INTEGRASI FUZZY ANALYTIC NETWORK PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING DALAM PEMILIHAN SUPPLIER DAN ALOKASI ORDER (Studi Kasus : ITS Press Surabaya) Prawatyaningrum Kusuma Hapsari, Prof. Ir. Suparno, MSIE, Ph.D Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Email :
[email protected],
[email protected] Abstrak Pemilihan supplier merupakan permasalahan multi kriteria yang didalamnya terdapat faktorfaktor tangible ataupun intangible. Dalam permasalahan ini, apabila setiap supplier memiliki konstrain yang berbeda, maka akan timbul pertanyaan : supplier manakah yang terbaik dan seberapa banyak kuantitas yang harus dibeli dari masing-masing supplier yang terpilih. Penelitian ini mengintegrasikan pendekatan fuzzy-Analytic Network Process (fuzzy-ANP) dan goal programming untuk memilih supplier kertas dan tinta cetak terbaik untuk ITS Press. Pemilihan supplier dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan selanjutnya menentukan alokasi pembelian yang optimal terhadap supplier yang terpilih dengan tujuan memaksimalkan nilai pembelian (value of purchasing), serta meminimasi biaya pembelian dan defect rate. Tiap-tiap supplier dievaluasi dengan 15 kriteria yang ditentukan dan digolongkan dalam subnet benefit, opportunity, cost, dan risk (BOCR). Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan Wiranata sebagai supplier kertas terbaik dan Nikki sebagai supplier tinta cetak terbaik. Dan untuk pengalokasian order digunakan tujuan minimasi deviasi pada masing-masing fungsi tujuan. Kata kunci : fuzzy-ANP, goal programming, pemilihan supplier, alokasi order.
Abstract Supplier selection is a multi-criteria problem which includes both tangible and intangible factors. In these problems if suppliers have a different constraint, two problem will exists : which suppliers are the best and how much should be purchased from each suppliers selected. In this paper an integrated of fuzzy-Analytic Network Process (fuzzy-ANP) and goal programming is proposed to chooxing the best supplier for ITS Press and define the optimum quantities among slected suppliers to maximize value of purchasing, minimize the budget anf defect rate. Each suppliers are evaluated according to 15 criterias that are involved in benefit, opportunity, cost, risk (BOCR) subnet. And the results is get Wiranata as the best paper supplier and Nikki for the best ink supplier. And the proposed for order allocation is to minimize of deviation in each objective function. Keywords : fuzzy-ANP, goal programming, supplier selection, order allocation.
1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Seluruh aktivitas dalam perusahaan merupakan satu mata rantai yang saling terhubung dan saling berupaya untuk turut serta meningkatkan kompetensi perusahaan. Karena dalam era persaingan industri yang ketat seperti saat ini, dan diiringi oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hanya perusahaan yang berkompeten saja yang mampu bertahan. Permasalahan yang dihadapi industri masa kini adalah perubahan lingkungan yang dipengaruhi oleh faktor internal, salah satunya adalah demand/permintaan pelanggan, persaingan global, unpredictable event, serta ketersediaan bahan baku, sumber daya manusia, ataupun teknologi. Sehingga dalam suatu perusahaan diperlukan sebuah manajemen yang efektif untuk dapat mengatur kinerja perusahaan. Permasalahan pemilihan supplier selalu berkaitan erat dengan pemilihan supplier secara tepat, dengan alokasi kuotanya masingmasing. Kesalahan dalam pemilihan supplier dapat mengacaukan kegiatan produksi dan operasi perusahaan, hal ini berkaitan dengan peran supplier sebagai pemasok bahan baku atau bahan pendukung yang digunakan dalam proses produksi. Pada umumnya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja dari supplier, salah satunya adalah kualitas, delivery, history performance, garansi, harga, technical capability dan kondisi finansial. Oleh karena itu, pemilihan supplier merupakan permasalahan multikriteria dimana di dalamnya terdapat kriteria tangible ataupun intangible yang dapat menyebebkan terjadinya konflik satu sama lain. Sehingga dalam hal mencari dan memilih supplier yang berpotensial tersebut, harus ditentukan oleh orang-orang yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan tersebut. Sehingga pihak-pihak pengambil keputusan harus memiliki pengalaman yang baik dalam melakukan penilaian pada pemasok (vendor/supplier) terhadap bahan baku/produk yang dihasilkannya.
Penelitian ini mengambil permasalahan yang ada pada usaha percetakan ITS Press mengenai pemilihan supplier bahan baku kertas HVS 70 gram dan tinta cetak. ITS Press adalah usaha percetakan yang bersifat Make to Order, namun karena order yang diterima bersifat kontinyu dan dalam jumlah yang besar maka perusahaan ini dituntut untuk terus menerus berproduksi. Order yang diterima oleh ITS dari customer bervariasi, produk-produk yang dihasilkan antara lain buku diktat, sticker, undangan, shopping bag, dan sebagainya. Tetapi order yang paling banyak diterima adalah buku diktat, dengan bahan baku yang dibutuhkan adalah kertas art paper 230 gram, kertas HVS 70 gram serta tinta cetak. Order yang diterima ITS Press sifatnya kontinyu dengan permintaan yang relatif singkat untuk pengerjannya. Oleh karena itu dibutuhkan supplier yang fleksibel untuk dapat mensupply bahan baku yang dibutuhkan oleh ITS Press. Terkadang selama ini, supplier tidak dapat memenuhi semua kebutuhan raw material perusahaan, karena selama ini hanya menggunakan supplier tunggal untuk masingmasing bahan baku untuk memasok kebutuhan perusahaan. Oleh karena itu, ITS Press berencana untuk menambah supplier agar tidak terjadi stockout dan supaya proses produksi dapat berjalan lancar serta dapat terselesaikan tepat waktu sesuai dengan permintaan customer. Untuk mendapatkan supplier yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan perusahaan tersebut, maka dalam melakukan pemilihan supplier terdapat beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan. Pada umumnya, kriteria dalam melakukan pemilihan supplier antara lain adalah kualitas, fleksibilitas, delivery, harga, reliabilitas, dsb. Dalam penelitian ini, penentuan kriteria digunakan pendekatan Dicksonβs Vendor Selection Criteria (Weber, Charles A., et al, 1991) dan kriteria pemilihan supplier menurut Zhang, et al (2009). Dan juga digunakan metode fuzzy Analytic Network Process (ANP). Pendekatan ANP digunakan untuk mengambil keputusan
terbaik bedasarkan kriteria-kriteria yang ada, baik yang bersifat kualitatif ataupun kuantitatif. Kriteria-kriteria yang nantinya sudah ditetapkan diklasifikasikan ke dalam benefit, opportunity, cost, risk subnet. Penggunaan fuzzy dalam penelitian ini adalah untuk mengakomodir sifat samar dalam pengambilan keputusan untuk memberikan judgement dimana dapat mengatasi ketidakpastian didalam kriteria-kriteria kualitatif. ANP dapat digunakan untuk meyelesaikan permasalahan pengambilan keputusan yang terdapat hubungan saling mepengaruhi antar kriteria dalam suatu level tertentu. Hal ini sesuai dengan permasalahan yang ada dalam perusahaan, dimana kriteriakriteria dalam melakukan pemilihan supplier memiliki keterkaitan antara yang satu dengan yang lain. Sehingga secara keseluruhan untuk melakukan pemilihan supplier digunakan metode fuzzy-ANP, sedangkan untuk menentukan alokasi pembelian untuk tiap-tiap supplier yang terpilih agar mendapatkan hasil yang optimal digunakan metode Goal Programming, selanjutnya dilakukan analisa sensitivitas pada hasil optimasi alokasi. 1.2 Perumusan Masalah Masalah yang ingin diselesaikan dalam penelitian tugas akhir ini adalah mengenai pemilihan supplier yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, agar supplier yang telah dipilih mampu melaksanakan kewajibannya melakukan pengadaan barang, dan bagaimana mengalokasikan pembelian/order terhadap supplier yang telah ditentukan. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah : 1. Mengidentifikasi kriteria yang berpengaruh dalam pemilihan supplier dan mengklasifikasikannya dalam benefit, opportunity, cost, risk subnet. 2. Menentukan ranking supplier yang terbaik sesuai dengan kriteria yang ada.
3. Melakukan alokasi pembelian terhadap supplier yang terpilih. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Memberikan rekomendasi tentang pemilihan supplier pada perusahaan. 2. Memberikan rekomendasi untuk alokasi pembelian terhadap tiap supplier. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian tugas akhir ini terdiri dari batasan dan asumsi yang digunakan, yaitu : 1.5.1
Batasan Batasan yang digunakan adalah : Penelitian hanya dilakukan untuk supplier produk kertas kertas HVS 70 gram dan tinta cetak. 1.5.2 Asumsi Asumsi yang digunakan penelitian ini adalah : 1. Tidak ada inventory. 2. Masing-masing subnet memiliki bobot yang sama. 2.
dalam
BOCR
Metodologi Penelitian Tahapan awal dalam penelitian yang akan dilakukan adalah mengidentifikasikan permasalahan yang akan dijawab pada penelitian ini. Masalah yang ingin diselesaikan dalam penelitian tugas akhir ini adalah melakukan brainstorming dengan perusahaan untuk megetahui permasalahan perusahaan mengenai pemilihan supplier yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, agar supplier yang telah dipilih mampu melaksanakan kewajibannya menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh perusahaan, dan bagaimana mengalokasikan pembelian/order terhadap supplier yang telah ditentukan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasikan kriteria yang berpengaruh dalam pemilihan supplier, menentukan ranking supplier yang terbaik sesuai dengan kriteria
yang ada, serta melakukan alokasi pembelian/order terhadap tiap-tiap supplier yang terpilih. Studi Pustaka dilakukan untuk mempelajari teori-teori yang mendukung penelitian ini yaitu mengenai decision making. Studi literatur (pustaka) ini digunakan sebagai dasar atau pedoman dalam menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan penelitian. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data yang dibutuhkan. Penentuan kriteria pemilihan supplier dilakukan berdasarkan dengan acuan Dicksonβs Vendor Selection Criteria (Weber, Charles A., 1991) dan Zhang, et al (2009) yang telah disesuaikan dengan kondisi kebutuhan perusahaan. Pemilihan kriteria dilakukan dengan melakukan brainstorming dengan pihak terkait perusahaan. Setelah menentukan kriteriakriteria yang dubutuhkan dalam melakukan pemilihan supplier, selanjutnya adalah mengidentifikasi kriteria-kriteria tersebut kedalam benefit opportunity, cost, risk (BOCR) subnet, selanjutnya ditentukan hubungan antar tiap kriteria dan kluster, baik hubungan innerdependence atau outerdependence. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder, selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan pendekatan fuzzy-ANP. Bilangan fuzzy digunakan untuk meminimalkan ketidakpastian dalam kriteria supplier yang bersifat kualitatif. Variabel linguistik digunakan untuk mendapatkan penilaian subyektif dari pembuat keputusan, maka fungsi keanggotaan triangular dapat digunakan untuk mengelompokkan kesamaran yang terjadi pada variabel linguistik. Setelah dikonversikan ke dalam triangular fuzzy number, selanjutnya didefuzzyfikasi untuk mendapatkan nilai tunggal yang nantinya akan digunakan untuk membangun matriks berpasangan dalam ANP. Lalu selanjutnya dilakukan pengolahan dengan menggunakan ANP untuk mendapatkan bobot untuk tiap-tiap kriteria. Bobot ini selanjutnya dapat diintegrasikan dalam membuat perangkingan pilihan supplier, untuk
menentukan supplier manakah yang terbaik untuk dipilih. Setelah mendapatkan ranking dari tiap supplier dari hasil perhitungan ANP maka dilakukan alokasi pembelian pada supplier dengan peringkat atau bobot tiap kriterianya dengan meminimasi biaya pembelian, minimasi defect rate, dan memaksimumkan total nilai pembelian dengan metode goal programming. Selanjutnya dilakukan analisa sensitivitas pada model Goal Programming untuk mengetahui tingkat sensitivitas modelmodel tersebut. Berdasarkan hasil analisa maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian dan dapat memberikan saran-saran rekomendasi untuk perusahaan ataupun untuk penelitian selanjutnya berdasarkan hasil dari penelitian. 3. Pengumpulan Data 3.1. Penentuan Kriteria Pemilihan Supplier Kriteria dalam melakukan pemilihan supplier dilakukan melalui brainstorming dengan perusahaan berdasarkan pendekatan dari Dicksonβs Vendor Selection Criteria dan pengembangan kriteria pemilihan supplier menurut Zhang, et al (2009). Dasar hasil studi literarur dan brainstorming yang telah dilakukan, maka diperoleh kriteria-kriteria yang ditetapkan oleh ITS Press dan pengklusteran kriteria-kriteria tersebut untuk melakukan pemilihan supplier, antara lain : Tabel 3.1 Kluster dan Kriteria Pemilihan Supplier
3.2 Penentuan Alternatif Saat ini terdapat empat supplier untuk bahan baku kertas HVS 70 gram dan dua supplier tinta cetak yang akan dipertimbangkan untuk menjadi rekanan ITS Press. Supplier untuk bahan baku kertas HVS 70 gram adalah : 1. Wiranata 2. Wujud Unggul 3. Erlangga 4. SPJ Sedangkan untuk supplier tinta cetak adalah : 1. Nikki 2. Wujud Unggul Pembuatan Model Benefits, Opportunities, Costs, Risks (BOCR) Subnetwork Dari 15 kriteria yang telah ditentukan untuk melakukan pemilihan supplier dan penetapan alternatif supplier maka selanjutnya kriteria-kriteria yang telah ditetapkan tersebut diklasifikasikan ke dalam BOCR merits melalui proses brainstorming dengan pihak perusahaan.
3.3.2
Opportunities Subnetwork Kluster dibawah opportunities subnet ini adalah kluster service, yang didalamnya terdapat kriteria garansi dan layanan pengaduan, responsiveness, prosedur komplain, dan relationship and communication system.
3.3
Gambar 3.2 Opportunities Subnetwork
3.3.3
Costs Subnetwork Kriteria dalam subnet costs adalah harga produk yang ditawarkan oleh supplier. Harga barang yang diberikan oleh supplier sudah termasuk dari biaya pengiriman.
3.3.1
Benefits Subnetwork Subnetwork dalam BOCR merits ini terdiri dua kluster kriteria, yaitu kluster ketepatan dimana kualitas, waktu pengiriman, jumlah pengiriman, dan packaging terdapat di dalamnya. Serta kluster fleksibilitas dimana terdapat kriteria pembayaran, frekuensi pengiriman, dan kapasitas produksi dari supplier terdapat di dalamnya. Gambar 3.3 Costs Subnetwork
3.3.4
Risks Subnetwork Kriteria dalam subnet risks adalah struktur organisasi supplier, history perusahaan, dan kondisi finansial dari supplier. kriteria-kriteria tersebut berada dalam kluster struktur bisnis.
Gambar 3.1 Benefit Subnetwork
material handling yang secara tidak langsung mempengaruhi jumlah pengiriman barang, bahwa jumlah barang tidak berkurang karena mengalami cacat atau kerusakan.
Gambar 3.4 Risks Subnetwork
3.4
Hubungan Innerdependence dan Outerdependence Hubungan innerdependence adalah hubungan yang saling mempengaruhi yang terjadi antara satu elemen dengan elemen lain yang berada dalam satu kluster, sedangkan hubungan outerdependence adalah hubungan saling mempengaruhi antara satu elemen dengan elemen lain yang berbeda kluster. Hubungan innerdependence dan outerdependence antar kriteria dan pengolompokkannya dalam BOCR merits diperoleh dari hasil brainstorming dengan pihak perusahaan yang merupakan seseorang yang berpengalaman dan berkompeten. 3.4.1 Hubungan Innerdependence Adapun hubungan yang terjadi antar elemen dalam satu kluster atau hubungan innerdependence terdapat dalam Benefit Subnet yaitu pada kluster ketepatan dan pada Opportunities Subnet, yaitu pada kluster service. 3.4.1.1 Kluster Ketepatan Kriteria packaging mempengaruhi kualitas, dimana jika packaging produk dilakukan dengan benar dan tepat maka akan menjaga produk tersebut dalam keadaan yang baik. Karena dengan packaging yang tepat akan meminimalisir terjadinya kerusakan atau terjadi cacat pada saat melakukan pengiriman barang atau material handling. Kriteria packaging juga mempengaruhi jumlah pengiriman, karena dengan packaging yang benar dan tepat maka kualitas produk akan tetap terjaga pada saat
3.4.1.2 Kluster Service Kriteria responsiveness mempengaruhi relationship and communication system, dengan tanggap memberikan respon terhadap keinginan customer ataupun terhadap komplain yang diberikan oleh customer maka hubungan baik dan komunikasi antara supplier dengan customer akan tetap berjalan dan terjaga. Responsiveness mempengaruhi prosedur komplain, dengan respons yang tinggi kepada customer maka akan memberikan kemudahan kepada customer untuk melakukan komplain. 3.4.2 Hubungan Outerdependence Hubungan outerdependence terjadi pada semua kriteria dalam masing-masing subnet BOCR, semua kriteria dalam kluster pada subnet BOCR saling mempengaruhi terhadap kluster alternatif dari supplier. 3.5
Pembuatan Kuesioner Kuesioner dibuat berdasarkan dari model BOCR dengan subnetworknya yang telah dibentuk sebelumnya. Kuesioner dibuat berdasarkan dari hubungan innerdependence ataupun outerdependence yang terjadi antar kriteria maupun dengan altrnatif dalam masing-masing subnet BOCR dengan cara melakukan pairwise comparison antar kriteria ataupun kluster. Kuesioner diisi oleh para responden yang berkepentingan dalam melakukan pembelian bahan baku ataupun dalam melakukan pemilihan supplier di ITS Press. Responden ini terdiri dari 3 orang yaitu, dua orang bagian purchasing dan seorang bagian produksi. Kuesioner dibuat untuk mengetahui seberapa besar hubungan ketergantungan tersebut berdasarkan penilaian dari responden. Dalam kuesioner, responden memberikan penilaian dengan menggunakan
Tabel 3.5 Defect Rate Supplier Kertas
variabel lingustik, yaitu equal (sama), weak (lemah), strong (kuat), very strong (sangat kuat), dan extremely (mutlak). 3.6
Data Kebutuhan Bahan Baku Bahan baku yang dijadikan dalam penelitian ini adalah kertas HVS 70 gram dan tinta cetak. Berikut merupakan data kebutuhan kertas HVS 70 gram dan tinta cetak selama 12 bulan ke depan.
Tabel 3.6 Defect Rate Supplier Tinta
4. Tabel 3.2 Kebutuhan Kertas dan Tinta
Berikut adalah data kapasitas produksi dan harga produk dari masing-masing supplier kertas HVS 70 gram dan tinta cetak. Tabel 3.3 Kapasitas Produksi dan Harga Kertas
Tabel 3.4 Kapasitas Produksi dan Harga Tinta
Pengolahan Data Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah fuzzy-ANP, dan pengalokasian order kepada tiap-tiap supplier. 4.1 Merubah Variabel Linguistik Menjadi Bilangan Fuzzy Kuesioner yang digunakan untuk melakukan pairwise comparison antar alternatif menggunakan varabel linguistik, untuk melakukan pengolahan data selanjutnya maka variabel linguitik tersebut perlu diubah menjadi bilamgan fuzzy. Bilangan fuzzy yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangular fuzzy number. Transformasi variabel linguistik mejadi bilangan fuzzy triangular terdapat pada tabel 4.1 Tabel 4.1. Transformasi Variabel Linguistik Menjadi Bilangan Fuzzy
Tiap-tiap supplier memiliki batas minimum pembelian agar dapat melakukan pengiriman barang. Tabel 3.5 Minimum Pembelian dari Supplier Kertas
Tabel 3.6 Minimum Pembelian dari Supplier Tinta
. Sedangkan untuk data defect rate dari tiap-tiap supplier kertas dan tinta
Sebagai contoh adalah kuesioner bagian pertama pada pertanyaan 1, untuk responden pertama pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Contoh Kuesioner
Terlihat jawaban strong untuk supplier Wiranata, jika ditransformasikan ke dalam bilangan fuzzy triangular maka menjadi bilangan (1/3, 1/5, 1/7). Apabila nilai strong berada berada di sebelah kiri nilai equal maka bilangan fuzzy triangular berubah menjadi (3, 5, 7). 4.2. Menghitung Rata-Rata Geometris Kuesioner Setelah menterjemahkan variabel linguistik kedalam bilangan fuzzy triangular dimana setiap nilainya dijabarkan kedalam himpunan fuzzy, maka langkah selanjutnya adalah menggabungkan masing-masing nilai batas bawah (C), nilai tengah (A), dan batas atas (B) dari ketiga kuesioner menjadi masingmasing satu nilai batas bawah (C), nilai tengah (A), dan batas atas (B) untuk tiap perbandingan berpasangan dengan menggunakan rumus rata-rata geometris. πΆ=
π
π1 π₯ π2 π₯ π3 π₯ β¦ β¦ . π₯ ππ
π΄=
π
π1 π₯ π2 π₯ π3 π₯ β¦ β¦ . π₯ ππ
π΅=
π
π1 π₯ π2 π₯ π3 π₯ β¦ β¦ . π₯ ππ
4.3 Defuzzyfikasi Pada penelitian ini defuzzyfikasi menggunakan metode center of gravity (COG). Dimana tiga nilai dari bilangan fuzzy triangular (C, A, B) yang sudah dirata-rata geometris akan dirubah menjadi satu nilai crisp untuk kemudian dimasukkan kedalam pengolahan data dengan menggunakan ANP. Adapun rumus dari defuzzyfikasi tersebut adalah sebagi berikut : πΆππΊ =
π (π₯βπ) π₯ππ₯ π (πβπ) π (π₯βπ) ππ₯ π (πβπ)
+ +
π π π π
(π₯βπ) π₯ππ₯ (πβπ) (π₯βπ) ππ₯ (πβπ)
4.4 Perhitungan Bobot Prioritas Lokal Setelah diperoleh satu nilai crisp untuk penilaian masing-masing hubungan dari
metode fuzzy, maka selanjutnya adalah menghitung bobot prioritas lokal dengan menggunakan software Super Decision 2.0.8. Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui bobot masing-masing elemen yang saling berhubungan. Setiap dilakukan bobot prioritas lokal. Nilai konsistensi harus diperhatikan. Nilai inkonsistensi tidak boleh lebih dari 0,1. Sebagai contoh pada gambar 4.1, nilai inkonsistensi dari perbandingan berpasangan antara kualitas dengan kluster alternatif adalah sebesar 0,0405 yang berarti konsisten.
Gambar 4.1 Perbandingan Berpasangan Antara Kualitas terhadap Kluster Alternatif Supplier Kertas
Selain perbandingan berpasangan antara elemen masing-masing kluster, dilakukan juga pembobotan perbandingan berpasangan antar kluster. 4.5 Pembuatan Supermatriks Supermatriks yang akan disusun adalah unweighted supermatriks untuk masingmasing BOCR subnet, weighted supermatriks yaitu untuk benefit dan opportunities subnet, dan limiting supermatriks. Unweighted supermatriks adalah bobot nilai prioritas lokal yang tidak memperhitungkan adanya perbandingan antar kluster, sedangkan weighted supermatriks memperhitungkan adanya perbandingan antar kluster. Dan yang terakhir yaitu limiting supermatriks dimana merupakan hasil iterasi perkalian weighted supermatriks dengan dirinya sendiri hingga diperoleh nilai yang sama setiap barisnya. Supermatriks yang disusun dalam pengolahan
data ini dibuat berdasarkan masing-masing BOCR subnet. 4.6 Penentuan Alternatif Ranking pada BOCR Subnet Dari nilai pembobotan yang telah diperoleh maka dilakukan perangkingan tiaptiap alternatif pada masing-masing BOCR subnet. Berikut merupakan hasil prioritas alternatif pada benefit, opportunities, cost, dan risk subnet pada gambar 4.2 dan 4.3.
Gambar 4.2 Prioritas Alternatif Supplier Tinta dalam BOCR Subnet
Dari hasil nilai prioritas diatas dalam masing-masing benefit, opportunities, cost, dan risk subnet dapat dilihat bahwa untuk supplier tinta yang paling banyak memberikan benefit dan opportunities untuk ITS Press adalah Nikki, sedangkan untuk supplier yang paling besar menyebabkan cost dan risk adalah Wujud Unggul.
Gambar 4.2 Prioritas Alternatif Supplier Kertas dalam BOCR Subnet
Dari hasil nilai prioritas diatas dalam masing-masing benefit, opportunities, cost, dan risk subnet dapat dilihat bahwa untuk supplier kertas yang paling banyak memberikan benefit dan opportunities untuk ITS Press adalah Wiranata, sedangkan untuk supplier yang paling besar menyebabkan cost adalah SPJ, dan yang paling besar terjadinya resiko adalah Wujud Unggul.
4.7 Rating BOCR dan Penentuan Prioritas Alternatif Secara Keseluruhan Dalam kasus ini, masing-masing BOCR merit memiliki nilai yang sama penting diantaranya. Sehingga masing-masing bobot BOCR adalah sebesar 0,25. Setelah diketahui prioritas alternatif dalam masing-masing BOCR subnet, maka perlu ditentukan prioritas tiap-tiap alternatif secara keseluruhan. Dan untuk mendapatkan keseluruhan nilai atau prioritas dari masing-masing supplier maka digunakan multiplicative formula, yaitu : π΅π π₯ππ πΆπ π₯π
π
1. Minimasi biaya pembelian. π
π1 =
πΆππ‘ πππ‘ π=1
π‘ = 1,2,3, β¦ , π Gambar 4.3 Prioritas Alternatif Supplier Kertas
2. Minimasi jumlah cacat. π
π1 =
πππ‘ πππ‘ π=1
π‘ = 1,2,3, β¦ , π 3. Maksimasi value of purchasing. π
π1 = Gambar 4.4 Prioritas Alternatif Supplier Tinta
Ranking alternatif dilihat pada kolom normal, dari hasil pengolahan dengan menggunakan software Super Decision secara keseluruhan diatas maka didapatkan ranking alternatif supplier, untuk supplier kertas dan tinta seperti pada tabel 4.4 dan 4.5. Tabel 4.4 Ranking Alternatif Supplier Kertas
πππ‘ πππ‘ π=1
π‘ = 1,2,3, β¦ , π Dan konstrain yang digunakan adalah, sebagai berikut : 1. Minimum order πππ‘ β₯ ππππ‘ πππ‘ π = 1,2,3, . . , π; π‘ = 1,2,3, .. , π 2. Kapasitas produksi πππ‘ β€ πππ‘ πππ‘ π = 1,2,3, . . , π; π‘ = 1,2,3, .. , π 3. Demand konstrain π
πππ‘ β₯ π·π‘ Tabel 4.5 Ranking Alternatif Supplier Tinta
4.8 Alokasi Order Untuk Supplier Seteleh dilakukan pengolahan data dan didapatkan ranking alternatif supplier untuk kertas HVS 70 gram dan tinta cetak, selanjutnya adalah melakukan alokasi order untuk tiap-tiap supplier yang tersebut. Untuk melakukan alokasi order digunakan metode Goal Programming, dengan bantuan software LINDO. Untuk melakukan alokasi order kertas dan tinta cetak ini terdapat tiga fungsi tujuan, yaitu :
π=1
π‘ = 1,2,3, β¦ , π 4. Non-negativity dan binary konstrain πππ‘ β₯ 0; π = 1,2,3, . . , π; π‘ = 1,2,3, .. , π πππ‘ = 0 or 1 integer π = 1,2,3, . . , π; π‘ = 1,2,3, .. , π Dan untuk tujuan akhirnya adalah minimasi deviasi dari masing-masing fungsi tujuan diatas. Dimana ketiga fungsi tujuan diatas dijadikan konstrain, dan masing-masing memiliki goal sebagai berikut : 1. Budget β total biaya pembelian tidak dapat melebihi dari budget (π΅π‘ ) yang disediakan oleh ITS Press.
π
πΆππ‘ πππ‘ = π΅π‘ π=1
π‘ = 1,2,3, β¦ , π 2. Aggregate quality β maksimum defect rate (Q) yang dapat diterima oleh ITS Press tiap bulannya. π
πππ‘ πππ‘ = ππ·π‘ π=1
π‘ = 1,2,3, β¦ , π 3. Maksimum value purchasing β untuk mendapatkan prioritas pembelian bahan baku pada supplier dengan score tertinggi. π π=1 πππ‘ πππ‘ = ππ‘ π‘ = 1,2,3, β¦ , π Dimana keterangan notasi-notasi diatas adalah : π·π‘ = demand produk pada periode t. πππ‘ = expected defect rate dari supplier i pada periode t Q = maksimum defect rate yang dapat diterima oleh buyer. π΅π‘ = budget yang disiapkan buyer pada periode t. πππ‘ = kapasitas produksi dari supplier i pada periode t. πΆππ‘ = harga produk dari supplier i pada periode t. πππ‘ = score supplier i yang didapat dari hasil ANP. ππ‘ = ππ=1 ππ πππ‘ = batas atas nilai total pembelian pada periode t. ππππ‘ = minimun order pada supplier i pada periode t. Dan decision variablesnya adalah : πππ‘ = banyaknya produk yang dipesan dari supplier i pada periode t. πππ‘ = 1 jika dilakukan pembelian pada supplier i dalam periode t, 0 otherwise. πππ‘ = positif deviasi dari target j pada periode t πππ‘ = negative deviasi dari target j pada periode t. Sehingga untuk fungsi tujuan minimasi deviasinya untuk masing-masing supplier kertas dan tinta adalah :
ο·
Minimasi deviasi. Minimasi πππ‘ + πππ‘ Dan dengan fungsi pembatas sebagai berikut : 1. Konstrain budget. π
πΆππ‘ πππ‘ + πππ‘ β πππ‘ = π΅π‘ π=1
π‘ = 1,2,3, β¦ , π 2. Konstrain aggregate quality. π
πππ‘ πππ‘ + πππ‘ β πππ‘ = ππ·π‘ π=1
π‘ = 1,2,3, β¦ , π 3. Konstrain value of purchasing. π
πππ‘ πππ‘ + πππ‘ β πππ‘ = ππ‘ π=1
π‘ = 1,2,3, β¦ , π 4. Demand
π
πππ‘ β₯ π·π‘ π=1
π‘ = 1,2,3, β¦ , π 5. Minimum order πππ‘ β₯ ππππ‘ πππ‘ π = 1,2,3, . . , π; π‘ = 1,2,3, .. , π 6. Kapasitas produksi πππ‘ β€ πππ‘ πππ‘ π = 1,2,3, . . , π; π‘ = 1,2,3, .. , π 7. Non-negativity dan binary konstrain πππ‘ β₯ 0; π = 1,2,3, . . , π; π‘ = 1,2,3, .. , π πππ‘ = 0 or 1 integer π = 1,2,3, . . , π; π‘ = 1,2,3, . . π Dari hasil running didapatkan nilai deviasi seperti pada tabel 4.6 dan alokasi order kertas kepada tiap-tiap supplier pada tabel 4.7 Tabel 4.6. Nilai Deviasi untuk Alokasi Order Kertas j/t n1t p1t n2t p2t n3t p3t
1 0 0 0.0757 0 154.17 0
2 0 0 0 0.379 154.17 0
3 0 724700 0.178 0 188.68 0
4 0 0 0 0.2825 154.17 0
5 0 0 0 0.0973 154.17 0
6 0 0 0 0.0668 154.17 0
Tabel 4.7 Alokasi Order Kertas Dengan Minimasi Deviasi
Supplier Wujud Unggul Wiranata SPJ Erlangga
Des '09 0 250 152 0
Jan '10 0 250 152 0
Periode Feb '10 Mar '10 178 0 250 250 0 152 0 0
Apr '10 0 250 152 0
Mei '10 0 250 152 0
Sedangkan untuk perhitungan minimasi deviasi alokasi order tinta cetak didapatkan deviasi minimal sebagai berikut : Tabel 4.8. Nilai Deviasi untuk Alokasi Order Tinta j/t n1t p1t n2t p2t n3t p3t
1 0 0 0 0.1217 77.66 0
2 0 0 0 0.1964 77.66 0
3 0 1533600 0.2588 0 75 0
4 0 0 0 0.3211 77.66 0
5 0 0 0 0.0534 77.66 0
6 0 86900 0.0427 0 77.51 0
Tabel 4.9 Alokasi Order Tinta Dengan Minimasi Deviasi Supplier Wujud Unggul Nikki
Des '09 59 250
Jan '10 59 250
Bulan Feb '10 Mar '10 Apr '10 84 59 59 250 250 250
Mei '10 61 250
4.9 Analisa Sensitivitas Perubahan Tingkat Demand Berikut merupakan hasil nilai deviasi dan alokasi order jika terjadi peningkatan demand kertas sebanyak 5% dan 10. Peningkatan tingkat demand baik kertas ataupun tinta, tidak terlalu berpengaruh terhadap pangalokasian pembelian kepada supplier, tetapi memberikan perbedaan terhadap nilai deviasi yang dihasilkan. Untuk peningkatan demand, akan menambah nilai deviasi positif pada tujuan minimasi budget, tetapi mengurangi nilai deviasi positif untuk tujuan minimasi defect rate. 4.10 Analisa Sensitivitas Perubahan Harga Produk Analisa sensitivitas juga dilakukan dengan menaikkan harga barang bahan baku kertas atau tinta cetak sebanyak 5%, dan 10%. Dari hasil analisa sensitivitas diketahui bahwa pengalokasian pembelian kepada supplier yang dipilih tidak mengalami perubahan. Yang terlihat adalah terjadinya perbedaan nilai deviasi pada tujuan minimasi budget yang dihasilkan. Hal tersebut juga terjadi pada perubahan harga tinta cetak.
Berarti dapat dikatakan bahwa dengan terjadinya peningkatan harga bahan baku, maka keputusan dalam memilih supplier untuk mengalokasikan order tidak mengalami perubahan. Tetapi dengan berubahnya tingkat demand bahan baku, akan terjadi sedikit perubahan dalam pengalokasian ordernya. 5.
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan perhitungan dan analisa dari penelitian ini adalah : 1. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam melakukan pemilihan supplier dalam subnet benefit, opportunities, cost, dan risk (BOCR) adalah : Benefit Subnetwork : kualitas, jumlah pengiriman, waktu pengiriman, packaging, pembayaran, frekuensi pengiriman, kapasitas produksi. Opportunity subnetwork : garansi dan layanan pengaduan, prosedur komplain, responsiveness, relationship and communication system. Cost subnetwork : harga barang. Risk subnetwork : struktur organisasi, kondisi finansial, history perusahaan. 2. Dari hasil perhitungan yang diperoleh didapatkan ranking supplier, yaitu Wiranata sebagai supplier kertas terbaik, diikuti SPJ, Erlangga, lalu Wujud Unggul. Sedangkan untuk supplier tinta cetak adalah Nikki sebagai supplier terbaik, diikuti Wujud Unggul. 3. Untuk pengalokasian order kepada masing-masing supplier dengan tujuan minimasi adalah : - Alokasi pembelian kertas ο· Desember 2009 : Wiranata, SPJ. ο· Januari 2010 : Wiranata, SPJ ο· Februari 2010 : Wujud Unggul, Wiranata. ο· Maret 2010 : Wiranata, SPJ. ο· April 2010 : Wiranata, SPJ. ο· Mei 2010 : Wiranata, SPJ. - Alokasi pembelian tinta cetak ο· Desember 2009 : Wujud Unggul, Nikki
ο· Januari 2010 : : Nikki, Wujud Unggul. ο· Februari 2010 : : Wujud Unggul, Nikki ο· Maret 2010 : : Nikki, Wujud Unggul. ο· April 2010 : : Wujud Unggul, Nikki. ο· Mei 2010 : Wujud Unggul, Nikki 6. DAFTAR PUSTAKA Aziz, Iwan J., (2003). Analytic Network Process With Feedback Influence : A New Approach to Impact Study. Paper Prepared for a seminar organized by Departement of Urban and Regional Planning, University of Illinois at UrbanaChampaign, in conjunction with the Investiture Ceremony for Professor John Kim, November 18π‘β , 2003. Erlan, Eric A., (2006). Penerapan Metode fuzzy-ANP dalam Pemilihan Alternatif Proyek Pusat Pembangkit Tenaga Listrik Sistem Jawa-Bali. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. J. Ross, Timothy. (2004). Fuzzy Logic with Engineering Application, Second Edition. John Wiley & Sons Ltd., England. Hastiningsih, Tetty Dwi. (2009). Optimasi Lokasi Distribusi dengan Pendekatan Analytical Hierarchy Process dan Goal Programming (Studi Kasus : PT. Petrokimia Gresik). Tugas Akhir. Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Maharani, Shinta. (2007). Penerapan Metode Fuzzy Analytical Network Process dalam Proses Pemilihan Rekanan Penyedia Peralatan Proses pada PT.X. Tugas Akhir. Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Mangkusubroto, Ir. Kuntjoro, dan Trisnadi, Ir. Listiarini. (1986). Analisa Keputusan dalam Manajemen Usaha dan Proyek. Ganeca Exact, Bandung.
Negoro, Yanuar Pandu (2008). Pemilihan Supplier dan Alokasi Pemesanan dengan Metode Fuzzy Analytical Network Process dan Goal Programming (Studi Kasus : PT. Petrokimia Gresik). Tugas Akhir. Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Saaty, Thomas L., (2001). Decision Making with Dependence and Feedback : The Analytic Network Process, Second Edition. RWS Publications, Pittsburgh, USA. Setiyoko, A.S., (2005). Integrasi Metode fuzzyAnalytical Hierarchy Process (FAHP) dan Metode Weighted fuzzy-Goal Programming (WFGP) untuk Aplikasi Pemilihan Pemasok Internasional di PT. Petrokimia Gresik. Thesis. Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Sufa, Mila Faila. (2001). Evaluasi Kinerja Proses pada Gudang Barang Jadi dengan Metode Fuzzy (Studi Kasus : PT. Tjiwi Kimia). Tugas Akhir. Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Weber, Charles A., Current, John R., and Benton, W. C., (1991). Vendor Selection Criteria and Methods. European Journal of Operational Research, 50 (1991) 2- 18, North Holland. Zaim, S., Sevkli, M., dan Tarim, M., (2006). Fuzzy Analytical Hierarchy Based Approach for Supplier Selection. www.fatih.edu.ir.