Investigasi Kecelakaan Fatal General Hand Pompa meninggal dunia akibat tenggelam di Kolam Box Cut RL45 Pit Bendili; 14 Januari 2012 – pukul 10.00 WITA.
Apa yang terjadi? Mengapa bisa terjadi? Bagaimana mencegahnya?
DATA KORBAN • Korban: – Nama:
Mashadi Alwi
– Umur:
25 tahun
– Jabatan:
General Hand Pompa
– Jenis kelamin: Laki-laki – DOH:
7 Januari 2011
• Tanggungan: – Mashadi Alwi meninggalkan seorang istri dan 1 orang anak yang masih bayi.
TIM INVESTIGASI Peran
Nama
Jabatan
Ketua
Monang Marbun
Inspektur Tambang – Jakarta
Wakil
Toto Yulianton
Inspektur Tambang – Jakarta
Sekertaris
Haryadi Wardono
Manager Occupational Health & Safety
Andi Luthfi Darius Banga A. Prananto Imanuel Manege M. Rudy Hendra Hutahean Richard Kawilarang Nur Priyo Utomo Kornelius Heri Purwanto R. Utoro
Inspektur Tambang – Kaltim Inspektur Tambang – Kutim Acting GM MOD GM HSES / WKTT GM CMD / WKTT Project Manager – Pama Dept. Head HSE – Pama Deputy Project Manager – Thiess Supt. HSE – Darma Henwa Mine Manager – Darma Henwa KTT
Anggota
KRONOLOGI KEJADIAN • 07.00 – Di awal shift Supervisor mendapat informasi dari shift malam (shift sebelumnya) bahwa ada aliran air di bekas booster RL12 dari kolam Sump Box Cut. • 08.42 – Supervisor membawa 2 dari 5 anggota crew-nya untuk melihat kondisi aliran air pada pipa HDPE 12 inci di lokasi bekas booster pump RL12, kemudian melihat inlet di kolam Sump Box Cut RL45. • 09.00 – Supervisor bersama 2 anggota crew (termasuk korban) menuju ke Lay Down area untuk mengambil perlengkapan yang dibutuhkan untuk menutup aliran air di RL12, termasuk plat dan baut-baut untuk penutup pipa 12 inci. • 09.25 – Supervisor bersama 2 anggota crew (termasuk korban) ke lokasi aliran air bekas booster RL12 dan selanjutnya berusaha memasang plat penutup pipa HDPE 12 inci di lokasi bekas booster RL12 untuk menghentikan aliran air dari kolam Sump Box Cut RL45. • 09.30 – Supt Shift (Oscar 2) datang ke lokasi aliran air RL12 dan menyampaikan ke Supervisor bahwa tidak mungkin untuk menutup aliran air tersebut dan mengarahkan agar mencari backhoe untuk memutus aliran dari posisi tertinggi pipa.
KRONOLOGI KEJADIAN (lanjutan) • 09.31 – Supervisor menjemput 3 anggota crew yang lain di Sump Garuda dan membawa mereka ke tempat aliran air di lokasi bekas booster RL12. • 09.40 – 3 anggota crew menggantikan tugas 2 anggota crew sebelumnya untuk memasang plat penutup pipa HDPE 12 inci di lokasi bekas booster RL12. Sementara kedua orang tersebut ikut Supervisornya menuju ke Sump Box Cut RL45 • 10.00 – Dengan badan diikat menggunakan fuel hose 1 inci yang panjangnya 25,5 m dan tanpa memakai jaket pelampung, korban masuk ke air untuk berusaha mengurangi atau menutup aliran air di dalam kolam Sump Box Cut, sementara rekan kerjanya memegang fuel hose dari tepi kolam (ket: analisis tim dan temuan fakta di lapangan). • 10.00 – Korban terhisap oleh aliran air pipa HDPE 12 inci sehingga kaki kirinya masuk serta tertahan di dalam pipa inlet HDPE dan korban tenggelam di dalam air. Rekan kerja dan Supervisor berusaha melakukan pertolongan tapi tidak berhasil.
Peta Lokasi Kejadian
Sketsa Lokasi Kejadian
Foto-foto Kejadian 4 2 3
5
1
Lokasi kecelakaan, Sump Box Cut RL45, Pit Bendili
Pipa-pipa HDPE setelah air dipompa keluar: 1 pompa masuk dari Garuda, 2 aliran keluar ke RL12, 3 pompa masuk dari Garuda, 4 pompa keluar, 5 pompa masuk dari Garuda
Pipa HDPE 12 inci yang mengalirkan air dari Sump Box Cut RL45 ke RL12 (dilihat dari RL12)
Proses evakuasi korban oleh Tim Rescue KPC (2 penyelam Rescue di dalam air)
Penyebab Kecelakaan Penyebab Langsung: • Tidak membuat JSA sebelum melakukan pekerjaan yang berisiko tinggi; • Tidak mengikuti instruksi dari atasan (dari Supt Shift) • Tidak mengetahui adanya bahaya dari potensi daya hisap aliran gravitasi air di dalam pipa yang mengalir dari Sump Box Cut RL45 turun ke RL12. • Memutuskan untuk berusaha mengurangi atau menutup aliran air yang masuk ke pipa di sump Box Cut RL45. • Curah hujan tinggi (90 mm) pada tanggal 13 Januari 2012 dan ketidakseimbangan aliran air masuk dan keluar kolam Sump Box Cut (3 pompa masuk dan 2 pompa keluar, ditambah kerusakan fuel hose di pompa keluar selama 1 shift pada tanggal 13 Januari 2012) menyebabkan debit dan muka air kolam Sump Box Cut naik hingga + 95 cm di atas pipa menyebabkan terjadinya aliran air dari kolam Sump Box Cut. • Kecepatan aliran air pada outlet 91,7 KM/jam : 7,5 KM/Jam pada inlet.Dengan diameter pipa 30,5 cm, maka aliran air tersebut gaya hisapnya > 4X dari berat tubuh korban. Asumsi berat tubuh 60 kg.
Penyebab Kecelakaan Penyebab Sistem: • Atasan (Supervisor) tidak memberikan instruksi yang spesifik • Tidak ada JSA dan tidak adanya ketegasan dari atasan langsung pengawas. • Komunikasi dan perintah kerja tidak spesifik terkait bahaya yang ada • Memberikan perintah tanpa mempertimbangkan bahaya yang ada dan tidak menyiapkan kontrol yang memadai
REKOMENDASI DI BUKU TAMBANG •
Menegaskan kembali kepada semua pengawas operasional bahwa mereka wajib membuat JSA sebelum melakukan atau memberikan pekerjaan-pekerjaan berisiko tinggi (Golden Rule 1.2).
•
Melakukan On Spot JSA Assessment dan Coaching oleh Superintendent terhadap Supervisor, terutama terkait dengan pekerjaan-pekerjaan berisiko tinggi
•
Memberikan penjelasan khusus tentang potensi-potensi bahaya dan antisipasinya terkait dengan aliran dan daya hisap pompa dan gravitasi pada pipa-pipa HDPE kepada semua pengawas dan crew pompa
•
Memberikan Pelatihan internal POP kepada semua pengawas termasuk yang masih Acting
•
Memastikan discharge / keluaran pipa selalu menggantung di atas permukaan air dan di atas spill way termasuk dengan melakukan inspeksi dan perawatan rutin
•
Membuat materi Awareness tentang kecelakaan ini untuk seluruh karyawan KPC dan kontraktor, termasuk prosedur darurat dan kewajiban pekerja tambang untuk memberikan keterangan yang benar dalam proses investigasi
REKOMENDASI TAMBAHAN KPC • Menindaklanjuti Rekomendasi dari Workshop Komite (KTT, WKTT, HSE, Manajemen) • Memasang Patok Duga Kedalaman pada setiap kolam tambang • Memasang Papan Peringatan tambahan mencakup: – larangan berenang – Ijin bekerja di dalam air
• Memasang “basket” (keranjang penutup) pada ujung pipa berpotensi terendam air • Meningkatkan pemahaman pengawas terhadap Golden Rules
Temuan Tambahan TEMUAN TAMBAHAN: • Memberikan keterangan yang tidak benar: Beberapa saksi memberikan keterangan yang tidak sesuai dengan fakta-fakta di lapangan, berbelit-belit dan tidak konsisten. Hal ini melanggar Kepmen 555.K/26/M-PE/1995 Pasal 32 Tentang Kewajiban Pekerja Tambang, Ayat 6 “Memberikan keterangan yang benar apabila diminta keterangan oleh Kepala Inspeksi Tambang atau Kepala Teknik Tambang”. • Laporan yang kurang tepat: Laporan awal yang diterima oleh Tim Rescue tidak sesuai dengan fakta kejadian di lapangan. APA YANG HARUS DILAKUKAN (REKOMENDASI TAMBAHAN): • Menerapkan tindakan disiplin terhadap karyawan yang melanggaran aturan Kepmen 555.K/26/M-PE/1995 Pasal 32 Tentang Kewajiban Pekerja Tambang Ayat 6. • Memperbaiki sistem penomoran atau penandaan pipa HDPE untuk operasional pompa
Kewajiban Karyawan SELURUH KARYAWAN WAJIB MEMATUHI PASAL 32 KEPMEN 555.K/M-PE/1995: a. Pekerja Tambang harus mematuhi Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. b. Pekerja tambang wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tata cara kerja yang aman c. Pekerja Tambang selama bekerja wajib untuk: a. Memperhatikan atau menjaga keselamatan dirinya serta orang lain yang mungkin terkena dampak perbuatannya dan b. Segera mengambil tindakan dan atau melapor kepada pengawas tentang keadaan yang menurut pertimbangannya akan dapat menimbulkan bahaya.
d. Pekerja Tambang yang melihat atau mendengar adanya penyimpangan pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), wajib dengan segera melaporkan kepada pengawas yang bertugas. e. Pekerja Tambang wajib menggunakan dan merawat alat-alat pelindung diri dalam melaksanakan tugasnya. f.
Memberikan keterangan yang benar apabila diminta keterangan oleh Pelaksana Inspeksi Tambang atau Kepala Teknik Tambang
g. Pekerja tambang berhak menyatakan keberatan kerja kepada atasanya apabila persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja tidak dipenuhi.
Prosedur Pelaporan Keadaan Darurat “Materi Safety Induction KPC”
• Kenali daerah Anda, jika terjadi keadaan darurat hubungi: • Nomor telp 3000 (dari HP: 0549 523000) • Radio channel 1A • Saat menghubungi sebutkan “may day”.. 3X untuk keadaan yang mengancam keselamatan jiwa korban. • Untuk melapor sebutkan: – nama Anda – nomor telpon Anda – lokasi kejadian – jenis gawat darurat – bantuan yang diperlukan – jumlah orang yang cidera
TINJAUAN KECELAKAAN FATAL DI KPC & KONTRAKTOR 1990 – 2012
Jumlah Kecelakaan Fatal & LTI vs. LTIFR 1996 – YTD 31 Jan 2012
45
3.00
2.86 2.59
LTIFR
2.00
14
19
13
18
0.50 11
2
1
1
9
8
10
2
6
1
5
3
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
Fatality
LTI
Fatality
LTI
Fatality
LTI
Fatality
LTI
Fatality
LTI
Fatality
LTI
Fatality
LTI
Fatality
LTI
Fatality
LTI
Fatality
LTI
Fatality
0
1996
9 0.23
0.32
12
2006
1
2007
3
0.56 1
2008
9
1
2009
0.54
0.34 4
1.00
11
1
2010
6
0.26
2 1
1 Fatality
2
1
16
11
LTI
5
18
0.80
Fatality
20
0.76
LTI
1.11
Fatality
25
12
0.93
LTI
1.36
15
1.50
17
9
1.51
10
23
Fatality
15
20
LTI
25
FPE & New Golden Rules Implementation
17
Fatality
17
LTI
16
2.50
KPC
2011 YTD 31 Jan 2012
0.50
0.00
LTIFR (per 1.000.000 Manhours)
2.31
30
LTI
No. of LTI and Fatality
CONT.
2.43
14
Fatality
35
LTI
40
3.50
Prima Nirbhaya/NOSA Implementation
Rangkuman Kecelakaan – 2011 (KPC & Kontraktor)
Lost Time Injury Division
Potential Fatality
Significant Incidents
Fatality
Number of Event
Actual
Threshold 2011
MSD & Cont.
5
5
1
3
0
7
MOD & Cont.
3
4
5
8
0
10
KPC
TCI
1
3
4
6
0
7
Mining
PAMA
2
3
1
7
0
8
Contract
PT.DH
2
3
2
9
0
10
PID & Cont.
0
1
0
0
0
0
EPD & Cont.
1
1
0
0
0
1
MDD, HSES & Cont.
2
1
0
1
0
2
MKT & Cont.
1
1
0
0
0
1
COO, CFO, HR, SCD, Fin, BPID, Legal, ESD, IT, PEC, TD, CRA)
0
1
1
1
0
1
TOTAL
17
23
14
35
0
47
Support Group (CEO,
Cat. : Sesuai keputusan rapat EXCO tgl. 21 Sept ’05: 1 Fatal sama dengan 10 Kecelakaan Berpotensi Fatal
Incident Experience Summary – YTD 31 Jan’12 (KPC & Contractors)
LTI
Fatigue Incident (FI)
Division
Actual 2012
Calc THL 2012
Prop. THL 2012
PF
SIG
Fatality
Number of Event
MSD & Cont.
0
3
3
0
0
0
MOD & Cont.
1
3
3
10
1
TCI
0
2
2
0
PAMA
0
3
3
Bengalon
1
2
PID & Cont.
0
EPD & Cont.
Actual 2012
Calc THL 2012
Prop. THL 2012
0
0
6
4
1
1
1
6
10
0
0
0
0
4
4
0
0
0
0
0
6
6
2
0
1
0
1
0
5
5
1
1
0
0
0
0
0
2
2
1
2
2
1
1
0
1
0
3
2
MDD, HSES & Cont.
0
1
1
0
0
0
0
0
2
2
MKT & Cont + Other Support Division (CEO+Legal, COO, HR, ESD, IT, PEC, TD, CRA, BOD)
0
1
1
0
0
0
0
0
2
1
FIN Group & Cont (CFO, SCD, Fin, BPID)
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
TOTAL
3
19
19
11
3
1
3
1
37
37
CMD
Note : Based on thekeputusan decision at the EXCO meeting Sept’05: ’05 1that 1 Fatality Cat. : Sesuai rapat EXCO tgl. on 21 21 Sept Fatal sama dengan 10 Kecelakaan Berpotensi Fatal was equal to 10 Potential Fatality Incidents
20
0 Jan-03 Mar-03 MayJul-03 SepNovJan-04 Mar-04 MayJul-04 SepNovJan-05 Mar-05 MayJul-05 SepNovJan-06 Mar-06 MayJul-06 SepNovJan-07 Mar-07 MayJul-07 SepNovJan-08 Mar-08 MayJul-08 SepNovJan-09 Mar-09 MayJul-09 SepNovJan-10 Mar-10 MayJul-10 SepNovJan-11 Mar-11 MayJul-11 SepNovJan-12
No of Incidents
LTI SIG
PF Rolling LTIFR
Rolling SIGFR Rolling PFFR
Rolling LTIFR = 0.29 Rolling PFFR = 0.37 Rolling SIGFR = 0.56
YTD LTIFR YTD PFFR YTD SIGFR
= 0.54
4.00
3.50
15 3.00
2.50
10 2.00
1.50
5 1.00
0.50
= 1.99 = 0.54
-
Frequency Rate (per 1.000.000 Manhours)
Hazardous Incidents vs. Frequency Rate YTD 31 Jan’12 4.50
DAFTAR KECELAKAAN FATAL 1990 – YTD 31 Jan 2012
No
Date
Injured Name
Company / Dept
Position
KPC / CONT
1
20-May-90
Yohanis
Thiess
Truck Operator
CONT
Whilst travelling from loading point to dumping area, a haul truck uncontrolled and hit safety berm. Operator thrown out of the truck because he wasn' t wearing seatbelt
2
22-Jul-90
Nurtan M
Thiess
Truck Operator
CONT
Whilst travelling to PBI Construction area, a dump truck uncontrolled due to improper speed and rolled over along 9 meters. This incident resulted in death (serious leg t wearing seatbelt injuries to the operator). He wasn'
3
27-Oct-90
Musdiyanto
UT Rental
Truck Operator
CONT
Fatally injured after loosing control of a truck due to improper speed and rolled over a bank enroute to Pit K, the cabin striking a tree
4
21-Mar-91
Sudarno
Gemini
Labor
CONT
A contractor employee was using portable hand drill during contruction activities when he got electric shock. This incident resulted in death
5
10-May-91
Aswin Kasiran
Petrosea
Electrician
CONT
A light vehicle (Toyota Hardtop) was run over by haul truck (Cat785) at 4F intersection. This incident resulted in fatality to the L/V driver. Critical factor was driver fatigue.
6
23-May-92
Dwisiswai
GTS
Mechanic
CONT
Fataly injured when the Dynapac vibrating roller over turned after control was lost due to improper speed on a steep road. The equipment was not fitted with a R.O.P.S.
7
10-Aug-92
Wijanto
KNE
Fuel Truck Helper
CONT
A spotter was directing to reposition the truck during refuelling activity. In the process directing of truck, he caught between fuel truck dan dozer. This incident resulted in fatal injury.
8
05-Apr-95
Suparlan
DWL
Truck Operator
CONT
Whilst travelling to Panel 4, an explosive truck uncontrolled and hit safety berm. Use of defective equipment was the causes of the incident. This incident resulted the death to the explosive truck driver
9
24-Sep-95
Iwan Insani
Hana Mas
Compactor Operator
CONT
Whilst travelling to Flamboyan road, a compactor uncontrolled and tipped over. The t wearing a seatbelt. operator caught between compactor and ground. He wasn' This Incident resulted in the death.
10
18-Dec-96
Yulius Sutrisno
Surya Dept
Shovel Operator
KPC
Fatality injured and was found buried by the collapsed damp soil inside the shovel bucket soon after he put himself between the bench face and shovel bucket for some reason.
Irianzach
Bintang Dept.
Act. Supv. Civil
KPC
Whilst travelling from loading to dumping area, a GINAF truck T-803 hit a L/V. Combination excessive speed of L/V and incorrect truck position (in the middle of the road) were the causes of the incident. This incident resulted in death to the L/V driver.
11
16-Jun-97
Remarks
DAFTAR KECELAKAAN FATAL 1990 – YTD 31 Jan 2012
No
Date
Injured Name
Company / Dept
Position KPC / CONT
KPC
Whilst spraying roads around Rozano road and Hatari Pit office, a water truck (DJB 300) accidentally the engine shut down by it self. It made truck reversed, hit safety berm and tipped over. The operator caught between truck cabin and ground. This incident resulted in the death.
Remarks
12
09-Aug-97
Mardjit
Hatari Dept.
Truck Operator
13
31-Jan-98
Wayan Suadnyana
Bintang Dept.
Truck Operator
KPC
Whilst travelling from dumping area to Panel 5, a haul truck T-525 (Cat785) run over safety berm and fell down from high around 34 metre. Fatigue was the cause of the incident. This incident resulted in the death.
14
11-Aug-98
Arifin Bono
Bintang Dept.
HE Operator Trainee
KPC
An operator was cleaning font mirror of the haul truck (Cat 785) when he slipped and fell down to the ground. This incident resulted the death.
15
09-Jul-99
Jumarsono PT Hexindo
Welder
CONT
Hexindo vehicle was hit and ran over by the reversing D11 N CAT B.dozer, caused fatality
16
30-May-00
Paulus Tira
PT Gemini
Labor
CONT
A subcontractor employee under PT.TU (PT. Gemini) was stopping a wheelbarrow by placing the steel leg on the portable light electrical cable when he got electrical shock. This incident resulted in the death.
17
27-Jan-02
Sion Manik
PT KPPS
Dozer Operator
CONT
Whilst clearing the area of the loading point, a dozer (Cat D11) rolled over along 20 metres. The operator caught between dozer and ground. He wasn' t wearing a seatbelt. This Incident resulted in the death.
18
Yunus 23-May-05 Thomassaw a
Bintang Dept.
Shovel Operator
KPC
Early into the night shift, the Shift Supervisor received a report from the previous Shift Supervisor that Shovel S-311 had a hydraulic hose leak. The Shift Supervisor then took the operators of the shovel and dozer, as well as, two Hexindo mechanics to the location of the shovel. Whilst in the process of repairing the shovel one of them saw the shovel operator get into their light vehicle (Hex-60) to take a rest. At about 00.10 AM the two mechanics heard a thundering noise and felt the shovel shaking due to ground movement. One of the mechanics observed the shovel operator attempting to get out of the light vehicle (Hex-60), however he was too late and was trapped in the vehicle as it was tumbled in the sliding slope material. As a result of this accident, the victim’s left leg was badly fractured causing him to loose a significant amount of blood. The victim was then evacuated to the SOS clinic for medical treatment, but unfortunately the SOS doctor announced his death by 04.00 AM
DAFTAR KECELAKAAN FATAL 1990 – YTD 31 Jan 2012
No
Date
Injured Name
Company Position KPC / CONT / Dept
19
09-Aug-05
Rustan
20
23-Jan-07
Hendris Susilawarta
PT Pama Persada
Truck Operator
CONT
21
21-Mar-08
Yusran
Geology Dept.
Asst. Geology
KPC
22
22-Oct-09
23
22-Jul-10
24
14-Jan-12
Junaedi
Hatari Dept. Pump Crew
HT
ROBERTUS PT. Thiess RIA
Mashadi Alwi
Bintang Dept.
KPC
Operator
KPC
Supervisor
CONT
General Hand
KPC
Remarks A pump operator for Hatari Pit had attempted to swim out to recover a small rowing boat that had drifted to the other side of the pond. He was not wearing life jacket and drown in the water. A Pamapersada Nusantara (PAMA) HD785 Dump Truck (DT785), collided into the back of another HD785 Dump Truck (DT3008) which had broken down on OB Haul Road at KPC Bendili Pit, due to fatigue of the DT785 operator. A Geology Assistant in the Geology Department parked his vehicle (LS490) and went out of the vehicle to direct a farm tractor. The vehicle (LS490) then moved and he tried to stop it. Unfortunately, he failed and was struck by the vehicle. Whilst dumping an overburden at box cut RL 160 area, a dump truck T-731 (Cat789) caught fire. The operator was panicked and got out from cabin without following emergency procedure so that he got burn injury and fell from step #4 from the top (2.5 m) when climbing down the ladder in front of cabin. This is categorized as fatal injury resulted in death. The critical factor causing the fire incident was steering hose burst, spraying oil mist that was exposed to heat source from turbo or exhaust and air blown from radiator fan so that fire spread qiuckly. While reversing to prepare pushing next material, dozer DZ3003 run over LV TC560 which was parked on the dozer working path behind the dozer. The victim (supervisor) who was sitting on the front left passenger seat could not escape and fatally injured inside the cabin. The critical factor was breach of in pit parking and approaching heavy equipment procedures. A general hand was trying to minimize and close the water flow in inlet of Sump Box Cut RL45. Suddenly his leg got sucked by the water flow and he was drown and held under the water. The victim was pronounced deceased at the incident site. Critical factor: Job Safety Analysis is not available and supervisor did not follow the instructions from his Superintendent.
Catatan : Total Kecelakaan Fatal 24 Kejadian (KPC = 10; Cont = 14)
RENUNGAN • Sudah 24 kecelakaan fatal terjadi sejak 1990 hingga JANUARI 2012. • Ini berarti 24 rekan kerja kita telah kehilangan nyawanya dan 24 keluarga (anak/istri/orang tua) telah kehilangan orang-orang yang dicintainya. • Ke-24 orang ini mungkin merupakan tulang punggung ekonomi bagi keluarganya. • Kita harus melakukan sesuatu untuk mencegah kisah sedih ini terjadi pada diri kita dan rekan-rekan kerja kita. • Mari kita berdoa dan berjanji pada diri sendiri bahwa kita akan melakukan yang terbaik bagi keselamatan diri kita sendiri dan orang lain.
Kecelakaan Fatal vs FPE Dari total 24 Kecelakaan Fatal: • 14 FPE 2.18 Pengoperasian Kendaraan / Alat Bergerak • 3 FPE 2.19 Kondisi Kendaraan / Alat Bergerak • 2 FPE 2.21 Keselamatan Listrik • 2 FPE 1.10 Keselamatan Lereng Tambang • 1 FPE 2.14 Bekerja di Ketinggian • 2 FPE 2.24 Bekerja di Dekat Air
Kecelakaan Fatal vs Penyebabnya •
7 kasus: Pelanggaran Aturan / Prosedur K3: – – – – – – –
•
4 kasus: Mengoperasikan dengan kecepatan tidak sesuai: – – – –
•
Keluar dari kabin di dalam radius 1.5x tinggi lereng Under cutting slope slope failure Bekerja di air tanpa pelampung Meninggalkan kendaraan dalan kondisi mesin hidup Panik dan tidak mengikuti prosedur darurat saat trucknya terbakar Memasuki dan memarkir kendaraan di jalur kerja dozer di belakang dozernya Tidak membuat JSA dan tidak mengikuti instruksi atasan Truk tidak terkendali, terbalik dan kabinnya membentur pohon Dynapack vibrating roller tak terkendali, terbalik, tidak dilengkapi ROPS LV kecepatan terlalu tinggi bertabrakan dengan Ginaf coal truck Truk tidak terkendali, terbalik dan operator tidak memakai seatbelt
4 kasus: Tidak memakai sabuk pengaman (seatbelt): – – – –
Truk tidak terkendali, menabrak safety berm dan operator terlempar keluar Compactor tidak terkendali, terbalik dan operator tertimpa unitnya Dozer terguling 20 m ke jurang, operator tertimpa unitnya Lihat kasus kecepatan tidak sesuai di atas
Kecelakaan Fatal vs Penyebabnya • 3 kasus: Mengalami keletihan (fatigue) saat mengoperasikan alat: – LV terlindas dump truck CAT785 akibat pengemudi mengalami keletihan (fatigue) – Dump truck CAT785 melewati safety berm dan masuk jurang 34 m akibat operator mengalami keletihan (fatigue) – Dump truck Komatsu HD785-5 menabrak HD785 lain yang sedang rusak di jalan akibat operator mengalami keletihan (fatigue)
• 2 kasus: Tersengat listrik akibat Sistem / Alat Plindung tidak memadai: – Pekerja bangunan tersengat listrik saat menggunakan bor tangan – Pekerja tersengat listrik saat kereta besi yang didorongnya menggilas kabel listrik aktif di lantai semen
• 2 kasus: Mengoperasikan peralatan yang rusak / sub-standard: – Explosive truck yang sistem remnya rusak tidak bisa dikendalikan, menabrak safety berm – Water truck DJB300 yang sedang menyiram jalan di tanjakan tiba-tiba mati mesin, termundur, menarbak safety berm dan terguling
Kecelakaan Fatal vs Penyebabnya • 2 kasus: Terkait kondisi (di tempat kerja) yang tidak aman: – Operator yang sedang membersihkan kaca kabin depan CAT785 terpeleset dan terjatuh ke tanah – Kendaraan ringan terlindas dozer D11 yang sedang mundur karena tidak bisa keluar dari lokasi
• 1 kasus: Mengambil posisi tidak aman: – Seorang spotter terjepit di antara fuel truck dan dozer saat memberi abaaba
APA YANG HARUS SEGERA DILAKUKAN? • SETIAP ORANG HARUS MEMATUHI ATURAN BAKU/GOLDEN RULES dan Aturan serta Prosedur K3 lainnya SETIAP SAAT • SALING MENGINGATKAN untuk MENCEGAH PELANGGARAN yang dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan • Selalu menjaga kebugaran; BERHENTI JIKA MERASA NGANTUK, Lakukan Peregangan dan lapor ke pengawas • HINDARI JALAN PINTAS: INGAT TIDAK ADA JALAN PINTAS UNTUK SELAMAT!!! • BUAT JSA SEBELUM MELAKUKAN TUGAS BERISIKO TINGGI; JIKA PROSEDUR BELUM ADA / TIDAK SESUAI DENGAN KONDISI / BAHAYA YANG ADA • KONSULTASIKAN KE ATASAN (SUPT/MANAGER) ATAU PETUGAS K3 JIKA MENEMUKAN KESULITAN UNTUK MENGONTROL BAHAYA / RISIKO YANG DIHADAPI
TUGAS UNTUK PIMPINAN DEPARTMENT/KONTRAKTOR • Manager harus mempresentasikan materi ini kepada Supt dan Supt. Kepada karyawan ATAU Manager/Supt. Kepada semua karyawan • Menyerahkan daftar hadirnya ke Bp. Johnry Sihombing di Dept. OHS paling lambat tanggal 28 Februari 2012 untuk dicatat dalam Catatan Pelatihan Karyawan