1
Jalan Menuju Kehidupan Kekal Tanggal 22 November 1963, hari yang menghebohkan dan menggemparkan seluruh dunia – yaitu hari ketika Presiden Amerika Serikat, John F Kennedy, menemui ajalnya karena peluru dari seorang pembunuh. Dunia yang sedang sibuk itu berhenti ketika salah seorang pemimpin besarnya gugur. Pukulan hebat oleh kejadian ini terasa di seluruh dunia; meskipun demikian tetap saja yang paling merasakan hal ini adalah kota Dallas di mana peristiwa ini terjadi. Dan bagi mereka yang menyaksikan dengan mata kepala sendiri peristiwa ini, hari itu tidak akan dapat dilupakan. Di antara orang-orang yang menyaksikan peristiwa yang mengerikan itu adalah putra saya yang bungsu, Dennis. Pagi hari tanggal 22 November 1963, Dennis dengan dua orang anak lakilaki lainnya mengendarai Volkswagen merah menuju ke bandara Love Field. Di tengah jalan ketika mereka memperhatikan jam besar di sebuah gedung yang terletak di jalan raya jam telah menunjukkan pukul sebelas lewat sedikit. Mereka harus bergegas-gegas karena mereka tahu bahwa sebentar lagi pesawat jet yang ditumpangi presiden akan mendarat. Mereka tiba di bandara tepat sebelum pesawat tiba. Tak lama kemudian pesawatpun mendarat, dan dalam beberapa menit mobil presiden telah meluncur melalui pintu gerbang bandara. Seorang di antara anak-anak itu duduk di atas atap mobil Volkswagen itu untuk mengambil foto. Presiden melihat anak itu, ia tersenyum, lalu melambai-lambaikan tangan kepada khalayak ramai. Dennis dan teman-temannya telah berhasil mendapatkan karcis ke gedung umum di mana menurut rencana Presiden dijadwalkan akan berpidato dalam satu jam lagi. Sementara anak-anak ini berjalan-jalan di gedung, mereka melihat seorang wartawan dengan membawa alat walki-talkie berlari-lari untuk posisi fotografi. Pada waktu itu sebuah mobil meluncur dengan kencangnya di jalan raya dengan bunyi sirene. Mobil itu harus mengurangi kecepatannya ketika melewati sebuah tikungan. Sekarang, Dennis mendapat kesempatan untuk membuat film dengan kameranya. Ketika ia melihat melalui lensa, apa yang ia lihat sangat
2
mengejutkannya. Presiden telah tersungkur di lantai, dan Nyonya Kennedy dan seorang pria sedang bersandar padanya. Salah seorang fotografer berteriak, “Presiden telah tertembak!” Semua anak laki-laki itu dengan cepat kembali ke Volkswagen dan mengikuti mobil yang sedang meluncur dengan kencangnya ke rumah sakit. Petugas dinas rahasia belum ditempatkan pada pintu-pintu penjagaan. Terdorong rasa ingin tahu seorang anak, merekapun masuk. Mereka mengikuti seorang wartawan ke sebuah kamar di mana presiden yang telah tertembak itu dibawa. Seorang juru rawat bergegas-gegas datang dan bertanya apa golongan darah mereka dan apakah mereka mau menyumbangkan darah untuk transfusi. Dennis berkata bahwa ia akan memberikannya dengan senang hati, tetapi sebelum keputusan dapat diambil, para dokter memanggil jururawat kembali dan mengatakan kepadanya bahwa hal itu tidak ada gunanya. President tidak dapat ditolong lagi. Segera diumumkan bahwa Presiden telah mati! Ketika anak-anak itu kembali ke sekolah, mereka sangat terharu. Tak seorangpun bercakap-cakap. Mereka melewati jam besar yang telah mereka lihat hanya dua jam yang lalu. Waktu itu mereka belum mengetahui bahwa di bawah di bawah jam besar itulah senjata dari si pembunuh berdentum. Mereka menyeberang ke Oak Cliff. Kemudian mereka dikejutkan lagi, Mereka melihat orang tembak-menembak di jalan itu. Darah mengalir di pinggir jalan, dan polisi sibuk memburu orang yang telah membunuh seorang polisi. Para petugas segera menangkapnya dan dibawa ke kantor polisi. Di sana mereka pelajari bahwa kemungkinan orang itulah yang telah membunuh presiden. Bukti kemudian menyatakan bahwa memang demikian. Itu adalah hari yang penuh dengan peristiwa dan menyadarkan bagi anakanak itu. Saya bertanya kepada Dennis kesan apa yang ditimbulkan setelah ia menyaksikan peristiwa yang bersejarah dan menyedihkan itu. Dengan penuh kesadaran dia menjawab, “Hal ini menunjukkan kepada kami betapa singkat hidup ini dan kematian dapat datang dengan tiba-tiba. Hal ini menyebabkan saya sadar bahwa walaupun engkau punya ratusan pengawal, engkau bisa direnggut dalam hitungan detik, dan engkau harus siap.”
Apakah Ada Hidup Sesudah Kematian? Sejak Ayub mengucapkan kata-kata ini, “Jika seseorang mati apakah ia akan hidup kembali?” Umat manusia bertanya: Dari manakah kita berasal? Ke manakah kita akan pergi? Apakah tujuan akhir manusia? Kalau manusia dapat hidup lagi, seperti apakah kehidupan itu nantinya? Ada sesuatu dalam hati manusia – yaitu naluri keinginan untuk hidup kekal. Ada sesuatu di dalam dirinya yang menyatakan bahwa kematian dan kubur bukanlah akhir dari kehidupan ini. Sesungguhnya hampir tidak ada orang di dunia ini yang tak memiliki semacam kepercayaan mengenai kehidupan sesudah mati. Manusia adalah ciptaan yang paling tinggi yang hidup di muka bumi ini –
3
meskipun kerajaan binatang yang paling rendah sekalipun memiliki naluri yang menakjubkan. Misalnya, seekor merpati yang ditempatkan dalam kotak tertutup, dan angkutlah dia ke sebuah tempat yang berkilometer jauhnya yang belum pernah dikenalnya, apa yang terjadi? Setelah merpati itu dilepaskan dia akan segera terbang ke udara, berputar-putar beberapa kali untuk mencari jejaknya, lalu kemudian berangkat menuju rumahnya. Dengan segera dia akan kembali ke tempat asalnya. Sekarang, apakah mungkin naluri yang ada dalam merpati pos itu membawanya selamat ke rumahnya dan meskipun demikian naluri manusia tidak bisa memimpin dia kembali kepada Allah dan rumahnya di surga? Betapa manusia jauh lebih berharga dibandingkan dengan seekor burung? Inilah yang Yesus katakana ketika Dia berbicara tentang burung pipit. “Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor daripadanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya, sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga daripada banyak burung pipt.” Matius 10:19-31 Alam mengajar bahwa ada kehidupan sesudah mati. Sebutir gandum jatuh ke tanah, kelihatannya hanya untuk mati. Tetapi sebenarnya tidak! Alam telah menyiapkan mujizat. Dari kematian itu muncul kehidupan! Butir gandum yang mati tidak hanya menerima kehidupan, tetapi juga melipatgadakan dirinya berkali-kali lipat. Pastinya manusia jauh lebih berharga dari sebutir gandum! Yesus dengan jelas mengajar bahwa ada kehidupan sesudah kematian. Ketika orang-orang Saduki menyangkal bahwa ada kebangkitan Ia berkata, “Kamu sesat, sebab tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah! Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika Ia bersabda: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.” (Matius 22:29, 31-32) Ya, anda dan saya akan hidup lagi sesudah hidup ini. Satu-satunya pertanyaan yang paling penting adalah akankah keberadaan kita ada dalam kondisi yang bahagia, atau, jangan sampai hal yang berikutnya terjadi, akankah keadaan tersebut dipenuhi kesadaran akan hilangnya kesempatan yang kita miliki semasa hidup kita di bumi?
Siapakah Allah Itu? Hampir setiap orang di dunia, kecuali di mana atheisme telah menjadi kebijakan pemerintah, percaya kepada kuasa Yang Maha Tinggi – Yang Maha Kuasa, lebih dari pada manusia, yang kita sebut Allah. Manusia yang diciptakan segambar dengan Allah, dengan nalurinya berseru kepadaNya pada saat tertekan dan dalam pencobaan. Pada saat-saat yang demikian, akal budi menyatakan bahwa ada Allah. Desain berbicara dan berkata bahwa pasti ada desainernya. Ciptaan menyatakan bahwa pasti ada Penciptanya. Akibat-akibat yang ada menunjukkan
4
bahwa pasti ada penyebabnya. Walaupun hampir semua percaya kepada Allah, banyak yang mengetahui sedikit tentang Dia. Bagaimana dan di mana pengetahuan ini dapat diperoleh? Para Filsuf dan ilmuwan menyatakan sesuatu tentang pekerjaanNya – yang sungguh amat luar biasa; Alam semesta ada dalam satu tatanan dan desain, dan semuanya dikerjakan oleh hukum yang abadi. Alam menunjukkan Allah sebagai Pencipta keindahan dan keragaman yang luar biasa. Dari milyaran keping salju yang jatuh ke bumi, tidak satupun yang benar-benar sama. Namun, ilmu pengetahuan dan alam tidak dapat menyingkapkan aspek moral dari Allah. Mereka tidak dapat menceritakan pada kita bahaw Dia adalah Bapa yang penuh kasih, atau Dia adalah Allah yang kudus yang membenci dosa. Pengetahuan ini harus datang dari pewahyuan. Hanya ada satu buku di dunia ini yang bisa memberikan hal itu kepada kita – yaitu Kitab Suci, Alkitab. Alkitab menyatakan bahwa Allah adalah Roh. Orang-orang zaman dulu yakin bahwa mereka melihat Allah dalam Surga yang bisa dilihat. Mereka menyembah matahari, bulan dan bintang. Orang-orang Yunani mempunyai dewa-dewa yang berasal dari manusia – dewa laki-laki dan perempuan. Ada juga yang menduga bahwa Allah memiliki wujud seekor binatang atau bahkan ular. Namun, Yesus membawa pewahyuan yang benar dari Allah kepada manusia. Dia menyatakan bahwa ada satu Allah, dan Dia adalah Roh, “dan barangsiapa yang menyembah Dia harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran.” (Yohanes4:24) Karena Allah itu Roh, Dia dapat hadir di mana juga pada waktu yang sama. KuasaNya tidak terbatas, walaupun kita tidak dapat melihat roh dengan mata jasmani kita, namun kita tahu roh itu ada. Kita adalah roh juga yang hidup dalam tubuh. Ketika tubuh mati, roh kita tetap hidup. Ada sejumlah orang yang mau berdebat mengenai Allah. Seseorang tidak dapat mengerti Allah dengan berdebat…..dia dapat menguraikan bagaimana Allah menciptakan dunia ini dari yang tidak ada atau bagaimana Dia ada dari permulaan. Kita mengerti dan mengenal Allah dengan iman. Kita tidak bisa melihat gelombang radio atau suara, tetapi kita tahu keduanya ada. Gelombang-gelombang itu melewati mobil-mobil dan juga rumah-rumah kita. Zaman sekarang, ketika kita menyalakan radia, kita bisa mendengar siaran dari yang datang dari ratusan kilometer jauhnya. Demikian juga, walaupun kita tidak bisa melihat Allah dengan mata jasmani kita, dengan iman kita tahu bahwa Allah itu hadir dan bahwa Ia mendengar ketika kita berdoa. Seperti yang dikatakan oleh firman, “ apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.” (Yeremia 19:13) Apa Yang Memisahkan Manusia Dari Allah? Alkitab menjelaskan bahwa Allah adalah Allah yang penuh kasih yang lembut dan penuh dengan kemurahan, tetapi ia juga menjelaskan Dia sebagai Allah yang kudus. Karena Allah adalah kudus dan manusia itu berdosa sehingga terjadilah sebuah jurang yang besar memisahkan keduanya. Allah yang kudus tidak dapat
5
melihat dan menyetujui dosa. Karena hal inilah persekutuan antara Allah dan manusia telah putus. Orang berdosa itu sendiri tidak bisa menemukan jalan untuk memulihkan hubungan itu. Ia tidak dapat mengangkat dirinya sendiri ke Surga dengan pekerjaannya sendiri. Manusia terpisah dengan Allah selama-lamanya, kecuali ia dapat menemukan seseorang yang memiliki kuasa untuk menebus dia. Tetapi bagaimana dosa, yang telah memisahkan manusia dari Allah, masuk ke dalam dunia? Tidak seorangpun dapat menyangkal adanya dosa. Ada orang yang tidak mengakui dirinya sebagai orang berdosa, tetapi semua pasti setuju bahwa ada dosa dalam dunia ini. Seseorang hanya perlu membaca surat kabar yang halamannya dipenuhi dengan berita-berita pembunuhan, kebrutalan dan kejahatan untuk mengetahui bahwa ada kekeliruan dalam masyarakat kita. Orang hanya perlu memperhatikan kenakalan anak-anak remaja, meningkatnya kejahatan disertai dengan kekejaman, ribuan wanita muda melacurkan tubuh mereka dalam hidup yang memalukan, lembaga-lembaga negara yang dibanjiri dengan orangorang yang pikirannya terganggu dan hancur untuk mengetahui bahwa ada yang sangat tidak beres dan mengerikan terjadi di dunia ini. Dosa tidak terbatas pada hasil perbuatan jahat dari penduduk saja. Masyarakat mengeluh akan kejahatan yang merajalela di lapisan di dalamnya – ketidaksetiaan dalam pernikahan, perceraian, kemabukan, penyimpangan dan kejahatan. Seperti yang telah dijelaskan Alkitab, “Tidak ada yang benar, seorangpun tidak karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:10,23)
Dari Manakah Dosa Itu Berasal? Pertanyaannya ialah dari manakah dosa itu berasal? Apakah dosa itu memang sudah ada di dunia? Kalau tidak, dari manakah dosa itu mulai ada? Untuk mendapatkan jawaban ini kita harus kembali ke Taman Eden. Ketika Allah menciptakan manusia dan menempatkan manusia di Eden, manusia itu sempurna dan tidak terdapat kesalahan dalam dirinya. Karena manusia diciptakan segambar dengan Allah, dia memiliki kuasa untuk memilih.Tanpa pilihan, dia tidak akan menjadi makhluk yang bebas secara moral. Manusia diberi kebebasan untuk mematuhi atau tidak mematuhi perintah-perintah Allah. Sungguh dia memiliki kesempatan berkembang dan berekspresi yang tidak terbatas. Allah menyuruh dia menguasai dunia dan menaklukkannya (Kejadian 1:28). Manusia diberi kuasa ini dengan pengertian bahwa ia harus lulus dalam ujian yang satu ini. Adam memilih untuk tidak taat; dia gagal dalam ujian itu, dan sejak saat itu umat manusia menanggung akibat dosa. Allah berkata ketidaktaatan akan menyebabkan kematian, dan karena itu dunia telah berubah menjadi kuburan yang luas. Kekecewaan, keputusasaan, penderitaan, kesusahan dan hati yang hancur telah menjadi kisah umat manusia sejak zaman Adam sampai sekarang. Penyakit dari dosa yang telah diwarisi dari Adam telah diteruskan turun menurun ke setiap generasi. Setiap anggota umat manusia adalah orang yang berdosa (Roma 5:12).
6
Inilah yang dinamakan “dosa” yang telah mencegah manusia untuk mencapai potensi, harapan dan tujuannya. Dosalah yang telah menyebabkan setiap peradaban gagal. Melalui upayanya senidri, manusia telah membuat usaha yang tak terhitung banyaknya untuk membangun sebuah negara yang sempurna di bumi, tetapi cepat atau lambat dalam segala hal dia telah gagal. Sementara dunia bergantung pada necaranya, saat ini keadaan yang tragis merupakan saksi yang tepat untuk melihat fakta bahwa pada saat ini manusia telah melenceng jauh dari tujuannya dibandingkan dari waktu-waktu yang sebelumnya.
Apakah Arti Perkara Yang Disebut “Dosa”? Dosa ada di dalam Taman Eden – manusia lebih suka memilih jalannya sendiri daripada jalan Allah. Inilah yang disebut sebagai memempatkan pemenuhan keinginan pribadi lebih dari pada memenuhi keinginan dan kehendak Allah. Pilihan terhadap kehendak pribadi inilah yang menyebabkan Setan jatuh. Ia telah diciptakan sebagai suatu makhluk yang sempurna dan kudus, tetapi dia memutuskan untuk takluk kepada kehendaknya sendiri daripada kehendak Allah dan untuk membangun di sekelilingnya suatu kerajaan yang dijadikannya sendiri. Secara rohani ia jatuh, dan kemudian dibuang ke bumi di mana dia telah menjadi mahkluk yang jahat sampai saat ini. Kesanggupan manusia menggunakan kuasa kehendak bebas untuk memenuhi tujuan egois pribadi inilah yang telah menyebabkan kesusahan yang sedang dialami oleh dunia saat ini. Meskipun demikian manusia berspekulasi bahwa ada “kuasa dari atas” di alam semesta ini dan proses “evolusi” yang pada waktunya nanti akan menghasilkan superman dari umat manusia, tanpa Kristus, semuanya akan menurun. Kita tidak berani mengambil pandangan ringan terhadap dosa. Dosa adalah pelanggaran hukum Allah. Sifat manusia yang tercemar menyebabkan ia menganggap remeh dosa dan membuatnya menjadi bahan lelucon. Tetapi Yesus berkata bahwa dari tabiat yang jahat dalam manusia timbullah berbagai macam kejahatan. “sebab dari dalam hati, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.” (Markus 7:21-23). Ada orang-orang yang menganggap dosa-dosa tertentu tidak sejelek dosadosa yang lain. Memang benar ada dosa-dosa yang lebih jahat dari dosa-dosa yang lain, tetap saja semua dosa mematikan. Dunia menganggap bahwa para kriminal yang membunuh dan merampok sebagai orang yang sangat kejam, sedangkan orang yang menipu sedikit, bersumpah sedikit, berdusta sedikit dan tidak pernah masuk penjara merupakan orang yang cukup baik. Bagaimanapun juga, dosa walaupun kecil atau besar merupakan ekspresi dari tabiat manusia yang jatuh. Mungkin bahaya yang paling tidak kelihatan yang dihadapi setiap individu adalah perasaan bahwa dirinya tidak sejahat orang lain, dan oleh sebab itu tidak
7
memerlukan keselamatan. Sebenarnya, ketidakpercayaan terhadap perhitungan Allah mengenai dosa merupakan penghinaan terhadap kebenaranNya. Dengan memalingkan telinga yang tertutup terhadap Injil yang menyatakan bahwa semua manusia harus bertobat, maka orang itu memastikan kebinasaan dirinya sendiri. Biasanya orang yang berdosa tidak sadar akan bahaya dosa. Ia lebih condong untuk memaafkan dirinya dengan berkata bahwa orang lainpun berbuat hal yang sama atau bahkan lebih buruk. Dosa memiliki akibat-akibat khusus. Ia mencengkeram manusia dan menjadi bagian dari dirinya. Alkitab mengatakan pada kita tentang Musa yang memilih “lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dosa.” (Ibrani 11:25). Dosa memberi kenikmatan sementara saja, teteapi hanya untuk sementara waktu saja. Ada waktunya dosanya berbalik pada korbannya dan menjadi tuannya. Ada kisah tentang seorang penjinak binatang buas yang tinggal di London. Dia menyimpan seekor ular boa sejak ia masih kecil. Dia memeliharanya sampai ular itu menjadi besar sekali. Pada akhir pertunjukkannya, binatang itu meluncur ke depan panggung dan atas perintah yang diberikan, dia meliliti pemiliknya, lilit demi lit, sampai pada akhirnya sang penjinak hilang dari pandangan. Yang bisa dilihat hanyalah kepada monster yang mengerikan yang melambai-lambai di udara. Para hadirin bersorak-sorak dengan riuhnya, sampai tiba-tiba mereka menjadi diam dalam kengerian. Jeritan siksaan dari mangsa ular itu terdengar. Mereka mendengar retakan tulang-tulang sang penjinak ular itu satu demi satu sampai tidak terdengar lagi. Ular itu telah menjadi tuan. Orang itu terlalu sering bermain dengan ular itu. Ini adalah suatu gambaran yang jelas tentang apa yang dilakukan dosa atas mangsanya.
Apa Yang Terjadi Atas Manusia Yang Mati Dalam Dosanya? Apa sebenarnya yang terjadi atas diri orang-orang berdosa yang mati tanpa Kristus? Apakah ia tidak akan ada lagi? Apakah jiwanya tidur, atau apakah ia berada di suatu tempat dalam keadaan sadar? Apakah neraka itu ada? Sangat dimengerti bahwa orang yang belum bertobat biasanya tidak begitu suka menerima tentang keberadaan neraka. Namun, hal ini sudah jelas entahkah seseorang mempercayainya atau tidak, keadaan tersebut tidak berubah. Harus diakui bahwa topik tentang neraka adalah salah satu yang paling sulit dalam Alkitab untuk diterangkan. Billy Graham mengatakan dia biasanya mengambil waktu sepanjang malam untuk membahas soal neraka selama KKR yang diadakannya. Dia menambahkan, namun demikian, selama beberapa hari kemudian masih banyak surat datang kepada redaksi surat kabar dari orang-orang yang berdebat tentang pro dan kontra tentang topik ini. Ada yang mengajarkan bahwa kalau neraka itu ada tapi tidak kekal. Namun, harus diterangkan bahwa kata yang sama yang dipakai untuk menunjukkan kebahagian yang kekal bagi orang benar juga dipakai untuk menggambarkan kekekalan dari orang-orang yang tidak percaya.
8
Ada juga yang mengajar bahwa mereka yang menolak Kristus mempunyai kesempatan kedua. Kami hanya bisa berkata bahwa kalau hal itu benar, anehnya Alkitab membisu tentang hal itu. Di sisi lain, ayat-ayat firman berulang-ulang kali membuat pernyataan sebagai berikut, “Hari ini adalah hari keselamatan….Hari ini adalah saat perkenanan….Hari ini jikalau engkau mendengar suaraNya!” Sudah sangat jelas bahwa perlu adanya pengertian yang lebih kelas mengenai apa itu neraka dan kenapa manusia pergi ke sana. Ada orang-orang yang ekstrim telah mengajar bahwa manusia harus rela dibuang ke neraka kalau itu demi kemuliaan Allah. Tentunya ini merupakan kesalahan besar, sebab hal ini telah menjadikan Allah seperti seorang teman yang bersuka hati akan kematian orang berdosa. Sebenarnya, kebalikannyalah yang benar. Yesus berkata,”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”(Yohanes 3:16). Alkitab dengan jelas mengajar bahwa Allah sendiri telah menyediakan segala sumber, termasuk penyaliban PuteraNya supaya semua orang diselamatkan. Mari kita membahas beberapa pertanyaan tentang kematian yang biasanya ditanyakan. Atheisme percaya bahwa kalau seseorang mati, ia mati seperti seekor hewan – itulah apa yang ada padanya. Pandangan yang demikian bagaimanapun juga bertentangan dengan naluri manusia dan pengamalan dari mereka yang pernah memperhatikan orang yang meninggal. Alkitab sendiri sangat menitikberatkan dalam ajarannya bahwa roh manusia tetap sadar setelah kematian. Yesus berkata kepada perampok yang di salib bahwa “hari ini engkau akan berada bersama Aku di Fridaus.” Dia berbicara mengenai Abraham dan Lazarus dan orang kaya yang dalam keadaan sadar setelah kematian. Paulus juga sepakat dengan perkataan ini, “terpisah dari tubuh, dan ada bersama Tuhan.” Karena terbatasnya tempat kami tidak bisa mengutip banyak ayat dari Alkitab yang mengajarkan tentang kebenaran ini. Kami hanya dapat menyampaikan bukti yang begitu nyata bahwa Gereja, secara keseluruhan, di sepanjang segala zaman telah secara konsisten mengajarkan bahwa manusia itu tetap sadar setelah kematian. Pertanyaan yang sesungguhnya bukanlah apakah orang yang meninggal itu sadar, tetapi apakah mereka ada dalam keadaan damai atau dalam keadaan tidak bahagia. Banyak yang percaya bahwa surga adalah bagi orang benar, tetapi mereka tidak yakin apa yang akan terjadi atas diri orang-orang yang berdosa. Dapatkah Allah bersikap tidak baik dengan menutup pintu surga bagi mereka? Kita bertanya, akankah orang berdosa senang di surga dengan dosa-dosanya? Sewaktu di bumi ke manakah dia pergi untuk bergaul? Apakah dia suka untuk berada dalam rumah Allah? Apakah dia ditemui dalam ibadah doa? Apakah dia bersuka cita dengan merkea yang bersukacita ketika orang berdosa bertobat? Atau apakah dia lebih suka bergaul dengan orang berdosa dan yang berpikir duniawi? Tindakan seseorang di dunia ini akan memberi jawaban ke mana dia akan berada
9
nanti…orang yang tidak percaya ingin bersama-sama dengan orang yang tidak percaya, sementara orang-orang percaya rindu berada bersama dengan orang percaya. Inilah hukum daya tarik dan penolakan. Hukum tersebut bukan saja berlaku di dunia yang sekarang tetapi juga di dunia yang akan datang. Jika orang berdosa, yang mati dalam dosanya, masuk ke dalam hadirat orangorang yang kudus dan yang telah ditebus, dia pasti akan sangat tidak senang. Dia akan merasa asing dan tidak enak dalam suasana penyembahan. Dia akan lebih suka bersama-sama dengan mereka yang serupa dengan dia – yaitu orangorang yang tidak suci dan tidak kudus. Inilah sebabnya mengapa Yesus, yang waktu berbicara kepada orang-orang Yahudi yang belum bertobat dan tidak mau menerima hukum-hukumNya, berkata, “Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang.” (Yohanes 8:21). Ketika seseorang mati rohnya harus pergi ke suatu tempat. Ke manakah dia akan pergi? Ingat, yang sejenis akan menarik yang sejenis juga. Orang benar yang telah dibasuh dalam darah Yesus akan ditarik kepada perhimpunan orang benar. Orang berdosa akan ditarik kepada perhimpunan orang berdosa dan tidak suci. Kalau orang benar harus pergi ke daerah orang-orang yang belum bertobat, mereka akan sangat menderita. Untuk alasan inilah Allah telah meletakkan suatu jurang antara orang jahat dan orang benar. Hades adalah tempat bagi orang-orang yang tidak bertobat. Hukum daya tarik menarik akan menarik mereka yang belum dibasuh oleh darah Kristus ke daerah orang-orang yang berdosa. Demikianlah halnya dengan orang kaya yang diceritakan oleh Yesus di dalam Lukas 16:19-31. Sewaktu dia hidup di bumi, dia berpakaian kain ungu dan kain halus dan tiap-tiap hari makan makanan lezat. Tidak disebutkan apakah dia sorang penjahat atau seorang yang tidak baik. Tidak heran dia dipandang sebagai seorang pengusaha yang sukses. Orang kaya itu begitu tenggelam dalam kekayaan dan harta dunia sehingga dia tidak punya waktu untuk mempersiapkan diri bagi kehidupan yang akan datang. Sebaliknya, seorang pengemis bernama Lazarus, yang berbaring di pintu gerbang penuh dengan luka-luka dan berpakaian kain buruk, tidak punya siapasiapa untuk berpaling selain kepada Allah. Pada waktu dia mati, para malaikat membawanya ke Firdaus. Orang kaya itu juga mati dan dikubur, mungkin dihormati dengan upacara pemakaman yang mewah. Itulah yang menandai akhir riwayat orang kaya kalau bumi yang mencatat ceritanya; namun Kristus masih melanjutkan ceritanya lebih jauh lagi. Hanya Tuhan sendiri yang dapat membuka tabir dari dunia yang akan datang. Bibir yang paling baik dan lemah lembut yang pernah berbicara pada manusia itu menyampaikan pada kita bahwa orang kaya itu pergi ke Hades. Di sana dia menderita, bukan dengan nyala api jasmani, tetapi dari api si jahat yang ada di daerah kegelapan. Orang kaya itu dalam bentuk roh memiliki bagian yang bisa berkorespondensi dengan semua yang dia miliki sewkatu dia masih ada dalam tubuh jasmaninya.
10
Dia bisa melihat, karena dia melihat Abraham dari jauh. Dia bisa merasa; dia bisa mendengar, dia bisa bercakap-cakap; dia bisa mengecap; dia mengalami penyesalan. Dengan sia-sia, dia mengusulkan supaya Lazarus membawa pesan kepada lima saudaranya, supaya mereka berubah dan jangan datang ke tempat di mana dia berada. Orang kaya itu juga tidak mengekspresikan pengharapan sedikitpun untuk terlepas dari tempat itu. Ada suatu jurang yang dalam terletak antara dia dan tempat Lazarus berada. Pada dasarnya Hades, atau Neraka, adalah tempat pemisahan dengan Allah, suatu tempat pembuangan dari segala perkara yang jahat. Itu adalah negeri malam dan kegelapan; dan gambaran yang Alkitab berikan tentang neraka menyatakan tidak ada harapan untuk kondisi yang akan datang menjadi lebih baik. Jika sekiranya demikian, Alkitab tidak memberikan petunjuk apapun tentang hal ini. Apakah yang akan terjadi dengan orang Kristen sesudah mati? Seperti yang sudah disebutkan, Lazarus diangkat oleh para malaikat ke tempat orang-orang benar yang disebut Firdaus. Paulus menceritakan waktu ia diangkat ke Firdaus, atau langit tingkat ketiga dan perkara-perkara yang dia lihat begitu mulia sehingga ketika dia kembali dia dilarang untuk menceritakannya (2 Korintus 12:1-4). Kitab Wahyu menggambarkan Yerusalem Baru sebagai rumah masa depan bagi gereja. Gambaran yang diberikan dalam Wahyu 21 dan 22 menunjukkan bahwa sumber dari Allah yang Maha besar yang telah menjadikan Firdaus adalah di luar kesanggupan apa yang mampu dibayangkan manusia. Ada dua jalan – jalan menuju pada kehidupan dan jalan kematian. Yesus membicarakan keduanya dalam Matius 7:13-14 “Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.” Bukan setiap orang yang mengaku Kristus akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Hanya mereka yang melakukan kehendak Allah. “Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga” (Matius 7:21)
Bagaimana Kristus Bisa Menyelamatkan Aku? Kami telah memberi ruang yang cukup untuk menunjukkan konsekuensi dosa dan akibatnya terhadap orang berdosa di dunia yang akan datang. Manusia tidak dapat sepenuhnya mengerti tempat Kristus dalam rencana penebusan sampai dia lebih dahulu melihat dosa sebagai penyakit yang membinasakan. Hanya pada saat dia sadar akan kuasanya untuk mengutuk dan menghancurkan barulah dia akan mulai mencari jalan kelepasan. Kristus adalah jalan kelepasan. Dia berkata, “Akulah jalan,kebenaran dan kehidupan. Tidak ada sorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6).
11
Manusia telah mencoba berbagai cara di luar Allah untuk membawa manusia kembali kepada kesempurnaan Eden, tetaou tak satupun yang berhasil. Manusia telah jatuh, rusak dan tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Tidak ada jalan keluar lain kecuali ada seseorang yang dapat membayar hukuman dosa. Terpujilah Allah ada Satu yang bisa – yaitu Tuhan Yesus Kristus! Kristus saja yang dapat membayar hukuman itu. Ia sendiri yang memenuhi syarat untuk menjadi pengganti demi mengambil tempat orang berdosa, tetapi bagaimana Ia dapat melakukannya? Kalau Kristus mau mengambil tempat orang berdosa, Dia harus menjadi manusia, yang menjadi serupa dengan manusia. Kalau Dia mau mengalahkan pencobaan, Ia harus dicobai dalam segala segi kehidupan seperti kita. Kalau Dia mau menyediakan harga penebusan, Ia harus membayarnya dengan darahNya sendiri. Sebagaimana Petrus katakan,”Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.”(1 Petrus 1:18-19) Karena upah dosa adalah maut, kalau Kristus mau mengambil tempat orang berdosa, Dia juga harus mengalami kematian orang berdosa. Dia harus mati sebagaimana orang berdosa mati – ditinggalkan oleh Allah. Apakah Kristus melakukan hal-hal ini? Ya, dan bahkan lebih dari itu! Dilahirkan oleh perawan Maria, Dia menjadi dewasa, sama seperti halnya dengan anak manusia lainnya. Ketika Dia menjadi dewasa, Dia memberitakan Injil, memenuhi kebutuhankebutuhannya, menyembuhkan orang sakit, dicobai dalam segala segi kehidupan seperti kita, menumpahkan darahNya, mati di kayu salib untuk keselamatan banyak orang dan bangkit kembali. Ada orang yang gemetar mendengar tentang darah Yesus yang diperlukan untuk menyelamatkan umat manusia. Menurut mereka kapasitas emosional mereka dianggap “terlalu halus” untuk menerima “agama yang berdarah.” Mereka tidak bisa melihat pentingnya orang lain mati ganti mereka. Namun, mari kita melihat sebentar apa yang terjadi di tahun 1940 ketika tentara Nazi mencoba mengalahkan Inggris. Perancis dan negara-negara lainnya telah jatuh. Pada saat itu kelihatannya semua telah kalah. Banyak yang berkata bahwa tidak satupun dapat terjadi yang bisa menyelamatkan Inggris. Sekalipun demikian, sesuatu benar-benar terjadi, dan hal itu menyelamatkan bangsa itu. Para pemudalah yang berjuang dengan pesawat temput dan menghabisi angkatan udara Hitler yang bergerak cepat menghabisi Inggris dalam misi penghacurannya. Para pemuda dalam pertarungan habis-habisan itu membalas serangan-serangan pemboman yang mematikan, dan bangsa itu diselamatkan. Faktanya tetap sama, ada harga yang harus dibayar. Sebelum pertempuran Britania berakhir, bunga angkatan udara Inggris telah terbunuh. Mereka mati supaya banyak orang lain bisa hidup. Apakah orang-orang Inggris menganggap remeh pengorbanan dari para pemuda itu? Sama sekali tidak. Bangsa itu sadar
12
bahwa mereka berhutang rasa terimakasih yang mendalam yang tidak akan pernah terbayarkan. Winston Churchil dalam kata-katanya yang abadi memberikan ekspresi yang terbaik: “Never did so many owe so much to so few.” (Belum pernah begitu banyak orang berhutang begitu banyak kepada sedikit orang). Walaupun demikian ada satu pengecualian. Seluruh dunia berhutang seluruh kesempatan keselamatannya kepada Satu Orang – Tuhan Yesus Kristus. Dia menghadapi musuh seorang diri dan menyelamatkan pada saat semua yang lainnya gagal. Melalui Dialah kita memiliki pengampunan dosa dan pembebasan dari kematian kekal. Jadi mari kita menyanyikan pujian yang mengajak kita: Seperti aku apa adanya, ku tak malu Tetapi DarahMu telah tercurah bagiku Dan Engkau yang mengundangku kepadaMu Anak domba Allah, aku datang, aku datang Ada orang yang yakin Kristus bisa menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak yakin apakah Allah dapat memelihara mereka. Mereka takut kalau di tengah jalan ada pencobaan yang besar datang yang lebih dari kesanggupan mereka. Jawabannya adalah, kita diselamatkan oleh anugerah, dan kita dipelihara oleh anugerah. Allah telah menyediakan anugerah untuk sepanjang perjalanan itu, kalau kita tetap mengarahkan pandangan kita pada Kristus. Saya teringat ketika membaca tentang seorang gadis kecil yang mengadakan perjalanan yang jauh naik kereta, kereta itu menyeberangi sejumlah sungai. Air sungai yag bisa terlihat dari jauh, selalu menimbulkan keraguan dan ketakutan dalam diri anak itu. Dia tidak mengerti bagaimana kereta itu bisa menyeberanginya dengan selamat. Ketika mereka mendekat, terlihatlah jembatan yang menghubungkan jalan itu. Untuk beberapa kali hal sama terjadi. Akhirnya, dengan menarik nafas lega dan yakin, dia berkata, “Ada orang yang telah meletakkan jembatan itu di sepanjang jalan.” Demikian juga dengan kita. Kristus telah menyediakan jembatan itu di sepanjang jalan. Kenyataannya adalah bahwa keselamatan itu lebih dari suatu pembaharuan/ reformasi atau membalik lembaran baru. Ini merupakan pengalaman supranatural. Suatu perasaan lahir baru.
Apakah Artinya Untuk Dilahirkan Baru? “Jikalau seorang tidak dilahirkan kembali, Ia tidak dapat melihat kerajaan Allah.” (Yohanes 3:3) Seorang pemimpin religius Israel yang bernama Nikodemus datang kepada Yesus pada waktu malam. Dengan caranya yang dibuat-buat, dia membenarkan bahwa Yesus mungkin seorang nabi. Namun Kristus tidak memberi komentar mengenai hal ini, tetapi langsung menuju pada pokok persoalan dengan menunjukkan kepada Nikodemus keperluan pribadinya. Terlepas dari fakta
13
bahwa orang Farisi memegang jabatan tinggi dalam keagamaan, hal ini tidak bisa memberinya kepastian masuk sorga. Kecuali dia dilahirkan kembali, Yesus katakana, dia tidak bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah. Kata-kata ini mengherankan dan membingungkan orang Farisi ini. Kemudian, barulah nyata bahwa Nikodemus datang untuk mengerti apa yang Yesus maksud, sebab dia membahayakan kedudukannya di kalangan Sanhendrin untuk pergi dengan Yusuf dari Arimatea dan dengan terang-terangan menuntut tubuh Kristus untuk dikubur setelah penyaliban dan kematianNya. Kelahiran baru bukanlah suatu reformasi atau pembaharuan; melainkan suatu transformasi. Manusia tidak bisa terlepas dari dosanya dengan memutihkannya; dosa itu harus dibasuh dalam darah Yesus. Tidak ada yang bisa membuat manusia bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah. Keadaan “lahir baru” inilah yang disebut pertobatan. Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.” (Matius 18:3). Seringkali orang-orang mulai mencoba mengerjakan banyak perkara ketika mereka mulai memikirkan tentang keselamatan jiwanya. Ada yang mencari kedamaian dengan memelihara Taurat, tetapi Taurat itu tidak memiliki kuasa untuk menyelamatkan. Firman Tuhan menyatakan, “Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat” (Roma 3:20). Ada juga yang berusaha memperoleh keselamatan dengan membuang sejumlah kebiasaan yang buruk. Berhenti dari kebiasaan yang buruk itu baik, tetapi untuk melakukannya tanpa Kristus sama saja seperti berusaha membinasakan ilalang dengan memotong unjungnya. Akar-akarnya masih ada, dan ilalang tetap bertumbuh dan berkembang biak dengan sendirinya, sehingga keadaannya jauh lebih buruk dari sebelumnya. Ada orang yang mencoba mendapat keselamatan dengan cara menjadi “baik”. Apakah seseorang yang terdakwa melakukan kejahatan bisa diampuni dengan janji dia tidak akan mengulangi perbuatannya? Misalnya seseorang tibatiba berhenti dari semua dosanya – yang tidak seorangpun bisa melakukan hal ini dengan kekuatannya sendiri – dia tetap harus menerima hukuman untuk dosadosa yang telah dia lakukan. Suatu kesalahan umum yang dibuat orang setelah mereka terbukti salah adalah suatu pemikiran bahwa kalau mereka mencoba berbuat lebih baik, dan sedikit demi sedikit menjauhkan diri dari perbuatan dosa, mereka bisa mengerjakan keselamtan mereka sendiri. Seseorang tidak bisa menjadi lebih baik dengan mengurangi jumlah dosa, tetapi dengan bertobat dari semua dosanya dan percaya kepada Yesus. D.L Moody, penginjil yang terkenal, berkata begini dalam salah satu kotbahnya: “Orang-orang datang kepada saya dan merasa keberatan karena saya menyatakan bahwa Allah dapat menyelamatkan seseorang saat itu juga. Mereka mengatakan kepada saya bahwa orang itu harus diselamatkan secara bertahap. Sedikit demi sedikit seseorang dibawa kepada anugerah. Ini omong kosong.
14
Misalnya seseorang datang kepada saya dan berkata, “Tuan Moody, Saya dalam keadaan yang parah. Saya telah mencuri $1500 dari atasan saya. Apa yang harus saya lakukan? Akankah saya berkata kepada atasan saya untuk memikirkannya lagi dan tidak segera membuat perubahan? Haruskah saya berkata bahwa tahun depan dia hanya mencuri $1000 dan tahun yang berikutnya $500, dan dalam tiga atau empat tahun dia hampir-hampir tidak akan mencuri sama sekali? Tentu saja saya tidak akan mengatakan demikian kepada orang itu. Pertobatan dan iman dalam Kristus adalah suatu tindakan yang seketika.”
Apakah Pertobatan Itu? Kenyataannya adalah manusia harus bertobat; mereka harus dilahirkan kembali. Mereka harus menerima kehidupan baru. Sebagaimana Rasul Paulus katakan,”Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu , sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2 Korintus 5:17) Keunikan dan kemulian dalam Kekristenan inilah yang memberi suatu kehidupan yang sepenuhnya baru kepada seseorang. Ada yang telah menjalani kehidupan yang sangat berdosa. Mereka telah menjadi begitu jahat sehingga mereka hampir tidak bisa mengampuni diri mereka sendiri. Sewaktu mereka melihat ke belakang atas tahun-tahun yang terbuang, mereka jadi membenci masa lalu mereka. Apakah jawabannya? Hanya di dalam Kristus ada jawaban. Di dalam Dia, kita mati kepada kehidupan yang lama dan dilahirkan baru kepada hidup yang baru. Kita sepenuhnya menjadi ciptaan baru dalam Kristus Yesus. Di sinilah sering kali orang membuat kesalahan yang besar. Mereka tidak menganggap diri sendiri berdosa. Seperti orang Farisi, mereka menganggap diri mereka benar. Dosa yang terbesar bukanlah membunuh, mencuri atau berbuat zinah, sekalipun semua dosa ini jahat. Dosa yang terbesar ialah menolak Kristus sebagai Juruselamat. Kristus mengampuni pembunuh; Kristus mengampuni pelacur, tetapi apa yang bisa Dia lakukan terhadap mereka yang menganggap remeh darahNya yang telah tertumpah? Sebagaimana penulis Ibrani berkata, “Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi. Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?” (Ibrani 10:28-29) Orang-orang telah salah paham mengenai pertobatan mereka. Ada yang mempunyai pengalaman emosi yang mendalam ketika mereka diselamatkan, dan tentu saja emosi memiliki bagiannya sendiri dalam pertobatan. Namun, merupakan hal yang salah kalau seseorang mengharapkan pengalamannya sama persis dengan orang lain. Ada unsur dasar yang perlu bagi semua pertobatan: suatu perubahan hati. Kalau dulu seseorang telah hidup menurut kemauannya sendiri, sekarang dia rindu untuk menyerahkan kemauannya kepada Kristus. Ada pertobatan yang terjadi karena akibat dari krisis yang besar. Mungkin
15
seseorang mengalami kehilangan atau kekecewaan yang besar. Pada masa-masa membutuhkan, dia berpaling kepada Allah. Kadang-kadang ketika orang yang kita kasihi diambil, kekosongan hidup tanpa Allah baru terasa. Keadaan-keadaan ini mungkin terjadi yang akhirnya menghasilkan petobatan yang penuh kuasa dan dramatis. Bertahun-tahun yang lalu, ada orang yang dikenal sebagai orang yang menentang Injil dengan keras, dan meskipun demikian, dia tiba-tiba diuahkan, ditransformasikan. Dia menjadi salah satu pengikut Kristus yang setia. Orang ini adalah Rasul Paulus. Namun benar juga bahwa ada banyak orang yang tidak memiliki pengalaman yang dramatis seperti itu, tetapi telah bertobat dengan sungguh-sungguh. Seringkali orang-orang semacam ini merasa gelisah karena mereka tidak merasakan apa yang sepertinya dialami orang lain. Cukup sering hal ini terjadi karena orang-orang ini telah menjadi Kristen sejak dalam tahap awal hidup mereka. Hal ini menjelaskan mengapa mereka tidak sampai terjerumus ke dalam dosa seperti yang dialami orang lain. Hal ini tidak perlu membuat mereka takut. Tidak ada keuntungannya seseorang harus tenggelam dulu dalam dosa sebelum dia datang pada Kristus. Suatu perubahan hati yang sesungguhnya adalah satu-satunya unsur yang penting dalam pertobatan. Banyak orang yang percaya sebatas intelektual saja terhadap Injil. Mereka bisa menerima Kristus sejauh pada kesadaran dalam mental mereka, tetapi pertobatan itu tidak cukup dalam untuk menghasilkan perubahan. Gereja penuh dengan orang-orang yang belum bertobat dengan sungguh-sungguh. Pada dasarnya kehidupan mereka belum berubah. Mereka belum mengalami kasih yang sesungguhnya bagi Kristus, dan juga tidak memiliki kebencian yang mendalam terhadap dosa, tidak juga ada penyerahan hidup yang sesungguhnya secara total kepada Allah. Apakah sesungguhnya arti percaya dalam Kristus? Ada sebuah kisah tentang seorang yang terkenal bisa berjalan di atas tali yang menyeberangi air terjun Niagara di atas seutas kabel. Ini kisah yang sudah berulang kali diceritakan, tetapi hal ini akan menggambarkan hal yang ingin kami sampaikan. Ketika orang yang terkenal itu mengumumkan rencananya yang berani itu, orang menyangka dia sudah gila. Banyak yang berkata bahwa dia akan kehilangan nyawanya dalam mencoba melakukan hal tersebut, tetapi ada seorang wanita tua yang menyatakan bahwa ia mengenal orang tersebut. Dia yakin bahwa dia akan sanggup menyeberang dengan selamat, dan dia memang berhasil! Berikutnya, dia mengumumkan bahwa dia akan berjalan menyeberangi kabel dengan mendorong kursi beroda di depannya. Sekali lagi para penonton ragu, tetapi wanita tua itu yakin. “Saya percaya dia bisa melakukannya,” dia berkata. Sekali lagi, orang itupun berhasil. Sekarang, untuk ketiga kalinya, dia berkata dia akan menyeberang dengan membawa orang di kursi roda itu! Dia heran, dia tidak menemukan seorangpun yang mau memenuhi permintaannya. Akhirnya seseorang mengusulkan supaya dia bertanya kepada wanita tua yang sudah begitu yakin mempercayai orang ini; dia mungkin akan memenuhi tawaran
16
itu. Namun, apapun dari Sorga atau Bumi tidak akan bisa meyakinkan wanita itu untuk naik ke kursi roda tersebut. Dia ternyata memilki iman dalam kepalanya dan bukan dalam hatinya. Wanita itu percaya bahwa orang tersebut akan berhasil menyeberang dengan orang lain di kursi roda itu asalkan bukan dengan dia. Ada banyak orang memiliki iman di kepala, tetapi bukan dalam hati kepada Kristus. Mereka percaya bahwa Dia sanggup menyelamatkan orang lain, tetapi tidak sanggup menyelamatkan mereka. Apakah suatu pertobatan itu terjadi dengan dramatis, atau terjadi secara diam-diam, hasil akhirnya akan sama. Pandangan seseorang terhadap kehidupan akan diperbaharui. Akan terjadi perubahan terhadap hal-hal yang dikasihinya. Akan terjadi perubahan dalam cara hidupnya. Seseorang tidak mengubah cara hidupnya supaya diselamatkan. Melainkan cara hidupnya menjadi berubah karena dia menemukan pelayanan Kristus jauh lebih menarik.
Bagaimana Caranya Seseorang Menjadi Kristen? Kita telah melihat pentingnya pertobatan, sebab seseorang tidak dapat menjadi seorang Kristen yang sejati tanpa pengalaman ini. Pertanyaan adalah, bagaimana seseorang bisa bertobat? Jawabannya hanyalah satu kata – pertobatan. Pertobatan artinya berputar arah, meninggalkan dosa. Itu berarti menyerahkan kehidupannya dengan segenap hati kepada Kristus. Pertobatan tidak pernah menjadi suatu topik yang populer karena selalu menyampaikan sesuatu yang menimbulkan pertentangan tajam dengan kesombongan manusia. Sebagai orang berdosa, ketika seseorang melihat kesalahannya dengan mata kepalanya sendiri, hal ini tidak didisain untuk membuat dia merasa nyaman atau senang. Posisinya hampir sama seperti seseorang di dalam pengadilan yang telah diadili dan terbukti bersalah. Hanya ada satu perbedaan di sini: sementara orang tersebut harus menjalani hukumannya, Allah sudah menyediakan Seorang Pengganti utuk posisi orang berdosa itu…Seseorang yang akan membayar hukuman orang berdosa itu. Langkah pertama adalah dia harus mengakui kesalahannya; dia tidak boleh menganggap remeh dosa-dosanya. Kristus yang telah memberi kehidupanNya untuk menggantikan orang-orang berdosa itu bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng. Ada dua orang yang telah bersahabat dan berteman sejak dari masa mudanya berjumpa dalam pengadilan. Yang satunya seorang hakim, yang lainnya seorang terdakwa. Perkara itu diusut dan terdakwa terbukti bersalah. Apakah hakim itu dengan mempertimbangkan persahabatan mreka akan bisa mengubah hukuman tersebut? Tidak, dia tetap harus menjalankan tugasnya; keadilan harus ditegakkan dan hukum negara harus ditaati. Dia menjatuhkan hukuman, empat belas hari bekerja keras atau denda $50. Orang yang terhukum itu tidak mempunyai apaapa untuk membayar, jadi penjara sudah menanti. Segera setelah hakim itu menjatuhkan hukuman, dia bangkit dari kursinya, melepaskan jubahnya, turun
17
dan membayar denda orang terhukum itu. Kemudian dia berkata, “John, mari pulang ke rumah denganku untuk makan malam bersama.” Suatu hari datanglah beberapa orang kepada Yesus dan menceritakan tentang sejumlah orang-orang Galilea yang telah dijatuhi hukuman oleh Pilatus. Yesus bertanya kepada mereka apakah mereka menanggap orang-orang ini sudah menjadi terlalu besar dosanya untuk menderita seperti itu dalam kematiannya. Dia juga memberi perhatian kepada sejumlah orang lainnya yang telah mati karena menara Siloam yang runtuh atas mereka. Apakah semua orang ini adalah orangorang yang paling berdosa karena semua hal ini terjadi atas mereka? Perhatikan jawaban yang Yesus berikan: “Yesus menjawab mereka:’Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! KataKu kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian’” (Lukas 13:2-3) Apakah manusia mati akibat kecelakaan, atau kematian yang wajar, atau karena kejahatan yang mereka lakukan, nasib mereka akan sama – kecuali mereka bertobat. Di seluruh Alkitab pertobatan selalu diberitakan. Yohanes Pembaptis, “suara yang berseru di padang belantara,” keluarlah berita pertobatan. Yesus mengutus murid-muridNya pergi, memerintahkan mereka untuk mengabarkan orang-orang untuk bertobat. Pada hari Pentakosta, Petrus berkotbah dengan mengatakan, “Bertobatlah dan hendaklah kamumasing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.” (Kisah Rasul 2:38). Sekalipun pertobatan berarti menyesali dosa-dosa kita, artinya lebih dalam dari itu. Ada yang menyesali dosa-dosanya di masa lampau, tetapi tidak cukup untuk mengubah cara hidup mereka. Pertobatan yang sesungguhnya berarti menyesali dosa dan berpaling dari padanya. Ada sebuah cerita tentang seorang petani yang berdoa, “Tuhan, aku orang berdosa. Aku telah mencuri 47 geroak rumput kering dari petani Green. Tuhan jadikanlah itu 50, sebab aku akan mencuri 3 gerobak lagi besok.” Petrus telah melakukan dosa yang parah ketika dia menyangkal Tuhannya, tetapi dia bertobat dengan sungguh-sungguh. Sedangkan Yudas, mengalami penyesalan yang amat mendalam atas perbuatannya yang jahat, tapi tidak bertobat. Berbagai gereja memiliki cara-cara yang berbeda dalam menangani orangorang berdosa. Ada gereja yang mengharapkan orang-orang yang bertobat itu menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di bangku sembahyang. Ada juga yang meminta calon itu berdiri dan berdoa. Metode yang dipakai tidak akan terlalu banyak membuat perbedaan. Hal yang paling penting adalah apakah orang tersebut sungguh-sungguh bertobat. Apakah Roh Allah menjangkau sampai ke dalam hati nurani mereka? Air mata pertobatan merupakan tanda yang baik. Pertobatan seringkali disertai dengan pengalaman yang luar biasa yang melibatkan emosi.
18
Orang pemungut cukai itu menepuk-nepuk dadanya dan berkata, “Ya Allah, kasihanilah hamba, orang berdosa ini.” Pertanyaan yang penting adalah, apakah kita sudah sungguh-sungguh bertobat? Apakah kita membenci dan meninggalkan dosa yang dulunya kita sukai? Apakah kitas sudah bertekat untuk berpaling dari padanya untuk selama-lamanya? Pekerjaan Roh Kudus dalam pertobatan sangat penting. Itulah sebabnya doa sangat perlu dalam hubungannya dengan usaha untuk kebangunan rohani. Tanpa kuasa Roh Kudus yang mampu menginsafkan orang, seorang pengkotbah berbakat bisa menghasilkan suatu pemahaman yang masuk akal mengenai kebenaran Injil, suatu hasil yang bisa juga dicapai oleh seorang ahli pidato politik. Banyak pembicara umum yang hebat, yang dulunya dikenal sebagai pemberontak, bisa membuat pendengar tertawa dan menangis menurut kehendaknya, tetapi mereka tidak mampu membuat orang bertobat. Itu adalah pekerjaan Roh Kudus atas Firman yang menghancurkan hati yang keras dan menyebabkan orang melihat dirinya sendiri dalam keadaan yang sesungguhnya. Namun keinsafan belum cukup. Felix gemetar ketika Paulus berkotbah tentang kebenaran dan penghakiman yang akan terjadi nanti, tetapi keinsafan saja tidak cukup membuat dia untuk berpaling dari dosa. Sebaliknya, ia berkata pada Paulus, “apabila ada kesempatan baik, aku akan menuruh memanggil engkau.” (Kisah Rasul 24:25). Kesempatan yang baik itu tidak pernah datang bagi Felix. Demikian juga hal sama dengan Raja Agripa yang berkata kepada Paulus,”Hampir-hampir saja kau yakinkan aku mejadi orang Kristen!”(Kisah Rasul 26:28). Jadi, sejarah menyampaikan kepada kita bahwa Agripa tidak pernah betul-betul diyakinkan. Pertobatan ada sesuatu yang secara total mengubahkan kehidupan seseorang. Billy Graham, dalam bukunya yang luar biasa, Peace with God (Damai dengan Allah), membuat pernyataan yang menarik perhatian mengenai menjalani ibadah sebagai hal yang biasa yang banyak ditemukan dalam banyak gereja kita zaman ini: “Kita mempunyai beratus-ratus orang di Amerika yang namanya tercatat sebagai anggota gereja. Mereka pergi ke gereja dan menopang segala aktivitasnya. Mereka bersalaman dengan pendeta setelah kebaktian, dan menyatakan betapa luar biasa kotbah yang disampaikan. Mereka boleh berbicara dalam bahasa orang Kristen, dan banyak dari mereka yang mampu mengutip cukup banyak ayat-ayat Firman yang mereka pelajari, tetapi mereka belum pernah mengalami pertobatan yang sesungguhnya. Mereka memiliki suatu sikap “masa bodoh, kalau tidak mau ya sudah” terhadap agama, Mereka berpaling kepada Allah dan berdoa ketika mereka terjepit, tetapi pada waktu yang lain mereka tidak terlalu memikirkannya. Alkitab mengajarkan bahwa ketika seseornag datang kepada Kristus, suatu perubahan terjadi yang akan terlihat dalam segala hal yang dia lakukan.” “Tidak ada satu ayat pun di dalam Alkitab yang menunjukkan bahwa anda dapat menjadi orang Kristen dan hidup sesukanya. Ketika Kristus masuk dalam hati manusia, Dia menghendaki supaya Ia menjadi Tuhan dan Tuan. Dia menghendaki
19
penyerahan yang sepenuhnya. Dia menghendaki suatu pengendalian atas proses intelektual seseorang. Dia menghendaki tubuh kita hanya tunduk kepada Dia dan hanya Dia saja. Dia menghendaki seluruh talenta dan kemampuan anda. Dia menghendaki seluruh pekerjaan dan kerja keras dilakukan dalam namaNya.”
Iman Dalam Kristus – Jalan Menuju Keselamatan Orang yang telah bertobat siap untuk keselamatan. Pertobatan adalah bagian manusia. Setelah bertobat, dia harus mengijinkan Allah untuk melakukan bagianNya. Bahkan orang berdosa yang telah bertobat tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Ia harus percaya sepenuhnya pada kenyataan bahwa Allah telah menyelesaikan keselamatan untuk dia – pekerjaan penebusan yang sudah selesai di Kalvari. Apakah maksud dari ungkapan”Pekerjaan Kristus yang sudah selesai”? Itu menunjuk pada perkataan Kristus di kayu salib ketika Dia berkata,”Sudah selesai.” Itulah rencana keselamatan yang pada saat itu telah sepenuhnya digenapi. Tidak ada lagi pekerjaan yang harus dilakukan. Manusia tidak bisa memperbaikinya; dia tidak bisa menjadikan dirinya lebih baik; dia tidak bisa memperoleh keselematan dengan jalan apapun. Keselamatan menjadi milik kita hanya karena hal itu merupakan pekerjaan penebusan yang sudah selesai di Kalvari. Menerima Kristus tidak boleh menjadi pengalaman yang sementara. Itu harus menjadi keputusan yang mutlak. Harus ada penyerahan hidup yang total kepada Kristus. Sama seperti seorang tentara yang baik yang dipanggil untuk mengabdi kepada negaranya menemui kesukaran dan bahaya, demikianlah laskar salib itu terus maju dan tidak pernah mundur. Dia telah membakar semua jembatanjembatan di belakangnya. Dia digerakkan oleh suatu tujuan yang tidak bisa diubah, yang baik oleh kesukaran atau cobaan hidup tidak bisa mengubahnya. Resolusi dalam hidupnya adalah apapun yang terjadi, hidup atau mati, tenggelam atau berenang, keputusannya adalah mengikut Kristus seumur hidupnya. Seseorang tidak boleh mengatakan, “Aku akan mencobanya dulu, dan lihat saja nanti apakah ini seperti yang aku harapkan.” Yesus berkata,”Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.” (Lukas 9:62). Ketika seseorang mengijinkan keraguan masuk dalam pikirannya, berarti dia mengalahkan dirinya sendiri dan menjadi mangsa empuk bagi musuh. Iman adalah hal yang membedakan manusia dari binatang. Binatang makan, minum, berteman tetapi tidak memiliki kpaasita untuk mengenal Allah. Ia tidak memiliki kemampuan untuk sadar akan penciptanya. Hal ini hanya diberikan pada manusia. Sangat disayangkan ada orang yang tidak mempunyai iman. Mereka makan, minum, mereka membagikan berkat-berkat kehidupan, tetapi mengenai iman, mereka tidak lebih dari binatang. Nikita Khruschev, sewaktu dia masih berkuasa, dengan cara yang mengejek
20
dia meminta astronot-astronot yang dia kirim untuk mengorbitm “untuk mencaricari Allah.” Ketika kemudian mereka menjawab bahwa mereka tidak bisa menemukan Allah di atas sana, mereka disuruh tetap mencari – mungkin saja mereka akan melihat Dia. Tentu saja, mereka tidak pernah melihat Allah. Manusia tanpa iman tidak dapat melihat Allah. Kesederhanaan keselamatan terlihat dalam pertobatan pencuri di kayu salib. Ketika dia memperhatikan Juruselamat menderita dalam kesakitan, namun Ia tetap menunjukkan belas kasihanNya yang mendalam kepada umat manusia dengan berdoa bagi musuh-musuhNya, dia menjadi yakin bahwa Yesus adalah Kristus. Dia memarahi temannya, seorang pencuri yang lainnya, karena tidak menunjukkan penyesalan, dan menyatakan bahwa apa yang mereka derita itu adil karena dosa-dosa mereka., Dia yang tergantung di antara mereka tidak bersalah. Dia kemudian berkata kepada Yesus, “Tuhan ingatlah akan aku, ketika Engkau datang dalam kerajaanMu.” Tuhan berkata kepadanya,”Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” Sesederhana itu. Sangat jelas bahwa pencuri yang mati itu tidak mempunyai jasa apapun. Namun, Kristus berjanji bahwa orang itu akan ada bersama dengan Dia hari itu juga di Firdaus. Bagaimana ini mungkin terjadi? Hal ini disebabkan oleh pekerjaan yang sudah selesai di Kalvari. Seperti yang sudah kami sampaikan, bahwa ada orang yang kelihatannya tidak memiliki iman. Namun demikian Alkitab menyatakan bahwa semua manusia terlahir dengan suatu takaran iman. Kita tidak akan sanggup menjalani urusan hidup untuk satu hari pun kalau bukan karena iman. Orang-orang dengan tidak ragu lagi berjalan masuk ke dalam pesawat jet untuk bepergian ke kota yang jauh. Jika awak kabin gagal mengambil tindakan pencegahan, memperhatikan peraturan keselamatan yang ada, atau mengikuti arahan dengan jelas dari petugas komunikasi, maka semua penumpang bisa kehilangan nyawanya. Namun, orangorang itu memiliki iman; mereka meyakini bahwa awak kabin yang telah terlatih penuh dalam ilmu navigasi akan membawa mereka dengan selamat ke tempat tujuan. Semua orang, baik orang kudus maupun orang berdosa memiliki iman; tetapi ada beberapa yang tidak memiliki iman dalam Allah. Karena itu, waktu kami berkata bahwa seseorang telah kehilangan imannya, yang kami maksud adalah dia telah kehilangan iman kepada Allah. Tadinya dia memiliki iman. Sangatlah alami bagi seorang anak untuk percaya. Yesus berkata,” Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.”(Matius 18:3). Justru setelah seseorang menjadi semakin tua dan datang dengan keraguraguan, bersikap skeptis dan dosa dalam hidup mereka, inilah yang menyebabkan mereka kehilangan iman. Ada orang yang merasa bahwa mereka harus mengerti segala sesuatu tentang Allah sebelum mereka menerima keselamatan. Ini adalah teori yang tidak masuk akal. Ada banyak perkara yang tidak bisa dipahami oleh pikiran kita yang terbatas.
21
Kita tidak bisa memahami bagaimana Allah menciptakan dunia ini dari sesuatu yang tidak ada. Kita tidak mengerti mengapa Allah sudah dari dulu senantiasa ada. Namun, Ciptaan menunjukkan bahwa pasti ada Penciptanya. Waktu menunjukkan bahwa kekekalan itu sudah ada sejak lama. Iman dalam Allah adalah perkara yang sederhana. Yaitu suatu kepercayaan yang sederhana dalam kebaikannya. Apa yang Allah katakan itu benar adanya. JanjiNya tidak akan gagal, dan Dia tidak menciptakan manusia dan memberinya janji penebusan hanya untuk mengejeknya. Dia adalah Allah yang berkuasa untuk mewujudkan sesuatu menjadi ada yaitu alam Semesta yang luar biasa ini yang bukan salahnya ada dalam kondisi yang tidak bisa ditebak. Sebagaimana seorang bapa ingin anaknya mempercayai dia, demikian juga Allah rindu anak-anakNya mempercayai Dia. Apakah Iman Itu? Suatu hari seorang gadis cilik bertanya kepada ayahnya apa yang dimaksud oleh pendeta ketika dia berbicara tentang iman. Ayahnya meminta dia untuk menunggu jawabannya. Beberapa hari kemudian, sang ayah sedang mengerjakan sesuatu di gudang penyimpanan bawah tanah. Pintu masuknya adalah sebuah panel di lantai. Anak itu memanggil ayahnya yang ada di bawah, “Bolehkan aku turun ke bawah ayah?” “Ya,” jawabnya. Gadis cilik itu mulai masuk tetapi dia lihat tangganya sudah tidak ada. “Aku tidak bisa turun.”katanya. “Tangganya tidak ada.” “Melompatlah,”kata ayahnya. “Tapi aku tidak bisa melihat apapun,”jawab anak itu. “Ayah akan menangkapmu,”kata ayahnya. “Yah, aku tidak bisa melihat ayah,”jawab anak itu. “Tapi Ayah bisa melihatmu,”adalah jawaban ayahnya. “Lompatlah dan aku pasti menangkapmu. Tangan Ayah sudah terbuka lebar sekarang.” Anak itu tidak ragu lagi. Dia yakin ayahnya ada di bawah siap untuk menangkapnya, sekalipun dia tidak bisa melihatnya. Dia melompat dan ditangkap dengan selamat di lengan ayahnya. Demikian juga dengan iman. Jalan itu nampaknya gelap. Kita tidak bisa melihat Allah, tetapi Allah ada di sana, siap untuk menerima kita ketika kita datang menghampiri Dia. Pada waktu kita menerima Dia dengan iman, kita merasakan lengan yang kekal itu memeluk dan memegang kita erat-erat. Ketika kita datang pada Kristus, hal sama terjadi. Kita memang mempercayai; Kristus melakukan mujizat keselamatan. Sungguh ini adalah mujizat. Sesuatu yang nyata terjadi. Kita telah berpindah dari kematian kepada kehidupan; ada sifat yang baru. “Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”
Panggilan Allah Yang Penuh Kasih Dorongan yang terbesar bagi manusia untuk kembali kepada Allah adalah panggilan kasihNya yang mengherankan itu. “Karena begitu besar kasih Allah
22
akan dunia ini sehingga Dia mengaruniakan…” Allah memanggil orang-orang berdosa karena Dia mengasihi mereka. Seorang hamba Tuhan menyampaikan tentang seorang anak muda yang dia jumpai pada suatu hari ketika dia bepergian dengan kereta api. Dia memperhatikan bahwa anak muda itu nampaknya tertekan dan dalam kondisi gelisah. Beberapa saat kemudian, hamba Tuhan itu mulai bercakap-cakap dengan dia. Dia sampaikan kepada anak muda itu bahwa dia kelihatannya tertekan dan dia mau menolongnya. Pada mulanya anak muda itu kelihatannya enggan berbicara, tetapi kemudian dia memutuskan untuk mecurahkan beban hatinya. Dia bercerita bahwa dia telah menjalani hidup yang semaunya sendiri dan telah menyebabkan orangtuanya susah karenanya. Apabila orang tuanya dengan penuh kasih saying meminta dia untuk mengubah jalan hidupnya, dia dengan kemarahan yang meluap-luap menyatakan pada orang tuanya bahwa dia meninggalkan rumah dan tidak akan pernah lagi memasuki pintu rumah mereka. Dia meninggalkan orang tuanya dalam keadaan hancur hati dan berduka. Seperti anak yang terhilang, dia telah mengejar jalan hidupnya sendiri selama beberapa tahun lamanya, memuaskan dirinya dalam, yang dia pikir, kesenangan duniawi. Sekali lagi, seperti anak yang terhilang, saat kemalangan menimpa dirinya, dan dia mulai teringat akan ibu dan bapanya yang telah dia perlakuan dengan sangat tidak hormat. Perenungan atas segala perbuatannya yang salah di masa lalu telah membuat dia sadar bahwa dialah yang salah dan menjadi pahit. Dia merasakan suatu kerinduan dalam hatinya untuk kembali ke rumah dan membuka lembaran baru. Tapi kemudia dia teringat bagaimana dia telah berkata pada orangtuanya bahwa dia tidak akan pernah menginjak rumah itu lagi. Dia berpikir bahwa orangtuanya tidak mau menerimanya kembali apalagi setelah perlakuannya kepada mereka. Setelah beberapa waktu lamanya, dia memutuskan untuk menulis surat pada orangtuanya dan mengakui semua kesalahannya, bersedia untuk kembali kalau mereka masih menginginkan dia. Sekarang, dia tidak yakin kalau mereka masih menginginkan dirinya. Di dalam surat, dia telah menginformasikan bahwa dia sedang dalam perjalanan pulang dengan kereta api, tetapi telah membeli karcis untuk tempat perhentian yang lebih jauh. Karena rumah mereka dekat rel keret api, dia meminta mereka untuk memasang tanda isyarat yang bisa terlihat sewaktu kereta itu lewat. Tanda isyarat itu berupa saputangan yang diikatkan ke sebuah ranting pohon yang tumbuh di antara rumah mereka dan rel kereta. Kalau kereta lewat dan dia bisa melihat saputangan itu di pohon, maka anak muda itu akan tahu bahwa dia masih diinginkan. Kalau dia tidak melihat tanda itu, dia akan mengerti dan dia akan meneruskan perjalanannya. Sementara anak muda itu menyelesaikan ceritanya, kereta sudah hampir sampai di kota. Tiba-tiba dia menyadari bahwa ketika mereka tiba di sekitar tikungan, dia akan dapat terlihat dari rumahnya yang lama. Karena diluapi dengan emosi perasaannya, dia berkata kepada orang yang menemaninya itu, “Oh pak,
23
tolong lihatlah bagiku. Aku tidak sanggup. Tolong lihat dan sampaikan apa yang engkau lihat.” Hamba Tuhan itu memandang keluar melalui jendela dan berkata,”Anak muda, aku melihat rumah yang engkau jelaskan itu. Aku juga melihat sepasang orang tua berdiri di tangga, menaungi mata mereka dengan tangannya sambil melihat ke arah sini dengan penuh perhatian.” Anak muda itu menjawab,”Oh pak, tapi apakah anda melihat saputangan di pohon itu?” Hamba Tuhan itu menjawab,”Cepat Nak, lihatlah sendiri! Bukan hanya satu tapi ada banyak saputangan di atas pohon itu yang diikatkan di setiap cabang pohon!” Allah telah mempergunakan berbagai cara yang memungkinkan untuk membiarkan manusia mengenal kasihNya kepada mereka. Ada juga banyak saputangan melambai pada setiap cabang Pohon Kehidupan. “Barangsiapa mau biarlah dia datang dan minum air kehidupan itu dengan cuma-cuma.”
Bagaimana Hidup Untuk Kristus Apa yang terjadi setelah anda menerima Kristus? Sama seperti bayi yang baru belajar berjalan dalam dunia ini, demikian pula halnya dengan bayi atau pemula dalam Kristus harus belajar berjalan secara rohani. Di sini ada beberapa perkara yang penting bagi seorang petobat baru yang baru memulai kehidupan Kekristenan. Pertama, carilah gereja yang baik rohaninya. Kristus berkata kepada muridmuridNya, “dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya.” (Matius 16:18). Kristus membentuk Jemaat (Gereja), dan orang-orang percaya harus menjadi bagian di dalamnya. Dengan kata lain, orang-orang Kristen harus menghadiri gereja. Sementara ada baiknya mendengarkan program rohani melalui radio atau televisi, tetapi semuanya ini tidak boleh menggantikan kehadiran kita di rumah Allah. Ada orang yang berpindahpindah gereja. Hal ini tidak bagus. Sangatlah penting untuk menemukan gereja lokal di mana anda memiliki kesempatan terbesar untuk pertumbuhan rohani. Kedua, memulai kehidupan doa yang teratur. Tidak ada orang Kristen yang bisa bertumbuh jika dia bukan orang yang suka berdoa. Allah adalah Allah yang menjawab dia. Melihat doa yang dijawab merupakan salah satu sukacita yang terbesar dalam kehidupan orang Kristen. Doa harus dilakukan secara konsisten. Orang harus menetapkan waktu, dan berdoa tiap hari. Hidup tanpa doa berarti hidup tanpa kuasa. Jemaat mula-mula memilki jam doanya sendiri (Kisah Rasul 3:1). Kristus sendiri memberi banyak waktu untuk berdoa. Mungkin mula-mula nampaknya doa kita lemah, tetapi saat anda terus lanjutkan, anda akan temukan bahwa anda bisa berdoa lebih efektif. Pada waktunya, anda akan menanti-nantikan sesi doa dengan sukacita dan kesukaan. Ketiga, bacalah Alkitab dengan teratur. Yesus berkata,”Manusia tidak hidup dari roti saja tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Matius 4:4).
24
Seperti halnya tubuh jasmani anda memerlukan makanan, begitu juga jiwa anda harus diberi makan. Kita bertumbuh secara rohani dengan membaca Firman Allah. Mungkin yang terbaik adalah dengan mulai membaca kitab Injil dan Mazmur. Pertama-tama anda mungkin tidak akan memahami semua yang anda baca dalam Alkitab, tapi jangan putus asa. Sementara anda terus lanjutkan membaca, minat anda akan bertumbuh, dan Alkitab tidak akan pernah gagal menjadi sumber berkat dan yang membangun. Keempat, bersaksi bagi Kristus. Pergunakanlah hikmat dalam memberi kesaksian, tetapi biarkan dunia tahu di mana pendirian anda. Untuk hal itu anda disegani. Kristus berkata,”Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakauinya di depan BapaKu yang di sorga.”(Matius 10:32). Dan jangan pernah lupa bahwa anda memberi kesaksian melalui hidup yang anda jalani, sama seperti halnya perkataan anda. Sangat menakjubkan kuasa kesaksian orang Kristen yang baru bertobat atas orang-orang berdosa. Baptisan air adalah kesaksian; selain memberi kesaksian akan kematian kita dengan Kristus, baptisan juga merupakan pengakuan di hadapan umum dari iman kita. Yesus berkata,”Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan; tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.” (Markus 16:16). Baptisan air adalah kesaksian anda kepada dunia bahwa anda sekarang ini milik Kristus. Tidak ada sukacita yang lebih besar selain dari memenangkan jiwa bagi Kristus. Firman berkata,”Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.” (Daniel 12:3). Kelima, jadilah orang Kristen sejati. Kehidupan Kristen itu lebih dari sekedar sebuah profesi; ini merupakan kepemilikan. Banyak yang kelihatannya berpikir bahwa agama yang sejati adalah hanya yang memiliki theologia yang benar. Walaupun penting mempercayai doktrin yang benar, theologi saja atau hanya pengetahuan yang sampai di kepala saja tidak cukup. Kita harus punya Kristus dalam hati kita. Kita harus mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan pikiran. Kita harus lebih dari pada itu; kita harus mengasihi sesama manusia, orang di sekeliling kita seperti kita mengasihi diri sendiri. Yesus berkata,”Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”(Yohanes 13:35). Tidak aturan yang lebih baik dari peraturan utama ini,”Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.” (Matius 7:12). Keenam, topanglah Injil. Ketika Yakub menerima penglihatan di Betel, dia bernazar untuk membayar perpuluhannya kepada Tuhan (Kejadian 28:20-22). Suatu berkat khusus merupakan janji bagi umat-umat Allah yang dengan setia membawa perpuluhan mereka (Maleakhi 3:6-8). Perintah yang kita dari Tuhan ada dua bagian: memberi bagi pengabaran Injil, dan kita sendiri memberitakan Injil. Yesus berkata,”Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi seluruh bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”(Matius
25
24:14). Kita semua harus menjadi orang Kristen yang mengabarkan Injil. Ketujuh, jadilah orang Kristen yang dipisahkan. Dengan kalimat ini, kami tidak bermaksud bahwa seseornag harus menjadi ganjil dan aneh. Ada orang yang beranggapan bahwa terlihat murung dan sedih itu rohani. Seorang Kristen yang sejati harus bersinar dan ceria. Bukanlah kehendak Allah untuk umatNya selalu berduka atau melankolis. Yesus sendiri berkata, “Jangan menjadi seperti orang munafik, dengan muka sedih.” Bagaimanapun juga ornag-orang Kristen akan mengalami cobaan dan seringkali cobaan itu berat. Ada iblis yang nyata yang selalu berusaha melawan dan merintangi anak-anak Allah. Namun dengan iman anda menang dan hidup mengatasi serangan-serangan iblis. Jangan berjalan dengan perasaan, sebab perasaan hanya sementara dan bisa berubah. Sebaliknya, berjalanlah dengan Firman Allah yang selalu tetap; tidak pernah berubah. Minta kepada Allah untuk memenuhi anda dengan RohNya, karena dengan kuasa RohNya kita mampu menjalani hidup Kristen yang berkemenangan. Sekali anda telah membuat keputusan yang besar, jangan pernah lagi menoleh ke belakang. Setelah melakukan semuanya ini, tetaplah berdiri teguh. Ada sukacita yang nyata dalam melayani Kristus dalam hidup ini, dan di dunia yang akan datang anda akan mewarisi hidup yang kekal.
Terimalah Kristus Sekarang Sudahkah anda menerima Kristus? Banyak orang bermaksud untuk mengambil keputusan menerima keselamtan dengan cepat atau lambat, tetapi menundanya sehingga sudah terlambat. Janganlah menunda lagi! Terimalah Kristus sekarang! Supaya ketika anda menghembuskan nafas terakhir di dunia ini, anda tidak akan menyesal bahwa anda tidak melakukannya. Hari ini mungkin saja kesempatan anda yang terakhir. Gambaran seorang pendaki tebing, jauh di Utara, yang mengumpulakn telurtelur burung laut. Dia turun dengan seutas tali ke pinggiran yang curam jauh di bawah. Sewaktu dia beridi dipinggiran yang curam itu talinya terlepas, dan terayun-ayun jauh dari pijakan yang curam itu. Tali itu terayun dihadapannya lagi. Jauh lebih dekat sekarang daripada sebelumnya; tapi tidak juga sangat dekat. Apa yang bisa dia lakukan? Dengan perlahan tali itu kembali. Kalau dia kehilangan kesempatan ini, yang berikutnya akan semakin tipis. Pria itu memberanikan diri untuk berayun; dia melompat dan memegang tali itu erat-erat. Dia hampir pingsan di pinggiran curam itu sementara dia mengikat dirinya lebih erat lagi untuk menarik dirinya ke atas. Begitulah gambarannya dengan Tuhan. Kristus dekat dengan anda hari ini. Mungkin Dia pernah lebih dekat sebelumnya, tetapi Dia cukup dekat dengan anda untuk menangkap Dia dengan erat dan semua yang Dia siapkan bagi anda. Maukah anda menerima Dia sekarang?
26
Langlah-Langkah Penting Untuk Menerima Keselamatan 1.MENGAKUI: “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23).” Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!”(Lukas 18:13. Di bawah penerangan firman, engkau harus menyatakan bahwa engkau orang berdosa. 2. BERTOBAT : “… Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.”(Lukas 13:3). “Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan…”(Kisah Rasul 3:19). Engkau harus melihat buruknya dosa dan kemudian bertobat dari segala perbuatan itu. 3.PENGAKUAN DOSA : “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes1:9). “Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”(Roma 10:10). Akuilah dosamu kepada Allah. 4.MENINGGALKAN: “Baiklah orang fasik meninggalkanjalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.” (Yesaya 55:7). Menyesal karena dosa tidaklah cukup. Kita harus mau mengakhirinya sekali untuk selamanya. 5.PERCAYA : Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”(Yohanes 3:16). “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Roma10:9). Percaya dalam pekerjaan Kristus di salib sudah genap. 6.MENERIMA : “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;” (Yohanes 1:11-12). Kristus harus diterima secara pribadi masuk ke dalam hati dengan iman, kalau engkau rindu memiliki pengalaman Lahir Baru ini. (Full Gospel Businessman International).
27
Jika engkau rindu menerima Yesus Kristus ke dalam jiwa dan kehidupanmu, mari berdoa: Bapa di Surga, Dan Bapa, tunjukkan kepadaku Aku bersyukur Engkau mengasihi aku. selangkah demi selangkah rencana yang Aku minta PuteraMu Yesus Kristus, sudah Engkau buat untuk hidupku. mari masuk dalam hidupku. Aku memberi hidup dan diriku Aku tahu aku telah berdosa dan kepadaMu. melakukan perbuatan yang tidak Aku menyembah dan memujiMu, berkenan di hadapanMu. pencipta dan Tuhanku. Aku minta ampunilah segala dosaAku akan terus bersyukur untuk dosaku dan tahirkanlah hidupku. pengorbanan PuteraMu di kayu salib Tolong aku untuk mengikut Engkau dan sehingga aku bisa beroleh hidup yang ajaranMu. kekal dengan Engkau. Lindungi aku dari Setan dan Iblis. Tolong aku untuk memenangkan orang Ajari aku untuk mengutamakan Engkau lain kepada Kristus. dalam seluruh pikiran dan tindakanku. Aku menantikan kembalinya Kristus Tolong aku mengasihi sesamu seperti untuk membawa aku ke Surga. Engkau telah mengasihi aku. Datanglah segera Tuhan Yesus, Amin.
Bagaimana Caranya Menerima Baptisan Roh Kudus 1. Anda harus lahir baru. Ini artinya meminta Yesus mengampuni dosa-dosa anda dan kemudian menerima pengampunan Allah, dengan mengetahui, “ Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,” dan “Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.” (Roma 3:23 dan 10:13). 2. Kalau saat ini anda sudah menerima Kristus menjadi Juruselamat, Roh Kudus hidup di dalam anda. Yohanes 14:7; 1 Korintus 3:16; 6:19 3. Roh Kudus adalah seorang Pribadi dan akan berbicara sendiri jika anda mengijinkan Dia melakukannya. 4. Roh Kudus akan memakai bibir, lidah dan suara anda jika anda mengijinkan Dia–sama seperti waktu anda berkata-kata dengan bahasa Indonesia. 5. Ketika anda dipenuhi dengan Roh Kudus, dengan iman anda harus mulai untuk melakukan pengucapan. Kisah Rsul 2:4 berkata,”Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”
28
6. Menerima Kristus menjadi Juruselamat memerlukan suatu tindakan iman. Kesembuhan adalah hasil dari suatu tindakan iman. Berbahasa roh adalah suatu tindakan iman. 7. Ketika dengan iman anda mulai berbahasa roh, Roh Kudus akan memberi ucapan–kata-kata untuk diucapkan. Di situlah yang supranatural terlibat. 8. Setiap orang percaya diperintahkan untuk “penuh dengan Roh,” Efesus 5:18, bahkan juga ibu Yesus, Maria, dan saudara-saudara kandung Yesus. Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas (Matius 13:55), (Kisah Rasul 1:14) dan murid-muridNya menerima (Kisah Rasul 2:4). Menerima Roh Kudus adalah suatu keharusan.
9. Relaks. “Inilah tempat perhentian…”Yesaya 26:12
10. Roh Kudus adalah sebuah karunia. Kisah Rasul 8:20,2:38,39; 11:17; Lukas 11:13. Anda tidak mengemis atau bekerja demi menerima karunia. Anda tinggal menerimanya saja. 11. Mulailah hari anda setiap hari dengan berdoa dalam Roh untuk membangun diri anda–hal ini sama halnya dengan mengisi batere rohani anda. 1 Korintus 14:4,18 12. Terimalah sekarang, dengan menyembah Yesus dalam hatimu dan memperkatakan dengan iman di dalam bahasa-bahasa yang asing sebagaimana yang diberikan oleh Roh Kudus kepada anda untuk mengatakannya.
29
30