E)(PLORE- llml
Sistm Infomsi drn Td@l*,
IMPLEMENTASICBRDALAM PENENTUANOBAT YANG TEPATBAGI PASIEN(STUDIKASUSRESEPISPA) Ahmad Cucus', Progam Studi Telnik Informatika Fakultasllmu Komputer UaiversitasBandarLampung In. Z.A. PagarAlam No.26LabuhanRatuBandarLampung35142 Telp.(0721)701463,(0721)701979Fax.(0121)701467Web.wwlv ubl.ao.id E-mail:cucusahrnad@l ahoo.com" HandDhone: 085658991 557"
Abstfttk Berdosarkonpenelitian yang di lohtknn oleh Martin Khor pado tahun 2005, Data tentang tren dalam penggutaan obat -obaton menunjul,*anbahva rcta-rala jumlah obat yang digunakan menihgkat1990-20032,2-2,7per pasien. Hanya 10-5002dari pasien diryrlahkan sesuoi dehgah pedonanpengobdtdnsM iar. Hosil Sunei KesehatanRumah Tanggoditohun 1986nenunjuk*an 12,2',4boyi dan 40,6"2 balita yang sakit disebabl(anISPA. Daa Puskesmas(1986) nenunjuk*an bahwo 5 1,0'l bayi dan 13,IoZbalita pengunjungpus*esmasmende ta ISPA- Pada SKRT1992 clitemukanbahwaproporsi kenatian bayi okibat ISPAadalah 36,0'Z di golongan umw 14 tohunadolah 13,004yang sedangkan pado kelonpok umfi balila berhsar 2,3o/a sebdgian besar disebabkaholeh pneumohia. Untuk membantumenurunkanangka kenatian balito karenapneumonia,Sub. Dit. P2ISPADit. Jen. PPMPLP telahmembuatBuku PedomanPemberantasan Peqnkit ISPA.Dalom bulu tersebut,relah bahta disebulkohsdlah sqtu luJuanprogam ISPAyatlu nehurunkahpehggutaah ahlibiolik dah obat batuh yohg kutuhg tepatpada pehgobatahpehtabt ISPA (EnhyMuchlastriningsihSKM). Dengan nenggunakan Conputing Approach Case-Basedd Reosoning (CBR) yong dikombinasikan dengan Algoritmo Pembelojaron Mesin Mechine Leoming Algoritm) Nearesl Neighbor (NN) sebagai metodologi yang dtterapkan pada sebuah sistem penuhjang kepttusan, diharapkannamp) untuk membantumengurahgiangka kesalahandalampemberianobat dah rcsep padapasien. Xatt Kanci : Clrse-Basedd Reasoning,NearestNeighbor,ISPA,Algoritma Klasifkasi, Al, Sislem PenunjangKeputusdn. I. PENDAHULUAN Pengobatanyang tidak tepal tidak €fektif dan ekonomis,tida.kefisiennyapenggunaanobal obat umumnya drarnati dalarn sistem perawalan kesehatan di seluruh dunr4 terutama di negara-negara berkembang. Nam[n, berbagaibenhrkresepyangtidal tepat sering tidak diketahui oleh or:rng-orangyang t€rlibat dalam pengambilan keputusan pacta sekor k€sehatanataupelayanarkesehafan. Penggunaanobat yang tidak s€suai atuan hatrya akan merugikan pasien. Ironisny4 paien sering ti
of Drug atau IRUD) senakin banyak terjadi. Bennrlnya bisa berupa polifarrnasi berupa pemberianbeberapaobar s€kaligusyang tidak perlu maupur pernberianantibiotik dan steroid yang berlebihan, mengutamakanobat nongenerik untuk mengarnbil keutunga4 juga obat-obatan yang pemal€iannya di luar indikasi resmi (olf label use), (Dr. Ambrose kah.). Hal diatas berakibat faral sepeni yang penelitian yang di lakukan oleh Martin Khor pada tahun 2005, Data tentang tren dalam penggunaanobal -obatanmenunjukkanbahwa rara-ratd jumlah obat yang digunakan menrngkat l9s0-2003 2.2-2.7 per pasien-
D(PL()RE
Hanya40-50%dan pasiendiperlalukall sesuar denganpedomarpengobatanstandarDwr 4.'7 jlut^ kasus baru hepatitis B dan C terdapat2.3 juta yang mengalarnipengobalan yang tidak standdr.terjadi 160.000kasusbaiu tlIV perlahunyarg disebabkan oieh 15miliar injeki per tahun. Sedangkan4% sarnpai l0o/odari pasienrawat inap rumah sakit menderita rcaksi obat yang merugikan di oegaramaju.Hal Ini adalaiyang kempat dari marn penlebabutana kematian di. Ada peningkatan anti-mikob4 dengan perlawanan hingga?0 hingga90% untuk asli antibiotil, liri pertarna unruk dis€ntri (shigella), pneumonia (pneumokokus) atau ISPA,gonore,dan inf€ksirumahsakit (staph. Aureus). Dari fmomenadi atas.pmyalit pneumonia merupakanpeflyakit yang sering melarda di Indonesiadan juga sering sekali terjadi kesalalandalam pengobatan.PenyakitInfeksi Saluran Pernapas€r Akut (ISPA) masih merupakan penyebab utama kesakitan dan kernatian balita di indonesia yaitu sebesar 28%. WHO memperkirakar kematian akibat pneumoniamencapail0olo- 2070pertahundari s€luruhjun ah bila tidak diberi pengobatan. Kernatian balifa karena pneumoni secara nasional diperkirakar tcrdapat 6 per 1000 balita per tahun atau sekitar 150.000balita pertahun. Satal satu sasaranpemberantasan penyakilISPApadabalitaadalahmenumnkan angkakematianbalita akibatpneumonia. Hasil Survei KesehatanRumah Tangga (selanjuhya disingkat SKRT) 1986 menunjukkan42,2yobayi dan 40,6% balita ymg sakitdisebabkan ISPA. DataPuskesmas (t986) menunjuktarbahwas 1,0%bayi dan puskesmas 43,1olo balitapsngunjung menderita ISPA. Pada SKRT 1992 ditemukanbahwa proporsi kernatian bayi atibat ISPA adalah 36,0% di golonganumur 14 tahun adalah 13,0Vo yangsedangkan padakelompokumur balita berkisar 2,3olo. sebagian besar disobabkan olehpneumonia. Untuk membantu menurxnkanangka k€matian balita karena pneumoni4Sub.Dit. P2ISPADit. Jen PPMPLP lelah membuat Bulu Pedoman Pemb€rantasan Penyakit ISPA. Dalam buku tersebut,telah bahwa dis€butkan salah satu
Juml Snlm hlbmDsi .,.n l elmtlo
tujusn progran ISPA yaitu menunmkan penggunaanantibiotil da.n obat batuk yang kurang tepat pada pengobatanpenyakit ISPA (L:nny Muchlostri ni ngsi h SKM.). Case BaseddReasoning(CtsR) atau yang serintskila dengarsebagaipenalaranberbasis kasus merniliki sejarah yang relatif mucta Metodeini bemsa.l dari penelitiandalamilmu kognitif.Kontribusipalingawaldari pcnelitian ini berasal dari Roger Schank dan rekalF rekannyadi YaleUniversity. Selarnaperiode 1977-1993,penelitianCBR dianggap sebagaimodel tingkat tinggi untuk panros€s:ur kognitif CBR berfokus pada masalah s€peni bagaimana manusia mempelajariketerampilanbaru dan bagaimana manusiamenghasilkan hipotesistentangsituasr baru tersebut berdasarkanpada pengalarnan masalalu merela Tujuankognrtifini berbasis penelitian untuk membangun sistem pendukungkeputusanguna membantuorang b€lajar(Sanlar K. Pal & Simon S. K. Shiu 2004). CBR banyal dimanfaa&anuntuk pengarnbilan keputusan pada dunia kedokteran, industri, bisnis, perekonornian, dan lainny4 karena CBR memungkinkankita untuk bekerja pada pengalaman masa lalu tanpa pemahaman Iengkap mekanisme yarg mendasari dari penelitianyang akar dilakukar. Begitu halnya denganpenilitianini, akanmenerapkan metod€ CBR unhrk untuk mengembangkansistem keputusan dalan bidaig obat obatai. Oleh karena itu diperlukan alat bantu untuk mengotomatisasi pengarnbilan k€putusan dengan menggunakan aplikasi yang menerapkan metode CBR sehingga pengambilan keputusantercebutlebih efektif dan ai(urai.dan dapatdi jadikan acuanbagi irstansikesehatan. 1.1 ldentifik si Mesalah Berdasarkankenyalaanyang telah di sebutkan sebelumny4 maka identilikasi masalah dari penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut: L Diperlukan adanya sistem penunjang keputusan penentuan obat ISPA yang tepat bagi pasien,baik beruparancangan dataBased, sistem,maupunsofiwarenya.
22
I
l)er.oRE
2.
Belum adanya kite.ia yang dapat drgunakanunhrk menentukarobat ISPA s€hingga diperlukan sebagai stardard pemilihanobat.
1.2RuengLirgkup Masalah Mengingatakanketerbatasanwaltu, dalr biaya mala ruang lingkup penelitian ini dibatasi paala:CaseBaseddReasoningakar di terapkan dalamsistempenuijang keputusanyang akan menentukan obat-obatan untul ISPA yang tepat bagi pasien sesuai dengan paramet€r yangdi tentukan. 1.3RumusanMasalah Penrmusan masalah dalam penelitian rn adalah I Bagaimana menyusun sistem penunjang kepurusan berbasiscaseBaseddreasoning unhrkmenenrukan obat ISPA )ang sesuai pasien ataut€patbagi 2. Bagarmana monentukan kxiteria yang digmakan untuk m€nentukai obat ISPA setagaistardardpemilihan obat. 1.4Tujuan Penelitian TujuanPenelitian: L Mengadatansistempenunjangkeputusan unhrk m€nentukanobat ISPA yang tepat bagipasi€ndenganmetodeCBR. 2. Meldapatkan kiteria kiteria yang digunakafl untut menennrkanobat ISPA sebagaistandardpemilihan obat.
- Jmal S$tem irfomasr danTclmti!,
2. LANDASAN TNORI 2,1 SistemP€ndukungKeputusan Sistem penunjang keputusan juga dikenal denganistilah DSS (Dicision SupportSystem), dapat di artikan sebuah usaha untuk mendapatkarsolusi atau pemecalan masalal dari permasalahanyang di hadapi, pernecahan masalahmungkin banyak memuat keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan ya.ngperlu diikuti dalam mem€cailan maslah untuk menghindari atau mengurangi dampak negative atau unfuk memanfaatkan le'empatan.. DSS menyedralan rnformasi pernechan masalah maupw kemampuan lomunikasidalammemecal*anmasalahsemi ters!_irktur. Tahapan pengarnbilan keputusan menurut HerbertA. Simon, ahli ManajemenPemegang Nobel dari Camegie-MoltonUniversity yaiut : a. Kegiatan lnrelijen. mmganati lingkungan mencari kondisi - kondisi yarg perlu diperbaiki. b. Kegiatanyang merancang,menemukan, mengemangkan dan menganalisa berbagai altemative tindakan yang mungkin. c. Kegiatan Memilih, Memilih atu rangkaian tindaka.n tertentu dari berbqapayang tersedia. d. Kegiatan Menelaah, menilai pilihan pilihan yang lalu. 2.2Case.Basedd R€asoning
1,5Mrnfaat Penelitiad Manfaatdari penelidanInr dari beberapa(egi yakni: l- Memberikanmanfaat prakis adalahhasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pasien maupun tenaga medis untuk menenhrkanobatISPA yang tepat. Memberikar Manfaat teoritis semoga dapat memberikan sumbargan bagi pengembangan teori pendidikan. Terutama dalam peng€mbangansoftware berbasis CBR 3 . Dipffolehnya informasi dengan evaluasi tinggi dengan kualitas perangkat lunat yarg baik.
(CBR) atauyang kita Case-Basedd Reasoning kenal dengansistem penalaranberbasiskarus, bulanlah sebuah teknologi seperti halnya pemrogaman Lin€ar, Jaringan saraf tiruan, aloritrna genetik namun CBR adalah perpaduanantma model cognitif dan metode untuk memba.ngun sebuai sistempalar hal rru di ungkaparoleh Jaret Kolodner di taun 1993, hal senadajuga di rmgkapkanoleh lan Watson dalam artikelnya balwa CBR adalah sebuah metodologibukansebuah teknologi. Case-Baseddreasoning (CBR) adalah teknik penyelosaian masalahberdasarkan,tnowledge p€ngalaman yang lalu. Aamodt dar Plaza (19q4) menggarnbarkan tipe CBR sebaga:
D(PLoRE - Jr@l sistem Inlo@si .lan Telmtila
suatu prosesmelingkar yang terdiri dari the four Res: L
Ret ieve-Mendapatkankasus-kasusyang midp dibandingkandengankumpulan kasus-kasus dimasalalu.Dimulai dengan dar berakhir tafiapan mengmdi masalah ketikakasusyang ingin dicad solusinya telahditemukanserupadengankasusyang tolahada.Taiapan yang adapadaretrieve ini antaralain : a
Identifikasi Masalah
yang dibuar dan menganbil alau pe[jelasan membuat tentang kesalahantelsebut.
4
Retain. Tetap memalGi solusi yarg terakhir sebagai bagian dari kasus baru. Pada tahap ini terjadi suatu proses penggabungandari solusi kasus yang baru yanS benar ke knowledgeyang telah ada. Terdapattiga tahapanantaralain : extract index dan integrat.
b. MemularPeDcocokan c- Menyeleksi RETRIEVE
Reuse.Mengguna.kan kernbalikasus-kasus ymg adadan dicobauntuk menyelesaikan suatumasalahsekarang.Reus€suatukasus dalarnkontekskasusbaru terfokuspada duaaspekyaitu : perbedaanartara kasus yan8adadengankasusyang baru dan bagianmanadari retrievecaseyangdapat digunakanpadakasusyang baru. Ada dua carayang digmalan unhrkme-reusekasus yangtela.badayaitu : reus€solusida.i kasusyang telah ada(trdnsfommtial rer6e) ataurcusemetodekasusyang ada,
RETAIN
REUS€
Gdnbat L TahapCBR 2.2ISPA
3. ReviseMerubahdanmengadopsi solusr yangditawarkanjika perlu. Terdapatdua tugasuta.rnad€ri tahapanini yaitu : a. EvaluasiSolusi. Evaluasi solusi adalah bagaima.na hasil yang didapatkan setelah membandingkan solusi dengan keadaan yang sebenamya. Hal rnr biasanya tahapan diluar dari sistim CBR. Padatahapevaluasriru sering memerlukan waktu yang panjang ter88ntung dari aplikasi apa yang sedangdikembangkan. b. MempcrbaikiKesalahan. Perbaikan su6tu kasus meliputi pengenalan kesalahan dad solusi
ISPA adalah infeksi saluran pemapasanyang berlangsungsampai 14 hari. Yang dimaksud dengansalwanpernapasanadalahorgan mulai dari hidung sampai gelembungparq beserta organ-organdisekitamyaseperti : sinus, ruang telingatengahdan selaputparu. Sebagianbesardad infeksi saluranpemapasan harya bersifat ringar s€perti batuk pilek dan tidak memerlukal pengobatan dengan antibiotih namun demikian anal akan menderitapneumonibila infeksi paru ini tidak diobati dengar antibiotik dapal mengakibat kematian. ISPA dapatditula*an melalui air luda\ darah, bersin, udara pernapasanyang mengandung kuman yanS terhirup oleh oranS sehat kesaluan pemapasarmya.
24
-l
D(PLORLI@I
Tand&tandabahayadapat dilihat berdasarkan laDda-tsnd.a kltnis dan landa-tardalaboratoris. Tatrdr-trndr klini!: L Padasisternrespiratorikadalah:tachypne4 napastak terahf (apnea),reraksi dinding lhorak. napas cuping hidung. cyanosis. $ara napas lemah atau hilang, grunting expuatoirdan wheezing. 2. Pada sistem cardial adalah: tachycardiq bradycardiam,h)pertensi, h!?otensi dan cardiacarrest. 3. Pada sistern cerebra.l adalai : gelisah mualahterangsang,sakir kepal4 bingul& papil bendun&kejangdan coma. 4. Pada hal unum adalah : letih dan bdk€ringatbanyak. Tadda-trndslaborrtories:
Sntcn Infomsi dan T.lerolikn
Bila denEm diberikan obat penuun panas yartu parasehol. Penderitadengangejala batuk pilek bila pada pem€riksaan tenggorokandidapat adanyabercak narBh (eksudat) disertai pembesalan kelenjar getah bening dileher, dianggap sebagai mdang tenggorokam oleh kuman streptococcussdan harus diberi antibiotik (penisilin)selamal0 hari.
3. Kerangk Pemikiren
l. Hypoxemia. 2. Hyp€rcapnia. 3. Acydosis (melabolikdan ataurcspiratorik). Tanda-lrndabahayapadaanak golonganumur 2 bulan sarnpai 5 tahun adatah: tidak bisa minurl kejan& kesadaranmenuruq stridor dan gizi buruh s€dangkantandabahayapada anal golongan unNr kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kernampuan mmumnya meDurun ampai kurang dari setengahvolurne yang biasa diminunnya), kejan&kesadaran menurun.snidor.Wheezing. demamdandingin.
Ganbn 2. BaganKerungkaPeniikirun
Pengobatan: l.
3. METODE PENI,LITIAN Pneunonia berati diberikan antibiotik parentera.l, oksigendansebagainya.
2. Pneumonia: diberi obat antibioux kotrimoksasolperoral.Bila penderiratidak mungkin diberi kotrimoksasol atau tqnyata denganpernberiankontrrnoksasol penderitamenetap,dapat dipakai ke.adaan obal antibiotik penggantiyaitu ampisilin, amoksisilinataupenisilinFokain. 3. Bukan pneumonia:tanpa pemberian obat antibiotik. Diberilan perawatandi rumal\ untuk batuk dapat digunalan obat batuk tradisionalatau obat batuk lain yang tidak mengandungzat yang merugikan s€perti kodein,deksbometodandan, antihistaintD.
3.1 PcrrncangaDPen€litian Dalarnperancangan penelitian ini penulis akan membagibebefapatugasyang a.kandi jadikan sebagaikerangkakerja dimanakerangkakerja terseulalan menjadi acuanbagi penulis lmtuk menyelesaikanpenelitian ini. Kerangka kerja tersebut akan digarnbarkan dalam sebuah diagramsebagaiberikut:
E @LORE Jllml Sist@
[email protected]
t-!dd
r€l€mt*r
3.2 Jeob Penelitirtr
rl
I
I|.!bl,rrane.!.irn
I I
kdnrct brrbi !:r. qE }I.ui brlrr:4 rtsl drF riu
Penelitian ini berjenis Exp€rimental karena dilah*an dengan mengada.kanmanipulasi terhadap oby€k penelitian serta diadakan kontrol terhadapvariabel tertenh! Jika dilihat melalurhasrlnyamala penelitianini berjenis Applied Reseach(Penelitian Terapan) karena menDunyai alasan praktis, keinginan unh* m€ngetahui,bertujuan agar dapat melakukan sesuatuyang lebih baik, efektii efisien. 3.3 MctodeP€ngumpulanDeta Pengurnpulandata dilakukan denganbebfiapa car4 yaitu denganstudi literatur melalui media cetak dan elektronilq serta di lakukan wawancaradenganpakar untuk meldapalkan, dataBasedyang berkaitan dengan Data Obat tnoonesra,
Ganbat3.Percnc. g1nPenelnian Penelitianakan di lakukan dalam empattahap, studi literatur, kemudiar dilanjutkan dengan menetapkan populasi dan sampel, pembangunan sistem, serta analisa keberhasilan sistem tersebut. Setiap tahap dilakukan secara beruruian untuk lebih mendapatkarhasil yang lebil baik. S€lain largkahlangkah prosedural di atas penulis juga mengembangkan pendekatan penelitian,sebagaiacuanagarpenelitiamsesual dengantujuanyang akandicapai.
3.3.1Drtr (Primer dan sekunder) 1- Prirner Data didapat dengan mencari sumber mengenaipengobatanISPA, hal hal yalg dapatmempengaruhinyasehinggaakan di dapatkankiteria apa saja yang di ambil parapakardalamhal pengobatanISPA
Tabel2. Macan-nacan Obat ISPA
Ganbar 1. Dneran Pendekata,tI'enelitian
26
E)(PLORE Jlml Sisle.r llfolmsi
ds T€lemtil:
ekunder Ekstraksidataobat di dapatdari bul.u Data Obat Indonesi4 sebagai contoh beberapa bagiar dari lembaran bul:u DOI yang datanya akan di eksaak dall dimasukan kedalarndataBasedobat. 3,3.2PengumpulanDats Pengumpulandata di lakukan dengan suty litentur maupun interview, nanun penulis lebih banyak melahrkan searching di situs situs yang berisi pengalanai pakar untuk pengbatanISPA! juga daradi dapatkand€ngan elektronisasi Data Obat Indonesia yang terdapatdalan buku DataObatIndonesia Tabel 3. DatutObat hdarcsia
4. Metode Analisis Data dan Pengukuren Penelitad Pada bagian iri akan dilakukan proses panbandingan hasil pengukuran pen€litian yang telah didapatlan sebelumnya.Adapun metode pembandingan ini adalah dengan analisaf-Terl. Metod€ini digunakanksrena /lerl dapatdigunakanuntuk menguji kecocokal atas p€rbedaanpada suatu ekspe men yang menggunakansatu kelompok sampel.Apabila sebelum melallrkan eksperimen, peneliti melakukanpengukuranawal Q)re lesl), mak^ peneliti akan mempunyaidua kelompok nilai yang berasal dari satu kelompok sampel. Apabila ekperimel itu mempunyai dampak terhadap hasil (tujuan eksperirnen), maka kedua kelompok skor tersebut akan
2'1
IjXPLORE- Juml Sslm l.fomsi danTclemlrka
menunjukkanperbedaan yang signifikan. Apabila hasil perhitungan tersebut berbeda secarasignifikan, maka hipotesa ditenma. Untuk itu perlu diketalui beberapavanabel yang menjadi parameterperhitungsn pada /L Derajat kebebasan(dk), yaitu suatu angka yang menjelaskan sekumpulan skor samp€lyaig bebasdari kesalahan. 2 Alpha. laitu ringkat signilr-kansi pengujian.Besarannalaiyang umumnya digunakan adalal0,05. 3. Simpangan batu (Sd) yang dapat dihitungdenganrumussebagaib€nkut:
,O=VE (3.1) 4. Srandarderror (sx) yang dapatdihitung rumussebagaiberilut: berdasarkan
mengenalimasalahatau kasus baru yang timbul dan berakhir ketika kasus yanS ingin dicari solusinya telah ditemukan serupa dengan kasus yang telal ada. Tahapanyangadapadarctrieveini anlara laln : a. Identiflkasi Masalah(Case Representation) Pengumrmrpulanparamets apa saJa yarg di jadikan para pakar untuk mengidentifikasi penyakit ISPA. Setelahdi lalcukanstudy Iiteratu maka didapatkan fenomena yang terjadi antar penyakit ispa, gejala gejala tersebutdapatkita cari yang sejenis dan kita jadikan kiteria yarg termasuk dalam ge.jalagejala yang akan terjadi ketika seseorang terkeM infeksi saluranpemafasan 'lhbel1.DafiarPe tnkit ISPA le!:!!If.,
, -
c.lr)h{E
c.jrzLu___.-,
(3.2) 5 . Sedangkan untuk nilai t, dapatdihitung denganrumusberikut:
Dari hasilperhitungartersebut,makai hitung akan dibandingkandengan t tabel. Jika perbedar.nnyasignifikan, mala disimpulkan bahwahipotesaditerima.Untuk perhitungan ini, disederhanakan dengan dapat mengguuakanfungsi dari Microsoft Excel unhrk lldta ,4ral)rsri.Microsoft Excel dapat digunakanuntuk men-generaleperhitungan/tert denganlebihmudahdancepattanpaperlu melalukan perhitungannxnus secaradetail danmanual, 5. TahapenComputingApprorch dengan Studi I('sus MasalahPenelitian
Dari tabeidi ataskita bisamenankparameter gejalaapasajalang bisadr deritaoleh pasieu ya.ngterjangkrISPA,sepertidi bawahini :
CBR memilikiempattahapanumumyaitu. l- Retrieve Mendapatlan kasus-kasus mengenai penanganan penyalit ISPAyangdilakukan oleh parapalar dan obat yang dihasilkan dari diagnosa tersebut , kenudian
28
L
l
EI
Tabel5. Kesinpulan CaseRepresentation
b. Memulai Pencocokar(CaseIndexing) c. Menyeleksi(CaseRetrieval) Pencocokandi mulai denganmemasukannilai nilai paraneterdengankasusyang di ternukan. 2. Reus€ Setelahdidapatkat hasil yang serupamala akan di ambil solusi berupa obat - obatan apa ,ants disaranlan untuk pasien berdasarkan kasusyang telal t€dadi_ 3. Revise. Merubah dan mengadopsi solusi yang ditawarkanjika perlu. terdapat dua tugas utamadari tahaparini yaitu I 1. EvaluasiSolusi. Evaluasi solusi adalah bagaimanahasil yang didapatkan setelah membandingkan solusidengankeadaan yang sebenamya- Hal ifli biasanya talapan diluar dad sistim CBR. pada talap evaluasi ini sering memerlukan walftu yang panjang tergantung dan aplikasiapayang sedargdikembangkan 2. MemperbaikiKesalaiar. Perbailan sualu kasus meliputi pengenalankesalahandari solusi yang dibuar dan mengambilatau membuat pe[jelasantentangkesalahantersebut. Retain. Tetapmemakaisolusryanglerallir sebagar bagian dan kasus baru Pada rahap mi lojadi suatu proses penggabungan dari solusi kasus yang baru yang benar k( knowledge yang telah ada. Terdapat tiga lahapar anlara lain extract, index dan int€grate.
l:-
|
i r'.;!.r|
l.!B-
-__-f.._lGambar 5. Rangkann
CBR dalan
' r - a r s , .I
data obal
5.1AnalisaK€butuhan Softwarc ini akan di t€rapkar dan di uji coba ke doldermaupunapotik sebagaipenunjang keputusandalan menentukanresep, adatya admin untuk menginput DOI dan basis pengetahuandan seomng end user untuk menggunakan mesin CBR tersebut dan menggunalanresep, Software ini terlebih dahulu akan di isi data DOI denganparameteryang di tentukan oleh seorangaalnin, serta admin alan menginput basis pengetahuanyang datanyadi dapatkan dari para palar, jika s€muasudahdi lalekan baruiah end user dapat menginput kasus dari pasienbaru untut mandapaikanresep. Dalam pengernbaigan software tersebut bahasa pemrogmnan J^\a dengan menggunakanIDE Netbeans dipilih karena mempermudahdalan pembarguna software karena berbasisGUI, Beberapasoftware di atas membutuhkanspesifikasihardwar€yang cukup besaragar kinerja dal kernampuarrya m€Irjadisesuaiyangdiharapkan Berdasarkan analisa kebutuhan maka kebutuhanakan sistemyang minimum adalah sebagaiborikut: l. SistanOperasiWindowsl WindowsXP Fopesional
E)(PLORE JB I sistd lifo@si
2. Processor: Pentium4,3.0 GHz 3. Memory yang diekomendasikan: 2GB KapasitasHarddisk: 160GB 5 . Software:. l. Netbeam6.8 2. MySql Selain itu untuk membuat sebuah sistem penentuobat iri juga membutulrlan data data obat yarg beredar di lndonesi4 data data tersebut terdapat dalam DOI serta basis pengetahuanmengenai penyakit ISPA, yang akandi olah datanyauntuk dapatmemFediksi rcseps€rtaobat obatanyalngtepatbagi pasien. 6. UML Diagram 6,1 Penncadgrn UseCaseDisgram
do Tel@t*t
6.2 PcrancangrnSe4tretrceDisgrom Diafj/afir Sequehcemetggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (ten asuk pengguna,display, dan sebagairya) berupa messageyang digambarkan teftadap diagrml lerdiri atzu dimensi waktu. SeqLrence vertikal (waktu) dan dimensihorizontal (objekobjekyallg terkait). a. Perancrngsn Dirgrsm Sequence Login Diagram berikut menggarnbarkanb€bsrapa kelas yang terlibat pada kegiatan logiq ada login fornL cekhak akses,user,dan m€nu for.
o
Diagram Use cdre di sini dijabarkaa secara rderaksi :mtara grafis denganmenggarnbarkan sistelr1 dan pengguna. Dagr6m Ure c4re berikut menggamba*al seoraag user dan a&nin sebagai penguna Yang akan menggunakansisternCBR untuk menentukan obar yaflg tepat bagi pasien sekaligus menggambarkanbagaimana cam pengguna berinteraksidengansistemyang dibangun Ganbar 7. SeryenceDiagan Adnin Login
b. Perancldgan Disgrom Sequ€nco Akses Drta DoI /:::;\ '--:::,-///
//
,.-=:::\
,-=r-< S'.."i..';==-> /._--L--,_\-----/ q--:2 Ganbar 6. UseCaseDiagran
30
D(PLOR! - Jlml Sistd Infomidan
d. Perancangin DiagrsE Memasukrn Data Krsus
TeiemlF
Sequence
c
O
Canbat 60 |r{ankatl Data ,v\asus
Cambar8. Sequence DiagrdntA*sesDataDOI c
Peta[cangsn Disgrsm Memasukan Datr Gejelt
Sequence
e" PerancaDgrtr Diagram Mentasukan Data Resep
9
Sequence
o
Ganbar 71. AksesData CBResep
G@fiar 9.5 Mena$kan Data Geiala
O
EXPLORE- lml
Sistd bforusi
dd Tcl@tika
Gonbar 8. SeqrenceDayan Menjalanka" CBR
Gambar 13. Acnvity Diagan M?nlalankan('BR
6.3PcradcangsnCla$ Diagram
6.2.1Menjshnkan CBR
DiaksesUser untuk menjalankan CBR
Ganbar IA Cbs Diaerutn
7. P€ngujitn SisteD 7,1 WhiteboxTertiDg Merupakan metode untuk mengetahui cara kerja suatu perangkat lunat secam intemal serlamenjamin operasFoperasiintemal sesuai
32
E)(PLOR!: - Illul
dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dengan menggunakan stnikt!.r kendali dari proseduryang dirancargPelaksanaan pengujianwhite box antaralain L Menjamimseluruhindependentpath di€ksekusipaling s€dikit satukali. lndependentpath adalahjalu dalarn programyang menuirjuld(anpaling sedikit satukumpulanprosesataupunkondisi banl2. Menjalanilogicaldecisionpadasrsittue da false 3. Mengeksekusipengdaigan (looping) dalarnbatas-batas yang ditentulan 4. Mmguji strukturdatahtemal
Sistm Infomsi drn Tel@rik!
dipastikansislern beroprasikansesuaidengan rancangan.Metode pengujian ini diterapkan untul mernastikan apakah sistem berjalan sesuaidenganeverl yang diberikan terhadap sistenl apabilakeluaranyang dihasilkansesuar yang diharapkanmaka dapatdikatakanbahwa sistem pemeringkatan teisebut lolos dari pengrjiat blackbox. Tabel5. HasilPengujianBlackbor
Pen1.rtji^rrwhitebox dapat dilaukan dengan pengukuran Kompleksitas melakulan Siklomatis, yaitu pengukuran kuantitatif terhadapkompleksitas logis dari grafik aiir suatuprograrn,menggunakanformula:
V(G)=E-N+2 Difiatra: E = Jur ah edge grafik alir yang ditardakan d€ngangambarpanah N = Julolahsimpul gafik alir yang ditandakan d€ngan gambar lingkaran sehingga kompleksitassillomatisnya Pada Pengujian Whitebox Tesling sistem pemeringkatanini akan dilakukan pada modul yang melakukan pencarian jarak terdekat (Nearest) da'i sampel yang dihitung similaritasnyadari masing-masingindikator. 7.2Bhckbox T6ting Merupalan metode untul menguji fimgsifungsikhususdari aplikasiserlamenguji input dan output untuk fungsi yang ada tanpa memperhatikanprosesnye Beb€rapa jenis kesalahan yarg dapat diidentifikasi antara lain r Fungsi tidak b€nar atau hilang, kesalahanantar muk4 kesalahan pada struktur data (penga.ksesan basis data), kesalahaninisialisasi dan akhir program s€Tta kesalahanperformasi. Metode blackbox adalah pengujian rer inle(ace dim?.l].a setelahsistempemeringkatan perguruantinggi dipublikasilan harus dapat
Pengujian ini dilakukan terhadap seluruh modul yang ada yang hasilnya sesuardengan rancangan.Padapengujianini dilalolan juga pengujian terhadapinput, prcses dan outptrt. Berdasarkanoutput dan hasil pengujia4 maka dapat di simpulkan bahwa sistem telah lolos terhadapprosespengujianBlackbox. 4. MPLEMENTASI 4.1 Target User Sistem ini ditujukan sebagai penurjang keputusanuntuk para penentu resep, seperti dokter di rurnal sakil membuka prakek sendiri maupun mantri yang ada di beberapa tempat.Sistemini berfimgsisebagaipedunjang keputusan,yang akan memberikantiga buah saranresepyang berasaldari kasuskasusyang telah lerjadi, sehingga al6n di cari kedekatannya dengankasusyang ada. Target user terutarnasekali di fujukan untuk manfii, maupun dokte umum yang mereka tidak mempelajari secara mendalan suatu penyakit tertentumisalkansaluranpemafasar! sehingga di harapkan software ini dapar menjadi rujukan sebagai sebuah alternatif keputusanuntuk menentukanresepyang tepat-
33
L\PLURE ]unl Snhlnfoma$
dln Telmr*a
4.2 Waktu waktu implemertasi sistem dilakukan setelal sistemdansoftwareselesardi buat. hpot CaseSased Fin6h:13/05/10 owr 7 d.y5
Tenin4 Sinnl.r|ir,rsXnsfls
)
9.rtr t9/05I10 IO: 2 Fhkhr ?i/05/10 Du: 3d.ye
Ganbar 11.Printutt Hasil CBR pnilnr|ser l||)plernerl.rsl 5t.4: 2al05/10 IO: 3
) 5. SIMPIJLAN DAN SARAN
Fini.h:0trdf,llo nr:7 div.
5.1Simpulan RetoninqUser
Berdasarkan hasilpenetitia4yangdimulaidari
st&tl 02/06/10 l0: 4
tahap peralcanganhingga pengujjanSistem Pemeringkatan dmgan mengimplemtasikan Metodologi Case-BaseddReasoningmaka dapatdiambil kesimpulan: L lmplementasiMeodologi Cased-Based Reasoning dapat diterapkan untuk menentukan obat dalan hal ini di padapenyakitISPA. terapkan 2. Kriteria kriieria diterapkar dapat digunakanuntuk menentukanobat ISPA seb€ai stardardpemilihanobat.
)
F irhr 02lo6Jl0 oqr I d.y?
,1.3StrafegiImplementasikan Dalan mengimplementasikansistem ini ada beberapa tahap yang di lakukan untuk memastikanapakal softwaredan sistemrnr dapat di paldi. rahapar)tersebut sebagai berilut: L Penginputan resep CaseBas€dberdasarkan dari dokter spesialis, atau baltkan penginputan caseBasedddilakukanoleh doker spesialis itu sendiri. 2. Testingsoftwareuntul dicari apalal saran yang di suguhkan sebagai hasil akhir pcnelitianini sudahsesuaidenganintursr parapatar. 3. lmplemeotasidilak_ukanpada mant atau doker setempatapabila soltware maupun basis pengetaluan sudai dapat jawabkan. dipertanggung
5.2Saren Dari hasil penelitiandanpembahasanterhadap Implementasi MerodeCase-Basedd Reasoning Pada Pemeringkatm Perguruan tinggi maka saranyangdiusulkar adalahsebagaiberikul L PenerapanCaseBaseddReasoningdapat di kembangkanuntuk penyalit lainny4 culop dengai mengganti gejala dan kiteria yang berkaitan dengan penyakit te$ebut. 2. SistemPenunjang Keputusanini dapatdi kembarglar dalarnmedia situs, sehingga para pengambil k€putusan dapat bednteraksi secaraonline.
34
I
E,(PLOR!-rut
DAFTAR PUSTAKA Aamolt E. P. (1994). A. Aanodt, E. Plaza (1994); Case-Basedd Reasoning: Foundotiotol Issues, Melhodologicdl Vaiations, and System Approches. Cataloni4 Spain.: AI Communioations. IOS Press. Grudic, G. (2004). NearestNetghborLeaming. Notes borrowed from Thonas G. Dietterichand Tom Mitchell.
l Silia
tdo|lui
d.! T.l@lib
Hoffer, J. A. (2006). Modem DataBased MahogemehL Dayton: Pearson Int€rnationalEdition. (2005). Mantras, R. L. Retrieval, Reuse.Revision. and Relention in CoseBaseM Reasonihg. United Kingdom: CambridgeUnivclsity PressDOL Siq S. K. (2004). Fohdatiohs Of SoJl CaseBaseddReasoning.Canada:Publi3hodby John Wil€y & Sotrs,Inc., Hobokar\ New Jersey.
D@LoRE - .,mal sist@ infolmsi dm T€lemtita
36