IPUSTAKAAN )ARSIPAN
IAWATIMUR
I
MENGHITUNG KONSTRUKSI BETON UNTUK PENGEMBANGAN RUMAH BERTINGKAT DAN TIDAK BERTINGKAT
qqt h,,ln ln
Ko^a" t"0* LnL ,k"persernbahkon untuk Uang Wa hornatl d"n bangakan
ibunda : Hj. Setiasih ayahanda : H.R. Soerjadi Prawiradireja
untuk Vang sa4a ctntal istri : Rita Jamilah anak-anak
:
1. Ali Azis 2.
Wibowo
Tita Monica Timor
3. Fuad Hasan
Hak cipta
dilindungi oleh undang-undang.
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. lsi di luar tanggung jawab percetakan.
Ketentuan pidana pasal 72 UU No. 1 9 tahun 2002 dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda palingsedikitRp1.000.000,00(satujuta rupiah) ataupidanapenjara palinglamaT(tujuh) tahundan/ataudenda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
1. Barang siapa
dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau HakTerkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana de6gan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
2. Barang siapa
MENGH ITUNG KONSTRU KSI BETON UNTUK PENGEMBANGAN RUMAH BERTINGKAT DAN TIDAK BERTINGKAT
Adiyono
grrya Kreasr
[TENGHITUNG KONSTRUKSI BETON UNTUK PENGEMBANGAN RUMAH EERTINGKAT DAN TIDAK BERTINGKAT
Penyusun: Adiyono Foto sampul: Anggoro W. Foto ilustrasi: Farry B. Paimin
Lokasi pemotretan: Perumahan Bumi Mutiara, Perumahan Vila Nusa lndah Penerbit: Penebar Swadaya Wisma Hijau, Jl. Raya Bogor Km. 30 Mekarsari, Cimanggis, Depok'l 6952 Telp (021) 8729060,8129061 Fax. (021) 87711217
Http://www.penebar-swadaya.com E-mail:
[email protected] Pemasaran: Niaga Swadaya, Jl. Gunung Sahari lll/7, Jakarta 10610 Telp" (021) 4204402,4255354; Fax. (021) 4214821
Cetakan:
l.
lV V.
Jakarta, April 2006 lakarta, Maret 2008 Jakarta, Maret 2009
tsBN
(1
o) 97 9-661 -07 9-s
lsB N (1 3 ) 97 8-97 9-661 -07
sH701 6
GK01s.H003.0406
9-2
Daftar lsi
PRAKATA
Bab
Bab
1.
2.
PENGEMBANGAN RUMAH, PERLUKAH?
5
A. Kenapa Rumah Dikembangkan? B. Konstruksi Beton Menjadi Pilihan
6
MENGENAL KONSTRUKSI BETON UNTUK BANGUNAN
7
5
A. Tulangan pada Konstruksi Beton B. Kekentalan Adukan Beton C. Kelas dan Mutu Beton D. Konstruksi Beton Sebagai Kerangka Bangunan E. Analisis Konstruksi
11
PENGEMBANGAN RUMAH KE ARAH BELAKANG
21
.
Bab
3.
A. Perhitungan Pelat . B. Perhitungan Balok Portal C. Perhitungan Fondasi D. Perhitungan Tangga E. Perhitungan Anggaran Biaya F. Gambar-gambar Rancangan Pengembangan
7
8
15
19
23
.
27 68 71
79
.
Rumah ke Arah Belakang
91
Bab
4.
5.
98
Perhitungan Pelat
D. E.
Perhitungan
F.
Perhitungan
G. H.
Perhitungan Anggaran Biaya Pengembangan Arah Samping Contoh
153
Gambar-gambar Rancangan Pengembangan
163
l. J. Bab
SAMPING .. Tangga Fondasi Tangga Balok Portal Kolom . Fondasi
PENGEMBANGAN RUMAH KE ARAH
A. B. C.
Perhitungan Perhitungan Perhitungan
Perhitungan Anggaran Biaya Pengembangan Gambar-gambar Rancangan Pengembangan
PELAKSANAAN PEKERJAAN Dl
99 1
106 109
146 149
L.......... Rumah ke Arah Samping Contoh I Arah Samping Contoh ll .... ....... Rumah ke Arah Samping Contoh ll
LAPANGAN
..
A. Pekerjaan Persiapan B. Pekerjaan Bowplank C. Pekerjaan Fondasi Pelat Beton D. Hal-hal Penting yang Harus Diperhatikan DAFTAR
*
175
176 184 184 185
.
.
1
88
206
PUSTAKA
208
LAMPIRAN
qriyakreasi
01
209
| ,:
x
Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
Prakata
umumnya rumah yang dibangun di setiap perumahan di kota-kota besar memiliki tipe dan bentuk yang sama dengan luas bangunan dan luas tanah yang tersedia telah ditentukan. Oleh karena itu, bila ingin menambah ruangan ke belakang atau ke samping, baik bertingkat maupun tidak bertingkat, luas tanahnya tidak akan berbeda. Kalaupun ingin menambah luas tanah, harganya cukup mahal dan setiap tahun akan semakin mahal. Bahkan untuk rumah yang dibangun bukan di perumahan, kendala utama menambah ruangan tetap saja ada, yaitu kesulitan menentukan konstruksi beton yang sesuai.
pada
I
Sekarang bagaimana bila ingin menambah atau mengembangkan ruangan rumah pada sisa luasan tanah yang ada, baik bertingkat maupun tidak bertingkat, dengan menggunakan konstruksi
beton? Buku inilah yang akan menjawabnya karena disusun untukAnda yang memiliki luasan tanah yang sempit. Di sini penulis khusus hadirkan cara penghitungan untuk pengembangan rumah tipe 451120. Dilengkapi juga dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan RAB utama (RAB sampai berdirinya kerangka konstruksi beton).
Masalah konstruksi beton patut diperhatikan karena menyangkut keamanan bagi pemilik rumah. Banyak rumah atau gedung yang ambruk akibat konstruksi betonnya tidak benar. Akibatnya,
penghuni rumah tersebut menjadi korban. Untuk itulah, pengetahuan tentang menghitung konstruksi beton ini harus diketahui semua kalangan, baik yang berkecimpung pada pekerjaan bangunan maupun tidak. Untuk kalangan yang tidak berkecimpung dalam dunia bangunan, pengetahuan tentang konstruksi beton setidaknya akan membuat keyakinan pemilik rumah akan kekuatan bangunan yang dibangun oleh tukang. Setiap pemilik rumah disarankan tidak menyerahkan sepenuhnya perhitungan konstruksi beton pada tukang, tetapi ikut melakukan perhitungan. lni disebabkan, rumah pada saat selesai dibangun akan ditempati pemiliknya, bukan oleh tukang.
Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
x
x
griyakreasi
Bila kekuatan konstruksi tidak baik, pemilik rumah mungkin saja bisa mencari kembali tukang yang
membangunnya untuk dimintakan pertanggungjawabannya. Akibatnya, pemiliklah yang harus menanggung kerugian. Hadirnya buku ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik pembaca akan sangat membantu penulis dalam penyempurnaan buku ini. Harapan penulis kiranya buku ini bermanfaat bagi pembaca.
Tambun, Februari2006
Penulis
Bab
1
Pengembangan Rumah, Perlukah?
pumah merupakan kebutuhan pokok setiap manusia, yaitu sebagai tempat berlindung atau berI \teduh dari teriknya matahari dan hujan serta sebagai tempat berkumpulnya suatu keluarga. Di dalam rumah sebuah keluarga akan terjalin suatu keakraban. Oleh karena itu, kondisi rumah yang layak untuk suatu keluarga haruslah diperhatikan agar antaranggota keluarga akan dapat terjalin suatu komunikasi.
Umumnya rumah yang dibangun di setiap perumahan mempunyai tipe dan bentuk yang sama. Luas tanahnya pun sudah ditentukan. Kebanyakan masyarakat memiliki rumah diperumahan dengan tipe dan luas lahan 21/60,36/60,36/72,45/96,45/120, dan masih banyak lagi. Sebagai misal,
tipe rumah 36/60 berarti luas lahannya hanya tersisa 24 m2.ltu pun harus dikurangi dengan batas sepadan jalan. Praktis dengan sisa lahan terbatas tersebut akan sangat membingungkan pemilik rumah mengembangkannya. Padahal setiap keluarga pasti anggota keluarganya akan bertambah
sehingga kebutuhan ruangan pun akan bertambah. Tidak salah bila mulai sekarang harus sudah dipikirkan bagaimana mengembangkan rumahnya. Sekaranglah waktunya menghitung-hitung pengembangan rumah Anda.
A.
Kenapa Rumah Dikembangkan?
Keluarga yang anggotanya terdiri dari ayah, ibu, dan dua bahkan tiga orang anak akan membutuhkan ruangan rumah yang layak. Apalagi anak akan semakin dewasa sesuai usianya. Anak dewasa tentu harus memiliki ruang kamar tersendiri. Bila jumlah anak dalam keluarga ada dua orang
maka minimal dalam rumah tersebut harus memiliki tiga buah kamar tidur. Pertimbangan setiap anak dalam keluarga harus memiliki kamar tersendiri karena aktivitas setiap anak beragam dan semakin meningkat. Dapat dibayangkan bila kamar anak disatukan maka kamar akan terlihat acakacakan dan penghuni kamar akan merasa tidak nyaman. ltu pun bila dua anak berkelamin sama. Bagaimana kalau pria dan wanita? Tentu tidak baik. Adanya kebutuhan ruang untuk semua anggota keluarga dalam melakukan aktivitasnya
sehari-hari
di rumah maka dibutuhkan
Pengembangan
Rumah, Perlukah?
x
pengembangan rumah atau penambahan ruangan.
x
griyakreasi
Penambahan ruangan harus memenuhi syarat kesehatan, kemudahan penataan ruangan, dan keinda-
han. Bila ketiga syarat tersebut terpenuhi maka penghuni akan merasa nyaman dan aman tinggal di rumah tersebut.
1)
Kesehatan. Dilihat dari kesehatan, cahaya matahari diusahakan harus masuk ke semua ruangan yang ada, baik ruang tidur maupun ruang lainnya. Hal ini diperlukan agar pada siang hari tidak ada lagi lampu yang menyala. Tentu saja ini sebagai upaya untuk penghematan pemakaian listrik. Selain itu, ventilasi untuk keluar masuknya udara dari dan ke dalam ruangan harus direncanakan dengan
matang. Bila ventilaslnya baik maka per-
:: ::
:::
:::
_ _
:
=:=======:
Alrran udara dan cahaya masuk di dalam ruangan rumah
putaran udara di dalam ruangan selalu terjaga. ZI
Penataan ruangan. Mebel dan barang-barang elektronik harus diletakkan di tempat yang baik
dan ditata rapi. lni dilakukan agar lalu lalang orang di dalam ruangan tidakterganggu. Dengan demikian, penampilan ruangan terkesan menjadi leluasa atau luas. 3)
Keindahan (estetika). Keindahan di sini berhubungan dengan warna, ukuran, dan bentuk. Pemberian warna cat tembok harus sesuai dengan fungsi ruangan tersebut. Misalnya, ruang tamu dengan warna cerah (warna krem); ukuran daun pintu dan daun jendela sesuai dengan luas ruangan, serta bentuk daun pintu dan daun jendela sesuai dengan model rumah.
B.
Konstruksi Beton Menjadi Pilihan Bagi pemilik rumah, membangun rumah dengan konstruksi beton akan menghasilkan
bangunan yang lebih kuat dan mudah dibentuk. Bahannya mudah didapat dan lebih murah bila dibandingkan dengan konstruksi baja. Baik dalam perhitungan maupun pelaksanaanya di lapangan,
perhitungan dibuat sesederhana mungkin berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku dan disertai dengan gambar kerja.
griyakreasi
x
x
Pengembangan Rumah, Perlukah?
Bab 2 Mengenal Konstruksi Beton untuk Bangunan
Deton
adalah batu-buatan dan bahan lain yang terdiridari semen, pasir, dan kerikil/split dengan
Llperbandingan tertentu yang bila diaduk dan dicampur dengan air kemudian dimasukkan
ke
dalam suatu cetakan akan mengikat, mengering, dan mengeras dengan baik setelah beberapa lama. Beton mudah dibentuk sesuai cetakan yang direncanakan. Sementara beton bertulang adalah batubuatan yang di dalamnya diberi tulangan-tulangan berupa besi atau baja.
A. Tulangan
pada Konstruksi Beton
Kenapa harus diberi tulangan? Bahan beton dan baja atau besi satu sama lain saling mengikat sehingga merupakan satu kekuatan untuk menahan beban-beban yang bekerja pada beton bertulang tersebut, terutama untuk menahan gaya tarik atau menahan kelenturan. Bila beton tidak diberi tulangan atau hanya beton saja maka beton tersebut tidak akan kuat menahan beban tarik. lni disebabkan oleh sifat beton yang kuat terhadap gaya tekan, tetapi lemah terhadap gaya tarik atau kelenturan. Sementara sifat baja atau besi adalah kuat terhadap gaya tarik maupun gaya tekan seperti
ditunjukkan pada gambar di halaman
B.
Sebuah balok beton diletakkan di atas dua perletakan, yaitu perletakan A (sendi) dan perletakan B (rol). Akibat berat sendiri balok q (beban merata)dan beban terpusat B balokakan lentur. Bagian bawah balok akan tertarik, sedangkan bagian atas balok tertekan. Bagian bawah balok beton yang terkena tarikan harus diberi tulangan, yaitu tulangan tarik. Sementara bagian atas balok juga perlu diberi tulangan, yaitu tulangan tekan walaupun terkena tekanan. Tulangan tarik dan tulangan tekan diikat oleh besi pengikat berupa beugel atau ring atau juga disebut sengkang. Dalam perdagangan besi di toko-toko bahan bangunan atau material, terdapat bermacammacam istilah besi untuk pembesian (tulangan) beton, di antaranya ialah besi KS (Krakatau Steel), besi full, besi banci, dan sebagainya. Besi K5 adalah besi dengan diameter utuh dan panjang yang standar. Misalnya besi KS dia-
meter 12 mm, bila diukur dengan menggunakan alat ukur suighmat (mistar sorong yang merupakan
Menqenal (onstruksi Beton untuk Banqunan
x
,t,,
i.;
x
griyakreasi
alat ukur ketebalan dengan ketelitian hingga 0,02 mm) maka akan diperoleh diameter l2 mm dan panjang 12 m (panjang standar) sehingga tidak berkurang atau sama dengan yang disebutkan. Besifull adalah besi dengan diameter penuh sesuai dlameter besi yang disebutkan. Misalnya, besi 12 mm tetap memiliki ketebalan dengan diameter 12 mm, tetapi panjangnya terkadang ada yang kurang dari standar 12 m (umumnya hanya 1 1,5 m), Besi banci adalah besi yang tidak sesuai dengan ukuran diameter dan panjangnya itu sendiri. Misalnya, besi diameter l2 mm yang bila diukur dengan alat ukur suighmat hanya diperoleh diameter I I mm atau bahkan bisa 10,5 mm, sedangkan panjangnya pun hanya 11 m. Oleh karena di pasaran terdapat beragam macam besi maka untuk keperluan konstruksi sebaiknya menggunakan besi KS atau besi full. Memang besi banci harganya murah, tetapi kekuatan
atau kekokohannya pada konstruksi akan berkurang sehingga dikhawatlrkan lama-kelamaan konstruksi betonnya bisa runtuh. Besi banci bisa digunakan untuk konstruksi beton non-struktur (tidak menahan beban) seperti untuk kolom praktis (kolom sebagai pengikat pasangan batu bata) dan lisplank.
B.
Kekentalan Adukan Beton
Kekentalan (konsistensi) adukan beton harus disesuaikan dengan mobilitas pengangkutan adukan beton untuk dituangkan pada cetakan yang telah disiapkan dan cara pemadatan. Untuk bangunan besar, cara pemadatan yang baik adalah dengan menggunakan vibrator (jarum penggetar adukan beton yang panjangnya sekitar 5 meter). Sementara untuk rumah tinggal, pemadatan cukup dengan tongkat besi berdiameter 16 mm dengan panjang 1-2 m. Untuk kolom, pemadatannya dengan cara cetakan kolomnya diketok-ketok. Namun, pemadatan beton sebenarnya tergantung pada jumlah dan jenis semen, nilai faktor air semen (FAS), jenis dan susunan agregat, serta penggunaan bahan pembantu. Nilai faktor air semen ialah berat air yang ada dalam adukan beton berbanding dengan berat semen yang ada dalam adukan beton. Sementara penggunaan bahan pembantu bertujuan untuk mempercepat pengerasan beton.
A1 = tuiangan tekan
A = tulangan tarik
Balok dengan beban terpusat P
griyakreasi
x
Potongan
'1
x
-
1
Mengenal Konstruksi Beton untuk Bangunan
Bahan campuran tambahan untuk beton (aditif) atau juga disebut bahan pembantu dapat dig0longkan menjadi tiga berdasarkan sifatnya, yaitu
1) 2) 3)
golongan yang bekerja secara mekanik pada saat beton menjelang pengerasan, golongan yang bekerja secara kimiawi (bereaksi dengan salah satu komponen semen),
golongan yang pada hakekatnya bekerja secara mekanik, tetapi kemudian berperan pada reaksi semen dengan air.
TABEL
I.
JUMLAH SEMEN MINIMUM DAN NILAI FAKTOR AIR SEMEN (FAS) MAKSIMUM Kegunaan (kglm3 betonl
NilaiFAS Maksimum
Jumlah Semen Minimum
Beton di dalam ruang bangunan: Keadaan keliling nonkorosif Keadaan keliling korosif yang disebabkan oleh kondensasi atau uap-uap korosif
a) b)
275 325
U,bU
a) b)
Beton di luar ruang bangunan: Tidak terlindung dari hujan dan terik matahari langsung Terlindung dari hujan dan terik matahari langsung
325 275
0,60 " 0,60
Beton yang masuk ke dalam tanah: Mengalami keadaan basah dan kering berganti-ganti Mendapat pengaruh sulfat alkali dari tanah atau air tanah
325 375
0,55 0,52
a7R
0,57 0,52
a) b)
0,52
Beton kontinu berhubungan dengan air:
a) b)
Air tawar Air laut
375
Sumber; PBI 1971 halaman 37
Termasuk dalam golongan pertama misalnya betonit dan jenis-jenis tanah liat, kapur bubuk (talk),dan batu-batu bubuk halus lainnya yang tidak bereaksi. Pengaruh utamanya adalah menambah daya kohesi dan plastisitas campuran yang sulit dikerjakan.
Golongan kedua berpengaruh pada masa beton dan juga waktu untuk mencapai kekerasan dan kekuatan. Kelemahan bahan campuran kimia antara laln sangat terhadap sifat beton. Kalsium sulfat yang hanya diberikan dalam jumlah sedikit berfungsi menghambat proses pengerasan. Sementara kalsium klorida digunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan waktu cepat seperti pada konstruksi-konstruksi perbaikan. Zal-zal kimia tambahan tersebut harus digunakan secara hatihati dan harus sesuai dengan petunjuk.
Untuk golongan ketiga pada hakekatnya menunjukkan sifat-sifat dari kedua golongan sebelumnya. Bahan ini merupakan bahan-bahan puzolin halus yang bekerja secara aktif kimiawi setelah semen dicampur dengan air. Bahan kimia utamanya adalah silikat. Bahan ini akan bereaksi bila ada air dan kalsium hidroksida yang merupakan uraian dari C3S.
Mengenal
l(onstruki Bet0n untuk Bangunan
i(
I 1:: i,:: :i::r;;
lit;;,:i! :r::f
i.1ai
Ii;:
i,::tl:;._
I
j;
r:,
rir.riit.ri
x
gfiyakfeaSi
Kekentalan adukan beton dapat diperiksa dengan pengujian slump. Cara melakukan pengujian slump sebagai berikut. 1
)
2) 3) 4) 5)
Siapkan kerucut terpancung dengan ukuran diameter atas I0 cm, diameter bawah 20 cm, dan tinggi 30 cm. Kerucut inijuga disebut kerucut Abrams. Siapkan tongkat baja berdiameter 16 mm dan panjang 60 cm.
Letakkan kerucut di atas bidang rata dan kedap air.
Ambil adukan beton langsung dari mesin pengaduk dengan menggunakan ember. Masukkan adukan beton ke dalam kerucut sebanyak tiga lapisan yang sama tebal, lalu ukur
ketinggiannya (tinggi awal).
6)
Tusuk-tusuk setiap lapisan 10 kalidengan tongkat baja selama 30 detik per lapisan sehingga
dibutuhkan 90 detik.
7)
Ratakan atasnya setelah penuh dan biarkan 30 detik. Adukan yang jatuh di sekitar kerucut disingkirkan.
8) 9)
Tarik dengan hati-hati kerucut tersebut secara vertikal ke atas dan pindahkan ke sebelahnya.
Ukur tinggi adukan segera setelah penurunan puncak kerucut adukan beton. Selisih tinggi adukan setelah penurunan terhadap tinggi awal disebut slump dan merupakan ukuran kekentalan adukan beton tersebut.
Adukan beton sebaiknya tidak terlalu kental ataupun terlalu encer. Adukan beton yang terlalu kental akan sulit diratakan setelah dituangkan ke dalam cetakan, sedangkan adukan yang terlalu encer tidak memiliki kekuatan atau menadukan
jadi bubur beton. Untuk mencegah penggunaan
beton yang terlalu kental ataupun terlalu encer maka dian-
jurkan penggunaan nilai-nilai slump seperti tampak
pada
Tabel 2. Kerucut Abrams
TABEL 2. NILAI SLUMP UNTUK BERBAGAI PEKERJAAN BETON Uraian
Nilai $lump
- Dinding, pelat fondasi dan fondasi telapak bertulang - Fondasi telapak tidak bertulang, kaison, dan konstruksi - Pelat, balok, kolom, dan dinding - Pengerasan jalan - Pembetonan masal 10
qriyakleasi
x
l::::-,
Haksirnum
di bawah tanah
tilinimum
12,5
5,0
9,0
2,5
15,0
7.5
7.5
5,0
7.5
2fi
C. '
Kelas dan Mutu Beton Di dalam PBI (Peraturan Beton Bertulang lndonesia) 1971, beton dibagi atas tiga kelas sebagai
berikut. 1)
l,
yaitu beton untuk pekerjaan-pekerjaan nonstruktural yang pelaksanaannya tidak dibutuhkan keahlian khusus dan pengawasan mutu ringan. Mutu beton kelas I dinyatakan dengan Bo. Di dalam bangunan, beton kelas 1 ini dipakai untuk lantai kerja, sebagai alas Beton kelas
pemasangan besi untuk pembuatan fondasi pelat beton, dan untuk rabat beton. Beton kelos 2, yaitu beton untuk pekerjaan-pekerjaan struktural secara umum yang pelaksanaannya dibutuhkan keahlian yang cukup dan harus dilakukan di bawah pimpinan tenaga ahli. Beton kelas ll ini dibagi dalam mutu-mutu standar, yaitu B1, Kt ZS, Kt 75, dan K225. Untuk mutu 81, pengawasan mutu hanya terbatas pada pengawasan sedang (terhadap mutu bahanbahan), sedangkan kekuatan tekan tidak disyaratkan diperiksa. Untuk mutu KtZS,Kt 75, dan K225, pengawasan mutu bahan-bahan harus ketat dan harus ada pemeriksaan kekuatan tekan
beton. Di dalam bangunan, mutu beton B1 juga biasa dlpakai untuk lantai kerja dan rabat beton; mutu beton K125 untuk bangunan sederhana dengan beban tidak begitu berat seperti sloof, ring balok, kolom praktis, rumah tinggal bangunan sederhana bertingkat dan tidak ber-
tingkattetapi besinya lebih banyakatau boros; mutu beton K175 untuk bangunan dengan beban cukup berat seperti rumah tinggal bertingkat dan tidak bertingkat, sekolah bertingkat
dan tidak bertingkat; mutu beton K225 untuk bangunan bertingkat dan tidak bertingkat dengan beban yang berat seperti pertokoan dan mall. Beton kelos 3, yaitu beton untuk pekerjaan struktural yang mutunya lebih tinggi dari K225. Pelaksanaanmya diperlukan keahlian khusus dan harus dilakukan di bawah pimpinan tenaga-
tenaga ahli. Untuk mutu ini disyaratkan adanya laboratorium beton dengan peralatan lengkap
dan dilayani oleh tenaga-tenaga ahli yang dapat melakukan pengawasan secara kontinu (terus-menerus). Di dalam bangunan mutu beton di atas K225 dipakai untuk bangunan dengan beban yang sangat berat seperti jalan raya utama, jalan propinsi, jalan tol, jembatan pratekan
dengan bentang yang panjang, dan jalan layang.
Mutu beton Kl25,Kl75,K225, dan seterusnya memilikiarti berikut. Huruf Kdi depan angka menunjukkan karakteristikdari beton bersangkutan, sedangkan angka 125, 175,225,dan seterusnya menyatakan kekuatan tekan beton karakteristik 125kg/cm2,175kg/cm2,225kglcm2,dan seterusnya.
Beton merupakan suatu bahan konstruksi yang sifat kekuatan tekannya khas. Bila diperiksa dengan sejumlah besar benda-benda uji maka nilainya akan menyebar di sekitar suatu nilai rata-rata
tertentu. Penyebaran hasil pemeriksaan tersebut akan kecil atau besar tergantung tingkat kesempurnaan pelaksanaannya. Dengan menganggap nilai-nilal dari hasil pemeriksaan tersebut menyebar normal (mengikuti lengkung dari Gauss) maka ukuran besar kecilnya hasil pemeriksaan tersebut
M€ngenal Konstruksi Eeton untuk Bangunan
x
11
merupakan deviasi standar. Ukuran ini menjadi ukuran mutu pelaksanaannya. Deviasi standar sebut dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
s
=
deviasi standar dalam kg/cm2
ob1 = kekuatan
N o1
-
tekan beton yang diperoleh dari hasil pemeriksaan masing-masing benda
b, = kekuatan tekan beton rata-rata dalam
o1b,
uji
dalam
kg/cm2 jumlah seluruh nilai hasil pemeriksaan benda uji (minimum 20 benda uji) kg/cm2 menurut rumus
=
Dengan asumsi bahwa nilai-nilai dari hasil pemeriksaan sejumlah benda uji menyebar normal (mengikuti lengkung Gauss) maka kekuatan tekan beton karakteristik olgl kemungkinan kurang
dari b1 hingga
5olo
sepertti ditunjukkan pada rumus berikut.
olbk = -o1b, -1,64s Keterangan : s = deviasi standar Bila tidak
disebut lain, pengertian kekuatan tekan beton adalah kekuatan tekan yang diperoleh
dari benda uji kubus yang bersisi 15 (+ 0,06 ) cm pada umur 28 hari. Bila kekuatan tekan beton tidak ditentukan dengan benda uji kubus bersisi 1 5 cm, tetapi dengan benda uji kubus yang bersisi 20 cm atau dengan benda uji silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm maka perbandingan antara kekuatan tekan yang didapat seperti tampak pada Tabel 3.
TABEL 3.
PERBANDINGAN KEKUAIAN TEKAN BETON PADA BERBAGAI BENDA UJI Benda Uji
12
Perbandingan Kekuatan Tekan
Kubus 15 cm x 15 cm x 15 cm
1,00
Kubus 20 cm x 20 cm x 20 cm
0,95
Silinder diameter 15 cm, tinggi 30 cm
0,83
griyakreasi
x
.'r;
*
Menqenal (onstruksi Beton untuk Eangunan
Catata n:
l)'
Cetakan benda-benda uji kubus beton terbuat dari pelat baja dengan tebal sekitar 1 cm yang
pertemuan sisi-sisi alas maupun sisi-sisi samping harus rapat dan tidak boleh terdapat rembesan adonan beton. 2)
Adukan beton langsung diambil dari mesin pengaduk menggunakan ember, kemudian dimasukkan ke dalam cetakan sebanyak tiga lapisan.Tebal masing-masing lapisan kira-kira sama.
3)
Sebelum dipakai untuk pengujian, setiap lapisan dipadatkan dengan cara ditusuk-tusuk menggunakan batangan baja berdiameter l6 mm sebanyak 10 kali tusukan.
4)
Cetakan harus dalam keadaan bersih dari kotoran dan sisi dalam cetakan diolesi dengan minyak pelumas untuk memudahkan saat membuka cetakan dan mengeluarkan benda uji.
s)
Kubus-kubus yang baru dicetak harus disimpan di tempat yang bebas dari getaran dan ditutupi dengan karung basah selama 24)am. Masing-masing kubus diberi tanda dengan mencan-
tumkan tanggal pembuatan benda uji tersebut. 6)
Setelah 24 jam, benda uji dikeluarkan dari cetakan dan disimpan di suatu tempat bersuhu sama
dengan suhu udara luar (sekitar 20-300 C), yaitu dalam pasir bersih dan lembap hingga saatnya akan dilakukan pemeriksaan uji tekan beton atau setelah berumur 28 hari. 7)
8)
Saat pengujian uji tekan beton, satu per satu benda uji diletakkan di mesin uji tekan beton
untuk diperiksa kekuatan tekannya. Setelah benda uji retak, jarum manometer yang terdapat pada mesin uji kubus beton berhenti. Angka yang ditunjukkan oleh jarum pada manometer merupakan nilai uji tekan beton. Satu per satu hasil pengujian dicatat sehingga diperoleh mutu beton yang direncanakan.
Bila mutu beton tidakditentukan melalui pengujian maka untuk keperluan perhitungan kekuatan dan atau pemeriksaan mutu beton, perbandingan kekuatan tekan beton pada berbagai-bagai
umur terhadap beton berumur 28 hari dapat disesuaikan dengan Tabel 4.
TABEL 4. PERBANDINGAN KEKUATAN TEKAN BETON PADA BERBAGAI UMUR Umur Beton (hari) s
o E
Jenis Beton Semen portland biasa Semen portland berkekuatan awal tinggi
3
7
14
21
28
90
0,40
0,65
O,BB
0,95
1.00
1.20
I
0,55
0,75
0,90
0,95
1,00
1.15
1.20
365 1F
DariTabel 4 dapat dilihat bahwa kekuatan beton pada umur 28 hari memiliki perbandingan kekuatan tekan beton yang sama dengan satu untuk semen portland biasa. Hal ini menunjukkan bahwa umur beton 28 hari sudah mencapai kekuatan tekan beton sesuai yang dlrencanakan. Misalnya, bila direncakan beton mutu K175 maka pada umur 28 hari mutu beton tesebut sudah
Mengenal (0nstrukri Beton untuk Bangunan
x
.,,,
,,r *
qriyakreasi
13
mencapai K175. Bila kurang dari 28 hari, masih ada faktor koreksi sehingga belum mencapai kekuatan untuk menahan berat sendiri maupun separuh beban rencana.
Selama masa pelaksanaan pekerjaan, mutu beton harus diperiksa kontinu dari hasil-hasil pemeriksaan benda uji. Bila tidak ditentukan yang lain ^oleh pengawas ahli maka mutu beton dengan jumlah masing-masing beton lebih banyak dari 60 *3 hrtrt dibuatkan satu buah benda uji setiap harinya, kecuali pada permulaan pelaksanaan yang harus terkumpul 20 benda uji. Dengan demikian setiap 3 ,3 beton harus dibuatkan satu buah benda uji. Setelah terkumpul 20 benda uji pada umur 28 hari harus segera diperiksa uji tekannya. Hasil pemeriksaan kekuatan tekan beton di laboratorium harus terbukti sudah sesuai dengan mutu beton yang direncanakan'
Dari suatu hasil pemeriksaan laboratorium, uji tekan beton (material tes) dari ke-20 benda uji kubus beton bersisi 15 cm umur 28 hari tampak pada Tabel 5.
TABEL 5. HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM UJI TEKAN BETON lnterual (kglcm2)
No
BanyakBenda Uji
Tengah lnterval
Kubus H1 (buah)
(kg/cm')
2
70-1 90
1
1
2
190-210
3
210-230
2
ob{ (kglcm2)
tbt--ob*
180
360
-65
8 450
200
600
-45
6.075
220
440
-25
1.250
4
230-250
1
240
5
250-270
4
260
E
270-290
b
x
240 960 '1
280 300
290-31 0
7
ill
N=20
Io51
E
+'15
N1 {o61
-
abm}2
25 900
400
+35
6.125
900
+55
9 075
= a ese
31 900
(s) Dari tabel di atas dapat dihitung kekuatan tekan beton rata-rata 1ob1n1) dan deviasi standar
sebagai berikut. N
t ('Ll
1 " 4.900 " ('bl*= N ---245 20 'r 31
.900 1g
14
griyakreasi
*
i.'l;-tli;]:;:'l i::r::.:::li
=
:: fil:"':i: :'l;1:ril : !::l::i i':lr:,::1:r:.i
40,97
:1::":.:l
x
Mengenal Konstruksi Beton untuk Bangunan
TABEL 6. BERBAGAI MUTU BETON
Kekuatan Tekan Beton Karakteristik (o161)
lllutu Beton
125
Ktzs
175
Klz5
225
Kzzs
275
Kzt5
dan seterusnya
dan seterusnya
Keterangan:
olbk K
= tegangan tekan beton karakteristik = mlltu beton karakteristik
Kekuatan tekan beton karakteristik adalah sebagai berikut.
olbk = o1 b,
-
1, 64 s
=
245
-
1,64 x40,97 =245
Dengan demikian, beton tersebut termasuk mutu
D.
-
67
= 178
K1 75.
Konstruksi Beton Sebagai Kerangka Bangunan
Setiap bangunan bertingkat maupun tidak bertingkat yang terbuat dari beton bertulang akan dapat berdiri kokoh bila dipikul oleh suatu sistem konstruksi yang kuat. Konstruksi beton tersebut terdiri dari susunan portal-portal. Portal merupakan rangka dari bangunan yang digunakan untuk memikul semua beban yang bekerja pada bangunan tersebut. Untuk mendapatkan konstruksi beton bertulang yang baik, telah dibuat peraturan yang berisi petunjuk mengenai bahan, perhitungan, pelaksanaan, dan sebagainya, yaitu Peraturan Beton Bertulang lndonesia (PBl) 1971. Beban-beban yang bekerja pada bangunan terdiri dari beban mati, beban hidup, dan beban horisontal. Beban mati adalah berat sendiri dari keseluruhan bagian bangunan yang besarnya diatur oleh PMI (Peraturan Muatan lndonesia) 1970. Beban hidup adalah beban benda-benda bergerak
Keterangan:
q = beban mati + beban hidup H = beban horisontal yaitu beban gempa atau beban angin
Pembebanan horisontal pada portal
Mengenal Konstruki Beton untuk Banqunan
x
x
griyakreasi
15
-r 2.50
+ ,(n I
+ +
1.50
I
3.00
t I
2.50
{--soo -+-3oo
-+--+oo ---l
-L
Denah Sebelum Pengembangan
f-*
+.oo--l
I
3.50 I
I
6.00 I
+
2.50
F, *--l'- oo-+3
_L +
oo---{
Denah Pengembangan Lantai Bawah Arah Belakang
16
griyakreasi
*
:i'::i:r:;fr;l::rrl
iii,:t,iii;:;i:
. ' ':
x
Mengenal Konstruksi Beton untuk Bangunan
|_
4oo___+
Il flI
,,*
t,
6.00
+t 2.50
F r*-*- soo{-+oo--{
ll
I
Denah Pengembangan Lantai Bawah
Denah Pengembangan Lantai Atas Mengenal I(onstruksi Beton untuk Bangunan
x
x griyakreasi
17
(manusia, perabot/meubel) yang besarnya telah diaturdalam PMI 1970. Sementara beban horisontal antara lain gempa atau angin. Dalam analisis portal, beban mati dan beban hidup (beban vertikal) ditinjau bersama-sama,
sedangkan beban horisontal dihitung terpisah. Umumnya di lndonesia yang lebih menentukan beban horisontal adalah beban gempa. lni disebabkan lndonesia termasuk daerah gempa yang cukup berbahaya. Dalam buku ini dijelaskan tentang pengembangan rumah ke arah belakang dan ke arah samping pada rumah tipe 45 dengan luas tanah 120 m2.lni dimungkinkan karena dengan luas tanah tersebut maka di bagian belakang dan samping rumah masih tersisa tanah kosong. Contoh di buku
ini pun tidak mutlak, karena pembahasannya memudahkan perhitungan sendiri bila lahan tersisa tidak sesuai dengan contoh atau dapat disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada. Pengambilan contoh pengembangan ke belakang dan ke samping ini dapat juga dilakukan secara bertahap. Artinya, pengembangan dilakukan bagian belakang terlebih dahulu bila dana belum mencukupi. Setelah terkumpul dana kembali, pengembangan dapat dllanjutkan kea rah samping. Jadi, pengembangan rumah ini tidak seharusnya dilakukan sekaligus ke samping dan ke belakang, tetapi dapat dilakukan terpisah tergantung ketersediaan dana. Untuk lebih memudahkan pemahaman, perhitungan konstruksinya terdiri dari dua bagian, yaitu perhitungan untuk pengembangan ke arah belakang dan perhitungan pengembangan ke arah samping. Sesuai dengan tanah yang ada untuk pengembangan rumah berkonstruksi beton ke arah belakang maka direncanakan adanya penambahan ruang dapur di lantai bawah dan di atasnya dibuatkan tempat jemuran. Tinggi ruangan 3 m, panjang 4 m, dan lebar 2,5 m. Untuk pengembangan ke samping direncanakan penambahan ruangan bawah untuk garasi, sedangkan ruangan atas untuk kamartidurdan ruang kerja. Ukuran pengembangan ruangan ke samping adalah panjang 6 m, lebar 4 m, dan tinggi keseluruhan 7,5 m (3 m ruangan bawah,3 m ruangan atas, dan 1,5 atap). Sebenarnya rencana pengembangan ke samping tersebut merupakan kelanjutan dari rencana pengembangan ke belakang. Oleh karena itu, perhitungannya dibuat terpisah, tetapi dalam pelaksanaan pengembangan merupakan satu kesatuan. Selain beban mati, nantinya akan diperhitungkan juga beban hidup sebesa r 150 kg/m2 untuk lantai atap. Menghitung konstruksi beton mengacu pada peraturan yang berlaku sebagai berikut.
1)
Peraturan Beton Bertulang lndonesia 1971 atau disingkat PBl1971yang didalamnya dijelaskan ketentuan-ketentuan tentang bahan beton, mutu beton, mutu baja, pelaksanaan pekerjaan beton, dan sebagainya.
2)
Peraturan Muatan lndonesia 1970 atau disingkat PMI 'l 970 yang mengatur tentang berat sendiri bahan bangunan, muatan hidup pada bangunan, muatan angin, muatan gempa, dan sebagainya
3)
Perhitungan lentur dengan cara "n" yang digunakan untuk menghitung pembesian.
Dalam perhitungan konstruksi digunakan cara konvensional menurut PBI 1971, yaitu perhitungan portal ke arah melintang (potongan I - l) dan perhitungan ke arah memanjang (potongan ll - ll). Untuk perhitungan momen terdapat beberapa cara atau metode dalam menganalisis konstruksi di antaranya ialah metode Cross, Kani, Takabeya, Koefisien Momen, Two Cycle Momeri
gfiyakreasi.,( :',,:.:: r
ir , .r,,r
.:,.:,: i: ,,: :.ti,.1:,..,:;i;).:,.
x
MengenalKOnStfUkSiBetonuntUkBanqUnan
Distribution (TCMD), dan sebagainya. Namun, analisis konstruksi pada buku ini hanya digunakan mEtode Cross dan sebagai pembanding (pengecekan) dalam menganalisis konstruksi tersebut digunakan metode Takabeya. Untuk metode lainnya akan dijelaskan pada buku lainnya. Untuk mutu beton dipakai mutu Kj 75, sedangkan mutu baja dipakai mutu U24 (baja lunak). Ada juga mutu baja di atas U24 Yang lebih banyak digunakan untuk mutu beton di atas K225. Baja lunak ini sudah banyak di pasaran. Umumnya baja tulangan yang ada di pasaran lndonesia dapat dibagi dalam beberapa mutu seperti tercantum pada Tabel 7. Berat jenis beton dibagi menjadi tiga kategori, yaitu beton berat, beton biasa, dan beton ringan. Berat jenis b_eton berat lebih dari 2,8 t/m3, beton biasa sekitar 1 ,8_2,8tlm3, dan beton ringan sekitar 0,6-1 ,8 t/m3. Sementara untuk penulangannya dilakukan dengan cara teori elastisitas atau
perhitungan lentur dengan cara "n'l Mutu beton yang digunakan dalam buku ini adalah K175, mutu bajaU24,dan berat jenis beton 2.4OOllm3. TABEL 7.
MUTU BAJATULANGAN Mutu
Sebuian
Tegangan Leleh Karalderistik {o"r} atau Tegangan KaraHeristik Pemberi Regangan Tetap 0,2o/o (kg/cmz)
u-22
Baja lunak
2.200
u-24
Baja lunak
2.400
u-32
Baja sedang
3.200
u-39
Baja keras
3.900
U-48
Baja keras
4 800
Sumber: PBI 1971 hal 29
E.
Analisis Konstruksi
Bangunan merupakan suatu tempat yang di dalamnya dijadikan tempat berkumpul sekelompok orang untuk melakukan kegiatan serta berlindung dari hujan, angin, dan terik matahari. Oleh karena itu, sebelum dibangun perlu dihitung untuk mengetahui kekuatan bangunan tersebut sehingga tidak perlu diragukan kekuatan dan kekokohannya terhadap beban (gaya) yang bekerja. Pada bangunan biasanya bekerja gaya dari dalam seperti berat sendiri kostruksi; gaya dari luar seperti orang, mebelair, cjan beban vertikal. Beban-beban horisontal (angin atau gempa) tidak
dihitung karena tinggi bangunan yang direncanakan ini kurang dari 10 meter. Beban-beban yang dipikul oleh konstruksi beton, konstruksi baja, dan konstruksi lainnya berawal pada pelat dan balok pemikul. Padahal beban-beban tersebut harus disebarkan atau didistribusikan ke kolom-kolom dan akhirnya ke fondasi. Perhitungan pendistribusian momen dari pelat dan balok ke kolom maupun ke fondasi dilakukan dengan cara analisis. Analisis konstruksi tersebut menggunakan metode Cross, lalu dibandingkan atau dicek dengan metode Takabeya. Metode Cross ditemukan oleh Prof. Hardy Cross. Metode Cross berguna untuk menganalisis konstruksi berdasarkan
19
pada prinsip-prinsip distribusi dan induksi momen. Sementara metode Takabeya berguna untuk menganalisis konstruksi berdasarkan prinsip-prinsip rotasi (perputaran momen parsiil). Metode Cross lebih mudah (efektif) dalam menganalisis konstruksi berlantai satu (bangunan sederhana) dan penggunaan rumus-rumusnya sederhana berdasarkan prinsip-prinsip distribusi dan induksi momen. Untuk menganalisis portal bertingkat banyak seperti bertingkat delapan, metode Cross tidak praktis lagi. lni disebabkan untuk bangunan tingkat delapan tersebut diperlukan delapan macam perhitungan momen akibat berat sendiri dan muatan luar, delapan macam pemberesan momen akibat pergoyangan pada masing-masing tingkat, serta pemecahan delapan persamaan bilangan tidak diketahui akibat pergoyangan dan muatan luar. Muatan luar antara lain angin, gempa, dan muatan luar vertikal akibat konstruksi yang tidak simetris. Konstruksi tidak simetris menyebabkan adanya pergoyangan atau gaya horisontal. Sementara metodeTakabeya lebih mudah (efektif) dalam menganalisis konstruksi bertingkat banyak. lni disebabkan perhitungan perputaran/rotasi momen-momen parsiil dan momen akibat pergoyangan dihitung bersama-sama sebagai berikut. Setelah dihitung momen rotasi langkah pertama akibat berat sendiri dan beban luar, kemudian dihitung momen displacement (goyangan)
langkah pertama, lalu dilanjutkan dengan perhitungan momen rotasi langkah kedua, momen displacement langkah kedua, dan seterusnya hingga diperoleh hasil yang konvergen. Perhitungan berdasarkan prinsip-prinsip perputaran momen-momen parsiil (m), yaitu momen rotasi dan momen
displacement Perhitungan dimulai dari kiri ke kanan seperti pada skema dengan urutan nomor
1,2, 3,....
4
5:
12
3
3
6
11
4
2
7
10
5
1i
8i
9l
6
Untuk bab-bab selanjutnya akan dijelaskan urutan analisis konstruksi mulai dari dapur (pengembangan ke belakang) hingga ke garasi (pengembangan ke samping).
20
griyakreasi
*
x
[,lengenal Konstruksi Beton untuk Bangunan
Bab 3
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
qudah dijelaskan bahwa pengembangan rumah di kebanyakan perumahan dapat dilakukan ke Jarah belakang maupun ke samping. Di perumahan-perumahan umumnya lahan kosong terdapat di bagian belakang rumah dibanding di samping. Hanya rumah dengan tipe-tipe tertentu saja yang di bagian samping terdapat lahan kosong. Di bab ini akan dijelaskan perhitungan konstruksi beton pada pengembangan rumah ke arah belakang, yaitu berupa dapur dengan ukuran panjang 4 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 3 meter. Untuk lantai atasnya dijadikan tempat jemur sehingga dibutuhkan tangga.
Sebelum dlhitung konstruksi betonnya, dibutuhkan analisis tentang beban-beban yang bekerja pada konstruksinya. Analisis ini menggunakan metode Cross. Untuk pembebanan tetap, mutu beton KtZS;oU =60kglcm2 (dariTabel 10.4.2P811971) nt=24 (dariTabel 11.1.1 PBI 1971)
) ,
mutu baja U24;o7='1.400 kg/cm2 (dariTabelt0.4.1 PBil971) berat jenis beton = 2.4OOkg/m3 (dariTabel i PMI 1970)
Ukuran balok pada gambar berikut diambll 1/10 atau 1/12 bentang yang bersangkutan. Balok melintang berukuran tinggi 1/10 x 250 cm = 25 cm. Untuk penyesuaian, diambil tinggi balok 30 cm dan lebar balokl12 x tinggi balok = 15 cm. Dengan demikian, ukuran balok melintang adalah 15 cm
x 30 cm. Sementara balok memanjang berukuran tinggi 1/10 x {(400 + 250)12]i = 32,53 cm. Untuk penyesuaian, diambiltinggi balok 30 cm dan lebar balok 1/2 x tinggi balok = 15 cm. Oleh karena beban pelat yang bekerja pada balok memanjang lebih besar daripada beban pelat yang bekerja pada balok melintang maka untuk penyesuaian diambil lebar balok 20 cm sehingga ukuran balok menjadi 20 cm x 30 cm. Data lainnya antara lain kolom beruku ran20/20 cm, tebal pelat (t) 10 cm, dan lisplank 6/50 cm. Sementara fondasi yang digunakan adalah fondasi pelat setempat dengan ketebalan pelat 15 cm, luas pelat 40 cm x 40 cm, Rib 20130 cm, tegangan ijin tanah (o13p36) 4kglcm2, dan kedalaman
fondasi sekitar 80 cm. Rib adalah bagian pelat fondasi yang berguna untuk menahan gaya-gaya kolom yang bekerja pada pelat yang dapat menyebabkan pelat fondasi retak dan lama-kelamaan
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
x
;\,;:
x
griyakreasi
21
znn
+
-
ts_
8o-l
250
___)i
Tampak Depan
Tampak Samping
T
i
iii i^ii ii
F__4oo__# Tampak Atas
Denah kerangka konstruksi beton berupa portal ruangan dapur
I 40
l.<-+o------------->l 20
20
----J'l
l<----+
Tampak Samping
Tampak Atas Denah fondasi
22
griyakreasi
.*
.,::i,.:r,::.r;
x
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
akan pecah sehingga bangunan bisa ambas atau runtuh. Perlu diperhatikan bahwa besar-kecilnya ukuran kolom, fondasi, tinggi balok, dan lebar balok relatif tergantung dari peruntukan bangunan
tersebut dan beban-beban yang bekerja pada bangunan tersebut. Adapun ulasan tentang perhitungan konstruksi fondasinya dapat dilihat pada pembahasan lain di buku ini.
A.
Perhitungan Pelat
Pelat lantai atap terbuat dari bahan beton yang tebalnya 10 cm merupakan penutup atap ruangan dapur. Beban-beban yang bekerja pada pelat beton lantai atap tersebut dihitung setiap meter panjang (m1) menjadi berat total pelat (q) dengan satuan t/m1. Berat total pelat merupakan
penjumlahan dari berat sendiri pelat, beban hidup pada pelat atap, berat sendiri plafond, berat penutup aspal atau ubin, dan adukan. Berat sendiri pelat adalah 0,10 x 1 x2,4t/m1 =O,24Ot/m1. Beban hidup pada pelat atap sebesar O,iSO t/r1 (diambil beban hidup untuk lantai). Berat sendiri plafond sebesar O,Otg t/m1'sementara berat penutup aspal/ubin dan adukan yang ketebalannya 2 cm adalah 2 x (21 + 24) = O,OSO t/r]
(angka 21 dan 24 diperoleh dari PMI 1970). Dengan demikian, berat total pelat adalah O,qggt/m1. Selain beban, pada pelat lantai atap
juga bekerja momen-momen sehingga perlu dihitung. Momen adalah gaya atau
beban yang bekerja pada suatu benda dikalikan dengan jarak sehingga satuan untuk momen adalah ton meter (tm). Bekerjanya gaya selalu tegak lurus ter-
L*I
r/o r _----t><-
,-
4t1
t
----rt>
Denah kerangka konstruksi beton
hadap jarak. Sebagaimissal, beban P dile-
takkan di tengah-tengah balok dengan perletakan A (sendi) dan perletakan B (rol) seperti tampak pada gambar. Oleh karena beban P ada di tengah balokdengan panjang (l)maka jaraknya adalah 1/2lsehingga momennya adalah Pxl/2l'= 1/2 Pl dengan satuan ton meter (tm). Di perumahan biasanya di ujung suatu jalan sering terdapat portal.Tujuannya agar kendaraan yang akan melewati jalan tersebut harus memiliki tinggi kendaraan yang tidak boleh melebihi tinggi portal. Hal ini biasanya dilakukan untuk penjagaan keamanan di lingkungan perumahan. Bahkan ada jalan yang menggunakan portal dengan tujuan agar kendaraan yang akan lewat harus melapor dahulu di pos jaga. Bila kita berjalan di atas portal tersebut maka semakin ke tengah portal akan semakin lentur. Kelenturan portal yang maksimum terjadi tepat pada tengah-tengah portal di antara dua tiang, Dalam istilah teknik, bagian tengah balok portal seperti itu dinamakan lapangan. Lenturan itulah yang merupakan momen, sedangkan lenturan maksimum di bagian tengah dinamakan momen lapangan maksimum (Mtap.Uu*) dengan satuan ton meter. ltulah sebabnya dalam perhitungan konstruksi beton, momen tersebut akan menimbulkan pembesian sebagai penahan agar tidak lentur. Adanya momen akan berakibat suatu bangunan lama-kelamaan runtuh.
Pengembangan
Rumah ke Arah Belakang
t(
i:.ii.:i:,.,: .,
|
:..t! tt.
t;li i'i:;:i,r:ti:.ii *
gfiyakfeasi
23
Pada saat kita berdiri di atas suatu tiang atau dalam istilah teknik dinamakan tumpuan maka yang mengalami pembebanan adalah tiang. Bila tiang tersebut terbuat dari beton maka tiang hanya menerima daya tekan murni sehingga tidak diperlukan pembesian. Hal ini sesuai dengan sifat beton yang kuat terhadap daya tekan, tetapi lemah terhadap daya tarik. Namun, kenyataannya gaya yang
bekerja pada tiang selalu terdapat jarak dari titik pusat penampang tiang sehingga menimbulkan momen. Oleh karena itu, tiang beton tersebut perlu pembesian. B
Pada gambar kerangka konstruksi beton sebelumnya terlihat adanya pelat tipe A dan pelat tipe yang perhitungan pembesiannya adalah sebagai berikut.
1.
Pelat tipe A Pelat tipe A pada konstruksi dapur ini merupakan
pelat yang terjepit elastis pada keempat sisinya dengan panjang sisi panjang (lr) = 4 meter dan panjang sisi pendek (lx) = 2,5 meter sehingga lr/l*= 1,6. Nilai lrll* ini
dicari untuk mendapatkan momen yang sesuai dengan ly
Tabel 13.3.2 PBI 1971.
Untuk menghitung pembesian pada pelat tipe A,
Keterangan: lx = panjang ke arah x
perlu dihitung momen-momen pada pelat tersebut.
ly = panjang ke arah y
Dalam menghitung momen pelat, jarak terhadap gaya atau beban yang ada dihitung langsung ke arah x dan ke Denah pelat tipe A arah y. Dengan demikian, penghitungan momen pada pelat digunakan tabel 1 3.3.2 dari PBI 1 971. Dengan l,/l*= 1,60 akan diperoleh momen ke arah x (M1*) = -Mtx = 0,058 x q x l*2 = 0,058 x 0,498 x2,52 = 0,181 tm momen ke arah y (Mly) -Mty
t
)
-
= Keterangan:
x
Arah
* * * *
Mlx Mt* Mly Mty
x r< Arah y
0,036 x q x
l*2
= 0,036 x 0,498 x2,52 = 0,1 12 tm
= perhitungan ke arah lebar pelat = perhitungan ke arah panjang pelat = momen laPangan ke arah x = momen tumpuan ke arah x = momen laPangan ke arah Y = momen tumpuan ke arah Y
Dari pembebanan pelat lantai atap yang sudah dihitung momennya tersebut, dapat dihitung yang akan digunakan untuk pelat tersebut. Pembesian pelat ini dihitung per meter panjang (ml). besi Sementara momen ke arah x (Mlx) = 0,181 tm = 181 kgm. Namun, sebelum menghitung pembesian tersebut, perhatikan gambar denah pembesian pelat atap. Tebal pelat bersih (h) diperoleh dengan rumus sebagai berikut.
[ = ht-d = 0-1/10ht=10-2=8cm 'l
24
;Alht qY
Keterangan: ht = tebal pelat = tebal bersih = tebal selimut beton atau beton deking yang minimumnya 2 cm
h d
Denah pembesian pelat atap
Selanjutnya dihitung dahulu perbandingan antara tegangan baja tarik dan n kali tegangan tekan beton di serat yang paling tertekan pada keadaan seimbang. Tujuannya untuk pembesian den-
gan ketentuan Oo < O. Bila dari perhitungan diperoleh $o > $ maka koefisien tulangan tekan harus diperbesar, yaitu dari 6 = 0 menjadi 6 = 2 atau tebal pelat diperbesar. Adapun rumusannya sebagai berikut.
, oo=
oa
"rA
Keterangan:
1.400
=
24x60 =0,972
o'a = o'g = n =
tegangan baja yang diizinkan tegangan tekan beton yang diizinkan perbandingan modulus elastisitas baja dan beton
Untuk mendapatkan pembesian pelat ruang dapur tersebut digunakan rumus perhitungan lentur dengan cara "n" sebagai berikut. h
8
'\// n xM
24 x 181
'bxou 1,00 x 1.400 Dengan c^= 4,54 dan 6 = 0 maka dari tabel perhitungan
lentur "n" didapat sebagai berikut.
0 = 2,610 > 6O= 0,glZ (tidak perlu tulangan rangkap)
Jika $ < 0s maka 6 diambil angka 0,2. Sekarang perhatikan rumus berikut ini. 100x n xor = 5,306 (angka-angka inidiambildaritabelperhitungan
'- -
(,)
lentur"n")
5'306
100xn
Oleh karena n =24 maka rumus di atas menjadi 5'306 '- = 100 x 24
(,r
PengembanganRumahkeArahBelakang
* i:.,r:r':.,j.,::.'i ;']::r:,'r.
.1.:,r,:,:::i.',rr::,rli.r:
*
griyakreasi
25
Selanjutnya perhatikan rumus berikut ini dan gunakan rumus o di atas.
A = 0xbxh s,306 =ffix1oox8
=
l,/
')
/ cm'
Berdasarkan PBI 1971 disebutkan bahwa tulangan minimum pelat adalah
Amin = 0'25xbxh,
= 0,25 x 100 x 10 = 2,5 cm2 Bila menqgunakan tulangan
8 mm atau 0,8 cm maka luas penampang tulangan
adalah
sebagai berikut.
A = 0,25xnxd2 = 0,25 x3,14x0,82 = 0,502 cm2 Catatan
:
Menurut ketentuan, untuk rumah tinggal digunakan tulangan 8 mm, sedangkan untuk ruko 10 mm dan untuk gedung bertingkat banyak seperti perkantoran dan pertokoan 10-12 mm (tergantung luas pelat dan besar kecllnya beban-beban yang bekerja pada pelat tersebut).
Dengan hasil perhitungan di atas disarankan penggunaaan tulangan O 8 (besi tulangan berdiameter 8 mm). Banyaknya tulangan yang digunakan pada setiap meter lebar (1 m) ditentukan oleh tulangan minimum pelat dan tulangan hasil perhitungan. Oleh karena tulangan minimum pelat (Amin = z,s cm2) lebih besar dari tulangan hasil perhitungan (A = I ,ll cm2) maka jumlah tulangan yang digunakan untuk 1 m lebar adalah tulangan minimum dibagi luas penampang tulangan (2,5 cm2 :0,502 cm2 = 4,98 = 5). Dengan demikian, tulangan yang digunakan ditulis 5 O 8. Namun,
denganalasanfaktorkeamanan makajumlahtulanganditambahdengan20o/o{5+(200/ox5) =6i.
cr2
> 2,5 cm2.Sementara Jadi, disimpulkan penggunaan tulangan adalah 6 O 8 dengan A = 3,01 pemasangan setiap besi tulangan dilakukan pada jarak 16,67 cm (100 cm:6 batang). Namun, untuk
memudahkan pemasangan diambil jarak antarbesi 15 cm sehingga ditulis tulangan @ 8 - 15. Untuk arah y, hasil perhitungannya juga sama dengan arah x dan diperoleh momen inersianya sebagai berikut.
Mly =-Mty=0,112ton=l12kg< Ml* =-Mt*=0,'l 81 ton=181 kg Pakai
tulangan@8- 17,5 >Amin= 100cm:5=20 cm=M;, =@8-20.
2. rx
Pelat tipe B
Pelat tipe B pada konstruksi dapur ini merupakan pelat yang terjepit elastis pada ketiga sisinya dengan sisi panjang (lr) =
4 meter dan sisi pendek (l*) = 0,8 meter sehingga
Dari tabel PBI 1971 diperoleh perhitungan momen sebagai berikut.
lv
26
griyakleasi
*
:lri::!;::it:::ij tif,i:
lrll* = 5.
r:.:.i
:j:'::,i,:.tli:j!.::'r:::i:.:ii::l.ii:i::
i':1r;'.,i:: :l, r;
:';,. f..: ,; li: :
ii:,,1r,:
:l:,
+a Pengembangan RUmah
ke
Afah Belakang
.
Arahx:
Mlx
= -Mtx = 0,054xqxl*2
y:
Mty
= 0,0i9xqxl*2 = 0,01 9 x0,498 x 0,82 = 0,006 tm = 0,056xqxl*2 = 0,056 x 0,498 x 0,82 = 0,018 tm
Arah
=
-Mty
0,054 x 0,498 x 0,82 = 0,017 tm
Dengan demikian, pembesian pelat tipe B ini adalah sebagai berikut. Arah x : Ml* = -Mt, = 0,017 tm = 17 kgm ------> M kecil (hasil perhitungan momen kecil)
Arahy: Mly=0,OO0tm=6kgm -Mty
= 0,018 tm = 18 kgm
-->
M kecil(hasil perhitungan momen kecil)
Oleh karena momen ke arah x dan ke arah y kecil maka penggunaan tulangannya pun sama dengan pelat tipe A, yaitu arah x menggunakan tulangan A 8 - 15 dan arah y menggunakan tulangan
a
8
-
17,s.
Keterangan
) )
:
Penentuan pembesian pelat didasarkan pada momen yang terbesar di pelat lantai beton. Pada pelat lantai atap beton dipasang glass block agar cukup banyak cahaya matahari yang
masuk dengan tidak mengurangi kekuatan pelat tersebut, seperti tampak pada lembaran gambar kerja.
B.
Perhitungan Balok Portal
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti sudah tahu bahwa sesuatu yang ada di atas selalu akan disangga oleh yang di bawahnya. lni merupakan suatu proses alami. Misalnya pada organ tubuh manusia, beban kepala disangga oleh badan, beban kepala dan badan disangga oleh kaki, dan kemudian beban kepala, badan, dan kaki diteruskan ke telapak kaki yang akhirnya manusia dapat berdiri tegak di atas permukaan tanah. Misalkan sebuah bangun trapesium dan bangun segi tiga diletakkan pada balok maka setiap
balok akan menerima beban segi tiga dan beban trapezium. Dengan kata lain, beban-beban trapesium dan beban-beban segi tiga akan disangga atau dipikul oleh balok-balok, demikian juga dengan balok portal. Untuk hitungan balok portal, perlu diperhatlkan gambar pembebanan pelat pada balok. Balok portal yang akan dihitung berdasarkan potongan 'l-i, potongan 2-2, potongan 3-3, dan potongan 4-4. Potongan 1 -1 dan 2-2 adalah arah melintang lantai atap dapur, sedangkan potongan 3 - 3 dan 4 - 4 adalah arah memanjang lantai atap dapur. Perhitungan arah melintang dibuat terpisah, sedangkan arah memanjang adalah sama atau nilai hitungannya sama. Perhitungan arah melintang dibuat terpisah karena beban yang diterima oleh balok potongan 1-1 lebih besar daripada beban yang diterima balok potongan 2-2. Alasannya karena potongan 1-1 merupakan balok yang memikul pelat atap dapur pada kedua belah pihak, yaitu balok T, sedangkan potongan 2-2 merupakan balok pemikul pelat atap dapur satu pihak, yaitu balok L. Pengembangan
Rumah ke Arah Belakang
x
r,.r:.!r
*
griyakreasi
27
I 2.5
I
Keterangan: Arah panah menunjukkan arah beban pada pelat yang dipikul oleh balok melintang dan balok
,t
<--4,0
+
2
memanjang
'
0.8
1
Denah pembebanan pelat pada balok
1. o.
Arah melintang untuk potongan 1 - 1 Perhitungon beban Untuk potongan 1 - 1 perlu dihitung pemindahan
beban pelat pada balok pemikul. Pada gambar tampak bahwa beban terpusat pada P. P adalah penjumlahan antara beban pelat dan beban balok. Beban pelat terdiri dari beban
trapesium dan beban segi tiga. Adapun nilai dari bebanbeban tersebut adalah sebagai berikut. x Beban pelattrapesium =0,5 x0,5 x (lrll*-0,5)xq x lr2 x Beban pelat segi tiga = 0,25 x q x l"z * Beban balok = 0,2 x (0,3 - 0,1X2 + 0,8) x2,4
3,0
k_
= = = =
2,5 25
______,
Denah potongan 1-1
Beban balok di atas diperoleh dari rumus sebagai berikut. Beban balok
-
{lebar balok x 0,5 panjang balok x (tinggi balok - tebal pelat) x berat jenis beton} + {lebar balok x panjang balok x (tinggi balok - tebal pelat) x berat jenis beton} {0,2 x0,5 x4x (0,3-0,1)x2,4\+ {0,2 x0,8x (0,3 - 0,1)x2,41 {0,2 x 2 x (0,3 -0,1) x 2,4} + {0,2x 0,8 x (0,3 -0,1) x2,4} 0,2 x(0,3 - 0,1X2 + 0,8) x2,4
Dengan demikian, beban yang terpusat di P pada pelat tipe A adalah sebagai berikut. P = beban pelat trapesium + beban pelat segi tiga + beban balok
= = = 28
{0,5x0,5x(lrllr-0,5)xqxl*2}+(0,25xqxl*2)+{0,2x(0,3-0,1)(2 +0,8)x2,41 {0,5 x 0,5 x (1,6- 0,5)x 0,498 x 2,52} + (0,25 x 0,498 x0,82) +0,269 0,856 + 0,080 + 0,269 = 1,205 ton
griyakreasi
x
I I
x
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
Pada pelat tipe B, beban-beban pelat tetsebut perlu dibuat menjadi beban yang terbagi rata. Untuk perhitungan ini, perlu diketahui bahwa l, = 2,5 meter dan l* = 6,9 meter. Adapun rumus untuk mendapatkan beban pelat trapesium yang terbagi rata dengan satuan ton per meter panjang
adalah sebagai berikut. Dari gambar denah di samping dapat diperoleh luas/beban trapesium yang diba-
l-lv-1,----->l
T 112.9.1\
I
ry
-------->] Denah beban trapesium dibagi merata
gi menjadi beban merata per satuan meter panjang (m1), yaitu sebagai berikut.
0.,
-
0,5 x
(lyllx-Os)xq
0,5 x (2,5/0,8- 0,5) x 0,498 x 0,82
x lr2
0,1
67 ton/m
2,s
Sementara beban pelat segi tiga yang
1
terbagi rata dapat dilihat pada gambar denah berikut. Dari gambar denah di samping dapat diperoleh luas/beban segi tiga yang dibagi menjadi beban merata per satuan meter panjang (m1), yaitu sebagai berikut.
0,25
I -----------l
0,5xlrx0,5xqxl, _ -
Denah beban segi tiga dibagi merata
^-lx 1'
112.q.lx
x qxl*2 lx
0,25 x q x l* = 6,25 x 0,498 x 2,5 0,311 ton/m -
Selain menghitung beban pelat yang dibagi merata, juga perlu dihitung beban sendiri dari balok pada pelat tipe B. Adapun rumusnya sebagai berikut.
Q: =
=
0,15x(0,30-0,10)x
1
x2,4
0,072ton/m
Dengan demikian, jumlah beban merata pelat tipe B dan balok adalah sebagai berikut.
q = Pengembangan
9t +92+q3=0,167+0,311 +0,072 0,550 ton/m
Rumah ke Arah Belakang
x
x
griyakreasi
29
b.
Perhitungan momen primer (Mo)
Momen yang bekerja pada pelat atap dapur terdiri dari momen primer dan momen inersia. Momen primer adalah momen utama yang didapat dari hasil pembebanan pelat yang diterima balok-balok pemikul, baik akibat beban sendiri maupun beban luar yang nantinya momen tersebut akan didistribusikan ke kolom maupun fondasi. Pendistribusian momen diperoleh melalui analisis yang dijelaskan lebih lanjut. Mo adalah notasi momen primer dengan metode Cross. Adapun denah
dan rumus momen primer pada balok yang dijepit pada kedua sisinya atau dua perletakan tampak di samping. Arah momen menunjukkan nilai positif atau negatif. Momen searah jarum
jam (berputar ke
Keterangan: Ukuran balok = 15/30 Ukuran kolom = 20/20
I
kanan)
3,0
bernilai positil sedangkan berlawanan arah jarum jam (berputar ke kiri) bernilai
negatif. Rumus primer pada dijepit di kedua
momen balok yang
,l
t".-t
O
= positif (+)
()
= negatif (-)
Mocg
-
-MoBC
= 1112x qxl2 = 1112x0,550x2,52 = 0,286 tm
sisinya (Mo)
adalah 1/12xqx12.
Denah momen yang terjepit penuh pada dua perletakan
Kekakuan Kekakuan adalah balok yang memikul pelat lantai pada kedua belah pihak. Kekakuan balok digambarkan seperti berikut ini. Sementara dari PBI 1971 pasal 10.8 ayat 3 disebutkan bahwa lebar manfaat flens balokT dirumuskan seperti belikut ini.
tr l-no
= ,o
I
I
tl'o Denah penampang balok T: A. Flens; B. Badan
30
Y = 9,74
garis netral
br. <
I
bo
+-Q
= 15 +250 5 = 15+50=65cm bm
=
15*250+
=
15+25+200=240cm
10
27
bm
= =
0,5 x (bentang kiri + bentang kanan dari balok bersangkutan) 0,5 x (400 + 80) = 0,50 x 480 = 240 cm
Dari hasil perhitungan lebar manfaat flens balok T tersebut diambil nilai bm terkecil, yaitu bm = 65 cm untuk mencari jejak garis netral balokT. Selanjutnya dihitung garis netral terhadap sisi atasnya sebagai berikut.
, _ , _
(box h)x(0,5 x h + ho) +(bmxho)x0,5x ho
(boxh)+(bmxho) {(t5 x20)x20}+{(65 x 10)x5} (15x20)+(65x10) 9.250 950
= 9.74 cm
Dengan Y = 9,74 cm < ho = 10 cm maka balok tegangan tekan jatuh pada flens sehingga lebar balok sama dengan lebar bm, yaitu 65 cm.
Momen inersia {lxl Momen inersia (lx) digunakan untuk menghitung kekuatan balok. Rumusnya adalah luas penampang dikalikan kuadrat jarak terhadap titik tangkap. Adapun rumus umum momen Inersia sebagai berikut.
lx=1/12xbxh3 Sebagai contoh, sebuah balok berpenampang berbentuk persegi panjang dengan ukuran penampang lebar 5 cm, tinggi 10 cm, dan panjang 300 cm. Momen inersia yang terjadi pada balok tersebut bila ditidurkan lebih kecil dibandingkan bila diberdirikan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa balok yang diberdirikan akan lebih kuat dibanding yang ditidurkan. Adapun contoh perhitungannya sebagai berikut.
Balokditidurkan'.lx=1/12x 10x53 = 104,167 cm4 Balokdiberdirikan ; lx=1/12x
5
x 103 =416,6667 cm4
Selanjutnya yang akan dihitung adalah momen inersia balokT terhadap garis netral (sumbuh x) dengan rumus sebagai berikut.
lx = rromen inersia balok + momen inersia pelat
x
F
a
= 1/12(bo)(h3) = boxh = h-Y
+ (FXa2) + 1/12(b*Xho3)
*
{r){u2)
Jadi,
tx
= 1/12(bo)(h3) + (F)(a2) +
I 12x t s x 203) +
1/1
2(bmxho3) + (FXa2)
5 x zo x (20
-
g,7
=
(1
=
10.000 + 31.580,3 + 5.416,7 + 14.604
{1
4)2} +
|
l12x 65 x 1 03} + {65 x 10 x
(g,7 4
-
5)2}
= 61.60,l cm4
Untuk perhitungan momen inersia dari kolom yang berukuran 20120 adalah sebagai berikut.
lx
=1112xbxh13
= 1112x20 x 203 = 13.333,33 cm4 Dengan demikian, kekakuan dapat dihitung sebagai berikut.
Kg4: Kg6 = K6p:
El
4El
K6g - Lgn
Lac
4x Ex 13.333,33 4x Ex61.601
300
2s0
= 44,44 : 246,404
= Keterangan:
E
1:5,54
= modulusd elastisitas baja
(E
= 2,1 x lO6 kglcm2)
Koefisien distibusi (tt) Koefisien distribusi digunakan untuk mendistribusikan momen dari balok ke kolom setelah momen yang bekerja pada balok dikalikan dengan koefisien distribusi yang ada pada balok dan kolom.
KgR LrDA = .Dr\ Kg4+Kg6
,,^-=-
l"tBC
Kgc KBA-KBC
-
PBA = trCO = O,t S PBC =F63=0,85
LrBA+pBC =PCD+IICB = 0,15 + 0,85
-l
1+5,54
5'54
=
0,15
1+r54 =0,g5
Sudah dijelaskan terdahulu bahwa agar konstruksi beton stabil atau seimbang maka momenmornen primer harus didistribusikan dari balok-balok pemikul ke kolom-kolom penyangga dengan rumus Cross. Hasil pendistribusian momen pada setiap titik pertemuan balok dan kolom harus berjumlah 0 (nol). Sementara momen yang bekerja pada fondasididapat dari induksi bagian tepiatas kolom, yaitu setengah dari momen kolom tepi atas. Hasil momen-momen tersebut akhirnya akan dipakai untuk menentukan pembesian balok, kolom, dan fondasi. Untuk mendistribusikan momen dari balok ke kolom dan dari kolom ke fondasi digunakan metode Cross dengan tiga cara, yaitu ditabelkan, dianalisis, dan diskemakan. Cara dianalisis menerangkan cara ditabelkan dan cara diskemakan. Beberapa ketentuan dalam menganalisis momen sebagai berikut.
, ) )
Momen berputar ke kanan (searah jarum jam) bertanda positif (+). Momen berputar ke kiri (berlawanan arah jarum jam) bertanda negatif (-). Untuk mendapatkan hasil yang konvergen, hasil perkalian koefisien distribusi dengan hasil penjumlahan momen primer akan membuat perubahan tanda dari positif (+) menjadi negatif
(-) atau sebaliknya dari negatif menjadi positif sehingga tidak seperti ketentuan dalam matematika yang menyatakan hasil perkalian antara positif dan negatif harus bertanda negatif. TABEL 8 PERATAAN MOMEN DENGAN METODE CROSS
TTitik Kumpul
A
Batang
c
B
AB
tl
BA
BC
CB
CD
0,15
0,85
0,85
0,15
-
Mo
+ 0,043 lnduksi
+
+ 0,009
/ + 0,008
induksi
+ 0.004
|
induksi
+ 0,002
,
+ 0,037
, \
+ 0,044
-
0,'1
-
-
0,044
-
- 0,010 , \
+ 0,010
+ 0,001
+ 0,009
-
+ 0,073
-
+ 0,073
0,073
-
04
+ 0,019
-
0,043
0,019
0,009
\
-
0,022
\
-
0,009
\
-
o,oo4
\
-
o,oo2
-
0,037
0,0'18
+ 0,052
+ 0,022
0,022
-
0,243
+ 0,122
, \
+ 0,003
M akhir
+ 0,1 04
- 0,052
DC
+ 0,286
0,286
+ 0,243
- 0,122 , \
0,022 2 + 0,018
lnduksi
D
0,008
-
0,003
-
0,00'1
0,073
Cara menganalisis perataan momen dengan metode Cross sebagai berikut.
1)
Jumlahkan momen-momen primer pada setiap titik kumpul. Titik kumpul adalah pertemuan antara balok dan kolom.Titlk kumpul di B = M0BC * MOSR = -0,286+ 0 = -0,286 ton meter dan
titik kumpul di
C
= MoCB + M0CO = 0,286+ 0 = 0,286 ton meter.
lli:1i:.iii:::r:l:i;l:::.I;::jl::rx qriyakreasi
33
2)
Hasil perkalian koefisien distribusi dan jumlah momen primer diseberangkan (crossing) masing-masing sebesar setengah dari Mg6 ke M6g dan dari M6g ke Mg6, kemudian dari M34 ke M4g dan dari M6g ke Mp6, demikian seterusnya.
Langkah kerja untuk mendapatkan momen akhir dengan metoda Cross Langkah
1
MBC = FBC x MBC = 0,85 x-0,286 = +0,243 MCB = l"tCB x MCB = 0,85 x +0,286 = -0,243 MBA =
[g4 x MrO = 0,1 5 x -0,286=
+0,043
MCD = [rCO x MCO = 0,1 5 x +0,293 = -0,043 M4g mendapat induksi dari Mg4 sebesar 1/2 Mg4 = 1/2x (+0,043) = +0,022k9 Mp6 mendapat induksi dari M69 sebesar 1 12 McD = 1 12 x (-0,043) = -0,022 k9
Langkah 2 MBC = IIBC x MBC = 0,85 x -0,1 22 = +0,104 MCB = IrCB x MCB = 0,85 x +0,122 =
-0,104
MBA = LLg4 x MgO = 0,15 x -0,122= +0,0,l 8 MCD = pCO x MCO = 0,1 5 x +0,122= -0,018
M4g mendapat induksidariMgA sebesar 1/2 MBA =112x (+0,018)= +0,009 kg
Mg6 mendapat induksidariM6p sebesar 112M7g=1/2x (-0,018)=-0,009 Langkah
kg
j
MBC = ILBC x MBC = 0,85 x
-0'052 = +0,044
MCB = IICB x MCB = 0,85 x +0,052 = -0,044 MBA = tlg4 x MgO = 0,1 5 x -0,052 = +0,008
M6, = 0,'15 x +0,052 = -0,008 'll2 MBA 112x (+0'008) = +0,004 kg = M4g mendapat induksi dari M34 sebesar Mp6 mendapat induksi dari M6p sebesar 112M7g= 1/2x (-0,008) = -0,004 k9 MCD = F6p x
Langkoh4 IBC x MBC = 0,85 x -0,022 = +0,019 MCB = ICB x MCB = 0,85 x +0,022 = -0,019 MBC =
MBA = IrgR x MAR = 0,1 5 x -0,022 = +0,003 MCD = F6p x M6O = 0,1 5 x +0,022= -0,003
M4g mendapat induksi dari Mgq sebesar 1i2 Mg4
-
112x (+0,003) = +0,002 kg
Mp6 mendapat induksidariM6p sebesar 1/2McD=112x (-0,003)= -0,002 kg Demikian seterusnya hingga diperoleh momen akhir. Hasil perkalian koefisien distribusi dengan momen hasil crossing lebih kecil atau sama dengan 0,002 ton dan pada setiap titik kumpul penjumlahan momennya sama dengan nol (0) atau dalam keadaan seimbang, yaitu sebagai b6rikut.
34
griyakreasi
x
i::::,!i:. ilat:::::
pcD = 0,15
*:Z;1iX
+0,043
yi;
+0,018
+0,104-
+0,052
+0,008
-0,052 +ooqq-0,010
+0,010
+0.009
0,009
0,043
-0,104 -u.044
+0,003 +0,001
Mg4 = +0,073
-0,018 -,0008 0,003
Mac = -o,oz3
McB = no,o73
+0,022
-0,001
lvlcD = -0,073 0,022
+0,009
0,009
+0,004
-0,004
+0,002
-0.002
Ivl4g = +0,037
MDC = -0,037
Skema langkah kerja menghitung momen akhir
Mg6 + Mg4 = -0,073 + 0,073 = 0 M6g + M6p = +0,073 + (-0,073) = 0
-
Untuk lebih jelasnya, perhitungan momen akhir ini dapat dilihat pada skema
+ 0,073
langkah kerja menghitung momen akhir. Dengan demikian, momen akhir hasil perhi-
-
0,073
+ 0,073
0,037
tungan ditunjukkan pada skema di samping Sementara dari beban balok pemikul dan momen hasil pendistribusian atau perataan tersebut akan timbul reaksi perletakan. Untuk memperkuat kebenaran hitungan momen tersebut maka perlu diperbandingkan atau dicek dengan metode Takabeya. Pada metode Cross, simbol momen primer Mo, sedangkan pada metode Takabeya simbolnya M. Adapun perhitungan momen dengan metode Takabeya sebagai berikut.
Pengembangan
Rumah ke Arah Belakang
*
:'.!i:::i::i:::,:i !:ii:,r::l
35
Momen primer W)
-Mg6 = +M6g
= 1/12 x
qx
12
= 0,286 tm
Mg4=M6p=0
D (.iepit)
A (]epit)
k-
250
---------,
Momen inersia (l)
-Balok , lb = 61.601 cm4 -Kolom:l;, =1l12xbxh3
=
1112x 20 x 203
=
13.333,33 cm4
Kekakuon (K)
= 1E*hQ = 246,404cm3
-
Balok
: Kg6 = K6g
_
4ElO
-
Kolom
:
=
_
4Elf
4E x 13.333,33
LgR
300
KBA
KCO
Lgc
=
44,44 cm3
Titik kumpul Harga konstanta (pembagi) kekakuan K diambil sembarang, yaitu K =
,l.000
cm3 sehingga didapat
-Titik kumpul B = KBC : KBA = 246,404 : 44,44 = 0,246 : 0,044 - Titi k kumpu I C = KCB, KCD = 246,404 : 44,44 = 0,246 : 0,044 Catatan: Untuk batang-batang bersangkutan pada suatu titik kumpul yang bila diambil harga-harga K yang berbeda maka akan diperoleh harga-harga momen parsiil mo yang juga berbeda, tetapi tetap akan diperoleh momen akhir M atau momen design M yang sama. Setelah diperoleh momen-momen primernya, lalu jumlahkan semuanya pada setiap titik kumpul '
(t).
36
griyakreasi
*
i:::::.:-11:
:-:ri
':,::,.;:
x
Pengembangan RumahkeArahBelakang
Titik kumpul
Titlk kumpul Titik kumpul
B C
= rB = MBC + MBR = -0,286 tm = rC = MCB + MCD = +0,286 tm
Kekakuan (p) pB = 2 x (KgC + KBA) = 2 x (0,246 + 0,044) = 0,580 pC = 2 x (KCe + KCD) = 2 x (0,246 + 0,044) = 0,580 Koefisien momen rotasi (y) 0.246
YBC
Ko. =-tY = oJ* Kro 0.246 C = 0,580 -KgR _ 0,044
=0,424
Yrp '|LD= --)L
=0,424
^. YBA = -#a = o,a,
=0,076
/a,
=
Krn
-i"
=
0.044
or*
=0,076
TgC+YAR=YCB+ICB=0,50 Momen rotosi (m(o)1
,o(o)- -TB pB " /^\ L ffl-\U,l= -Tr '
Pc
=
-eo'286) 0,580
=
+0.493 tm
-(+0.286) ----:------:----- =-0.493 tm 0,580
Ada beberapa langkah perhitungan momen-momen parsiil m. Langkah 1 dimulai dari titik kumpul B ke titik kumpul C sebagai berikut.
mg(1) = +mr(o) + {(-yg6y(ma(o)y1
= m6(1) =
+0,493 + {(-0,424)(-0,493)I = +0,493 + (+0,209) = +0,702 +mg(1) +{(-yBCXmC(o))}
=
-0,493 + {(-0,424X+0 ,702)} = -0,493 + (-0,298) = -0,791
Pada perhitungan ma(1) di atas, langsung digunakan harga mr(1). Hal ini dilakukan untuk mempercepat tercapainya hasil yang konvergensi. Namun demikian, dapat juga digunakan harga mr(o), a",up' perhitungan momennya akan menjadi lebih panjang untuk mencapai hasil konvergensi yang akhirnya diperoleh hasil sama. Langkah selanjutnya (langkah ke-2) sebagai berikut.
= +mr(o) +{(-1g6)1ma(1);1 = +0,493 + {(-0,424)(-0,791)} = +0,493 + (+0,335) = +0,828 m6(2) = +ma(o) +{(-y6gy1mr(2)y1 = -0,493 + {(-0,424)(+0,828)} = -0,493 + (-0,351) =-0,844 mg(2)
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
x
:,r:,:
a,i:::laitr l;: iii'r:;:.:i!.,1' rl ,n ili:
r!\
ri.,,!;l;!.1,,i
* gfiyakfgasi
37
Demikian juga dengan perhitungan langkah ke-3 dan seterusnya hingga dicapai hasil akhir seperti berikut ini.
mg(3) m6(3)
= = = =
+mr(o)+{(-yg6)1ma(2)y1 +0,493 + {(-0,424)(-0,844)} = +0,493 + (+0,358) = +0,85,l
+ma(o)+{(-V6sXmg(3)yy -0,493 + {(-0,424)(+0,85 1 )} = -0,493 + (-0,361 ) = -0,854 +mr(o)+{(-ys6)(ma(3)y1
mr(4)
-
m6(4)
= +0,493 + {(-0,424)(-0,854) = +0,493 + (+0,362) = +0,855 = +ma(o) +{(-y6g)1mr(a)y1 = -0,493 + {(-0,424X+0,855)} = -0,493 + (-0,363) = -0,855
Untuk lebih jelasnya, putaran momen-momen parsiil tersebut dapat digambarkan pada skema sebagai berikut.
,_hF;l_c mg(o) = +9,493
m6(o)
mg(1) = *9,792
m6(1) = -6,791
mg(2) = +9,323
m6(2) = -s,s^^
mg(3) = *9,651
m6(3) = -9,354
mg(4) = +0,855
m6(4) = -s,955
A (jepit)
c.
=
-6,4r,
D (Jepit)
Perhitungan momen akhir (momen design) pado perletokon A dan B jepit
Titik kumpul B
Mgc = KBCx{(2x m6(4)y + ma(4)1+ MBC = 0,246x{(2 x0,855) + (-0,8ss)}+ = -0,076 MgR = KBAx{(2xmg(a);+0)+Mg4 =O,O44x(2x0,855)+0 = +0,075 M = MBC+MBA =-0,076+0,075=-0,001
(-0,286)
Titik kumpul C
MCA = KCBx{(2x ma(a)) + mr(a); + MCg =0,246x{(2x-0,855)
=
+ (+0,85s)}+ (+0,286)
+0,076
x
Pengembangan
Rumah ke Arah Belakang
M! D=
K6p x{(2 x m6(4)1 + 0}+ MCD =O,O44x (2 x-0,855) + 0
-0,075 = M6g+M6p=+0,001 MRg
Moc =
K6p x (mr(4) + 0) + M6p = o,o44x 0,855 + 0 +0,038 KcD x (ma(4) + 0) + M6p = o,o44x (-0,855) + 0
-0,038
M=
MAB+MDC=0 TABEL 9 HASIL MOMEN AKHIR
Titik Kumpul
Bataag
Metode Cross
trtletode Takaheya
Nilai Selisih
A
Mng
+0,037 tm
+0,038 tm
+0,001 tm
B
MeR
+0.073 tm
+0,075 tm
+0,002 tm
Mac
-0,073 tm
-0,076 tm
-0,003 tm
Mce
+0,073 tm
+0,076 tm
+0,003 tm
Mco
-0,073 tm
-0,075 tm
-0,002 tm
Moc
-0.037 tm
-0,038 tm
-0,001 tm
C
D
Hasil momen akhir dalam menganalisis portal, baik analisis dengan metode Cross maupun dengan metode Takabeya, memiliki selisih nilai 0,003 tm sehingga dapat dikatakan nilainya sama atau cocok. Momen akhir atau momen design adalah momen hasil pendistribusian momen-momen primer pada kolom-kolom dan pada fondasi yang akhirnya akan menghasilkan pembesian kolom maupun pembesian fondasi.
Reaksi perletakan Selanjutnya dari beban balok pemikul dan momen-momen hasil pendistribusian atau perataan akan timbul reaksi perletakan. Reaksi ini dapat ditinjau dari daerah BC, BA, dan CD sebagai berikut.
Tinjau daerah BC
rMC= 0
-->
+0.073
(RBV
x2,5)
RBV
=
- =
HBV RAV
-Mg6+ M6g-(0,5 xq
x
12;
=6
0,5xqx12
z, 0,5 x 0,550 x 2,52
= RDV =
2j RCV
Pengembangan Rumah ke Arah Belakanq
x
=
RBV
= 0,687 ton
= 0,687 ton
r_
---t
Rav
Rcv
i.:,rt ,i, ,r
I
*
qriyakreasi
39
Tinjau daerah BA EMB
=0 ->
-P411
x3 + MAB+ MBA=0
nnU=0.037 +: 0,073 RAH = 0,037
I I
=0,037ton
ton (------->)
3,00
Catatan: arah anak panah ke kanan bertanda positif (+)
+ I I U/ C
Tinjau daerah CD
,MC= 0
-->
RDH
noH
x3
-
MCD- MDC = 0
0.073 + 0.037
= '-l-
RDH = 0,037
ton
= 0,037 ton
(<-1
Catatan : arah anak panah ke kiri bertanda negatif (-)
-0,0?3
3,00
| I
I
|
-0,037
,,6ROH -+-, <--
Momen lapangan Momen lapangan terjadi di tengah-tengah bentang (portal simetris dengan beban simetris) yang dapat dapat dihitung sebagai berikut. MLap.Max = (RAVx l) - (0,5 xq x 12) - MaC
=
(0,687 x 1,25)- (0,5 x 0,550 x1,252)-0,073 = 0,859-0,430 _ 0,073= 0,356tm
Mencari pemberhe nti on
tu I a n ga n
Untuk mencari titik pemberhentian tulangan atau pembengkokan tulangan, perlu mencari momen sama dengan nol, yaitu sebagai berikut.
Mx=o
R4yxX-o,5xqxx2 -l\lac=o 0,687 xX - 0,5 x 0,550 x Xz - 0,073 = 0 0,687 X -0,275 X2 - 0,073 = 0 0,275 X2 - 0,687 X + 0,073 = 0
Hasil perhitungan di atas sudah sama dengan rumus persamaan kuadrat berikut.
aX2+bX*c=o Dari rumusan di atas dapat dicari X1 dan X2 sebagai berikut.
v--' trZ
b+ /b2-(4xax'c) 2a
+0,687rffi 2 x0,275 +0,687+ 0,623
x1
= 2,38 m
0,550
+0,687
-0,623 =----=0,550
0,12 m
Dengan demikian, pemberhentian atau pembengkokan tulangan berada pada jarak 0,12 m (minimal pada jarak 1/8 l) dengan I adalah jarak bentang yang bersangkutan.
Bidang momen (M), bidang gaya lintang (D), bidang normal(N) Bidang momen, bidang geser, dan bidang normal menggambarkan hasil perhitungan momen, reaksi perletakan, dan beban-beban atau gaya-gaya yang bekerja pada kolom. Bidang momen digambarkan oleh garis lengkung berupa kurva. Momen lapangan maksimum terjadi di tengah-tengah bentang akibat beban pelat dan berat sendiri balok. Perpotongan antara kurva dan batang BC di titik M dan N adalah momen sama dengan nol yang merupakan tempat pemberhentian atau pembengkokan tulangan. Sementara momen tumpuan digambarkan oleh pertemuan antara perpanjangan batang AB dan ujung kurva. Bidang gaya lintang digambarkan oleh garis lurus yang memotong batang BC di titik S. Di tepi batang BC adalah gaya lintang maksimum, sedangkan semakin ke'tengah gaya lintang semakin kecil. Tepat di tengah-tengah bentang atau di titik S gaya lintangnya sama dengan nol. Oleh karena adanya reaksi perletakan maka semakin ke tengah ring atau beugel yang digunakan untuk mengikat tulangan pokok balok atau kolom akan semakin renggang.
Bidang normal digambarkan oleh empat persegi panjang pada bentang BA
+0,073 tm
0,073 tm +0,073 tm
-0.073 tm
0,356 tm
<_
----> Ran
F__
2,50
__l
Rou +0,037 tm
-0,037 tm
Bidang M
Pengembangan
Rumah ke Arah Belakang
x
41
Bidang
N
Gaya normalyang bekerja pada kolom adalah +0.037 t
0,037 r
Bidang
R4y + P = 0,687 + 1,205 = 1,892 ton.
D
Pembesian daerah lapangan
Ml.p,ru, h=
= 0,370 tm = 370 kgm; b = 15 cm; ht = 30 cm 1/10 ht= 30- 1/10 (30) = 36 -3 =27 cm
ht-d = ht-
6^ oo=ffi=
1.400
2ix6o=0,972
Dari perhitungan di atas dapat dihitung balok tegangan tekan yang jatuh pada flens. Lebar manfaat balokT diambil bm = 0,65 m. C- =
h27
\ / nxM V br r.;
f ufiro
V orsl
= 8,64 > 5 (tulangan minimum
)
14oo
-= Menurut PBI 1971 disebutkan bahwa tulangan minimum balok tarik (Ar1n) adalah sebagai berikut. 12
Amin = -1 - au =
#
xbxh x15x27 =2,34cm2
o*au = tegangan baja rencana Untuk balok tarik ini digunakan tulangan berdiameter I2 mm (O 12). Namun, untuk penyesuaian terhadap pembesian balok ke arah memanjang dapat saja digunakan tulangan berdiameter I0 mm (O 10), Hanya saja hal ini harus disesuaikan dengan beban-beban yang bekerja pada baloktersebut. Dengan demikian, Iuas penampang batang tulangan (A) adalah sebagai berikut.
A =O,25xnxd2 =0,25x3,14x1,22 = 1,13 cm2
42
griyakreasi
x
x
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
Dengan demikian, banyaknya tulangan dapat dihitung, yaitu Ar;n/1,1 3 = 2,34/1 ,13 = 2,07 = 2 batang dengan A = 2,26 < Amin = 2,34 cm2 (balok pemikul pelat tidik aman). Untuk keamanan kekuatan balok maka digunakan tulangan 3 A D dengan A = 3,39 .r2 > Arln = 2,34 cm2. Bila pemasangan besi 3 O 12 sejajar dalam satu garis maka akan kesulitan untuk memasukkan adukan beton ke dalam cetakan yang sudah disiapkan. Minimaljarak antarbatang tulangan agar bisa mema-
sukkanadukanbetonadalah4xd=4x1,2cm=4,8cm(d=diameterbesi).Olehkarenaitu,tulangan yang dipakai adalah 4 @ 12 sehingga pemasangannya dapat paralel.
k-rs--+l
k-rs
2012
---N
2412
T
II I
I
10
JU
A
l<--
rs ---->l
B
Jarak antara tulangan
4,5 cm < 4,8 cm
Penampang balokT.
A= tulangan
3 @ 12 dipasang sejajar; B = tulangan 4 O 12 dipasang paralel
Tulangan tekan (A1) Rumustulangan tekan A1 =6xAdengan 6adalah koefisien tulangan tekan (diambilnilai6= 0,4) sehingga diperoleh sebagai berikut.
Al = 0,4 x4,52cm2 = 1,8'l cm2 Jadi, tulangan tekan yang dapat digunakan adalah 2@ 12 dengan
A=2,26cm2 > 1,81 cm2.
Tumpuan Adanya momen ditumpuan titik kumpul di B = +MBC dan momen ditumpuan titik kumpul di C = -MCB maka ada juga pembesian di tumpuan tersebut. Dengan demikian, diperoleh +MBC = -MCB = 0,071 ton = 71 kg Letak garis netraljatuh pada flens sehingga momen di tumpuan +MBC = *M6g (momen yang bekerja pada balokT tertarik). Akibatnya, balokT dianggap balok persegi biasa dengan lebar b0 = 15 seperti ditunjukkan pada gambar bidang momen sebelumnya.
43
24x 0,15
x
= 9,48 > 5 ( tulangan minimum
)
71
1.400
Dari hasil tersebut maka untuk tulangan balok persegi disamakan dengan tulangan lapangan
2>2,34.12drntulangan BC,yaitudapatmenggunakantulangan tarik4@12dengan A_-4,52r tekan 2 @ 12.fulangan4@ 12 artinya 4 batang besi yang berdiameter 12 mm. Sementara untuk tulangan geser, daerah tumpuan tulangannya berjarak rapat yang semakin ke tengah semakin renggang. Tulang geser adalah tulangan berupa sengkang atau ring atau beugel yang berguna untuk mengikat tulangan pokok. Untuk bidang geser yang berada di daerah tumpuan mencapai maksimum, sedangkan daerah lapangan adalah nol. Jarak sengkang atau ring atau beugeldihasilkan dari reaksi perletakan di A (R4) atau disebut geser (D), yaitu 0,703 ton = 703 kg. Jarak sengkang maksimum adalah 213 daritinggi balok dan diameter sengkang minimal adalah 6 mm. (Tg). Dengan diketahui nilai-nilai tersebut maka dapat dihitung besarnya tegangan geser beton
" - b*,
15x7/8x
= 1,98 kg/cm2
.ib=
h
15x718x27
5,5 kglcm2
Hasil tersebut menyimpulkan tidak perlu tulangan geser, tetapi perlu sengkang 2 A 6 - 15 untukdaerah tumpuan dan sengkang 2A 6- 20 untuk daerah lapangan.Tulangan 2 O6- 15 artinya beugel atau ring yang berdiameter 6 mm dipasang pada setiap jarak 15 cm.
2.
Arah melintang
Potongan2-2
Setiap potongan yang ada dalam gambar denah pembebanan perlu dianalisis sebagai pembanding dalam menganalisis potongan di sebelahnya. Potongan yang ada dalam denah tersebut pembebanannya mempunyai tipe, beban, dan bentang yang sama.
Perhitungan bebon Potongan 2 - 2 tamPak Pada gambar berikut yang menggam-
o.
P
barkan pemindahan beban pelat pada balok pemikul. Dari gambar daPat
dihitung bebannya beban terpusat (P) yang dipikul oleh balok. Beban P adalah penjumlahan dari beban pelat dan beban balok. Beban pelat hanYa berupa beban segi tiga. Berikut disa-
jikan hitungannya.
I I 3,0
k-
z,s
___1
Keterangan Arah panah menunjukkan beban pada pelat yang dipikul oleh balok melintang :
44
griyakreasi
x
E
!
.:tr \I )\ P
'
= {0,5 x 0,5 x (lrll*
0,5) x q x l*2 } + {0,2 x (0,3 - 0,1) x (2x2,4)} = {0,25 x(1,6-0,5)x0,498 x2,521 +0,192=0,856 +0,192= l.048ton
-
Beban pelat segitiga perlu dibuat menjadi beban yang terbagi rata. Adapun rumus untuk men-
dapatkan beban pelat segi tiga dan beban sendiri balok yang terbagi rata dengan satuan ton pel meter panjang adalah sebagai berikut. Beban segi tiga :
q1
= = =
0,25xqxlx 0,25x0,498x2,5
1l2.q.lx
0,311
Berat sendiri balok:
= = q= q2
0,15x(0,30-0,10)x 1x 2,4 0,072 q1 +q2
_____l
F_r,
= 0,3] 1 + 0,072 = 0,383 ton/ml
b.
I I
Gambar beban segi tiga dibagi merata
Perhitungon momen Sudah disebutkan bahwa momen
MoBc
MocB
yang bekerja pada pelat atap dapur terdiri dari momen primer (M0) dan momen inersia. Momen primer nantinya akan didis-
tribusikan ke kolom maupun ke fondasi. Untuk pendistribusian momen primer ini
perlu dilakukan perhitungan
sebagai
berikut. Adapun rumus dari momen primer pada balok yang dijepit pada kedua sisinya atau dua perletakan B dan C adalah sebagai
berikut.
Moca =-M0BC=1l12xqxl2 = 1/12x 0,383 x2,52 = 0,200
tm
Kekakuan Balok yang memikul pelat lantai pada
sebelah pihak seperti tampak pada gambar
k_
CE 25
______,
Gambar momen primer pada balok
F_ 11-
Keterangan: Ukuran balok = l5/30 Ukuran kolom = 20120
b _____> bm
---->l
disamping. Perhatikan perhitungan berikut untuk mencari lebar manfaat flens balok L.
b, . br
=
bo+lol10 15
+ 250/10= 15 + 25 =40 cm
'b0,5 x 400 = 200 cm
=
Gambar balok yang memikul pelat lantai
45
Sebagai lebar manfaat flens balok L diambil nilai b, terkecil, yaitu 40 cm. Dengan demikian, dapat dihitung garis netral terhadap sisi atas (Y) sebagai berikut.
.Y (t5x30x15) +(40x10x5) 8.750 =# (t5x30)+(40x10) 850
=10,29cm
Oleh karena balok tegangan tekan jatuh pada badan maka lebar balok menjadi sama dengan lebar balok (bo), yaitu 15 cm. Momen inersia terhodap garis netral (sumbuh x -x) = (1112x box h3; +(Fxa2) +(1/12x brxho3)+{rxa2) = (1 lt2x t i x :03) + {1 5 x 30 x (t 5 10,29,21 + 112 x20 x 1 03) + i20 x 10 x = 33.750 + 9.982,85 + 1.666,67 + 5.596,82 = 50.996,34 cm4
tx
-
(
(1
0,29
-
5)2)
Momen inersia pada kolom
lx = 1/12xbxh13 =1112x20x203=13.333,33cm4 Kekakuan
Dari momen inersia tersebut dapat ditentukan nilai kekakuannya, yaitu sebagai berikut.
Kg1:Kg6=KCDTKCB=#=# 4xEx13,333,33
4xEx50,996,34
300
250
= 1 t4,57
Koefi sie n d t strlb usl ( tt)
pBA=Efu lrBc
=
1
=
1
+ 4,5? 1,18
G#Bc
=
1
+ 4,57
= 0,18 = 0,82
IIBA =ICD=0,18
[g5 =[69=0,82 ttBR+l,lgC=PCD+ICB=1
Perataan momcn
Pada halaman berikut disampalkan Tabel perataan mornen untuk potongan 2-2 derrgan metode eross, SemeRtara nnomcrl
akhir pada Tabel tersebut dapat digambarkan seperti denah di sampirtg ini. D
46
qriyakreasi
i(
ll1 ir,lllirllrrr
lr
x
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
TABEL 1O PERATAAN MOMEN POTONGAN 2 - 2 DENGAN METODE CROSS ':.;:
;
0,18
Mo +0,036
2
+0,008
2
+0,003
t
-0,200
+0,200
+0,'164
-0,1 64
, \
:rtrl
t.:.;
.s:
+0,061
-0,018
\
-o,oo8
\
-0,003
\
-o,oo2
-0,015
-0,006
-0,028 +0,014
+0,011
-0,003
-0,011
-0,001
\
+0,034
-0,014 2 \
+0,031
-0,036
-0,067
+0,028
2
0,1 8
+0,082
-0,034 2 \
+0,003
Reaksi
0,82
+0,067
+0,006
Momen akhir
;:: ; :::i:i,,;'.;
0,82
-0,082 +0,015
+0,002
:
t;:i':.;r;;96.t1r,
..;:r,:..;:.S4...r':ri+
p
+0,018
:
2 \
+0,001 +0,061
-0,061
-0,061
-0,031
perletakan
Selanjutnya darl beban balok pemikul dan momen hasil pendistrlbusian atau perataan akan Reaksi inl dapat ditinJau dari daerah BC, BA, dan CD sebagai berikut.
timbul reaksi perletakan, Reoksi
perletakan dengan meninjlu doerah BC +0,061
-0,081
WC=0
c
RBV
= -
f-
2,s
--l
Rgv
Reaksl
= Rcv
RAV
=
-->
RBVx2,5 + (-Mg6) +
M6g- (gSxqx
12)
=o
0'5 xqxlz 2,5
0,5 x 0,383 x 2,52 2,5
0,480 ton
RDV
=
ReV
*
RBV
= 0,480 ton
perletakan dengan mcninjau dacrah BA B
/-l-\ +0,061 I I
ll
-r |
EMg = ooo
__,), r +s 031
RAt,
LI_./
0 ---> -RAHx3+M4g+M4g=0 + 0,061 -HAH = 0,031 -_ - 0,03] t6n (-.9')
I
|
' 'o'
Pengembangan
Rumah ke Arah Belakang
x
47
Reaksi
perletakan dengan meniniau daerah CD
I I
IMC- 0 ---->
Rpp x 3 -MCO-MDC =0
RDH
3,00
_
0,061+ 0,031 3
0,031 ton
Kontrol: RAH + RDH =
(<--)
0 ------> RAH = RDH
Momen lapangan terjadi di tengah-tengah bentang (portal simetris dengan beban simetris) dapat dihitung sebagai berikut. Mlup,
rux = (RAVx l) - (0,5 x q x 12) - tvtg6 =
(0,480x 1,25)-(0,25 x0,383 xl,Z52)-0,061 =0,600 -o,2gg-0,061 =0,240tm
Untuk mencari titik pemberhentian tulangan atau pembengkokan tulangan, perlu mencari momen sama dengan nol, yaitu sebagai berikut.
Mx =0 ----------> R4yxX -0,5xqxX2 -Ygc=o 0,480 x X -0,5 x 0,383 x Xz - 0,061 = 0 olg2x2- 0,480 X + 0,061 = o Dengan rumusan di atas dapat dicarikan nilai X1 dan X2 sebagai berikut.
xl,z
-b +
v4'- (4, u *.) 2a
+0,480
+
r----..-.------
\/(0,480 ),
-
4 x(0,192X0,061)
2 x0 ,192 +0,480 + 0,428 x1
x2=
0,383
+0,480 -0,428 0,383
=2,37 m = 0,13 m
Dengan demikian pemberhentian tulangan berada pada jarak 0,13 m (minimal pada jarak 1/8 l) dengan I adalah jarak bentang yang bersangkutan. Berikut adalah gambaran mengenai bidang momen (M), bidang geser (D), dan bidang normal (N). Bidang momen, bidang geser, dan bidang normal menggambarkan hasil perhitungan momen, reaksi perletakan, dan beban-beban atau gaya-gaya yang bekerja pada kolom.
48
-0,061 tm
+0,061 tm
+0,061 tm
...->
<-
Ap
Rnu
F_
+0,031 tm
RoH
2,50 __f
-0,061 rm
-0,031 tm
-1
,528
-t,528
Bidang
Bidang
Gaya normalyang bekerja pada kolom adalah R4y + P = 0,480 + 1,048 = 1,528 ton.
D
Pembesian daerah lapangan Ml.p,r.* = 0,240 tm =240 kgm; b =
h
N
15 cm; ht
= 30 cm
= ht-d=ht- 1/10ht=30-1/10(30)=30 -3=27
cm
o^ 1.400 0n=------!L-=-=0,972 rv
nxob
24x60
Garis netral jatuh pada badan sehingga balok L dianggap balok persegi biasa dengan lebar badan bo = 0,15 m.
=
5,16
> 5 (tulangan minimum)
0,15 x 1.400
Menurut PBI 1971 disebutkan bahwa tulangan minimum baloktarik (Ar;n) adalah sebagai berikut.
Amin
12 xbxh = uau * 12
= 2.080 - ^= Pengembangan
--------> o*au=teganganbajarencana
x15x27=2,34cm2
Rumah ke Arah Belakang
x
griyakreasi
49
Untuk balok tarik ini digunakan tulangan berdiameter i 2 mm. Dengan demikian, luas penampang batang tulangan (A) adalah sebagai berikut.
A = 0,25xrxd2 =
0,25 x 3,'14 x 1 ,22 = 1,13 cm2
Gunakan tulangan
larik4A
12 dengan
A=4,52.m2
> Amin = 2,34cm2.
Al =5xA =0,4 x4,52cm2 = 1,81 cm2 Gunakan tulangan tekan 2 A 12 dengan A = 2,26.m2 >
l,8l
cm2.
Tumpuan +MBC = -MCB = 0,06I ton = 61 kg Balok L tertarik maka dianggap balok persegi biasa dengan lebar badan bo =15 cm. ca
=
h27
/.* M = V b^xoa -
-------f ux61
=
10,22>5(tulanganminimum)
Vo,isxi.4oo
Tulangan balok persegi biasa menggunakan tulangan tarik 4 A 12 dengan A = 4,52 cm2 > ,l2. 2,34cm2.Selain itu, dengan nilai A1 ='1,81 cm2 maka gunakan tulangan tekan 2 @ Sementara untuk tulangan geser dihitung dengan rumus sebagai berikut. D = 0,480
rb =
ton = 480 kg
D -#;
=
480
rsfr*
480
r",
= j5.?/B^2,
=
l'35 kg/cm2 < rb= 5'5 kg/cm2
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tulangan tersebut tidak perlu menggunakan tulangan geser. Sementara untuk sengkang di daerah tumpuan menggunakan tulangan berukuran
246-l5,sedangkansengkangdidaerahlapanganmenggunakansengkangberukuran2@6-20. Tulangan 2 O 6 - 15 artinya beugel (ring) yang berdiameter 6 mm dipasang pada setiap jarak 15 cm.
3.
Arah memaniang untuk potongan 3
-3
dan
4-4pt
z,l ii
i
t <(:2
50
griyakreasi
*
-+
1
k_ Gambar potongan 3-3 dan 4-.4
o'u
x
Pengembangan Rumah ke Arah Eelakang
o.
Perhitungan beban
Pehindohan bebon pelat pada balok pemikul = beban pelat + beban balok
P
Pt = 0,5 x [(0,25 x q x l*2) + {0,t 5 x (030 - 0,1 0)} x 2,5 x2,4) = 0,5 x{(0,25 x0,498x z,s2) +0,18 } = 0,389 + 0,09= 0,479ton P2 = 0,479+i0,5 x0,5x (lrllx - 0,5 1xq x lr2i = 0,479+ i0,25 x (2,5/d,8- 0,5) x 0,498 x 0,82) = 0,47g + 0,209 =0,688 ton P3 = 0,209 + (0,5 x 0,06 x 0,50 x2,5 x2,4) = 0,209 + 0,09 = 0,299 ton Beban
trapesium; g1 =
Beban segi
tiga:
e2
Beratsendiri balok: Q3
0,5 x (lyllx
- 0,5) x gpelat x lx2l1, - 0,5) x 0,498 x z,s2jq =
=
0,5 x (412,5
= =
0,25 x Qpelat x lx 0,25 x0A98x 0,8 = O,t
= bxhxbjg"lon = 0,20 x (0,30 - O,1O)
ql = Ql * 93 =0,428+0,096 =0,524 l/m1
OO
0,428 t/m1
t/m1
x2,4 = 0,096 t/m1
q2 = q2+q3 =o,1oo+0,096=0,196t/ml Momen Primer (Mo)
Momen primer pada balok portal yang didapat dari pembebanan pelat yang diterima balokbalok portal, yaitu q1 = 0,700 t/;n1 dun g2 = 0,196tlm1 seperti tampak pada gambar berikut.
v7T10 7) Potonganl-l
'o 'n
20
I .o,
{
a
Y ,1
Potongan 2
-
2
20
k__
3,0
I -l
4
roo
____=__>kl
Rumus balok terjepit pada kedua sisinya adalah sebagai berikut.
-M9ac = +M0CB =1 /)2x q x 12 = 1112x0,524x42 = 0,700 tm
*MUCE
= =
o,5xqx12+P3xo,8
0,5 x0,196x 0,82 +0,299 x0,8 =0,063 +0,24=0,303 tm
51
Kekakuon
Kekakuan balok yang memikul pelat lantai pada satu pihak digambarkan berikut ini.
l!-
b ---->l
Dengan demikian lebar manfaat flens balok L adalah sebagai berikut.
n, -->l
_ho
=
A
10
v=rt
V -----------x garis netral
b,
l.*--l bo=20
10
b, tb
Lbr.----->]
= Sehingga nilai
b,
,l25
cm
yang diambil adalah yang terkecil, yaitu 60 cm.
Garis netrol terhodap sisi atos
..
V--'
x 10) x {(20 x 30) x 15}- + i(40 -' (20 x 30) + (40 x
5}
1
10)
1.000
1.000
-11r'm
Momen lnersia terhodap garis netral (sumbuh x - x) I = {1/12(bo) x (ht3)l + {(F) x (a2)} + ltttz(b) x (ho3)} + {(F) x (a2)}
^
={1/12(20)x (303)}+i(20)x (30)x = 45000 + 9.600 + 3.333,33
+
(1s - 11)2}
14.400
+ttfiZ(40)x (103)}+ {(a0)x(10)x
(11 - S;21
= 72.333,33 cm4
Kolom Momen inersia
lx= 1/12
b x h13 = 1/12x20 x 203 = 13.333,33 cm4
Kekakuan
KgA: Kg6 = K6p
:
K6g
4El
4Et
= .-ro , ,_ra =
4xEx13.333,33
4xEx72.333,33
300
400
= 1,78 :7,23 Koefisien distribusi (lt)
1'78 KgR Kg4 + Kg6 1,78 + 7,23 7,23 KAC UR. = ---___-----::Kg4 + Kg6 1,78+ 7,23 lrnA ' Dn=
= 0,197 = 0,20 (dibulatkan)
= 0,802 = 0,80 (dibulatkan)
[rBA=It6p=0,20 IIBC=P6g=0,80 tigR+lLgC=ltCD+ICB=1
52
f:,1r.,r'r
*
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
TABELll - 3 DAN
PERATAAN MOMEN POTONGAN 3
Tltik Kum0d
.Babng
DENGAN METODE CROSS
a
A AB
p
BC
CB
0,20
0,80
0,80
-0.700
+0,700
+0,560
-0,318
-0,1 59
+0,280
+0,140 +0,070 +0,032 +0,016
+0,022 +0.011
+0,005 +0,003 +0,004
'.r,,:!iP:,rr:ili:
C.r
BA
Mo
+0,127
-0,224
-0,1 1 2
+0,064
+0,090
-0,051
-0,026
+0,045
+0,021
-0,036
-0,018
+0,011
+0,014
-0,009
+0,002
M.t
4-4
.
;:llr.ffi''
CD.-i 0,20
-0,303 -0,079 -0,040 -0,056 -0,028 -0,013 -0,007 -0,009 -0,005 -0,002
+0,007
+0,102
-0,001
+0,001
+0,004
-0,006
-0,001
+0.204
-0,204
+0,463
-0,160
-0,303
-0,081
Konstruksi beton ke arah memanjang tidak simetris menimbulkan ketidakstabilan konstruksi
sehingga timbul momen pergoyangan. Mengatasi hal tersebut dengan pendistribusian momen pergoyangan ke balok pemikul dan kolom (= M.ll). Pergoyangan
Perubahan bentuk diakibatkan oleh gaya-gaya normal diabaikan sehingga panjang balok BC tetap. Peralihan BB'= CC'= f. Kolom AB dan DC panjang serta kekakuan El sama sehingga goyangan Mg4 dan M6p sama serta arah kedua momen ke kanan positif sehingga diambil MBA = MCD = +1.000 kgm.
Bi.d
B'
1.000
rx
D
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
*
i.L
tlr,li'rr
ir':::i
l::1.lrlr
!]il1t:\1;,::,it.tl
fir.l. : : ,i . ..
.",,.': , '
-. x
griyakreasi
53
TABEL 12 PERATAAN PERGOYANGAN DENGAN METODE CROSS ,T,ffi,;l'-$fgpli$,irj
;ffi4$11q4;1'
s
.B
t;*&..,+
p
rir.:g:*::+.
ri.{SK}:,i:'
0,20
0,80
:.:,68: 0.80
-200 100 +80 +40 +32 -'16
+13 +7 E
-800
-800
-400
-400
+320
+320
+160
+160
-128
-128
-64
-64
+51
+51
+26
+26
-21
-3 +2 +1
+857ct
-zt
-200
-l
+40
-32 -16 +13 +7 E
_J
11
+9
rO
+5
+5 -4
1
-857o
-857s
+857cr
+2 +'!
.1I:
1*8i,:'f
r$*,r.
BS
.s3
:c{}
+0,1 02
+0,204
-0,204
+0,463
-0,1 60
-71a
+857o
-857o
+857o
+0,1 00
+0,1 83
-857cr -0,182
+0,485
-0,182
M.ll M.l + M.ll
-71a
€
:*,:"
Effallo;
E
00
+80
,:ffilf:lt$fl.r$Eil: M.
:.LP€...
0,20
11
1
-71a
.,.:sEr
+1.000cr
+1.000a
M.il
:,.fI,
ES
j
.
.:EE' -0,303
-0.081
-0,303
-0,083
-71a
M,l+ M.ll= MBA (l+ ll)+ M6p (l+ ll) 204+857 0 - 160+8570(=0
1.714a+44=0 1.714 a = -44 a= -0,026 Dengan demikian, momen akhir tampak pada gambar berikut.
+0,485
-0,303
+0,100
54
x
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
1.
Per h itu n g
a
n
de n g a
P1
n metode q1
I
Ta
kab eya
P.2
P3
30
2
k-
aoo
I I
V7T) V./l V'
to
Potongan 1 -
1
Z,O 20 Potongan 2 - 2
__*__>l<__l
Hasil analisis konstruksi dengan metode Cross yang diperoleh sebelumnya sebaiknya dibandingkan atau dicek dengan metode Takabeya untuk melihat kebenaran hasil perhitungan. Namun, sebelum dibahas perhitungannya, sebaiknya perhatikan gambar di atas.
Momen inersia (l) Momen inersia digunakan untuk menghitung kekakuan balok maupun kolom sebagai berikut. Momen inersia balok (lb) = 1/12 x b x h3 = 72.333,33 cm4 Momen inersia kolom (lp) =1/12x b x h3 = 1/12x20x203 = 13.333,33 cm4
Kekakuon (K) Balok: Kg6 =
=
fr} Kolom:KBA=KCD= tF KCB
4 xEx72333,33 400
4xEx13333,33
=
723,33 cm3
=
177,77 cm3
Titik kumpul Harga konstanta (pembagi) kekakuan (K) diambil sembarang, misalnya K =1.000 cm3 sehingga didapat: Titik kumpulB: KBC = 723,3311.000=0,723 = 1 77,78/1.000 = 0,1 78 KCB= 723,3311.000 = 0,723 KcD = 1 77,78/1.000 = 0,1 78 KBA
Titik kumpul C
:
Momen primer (lt4) (M = notasi momen primer dengan metode Takabeya)
= 1112 x qx 12 = 0,700 tm l/2xqxl22 + P3 x 0,8 = -0,303 tm
-MBC = +MCB MCE=
MBA=MCD=0
k__
4oo ___-__________>+<__,
I'|:
::l,hr ill;r::.ji:,:l
X
gfiyakfeaSi
55
Jumlahkan momen-momen primer di setiap titik kumpul (t)
Titik kumpul B : rg = Mg6 + Mgn = -0,700 tm Titik kumpul C :t6 = M6g + M6p + MCE = +0,397 tm Kekakuon
Kgn : $6 = KCD : kB= 0,723 :0,178 p, y, don m@) Pg = 2 x (KgC + KBA) = 2x(0,723+ 0,178) = 1,802 P6 = 2 x ( Kca + KCD) = 2x(0,723 + 0,1 78) = 1,802
Koefisien momen rotosi (y)
YBC
=ff =ffi =o'oo
yBA
=H=r,rr@
=0,,0
=# =98 =o,oo TcD =+ =ffi = o,to TcB
YSC+TAR=TCB+T6P=0,50 Momen rotasi@b)1
mr(o) =
# ,.(o) =ff
=
=
l*i#'!I
= +0,388 tm
l#P
=-o,22otm
Kekakuan untuk momen displocement (T)
1l=2*
(Kgn + KCD)= 2x(0,178+0,178)=9,712
Koefisien momen displocement (t)
Faktor pengali kekakuan batang terjepit pada kedua sisinya atau ujungnya adalah 3, seperti batang BA terjepit pada kedua ujungnya sebagai berikut.
,ro=f =1#=0,75 ,.0=f ='#=0,75 m,-(o) =
o
'
momen displocement gnlo) 1 Oleh karena tidak ada gaya horisontal maka semua nilai momen displacement 1m-(o); = g. Pemberesan momen-momen parsiil dimulai dari momen rotasi terlebih dahulu pada satu langkah, kemudian pemberesan momen displacement dan arah rotasi pemberesan momen-momen tersebut dari kiri ke kanan dalam perhitungan momen rotasi selalu disisipkan momen displocement (m-(o)1. Dalam perhitungan portal ini.hanya ada satu tingkat sehingga (m-(o)1= (m,-(o)yyang pada awalnya momen displocement (m1-(o)1 = 0. Pemberesan momen rotasi dimulai dari tltik kumpul B sebagai Koefisien rorasi
'
berikut.
mr(1)
-
+mr(o)
mr(o) = +0,388 (-o,loxo) = *o
+(-Yga11m,-(o)1
(-0,40X-0,220)
+(-1g6)(6a(o)1
mr(l)
=
+0,088
=
+0,476
ma(o) = -0,220
m6(l) = +ma(o)
(-o,1oxo)
+(-76r11m,-(o)1 +(-16s11Pt(1)1
= ro
(-0,40)(+0,476)
=
ma(l) =
-0,4'lo
-0,190
Setelah pemberesan momen rotasi pada langkah pertama, dilanjutkan dahulu dengan pemberesan momen displocement langkah pertama sebagai berikut.
(m,-(o)1 - o
(m,-(11, = 116,-(o); )
+(-tBAXmB(l 1
p1o(1)1
+(-t6p11ma(1) 1 6o(1)1
(-0,75)(+0,476 +
0) = -0,357
(-0,75X-0,410+0) = +0,308 (m,-(1)1 = -0,049
Setelah pemberesan momen displacement pada langkah pertama selesai, dilanjutkan dengan pemberesan momen rotasi langkah kedua sebagai berikut.
mg(2) =
+(mr(o)y
,r\/) +(-136xm6(1)l +(-YBAxmt-t
|
mr(o) (-0,10x-0,049)
+0,388
t-o,4ox-0,410)
+0,164
mt(2) m6(2) = +(ma(l)y +(-Y6e)(m'-(1)1 +(-Y6s)(ms(2)1
+0,005
-
+0'557
m6(o) = -0,220 (-0,10)(-0,049) = +0,005 (-0,40)(+0,557) = -0,223 m6(2) = -0,438
Setelah pemberesan momen rotasi pada langkah kedua selesai, dilanjutkan dengan pemberesan momen displacement langkah kedua dan seterusnya sebagai berikut.
57
-0
(m1-(o)1
16,-(2)1 = 11pp,-(l);
(-0,75X+0,557 + 0)
ll-l:$l;2,'l,lH3l,
= -0,418 = +0,328 (m1-(2)1 = -0,090
(-0,75)(-0,438 + 0)
Langkah ke-3
+(-YsnXml-(2)1
mg(o) = +0,388 (-0,10X-0,090) = +0,009
+(-yBCXmc(l))
(-0,40)(-0,438) = +0,1 75
mr(3) = +(mr(o); -
mr(3) = +0,572
' - +(m.(2)) +t-YioXml-(2)1
m.(3)
+(-YcBxmB(r))
-0
(m1-(0)1
16,-(3)1 = 116,-(2);
'
m6(0) = -0,220 (-0,10x-0,0e0) = +0,005 (-0,40x+0,572) = -0,229 ma(:) = -0,438
+(-tBAXmB(31* ,o(JJ +(-tCDXmC(3) 1 Pr(2);
(-0,75X+0,552 + 0)
(-0,7sX-0,438 + 0)
= -0,429 = +0,329
(m1-(:)1
= -0,100
Langkah ke-4
mr(4)
=
+1n1r(o)1
+(-ysa)1m,-(:); +(-fa6ltrn.(:11
mr(o) = *0,388 (-0,10)(-0,100) = +0,010 (-0,40x-0,438) = +0,175 mr(a) = +0,573
ma(4) -
=
+(-YcPXml-(3)1
ma(o) = -0,220 (-0,10x-0,100) = +0,010
+(-v-[lt'ntt:11
(-0,40X+0,s73)
+1ma(o)1
= -0,229
m6(4) (m'-(a)y = +16,-(o);
=
1m'-(0); =
l[:$llz8lll',],
_.0,439 e
(-0,75X+0,553 + 0)= -6,439 (-0,75)(-0,439 + 0)= 19,329
(m1-(a)1 = -0,101 Langkah ke-5
mr(5) = alpr(O); -
mg(O) t
= +0,388
+(-Yen)(m1-(a)1
(-0,10X-0,101) = +0,010
+(-vacltra(+11
(-0,40)(-0,439)
=
+0,176
mg(5) = +0,574
58
griYakreasi
x
mc{s)
'
= +16a(0);
ma(O)
+(-YCOXm,-(41, +(-Y6s)(mr(a)1
m6(5)
(m,-(s), = 11p,-(o)1 +(-ts^;1mr(s)
-
=0'220
(-0,10)(-0,101) = +0,010 (-0,40)(+0,s74) = -0,230
=
-0,440
(m;-(o)1 = 6
* ,n(2)
(-0,7 5)(+0,574 +
+(-tCDXmC(5) 1P1O(5);
(-0,75)(-0,440
o) = -6,431
+0) = 19,336
(m,-(5)1 = -o'101 Titik kumpul B
= Kg6 x {(26r(5) 1 p1a(s)y1+ (-Mg6) = 0,723 x {(2 x 0,574) + (-0,440)} + (-0,700) = -0,188 tm MBA = K34 x {(2m3(5) -,' p1a(5)11+ (-M34) = 0,178x{(2x0,574) + (-0,101)i + (0) = 19,1961, M = MBC+MBR=(-0,188) +0,186=0,002=0 MBC
TitikkumpulC
= K6gx {(zm6(5) 1 6r(s)1y + (-M6s) = 0,723 x [{2 x ( .-0,440)} + (+0,574)] + (+0,700) = +0,479 tm MCD = Kg4 x {(Z6r(5) .,. 6a(5)y1+ (-MAC ) = 0,178 xl{2x (-0,a40)} + (-0,101)l + (0) = -9,175 1, McE = -o'303 tm MCB
M
= MCB + MCO + MCE = +0,479 + (-0,175)+ (-0,303)= +0,001 = 0
Perletakon A dan C
MAB
= KgRx (O + mg(s)1 + (-Mg) = 0,178x (0 + 0,574) + 0 = 0,102 tm MDC = Kp6x (0 + ma(5); + (-Mg) = 0,178x (0 + 0,440) + 0 = 0,078 tm Untuk lebih jelasnya, putaran momen-momen parsiil digambarkan pada skema sedangkan hasil momen akhir dapat dilihat pada tabel berikut.
N,lt(1
) = -0,049
r,l,(2)
=
s,6no
mg(o) = 19,336
m6(o) = -6,226
mg(1) = a9,476
mg(1) = -6,419
n,t'(3) =
-s,1oo
mg(2) = 4,557
m6(2) = -6,43g
r,n,(4) =
-9,,0',
mg(3) = 19,572
m6(3) = -9,436
i,,t,(5) =
-s,1.'l
{,573
m6(4) = -6,439
mg(5) = 16,574
m6(5) = -9,446
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
ms(4) =
x
59
TABEL 13 HASIL MOMEN AKHIR
Titik kumpul
Batang
Metode Cross
Metode Takabeya
Selisih
A
MAa
+0,104 tm
+0,102 tm
0,002
B
MgR
+0,183 tm
+0,186 tm
0,003
Mac
-0,182 tm
-0,188 tm
0,006
Mca
+0,485 tm
+0,479 tm
0,004
Mcn
-0,182 tm
-0,175 tm
0,007
Mcr Moc
-0,303 tm
-0,303 tm
0
+0,083 tm
+0,078 tm
0,005
c
D
Dari uraian analisis konstruksi di atas tampak bahwa hasil akhir perhitungan dengan metode memiliki nilai yang relatif sama. Adanya selisih momen akhir dari kedua
Cross dan metode Takabeya
metode tersebut disebabkan pembulatan desimal sehingga hal ini dapat dilatakan tidak berpengaruh. Oleh karena hasil akhirnya sama maka untuk selanjutnya perhitungan analisis konstruksi hanya menggunakan metode Cross.
Reaki perletakan Selanjutnya dari momen-momen tersebut akan timbul reaksi perletakan. Reaksi inidapat ditin-
jau dari daerah
BC, CE, AB,
dan CD sebagai berikut.
Tinjou daerah BC
,MC = g
-->
M6g- (0,5 xq x 12) = g 0,5xqx12+0,182-0,485
(RaVx4,0)
.nBV =
Mg6 +
,r 4 (0,5 xO,524x +2) -
RBV = RBV
-
= RDV =
RCV
=
RAV
o,:o:
=
-0,182
0,9721on
= 0,703 ton
Tinjou doerah CE
tMB = 0
->
-Rarx 4- Mg6 + M4g + 0,5.q.12 = 0" R6y kiri
-
o'5
'q'lzi o'303 =
0,037 ton
0,5 (0,524)@2) + 0,303
R6y kiri =
= l,'l 23 ton
Rpy kiri = RCV kiri = 1,1 23 ton R6y kanan =q2.1 + P3 = 0,196 x 0,8 + 0,299
=
60
RCV
=
RCV kiri
RDV
=
RCV
0,157 + 0,299 = 0,456 ton
+ R6y kanan
= 1,123 + 0,456 = 1,579 ton = 1,579 lon
Rcv k"nun
B
Tinjau daerah AB EMB =
0 -->
-RAH x 3 + M4g + M4g = 0 RAH
= -q!1+ure
R4g = o'095 ton (-------->
*O,r,,A = *o,oe5 ton
I
3,00
)
I
\-z ----->.) 7 +0.104 RAH
Tinjau daerah CD ---> Rp6 x 3 - M6g-
XMC = 0
.nDH=
MDC = 0 0,182 + 0,083
)3
RPg = o'088 ton
T
|
, ,A,
I
U
=
*0,088 ton
-o.,rrjT\
(<-1
T I I
I
3,00 I
-0
Mencari momen lopangan maximum
083 \L-l |
d,
Mx = RAVkanan.x -Yr.q.\2- Mgc = 0,97 2.x - 1/2.0,524.x2 - 0,1 82
9" dx
D
I
v Rou
= o ----> 0,g72-0,524.x=o = 2ezo;= 1,85 m
Mmax
"
= R4Ykanan 'x- Y:.qx2-MSC = (0,972x 1,85) - {(0,5 x 0,524x (t,eS)2} - 0,1g2 =
1,7
6g
-
O,gg7
-
0,1
g2
= 0,6g0 tm
Kontrol xV = 0 ------> ql.l + q1.l + p3 = RAy + Rpy (0,524 x4) + (0,1 96 x 0,8) + 0,229 = 0,972 + 1,579 2,096 + 0,157 + 0,229 =2,551
=
g
-0,088 = 0,007 = 7 kg =
0
2,552-2,551 =0.001 =
XH=0
1
kg
RAH+Rpg=0
-
0,095
Mencori momen
=0
Momen nol ditujukan untuk mencari pemberhentian tulangan atau pembengkokan tulangan, Mx = o ------> R4y .l -Tz.q.l2 - Mac o : 0,972.x-1/2.0,524. xz - 0,182 = O 0,262.x2 - 0,972.x+ 0,182 = 0 x1
,2 =
-b+/;=; 2.a
+0,g72f
ffi 2x0,262
61
+ 0,868 x1 = 0,972qsu 0,972-0,868 Y^ "z _
= J,5u
ITI
0,524
=
0,20 m
Dengan demikian, pemberhentian tulangan berada pada jarak 0,20 m dan 3,50 m atau pada jarak 1/8x I dengan I adalah panjang bentang yang bersangkutan.
Bidang momen (M), bidang geser (D), dan bidang normal (N) +0,485
+0,182
r_
r5o
__l
Bidang
M
+0,9721
-2.267
-1.461
Bidang
Gaya
N
normal
= = NDD = =
NBA
62
Bidang
D
griyakreasi
x
R4y+
P1
0,972+0,479 = 1,461 ton
Rpy+
P2
1,579 + 0,688 = 2,267
lon
iriiitri{llilltltt i,rirr[!1jliii a,,,i.,E..r.1.ri itngcnth,q, i,1 Ii!i.i-f i]tilil]1jl,li rl,lii iiil,ili i,llillriil,ii
x
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
Pembesian lapangan MCB = 0,090
tm = 690 kgm
Garis netral terletak pada badan maka dianggap balok persegi biasa dengan lebar bo = 20 cm dan tinggi ht = 30 cm sehingga h=
ht-d
=
ht-
1/10
o-
ht= 30-(1/10x30) = 30 -3 =27 cm
1.400
oo=ffi=u*oo=0,972 27
ca=
24x690
=
3,51
020 x 1400 Dengan ca = 3,51 dan 6 = 0,4 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat
b-=2,077 > bO=0,972 0l = 3,oo
l00xnxro=9,028
A=otxboxh
_
9,0?8_\20_x27 = 100 x24
2,03 cm2
Tulangan tarik minimum balok (Amin)
= *ft_
x 20
12
x 27
=2J8ox2ox =
27
3,12 cm2
Pakai tulangan O 12 mm. A = 0,25 x
r
x d2 = 0,25 x 3,14 x 1,22= 1,.13 cm2
Pakai tulangan tarik 4 O 12 dengan A =
4,52.*2 , Arin = 3,12
cm2
A1 = 6 x A =0,4 x4,52 cm2= 1,808 cm2 Pakai
tulangan tekan minimum 2@ 12.
Tumpuan BC MBC = 0,182
t, .-_>
disamakan dengan M6g: pakai tulanga n tarik 4 @ 12 pakai tulanga n tekan 2 @ 12
Tumpuan CB MCB = O,+gs
tm -----------> disamakan
dengan Mgg
:
pakai tulangan tarik 4 O 12 pakai tulanga n tekan 2 O 12
Tumpuan BE MBE = 0,303
tm +
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
disamakan dengan MgE:
x
pakai tulangan larik 4 @ 12 pakai tulanga n tekan 2 @ 12
*
qriyakreasi
63
Tulangan geser D
'l = 1,579 ton = .579 kg
t-__=_
-
1.579
D
1.579
bxz 2ox7/gh
2ox7l8x27
=
3'34kglcm2
(
xb
= 5'5kglcm2
Dengan hasil tersebut maka tidak perlu tulangan geser, tetapi pakai sengkang 2 O 6 - 1 5 untuk daer- 20 untuk daerah lapangan.
ah tumpuan dan sengkang 2 O 6
4. o.
Perhitungan kolom Aroh memaniang MomenyangbekerjapadakolomadalahMDC=0,l82tonmeteryangdiambilmomenpada
kolom bagian atas (lihat gambar bidang momen sebelumnya). Beban pelat atap yang dipikul oleh balok dan diteruskan ke kolom disebut gaya normal. Gaya normal yang bekerja pada kolom adalah beban balok yang diterima kolom, yaitu N = 2,267 ton (lihat gambar bidang normal sebelumnya).
Menghitung pembesian pada kolom Eksentrisitas awal gaya normal (eo)
eo.l
M 0,182 =t=ffi=0,08m
eo2 = l/30x ht= 1/30 x 20 = 0,007 m (minimum eo = eol * eo2 = 0,08 * 0,02 = 0,10 m
eo2 = Q,Q2
eo/h, = 0,1Ofi,2O = 0,5 (dari tabel
C
PBI 71
diperoleh
= 6,92).
Eksentrisitas gaya normal terhadap sumbu kolom (e) t 3,002
2 ' €r=C* 'k xh+=7x looxo,2o looxh, ' '
'1
x0,20=0,031
m
e2 = 0,15 x h1 = Q,15 x 0,20 = 0,03 m
e =eo+e1 +e2 = 0,10+0,031 *0,03=0,1611m Eksentrisitas gaya normal terhadap sumbu tulangan tarik (ea) ea = e + (0,5 x h1) -d = 0,161 + 0,10-0,03 = 0,291 m N x eu = 2,267 x0,291 = 0,660
tm
Pembesian kolom
h=ht-d=20-3=17
"
h17 ,lnxNxe" V b-o.
cm
24x 660 02 - 1400
= 2,26
h
6 =1-7/8x-ea =1-718 64
griyakreasi
,(
0.17
=1-0,49=0,51 = 0,6 (tulangan simetris)
0,291
'r. rr.,', r1,
.,
:',;,"
I
rx
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
Dengan ca=2,26 dan 6 = 0,6 serta dari tabel lentur "n" didapat
\ = 0,87q 0=
1,410 >Qo=0,972
100xnx{UJ=21 ,75 eu/h = 0,291 /0,17 = 1,71
Dengan eulh =
1,7 1
dan
( = 0,874
serta dari tabel lentur "n" didapat i = 2,06.
ixA =oxbxh 21.75
-:---- -- x 20 x = 100x24 -
A -
3.08 1
7 = 3,OB cm2
1
1
],80 cm'
,71
Jadi, gunakan tulangan 2 O 12 dengan A = A1 = 6x i x A = 0,6x 3,08 = 1,85 cm2
2,26.12 > 1,80 .r2
Dengan angka tersebut, gunakan tulangan tekan 2 O 1 2. Sementari dari PBI 1971 disebutkan bahwa
tulangan minimum kolom adalah A
=
|o/ox b x h, =
1o/o
x 20 x 20 =
4 cm2
Dengan demikian, tulangan total kolom adalah 4 A
b.
D
dengan A =
4,52.*2, 4.*2.
Arah melintang Momen yang bekerja pada kolom arah melintang adalah MBA = 0,071 ton meter. Sementara
gaya normal yang bekerja pada kolom (N) = 1,908 ton. Oleh karena momen dan gaya normal nilainya kecil maka tulangan disamakan dengan tulangan arah memanjang sehingga dapat digunakan tulan-
gan total 4 @ 12 dengan A= 4,52 cm2 > An.,ln = 4 cm2. Tulangan geser D = 0,095
ton = 95 kg
D9595 ' bx z 20x7/8h 20x718x17
Dengan hasil tersebut maka konstruksi tidak perlu menggunakan tulangan geser. Namun demikian, gunakan sengkang 2A 6 - I5 untuk daerah tumpuan dan sengkang 2O 6 -20 untuk daerah lapangan. Lysplank
Lisplank memiliki ukuran lebar 50 cm, tebal 6 cm, dan panjang 4 m. Dengan demikian, berat sendiri tisptonkadalah0,06x0,50x1x2,4=O,O72t/ml.Lisplankinidianggapsebagaipelatpengaku balok. Dengan demikian, momen lapangan maksimumnya adalah sebagai berikut. Mlap.max =1/8'q'12 = 1/8x0,072x2,52 =0,056tm
PengembanganRumahkeArahBelakanq
*
r.:,
:,.',.. , , r..:,:,.i,r,,r
----->
.r
ks61;
t,it
.
:;..,
x griyakreasi
65
Oleh karena nilainya kecil, konstruksi ini cukup memakai tulangan minimum. Adapun luas tulangan minimum pelat sebagai berikut.
Amin =0,250loxbxhl
=
0,25x 6x50
100
=0'75 cm2 ---------> pakaitulangan
O8
Sementara luas penampang tulangan(A) sebagai berikut. A = 0,25
xnxd2 = 0,25 x 3,14x0,82 = 0,502 cm2
Dengan hasilhitung tersebut maka pakaitulangan 4@ 8 dengan pakai sengkang@6-20.
5.
A=
2,008
,
2 >0,75 cm2 serta
Perhitungan sloof
S/oofadalah balok pengikat kolom yang berfungsi untuk meratakan penurunan bangunan agar tidak miring apabila terjadi penurunan bangunan dan menahan rembesan air tanah yang menyebabkan dinding tembok menjadi lembap. Dinding yang lembap akan merusak pasangan batu bata. Sloofyang dipakai berukuran 20 x 30 cm. Pembebanan
Beban-beban yang bekerja terhadap s/oofantara lain beban dinding partisi atau dinding bata serta beban sendiris/oof Beban dinding partisi merupakan perkalian berat dinding dengan tinggi dinding. Bila berat dinding 250kg/mZ (lihat PMI 1971)dan tinggidinding dari permukaan s/oof
adalah3 metermaka bebandinding partisi (q1) =250x3x 1= 750kglm1'sementara beban sendiri stoof (q2) berukuran 20 cm x 30 cm adalah 0,20 x 0,30 x 1 x 2'400 = 144kg/m1. Dengan demikian, beban yang bekerja terhadap sloof (q) adalah penjumlahan beban dinding partisi dan bebansendiris/oof,yaituq=q1 + q2=894kglm1. Sloof initerjepitpenuhpadakeduaujungnya seperti tampak pada skema berikut.
q = 894 kg/m1
' 0,25r
I
Momen yang terjepit penuh pada kedua ujungnya disebut momen tumpuan di A dan B dengan rumus sebagai
berikut.
65
'
x
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
-M4g = +Mg4 = 1/12x qxl2 ' = 1/12x894x42 =
,l..l92
Reaksi perletakan R4
kgm = RB (beban simetris) = (qxl)12 = 0,5 ql
Momen lapangan maksimum terjadi di tengah-tengah bentang AB dan disebut momen lapangan maksimum (Mlup.rnr*).
l)- (Q x 0,2S l)- MAB = (0,5 qlx0,5l)- (q x 0,5 lxO,25l)-(1/12q12)
Mlap.mu* =
'
(RA x 0,5
= 0,25 ql2
= =
6124 qt2
- 118 qt2 - 1112 qt2 - ztz+ qt2 - z/z+ qt2
1124 ql2 = 596 kgm
Mlup.ru^
l<-
0,5
I
_> Bidang geser (D)
Bidang momen (M)
Pembesion
Penentu di dalam pembesian sloof adalah momen yang terbesar, laitu momen tumpuan (Mtu*pr.n = 1.192 kgm). La-
27
: h , /nxM
,\ /lu;1-1g2
\/ bxo.
V
2,67
0,2 x 1.400
-=
Dengan ca= 2,67 dan 6 = 0,6 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat
Q= 1,740 > Q0=0,972 Q1
= 2,390
100xnxo=15,75 15.7 5
/r\:-
l00xn A = rllxbxh
=
m
x2ox27 =3,54cm2
Pakailah tulangan tarik4@ 12 dengan
A=4,52cm2 > 3,54cm2.
A1 = 6A = 0,6 x 3,54 = 2,12 cm2 Pakailah tulangan tekan 2 @ 12dengan
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
*
A=2,26.m2 > 2,12cm2.
tritirijll;iiiiij iLlt::irrrllir 8r',:::,:::iri.i: l,rc:.irri,,:,:..,:r ii,,,,.itr i.,ii,!.,,..:,i.,:i{
67
Lapangan
Mlrpang.n = 596 kgm pakai tulanga n tarik 4 @ 12
Tulangan disamakan dengan daerah tumpuan
pakai tulanga n tekan 2 @ 12 Mee
Mna
Gaya lintang
RA=RB =o,5xqxl = 0,5 x 894x4 = 1.788 kg Rg
R4
Tulangan geser
r,"o-
l'788 20 x7 /8
x2
-
=3,78kglcm2(tg=5,5kglcm2
Dengan hasil analisis tersebut berarti tidak perlu pakai tulangan geser. Namun demikian, pakai sengkang 2A 6- 15 untuk daerah tumpuan dan sengkang 2@6- 20 untuk daerah lapangan.
C.
Perhitungan Fondasi
Beban-beban dari pelat akan diterima oleh balok pemikul, lalu dari balok pemikul diterima oleh kolom. Akhirnya semua beban-beban tersebut (disebut gaya normal N) akan diterima oleh fondasi. Selanjutnya beban akan diteruskan ke tanah sebagai daya dukung terakhir. Oleh karena itu, untuk menentukan ukuran, kedalaman, dan tipe fondasi dalam konstruksi beton ini harus diperhatikan
betul kondisi atau struktur tanah yang ada.
so
v7z1 l,/,/l
10
VZ 20
Potongan 1 -
q
1
20
Potongan 2 - 2
k_
68
4oo
------kj;
Lantai keria beton dengan ketebalan sekitar 5 cm. Menggunakan campuran bahan 1 semen,3 pasir, dan 5 kerikil
Irli:!Ilrr.;i:l:ltlrat:l,irrilill'irirt!lt{}ll;lalil(rii,lili(;l
x
PengembanganRumahkeArahBelakang
Sementara gaya-gaya atau beban vertikal (V) dan momen yang bekerja pada fondasi seperti tampak pada gambar di samping. Beban vertikal dihitung dari pusat tiang kolom fondasi.
Diketahui: M=0,083 tm =83 kgm N=2,267 tm=2.267 kgm Pembebonan
r<
* * *
Beban vertikal
2.267 kg
0,2x0,2x3,5 x2,4 0,15 x 0,4 x0,4x2,4
Berat kolom Berat sendiri plat Berat sendiri rib
{<
376 kg 58 kg
29kg
0,5 x 0,15 x 0,4 x 0,4 x2,4
Berat tanah
0,65 x0,4 x 0,4 x 1.8
IV=P
187 kg
=
2.917 kg
Momen terhadop pusat pondasi
M=83kgm P
=
,
tr,,
IV = 2.917 kgm
PM F-W 2.917 83 =-+0,4x0,+ ltoiqa@ f
-
= 18.231 + 7,781 6v max = 18.231 +7.781=26.012kg/m2 ov min = '18.231 -7,781=1O.45Okg/m2
ot
= 26.012-(0,65x1.800) =24.842kg/m2 = 2,484 kg/cm2
(
01 =
{
kg/cm2
Pelot pondasi
- 187 + 8.250 oA"oA
2.917
gpelat= = gmax Qmin
= =
17.063 + 8.250 kg/m2
17.063+8.250= 25.313 kg/m2 17.063
-
8.250 = 8.813 kglm2
5 FtF-
T 'u,t" |
0,3
---l
II
T|
8250
Skema tegangantegangan yang bekerja pada pelat fondasi akibal beban-beban yang bekerja di atasnya
Pengembangan
Rumah ke Arah Belakang
x
i.l:tr,i.,:!:,, i'.:i.r,t ifliiiii !{rfi(i,;r;l.r;ti,:lr:i; i!i;i:*lr i.irr:;i;i:l,iri r:;r; 1;i,:i
ltilrlr;!:l X
griyakreaSi
69
Pembesion
Mpelat
= (0,5 x 17.063 x0,32)+ (0,5 x8.250x0,3 x 2/3 x0,3) = 768 + 248 = 1.0]6 kgm - 2=
h (tinggi pelat fondasi) = 15
13
h
ca
13 cm; b (lebar pelat fondasi) = 40 cm = 0,40 m
,
l-24x1016
V o/x
bxo,
=
1,97
14oo
Dengan ca= 1,97 dan 6 = 0,4 maka dari tabel diperoleh
>
Qo= 0,972 100 x n x ro = 30,08
Q
=1,105
30,08 t = loo*n
A = olxbxh
, =100?9'o: x 24
x 4o x 13 = 6,51 cm2
Tulangon minimum pelat
Amin = 0,25o/oxb x h1 = 0,250/ox40 x 15 = 1,5 cm2
Gunakantulangan tarik@12-5dengan A=7,91.rn2 > 6,51 cm2
A=6xA=0,6x6,51
= 3,91 cm2
Gunakan tuangan tekan O 8 - 5 dengan A= 4,02.m2
>
3,91 cm2
A=20o/ox6,51 = 1,30cm2 Gunakan tulangan
bagi2@8-
10 dengan
A=
2,01
.m2 > 1,30cm2
Rib
b.
Ukuran Rib 20 x 30 cm
q =(
N
o/ xo,4 2.267
= x0,4 =(' 0,4
+8'250)xo'30 +8.250)x0,30
l-I -L
15
= 6.726kg/ml M = 0,094 tm = 88 kgm N = 2,267
Q = 0,5xqxl = 0,5 x 6.726x0,30 = 1.009 kg M = Q x2/3xl = 1.009 x2/3x0,30 = 202 kgm 70
griyakreasi
*
I' A
tm = 2.267 kgm
2 ---t1I.^ rui /') " 1<--
Vo
o.3o
----l x
Skema tegangantegangan yang bekeria pada rib londasi akibat beban-beban yang bekerja di atasnya
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
Pembesion rib
Mt202
kgm; h = 30
- 3 =27
cm; b = 20 cm 6,49
Dengan ca= 6,49 dan 6 = 0,4 maka dari tabel didapat
Q=4,128 > Q0=0,972 0t =8,474 100 x n
xul=2,479
o = ,o&t =
xbxh
m
x2ox27 = 0,56 cm2
Tulangon minimum baloktorik, tulongan tekan, don tulangan geser
Amin =
=
1')
-*-
"au 1)
ffi
xbxh x20x27 =3,12cm2
Pakai tulangan tarik 3 O 12 dengan A = 3,39
.rn2 > 3,12 cm2
A1 = 6x A = 0,6 x 3,39 = 2,03 cm2 Pakai tulangan tekan 2@ 12dengan Q
=
A=2,26cm2 > 2,03 cm2
1.009 kg
tb = o E;
1.009
= n;ff*27 =
2,14kg/cm2
( t5 = !,5 kg/cm2
Tidak perlu tulangan geser, tetapi pakai sengka ng 2 O 8 - 1 5.
D.
Perhitungan Tangga
Bangunan bertingkat memerlukan penghubung lantai bawah dengan lantai di atasnya. Penghubung tersebut adalah tangga. Pada waktu direncanakan, harus dipikirkan ruangan yang akan dipakai untuk penempatan tangga. Keberadaan tangga harus tidak mengganggu aktivitas orang sehari-hari dan juga harus enak atau indah dipandang. Tangga terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut. Anaktangga. Fungsinya untuk naik ke ruang atas atau turun ke ruang bawah. Dalam perencanaan, anak tangga harus dibuat sedemikian agar pada saat naik tidak terasa lelah dan pada saat turun tidak meluncur akibat terpeleset. Ukuran standar atau normal anak tangga untuk rumah tinggal adalah tinggi injakan (optrede) 20 cm dan lebar injakan (antrede) 30 cm.
1)
Sementara ukuran ideal yang nyaman bagi pengguna anak tangga adalah tinggi injakan 15 cm dan lebar injakan 30 cm. Tangga digunakan pada rumah yang luasannya besar. Oleh karena
Pengembangan
Rumah ke Arah Belakang
x
r,1:' r':;);iL,r:i; l',r:
'iliii:,,
ir
.rrl;ir,:l *.r,: i;tii:li i.l.iliirrj!i.::
x
griyakreasi
71
2)
ruangan yang ada pada perencanaan di buku ini terbatas dan tidak memungkinkan dibuatkan anak tangga sesuai ukuran standar maka dibuat tinggi injakan 30 cm dan lebar injakan 30 cm. Bordes. Fugsinya sebagai tempat berhenti sejenak setelah menaiki anak tangga hanya untuk sekadar melepas lelah atau untuk menghindari tabrakan atau sentuhan saat berpapasan karena umumnya tangga tidak terlalu lebar. Tinggi bordes 150 cm dari lantai.
3)
Sandaran. Fungsinya sebagai pegangan saat menaiki atau menuruni tangga dan sebagai pengaman/pencegah terjatuhnya pengguna tangga. Tinggi sandaran sekitar 80 cm di atas anak tangga.
Tinggibordes = 150 cm Lebar injakan (antrede) = 30 cm Tinggi injakan (optrede)= 30 cm Jumlah anak tangga 150/30 = 5 buah cr
= 450
sin 0, = 0,5
coss=0,5 tg0,=1
l, lT
Tinggi ekivalen anak tangga (t) adalah
tinggi rata-rata anak tangga.
150 xt=o,5xbxhx5 t = cos cx,
0,5x30x30x5x(0,5x DL,
= 1'Lwttt
l--
---------------
10,6 cm
l
Pembebonan
1)
2)
Lantai bordes Tebal pelat = 12 cm Berat sendiri pelat = 0,12x0,70 x 2.400 = 2O2kg/m1 Lapisan penutup semen tebal 2 crTl = 2 x (21 + 24)x0,7 = 63 kg/m1 Beban hidup = 0,7 x 300 = 210 kglml
-
72
Beban total
(O
1
)
= 475 kg/m1
Pelatdan anaktongga Berat sendiri pelat = 0,12xO,7Ox2.4OOx 1/cos o = 286 kg/m1 Berat anak tangga = 0,106 xO,7 x2.4OO = 178kglml Lapisan penutup semen tebal2 cfi1=2x (21 + 24)x0,7 = 63 kg/ml Beban hidup = 0,7 x 300 = 2'10 kglm1 Beban total (q2) =737
kglml
V2)
t*v I
T 1,50
I
Skema pembebanan tangga
1,50---l Momen Primer (Mo) MCB
=-
MBC =
1/tz x q x 12 = 1112x475 x0,72= l9 kgm
M;;=- M;; = 1/12xq x 12 = 1/12x737 Koefi si e n
x1,52 =138 kgm
d i st r i b u si (lt)
lbordes = 1/12 x7O x 123 = 10'080 cm4 li*SS. = 1 /12 x 70 x 123= 10'080 cm4 Kekokuon
Kg6:
Kg4
=
(4x Ex
10.080)
(4x 1
E
x 10.080)
50/cos a
= 144 :51 ,74 144 Kor Llor=A=-=0,74 ' uL Kg6 + Kg4 144 + 51,74 Ko n 51 .74 = 1aa*n = o'26 UBA =
GffiBC-
pBA+ptBA=1
Perataan Momen Titik kurnful Balang
Momen akhir
G
gA
BC
u,lo
0,74
+38
-1 38
+'19
-19
+15,5
+31
+88
+44
+153,5
-107
+107
-25
AB
l.r
Mo
:.$'
A
rGB
qriyakreasi
73
Ql = 475 x0,7 = 332,5
HC
Q2= 737
____> c
X 1 ,5
=
1
.1
kg
05,5 kg
T
't,50
<-
H4
I
Tinjau daerah CB EMB=0 ------------> (V6x0,7) -(Q1 x0,35) + Mg6-M6g=0 Vgx0,7 = (Q1 x 0,35)
,,'L IMA=0
332,5 x 0,35
-
-
M36 + M63
107,5 + 25
0,7
-
48,4k9
------------> (V7x2,2) + (H6x 1,5)-(Qt x 1,85)-(Q2x0,75)+MRB-MCB=0
-
+(Q1 x 1,85) + (QZ x 0,75) -M4g + M6g -(48,4 x2,2) + (332,5 x 1,85) + (1.105,5 x 0,75) - 153,5 + 25
H6 x'1,5 =
Hc=
(VC x2,2)
1,5
-106,5 +615 +829-',I53,5
+25
1,5
xH=o HA = -HC =977,3kg xv= o --------------> VA = Q1 + Q2 -V6 = 332,5+ Kontrol
1.105,5
-
=806 kg (_____,
48,4
= 1.389,6 kg
->
rMC=o ----> (-V4 x2,2) + (H6x
+ (Qr x0,35) + (Q2x 0,75) + MAB- MCB =0 (-1.389,8 x2,2) + (806 x 1,5) + (332,5 x 0,35) + (1.1 05,5 x 1,45) + (1 53,5 -3.057,6 + 1.209 + 116,4 + 1.603 + 128,5 = 0 1,5)
-
25) = 6
-0,7 =0 Momen maximum Bentang BA
Mx =VA.x-(0,5.737)x2 -Hn.tg o.x+ M4g = 1.389,6. x - 368,5 .x2
dMx =O -dx 74
X
-
-
9t7,3. x +
412.3
=-= 737
153,5
0.56m
griyakreasi* i'Jrilthil*r{[frtiirks]l]liorrnuliirerqe*bargarRrnahBerlingk,rlda$TidakBfll]qkal
x
PengembanganRumahkeArahBelakang
Mmax = 1.389,6. x - 368,5 .*2 - g77,3. x + 153,5 = (1.389,6 x 0,56 )- (368,5 x0,562) - (g77,3x 0,56)+ 153,5 =778,2 - 115,6 -547,6 + 153,5 = 268,5 kgm
'
Gaya
lintang
Bentong CB Dx = VC - (q .x) = 48,4
x=0 *----> x=
0,7
----->
-
.x)
(475
DC=48,4k9 DB =
-284 kg
Bentong AB
Dx x= x=
= (-VA . cos cr) + (q2 cos cx. x) + (H4 . sin u) = (-1.389,6.0,5 2)+(737 .0,5 2.x)+ (977,3.0,5 2) = -982,6 + (521 . x) + 691 = (521 . x) - 291,6
0
--------->
0,56 ------> ,l,5 --------> x=
A= -291 ,6 kg DA = 0,16 = 0 DB = 490 kg D
Gayo normal Bentang BA
N* = (-V4. sin u) + (92 . sin o. x)- (H4. cos cr) = (*1.389,6.0,5 2) + (737.0,5 2.x)-(977,3 = -982,6 + (521 . x) - 691 = (521 . x) - 1.673,6 x= x=
0
------> N4 = -1.873,6
1,5
--->
NB =
.0,5
2)
kg
-892 kg
Pembesian Lapangan BA
Mmax= 268,5 kgm ;b =70cm
lo
. " . I 24x268,5 v
; h1
= 12 cm ; h = 10 cm
ro
0,7 x 1.400
Dengan Ca = 3,9 dan 6 = 0,4 maka dari tabel didapat 0 = 2,333 > 60= 0,972 0l = 3,500
100xnx$=7,25
A= m&n xbxh 7.258
= 100x24 . x 70 x 10 =2,11 =='i^'"=
cm2
75
Tulangan minimum Amin = 0,250/o .b . ht = 0,25o/o x70 x 12 = 2,1 cm2 Pakai
tulangan tarik
@ 12
-
15 dengan A =
4,52.12 > 2,11 cm2
A1 = 5 x A = 0,4 x2,11 = 0,84 cm2 Pakai
tulangan tekan A D
-
20 dengan A = 3,39 cm2
Tumpuan MAB = +1.53,5 kgm
-----------> kecil (tulangan disamakan dengan lapangan BA) -----------> pakai tulangan tarik O 12 - 15 dengan A = 4,52 cm2 -----------> pakai tulangan tekan A 8 - 15 dengan A = 3,01 cm2
MBA = -107 kgm
-----> ------> --------> ------->
MBC = +107 kgm
kecil (tulangan disamakan dengan lapangan BA) pakai tulangan tarik O 12 - 15 dengan A= 4,52cm2 pakai tulangan tekan A I - 15 dengan A = 3,01 cm2 kecil (tulangan disamakan dengan lapangan BA)
------------> pakai tulangan tarik @ 12 - 15 dengan A = 4,52 cm2 € pakai tulangantekan A8-lsdenganA=3,0i cm2 kecil (tulangan disamakan dengan lapangan BA) ----> pakai tulangan tarik O 12 - 15 dengan A = 4,52 cm2 -----------..> -----------> pakai tulangan tekan A 8 - 15 dengan A = 3,01 cm2 Untuk memudahkan pelaksanaan, tulangan tekan disamakan dengan tulangan tarik sehingga disarankan menggunakan tulangan A D - 15 dengan A = 4,52 cm2'
Mcg = -25 kgm
Tulangon geser DB = 490 kg
,
=
E#*H = n#^*
=o,8kg/cm2 < 5,5kg/cm2
Dengan hasil tersebut, tidak perlu tulangan geser, tetapi pakai I - 15 untuk daerah lapangan.
sengkang2AS-10untuk
daerah tumpuan dan sengkang 2A
o.
Perhitungan fondasi tonggo
Beban-beban yang bekerja pada tangga ialah tebal pelat tangga, anak tangga, dan beban hidup. Untuk menghi-
tung pembesian fondasi tangga maka perlu dihitung momen-momen primernya yang kemudian dianalisis dengan metode Cross, momen akhir, dan gaya normal yang bekerja pada pusat fondasi. Perhatikan gambar di samping.
F_
MAB = 153,5 kgm N = 1.389,6 kgm
76
qriyakreasi
x
ao ___>]
k---, 20
x
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
Pembebanan
x ' Beban vertikal = 1.389,6 kg * Berat kolom = 0,2x0,9x0,5x2,4=216k9 8 Berat sendiri pelat = 0,15 x 0,4 x0,9 x2,4 = 130 kg * Berat sendiri rib = 0,5 x (0,15 x 0,4 x 0,9) x2,4 = 65 kg * Berat tanah = 0,50 x 0,4x 0,9 x .l,8 = 324 kg * P = 2Y =2.124,6k9 Momen terhadap pusat fondasi
= 154 kgm P =2,124,6 = 2.125 kgm M = 153,5
PM ov=Ttw
2.125
154
0,4x0,9 - 1/6x0,4x0,92 ov max = 5'903 + 2'852 = 8'755 kg/m2 ovmin = 5903 -2852=3'051 kg/m2 ot = 2.125-0,50x1.800= 1.225kg1m2=0,12kglcm'
.
o, =4kglcm2
Pelat fondasi 2.125 - 3)4 t;#
gpelat=
= Qmin = Qmax MAB N
=
+2.852 =5.003 +2852kg/m2
5.003+ 2.852=7.855kg1m2
2.852 =2.151 kglm2 153,5 kg m 5.003
-
= 1389,6 kgm
Pembesion Mpelat = (0,5 x 5.003 x o,z2) + (0,5 x 2.852 x 0,2 x 213 x 0,2) = l 00 + 38 = 1 38 kgm
h=.l5-2=l3cm b = 0,40 cm = 0,40 m
cr=
h = ------- 13
/ nxM \/ b x ou -
I 24x138 t/ 0,4 x 1.400
__
=5,:5
Dengan ca = 5,35 dan 6 = 0,4 maka dari tabel didapat 0 = 3,344
>
Qo= 0,972
l00xnxrrl=3,684
o = .'ofu xbxh 3.684 y 40 x 13 0,80 cm2 - ---:l::-j= 1OOx24 "
Tulangan minimum pelot
Amin= 0,25o/oxbx h,= 0,25o/ox40x l5 = 1,5 cm2 Pakai tulangan tarik O 12
-
20 dengan A = 4,52 cm2
Al =dxA=0,4 x4,52=1,81 Pakai tulangan tekan
A=
200/o
>
1,5 cm2
cm2
O8-2odengan A=2,01 cm2 >
.l,81
cm2
x 4,52 = 0,9 cm2
PakaitulanganbagiO 8 -
10 dengan A = 2,01
.r2
> 0,9 cm2
Rib ukuron 20 x 30 cm
,N q=(OAiO9 .
1.390
=(o,+jffr-
+2.852)x0,20 +2'8s2)x o'20 =
1'343 ks/m1
MAB = 153,5 kgm N = 1.389,6 kgm
Q = 0,5 xq x I = 0,5 x 1.343 x0,20 = 134 kg M = Q x 2/3
xl = 134 x 2/3
x 0,20 = 27 kgm
Pembesian
M=27 kgm;h=30-3 =27 cm;b=20cm
Tu
langan mi n i mu m balok
ta ri k
12
Amin= - xbxh uau 12
=:= 2.080
x20x27 =3,12cm2
6,78.12
,
3,12 cm2
O8- lsdenganA=3,01 cm2
,
1,81 cm2
Pakai tulangan tarik O 12
A1
=6x A=0,4x4,52=
Pakai tulangantekan
-
15 dengan A =
1,81 cm2
Q =134k9
a ' bxz
134
20x7/8x27
= o,3o kglcm2
<
15
-
5,s kglcm2
Dengan angka ini tidak perlu tulangan geser, tetapi pakai sengkang 2
78
griyakreasi
x
I
ir.,i'r i ;,i...r',
r..i,,,.li:..!t. , ,:: ..t..
i,:.
'1...
x
@
6
-
15.
PenqembanqanRumahkeArahBelakang
b.
Perhitunganboloktonggo
.
Balok tangga berfungsi membantu dalam memikul tumpuan bordes penghubung anak tangga. Tumpuan bordes telah dihitung pembesiannya. Oleh karena sifatnya hanya membantu memikul tumpuan bordes maka balok tangga dianggap terletak bebas. Dalam hal ini balok tersebut diletakkan pada tumpuan sendi dan rol. Ukuran balok ditentukan sendiri, yaitu 15/30. Perhatikan gambar berikut. P
= 1.389,6 = 1.390 k9
b.s.balok = 0,15 x 0,3 x q = 108 kglm1
, rol
108 kg/m1
RA =(0,5xp)+(0,5xq) = (0,5 x 1.390)+ (0,5 x 108 x0,7) =733k9 Mlup = (0,25 x p x l) + (1/8x q x 12)
' r.*
R4
2,4=
RB
= (0,25 x 1.389,6 xO,7) + (1/8 x 108 x 0,72) = 250 kgm
Pembesian ca =
--;=-:h = ---=i:-13 / nxM / 24x250
V bxo. Amin=
*;
_
_.
= 5,1 > 5 (pakai tulangan minimum)
Vo,rs-r+oo
-bxh=
#
,15x27=2,34cm2
Oleh karena fungsi balok tangga membantu memikul beban bordes maka pakaitulangan tarik
2O 12 dengan A=2,26 cm2 = 2,34 cm2 A1 =
D
x A = 0,4 x2,34 = 0,94 cm2
Pakai tulangan tekan 2 O 12 dengan A = 2,26 crn2
> 0,94 cm2
Q = 134733 kg
tb=; 0733. = js;fr;27
=2,O7kg/cm'
.
rb=5,5kg/cm2
Dengan angka ini tidak perlu tulangan geser, tetapi pakai sengkan g 2 A 6
E.
-
15.
Perhitungan Anggaran Biaya
Dalam suatu pekerjaan diperlukan perencanaan yang matang, baik pekerjaan jasa maupun pekerjaan yang menghasilkan produk. Sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan selalu dianggarkan
atau direncanakan biaya yang diperlukan hingga pekerjaan selesai dengan hasil yang baik. Begitupun dengan pembuatan bangunan perlu perencanaan. Dalam perencanaan bangunan perlu dibuat dulu gambarnya. Gambar-gambar bangunan dengan berbagai model biasanya dibuat oleh arsitek. Dari gambar-gambar tersebut barulah dihitung kekuatan (statika) bangunan tersebut dan dihitung biayanya. Biaya pembuatan rumah biasanya disebut rencana anggaran biaya (RAB).
Pengembangan Rumah ke Arah Belakanq
x
',,'
,x
griyakreasi
79
1.
Spesifikasibangunan
Bangunan merupakan suatu bentuk tiga dimensi yang susunannya terdiri dari kumpulan bahan-bahan atau material berbeda-beda, baik bentuk, warna, padat, cair, dan sebagainya. Bila bahan-bahan tersebut digabungkan kemudian dibentuk dan ditata sesuai fungsinya maka bahan tersebut akan menjadi sesuatu yang bermakna, baik berupa rumah, kantor, pertokoan, mall, dan sebagainya. Oleh karena itu, pada waktu bangunan direncanakan, material yang harus dibeli harus sesuai dengan kebutuhan untuk dibentuk atau diwujudkan ke dalam suatu bentuk bangunan (rumah) berdasarkan fungsi dari material tersebut.
ini hanya akan dibahas RAB untuk penambahan ruang dapuryang di atasnya atau lantai atapnya dijadikan tempat jemuran. Untuk penerangan dari atas, pada lantai atap beton dipasang glass block. Adapun spesifikasi konstruksi beton untuk pengembangan ke arah belakang ini Pada bagian
sebagai berikut.
* * * x x * x * * * x * * * * * * x * x 2.
Luas bangunan = 4,0 m x 2,5 m Tinggi = 3,0 m di atas permukaan lantai
Ukuran balok melintang = 15/30 cm Ukuran balok memanjang = 26736 .n', Ukuran kolom = 20/20 cm Tebal pelat atap = "l 0 cm Jenis pondasi = pondasi telapak beton
Kedalaman pondasi = +80 cm dari permukaan tanah Daya dukung tanah yang diijinkan (o = 4 kg/cm2) Luas telapak pondasi = 40 cm x 40 cm Tebal pelat pondasi = 1 5 cm Tinggi rib = 30 cm
Lantai = keramik Kusen pintu dan jendela = kayu kamper
Daun pintu panel = kayu kamper Daun jendela = kayu kamper Plafon = beton Ukuran pondasi tangga = 40 cm x 90 cm Tebal pelat pondasi tangga = I 5 cm
Tinggi rib tangga = 30 cm
Harga satuan upah Harga satuan upah berbeda-beda sesuai daerahnya masing-masing.Sebagai contoh, berikut
ini diberikan harga satuan upah yang berlaku di Kabupaten Bekasi (Jawa Barat) pada awal tahun 2006. Pengambilan contoh harga upah di Kabupaten Bekasi ini didasarkan pada letak geografis daerah ini yang dekat dengan DKI Jakarta, karena DKI Jakarta merupakan barometer perekonomian
lndonesia. 80
griyakreasi
x
.
x
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
TABEL 14 HARGA SATUAN UPAH DI KABUPATEN BEKASI, JAWA BARAT, AWALTAHUN 2006 Upah {Rploranglhari}
'Ut'aian
3.
Pekerja
30.000,00
Mandor
55.000,00
Tukang kayu
40.000,00
Kepala tukang
45.000,00
Tukang besi beton
40.000,00
Kepala tukang besi
45.000,00
Tukang batu
40.000,00
Kepala tukang batu
45.000,00
Tukang cal
35.000,00
Tukang pelitur
35.000.00
Operator alat pengaduk beton (mesin molen)
40.000,00
Pembantu operator
35.000,00
Supir truk
40.000,00
Penjaga malam
35.000,00
Harga satuan beton Adapun harga beton per m3 dengan klasifikasi K-175 sebagai berikut.
:
Bahan
-
Semen 6,8 sak Pasir
a
Rp 35.000,00
beton 0,6 m3 a Rp 90.000,00
Kerikil 0,75 m3 a Rp '100.000,00 Jumlah
Upah
: -
Pekerja 5 orang 6r Rp 30.000,00 Kepala tukang 0,1 orang @ Rp 45.000,00
Tukang batu 3 orang @ Rp 40.000,00 Mandor 0,01 orang @ Rp 55.000,00 Jumlah
4.
- Rp - Rp = Rp - Rp - Rp - Rp - Rp = Rp - Rp
238.000,00 54.000,00 75.ooo,oo 367.000,00 150.000,00
4.s00,00 120.000,00 55o,oo
275.0s0,00
Harga satuan baja Harga satuan baja per m3 beton dengan berat jenis baja 7.850 kglm3 {lihat PMI 1970)sebagai
berikut.
* * x x * x
Pelat = 1,5o/o = 1,5 x 7.850 = Kolom = 1,50/o = 1,5 x 7.850 = Sloof = 1,50/o = 1,5 x 7.850 = Balok = 2o/o = 2 x7.850 = Tangga = 2o/o = 2x7.850 = Fondasi = 2o/o = 2x7.850 =
117,75 kglm3 beton 117,75 kg/m3 beton 117,75 kg/m3 beton
kg/m3 beton kglm3 beton 157 kglm3 beton 157 157
Keterangan:
1)
Prosentase berat baja per m3 adalah taksiran dengan pendekatan empiris (pendekatan pada keadaan sebenarnya), yaitu untuk pelat, kolom, dan sloof = 1,50lo x berat jenis baja.
*
qriyakreasi
81
a)
-
-
Dipasang besi pada pelat @ 8 mm 12,5 dan O 8 mm 15 dengan tebal pelat 10 cm. Artinya, besi 8 mm dipasang setiap jarak 12,5 cm ke arah panjang dan ke arah lebar. Sementara untuk pelat tebal 10 cm diambil besi O 8 mm dengan jarak l5 cm. Diperlukan besi O 8 mm - 15 per mi (ke arah x dan ke arah y) Berat 1 m1 baja O 8 mm = isi x berat jenis baja
* *
= 0,25 x 3,14 x 0,0082 x 1 x 7.850 = 0,394 kg b) Untuk pasang besi arah x dan arah y pada jarak 15 cm per m1 = 8
x2=
16 m besi per m2
beton
c)
Untuk per m3 beton, tebal pelat 10 cm = 10 x 16 meter ='l 60 m x0,394 = 63,04 k9. Sementara pada tumpuan dipasang tulangan rangkap, yaitu 50olo x63,04 = 31 ,52 kg sehingga jumlahnya menjadi 63,04k9 + 31,5 kg =94,54 kg. Untuk bengkokan diperlukan l0% x 94,54kg=9,54kg sehingga jumlahnya menjadi 94,5k9 +9,5 kg = 104 kg.Berat besiper m3 b"ton =104/7.850x 100% =1,33o/o.
d)
Kolom ukuran 20 cm x 20 cm dengan tinggi 3 m dipasang besi 4 O 12. Berat 1 ml baja 12 mm = isi x berat jenis baja = 0,25 x 3,14 x 0,01 22 x 1 x 7.850 = 0,887 kg Pada kolom untuk ruangan dapur dengan tinggi 3 m dipasang besi 4 O 1 2 mm Berat besi untuk 1 balokper rn3 beton = 4x3x 0,887 = 1o,64kg /0,12 m3
Berat besi Q 12 per m3 beton = 1/0,12 x 10,64 Berat ring O 6mmpe,
,3
88,67 kg/m3
=
beton = 3Oo/ox88,67 =26,60kg/m3
Jumlah besi = 1 15,27 kglm3 Bengkokan besi= l0olo x115,27 = 11,53 kglm3 sehingga jumlahnya =126,8kg/m3 Berat besi per m3 beton = 126,817.850 x 1000/o = 1,620/o
e)
S/oof ukuran 20 cm x 30 cm dengan panjang 4 m dipasang besi pada balok6 @ 12
Berat 1 ,1
brj.
@ 12
mm = isix berat jenis baja = 0,25 x 3,14x0,0122x
1
x 7.850 = 0,887 kg
A Q mm dengan panjang balok 4 meter. Berat besi untuk 1 balok per 13 b"ton = 6x4x 0,887 =21,29kg/0,24 m3 Pada s/oof dipasang besi 6
Berat besi
ADper
Berat ring O
m3 b"ton --110,24x21,29= 88,71 kg/m3
6 mmp",
*3
beton =
3Oo/o
x
88,7 1
=
26,61 kgl m3
lumlah besi = 1 15,32 kg/m3 Bengkokan besi = 100/o x 1 1 5,32 = 1 1,53 kg/m3 sehingga jumlahnya = 126,85 kg/m3 Berat besi per m3 beton = 126,85/1 .250 x lOOo/o = 1,620/o
f) 2)
Prosentase rata-rata untuk pelat, kolom, dan
sloof
= (1,33 + 1,62 + 1,62)0/o :3 = 1,50/o x berat jenis baja
Untuk balok, tangga, dan fondasi prosentasenya=2o/o x beratjenis baja. Balok ukuran 15 cm x 30 cm dengan panjang 2,5 m untuk ruangan dapur dipasang besi
a)
padabalok6A12. Berat I ml baja A D mm = isi x berat jenis baja = 0,5 x3,14x0,0122 x
82
1
. x 7.850 = 0,887 kg
Pada balok untuk ruangan dapur dipasang besi 6 O 12 mm dengan panjang balok 2,5 m Berat besi untuk 1 balok per m3 b"ton = 6x2,5x0,887 = 13,3i kg/0,11 m3
Berat besi O12per 13 b"ton =1/0,11 x 13,31 = 121 kg/m3Berat ring A 6 mm p", *3 beton = 3Oo/o x 121 = 36,3 kg/m3 Jumlah besi = 157,30 kg/m3 Bengkokan besi(2 x bengkokan) =1Oo/0x157,3= 15,73 kg/m3 Jumlah besi = 1Z: kg/ m3 Berat besi pe, m3 beton = 173/7 .850 x I000/o = 2,200/o
dengan panjang 4 m dipasang besi pada balok6a 12 Berat 1 m1 bala @ 12 mm= isi x beratjenis baja = 0,25 x3,14 xO,O122x 1 x 7.850 = 0,887 k9 Pada balok dipasang besi 6 O 12 mm dengan panjang balok 4 m Berat besi untuk 1 balok per m3 beton = 6 x 4x 0,887 = 21,29 kglO,24 m3 Berat besi A D perrn3 beton = 1/0,24 x21,29= 88,71 kglm3, Berat ring @ 6 mm pe, m3 beton = 3Oo/ox88,71 = 26,61 kglm3
b) Balok ukuran 20 x 30 cm
Jumlah besi = 1 15,32 kg/m3 Bengkokan besi = 10% x 1 15,32 = 1 1,53 kg/m3 sehingga jumlahnya Berat besi pet m3 beton = 126,8517.850 x I000/o = 1,620/o Rata-rata berat besi pet m3 beton = (1 ,620/o + 2,20o/o) :2 = 1 ,91o/o c)
=
126,85 kglm3
Tangga ukuran tebal pelat l 2 cm dan lebar tangga 70 cm dipakai besi O 12 per meter panjang, sedangkan lebar tangga dihitung per meter lebar. Berat 1 m1 besi @ 12 mm = isi x berat jenis baja = 0,25 x 3,14x0,0122x 1 x 7.850 = 0,887 kg Pada tangga dipasang besi 7 A I 2 mm dengan panjang tangga 2,12 m
-
15 dihitung
Tulangan rangkap dipasang besi pada pelat tangga 7 A Qx2= 14@ 12 Berat besi untuk 1 balok per m3 beton = 14x2,12x 0,887 =26,32kgl0,25 m3 Berat besi
A .2per rn3 b"ton = 110,25x26,32=
105,28 kg/m3-
Berat ring @ 6mmpe, m3 beton = 30% x 105,28 = 31,58 kglm3 Jumlah besi = I36,86 kglm3 ,136,86 Bengkokan besi = I0olo x = i3,70 kg/m3 sehingga jumlahnya = 150,56 kg/m3 Berat besip"r rn3 beton = 150,56/7.850x 100% =1,620/o Rata-rata berat besi pet m3 beton = (1 ,620/o + 2,20o/o) :2 = 1 ,920/o
d)
Fondasi ukuran luas telapak 40 cm x 40 cm dengan tebal pelat 15 cm dan tinggi rib 30 cm. Volume fondasi = 0,4 x0,4 x (0,1 5 + 0,075) = 0,036 m3 Dipakai besi @ 12- 5 dan A I - 5 Berat 1 ml besi O 12 mm = isi x berat jenis baja =0,25x3,14x0,0122 x 1 x 7'850 = 0,887 kg Pada fondasi dipasang besi 7 @ 12 mm dengan panjang tangga 2'12 m Tulangan rangkap dipasang besi pada pelat tangga 7 A 12x2= 144 12 Berat besi untuk 1 balok per ,3 b"ton = 5,4 x0,887 = 4,79 kg10,036 m3
83
Berat besi @ 12 per
13 b.ton =
110,036 x26,32
Tulangan bagi O8 mm per m3 beton = Jumlah besi= 1 59,72kg/m3
2Oo/o
x
1
= 133,10 kglm3 47,1
I = 26,62 kg/ m3
Bengkokan besi= l0o/o x159,72= 16 kg/m3 sehingga jumlahnya =l75,72kglm3 Berat besi p", .3 beton = 175,72/7.850 x'lOOo/o = 2,24o/o Rata-rata berat besi per m3 beton = (1,91 + 1 ,92 + 2,24) ;3 = 2,02 = 2o/o Untuk proyek berskala besar, prosentase berat baja per *3 beton diambil masing-masing prosentase atau tidak diambil prosentase rata-rata seperti pada perencanaan rumah sederhana.
3)
Kebutuhan baja per m3 beton untuk pelat, kolom, dan sloofsebanyak 117,75 kg/m3 beton. Bila harga baja per kg adalah Rp 5.000,00 maka biaya baja per m3 beton adalah 117,75kgx Rp 5.000,00 = Rp 588.750,00.
Sementara kebutuhan baja per *3 b"ton untuk balok, tangga, dan fondasi = 157 kg/m3 beton. Dengan demikian, biaya baja per m3 beton = Rp 785.000,00. Rp 120.000,00 Upah per m3 beton : - Pekerja 4 orang @ Rp 30.000,00 45.000,00 Kepala tukang 1 orang 6l Rp 45.000,00 =
-
5)
Rp - Tukang besi 3 orang @ Rp 40.000,00 = Rp 120.000,00 - Mandor 0,21 orang @ Rp 55.000,00 = Rp 11.550,00 Jumlah - Rp 296.550,00
5.
Biaya satuan bekisting
Untuk bekisting ini digunakan papan dengan lebar I m, panjang 1 m, dan tebal 2 cm sehingga diperoleh volume kayu 0,02 m3/m2 bekisting. Bekisting ditaksir I m3 beton untuk kebutuhkan 10 m2 bekisting. Dengan faktor koreksi = 2 dan adanya kayu-kayu penyangga maka 1 m3 buton membutuhkan kayu papan sebanyak 10 x 0,02 x2 = 0,4 m3. Berikut anggaran biaya bekisting p", ,2. Kayu papan 0,4 r"n3 6 np 1.500.000,00 600.000,00 Bahan
:-
Jumlah Upah
: -
Pekerja 0,2 orang @ Rp 30.000,00 Kepala tukang 0,05 orang @ Rp 45.000,00
Tukang kayu 0,4 orang @ Rp 40.000,00 Mandor 0,1 orang @ Rp 55.000,00 Tukang bongkar cetakan 0,31 orang 6r Rp Jumlah
per
Rp Rp 20.000,00 Rp 620.000,00 Rp 6.000,00 Rp 2.250,00 Rp 16.000,00 Rp 5.s00,00 5.000,00 = Rp 4.650,00 = Rp 34.400,00 -
Paku 2 k9 O Rp 10.000,00
1
Oleh karena untuk 1 m3 beton membutuhkan 10 m2 bekisting maka jumlah biaya bekisiting beton = 10 x Rp 34.400,00 = Rp 344.000,00. Dengan demikian, harga pelat, kolom, dan s/oof
,3
per m3 beton = Rp 360.200,00 + Rp 234,500,00 + Rp 667.500,00 + Rp 296.550,00 + Rp 588.750,00 + Rp 344.000,00 = Rp 2.491.500,00. Sementara harga balok, tangga, dan fondasi per, rn3 beton = Bp 360.200,00 + Rp 234.500,00 + 667.500,00 + Rp 296.550,00 + Rp 616.000,00 + Rp 344.000,00 = Rp 2.518.750,00. Upah bjlm3 untuk balok, fondasi, dan tangga =2! vRp. 296.550,00 = Rp.395.40oO0. 1,50/o
E4
6. .
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Rencana anggaran biaya (RAB) didasarkan atas analisis BOW (begrooting over r,verk: Belanda). artinya biaya borongan untuk melak sanakan suatu pekerjaan bangunan yang di dalamnya tercantum upah untuk pekerja dan harga bahan bangunan atau material yang telah disesuaikan BOW
sehingga harga satuan upah untuk pekerjaan besi dibuat dalam satuan baja/m3 beton (umumnya satuan upah dalam kglm3 beton). Dalam buku ini, satuan berat baja telah dikalikan dengan berat jenis baja (z.aso kglm3). Adapun RAB untuk pengembangan rumah berupa dapur dan tempat jemur tampak dalam tabel berikut. TABEL 15 RENCANA ANGGARAN BIAYA Uraian Pekerlaan
L
Yolume
Harga Satuan {Rp}
m2
15,00
2.000,00
30.000,00
m2
15,00
3.000,00
45.000,00
Satuan
1. Pembersihan lapangan
2. Pengukuran 3. Pasang bouwplank
m2
Papan2120x4m
0,20
1.500.000,00
300.000,00
m3
0,20
1.500.000,00
300.000,00
Selang/waferpass
m
20,00
1.000.00
20.000.00
Paku 1-3"
kg
1,00
10.000,00
10.000,00
Cat
kg
1,00
25.000,00
25.000,00
m2
15,00
5.000,00
Kaso4/6x4m
Upah
Subtotal
ll.
Tolat tlarga {Rp}
Pekerjaan Persiapan
75.000,00 805.000,00
I
Pekerjaan Tanah
1. Pondasi
m3
1,63
20.000,00
2.
m3
0,78
10.000.00
7.800,00
m3
0,49
10.000,00
4.900,00
Bahan
m3
0,63
80.000,00
50.000,00
Upah
m2
12,50
6.000,00
Sloof
3. Timbun kembali dan dipadatkan (30% x galian
52.600,00
4. Urugan pasir lantai (tebal 5 cm)
Subtotal ll
lll.
75.000,00 170.300,00
Pekerjaan Beton
1. Fondasi
m3
0,19
360.200.00
Tangga
m3
0.27
360.200,00
97.254,00
Kolom
m3
0,18
360.200,00
64.836,00
68.438,00
Upah
m3
0,64
234.500,00
150.549,00
Besi @ 12
btg
10,00
53.300,00
533.000,00
Besi Z
btg
14,00
23.700,00
331.800,00
kg
2,00
8.000,00
16.000,00
bj/me
0,64
395.400.00
253.056,00
B
Kawat beton Upah
Pengembangan
Rumah ke Arah Belakang
x
*
griyakreasi
85
Lanjutan Tabel 15
Ureiar Pekeriaan Bekisting:
Satuan
VoIume
flarga $atusn {Rp}
Total Harga {Rp}
m3 m3
0,10
1.500.000,00
150.000,00
kaso4/6x4m
m3
0,10
1.500.000,00
150.000.00
paku 1 -4" upafi
kg
1,00
8.000,00
8.000,00
rP
s,42
30.650,$S
1S6.113,$$
m3
0,78
360.200,00
m3
0,78
234.500.00
182.910,00
btg
8,00
53.300,00
426.400,00
Besi O 6
btg
8,00
13.300,00
106.400,00
Kawat beton
kg
2,00
10.000.00
20.000,00
bj/ms
0,78
255.500,00
199.290,00
papan2120x4m
2.019.706,00
Jumlah
2.
S/oof (20/30)
Upah
A
Besi
12
Upah
280.956,00
Bekisting:
papan2120x4m
m3
0,10
1.200.000,00
120.000,00
kaso4/6x4m
m3
0,10
1.500.000,00
150.000,00
paku 1 -4"
kg
2,00
8.000,00
16.000,00
upah
m2
7,80
30.650,00
239.070,00
m3
0,48
360.200.00
m3
0,48
234.500,00
btg
6,00
49.000,00
294.000,00
Besi O 6
btg
6,00
13.300,00
79.800,00
Kawat beton
kg
3,00
10.000.00
30.00,00
bj/ms
0,48
255.500,00
122.640.00
papan2120x4m
m3
0,1 0
1.500.000,00
150.000,00
kaso4/6x4m
m3
0,10
1.500.000,00
150.000,00
paku 1 -4"
kg
1,00
8.000,00
8.000,00
upah
m2
4,80
30.650,00
147.120,00
Jumlah
3.
1.741 .026.00
Kolom (20120)
Upah
A
Besi
12
Upah
'172.896,00 112.560,00
Bekisting:
Jumlah
4. Balok a. Balok melintang (15/30) -
1
mr
upah
0,27
360.200,00
97.254,00
0,27
234.500,00
63.315,00
btg
4,00
53.300,00
213.200.00
-besiZ6
btg
4,00
13.300,00
53.200,00
- kawat beton - upah - bekisting:
kg
2,40
10.000,00
20.000,00
bj/m3
0,27
296.550,00
80.068,50
mr
0,10
1.500.000,00
150.000,00
m3
0,10
1.s00.000,00
150.000,00
kg
2,00
8.000,00
16.000,00
m2
2,70
30.650,00
82.755p0
besi @ 12
. papan 2120 x 4 m .kaso4/6x4m . paku 1-4"
- upah
925.792.50
Jumlah
86
griyakreasi
x
.267.016,00
x
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
Lanjutan Tabel 15 Satuan
llrahih Pekedaan
b. -
.Ichl.ltqSq.tfip.l
Volume
Balok memanjang (20/30)
m3
0,58
360.200,00
207.475,20
upah
mJ
0.58
234.500,00
135.072,00
btg
5,00
53.300,00
266.500,00
-besiZ6
btg
7,00
13.300,00
93.1 00,00
- kawat beton
kg
3,00
10.000,00
30.000,00
bj/me
0,58
296.550,00
171 .999,00
m3
0,10
1.500.000,00
150.000,00
m3
0,1 0
1.500.000,00
150.000,00
besi @ 12
-
upah
- bekisting:
.
papan 2l20x4m
- kaso 4/6 x 4m - paku 1-4"
kg
1,00
10.000,00
10.000,00
m2
7,68
30.650,00
235.392,00
c. Lisplank
m3
0,08
360.200,00
- upah
.
upah
1.449.538,00
Jumlah
27.015,00
m3
0,08
234.500,00
17.587,50
-besi O8 -besi O6
btg
1,00
23.700,00
23.700,00
btg
1,00
13.300,00
13.300,00
- kawat beton
kg
0,20
10.000.00
2.000,00
- upah
bj/m3
0,08
255.500,00
'19.162,50
mJ
0,06
1.500.000,00
90.000,00
m3
0,02
1.500.000,00
30.000,00
kg
1,00
10.000,00
10.000,00
m2
0,75
30.650,00
- bekisting-.
'
papan 2120 x 4 m
-kaso4/6x4m " paku
1-4"
- upah
5.
22.987,50 255.752,50
Jumlah
Lantai beton (tebal 10 cm)
m3
1,20
360.200.00
432.240.00
Upah
m3
1,20
234.500,00
281.400,00
Besi O 8
btg
30,00
23.700,00
711 .000,00
Kawat beton
kg
5,00
10.000,00
50.000,00
bj/ms
1,20
255.500,00
306.600,00
papan2120x4m
m3
0.30
1.500.000,00
450.000,00
kaso4/6x4m
m3
0,20
1.500.000,00
300.000,00
paku 1-4"
kg
5,00
'10.000,00
50.000,00
upah
m2
12,00
30.650,00
367.800,00
Upah
Bekisting:
2.949.040,00
Jumlah
Pengembangan
RumahkeArah Belakang
x
:,
-.,.:,r
r'.,
:
a7
Lanjutan Tabel 15 .5atriEft
6.
Tangga (tebal 12 cm)
volutne
53
0,73
360.200,00
262.946,00
Upah
mJ
0,73
234.500,00
171.185,00
Besi A 12
btg
6,00
53.300,00
319.800,00
Besi O
btg
10,00
23.700,00
237.000,00
kg
3,00
B
Kawat beton Upah baja
bjim:
10.000,00
30.000,00
255,500,00
'186.515,00
Bekisting Papan 2120x 4 m
m3
0,10
'1.500.000,00
1s0.000,00
Kaso4/6x4m
m3
0,08
1.500,000,00
120.000,00
Paku 1-4"
kg
2,00
8.000,00
16.000,00
Upah
m2
7,30
30.650,00
223.745,00
Jumlah
1
lV.
Pasangan bala (22 m2\
. 2. 3. 4. '1
Batu bata
bh
1.540,00
250,00
385.000,00
Semen
zak
4,00
35.000,00
140.000,00
Pasir
m3
0,70
80.000,00
56.320,00
Upah
m2
22,00
7.000,00
Subtotal lV
V.
Kusen + daun pintu dan jendela bh
1,00
300.000,00
300.000,00
bh
1,00
400.000,00
400.000,00
bh
2,00
100.000,00
200.000.00
bh
6,00
15.000,00
90.000,00
bh
1,00
100.000,00
100.000,00
Subtotal V
1.090.000,00
Plumbing
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Plpa PVC 3" x 4
m
btg
3,00
40.000,00
120.000,00 15.000,00
Shoch 3"
bh
3,00
5.000,00
Knie 3"
bh
3,00
5.000,00
15.000,00
Pipa PVC 0,5" x 4 m
btg
6,00
15 000,00
90.000,00
Shoch 0,5"
bh
12 00
2.000,00
24.000,00
Knle 0.5"
bh
10,00
2.000.00
20.000,00
Kran air
bh
2,00
10.000,00
20.000,00
Sea/ pipa
roll
2,00
5.000,00
10.000,00
Lem pipa
bh
2,00
5.000,00
10.000,00
m1
12,00
5.000,00
60.000,00
10. Upah Subtotal Vl
88
154.000.00 735.320.00
1. Kusen kayu kamper gendong 2. Daun pintu + daun jendela a. Pintu panel b. Daun jendela 3. G/ass b/ock 4. Upah pasang kusen Vl.
.717 .191 ,00
'12.325.061,50
Subtotal lll
384.000,00
Lanjutan Tabel 15
Situafi
Vll.
Volume
Harga $atqan,(fiP)
lnstalasi Listrik (2 titik lampu)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Saklar
bh
2,00
10.000,00
20.000,00
Stop kontak
bh
2,00
10.000,00
20.000.00
Terminal
bh
4,00
4.000,00
16.000,00
Mangkok
bh
2,00
3.000,00
6.000.00
Gantungan lampu
bh
2,00
5.000,00
10.000,00
Pipa kabel 0,5" x 4m
btg
10,00
5.000,00
50.000.00
Kabel listik 50 m
rol
1,00
100.000.00
100"000,00
Upah
ttk
2,00
50.000.00
Subtotal Vll VIII
Tcal tiarga,(Rp)
100.000,00
222.000,00
Finishing
1.
2.
3. 4. 5.
Plester + acian
m2
22,00
semen
zak
6,00
35.000.00
210.000,00
pasrr
m3
'1
,10
90.000,00
99.000,00
upah
m2
22.00
12.000,00
264.000,00
Lantai keramik
m2
keramik KW2 (30x 30)
m2
12.00
30.000,00
360 000,00
semen
zak
2,00
40.000.00
80.000,00
pasrr
m3
0,36
80.000,00
28.800,00
upah
m2
12,00
10.000.00
120.000,00
Sandaran tangga
m1
5,00
50.000,00
250.000,00
Sandaran teras
m'l
9,00
50.000,00
450.000,00
Cat kayu
kg
2,00
25.000,00
50.000,00
kg
1.00
25.000,00
25.000,00
Cat tembok
galon
2,00
125,000,00
250.000,00
Kaca 3 mm
m2
1,00
30.000.00
30.000,00
bh
1,00
20.000,00
20.000,00
set
1.00
10.000.00
10.000,00
6. Cat besi
7. 8. 9. 1
Kunci + pegangan pintu
0. Engsel
Subtotal VIll
2.246.800,00 17.978.481 ,50
Total
Biaya tak terduga
'10%
1.797.848,15
Total Biaya
19.776.329,65
Catatan: dibulatkan Rp 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah)
Pengembangan
Rumah ke Arah Belakang
*
:.
r,
,
'
.
x
griyakreasi
89
TABEL.16 RENCANA ANGGARAN BIAYA UTAMA
Satusr
Volume
Harga S{tuan (Rp)
Total Harga (Rp)
l. Pekerjaan Persiapan m2
15,00
2.000,00
30.000,00
2. Pengukuran
m2
15,00
3.000.00
45.000,00
3. Pasang bouwplank
m2
a. Bahan: - Papan 2120 x4 m
mJ
0,20
1.500.000,00
300.000,00
m3
0,20
1 500.000.00
300.000,00 20.000,00
'1
. Pebersihan lapangan
u
-Kaso4/6x4m - Selang/waterpass
m
20,00
1.000,00
- Paku '1-3"
kg
10.000,00
12.000,00
- Cal
kg
2,00 't,00
25.000,00
25.000,00
m2
15,00
5.000,00
b. Upah
75.000,00
Subtotal ll. Pekerjaan Tanah
807.000,00
I
1. Pondasi
m3
1,63
20.000,00
32.600,00
2. Sloof
mu
e
0.78
30.000,00
23.400,00
3. Timbun kembali dan dipadatkan 30% galian
mJ
0,49
30.000,00
14.700,00
50.000,00
4. Urugan pasir lantai (tebal 5 cm) a. Bahan
m3
0,63
80.000,00
b. Upah
m2
12,50
6.000,00
75.000,00
Subtotal ll
195.700,00
lll. Pekerjaan Beton
m3
4,75
1. Semen
zaK
32,00
40.000,00
1.280.000,00
90.000,00
240.000,00
00.000,00
360.000,00
2. Pasir beton
m3
3,00
3. Kerikil/split
m3
4,00
4. Besi
1
btg
40,00
53.300,00
2.132.000,00
8
btg
52,00
23.700,00
1.232.400,00
6. Besi O 6
bts
40,00
13.300.00
532.000,00
7. Kawat beton
kg
20,00
8.000,00
140.000,00
@ 12
5. Besi Z
8. Bekisting a. Bahan: - papan2120
x4
m3
1,00
1.500.000.00
1.500.000,00
-kaso4/6x4m
a mJ
0,80
1.500.000,00
'1
- paku 1-4"
kg
15,00
10.000,00
m
.200.000.00 150.000,00
Subtotal lll
8 766.400,00 3.903.498.60
Upah Jumlah
12.669.898,60
Total harga
13.672.598,60
Catatan: - Dibulatkan Rp 13.700.000,00 (tiga belas juta tujuh ratus ribu rupiah) - Mutu beton K175 - Perbandingan bahan per m3 beton = 6,80 sak semen : 0,6 m3 pasir : 0,75 m3 kerikil - 1 sak semen = 50 kg
- KS = Krakatau Steel - Disesuaikan dengan harga pasar 90
griyakreasix' i r
!:'],rrr ri
di daerah masing-masing
,,,,.
,,,
*
PengembanganRumahkeArahBelakang
F.
Gambar-gambarRancanganPengembanganRumah 'ke Arah Belakang
Untuk memperjelas pembahasan tentang pengembangan rumah ke arah belakang ini, berikut disajikan gambar-gambar rancangan yang akan mendukung pengembangan rumah'
Denah lantai bawah (dapur)
I
2
F<_
400
-_--___#
[^
1 250
I K_
4oo_______,>]<,
Denah lantai atas
T 300
I
70
t
150
<>1 -----rl
Tampak muka
,,,1 ,,Lrir,,i
*
griyakreasi
{
i B
2
Denah pembesian lantai ataP
-4oo
Potongan 1 -
1
<-ao-){
92
il,rr rlil,:ir
li.ii:rj!:,:l
x
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
Potongan 2
-
Potongan 3
-
2
K-40-> -l
K-+o){
-250
T -t 20 I
_I
PengembanganRUmahkeAfahBelakangX :-r,.,:..,r..:r.,r
t:r'::.i:r::::.
3
l::,: :i:.:r:i,.r':ii'l.r:re griyakfeaSi
93
_T 10
-f 20
Por.
s l--,
Potongan 4
_l
-4
--J
I 30
I a6-14
L:oJ
+0.00
80
r40J
l*_ r, _-f--
l-.1
94
qriyakreasi
*
F-40--t
r_40-'1 r so
zo
--{-
:'i,;i:,i::r:.,:' ,,'i:,,:,,:,.i.:.:;i r :' ii.:
-l--
r so
----*1
Pembesian tangga a
:
. *
PengembanganRumahkeArahBelakang
r_*--t
l*-,,
Pembesian
fondasi tangga
b1215+q8-15 RIB
B
ffi
RrB a12-15+oB-15
c
f
012-15+0815 12
RB 2a12+2AB D
RlB2o12+2ag 208-14
r40--1
I
3.10
Tampak atas pembesian fondasi tangga
* -----{
Potongan A-A
Penqembangan
Rumah ke Arah Belakang
x
x
griyakreasi
95
I
l--* -t--iso +-zzo
------,
TT 140 I-L
IT rl
'9 _rl
I
J
,i I
l-
-1-i i-
uo
*l
Denah fondasi
Tampak atas pembesian fondasi
_T
J Tulangan Rib potongan A-A
96
griyakreasi* t''|
-
r..rrrrrr'l
Tulangan Rib potongan B-8, C-C, dan D-D
x
Pengembangan Rumah ke Arah Belakang
6
rffi o
8-20
B-10
"l
c*-
f--
--t
"''--F-'r I
-*+
Tulangan pelat potongan A-A
20
12
f-- {I
+t
30
,,---:_-I-1.,
Tulangan pelat potongan B-Bt C-Cr dan D-D
4,,
-t
TT__\I zal \ J
,,,,,,P{,
]--"+
I
FI
--l
-*t
Tulangan Rib potongan B-B
Tulangan Rib potongan A-A
l--"+ Tulangan pelat potongan Tulangan pelat potongan A-A
i
B-B, C-C, dan D-D
Bab 4
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
pembahasan awal sudah dijelaskan bahwa pengembangan rumah di kebanyakan perumahan dapat dilakukan ke arah belakang maupun ke samping. Pengembangan ke arah belakang sudah dijelaskan pada Bab 3. Di bab ini akan dibahas mengenai pengembangan rumah ke arah samping. Pengembangan ini dapat dilakukan bila di bagian samping rumah terdapat lahan kosong. Pengembangan arah samping pada pembahasan ini berupa konstruksi beton bertingkat dengan penambahan ruangan bawah untuk garasi dan ruangan atas untuk kamar tidur dan ruang kerja.
6ada
l-
Ukuran pengembangan ruangan ke samping adalah panjang 6 m, lebar 4 m, dan tinggi keseluruhan 7,5 m (3 m ruangan bawah,3 m ruangan atas, dan 1,5 atap).
Sebelum dihitung konstruksi betonnya, dibutuhkan analisis tentang beban-beban yang bekerja pada konstruksinya. Seperti pada pengembangan ke arah belakang, analisis ini menggudengan beban beton (o6) nakan metode Cross. Pada pembebanan tetap, mutu betonnya (ou) r.+OO kglcm2.sementara berat baja beban 60kglcm2 dan n, = 24 serta mutu baja U24 dengan jenis beton 2.400 kg/m,.
\lS
Ukuran:
x.
* x * *
balok melintang =20140 cm balok memanjang = 20130 cm
kolom =20/30 cm tebal Pelat (t) = 10 cm lisplank = 6/50 cm
Fondasi pelat setempat: ukuran pelat = 60 cm x 60 cm tebal pelat = 20 cm
* x * * * 98
Rib = 20130 cm
otanah = 4kglcm2
kedalaman=1m
griyakreasi
*
irir'11lli1:ilrrrij
{f1ri,t,,1'tl
1;t;i.11
1i:rr1l i'i'r.rriiiiir'l:'ii'i1
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
F
f
0,80
|
a
00 --------}|
iRi
"Y A I
3,00
Tampak Samping
I
rtlI
"t '.1 I
3,00
lai
I
.Y 0,80
A I
I
,6
v 'A
4,oo
_Ll __>l
Tampak Depan
Tampak Atas
A.
k_
Perhitungan Pelat Untuk perhitungan ini, diperlukan beberapa asumsi yang berhubungan dengan konstruksi
pelat, yaitu sebagai berikut. Tebal pelat (t) = 10 cm
*
{<
* * 8
Berat sendiri Pelat = 0,10 x
x2,4=O,24Ol/m1
Berat penutup aspal/ubin + adukan dengan tebal adukan 2 cm = {2x(21 +24)} =
t/r1
(dari PMI 1970) Berat total pelat (q) = 0,498 t/m1
o,ogo
{<
I
Beban hidup pada pelat (beban hidup untuk lantai)= 0,150 t/tn1 (dari PMI 1970) Berat sendiri plafond = 0,018 t/m1 (dari PMI 1970)
1.
Pelat tipe A
Untuk perhitungan pelat ini, perlu diperhatikan skema berikut dengan beban-beban yang terjepit elastis pada keempat sisinya. Dari tabel PBI 1971 didapat
Arahx -----> Ml* = -Mt*=0,051 xqxl*2
=
Arah
y ---> Mty
lx = 3,00
0,051 x0,498x32 =0,229 lm -Mty 0,038 x qx l*2
= 0,038 x0,498 x 32 = 0,170 tm ly = 4,00
lrr,:.,: ::::.rj. i -lr.::rrit
*l I:
ly/lx=4/3=1,33
r,i
:i;!i :r',:1
*
gfiyakreaSi
99
Pembesian Dari pembebanan pelat, dapat dihitung pula kebutuhan besi untuk pelat tersebut. Pembesian pelat dihitung dalam satuan meter panjang (m1). Adapun perhitungannya sebagai berikut. Pembesian arah
x
Ml* = -Mt* = 0,229 tm = 229 kgm h =ht-d (minimumd=2cm)
=10-1/1 0ht='l 0-2=8cm
6a
1.400
oo =nfr=zcr6o=o'972 8
=\ /lu*zm V
=4'u4
t,oo x 1.400
Dengan ca = 4,04 dan 6 = 0 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat
Q =2,257 > Qo=0,972 l00xnxrrl=6,800 A =rrlxbxh
=#h
x 100x 8=2,27 cm2
Dari PBI 1971 disebutkan tulangan minimum pelat adalah
A =0,25o/oxbxhl = 0,25o/ox 100 x 10 = 2,5 cm2 (pakai tulangan O 8) Luas penampang tulangan
A
=1/cx n x d2
=1/+x3,14x 0,82 = 0,502 cm2 Dengan hasil tersebut, gunakan tulangan 8 O 8 atau O 8 - 12,5. Pembesion orah
y
Mly = -Mty = O,17O tm =
2,
,l70
kgm (pakai tulangan A 8 - 15)
Pelat tipe B Pelat tipe B ini terjepit elastis pada ketiga sisinya seper-
ti tampak pada skema di samping. Dari tabel didapat Arah x .......>
Arahv
M;*
----> M1,
r ;k;
lx = o'80
3;XJlij,lJ{0,0,,,,, lv = 4'oo
r ;H;:ffXll|1o,oou,,
lyllx= 4/0,8 = 5
-Mty = o,o56xqxl*2
= 0,056 x 0,498 X 0,82 = 0,0'18 tm 100
griyakreasi
x
x
Pengembangan
Rumah ke Arah Samping
Pembesian Arah x
Ml,
Arah y
Mty
=-Mtx =0,017 tm = 17 kgm Oleh karena nilai M kecil maka pembesian disamakan dengan pelat tipe A, yaitu pakai tulangan A 8 - 12,5. =0,006 |m=6kgm Oleh karena nilai M kecil maka pembesian disamakan dengan pelat tipe A, yaitu
pakaitulanganAS-12,5.
-Mty
0,018 tm = 18 kgm Oleh karena nilai M kecil maka pembesian disamakan dengan pelat tipe A, yaitu pakai tulanga n @ 8 12,5.
-
B.
Perhitungan Tangga
Tinggi bordes = 1 50 cm
I 150
ts_
rao
____)'!_
ao _)']
I
Lebar injakan (antrede) = 30 cm
Tinggi injakan (optrede) = 25 cm Jumlah anak tangga = 180/30 = 6 buah
0 = arc tg 1 50/1 80 = 39,8050 sin q, = 0,64 cos
tg
A=
u,
0,77
= 0,83
Tangga. Perlu dihitung konstruksinya agar menjadi kuat
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
x
*
griyakreasi
101
Tinggi ekuivalen (t) diperoleh dari rumus berikut. 180/cos
cx,
xt = 0,5 x bx h x 6 0,5xbxhx6xcosq, 180
=***#*
=9'6cm
Pembebanan Lontai bordes (tebal pelat = 12 cm) *< Berat sendiri pelat = 0,12 x 0,80 x
r. *
Beban hidup = 0,8 x
2.400
300
Pelat don anak tangga Berat sendiri pelat = 0,12 x 0,8 x2.4OOx 1/cos
*, * *. x
= = = q1 =
2cm=2x(21+24)x0,8
Lapisan penutup sementebal
230 kg/m1
72kg/m1 240 kg/m1 542kg/m1
299kglml
cx
Berat anak tangga = 0,96 x 0,8 x 2.400 Lapisan penutup semen tebal 2 cm = 2 x (21 + 24) x 0,8
184 kg/m1
Beban hidup = 0,8 x 300
24Okg/m1
78 kg/m1
q2
=
801 kg/ml
Momen Primer (Mo) MoCB =
MoBA =
- MBC = 1/1 z 911= I /lzx 542 x0,82 = 29 kgm - MRs = tltz ql2 = /12x 801 x 1,82 = 216kgm 1
Koefi si en d i stri b u si
( 1t)
lbordes =1112x80 x 123 = 1l'520 cm4 li-Sg, = 1 112 x80 x 123 = 1 1'520 cm4
Kekakuan Kg6:
Kg4
=
4xEx
11.520
80
4x 1
E
x 11.520
80/cos cr
= 144 49,28 1la
uBC =
i#,*= 49,28
UBA
= T44-4r,n=
U36+tt36=1
102
o,75
k_
0,25
0,75+0,25=1
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
Perotaan momen Titik kumpul
B
C
AB
BA
BC
p
0,25
0,75
Mo
-216
+216
-29
Batang
Momen akhir
-23,5
47
-239.5
+1 69
CB
+29
140
-70
41
-1 69
T
I 1,50
Q1
542x0,8 434k9
Or=
801 x 1,8
1.442k9
Tinjau daerah CB
rMB=o
--------
(-V6 x 0,8) + (Qt x 0,40)- (MgC + M6g) = 0
., vc = rMA = o
(434 x 0,40)
-
(169 + 41\
0g
=)/K9
-----> (-V6x 2,6) -
(HCx 1,5) + (Qt x2,2) -(Q2 x 0.90) - (MnS + M6g; = 0 (-Sl x2,6) + (434x2,2) + (1.442x 0,90)- (239,5 + 41)
,,
-
t^)
=W=1.268(-) - -H6 = 1.268 kg
HA
xv=o ------->
V4
=
Qt +Qz-Vc
= 434 + 1.442 - 57 = 1.819 kg Kontrol
rMC=o
-
(Vnx2,6)- (H4x 1,5)-(Q1 x0,40)-(Q2x 1,7)-(MnA+M6g)=0 (1.81 9 x 2,6)
4.729
-
3,5=0
-
1.902
(1.268 x 1,5)
-
174
-
-
(434 x 0,40)
2.451
-
-
(1.442 x 1,7)
239,5 + 41 = 0
-
(239,5 + 4 l ) = 0
Momen maximum
Bentang BA M* = (V4. x)- (0,5 .801 . x2) - (Hn.tg s. ,l.819.x-400,5 .x2 - 1.268.x.0,83 = 767 .x 400,5 .*2 = - ZZS,S
dM'
dx -o
Mmax
------>
x)- MRg - 239,5
* =-'u' o'96 m go1 =
= 767.x-400,5.x2-239,5 = (767 . 0,96) -{400,5 . (0,96)21 - 239,5 = 736-369-239,5 = 127,5 kgm = 128 kgm
Gaya lintang
Bentong
CB
D* = V6-Qy = 57 - (5a2. x) X= 0 ------> DC = 57 kg x = 0,8 --------> DB= -377 kg Bentang AB
Dx =
= =
x=
0
VA cos 0 + q2 cos cx, (x) + H4 sin o (-1.819 .0,77) + (801 .0,77. x) + (1 .268 .0,64) -1.401 + (617 . x) + 811 = (617 . x)- 590
------.>
DA = -590 kg
-----> D*=l,l = g x = 1,8 DB = 521 kg ----> x=0,96
Gaya Normal Bentang BA
Nx =
-VA sin o, + g2 sin o, (x) - H4 cos cr (-1.819 .0,64) + (801 . 0,64 .x) - (1.268, 0,77) -1.164 + 513. x-976
= = = (521 .x)-2.140 ------> NA = -2.140 kg x=0 x=
1,5 -------->
NB = -1
.202k9
Pembesian Tumpuon AB MAB = 239'5 kgm NA = 2'140 B
= 70 cm; Ht= 12 cm; h = 10cm
0,240 =M N =il4o = 0,11m
eol
m ->
eo2 = 1/30 x h, = 1739 x0,12= 0,004 m'n'mum eo2 = 0,02 m eo = eol * €o2 = 0,1 1 + 0,02 = 0,13 m eo/h1= 0,1310,12 = 1,08 ----> dari tabel PBI 71 didapatC=7 1,.
)2 xh, = 7 x( --2'3!--)2x0,12 '100 ' = Cx(,4 x h1 100 x 0,12
€1
=
0,031 m
e2 = 0,15 x ha = 0,15 x 0,12 = 0,02 m
e =eo+e] +e2=0,'l
3+0,031 +0,02=0,181 m
h1-d = 0,181 +0,06- 0,02=0,221 N xe, = 2,140x0,221 =0,473tm
ea = e + 0,5 x
h
ca=
/.
10
- N,
T
", v il%*
u.4n
m
= 3,14
Vo,'-r4oo
6 =l-7/8xh/e^ 1
=
-7/8x0,10/0,221 =
1
-
0,4 = 0,6 (tulangan simetris)
Dengan ca= 3,14 dan 6 = 0,6 maka dari tabel didapat lentur " n " didapat
;
6 = o'gg
$=1,941 > 0o=0,972
100xnxo=1'1,20 e"lh=0,22110,10=2,21
.lt1
-(x h/eu
1
-0,89 x0,110,221
=
1,68
Pembesian
ixA-trlxbxh
o
1 1'20 v 8o x 1o = 3,73 cm2 100x24^'
=t#
=2,22cm2
Pakaitulangan5 @ l2dengan A = 5,65 cm2 A1
=rr:xixA = 0,6 x 1,68 x2,22 = 2,4
cm2
--->
> 2,22cm2 atau@ 12-15
pakai tulangan tekan 4 A
12
atau O 12
-
20
Tumpuan
MBA=-MBC=
169
kgm ---->
kec'l
Tulangan disamakan dengan tumpuan AB sehingga pakai tulangan tarik O 12 - 15 dengan A = 4,52 cm2 pakaitu\angantekan O 8- 15 dengan A=3,01 cm2
x x
10s
M6g = -41 kgm ------> kecil tutangan disamakan dengan tumpuan AB sehingga ^ r< pakai tulangan tarikO 12 lsdengan A= 4'52cm2 pakai tulangan tekan O 8 - 15 dengan A = 3'01 cm2
-
x
Lapangan AB MAB = +128
kgm ------>
kecil
Tulangan disamakan dengan tumpuan AB sehingga ^ pakai tulangan tarik @ 12 - 15 dengan A= 4'52 cm2 pakai tulangan tekan O 8 - 15 dengan A = 3'01 cm2
* x
dengan tulangan tarik sehingga Untuk memudahkan pelaksanaan, tulangan tekan disamakan
pakai tulanga n A
D-
1
5 dengan A = 4,52 cm"
Tulangan geser DB = 590 kg
, = ***
= a0#hr0-
=0,84ke/cm2 < s,sks/cm2
geser, tetapi perlu pakai sengkang Dengan hasil tersebut maka tidak perlu pakai tulangan
2a8-l0untukdaerahtumpuandansengkang2aS-l5untukdaerahlapangan.
Fondasi Tangga
c.
MAB = 239,5 kgm N = 1.819 kgm
Pembebanan Beban vertikal Berat kolom = 0,2x1,0x0,5x2,4 Berat sendiri pelat = 0,15 x 0,5 x 1,0 Berat sendiri rib = 0,5 x 0,15 x 0,5 x 1,0 x2,4 Berat tanah = 0,50 x 0,5 x 1,0 x
= = x2,4 = = 1,8 =
* * ,. * *
!s L_-]5
k-5
P
Momen terhodaP Pusat fondasi M=239,5 = 240kgm P = 2.779 kgm
ov=TPM t w 2.779 =-0,5x1,0 -+
154
116x0,5x12
'1.848 = 5.558 +
ov max = 5'558 + 1'848 =7 '406kglfit
o;;;=s'ss8- -l'848= 3'710ks/m2 ^ ot= 2.779-
106
0,50 x 1.800 =
l.z25ig/m2 = 0,,,8 kg/cm2
.
o, = 4 kglcm2
=
IV =
1
.819 kg
240k9 180 kg
90 kg 450 kg 2.779 kg
,,,0=T.u*-ll.*u
Pelat fondasi
=*
' gpelat=2'779-450 + 1.848=4.658 +1.848kg1m2 o"s*r,o
gmax = 4.658+
q;;
= 4.6s8
1'848
= 6'5o6kglm2
[<-0,2->]<-oz->{
1'848 = 2'810 kg/m2
-
Pembesian
Mpelat = (0,5 x 4,658 x 0,252) + (0,5 x 1 848 x 0,25 x = 146+39 = 185 kgm
213 x
0,25)
h=15-2=l3cm; b=50cm
Dengan ca = 5,16 dan 5 = 0,4 maka dari tabel didapat
0=3,167 > Qo=0,972
100xnxo=4,091 CD
A=
loo;,
xbxh
=ffi;x50x13=l,licm2 Tulangan minimum pelat
Amin
=0'250/oxbxhl
1
= 0,25o/o x 50 x 15 = 1,875 cmz Pakai tulangan tarik O 12 - 20
-->
A1
O"nran A = 4,52 cm2
>
1,9 cm2
=5xA =0,4x4,52=1,81 cm2 @8_
Pakai tulangantekan
20 ----->
dengan
A=
2,O1cm2
>
1,81 cm2
Tulangan bagi A
=
2Oo/o
x 4,52 = 0,9 cm2
Pakaitulanganbagi2 @8-10 Rib
-->
denganA=2,0,l
t'n2 > 0,9cm2
20/30
.N q=(0fi,0+1.848)x0,25 =
t=1fl9. ' 0,5x 1,0
+ 1 .848) x 0,25 = 555,8 kg/ml
Q =0,5xqxl = 0,5 x 555,8 x 0,25 = 69,5 kg
M =ex2l3xl
-..t
-17
I /---'-)-) to 7
169.5
0,25
=69,5x213x0,25 = 12 kgm 107
Pembesian M = 12 kgm; h = 30
h27
- 3 =27
cm; b = 20 cm
24x27
=17,7
)
5 (tulanganminimum)
0,2 x 1.400 Tul angan mi ni mu m
A--,.- -"mln =
balok torik
12 vhxh ^"
O*aU 12 --:l
x20x27 =3,12cm2
2.080
Pakai tulangan tarik O 12
A1
-
15
----r-
dengan A = 6,78 cm2
>
3,12 cm2
15
---r,'
dengan A = 3,01 cm2
>
1,81 cm2
=6xA =0,4x4,52=1,81 cm2
Pakai tulangan tekan A 8
-
Tulangon geser Q = 69,5 kg
_ o xb=bxz=
69,s
2oxr/gx27 0,15 kg/cm' , ,b= 5,5 kg/cm2 (tidak perlu tulangan =
geser, pakai sengkang 2 A 6
-
Baloktangga Untuk balok tangga ini dianggap terletak bebas dengan ukuran balok 15/30.
P
= 0,5 x Q1 = Q,J x 1.442 = 721 k9
Q1 = 0,5 x
(lrll*
-
0,5) x q xl*2/1,
= 0,5 x (0,8/0,7 - 0,5) x 498x0,7210,8 = 98 kg g2=bxsxbalok=0,15x0,3x2,4=108kg/m1 ql =Ql +e2=206kg/ml
R4=(0,5xP)+(o,5xql
xl)
A
R4
= (0,5 x 721) + (0,5 x 206 x 0,8) = 443 L, Mlup
mu* = RA x 0,4 = 442x0,4 = 177 kgm
Pembesion
ca=
= 6,0
> 5 (tulangan minimum)
24 x 177 0,15 x 1.400
108
griyakreasi
x
l,]ler:ghirrifiq l(orislrukii lJrtcn unt0k Penqemh.r*qan
Rur*h il0rti0(i,.;ti
{j.rn
iiriiik Eertingkrt
x
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
15)
Tulangan minimum
.12 A =-lJ"mln O*aU
xbxh
-12- x$x27 =2,34cm2 = 2.080 A = 3'39 cmz Pakai tulangan tarik 3 @ 12 dengan
A1
> 2'34
cm2
=6xA =0,4x 2,34=0,94cm2
Pakai tulangan tekan 2 O 8 dengan
A=2'26cm2 > 0'94 cm2
Tulangan geser
e=443k9 xb
o
443
= bxz= lirlla*27 5,5 kg/cm2 = 1,25 kg/cm)' 7b =
Tidakperlutulangangeser,pakaisengkang2a6_15(tumpuan)dan206_20(lapangan).
D. 1.
Perhitungan Balok Portal Arah melintang (Potongan 1'1)
void (ruang kosong): 30 x 220 cm
pemikul Pembebanan pelat pada balok
dan mencapai beban Untuk mempermudah perhitungan
yang melubangi pelat petui ,atrimum, void (ruang kosong)
a[uu,t.n
pelat pada sehingga pada waktu pembebanan
(pembebanan penuh n.tok A,rngg.p tiaut ada ruang kosong
untuk orang yang pelat pada nalok)' Ruang kosong berguna
pengaku pelat ,"nuiki tangga tidak terbentur balok
'4
atas
matahari lebih banyak berukuran 15/30 cm, memberi cahaya dan untuk lebih memperlancar sirku'
5'
Denah pembebanan Pelat Pada balok
pada ruang di bawahnya,
ruang lasi udara antara ruang atas dengan
di
bawahnya
kebersihannya' sehingga udara di dalam ruang terjaga
Penqembangan Rumah ke Arah Samping
x
109 '' '
"'r
D_
beban pelat + beban balok + beban dinding tembok
= (0,5x0,25xqx1*12) +{4xo,2x(0,3-
o,t)x2,41+ (o,25xqxl*22)+(0,8x0,2x(0,3-0,1)x2,4)
+ {0,5 x (3 + 0,8) x 3 x 0,250 = {0,25 x (0,25 x 0,498 x 32) + 0,384} + (0,25 x 0,498 0,7 52 + 0.1 57 + 1,725 = 2,634 ton Beban trapesium Q
1
= = =
xo,a\
+
o,oll + 1,725
:
i0,5 x (ly t /lxt - 0,s) x q x lr12llrr ) + {0,5 x (ly2/lx2- 0,5) x q x l.,62/lrzl {0,5 x (4/3 - 0,5) x 0,498 x3t/41+ {0,5 x (4/0,8- 0,5) x 0,498 x0,8t/41 0,467 + 0,179 = 0,646 l/ml
Berat sendiri balok: = O,2Ox (0,40 - 0 10) x 1 x2,4 = 0,144
q2
llml
Berat dinding partisi:
93 = 250 x3=0,751/m1
ql = gl +gZ+Q3 =0,646+0,75+0,1M= l,SqV^1 Momen primer (M0)
Ukuran balok = 20/40; ukuran kolom = 20130 Momen terjepit penuh pada dua perletakan
-Mogc=MocB =1/12xqxl2 = 1/12 x 1,54
|<-
a,00
x 42
= 2.053 tm
______'
Kekakuan
T ho=10 Y
.'. '"".
T 30l
Y = 12,5
I' ' x
garis netral
I
Denah balok yang memikul pelat lantai pada kedua belah pitak
110
griyakreasi
x
Dari PBI 71 diperoleh lebar manfaat flens balokT sebagai berikut.
.l
brsbo+f a9o <20+80
.zo+
t^b br
b, .
+ a,oi 10 *
390 2
.
20
+ 40+ 150 < 210 cm
b < 150 + 40 < 190 cm (diambil
Garis netral terhadap sisi atas: (20 x 30 x 25) + (100 x 10 x V
..
-
(20 x 30) + (100 x
b,
5)
terkecil = 100 cm)
20.000
10)
-1.)(rm
1.600
Momen inersia Momen inersia terhadap garis netral (sumbu x-x) t* = (tl12x box h3; + (Fxa2) + (1/12x!mx ho3) + {r xa2)^ xb, x ho3) + !b, x ho x (1 2,5 - 5)2] = (1 /12 x bo x tr31 + 1bo x h x (25 - yl2l ( ( (1 (25 + 1 00 x 1 0r) + {1 00 x 10 x (1 2,5 - 5)z 20 x 30J) + x 30 x 12,5)2 /12x {20 = /12x -
"
i iz
= 45.000 + 93.750 + 8.333,3 + 56.250 = 203.333,3 cm4
Momen inersia terhadap kolom
lx =1/12xbxh13 = 1 /12 x20 x 303 = 45.000 cm4
Kekakuan
Kg4: Kg6 = K6p:
K6g = 4xExl , LBA
4xExl .ra
4xEx45.000 = ---- 3oo- ' = 150:508= 1:3,39 Ko
ef i s i e n d i st i b u si (1t)
lrBA = pCD l'tBC
= KBA + KBC 5an
I
o,z:
Kor 3.39 =ltca= 11*ftra = 1*r*=0,77
IIBA + pBC = ttCD + pCB = 0,23 + 0,77 =
1
4xEx203.333,3 +oo
TABEL 17
PERATAAN MOMEN DENGAN CARA CROSS A
Titik kumpul
BA
BC
0,23 Mo +0,472 +0,236
+0,182 +0,091 +0,070
rA
n2A
+0,027
CD
0,77
0,77
0.23
-2,053 + 1,581
+2.053
-0,791
+0,791
+0 609
-0,609
-0,305
+0,305
+0,235
-0,235
-0.118
+0,
1,581
1'1
-0,236 -0,1 82 0,091
-0,070
I
,0,035
-0,091 +0,046
+0.035
-0,035
-0,018
+0,018
+0,014
-0,014
-0,007
+0,007
+0,002
+0,005
-0,005
-0.002
+0,768
-0,768
+0,768
,0,768
+0,006 +0,004 +0.002
DC
-0,472
+0,091
+0,011
+0,384
CB
-0,046
+0,014
Makhir
D
C
B
AB
Batang
0,027
-0,014 -0,011 _U.UUO
-0,004
-0,002
-0,384
Momen akhir 0.768
f0,768
0,768
+0,384
0.384
Reaksi perletakan Tinjou daeroh BC
IM6=g -+ -0.768
+0,768
^ nBV Rcv
112
griyakreasi
*
(RBVx+)-(MSC+M63)-(0,5xqx12) =0
0,5xqxlz
= --4
0,5 x 1,54 x 4
=-
42
= 3,0g ton
RAV = RDV = Rcv = RBV = 3,08
x
ton
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
Tinjau daeroh BA
T
+0.768
IIMg
3,00
+0,384
+
RnH
' '
i(r"pit)
------->
=0
(-RnH x 3) +M4g+ M4g=0
0.768 + 0.384
I
= 0,384 ton
(------>)
Tinjou daeroh CD C
T
4. 768 l-n
(ROn
x:)-
0,768+ 0,384 RoH= 3 = 0,384 ton (-
l.
3,00
I
IMC = 0 ------->
384 {-/ +*D Rott
MCO
-
MDC = 0
,
Uepit)
Bidang momen (M), bidang geser (D), dan bidang normal (N) Momen lapangan terjadi tepat pada bagian tengah bentang (portal simetris dengan beban simetris). Adapun rumusan momen lapangan maksimum sebagai berikut.
Ml.p.rnu,
= (RRVx
l)*
= (3,080 x 2)
(0,5 x q x 12)- MBC
-
(0,5 x 1,54 x 22)
-
0,768= 6,160
-
3,080
-
0,768
=2,312tm
Mencari momen = 0 (untuk pemberhentian tulangan atau pembengkokan tulangan)
Mx=0 ---> (RnvxX)-(0,5xqxx2) MBC=0 (3,0s x X) - (0,5 x t,s+ xX2) - 0,768
=0
3,08X- 0,77X2-0,768=O
v ^1
,2
_ -o tV
-
o2
-
+.a.c
2.a
+3,08 +
vlp82 -
(4
x-477
2 x 0,77
,, xl
x0,768)
+3,08 + 2,67 1,54
+3,08 + 2,67
= 3,73 m -1ii+3,08-2,67 _ v _ x2 = --iii=0,27 m
=
Pemberhentian tulangan pada jarak 0,27 m ('ll14 lmax atau 1/8 l); I = jarak bentang.
Pengembangan
Rumah ke Arah Samping
x
'
* griyakreasi
11
3
Momen akhir +0.768 tm
-0,768
-0,768 tm
,0,384
+0,384 tm
tm
Bidang M
-3,08 t
-0,384
Bidang
,5,714
1
5.7l1
Bidang
D
Gaya normal yang bekerja pada kolom
-
-RnV
-
P
= -3,08
-
2,634 = -5,714
ton
Pembesian MtnP, vtRx = 2'312 tm = 2'312 kgm
b=20cm; ht=40cm
h =ht-d=ht-(1/10xh1) = 40
, dn ru
-
(1110 x 40) = 40
l1nn
oa
-
4 = 36 cm
nxob =ffi=0,972 z
Goris netral jatuh pada badan Balok tekan jatuh pada badan maka lebar manfaat balok t diambil bo = 0,20 m
C^ =--:=
"
h
/ nxM \/V
bxo.
vI o2o*t4oo
,
2qx2.312
= 2,56
Dengan ca = 2,56 dan 6 = 0,6 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat
114
qriyakreasi
r(
I
r1:r:t;l
N
.
Q=1,597 > 00= 0,972;Q1 =2,158
100xnxo=16,69
A =tDxbxh 16,69
= ,ii'rro
x 20 x 36 = 5,01 cm2
Dari PBI 1971 disebutkan tulangan minimum balok tarik adalah
Amin = =
12 ----> a-* ,bxh
(o*au=teganganbajarencana)
12
,ffi- x 20 x 36 = 4,15 cm2
Kontrol tegdngdn
rb = nh
=;#!,
o. =f
=
o^
1.400
fr
= 36,53 ks/cm2
=648,75kg|cm2
(
< ob = 6oks/cm2
6a= 1.4OOkg/cm2 (pakaitulanganAi2mm)
Luas penampang batang tulangan:
A
= 0,25
xnxd2
= 0,25 x 3,14 x 1,22 = 1,,l3 cm2
ntarik5 A
Pakai tulanga
A1
12 ------->
>
5,01 cm2
12 -------> dengan A = 3,39 cm2 >
3,01 cm2
dengan A = 5,65 cm2
=6xA = 0,6 x 5,0
1
= 3,01 cm2
Pakai tulangan tekan 3 O
Tumpuon +MBC = -MCB = 0,768 ton = 768 k9
BalokT tertarik sehingga dianggap balok persegi biasa dengan lebar bo = 20 cm.
36
h Ld
T ux768 \ /_ V
= 4.44
o,zo x t.4oo
Dengan ca = 4,44 dan 6 = 0,6 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat Q
= 2,77+
,
00 = 0,972; S1 = 4,454
100xnxol=5,521
A =rrlxboxh 5,521 =_ 100 x24
x20x36=1,66cm2
PengembanganRumahkeArah5ampinq*
, ,,,i
' ,,,: ,i
, ,':
x
griyakreasi
't
15
Tulangan minimum balok adalah
Amin
1)
= -1 xbxh al,l "
=
1)
x20x36 =4,15cm2
h
Pakai tulangan tarik 5 A
Al =6xA=3,01
D
---------> dengan
A = 5,65 cm2
> 4,15 cm2
cm2
Pakai tulangan tekan 3 O 12 D
= 3,08 ton = 3.080 kg
-'-i- , , bxz bx7l8xh = 20x 718x36 3.080
3.080
kg/cm'
,
.b = 5,5 kg/cm2
Tidak perlu tulangan geser, tetapi pakai sengkang 2 @ 6 sengkang 2A 6- 20 untuk daerah lapangan.
-
I5 untuk daerah tumpuan
Tb=
2,
= 4,89
dan
Arah melintang (potongan 3-3)
Pembesian pada balok portal arah melintang potongan 3-3 ini disamakan dengan balok portal arah melintang potongan 1-1 dengan ketentuan sebagai berikut. Daerah lapangan: - pakai tulangan tarik5 O 12
- pakai tulangan tekan3 A 12 Daerah tumpuan: - pakai tulangan tarik 5 A 12 - pakai tulangan tekan 3 O 2 Tulangan geser: - pakai sengkang 2O6- 15 (daerah tumpuan) - pakai sengkang 2 A 6 - 20 (daerah lapangan) 1
3.
Perhitungan balok anak
Perhitungan ini adalah arah memanjang dengan ukuran balok anak 15/30 cm. Adapun pembebanan pada balok anak ini seperti tampak pada skema berikut.
p
- 05) x o Ag8 x 0,72 /0,8) + (0,10 0,076) + 0,5 x = 0,09 ton = = 0,5 x {0,5 x (0,s/0,7
(0,1 5
x 03 x 07 x 2A)}
91 =0,25xqxl* =0,25x498x3 =374kg/m1
IMg = g --->
(R4 x 3)
-
9r
= 0,15 x 0,3 x 2,4= 108 kg/ml
qT
=
qr + 92=374+ I08 = 482kg/m1 (dianggap terletak
(0,5 x q x
12)
-
(P x 0,7)
bebas)
=o
(0.5 x 482 x 32) + (90 x 0,7)
,MA = 0
-->
(Rg x 3)
RB=
116
griyakreasi
x
- (0,5 x q, 12] - (P x 2,3) = o (0,5 x 482 x :2) + (90 x 2,3)
=792k9
:
' :.
'.. ,,.
,:
x
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
.
M*=(R4xX)-(o,5xqxX) X=1,50m ----> Mmax =(R4xX) -(o,5xqxX) = (744 x 1,5) - (0,5 x 482 x 1,5) = 5741rn^
Pembesion
= 3,33
ca
0,15 x 1.400
Dengan ca = 3,33 dan 6 = 0,6 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat Q
=2,077,
00 = 0,972 ; Q\ = 3,000
100xnx(D=9,78
A =oxbxh 9,78 = 1OO;U
x 15 x27 = 1,65 cm2
Tulangan minimum balok adalah
Amin
12 = -1 xbxh
"au
=
12
ffi
x 15 x 30 =2,60 cm2
Pakai tulangantarik4
Al
=5x
AD
A=2,26cm2
------> dengan A=4,52cm2 > A=2,60cm2
-----------> pakai tulangantekan2A
12
Tulangon geser
D=792k9
'
D 792 bxz bxTlSxh
792
15x718x27
=2,23kglcm2
Tidak perlu tulangan geser, tetapi pakai sengkang 2 @ 6 sengkang 2A 6- 20 untukdaerah lapangan.
4.
1
>
rb = 5,5 Kglcm'
-
15 untuk daerah tumpuan dan
Arah melintang (potongan 2-2) P1
=
(2 x 0,5 x 0,25 x q x lr2) + {0,5 x 0,2 x (0,3
- 0,1) x 3 x 24} +
(3x3x0,25)
P2
=
1,121 + 0,288 + 2,25 = 3,659 ton
=
(0,5 x 0,25 xq x l*2) + (0,5 xV6) (0,5 x 0,25 x 498 x :2) + (0,5 x 57) = 589 k9
= =
(0,5 x 0,25 x q x l*2) + 0,288 + 2,25
+
320
------>k---t 0,80
P3
0,560 + 0,288 + 2,25 = 3,098 ton
Pemindahan beban pelat pada balok pemikul
Pengembangan
Rumah ke Arah Sampinq
x
;.:
:., .1
.:1
:' : ti','
'.li
:ri;
x
qriyakreasi
117
Beban trapesium:
91 = 0,5 x (ly1llxt
-
0,5) x q x {t*12llr1)
= o,s x (4lz- 0,5) x 0,498 x (22 l+i = o,+ol t/ ^1 92 = 0,5 x (lr2llx2- 0,5) x q x {tr32llr2) = o,s x (i,zlt- 0,s) x o,qga x B2 li)) = 0,397 tlml
Ql=0,391 x3,2=1,27ton 93 = 0,5 x (ly3 /lx: -0,5) x q x {tr32llr1) = 0,5 x 6,eto,l - 0,5)x 0,498 x (0,i2rc,a) = 0,098 t/m1 Q2 = 0,098 x 0,8 = 0.078 ton Berat sendiri balok: 94 = O,2Ox (0,40
-
0,1
0) x 1 x2,4 = O,l++
tlml
Berat dinding partisi: QS
=2SOx3=0,75tlm1
Beban total:
ql =ql
+Q++Qs
= 0,467 + 0,144 + 0,75 =
t,:ot t/*1
Momen primer (M0)
Momen primer ini dihitung dengan asumsi ukuran balok 20140 dan ukuran kolom 20130. Untuk keperluan ini, perhatikan skema di samping.
1 3.00
I
F--320------->ftt
Momen terjepit penuh pada dua perletakan : (Q1 x 1,6 xz,+2) + (P2x3,2x o,g2) + (Q2x3,6x0,42)
-Mosc =(l12xqx12;+
42
(1,27 x1,6xZ,+2) + (0,589 x 3,2x0,82)+ (0,078x l,OxO,+2)
=(1/12x1,36x1,42)+
42
=2,624|m
+M0cg
=ll12xqxl21+
(Qr x 1,62 x 2,4) +
2x 3,22 x0,8) + (Q2 x 3,62 x 0,4) 42
(1
=(1/12x1,36x1,42)+
(P
,27 x 1 ,62 x 2,4) + (0,589 x 3,22 xO,8) + (0,078 x 3,62 xO,4) 42
= 2,525 tm
118
griyakreasi
*
x
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
Kekakuan
.|<_
-------------n
b
l-
-------l
bm
F+l
Skema balok yang memikul pelat lantai pada kedua belah Pihak
20
bo=20 bo =
Dari PBI 71 diperoleh lebar manfaat flens balokT sebagai berikut. I
br
.zo+
a9o <20+80
t^b br.bo.+.+ szo+ ff -# brn
.
<20+40+tso<21ocm
b < 150 + 150 < 300 cm (diambil
b,
terkecil = 100 cm)
Garis netral terhadap sisi atas:
..|
(20x30x25)+(100x10x5) =
20.000
= (20x30)+(100x10)
- tz,J Lilt
1.600
Balok tegangan tekan jatuh pada badan sehingga lebar balok sama dengan lebar bo = 20 cm, -
Momen inersia Momen inersia terhadap garis netral (sumbu x-x) l* =(1/12x bo x h3)+ (F x a2) + (1/12xb, x ho3)+ {r x a2).
i
= (i/i2x oo x n31 + {bo x h x (25 - yl2l Oizx b, x ho3) + {b, x ho x (12,5 - 5)2} = (1112 x 20 x 30J)+ {20 x 30 x (25 12,12 + l/12 x 100 x l0r)+ {100 x 10 x (12,5 - 5)r
-
= 45.000 + 93.750 + 8.333,3 + 56.250 = 203.333,3 cm4 Momen - inersia terhadap kolom
lx
= 1 /12 x b x h13 = 1112x20 x 303 = 45'000 cm4
Kekakuon
Kg4: Kg6 = K6p:
K6g
4xExl : LgR
4xExl Lgc
_ 4xEx45.000 300= 150:508= Pengembangan
Rumah ke Arah Samping
x
4xEx203.333,3 400
1:3,39 'x
qriyakreasi
119
Ko
efi si e n d i stri b u si (1r)
pBA =pcD= ltBC
GfftBC Kor
=, *h-
=lrcB= KBA;i;- =,
=0,r,
3,39
u*=0,77
LrgR + IIBC = tlCD + IrCB = 0,23 + 0,77 =
1
TABEL 18
PERATAAN MOMEN DENGAN CARA CROSS Titik kumpul
A AB
Batang
D
B
BA
BC
0,23
0,77
Mo
2,624 +0,604 +0,302 +0.224
+0,112 +0,089 +0,045 +0,033 +0,017
0,77
0,23
+2,020
1,944
-0,972
+1 ,010
+0.748
-0.778
-0,389
+0,374
+0,300
-0,288
-0,144
+0.1 50
+0,1
1
1
DC
+2,525 0,581
-0,291 -0.232 -0,1 1 6 0,086
0,043
-0,1 16 +0.056
+0,013
+0,045
-0,043
-0,022
+0,023
+0,005
+0,017
-0,018
+0,003
+0,468
CD
-0,058
+0,007
Makhir
CB
-0,034
-0,017 -0,013
-0,007 -0.005
-0,009
+0,009
+0,002
+0,007
-0,007
-0,002
+0,970
-0,970
+0,953
-0,953
-0,003
-0.477
Momen akhir
D
1
20
griyakreasi
*
x
Pengembangan Rumah keArah Samping
Pergoyongon ' Perubahan bentuk akibat gaya-gaya normal diabaikan sehingga panjang balok BC tetap. Peralihan BB'= CC'= f. Untuk kolom-kolom AB dan DC, panjang dan kekakuan El sama sehingga goyangan Mg4 dan M6p sama besar. Kedua momen Mg4 dan M6p arahnya ke kanan positif sehingga diambil MBA = MCD = +1.000 c kgm. e
F-->l
B'
c
F-l
c'
C
iE j
\7
Mdo=loooo
TABEL 19
PERATAAN CROSS PERGOYANGAN Titik Kumpul Batang
A
D
B
AB
BA
BC
CB
0,23
0,77
0,77
-230 100
+77 +39
-30 -15 +11
+6
770
-770
22E
a1E
+258
+258
+129
+129
-99
-99
-50
-50
+39
+39
+20
+20
E
t3
a
+2 +1
Titik Kumpul Batang
+824 n
M1
Mll Ml + Mll
Penqembanqan
A
,8
o
+6
+t)
ra
+3
-2
4
-72
0.23
-824
-230 -1 00 +77
+39 _JU
-15 +11
+6 A
_Ja
+2 +1
-1 ct
-824 a
+824 a
-72
DC
D
B
AB
BA
BC
CB
CD
+0,486
+0,970
-0,970
+0.953
-0,9s3
+72
DC
+1.000 a
+1 000 n
Mo
CD
ct
+824 a
-824 a
824 a
+0,485
+0,962
-0,962
+0,961
Rumah ke Arah Sampinq
x
0,477
+824 a
+72
,0.961
-.0,488
x
ct"
griyakreasi
121
M;+ M;;= MBA (l+ ll)+ MCD (l+ ll)
970 + 824 1.648 cr
cr
-
953 + 824 0, = 0
a= -17
= -0,01
perletakan
Reoksi
Tinjau doerah B
Ukuran balok = 20140 Ukuran kolom = 20130
l-<-3,20-ft, IM6=6 RBV =
--->
(Rgy x a)
-
(Q1 x 2,4)
-
(P2x 0,8)
-
(Q2 x 0,a)
-
4
IMg=6 ----> Rcv =
(0,s x q
{ca x4'.)+ 0,001
MBC +
(1,27 x2,4) + (0,589x 0,8)+ (0,078 x 0,4)+ (0,5 x 1,361 (R6y x a)
-
(Qr x
1,6)
-
(P
2x
3,2)
-
(Q2 x 3,6)
-
MBC + MCg
-
x12;=9 = 3,620 ton
(0,5 x q x 12;= g
(1,27 x1,6) + (0,589x 3,2)+ (0,078 x 3,6)+ (0,5 x 1,361 x 42)+ 0,001
= 3,772 ton
Tinjau daerah B B
T
+0,962
3,00
I
+0,485
*RAH
Tinjau doeroh CD
IMC = 0
T 3,00
I
-->
(ROn x
3)-
MCD
*"
-
MDC = 0
=*t*J*---, D
122
griyakreasi
x
x
Penqembangan Rumah ke Arah Samping
Bidang momen (M), bidang geser (D), dan bidang normal (N)
' oI*
0
dx
..-------- RgyxX-{e1 x(x-.1,6)}-(0,5xqxx2)-MBC=0 3,620X
-1,27X-2,032-
-
(2,35 x X)
(680 x X2)
1,361X=2,35
Mlap.ma,
+
-
(0,5
x 1,361 x X2)-O,gOZ=O
o,gg+ = o
X=1,73m
= (RBV x1,73) -{1,27 x(1,73- 1,6)}- (0,5 x 1,361 = (3,620 x 1 ,73) - (1 ,27 x 0,13) - (2,037 - 0,962) = 3,100 tm
xt,lZ2) . 0,962
Mencari momen = 0 (untuk pemberhentian tulangan atau pembengkokan tulangan)
Mx
---------> (RgyxX) - (0,5 xq xx2)- (Q1 x (x- 1,6)- MBC= 0 (3,620xX)- (0,s x 1,361 xX2)- {1,27 x(X-1,6)_ 0,962=O
=0
2,35X-O,6UX2+1,07=O /--
x1
,2
1
-b +\/ bz -
=
4.a.c
2.a
+2,35
.rF
+V
2,352
-
(4 x 0,681
, - ,.r,bu
x 1,07)
I
+2,35 + 1,615
=x1
x2
=
1,362
11it_],611 1,362 +2,35
-
1,615
1,362
= 2,91 m = 0,54 m
Pemberhentian tulangan berada pada jarak 0,54 m (1/8 jarak bentang) dan 2,91 m (114 jarak bentang).
Momen dkhir
0 962
0,961
+0,96 1 tm
0.962 tm
-0,488 tm
+0.485 tm
Bidang M
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
x
,i...r
x
griyakreasi
123
-3.772 | 7 )70
-6.870
Bidang
+0,482 t
Bidang
N
D
Gaya normal yang bekerja pada kolom = RAV + P NA = -3,620 - Pt = -3,620 - 3,659 = -7,279 kg
ND= -3,772
-
P3 =
-3,098
-
3,772 = -6,870 kg
Pembesian lapangan BC
Mlrp.rr*
= 3,100 tm = 3.100 kgm
b=20cm; ht=40cm
h =ht-d=ht-(1/10xh1) = 40
oo
(1/10 x 40) = 40
-
o. =ffi=
-
4 = 36 cm
1.400
ro*60=o'972
Garis netrol iatuh pada badon Balok t tekan jatuh pada badan maka lebar manfaat balok t diambil bo = 0,20 m 36
h
o
L.
\/v/ nxM bxo,
,
24 x 3.100 020 x 1.400
= 2,20
-
Dengan ca = 2,20 dan 6 = 0,4 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat
> 0o = 0,972; S1 = 1,609 x(UJ=23,74 x n 100
Q = 1,241
A
=Coxbxh 23.74 - -100 x24
x20x36 =7,12cm2
Dari PBI 1971 disebutkan tulangan minimum balok tarik adalah
Amin
12 =:iuau *bxh +
=+2.080 124
griyakreasi
x
(o*au=teganganbajarencana)
x20x36 =4,15cm2
,',:,;
, x
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
Kontrol tegangon
6u 1.400 1 _ =46,78kglcm2 . - n y.0_ Uh . ( j?o^ 1.400
.O
o, =
"
ol
=
t,oog
=879,11kg/cm2
6b = 6Okglcm2
6a = 1.4OOkg/cm2 (pakaitulangan
@ 16
mm)
=
Luas penampang batang tulangan:
A
= 0,25
xnxd2
= 0,25 x 3,14 x 1 ,62 = 2,01 cm2 Pakai tulanga
ntarik4
@
16
Al =6xA = 0,4 x 7 ,12 = 2,85 cm2 Pakai tulangantekan
dengan A = 8,04
.r2
>
7,12 cm2
->
2A$
-------> dengan A=4,02cm2 > 2,85cm2
Tumpuon +MBC = -MCB = 0,962 ton = 962 kg
BalokT tertarik sehingga dianggap balok persegi biasa dengan lebar bo = 20 cm.
C^ =
"
h36
t-=5,9O
/nxM = I
zqxsoz
V- b-.. V o"root*o.
Dengan ca = 3,96 dan 6 = 0,6 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat Q
=
2,448,
Q0
= 0,972 ; Q1 = 3,737
l00xnx
A
=(Dxboxh
=
7.05s
#h
x2ox36 =2'12cm2
Dengan hasil tersebut maka pembesian disamakan dengan tulangan lapangan, yaitu tulangan 16 dan tulangan tekan 2 O 16.
tarik4@
Tulangan geser
D=3,772ton=3.772k9
Hasil tersebut mengharuskan penggunaan tulangan geser. x1 = 5,99 - 5,5 = 0,49 kg/ cm2 (pakai sengka ng 2 @ 6). Jarak sengkang: 0,57 x 1.400
A-=-=81Cm "s 0,49 x 20
Dengan demikian, pakai sengkang2@6- 10 untukdaerah tumpuan dan sengkang
untuk daerah lapangan.
2O6-15
5.
Arah memanjang (potongan 4-4)
Denah pembebanan pelat pada balok
Beban trapesium:
Pt = 0,5x{0,5x(lrllr-0,5) xqxl*2}+{0,06x0,5 x4x2,4) = 0,5 x {0,5 x(413 - 0,5) x 0,498 x0,8'l + 0,144 = 0,360 + 0,144 = 0,504 ton
- 0,5) x q x l*2) + {O,Z x (0,4 - 0,1) x4x2,4l + berat dinding tembok 32\+o,zgg+0,144+ (0,5 x4x3 x0,25) + x o,sxi+lz-0,5)x0,498x 0,36 {0,5 1,582 + 1,5 = 3,082 ton
P2 = 0,36+ {0,5 x 0,5 x (lrll*
= = P3 =2x0,5x{0,5x(lrll*-0,5)xqIl*2}+{O,Sx0,2x(0,4-0,1)x4x2Al+ beratdindingtembok = 0,5 + {(4/3 - 0,5) x 0,498 x 32} + 0,288 + 1,5 = 3,656 ton Beban segi tiga:
91 = 0,25 x Qpqlat x l* = 9,25 x0,498 x 0,8 = 0,i 00
t/ml
g2 = 0,25 x Qpqlat x l, = 9,25 x 0,498 x = 0,374L/ml
3
Berat sendiri balok: Q3 = b x h x berat jenis beton = 0,20 x (0,30 - 0,10) x2,4
= 0,096 t/m1 94 = berat Pasangan batu bata =0,25x3=0,750 t/m1 Beban total:
ql = Ql +9:+Q+ = 0,100 + 0,096 + 0,750 = O,946llml
q2=92+Q:+Q4 = 0,374 + 0,096 + 0,750 = 1,220l/m1
griyakreasi
x
,'
x
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
Momen primer (M0)
P'1
|
Pz
0.80
-M0BC = +M06U = -tvt0 CE = +M0EC = 1112x qxl2 = 1112x 1,22x32 = 0,915 tm +MogO
=-Mot, =(0,5xqx12;+1e1xo,a1 = (0,5 x 0,946 x 0,e2) + (o,so+ x 0,8) = s,766 1m
Kekokuon
l<-
b
F<- b.
--->l
I
I
T 30lx-
Y = 11,67
fno=,o
r.
x
garis netral
I
I
Denah balok yang memikul pelat lantai pada satu belah pihak
F<+l bo=20
<-
b1
---;-l
Dari PBI 71 diperoleh lebar manfaat flens balok L sebagai berikut. t^
br
qlQl-300 <20+30<50cm 10 b*. b < 200 cm (diambil b, terkecil, yaitu 50 cm) Garis netral terhadap sisi atas:
v_
(20x30x15)+(30x10x5) (20x30)+(30x10)
=
10.500 900
=11.67 cm
PengembanganRumahkeArahSamping
x
:',;,',
x
griyakreasi
127
Momen inersia Momen inersia terhadap garis netral (sumbu x-x) l^ = (1112x box h,3) + (r xa2) + (1/12x bx ho3) + (F xa2) = (1/12 x bo x h13) + {bo x h1 x (1 5 - y)2} + (1112 x b x ho3) + {b x ho x (y - 5)2} = ('t /12x 20 x 303) + {20 x30 x (1 5 - 1 1,67)2 + 0 /12x 3o x t03) + {30 x 10 x (1 1,67
-
5)2
= 45.000 + 6.653 + 2.500 + 13.347 = 67.50Q cm4
Momen inersia terhadap kolom
lx
=
1 112
x b x hr3 = 1/12x30 x 203 = 20.000 cm4
Kekakuan
4xExl LgR
4xExl Lgc
4xEx20.000
4xEx67.500
300 1
=
K6g:K6p =
KCE
300
'.3,375
4xExl 4xExl --;--:= ---LCB LCD
4xExl ,
LCE
4xEx67.500 4xEx20.000 4xEx67.500
300
300
300
= 6,75'.2,00 :6,751313
Ko
efi si e n d i st r i b u si (lL)
Titik kumpul B
I.BA =trEF=
IBC
GffiG-
=1++,37s=0,23
Kor 3,375 =IEC= KBAiiBC- =urru=0,77
ItBn + pBC = IICD + pCB = 0,23 + 0,77 -IIlrp LD=
Krn
-;;---- .;!P .K6g+K6p+K6E
Krn
1
6,75
6,75+2,00+6,15 2,00
LU 'tlrn=
----.*s K5g + K6p +
LL= 'tl.tr
Kcr 6,75 _ ---.-.'--'-----K6g + K69 + K6E 6,75 + 2,00 + 6,75
K6g
6,75 + 2,00 + 6,75
mCB + mCD + m6p = 0,435 + 0,130 + 0,435 =
1
28
griYakreasi
x
=0,435
=0,130
=0,435
1
x
Pengembangan Rumah keArah Samping
TABEL 20
PERATAAN MOMEN DENGAN CARA CROSS Titik
Kumpul
A
B
AB
Batang
BA
+706 +48
CB
CD
atr
0,770
0,435
0,1 30
0,435
0,770
-91 5
+9'15
-91 5
+91 5
+
+24 Momen
+24
Akhir
+48
+706
E
D
BC
BG
0,230 Mo
C
161
+0
+0
DC
+0
+81
-81
-754
+996
-996
EH
EC
+0
F
EF
0,230
*706
-161 +0
FE
-48
+0
+754
48
-706
-0.754
-24
+0,996
B
Reaksi perletakon
Tinjau daerah BG
Rev
R4y
kiri = (ql x l) +
a,oo ____>l
l<_ P.1
= (0,946 x 0,8) + 0,504 = 0,757 + 0,504 = 1,261 ton
Rg6 kiri
Tinjau daerah BC
-0,754
rM6=6
+0.996
-->
(Rg6x3)-Mg6+M6g-(0,5xqx12;=9 R4y kanan =
Fe-
s,oo
= 1,750 ton
R4y = R4y kiri + R4y kanan = 1,261 + 1,750 = 3,01 1 ton
----,
IMg=6
(-R6yx3)- M66+M6g+(0,5xqx12)=o RPY
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
(0,5 x q x 12) +o,lsq-o,ggo
x
,rtr,:.;r
kiri
(0,5 x q x P1
=
-
o,ts+ + o,oso
=
3
,,,.111
;j.,,1,,,i..;
q..;:,
i1,t11
1,91 1
I x
ton
qriyakreasi
129
Tinjau daeroh CE
IME=6
0,996
->
(R6yx3)- M65+ Mp6-
+0,754
Rpykanan
xqx 12) =o (o'5xqx12) +0'996-0'754
-
(0,s
=1,91
lton
RDV = RDv kiri + RPY kanan
Rcv
F(_
____!
s,oo
=
IMg=s -->
1,91 1
+ 1,911 =3,822ton
(-REVx3)-M6g+Mg6-(0,sxqxl21=s (0,5xqx12) -0,996+0,754
Rpykiri -
=1,750ton
Tinjau daerah EH Rpy kanan =
(ql x l) + P1
= (0,946 x 0,8) + 0,504 = 0,757 + 0,504 = 1,261
lon
RFv =RFvkiri+RPYkanan = 1,750 + 1,261 = 3,01
1
ton
Tinjau daeroh BA
_T-
/-l-\ T
IMg = 6
--->
I | +o,oza I
I
+o,oa8
(-R4g x 3)- M4g + MRg = O 0,048 + 0,024 . "AH___ 3
|
3.00
\rl -------")- I RAH
= +o,o24 ton
r
(
------>
)
// /'/
Tinjau daerah EF
IM6 = 6
---->
(+Rp;1 x
"FHD_
3)-
M6p + MFE = 0
0,048 + 0,024 3
= +o,o24 ton (
<-
)
Bidang momen (M), bidang geser (D), dan bidang normal (N) Untuk mencari momen lapangan maksimum, perlu ditinjau momen-momen dari beberapa daerah sebagai berikut.
130
x
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
Tinjau daerah BC
. Mx = (RAVkananxX)-MBq-(0,5xq = 1,750X
-
(o,5 x 1,22)Xz
-
xX2) =0
-0,754
10.996
0,754
dM.. dx
^ _0
Rev
k_
1,750-1,22X=0
x
-
1.7s0
Mmax = (R4ykananxX)-(0,5x (1,7
___,
-1,43m
1,22
=
3,oo
50 x 1,43)
-
(0,5
q
xX2)-
Mg6
x 1,22 x t,+22)
-
0,7 54
= 0,501 rm
Mencari momen = 0 untuk pemberhentian tulangan atau pembengkokan tulangan menggunakan rumus berikut.
Mx=
0 ---->
(RRvx X) - (0,5 x q 1,7
50X-
(0.-5
xX2)- MBC= 0
x 1.22 x Xz)
-
0,754 = 0
0,61X2- 1,750X + 0,754 = O
-o*Vuz-r+*.*.1
\,2
2xa
_
+1,750
!
-1,7502 - e x0,61 x0,754) 2 x0,61
1,750 + 1,106
X1 | =-* vA.> _ '
1))
1,750-1,106 1,22
=2,34m = 0,53 m
Dengan demikian, pemberhentian tulangan berada pada jarak 0,53 m (1/6 l) dan 2,34 m (1/51) dengan ; = panjang bentang yang bersangkutan.
Tinjou doeroh CE
Mx
= (RDVkanan xX) -(0,5 xq xX21-MCE
=
1,91
lX
-
(o,5 x 1,22)X2
-
=0
0,996
+0,966
dM..
-.j=0 dx
+0.754
c
1,911-1,22X= 1.91
O
*"u
1
3,00
1,22
Mmax = (R4ykanan xX)- (0,5 x q x X2)-tr4g6 = (1,750 x 1,43)- (0,5x1,22xt,+32) -0,754=
----t
0,501 tm
Mencari momen = 0 untuk pemberhentian tulangan atau pembengkokan tulangan menggunakan rumus berikut.
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
x
x griyakreasi
131
Mx=0
(Rpyxx)-(0,5 xqxx2) - McE= 0
-->
- (0,5 x 1.22 xX2) - 0,996 = 0 0,61X2 - 1,91 1X + 0,996 = 0 _b+\GZIA*axc)
xt,z
1,91
1
X
2xa
_ -
+1 ,g11
!
-1
,y
12
-
(4 x 0,61 x 0,996)
2x0,61 1,911 + 1,105
-Xl = ff
=2,47m
vX2 _ =
=0,66m
1,911-1,105
T
Pemberhentian tulangan berada pada jarak 0,66 m
(l/6 l) dan 2,a7 m (
15 l),
Kontrol
IV= 0 ----> (2xql
x l) + (2 xq2 x l) + (2 x P1) = RAV+ Rgy+ Rpy + (1,22 x 3) + (2 x 0,504) = 3,01 1 + 3,822 +3,01
(2 x 0,946 x 0,8)
1
1,514 + 7,32 + 1,008 = 9,842
9,842-9,844=0,002=0
IH = 0 ----> R4g+Rpg+Rpg=0 0,024+0-0,024=0
Bidang momen (M), gaya lintang (D), dan gaya normal (N)
Bidang M
132
griyakreasi
*
Bidang
-24
+24
..",1.,,.',.:::,,,,ril
|. tl't
I:':,.i
ii:,:
i't;j,,]
I
x
D
Pengembanqan Rumah ke Arah Samping
Bidang -6.093
N
-7.478
Gaya normal
NA
=-P2-RAV =-3,082-3011 =-6093k9 =-P3-RDV = *3,656-3822 =-7478k9 NE =-P:-RFV =-3,082-3011 =-6093k9 ND
Pembesian lapangan MCB
= 501 kgm
Garis netral terletak pada badan sehingga dianggap balok persegi biasa dengan lebar bo =20 cm.
ht =3ocm
h =ht-d
ht-(l/10x o0o = n;fu =
- L1
"
h1)
= 30
=ffi
1 4On
h
(1110x 30) =
=
30-3
= 27 cm
0,e72
27
--
/nxM V bxou
-
l:4x5u
-n..
-+.lZ
V 0,20x1.400
Dengan ca = 4,12 dan 6 = 0,4 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat
0=2,50g > 00= 0,972;01=3,865 100xnxr.o=6,336
A =oxbxh =
6,336
ffi-
x20x27 =1,426cm2
Tulangan tarik minimum balok adalah
.12
Amin
= -- xbxh "au
=
12
tfu-
x20x27 =3,12
cm2 (pakai tulangan
0
12 mm)
Luas penampang batang tulangan:
A
= 0,25
xnxd2 ,l,13
cm2 = 0,25 x 3,14x1,22 = Pakai tulangan tarik 4 A 12 dengan A =
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
x
4,52.12 , Amin = 3,12 cm2 133
A1
=6xA = 0,4 x 4,52 = 1,808 cm2
Pakai tulangan tekan minimum 2 A 12.
Tumpuon CB MCB = 996 kgm Garis netral terletak di badan sehingga dianggap balok persegi biasa dengan lebar bo =20 cm.
ht =3ocm
h = ht-d = ht -(110 x h1) = 30 -(1/10 x30) = 30-3=27 o.- 1.400 fl = -d 1 ' nxo6 24x60 =0.972
cm
h27
ca=
Dengan ca = 2,92 dan 6 = 0,4 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat
Q=1,740 > 00=0,972;Q1 =2,396
100xnxtrl=12,59
A =0xboxh 12,59
100x24
x 20 x27 = 2,83 cm2
Tulangan tarik minimum balok
Amin
12
= uau =
xbxh
12 --,--:x20x27
2.080
=3,12cm2 (pakaitulangan O 12 mm)
Luas penampang batang tulangan:
A
=0,25xrxd2 =0,25x3,14x1,22 =
1,.l3 cm2
Pakai tulangan tarik 4 O 12 dengan A = 4,52 cm2 > Amin = 3,12 cm2
A1
=6xA
= 0,6 x 3,12 = 1,87 cm2 Pakai tulangan tekan 2 A D dengan A = 2,26 cm2 > 1,87 cm2 Tumpuon
Mgc = -754kgm Mgc =+7o6kgm
Mcr Mrc
=-996kgm = + 754kgm
MrH =-7o6kgm Tulangan disamakan dengan tumpuan MCB sehingga pakaitulangan tarik4@ 12 dan tulangan tekan 2 A 12.
griyakreasi
x
x
Pengembangan
Rumah ke Arah 5amping
Lapangan
'
CE
MCE = o'491 kgm
Dengan nilai tersebut maka disamakakan dengan M6g sehingga pakai tulangan dan tulangan tekan2 @ 12.
larik4A
12
Tulangan geser
D
= RDV kiri =
1.91
1
kg
D 1.911 = bxz 20x7/8xh
a, 'o =-=
l.9l1
20x7/8x27
=4,o4kglcm2 < t6= 5,5 kg/cm2
Tidak perlu tulangan geser, tetapi pakai sengkan g
gkang
6,
2
O6-20
2
@
6
-
15 untuk daerah tumpuan dan sen-
untukdaerah lapangan.
-
-
Arah memanjang potongan 5-5
Denah pembebanan pelat pada balok
Beban trapesium:
(lylx
- 0,5) x q x l*2i + {0,06 x 0,5 x 4 x 2,4) = 0,5 x {0,5 x (a/3 - 0,5) x 0,498 x 0,82} + 0,1 4! = 0,360 + 0,1 44 = 0,504 ton P2 = 0,36+i0,5x0,5x(lrll*-0,5)xqxl*2)+{0,2x(0,4-0,1)x4x2A}+beratdindingtembok = 0,36 + {0,5 x 0,5 xi4/3- 0,5) x 0,498 x E2} + O,Z8A + 0,1 44 +(0,5 x 4 x 3 x 0,25) = ,582 + 1,5 = 3,082 ton P3 = 0,934+{0,5x(lyllx-0,5)xqxl*2}+[{0,5x0,4x (lrllr-0,5)xqxl*2}xt,z/+] P1 =
0,5 x i0,5 x
1
=
+ {0,2 x 0 x (0,40 - 0,10) x 4 x2,4} + 1,5 0,934+{0,5 x (0,8/0,7-0,5)x0,498x0,22}+{O,S x0,5 x (3,2/3-0,5)x0498x 32x3,2/4} + 0,288 + 1,5
=
0,934 + 0,078 + 0,508 + 0,288
+
1,5
= 3,308 ton
P4 = PB2= 0,090 kg (dari balok anak) P5 = 0,36+0,508+{0,5 x 0,2x(0,4 -0,1)x 4x2,41+ berat dinding tembok = 0,36 + 0,508 + 0,288 * 1,5 = 2,656 ton
135
Beban segi tiga: Q1 = 0,25 x Qpelatx
92 = 0,25-
oi"i., x ll
q;i;;x
0,25 x0,498 x 0,8 = O,tOot/*1 = g,25 x 0,498 x3 = 0,374 t/m1
lx=
ll = s,25 x0,4e8x0,7 =0,087 t/'1 = 0,zs , Q3 = 0,087 x0,7 = 0,06'l ton Berat sendiri balok: Q4 = bx h x beratjenis beton = 0,20x (0,30- 0,10) x2,4= 0,096 t/m1 g5 = berat pasangan batu bata = 0,25 x3 = 0,750 t/m1 9:
Beban total:
ql =
91 +9++Q5=0,100+0,095+0,750 =0,946tlm1 q2 = 92+ 9+ + qs = 0,374 + 0,096 + 0,750 = 1,220 llml q3 = q+ + qs = o,ogo + 0,750 = 0,846 t/m1 Momen primer (M0)
-MOSC = 1l12xq x 12 = 1112x 1,22x 32 = 0,9i 5 tm -M";; = (e3 x 0,35 x2,6s2)+ (P+x 0,7 x2,32) + (1/12x0,8+6x 32) = (0,061 x2,46)) + (0,09 x 3,7) + 0,635 = 1,118 tm -MoEC = (Q3 x 0,352 x 2,65) + (P4xA,72x 2,3) + (1112x0,946 x32) = (0,061 x 0,323) + (0,09 x 1,'13) + 0,710 = +MoBG =-MoEH =ll2xqxl2i+P1 xo,8
,l,831
tm
= (112x0,946x0,82)+ (0,504 x 08)= 9,393 + 0,406 = 0,709 ton Kekakuan Dari PBI 71 diperoleh lebar manfaat flens balok L sebagai berikut.
b,
< bo
t^
+r[
300 <20+_TF _<20+30<50cm
b, . 136
b < 200 cm (diambil
b,
terkecil, yaitu 50 cm)
l<-
u
F<- b,
--->l
>l
T
{n"
=
*
''o
Y
=
11'G7
t'
'ol'
i
garis netral
FG>l bo=20
Denah balok yang memikul pelat lantai pada satu belah
F<_
pihak
bk _______).i
Garis netral terhadap sisi atas:
Y_
(20x30x15)+(30x10x5) (20x30)+(30x10)
10.500 900
= 11.67 cm
Momen inersia Momen inersia terhadap garis netral (sumbu x-x) l* = (1/12x box tr,3) + 1r*a2; + (1/12xbx ho3) + (Fxa2) = (1/i2x bo x h13) + {bo x ht x (ts -y)2t + ifiz^b x ho3) + {b x ho x (y- s)2} = (1 /12x 20 x 305) + {20 x 30 x (1 5 - 1 1,67)2 + ( /12x 30 x I 03) + {30 x 10 x (1 1,67 = 45.000 + 6.653 + 2.500
+
Momen inersia terhadap balok
lx
-
5)2
13.347 = 67.500 cm4 CE
= 1/12x b x h13 = 1/12 x20 x 303 = 45.000 cm4
Momen inersia terhadap kolom lx = 1 l12x b x h13 = 1112x30 x 203 = 20.000 cm4 Kekakuon
_
4xExl
4xExl
LBA
LBC
4xEx20.000
K6g : K6p = KCE =
. 4xEx67.500 ="t:3.375 300 300 4xExl 4xExl 4xExl
Lcg Lco .
Lcr
4xEx67.500 4xEx20.000
4xEx45.000
300
300 KE6 : Kgp =
Pengembangan
4xExl
4xExl
Lec
Lrr
4xEx45.000
4xEx20.000
300
300
Rumah ke Arah Samping
=6,75:2,00:4,50
x
= z,zJ.
I
137
Ko
efi si e n d i st r i b u si (1t)
Titik kumpul B
KgR
,,^r l'tBA
-
UBC
Kor =CilE
lqA-KBC
=L=0.23 - 1+3,375-"'" =
3'375
1u*=o'77
lrBR + PBC = = 0,23 + 0,77 = TitikkumpulC
1
Kcg
6'75
K6g + K6p + K6g 6,75 + 2,00 + 4,50 ..-Kcn-2,00 trCD K6g + K6p + K6g 6,75 + 2,00 + 4,50 4,50 KCt .. _ ttCE = + 2,00 + 4,50 6,75 KCE KCB + KCDJ
-- = rLb ,,
l.[Cg + LICO + l.tCU = o,51o + o,13o + o,${o =
= 0,51 0 = 0,130 = 0,340
1
Titik kumpul E
2'25 Krc rr^. = I,BA"'"' Kg6+KEP 2'25+1=0,69 UBC
=
Krr
G1?; = z2u, 1
=o'tt
IBA +PBC==0,69+0,31 =1 TABEL 21
PERATAAN MOMEN DENGAN CARA CROSS
Batang
AB
BA
BG
0,230 +709
Mo +47
12
-6
I
+18
CB
CD
CE
0,510
0,1 50
0,340
-91 5
+91 5
+1
+104
59
+37
+709
EMg=6
+30
-19 -20
12
+'16
'11
1.076
-6
5
+29
+83'1
rMc= 1-0
F
EF
EH
0,310
38
+35
-19
24 3
11
-6
7 +2
+5 +12
+755
FE
709
-85 +15
13
1 '106
EC
0,690
+69
43
+80
-10
-746
DC
1.118
+0 +8
+2
l\il
BC
0,770
+52
+24
E
C
B
Titik Kumpul
-47
-709
rlvlE=-1
-la
-0
Portal simetris dengan beban tidak simetris akan menyebabkan konstruksi bergoyang. Untuk kestabilan konstruksi, perlu momen pergoyangan yang didistribusikan ke balok dan kolom. F[al ini pada akhirnya akan menambah kekuatan atau pembesian ke arah konstruksi itu bergoyang. 138
Pergoyangan Perubahan bentuk akibat gaya-gaya normal diabaikan sehingga panjang balok BC tetap. Peralihan BBI = CC1 = EEl = f. Oleh karena kolom AB, DC, dan FE panjang serta kekakuan El sama maka goyangan Mg4, M6p, dan Mgp sama besar. Sementara arah dari ketiga momen tersebut ke kanan positif. Dengan demikian, diambil nilai Mg4 = MCD = MEF = +100 kgm.
.
st
l<->l
6t
6
l<->l
l---l .
6
Denah pergoyangan
TABEL 22
PERATAAN CROSS PERGOYANGAN Titik Kumpul Batang
A BA
BG
0,400 +1
Mo
+6
+3
-2
Titik Kumpul
-19a
+
CB
0.600
0,285
+63a
-
-60
-28
-14
-30
+8
+16
+8
+4
A
-2
-1
?
-S4d + 4
6
A
42d+
D
CD
CE
0.430
0.285
+1
-20
s = -0,10
BC
00a
40
Mtt
t,
B
AB
44
-28
+24
+16 +4
4
2 8 -37d + 4
U
BA
BG
BC
CB
CD
CE
M;
+18
+37
+709
-746
+1.076
+29
1.106
Mtt
-1 9a
+63cr
-64a
42u
+75fl
+20
+31
-740
+1 080
+21
+709
a =-0,10
M1+M11= MBA
(l+ ll)+ M6p (l+ll)+ Mrr (l+
37 + 63u + 29 + 76a
-
-37c
-1
102
000
-50
14
-25
+7
+6
+7
+8
+4
4 -17a
4 2
-1
1
+
-54fl + 5
D
AB
FE
0,500
-50
-2
-
EF
+1
Batang
Mr*il
EH
0,500
-25
B
EC
00cr
4 +76a
F
E
DC
DC
+53a
-
5 -23a +
E EC
12
-17u
-54o
+14
+760
F
EH
EF
-709
41
FE
+53d
-23a -23
-709
ll)
47 + 53u = 0
192a =-19 _10 0 =6=-o,lo
x
qriyakrE5
Momen okhir +709
Reoksi perletakan
Tinjou daerah BG Rgy kiri = RAV
P1
kiri
= (q1 x l) +
P1
= (0,946 x 0,8) + 0,504 = 0,757 + 0,504 = 1,261 ton
Tinjau daerah BC
rM6=6
-0,740
-->
+1,080
(RBVx3)
-
MBC +
R4ykanan
-
McB- (0,sxq
x
12;
=9
(0'5xqx12)+-0'740-'l'080 3
= 1,7'17 ton
RRV = RAV = R4y kiri + R4y kanan
Rcv
l<_
3,OO
EMg=6
---,
->
= 1,261 + 1,717 = 2,978 ton
(-R6yx3)- Mg6+M6g+(Q5xqx12;= RPY
(0,5 x q x
kiri
121
=
0
0,2+o + t.oao
-
= 1,943 ton
Tinjou daeroh CE IME=Q 1
-->
Rpy kanan =
(R6y x 3) - (Pa x 2,3) (0,s x q x
12)
-
(Q x
26s)
-
MgE + Mp6
-
(05 x q x
12)
=o
+ (0,09 x 2,3) + (o,o6t x 2,65) + 1,102 - o,t6o
E U
Rcv
Rev
u
I-(-
F+>l
3,oo
---->l
ROV
= 1,506 ton = RDV kiri + Rpy kanan
= 1 ,943 + 1,506 = 3,449 ton
Wc = o
-->
0.70 nFV
Nrir
=
(-R5y x 3)
-
(P4 x
(0,5 x q x t2)
-
ql
+ (Q x q35)
-
McB + MEC
(o,os x o,z) + (0,06r x 0,35)
-
(g5 x q x
+ i,102 -
12)
=o
0,7
60
3
= 1,183 ton
140
griyakreasi
x
i ,i,!,:',,/i.
,1::i,.:,;l ll',,r,,.'1,'
4
PengembanganRUmahkeAfahSamping
Tinjou doerah EH Rpy kanan =
(ql x l) + P1
= (0,946 x 0,8) + 0,504 = 0,757 + 0,504 = 1,261 Rgy kanan
Rpy = Rpy =
kiri + Rpy kanan
1,183
+ 1,261 =2,441ton
Tinjou daeroh BA
-T
+0
IMg = I
/T\ T 031
--->
_ "AH_
I
3,00
*n
nrn
I
\,
------,)RAH,,,,
(-R4g x 3)-
I
M6
+ MAB = 0
0,031 + 0,020 3
= o,o17ton
(
------->
Tinjau daerah CD
IM6=6 -.
(+Rgg x
3)-
MCD + MOC = 0
0.021 + 0.014
nrH= l o,o12ton(+ = D
Tinjau daerah EF E
IMg=6
-->
(+Rpgx3) -Mgg+MpE=0
_ n' "FH-
0,052
-
0,023
3
= o,o25 ton (
<-
)
Bidang momen (M), bidang geser (D), dan bidang normal (N) Untuk mencari momen lapangan maksimum, perlu ditinjau momen-momen dari beberapa daerah sebagai berikut.
Pengembangan
Rumah ke Arah Samping
x
*
griyakreasi
Tinjou daerah BC
-0,740
Mx
+1,080
= (RAV kananxX)- MBC-(0,5 xq xX21 = g = 1,717X - (o,5 x 1,22)X2 - 0,740
dM..
F_ 1,717
s,oo
dx
__).]
^ _0
-1,22X=0
X fr
_ - 1,717 _, =t,+t^
v
Mmax = (R4ykanan x X)=
(1,7 17
x 1,41)
-
xq x X2)--MeC x 1,22 x l,+12) - 0,7 40 =
(0,5
(0,5
0,47 0
tm
Mencari momen = 0 untuk pemberhentian tulangan atau pembengkokan tulangan menggunakan rumus berikut. Mx =
0 ----->
(R4yx X) - (0,5 x q x X2) - MBC = 0 1 ,717x - (0,5 x 1 ,zz x X2) - 0,7 40 = 0,61X2
x1
,2
-
1,7 17X
+
0,7
40 =
O
O
a2-@xaxc) 2xa
=
+1,717+'lm 2x0,61 1.717 + 1.152
Xr =:-------'' 1,22 ' 1.717 - 1.152 Xr 1,22 "
=2,35m = 0,46 m
Dengan demikian, pemberhentian tulangan berada pada jarak 0,46 m (1/6 l) dan 2,35 m (1/5 dengan | = panjang bentang yang bersangkutan. Tinjau daerah CE
M*
= (Rpy kanan x X) - {Q x = 1,506X
-
= 1,355X
tr -dx
dM..
_
0061
-
(X
-
X + 0021 *
0,846X2
-
- 0,7)} x ( (05 x q x X2) - MCr 0,09X + 0,063 - (05 x 0,846 xX2) - l,tOZ o,3s)}
-
{P4 (X
1,018
=u^
'r,3s5-0,846X=0 o
F<-- s,oo ----l F<-0,70
142
griyakreasi
x
'|
: l:| : : l' :l:..,::t,t ; 1..
X-
1,355
0,846
=1,60m
Mmax = (Rpy kanan x X) - (0,5 x q x X2) - Mgq = (1,355 x 1,60)- (0,5 x 0,846 x1,602)
x
-
1,0'18 = 0,067
tm
Pengembanqan Rumah ke Arah Samping
l)
Mencari momen = 0 untuk pemberhentian atau pembengkokan tulangan sebagai berikut.
Mx=o -
(RovxX)-(o,sxqxX2)-MCE=o i,355X
-
x1
,2
=
(0,5 x 0,846 xX2)
-
0,423X2
1,344X+
-b+V;Z-(4xaxc)
1,01 8
-
+1,3ss+m
2xa 1'355
+-0'337
xl 0,846 ' 1,355 .. -0,337 X1 = ----=:-:--0,846 '
1,018 = 0
=0
2x0,423 = 2,oo m
= 1,16 m
Pemberhentian tulangan pada 1,16 m (1/3 l) dan 2,00 m (2/3lr) dengan | = panjang bentang.
Kontrol
-> (2xql xl) +(Zxq2x l)+(q4xl) +(2xP1) + P4=RAV+ Rpy+ Rpy (2x0,946x0,8\+(1,22x3)+(0,087x0,7)+(0,846x3)+(2x0,504)+0,09 =2,978+3,449+2,444
LV=0
1,514 +3,66 + 0,06.I + 2,538+ 1,008 + 0,09 = 8,87,I 8,871
-8,871 =0 RAH+Rgp+RFH=0 0,017+0,012-0,025=0
IH=0 --+
0,004 ton (a k9)
=
0
Momen akhir
Bidang M
Bidang D
143
Bidang
N
Gaya normal
NA = -P2 = -3,082 ND = -P3 = -3.308 NF - -P5 = -2.656
- 2.978 = -6.060 kg - 3449 = 6,757 kg - 2.444 = -5.100 kg
Pembesian lapongan Tumpuon CB McB = 470 kgm Garis netral terletak pada badan sehingga dianggap balok persegi biasa, lebar bo =20 cm.
ht =3ocm h =ht-d=ht-(1/10xh1) = 30- (1/10 x 30) = 30-
dn -
1.400 oo =_=0972 ob 24x60
nx
h27
La
. /.-M V b-o.
Dengan Q
3 = 27 cm
c"=
= 2,511
,
= 4,25 \
\
24 x 470 0,20 x 1.400
4,25 dan 6 = 0,4 maka dari tabel perhitungan lentur "n" didapat 00 = 0,972; S1 = 4,000
100xnx(jJ=4,760
A =roxbxh =
6.049
::100 x 24
x2Ox27 = 1,361 cm2
Tulangan tarik minimum balok adalah
Amin
12
= uau =
12
:= 2.080
xbxh x2Ox27 =3,12cm2
Pakai tulangan @ 12 mm.
A 144
griyakreasi
x
= 0,25
xnxd2 = 0,25 x 3,14x1,22 = ,l,13 cm2 , x
Pengembangan
Rumah ke Arah Samping
'
Pakai tulangan tarik 4 O 12 dengan A = 4,52 cm2
41 =6xA
> Amin = 3,12 cm2
= 0,4 x 4,52 = 1,808 cm2 Pakai tulangan tekan minimum 2 O 12 Tumpuan CE MCE
= 1'102 kgm
Garis netral terletak pada badan sehingga dianggap balok persegi biasa, lebar bo =20 cm.
ht =3ocm
h =ht-d=ht-(l/t0xht) =
30-
(1/10 x 30) = 30
-
3 = 27 cm
o" 1.400 Qo =nr%= u*60=o'972 27 .a =-l_ h = --F__=Ztjg ,/ nxM ,l 24x1.102 \/ bxoa V o,zox1.4oo
__
Dengan ca= 2,78 dan 6 = 0,4 maka dari tabel perhitungan lentur',n', didapat
0=1,632 > 00=0,972;Q1 =2,214 100xnxUJ=14,21
A =rDxbxh 14,21
= ,,ft
x20x27=3,20cm2
Tulangan tarik minimum balok adalah
12 A-,"mln -= O*au ,hxh ^' = Pakai
A
12
rffi--
tulangan
x20x27 =3,i2cm2
@
12 mm.
=0,25xrixd2 = 0,25 x 3,14x1,22 =
l,l3
cm2
Pakai tulangan tarik 4 O 12 dengan A =
A1
=6xA
4,52.m2 > Amin = 3,20 cm2
,l,28
cm2 = 0,4 x 3,20 = Pakai tulangan tekan 2A D dengan A=2,26 cm2 Tumpuan MBC =
-740 kgm
MBG = +709 kgm
M63 = +1.080 kgm MEC = +761 kgm
MEH = -709 kgm
>
1,2g cm2
Penggunaan tulangan disamakan dengan tumpuan M6g (ditentukan oleh momen terbesar) sehingga disimpulkan untuk penggunaan tulangan tarik 4 @ 12 dan tulangan tekan 2 A 12.
Lapongan CE McE =67 kgm
Untuk lapangan CE, tulangan disamakan dengan M6g sehingga digunakan tulangan tarik4 12 dan tulangan lekan2A 12.
@
Tulangan geser D = RDV kiri = 1.943 kg
tb=
6-
D
bxz
1.943
1.943
= b*7/8*h = 2ortl}x27
= 4,11 kglcm2
(
rb = 5,5 kg/cm2
Dengan hasil tersebut maka tidak diperlukan tulangan geser, tetapi diperlukan sengkang 2 O -20 untuk daerah lapangan.
15 untukdaerah tumpuan dan sengkang 2 O 6
E. Perhitungan Kolom 1.
Arah melintang MCD = 0,961 ton meter Gaya normal yang bekerja pada kolom (N) = 6,870 ton 0,961
M
'! N
-
6,870
1739 x 30 = 0,01 m (minimum eo2 = 9,92 *1 * 0,14 +0,02=0,16 m eo1 eo2 = = eo/h, = 0,16/0,30 = 0,5 3
eo2
1/30 x
h,=
eo
Dari Tabel 10.6.2 PBI 71 didapat C = 6,92
el =cx(
lr. " h1=.6'82x ( 300 100x'Jo ,oin. )zx
.a
)zx0'30=0'02
m
e2 = 0,15 x h1 = 0,15 x 0,30 = 0,045 m = eo + e1 + e2 = 0,16 +0,020 +0,045 = 0,225 m ea = e + (0,5 x h1 - d) = 0,225 + 0,15 * 0,03 = 0,405 m
e
N x eu =
6,870x 0,405 = 2,7821m
h=ht-d=30-3=27cm 27 ca
24x2.782 02 x 1.400 6 = 1 -(7/8xh/ea)= 1-(7/8x 0,27/0,405)=0,42=0,4 (tulangan simetris) Dengan ca= 1,75 dan 6 = 0,4 maka dari tabel lentur "n" didapat
. /nxNdea --6x% V
( Q
= 0,854 = 0,98 > Qo= 0,972
100xnx(l)=38,29 eulh=0,40510,27 =1,5
146
1
it-
_
__
h " ea
0,27 0,405
Pembesian
ixA =rrlxbxh
38,29
1
_ x24 x20x27 =8,62cm2 = 100 8,62 A- ixA .i =^: =3,72cm' 2,32 1
Pakai tulangan tarik4 A 12 dengan
A1
A= 4,52cm2
>
A= 3,72 cm2
=roxixA = 0,4 x 2,32 x
3,7
2 = 3,20
cm2 ----->
pakai tulanga n tekan 4 @ 1 2
Dari PBI i 971 pasal 9.6 ayat 2 disebutkan bahwa tulangan minimum kolom sebagai berikut.
A
=1o/oxbxhl =1o/ox20x30 =6cm2
Tulangan total kolom =8@12dengan
2.
A=9,04.12 > 6.r2
Arah memanjang
MBA = 0,021 ton meter;gaya normal yang bekerja pada kolom (N) = 6.757 ton. MBA dan gaya normal pada kolom tersebut bernilai kecil sehingga tulangan kolom untuk arah melintang ini
disamakan dengan tulangan ke arah melintang. Dengan demikian, tulangan totalnya adalah 8 O 12 dengan A=9,04cm2
> Amin= 6cm2.
Tulangan geser D = 0,482
ton = 482 kg
482 D "D= bxz 20x7/8xh 'rt-
482
20x7/8x27
=
,l,02
kg
Tidak perlu tulangan geser, tetapi pakai sengkang sengkang 2A 6 - 20 untuk daerah lapangan.
/cm2 < tb = 5,5 kg/cm2
2
@
Lisplank Lebar = 50 cm; tebal = 6 cm; panjang = 4
p1
Berat sendiri tisptank= 0,06 x 0,50 x 1 x2,4 = O,OIZ
t/^1
Lisplonk sebagai pelot pengaku balok
Mlup.ru* = l18xq x 12 = 1/8x0,072x2,52 =0,056 tm Nilai tersebut kecil sehingga gunakan tulangan minimum.
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
x
, , ,:';,
6
-
15 untuk daerah tumpuan dan
Luas tulangan minimum pelat
Amin =0'250/oxbxhl
=
0,25
I-9
x
50
100
= 0,75 cm2 (pakai tulang an a 8)
Luos penampang tulangan
A
= 0,25 x nx d2 = 0,25 x3,14 x 0,82 = 0,502 cm2
Pakaitulangan4@Sdengan A = 2,008 cm2
,
0,75 cm2 dan pakaisengkang
A6-20
Sloof 20/30
Pembebonon .l,0 Berat dinding partisi = 250 x 3,0 x = 750 kg/m1 Berat sendiri sloof = 0,20 x 0,30 x 1,0 x2,4 = 144 kg/m1
q = 750
+
144
=
894 kg/m1
Balok pengikat(sloofl terjepit penuh pada kedua ujungnya
Mtrmprun = 1/12xq x 12 ^ ' = 1112x894x42 = 1.192 kgm Mlapangan = 1/24xq x 12 ^ = 1124 x894 x 42 = 596 kgm
q = 894 kglm1
Pembesian L^ d
-
h27 /nxM \,,124x1.192 \ /_ V bxou V 0,20x1.400
= 2,67
Dengan ca = 2,67 dan 6 = 0,6 maka dari tabel didapat Q = 1,740 00 = 0,972; S1 = 2,396
,
100xnxo=15,75
A =rrlxboxh = ,::'"=, 100x24
x2ox27 =3,54cm2
Pakai tulangan tarik 4 @ 12 dengan A = 4,52
cr2 > 3,54 cm2
A1 = 5 x A = 0,6 x3,54 = 2,12 cm2 Pakai tulangan tekan 2 A
D
dengan A = 2,26 crn2
>
2,12 cm2
Lopangon Mlapangan = 596 kgm
Tulangan disamakan dengan daerah tumpuan sehingga pakai tulangan tarik 4
A
D
tulangan tekan2@ 12.
148
griyakreasi
x
ilir,iii.:trir',i:,:,,ii.r ,,; I ,r, ,r,.:. ,,:ir. !t *
PengembanganRUnahkeAfahSamping
dan
Gaya lintang
'
q = 894 kg/m1
RA=RB =0,5xqxl
=0,5x894x4 = 1788 kg Tulangan geser 't,788
Tb=
20 x7 /8 x27
= 3,78
.
kg/cm'
"b
= 5,5 kglcm2
Tidak perlu tulangan geser, tetapi pakai sengkang 2 A 6 sengkang 2O6- 20 untukdaerah lapangan,
F. Perhitungan
-
15 untuk daerah tumpuan dan
Fondasi
M = 0,488 tm = 488 kgm N = 6,870 tm = 6.870 kgm
l.<--i-o,oo
-->l <----------->l |
'
0,45
|
0,80
I
p+_
noo ________>l
Beban atap genteng =
Tt,so I
I
+
I
I
6,00
3,00
I +
I I
I
2x3 x 1/cos
q,
x 50
= 300 x 110,8 = 0,375 ton Ring balok = 0,15 x 0,2x5 x2,4 = 0,360 ton Plafond = 3 x 2 x 1 1 = 0,066 ton Kolom atas = 0,15 x 0,15 x3 x2,4 = 0,,l62 ton g1 = 0,375 + 0,360 + 0,066 + 0,162 Y = 6,870 + 0,963 = 7,833 ton
-
0,963 ton
1'50
I F-
z oo
Pengembangan
-->l
Rumah ke Arah Samping
x
x
qriyakreaii
149
1.5
= Z
cos0
Pembebanan Beban vertikal
=
Berat kolom = 0,2 x 0,3 x 3,70 x 2,4 Berat sendiri pelat = 0,20 x 0,6 x0,6x2,4 Berat sendiri rib = 0,5 x 0,20 x 0,6x0,6x2,4 Berat tanah = 0,85 x 0,6x 0,6x 1,8
P =IV
=O,gO
7.833 kg
= = = =
523 kg
=
9.167 kg
173 kg
gTkg 551 kg
Momen terhadop pusat fondosi M = 488 kgm; P = 9.167 kgm
ou
P M 9J67 = F t w = o,6xo,6 t
488
llo*0,6xa,62 = 39.020 kg/m:
= 25.464 + 13.556
ov max = 25.464+ 13.556 o, ,in = 25'464- 13'556 = 1 1'908 kg/m2
oi = i's.ozo -
Pelatfondasi 9pelat
=
^ (0,85 x I .800) = 37 .490 kg/ m2 = 3,7 49 kg/ cm2
tI *,r.tru o"o r, o"o
9'167
-
= 23.933+ 9min = 23.933Qmax
1
3,556
'13.556
= =
(
01 =
{
kgl cm2
=23.933+ 13.556 kg/m2
37.489 kgl m? 10.377 kglm2
M = 0,448 tm = 488 kgm N = 9,167 tm = 9.167 kgm
M
4T' Y Beban vertikal dihitung dari pusat tiang kolom fondasi
T15 I 15 roazz
l-[ffiJl
'I
.l
'0.',r' 150
o'45
T.rou,
I|-,,uuu
Skema tegangan-tegangan yang bekerja pada pelat
-l
fondasi akibat beban-beban yang bekerja di
i,r;:,:ii.ri;r iiii!nrh
trri1.:ii,:i
I.i,: 1
l;C'til fliiLi;::;ir,:r
x
atasnya
'
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
Pembesian
'
Mpelat =
(0,5
x 23.933 x0,454 +
(0,5
x 13'556 x 0,45 x2l3 x 0'45)
= 2.423 + 915 = 3338 kgm
h=20-3=17cm; b=0,60m
h21
./nxM .lzcxz3za V bxo" v 0,60x1.400
= 1,74
Dengan ca = 1,74 dan 6 = 0,4 maka dari tabel didapat
> $o= 0,972 100xnxo=38,29 A =rtlxbxh
0 = 0,980
38.29
=
100x24 -.------
x 60 x 1 7
=
16,27 cm2
Tulangan minimum pelat
imin =
0,25o/o
xb x h, = 0,25o/o x60 x 1 5 =2'25 cm2
Pakai tulangan tarik O 16 A1
=6xA=0,4
O8-Sdengan A=7,91
.r2 ,
16,27 cm2
6,51 cm2
=2Oo/ox16,27 =3,25 cm2
Pakaitulanganbagi@ Rib
>
6 dengan A = 18,09 cm2
x16,27 =6,51 cm2
Pakai tulangan tekan
A
-
20/30
8-
X-
Sdengan A=3,52 cm2 > 3,25 cm2
+ 13.556)x0,45 o = 1'0,60x0,60 ' --
=,
#ffi*
+ 13.556) X0,45 = 15.891 kg/ml
M = 0,448 tm = 488 kgm N = 9,167 tm = 9.167 kgm
Q =0,5xqxl = 0,5 x 15.891 x 0,45 = 3.575 kg
M =Qx2l3xl = 3.575 x2l3 x 0,45 = 1.073 kgm
Skema tegangan-tegangan yang bekerja pada rib fondasi akibat beban-beban yang bekerja di atasnya
Pengembangan
Rumah ke Arah Samping
x
iii:1r,iilii
l1[|
!1]:l
151
Pembesion M = 1.073 kgm; h = 40
- 4= 36 cm; b = 20 cm 36
'u= I .-M , fu.ro-3 b-".
Dengan ca = 0 = 2,226
>
3]5
= 3,75
Vo2ox14oo
dan 6 = 0,4 maka dari tabel didapat
0o = 0,972; S1 = 3,286
100xnx(Ul =7,929
A =rrlxbxh ,!?'7 , x 20 x 36 = 2,38 cm2 = 100 x24 Tulangan tarik minimum balok tarik adalah
Amin = + u
12 ^bxh= 2.080 au
^20x36=4,15cm2 Pakai tulangan tarik 4 O 12 dengan A = 4,52.12 > 4,15 cm2 A1 = 6x A = 0,6 x 4,52 = 2,71 cm2 Pakai tulangan tekan 3 A
D
dengan A = 3,39 cm2 > 2,71 cm2
Tulangan geser Q = 3.575 kg
o bxz ' = 5,67
3.s75
20x7/8x36 5,5 kg/cm2 (perlu tulangan kg/cm' , "b=
geser)
Pakai tulangan miring O 12 dan sengkang (beuget) praktis O 8. Tegangan geser lentur kelebihan xt= 5,67 - 5,5 = 0,17 kglcm2
It am =
Amxo^xV2 amxb
4
VI
? 0,17xb = + Am x cx. x
1,13
x 1 .aoo
x{i
0,17x20
Gunakantulangan miring@12*15 atau 2
=658cm(jaraktulangan miring)
ADdan
sengkang
O8-10.
Catotan untuk diperhatikan: Bangunan yang diulas dalam buku ini direncanakan berukuran : Ke arah lebar = 4 m (bentang maksimum untuk menambah bentang ke arah lebar misalnya ukuran ke arah lebar 8 m dibagi menjadi dua bagian yaitu 4 m, perlu ditambah/diperkuat lagi pembesiannya, tetapi dalam buku ini tidak dibahas). Ke arah panjang = 6 m (dibagi dua bagian, setiap bagian 3 m dan panjang overstek 80 cm). Bila dikehendaki panjang 9 m maka dibagi tiga bagian dengan panjang setiap bagian 3 m. Ukuran, bentuk, dan kedalaman fondasi berubah-ubah tergantung struktur tanah yang.ada.
-
152
griyakreasi
Dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan, diperlukan pengawasan tenaga ahli' x
x
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
G. Perhitungan
Anggaran Biaya Pengembangan Arah Samping Contoh
I
.
Seperti halnya pada pengembangan ke arah belakang, untuk pengembangan arah samping contoh I ini pun diperlukan perencanaan yang matang. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, perlu dianggarkan atau direncanakan biaya-biayanya hingga pekerjaan selesai dengan hasil baik.
1.
Spesifikasibangunan Pengembangan ke arah samping terdiri dari dua lantai, yaitu lantai bawah untuk ruangan
garasi dan lantai atas untuk kamar tidur dan ruang kerja. Adapun spesifikasinya sebagai berikut. Luas bangunan=6,0 m x4 mx 2=48m2
* * x
{<
x * * x *
r<
* {<
{. * * x x x
{<
Ukuran balok melintang=20/40 cm Ukuran balok memanjang - 20130 cm Ukuran kolom = 20130 cm Tebal pelat lantai = l0 cm Jenis fondasi = fondasi telapak beton
Kedalaman fondasi = +100 cm dari permukaan tanah Daya dukung tanah yang diizinkan (otanah = q kglcm2) Luas telapak fondasi = 60 cm x 60 cm
Tebal pelat fondasi = 20 cm
Tinggi rib = 40 cm Lantai = keramik Kusen pintu dan jendela = kayu kamper Daun pintu panel = kayu kamper Daun jendela = kayu kamper Kuda-kuda, gording, usuk, reng = kayu borneo Plafon lantai bawah = beton Plafon lantai atas = melamin Atap = genteng
x x
Ukuran fondasi tangga = 50 cm x Tebal pelat fondasi tangga = 1 5 cm
{<
Tinggi rib tangga = 30 cm
,l00
2.
cm
Rencana Anggaran Biaya (RAB) TABEL 23 RENCANA ANGGARAN BIAYA
Itlo
Uraian PelterJaan
Satuan
Volume
ttarga $atuan {Rp}
Total Harga (Rp!
Pekerjaan Persiapan 1. Pembersihan lapangan
m2
40
2.000,00
80.000,00
2. Pengukuran
m2
40
3.000,00
120.000,00
3. Pasang bOuwplank
m2
0,3
1.500.000,00
450.000.00
a. Bahan:
- Papan 2120 x 4m
m3
Lanjutan Tabel 23 .::'t1i;:j:l
:*-!{:-1:!i;i:'
lI:ffi
.
:ri,.t;.-j:I
m3
0,2
1.500.000,00
300.000,00
- Selang/waterpass
m
20
1.000,00
20.000,00
- Paku 1-3"
kg
3
10.000,00
30.000,00
- Cat
kg
1
25.000,00
25.000,00
b. Upah
m2
40
- Kaso 4/6 x 4m
Subtotal
il
i:;l+=+:i5 ,:::=i*,--+=,:
u,r.,i.Glfi!
5.000,00
200.000,00 1.225.000,00
I
Pekerjaan Tanah
'1. Pondasi 2,76
20.000,00
55.200,00
m3
1,44
'10.000,00
14.400,00
m3
0,83
30.000,00
24.840,00
2. Urugan pasir lantai tebal 5 cm
m3
1,6
80.000,00
128.000,00
3. Upah
m2
32
- Pondasi - Sloof Timbun kembali 30% galian
m3
6.000,00
414.440,00
Subtotal ll
ilt
192.000,00
Pekerjaan Beton 1. Pondasi tangga (0,5x0,5) x 0,4 x 6
m3
0,75
360.200,00
270.150,00
Upah
m3
0,75
234.500.00
175.875,00
Besi 16
btg
J
94.700,00
284.1 00,00
Besi 12
btg
I
53.300,00
426.400,00
Besi 8
btg
14
23.700,00
280.000,00
Kawat beton
kg
3
10.000,00
30.000,00
bj/m3
0,75
296.550,00
222.412,50
m3
0,1
1.500.000,00
150.000,00
- Kaso 4/6 x 4m
m3
0,1
1.500.000,00
150.000,00
- Paku 1-4"
kg
2
- Upah
m2
7,5
Upah Bekisting:
Papan 2120x 4m
Jumlah
154
8.000,00 30.650,00
14.000,00
225.875,00 2.232.812,50
Laniutan Tabel 23
2. Sloof (0,2 x 0,3) x 24
m3 u
144
360.200,00
518.688,00
Upah
mJ
1,44
234.500,00
337.680,00
Besi 12
btg
14
53.300.00
746.200.00
Besi 6
btg
12
13.300,00
159.600,00
kg
?
8.000.00
2'1.000,00
bj/m3
1,44
255.500,00
367.920,00
Kawat beton Upah Bekisting:
a
- Papan 2120x 4m
mJ
0,1 5
1.500.000,00
225.000.00
- Kaso 4/6 x 4m
m3
0,1
1.s00.000,00
150.000,00
- Kaku 1-4"
kg
2
8.000.00
16.000.00
- Upah
m2
14,4
30.650,00
441.360,00
Jumlah
2.983.448,00
3. Kolom
m3
1,49
360.200,00
Upah
mJ
1,49
234.500,00
348.232,50
Besi 12
btg
20
53.300,00
1.066.000,00
Besi 6
btg
14
13.300,00
186.200,00
Kawat beton
kg
3,00
8.000,00
24.000,00
bj/m3
1,49
255.500,00
379.417,50
- Papan 2120 x 4m
m3
0,30
1.500.000,00
450.000,00
Kaso 4/6 x 4m
m3
0,2
1.500.000,00
300.000,00
kg
J
8.000,00
24.000,00
m2
14,85
30.650,00
455.152,s0
Upah
534.897,00
Bekisting:
- Paku 1-4
"
- Upah
3.767 899,50
Jumlah
4. Balok a. Balok melintang (0,20 x 0,40) x 4 x Upah
3
m3
0,96
360.200,00
345.792,00
m3
0,96
234.500,00
225.120,00
94.700,00
284.1 00,00
53.300,00
213.200,00
'16
btg
Besi 12
btg
Besi
4
155
Lanjutan fabel 23
ilfi.
fot*l Hilga
Satuan llirlume
ttreian Feterlaan
(Rpl
Besi 6
btg
10
13.300,00
133.000,00
Kawat beton
kg
3,00
8.000,00
24.000,00
bj/m3
0.96
2s5.500,00
245.280,00
Papan 2120 x 4m
m3
0,3
1.500.000,00
450.000,00
Kaso 4/6 x 4m
m3
0,3
1.500.000,00
450.000,00
Paku 1-4"
kg
2
8.000,00
16.000,00
Upah
m2
9,6
Upah Bekisting
30.650.00
Jumlah
b. Balok memanjang (0,2 x 0,3) x7,6
294.240.00 2.680.732,00
x2
m3
0,91
360.200,00
328.502,40
Upah
m3
0,91
234.500,00
213.864,00
Besi 12
btg
10
53.300,00
533.000,00
Besi 6
btg
e
13.300,00
106.400,00
Kawat beton
kg
3,00
8.000,00
24.000.00
bj/m3
0,91
255.500,00
Upah
233.016,00
Bekisting: mJ
a
u,l
1.500.000,00
300.000,00
- Kaso 4/6 x 4m
m3
0,15
1.500.000,00
225.000,00
- Kaku 1-4"
kg
3
8.000,00
24.000,00
- Upah
m2
9,12
Papan 2120x 4m
30.650.00
279.528,00 2.267.310,40
Jumlah
c. Ring balok (0,15 x 0,2) x 24
m3
0,72
360.200,00
259.344,00
Upah
m3
0,72
234.500.00
168.840,00
Besi 8
btg
23.700,00
'180.000,00
Besi 6
btg
6
13.700,00
72.000,00
Kawat beton
kg
2,00
8.000.00
7.000,00
bj/m3
0,72
255.500,00
183.960,00
- Papan 2120 x 4m
m3
0,1
1.500.000,00
- Kaso 4/6 x 4m
m3
0,05
1.500.000,00
55.000,00
- Paku 1-4"
kg
8.000,00
7.000,00
30.650,00
220.680,00
Upah Bekisting:
- Upah Jumlah
't
56
m2
1
7)
11
0.000,00
1.263.824,@
Lanjutan Tabel 23
$atuin {Rp}
$stuerl
Yotums
d. Lisplank (0,06 x 0,5) x 8
m3
0,24
360.200,00
86.448,00
Upah
m3
0,24
234.500,00
56.280,00
Besi 8
btg
4
23.700.00
94.800,00
Besi 6
btg
J
13.300,00
39.900,00
Kawat beton
kg
0,50
8.000,00
4.000,00
bj/m3
0.24
255.500,00
61.320,00
m3
0,1
1.500.000,00
110.000,00
- Kaso 4/6 x 4m
m3
0,05
1.500.000,00
s5.000,00
- Paku 1-4"
kg
1
8.000,00
7.000,00
- Upah
m2
2,4
30.650,00
73.560,00
Uraial FakeiJaan
No
Upah
Hargd
To&ttlarga tRpI
Bekisting: Papan 2120x 4m
588,308,00
Jumlah
5. Dak beton tebal 10 cm
m3 a
3,04
307.050,00
933.432,00
3,04
234.500,00
712.880,00
23.700,00
1.422.000,00
8.000,00
80.000,00 776.720,00
Upah
mJ
Besi 8
btg
60
kg
'10,00
bj/m3
3,04
255,500,00
- Papan 2120x 4m
m3
1,5
1 500.000,00
2.250.000,00
- Kaso 4/6 x 4m
m3
1
1.500.000,00
1.500.000,00
- Paku 1-4"
kg
10
8.000,00
80.000,00
- Upah
m2
30,4
30.650,00
931.760,00
Kawat beton Upah Bekisting:
8.686.792,00
Jumlah
6. Tangga tebal 12 cm
m3
0,89
307.050.00
273.274,50
Upah
m3
0,89
234.500,00
208.705,00
Besi 12
btg
8
Besi 8
btg
Kawat beton
kg
2
bj /m3
0,89
Upah
^
53.300,00
426.400,00
23.700.00
11
8 500,00
8.000,00
16 000,00
255.500,00
227.395,00
111
;1,i;i' ;i,y,'1; r:il
i'r
*
griyakleaSi
157
Lanjutan Tabel 23
tlraisn
't'iki:r'
Pta+Hn
Bekisting:
- Papan 2l20x4m
m3
0,1
1.500.000,00
150.000,00
1.500.000,00
120.000,00
8.000,00
16.000,00
30 650,00
272.785,00
- Kaso 4/6 x 4m
m3
0,08
- Paku 1-4"
kg
2
- Upah
m2
8,9
1.829.059,50
Jumlah
26.263.398,40
Subtotal lll
IV
Pasangan bata (110 m2) Bata
bh
7.700
Semen
zak
22
a
Pasir
mu
Upah
m2
110
250,00
1.925.000,00
40.000,00
880.000,00
80.000,00
320.000.00
7.000,00
770.000,00
3.895.000,00
Subtotal lV
Pekerjaan atap + plafon (konstruksi kuda-kuda) 1
1.500.000,00
1.500.000,00
m3
I
1.500.000,00
'1.500.000,00
m3
0,5
1.500.000,00
750.000,00
mJ
0,75
800.000,00
600.000,00
btg
4
80.000,00
320,000,00
kg
5
7.000,00
35.000,00
Genteng
bh
1 000
1.000,00
1.000.000,00
Upah
m2
52
5.000,00
260.000,00
Plafon melamin
m2
35,00
30.000,00
1.050.000,00
Upah
m2
35
10.000,00
Balok 6/12 x 4m
m3
Kaso 4/6 x 4m
Reng3/4x4m
a
Upah
Lisplank
3/30 x 4m
Paku 1-4"
Subtotal V
VI
Kuzen daun pintu dan jendela
1. Kusen kayu
158
350.000,00
7.365.000,00
kamper:
- Gendong
bh
3
400 000.00
1 200.000,00
- Gundul
bh
1
200.000,00
200.000,00
- Bouven light
bh
2
75.000,00
150.000,00
LanJutan Tabel 23
No
Uraian Pekerjaan
Harga Satuan {Rp}
Total Harga (Rp)
4
400.000,00
1.600 000.00
bh
6
100.000,00
600.000,00
m2
12
150.000.00
1.800 000,00
Satuan
Volume
- Pintu panel
bh
- Daun jendela - Rollimg door
2. Daun pintu + daun jendela:
Subtotal Vl
vil
5.550 000,00
Plumbing
Plpa PVC 3" x 4m
btg
8
60.000,00
480.000,00
Shoch
bh
12
7 500.00
90.000,00
Knie
bh
7.500,00
90.000,00
Pipa PVC 112" x 4 m
btg
10
30.000.00
300 000,00
Shoch
bh
10
2.000,00
20.000,00
Knie
bh
10
2 000,00
20.000,00
Kran air
bh
3
0 000,00
30.000,00
Sseal pipa
roll
2
5.000,00
10.000,00
Lem pipa
bh
2
5.000,00
10.000.00
Talang air
m1
8
20 000,00
160.000,00
1
1.210 000,00
Subtotal Vll
vilt
lnstalasi Listrik Titik lampu
bh
a
40.000,00
320.000,00
Saklar
bh
4
'10.000.00
40.000,00
Stop kontak
bh
4
10.000,00
40.000,00
Terminal
bh
6
5.000.00
30,000,00
Mangkok
bh
8
5.000,00
40.000,00
Gantungan lampu
bh
B
5.000,00
40.000,00
Pipa kabel
btg
20
3.000,00
60 000,00
Kabel listik 50 m
rol
2
100.000,00
200 000,00
upah
ttk
B
50,000,00
400.000,00
112"
x4m
Subtotal Vlll
Pengembangan
Rumah ke Arah Samping
'1
x
.170 000,00
x
griyakreasi
159
Lanjutan fabel 23 Hdrga Sduan tRpI
Satuan
Y.c{rm*.,
Plester + acian:
m2
1'!0
- Semen
zak
30
40.000,00
- Pasir
m3
5,5
90.000,00
- Upah
m2
110
12.000,00
1.320.000,00
Lantai keramik:
m2
56
- Keramik kw2 (30x30)
m2
56
30.000,00
1.680.000,00
- Semen
zak
o
40.000,00
390.000,00
- Pasir
mJ
1,68
90.000,00
151 .200,00
- Upah
m2
56
10.000,00
560.000,00
Sandaran tangga
m,
4
50.000,00
200.000,00
Sandaran teras
ml
o
50.000,00
400.000,00
Cat kayu
kg
5
25.000,00
125.000,00
Cat besi
kg
2
25.000,00
50.000,00
galon
4
125.000,00
500.000,00
Kaca tebal 3mm
m2
4
30.000,00
120.000,00
Kunci + pegangan pintu
bh
4
20.000,00
80.000,00
Engsel
set
10
20.000,00
200.000,00
,No Finishing
IX
a
I
Cat tembok
Subtotal lX
54.570.825,90 1070
Total biaya
Catatan
160
:
495.000,00
7.441.200.00
Total
Biaya tak terduga
1.200.000,00
Angka tersebut dibulatkan menjadi Rp 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah)
5.457.082,59
60.027.908,49
TABEL 24 REKAPITULASI No.
Uraian Pekerjaan
Total Harga (Rp)
Pekeqaan persrapan
1 225.000,00
il
Pekerjaan tanah
ilt
Pekerjaan beton
IV
Pasangan bata merah
3.664.000,00
Pekerjaan atap + plafon
7.365.000.00
VI
Kusen, daun pintu, dan jendela
5.550.000,00
vil
Plumbing
1
vilt
lnstalasi listrik
1 170 000,00
Finishing
6.396.700,00
IX
526.040,00
26.263.398,40
Jumlah
.210.000,00
53.370.1 38,40
Biaya tak terduga 10%
5.337.013.84
Total biaya
58.707.152,24
Catatan:Angka dibulatkan menjadi Rp 58.700.000,00 (lima puluh delapan juta tujuh ratus ribu rupiah)
TABEL 25 RENCANA ANGGARAN BIAYA UTAMA N0.
Uraian Pekerjaan
Harga Satuan (Rp)
Total llarga {Rp)
40
2.000,00
80 000 00
40
3 000,00
'120 000,00
0,3
1.500.000,00
450.000,00 300.000,00
$atuan
Volnm€
Pembersihan lapangan
m2
Pengukuran
m2
Pasang bouwplank
m2
- Papan 2120 x 4m
m3
Pekerjaan Persiapan
t
- Kaso 4/6 x 4m
mJ
0,2
1.500.000,00
- Selang/waterpass
m
20
1.000,00
- Paku 1-3"
kg
3
- Cat
kg
- Upah
m2
Subtotal
40
10 000.00
30.000.00
25.000,00
25.000,00
50.000,00
200.000,00 1.225.000,00
I
PengembanganRumahkeArahSampingx:,,,.,,:r:
20.000,00
.r,-,.,r,.:j,it,r,
..rr'|::trt,.,:,,i,:,rxgriyakreasi
Lanjutan Tabel 25 Uraian Pekerjaan
N0.
Satuan
Harga Satuan (Rp)
Volume
Total Harga (Rp)
Pekerjaan Tanah
il
)
Pondasi
mJ
2,76
s0.000,00
138.000,00
Sloof
m-
?
1,44
30.000,00
43.200,00
0,83
30.000,00
1,4
80.000,00
1a
6.000,00
a
Urugan pasir lantai tebal 5 cm
m' ) m'
Upah
m2
Timbun kembali 30% galian
Subtotal
Semen
12.000,00
168.000,00
486.040,00
ll
10,67
Pekerjaan Beton
ilt
24.840,00 1
zak 2
73
40.000,00
2.920.000,00
90.000,00
630.000,00 900.000,00
Pasir beton
mJ
7
Kerikil/split
m3
9
100.000,00
Besi 16 x 12 m (KS)
btg
7
94.700,00
Besi12x12m(KS)
btg
70
53.300,00
3.731.000,00
Besi8x12m(KS)
btg
90
23.700,00
2.133.000,00
Besi6xl2m(KS)
btg
7A
13.300,00
931.000,00
Kawat beton
k9
40
8.000,00
320.000,00
662.900,00
12.227900,00
subtotal lll
Bekisting
IV
Papan 2/20 x 4m
)
mJ
Kaso 4/6 x 4m
paku 1*4"
kg
af
1.500.000,00
3.300.000,00
2
1.s00.000,00
3.000.000,00
8.000,00
160.000,00
20
6.460.000,00
Subtotal lv
27.000.970,00
Total
Keterangan: Angka dibulatkan menjadi Rp 26.600.000,00 (dua puluh enam juta enam ratus ribu rupiah)
Catatan: l
.
Mutu beton Kl T5 dengan perbandingan bahan untuk
1
m3 beton adalah 6,S zaksemen; 0,6 m3
pasir;0,75 m3 kerikil.
2. 3. 4. 162
= krakatau steel Satuan untuk besi = batangi semen = zak; pasir = m3; kerikil = m3; kayu = m3' Harga bahan dan upah disesuaikan dengan harga yang berlaku di daerah masing-masing. KS
qriyakreasix
"',,"',"
x
Penqembangan Rumah ke Arah Samping
H.
Gambar-gambar Rancangan Pengembangan Rumah ke Arah Samping Contoh I
Untuk memperjelas pembahasan tentang pengembangan rumah ke arah belakang ini, berikut disajikan gambar-gambar rancangan yang akan mendukung pengembangan rumah.
Tampak muka
Tampak samping
Gambar tampak rumah asal
Tampak muka
Tampak samping
Gambar tampak pengembangan rumah
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
x
; ,r
x
griyakreasi
163
Denah lantai atas
Potongan 2-2
r-T-
!n#
l[--Tr-It-----l I
_tlffilr---1----T-
t
,l lll |
llu:t-
30
+--m l--t
l_
,lll,,o^
-----+
:t*
*"
6012 8@12
-
r-----T-----r-
,i ld--l--il,,,,
]-lffir
*j:,:-
griyakreasi
x
I m:il ll1 fll
_lEf-, 3P
--{
2a6.2a
Jffi,,.,,
_lE!-m --f
x
Pengembangan Rumah keArah Samping
*IT
4N
4W
I lr'fi1 ,*,
Tlffi_,^,,
]-EJ]
'9
l_E--]J] L.
r
l*,u-l
I
"-I
PoT.10
POT,9 kolom
pralns 4412
4512
Tffi
lfill-,^',
,*.,,
iE]-,u{
-__-t:::,t
Illl__rl ]-,ut POT.7
POT
B
t l 30
Potongan 1-1 dan 3-3
10910
10910 I 7
B
12
11
I I
j
I I
I
t
l
12 4
3
4
r_
3.m
______*_
3.oo
-___-____*l
Potongan 4-4
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
x
,,
l _t
4W
-1-rffi'
I lll lll
I!-rl l-,u-'f
'I
I ltf.1tl t_E--ll -IT
zoo.zo
,^.,,
F,r*1 POT.1 0
POT,9 kolom
pckiis 4412
,I:T
lfl]-,^.
,t
-l.T ,l
Ilr-rl
llrlJl
1
4012
lfll-,^,'
l-,rJ
l*,u-l POT,7
6016
t I 30
10910
10910
T -f I
8
7 I
I
8
12
11
12
12
11
12
4
3
I
I I
4
r
I
Denah pembesian lantai atas
166
qriYakreasi
* "
'i, lr,'
x
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
f*zot
l--20+
POTONGAN A-A ( DAERAH LAPANGAN
POTONGAN B.B I DAERAH TUMPUAN
]
]
POTONGAN C-C ( PEMBESIAN LISPLANK )
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
x
*
griyakreasi
167
POTONGAN 6.6
F2q f-
r._"___ff,
75--i .UL-
r' 1C
L
I I
POTONGAN 7-7
POTONGAN 8-8
168
griyakreasi
x
Pembesian tangga bagian bawah
f_ uo_{_ Tampak atas pembesian fondasi tangga o
2.20_4 f_
eo
_-f
12-10
I
1.50
TULANGAN RIB
l Pembesian tangga bagian bawah
B
B
12-B
A16-8+A12-B
T _t
60+
A12-20+b8-20
1.00 I
60
r l
10
.l_
A .1.70
__iF6p_t ao
416-8+412-8
T
T 298-10
2AB-10
_t
_1. 60
f--
--l
oo
A
416-Erg12-8
A16-8+412-8
-t-
T 208-10 IFIIJffiHJ
248-10
-L
lr*ffininl I
60+
l--
oo
B
B
A
I
4.00
Pembesian fondasi
170
griyakreasi
x
x
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
or/0z,4lotoy
l* I
ii
l--
og
--t
ilffit
r--]-----l-
-
| | g ,l,LJ + I
--Ll
F*
zotz-ts
--1
_1-# ltl1t .f lI ll
-]-H-l-, J
Tampak atas pembesian fondasi
f-soJ z
l-
-r
L-J
-i z l-so-1
-{rzl-zo.4l; l
F- * --*l
F- * --*
--.-----T-t -f36 (tr^r, | | uoaout
Jb
_]-
F- * --*t
TULANGAN RIB POTONGAN B - B
TULANGAN RIB POTONGAN A - A
-T
30
I
l-- * ---l
F- * ---{ TULANGAN MIRING POTONGAN A - A
---------t_
L --------1. ,,u.,
J
.
,,,,.,u
TULANGAN MIRING POTONGAN
--------f_
-l _T
J L ,r.,0 - ------J 1-- 54 ---{
17
l-- * --*1 TULANGAN PELAT POTONGAN A - A
B.
B
-l _T 17
TULANGAN BAGI PELAT POTONGAN B - B
Tulangan rib, tulangan miring, tulangan pelat
172
griYakreasi
x
:rl'
"
x
Penqembanqan Rumah ke Arah Samping
Denah atap
I 1.50
-I t*oo*]-_80
+_
r.oo
r* __*____f * _J
# Potongan A-A atap
tiang
kaki
gantung S 6/12
skoor
S
ottz
kuda-kuda
+
6/.12
kaso + nng batok
+
1s/20
baloktarik
lll6/12
Potongan B-B kuda-kuda ataP
174
griyakreasi
x
4/6
l. ' 1.
Perhitungan Anggaran Biaya Pengembangan Rumah ke Arah Samping Contoh !l Spesifikasibangunan
*
Luasbangunan =6,0 mx3 mx
2=36m2
* Ukuran balok melintang = 20130 cm * Ukuran balok memanjang = 29739 ., * Ukuran kolom = 20/20 cm x Tebal pelat lantai = 10 cm * Jenis fondasi = fondasi telapak beton x Kedalaman fondasi = +100 cm dari permukaan tanah * Daya dukung tanah yang diizinkan (otanah = 4kg/cm2) * Luas telapak fondasi = 50 cm x 50 cm * Tebal pelat fondasi = 20 cm x Tinggi rib = 40 cm * Lantai = keramik {< Kusen pintu dan jendela = kayu kamper * Daun pintu panel = kayu kamper * Daun jendela = kayu kamper * Kuda-kuda, gording, usuk, reng = kayu borneo * Plafon lantai bawah = beton expose r. Plafon lantai atas = melamin I Atap - genteng *,. Ukuran fondasi tangga = 50 cm x 100 cm x, Tebal pelat fondasi tangga = I 5 cm x Tinggi rib tangga = 30 cm
2,
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Utama TABEL 26 RENCANA ANGGARAN BIAYA UTAMA ToblHarga {Rp}
Harga $atuan (Rp,
Satuan
Volume
1. Pembersihan lapangan
mz
30,00
2 000,00
60.000,00
2. Pengukuran
m2
30,00
3.000.00
90.000,00
3. Pasang bawplank:
m2
e. Papan 2120 x 4m
m3
No.
Uraian Peke{aan Pekerjaan Persiapan
b. Kaso 4/6 x 4m
m3
0,20
1.500.000,00
300.000,00
0
1.500 000,00
150.000,00
1.000,00
15.000,00
0,'1
c. Selang/waterpass
m
'15,00
i.
Paku 1-3"
kg
2,00
7 000,00
14.000.00
:.
Cat
kg
1,00
25.000,00
25.000,00
m2
30,00
504.000,00
4. Bahan 5. Upah
Subtotal
5.000,00
1
804.000,00
I
PengembanganRumahkeArahSamping
50 000,00
x
",.,,1:.:r:'i::1
:: ,i.. .',i ',.
1:,
, 'lr 'l:i:' *
griyakreasi
Uraian Pekerjaan
Ho. il
Satuan
Volume
Harga Eatuan {Rp}
Iotal Harga {Rp}
Pekerjaan Tanah
1. Pondasi 2,10
50.000,00
1,26
30 000 00
37.800.00
mJ
0,70
30.000.00
21.000.00
m3
1,20
80.000,00
96.000.00
m2
24,00
6.000,00
144.000,00
a
Timbun kembafi 30% x galian
2. Urugan pasir 3. Upah
2
Pekerjaan Beton
mu
9,30
1. Semen
zak
63,00
a
40.000,00
2.520.000,00 540.000,00
2. Pasir beton
mJ
6.00
90.000,00
3. Kerikil / split
m3
8,00
100.000,00
4. Besi 12 (KS)
btg
64,00
53.300,00
3.411.200,00
5. Besi 8 (KS)
bts
78,00
23.700,00
1.848.600,00
3. Besi 6 (KS)
btg
60,00
13 300,00
798 000,00
7. Kawat beton
kg
30,00
8.000.00
240.000,00
800.000,00
10.157 800,00
lubtotal lll IV
1
403 800,00
Subtotal ll ilt
05 000.00
r. Pondasi b. Sloof
3ekisting 1. Papan 2120 x 4 m 2. Kaso 4/6 x
3. Paku 1-4"
4
m
a TtJ
2,00
1.500.000.00
3.000.000,00
IJ
1,70
1 500.000,00
2.550.000.00
(g
20,00
8,000.00
160.000,00 5.710.000,00
Subtotal lV
16.467 800,00
3ahan
6.000.000,00
Jpah Iotal harga
22 467.800,00
Dibulatkan
22.500.000.00
Terbilang : dua puluh dua juta lima ratus ribu ruprah Catatan:
* Mutu beton K175 perbandingan bahan untuk'l meter kubik beton; 6,80 zak semen : 0,60 m3 pasir: 0,75 m3 kerikil = * KS krakatau steel = * Harga: besi/batang; semen/zak; pasir/m3; kerikil /m3; kayu/m3 (sesuai dengan harga pasar di daerah masing-masing
J.
Gambar-gambarRancangan Pengembangan Rumah ke Arah Samping Contoh ll Memperjelas pembahasan tentang pengembangan rumah ke arah belakang dengan contoh ll ini, berikut disajikan gambar-gambar rancangan yang akan mendukung pengem-
spesifikasi
bangannya.
griyakreasi
x
x
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
Denah lantai atas
6
R.TIDUR
i
#
f-t-'tr
fmz l0 T [t=t t--2H
lff,' I I
I
jlg--' l-I
":i,
ff[r fr-!
I---_lll
M2
I
w-i
f!!1 tt
F
L
| -"
I
300+
I
T------
,o
llf-*', r
20+
POT.2
llffil*,. I L[J] -.
l0 tt
tt
l--20-J POT.s ( Sloof )
T[m,^,, 1tll+ 3lt tr
l,
t[J]
f-m-1
P0T.6 ( Sioof
)
Potongan 2-2 (gambarA)
Pengembangan
Rumah ke Arah Samping
x ,, . ,r ,', ..,, , I ,.: ,
.,,
x qriyakreasi
177
.tr
10
'9
'10
+tr1--1,,+ tE---ttIU]
?0
I
l--2H POT.1
4@
Tfffi___szo [ffi___:q,,
I lurl
I
lrl--Jll
F,u-'l
l-,u-'1
POT.7
POT.8
f-r Wt2
+tr--i.---l**+ r[m_*,,
Er- I f-20-+ POT.2
lso-t lso-i r-3.00--------1
Potongan 2-2 (gambar B)
12 4 3
4
Potongan 4-4
r F,uJ u-{ POT.9
rffi-*,, r_ uJl ]-,u-.[ P0T.10
I 7
I
4 3
4
Potongan 5-5
Denah pembesian lantai atas
Potongan A-A
Potongan B-B
I 50
_t 3.00
1---l-
6
Potongan C-C (pembesian lisplank)
180
griyakreasi
)c
::ii' :lrilii :r'
l
x
Penqembangan Rumah ke Arah Samping
dinding
ieml:.
I
1-
1.50
l
i'
t_ Potongan 8-8
Pembesian tangga bagian bawah
i[m* Fzol
ffil-, -f
fEm so ll.--.1,i.]-I-lJ , I b ldtt I I
1--so---i
LEffiI Tampak atas pembesian
Pembesian tangga bagian atas
Pengembangan
Rumah ke Arah Samping
x
I I
londas
Pembesian fondasi
r;l,ii'xqriyakreasi
18'l
- --T-l ,il Hll rr il illt' t5 dtx
l--
t5
t+l ' l--20-+ I ------------i
24e20--_LlH
I
I
LiJ]]
f-,r--.1
Erl f-rs-J
Potongan 7-7
KoLoM2o/2o
l-*J
Denah fondasi
!--1A2
griYakreasi
* "r
";
1"',1
1''
3 oo
--------+ x
Pengembangan Rumah ke Arah Samping
Tampak atas pembesian fondasi
I --r r-----------\ -?--. r! L,,, L o^,, LJI
l-11 --+-27
].-
l+ -------+
l-
27
--+-17
-+
.1u--+--_,I L! L o^,, f-
+a
Jl
-_____-t
Tulangan rib potongan A-A
I
12
l-*20112 |
/--T-\ (3at?l\24 lrlr
T
b o^,, --------,J -l
.
f--*----l
Tulangan rib potongan B-B
012.8
a8-15
r--J,-
--r t--------l Larr.aJIUa,B-ts, f*-****] Tulangan pelat potongan A-A
I
- --------f l-_
44
-
--_-
Tulangan bagi pe,a: potongan B-B
Tulangan rib, rulangan pelat, dan tulangan bagi pelat
Pengembangan
Rumah ke Arah Samping
x
x
griyakre:
183
Bab 5
Pelaksanaan Pekeriaan di Lapangan
1
4 engembangkan rumah menjadi impian setiap keluarga. Tahun demi tahun dilalui dengan
lVlUerOagai rencana, salah satunya adalah mengembangkan rumah. Rencana ini muncul umumnya karena terdesak oleh kebutuhan keluarga yang membutuhkan tambahan ruang. Hal ini wajar karena setiap keluarga pasti akan berkembang, baik jumlah anggota keluarga maupun aktivitas setiap anggota. Pengembangan rumah dengan konstruksi beton harus direncanakan dengan sebaikbaiknya dan dilaksanakan sesuai rencana tersebut. Hal ini penting karena kesalahan perhitungan konstruksi akan berakibat sangat fatal. pengembangan rumah yang dimaksud di sini adalah penambahan ruangan. Dengan demikian, penambahan ini dilakukan dengan cara menggabungkan bangunan baru dengan bangunan yang sudah ada sebelumnya. Walaupun menggabungkan, penambahan ruangan baru ini jangan sampai mengganggu atau bahkan merusak bangunan lama. Agar tidak merusak dan sesuai dengan yang direncanakan, ikuti tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan berikut.
A.
Pekerjaan Persiapan
Untuk pekerjaan persiapan ini pun sangat penting. lni disebabkan keberhasilan pelaksanaan pekerjaan berawal dari tahapan ini. Adanya kesalahan di awal akan terus merembet pada pekerjaan selanjutnya. Berikut pekerjaan yang perlu dilakukan pada tahapan ini.
1.
Pembersihanlapangan
Lahan yang akan dibangun dibersihkan dari sampah, kotoran, dan sebagainya yang akan mengganggu jalannya pekerjaan. Keberadaan sampah dan kotoran akan mengganggu pengukuran dan pemasangan bowplank. Bahkan untukjangka panjang, sampah dan kotoran akan menyebabkan
penyakit.
1
84
griyakreasi
x
o
x
Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
2.
.Pekerjaan pengukuran
Setelah dibersihkan, lakukan pengukuran lahan yang akan dibangun. Perlu diingat bahwa tanah tidak selamanya datar. Oleh karena tidak datar maka perlu cara tersendiri dalam pengukuran bila ingin mendapatkan luasan yang diinginkan. lni disebabkan bangunan yang akan dibuat pasti
direncanakan datar dengan ukuran tertentu. Agar mendapatkan hasil pengukuran lahan yang sebanding dengan bidang lahan maka dapat digunakan pesawat waterpass atau pesawat theodolit untuk bangunan yang lebih besar dan luas. Sementara bangunan kecil seperti rumah tinggal tipetipe rumah BTN cukup digunakan selang plastik yang diisi air. Selang plastik yang berisi air inijuga dapat difungsikan sebagai waterpass. Pengisian air ke dalam selang tidak perlu sampai penuh. Namun, perlu diperhatikan agar pada selang tidak terdapat gelembung air. Dengan kata lain, selang harus benar-benar terisi oleh air, bukan udara. Untuk cara pengukuran dengan waterpass sederhana tersebut cukup dengan membuat hingga permukaan air pada kedua ujung selang menjadi diam. Pada posisi diam itulah dianggap kedua titik pada batas permukaan air di masing-masing ujung selang memiliki ketinggian yang sama atau akan membentuk bidang datar. Berilah tanda pada masing-masing titik untuk bidang datar tersebut.
fti"
\^*
Waterpass sederhana
dari selang plastik berukuran kecil. lsi air ke dalamnya dan upayakan tidak ada gelembung air pada selang !ii;,j
B.
Pekerjaan Bowplank
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pemasangan papan bangunan yang berbentuk denah bentuk bangunan. Pekerjaan ini dilakukan setelah tanah diukur dan diberi titik-titik batas. Untuk menghubungkan titik-titik batas tersebut dibuatkan garis-garis lurus yang menunjukkan sumbu dinding tembok bangunan. Titik-titik batas tersebut perlu diletakkan pada sesuatu benda yang disebut bowplank (papan-papan bangunan). Bowplank yang dipasang pada patok-patok kayu membentuk bidang datar (waterpdss). Titik-titik pada bowplank diberi tanda dengan paku yang cukup
::,:rsanadn Pekerjaan di Lapangan
*
x
griyakreasi
185
bagian dalam yang diberi tanda cat meni
papan bangunan (bowplank)
j:r$.1,l[]. '..:r' i..,,.ii:,i'.': ..., ,i".r" . . """
,-,.:.
Bowplank. Gunakan paku yang diberi tanda dengan cat meni sebagai batas untuk tarikan benang
Tampak depan
Tampak samping
kuat dan tidak mudah lepas. lni disebabkan paku tersebut dapat dipakai untuk menarik benang. Agar kedudukan paku mudah dikontrol , di bagian dalam paku untuk menarik tarikan benang diberi tanda dengan cat meni. Papan-papan bangunan ke arah panjang dan ke arah lebar harus bertemu saling
tegak lurus. lni harus diperhatikan karena dinding tembok nantinya harus membentuk sudut sikusiku (90o). Adapun pelaksanaan pekerjaan pembuatan bowplank sebagai berikut.
1. a.
bowplank
Pekerjaanpengukuran Pancang patok-patok menurut kedudukan benang yang ditarik sejajar dengan garis permukaan diding tembok rumah yang telah
1,50-2,00 m
ada seperti gambar berikut.
bowplank tarikan benang
1,50-2,00 m
F' 150 Bowplank yang dipasang di luar bangunan
'186
griyakreasi
x
x
Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
Agar pekerjaan tanah tidak mengganggu
'
kedudukan papan bangunan maka letak papan bangunan terhadap sumbu fondasi diambil 1,50-2,00 meter.
c.
Bowplank dapat dibuat terusan, tetapi harus diperhatikan bahwa papan yang disambungkan harus bisa dipakukan pada patok
i
sumbu bangunan.
ri
1,5-2,0 jarak
m
patok \i'i
\li
Sambungan bowplank
2.
Pekerjaan galian tanah fondasi Galian tanah merupakan pekerjaan kasar. Walaupun demikian, pada waktu pelaksanaan peker-
jaan di lapangan penggalian tanah ini perlu diawasi jangan sampai menyimpang atau melenceng dari sumbu fondasi dan batas-batas galian yang sudah ditentukan terdahulu saat pemasangan bowplank. Penggalian tanah fondasi harus sampai pada kedalaman yang cukup keras untuk menahan
ltIrl !
80
I
llI !!
300
I
T
rit\
tr_
I
tl
ir____-7-------.-_,--,_,_,]\ iii\ir
lr
k
+
I
rool
4oo ____+]
I I 300
Penampang galian fondasi dengan kedalaman sekitar 1 m
JI
-ri
lr
il[._._._._
T
luo
Denah galian fondasi
Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
x
x
griyakreasi
187
beban fondasi. Dasar galian fondasi dipadatkan dengan alat pemadat dan diberi lapisan pasir setebal 5 cm sambil disirami dengan air. Setelah padat, di atas lapisan pasir diberi lantai kerja yang terbuat dari beton tidak bertulang dengan perbandingan campuran 1 semen : 3 pasir : 5 kerikil, lalu dibiarkan sampai kering selama 24 jam.
3.
Pekerjaan perbaikan tanah galian
Bila sampai pada kedalaman sekitar 1 m tetapi tanahnya masih kurang bagus atau lembek maka perlu diadakan perbaikan tanah galian. Caranya dengan memancangkan cerucuk berupa dolken gelam berdiameter 6-7 cm. Pemancangan ini dilakukan dengan cara dipukul-pukul menggunakan martil besar hingga mencapai kedalaman tanah keras sehingga cukup kuat untuk menahan beban fondasi.
lantai kerja
{40
pasrr urug tebal + 5 cm
80
v
F<_
____,
Tampak atas: lobang pondasi dengan Denah potongan lubang pondasi di atas per'
pemancangan cerucuk
baikan tanah dengan pemancangan cerucuk
C.
Pekerjaan Fondasi Pelat Beton
Fondasi yang direncanakan dalam buku ini adalah fondasi pelat beton. Fondasi ini berdiri di atas tanah yang cukup kuat menahan beban fondasi. Mutu beton yang digunakan adalah Kl75 dengan perbandingan campuran 6,8 zaksemen : 0,6 m3 pasir : 0,75 split. Pasir dan split juga disebut agregat. pasir adalah agregat halus, sedangkan split adalah agregat kasar. Split juga dikenal dengan kerikil. Agregat halus untuk beton berupa pasir alam sebagai hasil desintregasi alam dari batu-batuan alami. Pasir juga dapat berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat pemecah batu. Agregat halus terdiri dari butiran-butiran yang tajam dan keras serta bersifat kekal. Bersifat kekal artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca seperti terik matahari dan hujan. Agregat halus tidak boleh
mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan berdasarkan berat kering). Disebut lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0,063 mm. Bila kadar lumpur melampaui 50lo maka agregat halus harus dicuci. Cara mudah untuk pengecekan di lapangan bahwa agregat halus tidak mengandung lumpur adalah dengan mengambil agregat halus tersebut satu genggaman erat. Lalu, genggaman tersebut dilepaskan. Bila telapak tangan masih bersih maka pasir tersebut layak untuk dipakai.
188
Agregat kasar (kerikil, split, atau batu pecah) untuk beton dapat berupa kerikil hasil desintregasi alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu. Umumnya agregat kasar memiliki butiran berdiameter lebih dari 5 mm. Agregat kasar harus terdiri dari butiran-butiran yang keras dan tidak berpori. Bila mengandung butiran-butiran pipih, jumlah kandungannya tidak melampaui 200/o dari berat agregat seluruhnya. Seperti halnya agregat halus, butiran agregat kasar pun harus bersifat kekal. Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1o/o (ditentukan berdasarkan berat kering). Lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui ayakan 0,063 mm. Bila kadar lumpur melampaui 10lo maka agregat kasar harus dicuci. Semen merupakan bahan atau komponen beton yang berfungsi sebagai pengikat pasir dan split. Secara umum sifat utama dari semen adalah pengikat dengan bantuan air, lalu mengering dan mengeras dengan baik. Semen yang ada di pasaran dijual dengan satuan zak yang umumnya beratnya 50 kg.
1.
Pekerjaan fondasi pelat
Tanah yang sudah digali dengan sedikit membobok fondasi batu kali rumah yang lama adalah seluas pelat fondasi (60 cm x 60 cm) +10 cm untuk kelilingnya, kecuali yang terkena bobokan sehing-
ga luasnya menjadi 80 cm x 70 cm. Kedalaman galian sekitar 100 cm. Selanjutnya pasir urug dimasukkan ke dalam lubang fondasi setebal 5 cm, lalu diberi air hingga pasir menjadi jenuh air sambil pasir dipadatkan dengan stemper atau alat pemadat lainnya.
Keterangan:
496 = p6njang penyaluran tegangan besi minimal yang dikeluarkan setelah fondasi dicor dengan maksud untuk disambungkan ke pembesian berikutnya (kolom) = 40 x d = 40 x diameteryang bersangkutan sehingga didapat:
40d (50)
4Ox1.2cm=48cm=50cm
Pemasangan pondasi pelat beton
Di atas pasir yang sudah dipadatkan dipasang lantai kerja beton setebal 5 cm dengan perbandingan volume 1 semen : 3 pasir: 5 kerikil. Lubang fondasi sebanyak 6 buah. Setelah pengecoran fondasi pelat selesai,dipasanglantai kerjauntuks/oofdengandalamgalianl0cmdanlebargalian 30 cm sesuai gambar kerja. Selanjutnya biarkan selama 24 jam hingga kering.
Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
x
x
qriyakreasi
189
Denah lantai kerja fondasi dan s/oof
Selanjutnya tulangan untuk fondasi yang sudah dirangkalkan dimasukkan ke dalam lubang galian yang sudah dipasang lantai kerja. Di sekeliling bagian tepi pelat fondasi dipasang papanpapan cetakan yang diperkuat dengan pasak. Penggunaan pasak bertujuan agar papan cetakan tidak berubah. Adapun mutu beton yang digunakan adalah beton K1 75. Beton ini menqgunakan
perbandingan bahan yaitu 6,8 zaksemen : 0,6 m3 pasir : 0,75 m3 kerikil.
2. a.
Pembuatan mutu beton K-175 Peralatan
1)
2)
Mesin pengaduk beton: digunakan untuk mengaduk beton. Di pasaran mesin pengaduk dapat disewa yang biasa disebut mesin molen. Mesin molen mempunyai kapasitas 116 m3. Ember: digunakan untuk penakar pasir dan kerikil (batu pecah atau split). Di pasaran ember ini sangat mudah ditemukan dengan ukuran diameter atas 30 cm, diameter bawah 22 cm, dan tinggi 22 cm. Luas lingkaran atas 0,071 ,3 (O,ZS x 3,14 x 0,32) dan luas lingkaran bawah (0,25 x 3,14 x 0,222) sehingga volume ember adalah 0,012 m3 {(0,071 + 0,038) x 0,038
;i
0,22\.
3) 190
griyakreasi
x
Peralatan lain berupa cangkul, sekop, dan sebagainya.
x
Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
b.
Bahan 1
)
Bahan beton. Bahan yang dibutuhkan untuk mutu beton Kl 75 adalah semen 6,8 zak atau 340 kg, pasir 0,6 m3 atau sekitar 50 ember (0,6 : 0,0012), dan kerikil 0,75 m3 atau sekitar 63 ember (0,75 :0,012). Sekali pengadukan beton dengan mesin molen dibutuhkan semen 1,13 zak, pasir 8,3 ember, dan kerikil 10,5 ember. Untuk mempermudah
perhitungan,
seti-
ap m3 beton dibuat tujuh kali pengadukan sehingga diperlukan semen 7 zak, pasir 49 ember (6,8 :7 x 50 = 48,57), dan kerikil 61 ember (6,8 :7 x 63 = 61 ,2). Dengan demikian, setiap kali mengaduk beton diperlukan semen I zak, pasir 7 ember (49:7), dan kerikil 9 ember (61 :7 = 8,71). Mutu pasir dan kerikil harus sesuai dengan syarat yang tertera pada PBt 1971.
2)
An. Air digunakan untuk mengaduk beton. Air harus tidak mengandung zat kimia atau air yang biasa diminum manusia. Untuk mencapai mutu beton yang diinginkan, digunakan air dengan faktor air semen (FAS) 0,6. Rumus mencari nilai FAS sebagai berikut. FAS
=
Berat air dalam adonan beton Berat semen dalam adonan beton
Berat semen = 6,8 zak x 50 kg = 340 kg Berat air = 0,6 x 340 kg = 204 kg
Dengan demikian, untuk sekali pengadukan diperlukan air sebanyak 29 kg atau 2g liter (204 kg : 7). Bila kapasitas ember dapat menampung 0,012 m3 atau 12 liter air maka sekali pen-
gadukan diperlukan 2,5 emberair (29liter:12=2,4). Untuk pengadukan inikondisipasir dan kerikiljenuh air. Bila masih terlalu kental karena pasir dan kerikil masih dapat menyerap air maka fas diambil 0,70. Dengan demikian berat airnya 238 kg atau 238 liter (0,7 x 340 kg) sehingga sekali pengadukan beton diperlukan 34 liter air (238 : 7) atau sekitar 3 ember air (34 : 12 = 2,83).
Untuk proyek-proyek besar seperti perkantoran, pertokoan, atau mall, penggunaan mesin molen sudah tidak efektif lagi. Selain pekerjaan pembuatan beton harus terus-menerus diawasi, faktor kelelahan dalam pengoperasian mesin dan pengangkutan material harus konstan setiap kali pencampuran. Hal ini bertujuan agar mutu beton bisa sesuai rencana. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan proyek berskala besar, digunakan beton mx. Beton mx adalah beton yang sudah jadi yang dapat dipesan di pabrik beton. Beton mixini dapat langsung dituangkan ke dalam cetakan beton yang sudah disiapkan sebelumnya.
3.
Cetakan dan acuan
Cetakan dan acuan atau juga disebut bekisting, gelagar acuan (scaffOlding), dan tiang acuan (shoring) merupakan suatu konstruksi sementara yang gunanya untuk mendukung cetakan beton. Di atas cetakan disetel baja tulangan dan sebagai wadah dari adukan beton yang dicorkan sesuai den-
gan bentuk yang dikehendaki. Dalam hal ini cetakan dan acuan harus dapat menahan beban baja
tulangan, adukan beton, pekerja-pekerja, dan sebagainya hingga beton kering dan mengeras. Artinya, cetakan dan acuan harus dapat menahan berat sendiri dan sebagian beban kerja.
Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
x
x griyalri:
)a
p-11-
30 ------>H
42 Tampak atas Tampak samping
Bekisting untuk kolom
Setelah dicor, fondasi dibiarkan selama 3 hari. Sambil menunggu selama 3 hari, dibuat rangkaian besi untuk kolom dan s/oof, cetakan dan acuan (bekisting) kolom, serta lantai kerja untuk pemasangan tulangan s/oof. Tulangan untuk fondasi diberi oyerstek minimum yang panjangnya 40x
diameter besi yang dipasang pada kolom atau 48 cm (40 x 12 cm). Tujuannya adalah untuk disambungkan ke tulangan kolom. Sambungan tulangan untuk kolom sebaiknya dilaksanakan di atas s/oof seperti yang ditunjukkan pada gambar tiga dimensi pelaksanaan pekejaan beton pada halaman berikutnya. Adapun bekisting untuk kolom tampak pada gambar berikut. Setelah selesai pengecoran sloof, biarkan selama 3 hari. Sambil menunggu, buatlah rangkaian besi untuk kolom, balok, pelat, dan tangga. Pembengkokan besinya dilakukan pada saat pemasangan. Cetakan dan acuan kolom, tiang-tiang penyangga, penyokong, dan pengaku cetakan harus benar-benar kokoh untuk menjaga ketegakan dan kelurusan kolom hasil pengecoran. Jangan sampai bekisting untuk kolom tersebut berubah atau bergeser pada saat pengecoran. Setelah pengecoran kolom selesai dan minimal sudah dibiarkan selama tiga hari, lanjutkan dengan pemasangan bekisting untuk balok, pelat, dan tangga secara bersamaan. Pada waktu
pemasangan bekisting tersebut jangan sampai kolom terganggu karena masih dalam proses pengerasan. Adanya getaran-getaran dapat menyebabkan terjadinya retak atau pergeseran kolom. Cetakan kolom dapat dibongkar bila beban yang bekerja pada kolom tidak melampaui 500/o dari beban rencana setelah berumur minimal 7 hari sejak pengecoran. Selanjutnya pasang bekisting
192
griyakreasi
*
x
Pelaksanaan Pekerjaan dj Lapangan
cor beton
Bekisting balok dan pelat
t-
80
---
230
BEKISTING TANGGA BAGIAN ATAS
BEKISTING TANGGA
--*-_=]
BAGIAN BAWAH
Bekisting tangga
Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
x
x
qriyakreasi
193
balok, pelat, dan tangga. Tiang-tiang penyangga untuk balok dan pelat dipasang dengan maksimal jarak tiang ke tiang adalah 40 cm. Tiang penyangga dapat menggunakan kayu kaso borneo super berukuran 4 cm x 6 cm. Kayu kaso ini pun digunakan untuk penyokong, pengaku, balok penahan cetakan, dan pengunci cetakan. Sementara untuk cetakan digunakan papan 2 cm x 20 cm. Setelah pengecoran balok selesai, pelat lantai dan tangga dibiarkan minimal selama 21 hari. Dari tabel perbandingan kekuatan tekan beton dapat dilihat bahwa untuk beton biasa pada umur 21 hari sudah mencapai koefisien kekuatan tekan 0,95. Artinya, pada umurtersebut beton sudah mempunyai kekuatan tekan 0,95 dari mutu beton yang direncanakan. Selama menunggu waktu tersebut, beton harus disiram atau direndam air setelah mengeras dalam waktu 24 jam (syarat PBI 1971). Perlu
diperhatikan bahwa proses pengecoran balok, pelat, dan tangga harus diawasi kontinu (terusmenerus).Tujuannya agar beton yang dihasilkan dapat mencapai mutu sesuai yang direncanakan. Untuk lebih jelasnya, pelaksanaan pekerjaan beton mulai awal hingga berdirinya kerangka konstruksi beton ditunjukkan dengan gambar-gambar tiga dimensi berikut.
Bekisting fondasi pelat setempat atau fondasi telapak
194
qriyakreasi
x
x
Pelaksanaan Pekerlaan di Lapangan
Fondasi telapak. Besibesi untuk kolom dikeluarkan dari atas fondasi, Panjang besi yang dikeluarkan tidak boleh kurang dari kedalaman fondasi, yaitu 100 cm (sampai permukaan s/oof + 40 x diameter besi = 100
+40x1,2 = 148cm=150
.::
s
Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
x
cm. Ukuran 40 x diameter besi merupakan minrmal panjang penyaluran tegangan besi yang akan disalurkan ke sambungan besi kolom berikutnya.
x
griyakreasi
195
B@ 12
-l-
''
I
a6-15
l l
rI
-.RtB 6412
),/
i/
aB-10 aB-10
412-B
-
t.i \.]i) Detail pembesian fondasi
Fondasi, kolom fondasi, dan s/oof serta besi untuk menyambung pembesian kolom yang dikeluarkan dari permukaan s/oofsepanjang 50 cm
196
griyakreasi
x
x
Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
' Permukaan s/oof dan besi-besi yang
iffi
dikeluarkan dari permukaan s/oof sepanjang 50 cm
';,'1,;liiil rirljll ,
1:r , tl:,,,r
i
llli[
jiilil i .,,, ,]].:ir(
Pembesian kolom. Panjang besi-besi untuk kolom minimal tinggi bangunan = 300 cm + 50 cm = 350 cm dari permukaan s/oof
Pelaksanaan Pekerlaan dl
[apangan
x
x
griyakreasi
197
KAS(,4/6 PELURUS
PENYOKONG
\-d
BEKISTING KOLOM
POTONGAN 1-1 Detail bekisting kolom
198
griyakreasi*
''
,'
'
x
Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
Bekisting kolom. Suatu konsir-uksi sementara yang gunanya iinrLtk mendukung cetakan lletcn pada kolom
\"."1"
dj$'
i** d** Kolom-kolom beton. Tampak besi-besi dikeluarkan dari permukaan kolom sepanjang tinggi balok lantai atas +
50cm=40cm+50cm=90cm
Pt.:' ---:- -:,-. ..:-
i
[apangan
x
x
qriyakreasi
199
Pembesian balok. Dirangkai di bawah (tidak di lokasi balok) dan dipasang setelah Pemasangan bekisting untuk pelat dan balok lantai aA
atas
Bekisting balok dan kolom. Sebagian pengaku bekisting kolom sudah dibongkar karena pengecoran sudah dilaksanakan
griyakreasi
*
x
Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
LOZ
rsPal)iPIu6
x
re uP6uedPl rp uepla)iad uppups)iplad
sele reluel ulolol
e) ue)iounqurBsrp lnlun uelJe -nlelrp rxolo)i rsoq-tso8 'spls tpl -uEl lelad uep {oleq uPtsaquad
rsaq
Pemberhentian pengecoran lantai atas (alternatif l). Bila pengecoran lantai atas belum selesai tetapt harus dihentikan akibat hujan, malam, atau pekerja lelah maka pemberhentian dilakukan pada jarak 1i5 bentang (1/5 x 300 cm = 60 cm). Sebelum pengecoran dilanjutkan, sambungan beton yang akan dicor dibasahi dahulu ,, itr, air semen. Sambungan besi untuk ;,1,rr'r' pelat tangga dengan lantai atas harus dikeluarkan minimal .,r.,11,,61i;'11iir1,;,lrrr'r"',irlr sepanjang 40 x diameter besi ffiffilidlillr:l itliirril,r,
dengan
Pemberhentian pengecoran lantai atas (alternatif ll) pada jarak 116
+
griyakreasi
113
x
bentang bersangkutan
x
Pelaksanaan Pekerjaan di Lapanqan
l,antai atas sudah selesai dicor. Tampak besi kolom keluar sepanjang 50 cm
Lantai atas setelah bekisting dibuka. Dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan bata dan kolom untuk lantai atas. Kolom lantai atas tidak perlu dihitung kekuatannya
Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
x
*
qriyakreasi
203
\
Detail pembesian tangga
Bekisting tangga
204
griyakreasi
*
x
Pelaksanaan Pekerjaan di Lapangan
rsPe]{Plu6
x
,(
uPbuPdpl rp uePfiaIad uPPUPqPlad
lPl6uluaq uoloq rs{nrlsuol uebuap qeunJ ueBuPquo6uad lrseH
D.
Hal-hal Penting yang Harus Diperhatikan
Perlu diperhatikan bahwa bangunan yang akan dibuat harus direncanakan dengan baik dan benar. Dalam pelaksanaan pekerjaan pengembangan rumah ini konstruksi beton yang akan dibangun digabungkan dengan bangunan yang sudah ada. Artinya, bangunan barujangan sampai mengganggu atau merusak bangunan yang sudah ada. Bahkan pada saat pelaksanaan pengembangan rumah, pemiliknya dapat melakukan kegiatan sehari-hari, istirahat, dan sebagainya. Namun, bukan berarti rumah lama tidak akan disentuh atau diganggu, tetapi ada bagiannya yang harus diperbaiki. Dinding rumah lama akan dibobok dan digali pada bagian yang terkena fondasi. Bahkan ada dinding yang harus dikupas bagian plesterannya untuk pemasangan kolom.
Urutan pelaksanaan pekerjaan pengembangan rumah ini, harus diperhatikan tahapan pembangunannya, yaitu
* * x * {<
* * * * rr * *
pembersihanlapangan, pengukuran (pasang bowplank), penggalian tanah untuk fondasi, pemadatan dasar galian fondasi dengan pasir setebal 5 cm, pemasangan lantai kerja beton dengan perbandingan 1 semen : 3 pasir : 5 kerikil/split di atas lapisan pasir dengan tebal 5 cm, penyetelan besi untukfondasi,
pembuatan galian untuks/oof sedalam 20 cm yang 5 cm untuk pemadatan pasir dan 5 cm lagi untuk lantai kerja, pemasangan pembesian sloof di atas lantai kerja, pembuatan bekisting untuk kolom fondasi dan bekisting untuk s/oof yang selanjutnya dicor penyambungan besi yang keluar sepanjang minimal 40 x diameter besi bersangkutan ke pembesian untuk kolom pembuatan bekisting kolom dan dicor pemasangan pembesian untuk balok, pelat, dan tangga yang kemudian dicor
Bila dalam pelaksanaan pengecoran terjadi halangan, misalnya hujan, terlalu malam, atau pekerja kelelahan, pengecoran dapat dihentikan pada jarak yang sudah dihitung. Setiap akan melan-
jutkan pengecoran dengan adukan cor yang baru, baik untuk kolom fondasi, kolom portal, balok, pelat, dan tangga maka beton yang sudah dicor harus dibersihkan dahulu dari kotoran, kemudian disiram dengan air semen.
Sebelum melaksanakan pengembangan bangunan, kekuatan bangunan harus dihitung atau dianalisis. lni disebabkan adanya gaya-gaya yang bekerja pada bangunan. Proses analisis sebagai berikut.
1)
Analisis kekuatan pelat lantai atas. Analisis ini untuk menghitung adanya gaya dari dalam maupun dari luar. Gaya menimbulkan momen, sedangkan momen didapat dariTabel PBI i 971 . Dengan menggunakan rumus perhitungan lentur cara "n" maka didapat pembesian pelat yang kemudian hasil pembesian digambarkan. Gambar tersebut dinamakan gambar kerja yang akan dilaksanakan di lapangan.
2) 206
Analisis kekuatan balok. Beban pelat berbentuk trapesium dan segi tiga dipukul oleh bilok-
griyakreasi
x
x
Pelaksanaan Pekerjaan di Lapanqan
balok yang sesuai dengan panjang masing-masing balok. Balok-balok tersebut dinamakan balok portal. Selanjutnya dilakukan analisis dengan metode "Cross" dan dikontrol (cek) dengan metode "Takabeya" untuk meyakinkan analisis konstruksi tersebut menghasilkan momen akhir. Kemudian dihitung reaksi perletakan untuk mencari momen lapangan maksimum dengan menggunakan rumus perhitungan lentur cara "n" sehingga didapat pembesian balok di daerah lapangan dan tumpuan. Analisis lain ialah analisis gaya lintang (gaya geser) untuk mendapatkan sengkang setelah mendapatkan pembesian, lalu digambar. Analisis portal dilakukan dengan analisis ke arah melintang dan ke arah memanjang. 3)
Analisis kekuatan kolom. Beban pelat yang diterima oleh balok dipikul oleh kolom. Bebanbeban pelat dan balok dijumlahkan dan dihitung, baik ke arah melintang maupun ke arah
memanjang yang disebut gaya normal. Sementara momennya didapat dari hasil analisis "Cross" bersama-sama dengan penghitungan balok portal untuk mendapatkan pembesian
dengan menggunakan perhitungan lentur cara "n". Perhitungan kolom dilakukan ke arah melintang dan memanjang. Penentu pembesian kolom adalah yang menghasilkan pembesian terbesar. 4)
Analisis lysplank. Lysplank adalah batas pelat lantai atas yang berguna agar air di atasnya atau air hujan tidak langsung turun. Lysplank tidak memikul beban, tetapi dianggap sebagai pengaku pelat dan balok. Analisis sloof. Sloof adalah balok pengikat kolom antara satu dengan lainnya. Fungsinya untuk meratakan penurunanan bila terjadi penurunan bangunan, menahan rembesan air tanah yang dapat merusak pasangan batu bata.
Analisis fondasi. Semua beban di atas fondasi diterima oleh fondasi yang akhirnya akan didukung oleh daya dukung tanah sehingga bangunan dapat berdiri kokoh. Untuk bangunan-
bangunan bertingkat dengan beban-beban yang berat, penentuan bentuk fondasi harus benar-benar disesuaikan dengan keadaan tanahnya. Biasanya tanah disondir atau dibor hingga kedalaman tertentu yang memungkinkan kekerasan tanah dapat memikul beban fondasi. Setiap lapisan tanah pada kedalaman tertentu diambil sampelnya untuk diperiksa di laboratorium. Setelah itu, barulah ditentukan tipe fondasi yang akan dipakai, misalnya fondasi tiang pancang, coissons, dan sebagainya. Dalam buku ini, fondasi berdiri di atas daya dukung tanah yang telah ditentukan kekerasannya, yaitu tanah liat berpasir dengan tegangan tanah yang diizinkan (otanah) 4_5 kglcm2. Dengan demikian, penulis dapat menentukan fondasi yang digunakan adalah fondasi pelat setempat atau fondasi telapak. Perhitungan konstruksi dilakukan dengan adanya momen yang bekerja
pada fondasi dan gaya normal dari seluruh berat konstruksi yang ada di atasnya sehingga dihasilkan pembesian. Selanjutnya dibuat gambar. Analisis tangga. Penempatan tangga harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lalu lintas di dalam ruangan. Analisis konstruksi dilakukan dengan cara Cross sehingga didapat momen-momen untuk pembesian, kemudian digambar.
Pelaksanaan Pekerjaan di Lapanqan
x
x
griyakreas
207
Daftar Pustaka
Anonim, Konstruksi Beton Bertulang,
)ilid 1 (Jakarta: Ditektorat Pendidikan Menengah
Kejuruan,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1978). Bowles, Foundotion Anolysis ond Design, lnternational Student Edition
Hill, Mc. Graw, Timoshsenko, and Young, Theory of Structures
(
Hill, Mc. Graw and Chu Kia Wang, Stotica lly lndeterminote Structures Khanna, P.N.,lndian Practical Civil Engineer Handbook
(
(
(
Kinog, Ketut, Perhitungan Portal dalom Konstruksi Beton (Jakarta: Kwari, H.W. dan M. Andy Kwari, AutoCAD 2004 3 Dimensi(Jakarta;
Soetomo, H.M., Perhitungan Portal Bertingkot dengan Cora Takabeya
(
Subarkah, lman, Vademekum Lengkap Teknik Sipil(Jakarta: Sutami, Konstruksi Beton di lndonesia (Jakarta: Tomlinson, Foundotion Design and Construction
(
Wangsadinata, Wiratman dan Tim, Peraturan Beton Bertulong lndonesia (PBl) 1971 (Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum, 1971). Peraturon Muatan Indonesia (PMl) 1970 (Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum, 1970). ,
208
griyakreasi
x
,r
Perhitungan Lentur (Elostisitas) dengan Cara "n" (Jakarla:
,r
i
x
Daftar Pustaka
[ampiran
A. A 41 b d c
DAFTAR ISTILAH NOTASI
- luas tulangan tarik = luas tulangan tekan - lebar penampang persegi - tebal selimut beton (beton deking) = koefisien untuk menghitung eksentrisitas tambahan
gaya normal yang bekerja pada penampan9 jarak garis netral terhadap tepi penampang yang tertekan
lengan momen 631s6 a jarak titik-titik tangkap gaya D dan T perbandingan antara luas tulangan tekan dan luas tulangan tarik
e1
ca = koefisien penampang E = modulus elastisitas ea = eksentrisitas gaya normal terhadap sumbu
koefisien lengan momen dalam perbandingan antara lengan momen dalam dan
da
tegangan baja tarik
tulangan tarik
e
=
tlnggi manfaat penampang
eksentrisitas gaya normal terhadap sumbu
kolom
eo = eksentrisitas €1,
h ht I
€2
mula gaya normal
= eksentrisitas
-
tambahan gaya normal untuk memperhitungkan tekuk tlnggi manfaat penampang = Jarak antara titik berat tulangan tarik sampal tepl penarnpang yang tertekan
o1,
tcaangan baja tekan
6a
tegangan baja yang dilzinkan
6*au
tegangan baja rencana
olb
tegangan tekan beton
ala
tegangan tekan beton yang diizlnkan koefislen tulangan tarik = perbandlngan antara luas tulangan tarlk darr luas b x h
= tlnggltotalpenampang
-
lp
-
M
=
koefislen pada lentur dcngaR gaya norrnal yang harus dtkalikan pada luas tulangan tarlk untuk mernperoleh sudtu penam. pang tdeal terhadap lentur denqan qaya normal dalarn stadi[rRl retak dapat diperlakukan sama seperil lentur rrurni
pdnjang tekuk kolom rhorhcfl lentur yang bekerla pada pen6rn. pdnq
=
.
(
anqkd eklvalensi = perbandingan dntara fiodulus elastisitas baja dan beton
Lampiran
x
tb
tb=
tcgangan geser beton akibat beban kcrja tegangan gcser beton yang dllJinkan tanpa tulangan geser meRUrut pBl 1971
tabel
$o
10, 4,4
perbandingan antara tegaRgan baJa tdrik dan n kalt tegangan tekan beton diserat yang paiing tertekan perbandingan antdra tegangdn bala tarik dan n kali tegangan tekdh beron diserat yang paling tertekan pada keadaan seiffrbang
* griyakreasi
2O9
B.
MOMEN DI DATAM PELAT PERSEGI YANG MENUMPU PADA KEEMPAT TEPINYA AKIBAT BEBAN TERBAGI RATA
'tl
(xlx) = 0,001 qlx2
lEr (r'1lx)
IE
=
-
IVB
t_l
(Mlx)
=
VB
E
vt8
IE
-
Keterangan: Sumber:
210
: PBI -197'l
2,1
7,7
2.3
2,4
7,5
>2,5
59
11
78
84
88
93
97
t00
t0l
106
t08
0
lt2
t25
45
45
44
43
4l
,10
19
l8
31
t6
l5
l4
3)
12
25
4a
52
5l
56
58
59
60
6l
61
67
4,1
6l
6]
6l
6l
ir4ry)= 0,00 | qx2
x
36
al
l8
l8
l8
37
36
36
l5
l5
l5
34
l1
J4
34
t4
tl
(l4tY)= 0,001 qk2
x
36
11
38
38
l8
37
l6
l6
35
l5
l5
l4
34
l4
34
l{
38
(Mu) :0,ool qlx2 X
48
55
6l
6l
7l
76
79
82
M
86
88
89
90
9t
97
92
94
(l'lly) = 0O0l qh2 X
48
50
5l
5l
5t
5t
5t
50
50
49
49
48
48
47
17
t9
x
48
50
5l
5l
5I
5t
5t
50
50
49
49
49
.{8
48
47
47
56
I qlx2 X
11
28
14
4t
a8
55
67
68
80
85
89
93
97
r00
t0:l
t1s
(l'lly) = 0,001 qL2 X
5t
57
67
61
70
71
7S
77
78
79
79
79
79
79
79
25
(l'lty) = O,COI clx2 X
5l
57
67
67
70
11
75
77
78
79
t9
79
79
79
79
79
75
63
6l
61
5l
6l
6l
6l
6l
63
t0
l0
l0
9
9
9
tl
(l'ltY) = 0,001 cl,2 o,0o
:0.00t
qlx2
x
5t
54
57
59
60
6l
6)
67
0,OOt qlx2
X
11
20
t8
t7
t5
t,t
t3
t7
:
l8
4\
5l
59
66
72.
7A
83
88
97
96
99
t02
t05
r08
t25
x
60
65
69
71
7S
77
78
79
79
80
80
80
79
79
79
79
25
(MrY) = 0,001 qlx2 X
50
65
69
73
75
77
78
79
79
80
80
80
79
79
79
79
75
7l
76
79
82
85
87
88
8'
90
9t
9t
97
91
9l
94
28
77
25
24
22
7t
20
t9
t8
t7
l7
t6
t6
t5
t1
5l
59
65
69
73
77
80
83
85
85
87
88
89
90
5,1
(t'1c()
:
0,001 qk2
x
60
{MlY) = 0,001 qlx2 X
lt
0,001 qk2
x
l8
(t1ry) = s,991 o',2
*
41
46
48
50
5t
5l
5t
5t
50
50
50
49
49
48
48
48
t,
(t4tY) = 0,001 clx2 X
4l
46
{8
s0
5t
5l
5l
5t
50
50
50
49
49
4A
48
48
56
x
tl
48
5t
55
57
s8
60
6t
62
61
67.
63
63
6l
6l
6l
6l
(l'lly) = 0,001 qlx2 X
]8
39
l8
38
37
l6
36
35
35
34
3,(
14
33
33
l3
3l
|l
(l'lrY) = 0,001 clx2 X
]8
l9
l8
l8
J7
36
36
l5
l5
34
14
14
ll
3l
33
33
38
(l'llx): - {r4u)=
=
2,0
50
(Mlx)= (l4lx):
{141x)
t,9
46
(r,lry)
rEt
t,8
47
(Hlx) = 0.001 ql,2 X
-
1,7
l6
(Mly)=
rf_l
t,6
t,2
(f'1tx) = o,ool qlx2 X
(l'llt)=
ll
t,5
t,l
(l''1t) = o,ool qlx2 X
(t1lx)=
rT
x
tl
_4
t.0
o,6sl qlx2
(Mt() = 0,001 qL2
l0
= terletak bebas = menerus atau terjepit elastis
C.
IEGANGAN.TEGANGAN BETON YANG DIIZINKAN Mutu
Toganqan yang Diizinkan (kg/cmz)
Nota3i
Peda Pembebanan Semenbra
Pada Pembebanen Tetap B1
Kekualan Tekan aeton Keakteistik
100
K125 125
K175 175
K225 Umum obk 225
B1
100
K125 '125
K175 175
K225 225
Lenlur lanpa dan/atau dengan gaya normal: 0,56 6'bk
Tekan
35
40
60
0.33 o'bk
55
70
100
125
Tarik
5
55
6,s
0,48 Vo'bk
7
7,5
I
10
35
40
60
75
0.33 obk
55
70
100
125
0,56 o'51
5
55
0,36
6,5
7,5
0,51 Vo'bk
6,5
0,63
Jo
bk
Gaya aksia Tekan Tarik
Vo
bk
5
5,5
0.43 o'bk
7
7.5
I
10
0,68 obk
1,08
Vo'bk
17
19
22
25
1,70
8.5
95
1'r
13
0,85 o'bk
21
24
28
Geser oleh lentur alau puntir: Tanpa lulang geser rbm
oengan lulanq qeser
4.5
5
5.5
11
12
14
Jo
bk
Geser oleh lenlur dengan ponlirl Tanpa lulang geser
rb
5.5
6
7
8
Oeagan lulang geser
rbm
14
t5
18
20
0.54 o'bk
Tanpe lulang geser
rbp
6,s
7.5
8,5
10
0,65
Jobk
10
11
13
Dengan lulang geser
!bpm
13
15
'17
20
1,30
Jo
20
22
26
212
Ja
bk
15
1,02
Jo
bk
30
2,04
Ja
61
Geser pons pada penampang:
Keterangan: Unluk Sumber: PBI 1971
6
bk
1 niiai-nilai tegangan yang diizinkan menurut label di atas harus dakalakan dengan 0 yang sesuai
1.
KUTIPAN PERATURAN MUATAN INDONESIA (PMI) 1970 Muatan Mati
a.
Eerat sendiri
D.
l) 2)
Berat dari bahan-bahan bangunan terpenting dan dari beberapa konstruksi yang harus dipakai di dalam menentukan muatan mati harus diambil seperti yang tercantum dalam Tabel Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Konstruksi. Apabila bahan bangunan atau konstruksi setempat membelikan berat sendiri yang jauh menyimpang dari harga-harga yang tercantum dalamTabel Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Konstruksi maka berat sendiri tersebut harus ditentukan tersendiri dan harga yang
didapat kemudian dicantumkan di dalam peraturan bangunan setempat sebagai pengganti dari harga yang tercantum dalam Tabel Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Konstruksi. Penyimpangan ini terjadi terutama pada pasir (antara lain pasir besi titan), kerikil (antara lain kerikil kwarsa), batu pecah, batu alam. batu bata, batu belah, batu
3)
gunung, batu bulat, jenis-jenis kayu dan genteng, begitu pula pada konstruksi-konstruksi yang mengandung bahan-bahan tersebut. Apabiia dari hasil penentuan berat sendiri ternyata diperoleh harga yang melampaui harga-harga dalam Tabel Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Konstruksi lebih dari 100,6 maka harga-harga tersebut harus dipakai.
*
g
yakeasi
211
4) 5) 6) 7)
b.
Berat sendiri darl bahan bangunan dan dari konstruksi yang tidak tercantum dalam Tabel Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Konstruksi, harus ditentukan tersendiri. Berat sendiri seperti disebut dalam ayat-ayat 2), 3), dan 4) harus ditentukan dengan mem-
perhitungkan kelembapan setempat. Penentuan berat sendiri seperti disebut dalam ayat-ayat 3) dan 4) harus dilakukan dengan disaksikan dan disetujui oleh pengawas bangunan yang berwenang. Ke dalam pasal ini tidak termasuk syarat-syarat bahan dan syarat-syarat konstruksi.
Reduksi muatan mati yang memberikan pengaruh menguntungkan
1)
2)
Apabila muatan mati memberikan pengaruh yang menguntungkan terhadap tegangantegangan yang bekerja di dalam suatu unsur dan atau bagian bangunan maka sebagai muatan mati harus diambil harga berdasarkan Tabel Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Konstruksi dikalikan dengan koefisien reduksi 0,9. Apabila muatan mati suatu konstruksi dan atau sebagian darinya memberikan pengaruh yang menguntungkan terhadap kestabilan maka dalam perhitungan keamanan guling, muatan matitersebut (bila perlu termasuk berat blok-blok jangkar) harus dikalikan dengan koefisien reduksi 0,9. TABEL 27 BERAT SENDIRI BAHAN BANGUNAN
DAN KONSTRUKSI
Jenis
A.
Berat Sendlrl
Pasir (kering udara sampai lembap)
1
600
kg/m3
Pasir (enuh air)
1.800
kg/m3
Kerikil (kering udara sampai lembap, tidak diayak)
'1.650
Pasir kerikil (kering udara sampai lembap)
1.850
Batu pecah (tidak diayak)
1.450
kg/m3
700
kg/m3
Batu belah. batu gunung, dan batu bulat (berat tumpuk)
1.500
kg/m3
Tanah. tanah liat. dan tanah geluh (kering udara sampai lembap)
'1.700
Tanah, tanah liat, dan tanah geluh (basah)
2.000
kgim3
Batu alam
2 600
kg/m3
.) .-)
2.200
kg/m3
-.) Beton bertulang
2.400
kg/m3
Pasangan batu bata
1.700
kg/m3
Pasangan batu belah, batu gunung, dan batu bulat
2.200
kg/m3
Pasangan batu karang
1.450
kg/m3
Besi tuang
7.250
kgim3
Baja
7.850
kg/m3
Timah hitam (timbel)
11
400
'kg/rn3
Batu karang (berat tumpuk)
Beton
212
Saturn
Bahan Bangunan:
griyakreasi
x
x
Lampirdn
kg/m3 kg/m3
kg/m3
Lanjutan Tabel 27 Berat Sendiri
$atuan
40
kg/m2
1. Semen asbes (eternit dan bahan lain selenis dengan tebal maksimum 4 rnm
11
kgtm2
2. Kaca dengan tebal 3-4 mm
10
kglm2
Penggantung langit-langit (dari kayu) dengan bentang maksimum 5 m dengan Jarak s.k.s minimum 0,80
7
kglm2
1. Dari semen
21
kglm2
2. Dari kapur tras, atau semen merah
17
kgln2
1 Satu batu
450
kgtm2
2. Setengah batu
250
kgim2
Penutup lantai dari ubin semen portland, teraso, dan beton tanpa adukan per cm tebai
24
kgtm2
Aspal, termasuk bahan-bahan mineral penambah, per cm tebal
14
kgtm2
Penutup atap genting dengan reng dan usuk/kaso per m2 bidang atap
50
kg/m2
Penutup atap sirap dengan reng dan usuk/kaso per m2 bidang atap
40
kg/m2
Penutup atap seng gelombang (BWG 24) tanpa g0rdeng/gulung-gulung
10
kg/m2
Semen asbes gelombang (tebal 5 mm)
11
kgtm2
Jenis
B.
Konstruksi: Lantai kayu sederhana dengan balok kayu, tanpa langillangit dengan bentang F,raksimum 5 m dan untuk muatan hidup paling tinggi 200 kg/m2
Langiflangit dan dinding (termasuk rusuk-rusuknya, tetapi tanpa penggantung langillangit atau pengaku-pengaku), terdin dari:
Adukan per cm tebal:
Dinding-dinding pasangan batu bata:
Keterangan: -
2. a.
.) ..)
Harga ini tidak berlaku untuk beton pengisi Untuk beton getar dan beton kejut, beton mampat dan beton lain sejenis, berat sendirinya harus ditentukan sendiri
Muatan Hidup Muatan hidup Iantai bangunan 1) Sebagai muatan hidup untuk lantai-lantai bangunan harus diambilharga-harga yang ter cantum dalam Tabel Muatan Hidup Lantai Bangunan. Di dalam harga-harga tersebut, kecuali berat orang-orang (penghuni), juga termasuk berat inventaris biasa sesuai dengan kegunaan lantai tersebut, dan juga dinding pemisah ringan dengan berat tidak lebih dari 100 kg/m2. Muatan-muatan berat, misalnya yang disebabkan oleh lemari-lemari arsip, perpustakaan, alat-alat, mesin-mesin, dan barang-barang lain tertentu yang sangat berat, harus diperhitungkan tersendiri.
2) 3)
Muatan-muatan hidup yang ditentukan di sini berlaku pula untuk bangunan sementara. Muatan-muatan hidup yang ditentukan di sini tidak perlu dikalikan dengan suatu koefisien kejut.
4)
Lantai-lantai bangunan yang dapat diharapkan akan dipakai untuk berbagai tujuan harus diperhitungkan terhadap muatan hidup tertinggi yang mungkin terjadi.
Lampiran
x
x
griyakreas
213
b.
Muatan hidup atap bangunan 1) Atap rata dengan kemiringan tidak lebih dari 1 :20 dan pelat luifelyang tidak dapat dicapai dan dimuati oleh orang-orang dan tidak dapat digenangi air harus dlperhitungkan terhadap suatu muatan hidup sebesar minimum l5 kglm2 bidang datar. 2) Atap dan atau bagian-bagian atap dari bangunan dan pelat luifel yang dapat dicapai dan dimuati oleh orang-orang harus diperhitungkan terhadap suatu muatan hidup sebesar
3) 4) 5)
minimum 100 kg/m2 bidang datar. Dalam perhitungan reng, usuk/kaso, gordeng/gulung-gulung, dan kuda-kuda untuk semua atap harus diperhitungkan satu muatan terpusat sebesar minimum 100 kg (berasal dari berat seorang pekerja atau seorang pemadam kebakaran dengan peralatannya). Apabila suatu balok tepi atau gordeng/gulung-gulung tidak cukup ditunjang oleh dinding atau penunjang lainnya dan pada kantilever, mustsn terpusat yang disebut dalam ayat 3) harus diambil minimum 200 kg. Muatan-muatan yang disebut dalam ayat-ayat 3) dan 4) dianggap tidak bekerja bersamaan dengan muatan angin atau muatan gempa.
Kombinasi pembebanan
1) 2)
Dalam meninjau kombinasi pembebanan sebagai muatan hidup harus diambil muatan hidup penuhtanpa dikalikan dengan koefisien reduksi, kecuali mengenai yang ditentukan dalam ayat 2) berikut. Dalam perhitungan unsur-unsur tertentu bangunan bertingkat seperti fondasi, kolom, dan unsur lain sejenis yang memikul muatan dari beberapa tingkat, muatan hidup lantai tingkat, dan atap dapat dikalikan dengan koefisien-koefisien reduksi sebagai berikut.
a) Atap b) Lantai paling atas c) Lantai kedua dari atas d) Lantai ketiga dari atas e) Lantai keempat dari atas f) Lantai kelima dari atas S) Lantai keenam dari atas h) Semua lantai di bawahnya 3)
1,0 1,0
0,9 0,8 0,7
0,6 0,5
0,4
Dalam perhitungan unsur-unsur tertentu bangunan bertingkat seperti ditentukan dalam ayat 2), muatan hidup penuh (tanpa dikalikan dengan koefisien reduksi) tetap harus diper
hitungkan pada:
a) b) 4)
lantai-lantai gudang, ruang arsip, perpustakaan, dan ruang-ruang lain sejenis,
lantai dan atau unsur-unsur bangunan yang memikul muatan berat tertentu yang tetap seperti alat-alat dan mesin-mesin' Pada perhitungan fondasi, pengaruh muatan hidup pada lantai yang menumpu di atas tanah harus turut diperhitungkan. Dalam hal ini, muatan hidup pada lantai tersebut, didalam perhitungan muatan fondasi menurut yang ditentukan dalam ayat2), tetap diambil penuh (tidak dikalikan dengan koefisen reduksi).
214
.griyakreasi
x
*
Lampiran
d.
Muatan hidup oleh keran (bukan keran pelabuhan atau keran menara pada industri bangu'
'
nan)
1)
Bentuk bagan dan besarnya muatan, termasuk beban kerja maksimum, serta sifat-sifat lain dari keran induk (yang bergerak di arah memanjang bangunan) maupun dari keran angkat (yang bergerak di atas keran induk di arah melintang) harus ditentukan berdasarkan ketentuan-ketentuan pabrik pembuatnya atau disyaratkan oleh instansi berwenang yang bersangkutan.
2)
Apabila pada keran-keran tertentu dapat terjadi gaya-gaya lain dari yang ditentukan dalam peraturan ini maka hal itu harus ditentukan tersendiri dan disetujui oleh instansi berwenang yang bersangkutan.
TABEL 28
MUATAN HIDUP LANTAI BANGUNAN Uraian
Muatan Hidup {kglme)
Lantai dan tangga rumah tinggal. kecuali yang disebut dalam b
200
Lantai dan tangga rumah tinggal sederhana dan gudang-gudang tidak penting yang bukan untuk toko atau ruang kerja
150
Lantai sekolah. ruang kuliah, kantor, toko, restoran, hotel, dan asrama
250
Lantar ruang olahraga
400
Tangga. bordes tangga, dan gang dari yang disebut dalam c
300
Lantai ruang dansa
500
Lantai dan balkon dalam dari ruang-ruang untuk pertemuan, tidak termasuk yang disebut dalam a hingga dengan f seperti gereja, ruang konser, ruang pertunjukan, ruang rapat, bioskop, dan sebagainya luga panggung penonton dengan tempat duduk tetap
400
Panggung penonton tempat berdiri atau dengan tempat duduk tidak tetap
500
Tangga, bordes tangga, lantai, dan gang dari ruang-ruang yang disebut dalam d, f, 9, dan h
500
Lantai ruang pelengkap dari ruang+uang yang drsebut dalam c, d, f, dan g
250
Untuk lantailantai ruang kerja. gudang, garasi, perpustakaan, ruang arsip, t0k0 buku, toko besr, ruang alat-alat dan mesin, dan lain-lain, muatan hidup harus ditentukan tersendiri sesuai dengan muatan hidup maksimum yang dapat diharapkan. tetapi tidak boleh kurang dari
250
Balkon-balkon yang menjorok bebas ke luar harus diperhitungkan terhadap muatan hidup dan lantai dalam yang berbatasan. dengan minimum
300
Lampiran
x
x
griyakreasi
215
Perhitungan Lentur dengan Cara"n"
E.
TABEL 29
PERHITUNGAN LENTUR DENGAN CARA "N" E=0
'lqlno
ca
C6
q
0
(
l00no
ca
C5
8 009
0,963
0,693
12,241
4 326
0.151
5 622
0 950
1
343
8,855
3,734
0. 12
7 928
0 963
0.706
12,127
4,307
0.r52
5.579
0,949
1
362
8,793
3 723
0.113
7,850
0 962
0.720
12,415
4 288
0,153
5,536
0 s49
1
382
8,132
3,711
0. 14
7 772
0 962
0,733
11,905
4.270
0.154
5,494
0,949
1,404
8,672
3,700
0, 15
7 696
0,962
0,747
11,797
4 252
0,155
5,452
0,948
1
422
8,612
3,68!
0, 16
7 621
0 961
0,761
11
691
4,235
0 156
5,410
0,948
1,442
8,554
3.677
a 117
7,547
0,961
0,775
11
586
4,219
0 157
5 369
0,948
1,462
8,496
3,666
0 118
7
_414
0.961
0,789
11,484
4,200
0 158
5,329
0,947
1,482
8,438
3,655
0119
7,403
0,960
0,804
11,383
4.183
0 159
5 289
a 947
1,503
8,382
3,644
0, 20
7,333
0.960
0 818
11,283
4,167
0160
5,250
1,524
8,326
3,634
0, 21
7 264
0.960
0 833
11,186
4,150
0.161
5,211
0 946
1,545
8,271
3 623
0, 22
7,197
0 s60
0 848
11,090
4,134
0,162
5 173
0 946
1,566
8 216
3 612
0, 23
7,130
0.959
0 862
r0 995
4.118
0.163
587
8162
3 602 3 592
0
111
0, 24
7,0u
0 s5s
4,142
0.164
5,0s8
4 086
0 165
5,061
0.945
1
630
8,057
3,581
4 070
0,166
5.424
0.945
1,652
8,007
3.571
4,055
0,167
4,988
0,944
1,614
7.954
3,561
10.545
4 040
0,168
4,952
0 944
1 696
7 903
3.551
0,459
4 025
0,16S
4 917
0 944
1.718
7,853
3,541
0,971
10,374
4,010
0,170
4,882
0.943
1,741
7,803
3,531
4 848
0 943
1.764
7,754
3,522
0,878
7,000
0.958
0,893
26
6 936
0 958
0,908
a 127
0128 0,129 0,130
6,874 6 812
6,752 6 692
0 958 0 957 0 957
0 957
1
0,945
0, 25 0
10 902
t0
811
0,720
0.924 0,940 0.955
1
609
8 109
0,131
6,634
0 956
0,987
10,291
3,996
4,171
0,132
6,576
0 956
1
004
10.209
3,981
a 172
4,814
0,943
1.786
1,746
3,512
0 956
1,020
10,128
3,967
0173
4,780
0,942
1,810
7,658
3,502
10 048
3,953
0 174
4 747
4,942
1,813
7,610
3,493
9,970
3,93S
0,175
4,714
4,942
1,856
7,564
3,484
892
3.925
0.176
4 682
0 941
1,880
7,518
3,474
816
3 911
o,177
4 650
0 941
1,903
7 472
3,465
0.133
216
0
q
6,519
0.134
6,463
0 955
1,037
0. r35
6,407
0 955
1
0,136
6,353
0 955
1 070
0,137
6,299
0 954
1 087
I I
0,138
6,246
0 954
1105
9741
3 898
0,178
4.618
0 941
1,927
6 427
3 456
0,139
6,194
0.954
1,122
9,667
3,884
0.179
4,586
0,940
1 951
7 382
3 441
0140
6, r43
0,953
1,140
3,871
0.180
4.556
0.940
1 976
7,338
3.438
0,141
6,092
0,953
1,157
9,522
3 858
0.181
4,525
0,940
2,000
7,294
3,429
a,t2
6 042
0,953
1,175
9,451
3,845
0,182
4,494
0.939
2,425
7.251
3,424
0143
5 993
0,952
1,193
9,381
3,832
0,183
4,464
0,939
2,050
7,248
3,412
0,144
5,944
0 952
1,211
9,312
3,820
0 184
4 435
0 939
2,474
7,166
3,403
0,145
5,896
0 952
1 230
9,244
3,807
0 185
4,405
0,938
2, 00
7.124
3,394
0.146
5,849
0,951
'| 248
9,178
3,795
0 186
4,376
0 938
2125
7 083
3 386
0,147
5,803
0,951
1267
9,111
0 187
4 348
0 938
2, 51
7,042
3,377
0,148
5,757
0,951
1285
I
046
3,710
0 188
4 319
0 937
2, 76
7,001
3,369
0,149
5,711
0,950
1 304
8,982
3,758
0.189
4 291
0 937
2,202
6 961
3 360
0,150
5.667
0,950
1,324
8.918
3,746
0,190
4 263
0 937
2 228
6 922
054
Lanlutan Tabel 29
6=0
t
0,191
0,192 0,193
I
l00no
c,
Cb
(
t
(
l00no
4,236
0,936
2,255
6 882
3 344
0,231
3,329
0,923
3,470
5 580
3,063
4,248
0,936
2,281
6 884
3,336
a 232
3,310
0,923
3,504
5 561
3,052
4,181
0,936
2,308
6 805
3,328
0.233
a 922
3,539
0,194
4,155
0,935
6 767
3 320
a 234
a 922
3,574
5 509
3,045
0.195
4, 28
0 935
2 362
6129
3 312
0 235
0 922
3,610
5 483
3,039
0,196
4, 02
0 935
2 389
6 692
3 304
0 236
3,231
0,921
3,645
5 457
3,033
0,197
4,076
0,934
2,416
6 665
3 296
a 237
3,219
0 921
3 681
5 431
3 027
0,198
4,050
0,934
2,444
6 618
3,288
0,238
3,202
0,921
3.711
5 406
3.021
0,199
4,025
0 934
2472
6 582
3,281
0,239
3,184
0,920
5,381
3,015
0,200
4 000
0,933
2,500
6 546
3,273
0 240
3 167
0 920
3,790
5 356
3,010
0,201
3,975
0,933
2,528
6,511
3 266
0,241
3,149
0,920
3,826
0,202
3,950
0,933
2 551
6 476
3 258
0,242
3,132
0,919
3.863
5,306
2,998
0,203
3,926
0,932
2,585
6 441
3,251
a 243
3.115
0 919
3 900
5 282
2,993
0,204
3,902
0,932
2,614
6 407
3,243
4,244
3,098
0,919
3 938
5 258
2,981
0,205
3,878
0,932
2,643
6 372
3 236
0,245
3,082
0,918
5,234
2 981
0,206
3,854
0,931
2,672
3,229
0,246
3,065
0,918
4 013
5,210
2 976
2072
6 305
3,221
0,241
3,048
0,918
4 051
5,186
2,4
6,272
3,214
0,248
3,032
0,917
4 089
5.163
2,965
0,249
3,016
0,917
4 128
5,
r40
2,960
E
6,339
3,274
Cb
3 051
3 004
0,207
3,831
0,931
0.208
3,808
0,931
0,209
3,785
0,930
2,761
6 239
0,210
3,162
0,930
2,791
6 207
3 200
0,250
3,000
0,917
4,167
5,119
2,954
0 211
3,739
0 930
2,821
6,174
3
93
0,251
2,984
0,916
4,206
5,0s4
2,949
0,212
3,717
0,929
2,852
6,143
3,186
0,252
2,968
0,916
4,245
5,071
2,944
0,213
3,695
0,929
6,143
3,179
0,253
2,952
0,916
4,284
5,049
2,938
0,214
3.673
0,929
6,080
3 72
0,254
2,937
0,915
4,324
5,026
2,933
3,166
0.255
2,922
0,915
4,365
5.004
2,928
2,906
0,915
4 404
4,982
0,215
3,651
0,928
2,913 2,944
6 049
0,216
3 630
0,928
2,916
6,018
3, 59
0,256
0,217
3,608
0,928
3.007
5.987
3. 52
0,257
2,891
0
9r4
4,445
4,960
2I
0,218
3,s87
0,927
3,039
5,957
3,145
0,258
2,876
0,914
4,485
4,939
2,912
0,219
3,566
0,927
3,070
3,
0,2s9
2,861
0,914
4,526
4.917
2,947
0,220
3,545
0,927
3,103
5,898
3, 32
0,260
2,U6
0,913
4 568
4,896
2,942
0,221
3,525
0 926
3,135
5,868
3, 25
0,261
2,831
0,913
4,609
4,875
2,897
0,222
3,504
0,926
3,119
0,262
2,817
0,913
4,651
4,854
2,892
3,113
0,263
2,802
0,912
4,693
4,833
2,887
2,188
0,912
4,134
4,812
2,882 2,877
0,223
3,484
0,926
3,167 3,200
5,839 5,810
t7
0,224
3,464
0,925
3,233
5,782
3,106
0,264
0,225
3,M4
0,925
3,266
5,753
3,100
0,265
2,774
0,912
4,777
4,792
0,226
3,425
0,925
3,300
5 725
3 094
0,266
2,759
0,911
4,820
4.171
2,872
0,227
3 405
0,924
3.133
5,697
3,087
0,267
2,745
0,911
4.963
4,751
2,867
0,228
3,386
0,924
3,367
5,670
3,081
0,268
2,731
0 911
4,906
4,731
2,863
0,229
3,367
0,924
3 401
5,642
3,075
0.269
2,117
0,910
4,949
4711
2,858
0,230
3,v8
0,923
3,435
5,615
3,069
0,270
2,104
0,910
4,993
4,691
2,853
Lampiran
*
x
griyalreasi
217
Lanjutan Tabel 29
0.0
214
I
t
0,271
2,690
0 910
5 037
4,672
2 848
0,311
2 215
0.8s6
0,272
2 676
0 909
5,081
4,652
2 843
0,312
2,205
0,896
0,273
2,663
0,909
5,126
4,633
2,839
0.313
2 195
a 274
2 650
0 909
5.171
4.613
2,8U
0,314
a 275
2,636
0,908
5,216
4,594
2,830
0,315
4,276
2,623
0,908
5,261
4.515
2,825
0 316
0,277
2,610
0,908
5,306
4,557
2,820
0,278
2,591
0,907
5,352
4,538
0,279
2,584
0,907
5,398
0,280
2.571
0.907
0,281
2,559
0,282
loono
c.
C6
6
t
a
l00no
c!
Cb
7,019
3.987
2.678
7 074
3,972
2,675
0,896
7,130
3 957
2,611
2,185
0 895
7,186
3 942
2.667
2.115
0 895
7.243
3,928
2,664
2.164
0 895
1295
3,913
2,660
0 317
2,154
0,894
7 356
3,899
2,656
2,816
0 318
2.145
0,894
7 414
3,884
2 652
4,519
2 811
0 319
2,135
0,894
1 471
3,870
2,649
5,444
4,501
2,801
0,320
2125
0,893
7,530
3,856
2,645
0,906
5,491
4,482
2,802
0,321
2,115
0,893
7,688
3,842
2,641
2,546
0,906
5,538
4,464
2 798
0,322
2 105
0,893
7,646
3,828
2,639
0,283
2,534
0,906
5 585
4,446
2,793
0 323
2,096
0,892
7,745
3,814
2,634
0,284
2,521
0,905
5,632
4,428
2 789
0,324
2,086
0,892
7,765
3,800
2,631
0,285
2,509
0,905
5.680
4,411
0.325
2,077
0,892
7,824
3 786
2,627
0,286
2A96
0,905
5,728
4,393
2,784
0,326
2,067
0,891
7,884
3772
2,624
0,247
2,484
0,904
5,716
4,375
2,776
0,327
2,058
0,891
7,944
3,759
2,620
0,288
2,472
0,904
5,825
4,358
2,772
0,328
2,049
0 891
8,005
3,745
2,616
0,289
2,460
0,904
5.874
4 340
2,767
0,329
2,040
0,890
8,066
3,132
2 613
a 294
2,448
0,903
5 923
4,323
2,763
0 330
2,030
0,890
8121
3,718
2 610
0,291
2,4
0.903
5 972
4 306
2,759
0,331
2,021
0,890
8188
3,705
2,606
0,292
2,425
0,903
6 022
4,289
2,155
0,332
2,012
0,889
8,250
3,692
2,603
0,293
2,413
0,902
6 071
4 272
2.750
0,333
2 003
0,889
8,312
3,679
0,294
2,401
0,902
6,122
4,256
2,746
0,334
I
994
0.889
8,375
3,666
2,596
0,295
2,390
0,902
6,172
2,742
0,335
1,985
0,888
8,438
3 652
2,592
0,296
2,378
0 901
1,222
2738
0,336
1,976
0,888
8,501
3 640
2,589
0,297
2,367
0 901
6,214
4,206
2,7U
0,337
1,967
0,888
8.565
0,298
2 356
0,901
6,325
4,190
2,730
0,338
1,958
0 887
8.629
3,614
2 582
2.344
0 900
4,174
2 726
0,339
1,950
0,887
8,693
3,601
2 579
0,300
2 333
0,900
6A29
4,157
2,722
0,340
1,941
0,887
8 758
3,589
2,576
0,301
2 322
0,900
6,481
4,141
2,718
0 341
1,932
0 886
I823
3,576
2,572
0 302
2,311
0,899
6,533
4,125
2,714
a 342
1,927
0,886
8 889
3,564
2,569
0,303
2,300
0,899
6,586
4,110
2,710
0,343
1915
0,886
8 954
3,551
2,566
0,304
2,285
0,899
6,640
4,094
2,706
0,344
'| 907
0,885
I019
3,539
2,563
0,305
2.219
0,898
6,692
4,078
2 702
0,345
1,898
0,885
I086
3,526
2,559
0,306
2,268
0,898
6,746
4,063
2,698
0,346
1 890
0,885
9.153
3.514
2,556
0,307
2,257
0.898
6,800
4,047
2,694
0,347
1,882
0.884
9,220
3 502
0,308
2,247
0,897
6,854
4,032
2 690
0,348
1,874
0,884
9,287
3,490
2,550
0 309
2,216
0,897
6,909
4.011
2 686
0.349
1,865
0,884
9,355
3,478
2,546
0,310
2,226
0,897
6,964
4.002
2,682
0,350
1.857
0 883
9,423
3,466
2543
'
*
Lampiran
2,586
Lanjutan Tabel 29
{
l00no
ca
cb
0
E
100lio
cs
cb
0,35't
1849
0,883
9,492
3,454
2 544
0 391
1,558
0,870
3 027
2,425
0,352
1841
0,883
s 560
3,442
2 537
0 192
1,551
0 869
'12,64
J,017
2,422
0,353
1
833
0 882
9,630
3.431
2 534
0,393
1.544
0.869
1212
3,008
2 424
0,354
1825
0 882
9,699
3,41S
2 531
0 394
1,538
0,869
12,81
2,998
2,417
0,355
'1817
0,881
9,769
3,407
2 528
0 395
0.868
12,90
2 988
2,415
0,356
1 809
0,881
9 840
3 396
2 525
0 396
1 525
0,868
l2 98
2 979
2,412
0,357
1 801
0 881
9,911
3,384
0 397
1,519
0,868
13,07
2,970
2,414
0,358
1 793
0,881
I
982
3.373
2 519
0,398
1,512
0,867
13.16
2,960
2,407
0.359
1 786
0,880
r0 05
3 361
25
6
0 399
1,506
0 867
13 24
2 951
2 444
0.360
1778
0,880
'10,12
3,350
25
2
0 400
1,500
0,867
13,33
2,942
2,442
0,361
1714
0 880
10.2A
3,339
2514
0 401
1.494
0.866
'13.42
0,362
1,762
0 879
10,27
3.328
2 506
a 402
1.408
0 866
13.51
2,52X
0,363
1,755
0,879
10,34
3.316
2,544
0,403
1,481
0,866
13,60
2,914
2.394
0,364
1.741
0.879
10.42
3,305
2,500
0,404
1.415
0 865
13 6S
2,905
2.392
0 365
1,744
0.878
10,49
3.294
2 498
0 405
1.469
0 865
13.78
0 366
1,732
0 878
10,56
2,495
0,406
1.463
0 865
13.87
2,887
2,381
0 367
1.725
0,878
10,64
3 272
2,491
0,407
1,457
0 864
13.97
2.878
2,384
0,368
1,717
0,877
10 71
3.262
2 489
0,408
1.451
0 864
14.06
2.869
2,382
0,369
1.714
4,877
10,79
3.251
2,486
0.409
1 445
0 864
14.15
2,860
2.379
0,370
1.703
0 877
086
3 240
2.483
0,410
1 439
0,863
14,24
2,851
0 37t
1.695
0 876
10 94
3 229
2,480
0 411
r433
0 863
14.34
2,8{3
0,372
1
688
0 876
11,42
3 219
2.471
0,412
1
427
0 863
14,43
2 834
2.372
0,373
1.681
0 876
11,10
3,208
2,474
0,413
'I 421
0,862
14,53
2,825
2,370
0,374
1.674
0 875
11,11
3 198
2,472
0,414
1415
0,862
14.62
2.816
2.367
0,375
1,667
0 875
11.25
3141
2,469
0,415
1 414
0 862
14,72
2,808
2,365
0 376
1,669
0 875
11,33
3177
2,466
0,416
'I 404
0 861
14 82
2.799
0,377
1,652
4874
11,41
3166
2.463
0,411
1.398
0,861
14 91
0,378
1,645
0.874
11.49
3 156
2,460
0,418
1 392
0,861
15 01
2,782
0,379
r.638
0814
11,56
3,146
2,458
0,419
1,387
0,860
15,11
2.774
2,355
0,380
1 632
0,873
11,64
3,136
2,455
0,420
1,381
0,860
15,21
2,765
2,353
0,381
1,625
0 873
11,72
3,126
2,452
0,421
1,375
0 860
15,31
2,757
2,351
0.382
1618
0,873
11,81
3,115
2,449
0,422
1 370
0,859
15,40
2.748
2,U8
0,383
1,611
0,812
11,89
3,105
0,423
1 364
0,859
15,50
2,740
2,U6
0,384
1,604
0,872
't1,97
3,095
2,444
0,424
1,358
0 859
15,61
2,732
0,385
1,597
0872
12,05
3,085
2,441
0,425
1,353
0,858
15,71
0,386
1,591
0,871
12,13
3,076
2,438
0A26
1
347
0,858
15,81
2,715
2,339
0 387
1,584
0,871
12,22
3 066
2,436
0,427
1,342
0,858
15,91
2,707
2,337
0,388
1,577
0,871
12,3A
3,056
2,433
0 428
1,336
0,857
16,01
2,699
2,335
0,389
1,571
0,870
12,38
3,046
2 434
0 429
1,331
0,857
16 12
2,691
2,332
0,390
1,564
0,870
12,47
0,430
1,326
0,857
16 22
2,683
2,330
2,428
2,399
2.389
2,314
2,362 2.360 2,358
2.344
2,v1
219
Lanlutan Tabel 29
6=0
220
t
t
{
toono
ca
C5
0
(
lmno
c.
C5
0,431
1,320
0.856
16 32
2,675
2 328
a 471
1 123
0 843
24,97
2 378
2,244
0 432
1,315
0,8s6
643
2 667
2,326
a 472
1,119
0,843
21.10
2 371
2,242
0433
1,309
0,856
16 53
2,659
2.323
0.473
'114
0,u2
2123
2 365
2 244
a 434
1.304
0,855
16 64
2,651
2,321
0 474
110
0.842
21 36
2 358
2 238
0435
1,299
0,855
675
2 643
2,319
0,475
1,105
0,842
21 49
2 351
2 237
0,436
1,294
0,855
16 85
2 635
0476
1 101
0,841
2162
2 345
4,437
1,288
0,854
6.96
2,628
2,314
0.477
1,096
0,841
2175
2,338
0,438
1,283
0,854
7,07
2,619
2,312
0.478
1 092
0,841
21,88
0,439
'| 278
0.854
17 18
2611
2,310
0.479
1 088
0 840
22,02
2,325
2 229
2.318
2,228
2 233 2,231
0,440
1273
0,853
17,29
2.604
2.308
0.480
1,083
0 840
22,15
0.441
1
268
0,853
11.44
2,596
2.306
0,481
1.079
0 840
22,29
2,312
2,225
0,442
1262
0,853
'17,51
2,588
2,344
0.482
1,075
0 839
22,42
2.305
2.223
0,443
1257
0,852
17.61
2.581
2 301
0,483
1.075
0 839
22.56
2,298
0,444
1252
0,852
'17,73
0,484
1.066
0.839
22,70
0 445
'| 247
0,852
'17,84
2,565
0,485
r.062
0,838
22,84
2 285
2,218
0 446
1,242
0,851
17.95
2,558
2,295
0,486
1 058
0 838
22,98
2,219
2,216
0 447
1,237
0,851
18,07
2,550
2,293
0,487
1 053
0 838
23,12
2,272
2,214
0 448
1,232
0,851
18,18
2,291
0.488
1 049
0 837
23,26
2,266
2,212
0,449
1,227
0,850
18,29
2,289
0,489
1 045
0 837
23,40
2,260
2,210
0 450
1,222
0,850
18.41
2 528
2,287
0,490
I
041
0 837
23,54
2 253
2.209
0 451
1,211
0,850
18,52
2.520
2,284
0,491
1,037
0 836
23,68
2,247
2,247
a 452
1212
0.849
18
0,492
1,032
0,836
2,241
2,245
0 453
1,208
0,849
18.76
2,506
2,280
0,493
1,028
0,836
2,2U
2,243
a 454
1,203
0,849
18,88
2,498
2,278
0,494
1,424
0,835
2411
2,228
2,242
0,455
1,198
0,848
18.99
2.491
2,276
0,495
1,020
0.835
24 26
2,222
2 200
0,456
1,193
0,848
1911
2,484
0.496
1,016
0,835
24,41
2 216
2,198
0 457
1,188
0,848
19,23
2,411
2,272
0,497
1,412
0,834
24.55
2,209
2,196
0 458
1 183
0,847
19.35
2.470
2 270
0,498
1,008
0.834
24 70
2 203
2 194
0 459
1,178
0,847
19,47
2,462
2,268
0,499
1,004
0,834
24 85
2197
2193
0 460
1,114
0,847
19,59
2,455
2,266
0,500
1,000
0,833
25 84
1291
2191
0 461
1,169
0,846
19,71
2,448
2,264
0,501
0,996
0,833
2515
2,185
2,'t89
a 462
1.164
0,846
19,84
2,441
2,262
0,s02
0,992
0,833
25 30
2.179
2,187
0 463
1,169
0,846
19,S6
2,434
2,260
0,503
0,988
0,832
25 45
2,172
2,186
0 464
1,155
0,845
20,08
2,427
2 258
0 504
0,984
0,832
25 61
2 166
2,184
0 465
1,150
0,845
20,21
2,410
2,256
0 505
0,980
0,831
25,76
2,160
2,',l82
0 466
1,146
0,845
20,33
2,413
2,254
0 506
0,976
0,831
25,91
2,154
2,180
a 467
1,141
0,844
20,46
2,406
2,252
0 507
0 972
0 831
26,47
2148
2 179
0 468
1,137
0,844
20,58
2,399
2,254
0 508
0,968
0,831
26,23
2,142
0 469
1,132
0,844
20,72
2 248
0,509
0,965
0,830
26,38
2,136
2,175
a 470
1,128
0.843
20,u
2,246
0,510
0,961
0 830
26,54
2,131
2174
gflyakrea9
*
2.543
64
2.385
*
Lampiran
2,220
Lanjutan Tabel 29
6=0,2 E
0
0'
(
'l00no
ce
cb
t
t'
(
l00no
ca
C5
0 110
8,09
89,00
0 963
0,681
12,34
4,259
0 310
2,226
3,286
0,897
7,415
3 878
2,461
0.115
I
696
59,00
0,961
0.750
11
78
4163
0 315
2175
3 186
0 895
7.728
3 802
2.439
0,120
7 333
44,00
0 960
0,822
11,25
4 073
0 320
2,125
3 091
0,894
8.050
3 728
2,418
0,125
7 000
35.00
0,958
0,898
10,78
3 989
0,325
2,011
3 000
0,892
8,383
3
656
2,397
0.130
6 692
29,00
0.956
0 978
10,34
3 909
0 330
2 030
2913
0,891
8.126
3 587
2,376
0,135
6.407
2411
0,955
I 062
3,833
0,335
1.985
2 830
0,889
9.080
3,519
2.356
0140
6,143
2t
50
0,953
1 150
3.762
0,340
1,941
2,75A
0,888
I.444
3 454
2 336
0145
5.897
19,00
0.951
1 243
9.198
3 694
0,345
1.899
2 673
0 886
I
820
3,390
2 316
0, 50
5,667
17,00
1,339
8,868
3.630
0,350
1,857
2.600
0 885
10,21
3.328
0155
5.452
15.36
0 948
1.440
8.559
3.569
0.355
1 817
2 529
0 883
r0 6r
3,261
2,278
0, 60
5.250
14,00
0 946
1
8,269
3,510
0 360
1778
2,462
0,882
11,02
3.208
2,259
0,165
5.061
12,85
0 944
1.656
3.454
0 36s
1
744
2,396
0 880
1t 44
3.151
2 241
0.170
4 882
11,86
0 943
1,171
7 744
3 401
0 370
1734
0 879
11,88
3 095
2,223
546
0. 75
4714
11,00
0 94't
1,890
1,498
3 350
0,375
1,667
2,273
0.817
12,34
3 040
2.205
0,180
4 556
10 25
0,939
2,015
7.269
3 301
0.380
1,632
2214
0 876
12,80
2,981
2,188
0 185
4,405
9,588
0.938
2144
7,053
3 254
0 385
1.597
2,158
0,874
13 28
2,935
2,171
0 190
4,263
9 000
0.936
2 279
6.U7
3,208
0,390
1,564
2,103
0,873
13 78
2,884
2154
0 195
4 128
8.474
0.934
2 419
6.652
3 164
0,395
1,532
2,051
0,871
14 29
2,834
0 200
4.000
8 000
0.932
2 564
6 467
3,122
0,400
1,500
2,000
0,870
14,82
2,785
2121
0 205
3.878
7 571
0.931
2115
6,291
3,082
0,405
1.469
1.951
0 869
15,36
2,738
2 105
0,2 r0
3.762
7 182
0.929
2,871
6,122
3.043
0.410
r,439
1.903
0 867
'15
2,691
2,089
0,215
3,651
6 826
0 928
3,033
5 962
3,005
a 415
1410
1,857
0 866
16,50
2,646
2,074
0,220
3 545
6,500
0 926
3,241
5 809
2,968
a 424
1,381
1,812
0,8M
17,09
2 602
2,058
0,225
3 444
6,200
0,924
3,375
5 662
2,933
a 425
1 353
1 769
0 863
17.71
2 558
2.443
0,230
3 348
5,923
0 922
3,555
5 522
2,899
0 430
1,326
1,727
0,862
18,34
2 515
2,428
0.235
3 255
0 921
3.742
5 387
2.865
0,435
1,299
1,687
0,860
19,00
2 474
2.413
0,240
3 167
5.429
0.919
3 934
5,258
2 833
0 440
1
273
1647
0,859
19 68
2,432
1.998
0 245
3,082
5.207
0 918
4134
5,134
2,802
0,445
1,247
609
0,858
2A 37
2.392
1 984
0 250
3.000
5,000
0.916
4 340
5.015
2,771
0.450
.222
1,571
0,856
2109
2,353
1,970
0 255
2.922
4 806
0.914
4,5U
4,901
2,742
0,455
,198
1,535
0 855
21,84
2,314
1,955
0 260
2.846
4125
0,913
4,774
4.790
2,713
0,460
_174
1,500
0 854
22,61
2,276
1941
0,265
2,774
4 454
0 911
5 002
4,684
2,685
0,465
.150
1,466
0 852
23,4A
2.239
1,927
0,270
2.704
4,2U
0 910
5,237
4,582
2,658
0,470
,128
1.432
0 851
24,22
2,202
1
0215
2,636
4,143
0 908
5.480
4 483
2,631
a 475
1105
1,400
0 850
25,41
2166
1,S00
1,368
0,849
25.95
2,131
1,886
338
0,848
26,85
2,096
1,873
0,846
27 79
1
92
913
0.280
2 571
4.000
0 906
5 731
4,388
2,605
0 480
083
0,285
2 509
3 865
0,905
5,990
4,296
2 580
0,485
1,062
0,290
2,448
3.737
0.903
6,257
4,206
2 555
0 490
,041
1 308
2,042
1,859
0 295
2,390
0 902
6 533
4.120
2,531
0.495
020
1,278
0,845
28 76
2 028
1 846
0 300
2,333
3 500
0,900
6 818
4,037
2 507
0 500
1,000
1,250
0,844
29,76
1,995
1,833
0,305
2,279
3 390
0,898
7 112
3,956
2,484
0,505
0,980
0 843
30,80
1,963
1 820
Lampiran
*
1
*
griyakeasi
221
Lanjutan Tabel 29
6=0,4 'l(}0no
ca
C5
0 862
25 68
2.125
1,803
0 861
26 72
2,085
1,786
0.860
27,19
2 445
1,768
1,128
1.432
0.859
28,91
2,006
1.751
1,734
{
{'
(
100ft0
ce
C6
0,255
2,922
4 806
0,914
4 760
4 795
2.681
0,455
1 198
I
535
0,912
5.000
4 682
2,651
0 460
1.174
1,500
5,248
4 574
2,621
0 465
1,150
1,466
0,260 0,265
2,846 2,774
4,625 4,454
0.911
5,506
4.474
2,592
0 470
0 908
5773
4,369
2.563
0 415
1 r05
1,400
0,858
30,08
1,968
0,906
6 049
4 271
2 535
0,480
1 083
r 368
0,858
31 30
1
930
1T17
3 865
0.904
6,336
4177
2,508
0.485
1,062
I
338
0.857
32 58
1,893
1 700
2,448
3 737
0,903
6,632
4,086
2!82
0 490
1,041
1,308
0,856
33,91
1.856
1,683
2,390
3.615
0,901
6.940
3.998
2 456
0 495
1,020
1,218
0.855
35
3l
1,820
1,666
0 900
7 258
3.913
2,434
0,500
1,000
1,250
0.855
36,76
1,1U
1,649
7 588
3 830
2,405
0.505
0 980
1222
0 854
38,29
1749
1
195
0 853
39.89
1,714
1,615
0,274
2.704
4,294
0 909
a 275
2,636
4,143
0 280
2571
4,000
0,285
2 509
0,290 0,295 0 300 0,305
2,333 2 279
3,500 3,390
0,898
632
0,310
2.226
3,286
0,897
7,929
3 750
2,380
0.510
0,961
0,315
2,175
3,186
0,896
8,283
3 672
2,356
0 515
0,942
1.169
0,853
41,57
1,679
1,598
I
3,091
0 894
8,646
3,596
2,333
0 520
0,923
143
0,852
43,33
1,645
1,581
0 325
2,077
3,000
0,893
9,028
3,s22
2 309
0 525
0 905
,118
0,852
45,18
'| 612
1,564
0,330
2,030
2,913
0,891
I424
3,451
2,287
0,530
0,887
1,093
0,851
47 13
'1,579
1,547
0,33s
1,985
2 830
0,890
9,827
3 381
2,264
0,535
0,869
1 069
0 851
49,18
1,546
1,530
0.340
1,941
2 750
0,889
10,25
3,314
2,242
0,540
0,852
.045
0,851
51,34
1,513
1,512
3,248
2,220
0 545
0,835
1,A22
0,850
53,61
1,481
1,495
2,199
0.550
0 818
1,000
0,850
s6,02
1,449
1,477
1
418
1,459
0,320
0,345 0,350
1,899 1,857
2,613 2,600
0,887 0,886
10.68 11,14
3,184
0 355
1 817
2.529
0,885
11
60
3,121
2178
0,55s
0 802
0 978
0 850
58 56
0.360
1,178
2162
0,883
12.09
3,060
2,151
0,560
0,786
0 956
0 850
61,25
1,386
1,441
0,365
1,740
2,396
0,882
12
59
3,001
2,136
0 565
0.770
0.935
0,849
64,10
1,355
1,423
0370
1,703
2,333
0.881
1311
2,943
2.116
0,570
0.754
0,915
0,849
67.13
1,324
1,405
0,375
1,667
2,273
0,879
13,65
2.886
2,095
0 575
0,739
0.815
0,849
70,35
1,294
1,387
0,380
1,632
2,214
0 878
14.21
2,831
2,077
0,580
0,724
0,875
0,849
13,77
1,263
1,368
4,817
14,79
2,776
2 057
0,58s
0 709
0,856
0 849
77,43
1.233
1
0,695
0,837
0 850
81,33
1,203
1,330
0 385
1,597
2,158
349
0,390
1 564
2,103
0,876
15,39
2,724
2,038
0,590
0 395
1,532
2,051
0,874
16,02
2.672
2,019
0,595
0,681
0,818
0,850
85,51
1,173
1,311
0,400
1,500
2,000
0,873
16.67
2,621
2,000
0,600
0,667
0,800
0,850
90,00
1,143
1,291
0 405
1,469
1,951
a 872
17,U
2,572
1,981
0,60s
0 653
0,782
0,850
94 A2
1,114
1271
0,410
1,439
1,903
0,871
18,04
2 523
1.963
0,610
0,639
0 765
0 851
100,0
1,084
1,254
0,415
1,410
1857
0,870
18,76
1,945
0,615
0.626
0,748
0,851
105 6
1,054
1,234
0,420
1,381
'|,812
0,869
t9
51
2 429
1,926
0,620
0,613
0,731
0,852
'111,7
1,025
1,208
0,868
20.29
2,328
1,908
0 625
0,600
0,714
0,852
118
4
0,996
1,187
2,338
1 890
0,630
0 587
0 698
0,8s3
125 6
0,966
1164
0,575
0682
0,854
133 5
0,s37
1,141 1,118
1,353
0,425 0 430
222
f
t
€
1,326
1,769 1,727
0,867
21,',t1
0,435
1,290
1,687
0,866
21,95
2,292
1,873
0,635
0,440
1.273
1
647
0,865
22 83
2 251
1,855
0,640
0,s62
0,667
0,855
142 2
0,907
0,445
1,247
1,609
0,864
23,74
2,208
r.838
0 645
0,550
0,651
0,856
151,8
0,877
1
0,450
1,222
1,571
0,863
24,70
2,166
1,820
0650
0 538
0,636
0,857
162,5
0,848
t069
giyakreasr
*
x
Lampiran
094
Lanjutan Tabel 29
6=0,4
t
f
(
100r!0
ca
b
t
{'
ldlno
ca
C5
0,655
0,527
0,622
0,858
174,4
0,818
1,043
0 695
0439
0,513
0,871
360 5
0,564
0.795
0,660
0,515
0,607
0,859
187,8
0,787
1,017
0 700
0 429
0,s00
0,873
408,3
0,530
0.756
0,665
0,504
0,593
0,860
202,9
0,757
0,989
0 705
0 418
0 488
0.876
468
0 493
0,714
0,670
0,492
0,579
0,862
220,4
0,726
0,960
0 710
0,408
0,475
0,878
I 547 I
0 456
0.668
0,675
4,482
0,565
0,863
239.8
0.695
0,931
0 715
0,399
0.463
0,e81
655,4
0 416
0,619
0,680
4,411
0,552
0,865
262,7
0,663
0 899
a 724
0 389
0,452
0.884
810 0
a 374
0.563
0,685
0 460
0,538
0,867
289,6
0.631
0,866
a 725
0.379
0,440
0,887
1051
a 327
0,501
0,690
0,449
0,525
0,869
321.7
0,598
0,832
0 730
0,370
0A25
0,890
1480
a 275
0,427
t
f
E
l00no
ca
cb
t
t'
0,110
8,091
89,00
0,963
0,684
12 32
4 254
0,260
2,U6
4,625
0,912
5,248
4 572
2,587
0,115
7 696
59,00
0,961
0.755
11,74
4,149
0.265
2,774
4,454
0 910
5,521
4,461
2.556
0,120
7 333
44,00
0 959
0.829
11,21
4.055
0.270
2.704
4.294
0 909
5,804
4,355
2,524
0,125
7,000
35,00
0 957
0,908
\472
3,966
0,275
2,636
4,143
0 907
6,099
4 252
2.494
0,130
6 692
29,00
0,95s
0,9s2
1t 27
3,882
0,280
2.571
4,000
0 906
6,405
4,152
2 464
0 135
6,407
24,71
0 954
1,080
9,855
3,802
0,285
2,509
3,865
0,904
6,724
4,056
2,435
0140
6143
2r.50
a 9s2
,172
9,467
3,726
0,290
2,448
3 737
0,903
7,055
3,962
2,406
0,145
5 897
19,00
0 950
1,270
9,105
3,655
0,295
2,390
3 615
0 901
1,400
3,812
2,378
0 150
5,667
17 00
0,948
I767
3,586
0 300
2,333
3 500
0.900
7.759
3,7U
2,350
0 155
5,452
15,36
0,946
I451
3,521
0,305
2,219
3 390
0.899
8,132
3.699
2.323
0160
5,250
14.00
0.945
8,154
3,459
0 310
2,226
3 286
0,897
8 520
3.617
2,296
0165
5 061
12
85
0,943
,710
7 875
3,399
0 315
2,175
3 186
0 896
I
0 170
4,882
11,86
0,941
1.834
7 612
3,342
0 320
2.125
3 091
0,895
9 343
3,459
2,244
0,175
4,714
11.00
0,939
,963
7 364
3,287
0.325
2,077
3 000
0.893
I
780
3,383
2,219
0,180
4,556
10.25
0,938
2,098
7,129
3,234
0,330
2,030
2,913
0,892
10,23
3,309
2,194
0,185
4 405
I
588
0,936
2,240
6 907
3,183
0,335
,985
2,830
089r
10,71
3,238
2,169
0 190
4,263
9,000
0,934
2,388
6 696
3,134
0 340
1,941
2 750
0 890
11
20
3,168
2,144
0 195
4,128
8,474
0,932
2,542
6 495
3,087
0,345
,899
2 673
0,888
11,72
3,100
2,120
0 200
4,000
8.000
0.931
2.703
6 305
3,041
0,350
,857
2 600
0,887
3,033
2,497
0 205
3,878
1,571
0,929
2,871
6123
0,355
.817
2,529
0,886
12,81
2,969
2,473
0,210
3 762
7,182
0,927
3,046
5 950
2,954
0 360
,118
2,462
0,885
13,39
2,905
2,050
4215
3,651
6,826
0 926
3.228
5,784
2,913
0,365
1740
2.396
0,884
r3 99
2,844
2,427
0 220
3,545
6,500
0,924
3,418
5
626
2,873
0 370
1,703
0 883
14
63
2 783
2,404
0 225
3,444
6,200
0,923
3,616
2,833
0,375
,667
2 273
0,882
15,28
2,724
1,981
0,230
3,348
5,923
0,921
3,822
5,330
2,795
0,380
,632
2 214
0,881
15,97
2,666
1,959
0,23s
3,255
5,667
0,919
4,037
5,191
2,158
0,385
,597
2158
0,880
16,63
2,610
1,937
0,244
3,167
5,429
0,918
4,260
5,057
2,723
0,390
1,564
2103
0 879
'17
44
2.554
1,9'r4
0,245
3,082
5,207
0,916
4,929
2,688
0,395
,532
2 051
0,878
18,23
2,500
1,893
0,250
3,000
5,000
0,915
4 735
4,805
2,653
0,400
,500
2,000
0,8-17
19,05
2,447
1,871
0,255
2,922
4,806
0,913
4,587
4 686
2,620
0,405
,469
1,951
0,876
19,91
2,395
1,849
n = 0,6
,479
lampiran
*
llxlno
2,270
923
223
Lanjulan Tabel 29
6.0.8
0,110
I
0
(
'l00no
ca
8.091
89 00
0,963
0.686
12,30
4,245
0 260
{
{'
(
100no
c.
cb
2,846
4,625
0 911
5 523
4,458
2 522 2,488
0,115
7.695
59,00
0,961
0,757
1172
4142
a 265
2,774
4 454
0,910
5 823
4 345
0,120
7,333
44,00
0,959
0.833
11 19
4 045
0,2T0
2,704
4,294
0 908
6 136
4 236
0,125
7,000
35,00
0,957
0,914
10 69
o 215
2,636
4,143
0.907
6 464
4131
2,422
0,130
6,692
29,00
0,95s
0,999
10,24
3 868
0.280
2 571
4 000
0,905
6 806
4 029
2,390
0,135
6,407
24,71
0 953
1.089
I816
3 786
0,28s
2 509
3 865
0,904
7,163
3 930
2 359
0,140
6,143
21,54
0 951
1,184
9,424
3,709
0,290
2 448
3 737
0,903
7.536
3.834
2,328
0,145
5,897
19,00
0,949
1284
9,058
3,635
0,295
2.390
3615
0.901
1 926
3141
2,258
0,150
5 667
r7 00
0,948
1,389
8,716
3.564
0,300
2,333
3.500
0,900
8,333
3.651
2,268
0,155
5,452
15 36
0,946
1 500
8,396
3,497
0 305
2,279
3,390
0,899
759
3 564
2,238
205
3,479
2 209
1616
8,096
3,433
0 110
2,226
3,286
0,897
I I
738
7.813
3,371
0 315
2,175
3 186
0,896
9 671
3 397
2181
1 867
7 547
3 312
0.320
2.125
3,091
0,895
1016
3 316
2152
0.325
2 077
3 000
0 894
10
76
3 238
2,124
3 201
0,330
2 030
2 913
0 893
11,24
3,162
2.491
3,148
0 335
1.985
2.830
0 892
t1,76
3,088
2.069
1.941
2_750
0 890
12.35
3 0r5
2 042 2,016
0.160
5 250
14,00
0,944
0,165
5,061
12,85
0,942
1
0.170
4 482
11,86
0,940
0 r75
4 714
11,00
0,939
2.402
7 296
0.180
4 556
10,25
0,937
2,143
7 058
0 185
4,405
9 588
0,935
2.291
6 832
0,190
4.263
I
0,195 0,200
000
0 933
2.446
6 618
3.097
0.340
4.128
8474
0 932
2.608
6 415
3.048
0,345
1
899
2.673
0 889
12.91
2.945
4.000
8 000
0 930
2,178
6 222
3,000
0,350
1.857
2,600
0 888
13,61
2 816
1
6.037
2,954
0 355
1.817
0.887
14,29
2 808
1 963
5,861
2,S09
0 360
1
778
2,462
0,886
15 00
2142
1.936
5,693
2,866
0 365
1,740
2,396
0,886
15 75
2,618
1,910
3 538
5,533
2,823
0 370
1,703
0 885
16.53
2,615
1,885
0 205
3,878
7 571
0,928
2 955
0 210
3,762
7 182
0.927
3,141
0,215
3,651
6,826
0,925
989
0.220
3,545
6.s00
0,923
0,225
3,444
6,200
0.922
3 750
5,370
2,182
0.375
1
667
2 273
0 884
17,36
r.553
1.859
0,230
3,348
6,923
0,920
3,971
5 23r
2,742
0.380
1
632
2 214
0,883
18,23
2,492
1,833
0,235
3,255
5,667
0,919
4,203
5,089
2 704
0,385
1,597
2.158
0.882
19,15
2 433
1,808
0,240
3167
5,429
0,917
4 953
2 665
0,390
1.564
2.103
0.881
20,12
2 375
1 783
0 245
3,082
5,247
0 916
4,697
4 822
2 628
0 395
1,532
2.051
0,881
21
14
2318
1.757
0,250
3,000
5,000
0 914
4,960
4 696
2 592
0.400
1,500
2,000
0,880
22 22
2,261
1.732
1,469
1,951
0,879
23 36
2,208
1,101
t
I'
'l00no
ca
cb
0 255
224
cb
4,806
0 912
5,236
4,575
2,557
0,405
B
0
0'
(
'l00no
ca
cb
0110
8,091
89,00
0,963
0,688
12 29
4,240
0,130
6,692
29 00
0,955
1,006
10,20
3,854
4,135
0,135
6,407
24,71
0,953
1,098
9,777
3,770
0115
7,696
59,00
0,961
0,760
11,70
0,120
7,333
44,00
0,959
0,837
11,16
4,036
0,140
6,143
21,50
0,951
1,195
9,380
3 691
0,125
7,000
35,00
0,957
0,919
10,66
3,942
0.145
5,897
19,00
0,494
1,298
9,011
3 615
Lanjutan Tabel 29
0
{'
(
'l00no
ca
cb
0 340
1 941
2.750
0.892
13 76
2,855
1 935
0 345
1,899
2 673
0,891
14 52
2,781
1,905
0 350
1857
2 600
0,890
15 31
2,709
1,875
3,343
0 355
1817
2 529
0 889
t6
16
2,639
l
3 282
0 360
1,778
2 462
0,888
17,05
2,570
1,816
ca
C6
q
406
8,665
3.542
521
8 341
3.473
0.943
I64t
8 037
3.407
12,85
0.941
1 768
7 751
4,882
11,86
0,940
1901
7 481
0 r75
4,114
11,00
0,938
2,042
7 227
0.180
4 556
1A
25
0.936
2 189
6 S86
0,185
4 405
9 588
0 934
2,344
0 190
4,263
9 000
0 933
25 01
0,195
4,128
I474
0 931
0,200
4.000
8 000
0.205
3,878
0.210 a 215 a 224
E
0
0'
q
0 150
5.667
17,00
0,947
1
0 155
5,452
15,36
0.945
1
0 160
5 250
14.00
0 165
5 061
0 170
t00n(0
846
0 365
1,140
2,396
0 887
18,00
25 02
1,787
3167
0 370
1,703
2,333
0 887
19,01
2 435
1,157
6 757
3.112
0.375
1.667
2,213
0 886
20 09
2 374
1,728
6,540
3 059
0,380
1.632
2214
0,885
21_24
2 306
1,699
2.678
6 334
3 008
0.385
1,597
2.158
0,885
22 46
2,243
1
670
0 929
2.851
6.137
2,958
0.3s0
1,564
2,103
0,884
23,17
2181
1
640
7 571
4,921
3.045
5,950
2.910
0.395
1
532
2,451
0,884
25,16
2,124
1,611
3762
1 182
0,926
3 243
5,711
2,863
0 400
1
500
2,000
0,883
26 6T
2,060
1,581
3,651
6,826
0,924
3 450
5,601
2,818
0 405
1
469
I
951
0,883
28 28
2,0a1
1,551
3,545
6,500
0,923
3,667
5_437
2,774
0 410
1,439
1 903
0,883
30,02
1,943
1,522
4,225
3 444
6,200
0,921
3,894
5,280
2130
0,415
1,410
1
857
0 882
31,89
1,885
1,491
0 230
3 348
5,923
0,919
4 133
5 130
2 688
0,420
1,381
1,8',12
0 882
33,92
1,828
1,461
5,667
0,918
4,383
4 986
2 647
0,425
1.353
1,769
0 882
36,12
1,172
1,430
4,847
2 607
0,430
1,326
1.727
0,882
38,52
1
716
1,399
0.235 0,240
3 167
5,429
0,916
4,U5
0,245
3 082
5,207
0,915
4,920
4714
2,548
0.435
1,299
1,687
0 882
41,14
I
660
1,368
0.250
3,000
5,000
0 913
5,208
4,585
2,530
0,4.40
\,273
1,U7
0,882
44,00
1,606
1,336
5 511
4,461
2 492
0,445
1,241
1,609
0,882
47,15
1,551
'1304
0,255
4,806
0 912
0,260
2.846
4 625
0 910
5,828
4,y1
2,455
0,450
1,222
1,571
0,882
50,62
1,497
1271
0,265
2,114
4 454
0 909
6,160
4,226
2.419
0,455
1,198
1,535
0,882
54,48
1,143
1,238
0,270
2.144
4 294
0,908
6,509
4,114
2,384
0,460
1 174
1,500
0,882
58,78
1,389
1,2M
0,275
2,636
4,143
0,906
6.875
4,006
2,y9
0,465
1,150
1,466
0,882
63,60
1,335
1,169
0,280
2,511
4 000
0 905
7,259
3,901
2.315
0,470
1 128
1,432
0,883
69,03
1,281
1,133
0.285
2,509
3,865
0,904
7,663
3,800
2,281
0,415
1105
1,400
0,883
7521
1,227
1 097
0,290
2,448
3,737
0,902
8,086
3,102
2,247
0,480
1,083
1,368
0,884
82,29
1,173
1,059
0,295
2,390
3,615
0,901
8,532
3,606
2,215
0 485
1,062
1,338
0,884
90,47
1,118
1,020
0,300
2,333
3 500
0,900
I
000
3,514
2,182
0 490
1,041
1 308
0,885
100,0
1,063
0,980
0,305
2,279
3,390
0,899
9,492
3,424
2.150
0,495
1,020
'1,278
0,886
111,4
1,007
0,938
0,310
2,226
3,286
0,898
10,01
3 336
2118
0,500
1,000
1,250
0 887
125,0
0,950
0,894
0,315
2,175
3,186
0,897
10,56
3,251
2 087
0,505
0,980
1,222
0,888
141,7
0,892
0,849
0,320
2125
3,091
0,89s
11,13
3,167
2,056
0,510
0,961
1,195
0 889
't62,6
0,832
0,800
0,325
2,077
3,000
0,894
11,74
3,086
2 025
0,515
0,942
r.169
0,890
189,4
0 770
0,749
0,330
2 030
2 913
0 893
12 38
3,007
1,995
0,520
0,923
1,143
0,891
0,706
0,693
0,335
1,985
2 830
0,892
13,05
2,930
1.965
0,525
0,905
1118
0,892
0,638
0 633
'.. ,.rr..r..
.rl,r,i,:i.
275,6
lr r.r.,.:.i *
qiyakrcasi
225
TABEL 30
KOEFISIEN UNTUK PERHITUNGAN LENTUR DENGAN GAYA NORMAL
-F 115 116
175
287
283
117
3,24
t.80 3.29
t.8l 3.38
),82
)83
184 ) 7'l
183
396
374 366 358
169
122
t,31
l,4l
352
362
3.08
3.15
3,25
3,34
3,44
3,55
311
319
3.28
1.37
288
2,95
290 286 211 210
119
2t0
120
2tJ
122
267 260
265
281 219 211
124
25)
254
2U
125
247
2,52
257
,,28
2.41
2,46
251
r.30
2.36
2.41
2.45
262 256 250
112
2,32
2.36
2,44
1,34
2.27
2.31
1.36
223 219 215 212
227 223
105
I
r3
322
3.31
340
3.50
361
2.93
300
316
3.24
3.33
291
3.05
3.13
121
343 330
3.53
284 216 268
308 298 288
295
303
3,10
l.r8
3.26
280 212
286 218
2,93
3.00
3.07
2,44
2,98
265
211
271
283
259
2
263 257
275 268 262
370
381
3,94
4.07
4.21
4,36
t54
165
400
413
428
341
350
3,71
3,82
3.94
4.06
3.05
3.12
3,12
3,20
3,56
3,66
376
3.88
296
3.03
3,10
328 317
3,31
2.89
376 360 346 331
388
l,l5
359 344 332
342
J5I
361
3,71
8l
2,81
2.93
3.00
3.07
3.14
3.30
274 267 260
219
2,98
3.05
322 312
J
281
284
296
319 309
347 335
278
338 327 315
'! 24
312
211
2.76
2.82
2.88
300
307
2.69
2.75
2,86
2.98
267
268
2,U
2,90
2,96
302
2.51
262
280 213 261
314 304
321
264 258 253
2,77
2,A2
2,88
2.94
252
256
261
266
2,71
275
2,81
2,6
247
251
2.60
2.64
2.69
2.74
2.79
254 242 232
2,59
263 250 239
2.68
2,73
254 242
2.46
239 221 214
261
244
255 249
260 254
2.35
239
2,44
244
?31
2,15
2.39
2.43
247
264 258 252
22 222 218 215
230
2.v
2.38
2,42
2.46
251
219 215 212
2.26
2.ia
271
2,31
2.41
246
2.22
2.25
2.29
2.33
2,37
2,14
2,22
z?5
228
232
216
209
212
218
2.21
?.25
2.32
2,32
240 235
239
24)
2.6
209
215 212
2.15
218
221
224
2.28
2.31
2.35
2,39
2,43
2.05
20E
2,11
2,24
2.?7
2.31
2,34
2,38
2.18
221
2,25
?28
241
212 245
2,15
1.93
244 198
211 210
221
241 195
214 247 200
208
210
2.13
2,16
256 250 245
249
2.03
1.55
1,94
1,96
1,60
183
1,90
1.65
181
1,85
188
1,90
192
194
197
199
2.41
2,04
206
1,70
.79
1,81
1,83
1,85
1,87
1,89
1,91
1,93
196
198
2Aa
7i
178
1,80
1.82
184
186
132
1,11
1,73
175
1,76
1,78
1,80
1,A2
r86
1,87
1,85
1,68
r
71
1.73
1.75
1,76
174
r88 1,U 180
r90
180
r81
r90
165
r68
1,70
l,7l
1,73
1,74
1.76
114
165 163 158
1.61
1.68
r.70
171
1,77
76
117
164
1,65
1,61
1,68
1.69
171
72
1,59
1,60
1,62
1.63
1,u
165
154 150
1,55
1.56
157
1.58
159
151
152 149 146
153
1,54
r50 147
195
162
167 164
200 210
r60
161
156
220 2,40
152 148 145
157 153
2,50
143
2.60
1.41
L41
1.42
2,74
1,39
1,39
1,40
2,80
1.37
1,37
r.38
139
290
1.35
1.36
1,36
3.00
1,33
1.34
350 400 450
127
128
500 600 700 800
146
143
r45
r2l 120 113
2,79
2.19
2.09
211
2.14
2_17
2.20
2,03
2,05
2,01
2,14
2,13
194 189
1,97
1.99
2,01
2,04
2,06
191
1,93
1.95
1,98
2.00
215 208 202
83
185
1,87
1.89
1,91
1,93
1.95
197
19
r 81
181
184
186
188
190
,,81
1,82
1,84
114
76
r78
1,80
67
168
69
172
114
161
,62
1,63
,64
111 111 165
1,68
1,55
157
.58
1,59
60
161
167 162
151
152
1.53
,54
155
56
157
r58
r59
60
148
149
1.50
5I
151
,52
153
154
155
56
49
r50
151
152
148
149
1,46
1,41
143
,48
142
1!l
,41
4l
r
1,37
138
1.34
1,35
136
r36
12E
129
1,29
1.30
139 117 130
1.24
124
1,25
121 113
1,21
1,21
1.22
1.19
1,19
1.15
1,15
t13
111
112
250 218
102 294
235
140
12
246
325
231 222
139 137
ll4
272 265 259 254 249
2,00
20
088 089 0.90 0.9t 4,92 093 0,94 c95 426 443 460 479 5.00 523 548 575 4,00 430 4.45 4,64 4,U 5.04 5.27 5.52 390 403 4 18 433 4.50 4.68 4,87 509 5,32 181 J9l 447 421 4.39 4,72 5,tl 4,58 4,96 372 384 397 410 4.25 4,6? 4,E0 364 )75 iE7 400 4.14 4.23
4I
349 335 323
1,50
't
339
087
282 214 267
143
2,30
177
2.98
209 206 203
1,46
186
159
3.13
2e1 217
185
1.48
105
298
213
140 142
),79
3.0c
290 285
r t8
138
226
176 )17 178 295 303 311
1.42
1,476
43
1,45
2.25
2Al
1.9?
201 196
1,86
188
1,89
1,91
1S3
82
t.84
1.85
1,87
1.89
1,91
1,78
1,80
1,81
1.83
1.71
1,72
1,73
175
1,76
1.65
1.67
1.68
1.69
1,70
1.62
1,63
1.64
1,66
1.57
1,58
1,59
1.60
1,61
154
1,55
1,56
1,51
1.52
1,53
1,53
1,54
r48
149
50
51
151
48
1,49
.50
118
118
39
131
131
32
132
133
r.33
1.34
1.34
..15
1,26
r26
127
127
127
1,28
1,28
1,29
122
12!
r23
123
't
24
1.?4
1.24
1.25
1.19
122 119
1,19
120
121
122
22
1.22
1.16
116
r20 r16
121
1.16
117
1lt
1.11
1.11
1,18
1.13
1,13
1,13
120 116 114
r21
r.l5
114
r15
1.12
112
114 112
1,,43
40
1.41
1,42
1,42
1,11
114 112
110
r10
1,10
111
109
109
1,09
1.09
1.09
1,09
106 r04
106
1,06
106
1.06
r.06
104
104
1,04
1,04
1.04
1.04
1,03
1,03
103
103
1,03
103
101
104
1.0.1
1.03
l,0l
l,0l
101
r0l
103
102
1.02
1,02
142
1t2
1.42
142
r03 ta2
IIO
IO
1,11
,11
,11
,11
9.00
1.09
1.09
1.09
110
100
1.08
1.08
1,08
r09
150 200 250
1,05
1,05
1,05
105
110 109 106
110 109 106
r04
104
104
104
104
t0l
101
1,03
103
30.0
103
103
103
350
102
102
102
11
254
244 199 194
69
,45
226 218
3ll
236 221 219 212 206 200 1,!5
163
42
2.35
4,1
233 224 216 249 203 198
142 140
r39
246
4,52
2,11
146
1.58
45
46
146
135
144 136
36
37
1t7
,29
129
130
30
31
r3l
,25
125
26
26
121
23
23
121
118
126 122 118
,18
18
19
115
1.15
1.15
1.r5
1.16
116
,13
112
r12
r 13
r 13
l,l3
1.13
.13
1,11
1,11
1,11
1.11
111
111
111
12
r.l2
109 106
110 106
110 106
110 106
110
110
1,10
1,10
t.l0
1,06
1,07
1,07
1,07
1,07
105
r05
1,05
105
r05
r05
105
105
1,04
1M
1.04
104
104
1,03
1,03
1.03
103
103
144 103
142
1.03
1.01
r0l
1.03
r03
r03
r03
144 103 101
104
1,03
104 104 j,03
11
103 103
Adiyono, lahir di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 29 Desember 1953. Pendidikan formalnya diselesaikannya di Jawa Barat, yaitu SD Negeri Nilem 1 (lulus 1966), SMP Negeri 4 Bandung (lulus 1969), dan SMA Negeri I Karawang (lulus 1973). Setamatnya dari SMA, ia melanjutkan pendidikan S1
di lKlP Bandung pada Fakultas Keguruan llmu Teknik (FKIT), Jurusan Teknik Sipil. Tahun 1981 ia memperoleh sarjana. Bidang pekerjaannya tidak terlepas dari ilmu yang dimilikinya. Tahun 1980-1981 ia menjadi Asisten Dosen Luar Biasa untuk mata ajaran Konstruksi Beton di FKIT-IKlP Bandung. Tahun 1 989-1993, ia mengabdi menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di SMA Negeri 1 Dili, Timor Timur (sekarang negara Timor Leste) sebagai guru. Tahun 1993 hingga sekarang ia dipindahtugaskan ke SMK Negeri 1 Karawang, Jawa Barat. Kegiatan yang menunjang profesinya
antara lain mengikuti Pendidikan dan Latihan Pemeriksaan Tanah dan Bahan Bangunan di Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Bandung tanggal 23 Agustus 1993-22 Desember 1993 (setara denga n 1022jam). Materi pokok pelatihan yang diikuti antara lain teknologi beton, pemeriksaan bahan beton, pemeriksaan beton, mekanika tanah, penyelidikan tanah laboratorium, dan penyelidikan tanah lapangan. Selain itu, penulis yang hobi membaca dan olahraga tenis ini pernah mengikuti seminar sehari di Dinas Pengawasan Pembangunan Kota DKI Jakarta pada tanggal 9 November 1995 dengan tema Program Penyuluhan Perencanaan dan Pengkajian Bangunan. Hingga saat ini ia sudah cukup berpengalaman di bidang bangunan dengan melibatkan dirinya pada perusahaan swasta konsultan, kontraktor, dan perencana. Sejak 1 982 hingga sekarang sudah banyak
hasil karya rumah bertingkat dan gedung bertingkat yang merupakan rancangannya. Buku Menghitung Konstruksi Beton untuk Pengembangan Rumah ini merupakan hasil karya pertamanya yang dibukukan.
Eiodata Penulis
x
ri
1,
il:ririi. ,;i.1f,., .i .i,r
r
rr,.,;,i;,r,lilrr:tr::.ri,lr,t.
x gfiyakreaSi
227