Samin. dkk
ISSN0216-3128
SOLIDIFIKASI ZEOLIT DAN MENJADI KERAMIK LIMBAH
LIMBAH
281
LOGAM
BERAT
(Cs)
Samin, Iswani, Nurwijayadi P3TM-BATAN,J/. BabarsariKotak Pas 1008,Yogyakarta55010 Naniek Sulistarihani Ba/ai BesarLitbang 1ndustriKeramik
ABSTRAK SOLlDIFIKASI ZEOLIT DAN LlMBAH LOGAM BERA T (Cs) SEBAGAI KOMPOSIT KERAMIK LlMBAH. Te/ah di/akukan so/idifikasi campuran zeo/it-Cs dan ku//et /unak menjadi keramik /imbah berbentuk pe/et. Limbah simu/asi logam berat Cs dengan konsentrasi umpan 550 ppm pads pH 7, volume 15 m/ dikontakkan dengan 0,3 gram Zeo/it-Na se/ama 60 menit, maka akan dipero/eh zeD/it -Cs. Konsentrasi Cs dB/am /imbah simu/asi dapst terambi/ 90 % o/eh Zeo/it-Ns). sehingga menjadi zeo/it-Cs. Zeo/it-Cs dicampur dengan ku//et lunak dengan komposisi optima/ : (10: 90) %, dibuat pe/et dengan hidrau/ik press, kemudisn di/akukan so/idifikasi dB/am furnace pads suhu 800 0 C se/ama 3 jam., sehinggs dipero/eh keramik /imbah. Kus/itas keramik /imbah diketahui dengan XRD untuk uji minera/ogi, AAS untuk uji komposisi kimia, direndam dengan NaOH untuk uji /ucut, hidrau/ik press untuk uji tekan. Dengan XRD didapat komposisi mineral keramik sda/sh mordenit dan k/inopti/o/it. Dengsn AAS komposisi keramik /imbah terdiri dsri Mn 0,16 %, Cu 7,62 %, Fe 0,97 %, K 2,24 %, Si 38,54 %, Cs 3 %, Mg 1 %, A/2,9 % dsn Cs 260 ppm. Logam Cs da/am keramik tersebut tidak /ucut da/am air den NaOH 0,1 N. Keramik zeo/itCs tahan tekanan < 2,5 kN.
ABSTRACT SOLIDIFICA TION OF ZEOLITE AND TOXIC ELEMENT (Cs) AS A WASTE CERAMIC COMPOSITE. Solidification of Zeolite-Cs and weak cullet mixtures as a waste ceramic in the pellet form. The simulation waste contain the Cs toxic element with initial concentration 550 ppm, pH 7, in the 15 ml volume were contacted with 0,3 gram of Zeolite-Na in the time 60 second, it was found Zeolite-Cs. The concentration of Cs in waste after was contacted with zeolite-Na, 90 % of Cs can be exchanged and then formed zeolite-Cs. Zeolite-Cs and weak cullet were mixtured on the optimal composition (10 ..90) % were made a pellet form by hydraulic press, and then it was solidification process in the fumace on 800 0 C and 3 hours in the time, to formed a waste ceramic. The quality of waste ceramic was testing by XRD for mineralogy test, AAS for composition test, 0.1 N NaOH for leaching test and hydraulic press for presurre test. The mineral composition of waste ceramic was consist of mordenite and clipnotilolit. The chemical composition of those ceramic was contain of Mn 0.16 %, Cu 7.62 %, Fe 0.97 %, K 2.24 %, Si 38.54 %, Ca3 %, Mg 1 %, AI 2.9 % dan Cs 260 ppm. Toxic metal of Cs. was not leached by water and 0.1 N NaOH. Zeolite-Cs ceramic has presure proof < 2.5 kN.
!PENDAHULUAN D
engan makin banyaknya bahan radioaktif yang digunakan untuk kemajuan dalam industri \ ,nuklir clan litbang, maka makin lama akan V \didapatkan limbah radio aktif, jika limbah tersebut 'dak dikelola dengan baik, akibatnya akan
~
erbahaya terhadap kesehatan dan keselamatan manusia clan lingkungannya. Limbah yang mengandung bahan radio aktif atau logam berat ini sangat dituntut adanya pengolahan limbah yang baik sebelum dibuang ke lingkungan. Seperti diketahui
bahwa pcngolahan limbah kimia umumnya memerlukan biaya yang tinggi, sehingga tidak semua perusahaan atau industri mampu melakukannya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk memperoleh metode pengelolaan limbah logam berat atau radioaktif dengan biaya murah dan jika dibuang di lingkungan, kondisi lingkungan tetap aman (I). Pengelolaan limbah menyangkut beberapa langkah yaitu meliputi pengumpulan, pemisahan, pengolahan, penyimpanan sementara. Setelah limbah dilakukan pengolahan, maka kondisi limbah
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan P3TM-BATAN Yogyakarta, 25 -26 Juli 2000
dan Teknologi Nuklir
282
~
ISSN0216-3128
harus dapat diangkut dan disimpan atau dibuang, sehingga tidak membahayakan lingkungan. Pengelolaan limbah radioaktif antara lain dilakukan dengan pengikatan limbah dengan bahan matriks (immobilisasi) dan pengepakan. Pada penelitian ini proses yang dilakukan adalah immobilisasi yang tujuannya adalah untuk mengubah kondisi limbah dari cair menjadi padatan, logam limbahnya dapat terkungkung. Pada proses imobilisasi menyangkut penggunaan bermacam-macan matriks. Zeolit sebagai salah satu bahan alam lokal yang dapat dikembangkan untuk bahan penukar kation yang berfungsi untuk menBambil ion-ion log am berat dalam larutan limbah 2]. Pada penelitian ini akan dipelajari kemampuannya untuk menukar kation Cs+, yang meliputi optimasi pembuatan zeolit-Cs, kemudian dilakukan solidiflkasi pada komposisi dan kondisi optimal, sedangkan titik didih Cs 690 °C[3], Kestabilan kerangka zeolit memberikan sifat penukar ion pada zeolit. Zeolit relatif stabil pad a pH tinggi dan temperatur hingga 300 °c. Zeolit memiliki kerangka terbuka yang dicirikan oleh adanya jaringan rongga-rongga atau pori-pori(2]. Zeolit alam merupakan bahan mineral alami yang memiliki keistimewaan sbh : a. Struktur kristal yang unik, sifat fisis zeolit dapat diubah sesuai dengan keperluan.
\ b.
T~rsusun knstal
"
dari ~ineral. alumino
~ang sllikat
terd~ri terhldrat"
dari
unit yang
mengandung logam alkali/alkali tanah yang sangat mudah diganti/ditukar tanpa merusak struktur kristal. IKerangka dasar unit-unit kristal "tetra hedral" dari AlO. ataupun SiO. dengan rumus empiris zeolit : [M z,n 0][AI2 03][ X Si O2] Y H2O Jenis zeolit alam pada umumnya ditandai oleh jenis kation (exchangeable cation) yang ada., misalnya : Klinoptilolit : [Na,K][AI2Si1o02.] 6 H2O Modemite : [Na][AI.Si 5012] 3 H2O Zeolit mempunyai sifat yang karakteristik, yaitu : a. Struktur rongga besar b. Mempunyai sifat muatan negatif (elektrostatik) pada permukaan unit kristal c. Kation yang ada dapat ditukar / diganti dengan kation lain d. Air hidrat yang ada dapat dikeluarkan sehingga menambah rongga dan muatan negatif pada permukaan. Banyaknya kation yang dapat ditukar (dengan kation jenis lain) tiap 100 gram zeolit dinamakan Kapasitas Pertukaran Kation. Sebagai satuannya dipakai meq Na20/l 00 gram zeolit.
Aktivasi
Zeolit
Usaha untuk memperbesar nilai kapasitas pertukaran kation dari zeolit untuk tujuan tertentu,
Samin. dkk
antara lain dapat diaktifkan secara fisis dan. secara kemis. Aktivasi secara fisis merupakan dehidrasi air kristal dengan proses pemanasan pada suhu dimana tidak merusak struktur kristalnya : 200 -300 0 C selama 2 -3 jam. Dengan dilakukan aktivasi fisis ini akibamya pori/rongga terbuka, sehingga muatan negatif pennukaan bertambah atau luas pennukaan adsorpsi bertambah. Aktivasi secara kemis ada dua prinsip yang dipakai, yaitu: a. Menghilangkan logam-logam pengotor yang ada dengan larutan asam, sehingga zeolit kaya akan hydrogen (zeolit-H) dan atom H mudah ditukar dengan kation lain. b. Mengganti/menukar logam-logam pengotor dengan logam/kation tertentu yang sangat mudah ditukar dengan kat ion lain pada proses pemakaian zeolit aktif. Untuk menyerap logam-logam berat pada umumnya zeolit diaktifkan dengan atom Na + ataupun N~ + (larutan NaOH encer ataupun HN4OH).
Stabilisasi B3/radioaktif
limbah
logam '.
Untuk membuat kondisi limbah logam 83 atau radioaktif dalam bentuk yang stabil, terlebih dahulu limbah logam 83 atau radioaktif dalam rasa cair dikontakkan dengan zeolit pada kondisi optimal., sehingga nantinya diperoleh Zeolit -83[4). Zeolit -83 dalam bentuk serbuk kemudian dicampur dengan kullet keras atau lunak dan felspar pada perbandingan yang optimal, kemudian dibakar dalam oven pada suhu S 1000 °c dan waktu yang optimal (solidifikasi). Jika digunakan kullet keras dan unsur-83 yang mempunyai titik leleh tinggi dapat dibakar pada suhu ?: 1000 °C[S,6)pada waktu yang optimal. Dari pembakaran pada suhu tinggi tersebut maka akan diperoleh keramik dalam bentuk sesuai dengan cetakan yang diinginkan[6]. Dalam bentuk keramik, limbah B3 atau radioaktif terkungkung dalam rasa padatan dan tahan kimia (asam, basa) atau tidak lucut, mempunyai porositas yang optimal, tahan dengan tekanan tertentu sehingga tidak mudah pecah, dan komposisi kimianya stabil, sehingga tidak mempengaruhi kondisi lingkungan di sekitamya.
TATA
KERJA
Bahan Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah zeolit alam berasal dari Suka Bumi, NaCl, CsNOJ, Kullet lunak, NH4OH, NaOH, HNOJ, HCl, Gas Asetilen dan Felspar
Prosiding Per1emuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan P3TM-BATAN Yogyakar1a. 25 -26 Juli 2000
dan Teknologi Nuklir
. Peralatan
Optimasiwaktu kontak
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca analitik, ball mill, furnace, mortar -agat, hidroulik press, XRD (X -Ray Difractometer) tipe PW 3710 BASED, Porosimeter, AAS- Varian model AA 300 p, pH meter dan Ayakan (Sieves).
Disiapkan larutan limbah simulasi Cs pada konsentrasi umpan yang sarna (550 ppm) pada pH optimum dari variabel pH, volume 15 ml dan dimasukkan 0,3 gram Zeolit-Na. Waktu kontak diatur dengan variasi 20, 30, 40, 50, 60, 70, clan 80 menit. Setelah dikontakkan, kemudian masing-masing disaring, kandungan Cs" dalam filtratnya dianalisis dengan metode AAS.
Car a kerja a. Karakterisasi jenis mineral dengan XRD Penentuan jenis mineral yang ada dalam zeolit lolos 250 mesh dilakukan dengan XRD tire PW 3710 BASED yang ada di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral, Bandung. Difraktometer zeolit dibuat mulai sudut 2 9 = 4 0 sampai 60 0 pada kondisi peralatan yang diatur seperti berikut : tube anode Cu, monochromator NO, generator current 30 mA, divergence slit I 0, wavelength alpha 1,541 A 0,time per step 0,100 s. b. Kalsinasi Zeolit Zeolit alam berukuran lolos 100 -250 mesh dicuci dengan aquadest sampai diperoleh air cucian yang jernih. Endapan disaring clan dikeringkan. Endapan dikalsinasi dalam furnace pada suhu 300 0C selama 3 jam.
Optimasikonsentrasiumpan Disiapkan berbagai limbah simulasi sebagai umpan dengan variasi konsentrasi Cs : 400 sId 800 ppm, masing-masing pada kondisi pH 7 dan dikontakkan dengan zeolit-Na selama waktu optimum dari variabel waktu. Setelah diperoleh konsentrasi umpan yang optimal, dibuat Zolit-Cs pada jumlah yang cukup banyak, kurang lebih 40 gram kemudian dipanaskan pada suhu 1000 C dan disimpan dalam eksikator. e. Pembuatan K~ramik dari campuran Zeolit-Cs, Felspar dan Kullet lunak Optimasi komposisi perbandingan : ZeolitCs, Felspar dan Kullet Lunak, dilakukan variasi perbandingan komposisi penyusun keramik dengan beret total1,5 gram, seperti di~ajikan pada table 1. Tabell.
c. Aktivasi Zeolit Zeolit hasil kalsinasi sebanyak 20 gram dimasukkan ke dalam beker glas yang mengandung NaCI I M. Campuran diaduk selama 5 jam pada suhu 70 0 C, direndam dalam larutan NaCI 1 M selama 24 jam. Kristal zeolit didekantir dan dicuci dengan aquabidest untuk menghilangkan sisa NaCI. Dilakukan uji terhadap ion klorida dalam larutannya dengan AgNO) dan hasilnya negatip. Kristal zeolit tersebut dikeringkan dan digunakan sebagai bahan penukar kation. Zeolit yang dijenuhkan dengan NaCI ini disebut zeolit -Na. Penjenuhan Zeolit ini juga dapat dilakukan dengan tara dijenuhkan dengan larutan NaCI. 1 M setiap hari selama selama 6 jam dan perlakuan ini dilakukan selama 5 hari, sehingga diperoleh zeolit Na yang aktif dan dipanaskan 100 0 C, kemudian disimpan dalam eksikator. d. Optimasi Pembuatan Zeolit -Cs
OptimasipH /arutan /imbah Cs Larutan limbah simulasi, dengan konsentrasi umpan Cs 550 ppm pada volume 15 ml diatur pada pH tertentu dengan variasi pH 6, 7, 8, 9.dan 10. Larutan limbah simulasi pada setiap pH ditambahkan 0,3 gram Zeolit-Na, dikontakkan selama 120 men it, kemudian disaring dan filtratnya dianalisis kandungan logam Cs dengan AAS.
II III tV V VI VII VIII IX X XI Xi
Berbagai komposisi penyusun keramik dengan berat total masing-masing 1,5 gr.
10 10 10 10 10 10 10 10 10 15
20 30 40 50 60 70 80 90 0 0 0
70 60 50 40 30 20 10 0 90 85 95
Masing-masing komposisi dibakar dalam Furnace (solidifikasi) pada suhu 650 °C selama 5jam. Optimasi Proses Solidifikasi Berdasarlan optimasi komposisi penyusun keramik, diperoleh kondisi optimum yang dipakai pada variabel ini, kemudian dilakukan optimasi proses solidifikasi yaitu variasi suhu 650 0 C selama 6 jam dan 800 0 C selama 3 jam, perlu diketahui bahwa titik didih Cs : 690 0 C. f. Pengujian Keramik Uji Lucut
'.
Keramik zeolit -Cs direndam dalam air selama 13 hari, NaOH 0,1 N selam 7 hari clan
Prosiding Per1emuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan P3TM-BATAN Yogyakar1a, 25 -26 Juli 2000
dan Teknologi Nuklir
284
ISSN0216-3128
HCl I N selama 3 hari, kemudian dalam fi.ltratnya dianalisis kandungan logam Cs dengan
AAS. Uji Minera/ogi Keramik zeolit-Cs dengan XRD
dilakukan
uji
mineralogi
Uji Komposisikimia Untuk uji komposisi kimia. keramik zeolit-Cs dihancurkan dan kemudian dibuat larutan sampai homogen, larutan ini dianalisis kandungan unsure-unsumya dengan AAS
Uji Tekan Untuk perlakuan uji tekan, keramik zeolit-Cs berukuran tebal 0,5 cm clan " I cm, ditekan dengan Hydraulic Press dengan tekanan
2,5kN.
Samin.dkk
terambil hampir sarna yaitu berkisar 542 -544 ppm untuk konsentrasi umpan 550 ppm., sepel1i disajikan pada gambar 1 berikut ini. Hal ini terjadi karena zeolit pada berbagai pH sudah jenuh dengan Na, sehingga logarn Cs yang terambil relatip konstan. Untuk percobaan berikutnya pH limbah diambil pad a pH 6 -7, karena logam Cs yang terambil relatip konstan. Pad a kondisi ini banyaknya Cs yang terambil 94,8 meq untuk setiap 100 gram zeolit-Na dan nilai tersebut sedikit Icbih besar dari pad a harga KTK zeolit-Na (90,6 meq). Dengan melakukan variasi waktu kontak dari 10 sid 80 men it, diperoleh waktu kontak optimal 60 men it, karena dcngan waktu kontak 60 sampai dengan 80 men it, konsentrasi Cs yang terambil sudah relatip konstan, sepel1i dlsajikan pada gambar 2 di bawah ini.
E 550 .
Uji porositas Sebagian keramik zeolit-Cs yang sudah berbentuk pellet dilakukan uji porositas dengan alat porosimeter, untuk mengetahui rerata diameter pori keramik.
~ 54 5
+- -+- ...
'i 540E 535. 2 53001 c 525. .?:: 520-
r.
C\)
I
C\)
HASIL
I/)
DAN PEMBAHASAN
~ 51510 20
Untuk
dapat menyerap
logam
Cs dalam
limbah simulasi, terlebih dahulu zeolit alam (Suka Bumi) dihaluskan hingga lolos 100 mesh. Zeolit ini dicuci terlebih dahulu dengan air sehingga bebas lumpur clan berbagai kotoran, kemudian dipanaskan 300 0 C selama 2 jam, agar bebas air kristal. Zeolit bebas air tersebut dijadikan zeolit -Na, dengan tara dijenuhkan dengan NaCl I M. Zeolit-Na inilah yang kemudian digunakan sebagai penukar kation limbah
30 40 50 60 70 Waktu kontak (menit)
80
Gambar2. Pengaruh wak/u kontak /erhadap [CsJ yang terambi/ o/eh 0.3 g. zeo/it-Na da/am /imbah dengan[CsJ umpan 550 ppm
E
Dengan mengontakan selama 60 menit pada pH 7, dari variasi konsentrasi Cs : 400 sId 800 ppm, diperoleh konsentrasi umpan yang optimal adalah Cs 550 ppm, seperti disajikan pada gambar 3. Pada konsentrasi umpan Cs 550 ppm, konsentrasi Cs yang dapat tertukar atau terambil oleh zeolit -
2: 544
Na adalah 540 ppm, jadi kurang lebih 90 % Cs
:0
dapattertukar.
Cs.
E IV
2542 CI
c
IV
>.
~ 540 6
7
8 pH
9
10
Gambar1. PengaruhpH limbah terhadapkadar Cs yang terambil oleh 0,3 g. zeolit-Na dengan[CsJ umpan550ppm. Berdasarkan data pengukuran variasi pH limbah Cs simulasi dari 6 sampai 10, diperoleh bahwa pH limbah hampir tidak mempengaruhi pengambilan Cs oleh 0,3 gram zeolit-Na. Terlihat pada berbagai pH 6 -10, konsentrasi Cs yang
400
450
500
550
600
650
700
[Cs] umpan (ppm)
Gambar3. Kemampuan 0,3 g Zeoli/-No untuk mengambil logam Cs do/am /imbah simu/asi yang mengandung berbagai konsentrasiCs.
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan P3TM-BATAN Yogyakarta. 25 -26 Juli 2000
dan Teknologi Nuklir
Samin, dkk
ISSN0216-3128
285
Jadi kondisi optimal untuk memperoleh Zeolit-Cs adalah pH limbah 7, waktu kontak 60 menit dan sebagai umpan [Cs] 550 ppm untuk 0,3 gram zeolit-Na. Langkah selanjutnya adalah optimasi pembuatan keramik, yang dilakukan berdasarkan variasi komposisi dan kondisi solidifikasi (suhu dan waktu) di dalam furnace. Berdasarkan pengamatan visual pad a keramik dari berbagai komposisi, diperoleh komposisi optimal keramik limbah adalah perbandingan an tara zeolit-Cs dan kullet lunak adalah 10 % : 90 % dengan berat total 1,5 gram dan tidak mengandung felspar. Jika mengandung felspar, keramik hasil solidifikasi (pad a suhu 800 ° C selama 3 jam) yang diperoleh berbentuk hampir seperti bentuk awalnya dan kurang mengkilap. Berarti keramik tersebut berporeus atau porositasnya tinggi. sehingga dimungkinkan logam Cs mudah lucut atau keramiknya kurang stabil. Keramik hasil solidifikasi pada kondisi optimal adalah berbentuk pellet berukuran diameter I cm
dan tebal 0,5 cm. Berdasarkan variasi parameter suhu solidifikasi pada suhu 650 °c selama 3 sid 5 jam dan 800 °c selama 3 jam, diperoleh kondisi yang optimal 800 °c selama 3 jam. Pada kondisi optimal tersebut keramik yang diperoleh kelihatart lebih transparan, mengkilap dan berwarna putih kehijauan. Untuk mengetahui kualitas keramik limbah (zeolit-Cs) yang berbentuk pelet tersebut, perlu dilakukan uji lucut, uji mineralogi, uji komposisi kimia, uji tekan, uji porositas dan uji struktur kimia. Berdasarkan hasil uji lucut, yaitu keramik Zeolit-Cs berbentuk pelet direndam dalam air selama 13 hari
dan NaOH 0,1 N sclama 7 hari, tcrnyata sctclah
KESIMPULAN I. Zeolit dapat digunakan sebagai penukar kation, untuk 0,3 gram zeolit-Na yang diumpankan dalam larutan limbah simulasi yang mengandung logam beracun Cs 550 ppm, pada pH 7, volume 15 ml dan waktu kontak 60 menit, temyata konsentrasi Cs dalam limbah dapat terambil 90 % clan membentuk zeolit-Cs. 2. Komposisi optimal keramik limbah yang terbuat dari Zeolit-Cs dan kulet lunak adalah 10 % : 90
%.
dilakukan analisis Cs dengan AAS, dalam filtratnya tidak mengandung Cs, berarti keramik di atas cukup stabil dan logam Cs tidak ada yang lucut. Dari uji
3. Kondisi optimal proses solidifikasi pembuatan keramik dari campuran Zeolit-Cs dan kulet lunak adalah pada suhu 800 0C selama 3 jam.
mineralogi
4. Berdasarkanhasil uji keramik, diperoleh kualitas keramik yang terbuat dari zeolit-Cs dan kulet lunak adalah cukup stabil, karena logam beracunnya (Cs) tidak lucut dalam air maupun dalam NaOH 0, I N, tahan tekanan < 2,5 kN dan mempunyai porositas kecil yaitu 5,963 A. Komposisi mineralnya adalah modemite dan klinoptilolit dan komposisi kimianya terqiri dari unsur-unsur Mn, Cu, Fe, K, Si, Ca, Mg, 'AI dan
dengan
XRD,
diperoleh
bahwa
komposisi mineralnya adalah modernite clan klinoptilolit. Berdasarkan hasil analisis komposisi kimia dengan AAS, diperoleh unsur-unsur yartg ada dalam keramik seperti disajikan pada tabel 2. Berdasarakan perlakuan uji tekan, keramik limbah Zeolit-Cs tahan tekanan < 2,5 kN, karena pada tekanan 2,5 kN keramik terse but pecah; Berdasarkan hasil uji porositas dengan Porosimeter, diperoleh rerata porositasnya cukup kecil yaitu 5,963 A. Tabel2.
Komposisi -Cs
kimiawi
keramik
limbah zeolit
Cs. UCAPAN
TERIMA
KASIH
Dengan tersusunnya makalah ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Sdr. Ashar Andriyanto, Sdri. Farida Emawati clan Merry Asria, yang telah membantu penelitian ini mu\ai dari pcngambilan bahan lokal sampai menjndi keramik limbah dan tidak lupa kami ucapkan banyak terima Prosiding Penemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi P3TM-BATAN Yogyakana, 25 -26 Juli 2000
Nuklir
ISSN0216-3128
286
kasih kepadabapakIr. PC. SumardiSU yang telah meluangkanwaktu sebagaikonsultan.
DAFTAR 1. Tim
PUSTAKA
Laboratorium
teknologi
Keramik,
"
Pengembangan Teknologi Keramik Maju Berbasis Sumber Daya Lokal ", Jurusan Teknik Kimia FT-UGM, September (1998). 2. G.V. TSITSISHVILI, KIROV G.N AND FILIZOV A,L.D., " Natural Zeolites ", Translator Williams, P, A., Faculty of Science and Technology, University of Western Sydney, Nepean, Australia, (1992). 3. ROBERT C. WEAST, " Hand Book of Chemistry and Physics ", 51 Edition, The Chemical Rubber Company, (1970 -1971). 4. FESALINA T, DEWI SUSILOWATI,
"
Pengaruh pH dan Waktu Kontak Pacta Penyerapan Limbah Radioaktif Cair MCl1gandul1g Strol1sium Mcl1ggul1akul1 Zcolit dan Hidrous Titanium Oksida ", PPI penelitian Dasar & Iptek Nuklir, PPNY, 18 -19 Mei ( 1999). 5. ANTON J. HARTOMO, Keramik Canggih Cerdas, Andi Offset Yogyakarta, (1992). 6. AMBAR ASTUTI, Pengetahuan Keramik, Gadjah Mada University Press, September (1997).
TANYA
JAWAB
Abdul Latief .co.Dalam pembuatankeramik ini, ada unsur Cs yang akan dikungkung dalam keramik tersebut. Cs mempunyai titik lebur yang relatif rendah,padaha/pada saatpembuatan keramik,perlu pemanasanyang relatif tinggi sehingga memungkinkan Cs /epas dari keramik. Kira-kira berapa Cs yang terlepas ke lingkungan setelah pemanasan dan bagaimana cara untuk mengatasiagar Cs tak lepasdari /ingkungan.
Sa.min.dkk
Samin
'9' Pada pemanasan 800 °c 3 jam (pembentukan keramik) Cs tidak hi/ang (tidak /epas) yang mana kadar Cs da/am keramikdapat diuji denganAAS. '9' Untuk mengatasiagar Cs tidak /epas,suhu pemanasanpembuatan keramik tidak bo/eh /ebih tinggi 900 °c. Sumijanto ~ Kemampuan serap KTK hasil zeolit press masih relatifrendah:t 0,9 mg/g zeolit. ~ Bagaimana cara meningkatkan KTK agar mempunyai kapasitas relatif besar ::!: 10 mg/g (cara pengolahannya) Samin
'9' Kemampuanserapdenganharga KTK 1- 0,9 meq/g untuk /ogam Cs da/am pene/itian ini dapat dikatakan cukuptinggi. Harga tersebut sudah dipero/eh pada kondisi optima/. Ternyata/ogamCs dapat terambi/> 90%. '9' Cara meningkatkanK1'K :t 10 meql&,.Ti(lak mungkindi/aksanakan.sebab tidak mungkin dapat mengambi/ Cs 900% (maksimum /00%). Soelaiman ~ Faktor-faktor yang menyebabkan kualitas/kandungan zeolit apa saja ? ~ Penggunaan zeolit untuk bahan !11at lnstrumentasi digunakan sebagai apa ? . Samln -<>-Faktor-faktor yang mempengaruhi kua/itas zeD/it ada/ah komposisi minera/nya (kandungan minera/nya). -<>-Penggunaan zeo/it daJam pene/itian ini sebagai penukar kation. Isma" MT ~ Saran: Satuan kuat tekan dibuat dalam bentuk persatuan luas sampel, sehingga kita dapat mudah membandingkan dengan yang lain. Samin -<>-Terima kasih alas sarannya, satuan kuat tekan akan dijadikan gaya per satuan Juas.
Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan P3TM-BATAN Yogyakarta. 25 -26 Juli 2000
dan Teknologi Nuklir