JOB INSECURITY AND JOB STRESS EFFECT OF TURNOVER INTENTION ON PT. BERKAT ABADI SURYA CEMERLANG SEMARANG (HO) Suciati 1), Andi Tri Haryono 2), Maria Magdalena Minarsih 3) 1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang 2), 3) Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang Abstract Research three variables. Job insecurity (X1), work stress (X2) and turnover intention (Y). To analyze the effect of job insecurity and job stress on turnover intention of employees at PT. Berkat Abadi Surya Cemerlang, Semarang. As the population: employees of the company, using a purposive sampling method, obtained 105 respondents, the technique of multiple regression analysis and test hipotesis.dengan SPSS. t value: 7.141 (X1), and 2,531 (X2)> t table 1.983, the second hypothesis states the partial effect of variable X to Y is acceptable. 5.592 F count > F table 3.09 and 0.000 significance F count> 0.05 so the hypothesis that X1 and X2 simultaneously affect the Y is acceptable. Should the management company can provide employees flexibility to further develop capabilities in the field. Keywords: job insecurity, job stress, turnover intention. Abstrak Penelitian tiga variabel, yaitu job insecurity (X1), Stress kerja (X2) dan turnover intention (Y). Bertujuan menganalisis pengaruh job insecurity dan stress kerja terhadap turnover intention karyawan pada PT. Berkat Abadi Surya Cemerlang, Semarang. Sebagai populasi : pegawai perusahaan tersebut, menggunakan purposive sampling method, didapatkan 105 responden, Dengan teknik analisis regresi berganda dan uji hipotesis.dengan program SPSS. Nilai t hitung : 7,141 (X 1), dan 2,531 (X2) > t tabel 1,983, maka hipotesis menyatakan kedua variabel X secara parsial berpengaruh terhadap Y dapat diterima. Nilai F hitung 5,592 > F tabel 3,09 dan signifikasi F hitung 0.000 > 0,05 sehingga hipotesis yang menyatakan X1 dan X2 secara simultan berpengaruh terhadap Y dapat diterima. Sebaiknya manajemen perusahaan tersebut dapat memberikan keleluasaan pegawai untuk lebih mengembangkan kemampuan di bidangnya.
Kata kunci : job insecurity, stress kerja, turnover intention.
1
kemampuan
PENDAHULUAN Sumber Daya Manusia adalah
karyawan,
kebijakan
manajemen
dan untuk
salah satu unsur terpenting dalam
memperkecil jumlah karyawan, juga
keberhasilan
perusahaan.
dapat menimbulkan job insecurity
Turnover Intention adalah kadar
dan stress kerja pada karyawan.
intensitas
untuk
Sehingga banyak karyawan yang
banyak
memiliki prestasi yang menurun, dan
keluar
sebuah
dari
dari
keinginan
perusahaan,
alasan yang menyebabkan timbulnya
tidak
intensi turnover ini dan diantaranya
keputusan untuk turnover.
adalah keinginan untuk mendapatkan pekerjaan
yang
lebih
baik
mengambil
uraian tersebut di atas, maka tujuan yang
Turnover yang terjadi pada suatu bukanlah
yang
Oleh karena itu, berdasarkan
(Harnoto,M 2002 : 2).
perusahaan
sedikit
hendak
dicapai
dalam
penelitian ini adalah : menguji dan
suatu
menganalisis
Pengaruh
Job
kebetulan, tetapi karena memang ada
Insecurity dan Stress kerja Terhadap
yang tidak pas menurut karyawan
Turnover Intention Pegawai pada
untuk
karyawan PT. Berkat Abadi Surya
tetap
mempertahankan
pekerjaannya di perusahaan tersebut. Job
insecurity
Cemerlang Semarang (HO)
sebagai
kegelisahan pekerjaan yaitu sebagai
TINJAUAN PUSTAKA
suatu keadaan dari pekerjaan yang terus
menerus
dan
Job Insecurity
tidak
Definisi job insecurity sebagai
menyenangkan (Green dalam Deki
Ketidak
E, 2007:22).
mempertahankan
Dengan
untuk
kesinambungan
peraturan
yang diinginkan dalam kondisi kerja
perusahaan yang semakin ketat dan
yang terancam. Dengan berbagai
banyaknya sanksi yang timbul hanya
perubahan
dalam
sehingga
organisasi, karyawan sangat mungkin
membuat karyawan merasa tidak
terasa terancam, gelisah dan tidak
aman
aman karena potensi perubahan untuk
kasus
dalam
adanya
berdayaan
kecil,
bekerja.
Serta
penambahan pekerjaan yang diluar
yang
mempengaruhi
2
terjadi
kondisi
kerja
dalam
dan
kelanjutan hubungan serta balas jasa
seseorang. (Gibson Ivancevich, dalam
yang
Hermita, 2011:32).
diterimanya
dari
organisasi
(Greenhalgh dan Rosenblatt dalam
Stres
Kurniasari.L, 2004:12-13) Job
insecurity
kerja
berhubungan
didefinisikan
hanya
dengan
kejadian-
kejadian di sekitar lingkungan kerja
sebagai kegelisahan pekerjaan yaitu
yang
sebagai suatu keadaan dari pekerjaan
ancaman
dan
bahwa
yang
tidak
perasaan
yang
terutama
terus
menerus
dan
merupakan
bahaya
atau
perasaanrelevan
menyenangkan.
Pegawai
yang
mencakup rasa takut, cemas, rasa
mengalami
insecurity
dapat
bersalah, marah, sedih putus asa dan
job
mengganggu semangat kerja sehingga
bosan.(Lazarus
efektivitas
2011:36)
dan
melaksanakan diharapkan turunnya
efisiensi
tugas dan
dalam
tidak
dapat
mengakibatkan
produktivitas
dalam Yunus.M,
2.3 Turnover Intention Pegawai
kerja
Turnover intention adalah
(Ermawan.D, 2007:21)
kadar
atau
intensitas
dari
keinginan untuk keluar dari organisasi dan banyak alasan
Stres Kerja Stres sebagai suatu tanggapan
yang menyebabkan timbulnya
adaktif, ditengahi oleh perdebatan
turnover
individual
diantaranya
dan
/
atau
proses
intention adalah
ini
yang
keinginan
psikologis, yaitu suatu konsekuensi
untuk mendapatkan pekerjaan
dari setiap kegiatan (lingkungan),
yang
situasi, atau kejadian eksternal yang
Harnoto, 2002 (dalam Ayu.Y,
membebani tuntutan psikologis atau
2012:8 – 9).
fisik
yang
berlebihan
terhadap
3
lebih
baik.
Menurut
Penelitian Terdahulu Tabel 1 : Penelitian Terdahulu No 1
Peneliti Bonaventura Ridya Putra (2012)
Judul Analisis Pengaruh Job Stressor Path Analysis Terhadap Turnover Intention Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Pemediasi (Study Pada Karyawan Divisi Operasional Po. Rosalia Indah)
2
Ardy Kurniawan Nugroho (2012)
Pengaruh Ketidakamanan Kerja, Komitmen Organisasional Dan Kepuasaan Kerja Terhadap Keinginan Keluar (Studi Pada Perawat Rs. Pku Muhammadiyah Surakarta)
3
Jordan Shropshire, Christopher Kadlec (2012)
I’m Leaving The It Field: The Impact Of Stress, Job Insecurity, And Burnout On It Professionals (Studi Pada Pekerja It Dari Beberapa Industri)
Data Was Analyzed Using Structural Equation Modeling.
4
Moesadeghard, Occupational Stress and Ali Mohammad Turnover Intention : (2013) Implications for Nursing Management
5
Toly, Agus Analisis Faktor-Faktor Irianto (2001) Yang Mempengaruhi Turnover Intentions Pada Staf Kantor Akuntan Publik
tested with the chi-square, independent ttest, MannWhitney and Kruskal -Wallis tests Uji T, Uji F, Serta Koefisien Determinasi (R2)
4
Hasil Job Stressor Berpengaruh Negatif Pada Kepuasan Kerja. Job Stressor Mempunyai Pengaruh Positif Dan Signifikan Terhadap Turnover Intention. Kepuasan Kerja Tidak Memediasi Pengaruh Job Stressor Terhadap Turnover Intention Uji T, Uji F, Ada Pengaruh Yang Serta Koefisien Signifikan Antara Determinasi Ketidakamanan Kerja, (R2) Komitmen Organisasional, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Keinginan Keluar Stres, Ketidakamanan Kerja, Dan Kelelahan Yang Diverifikasi Sebagai Faktor Yang Menyebabkan Pekerja IT Untuk Mempertimbangkan Panggilan Alternatif. occupational stress is linked with turnover intention. Turnover intention was at a medium level among Iranian nurses Keingingan berpindah, job insecurity, anteseden dari job insecurity berpengaruh terhadap turnover intention
Kerangka Pemikiran Teoritis Gambar 1: Kerangka Pemikiran Teoritis
Job Insecurity
H1 H2
Turnover Intention
Stres Kerja
H3
Hipotesis H1
: Job insecurity berpengaruh positif
terhadap
turnover
Populasi,
di
PT. Berkat
Sampling
Surya
Cemerlang
intention Abadi
METODE PENELITIAN
Populasi
Semarang (HO) H2
: Stres Kerja positif intention Abadi
dan
adalah
Teknik
wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek /
berpengaruh
subyek yang mempunyai kualitas dan
terhadap turnover
karakteristik tertentu yang ditetapkan
di
PT. Berkat
oleh peneliti untuk dipelajari dan
Surya Cemerlang
kemudian di tarik kesimpulannya
Semarang (HO) H3
Sampel
: Job insecurity stress kerja
(Sugiyono,
2005
:
melakukan
penelitian
38).
Dalam
ini,
obyek
secara simultan berpengaruh
penelitian yang di
positif
pegawai PT. Berkat Abadi Surya
intention Abadi
terhadap turnover di Surya
PT. Berkat
pilih adalah
Cemerlang.
Cemerlang
Sampel adalah bagian dari jumlah
Semarang (HO)
karakteristik yang di miliki oleh
5
populasi tersebut (Sugiyono, 2005 :
Variabel Penelitian Variabel Stress Kerja X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 3. Variabel Turnover Intention Y.1 Y.2 Y.3 Y.4
55). Dengan menggunakan rumus Solvin, populasi sebesar 142 orang, didapatkan
sampel
sebesar
105
data
yang
responden.
Teknik Analisis Data Teknik digunakan
analisis dalam
penelitian
ini
adalah uji validitas dan reliabilitas, analisis regresi linear berganda, uji statistik dengan menggunakan uji t, uji F dan Koefisien
r hitung
r tabel
Ket.
0,681 0,734 0,864 0,827 0,684 0,677 0,776
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,847 0,856 0,865 0,828
0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid
2.
Sumber Data : Data primer yang diolah, 2013
Determinasi
Tabel 2 menunjukkan bahwa
(R ), uji asumsi klasik meliputi uji
semua indikator yang digunakan
normalitas,
untuk
2
uji
heteroskedastisitas
serta multikolonieritas.
mengukur
variabel-variabel
dalam penelitian ini mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar
HASIL DAN PEMBAHASAN
dari rtable = 0,361 (nilai r tabel untuk
Uji Validitas dan Reliabilitas
n=30). Sehingga semua indikator
Uji validitas menunjukkan sejauh mana
ketepatan
dan
tersebut adalah valid.
kecermatan
Uji Reliabilitas
suatu alat ukur untuk melakukan
Uji reliabilitas adalah alat untuk
fungsinya. (Ghozali, 2011:44).
mengukur
Tabel 2 : Hasil Uji Validitas
merupakan indikator dari variabel.
Variabel Penelitian 1. Variabel Job Insecurity X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6
r hitung
r tabel
Ket.
0,805 0,717 0,721 0,717 0,782 0,744
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
suatu
kuesioner
yang
Tabel 3 : Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Job Insecurity Stres Kerja Turnover intention
Alpha 0,842 0,869 0,864
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2013 Hasil
uji
reliabilitas
tersebut
menunjukkan bahwa semua variabel
6
mempunyai koefisien Alpha yang cukup
besar
sehingga konsep variabel
yaitu
dapat
0,70
b. Heterokedastisitas
dikatakan semua
pengukur dari
diatas
Uji heteroskedastisitas bertujuan
masing-masing
kuesioner
menguji apakah dalam model regresi
adalah
terjadi ketidaksamaan varians dari
reliabel sehingga untuk selanjutnya
residual
item-item
pengamatan
konsep
pada variabel
masing-masing tersebut
layak
digunakan sebagai alat ukur.
satu
pengamatan
yang
lain
ke
(Ghozali,
2011:125). Gambar 3: Pengujian Heterokedastisitas
Uji Asumsi Klasik a.Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya
Dari scatterplots dibawah ini
mempunyai distribusi normal ataukah
terlihat titik-titik menyebar secara
tidak (Ghozali, 2011:147).
acak
Gambar 2: Pengujian Normalitas
serta
tersebar
baik
diatas
maupun dibawah angka 0 dan sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model
regresi,
sehingga
model
regresi layak untuk digunakan dalam melakukan pengujian. c.Multikolinearitas Hasil
pengujian
tersebut
Uji multikolonieritas bertujuan
menunjukkan bahwa titik-titik berada
untuk menguji apakah dalam suatu
tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini
model regresi ditemukan adanya
berarti bahwa model regresi tersebut
korelasi
sudah berdistribusi normal.
(independen) (Ghozali, 2011:125).
7
antara
variabel
bebas
Uji Model (Uji F)
Tabel 4: Pengujian Multikolinieritas Variabel
Tabel 6: Uji F
Uji Multikolinieritas Tolerance VIF 0,715 1,398 0,715 1,398
Job Insecurity Stress Kerja
1
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2013 Hasil
pengujian
Sum of Squares
Model Regression Residual Total
menunjukkan
Mean Square
df
825.957
2 412.978 53.592
786.005
102
1611.962
104
7.706
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2013
bahwa nilai VIF dari semua variabel bebas memiliki nilai yang lebih kecil
Nilai Nilai F sebesar 53,592
dari 10. Hal ini berarti bahwa
dengan tingkat signifikansi 0,000.
variabel-variabel
tidak
Jika dilihat dari nilai signifikansi F
gejala
tersebut diperoleh bahwa nilai sig F
model
lebih kecil dari 0,05. Nilai F tabel
penelitian
menunjukkan
adanya
multikolinieritas
dalam
regresi.
dengan df1 = 2 dan df2 = 102 diperoleh sebesar 3,09. Nilai F hitung
Analisis Regresi Linear Berganda Tabel 5:Regresi Linear Berganda Unstandardized Coefficients Model 1
B
(53,592) > F tabel (3,09). Hal
Standardized Coefficients
Std. Error
ini
bahwa
3.101
1.855
Job Insecurity
.433
.061
.584
Stres Kerja .103 .041 a. Dependent Variable: Turnover Intention
.207
berarti
bahwa
hipotesis yang menyatakan
Beta
(Constant)
variabel
Job
Insecurity dan Stres Kerja secara
bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap turnover
Sumber :Data primer yang diolah, 2013
intention.
Berdasarkan tabel 5 tersebut di atas, maka dapat dibuat persamaan
Koefisien Deteterminasi (R 2)
regresi linear yang mencerminkan variabel-variabel
Koefisien determinasi digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai
untuk adalah mengukur besarnya
berikut :
kemampuan model persamaan regresi
hubungan antara
F
(independent
Y = 3,101 + 0,433 X1 + 0 ,103 X2 + e
variables)
menerangkan variabel terikat.
8
dalam
Sig. a
.000
Tabel 7: Koefisien Determinasi
1. Uji Hipotesis 1
b
Model Summary Model 1
Hipotesis 1 :
Adjusted R Square R Square Std. Error of the Estimate
R a
.716
.512
.503
Job Insecurity
mempunyai pengaruh positif dan
2.77596
signifiksn
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2013
terhadap
turnover
intenhtion. Pada tabel 4.6 ditunjukkan nilai
Koefisien regresi variabel Job
Adjusted R2 pada model regresi
Insecurity (X1) diperoleh hasil
diperoleh sebesar 0,503 yang artinya
sebesar 0,433. Nilai koefisien
50,3% variasi dari turnover intention
regresi
tersebut
karyawan
makna
bahwa
dapat
memberikan variabel
Job
dijelaskan
oleh
independen
job
insecurity yang lebih besar akan
insecurity dan stres kerja, sedangkan
meningkatkan turnover intention
sisanya
karyawan.
variabel-variabel
sebesar
intention
dapat
49,7%
turnover
dijelaskan
Hasil
pengujian
hipotesis menghasilkan nilai t
oleh
hitung
faktor-faktor lainnya.
sebesar
7,141
dengan
signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi hasil lebih kecil dari
Pengujian Hipotesis Hipotesis
1
dan
2
0,05. Nilai t hitung dengan df =
dalam
penelitian ini diuji kebenarannya
10-2-1=102
dengan menggunakan uji parsial pada
diperoleh sebesar 1,983. Dengan
model regres pengujian dilakukan
demikian t hitung (7,141) > tabel
dengan melihat taraf signifikansi (p-
(1,983). Hal tersebut menunjukkan
value)
bahwa
hasil
hitung.
Jika
taraf
hipotesis
signifikansi yang dihasilkan dari
penelitian
perhitungan
artinya
dibawah
0,05
maka
dengan
ini
bahwa
a=5%
1
dalam
diterima, secara
parsial
hipotesis diterima, sedangkan jika
variabel
taraf signifikansi hasil hitung lebih
mempunyai pengaruh positif dan
besar dari
signifikan
0,05 maka
hipotesis
intention.
ditolak.
9
Job
yang
terhadap
insevcurity
turnover
sebesar 0,433. Dengan nilai t
2. Uji Hipotesis 2 Hipotesis
2
:
Stres
kerja
hitung (7,141) > t table (1,983).
mempunyai pengaruh positif dan
Hal tersebut menunjukkan bahwa
signifiksn
job insecurity memiliki pengaruh
terhadap
turnover
intenhtion.
positip dan signifikan terhadap
Koefisien regresi variabel stres
turnover
intention
karyawan.
kerja (X2) diperoleh hasil sebesar
Persepsi mengenai job insecurity
0,103. Nilai koefisien regresi tersebut
yang
memberikan makna bahwa variabel
meningkatkan turnover intention
stres kerja yang lebih besar akan
pada karyawan.
meningkatkan
turnover
lebih
besar
akan
intention
2. Koefisien regresi variabel stres
karyawan. hasil pengujian hipotesis
kerja (X2) diperoleh hasil sebesar
menghasilkan nilai t hitung sebesar
0,103. Dengan nilai t hitung
2,531 dengan signifikansi sebesar
(2,531) > t table (1,983). Hal
0,013. Nilai signifikansi hasil lebih
tersebut menunjukkan bahwa Stres
kecil dari 0,05. Nilai t hitung dengan
kerja memiliki pengaruh positip
df = 10-2-1=102 dengan a=5%
dan signifikan terhadap turnover
diperoleh sebesar 1,983. Dengan
intention
demikian t hitung (2,531) > tabel
mengenai stress kerja yang lebih
(1,983). Hal tersebut menunjukkan
besar akan meningkatkan turnover
bahwa hipotesis 2 dalam penelitian
intention pada karyawan.
karyawan.
Persepsi
ini diterima, yang artinya bahwa
3. Besarnya koefisien determinasi
secara parsial variabel Stres kerja
yang disesuaikan atau Adjusted R
mempunyai pengaruh positif dan
Square model regresi adalah 0,503
signifikan
sedangkan sisanya sebesar 49,7%
terhadap
turnover
intention.
dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti.
PENUTUP Kesimpulan 1. Koefisien regresi variabel Job Insecurity (X1) diperoleh hasil
10
kritikan kepada manajemen
Saran 1.
Untuk
menurunkan
turnover
(pemimpin)
intention pada karyawan maka
pengembangan
perlu
depan.
diperhatikan
kenyamanan
juga
karyawan
untuk usaha
ke
atas
pekerjaan mereka, sehingga akan berdampak pada perilaku kerja karyawan. yang
kenyamanan
perlu
misalnya
DAFTAR PUSTAKA
kerja Ayu.YC, 2012, Pengaruh Iklim Etika terhadap Komitmen Organisasi dan Turnover Intention, Skripsi. Salemba. Universitas Indonesia
diperhatikan
faktor
kompensasi
yang sesuai, kepemimpinan yang mendukung kerja karyawan dan
Ermawan, D, 2007. Hubungan Antara Job Insecurity Dan Konflik Peran Dengan Komitmen Organisasi. Skripsi. Surakarta. Universitas Muhamadiyah
lingkungan kerja yang baik. 2. Dalam hal memperkecil stress kerja : a. Atasan
dapat
memberikan
Harnoto, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Prehallindo: Jakarta
arahan dan inisiatif kepada bawahan
untuk
menghindari
selalu
stres
Hasthojn, Job Insecurity pada Karyawan Kontrak/ Outsourching, hasthojn blogspot, diakses dari http://hasthojn.blogspot.com/201 2/12/job-insecurity-padakaryawan-kontrak.html, pada 02 Februari 2013: 01.57 WIB
kerja,
misalnya dengan memberikan pekerjaan
sesuai
kemampuan
dan
discription secara
dengan job
pegawai
kapasitas
baik
maupun
Hermita. Pengaruh Stress Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada PT. SEMEN TONASA (Persero). Skripsi. 2011. Universitas Hasanuddin. Makasar
kapabilitas. b. Manajemen
memberi
kesempatan kepada pegawai untuk
menyumbangkan
pikiran dan
tenaga
perusahaan,
yaitu
memberikan
saran
untuk Kurniasari, L. 2004. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Job Insecurity Karyawan Terhadap
dengan dan
11
Intensi Turnover. Tersedia di http://www.damandiri.or.id/detail .php?Id=328. Diakses pada tanggal 09 Februari 2013 Pukul 11.30 WIB Yunus,M. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stres Kerja Pada Pegawai Unit Kerja Laundry Rsud Pasar Rebo. 2011. Skripsi (publish). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta
12