INTISARI PENGARUH SENAM HAMIL TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PROSES PERSALINAN DI RUMAH BERSALIN CITRA PRASASTI JOHO MOJOLABAN SUKOHARJO Miming, Istiqori Latar belakang: usaha untuk mengatasi nyeri pada proses persalinan selain terapi farmakologi dapat juga dilakukan dengan metode senam hamil, senam hamil dapat mengurangi rasa nyeri dengan cara-cara yang bersifat fisik. Rasa takut, cemas menghadapi persalinan merupakan unsur-unsur yang bisa menimbulkan ketegangan-ketegangan psikis dan fisik terutama berhubungan dengan otot-otot selama proses persalinan. Wanita yang melakukan senam hamil secara teratur selama kehamilannya, akan mengalami proses melahirkan yang jauh lebih mudah dan lancar serta waktu melahirkan yang lebih singkat. Tujuan: untuk menganalisa pengaruh senam hamil terhadap respon adaptasi nyeri proses persalinan. Metode: deskriptif komparatif memakai pendekatan case control dengan Kohort represpektif. Sampel diambil sebanyak 40 orang. Alat pengumpulan data berupa kuesioner. Analisis data menggunakan uji t. Hasil: data responden didapat bahwa reseponden yang ikut senam hamil pada tingkat nyeri sedang sebanyak 11 orang atau 27,5% serta yang tidak ikut senam hamil pada tingkat nyeri berat terkontrol sebanyak 10 orang atau 25%. Hasil uji beda thitung menunjukan 6,141 > ttabel 2,021, dengan p-value 0,000. Simpulan: senam hamil berpengaruh terhadap penurunan rangsang nyeri persalinan dengan hasil uji statistik thitung menunjukan 6,141 > ttabel 2,021, dengan p-value 0,000. disarankan pada wanita hamil untuk mengikuti senam hamil supaya proses persalinan lancar, serta resepon nyeri minimal.
Pendahuluan
perintah
Usaha untuk mengatasi nyeri pada proses
persalinan
selain
terapi
dokter
atau
bidan
saat
melahirkan (Indiarti, 2008). Senam hamil juga
memberikan
manfaat
terhadap
farmakologi/dengan menggunakan obat-
komponen biomotorik otot yang terlatih,
obatan dapat juga dilakukan dengan
dan
salah satu metode yaitu senam hamil,
oksigen.
teknik
ini
dapat
menimbulkan
juga
meningkatkan
konsumsi
efek
Perasaan takut, cemas menghadapi
analgetik atau pengurangan rasa sakit
persalinan merupakan unsur-unsur yang
dan nyeri yang bukan dihasilkan oleh
bisa
obat-obatan / zat kimiawi kedokteran
ketegangan psikis dan fisik diantaranya
melainkan oleh cara-cara yang bersifat
termanifestasi
fisik (Sani, 2002).
menimbulkan
pada
ketegangan-
otot-otot
yang
berhubungan dengan proses persalinan.
Senam hamil merupakan sebuah program atau terapi berupa latihan gerak
Dalam situasi ini, sistem endokrin akan melepaskan hormon masing-masing ke
untuk mempersiapkan ibu hamil, secara aliran
darah
dalam
rangka
fisik, mental pada persalinan cepat, aman mempersiapkan badan pada keadaan dan sepontan. Banyak para ahli yang darurat. Adanya peningkatan hormon menyatakan
bahwa
senam
hamil adrenalin dan nonadrenalin menimbulkan
mempunyai banyak keuntungan antara lain; dapat melenturkan otot, sehingga dapat mencegah atau mengatasi keluhan nyeri, melatih
serta
memberikan pernafasan
kesegaran, menjelang
disregulasi
biokimia
tubuh,
sehingga
muncul ketegangan fisik pada diri ibu hamil
seperti
terjadinya
peningkatan
detak jantung, irama nafas, tekanan
persalinan, dengan latihan pernafasan
darah, ketegangan otot (nyeri pinggang),
yang telah dilakukan pada senam hamil
tingkat
sang ibu tidak kesusahan mengikuti
hormon penyebab stres, selain itu juga
metabolisme,
dan
produksi
sering kali terdengar diantaranya ialah
kebugaran, senam hamil juga diperlukan
lelah, masalah pencernaan, sembelit dan
untuk meningkatkan kesiapan fisik dan
bengkak (Fiori, 2005)
mental
Gerakan senam hamil sebenarnya
calon
ibu
selama
proses
persalinan (Syafei, 2006). Wanita
terkandung efek relaksasi yang dapat
yang
melakukan
menstabilkan emosi ibu dan mengurangi
hamil
rasa nyeri yang dirasakan ibu saat
kehamilannya, akan mengalami suatu
persalinan. Ada tiga komponen inti dalam
proses
melakukan senam hamil antara lain
mudah, lancar dan waktu melahirkan
latihan pernapasan, latihan penguatan,
yang lebih singkat. Hasil penelitian yang
dan
dilakukan
peregangan
otot,
serta
latihan
relaksasi. Ada beberapa jenis relaksasi yang diterapkan dalam senam hamil, yaitu relaksasi pernapasan otot atau progresif. Bila ibu melakukan senam
secara
senam
teratur
melahirkan
para
yang
ahli
selama
jauh
di
lebih
Amerika
menunjukkan bahwa rasa sakit yang muncul sebelum melahirkan menjadi 87 % lebih singkat, pada kasus dimana sang ibu
yang
sedang
mengandung
hamil dengan benar, akan terasa efek melakukan latihan secara teratur dan relaksasi yang berguna untuk mengatasi kemungkinan
untuk
menjalani
tekanan atau ketegangan yang dirasakan pembedahan caesar, dapat diperkecil saat
kehamilan
maupun
persalinan menjadi 50% (Sani, 2002).
(Anonim, 2008). Menurut bidan Miranti Temmy Djaeti, Amd Keb, dari Rumah sakit Pertamina Balikpapan menjelaskan bahwa senam hamil sebaiknya dimulai saat ketiga,
kehamilan yaitu
kelahiran.
memasuki
sekitar
Selain
28-30 untuk
trimester minggu menjaga
Fenomena
jumlah
persalinan
di
Rumah Bersalin Citra Prasasti Joho, Kecamatan
Mojolaban,
Sukoharjo
menunjukkan
persalinan
sebanyak
Kabupaten
pada
jumlah bulan
September-Oktober sebanyak 32 orang. Semakin meningkatnya jumlah persalinan
maka tanggung jawab tenaga kesehatan
senam hamil adalah gerakan senam
semakin berat, khususnya bagaimana
yang dirancang khusus oleh para ahli
melaksanakan
dapat
medis dan kebugaran untuk menguatkan
membantu merasakan nyeri yang berarti.
otot-otot kewanitaan guna mempermudah
Namun fakta yang terjadi saat ini tempat-
proses persalinan nantinya.
metode
yang
tempat pelayanan kesehatan dalam hal ini Pukesmas dan Rumah Sakit belum secara efektif melaksanakan program
Senam hamil ini juga mempunyai prinsip-prinsip
gerakan
khusus
yang
disesuaikan
dengan
kondisi
ibu
senam hamil dalam penanganan nyeri hamil.Latihan-latihan pada senam hamil persalinan,
sehingga
tidak
diketahui dirancang khusus untuk menyehatkan
secara pasti apakah benar ada pengaruh dan membugarkan ibu hamil, mengurangi senam hamil terhadap respon adaptasi keluhan yang timbul selama kehamilan, nyeri pada proses persalinan. Dari uraian di atas maka penulis tertarik tentang
untuk
melakukan
“Pengaruh
penelitian
senam
hamil
serta mempersiapkan fisik dan psikis ibu dalam
menghadapi
persalinan
(Kushartanti, 2004).
terhadap respon adaptasi nyeri proses Batasan Senam Hamil
persalinan”.
Dianjurkan untuk melakukan senam
Landasan Teori Pengertian Senam Hamil Senam hamil merupakan suatu progam latihan bagi ibu hamil untuk
hamil adalah jika kandungan mencapai 6 bulan ke atas (trimester ke tiga), kecuali ibu
hamil
yang
dideteksi
mengidap
penyulit atau kelainan kehamilan yang mempersiapkan kondisi fisik ibu dengan membahayakan janin dan ibu hamil itu menjaga kondisi otot-otot dan persendian sendiri, serta olah raga yang dipilih tidak yang berperan dalam proses persalinan dari unsur loncatan dan kekuatan yang (Anonim, 2008). Menurut Indarti (2008), ekstrim.
Senam berlangsung selama 30 – 45
Dalam hal ini semua otot terutama yang
menit dengan tahap sebagai berikut:
berperan dalam persalinan dikuatkan dan
a.
diregangkan, bertujuan memperkuat dan
Pemanasan dan pendinginan
Pemanasan dapat membuat peredaran
mempertahankan
darah dalam tubuh Anda meningkat dan
perut dan dasar panggul menjadi sasaran
oksigen yang diangkut ke otot–otot dan
utama.
jaringan tubuh bertambah banyak, selain
d.
itu juga dapat mengurangi kemungkinan
Untuk mengatasi ketegangan atau rasa
terjadinya kejang, cedera karena seluruh
sakit
otot tubuh anda telah disiapkan terlebih
menghadapi
dahulu
maupun kala II / his pada proses
untuk
melakukan
gerakan-
elastisitas
otot–otot
Latihan Relaksasi
saat
proses
persalinan
kontraksi
rahim
dan
kala
I
garakan aktif (Indarti, 2008).
persalinan (Anonim, 2008).
b. Latihan Kebugaran.
e.
Latihan ini bertujuan untuk memperbaiki
Latihan pernafasan sangat bermanfaat
kerja jantung, pembuluh darah dan paru
untuk mendapatkan oksigen, sedangkan
dalam
dan
teknik pernafasan dilatih agar ibu siap
oksigen keseluruh tubuh. Prinsip gerakan
menghadapi persalinan. Selain itu latihan
dalam latihan ini adalah mengerakkan
pernafasan
seluruh otot besar yang ada di kaki,
mengatasi rasa nyeri selama persalinan
punggung dan lengan, sehingga jantung
(Indiarti, 2008).
mengedarkan
makanan
Latihan pernafasan
juga
bermanfaat
untuk
terpacu berdenyut lebih cepat dan keras ( Nyeri Persalinan Kushartanti, 2004). Menurut Rosemary (2003), nyeri c.
Latihan
penguatan
dan persalinan adalah nyeri yang menyertai
peregangan
kontraksi
uterus
mempengaruhi
dan
dapat
mekanisme
fisiologis
sejumlah
sistem
selalu
vertivikasi sirkulasi maupun metabolisme
menyebabkan respon stress fisiologis
yang harus segera diatasi karena dapat
yang umum dan menyeluruh. Rasa nyeri
menyebabkan kematian janin (Mander,
pada persalinan dalam hal ini adalah
2003).
nyeri
Hubungan
kontraksi
mengakibatkan
tubuh
uterus
yang
yang
peningkatan
dapat aktivitas
Senam
Hamil
Terhadap
Tingkat Nyeri
sistem saraf simpatis, perubahan tekanan
Ibu hamil yang melakukan senam
darah, denyut jantung pernafasan dan
hamil, maka otot-otot panggul, rahim,
apabila tidak segera di atasi maka akan
dinding perut, dan bokong akan semakin
akan
meningkatkan
rasa
khawatir,
tegang, takut dan stres (Bobak, 2004). Rasa nyeri pada persalinan dalam hal ini adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat
mengakibatkan
terlatih dan semakin kuat, sehingga dapat meningkatkan elastisitas otot yang dapat mengurangi atau mengatasi nyeri saat proses
persalinan.
Karena
pada
peningkatan dasarnya nyeri yang muncul pada kala I
aktivitas sistem saraf simpatis, perubahan yang disebabkan karena terjadi kontraksi tekanan darah, denyut jantung pernafasan otot-otot rahim. Selain melatih elastisitas dan apabila tidak segera diatasi maka akan akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stres (Bobak, 2004). Nyeri persalinan dapat mempengaruhi
otot-otot, ibu hamil juga dilatih cara melakukan
teknik
pernafasan,
yang
relaksasi berfungsi
dan untuk
kontraksi uterus melalui sekresi kadar
melepaskan ketegangan otot,sehingga
katekolamin dan kortisol yang menaikkan
mengurangi rasa nyeri pada proses
dan
durasi
persalinan (Indiarti, 2008).
dapat
METODOLOGI PENELITIAN
akibatnya
persalinan.
mempengaruhi Nyeri
juga
menyebabkan aktivitas uterus yang tidak
Jenis Penelitian
mengakibatkan
Jenis penelitian yang digunakan
persalinan lama. Adapun nyeri persalinan
dalam penelitian ini adalah Case Control
yang berat dan lama dapat mempengaruhi
dengan
terkoordinasi
yang
Kohort
retrospektif,
Artinya
penelitian dengan membandingkan dua
senam
kelompok
anggota klub senam hamil dan ibu hamil
pada
yang berbeda yang terjadi
masa
lampau,
dalam
hal
ini
dibandingkan antara kelompok ibu hamil dengan
riwayat
senam
hamil
dan
kelompok ibu hamil dengan riwayat tidak
hamil
yang
tercatat
sebagai
pasca melahirkan yang tidak melakukan senam
hamil
persalinan Prasasti
di Joho
yang Rumah
melaksanakan Bersalin
Kecamatan
Citra
Mojolaban
Sukoharjo. melakukan senam hamil. Analisa Data Analisa univariat digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil pasca melahirkan yang melaksanakan
persalinan
di
Rumah
dependent yaitu senam hamil, sedangkan variabel independent adalah skala nyeri pada proses persalinan selain itu dalam
Bersalin Citra Prasasti Joho Kecamatan
penelitian ini juga digunakan analisis
Mojolaban Sukoharjo pada tanggal 24
bivariat.
Desember 2008 sampai 15 Januari 2009. Sampel dalam penelitian ini adalah Ibu hamil pasca melahirkan yang melakukan Hasil Penelitian
Tabel Data Kontigensi Karakteristik Responden Senam Hamil Variabel Ikut Tidak Ikut Mean SD Mean SD Umur 25,10 3,076 25,25 3,596 0 0 Tingkat pendidikan 3,250 0,851 2,800 0,523 Paritas 1,900 0,308 1,750 0,444 Sumber: data primer diolah Keterangan: * Uji statistik dengan uji t Signifikan jika nilai p<0,05
thitung
p-value*
-0,142
0,888
2,014 1,241
0,052 0,222
Dari memperlihatkan terhadap
data hasil
tabel
uji
beda
karakteristik
5 (uji
t)
responden
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan umur, tingkat pendidikan, dan paritas. Ini dapat dilihat pada besarnya nilai p-value yang kesemuanya lebih besar dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Hal ini berarti karakteristik umur, tingkat pendidikan, dan paritas
tidak
berpengaruh
terhadap
keikutsertaan dalam senam hamil, sehingga tidak terjadi confounding effect yang ikut berperan dalam pengaruh senam hamil terhadap respon adaptasi nyeri pada proses melahirkan. Kemudian data nyeri dengan
respon adaptasi
dilakukan
Uji
normalitas
menggunakan
uji
Kolmogorov-Smirnov. Apabila nilai p>0,05
maka
asumsi
normalitas
terpenuhi. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel
Tabel Hasil Uji Normalitas Kolmogoro v-Smirnov
Variabel Respon adaptasi nyeri Hasil
1,051
pengujian
pada
p-Value Sig. 2 tailed 0,220
tabel
p>0,05
Keteranga n Normal
Uji homogenitas digunakan untuk
tersebut di atas menunjukkan bahwa nilai
mengetahui apakah kedua
Kolmogorov-Smirnov
berasal
memiliki
nilai
dari
populasi
yang
kelompok memiliki
probabilitas (p) sebesar 0,220. Nilai
variansi yang sama. Uji homogenitas
probabilitas tersebut tidak signifikan pada
dilakukan dengan uji Levene’s Test.
tingkat signifikansi 5% (p>0,05). Hal ini berarti bahwa sebaran data respon adaptasi nyeri memiliki sebaran data yang normal. Oleh karena itu pengujian hipotesis
menggunakan
uji
statistik
parametrik berupa analisis regresi linier sederhana.
Variabel Respon adaptasi nyeri ibu pasca melahirkan yang ikut senam hamil dan tidak ikut senam hamil
Tabel Hasil Uji Homogenitas Levene Keteranga p-Value Sig. 2 tailed Statistic n
0,562
0,456
p>0,05
Homogen
perhitungan Dari
hasil
perhitungan
uji berikut:
Levene’sTest
dapat
diketahui
bahwa
harga p-value ternyata lebih besar dari (p>0,05), maka dapat dinyatakan bahwa variansi populasi kedua kelompok adalah relatif
sama
atau
dalam
keadaan
homogen. Selanjutnya dari hasil uji F Anova diperoleh nilai Fhitung sebesar 37,708 dengan nilai p-value sebesar 0,000. Dikarenakan p<0,05, maka Ho ditolak. Artinya
terdapat
perbedaan
respon
adaptasi nyeri antara ibu melahirkan yang ikut senam hamil dan tidak ikut senam hamil. Analisis
data
untuk
mengetahui
pengaruh senam hamil terhadap respon adaptasi nyeri pada proses persalinan, maka dilakukan uji beda mean (t test) untuk perbedaan respon adaptasi nyeri antara ibu melahirkan yang ikut senam hamil dan tidak ikut senam hamil. Jika terdapat dinyatakan
perbedaan, bahwa
maka
dapat
senam
hamil
berpengaruh terhadap respon adaptasi nyeri pada proses persalinan. Dari hasil
diperoleh
hasil
sebagai
Tabel Hasil Uji Beda Mean Respon adaptasi nyeri antara ibu yang ikut senam dan tidak ikut senam
Berdasarkan
p-value
Keterangan
6,141
2,021
0,000
Ho ditolak
mempunyai banyak keuntungan antara
6,141
lain; dapat melenturkan otot, sehingga
dengan nilai p-value sebesar 0,000.
dapat mencegah atau mengatasi keluhan
Dikarenakan thitng > ttabel (6,141 > 2,021)
nyeri,
dengan p<0,05, maka H0 (hipotesis nol)
melatih pernafasan menjelang persalinan,
ditolak dan Ha diterima yang berarti
dengan latihan pernafasan yang telah
terdapat perbedaan respon adaptasi nyeri
dilakukan pada senam hamil sang ibu
antara ibu yang ikut senam hamil dan
tidak
tidak ikut senam hamil.
dokter
nilai
thitung
analisis
ttabel
data
diperoleh
hasil
thitung
sebesar
serta
memberikan
kesusahan atau
(Indiarti,
mengikuti
bidan
2008).
kesegaran,
saat
Senam
perintah
melahirkan hamil
juga
Pembahasan memberikan manfaat terhadap komponen Senam hamil biomotorik otot yang terlatih, dan juga Senam hamil merupakan sebuah meningkatkan konsumsi oksigen. Efek program atau terapi berupa latihan gerak yang ditimbulkan bagi wanita yang ikut untuk mempersiapkan ibu hamil, secara senam hamil terdapat perbedaan dengan fisik, mental pada persalinan cepat, aman wanita yang tidak ikut senam hamil. Dari dan sepontan. Banyak para ahli yang hasil menyatakan
bahwa
senam
penelitian
menunjukkan
bahwa
hamil responden yang tidak ikut senam hamil
mayoritas merasakan nyeri kategori berat terkontrol
(25%),
merasakan
nyeri
kemudian
Ibu melahirkan yang tidak mengikuti
20%
senam hamil mengalami nyeri kategori
5%
berat karena nyeri yang muncul pada
merasakan nyeri berat tidak terkontrol.
kala I yang disebabkan karena terjadi
Sedangkan responden yang ikut senam
kontraksi otot-otot rahim. Karena tidak
hamil mayoritas merasakan nyeri kategori
pernah melatih elastisitas otot-otot, maka
sedang (27,5%), dan 22,5% sisanya
ibu hamil yang tidak mengikuti senam
merasakan nyeri ringan. Respon adaptasi
hamil
nyeri pada ibu hamil yang tidak mengikuti
relaksasi
senam hamil (13,900 atau termasuk
ketegangan
kategori nyeri berat) lebih tinggi dari pada
meningkatkan rasa nyeri pada proses
respon adaptasi nyeri ibu hamil yang ikut
persalinan (Indiarti, 2008).
sedang,
dan
tidak
dapat
dan
melakukan
pernafasan, otot
teknik
sehingga
meningkat
dan
senam hamil (11,850 atau termasuk Respon Adaptasi Nyeri kategori nyeri sedang) (lampiran 4). Ibu Menurut Fiori (2005) perasaan takut melahirkan yang mengikuti senam hamil dan
cemas
saat
persalinan
dapat
hanya mengalami nyeri sedang karena menimbulkan ketegangan psikis dan fisik, setelah melakukan senam hamil, otot-otot sehingga berpengaruh terhadap otot-otot panggul,
rahim,
dinding
perut,
dan persalinan. Nyeri punggung yang muncul
bokong akan terlatih dan semakin kuat, dalam persalinan menjalar di sekitar sehingga dapat meningkatkan elastisitas trokanker mayor dan ke bawah ke aspek otot
yang
dapat
mengurangi
atau anterolateral paha. Kemudian his yang
mengatasi nyeri saat proses persalinan. belum teratur dapat menimbulkan rasa nyeri
di
perut
bagian
bawah
yang
melingkar dari punggung, memancar ke
peningkatan
depan dan menyebabkan pembukaan
simpatis. Nyeri pada proses persalinan
jalan lahir. Rasa nyeri pada persalinan
terjadi akibat adanya kerusakan jaringan
juga merupakan nyeri kontraksi uterus
yang nyata. Nyeri pada proses persalinan
yang dapat mengakibatkan peningkatan
akan melalui empat tahap, yakni tahap I
aktivitas sistem saraf simpatis, perubahan
(pembukaan), biasanya nyeri pada tahap
tekanan
ini
darah,
denyut
jantung
aktivitas
diakibatkan
sistem
kontraksi
pernafasan dan apabila tidak segera di
peregangan
mulut
atasi maka akan akan meningkatkan rasa
(kelahiran),
nyeri
khawatir, tegang, takut dan stres (Bobak,
peregangan
dasar
2004).
pengguntingan perineum.
Hasil
uji
dalam
penelitian
ini
Nyeri
saraf
rahim
rahim.
dan
Tahap
timbul
karena
panggul
persalinan
II
dan
dapat
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
mempengaruhi kontraksi uterus melalui
respon adaptasi nyeri antara ibu yang ikut
sekresi kadar katekolamin dan kortisol
senam hamil dan tidak ikut senam hamil.
yang
Hasil
Uji
mempengaruhi durasi persalinan. Nyeri
Independent Sample ttest memperoleh
juga dapat menyebabkan aktivitas uterus
nilai thitung sebesar 6,141 dengan p=0,000
yang
diterima
5%
mengakibatkan persalinan lama. Adapun
(p<0,05). Hal ini sesuai dengan pendapat
nyeri persalinan yang berat dan lama
Sani (2002), bahwa rasa nyeri persalinan
dapat mempengaruhi vertivikasi sirkulasi
diakibatkan oleh kontraksi uterus yang
maupun metabolisme yang harus segera
dapat
diatasi
analisis
pada
data
taraf
dengan
signifikansi
mengakibatkan
adanya
menaikkan
tidak
karena
dan
terkoordinasi
dapat
akibatnya
yang
menyebabkan
kematian janin. Usaha untuk mengatasi
yang dapat menstabilkan emosi dan
nyeri pada proses persalinan selain terapi
mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
farmakologi/dengan menggunakan obat–
ibu saat persalinan (Anonim, 2008).
obatan dapat juga dilakukan dengan Simpulan salah satu metode yaitu senam hamil, Dari hasil analisis dan pembahasan teknik
ini
dapat
menimbulkan
efek yang telah diuraikan, maka dapat diambil
analgetik atau pengurangan rasa sakit. kesimpulan sebagai berikut: Lebih
lanjut
dinyatakan
bahwa 1.
Respon adaptasi nyeri ibu hamil
senam hamil merupakan program atau yang ikut senam hamil termasuk kategori latihan gerak mempersiapkan secara fisik nyeri sedang sebanyak 11 orang atau dan mental untuk persalinan cepat, aman 27,5%. dan sepontan Senam hamil mempunyai 2.
Respon adaptasi nyeri pada ibu
banyak keuntungan antara lain; dapat hamil yang tidak mengikuti senam hamil melenturkan
otot,
sehingga
dapat termasuk kategori nyeri berat terkontrol
mencegah atau mengatasi keluhan nyeri, sebanyak 10 orang atau 25,0%. serta memberikan kesegaran, melatih 3. pernafasan
menjelang
Terdapat
perbedaan
respon
persalinan, adaptasi nyeri antara ibu yang ikut senam
dengan latihan pernafasan yang telah hamil dan tidak ikut senam hamil. Hasil dilakukan pada senam hamil sang ibu analisis data dengan Uji Independen tidak
kesusahan
mengikuti
perintah Sample t test memperoleh nilai thitung
dokter
atau
bidan
saat sebesar 6,141dengan p=0,000 diterima
melahirkan(Indiarti,
2008).
Gerakan pada taraf signifikansi 5%. Nilai rata-rata
senam hamil mengandung efek relaksasi respon adaptasi nyeri ibu hamil yang
tidak mengikuti senam hamil (13,900) lebih tinggi dari pada nilai rata-rata respon adaptasi nyeri ibu hamil yang ikut senam hamil (11,867). DAFTAR PUSTAKA Azwar, A.1994. Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Yayasan Penerbit IDI, Jakarta. Arikunto Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi V, Jakarta, Rieka Cipta. Carpenito, L.J. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan dan Dokumentasi Keperawatan : Diagnosa Keperawatan dan Masalah Kolaboratif (Nursing Care Plants and Documentation : Nursing Diagnosis and Colaborative Problems), Edisi 2, EGC, Jakarta. Departemen Kesehatan RI. 1992. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23, Arkala, Surabaya. Elliot,A.J. Faler, J. McGregor,H.A. Camphell, W.F. Sedikes, C. Harackewiz, J.M. 2000. Competence Valuation As a Strategic Intrinsic Motivation Process. Juornal Of Organizational Behavior Vol 25 Gaffar, L. J. 1999. Pengantar Keperawatan Profesional. EGC, Jakarta. Gibson,J.L. Richard,D. 199. Organisation. Irwin, Inc, USA Gillies, D. 1994. Nursing Management : Assistant Approach. Third Edition,Philadelphia, WB Souders.
Keliat, B.A., Herawata, N., Panjaitan, R., Helena, N., 1999, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC, Jakarta. Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta, Jakarta. Ridwan. 2008. Variabel-Variabel Bandung.
Skala Pengukuran Penelitian. Alfabeta,
Stuart, G.W. Sundeen, S.J. 1998. Pocket Guide to Psychiatric Nursing. Alih Bahasa :Hamis A.Y.S, EGC, Jakarta
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia Vol. 1, No. 1, Februari 2010
16