ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 11 NO. 2 JULI 2011
TANGGAPAN BEBERAPA VARIETAS KUBIS (Brassica oleracea) TERHADAP FREKUENSI PEMBERIAN PUPUK MAJEMUK NPK RESPONSE OF SEVERAL VARIETIES SPROUTS (Brassica oleracea) ROVISION OF FREQUENCY ON NPK COMPOUND FERTILIZER Khafsin Khafifi1, Tyas Soemarah KD2, Wiyono3 ABSTRACT This research was conducted in the village of Wonosobo regency Kalikajar Wonosari District dated October 18, 2009 until January 18, 2010, aimed to know the response of some varieties of cabbage (brassica oleracea) with a factorial design with the basic pattern of Randomized Complete Block Design (Block), which consists of two factors, treatment ie (I) of cabbage varieties (V1 = Grand 11, V2 = Grand sharira, V3 = summer (II) The frequency of compound fertilizer NPK (F1 = Onetime gift that is at the age of 7 days after planting, F2 = Two times a gift that is at the age of 7 days and 14 days after planting, F3 = Three times a gift that is at the age of 7 days,14 days and 21 days after planting. The results showed (1) treatment variety was very significant on weight of crop per plant, significant on weight of crop per plot, and non significant on height of plant, number of leaves, dry weight of crown, fresh weight of crown and diameter of crop. (2) the frequency of NPK compound fertilizer was very significant on weight of crop per plant and diameter crop, significant on height of plant, fresh weight of crown, dry weight of crown, weight of crop per plot and non significant on number of leaves. (3) a combination of variety and frequency of treatments NPK compound fertilizer had non significant effect on all parameters, (4) The highest weight of crop and diameter crop. Significant on height of plantper plot obtained in the combined treatment V1F2 (11dan grand variety of fertilizer that is twice the age of 7 days and 14 days after planting ) that is equal to 12616.0 grams / plot (39,425 ton/ha) and lowest fresh weight of crop plots obtained in the combined treatment V3F3 (summer varieties and fertilizer is three times the age of 7 days, 14 days and 21 after planting) that is equal to 7613.2 grams / plot (23,79125 ton/ha). Key words: variety, frequency, NPK fertilizer
1
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Fak. Pertanian Univ. Tunas Pembangunan Surakarta Staff Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan Surakarta 3 Staff Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan Surakarta 2
119
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 11 NO. 2 JULI 2011
PENDAHULUAN
harganya
yang
relatif
murah.
A. Latar Belakang
Tanaman kubis sudah lama dikenal
Kubis sudah dikenal manusia
di Indonesia dan tumbuh baik di
sejak tahun 2.500-2.000 sebelum
daerah dataran tinggi, bahkan dewasa
masehi. Oleh orang Mesir dan
ini mulai dapat tumbuh baik di
Yunani Kuno tanaman kubis sangat
dataran rendah, dan para peneliti
dipuja
dan
perkembangan
dimuliakan.
Pada
mengusahakan agar dapat berbunga
selanjutnya,
kubis
di daerah tropika.
dibudidayakan di Eropa sekitar abad
Kubis adalah sayuran yang
ke-9 Masehi. Di Amerika kubis
serbaguna dan dapat diolah menjadi
mulai ditanam ketika para imigran
berbagai macam masakan, seperti
Eropa menetap di benua itu. Sebelum
lalap, serta dapat diawetkan menjadi
dibudidayakan, kubis tumbuh liar
asinan sayuran. Diantara beberapa
disepanjang pantai Laut Tengah,
varietas kubis yang dapat tumbuh di
Inggris, Denmark, dan pantai barat
dataran
Perancis sebelah utara. Kubis yang
kropnya renggang, renyah, bobot
tumbuh liar ini sering dianggap
kropnya
sebagai gulma. Pada abad ke-16 atau
bunga
ke-17,
di
mengurangi kualitas krop. Meski
Indonesia. Pada abad tersebut orang
demikian kubis jenis ini sangat cocok
Eropa mulai berdagang dan menetap
digunakan sebagai lalapan, karena
di Indonesia. Sekarang penanaman
rasanya lebih manis dan renyah
kubis sebagai komuditas sayuran
dibanding dengan
telah
tinggi (Permadi dan Sastrosiswojo,
kubis
tersebar
mulai
luas
ditanam
di
seluruh
Indonesia (Pracaya, 2001). Rahmat
Rukmana
rendah
pada
rendah,
umumnya
adanya
dalam
krop
tandan sehingga
kubis
dataran
1993). (1994)
Menurut
Pracaya
(2001)
mengatakan bahwa tanaman kubis
tanaman kubis (Brassica oleracea)
(Brassica oleracea) merupakan salah
merupakan
satu jenis sayuran yang dikenal di
diolah menjadi
daerah tropika. Sayuran ini digemari
masakan, seperti lalap serta dapat
masyarakat
diawetkan menjadi asinan sayuran.
karena
kandungan
gizinya, rasanya yang segar dan
Secara
sayuran
klinis
yang
berbagai
kubis
dapat macam
banyak
120
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 11 NO. 2 JULI 2011
mengandung
berbagai
vitamin,
mengandung
senyawa
mineral, karbohidrat, dan protein.
cianohidroksibutena
Semua
banyak
sulforafan, iberin yang merangsang
dibutuhkan oleh tubuh manusia.
pembentukan glutation, suatu enzim
Sayuran
yang
unsur
kubis
tersebut
dapat
mensuplai
bekerja
(CHB),
dengan
cara
kurang lebih 25% vitamin C, lebih
menguraikan dan membuang zat-zat
dari 30% vitamin A, 4% sampai 5%
beracun yang beredar di dalam
vitamin B, 5% sampai 6% kapur dan
tubuh. Tingginya kandungan vitamin
besi dari kebutuhan tubuh manusia.
C dalam kubis dapat mencegah
Permadi dan Sastrosiswojo
timbulnya skorbut (scury). Adanya
(1993) mengatakan bahwa kubis
zat anthocyanin menyebabkan warna
(Brassica oleracea L.) adalah salah
kubis dapat berubah menjadi merah.
satu
komoditas
sayuran
yang
Dijelaskan
oleh
Lilik
mempunyai nilai ekonomi tinggi,
Agustina (1990) bahwa kandungan
merupakan
zat aktifnya sulforafan dan histidine
salah
satu
sayuran
penting terutama di dataran tinggi.
dapat
Sejak awal tahun 1970 kubis juga
tumor, mencegah kanker kolon dan
ditanam di beberapa daerah dataran
rektum, detoksinasi senyawa kimia
rendah, seperti Yogyakarta, Klaten
berbahaya, seperti kobalt, nikel dan
dan Jember dengan menggunakan
tembaga yang berlebihan di dalam
benih varietas KK Cross.
tubuh,
Menurut (1990)
manfaat
Lilik
Agustina
tanaman
kubis
menghambat
serta
pertumbuhan
meningkatkan
daya
tahan tubuh untuk melawan kanker. Kandungan
asam
amino
adalah melindungi tubuh dari bahaya
sulfurnya
radiasi, menghambat pertumbuhan
menurunkan kadar kolesterol yang
tumor dan pencahar. Kubis segar
tinggi,
mengandung air, protein, lemak,
membangkitkan semangat.
karbohidrat, kalsium, serat, fosfor,
juga
dalam
penenang
berkhasiat
saraf
dan
Melihat banyaknya manfaat
besi, natrium, kalium, vitamin A,
kubis
vitamin C, vitamin E, thiamin,
masyarakat, dan ditunjang harga
riblovavin,
kalsium
yang murah, maka potensi pasar
Selain itu juga
untuk kubis sangat terbuka. Peluang
nicotinamide,
dan beta karoten.
dalam
kesehatan
bagi
121
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 11 NO. 2 JULI 2011
pasar komoditi ini tidak hanya
Menurut
terbatas didalam negeri, namun juga
perkembangan
telah
kubis
menjangkau
ke
beberapa
di
mempunyai
Hongkong,
terutama
Jerman
dan
ditunjukkan
lain-lain. dengan
Jepang, Hal
(2001)
budidaya
dataran
negara lain seperti Taiwan, Malaysia, Singapura,
Pracaya
tanaman
rendah
banyak adaptasi
masih
hambatan, lahan
yang
ini
berpengaruh pada proses fisiologis
peningkatan
tanaman dan berdampak terhadap
volume ekspor kubis dari 16.107 ton
kualitas
dengan nilai US$ 218.000 pada
Dengan adanya bantuan teknologi
tahun 1997 hingga mencapai 28.625
peningkatan
ton (US$ 3.867.028) pada tahun
pembudidayaan
2000 (Anonim, 2001).
mutu, hasil kubis dapat tercapai
Menurut laporan Direktorat Jenderal
Hortikultura
dan
daya
hasil
kubis.
produksi, dan
peningkatan
dengan baik.
(Anonim,
Untuk
meningkatkan
2001), luas panen kubis di Indonesia
produksi
dalam tahun 2005 seluas 85.974
pemilihan varietas yang berkualitas
hektar dengan produksi 1.893.491
dan
ton, belum termasuk tanaman kubis-
perbaikan
kubisan yang lain. Kubis mempunyai
meliputi pemakaian dosis pupuk
arti ekonomi yang penting sebagai
yang tepat, pengairan, perlindungan
sumber
dan
terhadap hama dan penyakit serta
sumber gizi (vitamin A dan vitamin
pengaturan kerapatan tanaman. (
C) bagi masyarakat.
Sosrosoedirjo,Rifai
pendapatan
petani
Laporan Direktorat Jenderal
diperlukan
berproduksi
usaha-usaha
tinggi,
bercocok
tanam
serta yang
dan
Iskandar
Mul
Mulyani
1992).
Hortikultura, di Indonesia luas panen
Dikatakan
kubis pada tahun 2006 seluas 57.765
Sutedjo
hektar dengan produksi 1.267.745
tanaman dipengaruhi oleh faktor
ton dan pada tahun 2007 seluas
lingkungan dan genetik. Berbagai
60.711
macam
hektar
1.288.738
ton
Holtikultura.com)
dengan (www.
produksi Dirjen.
(1995),
varietas
pertumbuhan
mempunyai
pertumbuhan yang berbeda, karena setiap varietas mempunyai sifat yang berbeda. Suatu varietas didapatkan
122
ISSN: 0854-2813
dari
AGRINEÇA, VOL. 11 NO. 2 JULI 2011
hasil
persilangan
yang
C. Hipotesis
ditunjukkan untuk mencari turunan-
Diduga tanaman kubis
turunan yang berproduksi tinggi,
Varietas Grand 11 yang diberi pupuk
berkualitas dan resisten terhadap
majemuk NPK Phonska yang
hama dan penyakit.
diberikan dua kali akan
Faktor lingkungan, khusunya dalam hal kesuburan tanah dapat dimanipulasi Prinsip
dengan
adalah
pemberian sejumlah unsure hara sehingga
ketersediaannya
tanaman
menjadi
dapat
panen suatu
tanaman yang dibudidayakan (Pinus Lingga,
2002).
Hal
ini
sejalan
dengan pendapat Sosrosoedirjo,Rifai dan
Iskandar
(1992)
yang
mengatakan bahwa selain pemilihan varietas
unggul
bercocok
dan
perbaikan
tanam,
untuk
meningkatkan
METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan
bagi
bertambah
diharapkan
meningkatkan hasil
kubis yang terbaik.
pemupukan.
pemupukan
sehingga
menghasilkan pertumbuhan dan hasil
produktifitas
diperlukan penambahan unsur hara ke dalam tanah melalui pemupukan.
metode Split Plot dengan pola dasar Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari dua faktor perlakuan yaitu: Faktor I Varietas kubis (V) sebagai Petak Utama yang terdiri tiga taraf: V1 = Grand 11, V2 = Grand Sharira, V3 = Summer. Faktor II Frekuensi pemberian pupuk majemuk NPK (F) sebagai Anak Petak, yang terdiri dari tiga taraf: F1 = Satu kali pemberian yaitu pada umur 7 hari setelah tanam, F2 = Dua kali pemberian yaitu pada umur 7 hari dan 14 hari setelah tanam, F3 = Tiga kali
B. Tujuan Penelitian
ini
bertujuan:
mengetahui kemampuan produksi
pemberian yaitu pada
umur 7 hari, 14 hari, dan 21 hari setelah tanam.
beberapa varietas kubis, mengetahui
Percobaan ini menggunakan
tanggapan tanaman kubis terhadap
3
blok
dengan
9
kombinasi
frekuensi pemberian pupuk majemuk
perlakuan, kombinasi perlakuan yang
NPK.
dihasilkan adalah sebagai berikut :
123
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 11 NO. 2 JULI 2011
Varietas Tanaman
Frekuensi Pemberian Pupuk Majemuk NPK (F)
Kubis (V)
F1
F2
F3
V1
V1F1
V1F2
V1F3
V2
V2F1
V2F2
V2F3
V3
V3F1
V3F2
V3F3
B. Bahan dan Alat Bahan: Kubis varietas Grand
dilakukan dengan cara tanah
11, varietas Grand Sharira, Varietas
dicangkul sedalam 30 – 40 cm
Summer, pupuk kandang, pupuk
sampai menjadi gembur dan
majemuk
rata pada 2 minggu sebelum
NPK,
Furadan
3
G,
Prevathon 50 sc, dan Dithane M-45. Alat: Cangkul, sabit, gembor, timbangan,
penggaris, alat tulis,
tugal, dan handsprayer.
tanam.
Pengolahan
tanah
kedua dilakukan 1 minggu sebelum
tanam
menitik
beratkan
dengan pada
pembuatan blok dan petak-
C. Pelaksanaan Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian
petak perlakuan. Blok dibuat 3 telah
buah tegak lurus dengan arah
dilaksanakan mulai tanggal 18
kesuburan tanah yang ditandai
Oktober 2009 sampai dengan
dengan
tanggal 18 Januari 2010 di Desa
Jarak antar blok 50 cm, setiap
Wonosari, Kecamatan Kalikajar,
blok terdiri dari 9 perlakuan.
Kabupaten Wonosobo, dengan
Ukuran petak perlakuan 200
ketinggian tempat 800 meter di
cm x 160 cm dengan jarak
atas permukaan laut.
antar petak 40 cm, tinggi
kemiringan
tanah.
2. Tahapan penelitian
bedengan 30 cm. Pada petak
a. Persiapan lahan
perlakuan dibuat lubang tanam
Persiapan dilakukan
dengan
lahan
sebanyak 40 buah dengan
cara
ukuran 40 cm x 40 cm, dengan
pengolahan tanah. Pengolahan tanah
dilakuan
Pengolahan
tanah
2
kali.
kedalaman 5 cm. b. Persiapan bibit
pertama
124
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 11 NO. 2 JULI 2011
Tanaman kubis sebelum ditanam
di
disemai
dulu
pesemaian
atau
merendam
lahan,
harus
di
tempat
Celcius
selama
kurang
menit.
lebih 4 minggu. Varietas
benih
dalam air panas 55 derajat selama
15-30
2) Penyeleksian
benih,
kubis yang disemai sebanyak
dengan
3
dalam air, di mana benih
macam
varietas
sesuai
merendam
perlakuan. Tiap-tiap varietas
yang
disemai pada bedengan yang
tenggelam.
berbeda-beda.
Tempat
baik
3) Rendam
pesemaian berupa bedengan-
kurang
bedengan
sampai
yang
mendapat Untuk
banyak
sinar media
matahari. pesemaian
biji
akan
benih lebih
selama 12
benih
jam
terlihat
pecah agar benih cepat berkecambah.
digunakan campuran tanah
Bibit
dan pupuk kandang (pupuk
ditanam di lahan apabila bibit
organik). Biji disebar merata
sudah berumur kurang lebih 4
atau ditabur dalam barisan,
minggu (berdaun 5-6 helai).
jaraknya
Pemindahan
adalah
kemudian
10
ditutup
cm,
dengan
kubis
sudah
dapat
bibit
untuk
ditanam di lahan penanaman
tanah tipis. Penyiapan benih
dilakukan
dimaksudkan
untuk
putaran, yaitu tanah disiram
mempercepat perkecambahan
dan bibit diambil beserta
benih dan meningkatkan daya
tanahnya
tahan
batang dengan kedalaman 5
tanaman
terhadap
serangan penyakit. Cara
penyiapan
dengan
2,5-3
cara
cm
dari
cm. adalah
sebagai berikut :
c. Penanaman Bibit
ditanam
dengan
1) Sterilisasi benih, dengan
jarak tanam 40 cm x 40 cm ,
merendam benih dalam
yang tiap lubang ditanam satu
larutan fungisida dengan
bibit,
dosis
tanaman per petak perlakuan
yang
dianjurkan
sehingga
jumlah
125
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 11 NO. 2 JULI 2011
sebanyak 40 tanaman. Cara
pengairan
penanamannya adalah
dilakukan dua kali sehari
akar
serabut diatur dalam keadaan tersebar
sedangkan
akar
yaitu pada pagi dan sore. 2)
Penyulaman
tunggang dimasukan tegak lurus
dan
sedalam
bibit
ditanam
leher
akar.
dapat
Penyulaman dilakukan
dengan
mengganti bibit yang mati
Penanaman dilakukan pada
atau
pertumbuhannya
sore hari, agar bibit tidak
kurang baik. Penyulaman
mudah layu dan stress.
dilakukan
pada
waktu
d. Pemeliharaan tanaman
tanaman berumur 3 hari,
Kegiatan
pemeliharaan
pada pagi atau sore hari.
tanaman kubis di lapangan/ di
Tanaman yang digunakan
lahan
untuk menyulam adalah
meliputi:
pengairan/penyiraman,
tanaman cadangan yang
penyulaman,
sehat.
pemupukan,
penyiangan dan pendangiran serta pengendalian hama dan penyakit. 1)
3)
Pemupukan Pupuk yang diberikan ada 2 macam, yaitu pupuk
Pengairan / Penyiraman Penyiraman/pengaira
organik (pupuk kandang kerbau) yang diberikan
n dilakukan setiap sore
pada
hari
tanah kedua dengan cara
dengan
menggunakan
gembor.
saat
disebar
pengolahan
merata
dengan
Daun yang tertutup tanah
dosis 10 ton/ ha dan
karena
pupuk
hujan
segera
agar
tidak
disiram
mengganggu fotosintesis.
proses Apabila
majemuk
dengan dosis 600 kg/ ha dilakukan
dengan
dibenam
antar
temperatur udara tinggi
Manajemen
dan
Pupuk
matahari
bersinar
NPK
cara baris.
pemberian
majemuk
NPK
terik, maka penyiraman/
126
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 11 NO. 2 JULI 2011
disesuaikan
dengan
perlakuan. 4)
secara
periodik seminggu sekali
Penyiangan
dan
pendangiran
menggunakan Prevathon 50 sc dan Dithane M-45.
Pekerjaan dilakukan
ini
pada
waktu
e. Pemanenan Tanaman
kubis
dapat
tanaman berumur 20 hari
dipanen pada umur 80 hari
dengan
setelah
cara
mencabut
tanam.
Untuk
gulma disekitar tanaman,
mendapatkan
kemudian
maksimal kubis harus sudah
untuk
dicangkul
membuat
Gulma
yang
alur. tumbuh
hasil
yang
dipanen apabila kropnya telah keras.
Tanda
ini
bisa
disekitar tanaman kubis
dirasakan dengan memegang
sangat
merugikan
atau menekan krop kubis
tidak
disiang,
bila
karena
menjadi pesaing tanaman pokok. Penyiangan dan pendangiran
tersebut. f. Pengamatan Pengamatan
dilakukan
harus
pada 4 tanaman sampel dari
dilakukan secara hati-hati
20 tanaman per petak yang
agar tidak merusak akar.
diambil
Akar
Tanaman
yang luka akan
memudahkan
tanaman
terserang penyakit. 5)
penyemprotan
Pengendalian
secara
acak.
sampel
ditandai
sejak awal penanaman. Parameter yang diamati
hama
penyakit
terdiri atas: Tinggi tanaman (cm), Jumlah daun (helai),
Pengendalian hama
Berat segar brangkasan (gr),
dan penyakit dilakukan
Berat kering brangkasan (gr),
secara
preventif
dan
Berat krop per tanaman (gr),
kuratif.
Cara
preventif
Berat krop per petak (gr),
dilakukan
dengan
Diameter krop (cm).
pemberian Furadan 3G pada saat tanam, dan
127
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 11 NO. 2 JULI 2011
varietas dan frekuensi pemberian
HASIL DAN PEMBAHASAN
pupuk
A. Pertumbuhan Tanaman kubis Untuk
mengetahui
adanya
pengaruh varietas (V), frekuensi pemberian pupuk (F), dan kombinasi
(
V
x
pertumbuhan
F
)
terhadap
tanaman
kubis
dilakukan uji jarak berganda LSD 5 % yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini.
Tabel 1 . Uji jarak berganda LSD 5 % tanggapan beberapa varietas kubis terhadap frekuensi pemberian pupuk majemuk NPK.
Perlakuan (Treatment)
V1 V2 V3 F1 F2 F3 V1F1 V1F2 V1F3
Parameter Pertumbuhan Tinggi Jumlah Berat Segar Tanaman Daun Brangkasan (gr) (cm) (helai) varietas kubis (V) 21,250 18,667 199,611 20,639 18,556 176,806 20,417 18,083 173,972 frekuensi peemberian pupuk (F) 20,694ab 17,889 186,167a 21,278a 18,667 189,667a 20,333b 18,750 174,556b
Berat Kering Brangkasan (gr)
48,528 42,472 41,944 44,778ab 45,833a 42,333b
Kombinasi varietas dan frekuensi pemberian pupuk (VxF) 21,167 18,167 202,92 48,833 22,000 18,917 213,50 51,917 20,583 18,917 182,42 44,833
V2F1
20,583
18,417
180,67
43,583
V2F2 V2F3
21,250 20.083
18,667 18.583
179,08 170.67
43,167 40.667
V3F1
20.333
17.083
174.92
41.917
V3F2 20.583 18.417 176.42 42.417 V3F3 20.333 18.750 170.58 41.500 Keterangan : Perlakuan yang diikuti huruf sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji lanjut LSD 5% . tanaman. Hal ini disebabkan
1. Tinggi tanaman Pada tabel 1 menunjukan
karena
setiap
varietas
satu
bahwa varietas kubis ( V )
dengan yang lainya mempunyai
berpengaruh nyata pada
sifat dan gen yang berbeda.
tinggi
128
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 11 NO. 2 JULI 2011
Tinggi tanaman tertinggi dicapai
tanaman yang baik menyebabkan
pada varietas grand 11 ( V1 )
fotosintesis
yaitu 21,250 cm, terrendah pada
lancar
varietas summer ( V3 ) yaitu
terhadap
20,417 cm.
tanaman
Pada perlakuan frekuensi pemberian
pupuk
(
F
)
tanaman
menjadi
sehingga berpengaruh proses dan
transpirasi
mempengaruhi
penyerapan unsur hara dan air yang
bermanfaat
bagi
menunjukkan berpengaruh nyata
perkembangan akar, batang dan
pada parameter tinggi tanaman,
daun ( Marschner, 1986)
hal ini disebabkan oleh waktu
Pada
parameter
jumlah
pemberian pupuk yang tidak
daun menunjukkan berpengaruh
bersamaan.
nyata pada frekuensi pemberian
Kombinasi varietas dan
pupuk ( F ). Hal ini di sebabkan
frekuensi pemberian pupuk, pada
frekuensi pemberian pupuk yang
varietas grand 11 ( V1) dan grand
tidak sama akan tetapi dengan
sharrira ( V2 )
dosis yang sama.
berpengaruh
menunjukan nyata
pada
3. Berat segar brangkasan
parameter tinggi tanaman. Hal ini disebabkan
karena
frekuensi
Pada perlakuan varietas kubis
(
V
)
menunjukan
pemberian pupuk yang tidak
berpengaruh nyata pada berat
sama walaupun dengan dosis
segar
yang
varietas
disebabkan oleh perbedaan jenis
summer ( V3 ) menunjukan tidak
varietas yang mempunyai gen
berpengaruh nyata. Hal ini di
berbeda.
sama.
Pada
sebabkan macam dosis pupuk yang
diberikan
tidak
bisa
mempengaruhi tinggi tanaman.
Hal
ini
Pada perlakuan frekuensi pemberian
pupuk
(
F
)
menunjukan berpengaruh yata pada berat segar brangkasan. Hal
2. Jumlah daun Pada
brangkasan,
jumlah
ini disebabkan pemberian pupuk
tidak
dengan dosis yang sama akan
berpengaruh nyata pada varietas
tetapi diberikan dengan frekuensi
daun
parameter
menunjukan
kubis ( V ) karena pertumbuhan
129
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 11 NO. 2 JULI 2011
yang berbeda yaitu 1 kali, 2 kali
frekuensi yang berbeda yaitu 1
dan 3 kali pemberian.
kali, 2 kali dan 3 kali pemberian
Kombinasi varietas dan
Pada kombinasi varietas
frekuensi pemberian pupuk, pada
dan frekuensi pemberian pupuk
varietas
)
(VxF), bahwa dengan pemberian
menunjukan berpengaruh nyata
pupuk dua kali yaitu pada umur 7
pada berat segar brangkasan. Hal
dan
ini disebabkan pemberian pupuk
menghasilkan
dengan dosis yang sama akan
terbaik di bandigkan dengan
tetapi diberikan dengan frekuensi
pemberian pupuk satu kali yaitu
yang berbeda yaitu 1 kali, 2 kali
pada umur 7 hari setelah tanam
dan 3 kali pemberian.
ataupun tiga kali yaitu pada umur
grand
11
(
V1
Pada varietas grand sharira
14
hari
setelah
tanam
tanaman
yang
7,14 dan 21 hari setelah tanam,
( V2 ) dan summer ( V3 )
diduga
karena
untuk
menunjukan tidak berpengaruh
mendapatkan
nyata pada parameter berat segar
pemupukan yang optimal, tidak
brangkasan, Karena varietasnya
terlalu banyak dan tidak terlalu
sama.
sedikit. Jika pemberian pupuk
efisiensi
pupuk terlalu banyak , larutan
4. Berat kering brangkasan Pada varietas kubis ( V )
tanah akan terlalu pekat sehingga
menunjukkan berpengaruh nyata
dapat mengakibatkan keracunan
pada berat kering brangkasan.
pada tanaman. Sehingga jika
Hal
terlalu
ini
disebabkan
oleh
sedikat,
perbedaan varietas antara satu
pemupukan
dan lainya.
mungkin tidak akan tampak.
Pada perlakuan frekuensi pemberian
pupuk
Pemberian pupuk dalam jumlah yang tepat sehingga di peroleh
menunjukan berpengaruh nyata
hasil pemupukan yang optimal
pada
disebut
berat
F
tanaman
)
parameter
(
pada
pengaruh
kering
brangkasan, karena pemberian
dosis
pemupukan
(Djoehana Setyamidjaja 1986).
pupuk dengan dosis yang sama akan tetapi diberikan dengan
B. Hasil Tanaman kubis
130
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 11 NO. 2 JULI 2011
Untuk mengetahui adanya
tanaman kubis, di lakukan dengan uji
pengaruh varietas kubis (V) dan
jarak
berganda
LSD
5%
yang
frekuensi pemberian pupuk (F) dan
hasilnya dapat di lihat dari tabel
kombinasi keduanya terhadap hasil
berikut ini.
Tabel 2 . Uji jarak berganda LSD 5 % tanggapan beberapa varietas kubis terhadap frekuensi pemberian pupuk majemuk NPK. Parameter Hasil Berat Krop per Berat Krop per Diameter Krop Tanaman (gr) Petak (gr) (cm)
Perlakuan (Treatment)
varietas kubis (V) 696,03a 11858,7a 451,11b 8048,3b 442,83b 8333,3b frekuensi peemberian pupuk (F) 574,58a 9874,6a 548,22a 9765,8a 467,17b 8600,0b
V1 V2 V3 F1 F2 F3
17,422 14,333 14,300 15,544a 15,900a 14,611b
Kombinasi varietas dan frekuensi pemberian pupuk (VxF) V1F1 712,75 12495,3 17,667 V1F2 764,67 12616,0 18,333 V1F3 610,67 10464,7 16,267 V2F1
458,92
8278,7
14,367
V2F2 V2F3
488,17 406,25
8143,3 7723,0
14,667 13,967
V3F1
473,00
8849,7
14,600
V3F2 470,92 8538,0 14,700 V3F3 384,58 7612,3 13,600 Keterangan : Perlakuan yang diikuti huruf sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji lanjut LSD 5 %. oleh jenis varietas yang berbeda
1. Berat krop per tanaman Dari tabel 2 di atas perlakuan
varietas
maka hasilnya akan berbeda juga.
(V)
Dari tabel 2 dapat di
menunjukan berpengaruh nyata
ketahui
pada
krop
peemberian pupuk ( F ) berbeda
pertanaman. Hal ini di sebabkan
nyata pada berat krop pertanaman.
parameter
berat
bahwa
frekuensi
131
ISSN: 0854-2813
Karena
AGRINEÇA, VOL. 11 NO. 2 JULI 2011
dengan
mengunakan
Hal ini di sebabkan oleh jenis
pupuk yang sama dan dosis yang
varietas mempunyai sifat dan gen
sama
yang berbeda..
akan
tetapi
pemberian
pupuknya di bagi menjadi 1 kali,
Dari tabel 2 dapat di
2 kali dan 3 kali pemberian pupuk
ketahui
akan berpengaruh nyata.
peemberian pupuk ( F ) berbeda
Pada kombinasi varietas
bahwa
frekuensi
nyata pada berat krop perpetak.
kubis dan frekuensi pemberian
Karena
dengan
pupuk ( VxF ), bahwa pada
pupuk yang sama dan dosis yang
varietas grand 11 ( V1 ) dan
sama
dengan pemberian pupuk dua kali
pemberian
yaitu pada umur 7 dan 14 hari
maka hasilnya juga berbeda.
akan
mengunakan
tetapi
frekuensi
pupuknya
berbeda
setelah tanam menunjukan hasil
Pada kombinasi varietas
yang terbaik pada parameter berat
kubis dan frekuensi pemberian
krop
dibanding
pupuk ( VxF ), bahwa pada
dengan pemberian pupuk satu kali
varietas grand 11 ( V1 ) dan
yaitu pada umut 7 hari setelsh
dengan pemberian pupuk dua kali
tanam ataupun tiga kali yaitu pada
yaitu pada umur 7 dan 14 hari
umur 7,14 dan 21 hari setelah
setelah tanam menunjukan hasil
tanam, diduga karena pemupukan
yang terbaik pada parameter berat
yang tepat untuk mempertinggi
krop perpetak, dibanding dengan
kesuburan tanah atau lebih tepat
pemberian pupuk satu kali yaitu
menyediakan makanan langsung
pada umut 7 hari setelsh tanam
kepada
juga
ataupun tiga kali yaitu pada umur
mempunyai pengaruh yang tidak
7,14 dan 21 hari setelah tanam,
langsung terhadap produktifitas
diduga karena pemupukan yang
tanaman (Marsono, 2001).
tepat
pertanaman,
tanaman,
pupuk
perlakuan
varietas
mempertinggi
kesuburan tanah atau lebih tepat
2. Berat krop per petak Dari tabel
untuk
2 di (
atas V
)
menunjukan berpengaruh nyata
menyediakan makanan langsung kepada
tanaman,
pupuk
juga
mempunyai pengaruh yang tidak
pada parameter berat krop petak.
132
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 11 NO. 2 JULI 2011
langsung terhadap produktifitas
ini
disebabkan
tanaman (Pinus Lingga 2002).
frekuensi walaupun
3. Diameter krop Pada perlakuan varietas (
perbedaan
pemberian dengan
pupuk
dosis
yang
sama.
V ) menunjkkan berpengaruh
Pada kombinasi antara
nyata pada diameter krop. Hal ini
varietas dan pemberian pupuk,
disebabkan
varietas grand 11 dan summer
perbedaan
varietas
antara satu dan yang lainya.
menunjukkan berpengaruh nyata.
Pada perlakuan frekuensi pemberian
pupuk
(
F
Hal ini di sebabkan perbedaan
)
frekuensi
menunjukan berpengaruh nyata
walaupun
pada parameter diameter krop. Hal
sama.
pemberian dengan
pupuk
dosis
yang
Tabel 3. Rangkuman Hasil Penelitian Sumber Keragaman (SV) V F VXF
Parameter
Nilai Tertinggi
Terendah
1. Tinggi Tanaman (cm)
ns
*
ns
22.000 (V1F2)
20.333 (V3F1/V3F3)
2. Jumlah Daun (helai)
ns
ns
ns
18.917 (V1F2/V1F3)
17.083 (V3F1)
3. Berat Segar Brangkasan (gr)
ns
*
ns
213.50 (V1F2)
170.58 (V3F3)
4. Berat Kering Brangkasan (gr)
ns
*
ns
51.917 (V1F2)
40.667 (V2F3)
5. Berat Krop per Tanaman (gr) 6. Berat Krop per Petak (gr)
**
**
ns
*
*
ns
7. Diameter Krop (cm)
ns
**
ns
764.67 (V1F2) 12616.0 (V1F2) 18.333 (V1F2)
384.58 (V3F3) 7612.3 (V3F3) 13.600 (V3F3)
Keterangan : V = Varietas F = Frekuensi pemberian pupuk VxF = Interaksi varietas terhadap frekuensi pemupukan NS = Berbeda Tidak Nyata * = Berbeda Nyata ** = Berbeda Sangat Nyata KESIMPULAN A. Kesimpulan
Pada beberapa
penelitian
varietas
kubis
tanggapan terhadap 133
ISSN: 0854-2813
AGRINEÇA, VOL. 11 NO. 2 JULI 2011
frekuensi pemberian pupuk majemuk NPK, pertumbuhan dan hasil tanaman kubis dapat di simpulkan sebagai berikut : 1.
2.
3.
Perlakuan varietas kubis ( V ) menunjukan hasil sangat nyata pada berat segar krop pertanaman, berpengaruh nyata terhadap berat segar krop perpetak dan berpengaruh tidak berbeda nyata pada tinggi tanaman jumlah daun,berat segar brangkasan,berat kering brangkasan dan diameter krop. Perlakuan frekuensi pemberian pupuk ( F ) menunjukan hasil sangat berpengaruh nyata pada berat segar krop pertanaman dan diameter krop, berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, berat segar brangkasan, berat kering brangkasan, dan berat segar krop per petak tapi tidak berbeda nyata nyata terhadap jumlah daun. Kombinasi perlakuan varietas kubis dengan frekuensi pemberian pemberian pupuk ( VxF ) pengaruh grand 11 ( V1 ) terhadap F1, F2 dan F3 menunjukan berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman, berat segar brangkasan berat kering brangkasan, berat krop pertanaman, berat krop perpetak dan diameter krop akan tetapi tidak berpengaruh nyata pada parameter jumlah daun. Pengaruh grand sharira ( V2 ) terhadap F1, F2 dan F3 menunjukan berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman
4.
dan berat krop pertanaman akan tetapi tidak berpengaruh nyata pada parameter jumlah daun, berat segar brangkasan, berat kering brangkasan, berat krop perpetak, dan diameter krop. Pengaruh summer ( V3 ) terhadap F1, F2 dan F3 menunjukan berpengaruh nyata pada parameter jumlah daun, berat krop pertanaman dan diameter krop akan tetapi tidak berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman berat segar brangkasan, berat kering brangkasan dan berat krop perpetak. Berat segar krop perpetak tertinggi di capai pada kombinasi perlakuan varietas grand 11 dengan frekuensi pemberian pupuk dua kali yaitu pada umur 7 hari dan 14 hari setelah tanam ( V1F2 ) menunjukan nilai tertinggi yaitu 12616,0 gr
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2001. Statistik Indonesia. Biro Pusat Statistik: Jakarta Bambang Cahyono, 1995. Budidaya Intensif Tanaman Sayuran. Aneka: Solo. Benyamin Lakitan. 1996. Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
134
ISSN: 0854-2813
Buckman H.D. and N. C. Brady, 1982. Ilmu Tanah. Terjemahan Soegiman. Bharata Karya Aksara: Jakarta. Djoehana setyamijaja, 2006. pupuk dan pemupukan. Simplek: jakarta Gardner et. al., terjemahan Herawati Susilo. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia Pers. Hendro Sunaryono,1981. Kunci Bercocok Tanam Sayuran penting di Indonesia. . Sinar baru: Bandung Hidayat. S., 2001. Ilmu Kesuburan Tanah. Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta. Lilik Agustina, 1990. Nutrisi Tanaman. Rineka Cipta: Jakarta. Mardjuki A., 1995. Pertanian dan Masalahnya. Andi Offset: Yogyakarta. Marschner, 1986. Mineral Nutrition in Highes Plants. Academic Pres Inc: London. Marsono, 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya: Jakarta. Mul Mulyani Sutedja, 1993. Penyuluhan dan Cara Pemupukan. Penebar Swadaya: Jakarta. Permadi, Sastrosiswojo, 1993. Kubis. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Penelitian Hortikultura: Lembang. Pinus Lingga, 2002. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya: Jakarta.
AGRINEÇA, VOL. 11 NO. 2 JULI 2011
Pracaya, 2001. Kol alias Kubis. Penebar Swadaya: Jakarta. Rahmat, Rukmana. 1994. Bertanam Kubis. Kanisius: Yogyakarta. Rinsema W.T., 1986. Pupuk dan Cara Pemupukan. Bharata Karya Aksara: Jakarta. Saifudin Syarief, 1986. Kesuburan Dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana: Bandung. Setiawan Ai., 1994. Sayuran Dataran 17 Tinggi. Penebar Swadaya: Jakarta Setijo Pitojo, 2009. Penggunaan Urea Tablet. Penebar Swadaya: Jakarta Sosrosoedirdjo, Rifai, Iskandar. 1992. Ilmu Memupuk. Yasaguna: Jakarta. Sri Setyati Haryadi, 1991. Pengantar Agronomi. Gramedia: Jakarta Sumadi Suriatna, 1992. Pupuk dan Pemupukan. Mediyatama Sarana Perkasa: Jakarta. www.DirjenHoltikultura.com, 2010. Laporan Direktorat Jendral Holtikultura. Panen Kubis. 2007. www.gardenplansireland.com, 2010 Diskripsi Varietas Kubis. Summer. www.marcopolograndsharira.com, 2010 Diskripsi Varietas Kubis. Grand sharira. www.tanindosuburprima.com, 2010 Diskripsi Varietas Kubis.Grand 11.
135