ISSN 0216-4493
urna ·ra.,-a Journal)
No.2
Him. 1-131
Yogyakarta, . Juli 2012
Jurnal Olahraga Prestasi (Performance Sport Journal)
CITIUS - ALTIUS - FORTIUS Volume 8, Nomor 2, Juli 2012
Terbit dua kali setahun, bulan Januari dan Juli, berisi ringkasan hasH penelitian, gagasan, konseptual, kajian teori, aplikasi teoridi bidang Ilmu Kepelatihan Olahraga. Ketua Redaksi: Drs. Djoko Pekik Irianto, M.Kes.
Redaksi Ahll:: Dr. Safyan Hanif, M.Pd. (Universitas Negeri Jakarta) Prof. Dr. Sukad~iyanto, M.Pd. (Universitas. Negeri Yogyakarta) Prof. Dr: M. Furchon Hidayatullah (Universitas Sebelas Maret) Dr. dr.. 8M. Wara Kushartanti (Universitas N·egeri Yogyakarta) Prof. Dr: Hariadi Said, MS (Universitas Negeri Gorontalo) Redaksi Pelaksana: Drs. Rumpls AgusSudarko,M.S Dr~ Siswantoyo, M.Kes Drs. Fauzi, M·..Si Awan Har.iono,M.Ot.
DeviTlrtawlrya, M. Or: Admi·nist.rasi· Online: FaidlUah KurnJawantS.•.Pd DanangWi~f<sono,
M.Or:
Alamat Penyuntih.g dan tata Usaba': Jurusan. Pendidikan Kepelatihan Fa~kultas. Ilmu Keola'hraga:an U'niversi-tas: Negeri Yog,yakalta, JI. Kol:Ombo· Nt).. 1,. Yogyakarta. 55:281. Tel~.ponIFax: (0274)-513092. Alamat e~mail:
[email protected] .. NomQr Rekeni'ng BNITaplus': 2·28~OOI0·21469·~901, 8.•M. Endan.g Rinl Sukamti.
JURNAL OLAH:RAGA PRESTASI d:iterbitkan·oleh JutusanPendld.ika'n .KepelatihclO Fa.kultas IlrrilJ Keol:ahra:gaan Universita.sNegeri Yogyaka·rta.• Pe.mbil1~:Dek~nFakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Neg.eri YQgyakarta. Penanggun.g Jawab: Ketua ]urusan. Pendidikan Kepelati.han Fakultas Ilm.u Keolahragaan L.Jniversitils NegeriYogyakarta Penyunting meneri'ma sumbangan tulisan yang belum pernah dimuat dan d.iterbitkan da(~mmedia cetak lain. Naskah diketik dengan spasirangkap pada .kertas kuarto, panjang 10-20 halaman sebanyak 1(satu)eksemplar (Iebih lanjutbaca petunjuk bagi Penulis pada sampul dalam belakang). Naskah yang masuk dievaluasi oleh Penyunting ahli, Penyunting dapatmel·akukan perubahan pada tulisan yang dimuat untuk keseragaman format, tanpa mengubah maksud dan isinya.
· 1
... i .
l .~ ~
'.'.' ~
a
...
..
"
.
.
.
.
~
..
e·
~u
~
. .~ .
.
.
. ...
~.~
".'"
\.~ .
~ ............................. .
.
--
U
e:-(IJ
,JURUSAN PENOI'DIKAN KEPELATIH..AN .FAKULT·. : IL.M.U·: .EOLA.HR.,AGAAN UN1VERSITAS· N·EGERIY·OGYAK.ARTA
Jurnal Olahraga Prestasi
ISSN
0216 -4493
(Performance Sport Joumal) Volume 8 t Nomor 2 Juli 2012 J
CUIUS .. A:LTIUS • FORTIUS
DAFTAR lSI Agus Supriyanto, M.Si Penggunaan Metode Hypotherapi Untuk Meningkatkan Kosensentrasi Saat Start Dalam Renang...
1-16
Danardono Perbedaan Pengaruh Program Latihan Perbedaan Dan Plyometric Terhadap Peningkatan Kime Atlet Karate Dalam Bermain Kata Ditinjau Dari Kekuatan Otot Tungkai (Studi ~ksperirilen pada Atlet Karate di Unit Kegiat~n 1'v1ahasiswa Karate INKAI Universitas Negeri Yogyakarta) ~ .
17-35
Tri Tunggal Setiawan Stroke Rate (SR) And Stroke Length (SL) Freestyle Swimmer Indonesian Student Participants Popnas 2009 ,~.
36-48
Agung Nugroho, A.M. Sta'ndarisasi Status Kondisi Fisik Atlet Cabor Perorangan Koni Daerah Istimewa Yogyakarta
. 49-63
Subagio Irianto Implementasi Lesson Study Pada Mata Kuliah Keterampilan Lanjutan Sepakbola untuk Meningkatkan Kualitas PBM dan Pengembangan Karakter Disiplin, Kepedulian, dan Fair play ~ . 64-78·
Ahmad Nasrulloh Aerobic Exercise Combined With Techniques Programe Can Be Increased Groundstroke Skill of Tennis Athlet.........
79-90
Danang Wicaksono Sumbangan IImu Penunjang Olahraga Terhadap Pembinaan Olahraga Prestasi... ... ....
91-101
Letkol Drs. Banar Budiono, M.Si Dedikasi dan Loyalitas Pengabdian Pelatih Yang Berkarakter Untuk Indonesia
.
102..107
Lismadiana Peranan Olahraga Terhadap Kapasitas Kardiorespirasi...
108-122
Nawan Primasoni, M.Or ~
Sepakbola, Kompetisi, Dan Anak Usia Dini.
ii
.. 123-131
AEROBIC EXERCISE COMBINED WITH TECHNIQUES PROGRAME CAN BE INCREASED GROUNDSTROKE SKILL OF TENNIS ATHLET
groundstroke techniques, tennis
PENDAHULUAN
Oleh: Ahmad Nasrulloh
Performance atlit Indonesia pada
saat
Fakultas IImu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta
bertanding
masih
nlenunjukkan
keterampilan bermain tenis yang kurang sempurna. Fenomena ini dapat dilihat
ABSTRACT Professional tennis athletes should be ab'le to master all the basic techniques of playing tennis and having physical fitness. Therefore, it is necessary to get an exercise that can give meaning to the skills and physical fitness. One of the proper exercises is with aerobic exercise combined with the technique. Aerobic exercise program combined with techniques is: (1) a number of players consisting of six to seven people with backward sequential formation techniques performing forehand and backhand groundstrokes served by the trainers, (2) coaches pass eight balls toward the forehand, backhand, forehand, backhand in sequence, (3) after the player completes an 'eight stroke strike then runs around the tennis court and while collecting the pall that has been hit (4) the next player ·gets baGk to its previous position and ready for the:Dext shot, (5) perform with three times frequency of exercise a week, (6) perform with the exercise intensity between 750/0 85~k of maximum heart rate, (7) perform for 25 minutes per meeting, (8) the time interval is 24-48 hours, and (9) the periodization on stages of early preparation. Aerobic exercise combination with a technique given by a measurement~ regularly and programmed can help improving physical fitness and skills of forehand and backhand groundstrokes for tennis athletes. Backhand skills may be changed naturally better than forehand techniques, so that it is given the same portion of exercise that will increase differently.
pada kejuaraan tenis open yang sering diselenggarakan di luar negeri. Hal ini , terj~di karena keterampilan bermain tenis atlit
Indonesia
masih
di
bawah
kemampuan atlit dari negara lain. Oleh karena itu para atlit tenis Indonesia masih memerlukan
pembinaan
latiha~n
yang
tepat, teratur, terukur dan terprogram agar dapat meningkatkan prestasinya. Suatu proses pembinaan atlit yang tepat
hendaknya
prinsip-prinslp Sukadiyanto
disesuaikan latihan.
(2002:
dengan 1V1enurut
14)· prinsip-prinsip
latihan tersebut meliputi: (1) individual, (2) 'adaptasi, (3) beban berlebih (overload), (4) beban bersifat progresif,(5) spesifikasi (kekhususan),
(6)
bervariasi,
(7)
pemanasan dan pendinginan (warm':'up dan cooling down), (8) periodisasi, (9) berkebalikan
(reversible),
(10)
beban
moderat (tidak berlebih), dan (11) latihan harus sistematik. Pembinaan atlit tenis harus
sesuai
dengan
prinsip-prinsip
latihan tersebut agar dapat memperoleh prestasi yang baik. Pada kenyataannya saat ini prinsip-prinsip latihan tersebut belum
sepenuhnya
diterapkan
dalam
proses pembinaan atlit tenis. Oleh karena
Keyword: aerobic exercise, 79
itu sangat diperlukan usaha yang cukup
bermain tenis penguasaan teknik saja
keras untuk menerapkan prinsip-prinsip
tidak cukup, akan tetapi harus diimbangi
tersebut agar prestasi atlit dapat
dengan dosis talihan yang tepat dan
merdngkat.
dilakukan secara
Dalam
permainan
intensif untuk dapat
tenis
mengembangkan latihan teknik tersebut,
memerlukan beberapa aspek teknik yang
dengan demikian prestasi atlit akan dapat
harus
meningkat dengan baik.
dikuasai
atlit,
seperti:
pukulan
groundstroke yang meliputi forehand dan
Dalam
proses
pembiriaan
atHt
backhand, service, volley, lob, dan smash.
berbakat
Menurut Hohm dan Klavora yang dikutip
latihan teknik ataupun latihan aerobik saja,
oleh Sukadiyanto (2004: 37) menyebutkan
akan tetapi memerluka.n variasi latihan
bahwa groundstrokes merupakan jenis
yang tepat agar komposisi laiihan dapat
pukulan
seimbangan. Pada kenyataannya latihan
yang
mempunyai
persentase
tidak
cukup
hanya
pe~binaan
dengan
cukup tinggi untuk mendapatkan angka
dalam proses
dalam pertandingan tenis, bahkan 47 %
yang dilakukan selama ini belum banyak
teknik groundstrokes dilakukan selailla
rhemperhatikan
permainan.Dari pendapat tersebut jelas
iatihan aerobik dengan latihan teknik.
bahwa teknik pukulan groundstroke dapat
Latihan aerobik dikombinasikan dengan
memberikan sumbangan terbesar dalam
latihan
menjadi
sebuah
setiap.
alternatif untuk berlatih tenis.
Latihan
permainan
tenis
dibandingkan
dengan t.eknik pukulan yang lain. Oleh karena
itu,
sangat
diperlukan
atlit berbakat
keseimbangan
teknik
dapat
antara
aerobik ini dilakukan dengan tujuan untuk
latihan
dapat melatih daya tahan kardiorespirasi.
secara intensif, efektif dan efis.en untuk
Sedangkan latihan teknik dalam hal ini ~
melatih
latihan teknik dasar pukulan groundstroke
teknik
pukulan
grounstroke,
sehingga dapat bermain tenis dengan
diharapkan
baik.
keterampilan Untuk dapat menjadi petenis yang
handal
dan
seorang
atlit
profesional harus
dapat
dan
hendaknya
PEMBAHASAN
menguasai
teknik
Tanis Menurut Arma (1981: 502) tenis
dalam
merupakan salah satu bentuk olahraga
mencetak angka pada saat bertanding.
mempergunakan bola keeil dan setiap
Selain itu bagi petenis profesional harus
pemainnya memakai raket sebagai alat
mempunyai
pemukul. Permainan ini dilakukan di atas
sumbangan
karena
forehand
ini
memiliki
grounstroke
pukulan
meningkatkan
backhand dalam permainan tenis.
beberapa aspek teknik tersebut terutama teknik
dapat
terbesar
variasi-variasi
dalam
melakukan teknik bermain tenis. Dalam
lapangan 80
berbentuk
empat
persegi
panjang yang terbuat dari semen, tanah
prinsipnya bola hanya boleh dipukul satu
dengan campuran pasir halus (gravel),
kali untuk melewati net sehingga masuk
bahkan dapat dimainkan di atas rumput.
ke daerah lawan dengan sempurna. Dleh
Lapangan tenis ini terbagi menjadi dua
karena itu diperlukan penguasaan teknik-
dengan sebuah net sebagai pembatasnya.
teknik
Prinsip dasar dalam bermain tenis adalah
pukulan
memukul bola sebelum atau sesudah
menghasilkan pukulan yang efektif, akurat
memantul di lantai melewati atas net dan
dan dapat menyulitkan lawan.
masuk ke dalam lapangan perrnainan
Teknik Bermain Tenis
yang
lawan (Sukadiyanto, 2002: 29). Jadi dapat
benar bola
dalam
melakukan
sehingga
dapat
Menurut Sukadiyanto (2002: 29-
dikatakan bahwa permainan tenis adalah
30)
olahraga yang dilakukan di atas lapangan
memukul bola, ada beberapa teknik dasar
berbentuk empat persegi panjang dengan
yaitu: (a) groundstroke terdiri dari forehand
meggunakan
dan backhand, (b) volley juga terdiri dari
bola
kecil
untuk dipukul
melewa~i·
dengan raket hingga
untuk
mempersulit
lawan
dalam
forehand dan backhand, (c) ~ervis, (d) lob
net dan
masuk ke daerah lapangan lawan.
dan smash. SedangkaD menurut 'Strand dapat
(1993: 88) tennis skills typically taught in a
dilakukan oleh siapa saja, baik laki-Iaki
physical education unit include serves,
maupun
groundstroke,
Permainan
tenis
perempuan
ini
dan
bahkan
lobs,
drop
shots,
and
campuran. Apabila dalam permaina.n ini
overhead smashes. Artinya ada beberapa
dimainkan·oleh satu orang melawan satu
bentuk. keterampilan ten.is daJarn latihan
orang
fisik yaitu meliputi servis, groundstroke,
dalam
dinamakan bermain
partai
tunggal.
dimainkan
Jika
secara
lob, drop shot, dan smash.
berpasangan maka disebut partai ganda.
Dari
pendapat
di
atas
dapat
Apabila partai ganda tersebut dimainkan
disimpulkan bahwa dalam bermain tenis
oleh laki-Iaki dan perempuan yang saling
untuk mandapatkan hasil pukulan yang
berpasangan maka disebut partai ganda
efektif,
campuran. Jadi dapat disimpulkan bahwa
menguasai beberapa teknik keterampilan
dalam olahraga permainan tenis terdapat
dasar dalam memukul bola yaitu: (a)
tiga partai yang dapat dipertandingkan
serves, (b) volley terdiri dari forehand dan
yaitu partai tunggal, partai ganda dan
backhand, (c) drop shots, (d) lob, (e)
partai ganda campuran.
smash o verhaed, dan (f) teknik paling
akurat dan
menyulitkan
harus
mendasar yang harus dikuasai pemain
Salama proses bermain dalam
terdiri
dari
tenis
memukul bola dengan baik dan benar
forehand dan backhand. Berikut ini adalah
agar dapat mengalahkan lawan. Pada
81
adalah
groundstroke
olah.raga tenis ini, pemain harus mampu
uraian
mengenai
keterampilan
dasar
mengembalikan
rnemukul bola dalam permainan tenis: c~.
pukulan
dan
tidak
memiliki kesempatan untuk pukulan
Serve
berikutnya. Pukulan volley ini sering
Ada tiga macam serve dalam tenis
dilakukan oleh pemain tenis untuk
yaitu (1) flat atau cannonball, (2) slice,
menyerang. Pukulan ini akan sangat
dan (3) American twist (Arma, 1981:
menguntungkan
518).
53)
dekat dengan net karena pemukul
bahwa ada tiga jenis
dapat memainkan dan mengarahkan
serve yaitu slice serves, flat serves,
bola dengan mudah, sehingga akan
dan American
menyulitkan
Menurut Lardner (1996:
menyatakan
twice.
Slice
serves
terjadi apabila bila dipukul dari arah
apabila
dilakukan
lawan
dalam
mengembalikan bola.
kanan ke kiri, sehingga bola akan
c.
Drop Shots
berjalan membelok ke arah kanan
Drop
shot
merupakan
pukulan
lawan. Flat serves terjadi jika bola
yang lembut tetapi memiliki tingkat
dipukul dengan muka rake! yang tegak
efektivitas yang ,sarna dengan jenis
lurus dengan bola, sehingga akan
pukulan yang lain. Drop shot ini akan
menghasilkan pukulan yang keras dan
dapat mengecoh lawan pada saat
cepat. Pukulan flat ini akan dapat
lawan mengharapkan pengembalian
menyulitkan
tepat
yang kuat dan jauh. Menurut Brown
untuk dilakukan paqa serve pertama.
(1996: 1\17) hasil pukulan drop. shot ini
American twice m.erupakan serve yang
bola
paling
forecourt (bagian depan lapangan) dan
.~
sulit
lawan,
sehingga
dilakukan,
sehingga
•
·11
·ak~n
mell:lncur lembut ke daerah.
memerlukan latiahan secara intensif.
terpantul
Pukulan serve ini dilakukan saat bola
mencapainya. Oleh karena itu jenis
, berada di atas kepala sedikit ke kiri,
pukulan drop shot ini perlu dimiliki oleh
sehingga akan menghasilkan pukulan
pemain tenis karena dapat digunakan
bola yang membelok ke arah kiri lawan
sebagai
dan bola akan memantul tinggi.
lawan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
b. Volley
dua
kali
senjata
sebelum
untuk
lawan
mengecoh
drop shot merupakan pukulan yang
pukulan
lembut ke daerah forecourt dan bola
se'belum bola mantul ke lapangan
dapat terpantul dua kali sebelum lawan
(Magethi, 1990: 34). Menurut Brown
menjangkaunya,
(1.996: 69) ada dua kondisi yang
mengecoh
nlenyebabkan dilakukannya pukulan
dalam mengembalikan bola.
Volley
merupakan
volley yaitu, pertama ketika pemain
harus
maju
ke
depan
net
untuk 82
dan
sehingga
a.kan
menyulitkan
lawan
d. Lob
saat memukul bola ini harus pada Lob merupakan pukulan lamban,
tetapi
pukulan
diremehkan tunggal 1990:
ini
baik dalam
maupun
79)~
(1981:
tidak
posisi yang tepat, karena apabila tidak
pernah
tepat akan menghasilkan pukulan yang
permainan
ganda
dapat merugikan diri sendirL
(Magethi,
Sasaran paling tepat dari pukulan
Sedangkan menurut Arma
525)
overhead
ini
adalah
pada
lob
pada
daerah garis belakang karena pukulan
perlahan
dan
bola yang dihasilkan akan flat dan
melambung ke atas melewati lawari
dapat menyulitkan lawan,· akan tetapi
dan
jika bola yang di pukul smash ini jatuh
umumnya
pukulan
smash
agak
akan
belakang.
jatuh Pukulan
menyulitkan lawan
menyerang, berusaha
lob
lawan
berada
m~ngejar
melewati
garis
ini
dapat
pada
apabila
posisi
memungkinkan bola memantul tinggi
di dekat net untuk
sehingga keras
lawan
untuk
daerah
sehingga
harus
forecourt,
bola
maka
masih
dapat
dikembalikan lawan. Dapat dikatakan
tl1undur
bahwa
pukulan
smash
(overhead)
bola. Dari beberapa uraian di
merupakan pukulan yang kuat, keras,
atas dapat disimpulkan bahwa pukulan
cepat, akurat, menyerang dan agresif
lob merupakan pukulan yang lamban
untuk menghasilkan pukulan bola flat
melambung di atas melewati lawan
yang
daer~h
dan sebaiknya jatuh di
lawan
pada
daerah
garis
belaka'flg, sehingga dapat menyulitkan
base
line (garis, belakang), sehingga dapat menyulitkan
jatuh
lawan untuk mengembalikannya.
dalam '
f.
Keterampilan Groundstroke Groundstroke
mengembalikan bola.
e. Smash (Overhead)
adalah
pukulan
setelah bola memantul ke lapangan (Brown, 1996: 31). A groundstroke in
Smash (overhead) adalah pukulan. agresif,
tennis is a forehand or backhand shot
menyerang dan biasanya dilakukan
that is executed after the ball bounces
dari daerah forecourt setelah lawan
once on the court. It is usually hit from
mencoba melakukan lob pada bola
the back of the tennis court, around the
melambung di atas kepala (Brown,
baseline
1996: 97). Apabila dalam melakukan
groundstroke,
smash
overhead ini
berada
pada
disimpulkan
posisi
yang
maka
dapat
groundstroke
pukulan yang
keras,
memukul bola bawah setelah mantul di
sehingga dapat
lapangan baik dari sebelah kanan
yang
kuat
'menghasilkan
dan
bersifat
tepat,
cepat dan akurat,
mematahkan pergerakan lawan. Pada 83
(http://en.wikipedia.org/wiki/ 2009).
Jadi
bahwa adalah
dapat pukulan
teknik
dasar
rnaupun dari sebelah kiri pemain agar
arah
rnele\tvati net dan masuk daerah lawan.
(menggunakan
J\dapun teknik dalam melakukan
bola
bagian
yang
akan
dipukul
otot-otat
lengan
depan).
Dari
pendapat
pukulan groundstroke dibagi menjadi
tersebut dapat disimpulkan bahwa
dua jenis yaitu forehand groundstroke
pukulan
dan backhand groundstroke. Menurut
merupakan
Arma (1981: 513) menyatakan bahwa
dilakukan dengan menggunakan
pukulan dalam tenis yaitu forehand
raket
drive dan backhand drive.
lapangan agar masuk ke daerah
1) Forehand Groundstroke
lawan dengan cara posisi telapak
Forehand
merupakan
groundsuoke
pukulan
groundstroke
forehand
pukulan
setelah
bola
yang
mantul
di
tangan menghadap ke arah bola
yang
yangakan dipukul, (Gambar 1).
dilakukan dengan tangan kanan dari
sebelah
kanan
badan,
terkecuali bi,la pemain itu kidal (Arma, 1981: 513). Menurut Miley (1998: 6'8) the forehand shot is one of the most important strokes in
Gambar 1. Teknik Pukulan Forehand (Lardner, 1994: 38)
tennis. The forehand in tennis is a shot made by swinging the racquet
across one's, body in the direction
Menurut Magethi (1990: 42)
of where the player wants to place
ada beberapa pegangan grip yang
the shot. For a right-handed player,
dikenal untuk pukulan forehand
the forehand is a stroke that begins
yaitu
on the right side of his body, continues
across
his
body
merupakan cara memegang raket pada lehernya dengan tangan kiri
,ends on the left side of his body
kemudian seperti berjabat tangan
(http://en.wikipedia.org/wiki/
dan posisi telapak tangan kanan di
forehand, 2009).
beJakang pegangan serta jari-jari
Menurut Sudiro (2008: 18)
adalah
forehand
lapangan telapak
bola
dilakukan
memantul
dengan tangan
ditempelkan melingkari pegangan
grondstrokes
pukulan yang
setelah
dan
western
continental. Eastern forehand grip
as
contact is made witl] ,Jhe ball, and
bahwa
eastern,
cara
dari POSISI
menghadap
raket.
Western
adalah
suatu
raket
dengan
memegang
ke
kemudian 84
forehand
cara
grip
memegang
tangan
pada meletakkan
kiri
lehernya telapak
tangan kanan di bawah pegangan
Dinamakan
raket
karena
dan
bungkuskan
jari-jari
mengelilingi
pegangan
raket.
Continental
forehand
grip
backhand
teknik
pada
saat
memukul
bola posisi punggung telapak
yaitu
tangan
pada
bola, sehingga posisi lengan
kiri
pemukul yang memegang raket
kanan
menyilang di depan perut atau
memegang raket seperti huruf V
menempel perut (Sudiro, 2008:
antaraibu jari dengan telunjuk" dan
19). Jadi dapat disimpulkan
lipatkan jari-jari tangan mengelilingi
bahwa
pegangan raket.
backhand .adalah merupakan
2) Backhand
teknik memukul bola dengan
cara
memegang
lehernya
raket
dangan
kemudian
tangan
tangan
Backhand
merupakan
menghadap ke
arah
pukulan groundstroke
raket agar melewati net dan
pukulan yang dilakukan dengan
masuk
tangan
kanan
dari
dilakukan setelahbola mantul
sebelah
kiri
(Anna,
di lapangan dengan cara posisi
tetapi badan
daerah
1981: 514). The backhand is a
pungung
tennis shot'in which one swings
menghadap
the racquet around one's body
(Gambar 2).
in
the
direction
where
lawan
telapak ke
arah
yang
tangan bola.
one
wants the 'ball to go, usually performed from tIle baseline or as
an
approach
shot.
(http://en.wikipedia.org/wiki/ groundstroke, 2009).
For player,
this
a
righ~handed
means
that
Gambar2. Teknik Pukulan Backhand (Lardner,
a
backhand begins on the left
1994: 48)
side of the body, conti/Jues across the body as contact is
Ada
made with the ball, and ends
cara
memegang raket pada pukulan
on the right side of the body,
backhand
with the racket over the left
yaitu
eastern
backhand grip dan two handed
shoulder
backhand grip (Magethi, 1990:
(http://en.wikipedia.org/wiki/ groundstroke,
dua
47-49). Eastern backhand grip
2009).
dimulai 85
dengan
eastern
forehand
grip
kemudian
waktunya. Dari pendapat di atas dapat
gerakkan tangan seperempat
dikatakan bahwa latihan merupakan suatu
putaran
proses
pada
pegangan terletak
bagian
dengan
miring
atas
pada
terprogram,
Jan
ibu
yang
bagian
memilki
sistematis,
terencana,
terukur dan teratur,
suatu
tujuan
yaitu
serta untuk
belakang pegangan, genggam
meningkatkan kemampuan, keterampilan,
raket dengan kuat dan taruh
dan penampilan f.isik dalam berolahraga.
tangan kiri pada Ieher raket sampai .mulai
mengayun
Agar latihan yang dilakukan dapat mencapai tujuan dan sasarannya maka
ke'
depan. Two handed backhand
latihan
grip' yaitu cara memegang raket
dengan dosis yang tepat. Dosis latinan
menggunakan
tangan
terdiri dari intensitas, f.rekuensi, durasi,
dengan tangan utama dekat
dan model latihan (Siswantoyo, 2008:
dengan ujung pegangan raket
127). Menurut Sadoso (1992: 23) latihan
atau yang paling dekat dengan
olahraga harus meliputi empa,t macam,
tubuh.
yaitu: (1) intensitas latihan, (2) lamanya
dua
yang
dilakukan
latihan, (3) frekuensi
Latihan Aerobik
sesuai
latihan, dan (4)
macam aktivitas latihan. Pada dasarnya ada dua sistem
Training is usually defined as systematic
harus
process
of
repetitive,
energi
yatlg
dalam
setiap
yaitu
sistem
sistem
energi
diperlukan manusi~
;orogressive exercises, having the ultimate
aktivitas
goal of improving athletic performance
energi
(Sompa, 1999: 1). Artinya bahwa latihan
anaerobik.
biasanya
.merupakan sebuah sistem dalam tubuh
didefinisikan
sebagai
su'atu
gerak aerobik
dan
Sistem.
proses sistematis yang dilakukan secara
manusia
berulang-ulang, progresif, dan mempunyai
energi dalam beraktivitas dengan bantuan
. tujuan untuk meningkatkan pe.flc:l.lJ1pilan
oksigen yang diperoleh melalui sistem
fisiko
Menurut
bahwa
latihan
Sukadiyanto adalah
(2002:
suatu
untuk
aerobik
energi
pernafasan.
7)
proses
suatu
memenuhi
Sistem
sistem
kebutuhan
energi
yang berisikan materi teori dan prektek,
beraktivitas
dengan
menggunakan
bantuan
oksigen,
metode
dan
aturan
anaerobik
dalam
penyempurnaan kemampuan berolahraga
kebutuhan
adalah
pemenuhan
manusia tidak
saat
memerlukan
akan
tetapi
pelaksanaan dengan pendekatan ilmiah,
menggunakan energi yang tel.ah tersimpan
memakai
pada otot yang diperoleh dari proses
pnnslp
pendidikan
yang
terencana dan teratur, sehingga tujuan latihan
dapat
tercapai
tepat
metabolisme dalam tubuh.
pada
86
Menurut Sukadiyanto (2002: 26) sistem
energi
anaerob
harus
memitiki
groundstroke
dapat
keterampilan
yang
baik
pukulan
agar
dapat
dikelompokan menjadi dua sistem yaitu
bermain tenis dengan sempurna. Oleh
anaerob alaktik dan anaerob laktik. Sistem
karena
anaerob alaktik adalah sistem ATP-PC
program
dan sistem anaerob laktik adalah sistem
kejenuhan
glokilisis (asam laktat). Sistem ini dalam
groundstroke secara terus menerus. Salah
pemenuhan kebutuhan energinya tidak
satu variasi !atihan tersebut adalah latihan
memerlukan
aerobik kombinasi dengan teknik.
bantuan oksigen.
Dengan
itu
diperlukan latihan
sebuah
variasi
tidak
terjadi
melakukan
latihan
agar
apabila
kata lain dapat disimpulkan bahwa ATP
1\1enurut Sukadiyanto (2002: 51)
merupakan sumber energi pertama yang
cara melakukan latihan aerobik kombinasi
dipakai dalam setiap bentuk aktivitas kerja
dengan teknik adalah (1) sejumlah petenis
otot.
(misal enam orang) dengan formasi urut ke
Menurut Sukadiyanto (2002: 27)
belakang,
melakukan
teknik
ada beberapa ciri sistem energi anaerob
groundstroke yang diumpan oJeh pelatih,
alaktik ya-itu (1) intf?nsitas kerja maksimal,
(2) pelatih mengumpan empat bola ke
(2) lamakerja kira-kira sampai 10 detik,
arah
(3)
backhand secara beurutan
irama
mendadak),
kerja dan
eksplosif (4)
aktivitas
(cepat
forehand,
petenis selesai
kerja
backhand,
(3) setelah
7
melakukan empat kali
. pukulan 'kemudian
menghasilkan adhenosin diphospat (ADP)
forehand,
berlari
mengeHlingi
~naerob.laktik
'Iapangan tenis dan sambil mengumpulkan
memiliki ciri-ciri, yaitu: (1) intensitas kerka
bola yang telah dipukul, (4) selanjutnya
maksimal, (2) lama kerja antara 10-120
petenis segera kembali antri di belakang
detik, (3) irama kerja" eksplosif, dan (4)
kawannya
aktivitas menghasilkan a8am laktat dan
berikutnya, dan (5) lakukan selama 20
energi.
menit
+ energi. Sedangkan .sistem
untuk
atau
melakukan
pukulan
disesuaikan
dengan
periodisasi. Dari
Program Latihan Aerobik Kombinasi
di
atas
dapat
dilakukan sebuah program latihan aerobik
dengan Teknik Variasi
uraian
program
latihan
kombinasi
yang
teknik
yaitu
(1)
sejumlah
efektif untuk meningkatkan kemampuan
petenis yang terdiri dari enam sampai
keterampilan
tujuh
dapat
dilakukan
pada
orang
dengan
formasi
urut
ke
olahraga permainan tenis, karena dalam
belakang melakukan teknik groundstroke
olahraga permainan tenis membutuhkan
forehand dan backhand yang diumpan
keterampilan
oleh
yang
baik
untuk
dapat
pelatih,
(2)
pelatih
mengumpan
delapan bola ke arah forehand, backhand,
berprestasi. Setiap pemain tenis juga 87
forehand, backhand secara beurutan, (3) petenis
setelah
selesai
lapangan
melakukan
delapan kali pukulan kemudian beriari nlengeHlingi
lap~ngan
tenis dan sambil
tenis
dikombinasikan
dengan
teknik
pukulan
groundstroke forehand dan
mengumpulkan bola yang telah dipukul,
backhand
(4) selanjutnya petenis segera kembali ke
kali pukulan.
sebanyak
6-8
posisi semula dan siap untuk melakukan pukulan berikutnya, (5) lakukan dengan
PEMBAHASAN
frekuensi latihan tiga kali dalam satu
Seorang
atlet
tenis
profesiona!
minggu, (6) lakukan dengan intensitas
hendaknya nlampu menguasai seluruh
latihan antara 75 0/0. - 85 % denyut jantung
teknik dasar bermain tenis. Selain itu
maksimal, (7) lakukan selama 25 menit
faktor
setiap pertemuan, (8) waktu intervalnya
mempengaruhi performa atau penampilan
adalah 24-48 jam, dan (9) periodisasinya
saat bertanding. Oleh karena itu sangat
p~ida tahap persiapan awaL
diperlukan sebuah latihan
Adapun program .Iatihan tersebut
kebugaran
memberikan
fisik
juga
dapat
y~ng
makna
dapat
terhadap
dapat d"isajikan pada Tabel 1 sebagai
keterampilan dan juga kebugaran fisiko
berikut:
Salah satu latihan yang tepat adalah
Tabel1. Program Latihan Aerobik Kombinasi dengan Teknik .,.,=-""""......
~:.r
dengan latihan aerobik kombinasi dengan teknik. Latihan aerobik kombinasi dengan teknik ini sebaiknya dilakukan dengan
........
Lama
8 minggu
intensitas 75%
latihan
maksimal
Frekuensi
3 kali per minggu
Intensitas
75
\'Vaktu
25 menit
%
-
85
%
denyut jantung
kombinasi ..dengan
groundsuoke
DJM
- 85%
pukulan
forehand dan backhand
sebanyak delapan kali pukulan secara terus-menerus selama 25 menit pada
(durasi)
setiap sesi latihan.
Volume
2-3 menit
Repetisi
10 kali
Recovery
30 detik
\J\Jaktu
24-48 jam
Secara ilmiah apabila seseirang sering melakukan latihan aerobik secara terukur, teratur dan terprogram maka akan dapat
interval
meningkatkan
kemampuan
kardiorespirasi (V02 max). Peningkatan
Periodisasi
Tahap persiapan awal
kemampuan kardiorespirasi (V02 max)
Type
Latihan Aerobik Kombinasi
terjadi karena dalam latihan aerobik yang
(model)
dengan Teknik
dilakukan sangat berhubungan dengan
berupa
lari
mengelilingi
penggunaan 88
oksigen
yang
melibatkan
fungsi
kardiorespirasi.
kemampuan
Meningkatnya
kardiorespirasi
latihan dengan memukul bola forehand
juga
dan backhand secara kontinyu, meningkat
beban atau takaran
dan berkelanjutan sesuai program latihan,
latihan dilakukan sesuai dengan dosis
sehingga keterampilan backlJand dapat
latihan yang tepat. Apabila seseorang
mengalami perubahan lebih baik. Pada
memiliki kemampuan kardiorespirasi yang
dasarnya gerakan teknik backhand tidak
baik maka kebugaran fisiknya juga akan
sulit
tinier. Sehingga latihan aerobik ini sangat
memutar bahu dan lengan melintang di
perlu bagi petenis agar dapat mampu
depan bahu sucfah pada posisi sempurna,
meningkarkan kebugaran fisiknya.
sehingga
disebabkan oleh
Kombinasi
groundstroke yang dapat
teknik
forehand
teknik
pukulan
dan
disebabkan
karena
lebih
respon
juga
dengan
merupakan
lebih
alamiah
akan tetapi
faktor
sangat
berpengaruh
keberhasilan
pukulan
groundstroke ini.
Keterampilan groundstroke forehand dan
backhand dapat menjadi
yang
forehand,
terhadap
hanya
backhand
pukulan
keterlatihan
keterampilan.
karena
teknik
daripada
backhand
dilakukan secara otomatis akan meningkatkan
dilakukan
baik
terhadap
KESIMPULAN
latihan aerobik kombinasi dengan teknik
Latihan aerobik kombinasi dengan
yang telah dilakukan oelh atlet. Latihan
teknik yang
secara terukur, teratur dan terprogram
teratur dan terprogram dapat membantu
yang telah disesuaikan dengan dosis dan
meningkatkan. ·kebugaran fisik atlet tenis..
prinsip dasar latihan merupakan kunci
Selain
utama keberhasilan suatu program latihan.
keterampilan groundstroke forehand dan
Keterampilan
groundstroke
backhand
itu
backhand
diberikan
juga
pada
secara terukur,
dapat
atlet
meningkatan
tenis.
groundstroke
Pada
akan meningkat lebih baik karena proses
keterampilan
latihan yang dilakukan berbeda dengan
keterampilan backhand dapat mengalami
latihan biasa sebelum melakukan latihan
perubahan lebih baik. Hal ini disebabkan
ini.
karena gerakan teknik backhand lebih
Pada
saat
latihan
biasanya
terutama
keterampilan groundstroke backhand ini
alami
cenderung dikesampingkan oleh para atlet
sehingga dengan diberikan dosis latihan
tenis karena biasanya atlet lebih menyukai
yang sarna akan mengalarni peningkatan
latihan forehand.
yang
Maka dari itu' dapat
menyebabkan latihan backhand
kurang
dibandingkan
berbeda.
dikombinasikan
efektif sesuai prinsip dasar latihan.
teknik
Latihan
forehand,
aerobik
dengan
yang teknik
groundstroke forehand dan backhand ini
Saat melakukan latihan aerobik
dapat dilakukan oleh atlet tenis terutama
kombinasi teknik atlet harus melakukan
. yang masih junior karena dapat digunakan
89
Universitas Yogyakarta.
sebagai salah satu bentuk variasi latihan agar
mengurangi
kejenuhan
atau
Yogyakarta,
Sukadiyanto. 2004. Keterampilan groundstrokes petenis pemula, studi eksperirnen pada siswa SO di Kabupaten Sleman, Oaerah Istimewa Yogyakarta. Disertasi, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Jakarta, Jakarta.
kebcsanan 'pada saat latihan.
DAFTAR PUSTAKA Arma Abdoellah. 1981. Olahraga untuk perguruan tinggi. IKIP Yogyakarta.
Bompa, T.O. 1999. Periodization of strenght the new wave in strenght training. Canada: Copywell.
_ _ _ _ _. 2002. Teori dan metodologi melatih fisikpetenis. Yogyakarta: Fakultas IImu Keolahragaan UNY.
Brown Jim. 1989. Tennis step to success. Champaign: Leisure Press.
Wikipedia. 2009. Forehand-Backhand. _http://en.v/ikipedia.org/wiki/ groundstroke.
Lardner Rex. 1994. Teknik dasar tenis stategi teknik yang akurat. Semarang: Dahara Prize. Leedy, P.O. 1980. Practical research. New York: Macnlillan Publishing Co. Inc. Magethi Bey. 1990. Tenis para bintang. Bandung: Pionir Jaya. Miley Dave. 1998. ITF advences coach manual. Reohapton, London: ITF. Muhammad Zainuddin. 1988. Metodologi penelitian. Surabaya: UNESA.
".-
Sadoso Sumosardjuno. 1992. Pengetahuan praktis kesehatan da/am olahraga. Jakarta: PT Gramedia. Pustaka Utama. Sisvvantoyo. 2008. Sport medicine dan Proceding. permasalahannya. (Seminar Olahraga Nasional Ke II). Halaman.127-137. Strand, B.N & Wilson Rolayne. 1993. Assesing sport ski/so Campain: Human Kinetics Publishers. Sud·iro.
Negeri
2008. Pembelajaran teknik groundstroke melalui metode mini tenis bagi petenis pemulas. Tesis magister, tidak diterbitkan,
90