat tahun ajaran baru tiba dan menabung untuk hari esok.
1 2 3
Tabel 3.2 Motivasi Peserta Arisan Jual Beli Motor dengan Sistem Lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga untuk menabung. Sunarto Sekaran, Gunung Pati Keinginan untuk Semarang menabung hari esok. NurAzizah Imam Bonjol no. 99 Keinginan untuk menabung hari esok. Sunoto Ngadiman Nobo Kulon Rt. 02/10 Keinginan untuk Argomulyo menabung buat persiapan anak sekolah.
69
4
Eko Sri Purwari
5
Soetopo/ Sumarsih
6
Ika Permara Sari
7
Khasani
8
Yudi Muharrom
9
Abdul Rojak
10
Abdul Rojak
Asrama Garnisan F 21 Keinginan untuk Rt.02/07 Kalicacing menabung buat persiapan anak sekolah. Macanan Singosaru II Keinginan untuk Rt.01/02 Sidorejo menabung buat persiapan Kidul anak sekolah. Jl. Cemara Raya no.3 Keinginan untuk Rt. 01/09 Sidorejo menabung buat persiapan Salatiga anak sekolah. Ambarawa Keinginan untuk menabung buat persiapan anak sekolah. Pundan Kebundowo Keinginan untuk Banyubiru Kab. menabung hari esok. Semarang Cungkup 432 Salatiga Keinginan untuk menabung hari esok. Cungkup 432 Salatiga Keinginan untuk menabung hari esok.
Dari hasil wawancara terhadap informan, ditemukan hasil bahwa para peserta arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga adalah dari 50 informan 40 mengaku ikut arisan dengan keinginan mendapatkan motor yang mudah, ringan serta mudah sesuai dengan penghasilan yang didapatnya, dan 10 informan meberi penjelasan keinginannya mengikuti arisan motor dengan sistem lelang karena ingin menabung persiapan hari esok dan kebutuhan sekolah anak.84 Dalam hal ini tidak lepas dari peran aktif dari pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA sendiri, yang mana mengelola dan memanagemen peserta
84
Wawancara dengan peserta arisan motor di CV. Mandiri Konstiti EMKA Salatiga.
70
arisan dan keuangan serta pelaksanaan lelang arisan motor dengan baik dan profesional.85 Langkah-langkah yang digunakan oleh CV. Mandiri Konstiti EMKA dalam memperlancar jual beli Motor dengan sistem lelang adalah memberikan barang-barang hadiah (doorprize), pada saat pembacaan berita acara lelang siapa yang memenangkan lelang motor pada saat itu. Yang setiap kelompoknya mempunyai waktu sendiri untuk pelaksanaan lelang dan penentuan pemenang lelang. Serta memberikan penjelasan setiap peraturan yang berkembang demi kelancaran arisan motor yang telah berjalan. 86 Dan ada juga ada bonus prestasi diberikan kepada yang berhasil pengembangan kelompok. Setelah terbentuknya 4 kelompok, pada putaran ke 12 kelompok ke empat akan mendapatkan bonus sepeda motor (sesuai dengan harga standar).87
D. Kepuasan Konsumen CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga Dalam Mengikuti Jual Beli Arisan Motor Dengan Sistem Lelang. Berdasarkan wawancara kepada beberapa informan dan kepala serta petugas kantor CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga dalam jual beli arisan motor dengan sistem lelang, yang berkaitan dengan
85
Wawancara dengan bpk Yulianto selaku kepala CV. Mandiri Konstiti EMKA Salatiga. Wawancara dengan Nuzulia Ratna selaku bendahara CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota salatiga. 87 Proposal CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. 86
71
kepuasan para peserta arisan motor,.88 Maka pihak CV. EMKA memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen pesrta arisan motor. Hal ini tidak lepas dari ijab qobul yang dilandasi sukarela dalam menyetorkan iuran bulanan dari peserta arisan motor, serta menerima motor sebagai barang yang diinginkan oleh peserta arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. Tabel 3.3 Kepuasan Peserta Arisan Jual Beli Motor dengan Sistem Lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga untuk menabung. No. Nama Responden Alamat Responden Keterangan 1. Hardi Utomo Perum Sraten Puas dengan pelayanan EMKA karena transparannya laporan keuangan. 2. Ruth Temu S Perum Graha Sraten Puas dengan pelayanan bumi mulia EMKA karena administrasinya yang bagus dan sistematis. 3. Ana Fatimah Prambelan Blotongan Puas dengan pelayanan EMKA, bagi yang nunggak cepat membayar. 4. Aziz Hargo Demak, Semarang Puas dengan pelayanan EMKA tapi dendanya jangan banyak-banyak. 5. Kusmanto Ambarawa Puas dengan pelayanan EMKA karena iurannya sesuai dengan penghasilan. 6. Purwanti Candirejo Tuntang Puas dengan pelayanan karena mudah dan ringan ikut jadi peserta arisan. 7. Nur Indah I Bandungan, Gedangan Puas dengan pelayanan EMKA 8. Asrofi Desa Sraten Puas dengan peayanan EMKA karena laporan keuanganya tersusun rapi. 88
Wawancara dengan Bapak Yulianto selaku pimpinan CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga.
72
9.
Sendiyono Suradi
10.
Afianti
11.
Muh Nur Kholis
12.
Sugeng
13.
Makmum Senjoyo
14.
Bambang Ripanta
15.
Joyo Saiman
16.
Tukiyem
17.
Sular
18.
Misbahul Munir
19.
Wisnu Cahyo. N
20.
Abdul Rojak
21.
H. Khasan Anwar
22.
Sri Wahyudati
Ngawen Salatiga
Rt.
01/06 Puas denga pelayanan karena cicilanya murah dan mudah. Rowosari Puas dengan pelayanan EMKA karena banya hadiahnya. Karang Gede Puas dengan pelayana EMKA karena bidang garap usahanya banyak Klumpit Puas denga pelayanan karena cicilanya murah dan mudah. Senjoyo Puas dengan pelayanan EMKA karena transparannya laporan keuangan. Ds Klego Rt.04/04 Puas dengan pelayanan Pembes EMKA karena administrasinya yang bagus dan sistematis. Ngawen Rt.01/06 Puas dengan pelayanan Salatiga EMKA bagus. Perum Sraten Permai Puas dengan pelayanan karena mudah dan ringan ikut jadi peserta arisan. Ds. Grobokan Puas dengan pelayanan EMKA karena banyak hadiahnya. Ds. Sraten Rt.01/02 Puas dengan pelayanan Sraten EMKA karena iurannya sesuai dengan penghasilan. Kauman No 13 Puas dengan pelayanan Ambarawa EMKA, bagi yang nunggak cepat membayar. Cungkup 432 Salatiga Puas dengan pelayanan EMKA karena iurannya sesuai dengan penghasilan.. Pungkur Sari Rt.06/03 Puas dengan peayanan Sidorejo Salatiga. EMKA karena laporan keuanganya tersusun rapi. Ngablak Magelang Puas dengan pelayanan EMKA karena iurannya sesuai dengan
73
23.
Suparno
Cukul Tengaran Kab. Semarang
24.
Yudi Muharrom
Pundan Kebundowo Banyubiru Kab. Semarang
25.
Udin Abdullah
Tingkir Tengah Rt.01/08 Tingkir
26.
Ika Permara Sari
27.
Khasani
Jl. Cemara Raya no.3 Rt. 01/09 Sidorejo Salatiga Ambarawa
28.
Rita Wahuningsih
JL. Benoyo no.49 Rt.10/06 Salatiga
29.
Tasriqul Mahfud
Jl.Somopulrolor 18B
30.
Jumain
Macanan Sidorejo Kidul Rt. 02/03
31.
Winarno
Kemiri Candi Gg Bambu 38 Salatiga
32.
Soetopo/ Sumarsih
Macanan Singosaru II Rt.01/02 Sidorejo Kidul
33.
Agung
Ambarawa
34.
Legiman
Pasar Raya I
35.
Saiful Mashud
Salatiga
36.
Eko Sri Purwari
Asrama Garnisan F 21 Rt.02/07 Kalicacing
penghasilan. Puas denga pelayanan karena cicilanya murah dan mudah. Puas dengan pelayanan EMKA karena iurannya sesuai dengan penghasilan. Puas dengan peayanan EMKA karena laporan keuanganya tersusun rapi. Puas denga pelayanan karena cicilanya murah dan mudah. Puas dengan pelayanan EMKA karena iurannya sesuai dengan penghasilan. Puas dengan peayanan EMKA karena laporan keuanganya tersusun rapi. Puas denga pelayanan karena cicilanya murah dan mudah. Puas dengan peayanan EMKA karena laporan keuanganya tersusun rapi. Puas denga pelayanan karena cicilanya murah dan mudah. Puas dengan pelayanan EMKA karena iurannya sesuai dengan penghasilan. Puas dengan peayanan EMKA karena laporan keuanganya tersusun rapi. Puas denga pelayanan karena cicilanya murah dan mudah. Puas dengan peayanan EMKA karena laporan keuanganya tersusun rapi. Puas denga pelayanan karena cicilanya murah dan mudah.
74
37.
Agus Salim
Perum Telaga Mukti 2
38.
Bu Martini
39.
Rifqi
Kalioso Gg Jeruk 356 Rt. 01/02 Kutowinangun, Tingkir Gendongan
40.
Rudi Sumarno b
Nanggulan Rt. 02/13
41.
Sunoto Ngadiman
Nobo Kulon Rt. 02/10 Argomulyo
42.
Fakhrurozi
Kalimantan Tengah
43.
Sakur Widodo
Kalimantan Tengah
44.
Fitriyati
Jl. Sardulo 2 Macanan
45.
NurAzizah
Imam Bonjol no. 99
46.
Eni Susilowati
Blotongan
47.
M. Saifudin
Noborejo
48.
Sunarto
Sekaran, Gunung Pati Semarang
49.
Dimas Anngaleh H
Isep-isep Cebongan
50.
Wildan
Karanglo
Puas dengan peayanan EMKA karena laporan keuanganya tersusun rapi.. Puas dengan pelayanan EMKA karena iurannya sesuai dengan penghasilan.,kemampuan. Puas denga pelayanan karena cicilanya murah dan mudah. Puas dengan pelayanan EMKA karena iurannya sesuai dengan penghasilan.. Puas denga pelayanan karena cicilanya murah dan mudah. Puas dengan peayanan EMKA karena laporan keuanganya tersusun rapi. Puas denga pelayanan karena cicilanya murah dan mudah. Puas denga pelayanan karena cicilanya murah dan mudah. Puas dengan peayanan EMKA karena laporan keuanganya tersusun rapi. Puas dengan pelayanan EMKA karena iurannya sesuai dengan penghasilan. Puas denga pelayanan karena cicilanya murah dan mudah. Puas dengan pelayanan EMKA karena iurannya sesuai dengan penghasilan. Puas dengan peayanan EMKA karena laporan keuanganya tersusun rapi. Puas denga pelayanan karena cicilanya murah.
75
Dari hasil wawancari kepada bebrapa informan, bahwasannya konsumen bisa merasakan puas dalam mengikuti arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA karena rasa percaya kepada pihak CV. EMKA yang mengelola arisan motor dengan baik dan profesional. Peserta sendiri merasakan suka rela dalam menyetorkan iuran bulanan yang sebagai kewajiban peserta untuk dipenuhi kepada pihak CV. EMKA. Kepada pihak CV.EMKA juga memberikan pelayanan yang baik dan terpercaya kepada peserta arisan. CV. EMKA juga memberikan haknya peserta arisan motor yang sudah jatuh tempo memenangkan lelang, maka pihak CV. EMKA memberikan barang (motor) dari hasil menang lelang.89
89
Wawancaradengan Bpk Yulianti selaku kepala CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga.
76
BAB VI ANALISIS
A. Analisis Terhadap Pelaksanaan Jual Beli Arisan Motor Dengan Sistem Lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. Dari berbagai bentuk usaha CV. Mandiri Konstiti EMKA banyak sekali peminat untuk mendaftar menjadi peserta arisan. Ini semua tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. Faktor-faktor tersebut diantaranya: pertama faktor keinginan untuk mendapatkan motor yang sesuai dengan keinginan peserta arisan, dan faktor ekonomi keluarga menengah. Banyak orang yang mengikuti arisan motor dengan sistem lelang diawali ketika kebutuhan hidup keluarga yang semakin bertambah dan semakin tinggi harganya. Kondisi seperti ini yang membuat orang-orang mengikuti arisan motor dengan sistem lelang dan juga sesuai dengan penghasilan yang didapat tiap bulannya.90 Dalam hal ini bertujuan agar lebih cepat dan mudah segala urusannya. Keinginan ini diambil dengan harapan nantinya akan lebih mudah untuk mencari dan mempermudah pekerjaan sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan hidup. Kedua faktor rendahnya pendapatan dan penghasilan. Dari 50 informan 40 informan yang berhasil diwawancarai mengaku pendapatan perbulannya pas-pasan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Mereka
90
Wawancara dengan Ibu Lasiyem selaku peserta arisan motor di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga.
77
mengaku bekerja sebagai karyawan pabrik, dan ada juga yang mengaku sebagai guru wiyata bakti di lembaga swasta maupun negeri. Hal ini akan mempengaruhi besar kecilnya pendapatan yang diperoleh tiap bulannya untuk mengikuti arisan motor.91 Faktor lain yang mempengaruhi orang ikut arisan motor, dari 50 informan yang berhasil diwawancarai 10 informan mengaku mengiukuti arisan motor dengan dalih berkeinginan untuk menabung persiapan bagi anak-anaknnya yang sekolah pada saat tahun ajaran baru tiba dan menabung untuk hari esok. Dalam perhitungan lelang bisa dilakukan dalam rincian yang menjadi patokan dasar taksiran (harga minimal lelang) menentukan uang yang dikeluarkan untuk biaya administrasi. Hal tersebut bisa terjadi apabila pemenang lelang ternyata mengambil motor yang baru (harga motor yang dijadikan setandarisasi besarnya lelang), motor bekas dan motor yang bukan standar kendaraan arisan. Dilihat dari hasil laporan keuangan jual beli arisan motor dengan sistem lelang, dapat dianalisis bahwa dalam jual beli arisan motor dengan sistem lelang dalam arisan motor dengan sistem lelang paket I, besar total pengeluaran sebesar Rp.12.500.000, dalam hal ini sudah termasuk nilai besar minimal lelang sebesar Rp.5.500.000, yang juga sudah termasuk uang angsuran dari 70 orang peserta dalam kurun waktu kurang lebih 70 bulan, bahkan waktunya bisa menyusut 60 bulan. Ini disebabkan karena 91
Wawancara dengan Bapak Juanto selaku peserta arisan motor CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga yang bekerja sebagai buruh harian lepas.
78
besarnya minat dari para peserta arisan untuk memperoleh motor standar yang diinginkannya.92 Dalam arisan motor dengan sistem lelang paket II, yang mana dalam hal ini peserta mengambil motor bukan motor standar yang baru melainkan diambil motor bekas. Besar uang yang diterima dealer sebesar Rp.6.125.000, ini semua sudah termasuk uang besar minimal lelang sebesar Rp. 5.500.000, besar harga motor yang bukan standar sebesar Rp.12.000.000, dan juga sudah termasuk biaya komisi dealer sebesar Rp.375.000,. Ada pula arisan motor dengan sistem lelang dalam paket III, dalam paket arisan ini biasanya peserta arisan ini mengambil motor yang bukan standar yang sesuai dengan keinginannya. Yang mana peserta arisan ini telah memenuhi biaya administrasi kantor CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. Dengan harga motor pilihan sebesar Rp. 13.950.000, dikurangi harga motor standar sebesar Rp. 11.700.000, maka selisih harga yang digunakan untuk menambah atau mengurangi besar lelang. Jika menang peserta harus membayar biaya sebesar Rp. 5.000 000, selisih harga yang digunakan untuk menambah atau mengurangi harga lelang. Jika menang peserta harus membayar Rp. 5.000.000 ditambah Rp. 2.250.000. Pada saat pelaksanaan lelang ternyata ada kelebihan nilai harga minimal lelang, maka kelebihan harga minimal lelang tersebut merupakan 92
Wawancara dengan Bpk Yulianto selaku kepala pimpinan CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga.
79
hak peserata arisan dan sekaligus menjadi saldo kas anggota peserta arisan motor. Apabila saldo kas yang terkumpul melebihi harga minimal lelang, maka lelang akan dilakukan dua kali dalam satu putaran.93 Jika peserta arisan yang memenangkan lelang mengambil kendaraan dibawah standar yang dijadikan arisan, maka tidak perlu membayar sepenuhnya jumlah lelang yang diajukan peserta, bahkan peserta arisan motor yang menang lelang mendapat kembalian.
B. Analisis Motivasi Peserta Jual Beli Arisan Motor Dengan Sistem Lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA CV. Mandiri Konstiti EMKA sebagai investasi yang saling menguntungkan sesama peserta arisan. Dengan nominal syarat nilai uang akan semakin turun, sedangkan nilai barang akan semakin naik pada waktu yang akan datang. Sehingga dengan nominal syarat sebagai peserta arisan berpandangan akan memperoleh barang yang lebih baik. Peserta yang mendapat motor diakhir arisan, itu sama saja bagi peserta yang mendapat motor diawal arisan. Praktek jual beli arisan motor yang sudah semarak di lingkungan masyarakat sangat besar sekali peminatnya, ini semua disebabkan karena besarnya keinginan para peserta arisan untuk mendapatkan sepeda motor yang mudah dan murah serta pembayarannya yang sesuai dengan
93
Wawancara dengan Bapak Yulianto selaku Kepala Pimpinan CV. Mandiri Konstit EMKA Cabang Kota salatiga tanggal 18 Maret 2010.
80
penghasilan tiap bulan.94 CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga para pegawai dan pimpinan berperan aktif dalam memantau dan memimpin jalannya arisan dan proses lelang. Apabila kesulitan dalam memimpin proses lelang maka, CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga mendatangkan petugas atau pegawai dari CV. Mandiri Konstiti EMKA dari pusat Yogyakarta untuk membantu proses jalannya arisan dan lelang.95 Motivasi lain yang mempengaruhi orang-orang yang senang dan semangat dalam mengikuti arisan motor, diantaranya diambil sepeda motor yang sesuai dengan keinginan tinggal menambah berapa kekurangan administrasinya.96 keinginan menabung yang sewaktu-waktu bisa diambil uang. Dari wawancara terhadap 50 informan peserta arisan ditemukan beberapa alasan yang menjadi latar belakang orang mengikuti arisan motor di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. Dari 50 orang peseta arisan motor yang berhasil diwawancarai, 40 orang peserta arisan yang mengikuti arisan motor di CV. Mandiri Konstiti EMKA untuk mendapatkan motor yang sesuai dengan keinginannya dengan mudah, murah dan ringan sesuai dengan penghasilan.
94
Wawancara dengan Bpk Iwan selaku peserta arisan motor kelompok I pada tanggal 11 Maret 2010. 95 Wawancara dengan Bapak Yulianto selaku Kepala Pimpinan CV. Mandiri Konstit EMKA Cabang Kota salatiga tanggal 9 Maret 2010. 96 Wawancara dengan Sri Ribut selaku peserta arisan motor CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga.
81
C. Analisis Terhadap Kepuasan Konsumen Jual Beli Arisan Motor Dengan Sistem Lelang CV. Mandiri Konstiti EMKA Berdasarkan wawancara kepada beberapa informan dan CV. Mandiri Konstiti EMKA ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh CV. Manadiri Konstiti EMKA diantaranya mensosialisasikan peraturan arisan dan lelang kepada peserta pada saat terjadi proses lelang.97 Langkah-langkah yang digunakan oleh pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA untuk membuat peserta arisan puas dalam mengikuti arisan motor antara lain: CV. Mandiri Konstiti EMKA memberikan bonus prestasi diberikan kepada yang berhasil pengembangan kelompok. Setelah terbentuknya 4 kelompok, pada putaran ke 12 kelompok ke empat akan mendapatkan bonus sepeda motor (sesuai dengan harga standar).98 Sebelum lelang dilaksanakan, peserta arisan diberikan kesempatan waktu kurang lebih 15 hari setelah tanggal jatuh tempo untuk melunasi uang iuran bulanannya. Hal ini dilakukan oleh CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga agar peserta arisan masih mempunyai kesempatan untuk memiliki kembali barang hasil pemenang lelang dan barang jaminan setelah lelang. Apabila setelah melewati waktu 15 hari maka CV. Mandiri Konstiti EMKA akan menjatuhkan denda sebagai ganti rugi barang yang didapat dari lelang tersebut. CV. Mandiri Konstiti EMKA dalam memperlancar jual beli Motor dengan sistem lelang adalah mengunakan barang-barang hadiah (doorprize), pada saat pembacaan berita acara lelang siapa yang 97
Wawancara dengan Bapak Yulianto selaku Kepala pimpinan CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. 98 Proposal CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga.
82
memenangkan lelang motor pada saat itu. Selain itu peserta merasakan puas dalam laporan keuangan yang tersusun rapi dan transparan tiap bulan yang diberikan tiap bulannya pada saat pelaksanaan lelang.
D. Analisis Jual Beli Arisan Motor dengan Sistem Lelang Dalam Perspektif Hukum Islam di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. Berdasarkan data yang diperoleh mengenai proses lelang arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga, kemudian dianalisa menurut Perspektif Hukum Islam. Maka yang perlu diperhatikan dalam menganalisa proses lelang arisan motor di CV. Mandiri Konstit EMKA Cabang Kota Salatiga adalah mengenai syarat, rukun, dan ketentuan umum jual beli sebagaimana telah dibahas. 1. Rukun Jual-beli Adapun hal–hal yang terdapat pada proses lelang arisan motor di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga yang berkenaan dengan rukun jual beli, adalah sebagai berikut: a. Penjual dan Pembeli Pelaksanaan arisan motor telah ditetapkan dengan sistem lelang oleh pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga,
dalam hal ini diikuti oleh peserta arisan
motor sebagai (Pembeli) dan CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga sebagai (penjual). Pelaksanaan lelang dilakukan apabila para peserta arisan motor sudah siap dan
83
mempunyai dana untuk mengikuti pelaksanaan lelang, dan mengetahui waktu yang telah ditetapkan oleh pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA. CV. Mandiri Konstiti EMKA akan memberitahukan kepada para peserta arisan berapa besar minimal lelang, maka barang tersebut (sepeda motor) akan dilelang dalam satu kelompok. Ketika terjadi proses lelang, pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA selaku pemegang kuasa berhak melaksanakan proses lelang arisan motor, para peserta arisan motor
selaku pembeli dalam
proses lelang arisan motor. b. Uang dan Benda Proses lelang tersebut dilakukan dengan sistem pembayaran tunai. Sebelum petugas lelang dari pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA melaksanakan proses lelang, pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA memberitahukan kepada peserta arisan terlebih dahulu harga minimal lelang. Harga minimal lelang tersebut digunakan untuk menutup keuangan kas peserta arisan dalam satu kelompok. Besarnya minimal lelang ditetapkan dari pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA bukan dari jumlah besarnya uang setoran para peserta arisan motor. Selanjutnya dari harga minimal lelang tersebut terjadi tawar menawar harga, harga tertingi peserta lelang akan menjadi harga pemenang lelang, setelah ditetapkan oleh
84
petugas lelang maka barang tersebut (motor) telah menjadi milik peserta lelang. Jika hasil lelang saat ini mempunyai kelebihan, maka kelebihan tersebut menjadi kas anggota. Apabila kas anggota cukup banyak diatas nilai minimal lelang, maka kesempatan lelang akan dilakukan dua kali dalam satu putaran. Dalam hal ini pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA harus bersikap tegas dalam melaksanakan lelang yang dilakukan dua kali dalam satu putaran. Karena bertujuan
untuk
mempermudah
jalannya
lelang
dan
mempercepat selesainya arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. c. Ijab dan qabul atau serah terima. Dalam jual beli arisan motor dengan sistem lelang harus ada ijab dan qobul. Ijab dan qabul ini ditandai dengan pernyataan kehendak berupa harga yang ditawarkan oleh pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA selaku (penjual) dan kesediaan oleh pembeli (peserta arisan motor), dengan satu harga yang mereka sepakati bersama (harga minimal lelang). Serah terima barang yang diperjualbelikan dilakukan setelah terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli, yang kemudian timbul kewajiban bagi pembeli untuk membayar dan penjual menyerahkan barang tersebut.
85
2. Syarat Jual beli Adapun syarat jual beli yang terkait dengan jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga adalah sebagai berikut: a. Tentang Subjek Mengenai syarat subjek dalam jual beli arisan motor dengan sistem lelang tersebut, dapat diketahui berdasarkan penjual dan pembeli yang telah balaigh, berakal, dan atas kehendak sendiri.
Pihak
penjual
dan
pembeli
harus
memiliki
pengetahuan. Pengetahuan disini maksudnya adalah penjual dan pembeli mengetahui tentang proses jual beli yang akan dilakukan, dewasa dan mempunyai kemampuan memilih karena tidak sah jual beli yang dilakukan oleh anak kecil yang belum nalar (aqil balaigh), orang gila atau orang yang dipaksa. b. Tentang objek (barang) 1) Barangnya harus bersih Bersih barangnya disini adalah terbebas dari najis maupun bebas dari golongan barang yang diharamkan. Sesuai dengan ketentuan tersebut maka jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga melayani berbagai bentuk arisan dalam semua kebutuhan sehari-hari seperti arisan
86
motor, arisan rumah, arisan mobil, arisan leptop, arisan barang-barang kebutuhan rumah tangga, arisan haji dan umroh, dan barang lainya yang dapat dinilai. Dapat diambil kesimpulan bahwa jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga merupakaan barang bersih, bebas dari najis dan tergolongan (ghoror) serta barang yang tidak diharamkan oleh agama. 2) Dapat dimanfaatkan Pemanfaatan barang dari hasil jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga, dapat dikategorikan sebagai barang yang memiliki nilai ekonomi, hal ini dilakukan oleh CV. Mandiri Konstiti EMKA sebagai dasar ekonomi. Apabila peserta arisan motor tersebut tidak dapat memenuhi kewajibanya membayar iuran bulanan pada waktu yang telah ditentukan, maka pihak CV. Mandiri
Konstiti
EMKA
akan
bertindak
secara
kekeluargaan sampai jatuh tempo waktu pelaksanaan lelang. Pada waktu terjadinya lelang peserta tersebut tetap mempunyai kesempatan untuk mengikuti lelang serta berhak mendapatkan hadiah dari pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA.
87
3) Milik orang yang melakukan akad Jaul beli arisan motor dengan sistem lelang, yang mana pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA akan melakukan lelang motor untuk para peserta arisan yang sudah siap keuangannya bisa untuk mengikuti lelang. Pada saat terjadinya proses lelang yang berhak melakukan adalah pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga selaku pemilik kuasa pelaksana lelang. Sebelum terjadi pelelangan, antara peserta arisan motor dan pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga telah menyepakati tentang kesepakatan harga minimum lelang. 4) Mampu menyerahkan barang CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga selaku penjual dapat menyerahkan barang yang akan dijadikan objek lelang. Sebagaimana jual beli arisan motor dengan sistem lelang dengan harga minimal lelang yang disepakati 5) Mengetahui barangnya Motor yang akan dijadikan standar arisan dengan sistem lelang, para peserta arisan motor dengan sistem lelang (pembeli) dapat melihat secara langsung motor yang diinginkan oleh peserta arisan. Untuk menghindari unsur penipuan sebelum terjadi kesepakatan harga, motor
88
tersebut diperlihatkan kembali pada waktu proses lelang. Mengenai pembayaran, peserta arisan motor akan mengetahui harga kesepakatan minimal lelang yang harus
dibayar,
memberitahukan
karena dan
panitia
menyebutkan
lelang
akan
harga
lelang
terakhiri, kemudian para peserta arisan motor membayar tanpa dikenakan biaya tambahan, kecuali peserta arisan yang mengambil motor bukan standar arisan yang ditentukan oleh pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga. 6) Barang yang diakadkan ada ditangan Barang yang akan dijadikan standar arisan motor dengan sistem lelang telah resmi berada pada penguasaan pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA yang bekerja sama langsung
dengan
dealer
motor.
Karena
yang
melaksanakan proses lelang adalah pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA serta harga minimal lelang atas permintaan peserta arisan motor, dihitung menurut jumlah taksiran barang sesuai dengan harga pasar setempat yang berlaku pada saat terjadinya proses lelang. c. Tentang Akadnya Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa jual beli dimuka umum atau lelang dilaksanakan dengan cara tawar
89
menawar harga yang tinggi dengan ketentuan minimal harga lelang sampai memperoleh pemenang lelang. Lelang akan selesai ketika terjadi kesepakatan antara panitia lelang selaku (penjual) dengan peserta arisan motor selaku (pembeli). Jika dilihat sekilas maka CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga sama dengan Pegadaian Syariah. Hanya saja perbedaan yang terlihat pada sistem operasianalnya dan pengelolaannya. Hal ini karena Pegadaian Syariah dan produk yang ditawarkan lebih sedikit dari Pegadaian Kovensional. Selain itu perbedaan yang terlihat dalam pegadaian konvensional adalah pada saat melakukan penjualan dengan sistem lelang, yang mana pada saat pelaksanaan lelang petugas CV. Mandiri Konstiti EMKA sebagai panitia lelang. CV. Mandiri Konstiti EMKA telah menetapkan besar minimal lelang sebagai patokan harga lelang. Sedangkan dalam pegadaian syariah barang jaminan yang dilelang ditawarkan kepada nasabah yang lebih dulu melakukan
kesepakatan
dengan
pengadaian
syariah,
meskipun setelah kesepakatan itu ada nasabah yang menawar dengan harga yang lebih tinggi. Kesepakatan berarti kesesuaian kehendaak (intirodlin). Jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang
90
Kota Salatiga telah terjadi persesuaian ketika adanya pernyataan yang dilakukan oleh pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA yang menjadi panitia lelang selaku penjual dengan peserta arisan motor selaku pembeli. Dengan demikian proses arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga telah memenuhi syarat rukun, dan ketentuan jual beli. Terhadap syarat yang ditetapkan dalam akad, syari’at hukum Islam memberikan kebebasan
kepada
pihak-pihak
yang
berakad
untuk
menetapkan syarat rukun jul beli. Pihak yang melakukan akad bebas menenentukan syarat rukun jual beli khusus pada waktu terjadi akad. selama syarat tersebut tidak menyalahi ketentuan Syari’at Hukum Islam. Dalam hal ini didasarkan atas pertimbangan kemaslahatan antara penjual dan pembeli, dengan demikian ketentuan lelang yang ditetapkan oleh pihak CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga kepada pembeli sudah saling suka rela (intiradlin).
91
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Dalam fiqh membahas dan memperbolehkan jual beli apapun, yang penting jual beli yang diajarkan oleh syari’at Islam dan sesuai dengan tata cara, syarat rukun jual beli secara syah. Syarat rukun jual beli diantaranya pembeli dan penjual sama-sama mengucapkan kata ”sepakat” suka rela (intirodlin) dalam serah terima barang. Begitu juga fiqh membolehkan jual beli dengan sistem lelang (Bai’ Muzayyadah). Menurut undang-undang, jual beli arisan motor dengan sistem lelang (Peraturan Lelang atau Vendu Reglement Stb. 1908 No. 189, Vendu Instructie Stb. 1908 No. 190, Peraturan Bea Lelang Stb. 1949 No. 390, Keputusan Menteri Keuangan No. 476 tahun 1972) bisa dilakukan asalkan dalam pelaksanaan lelang antara pelaksana lelang (Penjual) dan peserta lelang (pembeli) saling merelakan uang dan barang. 2. Pelaksanaan jual beli arisan motor di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga, peserta arisan motor yang sekaligus menjadi peserta lelang. Pada saat pelaksanaan lelang terjadi tawar menawar harga antara peserta arisan dalam satu kelompok. Harga penawaran lelang dimulai dari harga minimal lelang dan penawaran tertinggi lelang akan memenangkan lelang. Jika hasil lelang bulan kemarin 91
92
mendapat kelebihan harga minimal lelang, maka kelebihan harga lelang menjadi saldo peserta. Apabila saldo peserta arisan melebihi harga minimal lelang, maka lelang dilaksanakan dua kali pelaksanaan lelang dalam satu putaran. Pelaksanaan arisan motor dengan sistem lelang bisa diambil motor baru yang standar arisan, dan juga diambil motor yang bukan standar arisan atau diambil motor bekas, yang sesuai dengan keinginan peserta arisan motor yang memenangkan lelang. 3. Jual beli arisan motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: keinginan untuk mendapatkan motor yang sesuai dengan keinginan peserta arisan, keinginan menabung yang sewaktu-waktu bisa diambil uang, tingkat pendapatan atau penghasilan yang rendah, kebutuhan hidup yang semakin meningkat. 4. Usaha-usaha CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga untuk memperlancar jual beli arisan motor dengan sistem lelang adalah dengan diberikan hadiah (doorprize) pada saat pembayaran iuran bulanan dan pelaksanaan lelang dalam satu kelompok ke kelompok lain. Dan ada juga hadiah sepeda motor bagi kelompok arisan yang mampu membuat paguyuban sendiri dan sudah memenangkan lelang sebanyak 4 kali akan mendapatkan satu sepeda motor bagi pengelola kelompok dan paguyuban tersebut.
93
B. Saran 1. Jual beli arisan Motor dengan sistem lelang di CV. Mandiri Konstiti EMKA Cabang Kota Salatiga, selaku pelaksana lelang hendaknya memberitahukan kepada peserta arisan mengenai ketentuan penyelenggaraan lelang. Begitu juga biaya lelang yang harus dibayar oleh peserta arisan motor. Jika CV. Mandiri Konstiti EMKA telah menerapkan ketentuan tersebut, maka yang
diharapkan
mempertahankanya
CV.
Mandiri
dan
berupaya
Konstiti
EMKA
meningkatkan
dapat
kwalitas
pelayanan masyarakat yang bergerak dibidang jasa lelang. 2. CV.
Mandiri
Konstiti
EMKA
Cabang
Kota
Salatiga
mengadakan sosialisasi pada masyarakat menggunakan langkah jual beli arisan motor dengan proses lelang. Untuk memberikan pengertian pada masyarakat awam yang kurang tertarik melakukan pembelian barang-barang yang dianggap terlalu mahal. 3. CV.
Mandiri
mengadakan
Konstiti promosi
EMKA agar
Cabang
keberadaanya
Kota
Salatiga
lebih
dikenal
masyarakat luas serta ruang lingkupnya yang bergerak dibidang jasa lelang.
94
C. PENUTUP Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat serta Karunianya sehingga penulis skripsi ini telah selesai serta tak lupa penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga penulisan skripsi ini penulis dapat selesaikan. Penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT sehingga wajarlah apabila skripsi ini jauh dari sempurna hanya Tak Ada Gading yang Tak Retak. Kiranya hanya saran dan kritik yang kritis, progresif, konstruktif, yang mampu membuat perubahan bagi karya penulis selanjutnya sebuah perubahan baru akan terjadi manakala manusia tersebut mau merubahnya. Ada satu keyakinan apabila dimasa depan akan benar-benar tercipta kehidupan masyarakat yang damai sejahtera setiap orang menjunjung tinggi hak dak dan kewajiban, sehingga konsep masyarakat madani tidak lagi utopia semata. Semoga karya yang sederhana ini mampu menjadi inspirasi bagi para penulis dan pemikir tentang khasanah keilmuan Islam, serta penulis berharap ini merupakan langkah awal perubahan paradigma terhadap perkembangan ekonomi terutama masalah jual beli khususnya jual beli dengan proses lelang yang berkembang di kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya kebutuhan manusia, maka berkembang pula sistem perekonomian masyarakat. Oleh karena itu supaya tercapainya sistem tersebut maka kita sebagai generasi muslim harus mampu mengembangkan syariat-syariat Islam yang sesuai dengan kaidah-kaidah Hukum Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Basyir, Ahmad Azhar, Asas-asas Hukum Muamalat (Hukum Perdata Islam), UII Press, Yogyakarta, 2000. Syafi’i, Antonio, Bank syariah, Wacana dan cendikiawan”, BI dan tazkia Institute, Jakarta, 1999. Syaifudin, Azwar, Metode Penelitian, edisi Pertama, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2004 Siamat, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, fakultas Ekonomi UI, Jakarta, 2003. Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahannya, CV Toha Putra, Semarang, 1989. Drs. H. M Arbi, Syarif. M. M, Mengenal bank dan Lembaga Keuangan Non Bank, Jambatan, Jakarta, 2003. Wijaya, Farid, Lembaga Keuangan dan Bank, BPFE, Jakarta, 1991. Fajarani, Isti, Proses Lelang di Perum Pegadaian Cabang Sleman, Studi perspektif Hikim Islam, skripsi tidak diterbitkan fakultas Syariah UIN Yogyakarta,2005. H. Ashari, Chuzaiamah. T. Yanggo, Problematika Hukum Kontemporer, I, SIK, Jakarta, 1997. Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan, Edisi Pertama Ekonosia, Yogyakarta, 2003.
2
Singaribun, Masri dan Efendi, Sofyan, Metodelogi Penelitian Survey, 1998. Anwar, Muhammad, Fiqh Islam, Al- Ma’arif, bandung, 1998. Sholikul Hadi, Muhammad, Pegadaian Syariah, Salemba Diniyah, Jakarta, 2003. Nailul Autar, Jilid Empat, PT Bina Ilmu, Surabaya, 1972. Tjitrosoedibyo, R. Subekti, Kamus Hukum, Pradya Paramita, Jakarta,1972. Subagyo, Bank dan Lembaga Lainya, Edisi Kedua, STIE YKPN, Yogyakarta, 2002. Danim, Sudarwan, Menjadi Peneliti Kualitatif, CV Pustaka Setia, Bandung, 2002. Syafei, Rahmat, Fiqh Muamalah, Pustaka Setia, Bandung, 2001. Surahman, Winarno, Pengantar Penelitian-Penelitian Dasar Metode Teknik, Transito, Bandung, 1989.