Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
13 Pages
ISSN 2302-0156 pp. 45- 57
IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BIDANG STUDI IPS PADA MADRASAH TSANAWIYAH SWASTA AL-FURQAN BAMBI KABUPATEN PIDIE Hasballah1, Jamaluddin Idris2, Nasir Usman3 1)
Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala
Abstract: Unit Level Education Curriculum (KTSP) curriculum constitutes one of constituent in teaching and learning process. This research intent to inspect, observe and describe the implementation Unit Level Education Curriculum in particular area Social study at MTs Swasta Al Furqan Bambi Pidie Regency, as follows: (1) Program developmental activities syllabi, RPP and SKL; (2) Material preparations for teaching; (3) Learning performings; and (4) Estimation perfor-ming/evaluations. This research utilizes qualitative descriptive method. Data collecting tech that is utilized is observation, interview and documents study. Subjects in this observational were principal, vice principal, and social study teachers. Result observational to point out that KTSP's implementation on that social study can be seen of: (1) Syllabus makings performing and RPP which made by Social study teacher done by personal and groups in MGMP, but they experience interference in determine indicator in point; (2) Material preparations teach that did by Social study teacher as LKS and module, really help student in completes each competences; (3) Learning performing that did by teacher utilizing close to get center on child (child centered) through active learning, creative, effective, and rejoicing by use of infrastucture media and medium whatever available; (4) Evaluate learning that did by Social study teacher in forms process estimation as dry run of daily, common dry run or final examination, and task estimation as application of task that performed by individual or group. Key word: Social Study and KTSP Abstrak: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan salah satu unsur utama dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, mengamati dan mendeskripsikan implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan khususnya bidang studi IPS pada MTs Swasta AlFurqan Bambi Kabupaten Pidie, yang meliputi: (1) kegiatan pengembangan program silabus, RPP dan SKL; (2) Persiapan bahan ajar; (3) Pelaksanaan pembelajaran; dan (4) Pelaksanaan penilaian/evaluasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru bidang studi IPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi KTSP pada bidang studi IPS tersebut dapat dilihat dari: (1) Pelaksanaan pembuatan silabus dan RPP yang dibuat oleh guru bidang studi IPS dilakukan secara personal dan kelompok dalam MGMP, namun mereka mengalami hambatan dalam menentukan indikator yang tepat. (2) Persiapan bahan ajar yang dilakukan oleh guru bidang studi IPS seperti LKS dan modul, sangat membantu siswa dalam menuntaskan setiap kompetensi yang ada; (3) Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru menggunakan pende-katan berpusat pada anak (child centred) melalui pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dengan menggunakan media dan sarana prasarana yang ada; (4) Evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru bidang studi IPS dalam bentuk penilaian proses seperti ulangan harian, ulangan umum atau ujian akhir, dan penilaian tugas berupa pemberian tugas yang dilaksananakan secara individual atau kelompok. Kata Kunci: KTSP Bidang Studi IPS
45 -
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala isi dan bahan pelajaran serta cara yang
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang
digunakan sebagai pedoman penye-lenggaraan
dilakukan orang dewasa untuk pendewasaan
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai
manusia yang dilakukan dalam proses kegiatan
tujuan pendidikan. Dari
belajar mengajar, baik secara formal, informal maupun
non
formal.
Dengan
pendidikan
pengertian
uraian bahwa
di
atas
mengandung
kurikulum mengarah-kan
diharapkan dapat menjawab segala tantangan
semua kegiatan pendidikan, mem-beri petunjuk
zaman dan mampu membina generasi bangsa,
apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta
sehingga
yang
didik, mene-rangkan bagaimana pendidikan
handal dan ber-kualitas, dengan karakteristik
seharus-nya dilakukan. Dengan kata lain kuri-
yang kuat, jati diri yang jelas serta mampu
kulum merupakan rancangan belajar yang
meng-hadapi masalah-masalah masa kini dan
dijadikan
masa yang akan datang.
pembelajaran, karenanya penyempurna-an tidak
menjadi
manusia-manusia
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003
acuan
dalam
pelaksanaan
dapat dihindari untuk mening-katkan mutu
tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3
pendidikan
sesuai
dengan
perkembangan
tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional
IPTEK dan tuntutan glo-bal. Sudrajat (2008:23)
menyatakan:
berpendapat bahwa: Kurikulum pada dasarnya berfungsi
meru-pakan alat dalam upaya mencapai tujuan
mengembangkan kemampuan dan membentuk
pendidikan. Seperti ungka-pan the man behind
watak
yang
the gun, maka sebagus apapun desain atau
bermartabat dalam rangka mencerdaskan ke-
model kurikulum yang hendak dikem-bangkan
hidupan
akan
Pendidikan
serta
nasional
per-adaban
bangsa,
bangsa
bertujuan
untuk
sangat
bergantung
kepada
faktor
mengembangnya potensi peserta didik agar
manusianya. Dalam hal ini, guru merupakan
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
pelaksana utama dalam kegiatan pengem-
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
bangan kurikulum, yang dilaksana-kan melalui
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
kegiatan belajar meng-ajar mata pelajaran yang
menjadi warga negara yang demokratis serta
menjadi tanggung jawabnya. Pembangunan pendidikan nasi-onal terus
ber-tanggung jawab. Kurikulum merupakan salah satu aspek
mengalami dinamika baik yang menyangkut
penting dalam dunia pendidikan. Kurikulum
kurikulum, format materi, sarana dan prasarana
memberikan
maupun sistem dengan penyempurnaan yang
arahan
dan
pelaksanaan
pendidikan. Undang-undang Nomor 20 Tahun
ber-kelanjutan. Kebebasan
dalam pengem-
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal
bangan pendidikan nasional lebih banyak
1 ayat 19 menyebutkan: Kurikulum adalah
menggunakan instrumen kuri-kulum ketimbang
sepe-rangkat rencana dan pengaturan menge-nai
komponen lain. Upaya sentralnya berporos pada Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 46
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pembaruan kurikulum pendidikan.
dalam hal ini adalah guru dengan ke-pemilikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pen-didikan
profesionalisme yang me-madai. Sementara itu
adalah kurikulum operasional yang disusun
kurikulum yang baik, dalam hal ini adalah
oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
kurikulum dengan kepemilikan fleksibelitas dan
pendidikan. Se-suai dengan amanat Peraturan
daya antisipasi yang memadai, meru-pakan
Peme-rintah Nomor 19 tahun 2005 bahwa:
persyaratan bagi tercapainya tujuan pendidikan.
Kurikulum
Satuan
Pendidikan
pada
jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu
pada
standar
memiliki seperangkat kompetensi (pengetahuan,
kompetensi lulusan, serta berpedoman pada
keterampilan dan perilaku) yang harus dimiliki,
panduan dari Badan Standar Nasional Pen-
dihayati
didikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
melaksanakan
Madrasah Negeri dan Swasta dikembangkan
Untuk keperluan analisis tugas guru sebagai
oleh satu tim penyusun yang terdiri atas unsur
peng-ajar, maka profesi kinerja keguruan dalam
madrasah dan komite di bawah koordinasi
proses
Kantor Kemen-terian Agama Kabupaten Kota,
memiliki empat kemampuan dasar, yaitu: 1)
pengawas
serta
meren canakan proses belajar mengajar; 2)
bimbingan nara sumber ahli pendidikan dari
melaksanakan dan mengelola proses belajar
Lembaga
mengajar; 3) mengu-asai bahan pengajaran; dan
Penjami-nan
dan
Guru yang profesional adalah guru yang
standar
Madrasah
isi
Sa’ud (2007:49) me-nyatakan bahwa:
Kabupaten
Mutu
Pendidikan
Provinsi.
dan
dikuasai tugas
belajar
oleh
guru
dalam
kepro-fesionalannya.
meng-ajar
minimal
harus
4) meni lai proses pelajar mengajar.
Meskipun
penyempurnaan
kuri-kulum
Dalam
implementasi
kurikulum
guru
terus menerus dilakukan, namun peru-rubahan
merupakan pelaksana kurikulum yang berada
tersebut tidak akan mampu meningkatkan mutu
ditataran paling depan yaitu di kelas, dimana
pendidikan jika tidak didukung oleh faktor-
semua konsep, prinsip, nilai, pengetahuan,
faktor lain dalam pelaksanaannya, yaitu tenaga
metode, alat dan kemampuan guru dapat diuji
guru yang profesional, kepala sekolah yang
dalam bentuk perbuatan yang akan mewu-
handal dalam mengelola sekolah, kuri-kulum,
judkan
serta tersedianya sarana dan media pendidikan
Perwujudan
yang memadai.
merupakan pemegang kunci pelaksana dan
Guru dan kurikulum merupakan dua aspek pendidikan
yang
sangat
menetu-kan
bentuk
kurikulum
kurikulum
yang
oleh
guru
hidup. juga
keberhasilan kurikulum. Perubahan sistem, program
bahkan
paradigma
baru
kurang
keberhasilan pendidikan itu sendiri. Pendidikan
bermakna tanpa perubahan dalam diri guru itu
dimanapun dilaksa-nakan tidak akan pernah
sendiri, yaitu perubahan sikap dalam menerima
mencapai hasil secara optimal tanpa adanya
Kurikulum dan mengimplementasikan dalam
guru dan kurikulum yang baik. Guru yang baik
kegiatan
47 -
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
pembelajaran.
Ali
(2008:26)
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala menyatakan bahwa:
dijadikan acuan dalam proses pembelajaran,
Pengembangan program kurikulum antara
materi dapat di kembangkan dari kurikulum
lain agar dapat memberi kesempatan peserta
tersebut
dengan benar,
sehingga tujuan
didik untuk: (a) belajar untuk beriman dan ber-
pengajaran dapat tercapai dan sekaligus peserta
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b)
didik dapat berkembang dan berhasil secara
belajar untuk memahami dan menghayati. (c)
optimal.
belajar untuk mampu melaksanakan dan ber-
Sehubungan dengan paparan di atas,
buat secara efektif, (d) belajar untuk hidup
peneliti telah melakukan observasi awal ke
bersama dan berguna untuk orang lain, dan (e)
lokasi yang menjadi objek penelitian, yaitu MTs
belajar untuk membangun dan menemu-kan jati
Swasta Al Furqan, dimana dapat disimpulkan
diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif,
secara umum bahwa pada madrasah tersebut
efektif dan menyenangkan.
telah menerapkan KTSP, namun dalam pelak-
Pengimplementasian KTSP menun tut
sanaannya khususnya untuk guru bidang studi
kerjasama yang optimal dari segenap komponen
IPS belum memahami tentang Silabus, RPP,
di sekolah, seperti yang ditu-turkan oleh
LKS
Mulyasa (2006:31), yaitu:
ditemukan kendala pe-laksanaan KTSP dalam
Keberhasilan pengembangan kuri-kulum
proses pembe- lajaran.
dan pembelajaran didukung oleh kinerja team yang kompak dan transparan
dan persiapan meteri ajar serta masih
Dalam konteks yang spesifik, penelitian ini
dari berbagai
akan melihat penerapan KTSP bidang studi IPS
pihak yang terlibat dalam pendidikan. KTSP
pada MTs Swasta AL-Furqan Bambi Kabupaten
yang ditawarkan merupakan bentuk operasional
Pidie tentang bagaimana perancangan program
disentralisasi
KTSP antara lain Silabus, RPP, LKS, dan
pendidikan
yang
akan
memberikan wawasan baru terhadap sistem
persiapan
pendidikan untuk mengkaji ber-bagai pihak
pembelajaran, sistem peni-laian pembelajaran,
terutama para pelak-sana dan calon pelaksana di
serta
lapa-ngan, agar tidak salah tafsir dan salah
implementasi KTSP. Semua persoalan tersebut
kaprah dalam mengimple-mentasikannya.
dijadikan indikator peran dan tugas guru
Dari
diha-dapi
dalam
kemukakan di atas, maka yang paling penting
Tsana-wiyah Swasta Al Furqan Bambi Kabu-
adalah bagaimana meningkatkan kemampuan
paten Pidie.
madrasah sehingga
guru
terhadap mereka
dan
yang
yang
pelak-sanaan
terhadap imple-mentasi KTSP pada Madrasah
kreatifitas
gambaran
kendala
ajar,
di-
dan
berbagai
materi
penyelenggara
imple-mentasi bisa
menjadikan
KTSP, KTSP
sebagai acuan dalam proses pembelajaran di madrasah. Dengan demikian KTSP sudah
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang telah dilaksanakan oleh Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 48
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala MTs Al Furqan Bambi khususnya untuk bidang
kesiapan guru bidang studi IPS dan
studi IPS. Karena itu, pendekatan pene-litian
mengimplentasikan KTSP pada setiap
yang paling tepat adalah pendekatan kualitatif.
proses pembela-jaran.
Pendekatan
kualitatif
pada
dasar-nya
Dalam melakukan kegiatan opera-sional di
adalah pendekatan yang digunakan untuk
lapangan
peneliti
menggunakan
mengamati orang dalam lingkungan hidupnya,
lapangan (field notes). Karena peneliti sebagai
berinteraksi dengan me-reka, memahami bahasa
instrumen
dan tafsiran tentang dunia sekitarnya dan
mungkin bersikap dan berperilaku seperti yang
dideskrip-sikan dalam bentuk lisan ataupun
dikatakan oleh Nasution (2008), yaitu: (1)
tulisan. Karena itu, dalam penelitian ini, peneliti
Mengkoordinir pengendalian subjek pene-litian;
harus turun ke lapangan.
(2) Menghindari perilaku dan pembicaraan
penelitian berupaya
catatan
semaksimal
Pendekatan kualitatif ini diang-gap sesuai
yang tidak pasti tentang kepribadiannya; (3)
digunakan dalam penelitian ini dengan alasan:
Menghindari kom-petisi dengan responden; (4)
“1) lebih mudah apabila berhadapan dengan
Bersikap jujur; dan (5) Menjaga kerahasiaan
kenyataan; dan 2) Menyajikan secara langsung
data yang disampaikan responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan
hakekat hu-bungan antara peneliti dengan respon-den, lebih peka dan lebih dapat menye-
dalam penelitian ini adalah
suaikan
wawancara, dan studi dokumentasi. Ketiga teknik
diri
dengan
banyak
penajaman
diguna-kan
tersebut
teknik observasi,
pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang
yang
diharapkan
dapat
dihadapi (Moleong, 2005:5).
menjaring data dan informasi yang diperlukan, dan
Pendekatan kualitatif dipandang sesuai
dapat saling menunjang dan saling melengkapi.
dengan masalah penelitian ini dengan alasan
Untuk memandu peneliti dalam pengumpulan data
sebagai berikut:
dan klarifikasi data, maka sebelumnya peneliti telah
1.
mempersiapkan kisi-kisi pengumpulan data.
Penelitian ini mengkaji, mengamati dan implementasi KTSP Bidang Studi IPS pada Madrasah Tsana-wiyah Swasta AlFurqan Bambi
2.
Penelitian
ini
ingin
Bidang Studi IPS Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
mengungkapkan
bagaimana Implementasi KTSP Bi-dang Studi IPS pada MTs Swasta Al-Furqan Bambi dengan penelusuran dan mencari informasi kepada kepala madrasah dan 49 -
Hasil Penelitian Pengembangan Program Sila-bus dan RPP
Penekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil.
3.
HASIL PEMBAHASAN
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
dengan kepala madrasah bahwa pada Madrasah Tsanawiyah Swasta Al-Furqan Bambi, memiliki dokumen silabus sendiri yang didapat-kan dari adopsi dokomen silabus dari madrasah lain dan berpedoman dari konsep panduan Direktorat
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Jendral Pen-didikan Islam, Kementerian Agama RI
dari hasil observasi terlihat telah mengacu pada
tahun 2010, dan kemudian dikembang kan dan
program KTSP, yaitu dengan merencanakan
dirumuskan bersama di madra-sah melalui forum
bahan ajar sesuai dengan kebutuhan nyata dan
musyawarah
potensi lingkungan yang ada disekitar madrasah,
dewan
guru,
yaitu
MGMP
(Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Silabus yang
dan
dikem-bangkan disesuaikan dengan kondisi daerah
memudahkan peserta didik dalam belajar
dan kebutuhan pontesi satuan pendidikan di
dengan harapan untuk dapat berubah anak didik
Madrasah Tsnawaiyah Swasta Al-Furqan Bambi
secata optimal. Kegiatan pengembangan bahan
dan sesuaikan dengan tingkat Standar pendidikan
ajar yang dilakukan oleh guru-guru IPS dengan
Nasional.
menyiapkan media ajar yang bersumber dari
Dokumen silabus disosialasikan untuk semua dewan guru sebagai pedo-man dalam pelaksanaan
bahan
ajar
disiapkan
untuk
dapat
buku paket atau buku-buku yang relevan, media elektronik/internet, dan alam sekitar.
kegiatan pe-ngembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Secara umum guru bidang studi IPS
Pelaksanaan Pembelajaran Bi-dang Studi IPS
dalam setiap kegiatan pembe-lajaran berpedoman
Dari hasil observasi dilapangan, metode
dengan silabus yang telah tersedia di Madrasah
yang digunakan guru-guru bi-dang studi IPS dalam setiap proses pembelajaran disesuaikan
Persiapan Bahan Ajar Bidang studi IPS
materi
yang diajarkan,
misalnya:
metode
Dalam pengembangan bahan ajar/ materi
diskusi, penugasan, presentasi, inquiri, bercerita,
pelajaran, hasil wawancara dengan guru bidang
demonstrasi, latihan, ceramah, dan tanya jawab.
studi
Media/alat peraga yang diguna-kan dalam
IPS,
ber-dasarkan
pertimbangan
kemanfaatan, kesesuaian, ketepatan, situasi dan
pembelajaran
kondisi lingkungan madrasah, alokasi waktu,
(sejarah, geografi, ekonomi) dan materi yang
tingkat
dan
diberikan, guru-guru menggunakan media/alat
sasarannya. Mereka menya-takan bahwa bahan
peraga, seperti: gambar pada karton, komputer,
ajar dikembangkan sesuai dengan program
peta dan globe.
KTSP, meran-cang bahan ajar sesuai dengan
Guru-guru
perkembangan
peserta
didik
tergantung
mata
pelajaran
melaksanakan
proses
kebutuhan nyata yang disesuaikan dengan
pembelajaran
lingku-ngan masyarakat, dan bahan ajar yang
pembelajaran dengan pendekatan berpu-sat
dikembangkan supaya dapat memudah-kan
pada guru (teacher centred) dan berpusat pada
peserta didik dalam belajar, serta
anak (child centred) serta menggunakan metode
dapat
menggunakan
mempengaruhi perubahan yang diharapkan
inkuiri.
untuk mencapai kompetensi peserta didik
menggunakan
pen-dekatan
secara optimal.
berpusat
anak (child
Dalam kegiatan pengembangan bahan ajar,
Guru
pada
berinisial
strategi
MS
dan
FT
pembelajaran centred)
dan
pendekatan pembelajaran berpusat pada guru Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 50
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (teacher centred), sedangkan guru ber-inisial
Ulangan umum dilaksanakan secara serentak
NR
untuk kelas paralel. Sedangkan ujian semester
menggabungkan
pembelajaran
seperti
beberapa metode
metode
inkuiri
dan
pembagian kelompok kerja siswa.
dila-kukan pada akhis semester, yaitu untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik
yang
terhadap kompetensi yang telah ditentukan.
dilakukan oleh guru IPS sesuai dengan materi
Bagi mereka yang belum mendapatkan nilai
yang diajarakan, namum dalam mata pelajaran
sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal
geografi, misalnya
(KKM),
Penggunaan
metode
pengajaran
tentang genung berapi,
letusan vulkanik, tektonik, gempa bumi, bagi
siswa
tersebut
akan
diberikan
perbaikan/ remedial. Dari hasil wawancara dengan guru MS
guru sangat sulit untuk menjelaskan materi tersebut untuk mendapatkan pengalaman nyata
yang
bagi siswa. Pada pelajaran sejarah ten-tang
menyatakan bahwa bentuk
benda peninggalan sejarah, missal-nya tulisan
dilakukan untuk pemberian nilai di raport
prasejarah,
bangunan
adalah nilai harian dengan bobot 60%, nilai pra
bersejarah seperti candi, dimana siswa harus
semester 20% dan nilai semester yang berupa
melihat secara langsung objek tersebut, guru
gabungan
menga-lami kendala untuk menunjukkan objek
diajarkan selama satu semester dengan bobot
nyata yang dimaksud, hal ini dikare-nakan
nilai 20%.
objek
fosil-fosil,
terletak
mum-mi,
jauh
dari
mengajar
materi
bidang
studi
Geo-grafi
peni-laian yang
kompetensi
yang
telah
madrasah,
membutuhkan dana yang besar, dan sulit
Pembahasan
menyesuaikan alokasi waktu.
Pengembangan Program Sila-bus dan RPP Bidang Studi IPS Seorang guru dituntut untuk me-miliki
Penilaian Pembelajaran Bidang Studi IPS Sistem penilaian yang dilakukan oleh guru
kompetensi dalam memahami kurikulum dan
bidang studi IPS berdasarkan hasil observasi di
mampu menjabarkannya dalam implementasi di
lapangan
bentuk
lapangan melalui pengembangan silabus dan
ulangan harian, ulangan umum dan ulangan
rencana pembelajaran. Dengan pengembangan
semester. Ulangan harian dilaksanakan setelah
silabus dan rencana pembelajaran yang tepat
selesai
dan memperhatikan karakteristik peserta didik,
adalah
proses
penilaian
pembelajaran
dalam
untuk
satu
kompetensi. Ulangan ini bertujuan untuk
guru
mengetahui
potensi peserta didik secara optimal melalui
apakah
peserta
didik
telah
diharapkan
mampu
menguasai kompetensi yang baru saja diajarkan,
berbagai rang-sangan
sehingga
untuk
dikemas dalam pengalaman belajar belajar yang
kompetensi selanjutnya. Bagi siswa yang belum
bermakna. Pengalaman belajar meru-pakan
mampu, maka guru memberikan remedial.
penjabaran
51 -
guru
dapat
melanjut-kan
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
dari
atau
mengembangkan
silabus
stimulus
dan
yang
rencana
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pembelajaran.
Oleh
pengembangan
karena
silabus
itu.
dan
Materi ren-cana
dan pengorganisasian pembelajaran un-tuk mencapai
satu
kompetensi
dasar
yang
pembelajaran merupakan hal pen-ting yang
ditetapkan dalam stan-dar isi dan dijabarkan
harus dikuasi oleh setiap guru.
dalam silabus. Lingkup sebuah RPP mencakup
Silabus merupakan salah satu ben-tuk
paling luas terdiri atas satu indikator atau
penjabaran kurikulum. Produk pe-ngembangan
beberapa indikator untuk satu kali pertemuan
kurikulum ini memuat pokok-pokok pikiran
atau lebih.
yang
memberikan
rambu-rambu
dalam
Rencana
Pelaksanaan
Pembela-jaran
menjawab tiga per-tanyaan mendasar dalam
merupakan suatu perkiraan atau proyeksi guru
pembelajaran, yakni (1) kompetensi apa yang
mengenai
hendak dikuasai peserta didik, (2) bagaimana
terutana dalam kaitan-nya dengan pembentukan
memfasilitasi peserta didik untuk meng-kuasai
kompetensi. Dalam RPP harus jelas kompetensi
kompetensi itu dan (3) bagaimana mengetahui
dasar yang akan dimiliki oleh peserta didik, apa
tingkat pencapaian kompe-tensi oleh peserta
yang harus dilakukan, apa yang harus dipelajari,
didik. (Sanjaya:105) Dari sini jelas bahwa
bagaimana mempelaja-rinya, serta bagaimana
silabus memuat pokok-pokok kompetensi dan
guru mengetahui peserta didik telah menguasai
materi, pokok-pokok strategi pembelajaran dan
atau memiliki kompetensi yang telah diajar-kan.
pokok-pokok
yang akan
dilakukan,
Dalam
KTSP
Dari hasil observasi di lapangan, guru-guru
pengembangan
silabus
bidang studi IPS telah menyiapkan RPP
diserahkan sepenuhnya (Otonomi) ke-pada
sebelum proses pem-belajaran berlangsung
setiap satuan pendidikan (sekolah/ madrasah).
sesuai dengan kompetensi masing-masing. Hal
Mulyasa (2007:191) menye-butkan bahwa:
tersebut juga didukung oleh kepala madrasah,
“Prinsip pengembangan silabus adalah ilmiah,
dimana dari hasil wawancara, kepala madrasah
relevan,
konsisten,
telah mewajibkan semua guru yang ada harus
memadai, aktual dan kontekstual, serta efektif
memiliki RPP untuk tiap kompetensi sesuai
dan efisien”.
dengan mata pelaja-ran masing-masing.
menyusunan
penilaian.
kegiatan
dan
fleksibel,
kontinuitas,
Rencana Pelaksanaan Pembelaja-ran (RPP) merupakan persiapan yang harus dilakukukan
Persiapan Bahan Ajar Bidang studi IPS
oleh setiap guru sebelum mengajar. RPP akan
Hasil penelitian implementasi KTSP, pada
menjadi acuan bagi guru dalam melaksaanakan
MTs Swasta Al-Furqan Bambi guru bidang
kegiatan belajar mengajar supaya lebih terarah
studi IPS menggu-nakan bahan ajar sesuai
dan berjalan efektif dan efisien. Kunandar
dengan
(2009:262) menyebutkan:
kompetensi dasar. Yang paling sering mereka
tuntutan
indikator
dalam
setiap
Rencana Pelaksanaan Pembelaja-ran (RPP)
gunakan adalah Lembar Kerja Siswa (LKS).
adalah rencana yang menggambarkan prosedur
LKS tersebut tidak mereka buat sendiri, akan Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 52
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala tetapi
mereka
beli
dari
penerbit
dan
dasar. Masalah-masalah yang timbul berkenaan
diperbanyak oleh tiap peserta didik atas
dengan
pemilihan
materi
pembelajaran
persetujuan kepala madrasah. Hasil penelitian
menyangkut jenis, cakupan, urutan, per-lakuan
ini menunjukkan bahwa guru bidang studi IPS
(treatment) terhadap materi pem-belajaran dan
pada MTs Swasta Al-Furqan Bambi, mereka
sumber bahan ajar.
mengatakan belum mampu untuk membuat
Manfaat yang dapat dari bahan ajar yang
LKS sendiri karena keterbasan sarana pendu-
dibuat oleh guru untuk peserta didik antara lain
kung dan belum pernah ada pelatihan khusus
adalah: 1) Kegiatan pembelajaran akan menjadi
tentang pembuatan LKS. Guru bidang studi IPS
lebih me-narik, 2) Kesempatan untuk belajar se-
membuat lembaran ringkasan buku paket untuk
cara mandiri dan mengurangi ketergan-tungan
memu-dahkan siswa belajar, kliping koran/
terhadap kehadiran guru; 3) Men-dapatkan
majalah
kemudahan
yang
sesuai
dengan
materi
pembelajaran sebagai informasi yang relevan dengan
kajian
materi.
Sudrajat
dalam
mempelajari
setiap
kompetensi yang harus dikuasai.
(2008)
menyatakan bahwa:
Pelaksanaan Pembelajaran Bi-dang Studi IPS
Bahan ajar atau materi pembela-jaran
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial
(instructional materials) se-cara garis besar
ialah untuk mengembangkan potensi peserta
terdiri dari penge-tahuan, keterampilan, dan
didik agar peka terhadap masalah sosial yang
sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka
terjadi di masya-rakat, memiliki sikap mental
mencapai standar kompe-tensi yang telah
positif terhadap perbaikan segala ketimpangan
ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi
yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap
pembe lajaran terdiri dari pengetahuan (fakta,
masalah yang terjadi sehari-hari baik yang
konsep, prin-sip, prosedur), keterampilan, dan
menimpa
sikap atau nilai.
menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat
dirinya
sendiri
maupun
yang
Dari pendapat di atas, dapat di-simpulkan
dicapai manakala program-program pelajaran
bahwa bahan ajar merupakan salah satu
IPS di sekolah diorganisasikan secara baik. Dari
komponen yang memegang peranan penting
rumusan
dalam membantu siswa mencapai standar
menyebutkan bahwa tujuan pelajaran IPS
kompetensi dan kom-petensi dasar. Secara garis
adalah sebagai berikut:
besar, bahan ajar atau materi pembelajaran
1. Memiliki
di
atas,
Depdiknas
kesadaran
dan
(2008:
18)
kepe-dulian
berisikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
terhadap masyarakat atau lingkungannya,
atau nilai yang harus dipelajari siswa. Materi
melalui pemaha-man terhadap nilai-nilai
pembelajaran perlu dipilih dengan tepat agar
sejarah dan kebudayaan masyarakat;
seoptimal mungkin membantu siswa dalam
2. Mengetahui dan memahami kon-sep dasar
mencapai stan-dar kompetensi dan kompetensi
dan mampu mengguna-kan metode yang
53 -
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang
deskripsi verbal), analisa, dan interprestasi
kemudian
informasi
dapat
digunakan
untuk
untuk
member-kan
keputusan
memecah-kan masalah-masalah sosial;
terhadap kadar hasil kerja. Dengan demikian,
3. Mampu menggunakan model dan proses
penilaian kelas merupakan proses pengumpulan
berpikir serta membuat keputusan untuk
dan penggunaan informasi oleh guru untuk
menyelesaikan isu dan masalah yang
memberikan keputusan terhadap hasil belajar
berkembang di masyarakat;
siswa berdasarkan harapan kema-juan belajar
4. Menaruh perha-tian terhadap isu-isu dan masalah-masalah
sosial,
serta
mampu
membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat; dan
sehingga didapatkan profil kemampuan siswa sesuai dengan kompe-tensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Penilaian berbasis kelas berorien-tasi pada kompetensi yang ingin dicapai dalam kegiatan
5. Mampu
meng-kembangkan
berbagai
belajar mengajar di kelas. Direktorat Jendral
potensi sehingga mampu membangun diri
Pendidikan
sendiri
(2010:55) menyebutkan bahwa:
agar
bertanggung
survive
yang
jawab
kemu-dian memba-ngun
masyarakat.
Islam Kementrian Agama
Kriteria
Ketentusan
Minimal
RI
(KKM)
dihitung berdasarkan em-pat komponem yaitu: Essensial, Kompleksitas, (tingkat kesulitan KD),
Berdasarkan hasil penilitian yang didapatkan bahwa guru bidang IPS pada MTs S Al-furqan Bambi
telah
dengan
menggu-nakan
learning
dan
memperhatikan
melak-sanakan
variasi cakupan
pemberlajaran
metode
conceptual
dengan materi,
cendrung sumber
pembelajaran, kondisi tempat belajar, alokasi waktu dan kondisi karakteristik siswa, dan teknik pendekatan berpusat pada siswa melalui pembelajaran aktif, kreatif, menyenangkan dan menentang, sehingga sasaran yang diharapkan mendapat hasil pembelajaran secara optimal sebagai bagaimana yang tertuang dalam tujuan pembelajaran.
Penilaian kelas merupakan suatu proses pengumpulan
prasarana pendidikan dan kondisi peserta didik. Penilaian
dilakukan berba-gai cara misalnya
melalui kenerja tugas, tertulis atau penilaian diri (Self Assessment). Kriteria ketuntatasan minimal (KKM) merupakan target ketuntasan minimal untuk setiap aspek penilaian mata pelajaran. KKM ditetapkan oleh satuan pendidikan pada setiap awal tahun pembelajaran. Peserta yang belum mencapai KKM harus diberikan pembe-lajaran dan penilaian remedial, sehingga mencapai ketuntasan. Penilaian yang berbasis inilah yang diterapkan dalam pembelajaran sesuai dengan
Penilaian Pembelajaran Bidang Studi IPS
sistematis
daya dukung (kesedian tenaga, sarana dan
informasi
(angka
KTSP. Mansur (2009:80) menjelaskan bahwa: Ada beberapa bentuk dan teknik yang bisa Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 54
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dilakukan
dalam
penilaian
kinerja
peni-laian
kelas,
(performance),
yaitu
dilakukan untuk menentukan kenaikan
penilaian
kelas.
penuga-san (proyek/project), penilaian ha-sil
Dalam menentukan penilaian hasil belajar
kerja (produk/product), peni-laian tes tertulis
kenaikan kelas bidang studi IPS pada MTsS Al-
(peper & pen), penilaian portofolio (portfolio)
Furqan Bambi dengan berpodoman pada KKM
dan penilaian sikap.
yang telah diten tukan bersama dengan dewan
Dari hasil observasi dan dokumen-tasi
guru pada awal tahun ajaran baru dengan
tentang evaluasi, diketahui bahwa guru-guru
rentang nilai ketuntasan yaitu dalam bentuk
bidang studi IPS pada MTs Swasta Al Furqan
angka 70 (Tujuh puluh). Dalam hal ini, siswa
Bambi telah melak-sanakan evaluasi hasil
yang belum mencapai ketuntasan minimal akan
belajar sesuai dengan KTSP. Evaluasi belajar
diberikan ujian remedial.
yang dilakukan dengan menganut sistem penilaian penilaian harian 30%, penilaian pra semester 30%, dan penilaian Semester 40 %.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Berdasarkan
Evaluasi pembelajaran yang dila-kukan
1. Penilaian harian yaitu: penilaian proses, penilaian tugas, dan penilaian penugasaan
1.
bidang
seko-lah, yang berpedoman konsep yang
materi dan tanggung jawab baik terhadap
telah ada dari Direktorat Pendidikan
ke-lompok maupun individu, seperti: tugas
Madrasah Direktorat Jendral Pendidi kan
merangkum materi atau tugas kelompok.
Islam Kementrian Agama tahun 2010, dan
2. Penilaian pra semester, yaitu penilaian yang
dikembangkan sesuai kondisi madrasah.
dilakukan setelah melaksanakan beberapa
telah
meng-kusai
tentang materi ajar yang dipelajari. 3. Penilaian semester dilakukan sesuai dengan kelender akademik yang telah diatur dan dilakukan bersama secara umum, penilai ini 55 -
Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Madrasah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan komite
yang dila-kukan untuk melihat penguasaan
siswa
pada
yang dibuat sendiri dari hasil Musyawarah
pendapat dan pertanyaan. Penilaian tugas,
mana
IPS
kabupaten Pidie, telah memiliki silabus
baik dalam diskusi maupun mengemukakan
sejauh
studi
Tsanawiyah Swasta Al-Furqan Bambi
meteri pelajaran, melihat keaktifan siswa
meng-ketahui
Dalam mengimplementasikan Kuri-kulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), guru
dilakukan di kelas, seperti: penguasaan
untuk
dan
sebagai berikut:
kompetensi dasar. Penilaian proses yang
dasar
analisis,
pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan
guru bidang studi IPS dengan cara:
kompotensi
deskripsi,
2.
Dalam pengembangan bahan ajar/ materi pelajaran yang dilakukan guru bidang studi IPS,
berdasarkan
per-timbangan
kemanfaatan, kesesuaian, ketepatan, situasi dan kondisi ling-kungan madrasah, alokasi waktu,
tingkat
perkembangan
peserta
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala didik,
3.
dan
Kegiatan
hendaknya lebih mem perhatikan strategi
pengemba-ngan bahan ajar yang dilakukan
pembelajaran, yang meliputi: pengelolaan kelas
dengan
pembe-
yang berpusat pada anak (child centred),
lajaran yang bersumber dari buku paket
penggunaan multi metode, multi media/alat
atau buku-buku yang relevan, media
peraga, dan berba-gai sumber belajar yang
elektronik/internet, dan alam sekitar.
mendukung proses pembelajaran. Diharapkan
Proses
dilakukan
dengan pelaksanaan pembelajaran meggunakan
guru bidang studi IPS
strategi pembelajaran yang tepat, siswa terlibat
menggunakan pendekatan berpusat pada
secara langsung dan lebih aktif dalam me-
anak
guru
ngembangkan kompetensi yang di-milikinya
menciptakan suatu pengajaran yang aktif,
secara optimal. Evaluasi dalam KTSP terus
kreatif efektif dan menyenangkan.
dipertahankan, terutama dalam penilaian proses
Evaluasi yang dilaksanakan oleh guru
pembelajaran, penilaian tugas, dan penilaian
bidang studi IPS dalam bentuk penilaian
penguasaan
proses dan penilaian tugas. Penilaian
keberhasilan siswa dalam pembelajaran dapat
proses seperti ulangan harian, ulangan
terus di-pantau perkembangannya dalam pe-
umum. Sedangkan penilaian tugas adalah
nguasaan kompetensi. Guru-guru hendaknya
penilaian yang diberikan dalam ben tuk
melakukan pengayaan bagi siswa yang telah
tugas khsusus yang dikerjakan secara
menguasai kompetensi dasar lebih cepat dari
perseorangan dan kelompok.
waktu yang ditentukan, sehingga siswa dapat
menyiapkan
pembelajaran
bidang oleh
4.
sasarannya.
(child
centred),
media
yang
dimana
kompetensi
dasar,
sehingga
memperkaya materi yang telah dipelajarinya. Saran Kepala Madrasah Kepala madrasah sebagai pimpinan hendaknya
Kepala Kantor Kabupaten Pidie
Kementrian
dapat meningkatkan sosialisasi KTSP melalui
Peningkatan mutu pendidikan tidak lepas dari
peningka-tan pembinaan terhadap guru-guru,
perhatian
sehingga mereka dapat mengimple-mentasi
hendaknya
KTSP dengan baik dan benar. Kepala sekolah
Kementrian
hendaknya melakukan evaluasi KTSP agar
hendaknya memberi perhatian lebih kepada
dapat dilihat perkembangan dan hasil yang telah
MTs
dicapai, sehingga menajdi pedoman untuk
mengimplementasi
memper-baiki dan meningkatkan imple-mentasi
kurikulum seperti memberi bantuan fasilitas
KTSP dimasa mendatang.
belajar, penambahan guru bidang dan seba-
pemerintah,
oleh
peme-rintah
Swasta
Agama
karena
itu
melalui
Kantor
Kabupaten
Pidie,
Al-Furqan dan
Aga-ma
Bambi
da-lam
me-ngembangkan
gainya, sehingga visi, misi dan tu-juan MTs Guru Bidang Studi IPS
Swasta Al-Furqan Bambi dapat terealisasi
Guru dalam melaksanakan pembe-lajaran KTSP Volume 1, No. 1, Agustus 2012
- 56
Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dengan baik. DAFTAR KEPUSTAKAAN Ali, M., 2007. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia. Arikunto, S., 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam, 2006. Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan. Jakarta: Departemen Agama RI. Kunandar, 2009. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Mulyasa, 2006. Implementasi Kuri-kulum, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa, 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muslich, M., 2007. KTSP Pem-belajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Moleong, L.J., 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution, S., 2008. Metode Riseatch. Bandung: Jemmars. Peraturan Pemerintah Nomor 20. Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Peraturan Pemerintah Nomor 19. Tahun 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta. Sanjaya, W., 2008. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Saud, S., 2007. Perencanaan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sudrajat (http://akhmadsudrajat.wordpress. com.2008). Suprawoto. http://www.slideshare.net/ NASuprawoto/pengembangan-bahan/ ajarpresentation/30/01/ . Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003. Jakarta.
57 -
Volume 1, No. 1, Agustus 2012