INDIKATOR ASAM-BASA DARI BAHAN ALAMI Dra. Sri Muryati Darmanto, M.Kes., Apt.
Disampaikan dalam Pengadian Masyarakat Akfar Nusaputera 28 September 2014 .
TUJUAN : • Membuat indikator asam-basa dari bahan alami • Mengaplikasikan indikator asam basa alami dalam analisis kualitatif suatu larutan asam maupun basa
Indikator asam- basa • adalah suatu senyawa organik yang berubah warna dengan berubahnya pH ( derajat asam). Perubahan warna yang terjadi pada indikator menunjukkan sifat asam atau basa suatu larutan. Ada pula indikator asam-basa yang dapat menunjukkan harga pH suatu larutan. Indikator yang berfungsi demikian antara lain kertas kertas lakmus, indikator universal dan pH meter . Indikator asam-basa bukan hanya dapat mendeteksi suatu larutan itu bersifat asam atau basa tetapi dapat juga digunakan untuk menentukan konsentrasi zat yang bersifat asam atau basa dalam larutan dari perubahan warna indikator. Dalam hal ini indikator digunakan dalam titrasi.
Titrasi • merupakan salah satu metode analisis kuantitatif yang sampai saat ini masih digunakan karena alat-alat yang digunakan sederhana, murah, mudah dilaksanakan, namun hasil dapat dipertanggung jawabkan.
Lanjutan ..... • Pada titrasi asam- basa , indikator akan berubah warna pada titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi ini merupakan titik ekivalen antara reaksi asam dan basa.
Lanjutan ..... Indikator yang biasa digunakan dalam metode titrasi asam- basa ini antara lain
phenolphalain, methyl red, dll
Macam Indikator
(1) indikator sintetik
(2) indikator alami.
Indikator asam-basa sintetik • disebut juga indikator kimiawi, indikator komersial, yaitu indikator yang dibuat secara sintetik oleh pabrik • Contoh kertas lakmus,indikator universal, pH meter, phenolphalein (pp), methyl orange (mo), methyl red (mr) • Indikator-indikator ini dapat digunakan dalam analis asam- basa secara kualitatif maupun kuantitatif.
Indikator asam-basa alami • adalah indikator yang dibuat dari bahan alami dengan cara sederhana, yaitu menyari atau mengektrak bahan – bahan alami dengan pelarut tertentu seperti air, alkohol atau campuran air dan alkohol • Pada umumnya bahan alami yang digunakan adalah bagian tumbuhan atau tanaman yang berwarna mencolok, yaitu yang berwarna merah jambu, merah marak, merah, merah senduduk, ungu, dan biru • Bagian tumbuhan atau tanaman yang berwarna mencolok biasanya adalah mahkota bunga, daun, buah tumbuhan tinggi, umbi jalar ungu dan kayu.
CARA MEMBUAT INDIKATOR ALAMI 1. INDIKATOR KUBIS Bahan : Kubis ungu Alkohol 70 % Alat
2 gram 20 cc
: Mortir dan stamfer 1 buah Bekerglas 100 ml 1 buah Corong 1 buah Batang pengaduk 1 buah Kertas saring Tabung reaksi atau plat tetes
Cara Membuat : Kubis ungu dirajang halus, kemudian dihaluskan dalam mortir sambil ditambah alkohol 70 % kira-kira 10 cc, disaring dengan kertas saring, ampas ditambah alkohol digerus lagi, disaring, sisa alkohol untuk membilas mortir dan disaring sampai didadap filtrat 20 cc. Filtrat ditempatkan dalam botol coklat. Larutan ini siap digunakan sebagai indikator.
CARA MEMBUAT INDIKATOR ALAMI 2. INDIKATOR BUNGA MAWAR MERAH Bahan : Mahkota bunga mawar 2 g Alkohol 70% Alat
:
20 ml
Mortir dan stamfer 1 buah Bekerglas 100 ml 1 buah Corong 1 buah Batang pengaduk 1 buah Kertas saring Tabung reaksi atau plat tetes
Cara Membuat : Bunga mawar digerus sampai halus, ditambah kira-kira 10 cc alkohol 70 % sambil diaduk-aduk, disaring, sisa alkohol ditambahkan dalam mortir untuk membilas , disaring sampai didapat filtrat bunga mawar 20 ml. Filtrat ditempatkan dalam botol coklat.
CARA MEMBUAT INDIKATOR ALAMI 3. INDIKATOR KAYU SECANG Bahan : Kayu Secang 2 g Alkohol 70% Alat
:
20 ml
Bekerglas 100ml Pisau/gunting 1 buah Corong 1 buah Mortir dan stamfer 1 buah Kertas saring Tabung reaksi atau Plat tetes
Cara Membuat : Kayu secang dipotong kecil-kecil, dimasukkan dalam bekerglas, ditambah alkohol 70 % sampai seluruhnya terendam dalam alkohol, dibiarkan sekitar 15 menit, sambil diaduk-aduk, disaring dengan kertas saring sampai didapat filtrat 20 cc. Filtrat ditempatkan dalam botol coklat.
CARA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI Penggunaan indikator alami dalam menentukan sifat asam maupun basa suatu larutan 1)Disiapkan 10 tabung reaksi pada rak tabung •5 tabung diisi dengan 1 cc HCl 0,1 N •5 tabung yang lain diisi dengan 1 cc larutan NaOH 0,1 N
Lanjutan ......
• tabung berisi HCl dan 1 tabung NaOH ditetesi indikator yang sama • Demikian juga pasangan tabung yang lain, ditetesi dengan indikator yang lain yang tersedia. • Perubahan warna larutan dalam tabung reaksi dicatat. • Ditentukan sifat larutan dalam tabung .
Lanjutan ...... 2) Disiapkan plat tetes • Beberapa lubang pada plat tetes diteteskan 2 tetes HCl 0,1 N • Lubang yang lain diteteskan 2 tetes larutan NaOH 0,1 N • Diteteskan indikator alami yang sama baik pada asam maupun pada basa. • Diamati warna larutan.
PENGAMATAN Pengamatan penggunaan indikator asam-basa alami disajikan dalam tabel berikut: Nama
Bunga/
Warna Indikator
bahan Mahkota
Warna
dalam
Warna
HCl 0,1 N
dalamNaOH 0,1N
bunga
Merah
Merah
Biru
bunga
Biru
Merah
Biru/ tidak berubah
Mawar Mahkota petikan Kayu secang
warna Merah
Merah
Biru
PEMBAHASAN • Indikator asam-basa alami dibuat dari bagian tanaman yang berwarna mencolok seperti warna merah jambu, merah marak, merah, merah senduduk, ungu dan biru . Bagian tanaman tersebut ternyata mengandung senyawa kimia alami yaitu ANTOSIANIN.
Lanjutan...... • Antosianin merupakan senyawa fenol golongan Flavonoid yang tersebar dalam tumbuhan. Antosianin ini adalah pigmen yang berwarna, larut dalam air adalah pebab bagian tanaman berwarna warna merah jambu, merak marak, merah, merah senduduk, ungu dan biru. • Biasanya bagian tumbuhan atau tanaman yang berwarna mencolok adalah mahkota bunga, buah dari tanaman tinggi, kayu,dan umbi ungu. Warna merah dari mahkota bunga mawar dan warna ungu dari mahkota bunga Hydrangea dan mahkota bunga patikan misalnya dikarenakan keduanya mengandung senyawa dasar yang sama yaitu pigmen SIANIDIN.
Lanjutan...... • Sianidin adalah aglikon umum dari antosianin bila dihidrolisis dengan asam. • Pigmen Sianidin ini dalam tanaman dapat mengalami penambahan ataupun pengurangan gugus hidroksil, mengalami metilasi, atau mengalami glikolisasi. Warna jingga sekuntum bunga mawar disebabkan karena adanya senyawa pelargonidin yaitu sianidin yang kekurangan satu gugus hidroksil sehingga bersifat asam, sedang warna merah senduduk, lembayung dan biru pada bunga Hydrangea dan mahkota bunga patikan disebabkan adanya senyawa delfinidin yaitu sianidin yang gugus hidroksilnya lebih satu, sehingga bersifat basa.
struktur sianin dan pelargonidin dalam bentuk fenol
SIMPULAN • Indikaror alami dari bunga berwarna ungu sampai biru bersifat basa ,sehingga ditambah asam berubah warnanya menjadi merah. Sedang indikator alami yang dibuat dari bunga yang berwarna merah bersifat asam sehingga bila ditambahkan Na OH akan berubah menjadi biru. • Penyari yang digunakan Alkohol 70%, karena alkohol merupakan pelarut yang bersifat polar, sedang zat warna atau pigmen sianidin dalam bagian tanaman bersifat polar sehingga pigmen tersebut dapat terseri dengan baik. Disamping itu alkohol 70 % bersifat antiseptik sehingga indikator asam- basa alami lebih awet dari gangguan mikroba.
SARAN • Disarankan agar membuat indikator alami dengan bahan baku tumbuhan yang lain. • Menggunakan Indikator alami asam – basa dalam analisa kuntitatif yaitu titrasi
Daftar Pustaka • Anonim.2009. Indikator alam untuk menguji asam dan basa. Tersedia: http/kimiasmn9 blogspot. Com (Januari 2010) •
Anonim, 2011, Zat warna. Tersedia : http://rozichem91.blogspot.com (Maret 2011)
• Harborne, J.B. 1987, Metode Fitokimia: Penuntun cara modern menganalisis tumbuhan Terbitan ke 2 (terjemahan Kosasih Pedmawinata dan Iwang Soediro), Bandung: ITB •
Fessenden, R.J., Fessenden, J.S., 1995, Kimia Organik Edisi ketiga Jilid II (Terjemahan Hendyana Pujaadmaka), Jakarta : Erlangga