BIOEDUKASI ISSN:1693-2654 23 Herry Maurits – Keterampilan Metakognitif dan Berpikir Tingkat Tinggi Volume 5, Nomor 2 Agustus 2012 Halaman25-38
PENGEMBANGAN PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN EKOLOGI TUMBUHAN DI PERGURUAN TINGGI Ely Djulia Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Medan
[email protected] Diterima 18 Juni 2012, disetujui 08 Agustus 2012
ABSTRAK-Penilaian merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran yang turut berkontribusi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Namun pada prakteknya penilaian sering dilakukan untuk mengukur kognitif semata dan kurang menyentuh aspek afektif dan psikomotor secara menyeluruh. Upaya untuk meningkatkan proses dan hasil belajar biologi telah dilakukan melalui pengembangan penilaian otentik dalam bentuk penilaian proses, kinerja, dan penilaian produk selama tiga tahun terakhir. Data diperoleh melalui koleksi laporan mini riset Ekologi Tumbuhan. Dengan menganalisis secara deskriptif analitik, berdasarkan aspek kemampuan pengamatan, kemampuan wawancara dengan informan local, kemampuan analisis data, serta kekmampuan mendokumentasikan flora, hasil studi menunjukkan bahwa penilaian otentik: 1) dapat mengungkap penguasaan biologi mahasiswa lebih komprehensif meliputi aspek morfologi, anatomi, fisiologi, ekologi, sehingga pemahaman materi ajar biologi lebih baik; 2) dapat mengungkap lebih dari satu ranah kognitif-afektif, kognitif-psikomotor atau afektif-psikomotor; 3) memberi kesempatan secara luas pada mahasiswa untuk melakukan self-assessment; 4) melatih mahasiswa berpikir lebih kritis memandang suatu penugasan; 5) dapat memberi umpan balik melampaui tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, sehingga memberi efek instruksional dan efek iringan baru yang menginspirasi proses pembelajaran yang lebih kreatif. Walaupun penilaian otentik memberi banyak dampak positif dalam pembelajaran, namun di sisi lain masih terdapat kendala bagi dosen dalam mengimplementasikannya seperti perlunya lembar kerja mini riset yang lebih spesifik, perlunya rubrik penilaian mini riset berbasis kerja ilmiah, serta perlunya pengubahan etos mengajar. Untuk itu diperlukan proses yang kontinu dalam pengembangan penilaian otentik dengan tindak lanjut dalam pemanfaatan hasil penilaian otentik untuk mendukung peningkatan kualitas pembelajaran Ekologi Tumbuhan di Perguruan Tinggi. Kata Kunci: pembelajaran biologi, Ekologi Tumbuhan, penilaian otentik, perguruan tinggi, ranah kognitif-afektif-psikomotor, mini riset.
yang dikembangkan, serta media dan
Pendahuluan
sumber belajar yang mendukung proses Proses pembelajaran merupakan
pembelajaran tersebut. Setiap komponen
suatu kegiatan menyeluruh yang melibat-
dengan komponen lain saling berkaitan
kan komponen-komponen tujuan, materi,
fungsi dan perannya untuk mencapai
strategi pembelajaran, evaluasi, dan sum-
tujuan yang dirumuskan. Jika hasil bela-
ber belajar. Tujuan pembelajaran yang
jar belum mencapai harapan, maka kom-
dirumuskan
ponen-komponen pembelajaran tersebut
merupakan
acuan
yang
mengarahkan pada ruang lingkup materi
perlu ditinjau serta direvisi.
yang dikemas, strategi pembelajaran
Untuk mengetahui apakah proses
yang dikembangkan, instrument evaluasi
dan hasil belajar telah sesuai dengan
BIOEDUKASI Vol. 5, No.2, hal. 25-38 tujuan pembelajaran, maka perlu diper-
26 Menurut
Hill
(1994:5)
sebelum
hatikan keutuhan tiga ranah yaitu ranah
mengevaluasi pembelajaran kita perlu
kognitif, afektif, dan psikomotor (Ander-
mereview bahkan merevisi keyakinan
son & Krathwohl, 2001). Ranah kognitif
kita tentang belajar mengajar. Artinya ji-
menurut Taxonomi Benyamin Bloom
ka tujuan utama pembelajaran itu untuk
terdiri dari pengetahuan (C-1), pema-
menciptakan keaktifan, kemandirian, ser-
haman (C-2), penerapan (C-3), analisis-
ta memandang belajar sebagai proses
sintesis (C-4), evaluasi (C-5), dan kreasi
sepanjang hayat, maka evaluasi secara
(C-6). Ranah afektif menurut Krathwohl
tradisional serta hasil tes belajar semata
terdiri dari receiving (A-1), responding
tentu tidak cukup sebagai alat evaluasi.
(A-2), valuing (A-3), organizing (A-4),
Evaluasi berupa tes hasil belajar pada
dan characterizing (A-5). Ranah psiko-
pertengahan semester dan akhir semester
motor menurut Harrow terdiri dari imi-
sudah umum dilakukan. Hasil evaluasi
tasi (P-1), manipulasi (P-2), presisi (P-3),
tes tengah semester dan akhir semester
artikulasi (P-4), dan naturalisasi (P-5).
menunjukkan
hasil
pengukuran
Dalam praktek pembelajaran di
pemahaman konsep mahasiswa berkaitan
Perguruan Tinggi, lebih sering ranah
dengan setiap mata kuliah. Namun
kognitif yang diukur dan dikembangkan
demikian kemampuan-kemampuan siswa
oleh pengajar, sedangkan ranah afektif
yang
dan
banyak
berkomunikasi saat presentasi, membuat
ranah
laporan praktikum, menulis laporan mini
psikomotor
dikembangkan.
belum
Terlebih
lagi,
lain
seperti
performance
kemampuan
afektif dan ranah psikomotor memer-
riset,
lukan pengembangan rubrik yang lebih
microteaching, belum banyak diukur dan
progresif. Untuk mengatasi ketidakseim-
didokumentasikan sebagai hasil evaluasi.
bangan teknik evaluasi yang sering lebih
Oleh karena itu diperlukan pengem-
didominasi oleh ranah kognitif, maka di-
bangan alat evaluasi lain yang dapat
perlukan upaya lebih intens dari para
menggali dan mengukur kemampuan
pengajar untuk mengembangkan rubrik
siswa secara lebih dalam dan terfokus
penilaian otentik. Hal ini sangat diper-
pada sikap atau tingkah laku belajar.
lukan untuk memenuhi pencapaian kom-
Makalah ini bertujuan memaparkan hasil
petensi mahasiswa secara paripurna yang
analisis berbagai rubrik penilaian otentik
meliputi kompetensi personal, social,
di Jurusan Pendidikan Biologi pada mata
pedagogi, serta kompetensi professional.
kuliah
Ekologi
saat
simulasi
Tumbuhan,
Microteaching, dan lembar pengamatan
27
Ely Djulia–Pengembangan Penilaian Otentik Dalam Pemb. Ekologi Tumbuhan
pembelajaran
yang
dikembangkan
yang berbeda yaitu: komunitas sawah,
mahasiswa bimbingan dan mahasiswa
kebun, hutan, dan danau. Sebanyak
yang diuji ketika menyelesaikan skripsi,
delapan mahasiswa bergabung kedalam
kendala serta manfaat yang diperoleh da-
kelompok yang mengamati komunitas
lam mempersiapkan mahasiswa calon
perkebunan di Sumatera Utara. Sebanyak
guru Biologi.
enam mahasiswa bergabung kedalam kelompok yang mengamati komunitas hu-
Metode Penelitian
tan. Hanya tiga mahasiswa yang berminat
Mini riset adalah satu bentuk tugas yang
mengamati komunitas danau. Paling
diberikan
kepada
yang
banyak sepuluh mahasiswa tertarik untuk
mengikuti
Mata
Ekologi
mengamati komunitas sawah di Sumatera
Tumbuhan di semester IV. Sebanyak 27
Utara.Laporan hasil mini riset dinilai
eksemplar laporan mini riset mahasiswa
berdasarkan empat aspek yaitu kemam-
Billingual Biologi yang mengikuti mata
puan pengamatan, kemampuan analisis,
kuliah
Tumbuhanajaran
kemampuan wawancara dengan informan
2010/2011 dianalisis secara kuantitatif
lokal, serta kemampuan membuat doku-
dan
mentasi foto flora.
Mahasiswa Kuliah
Ekologi
deskriptif.
Rubrik
mini
riset
digunakan untuk menilai laporan mini Hasil Penilaian
riset yang dibuat oleh empat kelompok masing-masing
mengamati
komunitas
Tabel 1. Hasil Penilaian Laporan Mini Riset Ekologi Tumbuhan Indikator No.
Kelompok
Nama Pnmt
Judul
Analisis Wwcr Foto
Rerata
Miniriset Perkebunan Jagung
1 PERKEBUNAN
CS
75
60
60
80
68.75
(Zea mays) Eksplorasi Komunitas Kebun Kunyit (Curcuma domestica)
2
ET
65
65
65
75
67.50
di Balige
BIOEDUKASI Vol. 5, No.2, hal. 25-38
28 Perkebunan Kopi Robutsa di
3
EMN
60
60
60
85
66.25
Balige Perkebunan Kopi di Sidi Kalang Kabupaten
4
FF
65
60
60
85
67.50
Dairi Eksplorasi kebun karet PT.Brigest on Sumatera Rubber Estate Dolok
5
FRD
65
65
65
80
68.75
Merangir Komunitas Tanaman Jeruk Ma-
6
LMH
70
70
85
85
77.50
nis Eksplorasi Kebun Kelapa Sawit (Elaeis guineensis. Jacg) di
7
LS
70
70
85
85
77.50
Siantar Perkebunan
8
MKD
70
60
60
80
67.50
jagung Hutan Gunung
9 KEHUTANAN
FDG
90
65
60
80
73.75
Sibayak
29
Ely Djulia–Pengembangan Penilaian Otentik Dalam Pemb. Ekologi Tumbuhan Komunitas
10
GS
65
60
60
85
67.50
Mangrove Hutan Bakau Pulau
11
LS
75
60
60
75
67.50
Sembilan Komunitas Hutan Bakau di Pulau Sembi-
12
MH
65
60
60
85
67.50
lan Hutan Bakau Pulau
13
PT
65
60
60
70
63.75
Sembilan Komunitas Hutan di Kawasan Pegunungan Sibayak, Tanah
14
RHT
65
60
60
85
67.50
Karo Jenis Tumbuhan di Sekitar Danau Toba (Panguru-
15 DANAU
DYA
80
75
60
95
77.50
ran) Komunitas Danau Toba di Titik Silalahi Kabupaten
16
MU
60
60
60
80
65.00
Dairi
17
SRP
70
60
80
85
73.75
Miniriset di
BIOEDUKASI Vol. 5, No.2, hal. 25-38
30 Kecamatan Tomok Danau Toba Sumatera Utara Laporan Persawa-
18 SAWAH
DAB
69
60
60
65
63.50
han Ekosistem
19
KS
60
60
60
70
62.50
Sawah Ekosistem
20
LEG
70
60
60
85
68.75
Sawah Tumbuhan
21
M
60
60
60
70
62.50
Padi Pola Tanam dan Faktor Yang Mempenga ruhi Padi (Oriza sativa) Hutamanik dan Sumbul Seki-
22
RAS
60
60
60
70
62.50
tarnya Persawahan di Sungai Rotan Pasar Sembilan
23
RAN
60
60
60
80
65.00
Kecamatan
31
Ely Djulia–Pengembangan Penilaian Otentik Dalam Pemb. Ekologi Tumbuhan Tembung Komunitas
24
RSD
75
60
60
75
67.50
Sawah Persawahan di Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera
25
SK
60
60
60
75
63.75
Utara Komunitas Persawa-
26
SE
60
60
60
75
63.75
han Komunitas
27
WH
RERATA
80
65
60
85
67.7
62.037
62.96
41
04
3 79.44
72.50
Sawah
68.05
rata dari yang terbesar hingga terkecil Hasil penilaian laporan mini riset
berturut-turut adalah kelompok komuni-
Ekologi Tumbuhan secara keseluruhan
tas danau termasuk kategori cukup
masih berada pada kategori kurang (skor
(72,08), kelompok komunitas kebun juga
rata-rata 68,05). Sedangkan skor rerata
termasuk kategori cukup (70,16), ke-
setiap aspek dari yang terbesar hingga
lompok komunitas hutan termasuk kate-
terkecil berturut-turut adalah kemampuan
gori kurang (67,92), dan kelompok
pengambilan foto kategori cukup baik
pengamatan sawah juga masih termasuk
(79,44), kemampuan pengamatan kate-
kategori kurang (65,23).
gori kurang (67,74), kemampuan wa-
Hasil penilaian secara individual di-
wancara kategori kurang (62,96), dan
peroleh lima mahasiswa yang termasuk
kemampuan analisis juga masih dalan
kategori cukup baik terdiri dari dua ma-
kategori kurang (62,04).
hasiswa dari kelompok kebun (masing-
Hasil penilaian laporan mini riset
masing 77,50), satu mahasiswa dari ke-
Ekologi Tumbuhan dari setiap kelompok
lompok hutan (73,75), dan dua maha-
pengamatan komunitas diperoleh skor re-
BIOEDUKASI Vol. 5, No.2, hal. 25-38
32
siswa dari kelompok danau (77,50 dan
yang bertujuan untuk membangun pema-
73,75).
haman dan analisis mahasiswa tentang lingkungan
berdasarkan
pemahaman
sebelumnya tentang morfologi, anatomi, fisiologi, taksonomi. Pada pelaksanaan
Pembahasan
mata kuliah ini mahasiswa melakukan
Mengembangkan Rubrik Kemampuan
praktek kuliah lapangan untuk mengek-
Ilmiah Mahasiswa melalui Mini Riset
splorasi
pada Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan
spesies-spesies tumbuhan dan hewan di
1. Kemampuan Pengambilan foto
suatu komunitas. Di Jurusan Pendidikan
Para mahasiswa Biologi umumnya sering
Biologi UNIMED, Hutan Aek Nauli
berkunjung ke lapangan untuk mengiden-
menjadi lokasi yang secara rutin dijadi-
tifikasi floa dan fauna untuk mempelajari
kan tempat kuliah lapangan setiap tahun,
keanekaragaan
Sebelum
untuk melatih keterampilan pengamatan
melakukan praktek lapangan pada mata
dan analisis mahasiswa terhadap tum-
kuliah Ekologi Tumbuhan, mahasiswa
buhan dan hewan di sekitar hutan terse-
juga melakukan praktek lapangan pada
but. Disamping membekali kemampuan
mata kuliah Taksonomi Tumbuhan, se-
dasar untuk menganalisis komunitas di
hingga kemampuan mendokumentasikan
Hutan Aek Nauli, setelah itu mahasiswa
flora sudah dapat dikategorikan cukup
juga ditugaskan untuk melakukan mini
baik (79,44), namun masih perlu pening-
riset pada komunitas-komunitas khas
katan untuk mengambil foto detail-detail
Sumatera Utara, untuk melatih kemam-
flora di setiap komunitas. Seringnya
puan kerja ilmiah mahasiswa. Setiap ke-
melihat dan mengamati objek beraneka
lompok kecil mahasiswa yang terdiri dari
ragam tumbuhan di alam sekitar telah
3 mahasiswa dapat memilih salah satu
menumbuhkan kemampuan memilih de-
dari komunitas berikut yakni: pesawahan,
tail anatomis tumbuhan yang perlu di-
perkebunan, danau, pegunungan, pantai,
dokumentasikan.
dan mangrove. Mini riset ini juga ber-
2.Kemampuan Pengamatan dan wa-
tujuan untuk melatih kepedulian maha-
wancara dengan informan lokal
siswa pada sumber daya alam yang be-
hayati.
keanekaragaman, kelimpahan
rada di lingkungan sekitarnya, khususnya Ekologi merupakan salah satu mata
di Sumatera Utara. Setelah memutuskan
kuliah di jurusan Pendidikan Biologi
untuk memilih komunitas sebagai lokasi pengamatan, setiap kelompok mahasiswa
33
Ely Djulia–Pengembangan Penilaian Otentik Dalam Pemb. Ekologi Tumbuhan
berkunjung ke lokasi tersebut untuk
namanya secara formal dari buku teks,
mengambil data. Pengambilan data dil-
tetapi mendapat informasi nama local
akukan melalui pengamatan terhadap
dari penduduk setempat disertai informa-
berbagai tumbuhan di tempat tersebut
si tentang khasiat dan manfaat tanaman
serta
dengan
tersebut. Metode pengambilan sample
penduduk asli setempat untuk menggali
spesies tumbuhan dikembangkan dari
informasi mengenai asal usul serta
keterampilan dasar Ekologi Tumbuhan
manfaat
Dengan
terutama dalam menghitung kelimpahan
demikian mahasiswa juga secara tidak
populasi. Disamping itu mahasiswa juga
langsung mempraktekkan studi etnobo-
mendapat pengalaman berharga dalam
tani sekaligus. Waktu pengambilan data
mendokumentasikan spesies tumbuhan
bisa satu sampai dua hari.
yang diamati terutama dalam mengambil
melakukan
wawancara
tumbuhan tersebut.
Tiga tahun terakhir ini muncul ide
foto bagian-bagian tumbuhan yang pent-
untuk meningkatkan dan memperkaya
ing baik daun, batang, buah, bunga, atau
kompetensi mahasiswa serta pengenalan
kulit kayu. Untuk mengambil foto bagi-
yang lebih baik terhadap komunitas khas
an-bagian penting tumbuhan ini diper-
Sumatera Utara dengan cara memberikan
lukan
tugas mini riset kepada mahasiswa secara
close-up. Tumbuhan-tumbuhan yang be-
kelompok. Projek kelompok yang bersi-
lum dikenal didokumentasikan atau di-
fat aplikasi ini dilaksanakan setelah para
ambil sampelnya untuk kemudian diba-
mahasiswa mengikuti kuliah lapangan di
has di kampus dengan cara berkonsultasi
Aek Nauli yang bersifat keterampilan da-
dengan dosen yang ahli dalam Tak-
sar Ekologi.
sonomi Tumbuhan.
kemampuan
memotret
secara
Berdasarkan laporan yang ditulis seHasil mini riset menunjukkan bahwa
tiap kelompok serta presentasi yang
kesan pertama dan utama menurut maha-
disampaikan di depan kelas diperoleh
siswa projek ini sangat menyenangkan
bahwa kelompok yang penampilannya
karena dapat berinteraksi dengan alam
cukup baik adalah kelompok danau
secara langsung, sekaligus rekreasi, ter-
(72,08) dan perkebunan (70,16). Latar
lebih lagi mereka memperoleh pengala-
belakang keluarga turut memberi pen-
man dan pelajaran baru ketika melakukan
galaman serta pengetahuan berharga,
wawancara dengan penduduk setempat.
terutama yang berasal dari keluarga yang
Tidak jarang diperoleh informasi tentang
tinggal di perkebunan dan keluarga yang
tumbuhan-tumbuhan yang belum dikenal
tinggal di
sekitar Danau Toba. Kedua
BIOEDUKASI Vol. 5, No.2, hal. 25-38
34
komunitas ini merupakan komunitas
yang akan dikunjungi, serta informan
utama di Sumatera Utara. Sedangkan ke-
yang akan diwawancarai. Mereka juga
lompok yang mengamati komunitas hu-
dituntut
tan (67,92) dan komunitas sawah (65,23)
ketika menyajikan data, serta mem-
masih menunjukkan performance yang
bangun kepedulian, kecintaan, keinginta-
terbatas. Walaupun komunitas pesawa-
huan, serta scientific literacy terhadap
han di Kabupaten Deli Serdang merupa-
sumber daya alam di sekitarnya. Hal ini
kan lahan pesawahan terluas diantara ka-
sejalan dengan pendapat Schlemmer
bupaten/kota di Sumatera Utara, namun
(2008:2) bahwa Projects are a key to
belum tampak munculnya minat yang
student engagement and motivation.
kuat dan pemahaman yang maksimal pa-
3.Kemampuan Analisis
da diri mahasiswa.
mengembanghkan
kreatifitas
Kemampuan menganalisis merupa-
Di kelas Biologi reguler yang terdiri
kan salah satu kemampuan berpikir ting-
dari 50 mahasiswa ketika diminta mem-
kat tinggi
ilih komunitas untuk diamati, hanya dua
2001). Untuk sampai pada kemampuan
dari sepuluh kelompok yang memilih
analisis, menurut Taksonomi Bloom di-
komunitas Danau Toba, dipilih oleh ma-
perlukan
hasiswa yang berasal dari wilayah sekitar
lumnya yaitu mengetahui, memahami,
Danau Toba. Sedangkan delapan ke-
dan menerapkan. Hasil penilaian laporan
lompok lainnya umumnya belum tertarik
mini riset Ekologi Tumbuhan diketahui
pada Danau Toba. Hasil mini riset ini
bahwa kemempuan analisis mahasiswa
memberikan umpan balik bagi dosen
masih berada dalam kategori kurang
pengampu bahwa kegiatan mini riset
(62,04). Ketika mahasiswa sudah dapat
seperti ini perlu terus dikembangkan, ka-
mengidentifikasi flora apa saja yang ter-
rena dapat mengarahkan mahasiswa pada
dapat di suatu komunitas, kemudian
pemahaman integrative tentang morfolo-
menghitung kelimpahan, serta menen-
gi, fisiologi, anatomi, taksonomi, serta
tukan dominansi dengan menggunakan
ekologi
itu
rumus-rumus standar ekologi, mereka
kegiatan mini riset ini dapat merangsang
bisa menghitung. Namun ketika ditanya
kelompok mahasiswa untuk berlatih ber-
mengapa ada keragaman flora-flora ter-
pikir tingkat tinggi karena mereka mem-
sebut pada komunitas itu, interaksi apa
buat perencanaan yang lebih baik mem-
yang terjadi diantara flora-flora tersebut,
persiapkan pengamatan lapangan, mem-
factor-faktor apa yang mendukung sur-
buat keputusan yang tepat tentang lokasi
vival suatu species pada komunitas ter-
tumbuhan.
Disamping
(Anderson & Krathwohl,
kemampuan
berpikir
sebe-
35
Ely Djulia–Pengembangan Penilaian Otentik Dalam Pemb. Ekologi Tumbuhan
tentu, serta factor-faktor apa yang mem-
lan data setiap kelompok menyusun
buat flora-flora tertentu tidak dapat ber-
laporan karya ilmiah sebanyak sepuluh
tahan pada komunitas tertentu, kemudian
halaman berisi pendahuluan, lingkungan
mengapa terdapat perbedaan pola vegeta-
fisik lokasi, keragaman spesies tumbuhan
si diantara komunitas yang berbeda, ma-
yang ditemukan, pemetaan kelimpahan,
hasiswa belum dapat mengemukakan
interaksi antar spesies, deskripsi tum-
pemahamannya dengan aik dan sistema-
buhan tersebut, dilengkapi label nama
tis. Hal ini memberikan tantangan bagi
latin dan foto-foto, fungsi dan khasiat
perlunya perbaikan perangkat perkulia-
tumbuhan hasil studi etnobotani, terakhir
han baik strategi, maupun system evalua-
mahasiswa menuliskannya dalam power
si supaya dapat mendukung kemampuan
point untuk dipresentasikan. Rangkaian
berpikir mahasiswa lebih baik lagi.
kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka
4. Pengembangan Rubrik Penilaian
menumbuhkan dan menciptakan situasi
Mini Riset Mata Kuliah Ekologi Tum-
belajar aktif diantara mahasiswa baik
buhan
secara minds-on maupun hands-on (Hen-
Setiap kelompok melakukan mini
derson, P, 1989).
riset Ekologi Tumbuhan dimulai dengan
Untuk mengevaluasi kegiatan mini
diskusi kelas untuk menentukan komuni-
riset ini maka dikembangkan rubric un-
tas yang dipilih, menentukan anggota ke-
tuk menilai kemampuan mahasiswa sep-
lompok
erti tertera pada table berikut (Hill and
serta
menentukan
jadwal
kegiatan di lapangan. Setelah pengambi-
Ruptic, 1994; Marzano, et al., 1993)
Tabel 2. Lembar Catatan lapangan Kegiatan Mini Riset Ekologi Tumbuhan Nama Anggota Kelompok/Stambuk Jurusan/Mata Kuliah NO 1
KEGIATAN Lokasi Pengamatan (nama komunitas, Kec, Kabupaten/Kota)
2
Waktu Pengamatan
3
Metode pengamatan (Kemukakan bagaimana Anda mengambil data!)
4
Metode wawancara (Kemukakan bagaimana Anda menemukan informan!)
5
Kemukakan bagaimana Anda berbagi peran
DESKRIPSI
BIOEDUKASI Vol. 5, No.2, hal. 25-38
36
ketika mengambil data dengan sesama anggota kelompok! 6
Kemukakan bagaimana Anda memperoleh informasi tentang kondisi fisik lokasi!
7
Sebutkan dan jelaskan beragam tumbuhan yang ditemui!
8
Buatlah transkrip hasil wawancara
9
Kumpulkan data penunjang yang diperoleh dari lokasi !
10
Cek dan recek apakah data yang diperoleh sudah cukup sebagai bahan penulisan laporan! ini, mereka masih memerlukan panduan
Tabel 2 .di atas merupakan Lembar Cata-
dari dosennya.
tan Lapangan secara umum sebagai
Berdasarkan hasil refleksi dari perkulia-
pengarah kerja mahasiswa di lapangan.
han serta hasil penilaian Laporan Mini
Selanjutnya setiap kelompok diminta un-
Riset
tuk mengembangkan Lembar Kerja ter-
dirancang revisi rubrik untuk perbaikan
sebut sesuai dengan kebutuhan dan
pencapaian hasil mini riset Ekologi
karakteristik komunitas yang diamati
Tumbuhan sebagai berikut (Stevens and
masing-masing kelompok. Pada prak-
Levi, 2005; Popham, 2011)
Ekologi
Tumbuhan,
maka
teknya di lapangan, mahasiswa belum mampu mengembangkan lembar kerja Tabel 3. Revisi Rubrik Penilaian Kegiatan Mini Riset Ekologi Tumbuhan Kelompok : _________________ Mata Kuliah: Komunitas : Hutan/Pantai/Pegunungan/Danau/Perkebunan/Pesawahan/Hutan/Mangrove
NO
Aspek Evaluasi
Bobot
Skor
Nilai
(%)
(2-5)
(bobot x Skor)
1
Sistematika Laporan
10
2
Metode pengumpulan data:
20
Kemampuan mengamati
37
Ely Djulia–Pengembangan Penilaian Otentik Dalam Pemb. Ekologi Tumbuhan Kemampuan wawancara
3
Penyajian dan Analisis Data:
20
Display Data Pembahasan Data 4
Dokumentasi Spesies
20
Tata nama species 5
Kemampuan presentasi:
30
Pemahaman konsep komunitas Kemampuan Analisis konsep Kemampuan Elaborasi konsep JUMLAH KATEGORI pembelajaran yang telah dirumuskan, seKeterangan:
hingga memberi efek instruksional dan
Nilai
efek iringan baru yang menginspirasi
< 350 kategori C (Cukup baik)
Nilai 351 – 450 kategori B (Baik)
proses pembelajaran yang lebih kreatif.
Nilai 450 – 500 kategori A (Sangat baik)
Berbagai kendala yang dialami dosen dalam
Kesimpulan
mengimplementasikan
penilaian
otentik dapat disiasati dengan terus
Penilaian otentik perlu diimplemen-
melakukan refleksi atas hasil perkuliahan
tasikan dan terus dikembangkan di Juru-
sebelumya, mendalami rubric penilaian
san Pendidikan Biologi karena: 1) dapat
berbasis
mengungkap penguasaan biologi maha-
dengan mahasiswa, atau sesama kolega
siswa lebih komprehensif meliputi aspek
ketika penelitian, serta perlunya pengu-
morfologi, anatomi, fisiologi, ekologi; 2)
bahan etos mengajar. Dengan demikian
dapat mengungkap lebih dari satu ranah
mengimplementasikan penilaian otentik
kognitif-afektif, kognitif-psikomotor atau
menjadi sebuah kebutuhan dan kebiasaan
afektif-psikomotor; 3) memberi kesem-
dalam rangka tetap menjaga serta terus
patan secara luas pada mahasiswa untuk
meningkatkan kualitas keutuhan pem-
melakukan self-assessment; 4) melatih
belajaran aktif di Perguruan Tinggi.
mahasiswa berpikir lebih kritis memandang suatu penugasan; 5) dapat memberi umpan balik melampaui tujuan
kerja
ilmiah,
berkolaborasi
BIOEDUKASI Vol. 5, No.2, hal. 25-38
38
Daftar Pustaka Anderson, L.W., Krathwohl, D.R., 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing. New York: Longman Campbell, N.A., Reece, J.B.,Mitchell, L.G. 2004. BIOLOGI, Jakarta: Erlangga Forey, P., Fitzsimons, C. 2000. An Instant Guide to Edible Plants. New York: Gramercy Books. Henderson, P., 1989. Promoting Active Learning. Cambridge: National ExtensionCollege Harberd, N. 2006. Seed to seed: The SecretLife of Plants. London: Bloomsbury Hill, B.C. and Ruptic, C.A. 1994. Practical Aspects of Authentic Assessment. Norwood: Christopher-Gordon Publishers. King, F.J., Goodson, L. Rohani,F. High Order Thinking Skills Assessment.
Evaluation.Educational Services Program. Marzano, R.J., Pickering, D.J., McTighe, J., 1993. Assessing Students Outcomes. Molles, M.C. 2005. Ecology: Concepts and Applications. Boston: McGraw Hill HigherEducation Popham, W.J. 2011. Classroom Assessment: What Teachers Need to Know. Boston:Pearson Schlemmer, P. and Schlemmer, D. 2008. Teaching Beyond the Test. Minneapolis: Free Spirit Publishing Stevens, D.D., Levi, A.J., 2005. Introduction to Rubrics. Virginia: Stylus.