Governance, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN TERNAK SAPI KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN SIMPANG HILIR KABUPATEN KAYONG UTARA Oleh: AJI LINARDI NIM. E42010069 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, 2015 E-mail :
[email protected]
Abstrak Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan dan menganalisisImplementasi Program Bantuan Ternak Sapi Kepada Masyarakat Di Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara. Judul skripsi ini diangkat berdasarkan identifikasi fenomena permasalahan yang terjadi terkait dengan implementasi pada Program bantuan ternak sapi yang belum berjalan secara efektif dan masih belum optimal. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah Pegawai Dinas Pertanian dan Peternakan, dan Pegawai Kantor Camat Simpang Hilir serta Kelompok Tani Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi dalam Program bantuan ternak sapi belum efektif dan sesuai prosedur. Harus adanya perbaikan dari berbagai dimensi antara lain pembagian hewan ternak yang tepat sasaran, kpengawasan dari pemerintah harus ditingkatkan. Untuk itu, rekomendasi yang diberikan antara lain adanya perwakilan dari pemerintah untuk mengawasi berjalannya program bantuan ternak sapi. Kata-kata Kunci : Program, Implementasi dan Tepat Sasaran.
Implementation Assistance Program Cattle Community In Simpang Hilir Regency North Kayong Abstract This thesis is intended to describe and analyze Implementation Assistance Program Cattle Community In Simpang Hilir Regency North Kayong. The title of this thesis was appointed by the identification of phenomena occurring problems associated with the implementation of the aid program of cattle that have not run effectively and still not optimal. This study used a descriptive research with qualitative methods. Subjects in this study is the staff of Department of Agriculture and Livestock, and Simpang Downstream Officer Head Office and Farmers Group Simpang Hilir Regency North Kayong. The conclusion of this study indicate that the implementation of the aid program has not been effective cattle and appropriate procedures. Should the improvement of various dimensions, among others, the distribution of livestock were on target, kpengawasan of government should be improved. To that end, the recommendations given, among others, the presence of representatives of the government to oversee the passage of cattle assistance program Keywords : Program, Implementation and Right Target
1 AJI LINARDI, NIM. E42010069 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
sapi tersebut guna tercukupinya pasokan
PENDAHULUAN
daging sapi di Kabupaten Kayong Utara. Langkah
1. Latar Belakang Penelitian Kabupaten Kayong Utara yang
Dinas
awal
Peternakan
yang
dilakukan
Kabupaten
Kayong
terletak di Provinsi Kalimantan Barat telah
Utara ialah dengan melakukan sosialisasi
menjalankan program pembagian hewan
operasional pencapaian target swasembada
ternak kepada masyarakat sejak tahun
daging
2010.
asosiasi
Untuk
mensukseskan
program
pembagian
hewan
ternak
kepada
masyarakat,
suatu
komoditi
sapi
kepada
dan
aparatur
masyarakat
Kabupaten
Kayong
terkait,
di
wilayah
Utara
agar
harus
implementasi bantuan ternak sapi tersebut
didasarkan kepada potensi wilayah dan
dapat sukses dan berdampak positif bagi
kualitas dari ternak tersebut, program
masyarakat.
pembagian
hewan
ternak
yang
Berdasarkan data Sistem Informasi
dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten
Administrasi
Kayong
Kabupaten
Utara
harus
diimbangi
oleh
Kependudukan Kayong
(SIAK)
Utara
jumlah
potensi wilayah tempat program tersebut
penduduk Kabupaten Kayong Utara pada
berlangsung dan memiliki kualitas dan
tahun 2012 memiliki jumlah penduduk
bibit unggul guna menunjang program
sebesar 125.987 dengan ratio laki-laki
tersebut akan terus berlanjut.
adalah 64.990 jiwa dan jenis kelamin
Dinas Kayong
Peternakan
Utara
mengadakan
Kabupaten
perempuan sebanyak 60.997 jiwa dengan
program
proyeksi penduduk sebesar 125.987 jiwa.
bantuan ternak sapi kepada masyarakat
Kecamatan
untuk mensukseskan pelaksanaan kegiatan
penduduk terbanyak adalah Kecamatan
percepatan
Simpang
pembangunan
Kawasan
Produksi Peternakan untuk melaksanakan
sedangkan
program
bantuan
ternak
Peternakan
Kabupaten
membentuk
unit
yang
Hilir
memiliki
yaitu
jumlah
Dinas
terdapat
Kayong
Utara
Karimata yaitu 3.047 jiwa.
manajemen
program
swasembada daging sapi. Bantuan
sapi
pada
Riand implementasi
38.354
penduduk
sapi.
Kecamatan
Nugroho
jumlah
jiwa, terkecil
Kepulauan
mengemukakan
kebijakan
haruslah
tersebut dibagikan kepada kelompok tani
menampilkan keefektivan dari kebijakan
dalam satu kelompok tani terdiri dari 10
itu sendiri. Riand Nugroho mengajukan
sampai 25 orang. Kelompok tani tersebut
ada “empat tepat” yang dilihat dalam
yang mengembangkan dan memelihara
keberhasilan
suatu
implementasi
kebijakan. Yang menjadi “empat tepat” 2 AJI LINARDI, NIM. E42010069 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
tersebut ialah (1) Tepat Keefektifan, (2)
daging
sapi
Tepat Pelaksanaan, (3) Tepat Target, (3)
asosiasi
Tepat Lingkungan
Kabupaten
kepada
dan
aparatur
masyarakat Kayong
di
terkait, wilayah
Utara
agar
Berdasarkan data terakhir tingkat
implementasi bantuan ternak sapi tersebut
capaian produksi sapi potong mengalami
dapat sukses dan berdampak positif bagi
peningkatan yang signifikan di Kabupaten
masyarakat. Program bantuan ternak sapi ini
Kayong Utara pada tahun 2011 terealisasi sebesar 31.200 Kg dibandingkan dengan
memiliki
tahun sebelumnya yang hanya 21.485 Kg.
kebutuhan
Produksi sapi potong tersebut meningkat
pemerataan
45,22% peningkatan tersebut dikarenakan
Kabupaten Kayong Utara. Namun, dengan
semakin
permintaan
terjadinya beberapa permasalahan dalam
masyarakat terhadap daging sapi Dinas
implementasi bantuan ternak sapi tentunya
Peternakan
tujuan utama pemerintah tadi tidak akan
banyaknya
Kabupaten
Kayong
Utara
tujuan
untuk
memenuhi
daging
dan
terciptanya
pasokan
daging
terwujud,
kepada masyarakat untuk mensukseskan
melakukan penelitian lebih lanjut mengapa
pelaksanaan
percepatan
dan faktor-faktor apa saja yang mendasari
Produksi
terjadinya hal tersebut terutama dalam
Peternakan untuk melaksanakan program
pelaksanaan program swasembada daging
bantuan ternak sapi. Dinas Peternakan
sapi
Kabupaten Kayong Utara membentuk unit
“Implementasi Program Bantuan Ternak
manajemen program swasembada daging
Sapi Kepada Masyarakat di Kecamatan
sapi. Bantuan
Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara”
pembangunan
kepada
Kawasan
sapi tersebut dibagikan
kelompok
tani
dalam
Kelompok
judul
2. Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah
mengembangkan dan memelihara sapi
dan agar penelitian ini lebih terarah maka
tersebut guna tercukupinya pasokan daging
yang menjadi rumusan masalah pokok
sapi di Kabupaten Kayong Utara.
yang ada dalam penelitian ini yaitu
Dinas
awal
Peternakan
tersebut
mengangkat
yang
Langkah
tani
penulis
satu
kelompok tani terdiri dari 10 sampai 25 orang.
dengan
perlunya
di
mengadakan program bantuan ternak sapi
kegiatan
sehingga
sapi
yang
Kabupaten
dilakukan Kayong
“Bagaimana
Implementasi
Program
Bantuan Ternak Sapi Kepada Kelompok
Utara ialah dengan melakukan sosialisasi
Tani
di
Kecamatan
Simpang
operasional pencapaian target swasembada
Kabupaten Kayong Utara ?”
Hilir
3 AJI LINARDI, NIM. E42010069 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
ternak khususnya di Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong
3. Tujuan Penelitian
Utara.
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk
mengetahui
pelaksanaan
program bantuan ternak sapi yang
KERANGKA
TEORI
ada di Kabupaten Kayong Utara
METODOLOGI
khususnya di Kecamatan Simpang
1. Kerangka Teori Implementasi
Hilir b. Untuk mengetahui dan menganalisis
DAN
kebijaksanaan
dibatasi sebagai menjangkau tindakan-
menghambat
tindakan yang dilakukan oleh individu-
pelaksanaan program swasembada
individu pemerintah dan individu-individu
daging sapi di Kabupaten Kayong
swasta (atau kelompok-kelompok) yang
Utara
diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan
faktor-faktor
yang
khususnya
di
Kecamatan
yang
Simpang Hilir.
ditetapkan
keputusan
keputusan-
kebijaksanaan
Implementasi
4. Manfaat Penelitian
dalam
sebelumnya.
kebijaksanaan
mencakup
usaha-usaha pada suatu waktu untuk
a. Manfaat Teoritis Melalui penelitian ini, manfaat
mengubah keputusan-keputusan menjadi
yang
operasional, maupun melanjutkan usaha-
diberikan
untuk
peneliti
pengembangan
Pemerintahan
khususnya
aspek
implementasi
dalam
suatu
adalah Ilmu
usaha
pada
perubahan besar dan kecil ditetapkan oleh
kebijakan
program
yang
mencapai
perubahan-
keputusan-keputusan kebijaksanaanWinarno, (1989: 65) . 1. Tepat Keefektivan
dijalankan.
a) Apakah Kebijakan Tersebut Sudah
b. Manfaat Praktis Melalui
untuk
penelitian
tepat
ini,
dapat
kontribusi
bagi
Dalam pelaksanaan suatu kebijakan
Kayong
ketepatan kebijakan yang menjadi
Utara khususnya pada Kantor Dinas
faktor utama apakah kebijakan
Peternakan
tersebut
memberikan Pemerintah
Kabupaten
Kabupaten
Kayong
dapat
Utara dalam melaksanakan program
permasalahan
swasembada daging sapi dan hewan
masyarakat
yang
memecahkan ada
di
4 AJI LINARDI, NIM. E42010069 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
b) Perumusan kebijakan yang sesuai dengan masalah
dibuat atau memperbaharui implementasi kebijakan yang sebelumnya.
Dalam
perumusan
tersebut,
harus
kebijakan akan
Ketepatam pemilihan lingkungan
sasaran yang akan dituju atau
menjadi faktor berhasil atau tidaknya suatu
diselesaikan.
kebijakan.
kebijakan
mengerti
4. Tepat Lingkungan
Kemampuan
tersebut
dari
memecahkan
permasalahan yang ada c) Kewenangan
Interaksi
perumus
kebijakan
kebijakan
lembaga
dalam
antara dengan
dengan
lembaga pelaksana
lembaga
terkait.
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh
pembuatan kebijakan
Riant Nugroho, dalam implementasi suatu
Kebijakan tersebut dibuat oleh
kebijakan harus bersifat efektif dalam
lembaga
mempunyai
pelaksanaannya dan target yang akan
wewenang dan dalam pembuatan
diberikan bantuan harus tepat sasaran dan
kebijakan tersebut apakah sesuai
memperhatikan lingkungan implementasi
dengan karakter kebijakan
kebijakan tersebut.
yang
2. Tepat Pelaksanaan Pada
pelaksanaan
5. Metode Penelitian kebijakan
Penelitian
ini
tersebut ada tiga lembaga yang menjadi
menggunakanpendekatan deskriptif dengan
pelaksana yaitu pemerintah, pemerintah-
Metode Kualitatif. Teknik pengumpulan
masyarakat, atau implementasi kebijakan
datanya
yang
kaitannya
observasi dan dokumentasi. Teknik analisis
hewan ternak ini
data terdiri dari 3 tahapan, yaitu reduksi
sebaiknya adanya saling kerjasama antara
data, penyajian data dan kesimpulan.
pemerintah
Lokasi penelitian ialah Dinas Pertanian dan
diswastakan.
dengan pembagian
dan
Dalam
masyarakat
dalam
adalah
dengan
wawancara,
mensukseskan kebijakan tersebut.
Peternakan Kabupaten Kayong Utara dan
3. Tepat Target
Kecamatan
Simpang
Hilir.
Subjek
Tepat target berkenaan dengan tiga
penelitian ialah : Kepala DinasPertanian
hal yaitu apakah target yang sudah
dan Peternakan; Kabag Peternakan; Camat
dilaksanakan sudah sesuai dengan apa
Kecamatan Simpang Hilir; Kelompok tani.
yang
direncanakan
apakah
kebijakan
tersebut tidak ada ketimpangan terhadap kebijakan lain, selanjutnya kesiapan dalam melaksanakan kebijakan tersebut, dan yang terakhir apakah kebijakan tersebut baru 5 AJI LINARDI, NIM. E42010069 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
HASIL
PENELITIAN
DAN
propsal bantuan ternak dan belum tentu juga
PEMBAHASAN
proposal
yang
diajukan
oleh
kelompok tani tersebut dapat diterima oleh pemerintah
1. Tepat Keefektifan Tepat keefektifan merupakan faktor pertama
yang
harus
Tepat Pelaksanaan
dalam
Dalam pelaksanaan suatu program
melaksanakan suatu kegiatan termasuk
atau implementasi suatu kebijakan bisa
implementasi
untuk
saja sudah memiliki tujuan yang jelas.
mengukur tercapainya suatu kebijakan dan
Pelaksanaan dan pengendalian kebijakan
berdampak terhadap masyarakat. Proses
publik ditujukan agar tujuan kebijakan
inilah yang harus memerlukan formulasi
publik yang dikeluarkan dapat segera
kebijakan yang baik agar permasalahan
tercapai dengan dampak negatif yang
yang ada di masyarakat dapat terpecahkan,
sekecil mungkin. Dalam pelaksanaan suatu
jika tepat keefektifan tidak berjalan dengan
program
baik maka akan terjadi kegagalan program
kebijakan bisa saja sudah memiliki tujuan
yang tentunya akan menyebabkan banyak
yang jelas, namun masih terdapat faktor-
hal yang tidak sesuai aturan atau tidak
faktor lain yang berperan penting didalam
diinginkanAgar
pelaksanaan program tersebut.
aturan
dipenuhi
2.
karena
implementasi
bantuan
ternak sapi di Kecamatan Simpang Hilir dapat
tercapai.
implementor
harus
atau
implementasi
suatu
Tepat Pelaksanaan Riant Nugroho (2003) mengemukakan kebijakan yang
memahami apa saja yang harus dilakukan
bersifat
agar tepat keefektifan dapat terlaksana
sebaiknya
dengan
(2003)
dengan masyarakat, seperti bagaimana
membagi tepat keefektifan kedalam tiga
perusahaan harus mengelola atau dimana
unsur yaitu apakah kebijakan tersebut
pemerintah
sudah tepat, perumusan kebijakan yang
menyelenggarakannya
sesuai
pembangunan industri industri berkala
baik,
Riant
dengan
Nugroho
masalah,
kewenangan
lembaga dalam membuat kebijakan. Berdasarakan
masyarakat
diselenggarakan
tidak sendiri,
bersama
efektif seperti
menengah dan kecil yang tidak strategis,
wawancara
sebaiknya diserahkan kepada masyarakat.
yang dilakukan peneliti dilapangan dengan
Untuk mendukung pelaksanaan program
apa yang diperoleh dari hasil wawancara
bantuan ternak sapi di Kecamatan Simpang
pada Kabag Peternakan bahwa dalam
Hilir, Dinas Pertanian dan Peternakan
menentukan
Kabupaten
sasaran
hasil
memberdayakan
dari
kebijakan
Kayong
Utara
memiliki
tersebut kelompok tani harus mengajukan 6 AJI LINARDI, NIM. E42010069 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
rencana program dan kegiatan indikatif
1. Apakah
sebagai berikut:
target
yang
sudah
dilaksanakan sudah sesuai dengan
1. Program peningkatan produksi
apa yang direncanakan apakah
peternakan
kebijakan
2. Program peningkatan teknologi
tidak
ada
ketimpangan terhadap kebijakan
peternakan 3. Program
tersebut
lain; pencegahan
penanggulangan
dan
2. Bagaimana
penyakit
ternak
kesiapan
dalam
melaksanakan kebijakan tersebut; 3. Apakah kebijakan tersebut baru
4. Program pemasaran
peningkatan hasil
dibuat
produksi
atau
memperbaharui
implementasi
peternakan
kebijakan
yang
sebelumnya.
5. Program
peningkatan
penerapan teknologi peternakan Penulis menyimpulkan bila tepat
Ketepatan target merupakan salah satu
indikator
keberhasilan
dalam
pelaksanaan
mengukur implementasi
pelaksanaan pada Imlementasi Bantuan
suatu kebijakan. Target yang diintervensi
Ternak Sapi di Kecamatan Simpang Hilir
harus sesuai dengan yang direncanakan
Kabupaten Kayong Utara belum terlaksana
sebelumnya supaya tidak terdata tumpang
secara efektif. Dari koordinasi antara Dinas
tindih dengan kebijakan lainnya. Tanpa
dan Kelompok Tani belum menemukan
adanya target dalam suatu implementasi
sinkronisasi. Masih banyak kelompok tani
kebijakan maka dalam penerapannya di
mengeluhkan kurangnya pengawasan dari
lapangan akan dibingungkan dengan tujuan
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten
dari implementasi tersebut. Prinsip tepat
Kayong
target implementasi bantuan ternak sapi di
Utara
terhadap
pelaksanaan
bantuan ternak sapi dan masih kurang
Kecamatan
pahamnya
Kayong
kelompok
tani
dalam
Simpang
Utara
Hilir
untuk
Kabupaten
mensejahterakan
pemeliharaan sapi yang ideal.Hal tersebut
rakyat dan bantuan ternak sapi tersebut
dapat dilihat dari susahnya Kelompok Tani
dapat berkelanjutan. Untuk
tersebut mengembang biakan sapi yang
target tersebut harus didukung dengan
telah diberikan oleh pemerintah.
pelaksanaan
3. Tepat Target
peningkatan produksi sapi yang ada di
Secara
teoritis,
menurut
Riant
yang
baik
mencapai
agar
target
Kabupaten Kayong Utara secara umum
Nugroho, tepat target berkenaan dengan
dapat
meningkat
dan
dapat
tiga hal yaitu:
mensejahterakan rakyat. tepat target pada 7
AJI LINARDI, NIM. E42010069 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
program bantuan ternak sapi di Kecamatan
SIMPULAN
Simpang Hilir sudah cukup baik, hal ini
Empat tepat
tersebut penulis
dilihat dari kesuksesan kelompok tani
gunakan
dalam pemeliharaan hewan ternak akan
penelitian yang berjudul implementasi
tetapi masih perlu adanya penyetaraan
Bantuan
antara kelompok tani di daerah satu dengan
Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara
lainnya supaya target yang diusung oleh
disimpulkan sebagai berikut:
pemerintah dapat berjalan dengan baik dan
1.
menuai hasil yang memuaskan.
interaksi
kebijakan
antara
Sapi
di
Kecamatan
Tepat keefektifan merupakan faktor
melihat
Riant Nugroho (2003) berpendapat lingkungan
Ternak
sehingga
pertama yang harus dipehatikan untuk
4. Tepat Lingkungan
bahwa
untukmenganalisis
lembaga
berhasil
atau
tidaknya
implementasi Bantuan Ternak Sapi di
adalah
Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten
perumus
Kayong
Utara.
Penulis
menarik
kebijakan dengan pelaksana kebijakan.
kesimpulan
Sedangkan lingkungan eksternal kebijakan
keefektifanyang
yaitu persepsi publik akan kebijakan dan
implementasi Bantuan Ternak Sapi di
implementasi kebijakan yang berkenaan
Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten
dengan interpretasi dari lembaga strategis
Kayong Utara masih kurang terutama
dalam
dari segi kesingkronisasian antara
masyarakat.
Pada
dasarnya
bahwa
tepat
terdapat
lingkungan suatu kebijakan merupakan
pemerintah
dan
faktor yang dinamis yang merupakan salah
kelompok
tani.
satu unsur dari sistem kebijakan publik
kelompok tani dalam pemeliharaan
yang
hewan
berperan
dalam
proses
suatu
masing
dalam
masing
Ketidaktahuan
ternak
dan
kurangnya
kebijakan. Tujuan utama kebijakan adalah
sosialisasi
yang
agar masyarakat miskin yang tidak mampu
dinas
menjadi
bisa mendapatkan pelayanan yang baik
implementasi Bantuan Ternak Sapi di
bukan untuk dibeda-bedakan hanya karena
Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten
status sosial dan ekonomi saja. Sebagai
Kayong Utara masih belum efektif
pelaksana
penting
mengetahui
tujuan
2.
Tepat
diberikan
pelaksanaan
kepada
keefektifan
program
utama dari terbentuknya kebijakan bukan
merupakan faktor kedua yang harus
hanya sekedar menjalankan tugas sehingga
dipehatikan untuk melihat kesuksesan
pelaksana
mengambil
implementasi Bantuan Ternak Sapi di
keputusan yang tepat apabila dihadapkan
Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten
pada kasus-kasus tersebut.
Kayong
akan
mampu
Utara.Dalam
pelaksanaan 8
AJI LINARDI, NIM. E42010069 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
implementasi Bantuan Ternak Sapi di
Kecamatan Simpang Hilir berpotensi
Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten
dalam upaya pelaksanaan program
Kayong Utara penulis melihat masih
bantuan ternak sapi di Kecamatan
kurangnya pengawasan yang diberikan
Simpang Hilir
oleh pemerintah. Masih perlu adanya
3.
Keempat faktor diatas
masing-
sosialisasi yang dilakukan pemerintah
masing memiliki peran dan memberikan
terhadap kelompok tani yang berada di
kontribusi
Kecamatan Simpang Hilir khususnya.
implementasi Bantuan Ternak Sapi di
Tepat
Kecamatan
Target
selanjutnya
merupakan
faktor
didalam
melihat
yang
berbeda-beda
Simpang
Hilir
Kabupaten
Kayong Utara. Faktor-faktor tersebut harus
implementasi Bantuan Ternak Sapi di
selalu
Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten
pelaksanaannya, mekanisme pengawasan
Kayong Utara. Target yang diusung
harus
oleh
telah
pelaksanaannya program ini benar-benar
terlaksana terhadap kelompok tani di
efektif dan mencapai tujuan. Efektifitas
Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten
kebijakan juga akan semakin terbentuk
Kayong Utara. Hanya perlu adanya
apabila terdapat hubungan yang baik antara
trobosan baru terhadap kelanjutan dari
kelompok tani dan pemerintah.
pemerintah
sejatinya
diperhatikan
dijalankan
didalam
agar
dalam
implementasi Bantuan Ternak Sapi di Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara 4.
Tepat
SARAN
Lingkungan
lingkungan
pada
suatu
dasarnya kebijakan
Berdasarkan penulis
lakukan
penelitian
yang
setelah
penulis
dan
merupakan faktor yang dinamis yang
mengambil kesimpulan tetang masalah
merupakan salah satu unsur dari
yang
sistem kebijakan publik yang berperan
Bantuan
dalam
Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara,
proses
Lingkungan
suatu yang
kebijakan. berada
di
dihadapi
penulis
terhadap
Ternak
Sapi
memberikan
Kecamatan Simpang Hilir sejatinya
sebagai berikut:
dapat menunjang pelaksanaan program
1.
Peningkatan
implementasi di
Kecamatan
beberapa
saran
tepat
keefektifan
perumusan
kebijakan
bantuan ternak sapi khususnya di
dalam
Kecamatan Simpang Hilir. dengan
menjadi salah satu faktor dalam
wilayah yang masih luas akan tanah
keberhasilan implementasi Bantuan
hijau
Ternak Sapi di Kecamatan Simpang
menjadikan
lingkungan
di
9 AJI LINARDI, NIM. E42010069 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Hilir
Kabupaten
Diharapkan
2.
Kayong
Utara.
pemerintah
dapat
dan
tanah
dimanfaatkan
kosong guna
dapat
kelancaran
mengkaji lebih dalam permasalahan
implementasi Bantuan Ternak Sapi
permasalahan dalam implementasi
di
Bantuan Ternak Sapi di Kecamatan
Kabupaten Kayong Utara. Akan
Simpang Hilir Kabupaten Kayong
tetapi
Utara
pemanfaatan
agar
pemerintah
dapat
Kecamatan
yang
masih
Hilir
kurangnya
lingkungan
oleh
menjadi
faktor
mengambil langkah yang tepat untuk
kelompok
mengatasi masalah yang ada di
penghambat
lapangan.
implementasi Bantuan Ternak Sapi
Tepat
pelaksanaan
implementasi
Bantuan Ternak Sapi di Kecamatan
di
tani
Simpang
Kecamatan
pelaksanaan
Simpang
Hilir
Kabupaten Kayong Utara
Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara
dapat
lebih
ditingkatkan
dengan menambah fasilitas untuk Kelompok tani berupa bibit pangan
DAFTAR PUSTAKA Buku-buku:
sapi yang berkualitas dan bantuan suntik hamil kepada sapi yang telah
Apeldoorn, van. 2004. Pengantar ilmu hokum. Jakarta: Pt. Pradnya Paramita
diberikan kepada kelompok tani. 3.
Tepat Target yang di usung oleh pemerintah penulis lihat sudah cukup baik, hanya saja masih perlu adanya perbaikan dari sektor pengembang biakan hewan ternak yang telah diberikan kepada kelompok tani agar dapat mensejahterakan masyarakat khususnya kelompok tani yang ada di Kecamatan Simpang Hilir.
4.
Lingkungan
yang
berada
di
Kecamatan Simpang Hilir sudah cukup
menunjang
implementasi
Bantuan Ternak Sapi di Kecamatan
Awang, Azam. 2010. Implementasi pemberdayaan pemerintah desa. Jakarta: Pustaka Pelajar Fisip Untan. 2013. Pedoman penulisan skripsi program studi ilmu pemerintahan. Pontianak: Program Studi Ilmu Pemerintahan Kusnadi, Moh Dan Saragih, Bintan R. Susunan Pembagian Kekuasaan Menurut System Undang-Undang Dasar 1945. Jakarta: Pt Gramedia. Milez,M. B. Dan Huberman, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Penerjemah Tjetjep Rohendi. Jakarta: UI-Press Naihasy, Syahrin. 2006. Kebijakan Publik (Public Policy) menggapai Masyarakat Madani. Yogyakarta: Midi Pustaka.
Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara. Masih banyaknya lahan hijau 10 AJI LINARDI, NIM. E42010069 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Program Studi Ilmu Pemerintahan Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Nugroho, Riant. 2003. KEBIJAKAN PUBLIK formulasi, implementasi, evaluasi. Jakarta: Gramedia Purwanto, Erwan Agus. 2012. Implementasi Kebijakan Publik konsep dan aplikasinya di Indonesia.Yogyakarta: Gava Media Suharto, Edi. 2008. Analisis Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. bandung: Alfabeta Surjadi, A. 1983. Pembangunan Masyarakat Desa. Bandung: Penerbit Alumni Wahab, abdul . 2008. Analisis kebijaksanaan : dari formulasi ke implementasi kebijaksanaan negara.Jakarta: Bumi aksara
Peraturan : Peraturan Menteri Pertanian Tentang Unit Manajemen Program Swasembada Daging Sapi tahun 2014 Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Barat Tentang Pembentukan Unit Manajemen Program Swasembada Daging Sapi/Kerbau Tahun 2014 Surat Keputusan Bupati Kayong Utara Tentang Penetapan Lokasi Kawasan Pusat Pembibitab Sapi Potong Di Kabipaten Kayong Utara Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Peternakan Kabupaten Kayong Utara
Website:
Widodo,joko. 2007. Analisis kebijakan publik. Malang: Bayumedia
http://fitwiethayalisyi.wordpress.com/te knologi-pendidikan/penelitiankualitatif-metode-pengumpulan-data/
Winarto, Budi. 2012. Kebijakan Public Teori, Proses Dan Study Kasus. Yokyakarta: Caps
http://chano21.blogspot.com/2012/05/def inisi-implementasi-kebijakanpublik.html
11 AJI LINARDI, NIM. E42010069 Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat