Uji Pengaruh Ekstrak Kulit Batang dan Ekstrak Bunga Flamboyan (Delonix regia) pada Mencit Swiss-webster yang Diinfeksi Plasmodium berghei Secara In Vivo In Vivo Study on Effect of Bark and Flower Extract of Delonix regia to Swiss Webster Mice Infected by Plasmodium berghei Wahyu Permatasari*, Fatmawaty** *Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia **Staff Departemen Kimia Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ABSTRAK. Malaria masih merupakan masalah kesehatan di dunia, termasuk Indonesia dengan angka kejadian setiap tahun mencapai 500 juta jiwa dan lebih dari satu juta diantaranya meninggal dunia. Munculya, strain Plasmodium yang resisten menjadikan pengobatan kurang efektif sehingga dibutuhkan bahan alami sebagai alternatif antiplasmodium. Flamboyan diketahui telah digunakan untuk pengobatan malaria, namun masih sedikit penelitian mengenai aktivitas antiplasmodium tanaman ini. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan ekstrak kulit batang dan ekstrak bunga Delonix regia yang dilakukan uji penapisan fitokimia dan uji aktivitas antiplasmodium secara in vivo pada mencit Swiss-webster yang diinfeksi Plasmodium berghei. Dari 24 sampel dibagi menjadi 8 kelompok perlakuan yang terdiri atas 3 kelompok ekstrak kulit batang dan bunga masing-masing dengan dosis 2,8 mg, 8,4 mg, dan 14 mg, serta 1 kelompok kontrol positif dan 1 kelompok kontrol negatif. Setiap kelompok perlakuan diamati densitas parasit dan dihitung persentase pertumbuhan dan persentase penghambatan yang terjadi. Data kemudian dilakukan uji normalitas dengan Shapiro-wilk dan uji hipotesis menggunakan One Way Anova dilanjutkan dengan uji Post Hoc. Hasil penelitian menunjukan kulit batang dosis 2,8 mg dan 8,4 mg menunjukan aktivitas antiplasmodium. Aktivitas antiplasmodium terbesar terjadi pada kulit batang dosis 8,4 mg sebesar 66,25% (p=0,314) diikuti kulit batang dosis 2,8 mg sebesar 38,88% (p=0,550). Kata kunci: aktivitas antiplasmodium, Delonix regia, malaria, Plasmodium berghei, uji in vivo ABSTRACT. Malaria is still a worldwide health problem, including Indonesia. Each year there are 500 million cases and more than one million people died. Resistant Plasmodium’s strains makes the treatment less effective, therefore, discovery of natural substance as an alternative antiplasmodium treatment is necessary. Flamboyan is used to treat malaria, but only few research were done about it. This study is an experimental research using extract from Delonix regia’s flower and bark. This study conducted phytochemical and antiplasmodium activity test using SwissWebster mice infected with Plasmodium berghei in vivo. From 24 samples, they 1 Ringkasan Skripsi Uji Pengaruh Ekstrak Kulit Batang dan Ekstrak Bunga Flamboyan (Delonix regia) pada Mencit Swiss-webster yang Diinfeksi Plasmodium berghei Secara In Vivo
Uji pengaruh ekstrak..., Wahyu Permatasari, FK UI, 2013
were divided into 8 groups that consists of 3 groups of bark extracts and flowers, each with a dose of 2.8 mg, 8.4 mg, and 14 mg, 1 positive control and 1 negative control group. Each group were counted the percentage of growth and inhibition parasite density. The normality data is tested with Shapiro-Wilk and the hypothesis test using One Way ANOVA followed by Post Hoc test. The results showed extract of bark dose 2.8 mg and 8.4 mg have antiplasmodium activity. The greatest effect occured at dose of 8,4 mg with 66.25% (p=0,314) growth inhibition percentage, followed by bark dose’s extract of 2,8 mg with 38,88% (p=0,550). Keywords: antiplasmodium activity, Delonix regia, malaria, in vivo test berisiko tertular malaria.5 Jumlah kasus
PENDAHULUAN
yang dilaporkan tahun 2009 sebanyak Malaria terinfeksinya
merupakan sel
darah
penyakit
merah
oleh
kurang lebih 1,1 juta jiwa dan yang memiliki
hasil
laboratorium
positif
parasit protozoa Plasmodium sp, yang
sebanyak 199 ribu jiwa. Angka kejadian
ditransmisikan melalui gigitan nyamuk
malaria
mungkin
lebih
tinggi
1
dibandingkan dengan data yang ada
masih
karena terkait lokasi endemis malaria
merupakan masalah kesehatan bagi
merupakan daerah terpencil dengan
masyarakat
akses
Anopheles sp. betina (WHO 2012). Sampai
saat di
ini,
malaria
dunia
karena
dapat
mengancam keselamatan jiwa, terutama
kesehatan
yang
kurang
memadai.2,6
pada kelompok risiko tinggi yaitu bayi,
Malaria merupakan penyakit yang
anak balita, dan ibu hamil. Lebih dari
dapat membahayakan kehidupan karena
500 juta penduduk terinfeksi malaria dan
Plasmodium sp. dapat merusak sel-sel
lebih dari satu juta orang diantaranya
darah merah dan menyebabkan anemia
meninggal
sehingga
dunia
Separuh
penduduk
terinfeksi
malaria,
setiap
tahunnya.
berakibat
pada
penurunan
dunia
berisiko
produktivitas kerja. Pada kasus malaria
terutama
negara
berat, penderita dapat mengalami koma,
dengan berpenghasilan rendah, seperti
kegagalan multiorgan, dan kematian.2,4
Afrika
Malaria
dan
beberapa
negara
Asia
termasuk negara Indonesia. 2,3,4 Di
Indonesia,
tahun
2007,
yang masih merupakan endemis malaria bertempat
perkiraan tinggal
45% di
penduduk
daerah
ibu
hamil
dapat
menghambat pembetukan otak janin
terdapat sekitar 80% kabupaten/kota dengan
pada
yang
sehingga anak memiliki kualitas berpikir yang
rendah
dan
bahkan
menyebabkan kematian. Usaha morbiditas
untuk
dan
dapat
7
menekan
mortalitas
angka
dilakukan 2
Ringkasan Skripsi Uji Pengaruh Ekstrak Kulit Batang dan Ekstrak Bunga Flamboyan (Delonix regia) pada Mencit Swiss-webster yang Diinfeksi Plasmodium berghei Secara In Vivo
Uji pengaruh ekstrak..., Wahyu Permatasari, FK UI, 2013
melalui
program
pemberantasan
tanaman obat yang dimanfaatkan untuk
penyakit malaria. Kegiatan program ini
mengatasi
antara lain: diagnosis dini, pengobatan
flamboyan, bahasa ilmiah: Delonix regia.
cepat
Di
dan
tepat,
pengendalian bertujuan
surveilans,
dan
penyakit
yang
vektor
untuk
memutus
rantai
penularan malaria.4,8
malaria
Indonesia,
Tenggara
adalah
Ende
Timur
masyarakat
tanaman
Flores,
Nusa
diketahui daerah
bahwa tersebut
menggunakan Delonix regia sebagai
Munculnya
strain
parasit
obat
malaria.
Delonix
regia
juga
Plasmodium falciparum yang resisten
merupakan salah satu tanaman obat
terhadap
yang
obat
malaria
terutama
digunakan
oleh
masyarakat
klorokuin dan turunannya menyebabkan
Nigeria.11 Obat AM-1 decoction sebagai
jumlah kasus meningkat hingga dua kali
anti malaria yang digunakan di Afrika
lipat pada dua dekade terakhir.9 Pada
memiliki kandungan beberapa tanaman
tahun 1973, ditemukan pertama kali
obat,
kasus resistensi Plasmodium falciparum
Gossypium hirsutum, Physalis angulata,
terhadap klorokuin di Kalimantan Timur.
dan termasuk Delonix regia.12 Oleh
Pada tahun 1990, dilaporkan resistensi
sebab itu, peneliti tertarik melakukan
Plasmodium
penelitian
falciparum
terhadap
antara
lain
Jatropha
mengenai
curcas,
aktivitas
klorokuin di seluruh Indonesia. Selain itu,
antiplasmodium ekstrak kulit batang dan
ditemukan
ekstrak
pula
resistensi
Sulfadoksin-Pirimethamin
terhadap
Flamboyan
(Delonix
di
regia) pada mencit Swiss-webster yang
beberapa tempat di Indonesia. Di daerah
diinfeksi Plasmodium berghei secara in
Bangka dan Papua ditemukan strain
vivo.
Plasmodium
vivax
(SP)
bunga
yang
resisten
terhadap klorokuin.4 Penyebaran parasit yang telah resisten terhadap beberapa obat
yang
permasalahan
tersedia utama
Rumusan Masalah 1.
merupakan yang
Delonix
harus
memiliki
mencit Swiss Webster yang
Tanaman obat sering digunakan
diinfeksi
untuk mengobati malaria.10 Pemanfaatan tanaman sebagai bahan baku obat, obat
regia
aktivitas antiplasmodium pada
diperhatikan.9
terutama
Apakah ekstrak kulit batang
tradisional
sudah
mencapai 1000 jenis.9,10 Salah satu
Plasmodium berghei
secara in vivo ? 2.
Apakah ekstrak bunga Delonix regia
memiliki
antiplasmodium
pada
aktivitas mencit 3
Ringkasan Skripsi Uji Pengaruh Ekstrak Kulit Batang dan Ekstrak Bunga Flamboyan (Delonix regia) pada Mencit Swiss-webster yang Diinfeksi Plasmodium berghei Secara In Vivo
Uji pengaruh ekstrak..., Wahyu Permatasari, FK UI, 2013
Swiss Webster
yang diinfeksi
Adanya
Plasmodium berghei secara in
falciparum
vivo?
Aminokuinolin
resistensi
terhadap
Plasmodium
golongan
4 -
(klorokuin
dan
amodiakuin) pertama kali ditemukan TINJAUAN TEORITIS
di Kolumbia dan Brasil pada tahun 1960-1961. Setelah itu, secara berturut-
Malaria berasal dari kata mal
turut ditemukan di negara Muangthai,
yang berarti buruk dan area yang berarti
Malaysia, Kamboja, Laos, Vietnam, dan
udara. Malaria ditemukan hampir di
juga
seluruh
di
penemuan kasus resistensi pertama kali
dan
ditemukan di Indonesia yaitu di daerah
bagian
dunia
negara-negara
terutama
beriklim
tropis
subtropis (Prabowo, 2004).13
Filiphina.
Pada
tahun
Kalimantan timur kemudian
Malaria disebabkan oleh parasit
juga
di
Irian
Jaya
1973,
muncul
tahun
1976,
Plasmodium yang ditransmisikan melalui
Sumatera Selatan tahun 1978, Timor-
gigitan nyamuk Anopheles sp. betina. Di
Timur tahun 1981, Jawa Tengah (Jepara
dalam
tahun 1981), dan Jawa Barat tahun
tubuh
bermultiplikasi
manusia di
dalam
parasit hati
dan
1981.
Mekanisme
resistensi
parasit
masih
belum
kemudian menginfeksi sel darah merah.
terhadap
klorokuin
Plasmodium sp. yang menyebabkan
diketahui
secara
malaria terdapat berbagai macam jenis,
mekansime resistensi parasit yaitu:4,15
namun Plasmodium sp. yang dapat
1.
yaitu:
Plasmodium
Plasmodium
vivax,
falciparum,
untuk mengikat klorokuin 2.
Parasit memiliki jalur biokomia
Plasmodium
lain
malariae, dan Plasmodium ovale. 1,14. Resistensi
adalah
kemampuan
Beberapa
Parasit tidak mempunyai tempat
menginfeksi manusia ditemukan empat jenis,
pasti.
untuk
mengadakan
sintesis asam amino 3.
Parasit
strain parasit untuk dapat tetap hidup,
mengalami
mutasi
spontan akibat tekanan obat.
berkembang biak, dan menimbulkan gejala
atau
timbul
kembali
parasit menghilang untuk waktu
walaupun
sementara
Plasmodium berghei merupakan hemoprotozoa
yang
menyebabkan
diberikan
infeksi malaria pada rodensia, terutama
pengobatan dalam dosis standar atau
rodensia kecil. Menurut Landau, 199816,
dosis
dasar biologi Plasmodium berghei mirip
tinggi
ditoleransi.15
telah
setelah
yang
masih
dapat
dengan
Plasmodium
sp.
yang 4
Ringkasan Skripsi Uji Pengaruh Ekstrak Kulit Batang dan Ekstrak Bunga Flamboyan (Delonix regia) pada Mencit Swiss-webster yang Diinfeksi Plasmodium berghei Secara In Vivo
Uji pengaruh ekstrak..., Wahyu Permatasari, FK UI, 2013
menginfeksi manusia, baik morfologi,
Bahan Uji
siklus hidup, genetik dan pengaturan genomnya.
Penelitian
parasitologi,
imunologi
aspek
Delonix regia diperoleh dari Balitro (Balai
dan
Penelitian Tanaman Tropis) Bogor yang
pengembangan vaksin malaria banyak menggunakan berghei
parasit
dan
Kulit batang dan bunga tanaman
sudah dibersihkan dan dikeringkan.
Plasmodium
mencit
sebagai
Cara Pemilihan sampel
hospesnya.16
Jumlah sampel hewan coba yang dipakai dalam penelitian ini sebanyak 24
METODE PENELITIAN
ekor
hewan
coba.
Pemilihan
dan
pengambilan sampel dilakukan dengan Desain Penelitian Penelitian
cara consecutive sampling yaitu semua ini
menggunakan
hewan coba yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memiliki kriteria eksklusi
metode studi eksperimental.
dimasukan Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian
dalam
penelitian
sampai
jumlah sampel yang dibutuhkan dalam
dilakukan
di
penelitian ini terpenuhi.
Departemen Kimia Kedokteran FKUI, Pusat Penelitian dan Pengembangan Departemen
Republik
Besar sampel ditentukan dengan
Parasitologi
menggunakan rumus Federer dengan
FKUI selama bulan Desember 2010
jumlah sampel minimal adalah empat
sampai Desember 2012.
sampel
Indonesia,
Kesehatan
Besar Sampel
Departemen
untuk
setiap
kelompok
perlakuan. Hewan Coba coba
Penelitian menggunakan hewan
Cara Kerja
mencit
Persiapan Hewan Coba
Swiss-webster,
jantan,
sehat, berat 20-30 g, usia 2-3 bulan yang
didapatkan
dari
Persiapan hewan coba dilakukan
Laboratorium
dengan pemilihan mencit Swiss-webster
Pusat Penelitian dan Pengembangan
yang sesuai dengan kriteria inklusi.
Hewan Coba Departemen Kesehatan
Seluruh mencit yang dipilih diberikan
Republik Indonesia
makan, minum secara ad-libitum dan ditempatkan pada kandang setiap hari seperti biasa. 5
Ringkasan Skripsi Uji Pengaruh Ekstrak Kulit Batang dan Ekstrak Bunga Flamboyan (Delonix regia) pada Mencit Swiss-webster yang Diinfeksi Plasmodium berghei Secara In Vivo
Uji pengaruh ekstrak..., Wahyu Permatasari, FK UI, 2013
Persiapan bahan (Ekstrasi) Bahan dikeringkan
tersebut dan
Penapisan Fitokimia
dibersihkan,
diblender
Untuk
mengetahui
kandungan
sehingga
senyawa aktif yang terdapat di dalam
menjadi bubuk homogen. Pembuatan
tumbuhan, dilakukan penapisan fitokimia
ekstrak
(Praptiwi et al, 2007).9 Salah satu uji
dilakukan
dengan
teknik
maserasi bertingkat. Maserasi adalah
penapisan
proses ekstrasi dengan menggunakan
digunakan adalah metode Cuilei (1982).
pelarut, dalam penelitian ini etanol 70%,
17
dengan beberapa kali pengadukan pada
flavonoida, terpenoid, dan fenolik.
fitokimia
yang
biasa
Komponen yang dinilai yaitu alkaloida,
temperatur ruangan. Maserasi dilakukan dengan
merendam
dan
mengaduk
Uji alkaloida
secara berkala bahan dalam cairan
Ekstrak
sebanyak
1
gram
etanol selama tiga hari. Etanol akan
dilarutkan dalam 10 ml kloroform dan
berdifusi
yang
beberapa
aktif.
disaring dan filtratnya dimasukan ke
Pengadukan dilakukan agar terjadinya
tabung reaksi bertutup. Setelah itu,
perbedaan derajat konsentrasi larutan di
ditambahkan 10 tetes H2SO4, dikocok,
dalam sel dan di luar sel. Larutan yang
sampai terbentuk lapisan asam. Lapisan
pekat akan didesak keluar dinding sel
asam dipindahkan pada tabung tetes
sampai
dan
dengan
dinding
mengandung
sel
senyawa
terjadi
keseimbangan
tetes
NH4OH,
ditambahkan
pereaksi
kemudian
Meyer’s.
konsentrasi antara larutan di luar dan di
Ekstrak akan menimbulkan endapan
dalam sel. Pelarut dipertahankan diatas
warna
serbuk. Setelah itu, larutan disaring dan
alkaloid.
putih
apabila
mengandung
dilakukan perendaman beberapa kali lagi
sampai
Maserat
filtrat
kemudian
tidak
berwarna.
difraksinasi
Uji Flavonoida
dan
Sampel dimaserasi dengan etanol
dipekatkan dengan evaporator dengan
panas
suhu 50o C dengan kecepatan 50 rpm
ditambahakan kloroform dan air suling
hingga pelarut habis. Setelah terbentuk
sebanyak 5 ml dengan perbandingan
ekstrak kental, kemudian dikeringkan
1:1. Larutan tersebut kemudian dikocok
dengan menggunakan oven sehingga
dan didiamkan sampai terbentuk dua
diperoleh ekstrak kering dengan bobot
lapisan yaitu kloroform pada bagian
tetap. (Depkes RI, 1986).
bawah dan lapisan air pada bagian atas. 6
dan
diuapkan,
kemudian
Ringkasan Skripsi Uji Pengaruh Ekstrak Kulit Batang dan Ekstrak Bunga Flamboyan (Delonix regia) pada Mencit Swiss-webster yang Diinfeksi Plasmodium berghei Secara In Vivo
Uji pengaruh ekstrak..., Wahyu Permatasari, FK UI, 2013
Lapisan air diambil dan dipindahkan ke
tikus. Kemudian berat badan mencit 20
tabung reaksi kemudian ditambahkan
gram disetarakan dengan berat badan
logam (serbuk) Mg sebanyak kurang
tikus sebesar 200 gram. Sehingga dosis
lebih ujung spatula, dan 0,2 ml HCl
untuk tikus 200 gram adalah 20, 60, 100
pekat, dan beberapa tetes amil alkohol.
mg. Dosis tersebut kemudian dikalibrasi
Larutan dikocok dan dibiarkan memisah.
dengan dosis mencit dengan faktor
Terbentuknya warna merah coklat pada
perkalian 0,14, sehingga didapatkan
lapisan
dosis mencit sebesar 2,8 mg/20 g
amil
alkohol
menandakan
adanya kandungan flavonoid.
mencit, 8,4 mg/20 g mencit, dan 14 mg/20
Uji Terpen
g
mencit.
Penentuan
dosis
klorokuin dilihat berdasarkan dosis pada
Lapisan
kloroform
pada
uji
manusia kemudian dikalibrasi dengan
flavonoid dimasukan ke dalam plat tetes,
dosis mencit dengan faktor perkalian
kemudian ditambahkan pereaksi dua
0,0026,
tetes asam asetat anhidrat dan dua tetes
mencit sebesar 0,52 mg/20g mencit.
asam sulfat pekat. Perubahan warna
Penelitian ini menggunakan delapan
merah atau ungu menunjukan adanya
kelompok perlakuan mencit yang sudah
terpen.
diinfeksi Plasmodium berghei, yaitu:
sehingga
didapatkan
dosis
1. Perlakuan 1: mencit mendapatkan Uji Fenolik
ekstrak kulit batang Delonix regia
Lapisan air pada uji flavonoid diteteskan
pada
plat
tetes
dosis rendah (2,8 mg/20 g mencit).
dan
2. Perlakuan 2: mencit mendapatkan
ditambahkan pereaksi 2 ml FeCl3 1%
ekstrak kulit batang Delonix regia
dalam HCl 0,1 N. Adanya kandungan
dosis sedang (8,4 mg/20 g mencit).
senyawa fenolik pada uji ini diperlihatkan dengan terbentuknya warna biru ungu.
3. Perlakuan 3: mencit mendapatkan ekstrak kulit batang Delonix regia dosis tinggi (14 mg/20 g mencit)
Penentuan dosis ekstrak kulit batang dan ekstrak bunga Delonix regia Penentuan
dosis
ekstrak
4. Perlakuan 4: mencit mendapatkan ekstrak bunga Delonix regia dosis
kulit
rendah (2,8 mg/20 g mencit).
batang dan ekstrak bunga Delonix regia
5. Perlakuan 5: mencit mendapatkan
dilihat berdasarkan penelitian lain yang
ekstrak bunga Delonix regia dosis
juga
sedang (8,4 mg/20 g mencit).
menggunakan
ekstrak
Delonix
regia, yaitu 100, 300, dan 500 mg/KgBB 7 Ringkasan Skripsi Uji Pengaruh Ekstrak Kulit Batang dan Ekstrak Bunga Flamboyan (Delonix regia) pada Mencit Swiss-webster yang Diinfeksi Plasmodium berghei Secara In Vivo
Uji pengaruh ekstrak..., Wahyu Permatasari, FK UI, 2013
6. Perlakuan 6: mencit mendapatkan
Uji In Vivo Setelah mendapatkan perlakuan
ekstrak bunga Delonix regia dosis pada
tinggi (14 mg/20 g mencit). 7. Perlakuan 7: mencit mendapatkan
masing-masing
dilakukan
pengambilan
kelompok, darah
pada
klorokuin dosis 0,52 mg/20 g mencit
ujung ekor mencit pada hari ke-0 dan
sebagai kontrol positif
hari ke-3 untuk pembuatan apusan
8. Perlakuan 8: mencit mendapatkan
darah tipis. Apusan darah tipis dibuat dengan cara meneteskan darah mencit
air sebagai kontrol negatif.
pada Inokulasi
Plasmodium
berghei
ke
dalam mencit
gelas
tersebut
objek.
kemudian
Apusan difiksasi
darah dengan
metanol absolut dan dikeringkan pada berghei
suhu kamar. Setelah kering, apusan
diperoleh dari Departemen Kesehatan
darah diwarnai dengan pewarna giemsa
Jakarta. Isolat terlebih dahulu disuntikan
selama 30 menit kemudian dibersihkan
secara intraperitoneal pada mencit donor
dengan mengaliri air pada sediaan.
sebanyak
donor
Apusan darah tipis kemudian dilakukan
dipelihara dan diberi makan pelet dan
penghitungan densitas parasit dengan
minum secara ad libtium (secukupnya)
mikroskop
sampai 7 hari sampai ditemukan parasit
10x100 kali dengan sebelumnya ditetesi
di dalam darahnya. Kemudian, dilakukan
minyak emersi. Densitas parasit dihitung
pengambilan darah mencit donor dari
dari jumlah parasit yang menginfeksi
jantung dan disuntikan ke dalam mencit
eritrosit dalam 1000 eritrosit.
Isolat
Plasmodium
0,2
ml.
Mencit
cahaya
pada
perbesaran
coba secara intraperitoneal sebanyak 0,2 ml. Mencit coba dipelihara selama 7
% Pertumbuhan =
hari. Setelah itu, dilakukan pengambilan
Densitas parasit H-3 – Densitas parasit
darah dengan memotong sedikit ujung
H-0.
ekor mencit untuk membuat apusan darah
tipis.
Apusan
darah
tersebut
kemudian diperiksa dengan mikroskop untuk berghei
melihat pada
adanya 1000
% Penghambatan = 100% - [Pt/Pk x 100%]
Plasmodium eritrosit.
Pemeriksaan densitas parasit dilakukan dengan membuat apusan darah tipis.
Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dilakukan uji distribusi data, yaitu normalitas dan homogentias dengan metode Shapiro8
Ringkasan Skripsi Uji Pengaruh Ekstrak Kulit Batang dan Ekstrak Bunga Flamboyan (Delonix regia) pada Mencit Swiss-webster yang Diinfeksi Plasmodium berghei Secara In Vivo
Uji pengaruh ekstrak..., Wahyu Permatasari, FK UI, 2013
wilk. Untuk menguji homogenitas data
Tabel 1. Hasil Penapisan Fitokimia
dapat dilakukan uji Test of Homogenity
Senyawa Aktif dalam Delonix Regia
of Varians. Setelah data terdistribusi
Senyawa Aktif
Ekstrak
secara normal dan homogen, data dapat
Kulit
dianalisis dengan uji One way Anova
Batang
Ekstrak Bunga
kemudian diilanjutkan dengan uji Post
Alkaloid
++++
+
hoc LSD.
Flavonoid
++
++++
Terpen
++
+
Fenolik
+++
+++
HASIL PENELITIAN Penelitian ini menguji pengaruh
Dari tabel diatas terlihat bahwa
ekstak kulit batang dan ekstrak bunga
ekstrak kulit batang dan ekstrak bunga
Delonix
regia
sebagai
zat
Delonix regia memiliki berbagai macam
antiplasmodium
pada
mencit
Swis-
senyawa. Kadar alkaloid pada ekstrak
Webter
telah
diinfeksi
oleh
kulit batang lebih tinggi dibandingkan
Plasmodium berghei. Berbeda dengan
dengan ekstrak bunga. Seperti halnya
penelitian sebelumnya oleh Nii-Ayi et al,
alkaloid, kandungan terpen pada ekstrak
2003
18
yang
dikatakan bahwa campuran dari
kulit
batang
juga
lebih
tinggi
Jatropha curcas, Gossypium hirsutum,
dibandingkan ekstrak bunga. Sedangkan
Physalis angulata dan Delonix regia
kadar flavonoid pada ekstrak bunga
yang diformulasikan menjadi AM-1 dapat
lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak
digunakan untuk mengatasi malaria,
kulit batang. Untuk kadar senyawa aktif
penelitian
mengetahui
fenolik, baik ekstrak kulit batang maupun
tumbuhan Delonix regia secara tunggal
ekstrak bunga memiliki kadar yang
dapat
sama.
ini
untuk
memiliki
menurunkan penelitian
pengaruh
densitas
ini
parasit.
sebagai
dan
Pada
Setelah dilakukan uji fitokimia,
bagian
dilakukan pengujian ekstrak kulit batang
yaitu kulit
dan ekstrak bunga kepada mencit yang
menggunakan
tumbuhan Delonix regia batang
dalam
bunga
bahan
uji.
secara Hasil
terpisah
telah
terinfeksi
Plasmodium.
Hasil
pengujian
pengujian didapat dari densitas parasit
fitokimia dari Ekstrak Kulit Batang dan
yang diamati pada sediaan apus darah
Ekstrak Bunga Delonix regia adalah
tipis dengan menggunakan perbesaran
seperti terlihat pada tabel 1 9 Ringkasan Skripsi Uji Pengaruh Ekstrak Kulit Batang dan Ekstrak Bunga Flamboyan (Delonix regia) pada Mencit Swiss-webster yang Diinfeksi Plasmodium berghei Secara In Vivo
Uji pengaruh ekstrak..., Wahyu Permatasari, FK UI, 2013
10x100. Densitas parasit diamati pada
Perlakuan 6 = ekstrak bunga Delonix
hari ke-0 dan hari ke-3.
regia dosis tinggi (14 mg)
Setelah
didapatkan
densitas
parasit dari masing-masing hewan coba dilakukan
penghitungan
pertumbuhan
dan
Perlakuan 7 = kontrol positif Perlakuan 8 = kontrol negatif
persentase persentase
Berdasarkan tabel diatas, dapat
penghambatan parasit terhadap ekstrak
terlihat persentase pertumbuhan parasit
kulit batang dan ekstrak bunga Delonix
yang lebih kecil dibandingkan dengan
regia yang dapat dilihat di Tabel 2
kontrol negatif terjadi pada perlakuan ekstrak
kulit
batang
dosis
rendah,
Tabel 2. Persentase pertumbuhan dan
ekstrak
kulit
batang
dosis
sedang,
penghambatan
ekstrak bunga dosis tinggi, dan kontrol
Perlakuan
% Pertum buhan
% Pengham batan
Perlakuan 1
3,93
38,88
Perlakuan 2
2,17
66,25
Perlakuan 3
9,30
-44,63
Perlakuan 4
12,09
-88,02
Perlakuan 5
14,08
-118,97
Perlakuan 6
6,00
6,69
Perlakuan 7
-11,37
276,83
Perlakuan 8 Keterangan:
6,43
positif.
Persentase
penghambatan
terbesar terjadi pada kontrol positif diikuti oleh ekstrak kulit batang dosis sedang. Grafik
mengenai
persentase
pertumbuhan dapat dilihat pada gambar 1
dan
grafik
mengenai
penghambatan
dapat
persentase
dilihat
pada
gambar 2. Uji
normalitas
persentase
pertumbuhan parasit dengan Shapirowilk
terhadap
delapan
kelompok
Perlakuan 1 = ekstrak kulit batang
perlakuan menunjukan bahwa sampel
Delonix regia dosis rendah (2,8 mg)
terdistribusi normal dengan nilai p =
Perlakuan 2 = ekstrak kulit batang
0,202
Delonix regia dosis sedang (8,4 mg)
homogenitas
Perlakuan 3 = ekstrak kulit batang
Homogenity of Variances menunjukan
Delonix regia dosis tinggi (14 mg)
data homogen dengan nilai p = 0,341.
Perlakuan 4 = ekstrak bunga Delonix
Dengan demikian data tersebut dapat
regia dosis rendah (2,8 mg)
digunakan untuk analisis.
(p>0,05) data
(terlampir). dengan
Test
Uji of
Perlakuan 5 = ekstrak bunga Delonix regia dosis sedang (8,4 mg) 10 Ringkasan Skripsi Uji Pengaruh Ekstrak Kulit Batang dan Ekstrak Bunga Flamboyan (Delonix regia) pada Mencit Swiss-webster yang Diinfeksi Plasmodium berghei Secara In Vivo
Uji pengaruh ekstrak..., Wahyu Permatasari, FK UI, 2013
%Pertumbuhan Parasit Ekstrak kulit batang dosis rendah Ekstrak kulit batang dosis sedang ekstrak kulit batang dosis 6nggi Ekstrak bunga dosis rendah
% Pertumbuhan Plasmodium berghei
15 10 5 0
ekstrak bunga dosis sedang
-‐5
ekstrak bunga dosis 6nggi
-‐10 -‐15
kontrol posi6f
Analisis
data
menggunakan
metode One-way ANOVA dengan nilai kepercayaan
95%
(α=0,05)
dengan
SPSS. Uji ini memberikan hasil p = 0,001 (<0,05), artinya menunjukan ada dua
kelompok
perbedaan Sehingga
uji
hasil uji
yang
memiliki
yang
bermakna.
hipotesis
dilanjutkan
dengan uji Post Hoc. Uji ini (terlampir) memperlihatkan perbandingan pengaruh setiap kelompok uji dengan kelompok uji lainnya dalam persentase pertumbuhan parasit. Untuk mengetahui pengaruh
Jenis Perlakuan
ekstrak dalam menurunkan densitas parasit maka persentase pertumbuhan
Gambar 1. Persentase Pertumbuhan Parasit
% Penghambatan Plasmodium berghei
250 200 150 100 50 0 -‐50 -‐100 -‐150
Jenis Perlakuan
pada
kelompok
uji
akan
dibandingkan dengan kontrol negatif. H1
% Penghambatan Parasit 300
parasit
Ekstrak kulit batang dosis rendah Ekstrak kulit batang dosis sedang ekstrak kulit batang dosis 6nggi Ekstrak bunga dosis rendah ekstrak bunga dosis sedang ekstrak bunga dosis 6nggi kontrol posi6f
berarti
terdapat
perbedaan
yang
bermakna pada densitas parasit dengan pemberian dosis ekstrak kulit batang dan ekstrak
bunga
Delonix
regia
yang
berbeda. Ho diterima bila nilai p>0,05. Sebaliknya, H0 akan ditolak dan H1 diterima bila hasil p<0,05. Pada kelompok perlakuan ekstrak kulit batang Delonix regia dosis 2,8 mg (perlakuan 1) didapatkan nilai p = 0,550 yang
menunjukan
tidak
adanya
perbedaan yang bermakna terhadap kontrol negatif. Pada perlakuan ekstrak kulit batang dosis 8,4 mg (perlakuan 2) didapatkan
nilai
p
=
0,314
yang
Gambar 2. Persentase Penghambatan
menunjukan tidak adanya perbedaan
Parasit
yang bermakna terhadap kontrol negatif. 11
Ringkasan Skripsi Uji Pengaruh Ekstrak Kulit Batang dan Ekstrak Bunga Flamboyan (Delonix regia) pada Mencit Swiss-webster yang Diinfeksi Plasmodium berghei Secara In Vivo
Uji pengaruh ekstrak..., Wahyu Permatasari, FK UI, 2013
Pada perlakuan ekstrak kulit batang
hanya memiliki perbedaan bermaknga
dosis 14 mg (perlakuan 3) didapatkan
dengan
nilai p = 0,490 yang menunjukan tidak
memiliki perbedaan bermakna terhadap
adanya perbedaan bermakna terhadap
semua kelompok perlakuan yang lain.
kontrol negatif.
Sedangkan perlakuan 8 (kontrol negatif)
Pada perlakuan ekstrak bunga Delonix regia dosis 2,8 mg (perlakuan 4) didapatkan
nilai
menunjukan
p
=
tidak
0,187
ada
7
hanya
(p=0,001).
Perlakuan
menunjukan
7
perbedaan
bermakna dengan perlakuan 7.
yang DISKUSI
perbedaan
bermakna terhadap kontrol negatif. Pada perlakuan
ekstrak
bunga
8,4
Tumbuhan obat tradisional untuk
(perlakuan 5) didapatkan nilai p = 0,081
malaria diperoleh beberapa golongan
yang menunjukan tidak ada perbedaan
senyawa
bermakna terhadap kontrol negatif. Pada
terpen, fenolik, dan senyawa kimia
perlakuan
bunga
lainnya. Hasil penapisan fitokimia pada
dosis 14 mg (perlakuan 6) didapatkan
ekstrak kulit batang dan ekstrak bunga
nilai p = 0,920 yang menunjukan tidak
delonix regia menunjukan bahwa adanya
ada
kandungan alkaloid, flavonoid, terpen,
pemberian
perbedaan
dosis
ekstrak
bermakna
terhadap
antara
lain
alkaloid,
dan fenolik pada kedua bahan ekstrak.
kontrol negatif. Perlakuan
aktif
1
hanya
memiliki
Hal
ini
menunjukan
secara
perbedaan yang bermakna terhadap
etnofarmakologi ekstrak kulit batang dan
perlakuan 5 (p=0,025) dan kontrol positif
ekstrak
(perlakuan
antiplasmodium.
7).
Perlakuan
2
hanya
bunga
Pada
penelitian
perlakuan 4 (p=0,028), perlakuan 5
parasit Plasmodium dalam mencit yang
(0,010), dan perlakuan 7 (p=0,005).
dihitung dalam 1000 eritrosit. Densitas
Perlakuan 3 hanya memiliki perbedaan
parasit diamati sebelum pemeberian
bermakna
perlakuan pada hari ke-0 dan pada hari
7
adalah
ini,
data
perlakuan
diamati
khasiat
memiliki perbedaan bermakna dengan
dengan
yang
memiliki
densitas
(p=0,000). Perlakuan 4 hanya memiliki
ke-3.
Pemeriksaan
darah
dilakuakn
perbedaan bermkna dengan perlakuan 2
untuk
mengetahui
potensi
pengaruh
(p=0,028) dan perlakuan 7 (p=0,000).
ekstrak
Perlakuan 5 hanya memiliki perbedaan
Delonix regia terhadap Plasmodium.
bermakna dengan perlakuan 2 (p=0,010) dan perlakuan 7 (p=0,000). Perlakuan 6
batang
dan
ekstrak
bunga
Perhitungan jumlah sampel dalam penelitian
ini
menggunakan
rumus 12
Ringkasan Skripsi Uji Pengaruh Ekstrak Kulit Batang dan Ekstrak Bunga Flamboyan (Delonix regia) pada Mencit Swiss-webster yang Diinfeksi Plasmodium berghei Secara In Vivo
Uji pengaruh ekstrak..., Wahyu Permatasari, FK UI, 2013
Frederer. Hasil perhitungan didapatkan
(2012)20 yang menggunakan ekstrak
jumlah sampel yang diperlukan adalah
daun Delonix regia sebagai antiinflamasi
empat hewan coba. Dalam melakukan
menggunakan dosis 100 mg/kgBB, 200
percobaan, terdapat beberapa kesulitan
mg/kgBB dan 400 mg/kgBB juga dengan
dalam
sampel
hewan coba tikus. Dengan demikian,
tersebut. Kesulitan yang dialami berupa
dapat dilihat bahwa pada dosis tersebut,
mencit yang mati sebelum penelitian
ekstrak bunga dan ekstrak daun Delonix
selesai sehingga tidak dapat dimasukan
regia cukup aman digunakan. Oleh
ke dalam sampel percobaan. Kesulitan
sebab hal tersebut, peneliti memutuskan
lain
menggunakan dosis 100 mg/kgBB, 300
memenuhi
adalah
jumlah
gagal
tumbuhnya
Plasmodium berghei yang diinokulasikan
mg/kgBB
ke
dapat
ekstrak kulit batang dan ekstrak bunga.
rendahnya
Hewan coba yang digunakan pada
dalam
disebabkan densitas
mencit. baik
Hal oleh
Plasmodium
ini
500
mg/kgBB
untuk
yang
penelitian ini adalah mencit, oleh sebab
diinokulasikan kepada mencit, tingginya
itu perlu dilakukan kalibrasi dosis tikus
sistem
maupun
menjadi dosis mencit dan didapatkan
kesalahan peneliti dalam menyuntikan
faktor kalibrasi dengan perkalian 0,14
isolat Plasmodium bergehi ke dalam
dengan penyetaraan 200 gram tikus
tubuh
alasan
setara dengan 20 gram mencit. Dari
tersebut, keterbatasan fasilitas, waktu
hasil tersebut, diperoleh dosis sebesar
dan dana juga menjadi pertimbangan
2,8 mg/20 g mencit, 8,4 mg/20 g mencit,
dalam menentukan jumlah sampel pada
dan 14 mg/20 g mencit.
imunitas
mencit.
berghei
dan
mencit,
Selain
kedua
penelitian ini sehingga jumlah sampel
Berdasarkan
pada penelitian ini adalah tiga hewan
pertumbuhan
coba.
penghambatan, Penentuan dosis pada penelitian
persentase dan
ekstrak
persentase kulit
batang
Delonix regia dosis 8,4 mg memiliki
ini berdasarkan penelitian lain yang juga
aktivitas
menggunakan ekstrak Delonix regia.
dibandingkan kelompok perlakuan lain.
Pada penelitian Chitra et all, (2010)19,
Dari hasil pengamatan, perlakuan yang
dosis ekstrak bunga Delonix regia yang
dapat
digunakan
pertumbuhan Plasmodium berghei pada
sebagai
antiartritis
dan
penghambatan
menghambat adalah
ekstrak
tinggi
peningkatan
antioksidan adalah 200 mg/kgBB dan
mencit
kulit
batang
400 mg/kgBB dengan hewan coba tikus.
Delonix regia dosis 2,4 mg (38,88%),
Pada penelitian lain oleh Shewale et all,
ekstrak kulit batang Delonix regia dosis 13
Ringkasan Skripsi Uji Pengaruh Ekstrak Kulit Batang dan Ekstrak Bunga Flamboyan (Delonix regia) pada Mencit Swiss-webster yang Diinfeksi Plasmodium berghei Secara In Vivo
Uji pengaruh ekstrak..., Wahyu Permatasari, FK UI, 2013
8,4 mg (66,25%), ekstrak bunga Delonix
efek antiplasmodium, sedangkan pada
regia dosis 14 mg (6,69%). Menurut
dosis 14 mg mungkin terjadi dosis yang
Pouplin et al. (2007) memiliki
21
aktivitas
apabila
ekstrak dikatakan
toksik sehingga terjadi pertumbuhan
antiplasmodium
parasit yang lebih tinggi dibandingkan
melakukan
kontrol negatif dan tidak mampu lagi
mampu
penghambatan
densitas parasit lebih
melakukan penghambatan parasit. Untuk
dari 30%.
ekstrak
bunga
Delonix
Ekstrak kulit batang dosis 2,4 mg
regia dosis 2,4 mg, 8,4 mg menunjukan
menunjukan persentase pertumbuhan
persentase pertumbuhan parasit yang
parasit yang lebih rendah dibandingkan
lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol
dengan perlakuan kontrol negatif. Selain
negatif
itu, pada dosis ini terjadi penghambatan
penghambatan parasit yang terjadi. Hal
terhadap plasmodium sebesar 38,88%.
ini berarti bahwa pada dosis tersebut
Hal ini menunjukan bahwa ekstrak kulit
tidak adanya aktivitas antiplasmodium.
batang
Pada ekstrak bunga Delonix regia dosis
dosis
ini
memiliki
efek
dan
tidak
14
yang lebih tinggi, dosis ekstrak kulit
pertumbuhan
batang
efek
dibandingkan dengan kontrol negatif.
antiplasmodium yang lebih tinggi dengan
Namun, dari hasil penghambatan parasit
persentase
menunjukan
mg
memiliki
penghambatan
66,25%.
menunjukan
adanya
antiplasmodium. Jika dibandingkan dosis 8,4
mg
juga
yang
nilai
persentase
lebih
rendah
6,69%
(<30%)
Pada uji ANOVA kedua dosis diatas
sehingga dikatakan bahwa pada dosis
tidak
14 mg, ekstrak bunga tidak memiliki
menunjukan
perbedaan
yang
bermakna terhadap kontrol negatif, yaitu
aktivitas
p=0,550 (dosis 2,8 mg) dan p= 0,314
ANOVA, diketahui ekstrak bunga dosis
(dosis 8,4 mg). Pada dosis ekstrak kulit
14 mg tidak menunjukan perbedaan
batang 14 mg terlihat bahwa persentase
bermakna
pertumbuhan parasit yang terjadi lebih
p=0,920. Hal ini dapat menunjukan
besar
bahwa ketiga dosis yang diberikan pada
dibandingkan
dengan
kontrol
antiplasmodium.
terhadap
kontrol
negatif,
mencit
memiliki
aktivitas antiplasmodium. Untuk dapat
antiplasmodium.
dapat
uji
negatif, artinya pada dosis ini tidak aktivitas
belum
Pada
Berdasarkan hasil diatas, pada dosis 2,4
memiliki
mg
aktivitas
mungkin diperlukan dosis ekstrak bunga
8,4
Delonix regia yang lebih besar karena
sudah
mulai
antiplasmodium
dan
terjadi dosis
mg
merupakan dosis optimum yang memiliki
pada
aktivitas
menunjukan
dosis
terbesar
antiplasmodium
sudah
mulai 14
Ringkasan Skripsi Uji Pengaruh Ekstrak Kulit Batang dan Ekstrak Bunga Flamboyan (Delonix regia) pada Mencit Swiss-webster yang Diinfeksi Plasmodium berghei Secara In Vivo
Uji pengaruh ekstrak..., Wahyu Permatasari, FK UI, 2013
menunjukan walaupun
adanya belum
penghambatan,
dapat
dikatakan
memiliki efek antipalsmodium. Hal ini dapat
berguna
pada
terpenoid,
flavonoid,
diketahui
dan
sebagai
antimalaria.
fenolik
zat
bioaktif
22, 23
penelitian
Pada penapisan fitokimia, ekstrak
selanjutnya untuk melakukan uji dengan
kulit batang memang terbukti memiliki
dosis yang lebih besar. Selain itu,
kadar
ekstrak bunga mengandung berbagai
dibandingkan dengan ekstrak bunga.
bahan pengotor yang ikut terlarut di
Alkaloid
dalam
ekstrak
tersebut,
antiplasmodium
klorofi.
Klorofil
diduga
diantaranya mengganggu
alkaloid
yang
lebih
tingggi
memiliki
aktivitas
dengan
pertumubuhan
menghambat
skizon.
Alkaloid
aktivitas antiplasmodium dari senyawa
bersenyawa
aktif yang terdapat dalam ekstrak bunga.
proses pembelahan dan pembentukan
Dari
data
persentase
RNA
dengan
terganggu
DNA
sehingga
pada
parasit
penghambatan diketahui bahwa ekstrak
Plasmodium
kulit
aktivitas
parasit akan terhambat (Lusiana H,
tinggi
2009)24. Hal ini sesuai dengan hasil
dibandingkan dengan ekstrak bunga.
penelitian bahwa kandungan alkaloid
Dari uji Post hoc ekstrak kulit batang
pada ekstrak kulit batang yang lebih
dosis
besar mampu menunjukan persentasi
batang
antipalsmodium
2,8
mg
memiliki yang
lebih
memiliki
perbedaan
sehingga
pertumbuhan
bermakna dengan ekstrak bunga dosis
penghambatan
8,4 mg (p=0,25) dan ekstrak kulit batang
dibandingkan dengan ekstrak bunga.
dosis
8,4
tinggi
Selain itu kadar terpen pada
bermakna dengan ekstrak bunga dosis
ekstrak kulit batang juga lebih tinggi
2,4 mg dan 8,4 mg sehingga dapat
dibandingkan dengan ekstrak bunga.
dikatakan bahwa ekstrak kulit batang
Terpenoid
mampu
memiliki aktivitas antiplasmodium lebih
biosintesis
senyawa
tinggi.
trofozoit ini
memiliki
lebih
perbedaan
Hal
mg
yang
mungkin
disebabkan
dan
pertumbuhan
menghambat pada
skizon parasit
stadium sehingga terhambat.
besarnya aktivitas antiplasmodium dari
Penghambatan biosintesis dengan cara
senyawa metabolit sekunder dalam kulit
berkompetisi dengan substrat natural
batang
dengan
pada reaksi enzim-substrat atau dengan
penapisan fitokimia atau zat lain yang
mengganggu mekanisme elongasi pada
tidak
cincin isoprenik parasit (Goulart, et all.
yang terdeteksi
terdeteksi dengan
penapisan
fitokimia tersebut. Senyawa alkaloid,
2004).25 15
Ringkasan Skripsi Uji Pengaruh Ekstrak Kulit Batang dan Ekstrak Bunga Flamboyan (Delonix regia) pada Mencit Swiss-webster yang Diinfeksi Plasmodium berghei Secara In Vivo
Uji pengaruh ekstrak..., Wahyu Permatasari, FK UI, 2013
Senyawa sebenarnya
aktif
flavonoid
mampu
pertumbuhan
menghambat
stadium
2,4 dengan persentase penghambatan masing-masing adalah 38,88%.
intraeritrosit
parasit malaria (Lehane dan Saliba, 2008).23
Pada
penelitian
ini
KESIMPULAN
kadar
flavonoid pada ekstrak bunga kurang
1. Ekstrak kulit batang Delonix regia
dapat menimbulkan efek penghambatan
dosis 2,8 mg dan 8,4 mg memiliki
pertumbuhan
aktivitas
Plasmodium.
Hal
ini
antiplasmodium
pada
mungkin disebabkan rendahnya dosis
mencit Swiss-webster yang diinfeksi
ekstrak bunga yang digunakan. Pada
Plasmodium berghei secara in vivo.
dosis rendah dan sedang, diketahui tidak adanya
efek
penghambatan
2. Ekstrak bunga Delonix regia tidak memiliki
aktivitas
antiplasmodium
pertumbuhan parasit, namun, pada dosis
pada mencit Swiss-webster yang
tinggi diketahui bahwa terdapat efek
diinfeksi Plasmodium berghei secara
penghambatan pertumbuhan.
in vivo.
Pada perlakuan kontrol positif diketahui
bahwa
ditemukan
efek
3. Ekstrak kulit batang dosis 8,4 mg memiliki
aktivitas
antiplasmodium
(>30%).
paling baik pada mencit Swiss-
Dengan uji one-way ANOVA didapatkan
webster yang diinfeksi Plasmodium
hasil p=0,001. Kelompok kontrol positif,
berghei
yaitu dengan memberikan perlakuan
persetase
berupa
pertumbuhan
antiplasmodium
276,83%
klorokuin
perbedaan
juga
bermakna
memiliki
pada
setiap
secara
in
vivo
dengan
penghambatan parasit
sebesar
66,25%.
perlakuan yang lain. Hal ini menunjukan SARAN
kelompok perlakuan memiliki aktivitas antiplasmodium tidak sebaik dengan
1. Perlu ditentukan densitas parasit
kontrol positif. Ekstrak yang memiliki aktivitas antiplasmodium
yang
paling
besar
sebelum diberikan perlakuan ekstrak Delonix
regia.
Setiap
sampel
adalah ekstrak kulit batang Delonix regia
sebaiknya memiliki densitas parasit
dosis
dalam kisaran yang tidak terlalu luas
8,4
mg
penghambatan
dengan 66,25%,
persentase diikuti
oleh
ekstrak kulit batang Delonix regia dosis
untuk menghindari kerancuan. 2. Perlu dilakukan uji kuantitatif untuk mengetahui kadar senyawa aktif 16
Ringkasan Skripsi Uji Pengaruh Ekstrak Kulit Batang dan Ekstrak Bunga Flamboyan (Delonix regia) pada Mencit Swiss-webster yang Diinfeksi Plasmodium berghei Secara In Vivo
Uji pengaruh ekstrak..., Wahyu Permatasari, FK UI, 2013
yang bersifat antiplasmodium dalam
hari-malaria-sedunia-tahun-
ekstrak kulit batang Delonix regia
2009.html
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan
4. Direktorat Jenderal Peengendalian
untuk mengetahui mekanisme kerja
Penyakit
kandungan
Lingkungan Departemen Kesehatan
zat
antiplasmodium
dan
dalam ekstrak kulit batang dan
RI.
menemukan
batang
Kasus Malaria di Indonesia. Jakarta:
Delonix regia yang paling tepat
Depatemen Kesehatan RI. 2009 . h.
sehingga dapat menghasilkan obat
1-39
dosis
kulit
baru yang mempunyai pengaruh
Pedoman
Penyehatan
5. Kementrian
Penatalaksanaan
Kesehatan
Republik
yang sama atau lebih baik dalam
Indonesia. Himbauan Hari Malaria
menurunkan jumlah Plasmodium di
Sedunia Tahun 2009. [online]. 2010
dalam darah.
[disitasi, 28 Juli 2012]. Diunduh dari http://www.depkes.go.id/index.php/b
DAFTAR PUSTAKA
erita/info-umum-kesehatan/210himbauan-hari-malaria-sedunia-
1. World Health Organization. Malaria. [online].
2012.
Desember
2012].
[disitasi,
13
Diunduh
dari:
http://www.who.int/topics/malaria/en/ 2. Kementrian
Kesehatan
Republik
tahun-2009.html 6. Kementrian Indonesia. Malaria
Kesehatan Menkes
Center.
Republik Resmikan
[online].
2010.
[disitasi, 28 Juli 2012]. Diunduh dari
Indonesia. Bersama Kita Berantas
http://www.depkes.go.id/index.php/b
Malaria. [online]. 2010. [disitasi, 28
erita/press-release/1059-menkes-
Juli
resmikan-malaria-center.html
2012]
Diunduh
dari
http://www.depkes.go.id/index.php/b
7. Kementrian
Kesehatan
Republik
erita/press-release/1055-bersama-
Indonesia. Bebas Malaria Prestasi
kita-berantas-malaria.html
Seluruh
3. Kementrian
Kesehatan
Republik
Anak
Bangsa.
[online].
2010. [disitasi, 29 Juli 2012] Diunduh
Indonesia. Peringatan Hari Malaria
dari
Sedunia Tahun 2009. [online]. 2010.
http://www.depkes.go.id/index.php/b
[disitasi, 28 Juli 2012]. Diunduh dari
erita/press-release/221-bebas-
http://www.depkes.go.id/index.php/b
malaria-prestasi-seluruh-anak-
erita/press-release/228-peringatan-
bangsa.html 17
Ringkasan Skripsi Uji Pengaruh Ekstrak Kulit Batang dan Ekstrak Bunga Flamboyan (Delonix regia) pada Mencit Swiss-webster yang Diinfeksi Plasmodium berghei Secara In Vivo
Uji pengaruh ekstrak..., Wahyu Permatasari, FK UI, 2013
Republik
12. Ndounga M. Traditional approach
Indonesia. Malaria. [online]. [disitasi,
and scientific evidence of remedies
20 Desember 2012]. Diunduh dari
used for the treatment of malaria in
http://www.depkes.go.id/downloads/
the African context. [online]. 2008.
world_malaria_day/fac_sheet_malari
[Disitasi 4 Desember 2012]. Diunduh
a.pdf
dari
8. Kementrian
Kesehatan
9. Praptiwi, Harapini M, Chairul. Uji
http://www.unicam.it/archivio/eventi/i
Aktivitas Antimalaria Secara In-Vivo
ncontri_convegni/2008_Workshop_
Ekstrak Ki Pahit (Picrasma javanica)
Malaria/documenti/Ndounga_02.pdf
Pada
Mencit
Yang
Diinfeksi
13. Mm Prabowo A. Malaria, Mencegah
Plasmodium berghei. Biodiversitas
dan
ISSN: 1412-033X Volume 8, Nomor
Depok: Puspa Swara. 2004. h. 2-10
Mengatasinya.
Cetakan
1.
2. Bogor: Bidang Botani, Puslit
14. Sutanto I, Ismid IS, Sjarifuddin PK,
Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan
Sungkar S. Buku Ajar Parasitologi
Indonesia. 2007. h. 111-3
kedokteran. Edisi Keempat. Jakarta:
10. Poeloengan M, Chairul, Komala I, Salmah S, Susan MN. Aktivitas Antimikroba
Dan
Fitokimia
Beberapa
Tanaman
(Antimicroba
And
Activities
Herbal
Of
Penerbit FKUI. 2008; 189-204 15. Gandahusada
S,
Ilahude
HHD,
Dari
Pribadi W. Parasitologi Kedokteran.
Obat
Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Penerbit
Fitochemical Medicine).
FKUI. 2000. H. 171-209. 16. Landau I, Gautret P. Animalmodels
Dalam: Seminar Nasional Teknologi
rodents
Peternakan dan Veteriner. 2006. h.
Biology,
974-8
Protection. Ed: Sherman, I.W. ASM
11. Lawal IO, Uzokwe NE, Igboanugo ABI,
Adio
Nwogwugwu
AF, JO
Awosan et
al.
AE,
In:
Malaria,
Parasites
Pathogenesis,
and
Press, Washington, DC. 1998. h. 401-17
Ethno
17. Cuilei, J. Methodology for Analysis of
medicinal information on collation
Vegetables and Drugs. Ministry of
and identification of some medicinal
Chemical
plants in Research Institutes of
Rumania.1982. h. 1-67.
Industry,
Bucharest,
South-west Nigeria. African Journal
18. Nii-Ayi Ankrah et al. Evaluation of
of Pharmacy and Pharmacology Vol.
Efficacy and Safety of a Herbal
4(1), January 2010, pp. 001-007
Medicine Used for the Treatmentof 18
Ringkasan Skripsi Uji Pengaruh Ekstrak Kulit Batang dan Ekstrak Bunga Flamboyan (Delonix regia) pada Mencit Swiss-webster yang Diinfeksi Plasmodium berghei Secara In Vivo
Uji pengaruh ekstrak..., Wahyu Permatasari, FK UI, 2013
Malaria. Phytother. Res. 17, 2003.
23. Lehane AM, Saliba KJ. Common Dietary Flavonoids Inhibit the Growth
h.697–701 19. Chitra V, Ilango K, Rajanandh MG,
of
the
Intraerythrocytic
Soni D. Evaluation of Delonix regia
Parasite.
Linn. Flowers for Antiarthritic and
2008, 1:26 doi:10.1186/1756-0500-
Antioxidant activity in Female Wistar
1-26. 2008.
Rats. Annals of Biological Research.
BMC
Malaria
Secara
Senyawa
Alkaloid
Papuana
Becc.
Activity of Delonix regia (Boj. Ex.
Sekolah
Pasca
Hook).
Pertanian Bogor. 2009.
20. Shewale VD, Deshmukh TA, Patil LS,
Patil
VR.
Anti-Inflammatory
Hindawi
Publishing
Notes
24. Lusiana H. Isolasi dan Uji AntiPlasmodium
2010; I (2): 142-7.
Research
In
dari
Vitro
Albertisia
[Skripsi]. Sarjana
Bogor: Institute
in
25. Goulart HR. Kimura EA. Peres VJ.
Pharmacological Sciences Volume
Couto AS, Duarte FAA. Katzin AM.
2012, Article ID 789713 p.4
Terpenes
Corporation
Advances
21. Pouplin, J.N., T.H. Tran, T.A. Phan,
Development
C. Dolecek, J. Farrar, P. Caron, B.
Biosynthesis
Bodo, and P. Grellier. Antimalarial
Plasmodium
and
Antimicrobial
Cytotoxic
Activities
Ethnopharmacologically Medicinal
Plants
Vietnam.
of
Selected
from
South
Journal
Arrest
Parasite
and of
Inhibit
Isoprenoids
in
falciparum. Agents
And
Chemotherapy, July 2004. p. 2502–9 Vol. 48, No. 7.
of
Ethnopharmacology 109. 2007. h. 417-427. 22. Fitrianingsih SP, Suriyatna, Diantini A, Muis A. Aktivitas Antiplasmodium Ekstrak Etanol Beberapa Tanaman Obat
Terhadap
Mencit
yang
Diinfeksi
Plasmodium
berghei.
Prosiding
SnaPP
Eksakta
Edisi
ISSN: 2089-3582. 2010.p. 1-12
19 Ringkasan Skripsi Uji Pengaruh Ekstrak Kulit Batang dan Ekstrak Bunga Flamboyan (Delonix regia) pada Mencit Swiss-webster yang Diinfeksi Plasmodium berghei Secara In Vivo
Uji pengaruh ekstrak..., Wahyu Permatasari, FK UI, 2013