Edisi Agustus 2013 Volume VII No. 2
ISSN 1979-8911
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI KAPANG ENDOFIT DARI TANAMAN OBAT SURIAN (TOONA SINENSIS)
Anggita Rahmi Hafsari dan Isma Asterina Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunang Gunung Djati Bandung
[email protected]
ABSTRAK Telah dilakukan penelitian isolasi dan identifikasi kapang endofit pada tumbuhan Toona sinensis (Surian). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Negeri Sunan Gunung Djati pada bulan Desember 2012 sampai Februari 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara eksploitasi jamur endofit dari tumbuhan Toona sinensis dari Taman Hutan Raya Ir. H. Djauanda, Dago Pakar. Selanjutnya melakukan identifikasi terhadap jamur endofit yang telah diisolasi. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak enam isolat jamur endofit yang telah diisolasi dari daun T. sinensis. Ke enam isolat tersebut adalah K1, K2. K3, K4, K5, dan K6 merupakan kapang dari tiga genus. Isolat kapang endofit K1, K5, K6 termasuk ke dalam golongan genus Aspergillus sp., isolat kapang endofit K2 termasuk ke dalam golongan Mucor sp., isolat kapang endofit K3 dan K4 termasuk ke dalam Humicolla sp. Keyword : Aspergillus sp, Candida albicans, Humicolla sp, Jamur Endofit, Metabolit Sekunder, Mucor sp, Toona sinensis
Indonesia merupakan salah satu dari 7 negara
1. Pendahuluan
yang Indonesia keanekaragaman
mempunyai hayati
yang
memiliki
keanekaragaman
hayati
terbesar kedua setelah Brazil. Tanaman dapat
sangat
menjadi bahan baku pembuatan obat maka hal
berlimpah, mencangkup tumbuhan, hewan,
ini sangat berpotensi untuk dikembangan
dan berbagai mikroorganisme (Ilyas, 2006).
sebagai bahan pembuatan obat. Sehingga 175
Edisi Agustus 2013 Volume VII No. 2
ISSN 1979-8911
adanya kehawatiran eksploitasi tanaman obat
Indonesia. Menghasilkan 10 isolat jamur
secara
endofit yang memiliki potensi sebagai
berlebihan
konservasinya, mempengaruhi
tanpa
maka
memperhatikan hal
ketersediaan
ini
akan
antimikroba terhadap Escherichia coli dan
sumberhayati
Staphylococcus. Ramdanis (2012), produksi
yang tersedia di dalam ekosistem (Radji,
senyawa
2005).
ditingkatkan dengan cara bioteknologi untuk Tumbuhan
mengandung
tingkat
beberapa
aktif
jamur
endofit
tinggi
dapat
memenuhi
mikroba,
salah
melestarikan keanekaragaman hayati dan
satunya yaitu jamur endofit (Rahmawaty,
kebutuhan
dapat
obat
serta
ekosistem.
2012). Mikroorganisme endofit di dalam
Fungi
berperan
kehidupan
mikroorganisme, salah satunya yang paling
pertanian dan dibidang farmasi (Gandjar,
banyak diisolasi yaitu kapang (Ramadhan,
1999). Dibidang farmasi jamur endofit yang
2011). Penelitian dan eksploitasi kapang
umum
dapat bermanfaat untuk mengetahui potensi
antibiotik
serta manfaat kapang bagi manusia (Ilyas,
Penicillium.
2007).
endofit Gibberella fujikuroi yang berasosiasi
dari
berbagai
jenis
dalam
penisilin
menghasilkan
yaitu
Dibidang
dibidang
jenis
jamur
pertanian
jamur
dengan tanaman padi sebagai penghasil
terutama
giberelin menyebabkan ukuran tumbuhan
tanaman obat, dapat digunakan sebagai
padi menjadi lebih tinggi dari tumbuhan
sumber isolat jamur endofit. Seperti halnya
normal. Sehingga zat pengatur tumbuh
hasil
giberelin
penelitiannya
tanaman
digunakan
seperti
dalam
bagian tanaman dapat terdiri dari bermacam
Noverita et al (2009), menyatakan
manusia
penting
mengisolasi
jamur
oleh
jamur
endofit
dapat
endofit dari daun dan rimpang Zingiber
diperbanyak secara massal. Jamur endofit
ottensii Val yang merupakan salah satu
Acremonium
dan
tanaman obat yang banyak tumbuh di
berasosiasi
dengan
Neotyphodium
yang
rumut-rumputan 176
Edisi Agustus 2013 Volume VII No. 2
ISSN 1979-8911
memproduksi senyawa metabolit sekunder
(DNA) dari tumbuhan inang, seperti jamur
golongan amina dan amida (Agusta, 2009).
endofit
Jamur endofit merupakan jamur yang hidupnya berada dalam jaringan tumbuhan hidup
dan
inangnya
biasanya (Noverita
tidak
diisolasi
dari
tumbuhan Taxus yang memiliki kemampuan untuk memproduksi Taxol.
merugikan al,
berhasil
Eksplorasi tentang isolasi jamur
2009).
endofit dari tumbuhan akan bermanfaat
dan
untuk mencari jenis-jenis jamur endofit yang
tanah
memiliki kemampuan spesifik dan unik.
mengakibatkan tumbuhnya jamur di dalam
Berbagai jenis tumbuhan, dapat berpotensi
jaringan tanaman. Jamur dapat masuk ke
sebagai sumber isolat jamur endofit. Jamur
dalam tanaman dengan cara masuknya hifa
endofit dapat diisolasi dari jaringan akar,
ke dalam akar melalui ronggga intrasel
batang dan daun (Noverita et al, 2009).
epidermis sehingga mengakibatkan sel akar
Jamur endofit dapat diisolasi dari bagian
berlubang dan terjadinya penetrasi hifa
organ tumbuhan yang masih segar dan telah
(Handayani,
disterilkan permukaan (Agusta, 2009).
Melimpahnya
et
yang
kandungan
mikroorganisme
2011
di
nutrisi dalam
dalam
Rahmahwaty,
2012).
Permasalahannya adalah bagaimana Jamur endofit yang berhasil diisolasi
menjaga produksi obat dengan bahan baku
dari tanaman inangnya dapat menghasilkan
obat herbal yang terbatas. Dimana bahan
senyawa metabolit sekunder yang sama
baku obat yang sebagian besar diambil dari
dengan
tanaman induk, dikhawatirkan sumberdaya
yang dihasilkan oleh tanaman
aslinya (Radji, 2005). Hal ini terbuti dengan
hayati
akan musnah dan mengganggu
penelitian yang dilakukan oleh Germaine et
kelestarian alam karena adanya kendala
al (2004) dalam Agusta (2009), salah satu
dalam budidaya . Hal ini terjadi karena
cara jamur endofit untuk beradaptasi yaitu
terlalu banyak dieksploitasi dalam jumlah
mengadopsi beberapa informasi genetika
banyak
namun
proses
pemulihan 177
Edisi Agustus 2013 Volume VII No. 2
ISSN 1979-8911
membutuhkan waktu yang sangat lama.
Rancangan Acak Lengkap (ANOVA) dengan
Menurut Radji (2005), disinyalir bahwa
uji lanjut Duncan.
bahan baku obat yang diproduksi dan
Alat – Alat
diedarkan dipasaran saat ini sebagian besar Alat - alat yang digunakan dalam
bahan bakunya mulai diimpor daro berbagai negara lain.
penelitian ini adalah autoclave, oven, lemari
Dari permasalahan ini peneliti tertarik untuk
pendingin, vorteks, mikroskop, objek glass,
mengisolasi kapang endofit dari tanaman
cover glass, laminar air flow, mikropipet,
yang
secara
cawan petri 50 buah, tabung reaksi 30 buah,
tradisional dengan menggunakan bagian daun
kompor gas, timbangan analitik, gelas kimia
tanaman
yang
1000 ml, gelas kimia 500 ml, tabung elemeyer
diambil dari Taman Hutan Raya Ir. H.
250 ml, tabung elemeyer 500 ml, gelas ukur,
Djuanda.
rak tabung reaksi. jarum ose, kater, batang
berpotensi
sebagai
Surian
(Toona
obat
sinensis)
pengaduk, corong, baki, lap tangan, pinset, gelas ukur, bunsen, tips, penggaris, botol Bahan dan Metode alkohol, pembakar spirtus, dan gunting. Penelitian menggunakan dua metode, yaitu deskriptif dan eksperimental. Metode deskriptif dilaksanakan melalui teknik survei dan
eksplorasi
jamur
di
laboratorium,
Bahan - Bahan Sampel Tumbuhan
sedangkan ekperimental dilaksanakan melalui Sampel
rangkaian percobaan pengujian jamur endofit
tanaman
yang
digunakan
terhadap Candida albicans di laboratorium
adalah daun tumbuhan Toona sinensis yang
dengan pengukuran diameter koloni kapang
berada di Kawasan TAHURA Ir. H. Djuanda
endofit dan khamir C. albicans. Dilanjutkan
Desa
dengan
Bandung.
menggunakan
analisis
data
Ciburial,
Kecamatan
Cimenyan,
178
Edisi Agustus 2013 Volume VII No. 2
ISSN 1979-8911
berdasarkan prosedur Hermazabal dan E.
Media
Piontelli (2009), yang telah dimodifikasi. Potato
Dextrose
Agar
(PDA) Tahapan isolasi diawali dengan daun dicuci
digunakan
untuk
pertumbuhan
dan terlebih dahulu dengan air mengalir dan
pemeliharaan isolat kapang endofit serta direndam dengan air deterjen. Kemudian digunakan untuk pertumbuhan dan media uji merendam eksplan di larutan hipoklorit 1% untuk uji antagonistik. selama 1 menit, kemudian ke dalam alkohol Bahan
96% selama 30 detik, bilas dengan aquades Bahan kimia yang digunakan adalah
kloroks 1% (Bayclin), tetrasiklin, kentang, agar gula, aquades, alkohol 70%, alkohol
steril sebanyak tiga kali. Sayat bagian daun sampai tulang daun cutter steril. Kemudian tanamkan eksplan pada media PDA yang telah steril dan diberikan antibiotik 100mg/L.
96%,
Kemudian inkubasi selama 3-7 hari di suhu Prosedur Kerja
ruangan. Pada medium PDA yang kaya nutrisi, pada hari ketiga atau keempat jamur
Pembuatan media
endofit dapat terlihat tumbuh. Media tumbuh yang digunakan untuk isolasi kapang endofit yaitu menggunakan media
Potato
Dextrose
Agar
Pemurnian Jamur Endofit Daun Surian
(PDA).
Pembuatan medium PDA berdasarkan pada kemasan.
Kapang yang tumbuh pada belahan daun
suren
selama
proses
inkubasi,
dimurnikan dengan propagasi koloni yaitu memotong dan mentransfer secara aseptik
Isolasi Jamur Endofit Daun Surian
sebagian miselium kapang ke dalam media Isolasi kapang endofit dari daun Surian
(Toona
sinensis)
yang
sehat
menggunakan metode surface sterilization
kultur baru secara aseptik. Jamur yang tumbuh dari selah sayatan daun suren diambil dengan
menggunakan
jarum
ose
yang 179
Edisi Agustus 2013 Volume VII No. 2
ISSN 1979-8911
sebelumnya dipijarkan terlebih dahulu diatas
ada
api kemudian digoreskan ke media PDA yang
reproduksi seksual dan aseksualnya (Gandjar,
baru.
1999).
Penggoresan
dilakukan
dengan
atau
tidaknya
rhizoid,
bentuk
sel
menggunakan metode penggoresan (strep) Untuk dengan
metode
mengamatan
morfologi
penggoresan mikroskopis kapang sebelumnya membuat
bersinambuangan dan pada media miring preparat untuk pengamatan yang menggunkan PDA kemudian inkubasi pada suhu ruangan mikroskop binokuler adalah sebagai berikut : selama
3
asmpai
5
hari.
Melakukan
identifikasi isolat hasil isolasi berdasarkan ciri
1. Inokulum kapang pada media agar
- ciri makroskopis dan mikroskopisnya
diambil dari cawan petri dengan
(Nasih, 2009).
menggunakan jarum ose. 2. Potongan media tersebut diletakkan di atas objek glass steril.
Identifikasi
Konvensional
Dengan
Pengamatan Karakter Morflogi Kapang
3. Objek glass ditutup dengan cover glass
Identifikasi
kapang
endofit
kemudian
ditekan
secara
yang perlahan.
dilakukan pengamatan karakter morfologi kapang.
Pengamatan
morfologi
kapang
4. Mengamati morfologi jamur (bentuk
menggunakan biakan kapang endofit umur
hifa,
lima hari dari hasil pemurnian. Pengamatan
terbentuk
morfologi
kapang
meliputi
warna
dan
permukaan koloni, garis-garis radial dari pusat koloni ke arah tepi koloni, dan
konidia,
5. diamati mikroskop
dan
dengan
spora)
yang
menggunakan
binokuler
dengan
perbesaran 400x.
lingkaran-lingkaran konsentris. Pengamatan mikroskopis preparat meliputi bentuk hifa, 180
Edisi Agustus 2013 Volume VII No. 2 Seluruh
hasil
pengamatan
ISSN 1979-8911
berupa
desinfektan yaitu alkohol, hipoklorit dan
deskripsi kapang, selanjutnya dibandingakan
deterjen. Menurut Pelzar (1988), kloroks
dengan literatur untuk mengetahui identitas
dapat mengoksidasi dan terjadinya kerusakan
kapang tersebut. literatur yang digunakan
organel yang terpenting dari sel mikroba.
antara lain : Introduction of Food and
Mekanisme
Airborne-Fungi oleh Samson dkk. (2004),
bergabung dengan protein membran sel dan
Pengenalan Kapang Tropik Umum oleh
enzim.
Gandjar et al (1999), dan Barnett (1960),
mendenaturasi protein, membran sel, merusak
kerja
Alkohol
senyawa
klor
berfungsi
yaitu
untuk
stuktur lemak dan membran protein mikroba Hasil dan Pembahasan sehingga Tanaman penelitian
adalah
yang daun
digunakan Surian
mikroba
mengalami
dehidrasi.
dalam
Mikroorganisme yang mati oleh desinfektan
(Toona
dibersihkan dengan menggunakan akuades
sinensis) yang diperoleh dari Taman Hutan
steril.
Raya Ir. H. Djuanda dan mikroba uji yang Sayatan daun Suren setelah kering digunakan yaitu Candida albicans. Sebelum kemudian disimpan di atas media PDA dan melakukan inokulasi T. sinensis telah melalui sampel diinkubasi selama 3-7 hari di dalam proses surface sterilization sehingga hasil suhu ruangan 28 C. Sterilisasi sebelum isolasi dari daun Toona sinensis didapatkan 6 inkubasi efektif dalam membunuh mikroba isolat kapang endofitkapang K1 sampai K6 epifit atau mikroba yang menempel dibagian tumbuh setelah inkubasi selama 3 hari. permukaan daun, sehingga koloni yang Kapang K1 sampai K6 diduga kapang endofit tumbuh pada permukaan medium agar PDA karena tumbuh dari dalam daun Toona merupakan
koloni
kapang
endofit
dari
sinensis. Debu dan kotoran pada permukaan potongan daun Surian (Toona sinensis). Hasil daun T. sinensis telah dihilangkan dengan penelitian Cao et al (2004), menunjukan menggunakan air mengalir. Mikroorganisme bahwa pada sampel akar yang permukaanya epifit telah dihilangkan dengan menggunakan 181
Edisi Agustus 2013 Volume VII No. 2 di
sterilisasi
terlebih
dengan
(2010) melaporkan hasil isolasi jamur endofit
desinfektan alkohol, sodium didapatkan hasil
dari Pecteilis susannae (L) Rafin telah
10 isolat representative, kemudia 10 isolat
berhasil diisolasi delapan isolat jamur endofit
tersebut ditumbuhkan di atas medium agar S
dan telah diidentifikasi, tujuh dari jamur
yang
untuk
endofit yang telah berhasil diisolasi termasuk
streptomycete epifit, selama 14 hari inkubasi
kedalam genus Epulorhiza dan satu jamur
pada
endofit
merupakan
suhu
26
pertumbuhan
dahulu
ISSN 1979-8911
media
C
selektif
ternyata
Streptomyces,
tidak hal
ada
tersebut
merupakan
salah
satu
genus
Fusarium.
mengindikasikan bahwa isolat Streptomycete Media yang digunakan untuk inkubasi yang tumbuh adalah benar dari kelompok daun T. Sinensis yaitu menggunakan media endofit. PDA (Potato Dextrose Agar). Kapang akan Hasil penelitian yang dilakukan oleh
banyak tumbuh pada media yang banyak
Listiandiani (2011), yaitu mengisolasi kapang
mengandung karbohidrat, seperti PDA yang
endofit
papyrifera
terbuat dari kentang (Nurhasanah, 2008).
menggunkan metode surface sterilization
Media PDA merupakan media yang kaya dan
didapat empat kapang endofit yang diisolasi
mudah dicerna sehingga memudahkan kapang
dari daun B. papyrifera asal Desa Bejijong
endofit untuk tumbuh (Gandjar et al, 2006).
dari
tanaman
B.
(isolat ES1, ES2, dan ES3) dan Kota Bandung Pemurnian isolat kapang dilakukan (isolat
ES4)
pengamatan
dilakukan dengan teknik penanaman dengan goresan
berdasarkan
karakter
morfologi
kapang (streak) dengan teknik goresan bersinambung
endofit. Hasil penelitian Motaal. F A. et al. kemudian setelah murni dilanjut dengan (2010), melakukan isolasi dari Hyoscyamus teknik titik dalam cawan yang berisi dengan muticus l. didapat genus Humicolla, Mucor, media PDA steril. Selama lima hari inkubasi Aspergillus yang diisolasi dari bagian akar. pada media PDA didapat 6 isolat kapang Sedangkan hasil dari laporan Chutrima et al endofit
berdasarkan
pada
penampakan 182
Edisi Agustus 2013 Volume VII No. 2 morfologi
secara
ISSN 1979-8911
makroskopik
dan
mikroskopik dari tiap jamur yang tumbuh dia Isolat K1 atas medium agar. Hasil
pengamatan
karekteristik
Setiap kapang endofit yang berhasil morfologi kapang endofit secara makroskopik dimurnikan kemudian diremajakan dengan dan mikroskopik. Berdasarkan pengamatan menggunakan media PDA. Menurut Gandjar makroskopik, kapang endofit et al, (2006),
K1 dapat
peremajaan kapang sangat tumbuh pada media PDA. Pada hari ke 2
penting untuk menjamin kapang endofit tidak kapang endofit masih berwarna putih dan berada pada fase kematian karena terlalu banyak
sel-sel
yang
hidup
hanya terbentuk kumpulan hifa – hifa.
sehingga Kemudian
pada
hari
ke
empat
telah
mengakibat faktor kompetisi nutrisi. mengalami
sporulasi
berwarna
hijua.
Permukaan koloni kapang endofit K1 seperti tepung halus atau kering serbuk, bentuk Identifikasi Tiga Isolat Kapang Endofit koloni Identifikasi
isolat
kapang
endofit
filamen,
elevasi
undulate (Gambar 1).
raised,
margin
Pada pengamatan
dilakukan dengan pengamatan makroskopik
secara mikroskopik hifa tidak bersepta,
dan mikroskopik kapang endofit kemudian
konidiofor
dibandingakan dengan literatur. Pengamatan
berbentuk bulat hingga semibulat, vialid
morfologi
terbentuk langsung pada vesikel, kepala
kapang
meliputi
warna
dan
tidak
bercabang,
vesikula
permukaan koloni, garis-garis radial dari
konidia
pusat koloni ke arah tepi koloni, dan
berbentuk bulat (Gambar 2) Berdasarkan ciri
lingkaran-lingkaran konsentris. Pengamatan
makroskopis dan mikroskopis yang telah
mikroskopis preparat meliputi bentuk hifa,
dipaparkan kemudian dibandingkan dengan
ada
literatur Barnett. 1960; Gandjar et al. 1999,
atau
tidaknya
rhizoid,
bentuk
reproduksinya (Gandjar et al, 1999).
sel
berbentuk
radial
dan
konidia
Samson et al. 2004 menunjukan bahwa 183
Edisi Agustus 2013 Volume VII No. 2
ISSN 1979-8911
kapang endofit K1 termasuk kedalam Genus
berdasarkan pengamatan makroskopik. Pada
Aspergillus.
hari kedua kapang endofit masih berbentuk kumpulan hifa-hifa yang berwarna putih
Aspergillus merupakan salah salah kemudian pada hari ke tiga sudah mengalami satu
kapang
yang
berasal
dari
filum sporulasi berwarna hijau. Permukaan koloni
Ascomycota, dapat dikenali dengan adanya seperti tepung halus atau kering serbuk, struktur
konidia
yang
berbentuk
oval, bentuk koloni filamen, elevasi raised, margin
semibulat, atau bulat. Konidia melekat pada undulate (Gambar 3). Pada pengamatan fialid dan fialid melekat pada bagian ujung secara
mikroskopik
kapang
endofit
konidiofor yang mengalami pembengkakan sporangiosfor
bercabang
monopodial,
atau disebut vesikel. Fialid dapat melekat kolumela berbentuk bulat bila berumur langsung
pada
vesikel
(tipe
sterigmata muda,hifa
tidak
bersekat
(Gambar
4).
uniseriat) atau dapat melekat pada struktur Berdasarkan
ciri
makroskopis
dan
metula (tipe sterigmata biseriat) (Samson et mikroskopis yang telah dipaparkan, dan al. 2004). Diameter vesikula berkisar (10dibandingkan dengan literatur Barnett. 1960; 15)x(4-8) µm, metula berdukuran (7-10)x(4Gandjar et al. 1999; Samson et al. 2004, 6) µm, dan konidia berdiameter 5-6 µm. menunjukan bahwa kapang endofit K2 dapat (Gandjar, 1999). Misellium semula berwarna diketahui termasuk termasuk Genus Mucor. putih kemudian akan bersporangium menjadi berwarna coklat kekuning-kuningan, hijau, atau kehitam-hitaman (Dwidjoseputro, 2010)
Sporangiofor bercabang (simpodial atau
monopodial),
berbentuk
seperti
kolumela pir,
ada
bulat,
yang elips.
Isolat K2 Sporangiospora ada yang berbentuk elips Hasil
pengamatan
karekteristik
sampai
semi
bulat,
atau
tidak
teratur,
morfologi kapang endofit secara makroskopik
memiliki diameter 5 – 10 µm,. Species ini
dan
dapat tumbuh dan dapat melakukan sporulasi
mikroskopik.
Kapang
isolat
K2
184
Edisi Agustus 2013 Volume VII No. 2
ISSN 1979-8911
pada suhu 5 – 20 C, namun tidak dapat
Pada media PDA miselia tampak seperti kapas dan kemudian semakin tua
tumbuh pada suhu 37 C (Gandjar, 1999).
berwarna coklat kehitaman. Sel-sel hifa dan Isolat K3 Aleurokonidia berinti banyak. Aleurokonidia Hasil morfologi
pengamatan kapang
karekteristik
endofit
berbentuk semibulat berdiameter 7-10 µm,.
secara
sel-sel hifa aleurokonidia berinti banayak.
makroskopik dan mikroskopik. Pengamatan
Spesies ini banyak diisolasi dari kayu,
makroskopik kapang endofit K3 kapang
serasah, rerumputan, atau kompos. Spesies ini
endofit dapat tumbuh pada media PDA. Pada
mempunyai sifat selulolitik kuat, dan suhu
hari kedua kapang endofit miselium masih
optimum pada suhu 250 C (Gandjar. 1999).
berwarna putih seperti kapas kemudian Isolat K4 berubah menjadi warna kecoklatan seperti butiran-butiran. Permukaan koloni seperti
Hasil
pengamatan
tepung halus atau kering serbuk, elevasi
morfologi
raised, margin undulate, pertumbuhan spora
mikroskopik.
pada hari ke tiga warna spora menunjukan
makroskopik, kapang endofit K4 tumbuh
berwarna coklat sampai masa pertumbuhan
pada media PDA pada hari ke 2 kapang masih
(Gambar
berwarna putih seperti kapas kemudian
5).
Pada
pengamatan
secara
secara
karekteristik
makroskopik
Berdasarkan
berubah
berinti tunggal, konidia berbentuk tonjolan
Permukaan koloni seperti tepung halus atau
bulatan
kering
6).
Berdasarkan
ciri
serbuk,
warna
pengamatan
mikroskopik dinding spora tidak bersekat,
(Gambar
menjadi
dan
elevasi
kecoklatan.
raised,
margin
makroskopis dan mikroskopis yang telah
undulate, pertumbuhan spora pada hari ke tiga
dipaparkan,
dengan
berwarna coklat sampai masa pertumbuhan.
literatur Barnett. 1960; Gandjar et al. 1999,
Pada pengamatan secara mikroskopik dinding
menunjukan bahwa kapang endofit K3 dapat
spora tidak bersekat, terdapat tonjolan -
diketahui termasuk Genus Humicola.
tonjolan dan berinti tunggal. Berdasarkan ciri
dan
dibandingkan
185
Edisi Agustus 2013 Volume VII No. 2
ISSN 1979-8911
makroskopis dan mikroskopis yang telah
masa pertumbuhan. Pada pengamatan secara
dipaparkan,
dengan
mikroskopik (Gambar 4.15) dinding spora
literatur Barnett. 1960; Gandjar et al. 1999,
tidak bersekat, berinti banyak, metula yang
menunjukan bahwa kapang endofit K4 dapat
menempel di vesikel bertipe uniseriate.
diketahui termasuk Genus Humicola.
Berdasarkan
dan
dibandingkan
ciri
makroskopis
dan
mikroskopis yang telah dipaparkan, dan Pada media PDA miselia tampak dibandingkan dengan literatur Barnett, (1960 ; seperti kapas dan kemudian semakin tua Gandjar et al (1999), menunjukan bahwa berwarna coklat kehitaman. Sel sel hifa dan kapang endofit K5 dapat diketahui termasuk Aleurokonidia berinti banyak. Aleurokonidia Genus Aspergillus. berbentuk semibulat. Spesies ini banyak diisolasi dari kayu, serasah, rerumputan, atau kompos.
Spesies
ini
mempunyai
Isolat K6
sifat Hasil
pengamatan
karekteristik
selulolitik kuat, dan suhu optimum pada suhu morfologi secara makroskopik kapang endofit 0
25 C (Gandjar, 1999) K6 dapat dapat tumbuh pada media PDA. Pada hari kedua kapang endofit masih
Isolat K5
berwarna putih kemudian berubah menjadi Hasil
pengamatan
karekteristik warna hijau. Permukaan koloni seperti tepung
morfologi secara makroskopik (Gambar 4.14) halus atau kering serbuk, elevasi raised, kapang endofit K5 dapat dapat tumbuh pada margin undulate, pertumbuhan spora pada media PDA. Pada hari kedua kapang endofit hari ke tiga berwarna hijau sampai masa masih berwarna putih kemudian berubah pertumbuhan.
Pada
pengamatan
secara
menjadi warna hijau. Permukaan koloni mikroskopik
dinding spora tidak bersekat
seperti tepung halus atau kering serbuk, berinti banyak, metula yang menempel di elevasi raised, margin undulate, pertumbuhan vesikel bertipe uniseriate. Berdasarkan ciri spora pada hari ke tiga berwarna hijau sampai makroskopis dan mikroskopis yang telah 186
Edisi Agustus 2013 Volume VII No. 2 dipaparkan,
dan
dibandingkan
ISSN 1979-8911
dengan
literatur Barnett. 1960; Gandjar et al. 1999,
menunjukan bahwa kapang endofit K5 dapat diketahui
termasuk
Kode Isolat
Genus
K1
Aspergillus sp. K1
K2
Mucor sp. K2
K3
Humicolla sp. K3
K4
Humicolla sp. K4
K5
Aspergillus sp. K5
K6
Aspergillus sp. K6
Genus
Aspergillus.
Tabel 1.
Hasil
identifikasi jamur
endofit
dari daun Surian (Toona sinensis)
A B
C D
Gambar 1 Makroskopik Isolat K1 Sumber : Dokumen Pribadi
Gambar 2 Mikroskopik isolat K1. A : metula, B : vasikel, C : konidiofor, D : konidia. Sumber : Dokumen
pribadi
187
Edisi Agustus 2013 Volume VII No. 2
ISSN 1979-8911
A B C
Gambar 3 Makroskopik Isolat K2 Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 5 Makroskopik Isolat K3
Sumber : Dokumen pribadi
KESIMPULAN
Gambar 4 Mikroskopik Isolat K2 A: Sporangiospor, B: kolumela, C : Sporangiospor Sumber : Dokumen pribadi
Gambar 6 Mikroskopik Isolat K3 Sumber : Dokumen pribadi
Raya Ir. H. Djauanda kota Bandung dengan kode isolat K1, K2, K3, K4, K5,
1. Diperoleh enam isolat kapang endofit dari dan K6. daun Toona sinensis asal Taman Huatan 188
Edisi Agustus 2013 Volume VII No. 2
ISSN 1979-8911
2. Hasil identifikasi berdasarkan karakterisasi
Chutima.
R,
Bernard
Dell,
Suyanee
morfologi dan mikroskopik diduga bahwa
Vessabutr, Boosisom Bussaban, and
isolat
Sarsamorn
kapang
endofit
diisolasi K1, K5 dan K6
yang
berhasil
termasuk ke
Lumyong.
Endophytic
2010.
fungifrom
Pecteilis
dalam golongan genus Aspergillus sp;
sunannae (L). Rafin. a threatened
isolat
terrestrial
kapang
endofit
K2
termasuk
kedalam golongan genus Mucor sp; dan
orchid
in
Thailand.
Mycorrhiza. Vol 21: 221-229.
isolat kapang endofit K3 dan K4 termasuk Dwijoseputro.
D.
2010.
Dasar-dasar
ke dalam golongan Humicolla sp mikrobiologi.
Cet
17.
Jakarta
:
Djambatan. DAFTAR PUSTAKA
Gandjar. I, W. Sjamsuridzal, dan A. Oetari.
Agusta. A. 2009. Biologi dan Kimia Jamur Endofit. Bandung : Institut Teknologi
2006. Mikologi : Dasar dan Terapan. Edisi : 1. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Bandung. Barnett H.L. 1960. Illustrated Marga of
Gandjar. I. R. A. Samson, K. V. TVeurmeuleun,
Imperfect Fungi.
A.
Oetari.
dan
I.
Santosa. 1999. Pengenalan Kapang CAO, L. Z. Qiu, J. You, H. Tan and S. Zhou. 2004. Isolation and characterization of
Tropik Umum. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
endophytic Streptomyces strains from surface-sterilized (Lycopersicon
tomato esculentum)
roots.
Letters in Applied Microbiology. 39, 425–430.
.Hormazabal, E. & E. Piontelli. 2009. Endophytic
Fungi
From
Chilean
Native Gymnosperms: Antimicrobial Activity
Against
Phytopathogenic
Human
Fungi.
Wold
and J 189
Edisi Agustus 2013 Volume VII No. 2
ISSN 1979-8911
Microbiol Biotechnol. Vol 25. Hal
Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 4 No. 4
813-819.
(171-176).
Ilyas. M. 2006. Isolasi dan Identifikasi Kapang
pada
Relung
Rizosfir
Tanaman di Kawasan Cagar Alam
Pelczar.
M.J.
1988.
Dasar
–
Dasar
Mikrobiologi 2. Jakarta : Universitas Indonesia (UI Press).
Gunung Mutis, Nusa Tenggara Timur. Radji, M. 2005. Peranan Bioteknologi dan Biodiversitas. Vol 7. No.3. Mikroba Ilyas. M. 2007. Isolasi dan Identifikasi Mikoflora
Kapang
pada
Sampel
Endofit
Dalam
Pengembangan obat Herbal. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol 11. No.3.
Serasah Daun Tumbuhan di Kawasan Rahmawaty. 2012. Potensi Aspergillus niger Gunung
Lawu,
Surakarta,
Jawa dan
Penicillium
spp.
Sebagai
Tengah. Biodiversitas. Vol 8, No 2. Endosimbion Pelarut Fosfat Pada Nasih. A. 2009. Isolasi Dan Identifikasi Jamur Endofit Pada Daun Mimba
Akar Serealia. [Skripsi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
(Azadirachta Indica A. Juss) Sebagai Ramadhan. M. G. 2011. Skrining dan Uji Penghasil
Senyawa
Antifungi
Aktivitas
Penghambatan
α-
Terhadap Jamur Candida albicans Glukosidase dari Kapang Endofit Dan
Aspergillus
niger.
[Skripsi]. Daun Johar (Cassia siamea Lank).
Malang : Universitas Islam Negri [Skripsi].
Depok
:
Universitas
Malang. Indonesia. Noverita. Dinah Fitria, Ernawati Sinaga. Ramdanis. R. 2012. Penapisan dan Uji Efek 2009.
Isolasi
Dan
Uji
Aktivitas Penghambatan Kapang Endofit Biji
Antibakteri Jamur Endofit Dari Daun Mahoni (Swietenia macrophylla King) Dan Rimpang Zingiber ottensii Val. 190
Edisi Agustus 2013 Volume VII No. 2 Terhadap
Aktivitas
[Skripsi].
Depok
ISSN 1979-8911
α-Glukosidase.
Airborne
:
Centraalbureau
Universitas
Indonesia.
Fungi.
Ed
7th. voor
schimmelcultures. Utrecht.
Samson. R, Ellen Hoekstra, and Jens Frisvad. 2004.
Introduction
to
Food
and
191