Journal Of Accounting, Volume 2 No.2 Maret 2016
PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, PROFITABILITAS, KEBIJAKAN HUTANG DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2013) Fandi Mardiastanto ) Kharis Raharjo ) Abrar )
Abstract Objectives to be achieved by the manager of the company is to increase the company's value through the implementation of financial decisions are investment decisions, financing decisions and dividend policy. A combination of all three will optimize the value of the company which will further improve the welfare of its owner. In practice, the financial decisions taken should be done with caution and appropriate because it would affect other financial decisions and will have an impact on the achievement of corporate goals. The increasing value of the company will attract the interest of investors to invest. This study aims to determine the effect of profitability, funding decisions, dividend policy, managerial ownership and the size of the company to the value of the company. The population in this study are all companies listed on the Indonesian Stock Exchange (BEI) from 2010 until 2013. Sampling was done by purposive sample, so that the number of samples taken at 44 companies. Statistical analysis was conducted on the multiple linear regression and hypothesis testing. Based on the results of data analysis can be concluded; There is an influence on the profitability of the company's value, there is a positive influence funding policy on corporate value, ; There is no influence dividends to the value of the company, ; There is no influence managerial ownership on firm value, ; There is no influence company size on the value of the company Keywords: Profitability, Financing Decision, Dividend Policy, Managerial Ownership, Company Size, Company Value
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan adalah untuk memakmurkan pemiliknya dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Menurut Jusriani (2013), nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan pemilik perusahaan, sebab dengan nilai perusahaan yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang
saham juga tinggi. Untuk mencapai tujuan perusahaan, manajer membuat keputusan investasi yang menghasilkan net present value positif. Nilai perusahaan adalah nilai yang mencerminkan berapa harga yang bersedia dibayar oleh investor untuk suatu perusahaan. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Jusriani (2013) menyatakan
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unpand Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unpand Dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unpand
bahwa memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan. Salah satu ukuran nilai perusahaan adalah dengan menggunakan Price Book Value (PBV). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan yaitu profitabilitas, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan
yang mempengaruhi pendanaan sehingga cenderung mendorong perilaku pecking order theory. Profitabilitas Hardiyanti (2012) menyatakan bahwa profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah bunga dan pajak. Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividennya. Menurut Naim (1998) dalam Hardiyanti (2012), dalam mengukur profitabilitas digunakan ROI (return on investment) dan ROE (return on equity). ROI merupakan tingkat pengembalian atas investasi perusahaan pada aktiva. ROI sering disebut juga ROA (return on asset).
TINJAUAN PUSTAKA Agency Theory Pada agency theory yang disebut principal adalah pemegang saham, sedangkan yang dimaksud agen adalah manajemen yang mengelola perusahaan. Manajemen perusahaan memiliki kecenderungan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan biaya pihak lain. Jensen dan Meckling (2000) dalam Hardiyanti (2012), menyatakan bahwa agency problem akan terjadi bila proporsi kepemilikan manajer atas saham kurang dari 100%, sehingga manajer bertindak untuk mengejar kepentingannya sendiri dan tidak berdasarkan memaksimalkan nilai perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan khususnya keputusan pendanaan.
Keputusan Pendanaan Keputusan pendanaan didefinisikan sebagai keputusan yang menyangkut komposisi pendanaan yang dipilih oleh perusahaan Hasnawati (2005). Menurut Brigham dan Houston (2006), peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan direspon secara positif oleh pasar. Terdapat dua pandangan mengenai keputusan pendanaan. Pandangan pertama menyatakan bahwa Pandangan tradisional diwakili oleh dua teori yaitu Trade off Theory dan Pecking Order Theory. Pandangan kedua dikemukakan oleh Modigliani dan Miller (1958) dalam Hardiyanti (2012) yang menyatakan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan
Pecking Order Theory Teori ini menunjukkan kecenderungan perusahaan memilih pembiayaan berdasarkan hirarki sumber dana yang paling disukai. Hal ini dikarenakan adanya informasi asimetrik (asymmetric information) yang menunjukkan bahwa manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak (tentang prospek, risiko dan nilai perusahaan) daripada pemodal publik. Husnan (2006) menyatakan bahwa asimetrik informasi, biaya transaksi, dan biaya emisi merupakan faktor-faktor
Kebijakan Dividen Hermuningsih (2009) menjelaskan kebijakan deviden adalah kebijakan
1
yang dikaitkan dengan penentuan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang saham sebagai deviden atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan. Kebijakan terhadap pembayaran deviden merupakan keputusan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Kebijakan ini akan melibatkan dua pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda, yaitu pihak pertama para pemegang saham, dan pihak kedua perusahaan itu sendiri. Menurut Ang (1997) dalam Hardiyanti (2012) menyatakan bahwa dividen payout ratio merupakan perbandingan antara dividen per share dengan earning per share, jadi secara perspektif yang dilihat adalah pertumbuhan dividen per share terhadap pertumbuhan earning share.
Rachmawati dan Triatmoko dalam Sulistiono (2010).
(2006)
Ukuran Perusahaan Puspita (2010) menyatakan ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat dinyatakan dengan total aktiva atau total penjualan bersih. Semakin besar total aktiva maupun penjualan maka semakin besar pula ukuran suatu perusahaan. Semakin besar aktiva maka semakin besar modal yang ditanam, sementara semakin banyak penjualan maka semakin banyak juga perputaran uang dalam perusahaan. Dengan demikian, ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai Perusahaan Sujoko dan Soebiantoro (2007) menjelaskan nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa depan. Menurut Bambang, (2010) dalam Sukirni (2012) menjelaskan bahwa nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini.
Kepemilikan Manajerial Kepemilikan manajerial menurut Wahidahwati (2002) dalam Rustendi dan Jimmi (2008) adalah pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan (Direktur dan Komisaris). Kepemilikan manajerial diukur dari jumlah prosentase saham yang dimiliki manajer. kepemilikan manajerial dalam laporan keuangan perusahaan, ditunjukkan dengan besarnya persentase kepemilikan saham perusahaan oleh manajer. Karena hal ini merupakan informasi penting bagi stakeholder perusahaan maka informasi ini akan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Dalam teori keagenan, hubungan antara manajer dan pemegang saham digambarkan sebagai hubungan antara agent dan principal
Kerangka Penelitian
Profitabilitas (X1)
2
Keputusan Pendanaan (X2) Kebijakan Dividen (X3)
H1(+) H2(+) H3(+)
Nilai Perusahaan (Y)
H4(+) Kepemilikan manajerial (X4)
H5(+)
Ukuran Perusahaan (X5)
Perumusan Hipotesis Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Jusriani (2013) menjelaskan bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari kegiatan operasionalnya. Makin tinggi laba, makin tinggi return yang diperoleh oleh investor. Tinggi rendahnya tingkat return yang mungkin diterima oleh investor biasanya mempengaruhi penilaian investor. Makin tinggi penilaian investor akan suatu saham, maka harga saham tersebut akan makin tinggi. Harga saham yang makin tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan Retno (2012), Lina dan Darmayanti (2012), Prasetyorini (2013) dan Jusriani, (2013) menyimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini menunjukkan profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan Menurut Brigham dan Houston (2006), peningkatan hutang diartikan oleh pihak luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban di masa yang akan datang atau adanya risiko bisnis yang rendah, hal tersebut akan direspon secara positif oleh pasar. Menurut Taswan (2003) menyatakan bahwa dengan adanya utang dapat digunakan untuk mengendalikan penggunaan free cash flow secara berlebihan oleh manajemen, dengan demikian menghindari investasi yang sia-sia. Penggunaan utang akan meningkatkan nilai perusahaan, karena saat kebutuhan utangnya naik, itu akan digunakan untuk pembiayaan perusahaan. Peningkatan nilai tersebut dikaitkan dengan harga saham dan penurunan utang akan menurunkan harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa (2010), Lina dan Darmayanti (2012) menemukan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai
1
perusahaan. Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H2: Keputusan pendanaan positif dan signifikan berpengaruh terhadap nilai
manajer tersebut sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan. Manajer yang sekaligus pemegang saham akan berusaha meningkatkan nilai perusahaan, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan maka nilai kekayaannya sebagai pemegang saham akan meningkat pula Sulistiono (2010). Menurut Hardiyanti (2012), Manajer yang sekaligus pemegang saham akan meningkatkan nilai perusahaan karena dengan meningkatkan nilai perusahaan, maka nilai kekayaannya sebagai pemegang saham akan meningkat juga. Penelitian Lina dan Darmayanti (2012) menemukan hubungan yang signifikan dan positif antara kepemilikan manajemen (insider ownership) dengan nilai perusahaan. Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H4 : Kepemilikan Manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Hermuningsih dan Wardani (2009) menyatakan kebijakan deviden adalah kebijakan yang dikaitkan dengan penentuan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang saham sebagai deviden atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan. Kebijakan terhadap pembayaran deviden merupakan keputusan yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Kebijakan ini akan melibatkan dua pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda, yaitu pihak pertama para pemegang saham, dan pihak kedua perusahaan itu sendiri. Brigham dan Houston, (2006) menyatakan kebijakan dividen menyangkut keputusan mengenai penggunaan laba yang merupakan hak para pemegang saham. Pembagian dividen akan mengindikasikan perusahaan memperoleh laba yang cukup besar sehingga mampu mendistribusikannya kepada pemegang saham. Hal ini akan meningkatkan pandangan pasar mengenai nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa (2010), Sari (2013) dan Jusriani (2013) menemukan bahwa pembayaran dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H3 : Kebijakan Dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Menurut Hardiyanti (2012) ukuran perusahaan (firm size) yang besar menunjukkan perusahaan mengalami perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Pangsa pasar relatif menunjukkan daya saing perusahaan lebih tinggi dibanding pesaing utamanya. Investor akan merespon positif sehingga nilai perusahaan akan meningkat. Semakin besar ukuran perusahaan, maka ada kecenderungan lebih banyak investor yang menaruh perhatian pada perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar cenderung memiliki kondisi yang lebih stabil. Kestabilan tersebut menarik investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Kondisi tersebut menjadi penyebab atas naiknya harga saham perusahaan di pasar modal. Investor memiliki ekspektasi yang besar
Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan Kepemilikan manajerial adalah situasi dimana manajer memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain
1
terhadap perusahaan besar. Ekspektasi insvestor berupa perolehan dividen dari perusahaan tersebut. Peningkatan permintaan saham perusahaan akan dapat memacu pada peningkatan harga saham di pasar modal. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dianggap memiliki “nilai” yang lebih besar. Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H5 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Populasi adalah kumpulan objek penelitian yang akan diteliti. Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013. Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu sebanyak 176 data pengamatan dari 44 perusahaan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel penelitian. Metode pengumpulan data yang diperlukan untuk membantu penelitian ini adalah metode dokumentasi. Dalam penelitian analisis data kuantitatif digunakan untuk mengolah data dan dilakukan pengujian hipotesa dengan menggunakan bantuan SPSS. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda, uji t dan Uji F
METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Tabel 1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Profitabilitas (ROA) Keb Pendn (DER) Dividen (DPR) Kep Manaj (Insdr) Ukrn Pers (SIZE) Nilai Perush (PBV) Valid N (listwise)
Minimum Maximum
Mean
Std. Deviation
176
.1600
7.3600
2.754261
1.4036770
176
.1500
4.9700
1.473750
1.1183930
176
.2900
58.2200
22.144091
12.0313618
176
.0110
.1530
.047710
.0237814
176
4.8300
7.4600
5.984148
.5547801
176
.0100
7.2700
1.349261
1.0525099
176
Hasil analisis statistik deskriptif terhadap nilai rata-rata variabel nilai perusahaan (PBV) adalah sebesar
1,349261, dengan nilai minimum 0,01 dan nilai maksimal sebesar 7,349261
Analisis Regresi Tabel 2 Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Berganda dan Pengujian Hipotesis
2
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
.525
.892
Profitabilitas (ROA)
.140
.056
Keb Pendn (DER)
.165
Dividen (DPR)
Beta
t
Sig. .589
.557
.186
2.494
.014
.070
.175
2.351
.020
.008
.007
.087
1.121
.264
-3.326
3.307
-.075
-1.006
.316
Ukrn Pers (SIZE) .031 .146 a. Dependent Variable: Nilai Perush (PBV)
.016
.213
.832
Kep Manaj (Insdr)
Persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 0,525 + 0,140 X1 + 0,165X2 + 0,008X3 - 3,326X4 + 0,031X5 Persamaan diatas dapat dintreprestasikan 1. Koefisien b1 = 0,140 menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan artinya semakin tinggi profitabilitas maka akan semakin tinggi nilai perusahaan. 2. Koefisien b2 = 0,165 menunjukkan bahwa kebijakan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan artinya semakin tinggi kebijakan pendanaan maka akan semakin tingi nilai perusahaan 3. Koefisien b3 = 0,008 menunjukkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan artinya semakin tinggi kebijakan dividen maka akan semakin tinggi nilai perusahaan 4. Koefisien b4 = -3,326 menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan artinya semakin tinggi kepemilikan manajerial maka akan semakin rendah nilai perusahaan 5. Koefisien b5 = 0,031 menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan artinya semakin tinggi
ukuran perusahaan maka akan semakin tinggi nilai perusahaan. Uji Hipotesis (Uji t) 1. Pengujian Hipotesis (H1)
2.
profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t-hitung (2,494) > ttabel (1,654) atau nilai signifikansi sebesar 0,014 dibawah 5% sehingga hipotesis pertama diterima. Pengujian Hipotesis (H2)
3.
keputusan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini ditunjukkan nilai t-hitung (2,351) > t-tabel (1,654) atau nilai signifikansi sebesar 0,020 dibawah 5% sehingga hipotesis kedua diterima. Pengujian Hipotesis (H3)
4.
keputusan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini ditunjukkan nilai t-hitung (1,121) < t-tabel (1,654) atau nilai signifikansi sebesar 0,264 diatas 5% sehingga hipotesis ketiga ditolak. Pengujian Hipotesis (H4) kepemilikan berpengaruh
1
manajerial terhadap
tidak nilai
5.
perusahaan. Hal ini ditunjukkan nilai t-hitung (-1,006) < t-tabel (1,654) atau nilai signifikansi sebesar 0,316 diatas 5% sehingga hipotesis keempat ditolak. Pengujian Hipotesis (H5)
sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Mengacu pada uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis ketiga yaitu profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Adanya pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan menunjukkan Profit yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Selanjutnya dengan permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan akan meningkat. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Retno (2012), Lina dan Darmayanti (2012), Prasetyorini (2013), Jusriani (2013) yang menemukan bukti bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini ditunjukkan nilai t-hitung (0,213) < t-tabel (1,654) atau nilai signifikansi sebesar 0,832 diatas 5% sehingga hipotesis tersebut ditolak. Hasil Uji F Dari Uji Anova atau F test terdapat nilai F probabilitas 0,009 lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk menjelaskan variabel dependen nilai perusahaan. Koefisien Determinasi Besarnya adjusted R2 adalah 0.058, hal ini berarti variasi perubahan variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan variabel profitabilitas, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan sebesar 5,8 persen Sedangkan sisanya sebesar 94,2 persen dijelaskan oleh faktor-faktor diluar model
Pengaruh Keputusan Pendanaan terhadap Nilai perusahaan Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa keputusan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa (2010), Prasetyorini (2013) dan Jusriani (2013). Hasil penelitian ini mengindikasikan apabila pendanaan didanai melalui hutang, maka peningkatan nilai perusahaan terjadi akibat efek tax deductible, yaitu perusahaan yang memiliki hutang akan membayar bunga pinjaman yang dapat mengurangi penghasilan kena pajak, yang dapat memberikan manfaat bagi pemegang saham. Apabila peningkatan pendanaan perusahaan melalui laba ditahan atau penerbitan saham baru, maka risiko keuangan perusahaan semakin kecil Wijaya dan Wibawa (2010). Fakta yang terjadi di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian tahun 2010-2013 adalah bahwa pendanaan perusahaan
PEMBAHASAN Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai perusahaan Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang baik sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan meningkat. Singnally theory, Bhattacarya (1979) dalam Jusriani (2013) mengemukakan bahwa profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan yang bagus
1
meningkat dengan penambahan hutang. Sesuai dengan signaling theory, nilai perusahaan meningkat pada hari pengumuman dan sehari setelah pengumuman perusahaan-perusahaan yang meningkatkan proporsi penggunaan hutangnya Peningkatan hutang juga dapat diartikan pihak luar tentang kemampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya di masa yang akan datang atau risiko bisnis yang rendah, sehingga penambahan hutang telah memberikan sinyal positif Brigham dan Houston (2006).
manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian tentang tidak berpengaruhnya kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan membuktikan bahwa pemegang saham yang sekaligus sebagai pengelola perusahaan tidak memberikan kinerja terbaik mereka dimana para dewan direksi dan komisaris masih mempunyai kepentingan pribadi yang lebih mereka utamakan dibandingkan dengan meningkatkan kinerja yang sekaligus akan meningkatkan nilai perusahaan. Tidak adanya pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan, hal ini dikarenakan belum banyak pihak manajemen yang memiliki saham perusahaan dengan jumlah yang cukup signifikan. Jumlah kepemilikan manajerial yang rendah menyebabkan pihak manajemen lebih mementingkan kepentingannya sendiri daripada kepentingan perusahaan. Jumlah kepemilikan saham yang belum signifikan tersebut menyebabkan manajer lebih mementingkan tujuannya sebagai seorang manajer daripada sebagaipemegang saham. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lina dan Damaryanti (2012), Sari (2013) yang menemukan bukti bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Jusriani (2013) yang menyatakan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai perusahaan Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, hal ini mnunjukkan tinggi rendahnya dividen yang dibayarkan kepada pemagang saham, tidak berkaitan dengan tinggi rendahnya nilai perusahaan. Kebijakan deviden merupakan hak pemegang saham untuk mendapatkan sebagian dari keuntungan perusahaan. Pembayaran dividen juga akan dapat mengurangi peluang investasi, dan kenyataannya investor lebih menyukai capital gain daripada dividen karena pajak capital gain lebih kecil daripada pajak dividen. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lina dan Darmayanti (2012)yang menemukan bukti bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan Wibawa (2010), Sari (2013) dan Jusriani (2013) yang menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh ukuran perusahaan terhadap Nilai perusahaan Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Prasetyorini (2013). Hal ini mengindikasikan Perusahaan besar belum tentu mudah mengakses ke pasar modal. Kemudahan untuk mengakses ke pasar modal berarti
Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai perusahaan Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa kepemilikan
2
perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuannya untuk memunculkan dana yang lebih besar. Dengan kemudahan tersebut ditangkap oleh investor sebagai sinyal positif dan prospek yang baik sehingga size bisa memberikan pengaruh yang positif terhadap nilai perusahaan. Selain itu teori signaling menyatakan bahwa perusahaan yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar dengan demikian pasar diharapkan dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan buruk. Pada perusahaan yang berukuran besar, manajer akan berusaha memaksimalkan kemampuannya mengelola perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan, karena pada perusahaan besar cenderung menjadi sorotan masyarakat. Namun pada perusahaan kecil meskipun investasinya kurang besar juga dapat memberikan keuntungan yang optimal. Ukuran perusahaan dapat dillihat dari total aktivanya, perusahaan dengan total aktiva yang besar dengan komponen dominan pada piutang dan persediaan belum tentu dapat membayar deviden (laba ditahan) dikarenakan asset yang menumpuk pada piutang dan persediaan. Perusahaan lebih mempertahankan laba dibandingkan membagikannya sebagai deviden, yang dapat mempengaruhi harga saham dan nilai perusahaan.
4.
5.
Tidak terdapat pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan Tidak terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan
Implikasi Kebijakan 1. Bagi pihak manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan dan pengambilan kebijakan dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan perlu memperhatikan kebijakan dividen, kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan. 2. Bagi investor, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan yang tepat sehubungan dengan harapan tingkat keuntungan berupa dividen dari investasi yang dilakukan. Selain itu investor juga perlu mempertimbangkan kredibilitas perusahaan di masa mendatang dan juga faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam membagikan keuntungan. 3. Variabel profitabilitas dan kebijakan pendanaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga manajemen harus dapat meningkatkan profit agar nilai perusahaan meningkat. 4. Manajemen dapat meningkatkan kebijakan dividen dan struktur kepemilikan yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan, sehingga berdampak pada peningkatan profit sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan profitabilitas terhadap nilai perusahaan 2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan kebijakan pendanaan terhadap nilai perusahaan 3. Tidak terdapat pengaruh dividen terhadap nilai perusahaan
Keterbatasan Penelitian 1. Penelitian ini memiliki periode pengamatan yang terbatas selama 4 tahun (2010-2013) dan dengan hanya menggunakan 176 observasi. Untuk penelitian selanjutnya,
3
2.
3.
disarankan untuk memperpanjang periode pengamatan sehingga dapat diperoleh lebih banyak jumlah observasi dan juga hasil pengaruh antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen (nilai perusahaan) dapat menjadi lebih akurat . Obyek yang diteliti hanya perusahaan sektor manufaktur saja sehingga jumlah sampelnya juga sedikit. Tehnik pengambilan sampel yang berturut-turut mengakibatkan jumlah sampel yang akan diteliti sedikit, hal ini dapat bersakibat terhambatnya proses pengolahan data untuk mendapatkan hasil yang maksimal Subyektivitas peneliti dalam memahami data laporan tahunan sangat mempengaruhi interpretasi peneliti dalam mengukur jumlah pengungkapan informasi variabel yang diperlukan
Ghozali, Imam dan Anis Chariri, 2009, Teori Akuntansi, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Hardiyanti, Nia, 2012, Analisis Pengaruh Insider Ownership, Leverage, Profitabilitas, Firm Size dan Dividen Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan, Skripsi Ekonomi/Manajemen, Semarang: Universitas Diponegoro, Hartono, Jogiyanto, 2000, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta: BPFE, Hasnawati, Sri, 2005, Implikasi Keputusan Investasi, Pendanaan, dan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Publik di BEJ, Usahawan, No, 09 TH XXXIV, pp, 33-42 Hasnawati, Sri,, 2005, Dampak set peluang investasi terhadap nilai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol, 9 No, 2, pp 117-126 Horne, Van James and Jhon M,Wachowicz, 1998, PrinsipPrinsip Manajemen Keuangan Buku Dua, Edisi Kesembilan, alihbahasa : Heru Sutojo, Jakarta : Salemba Empat, Husnan, Suad, 2006, Manajemen Keuangan dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang), BPFE : Yogyakarta Jensen, Michael, C and W,H Meckling, 1976, Theory of the firm : Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure, Journal of Financial Economics, 3-24 Jusriani, Ika Fanindya 2013, Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan, Skripsi, Semarang, Universitas Diponegoro
DAFTAR PUSTAKA Ang, Robert, 1997, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Edisi Pertama, Mediasoft Indonesia Brigham, E,F dan J,F, Houston, 2006, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Jakarta: Salemba Empat Darminto, 2010, Pengaruh Faktor Eksternal dan Berbagai Keputusan Keuangan terhadap Nilai Perusahaan, Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol, 8, No,1, Februari 2010, ISSN 1963-5241, hal 138-150 Efni, Yulia, dkk, Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen: Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada sector property dan Real Estate di BEI), Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 10/nomor 1/ maret, 2012,
4
Manufaktur, Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol, 3, No, 1, hal, 412-423 Sartono dan Prasetyanta, 2005, Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi 4, Yogyakarta: BPFE Smith Jr,, Clifford W,, and Ross L, Watts, 1992, The Investment Opportunity Set and Corporate Financing, Dividend an Compensation Policies, Journal of Financial Economics; 32, pp, 263292 Sofyaningsih, Sri dan Hardiningsih Pancawati, 2011, Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utan dan Nilai Perusahaan, Dinamika Keuangan dan Perbankan. Sudiyatno, Bambang, 2010, Tobin’s Q Dan Altman Z-Svore Sebagai Indikator Pengukuran Kinerja Perusahaan, Kajian Akuntansi, Pebruari 2010, Dinamika Keuangan dan Perbankan, Mei 2010, Hal: 1 – 22, Vol. 2, No.1 Said Kelana, 2001, Interelasi antara Nilai Perusahaan, Investasi dan Hutang :Pendekatan Empiris, Jurnal Ekonomi Perusahaan, Juli 2001 Setiawan, Stevanus, Adree Cipto,2009, Pengaruh KeputusanKeuangan Terhadap NilaiPerusahaan, Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis , Vol, 9No,1, Januari 2009: 39-54 Sujoko dan Soebiantoro, Ugy, 2007, Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol, 9, No,1, hal, 41-48 Suharli, Michell, 2007, Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2002-2003), Jurnal
Keown, J, Arthur and Scott, F, David, Abdul, 2008, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Jakarta: Salemba Empat Leland, H, and Pyle, D, 1977, Informational Asymetries, Financial Structure and Financial Intermediation, Journal of Finance, No, 32, hal, 371-388 Lina, Ni Kadek Ari, dan Darmayanti, Ni Putu Ayu, 2012, Pengaruh Kepemilikan Manajerial Dan Kinerja Keuangan Terhadap kebijakan Dividen Dan Nilai Perusahaan, Jurnal, Bali, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Prasetyorini, Bhekti Fitri, 2013, Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price Earning Ratio dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan, Jurnal Ilmu Manajemen , 1(1), 183-196, http://ejournal,unesa,ac,id/ Purnamasari, Linda, dkk, Interdependensi Antara Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Keputusan Dividen, Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol, 13 No, 1, 2009, Rachmawati, Andri dan Hanung, Triatmoko, 2007, Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan, Simposium Nasional Akuntansi (SNA) 10, Unhas Makassar, 26-28 Juli 2007 Rokhayati, Isnaeni, 2005, Analisis Hubungan Investment Oppurtunity Set (IOS) dengan Realisasi Pertumbuhan serta Perbedaan Perusahaan yang Tumbuh dan Tidak Tumbuh Terhadap Kebijakan Pendanaan dan Dividen di Bursa Efek Jakarta, SMART, Vol 1 No 2, Rustendi, Tedi dan Jimmi, Farid, 2008, Pengaruh Hutang dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
5
Akuntansi dan Keuangan, Vol, 9, No, 1, hal: 9-17 Suranta, Eddy dan Pranata, P, M, 2003, Analisis Hubungan Kepemilikan Manajerial, Nilai Perusahaan dan Investasi dengan Model Persamaan Linear Simultan, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol, 6, No,1, hal, 54-68 Syahib, 2000, fundamental mikro yang berada dalam kendali perusahaan Taswan, 2003, Analisis Integrasi Strategi Dilik dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, September, P:17-28, Wahyudi, Untung,, dan Pawestri, P, Hartini,, 2006, Implikasi struktur kepemilikan, terhadap nilai perusahaan dengan keputusan keuangan sebagai variabel intervening Simposium Nasional Akutansi 9 Padang, 23-26 Agustus Weston dan Copeland, 2002, rasio DER yang tinggi menyebabkan turunnya nilai perusahaan Wijaya, Lihan Rini Puspo, Bandi Anas Wibawa, Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan, Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto, 2010,
6