IMPLEMENTASI BACKUP SERVER BERBASIS OPENSOURCE PADA JARINGAN LAN PADA CV. LESTARI MOTORINDO JAYA PALEMBANG Jamil Kharismansyah Labuka Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Rancangan backup server pada kantor CV. Lestari Motorindo Jaya menggunakan sharing samba yang berjalan menggunakan system operasi Linux Slackware 2.3.0. Backup server merupakan suatu system yang menggunakan sebuah server untuk selalu melakukan backup pada server utama, sehingga sewaktu-waktu jika server down, semua data telah di backup di computer backup. Backup server ini dimanfaatkan sebagai media penyimpanan data atau cadangan data yang terjamin keamanannya, mengefisiensikan waktu dan biaya. Sharing samba client berjalan pada system operasi windows XP, windows vista, windows 7. Adapun tujuan dari skripsi ini adalah agar keamanan data terjamin, mempermudah kinerja pegawai, mengefisiensikan waktu dan biaya, sehingga produktifitas pegawai meningkat. Kata Kunci : Implementasi, Backup server, Berbasis Opensource
PENDAHULUAN
Backup data, PC, server-server, dan perangkat komputer memang merupakan faktor yang cukup penting untuk diperhatikan saat ini. Jika dahulu keamanan data masih ditempatkan pada urutan prioritas yang rendah, namun akhir-akhir ini perilaku tersebut harus segera diubah. Pasalnya, kejahatan dengan menggunakan bantuan komputer, media komunikasi, dan perangkat elektronik lainnya meningkat sangat tajam belakangan. Hal ini sangat kontras dengan perkembangan kebutuhan perangkat komputer untuk kehidupan sehari-hari semakin tinggi, tidak hanya di dalam kegiatan bisnis saja, kehidupan rumah tangga pun sudah perlu dilengkapi dengan sebuah komputer. Backup data sendiri sudah seharusnya menjadi hal sangat diperhatikan. Karena jika server down atau mengalami kerusakan seperti server down, yang disebabkan oleh seringnya mati lampu, tidak adanya UPS pada server, server hidup hampir 12 jam setiap hari yang memungkinkan server rusak. Oleh karena itu perlu dilakukan yaitu dengan membuat backup data komputer dengan menggunakan rsync, sehingga jika server down atau rusak dapat dialihkan ke komputer backup secara otomatis seperti hilangnya data, perusakan data dan hal-hal yang mengenai keamanan data yang dihadapi dapat diatasi dengan mudah. Semua proses ini bisa dilakukan dengan mengandalkan sebuah sistem pengaman khusus yang biasanya diperlukan semua tools atau perangkat yang mampu menghindari hilangnya data dengan cara menjalankan sistem backup data yang bersifat handal, irit bandwidth, cepat dan fleksibel serta mamu menyelamatkan data secara berskala yang biasa disebut dengan istilah backup server.
1
LANDASAN TEORI Jaringan Komputer Menurut Sugeng Winarno (2006:1), Jaringan komputer (Computer Network) adalah sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Jaringan komputer (computer networks) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer (Sofana, 2008:3). Dalam bahasa yang populer dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah sekumpulan beberapa komputer dan perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Implementasi Menurut Tim Reality (2008:305). Implementasi adalah metode pelatihan yang memperagakan sesuatu bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan sebenarnya. Backup Menurut Anhar (2010:62) backup adalah menyalin isi disk kedalam media lain sepertiflopy disk, optical disk, flasdisk, external hardisk, dan lain-lain. Dengan menyalin isi disk atau data ke media lain, dengan memiliki cadangan data yang bisa gunakan apabila data asli yang tersimpan di komputer rusak atau terhapus, itulah pentingnya melakukan backup data. Karena itulah Penulis memilih slackware sebagai system operasi yang digunakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Sistem jaringan Yang Digunakan Berikut adalah gambaran topologi yang digunakan pada Kantor CV. Lestari Motorindo Jaya
Gamba 1. Topologi yang Digunakan
2
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa Kantor CV. Lestari Motorindo Jaya menggunakan topologi star dalam membangun jaringan komputer lokal, yang terdiri dari 3 komputer Client. Sistem yang Diusulkan Adapun permasalah dan kendala yang di temukan di dalam jaringan local CV. Lestari Motorindo Jaya Palembang adalah tidak adanya sistem backup data pada server dan seringnya mati lampu di daerah tersebut. Berdasarkan permasalahan dan kendala tersebut penulis menarik kesimpulan bahwa perlu dibuatnya backup data server pada jaringan komputer lokal. Supaya ketika server mengalami kerusakan, semua data yang berada di server akan tetap aman. Karena semua data bisa di backup ke komputer backup. Berikut dibawah ini topologi yang diusulkan oleh penulis :
Gambar 2. Sistem yang Diusulkan Pembahasan Berdasarkan hasil pengamatan yang didapat pada CV. Lestari Motorindo Jaya Palembang, penulis mencoba mengkonfigurasikan sharing samba dan rsync. Adapun langkah-langkah selanjutnya yang harus dilakukan yaitu : 1. Setting ip address 2. Setting sharing samba 3. Setting ip address cilent 4. Setting rsync Pemasangan IP Address pada PC Server Langkah pertama cek ada berapa eth dengan perintah ifconfig-a, Langkah selanjutnya lihat jenis Ethernet berapa yang aktif, untuk mengaktifkannya ketik ifconfig eth0 up.
3
root@admin:~# ifconfig eth0 up root@admin:~# ifconfig eth1 up Gambar 3. Mengaktifkan ethernet card Langkah selanjutnya adalah mengisi ip address yang akan digunakan pada pc server dengan perintah nano /rc.d/rc.inet1.conf GNU nano 2.3.0
File: /etc/rc.d/rc.inet1.conf
# This file contain tha configuration setting for network interface. # if USE_DHCP [interface] is set to “yes”, this overrides any other setting # if you don’t have on interface, leave tha settings null (“”) : # You can configure network interface other than eth0… by setting # IFNAME[interface] to the interface’s name. if IFNAME[interface] is unset # or empty, it is assumed you’re configuring eth
. # Several other parameters are available, the end of this file contains a # Comprehensive set of example. # ==================================================== ======== # Config information for eth0 : IPADDR[0]=”192.168.32.25” NETMASK[0]=”255.255.255.0” USE_DHCP=” ” DHCP_HOSTNAME[0]=” “ # Config information for eth1 : IPADDR[0]=”192.168.32.26” NETMASK[0]=”255.255.255.0” USE_DHCP=” ” DHCP_HOSTNAME[0]=” “ # Config information for eth2 : IPADDR[0]=” ” NETMASK[0]=” ” USE_DHCP=” ” DHCP_HOSTNAME[0]=” “ # Config information for eth3 : IPADDR[0]=” ” NETMASK[0]=” ” USE_DHCP=” ” DHCP_HOSTNAME[0]=” “ # Default gateway IP address : GATEWAY=”192.168.32.30”
4
Gambar 4. Mengisi ip address pada ethernet card Penjelasan pada gambar diatas : - Config information for eth0 : untuk mengconfigurasi ip pada eth0 - IPADDR[0] : merupakan ip yang akan digunakan pada LAN Card Eth0 - Netmask : merupakan pengelamant atau pengelompokan ip - USE_DHCP : berfungsi untuk memberikan layanan internet protocol, karena penulis tidak menggunakan internet protocol maka kosongkan saja. - DHCP_USENAME : merupakan pengalokasian alamat ip dalam satu jaringan. - Gateway : berfungsi untuk menghubungkan satu jaringan komputer atau antar komputer. Setelah selesai mengisi ip address save dengan perintah CTRL + O, enter CTRL+x selanjutnya membuat perintah untuk merestart kartu jaringan dengan perintah /etc/rc.d/rc.inet1 restart, tunggu proses sampai selesai. Setting PC Server untuk Sharing Samba Setelah selesai dengan pemasangan ip address di pc server langkah selanjutnya adalah konfigurasi pc server untuk sharing samba ke pc client. Secara default installasi pada Slackware, telah terinstall paket samba dan rsync, tapi samba yang terinstall ini belum dapat langsung berfungsi sebelum dikonfigurasi. Langkah pertama copy konfigurasi sample samba menjadi smb.conf dengan perintah cp /etc/samba/smb.conf-sample /etc/samba/smb.conf. Kemudian edit file samba dengan perintah nano /etc/samba/smb.conf [global] workgroup = Linux server string = Slackware security = share log file = /var/log/samba.%m max log size = 50 socket options = TCP_NODELAY dns proxy = no [Data] Path = /datapekerjaan/data browseable = yes guest ok = yes writeable = yes Gambar 5. Mngedit File Sharing Samba Kemudian ubah attribut file rc.samba sehingga dapat dieksekusi sewaktu proses boot, dengan perintah chmod 777 rc.samba, setelah itu ketik /etc/rc.d/rc.samba start untuk menjalankan samba. root@admin:/etc/rc.d/rc.samba start Starting Samba: /usr/sbin/smbd -D /usr/sbin/nmbd -D Gambar 6. Start Sharing Samba
5
Langkah selanjutnya membuat user samba dengan perintah adduser,kemudian isi user dengan nama dila, Kemudian kosongkan saja dengan menakan enter. Ketik testparm untuk mengecek jika ada kesalahan. Jika benar akan tampil gambar seperti di bawah ini : root@admin:testparm Load smb config file from /etc/samba/smb.conf Rlimit_max : increasing rlimit max (1824), to minimum windows limit (16384) Processing section “[home]” Processing section “[printer]” Processing section “[dataperkerjaan]” Loaded service file OK. WARNING : You have some share names that are longer than 12 characters. (Eg. Windows9x, WindowsMe, and smbclient prior to samba 3.0.) Server role : ROLE STANDALONE. Press enter to see a dump of your service definition. # [global] Workgroup = MYGROUP Server string = samba server Log file = /var/log/samba.%m Dns proxy = no # [home] Comment = Home Drectories Read only = no Browseable = no # [printer] Comment = ALL printers Path = /var/spool/samba Printable = yes Browseable = no [datapekerjaan] Comment = datapekerjaan Path = /datapekerjaan/data Read only = no Create mask = 0765 Gambar 7. Mengecek jika ada kesalahan
-
Penjelasan pada gambar diatas sebagai berikut: Semua tulisan yang di awali dengan tanda # merupakan contoh saja dan tidak akan di jalankan. [datapekerjaan] : merupakan nama group Comment : hanya sebagai komentar saja Path : merupakan nama folder yang disharing Read only : jika read only yes, maka client tidak bisa mengedit file yang sudah masuk sedangkan jika no, maka client bisa mengedit file yang sudah masuk.
6
-
Create Mask=0765 : merupakan untuk permision windows ke sistem operasi linux.
Setting Ip Address Client Selanjutnya untuk membuktikan dan masuk ke sharing samba bisa digunakan untuk client perluh disetting ip address client sebagai berikut : 1. Buka control panel, klik start dan klik control panel. 2. Setelah control panel terbuka, klik Network and Internet Connection. 3. Selanjutnya klik network connection. 4. Setelah Local Area Connection di pilih, langsung klik kanan dan klik Properties. Setelah itu pilih Internet Protocol TCP/IP, button Properties yang ada di bawahnya, pilih Use the following ip address,kemudian isi ip address; 192.168.32.28, subnetmask; 255.255.255.0 dan default gateway: 192.168.32.30 dan centang Use the following DNS server address, kemudian klik ok Liat gambar berikut :
Gambar 8. Mengisi Ip client Selanjutnya buka menu start, pilih run lalu ketik \\192.168.32.25
Gambar 9. Start Sharing Samba
7
Kalau berhasil akan tampil folder datapekerjaan seperti gambar berikut ini :
Gambar 10. Folder Sharing Samba Setting Rsync Secara default instalasi pada slackware telah terinstall paket rsync. Langkah pertama membuat folder backup di komputer backup dengan perintah mkdir /Dila/data di root kemudian masuk ke folder data dengan mengetikan perintah cd data, Setelah masuk ke folder data tulis rsync –avz –-stats --force –-delete rsync://192.168.32.25/data /Dila/data. Perintah rsync –avz –stats --delete tersebut berguna jika ada file yang sama, Maka rsync akan menimpa file yang lama dan perintah rsync://192.168.32.25/data /Dila/data berfungsi memindahkan semua file yang berada di folder data pada server, Kemudian akan di pindahkan ke folder /root/data di komputer backup. rsync –avz –stats –force –delete rsync://192.168.32.25/data /Dila/data Gambar 11. Mengedit rsync Setelah ketik perintah netstat –pln | grep rsync, Perintah ini berfungsi untuk mengecek port rsync sudah berfungsi apa belum. root@dila: netstat –pln | grep rsync Gambar 12. Mengecek port rsync Kemudian restart networknya dengan perintah /etc/rc.d/rc.inetd restart root@admin: /etc/rc.d/rc.inetd restart Gambar 13. Merestart network connection Selanjutnya, buat penjadwalan auto backup pada server backup dengan menggunakan crontab. Kemudian ketik perintah crontab –e, tambahkan perintah pada baris paling bawah, Penulis mensetting auto backup setiap 1 jam sekali. Seperti pada gambar berikut:
8
GNU 2.3.0 FILE : crontab –e # criptbackup.sh if you don’t want the output of a cron job mailed to you, you have to direct # any output to /dev/null. We’ll do this here since these jobs should run # properly on a newly installed system. But if they don’t the average newbie # might get quite perplexed about getting strange mail every 5 minutes. :^) # Run the hourly, daily, weekly, and monthly cron jobs. # Jobs that need different timing may be entered into the crontab as before. # but most really don’t need greater granularity than this. If the exact # times of the hourly, daily, weekly, and monthly cron jobs do not suit your need, feel free to adjust them # Run hourly cron jobs at 47 minutes after the hour : # 47 * * * * /usr/bin/run-parts /etc/cron.hourly 1> /dev/null # Run daily cron jobs at 4:40 minutes after the day : # 40 4 * * * /usr/bin/run-parts /etc/cron.daily 1> /dev/null # Run weekly cron jobs at 4: 30 on the first day of the week : # 30 4 * * * /usr/bin/run-parts /etc/cron.weekly 1> /dev/null
# Run monthly cron jobs at 4:20 on the first day of the month : # 47 * * * * /usr/bin/run-parts /etc/cron.month 1> /dev/null * 1 * * * /home/scriptbackup.sh Gambar 14. crontab –e Penjelasan dari gmabar diatas yaitu semua tulisan yang diawali dengan tanda # tidak akan dijalankan oleh server karena dianggap sebagai contoh perintah. Perintah * 1 * * * /home/scriptbackup.sh berarti server akan menjalankan scriptbakcup.sh setiap 1 jam sekali. Karena file yang masuk tidak terlalu padat makan punlis memilih membeckup server 1 jam sekali. Berikut adalah gambar penjelasan crontab :
Gambar 15. Penjelasaan setting waktu crontab
9
Kemudian untuk membuktikan apakah crontab sudah perjalan, pindah ke pc client lalu klik start ketik //192.168.32.25 lalu tekan enter
Gambar 16. Memasukan ip samba Langkah selanjutnya copy file ke folder sharing samba seperti pada gambar berikut:
Gambar 17. Mengcopy file di sharing samba Selanjutnya file akan masuk ke server, maka secara auto akan di backup di komputer backup secara otomosi setiap 1 jam sekali. Untuk mengecek file sudah di backup atau belum ketik perintah cd /Dila, cd data , dan ls –l. Maka akan terlihat semua file yang berada pada folder /Dila/data tersebut. root@Dila: cd /DIla root@Dila: cd data root@Dila: ls -l
10
total 8332 -rwxrw-r-- 1 Dila users 3444384 -rwxrw-r-- 1 Dila users 4577454 -rwxrw-r-- 1 Dila users 4577454 -rwxrw-r-- 1 Dila users 4577454 -rwxrw-r-- 1 Dila users 4577454 penjualan.pp
Jul 11 2012 Data bulan juli.xdsx Jun 15 2012 Data bulan juni.xdsx Jun 15 2012 Data penjualan.xdsx Jun 15 2012 Jurnal penjualan.pdf Jun 15 2012 persentasi
Gambar 18. File telah masuk ke server dan hasilnya komputer backup berjalan secara otomatis setiap 1 jam sekali akan membackup file dari komputer server. PENUTUP Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perlu dibuatnya backup data server pada jaringan komputer. Supaya ketika server mengalami kerusakan, semua data yang berada di server akan tetap aman. Karena semua data bisa di backup ke komputer backup. DAFTAR PUSTAKA Anhar, 2010. “Metode Management Backup Data dan Sinkronisasi”. Madiun: . Sofana, Iwan, 2008, “Mengenal Berbagai Macam Tipe Jaringan Komputer”, Jakarta: Elex Media Komputindo. Winarno, Sugeng. 2006. “Jaringan Komputer dengan TCP/IP”. Jakarta: Informatika. Tim, Realty. 2008. “Membangun High Availability Cluster pada Web Server dengan Sistem Operasi Linux Ubuntu Server Menggunakan Heartbeat’’.
11