2
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 2
Jl. Brawijaya III No. 87 Kebayoran Baru – Jakarta Phone. 021 727 99 194.
2/18/2015 8:55:24 AM
Jl. Brawijaya III No. 87 Kebayoran Baru – Jakarta Phone. 021 727 99 194.
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 3
JANUARy 2015
3
2/18/2015 8:55:29 AM
INSIDE JAN UARY 2015
10
INTERVIEW
Jyoti Bansal Founder and CEO AppDynamics
“Kami Kembangkan Aplikasi yang Cerdas”
20
INTERVIEW
Paul Coates
(Vice President Partner Community Channel Riverbed Technology, Asia Pacific and Japan):
“Kami Optimistis Kesuksesan Riverbed di Indonesia”
30
INTERVIEW
Anne Avantie Desainer
“Saya Hanya Lulusan SMP.....”
4
36
INTERVIEW
CALVIN KIZANA Sosok di Balik PicMix yang Mendunia
44
PROFILE
Asma Nadia Penulis Multi Talent
Karyanya Menginspirasi & Menguatkan Perempuan
50
PROFILE
M. Kris Suyanto JF Sang Promotor Inovator
Saatnya Indonesia Miliki Hutan Dunia dan INOVASI Industri Infrastruktur
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 4
2/18/2015 8:55:49 AM
58
TRAVELLING
Hongkong “Asiatech Official Visit to Peplink Office Hongkong & Attending the 7th Partner Summit Sangfor Technologies “
68
64
INNOVATION
Strategi Indonesia Hadapi Pasar Bebas 2015
DO YOU KNOW
Cerdas di Media Sosial
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 5
5
2/18/2015 8:55:54 AM
Editor Note
Surat dari Brawijaya
Tahun 2015, Indonesia memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Menjadi pertanyaan, “Siapkah kita?
6
Sidang Pembaca Yang Budiman. Selamat Tahun baru 2015. Semoga tahun ini, Anda lebih sejahtera dan kian banyak rejeki, sehat lahir batin. Bisnis dan karir pembaca Asiatech, semakin meningkat. Yang juga diharapkan meningkat adalah kebersamaan kita. Tahun 2015, Indonesia memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN. Menjadi pertanyaan, “Siapkah kita?”. Terlepas pemerintahan Jokowi, menunda atau memberlakukan MEA. Dalam konteks ini, kita perlu mempersiapkan diri. Kiranya majalah Asiatech terus menjadi referensi. Menjadi inspirasi buat semua orang yang membaca. Artikel berita nasional, berbobot tapi tidak membuat kening berkerut. Foto-fotonya menarik untuk disimak. Karena rapat redaksi untuk menampilkan sosok, melewati rapat redaksi. Inovasi serta perbaikan dalam segala segi. Kami terus berusaha dan tak akan merasa lelah melakukan pembenahan untuk menyajikan dan mutu isi majalah yang paling pas. Dalam konteks ini pula kami selalu mengharapkan masuknya iklan yang sesuai karakter majalah ini mengenai gaya hidup teknologi. Bukan cuma produknya, tapi juga desainnya. Dengan begitu antara iklan dan artikel bisa lebih menyatu. Kami ucapkan terimakasih untuk semua partner dan customer yang secara tidak langsung telah ikut serta dalam program CSR. Sebagai bentuk kerjasama yang telah berjalan, sudah kami sisihkan untuk mendukung program CSR Asiatech. Sampai berjumpa edisi depan. Salam,
Pemimpin Redaksi Mirawati Basri
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 6
2/18/2015 8:55:58 AM
Jl. Brawijaya III No. 87 Kebayoran Baru – Jakarta Phone. 021 727 99 194.
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 7
JANUARy 2015
7
2/18/2015 8:55:59 AM
E d i s i 8 j a n u a r y 2 0 1 5 • V o l u m e III
Advisor H. Ir. Dibyo Rahardjo, MA H. Ir Nur Darodjat, MM Syamsul Munir Commissary H. Jerry Tomasoa, SH, MBA Chief Editor Hj. Mirawati Basri Executive Advisor Hj. Poppy Amalya, M.psi, psi, M.NLP. Vivi Roviana, S.I. Kom Media Coach S.S Budi Rahardjo Managing Editor Aty Nahli Rahmania Oktaviana Special Editor Alexander Rasyid Hallatu Nurul L Irfan Farida Hendro Gunawan Reporter Slamet Widodo Photographer Yul Adrianyah Creative Designer Teguh Siswanto
Distributor PT. ASIATECH INTEGRASI Account Manager Tony Hendrasakti Legal Consultant Husdi Herman, S.H., MM (Husdi Herman & Associates) Account BCA 5660-359-313 Danamon 2395-1452 Address Jl. Brawijaya III No. 87 Kebayoran Baru Jakarta 12160 – Indonesia Phone : +62-21-727 99194 Fax : +62-21-727 99195 www.asiatech-magazine.com
8
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 8
2/18/2015 8:56:03 AM
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 9
9
2/18/2015 8:56:06 AM
INTERVIEW
Jyoti Bansal Founder and CEO AppDynamics
10
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 10
2/18/2015 8:56:12 AM
INTERVIEW
“Kami Kembangkan Aplikasi yang cerdas.”
P
teknologi canggih yang mempengaruhi gaya hidup masyarakat dunia. Termasuk, telah menjadi tempat yang membuat banyak orang menaruh harapan akan perkembangan dunia teknologi informasi. Kawasan yang bukan hanya impian bagi para investor maupun pencari kerja, tapi yang memberikan harapan bagi para investor. Merupakan tempat berkumpulnya perusahaan teknologi informasi. Dari penelitian dan tenaga riset yang akhirnya menghasilkan sesuatu yang sangat berguna bagi perkembangan dunia. Bahkan bisa dikatakan bahwa Silicon Valley ini merupakan jantung perusahaan teknologi dunia. Nama “Silicon Valley” sendiri tentunya tidak terdaftar secara legal sebagai nama suatu kawasan. Nama Silicon Valley hanyalah sebutan untuk menyebut kawasan pusat industri teknologi yang berada di negara Amerika Serikat. Pelanggan memberitahu kami, pertama Terdiri dari wilayah San jose, dan terutama, mereka memilih AppDynamSanta Clara, Sunnyvale, Palo Alto dan beberapa daerah lainnya ics untuk mendapatkan visibilitas realberkembang sebagai jantung time langsung. Apa-apa saja yang mereka perusahaan teknologi dunia karena penelitian dan riset. butuhkan untuk memecahkan masalah Jyoti Bansal, sebagai kinerja dengan cepat dan secara proaktif veteran Wily Technology termasuk orang yang dikenal memecahkan masalah sebelum masalah visioner dalam hal produk berdampak kepada pelanggan mereka. dan inovator. Ia mendirikan AppDynamics pada tahun 2008 dengan visi ‘Aplikasi Intelligence“. Founder and CEO App Dynamics ini, termasuk salah satu sosok pemimpin Silicon Valley. Bukan saja Valley identik dengan kawasan Santa Clara Vallet membantu bisnis modern untuk berkembang yang terletak di ujung selatan San Fransisco Bay. dari “bisnis software-defined” yang bergantung Dalam perkembangannya, Silicon Valley pada aplikasi yang kompleks dan infrastruktur kerap kali dikenal dengan julukan “lembah untuk melayani pelanggan me reka dan kesempatan”. Mengapa demikian? Karena mendatangkan penghasilan. dianggap menjadi daerah yang memberi Perjalanan hidup eksekutif ini dimulai dari kesempatan bagi banyak perusahaan teknologi transformasi digital. Di bawah kepemimpinan informasi untuk mengembangkan berbagai enggunaan nama Silicon Valley bukan berasal dari hasil perundingan perusahaan-perusahaan bermukim di wilayah tersebut. Bahwa dalam kenyataannya semakin populer saja. Banyak digunakan masyarakat untuk menyebut kawasan yang terdiri dari banyak perusahaan teknologi tersebut. Dan, tak bisa dipungkiri dan menjadi ikon buat orang-orang yang mengerti dan bermain di teknologi. Pemilihan kata silikon dimaksudkan untuk menyebut situasi dimana perusahaanperusahaan besar menggunakan bahan silikon untuk membuat teknologi semi-konduktor serta perangkat teknologi lainnya. Sementara kata
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 11
11
2/18/2015 8:56:17 AM
INTERVIEW
Foto: istimewa
Jyoti, AppDynamics telah berkembang dengan cepat dan menjadi salah satu perusahaan perangkat lunak berkembang maju. Bisa disebut, perusahaan yang dipimpinnya tercepat dengan 450 karyawan dan 1.300 pelanggan perusahaan. Jyoti telah menjadi penerima banyak penghargaan kepemimpinan. Pada 2013, Jyoti dipilih oleh Forbes sebagai ‘Best Cloud Computing CEO pada tahun 2014. Juga diangkat ‘CEO Terbaik’ oleh San Francisco Business Times di Tech Tahunan & Innovation Awards. Ia merupakan “Pengusaha EY Of The Year 2014” dalam penghargaan finalis di California Utara. Founder and CEO AppDynamics ini sebagai “salah satu dari 100 Most Menarik Pengusaha” di Third Pembangun Tahunan + Inovator Summit. Goldman Sachs juga mengakui Jyoti Bansal, Founder and CEO dari AppDynamics, sebagai salah satu dari 100 Paling Menarik Pengusaha di Pembangun tahunan ketiga + Inovator Summit yang diadakan di Santa Barbara. Bansal dipilih oleh Forbes pada tahun 2013 sebagai “CEO Terbaik Cloud Computing untuk Bekerja.” Pada tahun 2014, ia diangkat “CEO Terbaik” oleh San Francisco Business Times di Tech Tahunan & Innovation Awards, dan merupakan Pengusaha EY Of The Year ™ 2014 Penghargaan finalis di California Utara. Dibalik penghargaan itu, Jyoti terus berjuang agar tak sekedar mendirikan AppDynamics pada 2008, tapi mengadakan rekayasa peran di berbagai startups Silicon 12
Valley. Ia menerima gelar BS dalam Ilmu Komputer dari Indian Institute of Technology, Delhi dan penemu memimpin 15 paten AS / aplikasi. Banyak yang ia ingin lakukan, termasuk memasuki ranah Indonesia. Berikut wawancara ekslusif dari Mirawati Basri dan Jerry Tomasoa dari majalah Asiatech, dengan sosok yang menarik di Silicon Valley. Petikannya: Dapatkah Anda memberi kami sebuah cerita pendek tentang karir Anda? Kapan Anda memulainya, mengapa dan bagaimana? Aku dibesarkan di India, dan aku selalu bergairah tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Aku belajar ilmu komputer dan teknik di Indian Institute of Technology, dan kemudian pindah ke Silicon Valley ketika masih usia 22 tahun. Anda bekerja sebagai apa? Bekerja sebagai insinyur perangkat lunak di CA Technologies. Ketika itu, aku mengenali kesempatan yang akan meledak. Maksudnya meledak adalah orang-orang yang punya kemampuan dan skill pasti dibutuhkan. Karena industrinya memang mencari. Kami diminta membantu perusahaan-perusahaan besar untuk mengelola perangkat lunak yang menjadi pendorong utama bisnis mereka. Memimpin desain dan arsitektur untuk beberapa produk di Wily Technology. Sebelum Wily, saya bekerja dalam peran rekayasa senior di Datasweep (diakuisisi oleh Rockwell Automation) dan netLens (diakuisisi oleh Microsoft melalui
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 12
2/18/2015 8:56:19 AM
INTERVIEW CEPAT / Nextpage), di mana saya juga tangani perusahaan didistribusi arsitektur aplikasi untuk pencarian perusahaan dan data mining. Sebagai penemu memimpin 14 aplikasi paten AS di bidang didistribusikan manajemen aplikasi. Kapan Anda loncat ke AppDynamics? Aku pergi untuk menemukan AppDynamics, di usia 29 tahun. Pada tahun 2008. Dan aku bangga hingga hari ini, AppDynamics adalah sebuah perusahaan dengan runtingkat tahunan berdasarkan tahun fiskal kita Q3 2015 hasil lebih $ 160.000.000 per tahun. Ini masih sulit bagi saya untuk percaya kadang-kadang! Jika dikelompokan, Anda itu sebagai pekerja atau pengusaha? Sesungguhnya, saya di sini berkat dorongan, dedikasi, dan kemampuan otak dari rekan-rekan yang sangat berbakat. Saya beruntung berdiri di helm dari sebuah organisasi yang luar biasa di mana setiap orang berkomitmen. Kami melakukan begitu banyak. Tapi, benar-benar, kita baru saja mulai. Anda ingin menciptakan lapangan kerja, dan membangun abadi organisasi? Ya. AppDynamics ‘merupakan bagian dari gelombang keseluruhan investasi untuk perangkat lunak jaringan dan sistem manajemen. Saya sangat bangga dengan apa yang telah kita buat di AppDynamics dalam enam tahun terakhir. Ini benar-benar menyenangkan untuk memiliki pekerjaan kita diakui oleh organisasi yang bergengsi seperti EY. Sekarang di
tahun ke-28 nya, program EY telah diperluas untuk mengenali para pemimpin bisnis di lebih dari 145 kota di lebih dari 60 negara di seluruh dunia. AppDynamics bekerja sangat keras untuk membangun dan memasarkan teknologi yang saat ini tumbuh dan berkembang? Benar. Tujuan kami adalah terus fokus pada pembangunan generasi berikutnya. Dari solusi intelijen aplikasi yang mendukung konvergensi dari tiga besar dan cepat berubah pasar. Bisa sebutkan tiga besar itu apa saja? Aplikasi manajemen kinerja, manajemen operasi TI dan business analytics dengan inovasi teknologi berkelanjutan. Fanatisme untuk keberhasilan pelanggan dan dengan bekerja sehari-hari untuk membangun budaya perusahaan yang besar. Kami berniat untuk membangun perusahaan software besar berikutnya di dunia. atas nama AppDynamics kita dengan rendah hati mengucapkan terima kasih EY untuk pengakuan besar ini. Mendapat banyak penghargaan pada acara puncak EY, pertemuan paling bergengsi. Bisa AppDynamics terus berkembang pesat. Bere ncana untuk go public? Ya, tapi saya belum bisa memberi jadwal IPO. Perusahaan ini bekerja pada sebuah strategi. Akan membuat AppDynamics sebagai berharga untuk bisnis dan TI operasi pelanggan. Yang perlu diketahui juga, batas antara
Foto: istimewa JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 13
13
2/18/2015 8:56:19 AM
INTERVIEW
Jyoti Bansal bersama Jerry Tomasoa
Jyoti Bansal bersama Mirawati Basri
pengguna TI dan pengguna bisnis semakin sangat kabur. Ada pengembang punya tujuan mengambil AppDynamics $ 1 miliar dalam pendapatan pada tahun 2020. Bisa disebut, perusahaan ini dimulai sebagai cara bagi pengembang untuk mendeteksi masalah kinerja aplikasi dan kemacetan di kompleks IT? Benar. Karena infrastruktur di mana beberapa aplikasi dapat berjalan di beberapa server. Sekarang perusahaan memperluas dalam menyediakan perusahaan dengan alat serupa. Perangkat lunak AppDynamics ‘sekarang dapat membantu bisnis mengetahui apakah aplikasi mereka mempengaruhi pengalaman pengguna di situs web mereka, dan jika demikian apakah masalah adalah biaya pendapatan bisnis dan bagaimana mereka bisa diperbaiki. Seorang pembelanja yang meninggalkan keranjang belanja online karena kinerja aplikasi yang buruk, misalnya, bisa menerima kupon untuk pembelian masa depan. Benarkah, akhir-akhir ini AppDynamics telah mendapatkan bisnis yang lebih tradisional? Ya, seperti Union Pacific Railroad, sebagai pelanggan karena bahkan bisnis tradisional menempatkan lebih dari operasi mereka ke dalam perangkat lunak. Pada AppDynamics, Intelligence Aplikasi kami landasan membantu bisnis software-didefinisikan saat ini secara proaktif memonitor, mengelola dan mengoptimalkan lingkungan perangkat lunak yang paling kompleks, semua secara real time, dan
semua produksi. Dengan cloud, on-premise, dan fleksibilitas penyebaran hibrida. AppDynamics bekerja dan bermitra dengan banyak perusahaan yang paling inovatif di dunia. Bisa sebutkan? Pelanggan kami termasuk Citrix, Edmunds, Expedia, Fox News, John Deere, OpenTable, Salesforce.com, Sephora, StubHub, dan Union Pacific Railroad. Apa yang membuat Anda mencintai bidang ini se hingga Anda memutuskan untuk membangun perusa haan Anda sendiri, AppDynamics? Apa yang menginspi rasi Anda? Aku terinspirasi oleh banyak hal. Semuanya dimulai dengan visi. Dan aku cukup beruntung untuk berada di tempat di mana aku bisa melihat arah aplikasi perangkat lunak akan berkembang terus dan punya kontribusi yang baik ke dunia bisnis. Sebagai mantan arsitek software, yang memimpin di Wily Technologies, penyedia teknologi aplikasi manajemen kinerja. Anda membentuk AppDynamics dalam menanggapi jenis alat APM? He-he-he. Betul, karena saya lihat di industri, yang disesuaikan terhadap permintaan aplikasi monolitik yang berjalan di atas arsitektur TI tradisional. Aplikasi monolitik seperti itu menjadi kurang umum dalam menghadapi muncul, semakin didistribusikan arsitektur dibangun dengan prinsip-prinsip Service-Oriented Architecture.
14
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 14
2/18/2015 8:56:20 AM
INTERVIEW
Foto: istimewa
Saya merasa bahwa untuk tampil di lingkungan baru, alat APM yang diperlukan untuk tidak hanya menyediakan visibilitas ke dalam aplikasi serta kode-tingkat detail ke isuisu spesifik, tetapi juga memiliki kemampuan untuk secara dinamis bertindak berdasarkan apa software ini mampu belajar tentang kesehatan secara keseluruhan aplikasi dan kinerja. Melakukan hal itu akan memungkinkan pemilik aplikasi menjadi lebih lincah dan lebih baik menanggapi rilis kode yang cepat, menjaga dengan rekan-rekan mereka dalam pembangunan yang sudah mengikuti filosofi pengembangan perangkat lunak tangkas. Tujuan lain adalah untuk memungkinkan pemantauan awan skala besar, di mana perusahaan dengan penyebaran yang cukup besar mungkin perlu ribuan node berbasis cloud dipantau -. seperti di Netflix, yang menggunakan AppDynamics untuk memantau penyebaran awan publik Tampaknya, Anda punya motivasi bisnis dan kewirausahaan ya? Syukulah aku benar tentang hal itu. Betapa pentingnya menjadi setiap bisnis ada motivasi kewirausahaan dan lainnya. Ada kegembiraan, tantangan, kesempatan untuk membangun sesuatu dan untuk mengumpulkan dan bekerja dengan tim yang terbaik orang di lapangan. Seperti mimpi yang diwujudkan. Kalau yang dimaksud aplikasi kecerdasan itu apa? AppDynamics adalah ‘aplikasi kecerdasan’ perusahaan. Membantu perusahaan untuk mengelola kinerja aplikasi bisnis penting perangkat lunak mereka. Antara lain, aplikasi pemantauan kinerja atau APM. Juga untuk memanen dari aplikasi tersebut aliran data yang kaya untuk analisis daya yang memberikan wawasan berharga dan mendorong hasil bisnis yang lebih baik, baik dari pengalaman pelanggan dan perspektif pendapatan. Itu solusi Aplikasi Analytics kami. Apa pendapat Anda tentang AppDynamics hari ini?
Foto: istimewa
AppDynamics berada di barisan depan perubahan transformatif dalam teknologi, bisnis, dan perilaku konsumen. Mobile, awan, dan konektivitas ekstrim secara dramatis mempercepat laju segalanya. Dan bisnis semakin didorong oleh perangkat lunak yang berjalan operasi mereka dan melibatkan pelanggan mereka. Bisnis software. Kita sebut orang-orang yang percaya JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 15
15
2/18/2015 8:56:20 AM
INTERVIEW bahwa segera semua bisnis akan berkembang membutuhkan bisnis software. AppDynamics menyediakan platform yang paling canggih dan alat-alat yang benar-benar diperlukan untuk mengelola aplikasi dan data yang mendorong bisnis saat ini dan di masa depan. Anda mengakui bahwa visibilitas ke setiap baris perangkat lunak yang sangat penting untuk memastikan kinerja bukan hanya aplikasi, tetapi dari bisnis itu sendiri? Iya. Maka dari itu, saya menciptakan AppDynamics Aplikasi Intelligence Platform yang dapat dengan kecepatan ekstrim dan overhead minimal, menawarkan visibilitas lengkap ke seluruh infrastruktur aplikasi suatu perusahaan, dan panen data bisnis penting dari itu. Platform ini sedang mengganggu multi-miliar dolar kinerja aplikasi manajemen (APM) pasar dan mendorong pertumbuhan stratosfir untuk AppDynamics, yang dalam enam tahun yang singkat telah berkembang hampir 500 karyawan yang melayani lebih dari 1.400 perusahaan di seluruh dunia Apa tantangan yang Anda pikir paling habis dalam bidang ini, dan bagaimana Anda berjuang dengan itu? Aku pikir untuk semua orang hari ini tantangannya adalah menjaga, kan? Bisnis harus bersaing dengan kecepatan yang sangat percepatan pengembangan aplikasi untuk bersaing dengan tuntutan konsumen dan pasar. Punya kiat? Kami di AppDynamics harus bersaing dengan
Diskusi di Konferensi Appshere 2014 di Las Vegas.
Diskusi di Konferensi Appshere 2014 di Las Vegas. 16
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 16
2/18/2015 8:56:21 AM
INTERVIEW basis pelanggan berkembang pesat yang benar-benar membutuhkan produk kami. Dan yang menyajikan semua tantangan yang biasa merekrut dan mengelola pertumbuhan, tapi kami telah beruntung dalam melanjutkan untuk menarik orang-orang terbaik di lapangan. Berbicara tentang teknologi, apa pendapat Anda tentang hal itu hari ini? Baik dan buruk. Sekali lagi, kita berada pada titik perubahan yang ekstrim. Apa yang akan terjadi sekarang menjadi bagian dari masa depan. Lihat saja, aplikasi ringan, lincah, modular, berbasis cloud, dan iterasi cepat - Facebook, misalnya, menempatkan rilis baru beberapa kali sehari. Jika perusahaan dan tim TI mereka dapat bersaing dengan itu. Dan tentu saja, itulah yang AppDynamics dirancang untuk melakukan. Melakukan apa? Apapun masalah yang berhubungan dengan kiner ja ha ri ini. Sulit untuk membidik pada masalah-masalah tertentu, tetapi perusahaan-perusahaan yang masih memiliki pembangunan dan operasi. Ini lebih menantang untuk kami bersaing. Bergerak ke arah budaya DevOps, di mana tim-tim bekerja sama selama proses berlangsung, melalui seluruh siklus pengembangan produksi saat berjalan berputar-putar, memungkinkan manajemen kinerja yang jauh lebih efektif. Bagaimana AppDynamics mengambil bagian dalam itu? Kami menyediakan visibilitas ke kinerja aplikasi real-time untuk semua tim - pengembangan, operasi, jaminan kualitas, dan sisi bisnis - karena mereka tidak pernah bisa melihatnya
Foto bersama saat di Konferensi Appshere 2014 di Las Vegas.
Dokumentasi pribadi
sebelumnya. Semua orang melihat dashboard yang sama dan data yang sama, sehingga mudah bagi mereka untuk mendapatkan pada hala man yang sama untuk cepat menyelesaikan masalah. The AppDynamics Aplikasi Intelligence Platform menyediakan visibilitas yang kuat ke seluruh infrastruktur aplikasi, tidak peduli bagaimana kompleks atau didistribusikan, pa da tingkat kode. Itu memungkinkan penentuan masalah dalam hitungan menit atau detik, bukan jam atau hari - atau kadang-kadang berbulan-bulan, karena beberapa pelanggan telah memberitahu kami. Ini sangat menyederhanakan tantangan dalam mengelola dan mengoptimalkan kinerja. Dan di hyper-connected, dunia yang serba cepat saat ini, setiap detik. u JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 17
17
2/18/2015 8:56:22 AM
Transform insights into impact. Application Intelligence
18
Start a FREE trial: appdynamics.com JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 18
2/18/2015 8:56:23 AM
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 19
19
2/18/2015 8:56:27 AM
INTERVIEW
Paul Coates (Vice President Partner Community Channel Riverbed Technology, Asia Pacific and Japan):
“Kami Optimis Kesuksesan Riverbed di Indonesia”
N
ama Riverbed Technology memang belum setenar industri teknologi lainnya di Indonesia. Perusahaan Optimilization Network yang berasal dari California, Amerika Serikat, ini berdiri pada 23 Mei 2002, dan baru mengibarkan benderanya di Indonesia sejak lima tahun terakhir. Namun, Riverbed telah memperluas pangsa pasarnya di seluruh dunia. Eksistensinya selama di Indonesia, telah banyak dipercaya oleh berbagai perusahaan skala besar dan pemerintahan.
20
Memasuki tahun keenam, perusahaan optimasi jaringan ini terus berupaya mengembangkan sayap bisnisnya terutama untuk menjangkau segmen bisnis menengah. Sejumlah klien Riverbed di Indonesia berasal dari multi industri, mulai dari pemerintahan, industri finansial, perusahaan multinasional, hingga penyedia jasa telekomunikasi. Beberapa waktu lalu, Asiatech berkesempatan berbincang-bincang dengan Paul Coates, Vice President Partner Community Channel Riverbed untuk pasar Asia Pasifik dan Jepang. Dalam kesempatan tersebut Paul berbagi sejumlah fokus Riverbed dalam menghadapi persaingan bisnis yang kian ketat di tahun 2015. Paul juga berbagi sejumlah strategi yang akan diimplementasikannya khusus untuk pasar Indonesia, Asia Tenggara, dan Asia pada umumnya. Pria ini memiliki riwayat karir yang cemerlang. Sejak mengawali karir sebagai seorang manajer pemasaran untuk Systemic Telecom di tahun 1989, karir pria asal Inggris ini tidak terlepas dari urusan penjualan untuk sejumlah perusahaan teknologi. Sepak terjangnya di industri teknologi juga sempat membuat Paul dipercaya menjadi sales director di beberapa perusahaan lain seperti F5, Foundry Networks, dan Damovo selama beberapa tahun silam. Paul resmi bergabung dengan Riverbed Technology di tahun 2009 sebagai sales director untuk area Inggris, Irlandia, Benelux, Skandinavia, dan Afrika. Perannya di Riverbed kawasan Jepang dan Asia Pasifik banyak mengurusi strategi kemitraan dengan sejumlah industri, termasuk integrasi sistem, penyediaan layanan, hingga distriusi produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Seperti apa model bisnis Riverbed Technology yang dijalankan di Indonesia? Dan sejauh mana kepiawaian Paul Coates dalam mengelola bisnis ini? Berikut petikan wawancara tim Asiatech dengan Paul Coates beberapa waktu lalu. Bagaimana Anda melihat Indonesia sebagai salah satu negara di Asia untuk kemajuan bisnis Riverbed? Sebenarnya kami ada beberapa fokus khusus untuk pasar Asia Tenggara - yang merupakan pasar dengan pertumbuhan tertinggi dan sangat penting untuk dunia. – termasuk di
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 20
2/18/2015 8:56:35 AM
INTERVIEW
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 21
21
2/18/2015 8:56:44 AM
INTERVIEW dalamnya Indonesia yang juga sangat penting untuk bisnis kami. Jadi, kami akan lebih memfokuskan diri pada sejumlah kesempatan yang akan memberikan pertumbuhan bisnis yang signifikan untuk pasar Indonesia. Seberapa besar peluang bisnis Riverbed di Indonesia? Sebenarnya, bisnis kami termasuk kerjasama yang terjalin dengan Asiatech lebih banyak memfokuskan pada solusi untuk segmen tertentu, seperti perusahaan besar dan pemerintahan. Jadi, kami merasa sudah sangat sukses dalam memberikan keamanan data untuk sejumlah proyek-proyek besar dengan perusahaan skala besar. Tetapi kami menganggap itu hanya bagian dari proses awal yang sedang kami lalui. Kami merasa hal tersebut memang sebuah kesempatan yang sangat baik untuk terus menjalin kerjasama dengan sejumlah perusahaan besar. Selain itu, juga dengan segmen pasar yang lebih luas lainnya, misal, kesempatan untuk mengembangkan kerjasama dengan pasar bisnis skala menengah di Indonesia dan juga pemerintahan yang banyak berkaitan dengan aspek distribusi. Semua itu merupakan kesempatan besar bagi kami, untuk urusan pertumbuhan bisnis ke pasar lain yang potensial. Untuk mengembangkan bisnis ke pasar menengah, apa strategi bisnis yang akan diterapkan untuk pasar Indonesia? Ya, sebenarnya Indonesia – dan secara umum negara lainnya di dunia – memiliki pendekatan pasar yang berbeda. Kami biasanya memulai dengan pasar perusahaan besar terlebih dahulu sebagai mitra kami, seperti misalnya Asiatech. Perusahaan ini benar-benar telah memulai proses identifikasi dan kami melihat penetrasi pasar untuk memetakan dan mencari kemungkinan ketersediaan jasa yang cocok dengan solusi yang ada misalnya untuk perusahaan telekomunikasi. Selain itu, kami juga membuat sejumlah solusi dan perkembangan bisnis terkait dengan ketersediaan jaringan. Tentu kami juga menyiapkan paket harga untuk menarik sejumlah perusa22
haan untuk menggunakan solusi yang kami tawarkan. Jadi kami tidak terlalu mematok harga standar seperti yang diberlakukan di Eropa dan Amerika Serikat, karena tidak sesuai dengan negara Asia Tenggara. Kami memiliki pendekatan harga yang khusus dan berbeda terkait dengan sejumlah solusi yang ditawarkan. Apa yang akan Anda capai hingga akhir tahun 2014 dan apa strategi bisnis yang yang akan Anda terapkan untuk pasar Asia Pasifik? Di tahun ini kami mendapatkan catatan bisnis yang sangat positif, khususnya untuk pasar Asia Tenggara dan Indonesia. Ada sejumlah kemajuan dan pertumbuhan bisnis jika dibandingkan tahun lalu. Jadi, kami mengembangkan sejumlah investasi untuk pasar Asia Tenggara dan khususnya Indonesia. Kami baru saja merekrut sejumlah insinyur yang akan bekerja secara khusus dengan sejumlah mitra untuk mengembangkan bisnis kami di sini. Strategi yang sangat mungkin untuk kami terapkan adalah mendekati sejumlah kemitraan dalam jumlah kecil. Jadi, bukan dengan mendistribusikan dan menjalin kemitraan yang berbeda dan mendorong hubungan lebih besar. Kami memilih untuk lebih dekat dengan sejumlah mitra saja. Tetapi mitra kami harus bisa mencapai pasar yang kami fokuskan dan spesifik untuk sejumlah bidang usaha, seperti perusahaan skala besar, pemerintahan, dan segmen pasar menengah. Untuk tahun 2015, apa rencana bisnis yang disiapkan Riverbed un tuk pasar Indonesia? Jadi, ada satu hal yang benarbenar harus terjadi dalam 80 bulan terakhir untuk Riverbed, yakni kami membangun portofolio produk yang dikenal saat ini. Kami juga melihat kinerja platform atau performa platform aplikasi. Beberapa produk kami telah dikembangkan secara internal untuk melengkapi produk yang sebelumya ada dan hingga kini masih sukses. Jadi kami sekarang memiliki sejumlah produk yang masih besar sebagai sebuah kesatuan yang benar-
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 22
2/18/2015 8:56:59 AM
INTERVIEW benar mengatasi berbagai macam masalah perusahaan. Dan, perusahaan dapat memberikan aplikasi serta data ke pengguna di mana pun mereka berada, tanpa terkendala jarak, lokasi dan lainnya. Strategi ini akan benar-benar mendekatkan semua mitra pilihan untuk membantu mengembangkan kemampuan dalam memahami seluruh kinerja portofolio kami. Portofolio platform benar-benar bisa memberikan pesan untuk pengguna yang kami yakin sebagai sebuah peluang besar untuk tumbuh secara signifikan di Indonesia. Anda mengatakan akan mengembangkan bisnis de ngan menggandeng mitra perusahaan skala menengah. Bisa disebutkan industri usaha apa saja yang dipilih men
prestasi tersendiri untuk Riverbed. Kami berhasil membawa portofolio teknologi kami ke pasar di sini, termasuk salah satunya bentuk kemitraan yang telah kami lakukan dengan Asiatech telah berhasil menyampaikan pesan positif untuk pasar. Pada beberapa pasar, kami masih benar-benar fokus pada produk optimisasi tradisional. Untuk itu, kami benar-benar mulai mengedukasi pasar di Indonesia dan menunjukkan manfaat menggabungkan portofolio solusi dari Riverbed. Dan tentu saja tidak ada yang mungkin tanpa mitra seperti Asiatech dengan sejumlah agenda yang akan dilakukan untuk para klien di Indonesia. Bagaimana dengan kekuatan tim marketing Anda? Kami juga memiliki tim di tiap negara yang bertanggung
jadi mitra di Indonesia? Kami mohon maaf, tidak bisa menyebutkan nama perusahaan secara tegas, karena itu merupakan bagian dari kebijakan perusahaan. Tentu saja salah satu strategi Riverbed yakni menjangkau semua segmen dan sektor usaha, mulai dari pemerintahan, lembaga keuangan, manufaktur, dan pelaku usaha segmen menengah dan besar. Ini adalah sebuah kerja keras dengan jumlah kemitraan aktif terkecil di sini demi mewujudkan sebuah peluang pertumbuhan usaha kami. Selama 5 tahun keberadaan Riverbed di Indonesia, prestasi dan kontribusi apa yang berhasil diperoleh? Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan tertinggi di Asia Tenggara dan juga Asia dan ini merupakan
jawab untuk urusan pemasaran dan tim pra-penjualan teknis. Jadi mereka lah yang sangat aktif terlibat dengan pelanggan kami seperti perusahaan skala besar, tetapi juga mitra kami untuk melanjutkan proses edukasi. Dari sinilah kami bisa mencapai target yang cukup signifikan dari sejumlah industri sebagai tim di suatu negara yang lebih mengetahui pasar. Misalnya, kami juga memiliki sejumlah orang dalam tim dengan Chief-Technology Officer yang berbasis di Singapura. Maksud saya, tim dari Singapura sangat aktif terlibat dalam proses mendidik pasar untuk membantu orang dalam memahami manfaat bisnis dan hasil yang dapat dicapai melalui penggunaan solusi Riverbed. Ini adalah sebuah bentuk usaha besar yang sedang berlangsung sepanjang waktu dan fokus JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 23
23
2/18/2015 8:57:08 AM
INTERVIEW
terbesar kami adalah apa yang bisa kita menjadi mitra kami. Untuk pasar di Indonesia, kendala apa saja yang Anda temui selama mengembangkan kemitraan? Saya merasa ketika Anda baru mendirikan sebuah usaha di pasar yang baru, maka Anda harus ekstra hati-hati dalam menentukan mitra usaha yang tepat. Riverbed berdiri di sini baru sekitar lima tahun, kami telah melalui proses seleksi terhadap sejumlah mitra dan tentu saja karena protofolio produk kami merupakan solusi teknologi dengan tingkat kerumitan tinggi. Untuk itu kami merasa perlu mengembangkan suatu bentuk pesan yang dapat diterima pasar sepanjang waktu. Hal ini benar-benar sebuah proses untuk terus berkembang dan mendatangkan kemajuan dengan mitra yang kami ajak kerjasama. Itu benar-benar sebuah peluang besar dan terdengar kurang strategis, karena ada sangat banyak mitra yang harus bekerjasama dengan Anda. Sementara Anda harus memiliki kemampuan luar biasa dalam menjalin kemitraan yang erat untuk mengembangkan usaha ini di Indonesia. Bagaimana Anda melihat tantangan bisnis Riverbed di negara berkembang dan negara maju? Saya pikir kami telah menyentuh cukup elemen. Karena kami relatif baru di Indonesia dibandingkan dengan beberapa pasar negara maju yang telah eksis selama 10 tahun. Saya 24
sebelumnya bertanggung jawab untuk bisnis RIverbed untuk pasar Inggris, dan tentu saja kami telah membangun selama 10 tahun dengan banyak orang yang terlibat dalam tim dan geografi yang relatif kecil. Di Indonesia kami telah membangun selama itu. Sementara di Inggris dan negara maju lainnya, urusan infrastruktur sudah terjamin dan sangat berkembang dengan biaya yang relatif murah, konektivitas kecepatan yang sangat tinggi. Sementara urusan optimalisasi merupakan isu yang kurang lebih banyak menjadi fokus perusahaan multinasional. Perbedaan dengan negara berkembang seperti Indonesia di mana infrastruktur kurang berkembang, kecepatan internet yang lambat, dan biaya relatif tinggi, hal ini benar-benar menjadi sebuah keuntungan sekaligus tantangan tersendiri bagi Riverbed. Apakah Anda akan menggunakan pendekatan pengembangan yang sama seperti yang Anda terapkan di negara maju kemudian terapkan juga di Indonesia? Berbicara mengenai solusi teknologi yang kami buat, sebenarnya sangat relevan dengan semua pasar dari setiap pelaku usaha di dunia. Itulah sebabnya, kenapa Riverbed telah memantapkan dirinya sebagai organisasi yang global yang menawarkan solusi optimasi jaringan selama 12 tahun terakhir. Riverbed memantapkan dirinya sebagai perusahaan global yang menawarkan solusi sesuai dengan permintaan pasar di berbagai penjuru dunia. Satu hal yang kami catat, untuk menjadi sukses di pasar Indonesia dan banyak pasar berkembang lainnya terletak pada aspek strategi harga yang harus berbeda, kemasan komersial harus berbeda, dan cara kami mendekati pasar harus berbeda. Jadi tanggung jawab pada diri saya sendiri dan tim lokal untuk bekerja dengan mitra dalam mengembangkan dan merancang strategi pasar yang tepat. Jadi, strategi bisnis apa yang Anda implementasikan di sini untuk tahun depan? Sejak keberadaan kami di Indonesia, sebenarnya kami sudah memiliki sejumlah strategi yang telah di eksekusi dan saat ini dalam tahap kian berkembang. Salah satunya, fokus perhatian kami pada pelanggan perusahaan skala besar. Asiatech sebagai salah satu mitra kami hingga saat ini telah mendekatkan kami dengan sejumlah klien, sehingga kami benar-benar menangkap peluang di sana. Kekuatan inilah yang membuat kami melihat banyak nilai yang berbeda, salah satunya mengenai bagaimana kami benar-benar membutuhkan perusahaan Indonesia. Secara strategi bisnis kami tidak akan melakukan sesuatu yang berbeda pada tahun 2015, semua lebih linier dengan strategi yang kita miliki pada tahun 2014. Kami akan terus berproses membagi peluang pasar, bekerja sama dengan mitra untuk memastikan proposisi kami, memberkan variasi paket sebagai cara terbaik untuk memeberikan pelanggan di pasar ini. Bagimana dengan strategi harga, apakah juga akan sama? Ya, hal tersebut tentu memerlukan strategi harga yang
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 24
2/18/2015 8:57:15 AM
INTERVIEW lebih agresif dan kombinasi yang berbeda dari sejumlah produk. Tetapi kami juga sangat sadar sebagai perusahaan global akan pentingnya sebuah inovasi. Kami harus bisa harus bisa melakukan penyesuaian sebagai bagian dari pendekatan kami dalam aspek preposisi dan kemasan komersial untuk menjangkau pasar melalui sejumlah kerjasama untuk memperluas skala bisnis kami dengan kesempatan yang sangat besar di sini. Dari pengalaman selama ini, perusahaan atau bidang usaha apa saja yang paling banyak menggunakan solusi Riverbed? Hal pertama yang harus dipahami di sini, kami bukan perusahaan yang menjual atau memasok produk langsung ke pelanggan. Tapi kami bekerjasama dengan mitra kami dalam menyediakan solusi untuk pelanggan sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan ketersediaan layanan dukungan. Kami menyediakan solusi berbasis teknologi untuk memudahkan pelaku usaha menjalankan bisnis mereka. Bicara mengenai bidang usaha yang paling banyak menggunakan solusi kami sebenarnya beragam, mulai dari perusahaan perbankan, jasa keuangan, manufaktur, pemerintah, minyak dan gas, pertambangan dan cukup banyak bidang usaha di luar itu yang juga mulai mengadopsi teknologi kami. Hal lain yang perlu dipahami sebenarnya solusi teknologi kami memiliki kompleksitas dalam sistem TI (teknologi informasi) sehingga para pelaku usaha dapat berupaya mengurangi kompleksitas dalam hal biaya dan organisasi proses kerja. Bagimana dengan jaminan kepuasan user dari layan an Riverved? Di Indonesia, Riverbed didukung dengan sejumlah tenaga kerja lapangan yang dapat menjangkau para pelanggan baik mereka yang didukung dengan ketersediaan akses internet maupun dengan cara lain. Selama pelanggan memiliki karakteristik berbeda, maka kita memiliki posisi yang bagus. Dalam hal kemitraan di masyarakat, kita ingin memilih sedikit mitra yang bisa bekerja dengan beberapa klien dengan lebih baik dibandingkan banyak mitra. Hal tersebut karena solusi teknologi kami cukup kompleks, sehingga kami harus bekerja sangat dekat dengan mitra dan dalam hal ini kita harus memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan yang kami menangani. Dari sejumlah bidang usaha tersebut, mana yang tera sa lebih menantang? Semua bidang usaha dan industri memiliki tantangan yang berbeda. Terkadang kami menemukan tantangan yang jauh lebih mudah untuk diatasi. Ketika kami bekerja sama dengan mitra kami seperti Asiatech, karena kita memiliki pendekatan yang sama. Tantangannya benar-benar untuk mendapatkan seluruh kebutuhan memalui proses menjelaskan kepada pelanggan, meyakinkan mengapa investasi di bidang teknologi itu penting dan bagaimana menggabungkan solusi teknologi kami. Ini merupakan sebuah peluang bisnis. Namun, pemerintah juga memiliki tantangan sendiri. Proses menentukan solusi teknologi yang akan diadopsi sangat lama, tapi tentu dengan solusi yang lebih besar
dibandingkan perusahaan atau industri skala besar sekalipun, proses juga lebih kompleks. Tentu saja jika Anda mencari peluang pasar yang lebih besar seperti pasar menengah, Anda harus sangat berhati-hati untuk memastikan bahwa kemasan produk atau penawaran Anda tepat dan sesuai kebutuhan mereka. Hal tersebut sangat menguras banyak waktu untuk mengetahui kebutuhan pasar. Kalau hanya berfokus pada klien yang sedikit, bu kankah itu artinya perusahaan Anda tidak punya target pelanggan tiap tahunnya? Strategi kami memang bukan fokus pada peningkatan jumlah mitra. Strategi kami lebih untuk mengembangkan bisnis dengan kondisi hubungan kerja yang cukup dekat dengan mitra dan pelanggan yang kita sudah kami miliki. Terlebih untuk pasar Asia, sebenarnya kami memang akan akan benarbenar mengurangi jumlah mitra yang kita ajak bekerja sama. Alasannya ? Karena seperti yang dapat Anda bayangkan perusahaan kami berkembang cepat di Asia. Riverbed cukup sering menjalin kemitraan. Untuk itulah, kami terkadang melihat hal tesebut tidak terlalu penting. Namun, alangkah sangat penting jika kami memiliki sejumlah proses kemitraan untuk menghindari stigma negatif, karena kami tidak mau kemitraan yang berjalan tidak bekerjasama sekali dan terbatas pada proses bertemu dan berjabat tangan, kemudian pergi tanpa ada ak-
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 25
25
2/18/2015 8:57:23 AM
INTERVIEW
tivitas apapun. Kami berharap di Indonesia tidak akan menemukan halhal semacam itu. Untuk itulah kami lebih memilih untuk bekerja sama dengan mitra dalam jumlah yang sedikit. Kami harus yakin bahwa mitra kami telah benar-benar memiliki kemampuan untuk memahami teknologi yang kompleks dan juga ada motivasi untuk bekerja dengan kerumitan itu untuk mencapai kesuksesan. Itu adalah momen yang sangat menarik bagi saya pribadi. Dengan mengurangi jumlah mitra, tidak khawatir akan mempengaruhi pendapatan perusahan? Tidak, karena saya pikir bentuk kemitraan tersebut telah berhasil. Mungkin banyak yang bertanya mengapa hal itu bisa berhasil? Ada baiknya bagi suatu perusahaan untuk mencoba sejauh mana sebenarnya mereka dapat menyampaikan pesan inti dari solusi apa yang dibutuhkan pelanggan. Jika Anda memiliki mitra yang tepat yang bisa bekerja di luar kemampuan dan kemauan untuk bekerja serta terlibat dengan Rverbed, mengambil peluang besar dari solusi berbasis teknologi, dan pasar benar-benar antusiasi dengan solusi yang ditawarkan. Itulah cara untuk mendapatkan kesuksesan dalam mengembangkan bisnis.
dekat untuk jangka waktu lama dan kami juga memiliki kemampuan teknis melalui jajaran produk kami dan kemitraan yang terjalin, terutama di pasar negara berkembang seperti Indonesia. Itu menjadi ambisi Riverbed, ya? Ini merupakan salah satu ambisi kami untuk memperluas kemitraan Riverbed. Tetapi kami juga bekerjasama sangat erat dengan mitra kami, terutama dalam mengatasi masalah terhadap solusi kompleksitas teknologi kami melalui kerjasama dengan mitra kami seperti Asiatech yang tergolong berhasil dan efektif. Bagaimana Anda melihat kemitraan dengan Asiatech sebagai sebuah kesempatan untuk membesarkan bisnis Anda? Jika Anda bermitra dengan perusahaan berdasarkan kemampuan, motivasi dan kemauan untuk bekerja, sama halnya seperti kemitraan dengan Asiatech yang banyak berinvestasi, misalnya dengan meningkatkan kemampuan kinerja para insinyur, tenaga pemasaran teknis, sehingga mereka memiliki pemahaman mendalam mengenai solusi teknologi kami. Sementara bentuk investasi kami yakni dengan menyediakan dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki pe-
Jika Anda bermitra dengan perusahaan berdasarkan kemampuan, motivasi dan kemauan untuk bekerja, sama halnya seperti kemitraan dengan Asiatech yang banyak berinvestasi, misalnya dengan meningkatkan kemampuan kinerja para insinyur, tenaga pemasaran teknis, sehingga mereka memiliki pemahaman mendalam mengenai solusi teknologi kami. Apakah Riverbed memiliki kriteria dalam menentukan mitra atau pelanggan? Tentu saja. Ketika menentukan mitra baru mana yang tepat untuk Riverbed, kami juga melihat seberapa besar peluang kemitraan akan timbul. Kami juga harus rajin dalam menggali sebanyak mungkin informasi mengenai calon mitra atau klien baru tersebut. Kebanyakan, perspektif mitra kami menganggap teknologi Riverbed bisa menciptakan bisnis yang besar untuk pelanggan mereka bisa mengelola dengan cara yang tepat. Mitra kami jelas harus memiliki kemampuan teknis yang tepat, dan juga kemampuan untuk mengartikulasikan dan menjelaskan kepada pelanggan bagaimana produk kami dapat menciptakan kemudahan bagi usaha mereka. Selain itu tentu saja mereka harus benar menentukan teknologi mana yang akan digunakan untuk suatu proyek hingga bisa beroperasi secara optimal. Jadi, tidak semua perusahaan TI di dunia memiliki kemampuan itu. Jadi apa yang kami kerjakan dengan Asiatech salah satunya untuk bisa lebih 26
rusahaan sebagai sebuah proses panjang untuk meraih kemitraan yang secara strategis, sangat penting dan dekat satu sama lain. Kami rasa kesuksesan besar kuncinya ada pada unsur kreativitas. 2014 telah menjadi tahun yang sukses dengan adanya nilai pertumbuhan bisnis. Kami berharap hal ini juga terus terjadi di tahun 2016, 2017 dan seterusnya. Bagaimana Anda melihat persaingan bisnis optimal isasi jaringan dalam setahun terakhir? Jika Anda melihat portfolio produk kami dan Anda memecahnya ke produk individual bersaing dengan agen organisasi teknologi, tetapi jika Anda menggabungkan portofolio dan menganggap Riverbed sebagai sebuah platform kerja, maka Anda dapatkan arti pentingnya kehadiran mitra bagi kami. Itulah yang menjadikan kami kian optimis dengan pertumbuhan usaha yang tidak langsung bersinggungan dengan pengguna. Tentu setiap perusahaan harus menyederhanakan dan mengurangi biaya dalam jangka aplikasi yang dapat mengop-
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 26
2/18/2015 8:57:23 AM
INTERVIEW timalkan kinerja, visibilitas, dan optimalisasi. Inilah yang kami tawarkan ke pelanggan dalam satu paket platform kerja. Sementara untuk menjelaskan kelebihan solusi teknologi kami kepada pelanggan, di situlah peran mitra sehingga benarbenar tidak ada kompetisi. Bukankah dalam bisnis persaingan tetap terjadi, mes ki dengan sesama mitra? Tentu saja kami menyadari bahwa persaingan usaha pasti ada. Yang penting bagaimana cara kami untuk menerapkan harga yang kompetitif, dan selalu berusaha untuk benarbenar memahami apa yang benar-benar dibutuhkan pelanggan terhadap solusi teknologi yang kami miliki. Diferensiasi apa yang ditawarkan Riverbed untuk pelanggan dan mitra dibandingkan dengan perusahaan optimisasi lain? Jika Anda menganggap platform kinerja keseluruhan adalah unik. Mitra harus memahami bahwa diferensiasi merupakan suatu hal unik, tapi sebagai sebuah platform kerja kami berupaya menghadirkan solusi terbaik dengan biaya bersaing sebagai sebuah poin diferensiasi portofolio produk kami dengan kompetitor. Pendekatan pasar seperti apa yang Anda lakukan un tuk bisa memenangkan persaingan? Kami ingin melihat diferensiasi dalam pendekatan ke pasar, kami berorientasi pada kebutuhan pelanggan. Kami selalu mencoba untuk memahami pelanggan dengan berbagai persyaratan tertentu. Cara kami berbeda dibandingkan banyak perusahaan teknologi yang mencoba untuk mendaftar mitra yang berbeda, sehingga lanskap kompetitif untuk mitra dapat lebih menantang, karena banyak perusahaan lokal lainnya menyediakan teknologi, sebut saja misalnya Cisco. Untuk itulah Riverbed membutuhkan kehadiran mitra yang memiliki ambisi untuk berkembang bersama kami. Jadi itu sebuah kombinasi dan diferensiasi cara pendekatan kami dalam mengelola kemitraan dan juga teknologi yang kami percaya dapat dipakai semua industri yang diakomodir melalui portofolio produk kami. Jika perusahaan Anda berorientasi pada pelanggan, bagaimana proses untuk satu calon pelanggan baru yang tertarik menerapkan solusi teknologi Anda? Proses kerja dengan cara ini, saya kira unsur lain bagaimana kami bekerja dengan mitra kami. Sebab, kami percaya mitra kami memiliki pendekatan yang sama dengan perusahaan ini. Jadi ketika menangani kebutuhan pelanggan, maka fokus pertama yakni mencari seperti apa hasil bisnis yang ingin mereka capai. Dengan memahami secara rinci kami dapat menerapkan strategi apa untuk mencapai pertumbuhan bisnis dan strategi lainnya. Saya pikir semua orang mulai mengetahui teknologi atau solusi TI yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan untuk meningkatkan hasil bisnis yang dinginkan. Jadi, kami selalu fokus dengan mengaitkan antara bisnis dan solusi TI, karena mereka ingin mendapatkan hasil bisnis yang jelas dengan sumber investasi yang harus jelas dan solusi atau produk yang sesuai dengan besarnya investasi pelanggan.
Apakah ada target meningkatkan pangsa pasar untuk platform optimasi untuk tahun depan? Tentu saja. Hingga saat ini pangsa pasar kami untuk platform optimasi jaringan telah mencapai 60 persen dengan sekitar 4.500 perusahaan dan 500 perusahaan besar di seluruh dunia mengadopsi solusi teknologi kami. Jadi, jika Anda membagi sejumlah solusi kinerja platform kami ke dalam beberapa bentuk produk, sebenarnya kami miliki semua solusi teknologi baru untuk hampir semua pangsa pasar. Salah satunya dalam produk teknologi fusi yang hingga saat ini kami masih memimpin dan sudah sangat besar.
Fusion memungkinkan produk untuk mem-back-up infrastruktur kantor dan membawa kembali semua data dan menggantikan dengan satu perangkat sederhana yang jauh lebih aman dan mudah untuk dikelola. Infrastruktur, apalagi kantor cabang, sangat membutuhkan solusi yang satu ini. Kami melihat peluang tersebut sangat besar di Indonesia untuk produk fusion. Seiring dengan bertambahnya mitra dan klien River bed di Indonesia tentu data yang ada di server kian ban yak. Apakah ada rencana untuk membangun data center di Indonesia? Secara pribadi sebenarnya kami bukanlah bisnis yang menjual produk seperti halnya perusahaan manufaktur. Kami di sini menawarkan solusi untuk dari usaha yang dilakukan JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 27
27
2/18/2015 8:57:30 AM
INTERVIEW orang lain. Kebutuhan kami untuk menjalankan pusat data di seluruh dunia relatif sangat terbatas. Yang bisa kami harapkan untuk kembangkan lebih ke urusan infrastruktur di Indonesia, sehingga kami tidak hanya terpaku pada urusan menjaga hubungan baik dengan pelanggan, tetapi juga membangun sebuah ruang penyelesaian masalah di Indonesia. Hal lain yang benar-benar ingin kita pilah-pilah untuk bisnis kami di Indonesia lebih difokuskan pada pertumbuhan ke tingkat berikutnya. Kapan Anda akan mulai mengembangkan infrastruk tur tersebut di Indonesia? Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, sebenarnya ada beberapa bentuk investasi yang pertumbuhannya cukup signifikan di tahun 2014. Itu merupakan bagian dari perjalanan bisnis kami. Jadi, kami juga berkomitmen untuk pasar Indonesia dan para mitra kami di sini, karena kami berharap ada sebuah bentuk investasi yang terus berkembang di tahun 2015 dan ke depan. Beberapa negara sudah lebih dulu mengadopsi teknologi 4G atau bahkan ada yang sedang mengem bangkan teknologi 5G, bagimana Anda melihat ini? Jika melihat pada definisi itu sendiri, teknologi memang diciptakan untuk menawarkan kecepatan tinggi, mungkin juga dengan biaya terjangkau. Beberapa masalah keluhan lambatnya konektivitas yang kami temui sebenarnya tidak menjadi sebuah permasalahan besar. Tapi kemudian sejumlah organisasi selalu ingin berbuat lebih banyak sebagai hasil pendapatan bisnis mereka.
28
Untuk sejumlah vendor perusahaan teknologi, terdapat sejumlah cara yang dapat kami lakukan untuk membantu organisasi dengan internet berkecepatan tinggi dan berbiaya rendah, dan lainnya. Inilah yang kami coba untuk meningkatkan kinerja platform besutan Riverbed. Bisnis ini selalu berkaitan dengan inovasi dalam menciptakan peluang bisnis yang lebih baik untuk organisasi yang lebih besar dalam memaksimalkan pendapatan mereka di bidang teknologi dan informasi. Bicara mengenai investasi dan perkembangannya, Riverbed sangat berkaitan erat dengan konektivitas in ternet. Bagaimana tanggapan Anda mengenai lambatnya koneksi internet di Indonesia dibandingkan negara lain di Asia Tenggara? Tentu saja ada perbedaan fisik antara satu negara dengan lainnya. Sebut saja akses internet di Singapura dan Indonesia, tetapi keduanya memiliki manfaat untuk mitra kami. Dengan populasi yang besar dan geografis yang luas, kecepatan internet yang lambat merupakan suatu masalah besar yang sebenarnya sangat fundamental bagi Riverbed. Hal ini harus diatasi untuk memungkinkan sejumlah organisasi menerapkan sistem yang tepat, tanpa kompromis terhadap kinerja, pengalaman, pengguna, faktor keamanan dan faktor lainnya. Kami akui, sebenarnya kami sudah lebih dahulu sukses di Singapura dan Malaysia, dan kami optimis kesuksesan tersebut juga akan terjadi di Indonesia. Mungkin ukurannya ada pada faktor peluang pertumbuhan yang besar di Indonesia. u (*)
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 28
2/18/2015 8:57:40 AM
INTERVIEW Jl. Brawijaya III No. 87 Kebayoran Baru – Jakarta Phone. 021 727 99 194.
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 29
29
2/18/2015 8:57:45 AM
INTERVIEW
30
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 30
2/18/2015 8:57:50 AM
INTERVIEW
30 Menit Bersama Anne Avantie
“Saya Hanya Lulusan SMP.....”
A
nne Avantie, sedikit dari desainer perempuan kondang yang sukses meraih puncak karirnya. Karya kebayanya dan sosoknya dikenal seantero negeri bahkan hingga manca negara. Tak sedikit kalangan selebritis hingga elit perempuan petinggi negeri ini mengunakan jasanya untuk urusan busana. Namun tak disangka. Dibalik karir yang cemerlang, ketenaran nama yang biasanya diiringi gemerlap kemewahan. Ia justru sosok berbeda tiga ratus enam puluh derajat dari image mewahnya kehidupan seorang desainer papan atas. Menampakkan figur ibu sederhana, yang melayani dan justru lebih suka hidup berbagi pada banyak orang. Ditemui di butiknya di sebuah mall kawasan elit bergengsi di ibukota. Disainer ini ternyata sosok sederhana. Ia masih suka bepergian naik kereta api, selalu makan siang bersama karyawannya dalam satu meja dengan menu yang sama. Itulah karakter Anne Avantie, yang mengaku hanya tamatan SMP. Di bawah rumah gebyok khas Kudus, obrolan penuh kasih terpancar. Termasuk pengakuan dirinya mengenai teknologi terkini. Petikannya: Benarkah, menjadi perancang busana bukan cita-cita Anda? Saya cuma lulus SMP. Tak pernah mengenyam dunia pendidikan lain. SMA, saya hanya sampai kelas dua tidak selesai juga. Ada problem keluarga dimana saya akhirnya tidak melanjutkan sekolah. Bahkan, kuliah pun tak pernah. Apalagi mengenyam bangku sekolah formal fesyen itu sama sekali seratus persen tidak pernah. Jadi siapa yang membuat Anda memiliki harapan? Ibu saya. Beliau menangkap sinyal talenta yang kuat untuk anaknya. Ini embrio bagi Anne Avantie. Kepekaan seorang ibu menemukan talenta putrinya. Jadi saya merasakan bahwa saya unggul dibandingkan teman-teman saya. Bagaimana anda mengawali karir? Saya adalah sosok sederhana di mata orang tetapi sebenarnya saya adalah pekerja keras yang sangat komitmen dalam prinsip tetapi lentur dalam penerapannya. Mengawali dengan home industry, yang tidak pernah saya bayangkan menjadi besar, oleh sebab itu ketika saya mengalami kemajuan, saya telah berprinsip bahwa saya harus menjadi pribadi yang berarti bagi
orang-orang di sekeliling. Saya mengutama potensi lokal atau penduduk di sekitar tempat kerja yang saya bangun sebagai SDM yang menjadi Nadi Karya saya. Anda mengutamakan untuk memberi kesempatan pada mereka yang juga memiliki keterbatasan seperti Anda di masa lalu? Ya. Di depan rumah produksi kami memasang sebuah spanduk yang bertuliskan “Menerima Karyawan Tanpa Ijazah“ dan akan diberikan pelatihan. Siapapun boleh bergabung, nanti seleksi alam yang akan memutuskan bertahan atau tidaknya mereka. Kesempatan kerja itu hak bagi siapapun yang gigih berjuang pasti peluang terbuka lebar- lebar sehingga tergantung sejauh mana perjuangan itu diperjuangkan . Benarkah Anda punya komitmen tidak meninggalkan Semarang sebagai kota yang membesarkan Anda? Ada sekitar kurang lebih 400 orang bergantung hidup di bawah payung Avantie Management, maka tidak pernah berpikir akan hijrah ke Jakarta. Ingin tetap memutar roda usaha di Semarang. Di bawah payung Avantie Management adalah 12 Anak perusahaan. Mulai fashion hingga kuliner. Dimana bisnis kuliner dipegang oleh putra kami ke-2, yaitu Chef Ernest Christoga yang sering tampil di Metro TV di acara Eight Eleven, dengan brand Nest’co de Bistro. Selain itu juga saya juga memprakarsai berdirinya Wisma Kasih Bunda (Yayasan Anne Avantie). Karena alasan itulah Anda tetap memegang teguh komitmen berada di Semarang? Ya. Dengan memperjuangkan hak hidup banyak orang. Saya memberikan pelatihan pada SDM lokal dan mengkaryakan mereka dengan apa yang mereka miliki, baik keterbatasan maupun kelemahan mereka. Saya bisa merasakan detak jantung penderitaan dan nafas kebahagiaan mereka. Dan saya bahagia, sangat merasakan detak jantung dan nafas penderitaan mereka. Mereka nadi karya saya. Maka saya pun menghargai mereka seperti saya menghargai diri sendiri. Selain menggaji juga menyisihkan penghasilan untuk memberi fasilitas pada mereka tidak semata memberi gaji sebagai karyawan, tapi juga memberi kesejahteraan dengan membentuk Bina Asuh Bunda (bea siswa Sekolah Anak Karyawan) dan Bina Kasih Bunda (Biaya Pengobatan Ibu dan Anak) dan banyak lagi termasuk Papan Sejahtera JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 31
31
2/18/2015 8:57:52 AM
INTERVIEW (Pemilikan Rumah dan Renovasi Rumah). Seperti apakah yang dimaksud dengan Wisma Kasih Bunda, bukankah Anda seorang desainer, mengapa anda berkecimpung di dunia kesehatan? Ada sebuah perjalanan spiritual dimana saya, akhirnya menemukan “panggilan“. Awalnya berasal ketika Ibunda terkena Cancer Stadium 3 B pada tahun 1996 disaat itulah saya, merasakan peran Tuhan begitu besar dalam hidup saya. Tuhan memberikan mujizat kesembuhan pada Ibu saya walaupun pada 1998, tempat kerja saya dibakar massa pada kerusuhan Solo 1998. Dalam perziarahan hidup saya, akhirnya saya memenuhi janji iman yang saya ungkapkan secara pribadi pada Tuhan dimana saya ingin berbakti dan membalas kebaikan Tuhan dengan menolong banyak orang, dalam bidang kesehatan. Awalnya bagaimana? Saya menjadi volunteer di RS. Elisabeth Semarang, hingga akhirnya, saya menemukan muara kasih pada anak–anak penderita Hydrocephalus, atresia ani, meningococcal, labiopalatoschisis, leukimia, dan penyakit - penyakit yang membutuhkan penanganan khusus, yang berasal tidak hanya dari pulau jawa, tetapi juga dari seluruh pelosok tanah Air. Saat ini Wisma Kasih Bunda sudah memasuki usia ke 16 dan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meresmikan Wisma Kasih Bunda di dampingi Uskup Mgr. Johannes Pujasumarta Pr. dan Anne Avantie. sudah berkarya untuk menolong, memberikan pelayanan operasi kepada kurang lebih 950 pasien. Karena itukah akhirnya Anda mendapatkan penghar gaan bergengsi dari Forbes Magazine? Sebenarnya, saya tidak tahu ketika nama saya muncul di antara 48 daftar nama orang paling dermawan di 12 Negara Besar Asia Afrika. Karena selama ini, saya semata hanya ingin, memenuhi panggilan Tuhan dan mewujudkan rasa syukur dalam karya nyata, sehingga apa yang saya lakukan tidak pernah berorientasi pada bagaimana penilaian publik. Tapi lebih pada bagaimana saya benar – benar mengabdikan diri sepenuhnya berkarya diantara mereka kaum marjinal yang kehabisan daya untuk pengobatan . Apa itu Wisma Kasih Bunda yang baru diresmikan oleh 32
Gubernur Ganjar Pranowo dan Uskup Mgr Johannes Puja sumarta? Sejak lama memang berkeinginan, mengembangkan Wisma Kasih Bunda dengan mendirikan sekolah talenta anak berkebutuhan khusus. Biarlah Tuhan sendiri yang memutuskan kemana arah langkah hidup saya. Karena saya, juga bercita cita ingin memiliki sebuah rumah sakit yang fokus pada unit gawat darurat untuk anak– anak. Saya ingin tidak hanya dihargai tapi mampu menginspirasi. Kini sudah banyak yang mencotek karya Anne Avantie? He-he-he. Puji Tuhan. Banyak orang dimajukan belajar dari wirausaha tradisional Anne Avantie. Apalagi di 2011, bisnis tradisional saya akhirnya menghantarkan saya sebagai seorang pemenang “Ernst & Young Entrepreneurial Winning Woman Class Of 2011“ dimana negara Indonesia adalah negara penyelenggara Ke-2 setelah Amerika. Banyak orang tidak menyangka bahwa ada orang dengan keterbatasan seperti saya mampu mencatat prestasi bergengsi ini. Dengan adanya kenyataan tersebut, maka banyak orang termotivasi dan mengikuti jejak saya. Banyak orang akhirnya punya mimpi, bahwa menjadi Anne Avantie itu sepertinya enak. Mereka tidak tahu bagaimana membangun industri yang berawal dari kreatifitas rumahan itu sampai akhirnya bisa berhasil, mereka hanya melihat dari sisi kesuksesannya. Dibalik itu, mereka tidak tahu bagaimana saya berjuang berdiri di atas puing – puing reruntuhan . Dulu Ibu saya mengatakan bahwa talenta saya, yang nantinya akan menyelamatkan saya. Dan ternyata tidak hanya menyelamatkan hidup saya tapi menyelamatkan hidup kami dan banyak orang di Indonesia. Dan hal itu saya syukuri. Itu yang membuat Anda selalu berbicara kepada ban yak orang, menulis, dan memberikan inspirasi melalui sem inar, pelatihan dan kewirausahaan? Saya merasa bahwa Tuhan itu baik dan sungguh baik , Tuhan sudah merawat dan merawat hidup saya, dan mengangkat saya dari kubangan yang pekat. Masa lalu saya memberikan suatu dorongan yang kuat untuk mengasah kepekaan saya dalam berbagi. Apa yang saya raih, dan miliki saat ini tentu bukan hadiah yang turun dari langit tapi Tuhan berkehendak dalam hidup saya sehingga saya pun mengabdikan diri, melepaskan kepentingan diri saya sendiri sehingga saya dapat lebih mencurahkan perhatiaan agar supaya banyak orang bisa mengalami perubahan hidup seperti yang saya alami. Bagi saya, “berbagi” pengalaman, kepandaian, inspirasi, tidak ada sesuatupun yang hilang dari saya, justru dengan berbagi, berkat saya turun melimpah. Dan saya tidak takut dalam membagikan ilmu karena Tuhan sudah mengatur rejeki tiap kita. Rejeki tidak mungkin salah apalagi tertukar. Tuhan menciptakan manusia tidak seperti bermain dadu, ketepatannya sangat sempurna. Jadi saya tidak kuatir. Sampai dengan saat ini, selama 15 tahun saya di Jakarta, saya tetap mengontrak di gang kecil, dan PP SMG – JKT dengan Kereta Api juga hanya memiliki mobil yang sederhana yang jauh dari mewah . Benarkah Anda juga membangun usaha yang peker janya dari kalangan penghuni Lembaga Pemasyarakatan?
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 32
2/18/2015 8:57:57 AM
INTERVIEW Memang. Saya bangun industri di lapas perempuan. Para perempuan penghuni lapas, dibayar seperti karyawan pada umumnya. Industri ini sudah enam tahun ini. Saya melihat bahwa pekerja di lapas itu punya komitmen sehari-hari yang dikerjakan sama. Dan mereka punya komitmen bahwa mereka ingin mendapatkan penghasilan dari mereka kerja di dalam. Kabarnya, apa yang Anda lakukan di Lapas baru diketa hui Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin, tahun lalu. Setelah lima tahun usaha di lapas ini dibangun? Ya mungkin karena banyak yang melakukan sebatas pelatihan – pelatihan disana dan beliau tidak pernah mengerti bahwa ternyata bahwa saya memang benar – benar membuka industri kreatif di dalam Lapas yang menggunakan jasa napi perempuan tersebut. Oleh karena itu, kemudian setelah berkembangnya Industri Lapas, kami membuat Griya Kreatif. Supaya produksi penghuni Lapas dapat juga menjangkau dunia Fashion di luar Lapas. Ini kegiatan sosial CSR Anda atau murni bisnis cari uang? Dari semua bentuk pelatihan– pelatihan kita harus jujur bahwa ujungnya cari uang. Maka ketika saya melihat peluang di LP. Sayapun memikirkan enam tahun lalu bagaimana supaya niat baik saya sebagai pengusaha dan penghuni Lapas dapat bersinergi. Hingga akhirnya mereka, saya nilai mampu mengerjakan salah satu pekerjaan saya di bidang manik – manik kain batik dan Avantie Handycraft. Pekerjaan mereka di dalam Lapas lebih cepat dan fokus . Ini murni bisnis? Saya tidak ingin hanya menaruh rasa kasihan saya dan tidak bertindak lebih dari pada itu. Karena perhatian dan kasihan saya tidak cukup. Harus ada tindakan kongkrit sekecil apapun itu. Oleh Karena itu saya pun “peka“ dan kemudian memberi keuntungan bagi mereka. Banyak pihak memberikan pelatihan dan bimbingan bagi penghuni Lapas tapi mereka tidak berani memberi “kepercayaan“ pada mereka. Maka tekad saya sudah bulat untuk memperkerjakan penghuni Lapas sebagai karyawan yang mendapatkan gaji sesuai dengan karyawan, atau sesuai tagihan kepala Lapas. Harapan saya penghasilan mereka dapat untuk membiayai sekolah anak–anak mereka dan juga bisa digunakan untuk meringankan beban di rumah yang mereka tinggalkan. Anda berpikir, bahwa menggunakan kaum marjinal ini sebagai salah satu sentra bisnis? Banyak orang yang menganggap bahwa memberikan pekerjaan pada kaum marjinal karena alasan kasihan, atau bisa juga karena ongkos yang murah, tetapi bagi saya, ada sebuah kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan ketika menghargai mereka sebagai sesama yang “sempurna“ maka memang saya lebih fokus untuk tidak hanya memberikan kesempatan tetapi lebih dari pada itu, saya ingin ambil bagian sebagai perpanjangan tangan Tuhan. Jadi, Anda itu ingin disebut desainer apa? Apa saja. Yang amat penting, bagi saya adalah saya menjadi pribadi yang berarti. Sebagai ucapan rasa syukur saya memberikan kerelaan yang tulus dalam hidup saya walaupun karyakarya saya dikloning dari Sabang sampai Merauke, dari kelas
Anne Avantie saat dipanggung Fashion Show. kambing sampai kelas kakap, dari kelas penjahit sampai kelas butik. Saya justru bersyukur menjadi saluran berkat bagi banyak orang. Mulai kapan sih, menjadikan kebaya sebagai ikon busa na rancangan Anda? Setelah masa keterpurukan 1998, saya mencoba mengolah kebaya, tanpa tahu asal usul sejarahnya. Saya hanya merasa bahwa, segala jenis sudah pernah saya coba dari tahun 1989, mulai dari menyewakan kostum tari, gaun malam, gaun pengantin. Tetapi apa yang saya lakukan tidak pernah berhasil dalam arti yang sesungguhnya, oleh karena itu saya mencoba untuk mengolah kebaya atas usul suami. Namun, kuasa Tuhan berkata lain, ternyata kebaya bukan hanya sepotong baju bagi saya, tapi sebuah pembaharuan hidup, yang telah mengangkat saya dan keluarga. Melalui kebaya, hidup saya diubahkan dan akhirnya saya tidak hanya mengalami perubahan secara pribadi tapi juga mengubahkan jalan hidup banyak orang. Betulkah kebaya A simetris Anne Avantie mengundang protes para pecinta kebaya Indonesia, yang dianggap me langgar pakem? Saya hanya merespon inspirasi yang saya yakini berdasar dari Tuhan, saya tidak bekerja sendiri, tapi ada yang menuntun langkah saya, sehingga apa yang saya lakukan dengan kebaya, adalah murni dari imajinasi kreatif, dan tidak ada yang namanya saya akan mendobrak pakem busana nasional Indonesia. Kalau yang demikian terjadi adanya, sehingga karya saya membawa inspirasi bagi negeri ini, dan akhirnya membuat industri fashion Indonesia mengeliat, buat saya itu adalah anugerah yang harus di syukuri oleh semua pihak. Karena bagaimana pun kita harus menghormati kemerdekaan orang berkreatifitas. Tanpa disadari pro dan kontra tersebut justru membuat promosi gratis bagi saya dan semakin dibicarakan justru saya makin dikenal. Anda ingin menjadi terang, sekecil apapun sinarnya? Benar. Ada teladan Ibunda, yang menguatkan langkah saya JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 33
33
2/18/2015 8:58:06 AM
INTERVIEW ketika saya menapaki Jakarta. Saya berdua dengan Ibunda, kost di gang Giring - Giring dan walaupun sudah menjadi desainer terkenal, saya tetap naik bajaj. Dan saya merasa merasa, bahwa inilah pendidikan Ibu saya yang begitu dalam bagi saya . Kamu jangan pernah merasa jadi siapa - siapa sebelum kamu bisa melakukan apa - apa. Bahkan sampai tulisan ini naik cetak pun, saya tetap mengontrak di sebuah gang kecil dan juga naik mobil sederhana . Karena buat saya kesuksesan itu, adalah sebuah keseimbangan antara garis vertical yang menggambarkan hubungan kita dengan sesama dan garis horisontal yang menggambarkan hubungan kita dengan Allah dan titik tengahnya adalah kesuksesan. Buat saya keberhasilan itu juga bukan sejauh apa yang kita terima tapi sebesar apa yang kita beri. Anda terkenal di masyarakat bagaimana jaga imejnya? Dari dulu saya tidak Jaim (Jaga Image) saya melebur dan berbaur dengan siapapun juga. Saya juga tidak mau bahwa profesi desainer itu seperti gelas kristal, yang hanya indah dilihat tapi tdak mudah disentuh. Saya menjiwai setiap apa yang saya lakukan dan saya percaya ada Roh yang menghidupkannya. Anda sering mengatakan dengan berbagi tidak ada ses uatu apapun yang berkurang. Maksudnya apa? Bagi saya, Tuhan memberikan karunia pada saya, gratis adanya. Dan saya tidak membayar sepeser pun, oleh karena itu mengapa saya harus ketakutan untuk berbagi Ilmu dan pengalaman. Bukankah Tuhan menciptakan Anne Avantie, memang untuk satu tujuan. Tuhan memakai saya untuk berbagi berkat bagi banyak orang, dan tidal menikmati keberhasilan untuk diri sendiri. Untuk itulah, saya selalu tidak pernah takut berbagi ilmu dengan org lain. Sampai pada saat Pergelaran 25 tahun Anne Avantie Berkarya “Merenda Kasih“ pergelaran tersebut dihadiri oleh 5000 orang, baik yg diundang maupun yg tdk diundang, mereka merangsek masuk untuk menyaksikan karya karya saya. Saya ijinkan semua orang untuk bisa melihat dan mengambil nilai positif dari apa yang mereka lihat. Bagi saya energi ini bukan milik saya, anugerah ini titipan
Sebagai bintang tamu pada acara program TV Kick Andy. 34
Saat menerima penghargaan pada acara Ernst & Young Entrepreneurial Winning WomenTM 2011. Tuhan. Saya nanti pulang juga akan kembali seperti ketika saya datang. Saya hanya ingin Indonesia memiliki satu usia yang punya karakter seperti saya dan itu saya ingin melegenda. Bahwa legendanya Anne Avantie ya caranya seperti ini. Bisa bertahan dan termasuk desainer papan atas Indo nesia yang bertahan sampai 25 tahun berkarya. Kiatnya? Bisnis memang tidak bisa lepas dari kompetitor. Saya merasa melakukan pekerjaan saya tidak semata fokus pada kompetitor tapi saya “peka“ dengan pelayanan yang lebih saya utamakan. Dibandingkan dengan saya merespon para plagiat saya dan menghabiskan waktu untuk ribut. Dalam pelayanan saya, saya juga melakukan secara alami dan lebih “Kejawen”. Memiliki cara pelayanan yang menempatkan diri sebagai pelayan, bukan sebagai Anne Avantie yang terkenal. Saya melayani customer saya dengan segala kerendahan hati, walaupun terkadang mereka rewel tapi mereka agalah guru saya. Saya belajar memahami mereka sebagai orang yang memberi berkat bagi keluarga dan orang – orang yang menggantungkan hidup pada saya. Pelayanan saya itulah yang membuat saya bertahan sampai saat ini dan tentu pasti karya – karya saya yang mampu bersinar Kabarnya klien Anda juga dari kalangan kepala negara dan seputar pejabat tinggi, benarkah? Siapapun itu, klien saya sudah dipilih Tuhan jadi klien saya. Termasuk orang – orang yang tidak bisa membayar, saya pun akan layani. Karena semua Anugerah bagi saya, Saya bekerja bukan sebagai “Hamba Uang“. Anda menggeluti beberapa bidang profesi, selain de sainer Anda nyaman disebut motivator, entrepeneur, atau seorang penulis? Profesi desainer adalah titik awal diri saya dikenal oleh public. Setelah itu, banyak kelebihan yang saya yakini sebagai sebuah “panggilan“. Suara Tuhan itu kemudian saya respon dengan kesadaran bahwa saya dipanggil untuk berkecimpung di bidang-bidang lain. Apa yang saya lakukan adalah sebagai kompas, petunjuk mata angin arah langkah saya yang saya imani. Sehingga disebut apapun tidak begitu penting buat saya, tetapi kalau boleh saya memilih, saya lebih senang disebut Inspiring Woman.
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 34
2/18/2015 8:58:09 AM
INTERVIEW Kapan Anda dipercaya dan dikontrak oleh Corporate Besar dan menjadi Brand Ambassador perusahaan besar? Sejak dua tahun lalu, saya dikontrak oleh Bank Bukopin sebagai Brand Ambassador Bukopin Prioritas, bagi saya di kontrak oleh brand – brand besar di Indonesia bahkan dari luar, merupakan bonus bagi saya. Dan saya semata mata tidak mencari penghasilan melalui menjadi brand Ambassador ataupun iklaniklan. Memang ada beberapa perusahaan yang memakai saya sebagai Brand Image, misalnya Mowilex, Frank & Co, Molto, dan sekarang baru dalam proses dengan Softex (V-Class), dll. Hal itu bagi saya, merupakan sebuah penghargaan dimana nama saya bisa dijual dan berdiri sendiri di luar produk saya. Tentu tidak banyak desainer mendapatkan karunia seperti saya. Jadi hal itu menambah rasa syukur saya kepada Tuhan dan menyadarkan saya tentang “Berkarya Saja Tidak Cukup“. Harus ada nilai lebih, yang terus diperjuangkan di luar profesi yang kita geluti . Sudah hampir 20 tahun Anda meninggalkan waktu ke luarga Sabtu dan Minggu bekerja di Jakarta. Bagaimana perasaan Anda? He-he-he. Ibarat musik dangdut itu tuh “sakitnya disini”. Yang paling berat saya rasakan ketika sedang ibadah hari Minggu dan sendiri. Suami, anak-anak, cucu-cucu kita cuma bisa mengirimkan foto. Keluarga saya hanya bisa telepon ke saya, lagi makan disini bun. Tapi bunda tidak bersama kami. Keluarga yang saya korbankan telah membuat saya sering merasa berdosa, maka saya ingin terus bekerja dengan baik sehingga keberhasilan saya menjadi “Hadiah“ buat orang -orang yang saya cintai. Hari Sabtu - Minggu saya masih menerima tamu untuk fitting-fitting di Jakarta. Dan saya selalu memperlakukan klien secara personal, dalam memesan busana apapun. Jangan lupa untuk melayani. Selama 25 tahun berkarya, saya selalu berupaya untuk bisa dipercaya dan menciptakan suasana yang baik bagi klien saya agar mereka merasa nyaman. Saya melayani para customer saya dengan segala kerendahan hati saya, karena mereka adalah guru saya. Saya belajar memahami mereka sebagai orang yang memberi berkat bagi keluarga dan orang–orang yang menggantungkan hidup pada saya. Bagaimana melihat teknologi terkait dengan proses ke hidupan Anda? Saya adalah orang bodoh yang membayar orang–orang pintar. Mereka bisa komputer, saya tidak bisa komputer. Tak bisa memakai laptop dan saya tidak tahu internet. Itulah yang membuat saya ingin semua tahu bahwa dalam keterbatasan saya, ada yang tidak terbatas. Karunia Allah. Mereka bekerja membantu untuk kebutuhan teknologi. Semisal saya hendak mengirimkan email, mencarikan datadata dan ini saya tidak bisa lakukan sendiri karena kelemahan saya ada di IT . Bahkan ketika saya ingin membeli handphone yang baru inipun, staf saya ini mesti rapat dulu di sini. Jangan beli yang itu nanti nyusahin orang malam-malam dibangunin gara-gara tidak bisa mengoperasikan yang ini dan yang itu. Ini harus begini, atau begitu Mereka harus tahu apa yang bunda bisa.
Bersama keluarga. Kenapa Anda tidak mau belajar teknologi? Bukan tidak mau belajar, saya merasa sudah belajar. Tapi mungkin masih butuh waktu panjang. Karena kepala saya ini kan isinya banyak. Dengan keterbatasan yang saya punya. Saya ini profile ibu banget. Pagi bangun jam setengah empat. Ya ke pasar, ya masak, ya ngopeni putu (merawat cucu,red), ya ngopeni bojo (melayani suami,red), ya ngopeni pasien (merawat pasien, red), saya merasa itu lebih berarti daripada saya harus belajar sesuatu menghabiskan waktu yang panjang karena saya bisa membayar orang. Jadi tim manajemen Anda yang mengurusi? Ya. Tiap hari masukin data. Jadi misalnya ada masuk pesan melalui facebook yang penting atau bicara tentang saya, maka staf saya akan memberitahu saya. Di print setiap hari. Saya cek dari print-print itu. Bahkan ketika saya menjadi satu dari empat orang Indonesia yang masuk 48 tokoh majalah Fox sebagai filantropis itu. Saya nggak ngerti majalah Fox itu apa. Saya enggak tahu. Saya baru tahu ketika diberitahu staf saya banyak yang kasih ucapan selamat. Kok, Anda setiap hari muncul di instagram, facebook, twitter sehingga dikenal orang terus? Karena saya ketika berjalan di mana-mana saya mau diajak foto. Mau di toilet pun ada yang mengajak foto. Ketemu dimana mau diajak foto, suruh berdiri di stan nya orang. Bunda pegang ini ya saya pegang. Saya difoto. Bunda minum ini ya.. ya saya minum. Akhirnya kan orang melihat familiar gitu. Familiar itu kan seseorang yang diingat, dikenang terus. Saya memang ingin kaya tapi dengan catatan bahwa kekayaan saya ini bisa menjadi berkat bagi orang lain. Jadi, cita– cita yang ingin Anda capai ? Ingin menghabiskan waktu nantinya dengan membesarkan Wisma Kasih Bunda menjadi Rumah Sakit Kemanusiaan yang khusus UGD. Hidup saya memang “panggilan” Nya mengarah pada dunia kesehatan. Menyerahkan keinginan saya pada kuasa Tuhan dan saya percaya bahwa “Kehendak Nya bukan Kehendak ku, waktu Nya juga bukan waktuku. u JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 35
35
2/18/2015 8:58:13 AM
INTERVIEW
36
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 36
2/18/2015 8:58:22 AM
INTERVIEW interview
Sosok di Balik PicMix yang Mendunia
M
eski usianya sudah berkepala empat, pria kelahiran Jakarta 27 Desember 1973 ini masih terlihat enerjik dan bugar. Berpenampilan kasual dan sederhana, Calvin Kizana, nama pria ini, menjalani aktivitas sehari-hari di kantornya di bilangan Kelapa Gading, Jakarta Utara, bersama 21 timnya. Nama Calvin Kizana dalam beberapa bulan terakhir sedang menjadi perbincangan kalangan media. Rupanya, pria berkacamata ini adalah pencipta apliksi PicMix yang kini sedang digandrungi puluhan juta anak muda. PicMix adalah singkatan dari Picture Mixing, aplikasi fotografi pada perangkat bergerak (gadget), baik handphone, tablet, ataupun perangkat sejenisnya. Melalui aplikasi PicMix, user atau pengguna bisa mengedit foto, memberi bingkai, dan memberi tambahan asesoris seperti kumis, kacamata, dan lainnya. Hasilnya, menjadi foto “sukasuka” user yang memanfaatkan aplikasi ini. Anak muda adalah pengandrung utama aplikasi ini. Mereka bisa berkirim-kirim foto atau sekadar untuk dipajang di akun media sosial mereka. Tak hanya di Indonesia, user aplikasi PicMix ternyata juga tersebar di berbagai negara belahan dunia. Sampai saat ini, penggunduh atau pengguna aplikasi PicMix sudah mencapai 23 juta orang. Jumlah pengunduh dari Indonesia 8 juta (35 persen), Afrika Selatan 13 persen, Venezuela 13 persen, Nigeria 8 persen, dan Timur Tengah 6 persen. Selebihnya negaranegara di Eropa dan Asia. Calvin mengaku, penciptaan aplikasi ini bermula dari sekadar obrolan santai di kafe dengan beberapa timnya. Sebagai ahli IT (Information Technology), Calvin merasa prihatin dengan membanjirnya produk apliksi dari luar negeri di Indonesia. ”Saya kesal, kok orang nggak percaya dan meremehkan kemampuan orang Indonesia membuat aplikasi? Makanya, saya buktikan dengan bikin PicMix ini,” kata Calvin kepada
Asiatech di kantornya. Meski sudah digunakan oleh 23 juta orang di seluruh dunia, namun Calvin mengaku belum memperoleh revenue dari bisnis PicMix yang ia cipatakan tiga tahun lalu ini. Bahkan, ia mengatakan, sampai dua tahun ke depan, dirinya belum bisa berharap adanya revenue dari bisnisnya itu. Seperti apa perjuangan Calvin menciptakan aplikasi yang kini sedang menjadi tren di Indonesia dan di beberapa negara? Dan, model bisnis seperti apa yang dijalani oleh Pemenang Award Ernst and Young (EY) Technology and Digital Entrepreneur of The Year 2014 kategori Best Social Media Mobile Application ini? Kepada Asiatech, pendiri dan CEO PicMix Indonesia membeberkan pengalamannya. Berikut petikannya. Bisa dijelaskan apa sebenarnya PicMix ini? PicMix itu aplikasi. PicMix itu semacam mobile photography gado-gado. Semua yang dibutuhkan orang ada dalam aplikasi ini. Daripada pengguna gawai mengunduh berbagai aplikasi fotografi, lebih baik mengunduh satu aplikasi yang semuanya ada. Dengan PicMix user bisa mengedit foto suka-suka dia. Bisa dikasih kacamata, ditambahi kumis, alis atau asesoris lainnya. Apa kelebihan dari aplikasi ini? Kelebihan PicMix, aplikasi ini mampu menggabungkan foto atau kolase foto. Setelah pengguna gawai mengambil foto, lalu menggabungkan foto-fotonya, mereka bisa memilih frame dengan berbagai tema, mulai valentine sampai hari raya. Mereka juga bisa menambahkan teks dalam foto. Pokoknya suka-suka pengguna agar fotonya bisa tampil menjadi sangat menarik. Kabarnya, sebelum mendirikan PicMix, Anda sudah memiliki bisnis di bidang IT juga? Benar. Dulu saya pernah mendirikan perusahaan PT Elasitas. Ini perusahan saya yang pernah berkibar selama 12 JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 37
37
2/18/2015 8:58:29 AM
INTERVIEW
tahun. Perusahaan ini merupakan perusahan IT yang memberikan service kepada klien. Mulai dari permintaan pembuatan website, mobile application, dan lainnya. Klien kami tidak hanya dari Indonesia, tapi juga banyak klien luar negeri. Kami tidak membuat produk bukan untuk sendiri, tetapi untuk orang lain. Begitu produk orang lain yang kami buatkan itu booming, kami tetap kecil dan biasa saja. Yang dapat nama besar ya klien kami. Jadi, waktu itu, kami hanya membesarkan bisnis orang lain. 38
Kapan PT Elasitas Anda bangun? Itu saya bangun setelah saya kembali dari Amerika, setelah terjadi peristiwa 11 September 2001 (Runtuhnya Gedung WTC), dimana ekonomi Amerika saat itu hancur. Balik ke Indonesia sempat bingung, karena mau cari kerja lagi di dunia IT di sini, sementara teknologi yang saya pelajari di sana sudah lebih advance dibandingkan di sini. Akhirnya, tahun 2002, saya iseng-iseng bikin perusahaan di bidang layanan IT. Kenapa Anda tidak membuka bisnis seperti IT yang
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 38
2/18/2015 8:58:38 AM
INTERVIEW sudah Anda tekuni selama di Amerika? Itu dia, waktu itu saya mau bikin perusahaan macam di Amerika dimana saya pernah bekerja di sana. Tapi saya raguragu, karena dunia IT yang saya pelajari sudah sangat berkembang dibandingkan di sini. Akhirnya saya bikin PT Elasitas itu. Sampai tahun 2012 akhir perusahaan ini saya jual. Kenapa dijual? Itu karena kebosanan saya terhadap service industry. Selama 12 tahun bikinin produk buat orang lain, jadi persis seperti tukang jahit saja. Itu yang bikin saya bosan. Sebagai company, bisnis saya waktu itu tidak ada masalah dan berkembang. Tetapi secara passion pribadi, saya tidak mempunyai sebuah produk. Bahkan kami hanya gigit jari ketika produk yang saya bikin itu booming. Klien datang ke kantor saya, minta dibuatkan produk ke kami, kemudian mereka bikin bungkus dengan marketing strategy yang bagus, akhirnya booming dan dipakai jutaan orang. Kami cuma bisa lihat, “loh itu kan produk yang kami bikin”... Waktu itu kami berpikir “gila ya..kami yang bikin, orang lain yang menikmati booming-nya”. Tapi kan Anda sudah dibayar oleh klien Anda. Walaupun kami sudah dibayar, tapi kepuasannya beda. Dari sinilah kemudian saya mulai berpikir dan mengajak teman-teman saya di PT Elasitas (dulu di Elasitas mereka staf, sekarang co-founder di PicMix),” Let’s do some things.” Selama ini kami hanya dikontrak dan dibayar untuk membuatkan sesuatu untuk orang lain. Kenapa kami tidak membuat produk IT buat sendiri? Apalagi sampai sekarang, negara kita ini menjadi konsumen yang sangat aktif untuk produk dari industri IT yang berasal dari luar. Lihat saja, jutaan orang Indonesia menggunakan facebook, instagram, twitter, dan lainnya, semuanya dari luar. Padahal potensi anak Bangsa ini begitu banyak dan besar, tapi nggak pernah digali dan dikasih kesempatan. Yang membuat miris, selalu dipandang sebelah mata oleh orang Indonesia sendiri, “ah itu kan cuma buatan Indonesia” Menurut Anda kenapa masyarakat kita masih berpan dangan macam itu? Nggak bisa dipungkiri. Saya akui, memang teman-teman yang membuat produk di Indonesia masih asal jadi. Itu kenapa, hal ini menjadi salah satu visi saya. Saya merasa perlu untuk masuk ke ekosistem di dunia IT, dimana saya juga menjadi mentor. Saya selalu katakan kepada mereka, “Kalau bikin produk, mbok ya jangan asal jadi. Jangan yang penting dibikin dan launching dulu, soal perbaikan nanti belakangan.” Ini nggak bisa. Akibatnya ya itu tadi, kita dicibir oleh masyarakat kita sendiri. Termasuk PicMix juga dicibir? Sampai hari ini, orang masih mikir bahwa PicMix itu dianggapnya buatan luar negeri. Padahal PicMix itu buatan orang Indonesia. Tapi itu memang salah satu strategi kami untuk bisa diterima user di Indonesia. Kami sengaja bikin packaging-nya seolah-olah ini dari luar negeri. PicMix kami bikin sebagus mungkin polesan finishing-nya. Bahkan, cara kami me-marketing-kannya pun biar kelihatan produk ini dari luar.
Jadi awalnya Anda menyembunyikan identitas pen ciptanya, ya? Strategi ini kami lakukan, karena kami tahu bahwa masyarakat kita ini maunya produk aplikasi dari luar negeri. Nggak bangga dengan produk dari dalam negeri. Hal serupa juga terjadi pada produk-produk fesyen. Di Indonesia, banyak sekali distro-distro yang bagus-bagus, tapi nggak banyak yang mau lihat. Tapi kalau produk fesyen dari luar orang kita kayaknya bangga dan buru-buru beli. Ini yang membuat saya gregetan. Makanya, 12 tahun kami bikinin produk buat orang lain, tapi kami sendiri nggak punya produk milik sendiri. Saya hanya bisa berkontribusi dari sisi produk IT. Lets do some thing. Kami bertekad bikin produk yang secara teknologi bisa sejajar denga produk luar. Saya ingin Bangsa ini bisa memiliki produk yang bisa disandingkan dengan produk luar dan bisa go international. Apa target Anda ketika awal menciptakan PicMix? Awalnya, kami nggak muluk-muluk. Kami nggak kepikiran produk PicMix bisa besar sampai ke luar negeri. Tetapi, kami hanya membayangkan ini bisa besar di dalam negeri.
Dokumentasi pribadi
Di sini orang masih bangga memiliki akun instagram, tapi belum bangga memiliki akun PicMix. Mindset ini yang akan kami ubah, agar masyakat kita lebih bangga memiliki akun PicMix yang produk dalam negeri. Tapi dalam lima tahun ke depan Anda punya target? Target kami, untuk lima tahun kedepan, kami ingin besar di Indonesia, jadi volume sendiri. Jadi instagram-nya Indonesia. Ini cita-cita kami. Nah, kami lihat PicMix ini berhasil. Kami mulai pada tahun 2012 masyarakat kita sedang gandrung dengan foto selfi (narsis), PicMix hadir di saat yang tepat. Kami mengambil kesempatan itu, karena tren foto selfi sangat kuat waktu itu sampai sekarang. Apalagi saat ini, rata-rata handphone dilengkapi dengan kamera. Dari situ kami berpikir itu sesuatu yang bisa digali untuk melahirkan PicMix. Pasti penetrasinya akan jauh lebih cepat, karena ini aplikasi yang disukai. Sebelumnya Anda juga lakukan riset? JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 39
39
2/18/2015 8:58:42 AM
INTERVIEW Ya. Kami juga mengadakan riset di Google Play dan App Store bahwa aplikasi yang paling banyak disukai adalah aplikasi fotografi. Inilah yang membuat kami bergairah untuk membuat aplikasi PicMix dan kami yakin ini akan booming. Sudah diperhitungkan juga soal persaingannya, mengingat sudah banyak aplikasi serupa dari luar neg eri? Sekalipun pesaingnya cukup kuat, tapi kami yakin ada celah karena demand-nya ada. Terbukti, ketika prototipe pertama kami luncurkan, hanya dalam dua bulan, responnya luar biasa. Pengguna PicMix mencapai 1 juta orang, hanya tempo dua bulan. Ini membuat kami kaget. Untuk bisa meraih user 1 juta orang dalam tempo dua bulan, berapa marketing cost yang Anda keluarkan? Kami tidak mengeluarkan satu rupiah pun biaya promosinya. Kami juga tidak menjalin kerjasama (dalam pengertian kerjasama bisnis) dengan pihak manapun. Karena begitu prototipe produk kami jadi, kami upload saja ke App Store, Blackberry AppWorld, dan tempat-tempat yang bisa mendistribusikan aplikasi. Jadi tidak perlu mengeluarkan uang. Para provider itu memang menyediakan space bagi siapa saja yang ingin mengunggah aplikasi karyanya secara gratis. Di sini terjadi simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan. Kami sebagai pembuat aplikasi bisa terdistribusi ke seluruh dunia tanpa biaya marketing. Sementara pihak provider, gadget yang mereka jual mendapat content secara gratis. Sedangkan user juga bisa mengunduh secara gratis. Berapa orang yang Anda libatkan untuk membuat ap likasi ini? Programer-nya saya dan dua orang, itu awalnya. Saat dilaunching, prototipenya hanya satu saja, yakni PicMix. Sejak diluncurkan, PicMix sudah menghasilkan uang? Nggak ada. Bahkan sampai hari ini kami belum ada pemasukan uang. Dalam business planing kami memang tidak memfokuskan revenue dalam lima tahun pertama. Bisnis di aplikasi social media, di awal-awal kita tidak bisa mefokuskan revenue, karena kita membutuhkan user dalam jumlah besar. Tapi celah untuk mendapatkan revenue-nya sudah kami pikirkan dari awal. Hanya saja, ‘kran’ revenue-nya belum kami buka. Kami nggak mau user dibombardir dengan iklan, hingga akhirnya mereka tidak nyaman menggunakan aplikasi PicMix. Kami mau experience lebih dulu. Strategi ini juga dilakukan oleh pembuat aplikasi yang berasal dari luar negeri, baik facebook, instagram, twiter dan lainnya, di awal-awal mereka tidak ada pemasukan iklan. Artinya, mereka siap rugi dulu? Betul. Lihat aplikasi Whatsapp, sampai hari ini tidak ada iklannya. Tidak ada revenue yang mereka dapatkan. Yang dipikirkan oleh para pembuat aplikasi tersebut adalah user dulu. Setelah user terkumpul banyak, baru kami akan buka ‘kran’ revenue satu-satu. Begitu business model-nya. Jadi, nggak semata dari awal kami bisa mendapatkan revenue, bisa kabur user-nya. Selama satu tahun PicMix belum mendapatkan revenue apapun. Artinya selama itu pula perusahan Anda 40
Saat diwawancara tim Asiatech buang duit? Ya. Bahkan, sampai hari ini kami masih buang duit. Sampai hari ini cash flow kami masih negatif. Apa yang membuat Anda berani seperti ini? Saya bukan berasal dari keluarga orang berada. Setelah saya jual saham di Perusahaan yang lalu (PT Elasitas) saya mendapatkan sedikit modal untuk memulai membangunstartup. Dan bisnis PicMix ini sudah saya perhitungkan, bahwa bisnis ini akan menuju satu titik dimana pasti akan ada investor yang akan masuk. Anda tidak menyesal, dulu menjual PT Elasitas lalu bikin bisnis lagi dari nol tanpa ada revenue? Tidak. Dari awal kami sudah memahami, bahwa bisnis aplikasi ini berbeda dengan bisnis konvensional umumnya. Kalau di bisnis service seperti yang pernah saya miliki dulu (PT Elasitas), begitu proyek selesai kami dibayar. Kalau bisnis aplikasi, kami harus cari user dan user mesti banyak dulu, baru kita bisa menawarkan ke pihak lain untuk B2B (busienss to business). Tapi kabarnya setelah satu tahun berjalan, PicMix su dah dilirik oleh investor besar? Ya, meskipun dalam lima tahun kami tidak terlalu mencari revenue lebih dulu, tapi ternyata memasuki tahun kedua kami coba untuk memperoleh revenue, ternyata bisa. Tapi itu hanya
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 40
2/18/2015 8:58:48 AM
INTERVIEW untuk menutupi biaya operasional saja bukan revenue dalam pengertian keuntungan besar. Bahkan, sampai hari ini PicMix sudah dilirik oleh 60 brand lebih untuk kerjasama secara bisnis. Sementara instagram masih pusing cari duit, PicMix sudah dilirik oleh banyak brand. Makanya kami bersyukur, setelah satu tahun, kami dapatkan funding dari angle’s investor yang memang percaya dengan business model kami dan percaya dengan produk kami. Siapa Angle Investor-nya? PT Erajaya. Perusahan ini yang memberikan funding untuk mencukupi operasional kami selama lima tahun ke depan, supaya kami bisa membuat produk yang lebih solid dan kami bisa meluncurkan produk dengan sub-product yang ada di dalamnya. Bagi investor sendiri apa untungnya dari PicMix ini? Bagi mereka ini bisa menjadi portofolio. Dan bagi mereka, kami ini adalah ekosistem start up. Berapa persen saham yang dibeli oleh Erajaya? Saham kami yang dibeli 30%. Berapa nilai sahamnya? Nilainya, kami tidak bisa sebutkan, dan itu boleh dibilang lebih kepada strategic partner kami. Karena saya membutuhkan distribusi yang ada di level Erajaya, sedangkan mereka sebagai distributor handset, tablet, dan komputer yang paling besar di Indonesia, dengan 48% market share-nya. Selain Erajaya, Anda masih akan mencari investor lainnya? Suatu hari, pada saatnya bisnis ini menjadi besar, kami akan mencari lagi investor yang lebih besar lagi. Misalnya, kalau nanti Google atau facebook tertarik, kami dibeli lagi sahamnya, maka investor dapat sesuatu dari saya. Bagaimana Anda bisa yakin nantinya akan ada inves tor yang masuk? Ya, melihat dari trend, perkembangan teknologi, dan perkembangan social media, saya yakin sekali. Yang lebih membuat saya optimistis adalah saya dan tim memiliki kemampuan yang mampu men-delivery sesuatu yang kami bikin dan kami yakin suatu saat ini pasti akan mendapatkan investor yang akan melanjutkan inisiatif kami. Anda tidak merasa gambling? Memang gambling, tetapi kami tidak semata melihat dari sisi base on luck, tetapi juga melihat dari sisi kuantitatifnya. Makanya kami terus menganalisa dan kami riset tren dan perkembangannya seperti apa. Buat kami, dengan user sebanyak 1 juta orang dalam tempo dua bulan pada awal launching prototipe pertama, ini sudah menjadi suatu indikator bahwa ini harus kami seriusi. Ketika mendapatkan investor Erajaya, perusahaan Anda belum genap dua tahun. Bagaimana cara Anda meyakinkannya? Ya. Aset kami yang paling menarik adalah jumlah user yang telah menggunakan aplikasi PicMix. Ketika kami bisa mendapatkan user sebanyak 1 juta orang hanya dalam tempo dua bulan, ini menjadi modal kami. Jumlah user inilah yang kami bawa untuk meyakinkan investor. Dari sinilah trust mer-
eka terbangun kepada bisnis kami. Sampai saat ini, sudah berapa banyak user PicMix? Sampai hari ini sudah 23 juta user, dan setiap hari pasti bertambah. Saat ini berapa jumlah tim Anda? Di luar kurir dan office boy, ada 21 orang. Sedangkan untuk tim khusus bikin aplikasi ini ada 7 orang termasuk saya. Product maping dan product design saya yang pegang. Dari sisi konsep, PicMix bisa dikatakan sebagai ide yang original? Jujur saja, saya akui, ini bukan ide original dari saya. PicMix terwujud karena saya melihat trend yang ada di masyarakat dalam penggunaan aplikasi. Waktu itu, saya lihat instagram buatan luar negeri bisa sukses, padahal isinya cuma
Sebagai bintang tamu pada acara program talkshow yang dipandu oleh host wanita (Sarah Sechan).
gitu-gitu aja. Saya yakin bisa bikin yang lebih baik dibanding instagram, karena saya kebetulan hobi fotografi dan main instagram. Dan muncullah PicMix dengan berbagai fitur yang tidak ada di instagram. Kami bikin inovasi-inovasi baru. Contohnya? Contohnya kekuatan kami yang paling besar adalah frame (bingkai foto). Di dalam sebuah foto itu kita bisa bisa bikin kolase, bisa ditaruh beberapa foto di dalam bingkai. Sehingga user nggak hanya satu saja yang dibuat. Tapi kalau instagram hanya satu foto saja. Namanya juga PicMix (picture mixing). Jadi dalam satu frame itu bisa user olah (edit), misalnya bisa ditaruh dekorasi, mau pakai kacamata-kacamataan, kumis-kumisan, dan lainnya semuanya bisa. Pokoknya, kami membuat aplikasi yang benar-benar anak remaja itu suka. Cara kerjanya mirip dengan photo booth yang terse dia di mal-mal? Ya. Seperti kalau kta lihat di photo booth. Kalau Anda lihat, anak remaja yang masuk ke photo booth, bisanya mereka bikin dekorasi suka-suka mereka. Ada yang fotonya dikasih alis tambahan, kumis, dan apa saja. Pengalaman macam ini yang kami bawa ke dalam handphone, sehingga mereka bisa mengedit foto sendiri kapan saja dan dimana saja meJANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 41
41
2/18/2015 8:58:49 AM
INTERVIEW
Dokumentasi pribadi
lalui handphone, tanpa harus datang ke photo booth di mal. Dan aplikasi ini yang tidak ada di dalam instagram. Tapi ide dasarnya dari instagram yakni photo sharing. Bagi saya inovasi itu tidak harus 100% benar-benar inovasi. Itu malah risiko ketika kita akan meyakinkan investor. Saya lebih suka menangani sesuatu yang sudah terbukti di pasar. Tinggal kita bikin perbedaaanya. Satu persen saja ada perbedaan dari sesuatu yang sudah terbukti di pasar, itu sudah suatu inovasi. Hari ini photo sharing banyak di luar sana. Tapi kami bisa dengan bangga bilang kepada orang bahwa yang kami bikin berbeda dengan yang lain. Jadi Anda menggunakan konsep ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi ya? Betul. Kita tidak perlu ragu. China, apakah produk-produk yang mereka bikin bukan ‘ATM’ murni? Banyak sekali produk yang menggunakan konsep ‘ATM’. Dari sisi teknologinya, tidak kalah dengan negara maju lainnya. Sekarang, China menjadi negara yang nggak punya utang, malah ngutangin negara lain. Apa keinginan Anda agar PicMix bisa booming? Kalau kita bicara spesifik indutsri IT, keinginan saya terhadap negara ini, kita bisa tiru seperti China. Pemerintah China melakukan strategi blocking. Semua produk asing diblock, sehingga semua masyarakat China menggunakan produk dalam negeri. Di China, facebook diblock, instagram diblock, Yahoo dan Google nggak hidup disana. Sementara itu, China sendiri bikin teknologi serupa dengan model duplikasi teknologi, istilahnya KW. Akhirnya semua masyarakat China menggunakan produk dalam negeri, dan negara ini maju. Maka itu, kami berharap pemimpinpemimpin d Indonesia memperhatikan industri-industri kreatif. Dilihat dari perjalanan karir Anda, tidak jauh dari du nia kreatif. Sejak kapan Ada menyukai dunia kreatif ber basis teknologi ini? Dari dulu saya sudah suka dengan dunia fotografi. Sampai-sampai rumah saya pernah dijadikan studio foto. Selain foto, saya juga suka gambar desain. Saya bersyukur selain memiliki kemampuan desain dan fotografi, saya juga punya 42
kemampuan programing komputer. Dari dua kemampuan saya ini, saya padukan dalam dunia IT. Maka itu, karir saya semuanya di industri kreatif. Orang tua Anda ada yang berkarir di dunia kreatif? Ada di papa saya. Tapi bukan desain seperti yang saya tekuni. Papa saya lebih kepada desain interior rumah. Papa saya pintar dalam menggabungkan kreasi perabotan untuk interior rumah. Kabarnya, untuk membuat PicMix ini awalnya dari obrolan di kafe. Kapan tepatnya Anda memutuskan ini menjadi bisnis secara serius? Pada awalnya sebetulnya PicMix tidak akan kami seriusi. Tapi karena kami ini ‘gatel’ kok di Indonesia ini nggak ada sih produk aplikasi yang dibanggakan dan bisa digunakan orang banyak. Dan untuk pengerjaan ini, kami bikin hanya di saat week end, pas pulang kantor. Kebetulan istri saya punya kafe di Kelapa Gading, saya dan tim sering ngumpul di sana. Di sana kami ngobrol sambil sharing tentang produk apa yang mau dibuat, sampai akhirnya muncul ide untuk membuat PicMix. Begitu jadi, kami upload di beberapa provider. Habis itu, nggak ada pikiran kalau ini jadi serius, mau jadi besar, atau bikin PT. Jadi, kami hanya ingin membuktikan bahwa kami bisa kok bikin yang lebih bagus dari instagram. Dan saya katakan ke teman-teman bahwa bikin instagram nggak susah kok. Sesimpel itu pikiran kami awalnya. Lalu kapan Anda mulai serius menjadikan PicMix se bagai bisnis? Setelah kami luncurkan melalui Google Play, Ups Store, dan provider lainnya, PicMix ternyata diterima market dan growing-nya cepat sekali. Bisa dipakai 1 juta user hanya dalam dua bulan. Loh, ini harus serius. Dari sinilah kemudian saya sampaikan ke teman-teman, “gimana ini?”. Teman-teman jadi semangat, maka jadilah serius untuk membesarkan PicMix. Bisnis yang Anda tekuni ini butuh kesabaran untuk bisa memetik hasilnya. Sementara Anda sudah menjual perusahaan Anda yang sudah berkibar lebih dulu. Baga iamana komentar keluarga? Ya itu, banyak yang menentang sebetulnya, karena perusahaan yang sebelumnya kan sudah berjalan dan menghasilkan. Bahkan, tidak usah saya urusin pun perusahaan tadi sudah bisa jalan. Kemudian mengambil langkah gila, jual saham semua dan mulai dari nol lagi. Lalu bagaimana Anda bisa meyakinkan keluarga? Bagi saya prinsipnya, pertama, saya yakin mimpi saya suatu saat akan terwujud. Sebab, saya merasa kalau saya hanya bisa bikinin produk untuk orang lain terus, saya nggak akan berkembang. Kedua, negara ini tidak akan berkembang dan akan tetap terus dijajah oleh produk negara lain. Jadi saya gabungkan rasa nasionalis ingin membuktikan bahwa Indonesia bisa bikin sesuatu dan ‘kegatelan’ saya ingin bikin produk sendiri. Bagi Anda sendiri seberapa yakin PicMix bisa besar dan menghasilkan uang? Ada dua indikator yang membuat saya yakin PicMix ini
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 42
2/18/2015 8:58:50 AM
INTERVIEW akan besar. Pertama, ketika awal kami bisa mendapatkan user sebanyak 1 juta dalam tempo dua bulan. Kedua, ketika kami mencoba dekati investor dan mereka merasa tertarik. Ini yang membuat kami tidak perlu takut soal funding, karena akan banyak investor yang akan masuk. Dan soal investor, kami juga nggak mau masuk terlalu awal. Kami menunggu waktu yang tepat agar ada sinerginya dan biar kami tak rugi. Dan akhirnya kami jatuh cinta dengan PT Erajaya, karena mereka punya level distribusi yang sangat besar. Sampai sekarang cash flow perusahaan Anda masih negatif. Lalu, kepuasan apa yang Anda dapat dari PicMix ini? Kepuasan buat saya tidak bisa diukur dari sisi materi. Tetapi kepuasannya lebih kepada kami happy karena produk kami dipakai oleh jutaan orang dan mereka mengapresiasi
hasil kerja kami, walaupun kami tidak dapat uang banyak dari mereka. Mereka memberikan apresiasi “Wah, frame-nya bagus-bagus ya” atau “Wah, di sini kami dapat teman baru”, dan lainnya, itu respon yang membuat kami puas. Dan satu lagi kepuasan kami, yakni apresiasi bahwa orang Indonesia bisa bikin aplikasi yang luar biasa dan user-nya bisa puluhan juta. Bagaimana perasaan Anda ketika sampai sekarang masih banyak orang yang meragukan bahwa PicMix adalah buatan Anda? Memang kadang kesal juga masih banyak orang yang nggak percaya kalau PicMix ini aplikasi buatan orang Indonesia. Tapi di balik itu, kami juga bangga karena produk yang kami bikin ini sudah disejajarkan dengan produk asing. Itu saja sisi positifnya. Jadi, biarkan orang under estimated dengan ini, tapi saya ambil positifnya saja. u(*)
Mewadahi “Game Maker” Indonesia Siapa sangka sosok di balik booming-nya aplikasi PicMix ini berasal dari keluarga sederhana. Sejak di bangku SMA Pusaka Abadi, Teluk Gong, Jakarta Utara, Calvin suka mengutak-atik komputer. Selulus SMA tahun 1991, dia harus bekerja kalau ingin kuliah, karena orangtuanya tak mampu. Dia lalu bekerja merakit komputer, peranti lunak, dan melatih mereka yang membutuhkan. Malam harinya, dia mengikuti kuliah di Universitas Bina Nusantara, Jakarta. ”Saya sering tertidur di ruang kuliah,” kata mahasiswa Binus angkatan 1991 ini tertawa mengingat masa kuliahnya Calvin pernah bekerja di beberapa perusahaan, termasuk Apple Indonesia. Dia bercita-cita kuliah di luar negeri dan memperdalam TI. Selulus kuliah, Calvin bekerja di beberapa perusahaan di Singapura dan AS. Namun, setelah peristiwa 11 September 2001 di AS, Calvin kembali ke Tanah Air. Dia mendirikan perusahaan TI bernama Elasitas. ”Karyawan kami orang Indonesia, biaya produksi pun lebih murah. Sementara saya mendapat order dari Amerika dengan bayaran dollar (AS), tetapi pengeluarannya rupiah,” ujarnya. Elasitas merupakan perusahaan teknologi mobile terkemuka yang telah berhasil mengamankan proyek-proyek dan kemitraan dengan perusahaan profil tinggi di seluruh Eropa, Amerika Serikat dan kawasan Asia. Mis Yahoo!, Nokia, Google, Samsung, RIM, Disney, Nimbuzz, Electronic Arts, Kartun Networks dan Mobile Operator di Indonesia,
Singapura dan Malaysia. Kini, sekalipun bisnis barunya di PicMix belum menghasilkan revenue, namun kesuksesan besar sudah terlihat di depan matanya. Sederet perusahaan pemilik brand terkenal di Indonesia sudah melirik produk Calvin. Ke depan, Calvin masih memiliki obsesi bisnisnya. “Saya dan dengan para co-founder di PicMix ini akan mengembangkan ini menjadi payung bisnis yang besar, seperti yang terjadi di luar negeri,” ujarnya semangat. Menurut alumni S-2 Manajemen, Institut Pengembangan Manajemen Indonesia, Jakarta ini, PicMix tidak hanya dijadikan aplikasi untuk sharing foto, tapi juga akan terus berinovasi untuk menciptakan subproduct yang ada di dalamnya. Misalnya, dia juga sudah mengebangkan PicMix Mall, yakni space untuk jual beli produk secara online. Ada juga apliksi untuk tayangkan video durasi 15 detik dan beberapa subproduct lainya. Yang ini, Calvin lakukan secara business to business. Dokumentasi pribadi Yang tak kalah menarik, PicMix juga menyediakan space fun game. Orang bisa mem-publish game-game yang dibikin siapa saja. Tujuannya untuk merangkul para pembuat game dari dalam negeri agar karya mereka bisa di-publish di sini. “Jadi, tidak perlu lagi publish di provider luar negeri. Kami ingin mewadahi anak-anak Bangsa untuk mengembangkan ideide kreatifnya di PicMix. Karena cukup banyak orang Indonesia yang kreatif, tapi tidak ada wadahnya di Indonesia. Kasihan mereka,” pungkasnya. u (*) JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 43
43
2/18/2015 8:58:50 AM
profile
44
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 44
2/18/2015 8:58:58 AM
profile
Asma Nadia,
Penulis Multi Talent
Apa ya?” ujarnya balik bertanya. Untuk kemudian, istri Isa Alamsyah ini mencari-cari KTP. Berusaha untuk membaca, dalam kolom pekerjaan di kartu tanda penduduknya tertulis apa. Seperti terkesiap ia mencari sesuatu yang menarik. Tiba-tiba saja, matanya seperti membayangkan rangkaian potongan puzzle yang menari-nari di kepala. Untuk kemudian ia berusaha menyusun puzzle itu. Tidak seperti tulisan novelnya yang merangkai kata-kata. Kemudian pipinya memerah. Perempuan bernama lengkap Asmarani Rosalba ini hanya tersenyum. Ia sudah mempunyai jawab, seperti halnya rangkaian perjalanan hidupnya yang kaya warna. “Kita menjadi abadi dengan menulis,” ujar perempuan kelahiran 26 maret 1972 ini. Matanya menatap lembut. “Membaca itu saudara kembarnya menulis. Membaca itu sekolahnya menulis. Kalau kita tak membaca akan kehilangan keindahan-keindahan,” penggemar seni fotografi dan telah menjelajah 59 negara dan 270 kota di dunia ini memaparkan. “Aku pernah menulis tulisan berat, tetapi tidak bagus. Akhirnya, aku beralih ke cerita fiksi dan merasa duniaku ada di sana,’’ kata Asma. Mengaku dari kecil dilimpahi banyak buku oleh orang tuanya, meski kondisi ekonomi tidak
baik. Jenis bukunya macam-macam, mulai dari komik, biografi, asal-usul, Agatha Christie, hingga lima sekawan. Cerita bertema dunia remaja pun menjadi garapannya. Bukan karena belum banyak penulis yang memfokuskan diri pada dunia itu yang membuat Asma bergelut di dunia remaja. Namun, karena kecintaan dan rasa senang yang besar untuk menggali kisah-kisah remaja. Siapa sangka, penulis ini mempunyai masa kecil yang dihabiskan di rumah kontrakan sederhana di pinggir rel kereta api. Dari sebuah rumah sederhana, di pinggiran rel kereta api di kawasan Gunung Sahari, Jakarta dan di antara hiruk pikuk ibu kota. Mengaku dari keluarga sederhana. ”Bisa dibilang miskin,” ujar Asma Nadia. Kehidupan keluarganya tidak memiliki fasilitas kehidupan seperti keluarga lain umumnya. Bahkan kalau makan pun satu butir telur harus dibagi dua. “Supaya saya, kakak dan adik bisa menikmati makan sehari-hari,” tutur anak kedua dari pasangan Amin Usman yang berasal dari Aceh dan Maria Eri Susanti yang merupakan mualaf keturunan Tionghoa dari Medan ini. Untuk kemudian, mempublikasi karyanya sejak ia lulus dari SMA 1 Budi Utomo, Jakarta. Sasarannya adalah berbagai majalah keislaman. Menjadi pelajar yang memiliki nilai terbaik di sekolah mulai sekolah dasar hingga jenjang sekolah menengah atas. Bahkan setelah lulus dari SMA 1 Budi Utomo, Jakarta, ia melanjutkan kuliah melalui PMDK di Fakultas Teknologi Pertanian di Institut Pertanian Bogor (IPB). Mengapung-Apung Antara Dunia Kenyataan “Saya tidak bisa menyelesaikan kuliah, karena faktor kesehatan,” ujarnya tentang kuliah yang dijalaninya tidak tamat. Dia harus beristirahat karena penyakit yang JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 45
45
2/18/2015 8:59:05 AM
profile ciptanya pernah mendapat penghargaan dari Ikatan Penerbit dideritanya. Tapi, Asma mempunyai obsesi untuk terus Indonesia (Ikapi) dan cerita-cerita pencerahan, tampil sebagai menulis. “Bagi saya menulis adalah perjuangan. Meskipun salah satu pelopor di dunianya. telah berhasil dan bisa memberikan yang terbaik kepada Satu dari 35 penulis dari 31 negara yang diundang untuk orang lain dan keluarga, saya tentunya tetap menulis sebagai menjadi penulis tamu dalam Iowa International Writing perjuangan,” jelasnya. Program, sehingga bisa berbagi tentang Indonesia dan Menulis awalnya berdasarkan mood, tapi baginya proses kreatif dalam menulis dengan pelajar dan mahasiswa menulis itu sebuah perjuangan. Banyak yang tak menyangka, serta kaum tua di Amerika Serika. Selain memenuhi kesehatan masa kecil, Asma Nadia justru lebih banyak undangan membaca cerpen yang telah diterjemahkan ke menghabiskan waktu di rumah sakit dibanding di sekolah. bahasa Inggris, ia juga terpilih untuk ditampilkan dalam Maminya, Maria Eri Susianti, selalu membelikan buku baru. adaptasi ke pentas teater di Iowa, dan berkolaborasi dengan Ada lima jenis penyakit yang menyerang dirinya, yang aktor tunarungu Amerika Serikat dalam pementasan di State membuat ia harus terbaring di rumah sakit selama hampir 10 Department,Washington D.C. tahun di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Ia pernah diundang menghadiri acara kepenulisan di Dengan membaca, penantian yang begitu panjang menjadi lebih pendek, katanya. Ia pernah harus mencabut 14 akar gigi karena giginya tumbuh berlebih. Selain itu Asma Nadia juga alergi terhadap debu dan tidak bisa terlalu lelah. Bahkan penyakitnya yang paling serius adalah ia pernah menderita gegar otak. “Umur tujuh tahun saya mengalami kecelakaan atau jatuh , ternyata juga mengalami masalah pada gigi dan ada tumor,” ia mengenang Ketika kesehatannya menurun, ia tetap bersemangat menulis. Asma percaya The Wisdom of Pramoedya Ananta Toer. Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang Foto bersama usai interview di Kemang Village di dalam masyarakat dan dari sejarah. Setiap tulisan merupakan dunia tersendiri, yang mengapung-apung an tara dunia kenyataan dan impian. Mulai berkecimpung di dunia tulis-menulis ketika mulai mencipta lagu di sekolah dasar. Kegiatan membaca juga menjadi bagian lain dari masa kecil Asma, sehingga hal itu membuat ia suka menulis. Di samping itu, dorongan dan semangat yang diberikan keluarga dan orang yang menyayanginya memotivasi Asma untuk terus menulis. Karya-karya Asma banyak dijumpai di toko-toko buku di Indonesia. Belum lagi, buah Foto bersama dengan CEO Asiatech usai nonton Assalamualaikum Beijing di Kemang Village. 46
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 46
2/18/2015 8:59:17 AM
profile Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Tahun 2006 ia menjadi satu dari dua sastrawan muda Indonesia yang diundang untuk tinggal oleh pemerintah Korea Selatan selama 6 bulan. Undangan yang sama diperolehnya dari Le Chateau de Lavigny (2009) untuk tinggal di Switzerland. Sebagai pembicara, Nadia pernah diundang pada forum Seoul Young Writers Festival dan The 2nd Asia Literature Forum di Gwangju, serta memberikan workshop kepenulisan di berbagai pelosok tanah air, juga kepada pelajar Indonesia di Mesir, Switzerland, Inggris, Jerman, Roma dan Vatican, serta buruh migran di Hongkong dan Malaysia. Asma Nadia juga pernah mengikuti Pertemuan Sastrawan Nusantara XI di Brunei Darusalam, bengkel kerja kepenulisan novel yang diadakan Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera). Dari hasil kegiatan kepenulisan Mastera, Asma Nadia menghasilkan novel yang berjudul Derai Sunyi. Sebagai anggota ICMI, Asma Nadia juga pernah diundang untuk mengisi acara bengkel kerja kepenulisan yang diadakan ICMI, orsat Kairo. Sekalipun tidak mempunyai gelar kesarjanaan, karena ketika kecil sakit-sakitan (jantung, paru-paru, gegar otak, tumor) ia telah berbicara di hadapan lebih banyak audience termasuk di berbagai universitas ternama di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, ITB, UNPAD, UGM, IPB, Unsyiah, Universitas Brawijaya, dan lain-lain.
Keluarga Penulis
Sejak kecil Asma sudah senang menulis puisi dan lagu. Helvy Tiana Rosa, sang kakak yang juga penulis ternama, juga banyak menulis cerita. Tentang kemampuan menulis lagu itu bisa dimaklumi karena ayah Asma, Amin Ivo’s, adalah pencipta lagu. Salah satu lagu ciptaannya, ‘’Kau Bukan Dirimu’’, dinyanyikan Dewi Yull. “Helvy-lah yang mengganti namaku jadi Asma Nadia, yang artinya nama yang menyeru,’” kata Asma. Waktu itu, Asma bercerita bahwa ia menyerahkan cerpen kepada kakaknya untuk dibaca. Ketika melihat bahwa ia menggunakan nama Asmarani Rosalba, Helvy
seketika menggantinya dengan Asma Nadia. Katanya, nama aslinya susah diingat. Pada awalnya Asma mengaku tidak merasa percaya diri atas karya yang dibuatnya. “Kakak saya bilang, terus masuki secara serius. Kalau sudah menang dua kali, gak usah mikir seperti itu,’’ kata Asma menirukan nasihat Helvy. Pada 1994 dan 1995, majalah Ummi memberi penghargaan kepada Asma sebagai juara penulisan cerpen. Pada sisi lain, Helvy mengingatkan bahwa pengarang perempuan itu jumlahnya masih sedikit. Apalagi, mereka yang peduli pada dunia remaja dan mempunyai misi. Hal itu mendorong Asma untuk terus maju dan berkarya di tengah ketidakpercayaan dirinya. Hingga kemudian, ia malah sering diminta untuk memberi materi dalam berbagai loka karya
Foto bersama usai nonton bareng Film Assalamualaikum Beijing.
Bersama Aktor dan Aktris Film Assalamualaikum Beijing. JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 47
47
2/18/2015 8:59:26 AM
profile
Asma Nadia yang berkaitan dengan penulisan serta keperempuanan, baik di dalam mau pun di luar negeri. “Penulis langka” yang begitu dekat dengan pembaca, bahkan menjadi teman curhat nya ini juga menulis lirik sejumlah lagu, misalnya yang dinyanyikan oleh kelompok Snada. Memiliki suara yang menawan sehingga tergabung dalam tim nasyid Bestari, ia juga mempunyai potensi dalam bidang teater. Ini dibuktikan dari keaktifannya dalam suatu kelompok teater dan tampil dalam berbagai acara. Selain menulis cerita fiksi, Asma Nadia juga aktif menulis lirik lagu. Maria Eri Susanti, sang ibu, juga tidak mengekang putri keduanya itu untuk mengekspresikan dirinya di kepramukaan, karate, dan teater sekolah. Mengaku banyak belajar dari kakaknya Helvy Tiana Rosa, yang sudah terlebih dulu menekuni minat sebagai penulis. Sedangkan seorang adik bernama Aeron Tomin ternyata juga menekuni minat sebagai penulis. Asma Nadia kemudian menikah dengan Isa Alamsyah yang juga seorang penulis, pencipta lagu dan pemusik dari Group Musik Islami Nasyid. Sang suami, Isa sempat bekerja di koran Yomiuri Shimbun, TV NHK Jepang, Radio Belanda, juga Majalah Investor Jerman Globus Vision. Suaminya: Isa Alamsyah telah menulis buku motivasi berjudul No Excuse! “Setelah menikah, menulis menjadi alternatif untuk menjadikan tulisan sebagai pendamping anak-anak dan 48
bisa sebagai jawaban kehidupan,” ujarnya. Bahkan ada yang terlintas untuk menulis buku popular tentang kematian, dengan menyederhanakan hal-hal yang sulit sehingga semua latar belakang bisa membacanya. Yang terpenting, “Menulis bukan sebuah pesanan tetapi tetap sebuah perwujudan sebuah inspirasi.” Asma sendiri semenjak tahun 1998 hingga kini terus menulis yang diterbitkan oleh berbagai penerbit di Indonesia. Dua anaknya kini sudah bisa menghasilkan buku juga, sesuai usianya. Ibu dari Eva Maria Putri Salsabila dan Adam Putra ini banyak menyuarakan luka dan motivasi bagi perempuan. Selain itu, di buku juga Asma Nadia menulis ulang apa yang pernah ia tweet pada akun twitternya. Membidangi Forum Lingkar Pena, suatu perkumpulan untuk membantu penulis-penulis muda yag anggotanya hampir seluruh Indonesia. Ia juga menjadi Ketua Yayasan Lingkar Pena, dan manajer Lingkar Pena Publishing House. Sejak tahun 2009 ia merintis penerbitan sendiri: Asma Nadia Publishing House. Asma juga sering menjadi pemandu acara pada acara yang bernuansa keislaman. Direktur Yayasan Prakasa Insan Mandiri (Prima) ini juga mengadakan berbagai paket kegiatan anak melalui prime kids dan memberi kursus bahasa Inggris. Komitmennya mengembangkan RumahBaca AsmaNadia (RBA), perpustakaan dan tempat mengasah kreativitas bagi anak dan remaja kurang mampu. Kecintaan akan buku dan untuk menggalakkan masyarakat gemar membaca, melalui Yayasan Asma Nadia. Melalui Yayasan Asma Nadia, ia merintis RBA tersebar di Jakarta: Penjaringan, Depok, Ciledug, Manggarai, Bekasi dan Pulau Lancang Besar (kepulauan seribu), selain di Bogor-Cigombong, 3 lokasi di Cianjur, Gresik, Jogja, Kebumen, Purwakarta. Luar Jawa: Balikpapan, Pekanbaru, Riau, Samarinda dan Tenggarong. Yang terbaru di Cianjur, Hongkong dan Papua. Saat ini, ada 150 perpustakaan yang dikelola bersama relawan. Rumah sederhana untuk membaca dan beraktivitas bagi anak-anak dan remaja kurang mampu, di antaranya memiliki sekolah dan kelas komputer serta tempat tinggal bagi anak yatim secara gratis untuk membaca dan beraktivitas bagi anak-anak dan remaja yang kurang mampu. “Membangun 1.000 Rumah Baca, itu menjadi mimpi yang akan segera diwujudkan,” jelasnya. Karya-karyanya merupakan inspirasi kebanyakan penulispenulis lainnya. Kalimat-kalimatnya tidak hanya menarik, tapi juga inspiratif. Dan membuat pembaca tidak mudah berhenti untuk menyusuri setiap kalimat pada halaman-halaman bukunya. Sekitar 50 buku yang ditulis isinya rata-rata menguatkan perempuan. Terlepas apa pun agamanya, aku berharap para istri untuk memperkuat sandaran pada Tuhan. Hidup ini bisa menjadi rangkaian kebahagiaan, dan bisa juga rangkaian tragedi. Kalau tidak bersandar Allah, kita enggak kuat. Prinsipnya, “Setiap buku harus menjadi kado buat pembaca”. u
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 48
2/18/2015 8:59:32 AM
profile
Memanfaatkan Kecanggihan Teknologi
curhat para muslimah yang tidak percaya bahkan trauma pada laki-laki. Maraknya persoalan rumah tangga, saya menerima banyak curhat sesama istri tentang luka hati mereka. Dan tingkat perceraian yang terus bertambah. Jadi karena ketidakpercayaan akan cinta juga kasuskasus perceraian yang merebak, membuat Anda merasa harus menulis kisah cinta? Ya. Insya Allah berguna. Saya berkenalan via email dengan seorang muslimah penderita APS, anti phospolipid syndrome. Sindrom pembekuan darah. Kami ngobrol lama, hidupnya bagai dongeng yang tidak mungkin tapi terjadi. Sosoknya menginspirasi salah satu tokoh di Assalamualaikum Beijing. Saya suka mengambil karakter utama dari tokoh nyata, kalimat, tindakan, cara berpikir, sehingga padu dan sungguhan. Semoga Assalamualaikum Beijing menuntun memahami cinta lebih baik. Yang terluka, dikhianati dan selama ini mencari cara bagaimana melupakan dan move on. Menguatkan yang sakit, ditempa ujian luar biasa dan tertatih mencari pintupintu keajaiban, semoga termotivasi menguatkan doa. Pesan moral apa yang disampaikan dalam Assalamu alaikum Beijing ini ? Dalam Assalamualaikum Beijing bagaimana seorang wanita yang selalu kuat dan tegar dalam menggapai cinta dan kebahagiaan serta hidupnya. Ujian dan cobaan yang dialaminya diterimanya dengan ikhlas. Ada sebuah kekuatan dan semangat untuk hidup dalam menghadapi semua itu. Intinya tentu harus bersyukur dan menikmati setiap ujian dan cobaan yang Allah SWT berikan kepada kita. Seperti saya katakan tadi, kita ternyata lebih baik nasibnya dari saudara-saudara kita yang ada di Palestina. Artinya, ujian itu bukan sebuah beban, karena itu kita harus bersykur dan bisa menikmati yang diberikan Tuhan. u
Dilahirkan di Jakarta pada tanggal 26 Maret 1972. Impiannya selain menyejahterakan pegawai. “Saya ingin memiliki stadion sepak bola dan menghidupkan sebuah klub sepak bola serta lembaga pendidikan,” jelas wanita yang hobi menonton film itu. Penontonnya membludak. Karena tidak sanggup membalas semua email yang masuk secara cepat, maka Asma mendirikan grup di Facebook dengan page www. facebook.com/groups/catatanhatiseorangistri. “Baru tiga hari membuat grup anggotanya sudah lebih dari 10 ribu. Dan ternyata anggotanya tidak hanya dari ibu-ibu tetapi juga anak-anaknya. Lewat grup itu saya berharap mereka bisa sharing dan saling menguatkan,” kata Asma. Perempuan kelahiran Jakarta ini, dibantu Sitaresmi Sidharta, dan moderator milis lain, telah memberikan sema ngat kepada banyak perempuan untuk membaca. Melalui mailing list pembaca asma nadia, ia ikut memberdayakan pembacanya, yang sebagian besar perempuan (sesama istri dan ibu rumah tangga) serta generasi muda untuk terlibat dalam gerakan Indonesia Menulis! Hasil dari gerakan itu adalah lahirnya puluhan antologi yang ditulisnya dengan pembaca dan diterbitkan berbagai penerbit. Salah satu cerpennya berjudul Emak Ingin Naik Haji telah difilmkan dan mendapat anugerah film terpuji dalam Festival Film Bandung. Seratus persen royalti buku Emak Ingin Naik Haji dimanfaatkannya untuk memberangkatkan ustad dan ustadzah yang kurang mampu ke Tanah Suci. Di tengah acara Asiatech mengajak para Yatim Piatu menonton film Assalamualaikum Beijing, pembicaraan berlangsung di sudut kafe di bioskop Lippo Mall di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Petikannya: Kenapa berge ser ke novel romantis yang menitik berat hubungan laki-laki & perempuan seperti Assalamualaikum Bei jing? Saya banyak men dapatkan banyaknya Foto bersama para pemain Assalamualaikum Beijing dan Anak-anak Yatim.
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 49
49
2/18/2015 8:59:38 AM
profile
M. Kris Suyanto JF Sang Promotor Inovator
50
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 50
2/18/2015 8:59:47 AM
profile
Saatnya Indonesia Miliki Hutan Dunia dan INOVASI Industri Infrastruktur Ia termasuk seorang PROMOTOR inovator langka di Indonesia. Inovasi produk teknologi konstruksi menjadi ‘jamahan’ tangan M. Kris Suyanto JF. Segudang mimpi besar masih bergelayut di benaknya.
Saat di interwiew tim Asiatech
M
eraih kesuksesan dalam bisnis bukanlah perkara gampang. Untuk menjadi sukses, perlu perjuangan dan kerja keras. Terlebih, jika bisnis yang dibangun itu berkait erat dengan
inovasi kemanusiaan dan lingkungan. Untuk meraih sukses di bisnis ini, dibutuhkan kerja kerasnya yang dilandasi prinsip yang kuat, sehingga mampu menjadi pioner dan disegani di tingkat nasional dan internasional. JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 51
51
2/18/2015 9:00:00 AM
profile Namun, prinsip yang kuat untuk meraih sukses bukan hanya dengan cara kerja keras. Tetapi juga dengan menanamkan semangat inovasi dan mengedepankan nilai kerja cerdas, kreativitas, tekun dan tuntas, serta ikhlas. Kris telah membuktikan prinsip ini. ”Dengan cara ini tentunya saya dapat meningkatkan kesejahteraan semua keluarga besar PT Katama Suryabumi, sehingga diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan bisnis perusahaan,” ungkap Direktur Utama PT Katama Suryabumi ini kepada Asiatech. “Kris mengumpamakan bahwa untuk menjalankan suatu bisnis seperti para selancar yang meluncur indah di atas ombak, jadi ombak bukan suatu penghalang dalam gaya berselancar, begitu juga dalam berbisnis ombak atau kendala yang menghadang merupakan suatu gaya berbisnis yang indah seperti para peselancar profesional di atas ombak lautan luas. Siapa sebenarnya M. Kris Suyanto JF? Sang Promotor dan Inovator, barangkali itulah julukan yang tepat untuk pria kelahiran Maret 1956 ini. Kris, begitu ia biasa disapa, adalah pemilik hak cipta pondasi ramah gempa Konstruksi Sarang Laba Laba (KSLL), dan beberapa penemuan sekaligus pemegang hak paten Teknologi seperti Jaring Laba-Laba (JALLA), MATRAS, JATI EMAS dan lain-lain yang berorientasi pada kemanusiaan dan keselamatan lingkungan. Konstruksi ‘ramah’ gempa ini ditemukan oleh alumnus Institut Teknologi Surabaya (ITS) pada tahun 1976. Salah satunya adalah almarhum Ir. H. Sutjipto (Sekjen PDI Perjuangan periode tahun 2000-2005). Kris menceritakan, saat berkenalan dan bekerjasama dengan ahli teknologi ini, ketika itu dirinya masih kuliah dan bekerja pada perusahaan almarhum Sutjipto dan Ryantori, ia bertugas sebagai drafter. Karena ketekunan dan pola pikirnya yang selalu kreatif dan inovatif, Kris dipercaya untuk mengembangkan teknologi KSLL ini. Sejak dulu, pria yang suka bicara blak-blakan ini memang sangat menyukai produk-produk inovasi, termasuk teknologi informasi yang sedang berkembang pesat saat ini. Bahkan Kris juga memuji teknologi yang sedang dikembangkan PT Asiatech. ”Ini sangat penting, karena semua orang dan perusahaan akan memerlukan teknologi, karena teknologi itu terus berkembang,” ungkapnya. Bagi Kris, teknologi informasi itu merupakan sebuah produk inovasi dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kepentingan umat manusia. Sebaliknya, sebuah inovasi pasti memerlukan teknlogi informasi. Intinya, peran penting teknologi informasi dalam inovasi memberikan kemudahan kita untuk mendapatkan sebuah kajian kajian analisa termasuk perhitungan KSLL, telah membuktikan hal itu. Dalam mengembangkan teknologi KSLL, menurut Kris, teknologi informasi sangat membantu dalam melakukan perhitungan analisa kekuatan struktur tanah dan kekuatan bangunan. Selain itu, teknologi informasi juga membantu 52
Foto bersama Presiden ke-3 BJ. Habibie pada presentasi Bandara Hang Nadim Batam.
Mendapat penghargaan Upakarti rintisan Inovasi Teknologi Pondasi Gempa KSLL dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (di Istana Negara 2009) dalam sosialisasi dan pemasaran KSLL. Masyarakat luas pun dengan mudah mengakses informasinya. Selain teknologi informasi, menurut Kris, media massa pun memiliki peranan sangat penting. Tanpa media massa, KSLL sulit rasanya kurang dikenal oleh masyarakat dan dunia luar. ”Media yang juga sebagai produk inovasi, tentunya
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 52
2/18/2015 9:00:06 AM
profile
Dalam perayaan HUT KE-45 Media Indonesia selaku wakil 45 inovasi dari ratusan inovasi yang terpilih dan salah satunya adalah Kris Suyanto JF. memberikan informasi kepada masyarakat dan pemerintah, termasuk masalah konstruksi infrastruktur di kawasan Pantai Utara (Pantura) yang masih bermasalah setiap tahunnya, dan daerah rawan gempa” ungkap kris yang telah menerima beberapa penghargaan di era pemerintahan ibu mega telah mendapatkan Wirabakti Nugraha Awards 2000, di era Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan Upakarti Rintisan Teknologi Industri Award 2009 dan penghargaan penghargaan lainnya. Serta tanggal 19 Januari 2015 telah mendapatkan penghargaan yang mewakili dari ratusan inovasi inovasi anak negeri lainnya dalam peluncuran buku 45 Kiprah Inovatif Anak Negeri biasa menjadi luar biasa. “Kris menuturkan bahwa produk inovasi perlu dukungan kebijakan politik oleh pemerintah dalam menghasilkan produk-produk inovasi terbaik dan kompetitif.
Membangun Inovasi dan Industri Infrastruktur Inovasi adalah budaya nusantara dan telah menghasilkan maha karya candi Borobudur dan keris, produk-produk inovasi budaya dunia lainnya dari Indonesia. Inovasi adalah “deret ukur” bisa kali dan bisa pangkat sebagai proses terbarukan loncatan perubahan untuk lebih baik diluar kebiasaan dan dunia tanpa inovasi akan cepat hancur. Dalam membangkitkan membangun budaya inovasi di Indonesia di perlukan strategi antara lain dengan konsep petinju, pelatih, dan promotor yang inovator. Petinju adalah inventor, pelatih adalah akademisi dan para ahli, promotor adalah pemerintah, media, pengusaha dan pemerhati inovasi, sinergi tersebut diharapkan akan mempercepat perkembangan inovasi menuju indonesia mandiri dan bermartabat. Jika industri pabrik infrastruktur dapat diwujudkan, juga dapat digunakan untuk pembangunan fasilitas
Kris Suyanto memberikan pidato bertema inovasi pada HUT-45 Media Indonesia. lapangan terbang yang lebih ekonomis. Bahkan saat pasar bebas berlaku, Indonesia telah memiliki pabrik dan produk unggulan. Ini artinya, Indonesia juga bisa menjual produk tersebut ke luar negeri dan mengirimkan tenaga ahli. Dengan demikian, selain memiliki royalti dan pemasukan devisa negara kita juga memiliki daya saing yang tinggi kebanggaan tersendiri. ” JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 53
53
2/18/2015 9:00:12 AM
profile Jawa, dulunya direncanakan oleh engineringenginering Belanda di desain pondasi jalan dengan kapasitas berat hingga 8-10 ton. Namun kemajuan industri di pulau ini dan kawasan Pantai Utara menjadikan beban jalan Pantura harus menampung tonase hingga 25 ton. Wajar, jika jalan tersebut rusak dan hancur sehingga setiap tahun harus diperbaiki. Secara enginer, menurut Kris, tidak mungkin konstruksi konvensional itu dilewati kendaraan yang tonasenya hingga 25 ton. Konstruksi konvensional menggunakan cor beton saat ini terbukti hanya mampu bertahan kekuatannya 1-3 tahun sedangkan teknologi pile Slab atau konsep jembatan mampu bertahan 10-20 tahun, namun biayanya yang sangat mahal. Kajian dan Penandatanganan Kerjasama Inovasi Investasi Penyelamat Bumi Riset yang dilakukan oleh Kementrian Ristek, PU, dengan BPPT tahun 2003. Perhubungan dengan perguruan tinggi ITB, ITS dan UNDIP telah menghasilkan konstruksi jalan jaring laba-laba (JALLA) dapat di design dengan kekuatan untuk 10-20 tahun dan biaya yang kompetitif dan ekonomis. Menurut Dr. Hermanto Dardak selaku Wamen PU teknologi pile slab dan Konstruksi Sarang Laba-laba/Jaring laba - laba terbukti paling cocok untuk daerah tanah ekstrim seperti di pantura dan daerah lainnya. Investasi Infrastruktur harus menjadi aset bukan menjadi beban pemerintah dan masyarakat setiap tahunnya, karena itu kami menawarkan ke pemerintah konsep inovasi berupa ketahanan infrastruktur dan ketahanan pangan dengan energi ramah lingkungan. Dengan konsep infrastutkur yang baik akan Wapres Megawati Soekarnoputri dan Menristek AS Hikam mendukung dan menghasilkan produk pangan meninjau pembibitan Jati Emas kerjasama PT. Katama Suryabumi yang baik dalam rangka menuju ketahanan dan dengan Pengembangan inovasi bibit-bibit unggul (serpong 2003). kedaulatan pangan nasional. “KSLL atau produk inovasi konstruksi Jaring Laba Laba mampu menjawab tantangan itu dengan biaya Inovasi Pembangunan Infrastruktur Pantura yang lebih kompetitif dan ekonomis, Namun memiliki Jalan sepanjang Pantura Pulau Jawa kerap menjadi kekakuan dan kekuatan yang telah teruji,”tutur Kris. sorotan tajam dari tahun ke tahun. Proyek jalan tersebut Jaring Laba-Laba terbukti mampu menyebarkan beban dinilai menjadi ‘momok’ bagi pengendara kendaraan yang kendaraan merata dan kecil pada tanah pemikul atau akan mudik saat jelang Hari Raya Idul Fitri dan hari-hari besar pondasi jalan pantura. jalan tersebut bisa kuat dan lebih lainnya. Setiap tahun, jalan Pantura ini selalu diperbaiki. awet. Ia memahami jika proyek jalan Pantura akan membuat Sekalipun demikian, belum tuntas diatasi. Selalu rusak sejumlah kontraktor khawatir kehilangan proyek di sana. dan menjadi proyek tahunan yang tak ada habisnya. Kabar Namun, ini pemikiran yang mungkin kurang tepat, karena terjadinya ‘bagi-bagi’ jatah proyek bagi pihak-pihak tertentu proyek infrastruktur jalan di Indonesia sangat besar. Artinya, pun menyeruak di lingkup pengerjaan jalan utama Pulau proyek infrastruktur yang lain masih luas, banyak dan seratus Jawa ini. tahun lagi tidak pernah habis. “Ini memang permasalahan besar dan harus segera “Yang paling penting sebenarnya sudah waktunya kita diatasi. Sekarang sudah ada uji coba beberapa model punya pabrik infrastrutkur. Tentunya di adakan kajian kajian kasus jalan di Pantura atas biaya negara. Kris sendiri tidak oleh semua pihak baik pemerintah maupun swasta. Jadi, sependapat proyek di Pantura karena dikorupsi, tetapi yang nantinya sejumlah infrastruktur tidak perlu dicor di tempat. jelas bukan wilayah saya untuk memberi komentar.” Artinya, sekitar 70-90 persen dibuat di pabrik. Sebagai contoh, Dari segi desain pondasi jalan di wilayah Pantai Utara Pulau di Kalimantan sulit dapat batu dan untuk membangun 54
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 54
2/18/2015 9:00:14 AM
P R OF I L E infrastruktur akan menjadi mahal. Dengan dibuatnya pabrik infrastruktur jalan jaring laba- laba (JALLA) di Sulawesi, kata Kris, pembangunan infrastruktur di Kalimantan dan Indonesia Timur akan lebih cepat dan lebih ekonomis. ”Jadi, kalau dana infrastruktur APBN diserap bukan dengan konvensional, tapi justru dengan inovasi,” tambahnya. Menurut Kris, isu inovasi ini sudah pernah dilontarkan pada saat kampanye pada kedua calon presiden. Bahkan ketika dimunculkan isu ketahanan pangan dan menyebut Surgum sebagai salah satu kandidat menjadi pilihan ketahanan pangan, dinilai akan lebih baik dalam mempercepat ketahanan pangan dan energi.
Investasi Hutan Dunia Selain industri infrastruktur yang jadi harapannya untuk diwujudkan, Kris juga punya impian besar membangun hutan dunia di Indonesia dengan konsep investasi penyelamat bumi. Ini tentunya tentang lingkungan hidup dan produk ini mengedapankan inovasi keselamatan lingkungan. Kris berharap, kita harus mempunyai hutan dunia yang di develop di Indonesia. Caranya cukup sederhana, para investornya adalah para duta besar yang ada di Indonesia. Setiap duta besar diberikan lahan untuk melakukan investasi. Di hutan itu, kita ciptakan Agrowisata Forestry Industry Estate dengan konsep bisnis Future Treading. “Di sana disiapkan tanaman jangka pendek dan jangka panjang serta peternakan. Hutan ini harus menghasilkan jangka pendek dan panjang, serta menjadi paru-paru dunia, ujar kris”. Ini sebuah investasi luar biasa. Jika investasi tadi pohon jati, maka pohon jati tadi tidak perlu dibawa ke Jepara untuk dijadikan industri mebel tetapi orang jepara bisa mengukir di hutan tersebut dan langsung bisa di ekspor ke negara tujuan. Jadi ketika dubes itu pulang tinggal mengklik punya investasi. Percontohan ini, menurut Kris, sebenarnya sudah dilakukan skala kecil di Manado atau pada lahan Perhutani dan beberapa lahan lainnya. Dengan demikian, masyarakat dunia ikut dalam investasi penyelamat bumi. Sebagai 45 insan inovasi anak negeri versi Ristek dan Media Indonesia, menurutnya, inovasi harus memiliki nilai agar investor tertarik. Karena itu, diperlukan kebijakan politik di pemerintah, kalau produk inovasi sudah teruji secara empiris dan akedemis harus dibeli atau diaplikasikan dan dikembangkan menjadi program produk unggulan inovasi teknologi pemerintah untuk pasar dunia. “Kalau ada teknologi ramah gempa terbukti di Aceh, padang dan daerah rawan gempa lainnya dan teruji mampu menyelamatkan jiwa dan aset nasional. Mestinya pemerintah menjadikan produk ini menjadi standardisasi bagi keselamatan jiwa dan aset, karena kita harus bersaing bebas dengan produk luar. Karena
Gedung DPRD Sumatera yang aman dari resiko gempa Padang
Konstruksi ‘JALLA’ di Bandara Juwata Tarakan - 2006.
Konstruksi ‘JALLA’ di jln. Pantura Bojonegoro dengan MST 25 ton - 2010 itu, harus punya nilai komersial,” pungkasnya. Indonesia harus punya orang-orang yang berani melakukan pemikiran-pemikiran diluar kotak atau out the box seperti Ibu Susi menteri kelautan dan perikanan. (lex) u JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 55
55
2/18/2015 9:00:20 AM
profile
KSLL Konstruksi Ramah Gempa dan Ekonomis Teruji di Daerah Gempa
M. Kris Suyanto JF Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL) merupakan sub struktur atau konstruksi bangunan bawah bernilai ekonomi tinggi. Terdiri dari 15% beton bertulang dan 85% tanah dipadatkan. KSLL merupakan konstruksi yang sangat kaku, ringan, dan memanfaatkan tanah menjadi bagian kekuatan struktur. Konstruksinya terdiri dari plat yang diperkaku dengan grid/rib (2) tipis, tinggi, dan di antara rongga segitiga diisi tanah yang dipadatkan. Konstruksi ini, selain efisien juga kokoh dan ‘ramah’ gempa. Telah teruji di berbagai daerah rawan gempa, seperti Aceh, Medan, Padang, Bengkulu, Lampung, Jawa, NTB, Sulawesi, Papua dan wilayah lainnya. Dari segi biaya, KSLL lebih kompetitif. Sedangkan dari kualitas, memiliki kekuatan di atas rata-rata. Saat terjadi gempa di Aceh pada tahun 2004, gedung-gedung yang di bangunan pada tahun 80-an dan menggunakan sistem KSLL, terbukti dapat tahan dari guncangan gempa tersebut. Pun dengan gempa yang terjadi di Padang, Sumatera Barat, ratusan bangunan yang menggunakan sistem konstruksi ini tetap utuh. Konstruksi ini telah dikembangkan oleh para ahli bidang Tanah dan Gempa. dan mendapatkan hak paten pada tahun 2007 dengan nomor ID 0018808 atas nama PT. Katama Suryabumi. 56
Konstruksi KSLL memiliki nilai yang ekonomis, sehingga banyak bangunan pemerintah dan swasta dari Nagroe Aceh Darussalam (NAD)-Papua untuk memanfaatkan konstruksi ini sebagai solusi efisiensi anggaran Negara dan keselamatan jiwa. Setelah terbukti aman terhadap gempa berkekuatan 9,1 skala richter di Aceh dan Padang, serta dapat dipertanggung jawabkan secara akademis, PT Katama Suryabumi pun menjajaki pasar luar negeri, khususnya di negara-negara rawan gempa. Tahun 2014, perusahaan ini sudah melakukan sosialisasi dan edukasi pasar terkait teknologi ramah gempa di pameran internasional yang berada di Dubai dan Filipina. Sosialisasi ini diikuti oleh ratusan perusahaan konstruksi dari berbagai negara. Karena itu, pasar luar negeri menjadi salah satu program Katama pada tahun 2015 ini. Pasalnya, teknologi konstruksi Indonesia bisa menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Indonesia dan bermanfaat pada konstruksi bangunan di negara-negara yang berpotensi rawan gempa. Katama sebagai perusahaan agent development inovasi, terus berkontribusi memberikan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam hal keselamatan jiwa manusia dan lingkungan. Maka itu, perusahaan ini menjalin kerjasama dan melibatkan lembaga penelitian, perguruan tinggi, dan pemerintah seperti kementrian Negara Riset Teknologi, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan dan Perguruan Tinggi ITB, ITS, UNDIP. Dengan terus melakukan kajian-kajian dan penelitian ilmiah telah menghasilkan hak paten turunan teknologi JALLA (jaring laba laba). JALLA adalah konstruksi infrastruktur, kokoh dan ekonomis sangat tepat untuk fasilitas bandara: Apron, taxi way, runway, fasilitas pelabuhan, containeriyad, pergudangan, dan jalan raya- toll di tanah ekstrim, ekspansif, tanah lunak dan gambut. Menurut Direktur Utama PT Katama Suryabumi M.Kris Suyanto JF, pihaknya membangun perusahaan yang konsisten dalam agent development teknologi inovasi yang bermanfaat khususnya keselamatan jiwa dan lingkungan. Diharapkan, teknologi ini bisa menjadi kebanggaan dan persembahan Bangsa Indonesia untuk peradaban dunia. “Keselamatan jiwa sangat penting, kami berupaya memahami apa yang dibutuhkan masyarakat terhadap inovasi dan hanya dengan peduli akan keselamatan jiwa dan lingkungan. Kami dapat memberikan inovasi yang bermanfaat seluas-luasnya pada masyarakat dunia,” ungkap Kris. Sang promotor inovator ini menyebutkan, dunia sangat
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 56
2/18/2015 9:00:26 AM
P R OF I L E
Kontruksi sarang laba-laba butuh inovasi. Tanpa inovasi, dunia akan cepat hancur. Inovasi adalah deret ukur bisa kali atau pangkat. Akan menjadi kepuasan bagi dirinya jika inovasi – inovasi anak negeri dapat memberi komersialisasi bisnis yang tinggi dan nilai manfaat kepada kehidupan manusia serta lingkungan dunia.
Dukungan Pemerintah Indonesia adalah negara besar baik secara SDA maupun SDM. Hanya dengan inovasi akan terjadi loncatan perubahan untuk menuju Indonesia emas yang kita cita-citakan bersama. Inovasi adalah budaya Nusantara. Dalam menciptakan SDM, menurut Kris, kita harus membangunkan kembali semangat inovasi kepada semua elemen masyarakat. Dukungan kebijakan politik dari pemerintah juga sangat dibutuhkan untuk pembangunan yang berkelanjutan dan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Kris mengaku, dalam mengembangkan KSLL, ia meng gunakan filosofi petinju. Seorang petinju atau inventor bisa berkembang bila bekerjasama dengan pelatih atau para ahli dan ketekunan promotor atau agen yang memberikan dorongan akan temuan itu. Promotor juga bertugas menjembatani pemikiran inventor, para ahli, pemerintah, dan masyarakat. “Kami leluasa untuk mengembangkan versi kami sebagai
promotor. Produk Sarang Laba-Laba melejit, omset naik 10-50 kali setelah dipegang penuh oleh perusahaan kami. Setelah itu, orang lebih yakin,” tegasnya. Katama mengembangkan pondasi Sarang LabaLaba, dan mendapatkan serangkaian penghargaan. Salah satunya Penghargaan Upakarti tahun 2009 kategori Rintisan Teknologi Industri. Sementara itu, dalam perjalanan sebagai agen pengembang teknologi inovasi, Katama memegang paten beberapa produk inovasi, antara lain JALLA, MATRAS, Rowblock Pavement, BERING,RISHA, dan produk bioteknologi kultur jaringan Jati Emas. Kris yakin, suatu saat inovasi anak bangsa jauh lebih maju dibandingkan dengan inovasi luar. Namun diperlukan keterlibatan semua pihak dari akademisi, pebisnis, komunitas dan pemerintah. Selain itu, tentunya diperlukan pemanfaatan budaya dan potensi lokal, perlu didukung pula oleh pendanaan, serta adanya budaya inovasi dan kreasi yang akan membangun kemandirian suatu bangsa. Suatu saat, Katama bisa membuat suatu gerakan inovasi mandri. Sehingga masyarakat Indonesia lebih menyukai produk buatan sendiri dan inovasi-inovasi yang ada tidak terbuang percuma bahkan bermanfaat untuk menyelamatkan jiwa. Itu mimpi Kris saat ini. Semoga. (lex) u
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 57
57
2/18/2015 9:00:28 AM
tr ave l l in g
Hongkong 58
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 58
2/18/2015 9:00:30 AM
tr ave l l in g
“Asiatech Official Visit to Peplink Office Hongkong & Attending the 7 th Partner Summit Sangfor Technologies “ an article by: Aty Nahli Official Visit to Peplink Hongkong Office Kamis, 08 Januari 2015 - Keberangkatan Tim Asiatech sudah siap di bandara Soeta pukul 08.00, mengingat penerbangan ke Hongkong by Garuda Indonesia (GA860) pukul 10.00. Hari itu cuaca sedikit mendung saat kami naik pesawat, tapi tidak ada masalah berarti selama perjalanan, hanya beberapa turbulence saja. Pukul 17.00 kami sudah tiba dengan selamat di bandara Hongkong. Pengalaman pertama kami dimulai saat pemeriksaan di imigrasi Hongkong. Salah satu rekan kami harus menunggu sedikit lebih lama untuk pemeriksaan datanya di imigrasi, dan akhirnya kami pun bisa meninggalkan airport, dan langsung meluncur menuju hotel “The CityView” tempat kami
menginap selama di Hongkong menggunakan lokal taxi. Pengalaman kedua hari ini di Hongkong adalah susahnya berkomunikasi, ternyata supir taksi yang membawa kami tidak bisa berbahasa Inggris, jadi kami hanya mengandalkan komunikasi tertulis dengan memberikan kertas berisi alamat lengkap hotel kesupirnya. Perjalanan kami sangat lancar meski lokasi hotelnya cukup jauh dari airport, namun hotel rekomendasi dari Pricipal ini berada di lokasi yang strategis dan di pusat kota. Malamnya, karena lelah kami memutuskan untuk langsung beristirahat setelah makan malam. Esok pagi jadwal perjalanan kami dimulai diawali dengan kunjungan ke kantor Principal, Peplink.
Bersama CEO Peplink, Mr. Alex Chan. JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 59
59
2/18/2015 9:00:33 AM
tr ave l l in g
Bersama Tim Marketing & Logistik Peplink
Jumat, 09 Januari 2015 Setelah selesai sarapan pagi di hotel, kami langsung menuju kantor Peplink, yang berlokasi di Spinner Industrial Building. Alex Chan menyambut dengan baik kedatangan kami dan memperkenalkan tim Asiatech dengan tim Peplink. Dalam pertemuan ini Alex Chan didampingi oleh Keith Chau (General Manager) dan Allen Tam (Marketing Executive) memberikan review dan pembahasan tentang business plan serta prospek Peplink di Indonesia. Ibu Mirawati dan bapak Jerry Tomasoa juga memberikan gambaran tentang prospek opportunity tahun 2015 untuk produk Peplink. Pertemuan berjalan dengan lancar dan disertai Tanya jawab dari tim teknik dan admin Asiatech untuk berbagai hal 60
yang berhubungan dengan Peplink seperti jenis tipe terbaru, marketing tools, shipping method dan hal lainnya. Peplink menjamu makan siang tim Asiatech di salah satu famous resto di Hongkong yang menyediakan halal food, karena lokasinya memang tidak jauh dari kantor Peplink kami bisa berjalan kami menuju resto itu. Alex serta Keith banyak bercerita dan memberikan rekomendasi ke kami tentang pilihan resto serta makanan yang bisa kami pilih selama berada di Hongkong. Setelah makan siang, kami diajak Alex untuk melihat secara langsung fasilitas-fasilitas Peplink, seperti RnD room, warehouse, demo room, engineer room dan juga logistic area. Fasilitas mereka sebagian ada digedung yang sama, dan beberapa ada di gedung yang berbeda, yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Peplink memiliki source yang sangat capable dalam bidangnya dan hal inilah yang menjadikan produk mereka berkualitas serta bermutu. Kami melihat bagaimana salah satu engineer mereka dalam merakit unit, sangat detil dan membutuhkan high skills tentunya. Warehouse Peplink juga tertata dengan baik dengan system yang mudah dimengerti oleh mereka. Alex menunjukkan beberapa unit yang baru tiba yang langsung didatangkan dari China dan Taiwan. Menurutnya, produk itu adalah produk dengan mutu terbaik. Fasilitas terbaru mereka adalah demo room, yang masih dalam persiapan, direncanakan akan siap dibulan Maret 2015. Menjelang sore Keith melanjutkan pertemuan hari ini menggantikan Alex yang harus mengikuti teleconference. Keith memberikan slide presentasi atas produk terbaru Peplink serta experiences of satisfaction sharing dari customer serta partner mereka. BOD Asiatech sangat tertarik dengan beberapa slide Keith dan dirasa bisa dijadikan pilihan dalam project Asiatech yang sedang berjalan atau yang masih dalam penjajakan. Presentasi sering diinterupsi dengan pertanyaan dari tim kami, dan Keith sangat pandai dalam memberikan keterangan dan penjelasan atas semua yang ditanyakan. Keith juga membawa kami melihat produk siap jual Peplink. Malamnya, Alex kembali mengundang kami makan malam di seafood restaurant. Shabu-shabu menjadi pilihan terbaik kami untuk udara yang dingin malam itu. Makan malam berakhir sekitar pukul 22.00 dan Alex berbaik hati mengantarkan kami berempat kembali ke hotel. Kami sempat berjalan disekitar hotel malam itu untuk menikmati malam terakhir kami di Hongkong, meski hampir semua toko sudah tutup.
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 60
2/18/2015 9:00:36 AM
tr ave l l in g Kami berhenti cukup lama saat pemeriksaan di perbatasan China, para petugas langsung melihat kami di mobil dan memeriksa data kami , dan mencocokkan dengan foto yang terpasang di passport. Mereka sangat detil dalam memeriksa karena ditakutkan adanya imigran yang masuk tanpa legal letter. Kami juga sempat terhenti karena salah satu ban mobil yang membawa kami pecah, sehingga kami akhirnya sedikit wisata di pintu perbatasan sambil menunggu bannya diganti. Kami tiba di hotel “The Venice Hotel Shenzhen” menjelang magrib, dan schedule untuk kunjungan ke Sangfor New Office terpaksa dibatalkan, sehingga kami langsung mengikuti Welcome Dinner. Selesai makan malam kami kembali ke hotel dan tim Sangfor sudah siap membagikan kamar untuk kami semua. The 7th Partner Summit Sangfor 11 Januari 2015 Pukul 09.00 setelah seluruh peserta selesai sarapan, kami berkumpul di lobby untuk diantar menggunakan bis menuju lokasi Summit, hotel Intercontinental Shenzhen. Ternyata jaraknya dari hotel tempat kami menginap cukup dekat dengan lokasi Summit berlangsung. Kedatangan seluruh participant Summit disambut dengan hangat oleh seluruh tim Sangfor. Kami diantar menuju meja registrasi, dan kemudian di bawa langsung ke Barcelona Ballroom.The 7th Partner Summit Sangfor, dibuka dengan Opening Speech oleh John, Marketing (P&M) Director dan dilanjukan dengan WLAN Presentation oleh Peter Xiong, Product Manager.
10 Januari 2015 Hari ini kami check-out dari hotel dan kembali ke Hongkong airport untuk melanjutkan perjalanan kami ke Shenzhen China. Titik temu dengan tim Sangfor adalah di Starbuck Arrival terminal jam 14.00. Ternyata perjalanan kali ini pun sangat lancar, sehingga kami sudah tiba di airport satu jam lebih awal dari jadwal yang telah dijanjikan, cukup waktu untuk mencari makan siang dan berkeliling tentunya. Pukul 14.00, para peserta Sangfor Summit dari beberapa Negara sudah mulai berkumpul, dan kami kemudian dibagi menjadi dua mobil untuk diantar ke Shenzhen. Perjalanan cuaca hari itu tampaknya cukup bersahabat karena cuaca cerah dan lancar tanpa ada kemacetan.
WLAN Presentation, oleh Peter Xiong Setelah memperkenalkan diri, Peter membuka presentasinya dengan memberikan gambaran tentang Sangfor WLAN. Mengapa Sangfor WLAN ? Alasan pertama adalah Multiple Advertising Push Mechanis mmelalui social media (WeChat), phone number (SMS), login page, based on location. Alasan keduaa dalah Smart Data Analysis of User Traffic oleh New Customer number/regular customer number/returning customer ratio, heat spot map display dan other statistic. Alasan ketiga adalah keamanan dan mekanisme authentic yang nyaman dengan built-in multiple security module, WIPS detect and block illegal AP, balance between convenience and security, easy to use. Alasan keempat adalah Strong Bandwidth Management, make your mobile office smoother untuk set control policy, enchanced bandwidth Management, set control policy according to location, Peter memberikan dua jenis type skenario yang diangkat oleh Sangfor, yaitu: 1. Public Area untuk akses tamu, seperti a. Hotel b. Shopping Mall c. Exhibition d. Public place e. Outlets JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 61
61
2/18/2015 9:00:39 AM
tr ave l l in g NGFW Presentation, oleh Sunny Tse (Product Manager) Setelah itu dilanjutkan dengan presentasi oleh Sunny Tse Mengapa Sangfor NGFW? 1. Smart Firewall, Smart Protection a. Make it secure b. Mitigate the risks 2. Proactive Protection a. Suspicious Traffic b. Hidden Threats & Infected Endpoints c. Security Loopholes & Vulnerabilities
f. Toko Key pointnya adalah peningkatan Revenue dan User Experience: 2. Internal Area untuk akses staf, seperti a. Campus b. Manufacture c. Medical d. Logistic e. Office f. Wireless POS
Key pointnya adalah network security, convenience dan smooth office via WLAN
62
Dalam Summit ini juga dipresentasikan Partner dan Customer Guest sharing (Data Alliance, Smartac Asia, ZiesTekno) .Mereka memberikan sharing experiences atas product Sangfor serta kepuasan dan keuntungan selama menjadi partner Sangfor. Forum sesi pertama ditutup dengan sesi makan siang. Setelah makan siang, dilanjutkan dengan Gathering for Main Forum di Espana Ballroom.Dalam Main Forum ini Overseas Partner dan Local Partner digabungkan menjadi satu, diawali dengan presentasi oleh River He, CEO Sangfor dan dilanjutkan oleh Matthew Cheung dari Gartner, Product Roadmap oleh Ethan dan Market Review dan Support oleh John. Acara ditutup dengan dinner banquet dan award cere mony, sangat disayangkan dalam acara terakhir ini, mereka menggunakan local language sehingga banyak overseas partner termasuk kami yang tidak mengerti apa yang disampaikan. Namun dari semuanya, ada hal yang paling berkesan bagi kami, yaitu service dan appresiasi tim Sangfor, terutama Darrel Wang, Sales Manager untuk Jakarta teritorry kepada
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 62
2/18/2015 9:00:42 AM
tr ave l l in g
Summit Sangfor di Shenzhen China kami muslim participant, dengan menyediakan ruang untuk beribadah dan juga memberikan meja khusus dengan menu halal. Summit Sangfor berakhir dipukul 21.00. Untuk seluruh peserta overseas yang tidak menginap di Intercontinental, kembali berkumpul untuk diantarkan ke hotel masingmasing. 12 Januari 2015 - Pulang Hari ini masih ada kegiatan dari Summit, yaitu Outdoor Activity dengan mengunjungi Chinese Fold Culture Village, salah satu objek wisata di China seperti Taman Mini Indonesia Indah apabila kita bandingkan dengan yang di Jakarta. Namun kami tidak bisa mengikuti kegiatan tersebut karena harus kembali ke Jakarta. Sangat disayangkan kami pun tidak bisa memanfaatkan hari terakhir kami di Shenzen
untuk berjalan-jalan disekitar hotel karena hujan terus mengguyur Shenzhen sejak dinihari, bahkan sampai kami tiba di Hongkong airport. Kami meninggalkan Shenzen lebih awal, bersama Darrel yang juga akan kembali ke Jakarta. Sehingga kami bisa menyempatkan diri untuk makan siang dan berkeliling di airport hingga boarding. Pukul 17.00 waktu setempat, pesawat Garuda Indonesia GA863 membawa kami kembali ke Jakarta. Perjalanan lima jam kali ini terasa lebih lama karena cuaca buruk sehingga turbulence terjadi sepanjang perjalanan. Alhamdulilah, kami tiba di Jakarta dengan selamat meskipun memakan waktu lebih lama 30 menit dari jadwal awal. Demikian liputan singkat perjalanan tim Asiatech kali ini. Semoga ada info bermanfaat yang bisa diambil dari liputan ini. Sampai jumpa di liputan selanjutnya. u
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 63
63
2/18/2015 9:00:44 AM
inn ovati o n
Strategi Indonesia Hadapi Pasar Bebas 2015
A
pa kabar, Pembaca? Selamat Tahun Baru 2015. Semoga di tahun ini kita lebih sukses dari tahun sebelumnya. Saya sangat berterima kasih kepada semua partner dan customer yang telah menggunakan solusi dari Asiatech Integrasi. Berkat support dari mereka, di awal tahun ini Asiatech Integrasi bisa memberikan CSR (Corporate Social Responsibility) yang lebih besar dari tahun sebelumnya kepada anak-anak yatim piatu. Kami sangat berharap, Anda bisa men-support kami lebih baik lagi di Tahun 2015 ini. Amin. Kita memaklumi, di era yang kian terbuka saat ini, perdagangan bebas (liberalization of trade) tidak bisa dihindari oleh suatu negara. Apalagi bagi negara yang perekonomian sudah semakin terbuka terhadap masuknya investasi dari luar. Harus diakui, perdagangan bebas telah menciptakan sebuah akselerasi dalam pertumbuhan ekonomi dunia. Dulu, merkantilisme yang berkarakteristik proteksionisme mendorong terjadinya penjajahan Barat atas Asia dan Afrika.
Ketika negara-negara Barat pertama kali memperkenalkan perdagangan bebas ke negara-negara Asia, banyak yang merespon dengan skeptisisme. Negara-negara Asia melihat hal ini tak lain adalah bentuk imperialisme gaya baru. Namun, kini yang terjadi malah sebaliknya. Bagi sebagian negara, perdagangan bebas telah bertransformasi menjadi macan-macan Asia dan sekarang malah membuat takut negara-negara Barat yang memperkenalkan pasar bebas. Kembali pada judul pembahasan kita di atas, saya ingin bertukar pandangan dengan para Pembaca mengenai kesiapan Indonesia menghadapi pasar bebas. Di Asean, Indonesia adalah pasar terbesar di kawasan ini. Saya mengamati, sampai saat ini, pemerintahan dan swasta masih terbius dengan wacana – wacana pasar bebas. Padahal, itu semua perlu dipersiapkan bagaimana untuk menghadapinya. Apalagi dengan adanya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) 2015, maka potensi bertambahnya pasar Indonesia menjadi dua kali lipat, yakni dari 250 juta menjadi 500 juta. Peluang
Jerry Tomasoa 64
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 64
2/18/2015 9:00:53 AM
inn ovati o n pasar yang sedemikian besar harus benar- benar dimanfaatkan oleh pemerintah dan para pelaku ekonomi dengan lebih ofensif menghadapi MEA 2015, dengan memperluas pasar barang, jasa, modal, investasi, dan pasar tenaga kerja. Dengan pola pikir dan semangat seperti itu, diharapkan Indonesia dapat memetik manfaat optimal dari MEA 2015. Perekonomian harus didorong lebih cepat tumbuh, ekspansif, dan berdaya saing, bukan sebaliknya. Jika kita mencermati kondisi real ekonomi saat ini, bisa dilihat bagaimana pertumbuhan sektor manufaktur di Indonesia yang masih melambat. Padahal, diharapkan sektor tersebut bisa menjadi penggerak utama jalannya roda perekonomian nasional. Kondisi yang ada saat ini di negara kita, menunjukkan berbagai indikator yang banyak memperlihatkan kelemahan, seperti indeks daya saing total, indeks infrastruktur, indeks terkait dengan birokrasi, dan masih adanya pungli (pungutan liar), korupsi, dan suap yang menimbulkan ekonomi biaya tinggi. Namun demikian, kondisi ini bukan merupakan kondisi yang tidak dapat diubah. Dengan terobosan dari pemerintahan saat ini, saya yakin kondisi dari indikator tersebut bisa berbalik menjadi lebih baik, sehingga kita dapat mengejar ketertinggalan yang ada.
Perlu Terobosan Ada banyak faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesiapan Indonesia menghadapi MEA 2015. Namun faktor paling utama dalam perubahan sangat tergantung pada kepemimpinan. Perlu segera dilakukan percepatan reformasi yang diiringi dengan revolusi mental yang menyangkut : values, sistem dan kepemimpinan (leadership). Saya mengamati, jalannya birokrasi di pemerintahan yang ada saat ini memilki peran yang sangat strategis dalam persiapan Indonesia menghadapi pasar bebas Asean 2015. Namun, pada pelaksanaannya masih sangat sulit. Penyebabnya, karena tumpang tindihnya undang-undang, inkonsisten pembagian kekuasan antara pusat dan daerah, sumber daya manusia di aparatur negara yang kurang merata, serta tingkat produktivitas dari individu terkait yang masih rendah. Jika kita melihat kenyataan yang ada saat ini di negara kita, maka saya berpendapat bahwa : “Indonesia belum siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015” Perlu juga diwaspadai adalah sektor tenaga kerja dan dunia pendidikan kita yang menghasilkan tenaga kerja yang masih belum siap pakai, umumnya di berbagai sektor industri. Sebagai contohnya adalah di sektor IT (Information Technology), dimana lulusan dari perguruan tinggi IT umumnya masih belum siap diterjunkan di dunia kerja. Tentu saja ini merupakan kekhawatiran yang cukup besar, mengingat banyak tenaga – tenaga kerja dari luar akan masuk ke negara kita dengan berbagai kualifikasi khusus di bidangnya, seperti network engineer, aplication progrmer, dan lainnya. Indonesia perlu lakukan terobosan. Tak hanya dari pemerintahaan, tapi juga dari pihak swasta. Kalangan swasta
Jika kita melihat kenya taan yang ada saat ini di negara kita, maka saya berpendapat bahwa : “Indo nesia belum siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015” perlu memberikan pelatihan dan sertifikasi khusus pada setiap sektor industri, dengan dukungan pemerintah terhadap para pelaku ekonomi (pengusaha). Sehingga ketertinggalan bisa di kejar dengan cepat dalam menghadapi persaingan bebas di tahun 2015. Jika hal ini tidak di antisipasi, maka yang terjadi adalah semakin banyaknya penganguran intelektual di negara kita.
Quick Win Strategy Bagaimana menghadapi semua ketertinggalan ini agar kita bisa bersaing dengan negara-negara lain? Menurut saya, kita perlu lakukan QUICK WIN STRATEGY untuk menghadapi situasi ini. Ada tiga strategi yang bisa dilakukan oleh Indonesia. 1. Menerapkan standar tinggi kualitas dari suatu layanan jasa ataupun produk yang di hasilkan secara konsisten, mengingat pasar akan memilih produk yang dinilai memiliki kualitas yang baik. 2. Efisiensi produksi, melakukan terobosan dengan berbagai cara untuk mengurangi biaya produksi, namun tidak dengan mengurangi kualitas dari barang yang dihasilkan. 3. After sales service yang baik terhadap suatu produk atau layanan jasa. Betapapun bagusnya suatu barang atau jasa yang di hasilkan, tanpa layanan terhadap kepuasan pelanggan, maka hal ini akan kurang baik pada next business (repeat order).
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 65
65
2/18/2015 9:00:53 AM
inn ovati o n Tiga poin tersebut adalah langkah awal atau hal yang mendasar dari suatu proses produksi barang dan jasa yang harus di benahi oleh kalangan pelaku industri dan jasa dalam menghadapi MEA 2015. Masih banyak lagi langkah-langkah lainnya yang perlu di lakukan agar kita bisa bersaing dalam pasar bebas ini. Contoh lainnya, regulasi dari pemerintahan dibuat sebaik mungkin agar tidak menjadi hambatan bagi para pengusaha dalam negeri dalam menghadapi persaingan dalam MEA 2015. Kepastian hukum yang benar-benar berjalan dengan baik harus dijaga, sehingga para pelaku usaha dapat lebih pasti dalam menjalankan usahanya dan fokus pada bagaimana memenangi persaingan bebas ini. Selain dari kepastian hukum, hal lain yang tidak kalah penting adalah stabilitas politik dalam negeri. Dengan masih adanya konflik internal di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat ini juga menghambat kesiapan pemerintahan dalam menghadapi pasar bebas 2015. Jika hal – hal di atas tidak dibenahi, maka Indonesia
Jerry Tomasoa 66
akhirnya hanya akan menjadi megara pasar. Padahal, proporsi pasar Indonesia sebesar 43% merupakan pasar ASEAN. Sehingga akan banyak barang dan jasa yang masuk ke Indonesia. Untuk itu, jangan sampai kita hanya menjadi negara pasar saja, tetapi juga mampu sebagai penghasil produk atau jasa yang berkualitas.
Sebaiknya Diundur Dengan mencermati kondisi indonesia saat ini, saya menyarankan, sebaiknya pasar MEA 2015 diundur, pararel pemerintahan membenahi kekurangan-kekurangan yang ada saat ini. Sekali lagi, posisi birokrasi memainkan peran yang besar dalam sukses atau tidaknya Indonesia menghadapi pasar bebas ini. Dari apa yang saya sampaikan, sangat jelas terlihat secara umum sebenarnya Indonesia belum siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN di tahun ini. Hal paling gampang untuk membuktikan ini adalah dengan melihat track record kita di dalam pembukaan ekonomi di ASEAN yang sudah dibuka sekarang ini pasar barang dan apa kinerja kita di pasar barang ASEAN. Dulu, kita mengalami surplus, namun sekarang defisit. Bahkan defisitnya semakin meningkat, semakin besar dari waktu ke waktu. Untuk kita bisa bersaing di MEA segenap stakeholder atau pemangku kepentingan di Indonesia dari berbagai kalangan harus mempersiapkan diri secara serius dalam menghadapi MEA 2015. Terutama dari kalangan akedimisi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kita bisa membandingkan dengan negara Tiongkok yang sangat mempersiapkan diri saat menjadi anggota World Trade Organization (WTO), bahkan pemerintah Negeri Tirai Bambu itu rela mengubah regulasinya. Pemerintah Indonesia harus didukung oleh dunia usaha, lembaga pendidikan formal dan informal, serta seluruh lapisan masyarakat untuk menyiapkan diri dalam menghadapi MEA 2015. Apakah MEA akan berjalan di tahun 2015 atau akan diundur? Mari sama-sama kita lihat bagaimana sikap pemerintahan saat ini. Perlu digaris bawahi, bahwa apapun kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, wajib secara bersama sama kita dukung. Tujuannya, agar Indonesia tidak hanya menjadi penonton, jika memang pasar bebas tersebut di berlakukan di tahun 2015. Di akhir tulisan ini, saya ingin menekankan perubahan mental dan cara pandang dalam menghadapi perdagangan bebas di negara-negara Asean. Sebab, tak hanya negara anggota ASEAN saja, akan tetapi negara maju lain juga ikut serta di dalamnya. Jangan kita hanya melihat segala sesuatu sebagai ancaman, tapi juga lihat hal ini sebagai peluang. Indonesia MEA 2015......Harus bisa....Yakin bisa....Pasti bisa Indonesia menjadi leader di MEA 2015. u (*)
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 66
2/18/2015 9:01:00 AM
ac c e s S o rie s
Gembok Pintar Bertenaga Matahari Sky Lock Melacak Sepeda
B
agi pengayuh sepeda, kini kita melihat beragam aksesoris pintar bermunculan dan dapat terintegrasi dengan moda transportasi yang perlu dikayuh. Tak perlu khawatir atau merasa cemas akan kehilangan sepeda ketika diparkir di luar ruangan. Ada gembok pintar persembahan Velo Labs yang diberi nama Skylock. Kunci pengaman tak lagi dianggap benda yang mengganggu penampilan sepeda. Dengan sentuhan teknologi tinggi, para cyclist bahkan bisa merasa bangga membawa gembok sepeda ke mana-mana. Bisa terintegrasi dengan smartphone Android dan iOS. Pengoperasian menggunakan smartphone atau iPhone yang sudah di-install aplikasi bawaan gembok. Cukup dengan mengetuk layar sentuh di ponsel, penggunanya bisa membuka dan menutup kunci tersebut. Jika sepeda dibawa kabur pencuri, penggunanya bisa melacak gembok sepeda tersebut yang tentunya selalu menempel di sepeda. Bisa juga, kalau lupa memarkir sepeda, silakan penggunanya tinggal melihat di ponsel untuk memindai lokasi. Saking canggihnya, pengguna tak perlu mengaktifkan
aplikasi tersebut untuk membuka kunci. Gembok bisa mendeteksi ponsel pintar yang sudah dipasangkan dan langsung membuat koneksi. Begitu pula sebaliknya. Pengguna tak perlu ribet mengunci gembok. Cukup menjauh dengan jarak tertentu, gembok otomatis mengunci sendiri. Kunci pintar itu memiliki daya berbasis sinar matahari (solar system). Pengguna tak perlu lagi repot-repot nge-charge gembok pintar tersebut. Cukup dijemur sejam, gembok tersebut punya daya untuk seminggu. Skylock juga mempunyai fitur keselamatan. Bila terjadi kecelakaan, gembok tersebut secara otomatis bertanya ke pengendaranya, apakah baik-baik saja. Bila tak ada respons dalam jangka waktu tertentu, gembok langsung mengirim panggilan darurat dan mengirimkan lokasi kecelakaan tersebut. Ada juga fitur otomatis safe mode untuk menghindari pencurian. Begitu ada gerakan berlebihan terhadap sepeda, gembok tersebut akan mengirimkan pemberitahuan ke pemiliknya melalui ponsel yang bergetar. Kunci elektrik ini dilansir The Verge, Velo Labs akan diproduksi secara massal awal 2015. u
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 67
67
2/18/2015 9:01:00 AM
d o y o u k n ow
Cerdas Di Media Sosial
Coba ingat-ingat, berapa kali dalam sehari kita mengunggah sesuatu, apapun dalam dunia maya milik kita? Sejak bangun pagi hingga larut malam, hingga kita tak pernah lepas dari aktivitas games, chatting, browsing, dan lain-lain. Bahkan ada yang tidak sempat tidur malam karena telah terjangkiti “penyakit” ini.
*Subyek atau Obyek?* Sadar tidak sadar, ketika tenggelam di dunia maya (terutama media sosial) sebenarnya kita telah sukarela menjadi diri sebagai obyek untuk dibaca, dilihat, dinilai, dipuji, dicaci, di -bully, oleh dunia (siapapun dan dimanapun mereka yang bisa mengakses “diri Anda”). Tidak sekedar tulisan, foto bahkan video.
*Membuat Aturan Dunia Sendiri*
D
i zaman media sosial ini, tiap orang tiba-tiba bisa mengontak siapa saja. Dunia menjadi begitu lebar, bahkan ada orang yan tadiny tidak ketahuan kepandaiannya, bisa jadi terkenal di dunia maya. Alangkah “terbuka”nya dunia ini. Sementara sejak tumbuh berkembangnya dunia maya, kebanyakan dari kita telah menciptakan dunianya sendiri. Ada yang asyik dalam dunia games, hacker, dan media sosial. “Tenggelam” mungkin istilah yang lebih tepat untuk menjelaskan fenomena dunia maya ini. Padahal idealnya hanya berlayar (surving internet), untuk kemudian menepi. Bukan malah menyelam hingga akhirnya tenggelam. 68
Awalnya berbagi hal yang baik-baik (atau dibuat baik), hingga akhirnya kita sadar atau bungah dan merasa ada “penonton” yang mengikuti kisah hidup kita, hingga kemudian lagi dan lagi, dengan suka rela kita membuka keburukan, aib, masalah pribadi, rumah tangga, dan lainnya. Dan dengan temen-temen (follower atau friend list) yang cenderung berpihak pada kita, membuat kita semakin nyaman, karena apapun yang kita unggah, akan “diiyakan” atau “dibenarkan” oleh sebagian penduduk dunia kita -- karena tentu kita telah memilih mereka dan memblokir siapapun yang dianggap tidak pro. Yang menurut seorang psikolog, hal ini tak bagus juga. “Hidup dalam dunia sendiri, dengan aturan sendiri,” ujarnya. “Bukankah mengindikasikan adanya gangguan psikologi?”.
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 68
2/18/2015 9:01:01 AM
d o yo u k n o w *Topeng sandiwara* Sering kita mengunggah (membuat status/linimasa/foto diri) dengan segala macam keriaan, kebahagiaan, kesenangan. Dengan situasi ini, tujuannya pencitraan. Situasi “palsu” yang membuat sandiwara atau topeng. Inikah yang disebut membodohi diri?, seperti artis yang selalu membentuk pencitraan sesuai harapan penggemarnya.
*Jadikan Pelajaran* Mari kita belajar dari unggahan orang lain. Tepatnya seperti itu. Melihat kehidupan dan kesalahan orang lain lebih mudah daripada belajar dari kesalahan diri sendiri. Sekalian saja, kita coba belajar dari unggahan-unggahan orang lain atau artis (dan coba beri penilaian) tentang tulisan dan atau foto-foto yang mereka unggah. Kita tentu dapat dan bisa melihat serta membedakan mana yang betul bahagia, sukses dan menikmati hidupnya. Kita bisa merasakan, mana yang hanya topeng luka, kesakitan, kesepian dan kesendirian. Bila demikian encernya informasi terkini. Gratis lagi. Mestinya kita pun semakin bertambah cerdas dan efektif dalam berkomunikasi. u
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 69
69
2/18/2015 9:01:02 AM
d o y o u k n ow
Inovasi Tablet di 2015 Touch-and-type
P
iranti elektronik sekarang ini menjadi teman bekerja sekaligus bermain. Di kedai kopi, mal, hingga ruang privat seperti kamar tidur, genggaman tangan manusia modern dewasa ini sulit dilepaskan perangkat gadget. Sebagian orang sengaja membelinya atas nama gaya. Sementara sebagian lagi bukan trend atau gaya, tapi menjadi solusi, mendukung performa mobilitas kerja harian. Komputer tablet, banyak dipakai karena kian ringan dan tipis. Bagi yang ingin presentasi pada calon klien, tak perlu lagi membawa proposal dalam banyak halaman. Selain lebih boros, lewat komputer teblet ini juga memungkinkan materi presentasi lebih atraktif dan tidak membosankan. Tablet seakan menggeser kedudukan netbook dan komputer jinjing. Bentuk mungil dan mendukung mobilitas. Tablet dianggap sebagai lompatan jauh dalam komputasi berkat teknologi layar sentuhnya yang memberi pengalaman interaktif bagi pengguna. Berbagai aplikasi yang terdapat di dalamnya pun dimodifikasi secara personal, sesuai kebutuhan pengguna. Bingung memilih tablet yang sesuai dengan kebutuhan, bagus, awet namun juga murah? 70
Komputer tablet atau juga ramai disebut tablet memang sangat cocok bagi Anda yang suka bergaya, stylish dengan desain tablet yang elegan bisa jadi mendukung gaya penampilan. Selain itu, tablet dengan layar yang lebih besar serta responsif akan membuat pengguna akan semakin puas untuk melakukan aktifitas apapun mulai dari browsing, chat, bersosial media, menjelajah internet, nonton video di Youtube ataupun movie, gambar, membaca e-book, berita, main game dan lain sebagainya. Tablet didisain tak lain untuk menunjang aktivitas, sekaligus memenuhi kebutuhan hiburan yang mumpuni. Oleh karena itu, jangan ragu untuk melakukan perbandingan spesifikasi yang dimiliki masing-masing tablet. Mulai dari fitur kamera, hingga RAM yang dimiliki. Semakin tinggi RAM semakin baik. Jika Anda membeli tablet untuk game, spesifikasi yang tepat adalah memiliki RAM besar diatas 1 GB, layar full HD (1080 Piksel atau lebih), prosesor sekelas Quad-Core, SnapDragon atau Tegra juga tidak masalah. Fitur yang perlu diperhatikan ialah Sistem Operasi Tablet, Data Konektivitas, Wi-Fi, kamera, USB port, Audio Jack, HDMI port & Bluetooth.
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 70
2/18/2015 9:01:04 AM
d o yo u k n o w Bagi yang suka traveling dan main game ada baiknya memilih tablet dengan kapasitas baterai yang besar, minimal 4000 mAh. Mendukung era baru: touch-and-type, sebuah dualitas dimana pengguna memerlukan perangkat yang beroperasi secara alami. Browsing cepat serta fitur ketik efektif. Dulu, hanya ada 2 varian tablet yang beredar yakni buatan Apple dan Amazon Kindle Fire tab, dimana kedua tablet ini memiliki harga yang sangat mahal jika dibandingkan dengan tablet keluaran 2014 hingga sekarang. Setelah keluar tablet dengan OS Android dengan harga yang jauh lebih murah, semua orang mulai melirik komputer mini ini. Titik pula kemampuan koneksi jaringan yang terdapat pada tablet kebanyakan tablet dapat terkoneksi melalui jaringan Wi-Fi dan ada juga yang mengandalkan teknologi 3G atau bahkan 4G. Di samping itu, kapasitas penyimpanan data dalam tablet juga menentukan berapa file yang Anda simpan dalam tablet demi menunjang produktivitas dan mengoptimalkan fungsi hiburannya. Sistem operasi yang dibenamkan dalam tablet juga menentukan kenyamanan pengguna yang sifatnya amat
subyektif. Selain orang merasa lebih nyaman dengan IOS dari Apple, sementara tak sedikit yang memilih Android untuk membawa mereka dalam pengalaman baru berkomputasi. Bobot tablet juga mempengaruhi kenyamanan. Tentu saja, bandingkan pula harganya. Selamat berburu tablet! u
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 71
71
2/18/2015 9:01:10 AM
h e a lt h
Pengering Tangan ektronik, Sebarkan Bakteri? “Ketika Anda mengeringkan tangan di toilet umum menggunakan pengering elektrik,” ujar Mark Wilcos dari Fakultas Kedokteran University of Leeds. “Tanpa sadar, Anda mungkin menyebarkan bakteri Anda juga bisa terpercik bakteri dari tangan orang lain,” jelasnya. Eng-ing-eng. Tentu saja, ucapan sang peneliti itu membuat kontroversi. Pengering tangan elektronik ternyata berdampak buruk bagi kesehatan. Disebutkan, bahwa dapat menyebarkan bakteri jauh lebih banyak daripada tisu. Wilcox menyatakan temuan ini penting guna memahami bagaimana penyebaran bakteri untuk penyebaran penyakit. Dalam studinya, Mark Wilson bersama ilmuwan lain, mengumpulkan sampel di sekitar alat pengering tangan serta di radius satu dan dua meter dari alat tersebut. Jumlah bakteri udara dekat pengering dengan semburan angin jet ternyata 4,5 kali lipat lebih tinggi daripada di sekitar pengering dengan udara panas. Angka itu bahkan 27 kali lipat lebih tinggi dibanding udara dekat tissue. Di sekitar pengering, bakteri akan bertahan di udara meski waktu pengeringan selama 15 detik sudah selesai. Sekitar 48 persen lactobacilli terkumpul ketika sampel diambil lima menit setelah pengeringan selesai. Bakteri itu juga masih terdeteksi setelah pengeringan. Artinya, studi itu menyimpulkan pengering tangan elektronik jauh dapat menyebarkan bakteri dibanding tisue. Tak hanya ke udara dan pengguna alat pengering, bakteri juga akan menyebar ke orang lain sekitarnya. Nah lo! u 72
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 72
2/18/2015 9:01:11 AM
DINNING
Restoran Memakai Teknologi Baru
Biasanya, kalau makan di restoran, meja restorannya tidak menjadi pusat perhatian. Soalnya, umumnya, meja restoran biasa saja. Namun, bagaimana, ya, kalau meja restorannya canggih? Pilih-pilih menu dan membaca penjelasannya di meja restoran berlayar sentuh. Intip, deh, meja di Restoran Oshi di Cyprus, negara di Laut Mediterania. Mejanya adalah layar sentuh yang berteknologi tinggi. Teknologinya disebut Interactive Restaurant Technology. Teknologi itu dikembangkan sebuah perusahaan dari Ukraina, Kodisoft. Dengan teknologi tersebut, meja restoran jadi canggih. Tinggal klik-klik layar sentuh pada meja itu, maka pengunjung restoran dapat melihat menu makanan, memesan makanan, bermain games, memanggil pelayan restoran, membayar makanan, dan sebagainya. Nonton video siaran langsung aktifitas para chef di dapur
restoran. Uniknya lagi, lewat meja canggih itu, pengunjung dapat melihat video aktifitas para chef di dapur restoran. Siaran langsung, loh! Video itu direkam dari kamera di dapur restoran. Tidak hanya itu, pengunjung restoran juga dapat membuat akun di meja canggih itu. Akun itu mencatat menu apa saja yang pernah dipesan pengunjung. Jadi, kalau datang lagi ke restoran itu, pengunjung tinggal buka akunnya dan mengingat kembali menu favoritnya di restoran itu. Teknologi touch screen, menggunakan meja layar sentuh juga ada pada restoran Inamo. Sebuah restoran yang terletak di jantung kota Inggris London. Sekilas meja-meja interaktif itu tampak seperti iPodtouch berukuran besar. u JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 73
73
2/18/2015 9:01:13 AM
p h en o m en o n
“Selfie”
Kenapa Disukai?
K
ata “selfie” muncul dalam kamus bahasa Inggris Oxford. Inilah “wabah” yang sedang menjangkiti banyak orang, bahkan seorang kepala Negara adidaya, yaitu selfie atau potret diri tanpa sungkan dijalani. Dimulai sejak episode-episode awal fotografi, aksi “selfie” dengan berbagai ekspresi telah membanjiri berbagai jejaring sosial. Itu semua berkat bantuan gadget atau ponsel pintar berkamera. Pertanyaan selanjutnya, kenapa kita senang mengabadikan diri sendiri? Ternyata karena dalam dunia yang semakin sibuk, kita sering bertemu banyak orang. 74
Dinamis. Dalam perjumpaan dengan orang lain, sehari-hari, kita banyak melihat dan mencoba melakukan pemaknaan atas wajah serta ekspresi sosial seseorang. Namun, ternyata kita jarang melihat wajah sendiri. Sebagai dampaknya, persepsi seseorang tentang ekspresi wajahnya sebagian besar berasal dari apa yang dirasakan ketika wajah bergerak membentuk ekspresi. Kita menjadi jarang melihat ekspresi tersebut yang sebenarnya berasal dari pandangan orang lain. Karena jarang mengetahui seperti apa persisnya wajah sendiri dalam berbagai situasi berbeda, akibatnya kita
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 74
2/18/2015 9:01:15 AM
p h en o m en o n
sulit “mengenali” diri sendiri. Contohnya, jika seseorang ditunjukan foto wajahnya sedang berekspresi, semisal marah atau terkejut, dia akan sulit meniru kembali ekspresi tersebut tanpa bantuan cermin. Masih menurut ahli saraf University London James Kilner, minimnya pengetahuan tentang penampilan diri ini mempengaruhi anggapan mengenai raut wajah kita di depan orang lain. Ketika seseorang diminta memilih foto yang paling
mirip dirinya dari serangkaian foto wajahnya yang telah dimanipulasi secara digital-- sebagian agar tampak lebih bagus dan sebagian lagi sebaliknya -- orang tersebut kemungkinan besar memilih gambar yang salah. Orang tersebut cenderung secara sistematis memilih foto yang terbaik. Itu menunjukan, kita sering beranggapan sebagai orang yang berpenampilan lebih menarik dari keadaan sesungguhnya. Membangun obsesi selfie terus berkembang. Benarkah? u JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 75
75
2/18/2015 9:01:20 AM
NEWS
HoloLens Yang Membuat Penasaran
H
anya berselang seminggu setelah Google meng umumkan menutup program Google Glass Explorer, Microsoft meluncurkan HoloLens, merupakan sebuah kacamata augmented reality. Alat ini diharapkan menjadi masa depan teknologi komputasi. Kecanggihan HoloLens pun disebut-sebut sebagai revolusi komputer selanjutnya. Sebuah perangkat virtual reality. Fungsinya adalah menampilkan layar komputer dalam bentuk holografik (hologram) di depan mata.Sebagai platform komputasi hologram pertama di dunia, Windows 10 meliputi satu set API yang memungkinkan pengembang untuk menciptakan pengalaman hologram dunia secara nyata. Melalui Windows 10, hologram dapat menjadi aplikasi
76
universal Windows, dan semua aplikasi universal Windows lainnya juga mampu bekerja sebagai hologram –hal yang memungkinkan pengguna untuk menempatkan hologram tiga dimensi dalam dunia nyata dan memungkinkan mereka untuk mendapatkan cara-cara baru dalam berkomunikasi, serta mengeksplorasi hal-hal yang lebih personal. Dipasang di wajah, persis kacamata pintar. HoloLens ini juga memiliki fitur audio yang akan muncul sesuai dengan viasualisasi yang ada. Microsoft mengklaim HoloLens berbeda dengan perangkat sejenis. Ini karena tujuannya memudahkan pengguna untuk masuk ke ruang virtual, namun tetap berinteraksi secara formal dengan sekeliling. Cara kerja HoloLens adalah menempatkan bendabenda maya ke depan mata anda secara visual dan anda
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 76
2/18/2015 9:01:21 AM
NEWS dapat memindahkan bendabenda maya itu hanya dengan menggerakan tangan. Merupakan sebuah kacamata pintar yang mampu menghadirkan hologram kepada penggunanya. Tak harus terkoneksi dengan perangkat apa pun, dan memiliki prosesor sendiri layaknya sebuah komputer. Menggunakan prosesor Intel Atom Cherry Trail. Cherry Trail merupakan prosesor generasi terbaru Intel, sekaligus penerus dari Bay Trail yang banyak digunakan pada tablet dan PC low-end. Cherry Trail memiliki performa serta fitur yang lebih baik dari Bay Trail, sehingga memang sangat cocok untuk digunakan pada HoloLens. Cherry trail juga menggunakan arsitektur prosesor 14nm, memiliki fitur untuk mengenali berbagai gesture, serta memiliki fitur wireless charging yang tentunya akan membuat HoloLens dapat di-charge tanpa menggunakan kabel. Microsoft HoloLens adalah komputer hologram untethered pertama -tidak membutuhkan kabel, telepon, ataupun koneksi ke PC. Microsoft HoloLens mampu mengolah data yang berkapasitas terabytes dari sensor yang dimilikinya
secara real time-- sambil beroperasi tanpa kabel. Perangkat ini bahkan tidak membutuhkan sinkronisasi dengan smartphone, juga tidak membutuhkan kabel. Di dalamnya, Microsft telah menanamkan sebuah chip prosesor dan chip grafis, serta menginstall Windows 10 versi wearable. Microsoft HoloLens memungkinkan pengguna untuk membuat, mengakses informasi, menikmati hiburan, dan berkomunikasi dalam cara-cara baru yang menarik. Apakah HoloLens akan bisa diterima atau justru akan ditarik oleh Microsoft sebagai produk gagal? u
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 77
77
2/18/2015 9:01:23 AM
PA R AD E
Asiatech Closing Luncheon YEAR 2014 at ParEgu RESTAURANT Pondok Indah
Bu Mira dan Pak Jerry Bersama Tim Admin & Tim Finance
Bu Mira dan Pak Jerry Bersama Tim OB & Driver
Bu Mira dan Pak Jerry Bersama Tim Technical
Bu Mira dan Pak Jerry bersama Tim Sales
78
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 78
2/18/2015 9:01:24 AM
pa r a d e
Nonton Bersama Film Assalamualaikum Beijing
AppDynamics training, conducted by Chris Lee with Metrocom at Asiatech office.
Riverbed Training, Conducted by Moh. Syafiq with loyal Customer, Oto Multiartha Group and Dedicated Partera, PT MII at Riverbed Singapore office.
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 79
79
2/18/2015 9:01:27 AM
80
JANUARy 2015
ASIATECH EDISI - JANUARI 2015 FINAL.indd 80
2/18/2015 9:01:32 AM