“Bagaimana pendapat kalian tentang layout atau tata letak KRONIK saat ini?” Berikut kata mereka : Yoshua Gaharu, Manajemen 2009 “Overall bagus. Tapi akan lebih bagus dan lebih menarik jika kertasnya berkualitas.” Kevin Tejo, TP 2010 “Sudah baik. Akan lebih baik dan lebih menarik jika di halaman depan ada beberapa headline news dan fotofoto sehingga mahasiswa lebih mengerti ada apa saja isi kronik pada edisi tersebut. Ini akan membuat pembaca lebih tertarik membaca isinya.”
Gregorius S.S, Arsitektur 2010 “Jujur, masih jelek. Komposisi tulisan dan gambar masih kurang pas sehingga kurang menarik. Contohnya, foto terlalu kecil padahal sebenarnya foto saja sudah bisa ‘berbicara’.”
Unika SOEGIJAPRANATA
Pada edisi berikutnya tema yang akan diangkat adalah: “Bagaiman pendapat kalian mengenai perpustakaan pusat (Thomas Aquinas) ?” Tertarik menjadi responden kami? Datang saja langsung ke Redaksi KRONIK di Gd. Mikael lantai 1 atau (telp/sms) Mbep (087831970007). SMS paling lambat setiap hari Kamis setiap minggunya dan tidak melayani surat kaleng (tanpa nama).
Silviana Mulyo, TP 2010 “Layoutnya sebenarnya sudah bagus. Hanya saja akan lebih menarik jika gambar diperbanyak dan dicetak berwarna.”
selamat
ulangtauuun..
info
OPEN REKRUITMENT KRONIK Kronik Unika Soegijapranata membuka kesempatan bagi seluruh mahasiswa Unika Soegijapranata untuk tergabung dalam Kru Kronik sebagai redaktur artistik atau layouter. Syarat dan ketentuannya adalah sebagai berikut :
A. Purmawanti
7 Desember
LJMP
Albertus Sumardjono
9 Desember
Arsitektur
Nety Kristiono
9 Desember
Ekonomi
Adi Nugroho, S.Ds
1 Desember
Arsitektur
1. Masih tercatat sebagai mahasiswa aktif Unika Soegijapranata Semarang.
D. Linggarjati Novi, S.Psi, M.Si
11 Desember
Psikologi
2. Terbuka bagi seluruh angkatan dan fakultas.
Bayu Prestianto, SE., MM
12 Desember
Manajemen
Chrisensia Eko Arisanti
13 Desember
Perpustakaan
Agnes Advensia Chrismastuti, SE, M.Si
15 Desember
Akuntansi
4. Menguasai Corel Draw dan Photoshop
Dr. Kristiana Haryanti
15 Desember
Psikologi
5. Mau belajar dan dapat membagi waktu dengan baik.
H. Hermawan Pancasiwi
16 Desember
Hukum
D.P Budi Susetyo, Drs, M.Si
16 Desember
Hukum
Mateus Sutikno
18 Desember
Rektorat
MM. Sugiarti
19 Desember
Perpustakaan
Drs. Thomas Budi Santoso, Msi, ED.D
19 Desember
Manajemen
3. Mengirimkan CV dengan menyertakan foto berwarna terbaru 4X6 (1 lembar) dan fotocopy KTM.
CV dapat dikirimkan ke Redaksi KRONIK di Humas Unika Soegijapranata Gd. Mikael lantai 2. Bila ada pertanyaan dapat menghubungi reporter kami atau Teo (085712461183). Dapat juga melalui official twitter Kronik @kronik_unika atau dikirimkan melalui alamat email
[email protected] dengan subjek OPREK KRONIK. Tidak perlu khawatir bagi kalian yang merasa belum bisa karena disini kita sama-sama belajar asal ada keinginan dan kemauan.
SIDANG REDAKSI wakil rektor 4 unika, humas unika REDAKTUR PELAKSANA humas unika REPORTER mbep, anggun, ria, teo, joan, moli, wisnu LAYOUT teo KANTOR REDAKSI Humas Unika Gedung Mikael Lt. 2 Telp. 024 - 8441 555 ext. 1434 email :
[email protected].
16
16 DESEMBER 2013
KRONIK EDISI 55/TH.XI
Para pemenang kompetisi dalam International Student Conference Fakultas Teknologi Pertanian.
Kamis, 28 November 2013 dapat dikatakan merupakan hari yang paling ditunggu oleh segenap mahasiswa dan Dosen Fakultas Teknologi Pertanian. Pasalnya pada hari tersebut diadakan 2nd International Student Conference atau yang dikenal juga sebagai ISC.
Ruang Theater Gedung Thomas Aquinas yang menjadi tempat acara seakan menjadi saksi akan sepak terjang acara yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas seperti Universitas Diponegoro (Undip)– Semarang, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW)–Yogyakarta, Surya University–Tangerang, Universitas Widya Mandala (UWM)–Surabaya, hingga yang terjauh yaitu Corvinus University of Budapest–Hungaria dan University of Patras–Greece, dan tentunya dari Unika Soegijapranata sendiri.
KRONIK EDISI 55/TH.XI
15 DESEMBER 2013
01
"Global Insight for the Future In Food Processing", itulah yang menjadi tema untuk pergelaran ISC tahun ini. Pemilihan tema merupakan gambaran dari keadaan pangan belakangan ini. Menurut Fransiska Nugrahani yang menjabat sebagai ketua acara, tujuan pemilihan tema tersebut adalah untuk memberi gambaran bahwa dengan semakin berkembangnya teknologi maka secara tidak langsung akan memberi dampak pada perkembangan pangan pada umumnya. Pembuatan pangan harus tercermin dalam perkembangan teknologi dimana teknologi menjadi alat untuk membantu pembuatan pangan. Untuk acara ISC sendiri, dihadirkan sejumlah pembicara yang tak hanya dari dalam Unika, namun tak tanggung-tanggung dari negeri tetangga, Singapur. Pembicara pertama yaitu Prof. Weibiao Zhou dari National University Of Singapore, kedua Ivanna Hidayat,STP dari Cargill Specialty Asia dan terakhir Inneke Hantoro, STP., MSc., salah satu dosen FTP sendiri. Ketiga pembicara tersebut berbagi pengetahuan dengan seluruh peserta mengenai tantangan yang dihadapi dalam proses produksi pangan masa depan, bagaimana pengembangan produk yang sedang menjadi tren saat ini, serta bagaimana keamanan pangan harus menjadi fokus untuk proses produksi pangan masa depan. Acara ini sendiri dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama yaitu seminar yang kemudian dilanjutkan ke bagian kedua yaitu presentasi paper yang diperlombakan di 5 kelas yang dibagi berdasarkan jenis penelitiannya. Adapun 5 kelas tersebut adalah: (1) Food Processing and Engineering ; (2) Food Microbiology and Biotechnology ; (3) Food Quality and Safety; (4) Food Product Development ; (5) Food Business and Marketing. Selain perlombaan untuk mencari best presenter di tiap kelas tersebut, terdapat juga perlombaan best paper dan best poster.
Berikut daftar pemenang best presenter, best paper, dan best poster : ·Best Presenter : ·
Food Processing & Engineering : Vincent Kevin Tejo (Unika Soegijapranata)
·
Food Microbiology & Biotechnology : S e p t i n i ka Ku r n i a A r u m ( U n i v e rs i t a s Diponegoro)
·
Food Quality & Safety : Stefan Jonathan Susanto (Unika Soegijapranata)
·
Food Product Development : Eva Kepka (Corvinus University of Budapest)
·
Food Business & Marketing Erwin Chua (Surya University)
·Best Poster : ·
Wenny Setyawan, Rudyanto Kurniawan, Sumardi, Laksmi Hartayanie (Unika Soegijapranata)
·
Silviana Mulyo, Johan Wiharta, Laksmi Hartayanie, Lindayani (Unika Soegijapranata)
·Best Paper : ·
16 DESEMBER 2013
Jessica Andrea, Ivan Widjaja, Victoria Kristina, Novita Ika Putri (Unika Soegijapranata)
Proficiat kepada seluruh pemenang! (Wisnu & Mbep)
Menurut dara yang juga mahasiswa FTP angkatan 2010 ini, acara ISC merupakan acara yang besar sehingga butuh persiapan yang tak sebentar. Terhitung dari bulan Juni diadakan proses persiapan. Mulai dari proses perekrutan hingga saat panitia mulai bekerja dalam kepanitiaan ISC 2013. Hambatan yang terjadi juga tak hanya sedikit. Mulai dari persiapan tempat hingga sampai pada proses publikasi kepada pihak luar. Namun hal tersebut bukan menjadi masalah yang membuat panitia gentar, terbukti dengan suksesnya acara tersebut berlangsung dari awal hingga akhir. "This conference is done perfectly and thank you to everyone," tutur Dr. Victoria Christina Ananingsih, ST., MSc., selaku dekan FTP saat closing remark. Meskipun banyak halangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan acara namun semuanya itu tertutup dengan kerja keras dari panitia.
02
:
KRONIK EDISI 55/TH.XI
MENJADI UNIK DENGAN BUDAYA INDONESIA Kebudayaan merupakan sesuatu yang tak terpisahkan dari kekhasan suatu hal. Ketika kita mengaitkan antara hal tersebut pasti yang timbul dalam benak seseorang adalah kebudaayannya. Kebudayaan yang terkandung dalam hal tersebut menjadi suatu bagian yang utuh dalam lingkup lingkungan sekitarnya. Maka tak ayal lagi karakter sering timbul dari kebudayaannya. Tapi banyak pula yang mulai meninggalkan budaya lantaran adanya budaya asing yang mulai menggerogoti aspek kehidupan bersosial. . Jumat, 15 November 2013 bertempat di Lapangan Basket Unika Soegijapranata diadakan acara kebudayaan dengan tema Culture Day. Acara ini berbeda dari acara culture day tahun lalu karena menurut Fanny'11 selaku panitia acara pada tahun lalu acara ini menggandeng BEMU tapi pada tahun ini acara ini murni diselenggarakan oleh PE (Peer Educator) sendiri. “Tahun lalu acara ini barengan dengan BEMU tapi sekarang Enggak” demikianlah yang dapat dikutip dari dara yang juga aktif di PE ini. Dalam acara ini ditampilkan beragam kebudayaan dari seluruh Indonesia mulai dari Barat hingga Timur. Sebut saja dari Tari Batak, Tari Jawa hingga Tari NTT semuanya ditampilkan. Pesertanya pun tak hanya para mahasiswa Unika Soegijapranata dari dalam negeri saja tetapi juga Mahasiswa dari Luar Negeri yang kuliah di Unika Soegijapranata.”Kita sengaja mengundang para mahasiswa Luar Negeri di Unika dan acaranya di Lapangan basket bertujuan agar kita bisa menunjukkan betapa melimpahnya budaya di Indonesia pada kalangan muda harapan bangsa”. Selain itu juga ditampilkan permainan music karawitan dari Psikologi, Nikki Musikku dari Sastra dan juga yang tak kalah menarik adalah lomba membuat gado-gado. Menurut Fanny'11, acara yang dimulai PKl.10.00 ini, memiliki beberapa hambatan yang menyertainya seperti membuat stand-stand makanan yang harus bayar lebih dahulu. Ini hambatan yang terjadi di lapangan namun akhirnya dilakukan cara yaitu dengan mendatangkan pedagang dari sekitaran Unika Soegijapranata saja. Ketika ditanya tentang harapan tentang acara ini, dara yang juga aktif sebagai mahasiswa TP (Teknologi Pangan) ini menjawab dengan santai “Harapannya sich agar acara ini dapat diselenggarakan setiap tahunnya dan bila perlu bukan hanya tiap tahun tapi juga sesering mungkin”. Kebudayaan sendiri merupakan ciri khas sendiri dari tiap negara dan sebagai generasi muda harus menjadi bagian dari budaya itu sendiri. (Wisnu)
infoSSCC PT .GARUDA BERJANGKA Membutuhkan : Assistant Finance Aplikasi dapat dikirimkan ke PT GARUDA BERJANGKA Jl. Telaga Bodas Raya Kav. 20/ No. 60 Semarang Info dan kualifikasi jabatan selengkapnya dapat dilihat di papan pengumuman SSCC PT. KORMAN KENCANA EXPRESSINDO Membutuhkan : Junior Customer Service, Junior Sales Executive, Documentation Staff Aplikasi dapat dikirimkan ke
[email protected] atau
[email protected] Info dan kualifikasi jabatan selengkapnya dapat dilihat di papan pengumuman SSCC ADIRA FINANCE Membutuhkan Sales Improvement Trainee ( SIT ), Tele Mobile ( TM ), Collector ( COLL) Aplikasi dapat dikirimkan ke HRD DIVISON PT. Adira Quantu Multifinance ( Adira Kredit ) Ruko Sunindo Plaza Kav 10-11 Jl. Piere Tendean No. 176 Semarang atau email :
[email protected] Info dan kualifikasi jabatan selengkapnya dapat dilihat di papan pengumuman SSCC PT. SME SOLUTION Membutuhkan ERP APPLICATION CONSULTANT Aplikasi dapat dikirim ke PT SME Solution Jl. MT Haryono No. 427-429 Ruko Mataram Plaza Blok C/6 Semarang 50136 atau
[email protected] Info dan kualifikasi jabatan selengkapnya dapat dilihat di papan pengumuman SSCC PT. GRAHA FARMA Membutuhkan Staff HRD, Staff Accounting, Staff Purchasing Aplikasi dapat dikirim ke HRD PT. GRAHA FARMA Jl. Dr. Rajiman 296 Solo atau email
[email protected] Info dan kualifikasi jabatan selengkapnya dapat dilihat di papan pengumuman SSCC
KRONIK EDISI 55/TH.XI
16 DESEMBER 2013
15
WISUDAWAN TERBAIK MAGISTER MANAJEMEN DAN TEKNIK SIPIL
Sedangkan dari Fakultas Teknik Sipil, predikat MENOLONG SEMAKIN BANYAK ORANG (Rm. Servasius Samuel, Pr)
Wisudawan terbaik untuk Magister Manajemen Unika Soegijapranataadalah Merry Yuliana Suharto. Judul thesis yang ia buat ialah “Pengaruh Ekspektaksi Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Pelanggan Serta Implikasi Strategis pada Toko Mas “Moro Trisno” Purwodadi.
Magister profesi psikolog mempunyai dua wisudawan terbaik. Salah satunya adalah seorang imam. Rm. Servasius Samuel namanya. Ia adalah imam praja untuk Keuskupan Pangkalpinang. Ia ditugaskan untuk belajar ilmu psikologi di Universitas Katolik Soegijapranata.
Perempuan kelahiran Purwodadi ini meraih predikat wisudawan terbaik dengan IPK 3,87.
LIFT FTP, LANGKAH PERTAMA TUK JADI PEMIMPIN FTP punya cerita lain dari pergelaran LKTD tahun ini. Pasalnya, tahun ini LKTD dikemas dalam beragam hal menarik yang terkandung di dalamnya. Untuk tahun ini, nama LKTD yang biasanya dikenal dalam kalangan mahasiswa sebagai Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD) tapi untuk tahun ini berbeda. LIFT (Leadership In Food Technology) merupakan nama baru yang diperrkenalkan untuk menggantikan nama dari LKTD yang biasa dikenal. Love, Integrity, Fight and Excellent, menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam menjadi seorang pemimpin. menjadi pemimpin yang handal yang punya visi yang jelas harus ada dalam tiap mimpi seorang pemimpin. “Stand with L.I.F.E, Be a True Leader”, demikianlah tema dari acara LIFT FTP 2013. Acara ini dilaksanakan dari tanggal 22 hingga 24 November 2013. Acara ini dilaksanakan di Bandungan. Selama 3 hari mental dari para peserta yang bukan hanya angkatan 2013 tapi juga 2012 ditempa. Beragam cara dilakukan oleh panitia agar diperoleh seorang pemimpin yang nantinya punya Visi yang jelas. “Stand With L.I.F.E”. kata LIFE sendiri memiliki makna yaitu menjadi pribadi yang Love, Integrity, Fight dan Excellent. Mencintai diri sendiri kemudian orang lain, perbuatan harus sesuai dengan perkataan, tidak mudah putus asa dan kemudian akhirnya menjadi pribadi yang Excellent, demikianlah makna dari kata LIFE itu sendiri. “Kebersamaan merupakan hal yang dapat kami resapi dari acara tersebut, juga adanya perasaan satu dalam 14
16 DESEMBER 2013
melakukan apa, Rm. Samuel menjawab,” Saya akan mengikuti perintah uskup. Tapi yang jelas saya akan tetap menjadi psikolog. Sebab dengan menjadi psikolog, saya merasa akan bisa menolong semakin banyak orang.” (teo)
KARENA SAYA PUNYA GOAL SETTING (Bernadeth Lestyobudi Novihartanti)
Hampir bisa dikatakan, imam yang mempunyai hobi bersepeda ini telah berkeliling nusantara. Ia dilahirkan di kota Maumere, Flores. Sebelum masuk seminari ia merantau ke Medan. Panggilan untuk melayani Tuhan dengan menjadi imam ternyata membawanya ke tanah Jawa. Dia terbiasa dengan situasi baru. keluarga FTP” tutur Michael Heryanto yang menjadi salah satu peserta LIFT FTP 2013. Menurut cowok yang juga mahasiswa TP angkatan 2013 ini, banyak hal yang didapat dari acara LIFT ini seperti kebersamaan, perasaan kekeluargaan, kepemimpinan. “Semuanya ini berguna bagi kami semua terkhususnya saya sendiri” tutur cowok yang biasa disapa Mekel ini. Ketika ditanyakan tentang kesan dari acara ini, dengan santainya beliau menjawab dengan senyum khasnya sambil berkata “Good”. “Tujuan dari LIFT sendiri adalah menciptakan kader-kader pemimpin yang baru khususnya dalam lingkup FTP. Serta dapat menimbulkan sikap kepemimpinan dan tanggung jawab dalam setiap pribadi. Pribadi ini diharapkan mampu menjadi “Virus” sehingga mampu menularkan kepada yang lain.” Demikianlah yang dapat dikutip dari Riko selaku panitia acara LIFT dalam wawancaranya. Untuk persiapan acara sendiri, dipersiapkan secara matang. Mulai dari perlengkapan, hingga sampai pada materi yang akan dibawakan. “LIFT sangat membantu dalam membina komunikasi, tanggung jawab serta rasa kekeluargaan diantara individu”, tutur cowok TP angkatan 2011 tersebut. Dengan menghadirkan konsep baru dalam LIFT ini, kegiatan berjalan dengan lancer serta nilai-nilai yang disampaikan diterima baik oleh peserta LIFT. “Harapannya, LIFT selanjutnya ada konsep baru yang dihadirkan dan dikemas sebagus mungkin agar kedepannya diperoleh para pemimpin yang baik dan puny semangat kekeluargaan dalam kepemimpinan” demikianlah yang dikutip dari Riko selaku panitia acara LIFT 2013 ini. (Wisnu)
KRONIK EDISI 55/TH.XI
B e r p i n d a h - p i n d a h d o m i s i l i m e n sya ra t ka n kemampuan adaptasi terhadap budaya baru. Menyesuaikan dengan budaya lokal bukan menjadi hambatan baginya. “Saya memang menyukai tantangan. Jadi saya tidak pernah mengalami kesulitan ketika menghadapi situasi baru. Bahkan justru itulah yang saya cari,” tutur pemilik IPK 3,88 ini. Menurutnya salah satu cara untuk melatih hal tersebut adalah dengan bersepeda. Untuk menuju Unika Soegijapranata, kereta angin ia kayuh mulai dari komunitas para bruder di kompleks sekolah Don Bosko di jalan Sultan Agung. Ia tak gentar menghadapi tanjakan dan tak terlena ketika menempuh turunan. “(Bersepeda) bukan sekedar mengikuti trend. Bagi saya bersepeda seperti menceritakan hidup kita. Kita harus bersemangat menghadapi perjalanan yang tak mudah,” ungkap imam yang ditahbiskan tahun 2004 ini. Selain itu, ia mengungkapkan juga bahwa bersepeda melatihnya untuk memacu motivasi dan tidak mudah putus asa. Karena pernah tinggal di Flores, Medan dan Semarang, Rm. Samuel telah menjumpai budaya orang Indonesia Timur, Barat dan Tengah. “Karakter orang Indonesia memang beragam. Tapi kita harus bisa mengakui bahwa kita memang berbeda-beda. Perbedaan adalah kodrat bawaan,” katanya. “Tantangan kita adalah memandang orang lain secara positif, meskipun berbeda dengan kita. Cara kita memandang orang lain itu sama dengan cara kita memandang diri kita. Kalau kita memandang orang lain secara positif, itu berarti kita memandang diri sendiri secara positif pula,” tutur romo yang sempat juga menjadi dosen di salah satu universitas swasta di Semarang ini. Ketika ditanya KRONIK, setelah kuliah di Unika ingin
Bernadeth Lestyobudi Novihartanti adalah wisudawan terbaik untuk fakultas psikologi. Selain dianugerahi wajah yang manis dan otak cemerlang, suaranya pun merdu. Bersama UKM Gratia, ia pernah menjuarai beberapa kejuaraan. Diantaranya adalah vocal group favorit dan juara harapan 1 pada Peksimida Jateng. Perempuan bernama panggilan Tanti ini membuat skripsi dengan judul “Hubungan Locus of Control Internal dengan Resiliensi pada Remaja Tuna Daksa”. Ia memilih tema yang dekat dengan kajian Psikologi Klinis karena ketika kanak-kanak ia ingin menjadi dokter. “(Dokter dengan psikolog klinis) memang beda sih, tapi ya lumayan dekat lah,” bebernya sambil menyunggingkan senyum. Perempuan kelahiran kota Semarang 23 tahun yang lalu ini pernah menjadi fungsionaris BEMU (Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas). Pada periode 20102011 menjabat staff bidang Penalaran dan pada periode 2011-2012 naik pangkat menjadi Kepala Divisi Dalam Negeri. Pengalaman ini memberinya banyak pengalaman belajar, ”Belajar di Unika itu, akademik dapet, non akademik juga dapet.”
KRONIK EDISI 55/TH.XI
16 DESEMBER 2013
03
Pemilik motto hidup “lakukan yang terbaik karena hidup hanya sekali” ini membocorkan rahasianya mengapa ia bisa menjadi wisudawan terbaik. “Waktu di kelas Psikologi Kepribadian dosen meminta menuliskan cita-cita. Salah satu yang saya tuliskan adalah menjadi wisudawan terbaik.” bocornya.
dengan gelar S2 dari Unika karena usaha yang saya lakukan tidak sia-sia”, tutur wanita kelahiran Kalteng ini. Kerja keras yang ia lakukan selama ini akhirnya membuahkan hasil. Selain itu juga perasaan yang ia rasakan adalah rasa lega karena telah menyelesaikan perkuliahannya. Kini yang tersisa adalah masuk ke dunia kerja.(Wisnu)
Cita-cita atau yang ditelinga kita akrab dengan sebutan goal setting ini meracuni pikiran Tanti. Selama masa perkuliahan ia selalu mengingat goal setting-nya. Ketika menyusun skala prioritas, ia mengaku selalu menempatkan kuliah di tempat teratas. “Kita masuk universitas itu kan karena ingin kuliah. Jadi ya fokus pada tujuan itu,” pesan Tanti pada teman-teman mahasiswa. Namun usaha sendiri saja tidak cukup. Ada tangan tak terlihat yang siap membantu. Ia pun menutup wawancara dengan KRONIK dengan mengutip Mazmur 37 ayat 5, ”Serahkanlah hidupmu pada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan ia akan bertindak.” (teo)
SETIAP USAHA PASTI MENDAPATKAN HASIL YANG MEMUASKAN (Matheus Catur Septiantoro)
TOTALITAS DALAM PERKULIAHAN (Jap Kristian Adi Djayaprana)
perkelompok. Tidak hanya prestasi yang diperoleh Catur begitu mana panggilannya selama kuliah di Unika tetapi banyak juga pengalaman–pengalaman yang tak terlupakan. Mulai menjadi seorang pengajar di Badan Pelatihan Dinas Kejuruan (BPDikJur) Semarang mengenai apa itu Mikro dan juga Robot, salah satu pengajar di SMA YSKI tentang Ekstrakulikuler Robotik dan hal yang paling membanggakan adalah menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Teknologi di UNY (Universitas Negeri Yogyakarta).
Namanya adalah Ni Wayan Lida Apriyanti, lahir di Kalimantan Tengah, 30 April 1989. Memperoleh ilmu dari program Magister Teknik Arsitektur merupakan pilihannya dalam menuntut jenjang pendidikan sarjana. Mengapa harus Arsitektur Unika Soegijapranata? Wanita berdarah Bali dan Dayak tersebut mengaku mengetahui Unika Soegijapranata melalui teman-temannya. “Pertama sih, temen-temen yang nyaranin masuk Unika tapi kemudian akhirnya kesampaian juga,” tutur dara kelahiran 30 April 1989 ini.
Dengan bernama lengkap Matheus Catur Septiantoro, menjadi suatu kebanggaan tersendiri karena dapat menyelesaikan studinya di Unika Soegijapranata kurang lebih selama 4,5 tahun. ST (Sarjana Teknik) adalah yang gelar yang melekat dinamanya sekarang ini. Lulus dengan IPK 3,8 membawanya menjadi seorang wisudawan terbaik pada periode Desember 2013 ini. Anak ke-4 dari empat bersaudara ini memang suka sekali mengotak–atik alat elektronik rumah tangga. Dengan hobby otak-atiknya tersebut serta memperoleh Beasiswa full akademi total 3,5 tahun, hal ini membuat ia tertarik untuk menuntut ilmu di Fakultas Teknik Program Studi Elektro Unika Soegijapranata.
Kebanyakan orang yang menjadi seorang wisudawan terbaik suka mengikuti beberapa kegiatan organisasi, tapi lain halnya dengan anak Elektro satu ini. Ia tidak suka mengikuti sebuah organisasi karena Ia terlalu bosan dengan sistem organisasi yang sosial oleh karena itu ia lebih menyukai kegiatan organisasi yang berbau akademik yang mampu mengasah kemampuan, bukan hanya demi mendapat prestige semata.
Kelahiran Kulon Progo 27 September 1991 ini telah banyak mengharumkan nama Unika di bidang Robotik. Ia selalu menyabet Juara 2 pada Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) Regional pada tahun 2010 dalam Kategori Pemadam Api Berkaki serta pada tahun 2011 dengan Kategori Pemadam Api Beroda.
Meski sudah memperoleh banyak penghargaan yang diterima selama kuliah, tetapi ia juga pernah merasakan minder pada saat memulai kuliah di Unika karena perlu beradaptasi dengan lingkungan yang baru baginya, karena ia adalah seoarang seorang perantauan di Semarang.
Selama mengerjakan tugas akhirnya, anak didik Leonardus Heru,ST.,MT. ini memiliki hal yang menyenangkan juga dengan memiliki teman dan dosen yang sangat kooperatif, komunikasi yang lancar membuat antara kemauan dosen dengan realisasinya menjadi sinkron. Pengerjaan tugas akhir itu sendiri sebenarnya perindividu tetapi karena masih dalam satu garis besar yang sama sehingga bisa menjadi
Harapan yang diinginkannya untuk kedepan tidaklah muluk–muluk untuk seorang yang menyandang gelar ST sekarang ini, yaitu hanya ingin melanjutkan S2 jika memang ada yang menawarkan. Namun jika memang tidak ada maka ia akan mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya itu sendiri.
Kedepannya menurut dara yang juga merupakan campuran Bali-Batak ini, ia akan masuk ke dalam dunia kerja sebagai seorang konsultan arsitektur. Menurutnya, ilmu arsitektur itu tak terbatas, maka dari itu kedepannya ia akan membagi ilmu tersebut kepada adik-adik kelas yang akan menempuh pendidikan yang sama seperti Suhantojo.
Sebentar lagi Catur akan meninggalkan Unika ini, Ia tidak lupa berpesan “Jangan sia-siakan kesempatan
“Yang pasti bersyukurlah ketika dinyatakan lulus
04
16 DESEMBER 2013
KRONIK EDISI 55/TH.XI
Berbekal akan perasaan PD, demikianlah kunci dari kesuksesan yang ia raih sekarang. Ia mengaku, kunci akan keberhasilannya adalah perasaan percaya diri yang sangat besar. Untuk ujian akhirnya, ia lewati dengan perasaan percaya diri. Selain itu juga berdoa juga merupakan hal yang harus dilakukan agar nantinya bisa meraih kesuksesan. Lanjut Lida, untuk tesis akhirnya, Lida membuat tesis tentang Arsitektur Villa di Bali. Untuk dapat menyelesaikan tesisnya tersebut, ia mendapat berbagai rintangan. Mulai dari cara mencari bahan hingga mempertanggung jawabkan tesis tersebut. Tapi yang memotivasi dirinya untuk tetap maju adalah orang tuanya. “Masuk S2 Arsitek merupakan keputusan dan keputusan itu harus dijalani dengan baik” tutur wanita yang selalu tersenyum ini.
Namanya adalah Jap Kristian Adi Djayaprana. Ia lahir 13 Desember 1991. Ia merupakan anakke 2 dari 3 bersaudara. Hobi membaca, main musik, dan tentunya utak atik komputer. IlmuKomputer (IKOM), itulah fakultasnya. Menurut ia dalam wawancara via email, fakultas Ilmu Komputer S1 memberikan daya tarik tersendiri sehingga ia mengambil jurusan tersebut untuk menunjang masa depannya. Selain itu juga keputusannya untuk masuk Unika Soegijapranata fakultas ilmu komputer sendiri berkat nasihat dari orang tua. “Dipahami kemudian lakukan pembimbingan belajar dan juga refreshing”, begitulah yang selalu ditekankan oleh pria kelahiran 1991 ini dalam menghadapi ujian akhir dari gelar sarjananya. Timpalnya, ujian itu bagi sebagian orang merupakan sebuah ketakutan yaitu ketakutan akan kegagalan tapi menurut ia, cukup dipahami betul apa yang harus dilakukan dalam menunjang ujian akhirnya. Kemudian segera lakukan bimbingan belajar dengan orang yang sudah memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari kita misalnya dengan dosen. Tugas akhir harus dilakukan dengan segala totalitas agar nantinya tercapai hasil yang maksimal pula. Tapi disamping itu juga jangan lupa harus diseimbangkan dengan refreshing agar memulihkan otak kita. “Selagi kuliah cari ilmu sebanyak-banyaknya kemudian ilmu tersebut dapat digunakan untuk dikembangkan dan diperluas lagi. Singkatnya, jangan berpuas diri dengan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan. Terus gali dan perdalam terus karena ada banyak hal di luar sana yang belum dipelajari” tutur pria yang rencananya akan melanjutkan kuliahnya lagi ke jenjang yang lebih tinggi tersebut. Ketika ditanya tentang perasaannya ketika dinyatakan lulus dari Unika Soegijapranata, ia merasakan perasaan senang yang luar biasa dan bangga karena jerih payahnya selama ini telah terbayar lunas dan dapat membuat orang tua menjadi bangga. Tapi ia juga bersyukur karena Tuhan sudah memimpin saya mengambil keputusan yang tepat. (Wisnu)
KRONIK EDISI 55/TH.XI
16 DESEMBER 2013
13
Kompetensi Global Guru dengan menggunakan Strategy Mapping-Balanced Scorecard. Melalui survei, observasi dan in-depth interview data dikumpulkan, kemudian dilakukan analisis dengan pendekatan Deskriptif-Kualitatif, menggunakan metode Deskriptif dan Content Analysis. Proses penyelesaian thesis ini sangat memerlukan konsistensi dan perjuangan keras, baik dari segi motivasi, pendalaman ilmu pengetahuan maupun waktu atau kesempatan. Kendala utama yang dihadapi Suhantojo pada waktu pengerjaan nya adalah: (1) Topik khusus tentang Kompetensi Global Guru, belum banyak bahkan mungkin belum pernah diteliti di Indonesia, sehingga adanya kesulitan untuk mencari referensi, apalagi jurnal penelitian dalam negeri, setiap browsing jurnal di internet yang tersedia adalah jurnal dari luar negeri. (2) Bekerja mengajar penuh di sekolah (SMA Krista Mitra) setiap hari, sehingga sangat kesulitan untuk membagi waktu antara kepentingan persiapan mengajar dan menyelesaikan administrasi guru dengan mengerjakan tesis, selain itu subjek penelitian ada di dua tempat yang berbeda. Tetapi kesadaran mengenai pentingnya fokus pada tantangan globalisasi yang nyatayang harus kita hadapi khususnya dalam dunia pendidikan, memberikan motivasi untuk terus berupaya konsisten menyelesaikan thesis dengan topik yang sulit, menurut pria berkelahiran Magelang, 17 Juli 1969 . Banyak organisasi yang telah dijalaninya semasa perkuliahan S1 baik didalam kampus maupun diluar kampus bahkan banyaknya piagam perhargaan yang diraihnya semasa S2. Guru dan Staf Manajerial Bidang Akademik YSKI Semarang ini menuturkan pengalaman suka dan dukanya ketika mengerjakan thesis masa perkuliahan sangat menyenangkan, meski demikian tidak mudah bagi Budi untuk membagi waktu, utamanya saat banyak tugas dari para dosen, karena tuntutan mengajar setiap hari. Tetapi inilah merupakan kesempatan yang baik untuk mengembangkan diri, khususnya dibidang ilmu pengetahuan untuk menunjang profesionalisme tugas. Meskipun harus membagi waktu dengan kuliah, bekerja dan keluarganya. Pria yang telah memiliki anak 1 ini memutuskan untuk melanjutkan kuliah pascasarjana dengan memilih program manajemen, karena sebuah pemikiran yang sederhana, bahwa “apabila kita menginginkan aktivitas apapun dalam hidup kita lebih baik, lebih bernilai, maka segala sesuatunya perlu dikelola dengan baik”. Hal ini juga yang mendorong Suhantojo untuk tetap semangat 12
16 DESEMBER 2013
menyelesaikan kuliah. Dilengkapi dengan selama kuliah mendapatkan banyak wawasan baru dari para dosen yang fokus mengajar dan memberikan layanan yang baik dalam setiap perkuliahan. Menurut suami dari Dra. Pratiwi Kusumaningtyas, Unika Sogijapranata tidak hanya sebagai salah satu universitas modern dan favorit di Semarang, tetapi lebih ke dalam, kesan sangat fokus dan konsisten dalam menjaga kualitas akademik serta nilai-nilai humaniora sangat dirasakan melalui tata aturan, interaksi dakam perkuliahan ataupun aktivitas kemahasiswaan. Peran sosial Unika sebagai lembaga masyarakat ilmiah pembaharu, “Agent of Change” di tengah masyarakat juga menonjol melalui keaktifan para dosen dalam menyikapi bebagai masalah sosial, baik melalui karya tulisan maupun terjun praktis di lapangan. Selain itu, adanya atmosfir kultur akademik yang sangat positif dikembangkan, khususnya di lingkungan program pascasarjana manajemen. Para dosen secara umum memiliki kapabilitas yang baik dibidang materi perkuliahan masing-masing. Open mindedness, explorative dan holistic thinking para dosen sebagai bagian dari kultur positif akademik sangat terasa dalam setiap perkuliahan. Para dosen juga sangat responsible dan helpful dalam melayani kebutuhan akademik mahasiswa melalui interaksi tanya jawab, maupun tugas-tugas perkuliahan. Sikap melayani dengan baik tetapi tetap commited terhadap kedisiplinan merupakan kelebihan yang secara khusus. Namun masih terdapat kekurangan secara fisik yaitu kampus yang” tidak punya muka”, karena dari luar semua gedung tampak belakang, dan area yang kurang luas, sehingga kurang leluasa bagi mahasiswa untuk berkegiatan. Beberapa kali perkuliahan terganggu ketika tidak jauh dari ruang kuliah terdapat hingar bingar acara kemahasiswaan. Disamping itu, lingkungan kampus terkesan gelap, kurang terang. ( anggun)
PERCAYA DIRI, KUNCI KESUKSESAN (Ni Wayan Lida Apriyanti) Dapat menamatkan diri dari salah satu tingkat pendidikan merupakan impian dari setiap orang yang sedang menempuh pendidikan. Terkadang butuh perjuangan ekstra keras agar impian itu terwujud dengan sempurna. Maka tak ayal, jika banyak dijumpai berbagai keluhan ketika dijumpai jalan yang berbatu dalam perjuangan tersebut. Tapi setelah itu banyak pula yang dapat bangkit karena tekad mereka untuk mewujudkan impian mereka yaitu dapat lulus dari tingkat satuan pendidikan. Unika, melalui semboyannya yang khas, Talenta Pro Patria et Humanitate berusaha mewujudkan impian tersebut.
KRONIK EDISI 55/TH.XI
kalau masih ada yang membiayai, karena itu sangat berguna untuk bekal masa depan” tutur Catur. (moli)
KITA HARUS DAPAT MEMPRIORITASKAN APA YANG HENDAK KITA KERJAKAN (Suhantojo) Dengan menyandang gelar sebagai Magister Sains Psikologi selama studi 2 tahun 10 bulan di Unika Soegijapranata merupakan perjuangan yang sebanding bagi Suhantojo. Dapat dibilang suatu perjuangan yang sangat membuahkan hasil yang setara, karena selama studi Suhantojo harus merelakan waktunya di studi dan perjalanan saja. Bahkan untuk bertemu dengan anaknya saja Suhantojo hanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit. Dengan IPK 3,8 yang terbilang sangat menakjubkan baginya, karena merasa merupakan orang yang tidak percaya diri tetapi dengan adanya sebuah kemauan maka dapat menyelesaikan studinya dan memperoleh hasil yang sangat memuaskan juga. Suhantojo yang bertempat tinggal di Demak ini pun mengatakan bahwa untuk mencapai sebuah tujuan kita haruslah mengalahkan keinginan sendiri, dan juga membutuhkan skala prioritas sendiri. Selama pengerjakan tesis Suhantojo juga belajar untuk menentukan tujuan, mendesain pekerjaan untuk mencapai tujuan, melaksanakan, dan mengevaluasi pekerjaan tu sendiri terlebih dalam hal ini tidak mengabaikan peran dosen pembimbing. Setiap proses pastilah ada rasa suka dan duka yang dialami, Suhantojo juga mengalami beberapa hal yang menyenangkan tetapi juga mengalami beberapa hal yang tidak menyenangkan juga. Hal yang menyenangkan yang dialaminya adalah memiliki kawan-kawan baru mahasiswa dengan latar belakang yang berbeda-beda, khususnya dari bidang keilmuan mereka masing-masing sehingga makin banyak wawasan yang didapat, selain itu bertemu dengan dosen yang pintar-pintar, berwawasan luas, dan berkarakter baik, sertastaf administrasi yang melayani dengan baik juga merupakan pengalaman menyenangkan lainnya. Sehingga Suhantojo mendapatkan banyak pengalaman, pengetahuan, wawasan yang lebih mendalam dan luas, serta menjadi inspirasi untuk terus mengembangkan diri sehingga dapat berguna untuk banyak orang. Meski demikian, Suhantojo juga merasakan duka pada saat proses perkuliahan di Unika. Ketika teman-teman seangkatannya yang lebih dahulu menyelesaikan studi, ia merasa malu jika bertemu dosen, teman kerja, dan bahkan malu juga dengan anak dan istri,
karena pembuatan tesis yang terbilang lama. Selain itu, perjalanan pulang yang terbilang sangatlah melelahkan tidak adanya angkutan umum, tukang becak yang sudah tidur, menunggu bis yang sangat lama bahkan perjalan kaki untuk sampai ketempat penitipan motor, sehingga untuk tiba dirumah sendiri sudah jam 22.00-23.00 malam. “Hal yang paling membuat saya berduka yaitu hanya dapat bertemu dengan anak yang baru berumur 4 tahun selama 15 menit sehari di pagi sebelum saya berangkat ke Semarang, karena pada saat tiba di rumah anak saya pasti sudah tertidur, dan hal ini terjadi selama 1 tahun kuliah,” tutur Suhantojo. Tak hanya memiliki nilai yang baik, Suhantojo juga pernah menyandang juara II Lomba Guru Kreatif seIndonesia tahun 2010 yang diselenggarakan oleh UNIKA yang bekerja sama dengan Marimas. Hal tersebutlah yang membuat Suhantojo memperoleh beasiswa untuk melanjutkan S2nya ini. Ia juga memiliki beberapa rencana untuk kedepannya. “Menulis cerpen beraliran psikologi, entah nanti bisa dimuat di media cetak, dibukukan atau dibagikan ke beberapa teman untuk bahan diskusi, menulis cerita anak/dongeng untuk kepentingan pendidikan karakter, bisa dimuat di media cetak, dilombakan atau dibukukan dan juga melanjutkan pekerjaan sebagai guru, melayani anak-anak di sekolah dan juga jadi guru sekolah minggu di gereja berbekal ilmu yang telah saya dapatkan selama ini”. Dan sekarang ini Suhantojo juga menjadi pengajar di SD YSKI Semarang. (moli)
KRONIK EDISI 55/TH.IX
16 DESEMBER 2013
05
Kuliah di FTP yang terkenal dengan tugas “seabrek”, berbagai kegiatan praktikum, dan laporan yang membuat mahasiswa harus tidur subuh, bukanlah hal yang dianggap menyebalkan oleh Ivan. “Kuliah di FTP Unika itu sangat menyenangkan suasananya, seluruh dosen dan karyawan sangat membantu. Belum lagi bertemu dengan teman-teman yang beraneka ragam dan unik dengan berbagai karakter, hal tersebut membuat saya belajar lebih banyak lagi”, tutur Ivan. Ivan mengaku pengalaman yang paling menyenangkan dan tidak akan terlupakan selama masa kuliahnya adalah saat memperoleh juara Best nd Paper pada 2 International Student Conference pada 28 November lalu bersama dengan kekasihnya, Jessica Andrea Muklin, yang juga lulus bersamanya pada wisuda periode ini.
LULUS SEBELUM TARGET = ANUGERAH, JADI WISUDAWAN TERBAIK = BONUS (Ivan Widjaja) “Nothing is impossible”, the word itself says “I'm possible”, kata-kata tersebut tentunya sering kita dengar sehari-hari. Dan inilah yang sungguh terjadi dalam kehidupan Ivan Widjaja. Tak hanya berhasil meraih gelar STP (Sarjana Teknologi Pangan) dalam waktu 3 tahun 2 bulan saja, tetapi ia berhasil sekaligus menyabet gelar wisudawan terbaik untuk Yudisium periode 3 tahun 2013 dengan IPK 3,77. “Sebenarnya target lulus 3,5 tahun, dan saya tidak pernah menyangka akan lulus 3 tahun 2 bulan. Ini semua anugerah,” ungkap Ivan. Di semester awal kuliahnya Ivan sangat aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan organisasi di Fakultas Teknologi Pertanian, termasuk menjadi Senat FTP pada tahun 2011 hingga 2012. Tak hanya itu, alumni SMA Kolese Loyola Semarang tersebut juga menyibukan diri sebagai Asisten Dosen untuk beberapa mata kuliah praktikum seperti Kimia Dasar 1, Mikrobiologi Pangan, Aplikasi Komputer 1 dan 2. Banyak mitos mengatakan bahwa mengikuti kegiatan di luar perkuliahan dapat menghambat kelulusan ataupun menurunkan nilai, namun hal tersebut tampaknya tidak berlaku bagi Ivan. “Strateginya aktif organisasi di semester awal, semester akhir fokus skripsi”. Ivan percaya bahwa hardskill saja tidak akan cukup sebagai bekal setelah lulus kuliah karena softskill merupakan syarat untuk memasuki dunia kerja. Itulah alasannya giat mengikuti dan mencoba berbagai kegiatan organisasi dan menjadi asisten dosen. “Lumayan untuk tambah pengalaman, tambah teman, dan belajar mengenai kerja tim”. 06
16 DESEMBER 2013
“Karakteristik Fisikokimia Roti Kukus dengan Penambahan Pewarna Alami Ekstrak Bit Merah (Beta vulgaris L.)” merupakan judul penelitian skripsi yang menghantarnya menjadi wisudawan terbaik. “Sebenarnya cukup sulit untuk mencari landasan teori dan pustaka untuk skripsi. Belum lagi saat mengalami kegagalan saat percobaan lab. Namun semua itu dapat terselesaikan ketika kita tidak menyerah, tetap berusaha dan berani mencoba lagi”, ungkap pria asli Semarang tersebut. “Hadapi yang ada di depan. Jangan melihat terlalu ke belakang, tetapi jangan juga terlalu melihat ke depan” merupakan motto hidup pria kelahiran 1992 itu. Terakhir Ivan memberikan tips “Jangan menyerah dan jangan takut dalam menghadapi sesuatu, karena segala sesuatu pasti dapat diselesaikan. Jangan lupa belajar, berdoa, dan tidur cukup”. (Mbep)
TESIS YANG PENUH DINAMIKA DAN TANTANGAN HANTAR JADI MAHASISWA TERBAIK (Dhevy Puswiartika) Dhevy Puswiartika merupakan wisudawati terbaik Program Pascasarjana Magister Profesi Psikolog Unika Soegijapranata periode Yudisium Desember 2013 ini, dengan IPK 3,88. Tesisnya yang berjudul “Pengaruh Service Excellence Training Bagi Staf Administrasi BAAK Politeknik X Terhadap Kepuasan Pelanggan” berhasil menghantarnya menuntaskan studi pascasarjana dengan masa studi 2 tahun. Wanita asal Kalimantan Tengah ini merupakan alumni Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata. Sejak tahun 2006 hingga saat ini, Dhevy telah bekerja sebagai dosen tetap untuk Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako, Palu.Karena tuntutan profesinya, Dhevy memutuskan untuk mengambil
KRONIK EDISI 55/TH.XI
terlalu lama tidak berkonsultasi. Dia juga merasa diberi kemudahan karena sering dipinjami buku-buku refe re n s i s e r ta fa s i l i ta s b i m b i n ga n ya n g memanfaatkan teknologi komunikasi e-mail sehingga membuat bimbingan menjadi sangat efisien dengan hasil yang sangat maksimal. Menurutnya upaya untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, kemampuan dan wawasan itu merupakan kesempatan emas, untuk itu sebaiknya dimanfaatkan sebaik-baiknya tanpa memandang umur, pekerjaan dan status sosial.
SENANTIASA MENGASAH ILMU TANPA PANDANG USIA (Dr. Haris Santoso, SKM, M.Epid) Yudisium Periode III tahun 2013 kali ini telah meluluskan seorang wisudawan terbaik Magister Hukum, yang bernama Dr. Hari Santoso, SKM, M.Epid. Hari berhasil menyelesaikan studi S2 dengan konsentrasi Hukum kesehatan. Hari mengikuti kelas Jakarta dengan alasan lebih dekat dengan kediamannya. Selain itu karena Hari telah bekerja sebelumnya, kelas Sabtu-Minggu menjadi alternatif yang baik untuk kelangsungan karirnya, ditambah lagi Hari melihat reputasi Unika Soegijapranata untuk konsentrasi Hukum Kesehatan cukup dikenal dimasyakarakat umum. Seorang Bapak kelahiran Magetan, 18 Juni 1959 ini mengaku sangat terkesan dengan dosen-dosen pengajar memahami betul bagaimana pola mengajar yang baik. Karena sebagian besar mahasiswanya sudah berumur, mereka mengisi perkuliahan dengan banyak diskusi dan fasilitasi. Yang Hari ingat dari rekan-rekan kuliah seangkatannya adalah kekompakan dan kebersamaan yang terbangun, dan pada saat mendengar berita akan diadakan ujian ternyata masih banyak yang gugup. Dengan judul Tesis “Analisis Yuridis Peraturan Perundang-undangan di Kementerian Pertanian dan Kementerian Kesehatan dalam Pengaturan Pengendalian Penyakit Flu Burung di Indonesia” menghantarkannya menamatkan studi S2 Magister hukum, sebelumnya dia sudah menjadi Doktor (S3) di Universitas Indonesia bidang Ilmu Epidemiologi. Banyak suka yang dirasakan ketika menyusun Tesisnya, terkadang Hari merasa malu karena sampai harus diingatkan oleh dosen pembimbing karena
“Jangan pernah menyia-nyiakan waktu walaupun hanya sedetik karena waktu yang dapat kita kontrol hanyalah waktu saat ini, waktu yang sudah berlalu tidak pernah dapat kembali sedangkan waktu yang akan datang tidak pernah kita tahu, apakah kita masih diberikan untuk menikmatinya,” kata Hari bijak. Hari berencana untuk mencari peluang menjadi dosen selain bekerja dikantor sehari-hari dengan tujuan untuk berbagai ilmu yang dia miliki, khususnya untuk adik-adik mahasiswa sebagai bentuk pemanfaatkan ilmu yang dia dapat selama kuliah di UNIKA. Terakhir pesannya untuk teman-teman yang belum berkesempatan mengikuti wisuda saat ini, tidak perlu putus asa. Kata orang bijak itu semua hanya masalah waktu saja.(Joan)
KEMBALI RAIH WISUDAWAN TERBAIK (Drs. Budi Priyantoro, M.Si) Usaha dan kerja keras seseorang akan membuahkan hasil yang terbaik apabila dilakukan dengan maksimal. Yah, hal inilah yang dialami oleh Drs. Budi priyantoro, M.Si, kembali meraih menjadi wisudawan terbaik di masa kuliah S2. Pria alumnus dari S-1, Pendidikan Sejarah, FPIPS IKIP Semarang juga pernah menjadi wisudawan terbaik sewaktu masa perkuliahan S1 pada tahun 1992 silam. Lulusan Pascasarjana Magister Sains Manajemen ini meraih IPK tertinggi 3,96. Thesisnya yang berjudul “Analisis Pengembangan Kompetensi Global Guru: Studi Kasus Di Dua Sekolah Nasional Plus Di Semarang” berhasil terselesaikan dengan bimbingan Thomas Budi dan Rudi Elyadi yang selalu memberikan dukungan positif untuk thesisnya, yang telah berhasil masuk sebagai Best Thesis P ro g ra m Pa s c a s a r j a n a M a n a j e m e n U n i ka Soegijapranata Semarang, Th. 2013. Fokus studi dalam thesis ini adalah melakukan analisis tentang indikator sekolah global pada dua sekolah Nasional Plus, MRS dan DCS di Semarang, menganalisis persepsi guru terhadap Globalisasi Pendidikan maupun Sekolah Global, Kompetensi Global Guru dan strategi pengembangannya. Kemudian memberikan alternatif formulasi Strategi Pengembangan
KRONIK EDISI 55/TH.XI
16 DESEMBER 2013
11
baik.”
yang juga bekerja sebagai konsultan dan sekretaris Unit Pelayanan Psikologi dan Bimbingan Konseling (UPBK) FKIP Universitas Tadulako, Palu. (mbep)
“Di Unika, banyak hal yang menyenangkan yang dapat saya rasakan dalam perkuliahan. Dosen-dosen yang ramah dan cakap dalam bidangnya, teman-teman yang baik, serta rasa kekeluargaan yang sangat terasa di Fakultas Sastra sangat membuat saya nyaman selama berkuliah di Unika. Bagi saya, Unika merupakan salah stau tempat perkuliahan yang memiliki lingkungan yang cukup nyaman untuk kegiatan belajar mengajar. Fasilitas yang diberikan serta kemampuan para dosen yang dimiliki sangat menunjang dan membantu proses belajar mahasiswa. Harapan saya untuk Unika, semoga menjadi tempat belajar yang semakin baik, maju, dan dikenal masyarakat secara luas.” Ujar mahasiswi pemenang Juara II English Debate Competition 2011 Unika Soegijapranata ini. (ria)
TAK MENYANGKA MENJADI WISUDAWAN TERBAIK (Alvita Ria Sanariyan)
MENULIS SKRIPSI ITU EXCITING (Christian Pranoto) Judul skripsi “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi pada Home Industry Mie Lonceng dengan Metodologi Model Driven (MDD) ” telah berhasil menghantarkan Christian Pranoto sebagai salah satu wisudawan terbaik dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan indeks prestasi kumulatif 3,82. Pria kelahiran Semarang, 23 desember 1992 ini memilih judul skripsi tersebut karena dalam skripsinya menjelaskan mengenai analisis dan rancangan sebuah sistem informasi akuntansi yang berfungsi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam proses bisnis sebuah manufaktur home industry, khususnya yang masih menggunakan sistem manual pada pencatatannya sehingga diharapkan dengan adanya sistem akuntansi yang terintegrasi di era komputerisasi saat ini dapat membantu proses pencatatan pelaporan sehingga informasi keuangan dapat dihasilkan dengan cepat,tepat, dan juga akurat. Untuk pengaplikasian skripsinya, pria yang memiliki hobby badminton ini, memilih para pelaku bisnis manufaktur yang masih menggunakan sistem manual dalam proses pencatatan akuntansi sebagai sasarannya karena sistem informasi dan komputer sudah bukan hal yang asing di kalangan masyarakat indonesia.
Pria yang pernah menjadi juara 1 paralel IPS SMA Kebon Dalem (2010) ini mengaku semasa kuliah aktif mengikuti banyak kegiatan organisasi, berikut adalah kegiatan yang pernah dia ikuti selama kuliah : 1. Kelompok Studi Ekonomi Pasar Modal (KSEPM) 2. Kelompok Studi Ekonomi Pasar Berjangka (KSEPB) 3. Koperasi Mahasiswa (Kopma) “Di mata saya, Unika merupakan salah satu Universitas sekaligus keluarga besar yang luar biasa buat saya. Di Unika, saya bertemu teman-teman yang membantu saya untuk bisa berkembang menjadi pribadi yang baik. Proses di unika menyenangkan, dari segi materi pembelajaran sudah cukup baik dan tidak terlalu membosankan, mayoritas dosennya juga perhatian terhadap para mahasiswa. fasilitas di Unika cukup baik. Namun, area parkirnya kurang tertata dengan baik. Kalau siang susah cari parkir. Harapannya, semoga Unika semakin maju, berkembang, dan semakin sukses. Saran untuk Unika, tetap mempertahankan segala hal positif dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di Unika”. (ria)
“Pengalaman selama mengerjakan skripsi kalau boleh saya ungkapkan dalam 1 kata yaitu : exciting. Karena selama proses skripsi saya mengalami berbagai macam perasaan yang campur aduk. Kadang semangat, kadang lesu, kadang bahagia, kadang sedih juga. Pokoknya proses pengerjaan skripsi benar-benar merupakan pengalaman yang luar biasa dalam proses belajar saya di unika”, tuturnya. 10
16 DESEMBER 2013
KRONIK EDISI 55/TH.XI
program pascasarjana Magister Profesi Psikolog. “Saya memilih Unika karena saya alumni dari Psikologi Unika dan sudah merasakan kualitas pendidikan dari Unika yang terjamin”, tutur wanita kelahiran Pulang Pisau, 6 Oktober 1980 silam tersebut. Dhevy mengaku merasakan dan menikmati seluruh suka duka selama menjalankan studi pascasarjananya. “Tugas yang menumpuk selama semester 1 dan 2, serta penyusunan tesis yang penuh dinamika dan tantangan, saya kira itu duka dari studi pascasarjana ini. Namun hambatan terbesar adalah pada saat ujian draft tesis. Saya “dibantai” habis-habisan oleh para pembahas yang sempat membuat saya stres dan drop. Namun dengan dukungan dari dosen pembimbing dan keluarga membuat saya bangkit dari keterpurukan dan puji Tuhan ujian tesis dapat berlangsung dengan lancar dan saya dinyatakan lulus dengan nilai sangat memuaskan”.
Rasa tidak percaya ketika dihubungi oleh pihak Kronik bahwa dirinya menjadi wisudawan terbaik. K. Alvita Ria Sanariyan merupakan mahasiswi angkatan 2010 berhasil menjadi wisudawati terbaik dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen Unggulan. Gadis berkelahiran Semarang, 8 April 1993 merupakan salah satu wisudawati terbaik dari alumnus SMA Sedes Sepientiae Semarang. Vita, panggilan akrabnya meskipun kurang aktif dalam kegiatan organisasi di kampus, namun kesibukannya di luar kampus tidaklah sedikit. Kegiatan Vita sewaktu masa kuliah di Unika selain perkuliahan adalah mengadakan acara-acara seminar, acara welcome party, serta acara outbond. Sedangkan organisasi yang ditekuni di luar Unika adalah sebuah dance group yang meng-entertaining pada acara-acara pernikahan. Selain itu, gadis yang memiliki hobi baca buku, menari dan menyanyi ini pernah menjadi pembicara pada Konferensi Internasional yang diadakan oleh Unika Soegijaparanata di kawasan Candi Borobudur. Judul skripsi yang berhasil diangkat oleh putri pasangan Harijanto Budi P. dan Susana Herlienwati dengan judul “Peningkatan Kualitas Pelayanan pada Program Manajemen S1-S2 Unika Soegijapranata dengan menggunakan metode Quality Function Deployment”. Penelitian tak hanya bermanfaat bagi kelulusan dirinya namun penelitiannya memberikan
Dibalik duka yang ia rasakan, Dhevy mengaku ia sangat senang karena telah mendapat banyak ilmu dan teknik-teknik baru dalam psikologi industri dan organisasi serta psikologi klinis dewasa, memperoleh pengetahuan baru dari dosen-dosen pakar, serta berbagi banyak hal bersama teman-teman sekelas. Tak hanya itu, Dhevy juga memperoleh inspirasi mengajar dari dua dosen idolanya yakni Dr. Kristiana Haryanti, Dra., MSi. dan Sumbodo Prabowo, Drs., MSi. “Mendapat pengajaran dan bimbingan dalam praktek mayor dan tesis dari Bu Kristiana yang teliti dan detil serta Pak Bowo yang ramah, sabar dan penuh pengertian merupakan pengalaman yang paling berkesan selama kuliah. Gaya mengajar dan membimbing dari Suhantojo-Suhantojo yang saya idolakan ini sudah mulai saya padukan dan terapkan dalam pekerjaan saya di kampus saat ini”, tutur wanita KRONIK EDISI 55/TH.XI
16 DESEMBER 2013
07
output positif bagi Program Studi Manajemen S1-S2 dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswanya. Penelitian yang merangkum harapan dan keinginan para Mahasiswa Manajemen S1-S2 dan mengkombinasikannya dengan kemampuan dari Program Studi Manajemen S1-S2 sehingga menghasilkan sebuah desain pelayanan yang dapat dilakukan oleh Program Studi Manajemen S1-S2. Menurutnya, skripsi merupakan suatu hal yang besar, rumit, dan sangat menentukan. Dalam mengerjakan skripsi, mencurahkan seluruh waktu dan pikiran untuk berfokus menulis dan mendeskripsikan penemuan. “Untuk proses penulisan skripsi dibutuhkan mental dan kesiapan yang kuat. Terlebih jika tulisan yang kita tulis dengan berdarah-darah disalahkan dan kita harus terus melakukan revisi. Hal ini merupakan ujian bagi ketekunan mahasiswa dimana mahasiswa harus terus melakukan tulisan-revisi dan mengemukakan ide-ide brilian secara terus menerus”, tutur Vita. Namun dibantu dengan dosen pembimbing yang baik, Vita berhasil menyelesaikan skripsi dengan baik dan hasilnya sebanding dengan jerih payah yang telah dilakukan. Baginya, dunia perkuliahan sangat berbeda dengan dunia sekolah semasa SMA dulu. Dunia perkuliahan akan mendidik kita untuk lebih mandiri dan lebih giat berjuang untuk memperoleh apa yang kita idamkan. Selain itu, dunia perkuliahan mendidik kita untuk dapat bersosialisasi dengan baik terhadap lingkungan luar yang bukan dari lingkungan kita biasanya. “Di dunia perkuliahan, kita membutuhkan effort yang lebih terutama untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh para dosen yang 'bejibun' “, tutur Vita. Semasa kuliah, Vita juga mengalami jatuh bangun. Mulai dari persoalan tugas yang menumpuk, tuntutan kegiatan seminar, hingga persoalan dengan teman sekelas. “Namun dibalik itu semua, saya juga mengalami berbagai hal menyenangkan bersama para dosen dan teman-teman. Misalnya pada saat KKL, Outbond, kepanitiaan dalam seminar, serta penelitian dengan dosen.
BERJUANG MERINTIS ASA DI JALAN SETAPAK BARU (Ascarya Nur Wicaksono) Lelaki bernama lengkap Ascarya Nur Wicaksono telah berhasil menyelesaikan masa studinya di bangku perkuliahan. Pemuda kelahiran Semarang, 20 Desember 1990 ini menyelesaikan studi Fakultas Hukum dengan IPK 3,5. Selain itu Ascarya dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik dari Fakultas Hukum untuk Yudisium periode ini. Pada mulanya Ascarya tidak bercita-cita untuk berkecimpung di dunia politik maupun hukum, karena cita-cita sebenarnya adalah menjadi seorang dokter. Sudah dua kali mengikuti tes masuk yang diselenggarakan salah satu Universitas Negeri yang ada di Semarang, namun tidak lolos. Meskipun begitu Arya-begitu dia akrab disapabersyukur dengan apa yang telah dia capai sampai sejauh ini. Meskipun cita-cita yang diimpikannya tidak terwujud dan kandas, namun Arya tidak patah semangat terlebih memacu dirinya untuk mengukir prestasi lain yang sesuai dengan jurusan yang dia ambil. “Keluarga saya itu ada yang tentara dan ada juga yang polisi, itu juga yang membuat saya akhirnya mengambil ilmu hukum”. Tuturnya menceritakan apa yang dia alami pada masa itu. Tidak hanya memperoleh IPK yang baik, pemuda yang pernah tinggal dan tumbuh besar di Papua selama 11 tahun ini juga sudah beberapa kali mengharumkan nama UNIKA lewat kompetisi-kompetisi dan perlombaan yang pernah diikutinya. Beberapa perlombaan yang pernah diikuti antara lain, menjadi peserta Lomba Debat Kementrian Hukum dan HAM dan berhasil menyabet Juara II. Dinobatkan sebagai Runner Up dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah MK se-
Pandangannya mengenai Unika merupakan Universitas yang menanamkan nilai-nilai Kristiani dengan baik. Contohnya ketika kita memulai suatu kegiatan, semuanya diawali dan diakhiri dengan berdoa. Dengan tingginya nilai-nilai Kristiani yang dijunjung tinggi oleh Unika menjadikan setiap insan mahasiswa Unika memiliki moral yang lebih baik dan lebih berbudi. Saran untuk Unika supaya dapat mengurangi penggunaan kertas dan menggantikannya dengan memanfaatkan website. Sehingga setiap pengumuman, pengumpulan tugas dll. dapat menggunakan website. (anggun)
08
16 DESEMBER 2013
KRONIK EDISI 55/TH.XI
Jateng DIY yang diselenggarakan oleh Mahkamah Konstitusi. Arya juga pernah menjadi pembicara dalam ASEAN Student Integrity Essay Competition yang diselenggarakan berkat kerjasama antara UNIKA Soegijapranata dengan TIRI dengan judul Inquiring the Integrity of the Judge of Corruption Court in Granting Free Verdict to the Accused. Tidak berhenti sampai disitu, Dalam ASEAN Integrity Essay Competition tersebut, Arya termasuk dalam 5 besar terbaik tingkat ASEAN. Selain mengutamakan prestasi bidang pendidikan, Arya juga memperhatikan tentang masalah-masalah yang terjadi di lingkup sosial sekitarnya. Terbukti dari kemauannya untuk bergabung dalam sebuah komunitas “Smile for Children”, sebuah komunitas yang memiliki visi misi mulia dan menitikberatkan pada anak-anak penderita cacat ganda. Dengan judul skripsi “Integritas Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Studi Integritas Hakim dalam Memberikan Putusan Bebas Terdakwa Tindak Pidana Korupsi di Pengadilan TIPIKOR” telah menghantarkan Arya untuk meyelesaikan jenjang S1. Tetapi semua itu tidak dikerjakannya tanpa hambatan, Arya merasa kesulitan untuk mengumpulkan data ketika hendak melakukan penelitian dengan alasan kode etik. Selain itu dia juga di wajibkan untuk membagikan 150 angket di 5 Universitas berbeda yang ada di Semarang, diantaranya UNIKA, UNDIP, UNNES, UNTAG dan USM. Saat ini rencananya yang terdekat adalah mulai meniti karir dalam bidang yang sudah dipelajarinya selama 4 tahun ini sembari mengejar cita-cita yang lainnya yaitu memperoleh Beasiswa S2 di Swedish Institut. Suhantojo ingin sekali memperdalam ilmu mengenai Human Right atau bisa disebut HAM namun tingkat internasional. (joan)
WANITA JUGA PUNYA KESEMPATAN YANG SAMA (Aninda Oktavia Fredy) Siapa yang tak menginginkan gelar kelulusan dengan predikat wisudawan terbaik? Tentu saja semua mahasiswa mengidamkannya, demikian juga dengan Aninda Oktavia Fredy. Mahasiswi kelahiran Semarang, 7 Oktober 1990 ini telah berhasil menyusun skripsi yang berjudul “A Study of Margaret Thatcher's Struggle Against Women Stereotype and Oppression as Seen in Phyllida Llyod (2012) The Iron Lady” yang telah menghantarkan dirinya menjadi salah satu wisudawan terbaik dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,73. Di dalam skripsinya, mahasiswi Fakultas Sastra Program Studi Sastra Inggris ini menerangkan mengenai sebuah film berjudul The Iron Lady. Film
drama dokumenter ini menceritakan perjalanan hidup Margaret Thatcher. Thatcher memperjuangkan mimpinya sebagai politisi wanita pertama di Inggris. Stereotip dan tekanan serta perjuangan yang dilakukan oleh tokoh wanita dalam film ini merupakan unsur utama teori feminism yang kemudian diterangkan dan diuraikan secara terperinci ketidakadilan terhadap wanita dan perjuangan yang dilakukan untuk melawan keadaan pada waktu itu. “Untuk mengaplikasikan skripsi saya, mengingat Indonesia adalah negara yang menganut sistem patrilinial dimana pria selalu mendapat kesempatan yang besar untuk berpartisipasi dalam berbagai hal. Sebaliknya, wanita kurang mendapat kesempatan dan apresiasi dalam menunjukkan potensi yang dimilikinya. Jadi saya berharap, dengan adanya skripsi ini wanita semakin dipertimbangkan dan dilibatkan dalam berbagai hal (memiliki hak dan kesempatan yang sama dengan pria)” tutur mahasiswi yang memiliki hobby menari ini. Mahasiswi yang selama kuliah aktif mengikuti kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) & SENAT Mahasiswa Fakultas Sastra ini menambahkan, “Dalam proses penyelesaian skripsinya kali ini saya merasakan ada warna tersendiri dalam hidup saya. Mulai dari menentukan judul dan teori, mencari sumber, menganalisa data, dan memberikan interpretasi saya terhadap studi yang saya buat, sampai pada sidang akhir, semuanya sangat berkesan untuk saya pribadi. Suka duka tentu saja selalu menjadi bagian dalam tiap fase yang saya lalui dalam pengerjaan skripsi ini. Revisi, mengganti sumber, dan melakukan interpretasi ulang, tentu ketiga hal itu yang paling membuat saya frustasi. Tapi, dengan bantuan dosen pembimbing yang cukup baik dan informatif, saya dapat menyelesaikan skripsi saya dengan hasil yang
KRONIK EDISI 55/TH.XI
16 DESEMBER 2013
09