POLI-TEKNOLOGI VOL.11 NO.2, MEI 2012
IMPLEMENTASI RFID PADA SISTEM PRESENSI DAN DISPLAY DATA PENGGUNA ID-TAG Purwanti, B.S.R1, Romataliga, M2 1
Dosen PS Teknik Elektronika Industri, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta, Jalan Prof. Dr. G. A. Siwabessy Kampus UI, Depok 16425, email:
[email protected] 2 Mahasiswa P S Elektronika Industri, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta, Jalan Prof. Dr. G. A. Siwabessy Kampus UI, Depok 16425, email:
[email protected]
ABSTRACT. This research about the alternative presence technologies to replaced the conventional system. The conventional system used signature on the paper list presence. Conventional system past left and replaced by other, it is the fingerprint. The weakness of fingerprint system is difficult to identify the finger patterns of person, becomes disrupted presence. This idea was create a tool presence using RFID (Radio Frequency Identification) as an identifier. RFID keeps a unique number data that can replace the function of the fingerprint. This research testing used twelve Tag RFID card type GK4001. Equipment and component to need the presence system base on RFID are microcontroller 4 bits (ATTiny2313), LCD, converter RS485 to RS232. All of the Tag and Box RFID was testing with microcontroller and LCD (Liquid Crystal Display) of display character and on the komputers. Transmit data to a komputer using a RS485 to RS232 converter if it detects the ID number. Time response to sending data from the komputer to the microcontroller serves to display on the LCD. Data communicated between microcontroller and LCD is the four bits. The research objective is to end task make RFID-based presence system. The realization of the performed by means of testing the reading distance of twelve ID cards. Results analysis of testing RFID card readings reached 100 % at 3 cm, 98 % at 4 cm, and 66 % at 5 cm. Keywords: presence, RFID, display, VB
ABSTRAK Penelitian ini tentang alternatif teknologi presensi untuk menggantikan sistem konvensional. Sistem konvensional dilakukan dengan sesorang tanda tangan pada kertas daftar presensi. Cara konvensional kini ditinggalkan dan diganti dengan sistem sidik jari. Kelemahan sistem sidik jari adalah sulit mengindentifikasi pola, sehingga proses kehadiran terganggu. Ide ini untuk membuat alat kehadiran RFID (Radio Frequency Identification) sebagai pengenal identifikasi. RFID memuat nomor data unik yang dapat mengganti fungsi sidik jari. Uji penelitian ini menggunakan dua belas Tag RFID, tipe GK4001. Alat dan komponen yang diperlukan pada sistem presensi berbasis RFID adalah adalah mikrokontroler 4 bits (ATTiny2313), LCD, konverter RS485 sampai RS232. Semua kartu diuji, Tag RFID didekatkan ke Box RFID, maka mikrokontroler ATTiny2313 memeritahkan LCD (Liquid Christal Display) dan komputer menampilkan identitas. Data nomor RFID ditransfer ke komputer menggunakan sebuah converter RS485 atau RS232 jika mendeteksi kartu. Pengiriman data dari komputer ke mikrokontroler dan LCD membutuhkan daya 5V. Tujuan penilitian adalah membuat system kehadiran berbasis RFID. Realisasi yang dilakukan dengan cara menguji jarak baca RFID-12. Analisis pembacaan kartu mencapai 100% pada 3 cm, 98% pada 4 cm, 66% pada 5 cm. Kata kunci: kehadiran, RFID, displai, VB
PENDAHULUAN memungkinkan dikembangkan dengan teknologi elektronika, misal memonitor, otomatisasi. Sistem monitor mencatat waktu masuk dan pulang kerja karyawan sebagai sistem presensi yang terintegrasi. Umumnya sistem presensi masih manual dengan cara tanda tangan kelemahannya timbul pemalsuan paraf
Salah satu faktor kesuksesan operasional perusahaan adalah disiplin dan ketepatan waktu. Motto PT “X” di Tanjung Priok, “kesuksesan identik dengan datang tepat waktu”. PT ”X” mencanangkan efektifitas jam kerja dengan memaksimalkan kehadiran karyawan. Kedisiplinan karyawan 149
Purwanti, Implementasi RFID dengan… atau kecurangan lain. Kecurangan dimaksud diantaranya titip tanda paraf, titip antrian, kertas absen yang sengaja dibuat lecek/kotor ataupun “sengaja dihilangkan”. Presensi konvensional/ manual telah ditinggalkan dan beralih menggunakan presensi modern seperti system finger print. Presensi dilakukan dengan menempelkan jari pada sensor. Kekurangannya identifikasi sidik jari tergolong sulit dan sering gagal, tidak bisa cepat, jika permukaan sensor kotor identifikasi gagal.
memperbaiki sistem kamera [2]. Seseorang yang akan masuk area parkir diberi kartu tanda masuk perparkiran (Tag RFID). Sistem mendeteksi nomor unik dalam Tag yang didekatkan ke Box RFID, sehingga tercatatlah waktu masuk/datang pengguna area parkir. Sistem RFID telah terkoneksi dengan komputer yang mampu mendata pemakaian Tag RFID yang diberikan pengguna area parkir Sistem parkir terkomputerisasi dengan teknologi RFID, input tag RFID yang dibaca pada saat masuk parkir. Output berupa biaya parkir yang dihitung pada saat keluar yang kemudian dicatat dalam laporan pemasukan keuangan parkir.Data banyaknya pengguna Tag-RFID dapat ditampilkan ke 7-segment [3], menunjuk slot yang tersisa pada blok/lokasi area perparkiran.
Permasalahan sistem manual atau finger print perlu solusi lain, kerena ternyata bermasalah. Selain kekacauan sistem karena sidik jari sering tidak teridentifikasi juga karena presensi tidak terintegrasi sistem lain, sekedar absen saja. Inspirasi muncul, membuat alat presensi yang selain tidak perlu sentuhan jari, waktu kehadiran/ kepulangan karyawan terdisplay, dilengkapi sistem monitor. Monitor waktu kehadiran karyawan, kedatangan/ kepulangan. Presensi berbasis RFID (Radio Frequency Identification) yang mendeteksi setiap karyawan sebagai pemilik Card Identity. Waktu presensi dapat disesuaikan kebutuhsn jam kedatangan/pulangnya karyawan, antrian dapat diminimalisasi. Jika identitas karyawan terdeteksi oleh RFID Reader terekam dalam database, data kehadiran/kepulangan karyawan dapat dilihat sewaktu-waktu,.
Range jarak baca pada RFID tag berbeda-beda dipengaruhi oleh frekuensi [4.]: RFID reader, alat elektronik yang mengiri/menerima sinyal radio dan membaca data tag melalui antenna RFID pada frekuensi tertentu. RFID reader menterjemahkan sinyal radio yang dipancarkan tag melalui antenna. Frekuensi mempengaruhi Range RFID, ketahanan terhadap gangguan dan kinerja atribut lainnya. Pemilihan RFID tag tergantung pada aplikasi. Chip terdiri dari sirkuit terpadu dan tertanam dalam lempeng silikon.
Pelayanan parkir yang dilengkapi dengan kamera sebagai Sistem Informasi (SI) parkir lebih efisien [1]. Model identifikasi perparkiran dengan mendeteksi wajah (camera) tidak memungkinkan tamu parkir. Tamu atau bukan penghuni gedung tidak dikenali sistem, sehingga tamu tidak memungkinkan masuk areal parkir. Solusi agar tamu/bukan dapat parkir perlu difikirkan agar ada solusi. Teknologi perparkiran motor berbasis RFID (Radio Frequency Idenitifation)
Kemampuan menterjemahkannya tergantung pada kapasitas tag. RFID reader dapat digunakan standalone atau diintegrasikan dengan perangkat lain. Integrasi dimaksud misalnya dengan power untuk menjalankan RFID reader, komunikasi interface, mikroposesor, controller, receiver, transmitter, memori. RFID reader menggunakan Metodologi Near dan Far Field untuk berkomunikasi dengan tag melalui antenna. 146
POLI-TEKNOLOGI VOL.11 NO.2, MEI 2012
Jika diinginkan pencetakan data dan disimpan dalam versi word atau PDF atau diatur sesuai kebutuhan. Data diri karyawan pada Identity Card terdeteksi dan dikenali oleh sistem presensi. Jarak baca antara Tag ke Box RFID menjadi dasar pertimbangan realisasi sistem perparkiran berbasis RFID. Tujuan penelitian adalah mengetahui kemampuan pembacaan identitas pada RFID pasif pada interval jarak tertentu. Hipotesis bahwa jarak Tag ke Box RFID tidak berpengaruh terhadap pembacaan nomor identitas.
RS232. MAX232 memiliki dua RS232 transmitter, dua RS232 receiver. Keunggulan utama MAX232 memiliki internal oscillator dan empat capasitor eksternal untuk menghasilkan tegangan ±12 Volt, supply tegangan +5 Volt. Antarmuka RS485 menggunakan dua konduktor untuk mentransmisi signal digital.
Hipotesis penelitian adalah jarak Tag ke box RFID tidak pengaruh terhadap waktu pelayanan perparkiran. Gambar .1 Variasi Ukuran dan Bentuk RFID Tag [4.]
METODE PENELITIAN Metode penelitian dengan studi literatur tentang RFID, sistem database presensi. visual basic dan MYSQL. Khusus database sumber referensi sebagai acuan untuk aktifasi pengujian model sistem presensi. Selanjutnya erancangan dan realisasi model untuk pengujian jarak pembacaan data Tag RFID ke Box RFID.
Gambar .2 Perbandingan RFID Tag Pasif Aktif
a) Jenis dan konfigurasi RFID Dua komponen utama system RFID adalah; (1)Tag memuat microchip yang menyimpan identitas (ID, (2)Reader Tags (Transponder objek), merupakan nomor seri unik yang disimpan dalam memori RFID [4]. Beberapa macam bentuk dan ukuran RFID tag disesuikan kegunaannya (Gambar 1).
Level logic ditentukan berdasarkan beda potensial antara dua konduktor. Klasifikasi RFID Tag disesuaikan dengan kemampuanya membaca dan menulis data. Class 0 (Read-Only), Class 1 (Write One Read Many), Class 2 (Read-Write), Class 3 (Read-Write with sensor)), Class 4 (Read-Write With Integrated Transmitter).
Tegangan pada communication line harus memiliki range 6-15 Volt untuk logic 0; 6-15 Volt untuk logic 1 [5]. Transmision device menghasilkan ±12 Volt. Receiving device menerima signal yang memiliki range (3–15) Volt, tanda plus untuk logic 0, minus untuk logic 1. MAX232 IC berfungsi mengkonversi level tegangan TTL ke
b) Kareakteristik RFID Karakteristik RFID tag terpenting adalah jangkauan, frekuensi, memori, keamanan, jenis data. Tiga jenis Tag adalah pasif, semi-aktif dan aktif. Perbedaan karakteristik antara tag pasif dan aktif (Gambar 2). Tag semi-aktif 147
Purwanti, Implementasi RFID dengan… memiliki kombinasi karakteristik Tag aktif dan pasif. Near Fields metode serupa dengan trafo, memanfaatkan kopling induktif tag ke medan magnet yang beredar di sekitar antenna pembaca (Gambar 3). Near fields menggunakan frekuensi rendah dan frekuensi tinggi. RFID (Gambar 3) menggunakan metode serupa radar, backscatter refleksi dengan medan listrik (Gambar 4).
Gambar 5. Pin-out RFID Reader ID-12
STX (02h )
DATA ID (10 ASCII)
CHEKSUM (2 ASCII)
CR
LF
ETX (03h)
Gambar .6. Output RFID format ASCII Tabel 1. Fungsi Pin DB9 [6] No. Pin 1 2 3 4 5 6 7
Gambar 3. RFID Reader RFID Reader Metode Near Fields Far Field)
Pin
Arah Sinyal In In Out Out In Out
Format output ASCII dengan menghubungkan pin 7 ke GND. ID-12 agar dapat dikomunikasikan langsung ke perangkat lain (antar muka).
Gambar .4. RFID Reader dengan Metodologi Far Fields. c) Perancangan RFID.
Nama Sinyal DCD RxD TxD DTR GND DSR RST
Pin antar muka RS232 dengan Personal Komputer (PC) pada konektor port DB9 (Tabel 1). Rekommendasi dari Electronics Industry Association (EIA), karakteristik utama RS 232 signal ditransmisikan single voltage dengan ground (referensi). ID-12 memiliki tiga format beberapa data output yang dapat dipilih salah satu.
Input-Output
Far fields biasanya menggunakan UHF dan microwave. ID Tag 12 adalah sensor RFID (RFID Reader), berfungsi hanya sebagai reader. ID Tag 12 memiliki antenna internal, frekuensi 125 kHz (low frequency). ID Tag 12 mampu mendeteksi tag bertipe EM400, sejenisnya pada jarak ±12 cm. Output RFID berformat ASCII (Gambar 6) ditransfer serial UART. dengan baud rate 9600 bps, 8 bit data, none parity. Exclusive OR five hex byte DATA ID, Byte checksum pertama hasil exclusive OR DATA ID ganjil/genap.
148
POLI-TEKNOLOGI VOL.11 NO.2, MEI 2012
d) Flowchart Program
mencapai 1200 m. Input tegangan untuk signal Receiver minimal 200 mV untuk merekonstruksi (Gambar 9) kembali ke signal digital [7]. Selain dikomunikasikan dengan komputer Tag RFID juga dapat dikomunikasikan ke mikrokontroler (Gambar 10). Mikrokontroler umumnya memiliki fitur UART, salah satunya ATTiny 2313. ATtiny 2313 adalah mikrokontroler 8 bit keluarga Atmel berarsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computing). Keuntungan ATTiny 2313 banyak contoh source code dan easy programming, untuk compiler (assembly, C, BASIC, dll.). ATTiny 2313 terdiri dari microprocessor, I/O ports, timer-timer, memori komunikasi serial. Seluruh sistem ditunjukkan dalam skematik alat (Gambar 11).
Gambar 7 Flowchart Program e) Blok Diagram Sistem Secara keseluruhan sistem kerja dari alat dapat dilihat pada Alur Program (Gambar 7) dan Blok Diagram Sistem (Gambar 8). ALAT PRESENSI
RFID TAG
RFID READER
Gambar 9 Rangkaian MAX 232
SERIAL COMMUNICATION
RS 485
RS 232
RS 485
RS 232
PC
RFID SYSTEM
LCD DISPLAY
uC
Gambar 8 Blok Diagram System
f) RS485 dan Mikrokontroler Batas kecepatan penerimaan data RS485 hingga 10 Mbps dan panjang kabel (umumnya jenis twisted pair)
Gambar 10 Ilustrasi Gelombang Hasil Konversi MAX232 [7] 149
Purwanti, Implementasi RFID dengan…
Gambar 11 Skematik Alat
150
POLI-TEKNOLOGI VOL.11 NO.2, MEI 2012
b) Bagian Utama Alat Presensi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini melengkapi sistem pada [8], pengukuran jarak RFID Tag ke Box, sehingga diperlukan inventarisasi alat (Gambar 13) adalah:
Transmitter mengontrol level tegangan antara dua konduktor, beda potensial positif untuk logic 1 dan negative untuk logic 0 (Gambar 9.). Keuntungan antarmuka diferensial, lebih kebal terhadap electromagnetic interference dan tidak memerlukan kesamaan referensi untuk grounding.
a. RFID Reader ID 12 dikonfigurasi → output berformat ASCII, terhubung ke pin 7 ke GND. b. Mikrokontroler (Cristal 8MHz) Pin Rx menerima data serial dari komputer, PORT B → mengontrol tampilan LCD.
Memori data mencapai 2K Bytes InSystem Self Programmable Flash dan 128 Bytes In-System Programmable EEPROM. Komunikasi serial UART full duplex. ATTiny 2313 dapat digunakan pula untuk mengontrol tampilan LCD 4x20 karakter.
c. LCD, digunakan 4x20 karakter yang menggunakan komunikasi 4 bit dengan mikrokontroler d. RS485 (4 buah) 2 pasang IC SN75176, masing-masing untuk Rx dan Tx. e. RS232, memanfaatkan MAX232 mengkonfersi level tegangan TTL ke level tegangan RS232 agar dapat dieksekusi komputer
a) Mikrokontroler dan Display LCD LCD 4x20 Karakter dilengkapi controller berfungsi sebagai pengendali (HD44780), CGROM (Character Generator Read Only Memory), CGRAM (Character Generator Random Access Memory) dan DDRAM (Display Data Random Access Memory). CGROM, alamat pola karakter permanen LCD controler, tidak dapat dirubah pengguna. CGRAM, alamat pola karakter yang dapat dimanipulasi. DDRAM alamat karakter yang ditampilkan (Gambar 12).
f. Regulator, mengubah supply 12V dari adaptor menjadi 5V untuk digunakan pada system
Gambar 12 Konfigurasi Pin ATTiny 2313 (kiri) dan LCD 4x20 karakter (kanan) Gambar 13 Alat Presensi Pengujian sistem, dengan memberi tegangan 12 volt, titik nol (pengukuran jarak baca) adalah permukaan RFID Reader. 151
Purwanti, Implementasi RFID dengan… Output RFID reader dihubungkan ke PC komputer. Card RFID diletakkan sejajar pada jarak 3 cm, 4 cm, 5 cm, 6 cm, 7 cm dan 8 cm dari Box RFID Reader. Diamati jarak terbacanya kartu dan output RFID reader, pengujian Tag RFID dilakukan untuk kenaikan jaral dan berurutan.
#
$
c) Uji IdentifikasiPembacaan ID-Card Pengujian dengan tiga variabel jarak, yaitu 3 cm, 4 cm, dan 5 cm (Tabel 2). Tigapuluh buah ID-Card diuji sesuai variasi jarak. Pembacaan juga diuji berdasarkan kemampuan PC untuk mengidentifikasi kode nomor pada RFID (Tabel 3).
%
Pengujian Mikrokontroler kalibrasi dan display hasil pembacaan identitas RFID Card terbaca realtime. Sesuaikah program pada input dan output, seperti Tabel 3, data dikirim (“Selamat Datang”) terdisplay juga pada LCD, menunjukkan bahwa mikrokontroler
Tabel 2. Persentase Keberhasilan Pembacaan Jarak (cm) 3 4 5
1 100 100 66,7
Percobaan (%) 2 3 4 100 100 100 100 96,7 96,7 70 66,7 63,3
Rata-Rata (%) 100 98,35 66,675
Tabel 4 Sampel Data Diterima PC dari Output RFID
d) Pengujian Mikrokontroler Tabel 3 Hasil Pengujian Program Mikrokontroler Data dikirim
Tampilan LCD
Tanggal, “Selamat Datang” Jam, Tanggal, “Selamat Jalan”
Data (Hexa )
ID
CRC
(ASCII)
(Hexa)
Data Akhir (Hexa)
1
2-11
12
13
14
15 16
02
2F00415035
00
02
2F00416F78
07
0 B
0 D
0 A
0 3
02
2F00415035
00
09
0 A
0 3
02
2F0040DAB 0
00
0 B
0 D
05
0 D
0 A
0 3
2F004035FA
0 A
2F00416EA 4
0 A
0 D
0 A
0 3
0 D
0 A
0 3
0 D
0 A
0 3
02 02 ^
@
152
00 04
POLI-TEKNOLOGI VOL.11 NO.2, MEI 2012
4.1. Analisis Data Hasil Pengukuran
karena sebab-sebab lain. Nilai Sig. adalah sebesar 0,007 (Tabel 7) berarti nilai Sig. < 0,05 maka variabel independen (tiga puluh RFID card) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (jarak pembacaan).
Pengujian dengan analisis regresi untuk memastikan hubungan keterikatan variabel dipenden (jarak pembacaan) dan variabel independen (RFID Tag). Hipotesis penelitian adalah jarak Tag ke Box tidak mempengaruhi pembacaan RFID Card. Nilai R dan Adjusted R Square sebesar 0,866 dan 0,750 (Tabel 5). R menandakan kekuatan variabel bebas untuk prediksi variabel terikat. Adjusted R Square 75 % variabel dependen (jarak pembacaan). Jarak pembacaan sebagai variabel dependen berpengaruh terhadap variabel independen (tiga puluh RFID Card), dan 25% sisanya
Nilai Tolerance adalah 1,00 dan nilai VIF adalah 1,00 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan mutikolinieritas. Unstandardized Coefficient (UC) menjelaskan bahwa variabel terikat/ dependen) akan berubah jika variabel bebas /independen terjadi perubahan 1 unit.
Tabel 5. Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Model
B 1
(Constant) 5.00
Standardized Coefficients
Std. Error
t
Sig.
Beta
.224
Collinearity Statistics
Correlations Zeroorder
Partial Part
Tolerance
VIF
22.36 .0
Card 19 -1.5 .274 -.866 a. Dependent Variable: Jarak Pembacaan
-5.47 .0
-.866
-.866
-.86 1.0
1.0
frekuensi sehingg pembacaan. Keberhasilan pembacaan FRID Tag 100% pada jarak 3 cm, 98 % pada jarak 4 cm, dan 66% pada jarak 5 cm.
4.2. Analisa Data Pengukuran Pengujian dengan analisis regresi untuk memastikan hubungan keterikatan variabel dipenden (jarak pembacaan) dan variabel independen (Tag RFID). Hipotesis penelitian adalah jarak Tag ke Box tidak mempengaruhi pembacaan RFID Card dengan hipotesis alternatif sebaliknya.. Grafik/histogram pengujian RFID Card (Gambar 17) memperlihatkan residual yang terdistribusi secara normal dan berbentuk simetris. Jadi memenuhi asumsi normalitas. Gambar 18 menunjukan pola jarak yang terdistribusi normal. Model regresi hasil penelitian memenuhi asumsi normalitas dan layak untuk dipakai sebagai hubungan fungsi linieritas. Setiap perubahan jarak Tag ke Box RFID berpengaruh terhadap signal
Gambar 14 Grafik Normal P-P Plot 153
Purwanti, Implementasi RFID dengan… Tabel 6 Model Summaryb
Adju R sted Mo R Squ R del are Squa re
1
Std. Erro r of the Esti mate
Model
Change Statistics
1 Regression 6.000
R Sig. Squ F d d F are Cha f f Cha Cha nge 1 2 nge nge
b. Dependent Variable: Jarak Pembacaan
Gambar 15 Grafik Histogram Pengujian RFID Card Tabel.7. ANOVAb
1 Regression 6.000
1
6.000 .200
Residual
2.000
10
Total
8.000
11
6.000 .200
Residual
2.000
10
Total
8.000
11
30.000 .0007a
b. Dependent Variable: Jarak Pembacaan
a. Predictors: (Constant), Card 19
Model
1
Sig.
a. Predictors: (Constant), Card 19
.8 .75 30.0 1 66 .725 .447 .750 1 .000 0 00 0 a
Sum of Square Mean s Df Square F
Sum of Square Mean s Df Square F
Sig.
30.000 .0007a
154
POLI-TEKNOLOGI VOL.11 NO.2, MEI 2012
KESIMPULAN Alat presensi telah berhasil dirancangbangun dengan pengujian kemampuan pembacaan data FRID Tag. Data nomor RFID ditransfer ke komputer menggunakan sebuah converter RS485 atau RS232 jika mendeteksi kartu. Pengiriman data dari komputer ke mikrokontroler dan LCD membutuhkan daya 5V. Hasil menunjukan bahwa pembacaan kartu mencapai 100% pada 3 cm, 98% pada 4 cm, 66% pada 5 cm.
[4]. Kamran, A et al. 2010. RFID Applications: An Introductory and Exploratory Study. Journal of Komputer Science.England.7(3): 2-4; ISSN : 16940784. [5]. Prawiroredjo, Kiki. 2008. Robot Pengantar Barang Otomatis Berbasis Mikrokontroler AVR Atmega16. Jurnal Elektronika. Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI. Universitas Trisakti. 8(1): 17–36; ISSN: 1412-0372.
DAFTAR PUSTAKA [1]. Zul Bahrum C. 2007. Aplikasi Mikrokontroler untuk Sistem Perparkiran. Jurnal Gradien Vol.3 No.1, Januari 2007, hal. 200-203
[6]. Alasiry, Ali Huseinet al. 2010. Desain dan Implementasi Jejaring Sensor Nirkabel Infra Merah untuk Sistem Informasi Parkir Gedung Bertingkat. Jurnal Teknologi. ISSN: 2088-0596.
[2]. Hamid. 2010. Pengembangan Sistem Parkir Terkomputerisasi dengan Otomatisasi Pembiayaan Dan Penggunaan Rfid Sebagai Pengenal Unik Pengguna. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2010 (SNATI 2010, hal: F72-F8, ISSN: 1907-5022
[7]. Ab-Rahman, Mohammad Syuhaimi. 2011. Wireless Optical Sensor Network (WOSN) for Optical Line Monitoring and Restoration in Fifth. Journal of Applied Sciences Research. 7(4): 403; ISSN 1995-074. [8]. Sugeng M, B. S. R. Purwanti, Jeni Wiji. 2013. Studi Efisiensi Pemakaian Daya Penggerak Model Buka-Tutup Palang Pintu Berbasis RFID. Seminar Teknik Mesin Tahun 26 Mei 2013, dalam Masa Tunggu Penerbitan Prosiding SemNas Teknik Mesin
[3]. Thiang, Handry Khoswanto, Dimas Sutanto. 2009. Sistem Tampilan Informasi Parkir Mobil Berbasis Mikrokontroler. Seminar Nasional Ilmu Komputer dan Aplikasinya – SNIKA 2009 (26/11/2009), hal: A1-A6, ISSN 1907-882X
155
Purwanti, Implementasi RFID dengan…
156