FORUM TEKNOLOGI
Vol. 05 No. 3
INVENTARISASI GAS RUMAH KACA Oleh : Martono *)
Abstrak Diperlukan peryaratan dalam melakukan inventasirisasi gas rumah kaca sehingga memudahkan dan siap untuk diverivikasi yang selanjutnya dapat dilakukkan perhitungan emisi GRK yang dihasilan dari suatu kegiatan, persyaratan tersebut disingkat TACCC ((Transparency, Accuracy, Consistency, Comparability dan Completeness)
penyusunan
1. Prinsip Dasar Untuk
menghasilkan
inventarisasi
Gas
inventarisasi
GRK
harus
dicatat sehingga bisa disampaikan secara
Rumah Kaca yang berkualitas dan siap
transparan.
untuk diverifikasi, terdapat lima prinsip
Akurasi (Accuracy)
dasar yang harus dipenuhi ialah prinsip
Untuk estimasi emisi atau serapan GRK
transparansi
akurasi
harus diupayakan sedapat mungkin tidak
(Consistency),
menghasilkan dugaan emisi yang terlalu
komparabel atau dapat diperbandingkan
tinggi (over estimate) atau terlalu rendah
(Comparability),
(under estimate). Jadi segala upaya untuk
(Transparency),
(Accuracy),
konsistensi
(Completeness)
dan atau
kelengkapan sering
disingkat
mengurangi bias perlu dilakukan sehingga
dengan TACCC. Untuk dapat memenuhi
hasil inventarisasi GRK yang dihasilkan
prinsip-prinsip
benar
ini,
maka
dalam
merefleksikan
emisi
yang
penyelenggaraan inventarisasi GRK hal
sebenarnya dan tingkat kesalahannya kecil.
yang harus dilaksanakan ialah:
Segala
Transparansi (Transparency)
meningkatkan ketepatan dugaan emisi dan
Semua dokumen dan sumber data yang
serapan GRK juga harus dicatat dan
digunakan
didokumentasikan
dalam
penyelenggaraan
upaya
yang
dilakukan
dengan
untuk
baik
untuk
inventarisasi GRK harus disimpan dan
memenuhi prinsip transparansi.
didokumentasikan dengan baik sehingga
Kelengkapan (Completeness)
orang
Semua dugaan emisi dan serapan untuk
lain
yang
tidak
terlibat
dalam
penyelenggaraan inventarisasi GRK dapat
semua
memahami bagaimana hasil inventarisasi
lengkap dan apabila ada yang tidak diduga
tersebut disusun. Dalam hal ini metodologi,
harus dijelaskan alasannya.Demikian juga
sumber data, faktor emisi, asumsi yang
kalau ada sumber emisi atau rosot yang
digunakan untuk menduga data aktivitas
tidak
tertentu dari data lain yang tersedia dan
inventarisasi GRK maka harus diberikan
referensi
justifikasinya kenapa sumber atau rosot
yang
digunakan
dalam 20
jenis
dihitung
GRK
atau
dilaporkan
dengan
dikeluarkan
dari
FORUM TEKNOLOGI
tersebut
tidak
inventarisasi dengan
digunakan
dimasukkan.Selain
GRK
jelas
Vol. 05 No. 3
harus
batas
untuk
itu,
emisi antar tahun benar merefleksikan
melaporkan
perubahan emisi dari tahun ke tahun, bukan
(boundary)
menghindari
yang
sebagai akibat perubahan metode yang
adanya
digunakan atau bertambah/berkurangnya
perhitungan ganda (double counting) atau
kategori
adanya emisi yang tidak dilaporkan.
digunakan.
Ada beberapa simbul yang digunakan
inventarisasi tertentu ada perubahan yang
dalam melaporkan inventarisasi GRK untuk
dilakukan, misalnya perubahan metodologi
memenuhi prinsip kelengkapan yaitu NA
atau merubah faktor emisi default IPCC
(not applicable), NO (not occurring), NE (not
dengan faktor emisi lokal, maka perlu
estimated), IE (including elsewhere) dan C
dilakukan perhitungan ulang (recalculation)
(confidential). Apabila ada diantara sumber
untuk tahun inventarisasi lainnya sehingga
emisi/rosot yang sudah ditetapkan IPCC
kembali menjadi konsisten.
tidak
kategori
Apabila tidak memungkinkan, misalnya
sumber/rosot tersebut tidak menghasilkan
adanya penambahan sumber emisi/rosot
emisi atau serapan untuk jenis gas tertentu
baru pada tahun inventarisasi tertentu,
maka digunakan notasi NA. Kalau emisi
sementara
atau serapan memang tidak terjadi maka
sebelumnya tidak ada data tersedia, maka
digunakan
belum
pada tahun inventarisasi yang tidak ada
dihitung karena ketidaktersediaan data
data aktivitasnya harus diduga datanya
maka
dengan
dilaporkan
notasi
digunakan
karena
NO.Apabila notasi
NE.
Apabila
sumber
atau
Apabila
pada
teknik
serapan pada
tahun
yang tahun
inventarisasi
interpolasi
dihitung tetapi perhitungannya masuk ke
ekstrapolasi.Untuk
dalam kategori sumber/rosot yang tidak
transparansi maka setiap upaya yang
sesuai dengan yang sudah ditetapkan
dilakukan untuk mendapatkan inventarisasi
karena alasan tertentu maka digunakan
yang
notasi IE. Selain itu, kalau tidak dilaporkan
didokumentasikan dengan baik.
secara
Komparabel (Comparability)
tersendiri
dalam
sub-categori
konsisten
memenuhi
atau
harus
prinsip
dicatat
dan
tertentu karena alasan kerahasiaan tetapi
Inventarisasi
GRK
harus
sudah dimasukkan di tempat lain atau
sedemikian
rupa
sehingga
digabungkan
diperbandingkan dengan inventarisasi GRK
ke
dalam
categori
lain
dilaporkan dapat
digunakan notasi C.
dari daerah lain atau dengan negara lain.
Konsistensi (Consistency)
Untuk tujuan ini, inventarisasi GRK harus
Semua estimasi emisi dan serapan dari
dilaporkan dengan mengikuti format yang
sumber/rosot
tahun
telah disepakati oleh COP dan semua
inventarisasi harus menggunakan metode
kategori sumber/rosot dilaporkan mengikuti
yang sama dengan kategori sumber dan
Format
rosot yang sama juga sehingga perbedaan
Reporting
untuk
semua
21
Pelaporan
Umum
Format/CRF)
(Common
yang
telah
FORUM TEKNOLOGI
Vol. 05 No. 3
disepakati.
analisis ketidakpastian hasil, konsistensi
2. Tahapan
hasil dan pelaporannya. Apabila belum
Penyelenggaraan
ada inventarisasi GRK sebelumnya,
Inventarisasi Gas Rumah Kaca Dalam penyelenggaraan inventarisasi GRK,
maka perlu dilakukan analisis awal
beberapa hal yang perlu dipahami oleh
terkait dengan sumber emisi/rosot utama
Kementerian
(key category) dan ketersediaan dan
/
Lembaga
(K/L)
dan
Pemerintah Daerah (PEMDA) ialah terkait:
kualitas data yang diperlukan untuk
(i)
pendugaan emisi/serapan.
siklus penyelenggaraan inventarisasi,
(ii) analisis kategori sumber/rosot utama,
2. Melakukan analisis kategori kunci, yaitu
(iii) analisis konsistensi,
mengidentifikasi
(iv) analisis ketidakpastian (uncertainty),
yang
dan
sumber/rosot
diperkirakan
utama
memberikan
sumbangan yang besar terhadap total
(v) penjaminan dan pengendalian mutu
emisi atau serapan GRK. Analisis ini
atau quality assurance (QA)/quality
diperlukan
control (QC).
prioritas
untuk data
menentukan apa
yang
skala perlu
Siklus Penyelenggaraan Inventarisasi
mendapatkan perhatian dalam proses
GRK
pengumpulannya
Penyelenggaraan inventarisasi gas rumah
menghasilkan inventarisasi GRK yang
kaca
baik.
merupakan
berkesinambungan
suatu
proses
karena
yang
melibatkan
3.
Mengidentifikasi
sehingga
metodologi
dapat
dan
upaya perbaikan yang dilakukan terus
ketersediaan data serta gap termasuk
menerus
lembaga-lembaga
sejalan
dengan
semakin
yang
dapat
berkembangnya ketersediaan data dan
menyediakan data yang diperlukan untuk
pengetahuan terkait dengan pendugaan
penyelenggaraan
emisi dan serapan GRK dari sumber dan
menyusun perencanaan terkait dengan
rosot dan pengalaman yang diperoleh
mekanisme yang akan dikembangkan
dalam
untuk penjaminan dan pengendalian
pelaksanaan
sebelumnya.
inventarisasi
GRK,
siklus
mutu data (quality assurance dan quality
pelaksanaan Inventarisasi GRK sesuai
control atau QA/QC), mengidentifikasi
dengan IPCC Guidelines, maka secara
lembaga yang dapat mereview hasil
umum penyelenggaraan inventarisasi GRK
inventarisasi GRK dan waktu pelaporan
mengikuti tahapan sebagai berikut:
hasil inventarisasi ke lembaga di tingkat
1. Melakukan
Memperhatikan
inventarisasi
evaluasi
hasil
nasional yang berwenang (Gambar 1.1).
inventarisasi GRK tahun sebelumnya
Penyusunan perencanaan ini sangat
sebagai
penting agar inventarisasi dapat disusun
bagian
terhadap dari
proses
pengendalian mutu baik dari sisi kualitas
dengan baik dan tepat waktu.
data, metodologi, sistem dokumentasi,
4. Mengumpulkan data aktivitas dan faktor 22
FORUM TEKNOLOGI
Vol. 05 No. 3
emisi yang dituangkan dalam formulir yang
disediakan
dan
analisis konsistensi.
kemudian
6. Melakukan analisis kategori kunci untuk
melakukan perhitungan emisi/serapan
mengetahui sumber/rosot utama yang
GRK untuk setiap sektor oleh lembaga
memberikan kontribusi sampai 95% dari
yang
total emisi terbesar terhadap total emisi
bertanggungjawab
untuk
melakukan perhitungan emisi/serapan
daerah, sektor atau nasional.
GRK.
7. Melakukan pengecekan ulang terhadap
5. Melakukan (uncertainty)
analisis
inventarisasi
GRK
secara
menyeluruh sebagai bagian dari proses
akurasi dari emisi dugaan berdasarkan
penjaminan mutu (Quality Assurance)
tingkat keakurasian data aktivitas dan
dan melakukan revisi apabila diperlukan
emisi
yang
menilai
hasil
tingkat
faktor
untuk
ketidakpastian
digunakan
serta
Gambar 1-1.Perencanaan untuk Membangun Hubungan dengan Lembaga yang Terlibat dalam Penyelenggaraan Inventarisasi GRK
Analisis
Ketidakpastian
(Uncertainty
seringkali
kita
tidak
bisa
menghindari
Analysis)
penggunaan asumsi karena diperlukan
Analisis ketidakpastian merupakan analisis
dalam membangkit data atau membuat data
untuk menilai sebesar apa kesalahan hasil
yang tidak tersedia dari jenis data lain yang
dugaan emisi/serapan (tingkat uncertainty).
tersedia, menentukan batas wilayah yang
Di dalam penyelenggaraan inventarisasi
dapat diwakili oleh data yang digunakan
23
FORUM TEKNOLOGI
Vol. 05 No. 3
dalam inventarisasi GRK (misalnya satu
sebagai berikut:
nilai faktor emisi dianggap dapat mewakili
a. Ketidakpastian (Uncertainty) :
seluruh wilayah dan seluruh kurun waktu
Kurangnya pengetahuan tentang nilai
inventarisasi),
sebenarnya (true value) dari suatu
pemilihan
metode
dan
lain-lain.
peubah yang bisa dideskripsikan dalam
Jadi munculnya uncertainty dimulai dari:
bentuk sebaran kepekatan peluang atau
(i)
probability density function (PDF), yaitu
konseptualisasi asumsi,
(ii) pemilihan model dan
mencirikan besar selang kemungkinan
(iii) input data serta asumsi-asumsinya.
nilai
Asumsi-asumsi
dan
metode
dari
peubah
uncertainty
yang
tersebut.
tergantung
pada
Jadi tingkat
dipilih akan menentukan banyak dan
pengetahuan dari analis dan tentu
jenis kebutuhan data dan informasi
akhirnya akan berujung pada kualitas
yang
ada
dan besaran dari nilai serta pengetahuan
interaksi antara asumsi, data dan
terkait dari proses dan metode dalam
metode yang dipilih. Misalnya suatu
pengukuran dan pengumpulan data.
diperlukan.
Bisa
juga
b. Akurasi (Accuracy): Kesesuian antara
kategori emisi bisa dipecah menjadi beberapa
sub-kategori,
sehingga
nilai sebenarnya dengan rata-rata hasil
diperlukan metodologi yang lebih rinci.
observasi
Namun karena keterbatasan data, hal
pengukuran
tersebut tidak bisa dilakukan sehingga
measurement) dari suatu peubah.
diasumsikan
bahwa
pendugaan
yang
diperoleh
berulang
dari
(repeated
c. Presisi (Precision): Kesesuaian antara
emisinya diwakili oleh satu kategori
rata-rata
saja
pengukuran berulang. Presisi yang baik
dan
bisa
menggunakan
diduga
metode
dengan
yang
lebih
nilai
dari
beberapa
hasil
akan memiliki kesalahan acak yang kecil dan tidak terkait dengan accuracy.
sederhana. Ada beberapa istilah lain yang digunakan
d. Keragaman (Variability): Keberagaman
untuk menyatakan tingkat ketidakpastian
dari suatu peubah menurut waktu dan
(uncertainty) dari suatu hasil pengukuran
ruang atau anggota dari suatu populasi.
atau perhitungan. Istilah lain tersebut ialah
Keragaman akan meningkat misalnya
akurasi (accuracy), presisi (precision) dan
karena
keragaman
Istilah-istilah
suatu sumber emisi ke sumber emisi
tersebut sering saling tertukar walaupun
lainnya, atau kondisi operasi alat dari
secara statistik terdapat perbedaan yang
waktu ke waktu dari satu alat emisi yang
sangat jelas antara istilah-istilah tersebut.
sama. Keragaman terkait dari sifat dari
Definisi
sistem atau alam bukan akibat analis.
dari
(variability).
keempat
istilah
tersebut
24
berubahnya
rancangan
dari
FORUM TEKNOLOGI
Vol. 05 No. 3
Gambar 1-2. Ilustrasi Akurasi dan Presisi (IPCC, 2008)
Secara umum, sumber penyebab atau
pada lingkungan atau kondisi di luar
penyumbang terhadap besarnya tingkat
batas dimana model tesebut dapat
uncertainty
memberikan hasil dugaan yang baik; (iv)
yang
perlu
dicermati
oleh
penyusun inventarisasi GRK ialah:
formulasi model tidak tepat; dan (v) input
a. Ketidaklengkapan data
model termasuk data aktivitas dan faktor
Pada
banyak
aktivitas
kasus,
yang
banyak
diperlukan
data
emisi merupakan data prakiraan. c. Ketidaktersediaan data
untuk
inventarisasi GRK tidak tersedia karena
Pada banyak kondisi seringkali data
memang tidak tersedia atau teknik
yang tidak tersedia diduga dengan
pengukurannya belum tersedia.
pendekatan analog atau intepolasi atau
b. Model
ekstrapolasi
yang
semuanya
Model pendugaan emisi bisa sangat
mengandung kesalahan.
sederhana yaitu perkalian antara dua
d. Ketidakketerwakilan data
ini
konstanta (data akvitias dan faktor emisi)
Sumber ketidakpastian ini berhubungan
dan bisa juga sangat komplek tegantung
dengan ketidaksinkronan antara data
tingkat kompleksitas proses terjadinya
yang digunakan dengan kondisi yang
emisi/serapan. Penggunaan model untuk
diperlukan
menduga
dapat
emisi/serapan. Misalnya faktor emisi
kesalahan
yang digunakan untuk menghitung emisi
merupakan
dari suatu sumber sesuai untuk wilayah
penyederhanaan dari suatu sistem yang
yang kondisi iklimnya basah, akan tetapi
komplek sehingga ada kesalahan; (ii)
faktor emisi tersebut digunakan pada
interpolasi
wilayah dengan kondisi iklim kering.
emisi/serapan
menghasilkan karena
bias
(i)
yaitu
atau
model
model
digunakan
untuk
menghitung
e. Kesalahan Acak Contoh
dengan menggunakan input data yang melebihi selang toleransi dari model; (iii)
Sumber ketidakpastian ini terjadi karena
ekstrapolasi yaitu penggunaan model
data atau faktor emisi yang digunakan
25
FORUM TEKNOLOGI
Vol. 05 No. 3
berasal dari pengambilan contoh yang
dari hutan sekunder dibedakan menurut
sangat sedikit.Misalnya untuk laju emisi
jenis tanah dan tinggi hujan, tidak lagi
dari satu jenis kendaraan bermotor
diasumsikan sama untuk semua jenis
sangat
tanah dan musim.
berbeda
kendaraan
tergantung
tersebut.
umur Karena
b. Memperbaiki struktur dan paramater
keterbatasan dana, maka faktor emisi
model perhitungan emisi/serapan GRK. c. Meningkatkan keterwakilan (Improving
dari kendaraan bermotor tersebut diduga berdasarkan pengukuran dari sejumlah
representativeness)
contoh yang sangat terbatas sehingga
dengan melakukan stratifikasi wilayah
faktor emisi yang diperoleh memiliki
dan menggunakan faktor emisi yang
keragaman
yang
besar.
sesuai
mengatasi
masalah
ini
Untuk biasanya
dengan
data
misalnya
stratifikasi
yang
ditetapkan.
dilakukan dengan meningkatkan jumlah
d. Menggunakan metode pengukuran yang
contoh.
lebih teliti yaitu dengan menggunakan
f. Kesalahan Pengukuran
metode yang lebih teliti dan menghindari
Sumber ketidakpastian ini terjadi karena
penggunaan
adanya kesalahan dalam pengukuran
disederhanakan,
yang dilakukan atau karena resolusi alat
teknologi pengukuran yang digunakan
terlalu kasar untuk bisa mengukur secara
tepat dan alat pengukur sudah dikalibrasi.
tepat.
Mengumpulkan lebih banyak data hasil
g. Kesalahan pelaporan atau klasifikasi Ketidakpastian
ini
bisa
ketidaklengkapan,
jelasan
atau
kekeliruan
yang
dan
terlalu
memastikan
pengukuran. Ketidakpastian berkaitan
disebabkan
karena
asumsi
dengan kesalahan dalam pengambilan
ketidak
contoh, sehingga masalah ini dapat
dalam
diatasi dengan meningkatkan ukuran
mendefinsikan kategori emisi tertentu.
contoh.
h. Kehilangan data.
e. Menghindari risiko bias yang sudah
Ketidakpastian yang dihasilkan karena
diketahui
dengan
cara
memastikan
terjadinya kehilangan data.
bahwa alat yang digunakan pada posisi yang benar dan sudah dikalibrasi.
Untuk
mengurangi
tingkat
uncertainty,
f. Meningkatkan
pengetahuan terhadap
kategori
dan
beberapa hal yang bisa dilakukan ialah:
pemahaman
a. Memperbaiki konsep atau asumsi yang
proses yang menghasilkan emisi dan
digunakan dengan mempertimbangkan
serapan sehingga memudahkan dalam
faktor penyumbang keragaman data.
menemukan
Misalnya faktor serapan hutan sekunder
mengoreksinya.
kesalahan
dan
dipengaruhi oleh jenis tanah, dan tinggi
Untuk
hujan tahunan. Maka nilai faktor serapan
tingkat uncertainty dari nilai dugaan emisi 26
mengkuantifikasikan
dan
besarnya
FORUM TEKNOLOGI
Vol. 05 No. 3
dan serapan, dapat dilakukan melalui dua
(ii) metode yang digunakan sebelumnya
pendekatan (IPCC, 2008).Pertama ialah
tidak konsisten dengan metode IPCC untuk
dengan
kategori tertentu,
perbanyakan
kesalahan
(propagation of error) dan kedua dengan
(iii) suatu kategori yang sebelumnya bukan
SimulasiMonte
kategori kunci berubah menjadi kategori
Carlo
Simulation).Dalam
(Monte
Carlo
pendekatan pertama,
kunci,
besar ketidakpastian (uncertainty) emisi/
(iv) metode sebelumnya tidak cukup untuk
serapan
merefleksikan kegiatan mitigasi secara
dari
tertentu
berbagai
sumber
dikombinasikan
pendekatan
perkalian
atau
tahun melalui
transparan,
melalui
(v) metode inventarisasi GRK yang baru
perkalian dan penjumlahan. Analisis
kesalahan.
(Consistency
Konsistensi
Analysis)Analisis
sudah tersedia, dan (vi) ada perbaikan Disamping itu untuk menjamin konsistensi
Ketidakpastian
data,
(Uncertainty Analysis)
data yang tidak tersedia tersebut.
keperluan analisis tren perubahan emisi
Beberapa teknik yang umum digunakan
dari waktu ke waktu.Naik turunnya emisi
untuk melengkapi seri data ialah dengan
dari waktu ke waktu memang benar
metode (i) overlap, (ii) data surrogate, (iii)
disebabkan oleh perubahan aktivitas yang
interpolasi, dan (iv) ekstrapolasi tren.
dilakukan, bukan karena adanya perubahan
Teknik overlap ialah teknik yang sering
metodologi ataupun kesalahan dari data dalam
digunakan apabila suatu metode baru
perhitungan
diperkenalkan tetapi data yang tersedia
emisi.Penghitungan ulang untuk semua
untuk menggunakan teknik baru tersebut
tahun inventarisasi perlu dilakukan apabila
hanya untuk sebagian tahun inventarisasi
diketahui ada ketidakkonsistenan dalam metodologi
ataupun
seri
data
saja, tidak untuk semua tahun. Metode
yang
surrogate ialah metode untuk membangkit
digunakan. Hal ini untuk menjamin bahwa inventarisasi
GRK
yang
data dengan cara menduga data tersebut
dihasilkan
dari data lain yang memiliki hubungan
konsisten, dapat diperbandingkan antar tahun,
transparan,
masalah
penyusun inventarisasi GRK perlu mengisi
analisis konsistensi sangat diperlukan untuk
digunakan
ada
ketidaktersediaan data pada tahun tertentu,
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
yang
apabila
akurat
dan
dengan data tersebut, misalnya jumah
dapat
limbah padat yang diproduksi berhubungan
meyakinkan pihak lain bahwa inventarisasi
dengan populasi, semakin besar populasi
yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.
semakin banyak limbah yang diproduksi.
Penghitungan ulang inventarisasi GRK
Metode interpolasi ialah metode mengisi
perlu dilakukan apabila:
data diantara dua seri data dan metode
(i) data yang tersedia sudah berubah,
ekstrapolasi 27
tren
ialah
metode
untuk
FORUM TEKNOLOGI
Vol. 05 No. 3
menduga data diluar seri data yang ada
sebagai berikut:
(bisa mundur untuk mendapatkan emisi tahun dasar atau maju untuk mendapatkan emisi terkini). Apabila tidak ada satupun dari metode baku ini dapat digunakan dalam
Dimana y0 = nilai emisi/serapan dugaan
mengisi
dapat
yang dihitung dengan metode overlap, x0 =
yang
nilai emisi/serapan dugaan yang diduga
data
hilang,
dikembangkan
maka
teknik-teknik
lain
sesuai.
dengan metode sebelumnya, dan yidan xiadalah nilai dugaan yang diperoleh dari
Metode Overlap
metode baru dan metode sebelumnya
Rumus yang digunakan untuk mengisi data
selama periode waktu yang overlap yaitu
hilang
dari tahun ke-m sampai ke-n (Gambar 1.3).
dengan
metode
overlap
ialah
Gambar 1-3 Metode Overlap Periode 1990 - 2000
Metode SurrogateAnalisis Konsistensi
s0dan
(Consistency
surrogate tahun ke-0dan ke-t
Analysis)Analisis
st
=
parameter
statistic
Ketidakpastian (Uncertainty Analysis)
Meskipun hubungan antara emisi/serapan
Rumus yang digunakan untuk mengisi data
dan parameter surrogate bisa digunakan
yang tidak tersedia dengan metode overlap
dengan menggunakan data satu tahun,
ialah sebagai berikut:
tetapi sebaiknya dengan menggunakan
y0= yt * (s0/st)
data banyak tahun untuk menghasilkan
dimana: y0danyt
dugaan yang lebih akurat. =
emisi/serapan
dugaan
Metode interpolasi Metode Surrogate
tahun ke-0 dan ke-t
Analisis Konsistensi (Consistency 28
FORUM TEKNOLOGI
Vol. 05 No. 3
Analysis) Analisis Ketidakpastian
mengalami perubahan drastis atau laju
(Uncertainty Analysis)
pertumbuhan emisi tetap tidak mengalami
Dalam metode ini digunakan asumsi bahwa
perubahan (Gambar 1.4)
emisi antara dua seri data tidak ada
Gambar 1-4 Metode Interpolasi Periode 1990 - 2000
Metode ekstrapolasi tren. Dalam metode
rosot yang perlu mendapat prioritas
ini diasumsikan emisi ke depan mengikuti
dalam pelaksanaan program perbaikan
tren data historis atau diasumsikan tidak
kualitas data aktifitas maupun faktor
ada perubahan tren.
emisi.
Upaya
pada
sumber/rosot
Analisis Kategori Kunci (Key Category Analisis
(Consistency
b. Membantu
Konsistensi
Analysis)
kunci
(Key
emisi/serapan
c. Membantu
perlu
menggunakan
mengidentifikasi
sumber/
rosot mana yang perlu mendapatkan
memiliki
perhatian utama terkait dengan upaya pembuatan
baik dari nilai mutlak, tren dan tingkat
sistem
penjamin
dan
pengendalian mutu data (QA/QC).
ketidakpastiannya. Analisis kategori kunci
Ada dua pendekatan untuk melakukan
ini diperlukan untuk: mengidentifikasi
mengindentifikasi
yang lebih tinggi
pengaruh besar terhadap total inventarisasi
a. Membantu
sudah
metode dengan tingkat ketelitian (tier)
Category/KC)
prioritas dalam sistem inventarisasi GRK besar
untuk
emisi/serapan
merupakan sumber/rosot yang menjadi karena
yang
sumber/rosot yang dalam perhitungan
Analisis
Ketidakpastian (Uncertainty Analysis) Kategori
difokuskan
diidentifikasi sebagai kategori kunci
Analysis) Metode interpolasi Metode Surrogate
perbaikan
analisis kategori kunci.Kedua pendekatan sumber/ 29
FORUM TEKNOLOGI
Vol. 05 No. 3
mengidentifikasi kategori kunci berdasarkan
yang baik, maka K/L dan pemerintah
kontribusinya
daerah
terhadap
tingkat
emisi/
perlu
harus
segera
serapan nasional absolut dan tren dari
mengembangkan mekanisme kelembagaan
emisi/ serapan.
dalam pengumpulan data aktivitas yang diperlukan untuk menghitung emisi dan serapan GRK untuk semua kategori sumber
3. Persamaan Umum Pendugaan Emisi
dan rosot.Lembaga dan divisi yang ditunjuk
GRK Secara
umum,
persamaan
untuk
di K/L dan daerah untuk melakukan
pendugaan emisi dan serapan GRK dapat
pengumpulan data aktivitas perlu segera
ditulis dalam bentuk persamaan sederhana
mengidentifikasi jenis data dan tahun
berikut:
ketersediaannya
Emisi/Penyerapan GRK = AD x EF
memiliki dan menyimpan data tersebut.
dimana AD adalah data aktivitas yaitu data
Mekanisme
kegiatan
aktivitas
dilakukan oleh lembaga pengumpul data
manusia yang menghasilkan emisi atau
serta sistem QA/QC yang dijalankan saat ini
serapan GRK dan EF ialah faktor emisi atau
perlu
serapan GRK yang menunjukkan besarnya
Penyusunan
emisi/serapan per satuan unit kegiatan
mekanisme pengumpulan data dan sistem
yang
satu
QA/QC yang akan dikembangkan ke depan
kegiatan manusia yang menimbulkan emisi
termasuk kebutuhan yang diperlukan untuk
ialah
pelaksanaannya perlu segera dilakukan.
pembangunan
dilakukan. kegiatan
atau
Misalnya
salah
pertanian
untuk
memproduksi padi. Dalam
kasus
ini
dan
lembaga
pengumpulan
segera
yang
data
yang
didokumentasikan.
rencana
untuk
perbaikan
Sistem penyimpanan data dan dokumen data
aktivitas
yang
untuk penyelenggaraan inventarisasi GRK
digunakan ialah luas penanaman padi
juga perlu segera dibangun.
(dalam satuan hektar) yang dilakukan
Data
setiap tahun.Apabila dari hasil pengukuran
sumber/rosot berkemungkinan besar tidak
emisi metan di lahan sawah pada beberapa
tersedia. Metode atau teknis yang dapat
titik contoh diperoleh faktor emisi sebesar
digunakan
10 Gg CH4 per hektar per tahun. Apabila
aktivitas tertentu dengan menggunakan
pada tahun 2012 dilaporkan luas kegiatan
data lain (seperti metode ‘surrogate data’)
penanaman padi ialah seluar 100 ha, maka
juga
besarnya emisi metan tahun 2012 ialah
didiskusikan dengan lembaga pengumpul
sebesar 100 * 10 = 1000 Gg CH4( 1 Gg =
data terkait. Selain itu, beberapa data
109 gram).
aktivitas yang diperlukan bisa tersedia hanya
aktivitas
perlu
di
untuk
untuk
untuk
tingkat
semua
kategori
mendapatkan
diidentifikasi
data
dan
nasional.Kategori
Data Aktivitas
sumber/rosot untuk jenis data aktivitas yang
Untuk menghasilkan inventarisasi GRK
hanya tersedia di tingkat nasional juga perlu 30
FORUM TEKNOLOGI
Vol. 05 No. 3
segera diidentifikasi dan dikoordinasikan
Basis Data untuk Faktor Emisi (Emission
dengan K/L terkait.
Factor Database atau EFDB).EFDB sudah mengkompilasi faktor emisi dari berbagai
Faktor Emisi
negara
dan
wilayah
yang
Sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan
dimanfaatkan juga oleh daerah dalam
oleh IPCC, setiap Negara didorong untuk
memilih faktor emisi yng diperlukan dalam
menyusun faktor emisi lokal agar hasil
penyelenggaraan
dugaan emisi dan serapan GRK tidak
rumahkaca. Basis data factoremisi ini dapat
over-estimate atau under estimate. Namun
diakses
demikian ketersediaan faktor emisi lokal
http://www.ipcc-nggip.iges.or.jp/EFDB/main
masih sangat terbatas dan hanya tersedia
.php
inventarisasi
melalui
situs
dapat
gas berikut:
pada beberapa kategori saja.Faktor emisi lokal masih belum terdokumentasi dengan
4. Pemilihan Metodologi Inventarisasi
baik dan tersebar di berbagai laporan
GRK
penelitian.Oleh
(TIER)
daerah
karena
perlu
itu
pemerintah
Tingkat
Ketelitian
upaya
Kedalaman metode yang dipergunakan
pengumpulan faktor emisi lokal melalui
dalam inventarisasi GRK, dikenal dengan
kerjasama dengan lembaga perguruan
istilah
tinggi atau lembaga penelitian daerah.
metode
Rencana untuk pengembangan faktor emisi
inventarisasi GRK yang dihasilkan semakin
lokal lainnya yang belum tersedia perlu
rinci dan akurat.Dalam penyelenggaraan
dirancang dari sekarang, khususnya untuk
inventarisasi GRK, K/L dan daerah tidak
suber/rosot
harus menggunakan Tier yang tinggi karena
yang
kunci.Pemerintah memanfaatkan
melakukan
Menurut
masuk
kategori
Daerah
dapat
potensi
yang
ada
‘Tier’.Semakin yang
masalah
tinggi
kedalaman
dipergunakan,
keterbatasan
data
maka
dan
di
sumberdaya, tetapi bisa menggunakan Tier
perguruan tinggi daerah untuk membangun
yang paling rendah. Walaupun demikian,
faktor emisi lokal melalui kerjasama dengan
K/L dan daerah harus menyampaikan
perguruan tinggi dalam memberikan arahan
rencana perbaikan yang akan dilakukan
riset bagi mahasiswa untuk penelitian tugas
untuk meningkatkan kualitas inventarisasi
akhir.
GRK ke Tier yang lebih tinggi serta
Untuk kategori dimana faktor emisi lokal
kebutuhan
belum tersedia, daerah disarankan untuk
melakukan perbaikan tersebut.
menggunakan faktor emisi lokal yang
Secara umum, tingkat ketelitian (TIER)
tersedia untuk daerah lain atau faktor emisi
dalam penyelenggaraan inventarisasi GRK
nasional dan regional yang sudah semakin
dibagi menjadi tiga yaitu:
banyak tersedia di berbagai literatur. IPCC
a. Tier 1: metode perhitungan emisi dan
pada saat ini juga sedang mengembangkan
serapan 31
yang
diperlukan
menggunakan
untuk
persamaan
FORUM TEKNOLOGI
Vol. 05 No. 3
dasar (basic equation)dan faktor emisi
sehingga
default atau IPCC default values (yaitu
memiliki tingkat kesalahan lebih rendah.
emisi
dan
serapanakan
faktor emisi yang disediakan dalam IPCC Guideline) dan data aktivitas yang
5. Kesimpulan
digunakan sebagian bersumber dari
Untuk melakukkan inventarisasi GRK
sumber data global
diperlukan metoda dan tahapan – tahapan sehingga dihasilkan
b. Tier 2: perhitungan emisi dan serapan
data
menggunakan persamaan yang lebih
yang akurat untuk selanjutnya dilakukan
rinci misalnya persamaan reaksi atau
kalkulasi GRK , diantaranya dengan
neraca material
metoda:
dan
menggunakan
faktor emisi lokal yang diperoleh dari
-
Analisis Ketidakpastian (Uncertainty Analysis)
hasil pengukuran langsung dan data aktivitas berasal dari sumber data
-
Analisis Konsistensi (Consistency Analysis)
nasional dan/atau daerah. c. Tier 3: metode perhitungan emisi dan
-
Metode Surrogate
serapan menggunakan metode yang
-
Metode interpolasi
paling
-
Analisis
rinci
modeling
(dengan
dan
pendekatan
sampling).
Dengan
divariasikan
keberagaman
sesuai
kondisiyang
Kunci
(Key
Category Analysis)
pendekatan modeling faktor emisi lokal dapat
Kategori
(berlanjut pada tulisan berikutnya, Insya Alloh)
dengan ada
DAFTAR PUSTAKA Buku Pedoman Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional: Buku I Pedoman Umum, KLH 2012 *) Ybs adalah pejabat fungsional Widyaiswara
32