JURNAL SIMBIOSIS III (1): 269- 280 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
JENIS DAN DENSITAS BULU BABI (ECHINOIDEA) DI KAWASAN PANTAI SANUR DAN SERANGAN DENPASAR- BALI IDENTIFY SPECIES AND DENSITY OF SEA URCHIN (ECHINOIDEA) AT SANUR AND SERANGAN BEACH, DENPASAR- BALI Ni Luh Eka Wulandewi *), Job Nico Subagio, Joko Wiryatno Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran – Bali *) Email:
[email protected]
INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan densitas bulu babi di kawasan pantai Sanur dan Serangan. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2013- Februari 2014. Sampel diambil dari kawasan pantai Sanur yaitu pantai Merta Segara dan pantai Mertasari serta di pantai Serangan, pengambilan sampel menggunakan metode transek dengan kuadrat ukuran 5 m x 5 m. Identifikasi dan pengamatan dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Laboratorium Taksonomi Hewan Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas UdayanaBerdasarkan hasil penelitian diperoleh 12 jenis bulu babi yang terdiri dari Clypeaster sp., Astropyga radiata, Diadema palmeri, Diadema savignyi, Diadema setosum, Echinothrix calamaris, Echinometra mathaei, Heterocentrotus sp., Maretia planulata, Temnopleurus sp., Toxopneustes sp. dan Tripneustes gratilla dari 6 famili berbeda. Densitas bulu babi paling tinggi terdapat di pantai Serangan yaitu 0,373 individu/m2 dan densitas terendah di pantai Mertasari yaitu 0,144 individu/m2. Kata kunci: Jenis bulu babi, densitas ABSTRACT This aimed this study were to identify the species and the density of sea urchin at Sanur and Serangan beach. The research was conducted from Desember 2013 – February 2014. The samples were collected from area of Sanur beach, Merta Segara beach, Mertasari beach and Serangan beach, by using transect method within 5 m x 5 m. Speciesmens were identified at Laboratory of Ecology and the Laboratory of Animal Taxonomy at Department of Biology, Faculty of Science and Mathematics, University of Udayana. There 12 species of sea urchin were found, that are Clypeaster sp., Astropyga radiata, Diadema palmeri, Diadema savignyi, Diadema setosum, Echinothrix calamaris, Echinometra mathaei, Heterocentrotus sp., Maretia planulata, Temnopleurus sp., Toxopneustes sp. and Tripneustes gratilla from 6 different family. The highest density of sea urchin are 0,373 individual/m2 was found which were at Serangan beach, and the lowest density of sea urchin are 0,144 individual/m2 was found at Mertasari beach. Keywords: Sea urchin species, density PENDAHULUAN
salah satunya adalah bulu babi. Bulu babi
Pantai adalah sebuah wilayah yang
termasuk dalam Filum Echinodermata (dari
menjadi batas antara lautan dan daratan.
bahasa yunani yang artinya kulit berduri).
Pantai memiliki keanekaragaman biota laut,
Kelas Echinoidea yang merupakan hewan 269
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 269- 280 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
laut berbentuk bulat dan memiliki duri pada
dan densitas bulu babi pantai kawasan Sanur
kulitnya yang dapat digerakkan. Kelas
dan Serangan. Penelitian ini bertujuan untuk
Echinoidea dibagi dalam dua subkelas
memberikan informasi mengenai jenis dan
utama yaitu subkelas Euechinoidea dan
densitas bulu babi yang terdapat pantai
subkelas Perischoechinoidea. Euechinoidea
kawasan Sanur dan Serangan
merupakan bulu babi beraturan (regular sea urchin)
sedangkan
subkelas
MATERI DAN METODE
Perischoechinoidea merupakan bulu babi
Penelitian ini dilakukan di tiga pantai
tidak beraturan (irregular sea urchin).
yaitu di pantai Merta Segara, Mertasari dan
Komunitas bulu babi dapat hidup diberbagai
Serangan. Secara administratif ketiga pantai
macam habitat seperti daerah padang lamun
yang dijadikan lokasi penelitian termasuk ke
dan terumbu karang (Brusca and Brusca,
dalam
1990). Keberadaan bulu babi di kawasan
Provinsi Bali (Gambar 1). Waktu penelitian
padang
dilaksanakan pada bulan Desember 2013-
lamun
berkaitan
erat
dengan
Kecamatan
2014.
Denpasar
Selatan,
aktivitas makannya sebagai grazer utama
Februari
Pengambilan
data
pada daerah padang lamun.
dilaksanakan pada saat surut terendah yang
Beberapa pantai di Bali yang memiliki
telah terjadwal pada tabel pasang surut
ekosistem padang lamun dan terumbu
(Kantor Angkatan Laut, Benoa, Denpasar-
karang yaitu kawasan pantai Sanur dan
Bali).Indentifikasi
Serangan.
dan
dilakukan di Laboratorium Ekologi dan
Serangan juga dimanfaatkan sebagai obyek
Laboratorium Taksonomi Hewan Jurusan
pariwisata, tempat untuk aktivitas pelayaran
Biologi, FMIPA, Universitas Udayana.
Kawasan
pantai
Sanur
dan aktivitas nelayan.Bulu babi di kedua
dan
pengamatan
Pengambilan data pada masing-masing
kawasan pantai tersebut sering dieksploitasi
lokasi
dilakukan
dengan
oleh masyarakat setempat karena gonadnya
metode transek yang dibagi menjadi 3
dapat dikonsumsi. Ekploitasi bulu babi
transek. Pengambilan data sampel pada tiap
secara berlebihan pada suatu kawasan dapat
transek
mengurangi jumlah individu bulu babi
ukuran 5 m x 5 m (English et al., 1994).
tersebut (Yulianto, 2010). Maka dari itu,
Jumlah kuadrat pada tiap transek sebanyak
perlu dilakukan penelitian mengenai jenis
10 kuadrat dengan interval 20 m (Gambar
menggunakan
menggunakan
kuadrat
dengan
270
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 269- 280 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a
2). Sampel yang diambil dan diamati
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
sedimen dan tutupan lamun.
merupakan bulu babi yang masih hidup, tipe
Gambar 1. Peta lokasi penelitian (Google Earth, 2014)
Gambar 2. Skema transek dengan kuadrat yang dimodifikasi Identifikasi
bulu
babi
dengan
spikula (test), pola warna duri, pola warna
mencocokkan atau membandingkan bentuk
anus atau periprok, karakter duri (panjang,
tubuh (regular dan irregular) diameter
dan ujung duri) dari bulu babi dengan 271
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 269- 280 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
menggunakan acuan Jeng (1998) dan Colin
Serangan. Pantai Merta Segara dan pantai
and Charles (1995). Densitas bulu babi
Merta Segara dan Mertasari densitas lamun
dihitung dari jumlah individu suatu jenis
lebih tinggi ditemukan pada jarak 150
dibagi jumlah area sampel (Supono dan
meter dari tepi pantai, namun pantai Merta
Arbi, 2010). Analisa struktur komunitas
Segara memiliki densitas lamun lebih
bulu babi menggunakan indeks diversitas
tinggi dibandingkan pantai Mertasari.
Shannon-
Wienner
(H’)
dan
Indeks
keseragaman Evenness (E) (Krebs, 1989). Pengukuran sampel lamun tutupan
Pantai Merta Segara, Mertasari dan Serangan
memiliki
kondisi
sedimen
berpasir, berlumpur dan berkarang pada
menggunakan kuadrat 0,5 m x 0,5m yang.
dearah
Titik pengambilan sampel tutupan lamun
Mertasari dan Serangan juga dijadikan
diletakkan secara konsisten pada titik
daerah reklamasi, pariwisata dan aktivitas
tengah kuadrat 5 m x 5 m. Persentase
nelayan. Namun aktivitas manusia lebih
tutupan lamun diamati sesuai dengan
banyak pada pantai Merta Segara dan
panduan Short et al (2006).
Mertasari.
Sampel
sedimen yang diperoleh dimasukan ke dalam
plastik
untuk
dibawa
ke
tubir.
Pantai
Merta
Segara,
Jenis dan Densitas Bulu Babi Jumlah
jenis
berdasarkan ukuran jenis sedimen dengan
Mertasari dan Serangan berjumlah 534
cara
individu yang terdiri dari 12 jenis dari 6
dalam
saringan
bertingkat. Jenis dan ukuran sedimen
Merta
yang
ditemukan
dalam
pantai
babi
laboratorium. Sampel sedimen dipisahkan
diayak
di
bulu
Segara,
famili (Tabel 1).
kemudian ditentukan dengan mengacu
Jumlah individu ditemukan terbanyak
pada klasifikasi substrat McLachlan and
di pantai serangan yaitu 280 individu,
Brown (2006).
selanjutnya pantai Merta Segara yaitu 146 individu dan jumlah individu paling sedikit
HASIL
ditemukan di pantai Mertasari yaitu 108
Deskripsi Lokasi Penelitian
individu. Pantai di pantai Merta Segara
Lokasi
Penelitian
dilakukan
di
dan Mertasari ditemukan sebanyak 9 jenis
kawasan pantai Sanur yaitu pantai Merta
bulu babi sedangkan pantai Serangan
Segara dan pantai Mertasari serta di pantai
sebanyak 7 jenis bulu babi. Nilai indeks 272
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 269- 280 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
keragaman (H’) bulu babi paling tinggi
terendah
yaitu
1,26.
Nilai
indeks
adalah pada pantai Merta Segara sebesar
Keseragaman (E) di pantai Merta Segara
2,23, selanjutnya pantai Mertasari dengan
sebesar 0,70, pantai Merta sari sebesar
indeks keragaman (H’) 1,99 dan pantai
0,63 dan pantai Serangan sebesar 0,44
Serangan memiliki indeks keragaman (H’)
(Tabel 2).
Tabel 1. Jumlah individu tiap jenis bulu babi ORDO
Clypeasteroida Diadematoida
FAMILI
Clypeasteridae Diadematidae
Echinoida
Echinometridae
Spatangoida Temnopleuroida
Spatangidae Temnopleuridae Toxopneutidae
JENIS
Clypeaster sp. Astropyga radiata Diadema palmeri Diadema savignyi Diadema setosum Echinothrix calamaris Echinometra mathaei Heterocentrotus sp. Maretia planulata Temnopleurus sp. Toxopneustes sp. Tripneustes gratilla
Jumlah Individu Bulu Babi Pantai Merta Pantai Pantai Segara Merta Sari Serangn 1 0 1 1 0 0 0 1 0 33 6 1 55 3
26 1
6 2
28 0 1 2 0 22 146
54 0 2 1 1 16 108
171 3 0 0 0 96 280
Tabel 2. Jumlah individu, jumlah jenis, indeks diversitas dan indeks keseragaman bulu babi di tiap pantai Pantai Merta Segara
Pantai Mertasari
Pantai Serangan
146 9 2,23 0,70 0,19
108 9 1,99 0,63 0,14
280 7 1,26 0,44 0,37
Jumlah individu Jumlah jenis H’ (Indeks keragaman) E (Indeks keseragaman) Densitas bulu babi (ind/m2)
Jenis bulu babi yang ditemukan yaitu Clypeaster sp., Astropyga radiata, Diadema palmeri,
Diadema
savignyi,
setosum, Echinothrix calamaris, Echinometra mathaei,
Heterocentrotus
sp.,
Maretia
Diadema 273
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 269- 280 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
planulata, Temnopleurus sp., Toxopneustes
Maretia planulata dan Temnopleurus sp.,
sp. dan Tripneustes gratilla.
serta jenis yang ditemukan di pantai Merta
Jenis bulu babi yang ditemukan di
Segara dan Serangan adalah Clypeaster sp.,
ketiga pantai adalah Diadema Savignyi,
Astropyga radiata hanya ditemukan di pantai
Diadema setosum, Echinothrix calamaris,
Merta
Echinometra
Tripneustes
Toxopneustes sp., hanya ditemukan pantai
gratilla. Jenis bulu babi yang ditemukan di
Mertasari, serta Heterocentrotus sp. hanya
pantai Merta Segara dan Mertasari adalah
ditemukan di pantai Serangan (Tabel 3).
mathaei
dan
Segara,
Diadema
palmeri
dan
Tabel 3. Sebaran spasial jenis bulu babi
274
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 269- 280 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
Densitas bulu babi ind/m2
0.5 0.45 0.4 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 Merta Segara
Mertasari
Serangan
Grafik 1. Perbandingan densitas bulu babi di ketiga pantai (Rerata± SD) Berdasarkan gambar 3 hasil yang diperoleh di ketiga pantai
Clypeasterida 1 jenis, Echinometridae 2
menunjukkan
jenis, Spatangidae 1 jenis, Temnopleuridae1
bulu babi paling tinggi
jenis dan Toxopneutidae 2 jenis. Bulu babi
terdapat di pantai Serangan yaitu 0,373 ±
famili diadematidae memiliki kemampuan
0,071, selanjutnya diikuti dengan densitas
untuk hidup di pantai tropis dan subtropis
bulu babi di pantai Merta Segara yaitu
dan memiliki sebaran yang luas (Sugiarto
0,195 ± 0,024 dan densitas paling rendah
dan Supardi, 1995). Bulu babi jenis
terdapat di pantai Mertasari yaitu 0,144 ±
Diadema setosum merupakan jenis dari
0,021.
famili Diadematidae
bahwa densitas
yang paling banyak
ditemukan di pantai Merta Segara dan pantai Mertasari. Menurut Thamrin et al
PEMBAHASAN Jumlah total individu bulu babi yang ditemukan
di
Segara,
terumbu karang yang tersebar di wilayah
Mertasari dan Serangan adalah 534 individu
Indo-Pasifik. Bulu babi Diadema setosum
yang terdiri dari 12 jenis dari 6 famili.
pada habitatnya bersifat herbivora dan
Famili Diadimatidae merupakan famili
hewan
dengan
mengelompok.
jumlah
berjumlah
5
pantai
jenis jenis
Merta
(2011), Diadema setosum hidup di daerah
terbanyak dari
pada
yaitu
tipe
grazer
yang
hidup
famili 275
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 269- 280 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a
Bulu babi jenis Echinometra mathaei dari famili Echinometridae paling banyak
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
ditemukan adalah jenis Clypeaster sp. dari family Clypeasteridae.
ditemukan di ketiga pantai Merta Segara,
Nilai indeks keragaman (H’) bulu babi
Merta sari dan Serangan yaitu 253 individu
paling tinggi adalah pada pantai Merta
pada ketiga pantai. Melimpahnya jenis
Segara sebesar 2,23, selanjutnya pantai
Echinometra mathaei diduga terkait dengan
Mertasari dengan indeks keragaman (H’)
kondisi lingkungan yang sesuai untuk bulu
1,99 dan pantai Serangan memiliki indeks
babi ini dapat hidup dengan baik di ketiga
keragaman
pantai. Pantai Merta Segara, Mertasari dan
Menurut kriteria Shannon-Wienner (Krebs,
terutama pantai Serangan merupakan pantai
1989) nilai keragaman di ketiga pantai ini
yang banyak ditemukan pecahan dari
tergolong
terumbu karang. Menurut Dobo (2009) pada
keragaman (H’) di ketiga pantai memiliki
hasil penelitiaannya di Kepulauan Banda,
nilai 1
Maluku dinyatakan bahwa Echinometra
diversitas
mahaei cenderung berasosiasi pada kondisi
dipengaruhi oleh jumlah individu dan jenis
substrat yang lebih kasar pada bagian depan
bulu babi yang ditemukan. Menurut Krebs
yang berdekatan dengan daerah terumbu
(1989) menyatakan bahwa bila semakin
karang.
banyak jenis yang ditemukan dalam tiap
Bulu babi jenis Tripneustes gratilla dari famili Toxopneutidae lebih banyak
(H’)
sedang
(H’)
terendah
karena
pada
lokasi maka semakin
yaitu
nilai
suatu
1,26.
indeks
perairan
tinggi pula indeks
diversitas (H’) yang didapat.
ditemukan di Pantai Serangan yaitu 96
Nilai indeks Keseragaman (E) di
individu. Banyaknya individu bulu babi
pantai Merta Segara sebesar 0,70, pantai
jenis Tripneustes gratilla di pantai Serangan
Merta sari sebesar 0,63 dan pantai Serangan
diduga berterkaitan dengan ketersediaan
sebesar 0,44. Menurut Krebs (1989) nilai
makanan yang cukup dan kondisi substrat
indeks
yang didominasi oleh sedimen berpasir.
0,50<E≤0,75 tergolong dalam komunitas
Sand dollar merupakan bulu babi yang tidak
labil. Indeks keseragaman tergolong dalam
beraturan (irregular sea urchin) ditemukan
komunitas
juga pada penelitian ini. Sand dollar yang
penyebaran individu yang tidak merata.
keseragaman
labil
ini
dengan
diduga
kriteria
karena
Menurut Dahuri (2003) nilai keseragaman 276
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 269- 280 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a
(E)
akan
semakin
meningkat
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
apabila
Jenis yang sebarannya sempit adalah
semakin banyak jumlah jenis dan semakin
Clypeaster sp., Astropyga radiata, Diadema
merata penyebaran individunya.
palmeri,
Berdasarkan hasil penelitian, pada
Echinothrix
calamaris,
Heterocentrotus sp., Maretia planulata,
sebaran jenis bulu babi secara vertikal
Temnopleurus
(Tabel 3), sebagian besar jenis dari famili
Astropyga radiata, Diadema palmeri dan
Diadematidae ditemukan di ketiga pantai.
Echinothrix calamaris merupakan famili
Habitat dan sebaran bulu babi berada pada
Diadematidae yang pada saat penelitian
pola sebaran terumbu karang dan lamun.
ditemukan
Jenis Diadema setosum dan Diadema
Menurut Dobo (2009), bulu babi dengan
savignyi memiliki sebaran yang tidak
ukuran tubuh yang besar lebih susah untuk
merata pada ketiga pantai, hal ini diduga
berpindah dari satu tempat ketempat lain
karena kondisi yang berbeda pada tiap
untuk mencari makanannya dan berlindung.
kuadrat.
Bulu babi juga berperan sebagai grazer
Jenis
berukuran
sp.,
besar.
yang memanfaatkan lamun tidak hanya
ditemukan di ketiga pantai dan sebarannya
sebagai tempat berlindung tetapi secara
luas. Kuadrat 1-10 merupakan kawasan
langsung memakan daun lamun. Jenis bulu
terdapat patahan karang dan ditumbuhi
babi Temnopleurus sp., Toxopneustes sp.,
lamun. Menurut Coppard and Campbell
Astropyga radiata, Diadema palmeri dan
(2005), pada daerah lamun dan terumbu
Echinothrix calamaris diduga jenis- jenis
karang jenis Echinometra mathaei dapat
bulu babi ini dalam habitatnya kurang
beradaptasi dengan baik. Berbeda dengan
mampu bersaing dengan jenis lainnya
Echinometra mathaei, Tripneustes gratilla
dalam memperoleh makanan yaitu lamun.
pada
mathei
tubuhnya
Toxopneustes
juga
ditemukan
Echinometra
sp.,
dan
Densitas bulu babi paling tinggi
cenderung ditemukan pada daerah yang
terdapat di pantai Serangan yaitu 0,373
ditumbuhi
gratilla
individu/m2dan densitas terendah di pantai
menjadikan daerah padang lamun sebagai
Mertasari yaitu 0,144 individu/m2 (Grafik
habitat paling baik untuk perkembangan
1). Faktor yang mempengaruhi tinggi
dan berlindung (Radjab, 2004).
rendahnya densitas bulu babi di suatu
lamun.
ketiga
pantai
Tripneustes
perairan terdiri dari beberapa faktor seperti, 277
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 269- 280 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
ketersediaan makanan, lingkungan yang sesuai , predator
Jenis bulu babi Tripneustes gratilla di
dari bulu babi dan
ketiga pantai ini mengalami eksploitasi,
ekploitasi berlebihan terhadap bulu babi
tetapi dari hasil pengamatan yang dilakukan
(Radjab, 2004). Densitas bulu babi di pantai
cenderung ekploitasi lebih banyak terjadi di
Serangan tinggi karena banyak bulu babi
pantai
jenis Echinometra mathaei yang ditemukan
Eksploitasi Tripneustes gratilla banyak
pada serasah dan pecahan terumbu karang.
terjadi karena gonad bulu babi dapat
Bulu babi Echinometra mathaei pada saat
dikonsumsi dan memiliki nilai ekonomis.
penelitian cenderung berasosiasi daerah
Eksploitasi
pecahan terumbu karang dan pada kondisi
mengurangi populasi bulu babi tersebut.
substrat
yang
lebih
kasar.
Segara
secara
dan
Mertasari.
berlebihan
dapat
Aktivitas
masyarakat di pantai Serangan lebih sedikit dibandingkan di pantai Merta Segara dan Mertasari.
SIMPULAN Jenis bulu babi yang ditemukan yaitu Clypeaster sp., Astropyga radiata, Diadema
Pantai Merta Segara dan pantai Mertasari
Merta
banyak
terdapat
aktivitas
palmeri, setosum,
Diadema
savignyi,
Echinothrix
Diadema calamaris,
masyarakat yaitu aktivitas nelayan dan
Echinometra mathaei, Heterocentrotus sp.,
wisata bahari seperti berenang, snorkling,
Maretia
memancing ikan dan jasa perahu layar
Toxopneustes sp. dan Tripneustes gratilla.
tradisional. Aktivitas masyarakat
dapat
Densitas bulu babi paling tinggi terdapat di
merusak struktur lamun yang menjadi
pantai Serangan yaitu 0,373 individu/m2dan
habitat bulu babi sehingga secara tidak
densitas terendah di pantai Mertasari yaitu
langsung dapat mempengaruhi densitas bulu
0,144 individu/m2.
planulata,
Temnopleurus
sp.,
babi tersebut. Berdasarkan pengamatan di pantai Merta Segara densitas lamun lebih tinggi dibandingkan di pantai Mertasari dan
KEPUSTAKAAN Brusca, R.C and Brusca G. J. 1990.
Serangan. Ketersediaan lamun yang lebih
Invertebrates.
Sohawer,
banyak di pantai Merta Segara ini dijadikan
Lands. MA. 801-839 pp.
Sounders
sumber makanan bagi bulu babi sehingga meningkatkan jumlah bulu babi. 278
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 269- 280 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
Colin, P.L. and Charles A. 1995. Tropical
Mclachlan, A and Brown, A. C. 2006. The
Pacific Invertebrates. Coral Reef
Ecology of Sandy Shore. Elsevier Inc.
Press. U.S.A.
USA.
Coppards, S. E. and Cambell A. C. 2005.
Radjab, AW. 2004. Sebaran dan kepadatan
Distribution and abundance of regular
bulu babi di perairan Kepulauan
sea urchins on two coral reefs in Fiji.
Padaido, Biak Irian Jaya. Dalam:
School of Biological Sciences Queen
Setyawan, W.B., Y. Witasari, Z.
Mary, University of london.
Arifin,
English S., C. Wilkinson and V. Baker. 1994. Survey manual for tropical marine resources. ASEAN-Australia Marine
Science
Project.
Living
Coastal Resources.
(Aset
Berkelanjutan
Ongkosongo,
S.
Pros. Sem. Laut Nasional
III, Jakarta. Short, F.T., McKenzie, L.J., Coles, R.G., Vidler, K.P., Gaeckle, J.L. 2006. SeagrassNet Manual for Scientific
Dahuri R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut
Birowo.
O.S.R.
Pembangunan Indonesia).
PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Monitoring
of
Seagrass
Habitat.
Worldwide Edition. University of New Hampshire. 75 pp. Sugiarto, H dan Supardi. 1995. Beberapa
Dobo, J. 2009. Tipologi komunitas lamun
Catatan Tentang Bulu Babi Marga
kaitannya dengan populasi bulu babi
Diadema. Balai Penelitian Biologi
di Pulau Hatta Kepulauan Banda,
Laut,
Pusat
Penelitian
dan
Maluku. Tesis. Sekolah Pascasarjana
Pengembangan
Oseanolog–
LIPI.
Institut Pertanian Bogor.
Jakarta. Oseana 20 (4): 35.
Jeng,
M.S.
1998.
Shallow-water
Supono dan Arbi, U.Y. 2010. Struktur
Echinoderms of Taiping Island in the
Komunitas Ekhinodermata di Padang
South China Sea. Zoological Studies.
Lamun Perairan Kema, Sulawesi
37(2): 137-153.
Utara. Oseanologi dan Limnologi di
Krebs CJ. 1989. Ecological Methodology. Harper and Row Publisher. New York. 694 pp.
Indonesia. 36 (3) : 329- 342. Thamrin, Y. J. Setiawan dan S. H. Siregar. 2011. Analisis Bulu Babi Diadema setosum
Pada
Kondisi
Terumbu 279
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 269- 280 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayan a
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
Karang Berbeda di Desa Mapur Kepulauan
Riau.
Jurnal
Ilmu
Yulianto, A.R. 2010. Pemanfaatan Bulu Babi
Secara
Berkelanjutan
pada
Lingkungan Universitas Riau. 5(1)
Kawasan Padang Lamun . Tesis.
:45- 48.
Program
Pascasarjana
Biologi.
Universitas Indonesia. Jakarta.
280