IV METODE PENELITIAN 4.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai risiko produksi sayuran organik ini dilaksanakan di
PT Masada Organik Indonesia, Desa Ciburial, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive dengan pertimbangan PT Masada Organik Indonesia merupakan perusahaan agribisnis memproduksi sayuran organik dengan skala usaha yang relatif besar dilihat dari omzet sekitar 100 juta setiap bulannya. Selain itu, luas lahan yang digunakan untuk kegiatan budidaya sayuran organik di PT MOI lebih besar dibandingkan dengan perusahaan lainnya. PT MOI memiliki luas lahan sekitar 3 hektar, sedangkan Permata Hati Organic Farm memiliki luas lahan 1,5 hektar dan The Pinewood Organic Farm memiliki luas lahan 2 hektar. Waktu pra penelitian dilakukan mulai bulan Januari 2011 yaitu
terhitung sejak pembuatan proposal penelitian. Pengambilan data dilakukan pada bulan April hingga Mei 2011. 4.2.
Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi lapangan dan wawancara langsung dengan pihak perusahaan. Data sekunder yang digunakan berasal dari data yang diperoleh dari perusahaan antara lain data produksi sayuran organik, data biaya produksi sayuran organik, profil perusahaan, harga produk, dan datadata lainnya yang mendukung penelitian ini. Selain itu, data sekunder diperoleh dari Departemen Pertanian, Biro Pusat Statistik dan literatur atau informasi lainnya yang terkait dengan topik dan objek penelitian. 4.3.
Metode Pengolahan Data Data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan bantuan program
Microsoft Excel dan kalkulator. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan melalui pendekatan deskriptif. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui gambaran umum perusahaan, proses produksi, dan pengelolaan risiko yang diterapkan perusahaan.
Analisis kuantitatif terdiri dari analisis risiko yang terdiri dari analisis pendapatan, analisis risiko produksi pada kegiatan spesialisasi dan diversifikasi. Analisis pendapatan diperoleh dari penerimaan perusahaan dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan selama periode tanam berlangsung. 4.3.1. Analisis Risiko pada Kegiatan Spesialisasi Peluang dari suatu kejadian pada kegiatan usaha dapat diukur berdasarkan pada pengalaman yang telah dialami pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatan usaha sayuran organik. Total peluang dari beberapa kejadian berjumlah satu. Pengukuran peluang (P) diperoleh dari frekuensi kejadian pada setiap kondisi yang dibagi dengan periode waktu selama kegiatan berlangsung. Secara sistematis dapat dituliskan:
Keterangan : f = Frekuensi kejadian T = Periode waktu proses produksi Penyelesaian pengambilan keputusan yang mengandung risiko dapat dilakukan dengan menggunakan expected return. Expected return adalah jumlah dari nilai-nilai yang diharapkan terjadi dari peluang masing-masing dari suatu kejadian. Rumus expected return dituliskan sebagai berikut : 10 E (Rj) = ∑ Pij . Rij i=1 Pi menunjukkan nilai peluang dari suatu kejadian di masing-masing kondisi. Peluang dari setiap kejadian diasumsikan relatif sama karena data yang tersedia dari setiap kejadian sulit dinilai mana peluang yang lebih tinggi atau rendah. Nilai peluang dihitung dengan cara yaitu satu dibagi dengan total periode waktu proses produksi, sehingga nilai expected return-nya merupakan nilai ratarata dari total nilai produktivitas atau pendapatan tersebut
E (Rij) =
10 ∑ Rij i=1
10
Dimana : E (Ri) Ri n i j
= Expected return = Return (Produktivitas) = Jumlah kejadian = 10 = Kejadian (1,2,3..., 10) = Usaha Sayuran Organik (1 = Bayam Hijau, 2 = Brokoli, 3 = Caisin, 4 = Wortel)
Penilaian risiko dilakukan dengan mengukur nilai penyimpangan yang terjadi. Menurut Elton dan Gruber (1995), terdapat beberapa ukuran risiko diantaranya sebagai berikut: a. Variance Pengukuran variance dari return merupakan penjumlahan selisih kuadrat dari return dan expected return yang kemudian dikalikan dengan peluang dari setiap kejadian. Nilai variance dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut: 10 σi2 = ∑ Pij (Rij - Ři) 2 i=1 Dimana :
= Variance dari return Pi = Peluang dari suatu kejadian Ri = Return (Produktivitas) Ři = Expected return Dari nilai variance dapat menunjukkan bahwa semakin kecil nilai
variance maka semakin kecil penyimpangannya sehingga tingkat risiko yang dihadapi dalam melakukan kegiatan usaha tersebut juga semakin rendah. b. Standard deviation Standard deviation dapat diukur dengan menguadratkan nilai variance. Risiko dalam penelitian ini berarti besarnya fluktuasi keuntungan, sehingga semakin kecil nilai standard deviation maka semakin rendah risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha. Rumus standard deviation adalah sebagai berikut : σi = √ σi2 Dimana :
= Variance = Standard deviation
c. Coefficient variation Coefficient variation dapat diukur dari rasio standard deviation dengan return yang diharapkan (expected return). Semakin kecil nilai coefficient variation maka akan semakin rendah risiko yang dihadapi. Rumus coefficient variation adalah : CV = σi / Ři Dimana :
CV = Coefficient variation = Standard deviation Ři = Expected return Variance dan standard deviation merupakan ukuran absolut dan tidak
mempertimbangkan risiko dalam hubungannya dengan hasil yang diharapkan. Untuk mempertimbangkan aset dengan return yang diharapkan berbeda, pelaku bisnis dapat menggunakan coefficient variation. Coefficient variation merupakan ukuran yang sangat tepat bagi pengambil keputusan khususnya dalam memilih salah satu alternatif dari berbagai kegiatan usaha dengan mempertimbangkan risiko yang dihadapi dari setiap kegiatan usaha untuk setiap return yang diperoleh. 4.3.2. Analisis Risiko pada Kegiatan Portofolio Kegiatan usaha diversifikasi juga tidak terlepas dari risiko usaha seperti halnya kegiatan usaha spesialisasi. Risiko yang terdapat dalam kegiatan diversifikasi dinamakan risiko portofolio. Untuk mengukur risiko portofolio dapat dilakukan dengan menghitung variance gabungan dari beberapa kegiatan usaha atau aset. Diversifikasi yang dilakukan pada perusahaan adalah dalam melakukan pola tanam secara tumpangsari. Komoditi yang dianalisis dalam kegiatan diversifikasi adalah kombinasi dua, tiga dan empat komoditi. Fraction portofolio atau bobot komoditi yang diperoleh pada masingmasing komoditi ditentukan dari perbandingan luas lahan komoditi dengan total luas lahan yang diusahakan pada kegiatan portofolio tersebut. Total bobot dari beberapa kegiatan portofolio berjumlah satu. Cara menghitung bobot portofolio pada kombinasi dua komoditi sebagai berikut: W2(i) =
Luas lahan (i) Luas lahan (i) + Luas lahan (j)
W2(j) =
Luas lahan (j)
Luas lahan (i) + Luas lahan (j) Keterangan: W2(i) = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi i W2(j) = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi j i = Komoditi Sayuran Bayam Hijau/Brokoli/Caisin/Wortel j = Komoditi Sayuran Bayam Hijau/Brokoli/Caisin/Wortel Cara menghitung bobot portofolio pada kombinasi tiga komoditi sebagai berikut: W3(i) =
Luas lahan (i) Luas lahan (i) + Luas lahan (j) + Luas lahan (k)
W3(j) =
Luas lahan (j) Luas lahan (i) + Luas lahan (j) + Luas lahan (k)
W3(k) =
Luas lahan (k) Luas lahan (i) + Luas lahan (j) + Luas lahan (k)
Keterangan: W3(i) = Bobot Portofolio Kombinasi Tiga Komoditi i W3(j) = Bobot Portofolio Kombinasi Tiga Komoditi j W3(k) = Bobot Portofolio Kombinasi Tiga Komoditi k i = Komoditi Sayuran Bayam Hijau/Brokoli/Caisin/Wortel j = Komoditi Sayuran Bayam Hijau/Brokoli/Caisin/Wortel k = Komoditi Sayuran Bayam Hijau/Brokoli/Caisin/Wortel Cara menghitung bobot portofolio pada kombinasi empat komoditi W4 (i) =
Luas lahan (i) Luas lahan (i) + Luas lahan (j) + Luas lahan (k) + Luas lahan (l)
W4(j) =
Luas lahan (j) Luas lahan (i) + Luas lahan (j) + Luas lahan (k) + Luas lahan (l)
W4(k) =
Luas lahan (k) Luas lahan (i) + Luas lahan (j) + Luas lahan (k) + Luas lahan (l)
W4(l) =
Luas lahan (l) Luas lahan (i) + Luas lahan (j) + Luas lahan (k) + Luas lahan (l)
Keterangan: W4(i) W4(j) W4(k) W4(l) i j k l
= Bobot Portofolio Kombinasi Empat Komoditi i = Bobot Portofolio Kombinasi Empat Komoditi j = Bobot Portofolio Kombinasi Empat Komoditi j = Bobot Portofolio Kombinasi Empat Komoditi l = Komoditi Sayuran Bayam Hijau/Brokoli/Caisin/Wortel = Komoditi Sayuran Bayam Hijau/Brokoli/Caisin/Wortel = Komoditi Sayuran Bayam Hijau/Brokoli/Caisin/Wortel = Komoditi Sayuran Bayam Hijau/Brokoli/Caisin/Wortel
Setelah fraction portofolio atau bobot pada tiap kombinasi komoditi diperoleh, dilakukan perhitungan expected return portofolio tiap kombinasi
komoditi. Cara menghitung expected return portofolio kombinasi dua komoditi sebagai berikut: E(Rp)2
= [E(Ri) x W2(i)] + [E(Rj) x W2(j)]
Keterangan: E(Rp)2 = Expected Return Portofolio kombinasi dua komoditi E(Ri) = Expected Return komoditi i E(Rj) = Expected Return komoditi j W2(i) = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi i W2(j) = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi j Cara menghitung expected return portofolio kombinasi tiga komoditi sebagai berikut: E(Rp)3
= [E(Ri) x W3(i)] + [E(Rj) x W3(j)] + [E(Rk) x W3(k)]
Keterangan: E(Rp)3 = Expected Return Portofolio kombinasi tiga komoditi E(Ri) = Expected Return komoditi i E(Rj) = Expected Return komoditi j E(Rk) = Expected Return komoditi k W3(i) = Bobot Portofolio kombinasi tiga komoditi i W3(j) = Bobot Portofolio kombinasi tiga komoditi j W3(k) = Bobot Portofolio kombinasi tiga komoditi k W3(l) = Bobot Portofolio kombinasi tiga komoditi l Cara menghitung expected return portofolio kombinasi empat komoditi sebagai berikut: E(R)4 = [E(Ri) x W3(i)] + [E(Rj) x W3(j)] + [E(Rk) x W3(k)] + [E(Rl) x W3(l)] Keterangan: E(Rp)4 = Expected Return Portofolio kombinasi empat komoditi E(Ri) = Expected Return komoditi i E(Rj) = Expected Return komoditi j E(Rk) = Expected Return komoditi k E(Rl) = Expected Return komoditi l W4(i) = Bobot Portofolio kombinasi empat komoditi i W4(j) = Bobot Portofolio kombinasi empat komoditi j W4(k) = Bobot Portofolio kombinasi empat komoditi k W4(l) = Bobot Portofolio kombinasi empat komoditi l Selanjutnya, setelah expected return portofolio tiap kombinasi komoditi diperoleh, dilakukan perhitungan variance portofolionya dengan memasukkan bobot portofolio kedalam rumus. Jika diversifikasi dilakukan pada kombinasi dua komoditi, maka rumus variance gabungan dituliskan sebagai berikut (Elton dan Gruber, 1995):
σp2 = W2(i)2 σi2 + W2(j)2 σj2 + 2 W2(i) W2(j) ρij σi σj Dimana: W2(i) W2(j) σi
= Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi i = Bobot Portofolio kombinasi dua komoditi j = Variance Bayam Hijau / Brokoli / Caisin / Wortel
σj = Variance Bayam Hijau / Brokoli / Caisin / Wortel ρij = Nilai koefisien korelasi diantara aset i dan j Jika diversifikasi dilakukan pada kombinasi tiga komoditi, maka rumus variance gabungan dituliskan sebagai berikut (Diether, 2009):
σp2 = W2(i)2 σi2 + W2(j)2 σj2 + W2(k)2 σk2 + 2 W2(i) W2(j) ρij σi σj + 2 W2(i) W2(k) ρik σi σk + 2 W2(j) W2(k) ρjk σj σk Dimana: W3(i) W3(j) W3(k) σi σj σk ρij ρik ρjk
= Bobot Portofolio kombinasi tiga komoditi i = Bobot Portofolio kombinasi tiga komoditi j = Bobot Portofolio kombinasi tiga komoditi k = Variance Bayam Hijau / Brokoli / Caisin / Wortel = Variance Bayam Hijau / Brokoli / Caisin / Wortel = Variance Bayam Hijau / Brokoli / Caisin / Wortel = Nilai koefisien korelasi diantara aset i dan j = Nilai koefisien korelasi diantara aset i dan k = Nilai koefisien korelasi diantara aset j dan k
Jika diversifikasi dilakukan pada kombinasi empat komoditi, maka rumus variance gabungan dituliskan sebagai berikut (Diether, 2009):
σp2 = W2(i)2 σi2 +W2(j)2 σj2 +W2(k)2 σk2 +W2(l)2 σl2 + 2 W2(i) W2(j) ρij σi σj + 2 W2(i) W2(k) ρik σi σk + 2 W2(i) W2(l) ρil σi σl + 2 W2(j) W2(k) ρjk σj σk+ 2 W2(j) W2(l) ρjl σj σl + 2 W2(k) W2(l) ρkl σk σl Dimana: W4(i) W4(j) W4(k) W4(l) σi σj σk σl ρij ρik ρjk ρkl
= Bobot Portofolio kombinasi empat komoditi i = Bobot Portofolio kombinasi empat komoditi j = Bobot Portofolio kombinasi empat komoditi k = Bobot Portofolio kombinasi empat komoditi k = Variance Bayam Hijau / Brokoli / Caisin / Wortel = Variance Bayam Hijau / Brokoli / Caisin / Wortel = Variance Bayam Hijau / Brokoli / Caisin / Wortel = Variance Bayam Hijau / Brokoli / Caisin / Wortel = Nilai koefisien korelasi diantara aset i dan j = Nilai koefisien korelasi diantara aset i dan k = Nilai koefisien korelasi diantara aset j dan k = Nilai koefisien korelasi diantara aset k dan l
Tahap selanjutnya sama dengan perhitungan risiko pada kegiatan spesialisasi, yaitu dengan mencari nilai standard deviation dari hasil pengakaran variance portofolio dan mencari nilai coefficient variation dengan cara membagi nilai standard deviation dengan expected return portofolio masing-masing kombinasi komoditi.