Peningkatan Efektifitas Pembelajaran Matematika di Kelas III SD Negeri Karet Kuningan 01 Pagi Jakarta Selatan melalui Penggunaan Program CAI (Computer Assisted Instruction)
Iva Sarifah
Abstrak, Salah satu upaya untuk meningkatkan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar adalah dengan menerapkan konsep DAP (Developmentally Appropriate Practice). Pembelajaran di Sekolah Dasar yang menerapkan konsep DAP sesuai dengan karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar itu sendiri yang berbeda dengan pembelajaran pada jenjang lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Satori bahwa “Pembelajaran di SD berbeda dengan pembelajaran di jenjang pendidikan lainnya. Dalam konteks ini guru harus mengembangkan kegiatan sesuai dengan the conseft of Developmentally Appropriate Curriculum yang memiliki dua dimensi yaitu kesesuaian dengan usia dan minat individual anak” (1995: 6). Salah satu bentuk penerapan konsep DAP adalah pembelajaran yang memanfaatkan kemajuan teknologi. Hal ini dikarenakan teknologi dapat menjadikan setiap manusia memiliki pengetahuan yang luas tentang berbagai hal dan persoalan yang ada. Wujud dari kemajuan teknologi ini salah satunya adalah penyajian pembelajaran matematika yang disesuaikan dengan kurikulum sekolah tetapi juga ditunjang
dengan
alat-alat
teknologi,
seperti pembelajaran
matematika
melalui
penggunaan komputer atau pembelajaran matematika berbantuan komputer yang disebut Computer Asissted Instruction (CAI). Hal lain yang mungkin dapat ditimbulkan dari penggunaan komputer dalam dunia pendidikan adalah mengenalkan siswa tentang kemajuan teknologi, sehingga siswa tidak tertinggal oleh kemajuan zaman. Selain itu, penggunaan komputer ini bertujuan agar siswa merasa tertarik pada materi pelajaran yang disampaikan dan tidak mudah jenuh dalam belajar matematika.
Kata Kunci : Program CAI
cenderung ditakuti siswa. Tidak sedikit
PENDAHULUAN Salah satu mata pelajaran penting
siswa sekolah yang masih menganggap
yang diarahkan agar siswa melek pikir
matematika
adalah
membuat
“stress”,
Namun matematika bagi sebagian besar
bingung,
menghabiskan
siswa masih dianggap sebuah momok.
cenderung hanya mengotak-atik rumus
Matematika
mata
yang tidak berguna dalam kehidupan.
dan
Bahkan tak jarang ditemukan siswa yang
pelajaran
mata
pelajaran
masih yang
matematika.
merupakan
kurang
disukai
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
adalah
pelajaran membuat waktu
yang pikiran dan
49
mengalami
ketakutan
terhadap
matematika (mathematic phoby).
Siswa di sekolah tersebut juga tidak menunjukkan kesenangan dalam
Persepsi negatif siswa terhadap
mempelajari Matematika. Ketika diberikan
matematika akan berdampak buruk pada
tugas matematika, siswa menunjukkan
minat belajar matematika. Hal ini terjadi
ketidaksenangan dengan bermalas-malas
karena persepsi terhadap mata pelajaran
mengambil alat tulis. Selain itu, ketika
akan mempengaruhi minat siswa. Bila
diberikan
siswa
siswa
memiliki
persepsi
bahwa
pekerjaan
bersorak
rumah,
untuk
sebagian
menunjukkan
matematika adalah pelajaran yang sulit
ketidaksenangan.
dan membosankan, maka siswa akan
menyatakan bahwa matematika bukanlah
segan
mata pelajaran favorit.
untuk
mempersulit
belajar hal-hal
dan
cenderung
siswa
mudah.
Keadaan ini merupakan hal yang
Akibatnya minat belajar matematika siswa
harus diperhatikan mengingat pentingnya
akan semakin rendah.
matematika sebagai mata pelajaran yang
Rendahnya
yang
Beberapa
belajar
dapat membantu mata pelajaran lain.
matematika merupakan kendala yang juga
Penguasaan matematika (berhitung) di
dialami oleh siswa kelas III di SD Negeri
Sekolah Dasar adalah hal yang tidak
Karet Kuningan 01 Pagi Jakarta Selatan.
dapat
ditawar-tawar
Hal ini terungkap dari hasil observasi dan
siswa
dalam
wawancara
akan berpengaruh pada kelangsungan
yang
minat
dilakukan
terhadap
siswa dan guru di sekolah tersebut.
lagi.
Ketinggalan
penguasaan
metematika
pendidikan pada jenjang berikutnya.
Rendahnya minat belajar siswa di sekolah
Rendahnya
penguasaan
tersebut dapat dilihat dari rendahnya
matematika di Sekolah Dasar disebabkan
perhatian siswa.
yang
oleh berbagai faktor, baik faktor siswa,
kurang memperhatikan penjelasan guru.
guru, proses belajar mengajar, maupun
Beberapa siswa sibuk memainkan tempat
sarana dan prasarana. Pembelajaran yang
pensil, alat tulis dan ada juga siswa yang
diberikan
asyik mengobrol dengan teman sebangku.
optimal.
Banyak
siswa
saat Hal
ini ini
dianggap
kurang
disebabkan
model
Selain perhatian yang rendah,
pembelajaran di Sekolah Dasar bersifat
keinginan siswa untuk aktif mempelajari
tradisional. Di Sekolah Dasar banyak
matematika juga rendah. Jarang sekali
digunakan
siswa mengajukan pertanyaan ketika guru
dan lebih mementingkan kemampuan-
memberikan kesempatan. Siswa hanya
kemampuan
pasif mencatat tanpa berinisiatif untuk
konsep-konsep
bertanya. Selain itu ada siswa yang tidak
keterampilan fisik dan psikis dipelajari
menyelesaikan pekerjaan rumah yang
anak bukan melalui cara belajar yang aktif
diberikan.
dan tidak dikaitkan dengan konteks yang
cara-cara belajar menghapal
akademik. dan
Penguasaan keterampilan-
bermakna bagi anak. Cara-cara belajar Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
61
pemecahan masalah, mengamati, dan
SD Negeri Karet Kuningan 01 Pagi
mengalami sendiri proses perolehan hasil
Jakarta Selatan”?
belajar kurang diperhatikan dan digunakan di Sekolah Dasar.
KAJIAN TEORETIK
Penyebab lain adalah kurang/tidak tersedianya
alat
peraga
yang
1. Hakikat
dapat
digunakan siswa untuk mengkonkritkan
Efektifitas
Pembelajaran
Matematika a. Pengertian Matematika
setiap konsep abstrak yang dipelajarinya.
Pengertian
matematika
Hal ini menyebabkan siswa tidak dapat
sebagaimana dikemukakan Reys, et. al.,
memanipulasi
sehingga
mencakupi lebih dari sekedar komputasi.
pembelajaran matematika tidak bermakna,
Dikemukakan bahwa matematika adalah:
siswa hanya menghapal setiap konsep
(1) ilmu tentang pola-pola dan hubungan,
yang dipelajari tanpa mengerti makna dari
(2) suatu cara berpikir, (3) seni, yang
setiap konsep tersebut.
ditunjukkan
benda-benda
Keadaan tersebut bertentangan
dari
dan
hakikatnya
memecahkan
adalah
arena
(4)
bahasa, yakni memiliki ketentuan pasti
dengan hakikat matematika bahwa pada matematika
konsistensinya,
berupa
simbol,
(5)
masalah
alat
untuk
baik
abstrak
untuk bermain kegiatan yang terlatih
maupun praktis (1998: 2). Pendapat ini
dengan
menunjukkan
baik.
Dengan
demikian
adanya
keragaman
matematika hanya dipelajari dengan baik
pengertian
apabila sewaktu belajar, siswa tersebut
matematika tidak sekedar aritmatika atau
tidak hanya membaca melainkan juga
masalah
menggunakan pensil dan kertas untuk
dipandang
menemukan penyelesaian berbagai soal
mengkaji tentang pola-pola dan hubungan.
latihan yang tersedia. Dengan demikian
Matematika dapat pula dipandang
belajar matematika tidak hanya menghafal
sebagai suatu cara berpikir, yang artinya
postulat-postulat dan menyisipkan nilai-
bahwa
nilai
rumus
menggunakan abstraksi dan generalisasi.
dapat
Matematika
tertentu
matematika
dalam tetapi
suatu harus
matematika,
komputasi sebagai
bahwa
melainkan suatu
penggunaan
dapat
ilmu
yang
matematika
memberikan/menyediakan
menggunakan postulat-postulat tersebut
suatu daya, alat komunikasi yang singkat
untuk
dan tidak ambigius, sebagai alat untuk
menyelesaikan
berbagai
soal
matematika.
mendeskripsikan dan memprediksi.
Berdasarkan uraian di atas, maka
Pendapat senada dikemukakan
rumusan penelitiannya adalah: “ Apakah
Riedesel, Schwartz, and Clements bahwa
penggunaan program Computer Assisted
dari
Instruction
yakni:
(CAI)
dapat
meningkatkan
minat belajar matematika siswa kelas III
batasan (1)
aritmatika,
matematika,
Matematika
tidak
sekedar
melainkan
cara
berpikir,
pengembangan Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
pengertian
dari kumpulan ide-ide 61
yang saling terkait; (2) matematika adalah
arti bahwa matematika dapat digunakan
pendalaman masalah (problem posing)
sebagai alat untuk memecahkan masalah,
dan
merupakan cara berpikir, digunakan untuk
pemecahan
masalah
(problem
solving); (3) matematika adalah aktivitas
berkomunikasi
tentang
pola-pola
atau
penemuan dan belajar tentang pola-pola
aturan, baik dalam kehidupan sehari-hari
dan hubungan; (4) matematika adalah
maupun dalam ilmu-ilmu lainnya.
bahasa; (5) matematika adalah suatu cara berpikir
dan
matematika
alat
untuk
dapat
pengetahuan
(a
berpikir;
mengubah changing
(6)
pokok
of
b. Pengertian Efektifitas Pembelajaran 1) Pengertian Pembelajaran
body
Menurut
Undang-undang
knowledge); (7) matematika digunakan
Sisdiknas
oleh setiap orang; (8) matematika untuk
pembelajaran didefinisikan sebagai suatu
matematika; dan (9) matematika adalah
proses interaksi yang melibatkan pendidik
jalan untuk berpikir bebas/mandiri (1996:
dan anak didik serta sumber belajar pada
13-15).
suatu Pandangan
lain
terhadap
nomor
lingkungan
20
Tahun
belajar
2003,
(2003:
11).
Sementara menurut Miarso, pembelajaran
matematika dikemukakan Waston, bahwa
diartikan
matematika
kemampuan siswa baik dari segi kognitif,
adalah:
(komputasi)-uang,
(1)
berat,
aritmatika pengukuran,
afektif,
sebagai
maupun
proses
peningkatan
psikomotorik
yang
desimal penerimaan pajak, ...; (2) bahasa
dikembangkan melalui proses belajar baik
sains; (3) segala sesuatu di bawah 510
secara deduktif, induktif, ataupun yang
dalam klasifikasi Dewey; (4) inferensi
lainnya (2001: 113).
logik; (5) logika, sains dari ruang dan bilangan,
kajian
semua
pola
yang
2) Efektifitas Pembelajaran
mungkin; (6) kajian dari struktur abstrak;
Efektifitas pembelajaran adalah
serta (7) ratu dan pelayan dari sains
suatu pembelajaran yang dilaksanakan
(1976:
sedemikian
123-124).
Pandangan
tentang
rupa
sehingga
mampu
pengertian matematika menurut pendapat
mencapai tujuan pembelajaran. Untuk
ini adalah bahwa matematika memiliki
mengukur efektifitas suatu pembelajaran
kajian dari struktur yang bersifat abstrak.
dapat dilihat dari efektif tidaknya seluruh
Matematika adalah ratu dan pelayan dari
komponen
sains. Hal ini sesuai dengan pendapat
menyangkut
Ruseffendi, bahwa matematika adalah alat
metode,
bantu dan pelayan ilmu lain, baik untuk
pembelajaran.
kepentingan
untuk
ketercapaian tujuan pembelajaran dapat
kepentingan praktis sebagai aplikasi dari
dilihat dari adanya peningkatan terhadap
matematika (1991/1992: 54). Sebagai alat
minat
bantu dan pelayan ilmu lain mengandung
terhadap mata pelajaran yang diberikan,
teoretis
maupun
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
pembelajaran, tujuan,
materi,
kegiatan,
belajar,
yang
dan
Untuk
adanya
media, evaluasi mengukur
sikap
positif
61
dan
akumulatifnya
adalah
adanya
peningkatan hasil belajar.
untuk
berminat
dimaksud
pembelajaran
dengan
Hal-hal
yang
diminati
dapat
berupa objek tertentu. Objek yang dapat
dalam
membangkitkan minat merupakan objek
penelitian ini dibatasi pada peningkatan
yang
minat
senang.
sikap
berminat
efektifitas
matematika
belajar,
tidak
terhadap sesuatu.
Berdasarkan uraian di atas, maka yang
atau
terhadap
mata
dapat
memberikan
Kesenangan
perasaan
terhadap
objek
pelajaran, dan peningkatan hasil belajar
tertentu mengakibatkan individu merasa
matematika.
tertarik.
c. Pengertian
Minat
Belajar
d. Pengertian Sikap terhadap Mata
Matematika Minat
Pelajaran Matematika merupakan
salah
satu
Ada
beberapa
ahli
melihat
dimensi dari aspek afektif. Seperti aspek
masalah sikap dalam kaitannya dengan
afektif
mempengaruhi
masalah hasil belajar, namun ada juga
pikiran dan tindakan seseorang. Minat
yang melihat dari aspek psikologi sosial.
dapat
Para
lainnya,
menjadi
seseorang menyatakan
minat
tenaga
untuk
pendorong
bertindak.
bahwa
minat
Hurlock
merupakan
ahli
psikologi
mendefinisikan
sikap
sosial dalam
telah
berbagai
versi. Berbagai definisi dan pengertian
sumber motivasi yang mendorong orang
telah
untuk melakukan apa yang diinginkan bila
pertanyaan mengapa orang-orang dapat
diberikan kebebasan memilih (2005: 114).
berperilaku berbeda dalam situasi yang
Minat sebagai sumber motivasi mendorong
individu
untuk
menjawab
sama.
bertindak.
Sementara itu, Fishbein and Ajzen
Motivasi terbagi atas dua jenis, yakni
mengemukakan bahwa sikap seseorang
motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik.
terhadap suatu objek ditentukan oleh
Minat merupakan bagian dari motivasi
keyakinan serta penilaiannya atas objek
intrinsik. Hidi seperti dikutip oleh Elliot dan
tersebut dengan segala atributnya (1975:
Dweck
14).
menyatakan
untuk
dihasilkan
interest
may
be
Menurut
pendapat
mengetahui
motivation (2005: 301). Hal ini berarti
seseorang atas suatu objek, maka akan
bahwa minat merupakan komponen dari
diketahui sikap seseorang terhadap objek
motivasi intrinsik. Minat menyebabkan
tersebut. Penilaian terhadap suatu objek
munculnya
diri
yang dikemukakan seseorang, merupakan
individu. Adanya rasa berminat atau tidak
dampak dari pengetahuan, pengalaman,
berminat hadir atas inisiatif pribadi. Oleh
dan
karena itu individu tidak dapat dipaksakan
tersebut. Dengan demikian sikap yang
dari
dalam
dimiliki Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
keyakinannya
seseorang
serta
dengan
conceptualized as a component of intrinsic
dorongan
keyakinan
ini,
terhadap
akan
penilaian
objek
memberikan 61
gambaran tertentu terhadap orang yang
atau perilaku seseorang terhadap orang
bersangkutan.
lain yang ditunjukan melalui sikap sehari-
Pendapat senada dikemukakan Thurstone
sebagaimana
dikutip
hari.
oleh
Mueller, bahwa sikap sebagai jumlah
e. Pengertian Hasil Belajar Matematika
seluruh kecenderungan dan perasaan,
Hasil belajar merupakan tujuan
kecurigaan,
dan
prasangka,
atau sasaran akhir dari suatu proses
prapemahaman yang mendetail, ide-ide,
pembelajaran. Sasaran yang dimaksud
rasa
adalah sesuatu yang sebelumnya tidak
takut,
ancaman
dan
keyakinan
tentang suatu hal khusus”(1996:3).
dimiliki siswa, atau dapat pula merupakan
Menurut pendapat ini, tindakan seseorang
oleh
dimiliki
yang
mencakupi kemampuan-kemampuan yang
dihadapinya. Apabila seseorang bersikap
diharapkan muncul dan diperoleh siswa
positif terhadap suatu objek sikap, maka
karena
akan menimbulkan perilaku yang juga
dikatakan belajar, jika tidak memperoleh
positif dan sebaliknya apabila seseorang
hasil akibat belajar. Adanya hasil yang
menganggap sesuatu itu negatif, maka
diperoleh inilah, yang menandakan bahwa
akan
positif
telah terjadi proses belajar. Kemampuan-
terhadap suatu objek sikap ditandai oleh
kemampuan yang diperoleh merupakan
adanya kecenderungan tindakan untuk
penambahan dan penyempurnaan dari
mendekati,
menyenangi,
kemampuan-kemampuan
mengharapkan
objek
sikapnya
sangat terhadap
bertindak
dihadapinya. ditandai
dipengaruhi
suatu penyempurnaan dari apa yang telah
objek
negatif.
Sementara
oleh
adanya
sikap
Sikap
dan
siswa.
Tentu
belajar.
dalam
Siswa
hal
tidak
yang
ini
dapat
secara
sikap
yang
potensial memang sudah dimiliki siswa,
sikap
negatif
baik dalam aspek pengetahuan (kognitif),
kecenderungan
untuk menjauhi, menghindari, membenci,
sikap
(afektif),
dan
keterampilan
(psikomotor).
dan tidak menyukai objek tersebut. Menurut pendapat tersebut, di dalam sikap terkandung tiga komponen, yakni
kognitif,
afektif,
dan
konatif.
2. Hakikat
Computer
Assisted
Instruction (CAI) a. Pengertian
Computer
Komponen kognitif merupakan konsistensi
Instruction (CAI)
dari kepercayaan seseorang terhadap
Computer
Assisted
Assisted
Instruction
objek sikap. Komponen afektif merupakan
(CAI) atau lazim disebut pembelajaran
komponen
emosi
berbantuan komputer adalah suatu bentuk
seseorang
terhadap
atau
perasaan
objek
yang
pemberian
pelajaran
secara
langsung
dicerminkan dengan rasa senang atau
terhadap siswa dengan menggunakan
tidak
komputer
konatif
senang.
Sementara
berhubungan
dengan
komponen tindakan
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
(Polla:
1999/2000,
54).
Computer Assisted Instruction (CAI) ialah 61
penggunaan komputer secara langsung
pada saat sekarang ini mudah untuk
dengan siswa untuk menyampaikan materi
dijumpai keberadaannya di pasaran. Salah
pelajaran, memberikan latihan-latihan dan
satu
memberikan
mengukur
berkembang saat ini adalah jenis software
kemajuan siswa (Anderson: 1994, 197).
yang berbasis multimedia. Artinya, dalam
Computer
(CAI)
program tersebut terdapat penggabungan
diartikan sebagai bentuk pembelajaran
dari program-program komputer yang lain,
yang
yaitu berupa teks, gambar, seni grafik,
tes
untuk
Assisted
Instruction
menempatkan
komputer
dalam
peran guru.
software
yang
mulai
animasi, suara dan video (Oetomo: 2003,
Pengertian Computer
jenis
lain
Assisted
mengenai
Instruction
(CAI)
109).
Salah
satu
contoh
program
komputer yang berbasis multimedia ini
adalah suatu program aplikasi interaktif
adalah CD Interaktif.
yang dapat digunakan sebagai media
CD
interaktif
pada
dasarnya
penyampai informasi maupun sebagai
merupakan penggabungan dari CD dan
media
interactive
evaluasi
pembelajaran.
dalam
proses
video.
Dikatakan
demikian
Kata aplikasi interaktif
karena sistem penyimpanan dan rekaman
menunjukkan bahwa ada interaksi dua
signal audio visual direkam pada disk
arah secara langsung, dalam hal ini
plastik, bukan pada pita magnetik (Arsyad:
interaksi antara siswa dengan komputer.
2002, 36).
Penyampaian
pelajaran
dengan
menggunakan komputer sebagai sarana
METODOLOGI PENELITIAN
penyajian,
1. Metode
dan
menyampaikan pembelajaran
ataupun
untuk
suatu dapat
program
juga
dikatakan
bagaimana
bentuk
penyajian,
Disain
Intervensi
Tindakan/Rancangan
Siklus
Penelitian
sebagai CAI (Sadiman: 2000: 4). Tidaklah penting
dan
Penelitian
yang
dilakukan
merupakan penelitian tindakan (action
program yang digunakan, dipakai dalam
research).
Metode
suatu forum atau secara mandiri, asalkan
digunakan
adalah
komputer tersebut menyajikan program
Mengingat
penelitian
pembelajaran
dilakukan di kelas, maka model penelitian
maka
dapat
juga
digolongkan kedalam CAI.
yang
digunakan
penelitian action
dalam
yang
research.
tindakan
penelitian
ini
ini
adalah model classroom action research (penelitian tindakan kelas).
b. Pengertian CD Interaktif Kemajuan zaman yang semakin pesat
berdampak
perkembangan
pula
pada
komponen-komponen
Disain
intervensi
tindakan/rancangan siklus penelitian ini menggunakan
model
Kemmis
dan
komputer yang berupa software. Berbagai
Taggart. Adapun prosedur kerja dalam
macam bentuk software untuk komputer
penelitian tindakan menurut Kemmis dan
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
61
taggart seperti dikutip oleh Hopkins pada
membandingkan
dasarnya merupakan suatu siklus yang
peneliti dengan pendapat orang lain,
meliputi tahap-tahap: (a) perencanaan
peneliti
(plan), (b) tindakan (act), (c) observasi
seperti guru kelas, kepala sekolah dan
(observe), dan (d) refleksi (reflection),
orang tua siswa.
kemudian
dilanjutkan
dan
berikutnya,
refleksi
begitu
yang
mewawancarai
dilakukan
pihak
terkait
dengan
perencanaan ulang (replanning), tindakan, observasi
apa
untuk
seterusnya
4. Analisis Data
siklus hingga
membentuk suatu spiral.
Analisis
data
dilaksanakan
terhadap data hasil penelitian dan data pemantau tindakan. Analisis pemantau tindakan dilakukan dengan menggunakan analisis
2. Instrumen Pengumpul Data
interaktif
sebagaimana
Instrumen yang digunakan untuk
dikemukakan oleh Miles dan Huberman
mengumpulkan data penelitian berupa
yang dikutip oleh Madya, yakni melalui
minat
sikap
tahapan: (1) reduksi data, (2) beberan
adalah
(display) data, (3) penarikan kesimpulan
belajar
terhadap
matematika
dan
matematika
menggunakan angket dengan skala Likert.
(2007).
Angket ini menggunakan skala 4, yang dibedakan untuk pernyataan positif dan
HASIL PENELITIAN
negatif.
1. Deskripsi
Sementara
digunakan
untuk
instrument
yang
mengumpulkan
data
3. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Untuk menguji keabsahan data peneliti
perhitungan
dideskripsikan
dalam secara
a. Deskripsi Data Siklus I 1) Tindakan (Acting) dan Pengamatan (Observing)
penelitian
Sebagaimana telah dikemukakan
diperlukan
bahwa tindakan yang diberikan dalam
keterpercayaan
penelitian ini dilaksanakan selama 8 kali
(trustwortiness) studi. Teknik pemeriksaan
pertemuan, yakni tanggal 15 sampai 1
keterpercayaan
Juni
teknik
dalam
hasil
pengamatan efek/hasil intervensi tindakan
menyeluruh tentang data dan melakukan tindakan
data
pada setiap siklus sebagai berikut:
(Trustwortiness) Studi
melakukan
Pengamatan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat
kemampuan
Hasil
Efek/Hasil Intervensi Tindakan
tentang hasil belajar siswa.
terhadap
Data
pemeriksaan
studi
yang
digunakan
2009,
dengan
tiap
pertemuan
dalam penelitian ini adalah dependability.
dilaksanakan selama 2 jam pelajaran.
Dependability
Adapun deskripsi tiap pertemuan sebagai
berkenaan
dengan
keseimbangan data penelitian, dalam hal ini dilakukan triangulasi (Moleong: 2004, 324).
Triangulasi
dilakukan
dengan
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
berikut: Pada
pertemuan
1,
guru
memberikan pembelajaran dimulai dengan 61
menjelaskan tentang
secara
bangun
menentukan
singkat
datar
keliling
materi
dan
cara
kerja.
datar.
Pada pertemuan 4, pembelajaran
Kegiatan dipadukan dengan melakukan
diawali dengan memberikan penjelasan
praktik
tentang
langsung
Kegiatan
ini
bangun
memberikan tugas mengerjakan lembar
mengukur
keliling.
merupakan
kegiatan
persegi
mengukur
panjang
keliling
dan
persegi
cara
panjang.
pembelajaran matematika yang diberikan
Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan
secara kontekstual. Kegiatan selanjutnya
penjelasan
memberikan penjelasan menggunakan CD
panjang
interaktif, kemudian siswa secara individu
interaktif.
dibimbing
CD
secara berkelompok mengukur keliling
interaktif. Kegiatan dilanjutkan dengan
benda-benda berbentuk persegi panjang
memberikan tugas kepada siswa untuk
yang terdapat di sekitar kelas. Kegiatan
mengerjakan lembar kerja.
selanjutnya, siswa secara berkelompok
untuk
Pada
menggunakan
pertemuan
2,
kegiatan
tentang dengan
keliling
menggunakan
Selanjutnya
menggunakan
persegi
CD
siswa
interaktif
CD
diminta
dalam
diberikan dengan menggunakan metode
menyelesaikan soal-soal tentang keliling
tanya
datar,
persegi panjang. Kegiatan diakhiri dengan
materi
memberikan tugas mengerjakan LKS.
jawab
kemudian dengan
tentang
guru
bengun
menjelaskan
menggunakan
interaktif.
Pada pertemuan 5, pembelajaran
individu
diawali dengan memberikan penjelasan
dibimbing maju ke dapan kelas untuk
tentang menghitung keliling persegi dan
mencoba
persegi panjang dengan menggunakan
Selanjutnya
siswa
CD secara
menggunakan
CD
interaktif.
Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan
rumus.
tugas mengerjakan lembar kerja.
menggunakan
Pada pertemuan 3, pembelajaran
Kegiatan
berikutnya,
CD
siswa
dilakukan
dengan
interaktif.
Kegiatan
dibimbing
depan
tentang
mengukur
menyelesaikan soal-soal yang terdapat
keliling persegi, kemudian siswa dibimbing
dalam tayangan CD interaktif. Kegiatan
untuk
dilanjutkan dengan memberikan tugas
mengukur
dan
cara
keliling
benda-benda
untuk
ke
dimulai dengan memberikan penjelasan persegi
kelas
maju
berbentuk persegi yang terdapat di depan
mengerjakan
kelas.
bengun persegi dari kertas berwarna dan
Kegiatan
dilanjutkan
dengan
memberikan penjelasan cara mengukur
LKS,
yakni
mencoba
membentuk
mengukur kelilingnya.
persegi dengan menggunakan tayangan
Pada pertemuan 6, pembelajaran
CD interaktif, selanjutnya siswa secara
diawali dengan memberika penjelasan
berkelompok dibimbing untuk mempelajari
tentang
materi
menggunakan
dengan
menggunakan
CD
interaktif. Kegiatan dilanjutkan dengan
luas
bangun CD
datar
interaktif.
dengan Kegiatan
dipadukan dengan menggunakan metode tanya jawab. Kegiatan dilanjutkan dengan
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
61
mendemostrasikan bangun
datar
beberapa
beraturan
contoh
refleksi. Pada kegiatan refleksi, dilakukan
tidak
analisis data terhadap dua jenis data,
dan
beraturan. Kemudian guru memberikan
yakni
penjelasan tentang membandingkan luas
pembelajaran
bangun datar. Selanjutnya siswa diminta
pemantau
tindakan.
untuk
datar
efektifitas
pembelajaran
urut.
ditinjau
menempelkan
tersebut di papan
bangun
tulis
secara
data
tentang
efektifitas
matematika
dari
dan
Data
aspek
tentang
matematika
minat
belajar
Kegiatan berikutnya memberikan tugas
matematika,
mengerjakan LKS, yakni menggunting
pelajaran matematika, dan hasil belajar
beberapa contoh bangun datar kemudian
matematika.
menempelkan pada lembar kerja secara
adalah
urut.
penggunaan CAI dalam pembelajaran Pada pertemuan 7, pembelajaran
sikap
data
Data
data
penelitian
untuk mengukur luas mejanya masing-
membandingan
masing
matematika,
satuan
tentang
tindakan
pelaksanaan
Analisis data terhadap data hasil
berpasangan dengan teman sebangku
menggunakan
pemantau
mata
matematika.
diawali dengan menugaskan siswa secara
dengan
terhadap
dimaksudkan antara sikap
untuk
minat
belajar
terhadap
mata
ukuran buku. Kegiatan dilanjutkan dengan
pelajaran matematika, dan hasil belajar
memberikan penjelasan cara mengukur
matematika siswa sebelum diberi tindakan
luas bangun datar dengan menggunakan
dengan sesudah diberi tindakan pada
CD
siklus I.
interaktif.
Selanjutnya
guru
membimbing siswa dalam kelompok untuk mengerjakan
soal-soal
latihan
yang
terdapat dalam tayangan CD interaktif. Pada
pertemuan
8,
Data yang diperoleh pada akhir siklus adalah skor terendah minat belajar matematika 86 dan skor tertinggi 92; skor
kegiatan
terendah sikap terhadap mata pelajaran
diawali dengan memberikan tugas kepada
matematika 105 dan skor tertinggi 120;
siswa secara berkelompok mempelajari
skor terendah hasil belajar matematika 7
materi tentang luas persegi dan persegi
dan skor tertinggi 100.
panjang dengan menggunakan rumus melalui
penggunaan
CD
interaktif.
Analisis dilakukan
data
untuk
hasil
melihat
penelitian
terpenuhinya
Kegiatan selanjutnya menugaskan siswa
indikator ketercapaian sebagaimana telah
secara
luas
direncanakan dalam penelitian ini. Dengan
dan
kata lain analisis dilakukan untuk melihat
berkelompok
benda-benda
mengukur
berbentuk
persegi
persegi panjang yang terdapat dil sekitar
adanya
kelas dengan menggunakan rumus.
pembelajaran matematika yang dalam hal
2) Refleksi (Reflecting)
ini ditinjau dari minat belajar matematika,
Pada
akhir
siklus,
peneliti
bersama tim dan kolaborator melakukan Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
sikap
peningkatan
terhadap
mata
efektivitas
pelajaran
matematika, dan hasil belajar matematika 61
siswa kelas III SD berdasarkan pemberian
pelajaran matematika siswa kelas III SD
tindakan, yakni pembelajaran matematika
Negeri Karet Kuningan 01 Pagi Jakarta
berbantuan CAI.
Selatan.
Adapun tindakan dapat dikatakan
Berdasarkan hasil analisis data
berhasil atau indikartor ketercapaian pada
terhadap data pra penelitian dan data
siklus I adalah sebanyak 60% siswa dalam
akhir siklus I, diperoleh 25 orang siswa
kelas
mengalami
mengalami
belajar
peningkatan
Matematika,
sikap
minat
terhadap
peningkatan
hasil
belajar
matematika di atas 10%. Dengan kata lain
Matematika, dan hasil belajar Matematika
sebanyak
minimal 10% dari skor angket minat
peningkatan hasil belajar matematika di
belajar Matematika dan sikap terhadap
atas
Matematika, serta dari skor hasil tes
menunjukkan
terhadap hasil belajar matematika siswa
matematika
sebelum diberikan tindakan.
meningkatkan hasil belajar matematika
Berdasarkan hasil analisis data terhadap data pra penelitian dan data
peningkatan
minat
belajar
10%.
Hasil
Berdasarkan
ini
pembelajaran CAI
dapat
hasil
analisis
tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa
sebanyak
Ainstruction
mengalami
bahwa
data
01 Pagi Jakarta Selatan.
penggunaan
siswa
mengalami
analisis
berbantuan
matematika di atas 10%. Dengan kata lain 82,14%
siswa
siswa kelas III SD Negeri Karet Kuningan
akhir siklus I, diperoleh 23 orang siswa mengalami
89,29%
Computer dapat
Assisted meningkatkan
peningkatan minat belajar matematika di
efektifitas pembelajaran matematika di
atas
kelas III SD Negeri Karet Kuningan 01
10%.
menunjukkan matematika
Hasil
analisis
bahwa berbantuan
data
ini
pembelajaran CAI
Pagi Jkaarta Selatan.
dapat
meningkatkan minat belajar matematika
PENUTUP
siswa kelas III SD Negeri Karet Kuningan
1. Kesimpulan
01 Pagi Jakarta Selatan. Berdasarkan hasil analisis data
Berdasarkan maka
indikator
penelitian,
ketercapaian, siswa
sebanyak
akhir siklus I, diperoleh 28 orang siswa
mengalami
mengalami peningkatan sikap terhadap
Matematika, sikap terhadap Matematika,
mata pelajaran matematika di atas 10%.
dan hasil belajar Matematika minimal 10%
Dengan kata lain sebanyak 100% siswa
dari skor angket minat belajar Matematika
mengalami peningkatan sikap terhadap
dan sikap terhadap Matematika, serta dari
mata pelajaran matematika di atas 10%.
skor hasil tes terhadap hasil belajar
Hasil analisis data ini menunjukkan bahwa
matematika
pembelajaran matematika berbantuan CAI
perlakuan terpanuhi. Dengan demikian,
dapat meningkatkan sikap terhadap mata
maka penelitian ini menyimpulkan bahwa
peningkatan
siswa
dalam
yakni
terhadap data pra penelitian dan data
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
60%
hasil
minat
sebelum
kelas belajar
diberikan
61
penggunaan program Computer Assisted Instruction
(CAI)
dapat
meningkatkan
3) Orang Tua Orang
tua
agar
turut
serta
efektifitas pembelajaran Matematika di
memperhatikan hasil belajar anak di
kelas III SD Negeri Karet Kuningan 01
sekolah
Jakarta
menstimulasi
Selatan.
Artinya,
penggunaan
dan
berperan anak
dalam
dengan
program Computer Assisted Instruction
mencari
(CAI) dapat meningkatkan minat belajar
penggunaan CD interaktif, sebagai
matematika,
mata
alternatif belajar matematika di rumah.
pelajaran matematika, dan hasil belajar
Selain itu, memberikan bimbingan
matematika siswa kelas III SD Negeri
ketika
Karet Kuningan 01 Jakarta Selatan.
interaktif dalam mempelajari konsep-
sikap
terhadap
konsep
anak
Berdasarkan implikasi tersebut, saran
yang
diajukan
dalam
mengenai
menggunakan
matematika
menyelesaikan
2. Saran
maka
informasi
selalu
CD
ataupun
soal-soal
yang
terdapat di dalam CD interaktif. 4) Peneliti Selanjutnya
penelitian ini ditujukan bagi:
Dapat
1) Kepala Sekolah
masukan
dijadikan dalam
sebagai
bahan
mengembangkan
Agar memberikan kebijakan dalam
aspek-aspek yang diteliti sehingga
mengoptimalkan upaya meningkatkan
diperoleh hasil penelitian yang lebih
mutu
optimal.
pembelajaran
matematika
melalui penggunaan CD interaktif dan pendukungnya. 2) Guru Sekolah Dasar Agar
selalu
melakukan
perbaikan
kemampuan dalam menggunakan CD interaktif,
terutama
kemampuan
mengeksplor materi yang terkandung dalam CD interaktif. Selain itu, dapat mengembangkan pembelajaran yang menggunakan CD interaktif secara menarik
melalui
implementasi
pendekatan kontekstual.
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
61
DAFTAR PUSTAKA
Andrew J. Elliot and Carol S. Dweck, Handbook of Competence and Motivation. USA: Guilford Press, 2005. Anita J. Harrow, A Taxonomy of the Psychomotor Domain. London: Longman, 1976. Arief Sadiman, Aplikasi Teknologi dalam Pendidikan di Era Global,. Disampaikan dalam makalah Seminar TP Refleksi dan Kontribusi di Era Global, 2000. Azhar Arsyad, Media Pengajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002. Maths & Computers. Kogan: Trifolium Inc.and Weigl Educational Publishers Limited, 1996. Benyamin S. Bloom (Ed), Taxonomy of Educational Objectives: Handbook 1:Cognitif Domain. New York: Longman, Inc., 1981. Bukka, Muhammad. Pengaruh Tes Formatif dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika. ‘Parameter’ No. 15 Tahun XIX September 2002. C. Alan Riedesel, James E. Schwartz, and Douglas H. Clements, Teaching Elementary School Mathematics. Boston: Allyn & Bacon, 1996. Charles E. Skinner. et. all., Educational Psychology. New Delhi: Practice Hall, 1984. David Hopkins, A Teacher’s Guide to Classroom Research. Buckingham: Open University Press, 1993. David Minton, Teaching Skills in Further & Adult Education. London : MACMILLAN PRESS LTD, 1997. Depdiknas, Undang-undang Replublik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas, 2003. Lexy J. Moleong, Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004. Lorin W. Anderson and David R. Krathwohl (editor), A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. United States: addison Wesley Longman, Inc., 2001. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2003. Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 1999. Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1994. Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja grafindo Persada, 2001. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2003. S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara, 2003. Suwarsih Madya. Penelitian Tindakan Kelas. 2007 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif . Jakarta : Rineka Cipta, 2000. Thomas L. Good & Jere E. Brophy, Educational Psychology. New York: Longman, 1990. Warren B. Baller and Don C. Charles, The Psychology of Human Growth and Development. USA: Holt, Rinehart and Winston, Inc., 1961. Yul Iskandar, Test, Bakat, Minat, Sikap dan Personaliti MMPI-DG. Jakarta: Yayasan Dharma Graha, 2004. Daftar Riwayat Hidup Peneliti : Dra. Iva Sarifah, M.Pd adalah Dosen PGSD FIP UNJ.
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
61
Jurnal Ilmiah PGSD Vol.III No.1 April 2011
61