PEMANTAUAN RESISTENSI Plutella xylostella TERHADAP INSEKTISIDA YANG UMUM DIGUNAKAN OLEH PETANI KUBIS DI DATARAN TINGGI SULAWESI SELATAN SEBAGAI DASAR PEMILIHAN INSEKTISIDA YANG TEPAT Pelaksana : Laksminiwati Prabaningrum1, Tinny S. Uhan1, Uvan Nurwahidah2, Agus Hendra1, dan Karmin2 1
2
Balai Penelitian Tanaman Sayuran Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Provinsi Sulawesi Selatan
PENDAHULUAN • • •
Plutella xylostella merupakan hama utama tanaman kubis di dataran tinggi di Indonesia Pengendalian : menggunakan insektisida secara intensif hama resisten Plutella telah resisten terhadap 46 formulasi insektisida golongan organofosfat, karbamat, piretroid dan organoklorin
•
Salah satu cara untuk menghindari terjadinya resistensi : pemantauan nilai toksisitas (LC50) insektisida
•
Menurut Witeringham (1969) dan Soejitno et al. (1993) : apabila LC50 insektisida yang diuji bernilai 4 kali dari LC50 insektisida pembanding, maka disimpulkan bahwa serangga tersebut telah resisten terhadap insektisida yang diuji
•
Pemantauan terjadinya resistensi hama terhadap insektisida dapat digunakan sebagai dasar penyusunan strategi pengelolaan resistensi hama (Perez dan Shelton 1997)
TUJUAN •
Menetapkan status resistensi P.xylostella terhadap insektisida yang umum digunakan oleh petani kubis di dataran tinggi Sulawesi Selatan
BAHAN DAN METODE Waktu dan tempat penelitian • Februari sampai dengan Oktober 2012 : - Survai - Pengujian toksisitas Survai penetapan jenis insektisida yang akan diuji • Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan • Dari tiap kabupaten ditetapkan dua kecamatan dan dari tiap kecamatan ditetapkan 10 orang petani kubis sebagai responden • Menggunakan kuesioner untuk mendapatkan data jenis insektisida, konsentrasi formulasi, volume semprot, interval penyemprotan, waktu penyemprotan, dan cara penyemprotan
Penetapan jenis insektisida yang akan diuji • Jika pada satu lokasi survai jumlah insektisida yang digunakan oleh petani > 10 jenis, maka jenis insektisida yang akan diuji maksimum adalah sebanyak 10 jenis • Penetapan jenis insektisida yang akan diuji ditetapkan berdasarkan frekuensi terbanyak yang digunakan oleh petani
Uji toksisitas insektisida terhadap larva P.xylostella •
Larva P. xylostella asal Kabupaten Enrekang diuji di Posko Agens Hayati BPTPH Sulsel di Kabupaten Enrekang • Larva P. xylostella asal Kabupaten Gowa diuji di Laboratorium BPTPH Sulawesi Selatan di Maros • Metode pengujian menurut Protokol No. 7 (IRAC) : - Serangga uji diambil langsung dari lapangan - Larva yang diuji adalah instar ke-2 atau ke-3 - Jumlah serangga uji tiap insektisida yang diuji adalah sebanyak 40 ekor - Jumlah konsentrasi formulasi setiap insektisida yang diuji adalah 5 macam yang dibuat secara serial dan satu kontrol - Cara pengujian dengan menggunakan metode pencelupan (dipping) daun kubis (Hamilton dan Attia 1977)
Pengamatan dan pengambilan kesimpulan •
•
•
Pengamatan mortalitas larva dilakukan pada 24, 48, 72, dan 96 jam setelah perlakuan. Jika mortalitas larva pada kontrol >20%, maka pengujian akan diulang Data yang dianalisis ialah data mortalitas larva pada 96 jam setelah perlakuan. Analisis data menggunakan program C-Probit, StatRIV 2.0 atau SPSS Release 13 Pengambilan kesimpulan resistensi P.xylostella terhadap insektisida yang diuji : - Jika LC50 insektisida yang diuji bernilai 4 kali nilai LC50 insektisida pembanding maka larva yang diuji telah resisten (Witeringham 1969; Soejitno et al. 1993) Nilai LC50 insektisida pembanding adalah nilai LC50 terendah dari insektisida yang diuji
HASIL SEMENTARA •
Survai penggunaan insektisida untuk mengendalikan hama P. xylostella
Survai di Kab. Enrekang
Survai di Kab. Gowa
Hasil survai penggunaan insektisida untuk mengendalikan P. xylostella Tabel 1.
Insektisida yang umum digunakan oleh petani kubis untuk mengendalikan hama ulat daun kubis P. xylostella di Sulawesi Selatan. 2012 Jenis insektisida
Persentase petani yang menggunakan insektisida menurut lokasi Kabupaten Enrekang
Nama dagang
Bahan aktif
Kabupaten Gowa
Kecamatan Anggeraja
Kecamatan Baroko
Kecamatan Tombolo Pao
Kecamatan Tinggi Moncong
Liebas 50 EC
Beta siflutrin
0
0
40
70
Polydor 25 EC
Lamda sihalotrin
0
0
60
30
Ampligo 150 ZC
Lamda sihalotrin + Klorantraniliprol
0
40
0
0
Klensect 200 EC
Permetrin
30
20
0
0
Prevathon 50 SC
Klorantraniliprol
50
50
0
0
Tracer 120 SC
Spinosad
0
20
0
0
Turex WP
Bacillus thuringiensis var. Aizawai
30
10
0
0
Virtako 300 SC
Tiametoksam + Klorantraniliprol
20
10
0
0
Tabel 2.
Konsentrasi formulasi insektisida yang umum digunakan oleh petani kubis untuk mengendalikan hama ulat daun kubis P. xylostella di Kabupaten Enrekang. 2012 Jumlah petani yang menggunakan konsentrasi formulasi insektisida menurut lokasi (%)
Jenis insektisida
Konsentrasi anjuran (ml-g/liter)
Kecamatan Anggeraja
Kecamatan Baroko
Di bawah anjuran
Sesuai anjuran
Di atas anjuran
Di bawah anjuran
Sesuai anjuran
Di atas anjuran
Beta siflutrin
1,50
-
-
-
-
-
-
Lamda sihalotrin
1,00
-
-
-
-
-
-
Lamda sihalotrin + Klorantraniliprol
0,20
-
-
-
0
0
100
Permetrin
1,00
0
0
100
0
100
0
Klorantraniliprol
1,00
0
0
100
0
100
0
Spinosad
0,20
-
-
0
0
0
100
Bacillus thuringiensis var. Aizawai
1,00
0
0
100
0
100
0
Tiametoksam + Klorantraniliprol
0,40
0
0
100
0
0
100
Tabel 3.
Konsentrasi formulasi insektisida yang umum digunakan oleh petani kubis untuk mengendalikan hama ulat daun kubis P. xylostella di Kabupaten Gowa. 2012
Jenis insektisida
Konsentrasi anjuran (mlg/liter)
Jumlah petani yang menggunakan konsentrasi formulasi insektisida menurut lokasi (%) Kecamatan Tombolo Pao
Kecamatan Tinggi Moncong
Di bawah anjuran
Sesuai anjuran
Di atas anjuran
Di bawah anjuran
Sesuai anjuran
Di atas anjuran
Beta siflutrin
1,50
100
0
0
100
0
0
Lamda sihalotrin
1,00
0
0
100
0
0
100
Lamda sihalotrin + Klorantraniliprol
0,20
-
-
-
-
-
-
Permetrin
1,00
-
-
-
-
-
-
Klorantraniliprol
1,00
-
-
-
-
-
-
Spinosad
0,20
-
-
-
-
-
-
Bacillus thuringiensis var. Aizawai
1,00
-
-
-
-
-
-
Tiametoksam + Klorantraniliprol
0,40
-
-
-
-
-
-
Tabel 4.
Volume semprot yang digunakan oleh petani kubis untuk mengendalikan hama ulat daun kubis P. xylostella. Sulawesi Selatan, 2012
Lokasi
Jumlah petani menurut volume semprot (%) < 500 l/ha
>500-750 l/ha
> 750-1.000 l/ha
Kec. Anggeraja
30
70
0
Kec. Baroko
10
90
0
Kec. Tombolo Pao
30
20
50
Kec. Tinggi Moncong
30
20
50
Kabupaten Enrekang :
Kabupaten Gowa
Tabel 5.
Interval penyemprotan insektisida yang umum dilakukan petani untuk mengendalikan hama ulat daun kubis, P.xylostella. Sulawesi Selatan, 2012
Lokasi
Jumlah petani menurut interval penyemprotan (%) 3 hari
4 hari
5 hari
6 hari
7 hari
> 7 hari
50
20
-
-
30
-
-
-
-
-
-
100
Kec. Tombolo Pao
70
30
-
-
-
-
Kec. Tinggi Moncong
70
30
-
-
-
-
Kabupaten Enrekang : Kec. Anggeraja Kec. Baroko Kabupaten Gowa
Tabel 6.
Waktu penyemprotan insektisida yang umum dilakukan petani untuk mengendalikan hama ulat daun kubis, P.xylostella. Sulawesi Selatan, 2012
Lokasi
Jumlah petani menurut waktu penyemprotan (%) Pagi
Siang
Sore
Kec. Anggeraja
100
-
-
Kec. Baroko
100
-
-
Kec. Tombolo Pao
100
-
-
Kec. Tinggi Moncong
100
-
-
Kabupaten Enrekang :
Kabupaten Gowa
Tabel 7.
Cara penyemprotan insektisida yang umum dilakukan petani untuk mengendalikan hama ulat daun kubis, P.xylostella. Sulawesi Selatan, 2012 Jumlah petani menurut cara penyemprotan di lokasi (%) Kabupaten Enrekang
Kabupaten Gowa
Cara penyemprotan Kecamatan Anggeraja
Kecamatan Baroko
Kecamatan Tombolo Pao
Kecamatan Tinggi Moncong
-
-
-
-
Insektisida + Insektisida + Fungisida + Pupuk daun
60
20
-
-
Insektisida + Fungisida + Pupuk daun
40
80
100
100
Insektisida tunggal
Hasil pengujian toksisitas insektisida terhadap larva P. xylostella
Mengumpulkan larva P.xylostella di Kecamatan Anggeraja
Mengumpulkan larva P.xylostella di Kecamatan Baroko
Pencelupan daun kubis dalam larutan insektisida dengan konsentrasi formulasi yang diuji
Inokulasi larva P. xylostella pada daun kubis yang telah dicelupkan dalam larutan insektisida yang diuji
Tabel 8.
Nilai LC50 insektisida yang umum dilakukan petani untuk mengendalikan hama ulat daun kubis, P.xylostella dan nisbah resistensinya di Kabupaten Enrekang. 2012
Asal serangga Kecamatan Anggeraja
Insektisida Beta siflutrin
LC50 (ppm)
Nisbah resistensi
Status resistensi
1.033,60
63,57
Resisten
924,51
56,86
Resisten
79,53
4,89
Resisten
Permetrin
482,48
29,67
Resisten
Klorantraniliprol
306,62
18,85
Resisten
16,26
1,00
Bacillus thuringiensis var. Aizawai
164,60
10,12
Resisten
Tiametoksam + Klorantraniliprol
151,93
9,34
Resisten
Lamda sihalotrin Lamda sihalotrin + Klorantraniliprol
Spinosad
Belum Resisten
Tabel 8.
Nilai LC50 insektisida yang umum dilakukan petani untuk mengendalikan hama ulat daun kubis, P.xylostella dan nisbah resistensinya di Kabupaten Enrekang. 2012 (Lanjutan)
Asal serangga Kecamatan Baroko
Insektisida
LC50 (ppm)
Nisbah resistensi
Status resistensi
Beta siflutrin
1.113,08
22,48
Resisten
Lamda sihalotrin
1.462,68
29,55
Resisten
Lamda sihalotrin + Klorantraniliprol
164,67
3,33
Permetrin
535,68
10,82
Resisten
Klorantraniliprol
680,61
13,75
Resisten
49,50
1,00
Belum Resisten
Bacillus thuringiensis var. Aizawai
272,69
5,51
Resisten
Tiametoksam + Klorantraniliprol
126,10
2,55
Belum Resisten
Spinosad
Belum Resisten
KESIMPULAN SEMENTARA •
• •
•
Petani kubis di Kabupaten Enrekang menggunakan 6 jenis insektisida untuk mengendalikan ulat daun kubis, sedangkan petani di Kabupaten Gowa menggunakan 2 jenis insektisida Sebanyak 70% petani kubis di Kabupaten Enrekang dan 50% petani di Kabupaten Gowa menggunakan insektisida di atas anjuran Sebanyak 50% petani kubis di Kabupaten Gowa menggunakan volume semprot di atas kemampuan tanaman menerima larutan pestisida, sedangkan petani di Kabupaten Enrekang menggunakan volume semprot sesuai dengan kemampuan tanaman menerima larutan pestisida Pada umumnya penyemprotan insektisida dilakukan dengan interval 3-4 hari, tetapi semua petani di Kecamatan Baroko, Kabupaten Enrekang melakukan penyemprotan dengan interval lebih dari 7 hari
• • •
Semua petani melakukan aplikasi insektisida pada pagi hari Semua petani melakukan pencampuran insektisida dengan fungisida dan pupuk daun Berdasarkan nilai LC50, diketahui bahwa larva P.xylostella asal Kecamatan Anggeraja telah resisten terhadap semua insektisida yang diuji kecuali terhadap insektisida Spinosad. Larva P.xylostella asal Kecamatan Baroko telah resisten terhadap semua insektisida yang diuji kecuali terhadap Spinosad, Lambda Sihalotrin + Klorantraniliprol, dan Tiametoksam + Klorantraniliprol
KENDALA •
Kegiatan pengujian toksisitas insektisida terhadap larva P. xylostella asal Kecamatan Tombolo Pao dan Tinggi Moncong, Kabupaten Gowa ditunda karena menunggu pencairan dana tahap kedua.
Terima kasih