RELATIONSHIP BETWEEN NURSES CARING BEHAVIOR AND ANXIETY LEVEL OF SCHOOL CHILDREN HOSPITALIZED AT PEDIATRIC INPATIENT ROOM OF RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Iksirul Anwar1, Listyana Natalia R.2, Dian Wardanah2 ABSTRACT
Background: Children undergoing hospitalization are susceptible to stress, particularly due to changes in role, hospital physical environment and numerous methods of treatment they have to undertake. Anxiety can be minimized; one way is through the caring behavior of nurses. The result of preliminary study at Panembahan Senopati Hospital Bantul undertaken until November 2011 showed that out of 348 children 50% of them underwent anxiety. Objective: To identify association between caring behavior of nurses and anxiety of children undergoing hospitalization at pediatric inpatient room of Panembahan Senopati Hospital Bantul. Method: The study was descriptive non experimental with cross sectional design that was carried out from 19 th March to 18th May 2012. Population of the study were school children hospitalized at pediatric inpatient room of Panembahan Senopati Hospital Bantul; in average there were 21 children a month. Samples consisted of 39 children taken through total sampling technique. Data were obtained through questionnaire and analyzed using Spearman Rank analysis. Result: Caring behavior of nurses at pediatric inpatient room of Panembahan Senopati Hospital Bantul was good (71.8%). Anxiety of school children under hospitalization belonged to no anxiety category (66.7%). The result of Spearman Rank analysis showed score of correlation coefficient (ρ) was 0.703 with p-value 0.000 (p<0.05). Conclusion: There was significant association between caring behavior of nurses and anxiety of children hospitalized at pediatric inpatient room of Panembahan Senopati Hospital Bantul Keywords: caring behavior, anxiety, school children, hospitalization
1.
Student of Nursing Program S1, Respati University of Yogyakarta Advisor of Nursing Program, Respati University of Yogyakarta 3. Advisor of Nursing Program, Respati University of Yogyakarta 2.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nelson dalam Laily (2006), mengemukakan pada anak usia sekolah, kecemasan paling besar yang dialami adalah ketika pertama kali masuk rumah sakit dan kondisi sakit yang dialami anak. Apabila anak mengalami kecemasan tinggi saat dirawat di rumah sakit maka besar sekali kemungkinan anak akan mengalami disfungsi perkembangan. Anak akan mengalami gangguan seperti gangguan-gangguan somatik, emosional dan psikomotor. Prevalensi disfungsi perkembangan yang terdapat pada anak usia sekolah berkisar antara 1-30% yang kesemuanya bergantung pada batasan-batasan serta kriteria diagnostik yang dipergunakan. Kecemasan pada anak usia sekolah yang sakit timbul akibat terjadinya perubahan-perubahan fungsi anak. Kecemasan akan semakin meningkat bila anak ternyata harus dirawat di rumah sakit, dimana lingkungan rumah sakit adalah lingkungan yang merupakan penyebab stres dan kecemasan pada anak, selain perasaan takut mati dan adanya kelemahan fisik (Supartini, 2004). RSUD Panembahan Senopati Bantul, merupakan salah satu rumah sakit swadaya yaitu salah satu organisasi perangkat daerah yang memberikan pelayanan kesehatan pada pasien anak. Berdasarkan studi pendahuluan tanggal 28 November 2011 didapatkan data untuk ruang perawatan anak RSUD Panembahan Senopati Bantul terdiri dari dua Bangsal yaitu Bangsal Anggrek dan Bangsal Melati. Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti melalui wawancara dengan kepala ruangan di ruang perawatan anak Bangsal Anggrek, didapatkan hasil bahwa 50 % anak usia sekolah yang baru pertama kali dirawat di rumah sakit menolak untuk mendapatkan tindakan medis yang dilakukan oleh petugas kesehatan rumah sakit. Anak juga ketakutan dan menangis ketika perawat memasuki ruangan tempat mereka dirawat sambil membawa alat-alat pengobatan dan juga menolak untuk diajak kerja sama dalam melakukan prosedur pengobatan. Selain itu juga dari hasil pengamatan, sebagian anak menolak ketika anak akan dibantu kebutuhannya oleh perawat, biasanya yang memenuhi kebutuhan anak adalah orang tua yang menemani anak saat itu. Dan didapatkan data bahwa jumlah pasien anak masuk pada Bangsal Anggrek bulan Januari sampai dengan bulan November 2011 sebanyak 348 orang anak. Dimana anak menjalani rawat inap di bangsal Anggrek RSUD Panembahan Senopati Bantul lebih dari 50 % ditunggui oleh orang tuanya. Dan dididapatkan hasil bahwa 50% anak usia sekolah yang dirawat mengalami cemas. Berdasarkan permasalah dan fenomena yang didapat, maka peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak di RSUD Panembahan Senopati Bantul yaitu Bangsal Anggrek.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan oleh penulis diatas, dapat disusun rumusan masalah penelitian yaitu “Adakah hubungan yang signifikan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak di RSUD Panembahan Senopati Bantul?”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak di RSUD Panembahan Senopati Bantul. 2. Tujuan Khusus a.
Untuk mengukur perilaku caring perawat di ruang perawatan anak di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
b.
Untuk mengukur tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di
ruang perawatan anak di
RSUD Panembahan Senopati Bantul. c.
Untuk menganalisa hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak di RSUD Panembahan Senopati Bantul.
D. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Teoritis Sebagai wahana pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu keperawatan dasar tentang perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak di rumah sakit.
2. Manfaat Praktis a.
Bagi Institusi Rumah Sakit Memberikan masukan pada rumah sakit sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan untuk mengetahui tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di rumah sakit serta meningkatkan pelayanan di ruang anak
b.
Bagi Perawat Bagi tenaga keperawatan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan masukan dalam
memberikan asuhan keperawatan dengan melaksanakan perilaku caring perawat. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian lebih lanjut mengenai perilaku caring perawat dan tingkat kecemasan anak usia sekolah. d. Bagi Peneliti Untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam bidang penelitian serta untuk meningkatkan pengalaman penulis dalam melakukan penelitian khusunya dalam bidang keperawatan.
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif non eksperimen karena peneliti tidak memberikan perlakuan kepada subyek penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan cross sectional. Menurut Nursalam (2008) penelitian cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat dan tidak ada tindak lanjut. Pada penelitian ini peneliti menganalisa hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak RSUD Panembahan Senopati Bantul.
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 maret sampai dengan tanggal 18 mei 2012 di ruang perawatan anak RSUD Panembahan Senopati Bantul, yaitu Bangsal Anggrek.
C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pasien anak usia sekolah (6-12 tahun) yang dirawat di ruang perawatan anak RSUD Panembahan Senopati Bantul. Penelitian dilaksanakan tanggal 19 maret sampai dengan 18 mei 2012 dengan jumlah pasien 39 orang anak. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara total sampling yaitu semua pasien anak usia usia sekolah (6-12 tahun ) yang memenuhi kriteria inklusi selama penelitian dilakukan.
D. Variabel Penelitian Terdapat 3 variabel penelitian dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat (Sugiyono, 2007).Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah perilaku caring perawat
2. Variabel terikat adalah Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2007). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan anak usia sekolah (612 tahun). 3. Variabel penggangu ada lima yaitu lingkungan rumah sakit, jenis penyakit, dukungan keluarga, ancaman terhadap integritas fisik, ancaman terhadap harga diri. Variabel penggangu yang dikendalikan yaitu jenis penyakit dengan cara anak yang menjadi responden tidak mengalami sakit kronis atau gawat .
E. Definisi Operasional 1. Perilaku caring perawat adalah penilaian anak tentang apa yang dirasakan terhadap perilaku perawat dalam melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan kemampuan dan wewenang yang dimiliki perawat meliputi kesediaan menerima, membina hubungan dan kesediaan mendengarkan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak selama di rumah sakit pada saat perawat memberikan asuhan keperawatan pada pasien anak berupa Lembar kuesioner dalam bentuk skala Likert, diukur dengan skala ordinal dengan parameter yaitu baik, cukup dan kurang. Ordinal adalah data yang dapat dikategorikan berdasarkan sifat/karakteristik yang dapat diukur dalam kisaran (Yani, 2007).
2. Kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perasaan yang tidak menyenangkan yang dialami anak ketika menjalani perawatan dirumah sakit, diukur menggunakan check list dengan skala ordinal berdasarkan kategori: tidak ada kecemasan, kecemasan ringan , kecemasan sedang, kecemasan berat dan kecemasan berat sekali/panik (Saryono, 2010).
F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk memperoleh data tentang perilaku caring perawat dan tingkat kecemasan anak usia sekolah dengan cara menyebarkan kuesioner kepada pasien anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak Bangsal Anggrek RSUD Panembahan Senopati Bantul. Data primer untuk memperoleh perilaku caring perawat dan tingkat kecemasan yang diambil langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner yang telah dirancang peneliti berdasarkan kebutuhan penelitian.
G. Instrumen Penelitian 1. Kuesioner tentang karakteristik responden (identitas pasien yang meliputi) : nama anak, umur, jenis kelamin ,urutan anak dalam keluarga, diagnosa, anak peratama kali masuk rumah sakit, anak tidak sakit kronis atau gawat dan kelas bangsal. Alternatif jawaban dengan menulis jawaban dari pertanyaan. 2. Kuesioner tentang perilaku caring perawat yang meliputi: kesediaan menerima, membina hubungan dan kesediaan mendengarkan yang terdiri dari 15 item. Kisi-kisi perilaku caring perawat yang diperoleh oleh peneliti dari teori Roach dalam Wahyuni (2009). 3. Kuesioner tentang tingkat kecemasan anak usia sekolah, untuk mengetahui derajat kecemasan menggunakan alat ukur Hamiltom Rating Scale For Anxiety (HRS-A).( (Saryono, 2010).
H. Uji Validitas Instrumen penelitian dalam bentuk kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini telah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas isi yaitu ditanyakan kelayakannya untuk digunakan kepada para ahlinya. Pada penelitian sebelumnya uji validitas menggunakan rumus korelasi tata jenjang/rank different correlation/ rank order dari spearman dengan tingkat kemaknaan P < 0,05. Sedangkan uji reabilitas dengan rumus Alpha.Variabel
penelitian
perilaku
caring
perawat
diadobsi
dan
disempurnakan
dari
Wahyuni
(2009),sedangkan variabel untuk instrument pada tingkat kecemasan menggunakan instrumen standar Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) dan modifikasi oleh peneliti.
I. Pengolahan dan Analisis Data 1.
Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang ditempuh, diantaranya :
a. Editing Editing atau pembersihan data adalah tahap data atau keterangan yang telah dikumpulkan dalam daftar pertanyaan atau kuesioner yang perlu dibaca sekali lagi dan diperbaiki, jika terdapat hal-hal yang salah atau meragukan untuk memperbaiki kualitas data.
b. Tabulasi Tahap tabulasi yang dilakukan yaitu memasukan data kedalam table-tabel. Setelah data terkumpul dalam tabel dilaksanakan pengolahan dengan menghitung skor tertinggi dan skor terendah, untuk menentukan distribusi frekuensi yang dapat digunakan sebagai penentuan kategori tingkat kecemasan, berdasarkan pertimbangan penempatan tingkat kecemasan kedalam kelompok gejala kecemasan. c. Koding Tahap perhitungan skor diawali dengan memberi kode data berupa jawaban selalu, kadangkadang, sering atau tidak pernah untuk memudahkan analisa. Skor-skor tingkat kecemasan dilakukan dengan menjumlahkan angka-angka yang merupakan jawaban dari pertanyaan skala kecemasan. d. Clean Kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dimasukan, data diperiksa kembali kebenarannya dengan cara melihat missing, variasi, konsistensi data agar seluruh data yang dimasukan bebas dari kesalahan. 2.
Analisis Data Penelitian ini penulis membuat dua analisa yaitu analisa univariat dan analisa bivariat menggunakan sistem komputerisasi dengan program SPSS 16,00 for windows, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Analisa univariat yaitu variabel-variabel yang ada dalam penelitian yang disusun secara deskriptif dengan tabel destribusi frekuensi. Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). b.
Tabel destribusi memuat karakteristik responden meliputi nama anak, umur, jenis kelamin, urutan anak dalam keluarga, diagnosa, anak pertama kali masuk rumah sakit, anak tidak sakit kronis dan kelas bangsal.
c.
Analisa bivariat bertujuan untuk untuk menghubungkan dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini Analisa bivariat meliputi hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah menggunakan uji statistik korelasi tata jenjang/rank-different correlation/rank order correlation dari spearman dengan tingkat kemaknaan P<0,05. Menurut Arikunto (2010), korelasi tata jenjang/rank-different correlation/rank order correlation, digunakan untuk menentukan hubungan dua gejala yang kedua-duanya merupakan gejala ordinal atau tata jenjang. Rumus yang dikemukakan oleh Spearman rank: rhoxy= 1 - 6 ∑ D2 N(N2-1) Keterangan : rhoxy = Koefisien korelasi tata jenjang D N
= Difference/ beda jenjang setiap objek = Banyak subjek
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Responden Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden pada Anak Usia Sekolah yang Dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul Karakteristik Respoden Usia 6-8 tahun 9-11 tahun Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Jenis Penyakit Asma Abdominal Tifus ISPA Anemia Apendisitis Febris Jumlah Sumber: Data primer diolah 2012
Frekuensi
Persentase (%)
30 9
76,9 23,1
18 21
46,2 53,8
3 6 5 15 1 6 3 39
7,7 15,4 12,8 38,5 2,6 15,4 7,7 100,0
Berdasarkan Tabel 4.1, menunjukkan karakteristik berdasarkan umur responden diketahui sebagian besar responden berumur 6-8 tahun sebanyak 30 anak (76,9%), sisanya sejumlah 9 anak (23,1%) berumur 9-11 tahun. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, diketahui sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 21 anak (53,8%), sisanya sejumlah 18 anak (46,2%) berjenis kelamin laki-laki. Karakteristik responden berdasarkan jenis penyakit diketahui sebagian besar anak menderita sakit ISPA sejumlah 15 anak (38,5%) Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Tingkat Perilaku Caring Perawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul 2. Perilaku Caring Perawat Perilaku Caring Baik Cukup Jumlah Sumber: Data primer diolah 2012
Frekuensi 28 11 39
Persentase (%) 71,8 28,2 100,0
Berdasarkan Tabel 4.2, diketahui sebagian besar responden mendapatkan perilaku caring kategori baik, yaitu sebanyak 28 orang (71,8%). Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Anak Usia Sekolah yang Dirawat di Perawatan Anak RSUD Panembahan Senopati Bantul
Ruang
3. Kecemasan Tingkat Kecemasan
Frekuensi
Tidak ada kecemasan
26
66,7
Kecemasan ringan
7
17,9
Kecemasan sedang
2
5,1
Kecemasan berat
4
10,3
39
100,0
Jumlah
Persentase (%)
Sumber: Data primer diolah 2012 Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui sebagian besar responden tidak mengalami kecemasan, yaitu sebanyak 26 anak (66,7%). 4. Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Tingkat Kecemasan pada Anak Usia Sekolah yang Dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tabel 4.4. Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Tingkat Kecemasan pada Anak Usia Sekolah yang Dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tingkat Kecemasan
Perilaku caring
Tidak
Cemas
Cemas
Cemas
cemas
ringan
sedang
berat
f
%
f
%
Baik
24
61,5
4
10,3
Cukup
2
5,1
3
7,7
Total
26
66,7
7
17,9
f
Cemas berat
Total
sekali
f
f
%
f
%
f
%
0
0,0
0
0,0
0
0,0
28
71,8
2
5,1
4
10,3
0
0,0
11
28,2
5,1
4
10,3
0
0,0
39
100
2
Sumber: Data primer diolah 2012 Dari Tabel 4.4, diketahui bahwa sebanyak 24 anak (61,5%) anak yang mendapatkan perilaku caring kategori baik, tidak mengalami kecemasan. Sedangkan sebagian besar anak yang mendapatkan perilaku caring kategori cukup, memiliki tingkat kecemasan pada kategori cemas berat sebanyak 4 orang (10,3%). Pembuktian uji Spearman Rank. Pada penelitian ini menggunakan analisis korelasi Spearman Rank dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5. Hasil Uji Korelasi Spearman Rank Hubungan Perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak
Koefisien korelasi ()
p-value
0,703
0,000
Sumber: Data primer diolah tahun 2012 Berdasarkan hasil analisis Spearman Rank diperoleh nilai koefisien korelasi () sebesar 0,703 dengan p value sebesar 0,000. Oleh karena nilai signifikansi kurang dari 0,05 (p<0,05), artinya ada hubungan yang signifikan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak yang dirawat di ruang perawatan
anak RSUD Panembahan Senopati Bantul, sehingga hipotesis penelitian ini diterima. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,703 berdasarkan intepretasi koefisien korelasi menunjukkan keeratan hubungan kategori kuat
B. PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan perilaku carring perawat di ruang perawatan anak RSUD Panembahan Senopati Bantul dalam kategori baik sebesar 71,8%. Hasil ini dapat diartikan bahwa perawat telah menerapkan perilaku caring dengan baik dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak. Perilaku caring menunjukkan bahwa perawat tidak hanya sekedar merawat anak tetapi juga memberikan bantuan, dorongan, dan perhatian serta kasih sayang kepada anak. Berdasarkan Tabel 4.2, diketahui sebagian besar responden mendapatkan perilaku caring kategori baik, yaitu sebanyak 28 orang (71,8%). Hasil análisis menunjukkan tingkat kecemasan anak yang dirawat di ruang perawatan anak RSUD Panembahan Senopati Bantul dalam kategori tidak cemas sebesar 66,7%. Hasil ini dapat diartikan bahwa anak tidak mengalami kecemasan berkaitan dengan perawatan yang dijalani anak di rumah sakit. Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui sebagian besar responden tidak
mengalami kecemasan, yaitu
sebanyak 26 anak (66,7%).
C. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut: 1.
Keterbatasan sampel penelitian, sehingga tidak dapat digeneralisasikan pada populasi yang lebih luas.
2.
Pada proses pengambilan data penelitian, kurang memberikan keleluasaan responden dalam melakukan pengisian kuesioner karena ditunggu oleh peneliti.
3.
Meneliti satu variabel yang berhubungan dengan kecemasan dan hanya dapat mengendaliakn jenis penyakit dengan dikatagorikan dan anak yang tidak sakit kronis tanpa mengendalikan variabel lain seperti jenis perawatan yang dijalani anak, dukungan keluarga dan faktor lingkungan.
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Perilaku caring perawat di ruang perawatan anak RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar dalam kategori baik.
2.
Tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar dalam kategori tidak cemas.
3.
Ada hubungan yang signifikan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak RSUD Panembahan Senopati Bantul.
4.
Keeratan hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di ruang perawatan anak RSUD Panembahan Senopati Bantul dalam kategori kuat.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut. 1.
Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul Meningkatkan pelayanan terutama dalam penanganan kecemasan di ruang perawatan anak dengan mempertahankan perilaku caring perawat yang sudah baik di unit pelayanan anak, menciptakan suasana yang menyenangkan, membuat setting ruangan yang ceria sehingga dapat menurunkan kecemasan pada anak yang menjalani perawatan.
2.
Bagi Perawat Melakukan perilaku caring dalam memberikan asuhan keperawatan sebagai salah satu upaya untuk menurunkan tingkat kecemasan pada anak.
3.
Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan untuk melakukan penelitian dengan meneliti faktor lain yang berhubungan dengan kecemasan anak usia sekolah dan dengan melibatkan populasi yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto. S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Laily, I, E. (2006). Faktor-Faktor yang Memepengaruhi Kecemasan pada Anak Sekolah yang Dirawat di Instalasi Kesehatan Anak (Inska) RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Skripsi PSIK UGM. Tidak Dipublikasikan Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Saryono. (2010). Kumpulan Instrumen Penelitian Kesehatan. Bantul: Nuha Medika Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke 6. Bandung: Alfabeta Supartini, Y. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke 6. Bandung: Alfabeta Yani, A. (2007). Buku Ajar Riset Keperawatan: Konsep, Etika & Instrumentasi,Ed.2. Jakarata: EGC Wahyuni, S. (2009). Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Tingkat Kecemasan Anak Usia Sekolah yang Dirawat Inap di Ruang Perawatan Anak RSUD Kota Yogyakarta. Skripsi STIKES WIRA HUSADA