THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE TEACHING MODEL WITH NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TYPE BY GIVING HYPNOTHERAPY IN BIOLOGY LESSON IN X1 IPA AT SMAN 1 MUARA BUNGO
1
Iksan Gilang Perdana1), Wince Hendri2), Gusmaweti2) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta Email :
[email protected] 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biolgi Universitas Bung Hatta
ABSTRACT The aim of this research is to see the difference between teaching biology by using cooperative teaching model with numbered head together (NHT) type by giving hypnotherapy and teaching biology by using conventional method in the students of X1 IPA SMAN 1 Muara Bungo. The type of this research is an experiment research with randomized control group posttest only design. The population of this reach was the students in XI IPA SMAN 1 Muara Bungo consisting of 5 classes. The sample was taken by using purposive sampling technique. The random technique was used to define the control class and the experiment class. The instrument used in obtaining the data were text sheets and affective and psycho motoric aspects sheets. The hypothesis was tested by using t-examiner.it was found that t-count>t-table; 3,07>1,68 based on the statistical test (0,05 of validity standard). It showed a significant difference between the control class and the experiment class. In the cognitive aspect, the minimum standard of study completeness was 87% in the experiment class, and 50% in the control class. The average score in the affective aspect was 81,11 in the experiment class and 74,43 in the control class. The average score in the psychomotor aspect in the experiment class was 83,79 and 78,04 in the control class. It can be concluded that the result of the study by using cooperative teaching model with numbered head together (NHT) type is better than the result of the study through conventional method. Keywords: teaching, numbered head together, hypnotherapy, study result berkualitas.
Latar Belakang Perkembangan
zaman
akan
mengalami persaingan global yang ketat, bangsa Indonesia harus
memiliki SDM
yang berkualitas tinggi. Salah satu sarana yang dapat menghasilkan SDM yang berkualitas tinggi adalah melalui bangku pendidikan. Pendidikan merupakan suatu proses yang memiliki peranan penting
Pendidikan
terus
berkembangan dengan laju pertumbuhan dan
perkembangan
teknologi
yang
semakin maju. Biologi merupakan salah satu ilmu yang ikut berperan penting dalam perkembangan ilmu
teknologi
tersebut. Biologi juga dapat diterapkan dalam
berbagai
bidang
ilmu
seperti
kedokteran, pertanian dan perternakan.
dalam memperoleh SDM yang yang 1
Pemerintah telah berusaha berbagai
informasi, bahwa materi biologi sangat
kualitas
sulit dipahami siswa. Karena proses
meliputi
pembelajaran guru hanya menerapkan
penyempurnaan kurikulum, peningkatan
metode ceramah, seperti saat melakukan
sarana dan prasarana pembelajaran serta
proses
peningkatan
melalui
mencatat di depan kelas dan hanya sedikit
pendidikan baik berupa melanjutkan studi
menggunakan penjelasan dalam bentuk
seminar dan lokakarya. Sekolah sebagai
gambar saat menerangkan materi pelajaran
tempat belajar menyelenggarakan suatu
biologi, sehingga siswa kurang paham
program
dengan materi yang dipelajari. Lalu saat
upaya
untuk
pendidikan,
meningkatkan
upaya
tersebut
kualitas
pendidikan
guru
yang
dituangkan
pembelajaran
guru
cenderung
dan
pembelajaran siswa ada yang berbicara
tersalurkan melalui kegiatan kurikuler.
dengan teman sebangkunya dan ada yang
Namun, biar bagaimanapun corak dan
melakukan aktivitas yang tidak penting
bentuk
seperti membuat tugas mata pelajaran yang
dalam
kurikulum
program
pengajaran
pendidikan
sekolah,
semuanya berpusat pada aktivitas belajar
lain dan menggambar. Kemudian
siswa.
kondisi pembelajaran seperti ini siswa
Aktivitas
belajar
siswa
perlu
dievaluasi oleh seorang guru. Ujung
cenderung
tombak semua perubahan tersebut berada
dengan kata lain pembelajaran hanya
ditangan
berjalan
guru.
Guruberperan
dalam
kurang satu
berpartispasi
pada
arah.
Kondisi
aktif
tersebut
keberhasilan proses belajar. Seorang guru
menyebabkan rendahnya rata – rata nilai
harus
dan
hasil belajar biologi yang diperoleh siswa.
melaksanakan pembelajaran. Oleh karena
Kreteria ketuntasan minimal (KKM) yang
itu, guru dituntut untuk memiliki sejumlah
telah ditetapkan untuk mata pelajaran
kemampuan seperti menguasai materi
biologi kelas XI adalah 72. Rata-rata hasil
pelajaran dan menggunakan strategi yang
belajar
tepat dalam melaksanakan pembelajaran.
semester 2 yang diperoleh siswa dapat
mampu
merencanakan
Hasil wawancara penulis dengan
ujian
tengah
semester
pada
dilihat pada, tabel 1 berikut :
guru dan siswa IPA Kelas XI diperoleh Tabel 1. Rata – rata nilai hasil belajar ujian tengah semester 2 Biologi siswa kelas XI SMAN 1 Muara Bungo No
Kelas
Rata-rata Nilai Ujian Tengah Semester
1
XI IPA1
63, 75
2
XI IPA2
63, 25
2
3
XI IPA3
61, 46
4
XI IPA4
61, 96
5
XI IPA5
63, 06
Sumber : Tata Usaha SMAN 1 Muara Bungo
Numbered Head Together ( NHT )
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
merupakan dirancang
pembelajaran
yang
bulan Mei di SMAN 1 Muara Bungo
mempengaruhi
pola
Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014.
jenis untuk
interaksi siswa, dimana dalam proses pembelajarannya terdiri dari 4 tahapan, yaitu penomoran, mengajukan pertanyaan, berfikir bersama dan jawab pertanyaan. Hipnoterapi
merupakan
sebuah
ilmu yang mampu membuat siswa berfikir positif serta membangun siswa menjadi fokus, semangat dan lebih aktif dalam pembelajaran. Sebagai seorang pengajar dan pendidik, tentunya Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT dengan Pemberian
Hipnoterapi
pada
guru
diharapkan mampu untuk mengelola kelas dan membuat siswa berinteraksi aktif serta termotivasi terhadap materi biologi dalam pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, penulis
melakukan
berjudul
penelitian
“Penerapan
yang Model
Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian maka jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimen. Dalam pelaksanaannya siswa dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
Kedua
kelas
diberi
perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen diberi Model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT
dengan
sedangkan menggunakan
Pemberian kelas
Hipnoterapi,
kontrol
metode
dengan
pembelajaran
seperti biasa yaitu metoda ceramah dan tanya jawab dalam proses pembelajaran. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan pemberian Hipnoterapi, sebagaimana dikaji dalam Tabel 2 berikut:
Tipe
Teknik yang digunakan dalam
Numbered Head Together ( NHT )
pengambilan sampel dalam penelitian ini
dengan Pemberian Hipnoterapi dalam
adalah Purposive Sampling. Penentuan
Pembelajaran Biologi kelas XI IPA
kelas
SMAN 1 Muara Bungo”.
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
Pembelajaran
Kooperatif
METODE PENELITIAN
eksperimen
dan
kelas
kontrol
berikut: 3
a. Mengumpulkan data nilai ujian tengah
data dalam penelitian ini adalah data
semester kelas XI IPA tahun pelajaran
primer, yaitu data hasil belajar biologi
2013/2014 sebagai dasar menentukan
siswa yang di peroleh dari hasil belajar
rata-rata nilai kelas XI IPA.
biologi siswa setelah penelitian berakhir.
b. Menetukan dua kelas yang mempunyai
Sumber data dalam penelitian ini adalah
rata-rata nilai tertinggi yang mendekati
siswa kelas XI IPA SMAN 1 Muara
sama untuk dipilih sebagai kelas
Bungo tahun pelajaran 2013/2014 yang
sampel yaitu kelas XI IPA1 dan kelas
menjadi anggota sampel.
XI IPA2.
Uji normalitas bertujuan untuk melihat
c. Menentukan kelas eksperimen dan kelas
kontrol
dengan
apakah sampel berasal dari populasi
melakukan
berdistribusi normal atau tidak.
undian secara acak dari kedua sampel.
Uji
d. Hasil undian menetapkan kelas XI
homogenitas
bertujuan
untuk
IPA1, sebagai eksperimen dan kelas XI
melihat apakah kedua sampel mempunyai
IPA2 sebagai kontrol.
varians yang homogen atau tidak
Pada penelitian ini terdapat 2 variabel
Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui
yaitu variabel bebas
apakah hipotesis penelitian diterima atau
dan variabel
ditolak
terikat:
Untuk menilai hasil belajar aspek
Variabel bebas dalam penelitian adalah
afektif
perlakuan yang diberikan pada sampel
penulis
menggunakan
lembaran observasi tentang hasil belajar
yaitu pembelajaran dengan menerapkan
afektif
model pembelajaran kooperatif tipe NHT
siswa.
digunakan
dengan pemberian hipnoterapi. Variabel
Lembaran untuk
observasi mengetahui
perkembangan sikap dan minat siswa
terikat dalam penelitian ini adalah hasil
selama proses pembelajaran berlangsung
belajar biologi yang diperoleh siswa. Jenis
Tabel 2. Kriteria Penilaian Ranah Afektif Nilai Angka Nilai Huruf 80 Keatas 66-79 56-65 46-55 45 Kebawah Sumber : Sudjiono (1995:35)
siswa,
A B C D E
Kriteria Sangat baik baik Cukup Kurang Sangat kurang
4
Untuk menilai hasil belajar aspek
digunakan untuk mengetahui keterampilan
psikomotor siswa, penulis menggunakan
siswa selama proses pembelajaran
lembaran observasi tentang hasil belajar
berlangsung
psikomotor siswa. Lembaran observasi Tabel 3. Kreteria penilaian psikomotor. Nilai Angka Nilai Huruf 80 Keatas A 66-79 B 56-65 C 46-55 D 45 Kebawah E Sumber : Sudjiono (1995:35)
Kriteria Baik sekali Baik Cukup Kurang Gagal
Data hasil penelitian ini berupa
dilakukan uji coba tes, maka didapatkan
data primer yang didapat dari hasil belajar
soal yang valid sebanyak 27 butir soal
siswa. Sebelum dilakukan tes akhir kepada
yang akan di ujikan untuk soal tes akhir
kedua kelompok kelas sampel yaitu kelas
kepada kedua kelompok kelas sampel,
eksperimen dan kelas kontrol, terlebih
yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol
dahulu dilakukan uji coba tes yang
dengan perincian 32 orang siswa dari kelas
berbentuk soal objektif sebanyak 40 butir
eksperimen dan 32 orang siswa dari kelas
soal yang diujikan kepada siswa Kelas XII
kontrol.
IPA3 SMAN 1 Muara Bungo. Setelah Tabel 4. Nilai rata-rata, Simpangan baku dan Varians Kedua Kelas Sampel Kelas N S Eksperimen Kontrol Sumber : Data Primer pada
32 32
79,43 73,28
7,43 9,18
55,20 84,27
Terlihat bahwa hasil belajar siswa
Hipnoterapi lebih tinggi dengan nilai rata-
kelas
diberi
rata 79,43 sedangkan pada kelas kontrol
Model
dengan
perlakuan
eksperimen dengan
Pembelajaran
yang
Penerapan
Koopertif Tipe Numbered
Head Together (NHT) dengan pemberian
menggunakan
pembelajaran
konvensional lebih rendah memiliki nilai rata-rata 73,28.
Tabel 5. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Kontrol Sumber : Data Primer
Ketuntasan 87% ( 28 orang) 50% (16 orang)
5
Terlihat
bahwa
persentase
A. Analisis Data
ketuntasan hasil tes akhir siswa untuk
Uji normalitas bertujuan untuk
kelas eksperimen adalah 87 % (28 orang
melihat
siswa dari 32 orang siswa). Berarti
berdistribusi normal atau tidak dan salah
ketuntasan
kelas
satu syarat untuk melakukan uji hipotesis (
eksperimen tercapai dan lebih baik. Dapat
uji t). Dari uji normalitas pada kedua kelas
dilihat bahwa terdapat berbedaan terhadap
sampel diperoleh harga Lo dan Lt pada taraf
penerapam model pembelajaran kooperatif
α = 0,05 (tingkat kepercayaan 95% artinya
tipe NHT dan pemberian hipnoterapi
kemungkinan
dengan pembelajaran konvensional dan
penelitian hanya 5% dari 100 %) untuk n =
hipnoterapi.
32 seperti dikemukan pada Tabel berikut :
hasil
belajar
pada
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Kedua Kelas Sampel Kelas N Α Eks Ktrl
32
0,05
0,1296
32
0,05
0,1368
Dari tabel di atas terlihat bahwa
<
0,1566 0,1566
,
ini menunjukkan bahwa data dari kedua
apakah
kedua
kelas
tingkat
hasil
kesalahan
Analisis
suatu
Normal
L0 < Lt
Normal
berdasarkan
hasil
pengolahan
didapatkan
= 9,18 sehingga diperoleh sebagai
data
berikut
:
sampel
Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas Sampel Kelas Α Eksperimen
belajar
Ket
L0 < Lt
kelas sampel terdistribusi normal. Analisis homogenitas
data
0,05
Keterangan
0,65
Fhitung < Ftabel
1,84
Kontrol Untuk
pada taraf nyata α = 0,05
normalitas dan uji homogenitas dapat
dengan dk pembilang = 31 dan dk
dilihat
penyebut = 31 adalah 1,84. Berarti
terdistribusi
<
varians
dimana 0,65 < 1,84 sehingga
terdapat kedeua sampel memiliki varian
bahwa yang
kedua
normal
kelas
dan
homogen,
sampel
mempunyai maka
untuk
menguji hipotesis digunakan uji-t.
yang homogen. Setelah dilakukan uji
6
Tabel 8. Hasil Uji Hipotesis Kelas
Keterangan
Eksperimen 3,07 Kontrol Dari analisis data diperoleh dan
= 1,68 dimana
Dengan demikian,
>
1,68 = 3,07
Ranah afektif adalah ranah yang
.
berkaitan dengan sikap, perasaan, emosi
> ditolak dan
dan karakteristik moral yang merupakan
diterima. Sehingga menunjukan perbedaan
aspek-aspek penting dalam perkembangan
yang signifikan terhadap uji hipotesis.
siswa. Hasil penelitian afektif kedua
a.
sampel dapat dilihat pada tabel dibawah
Ranah Afektifitas
ini: Tabel 9. Penilaian afektif Kelas
N
Pertemuan I
Pertemuan II 83,34
Pertemuan III 87,43
Eksperimen
32
75,00
81,92
Baik Sekali
Kontrol
32
72,59
82,56
83,34
79,49
Baik
Kriteria
Dari tabel penilaian afektif kedua
perbedaan yang signifikan terhadap kelas
kelas sampel, terlihat rata-rata nilai afektif
eksperimen dengan kelas kontrol. Dalam
kelas
meningkatkan
eksperimen
lebih
tinggi
hasil
belajar
siswa,
dibandingkan kelas kontrol. Nilai rata-rata
Penerapan model pembelajaran kooperatif
kelas eksperimen adalah 81,92 sedangkan
tipe NHT dengan pemberian hipnoterapi
nilai rata-rata kelas kontrol adalah 79,49.
ini juga didukung oleh nilai psikomotorik
Kriteria hasil penilaian afektivitas kedua
yanh
kelas sampel adalah pada kelas eksperimen
pertemuan. Hasil penilaian psikomotorik
baik sekali sedangkan pada kelas kontrol
kedua kelas sampel dapat dilihat pada tabel
baik. Menurut data tersebut terdapat
dibawah ini :
penilaiannya
dinilai
setiap
Tabel 10. Hasil Penilaian Psikomotorik (%) Kedua Kelas Sampel Setiap pertemuan Kelas
N
Pertemuan I 76,37
Pertemuan II 81,25
Pertemuan III 93,75
Eksperimen
32
Kontrol
32
Kriteria 83,79
Baik Sekali
74,25
78,37
81,50
78,04
Baik
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai rata-
83,79 sedangkan nilai rata-rata kelas
rata psikomotorik kelas eksperimen adalah
kontrol adalah 78,04. 7
Kriteria
hasil
penilaian
psikomotorik
afektif dan ranah psikomotor. Penilaian
kedua kelas sampel adalah sama-sama
hasil
baik. Dari data tersebut terdapat perbedaan
menggunakan lembar
yang signifikan terhadap kelas eksperimen
digunakan
dengan kelas kontrol.
perkembangan sikap dan perilaku belajar
Berdasarkan
analisis
data
didapatkan
siswa
belajar
aspek
afektif
siswa
observasi,
yang
untuk
selama
proses
mengetahui pembelajaran
bahwa Penerapan model pembelajaran
berlangsung. Hasil peneliaian afektif kelas
kooperatf tipe NHT dengan Pemberian
eksperimen
Hipnoterapi lebih baik dari pada model
Penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe
pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat
NHT
dari nilai rata-rata kelas eksperimen lebih
terlihat siswa lebih aktif, dapat berinteraksi
tinggi dari pada nilai rata-rata kelas
dengan baik, menghargai pendapat teman
kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen
daan mampu mengemukakan pendapat.
adalah 79,43 dan nilai rata-rata kelas
Hal ini terlihat, dari rata-rata penilaian
kontrol 73,28.
afektif kelas eksperimen lebih tinggi
dengan
dengan
Pemberian
menggunakan Hipnoterapi,
Perbedaan ini juga dilihat melalui
dibandingkan dengan rata-rata penilaian
uji hipotesis yang menggunakan uji t. Dari
afektif kelas kontrol. Rata-rata penilaian
= 3,07
hasil analisis diperoleh
afektif kelas eksperimen adalah
(81,11)
untuk taraf nyata α = 0,05 dan derajat
sedangkan rata-rata penialian afektif kelas
kebebasan
Dengan
kontrol adalah (74,43). Hal ini disebabkan
berarti
kesadaran diri siswa untuk belajar dengan
Hipotesis dalam penelitian ini diterima
serius pada kelas eksperimen menjadikan
62
adalah
1,68.
demikian harga yaitu
ditolak
>
,
diterima. Setelah
mereka
tertarik
untuk
menjawab
dilakukan uji hipotesis didapatkan bahwa
pertanyaan yang telah disediakan pada
terdapat perbedaan hasil belajar siswa
materi pelajaran tersebut, sehingga siswa
yang
bisa mendapatkan pengetahuan
diberi
menggunakan
perlakuan Model
dengan
Pembelajaran
dan
keterampilan secara mandiri.
Kooperatif tipe NHT dengan pemberian
Penelitian yang relevan mengenai
Hipnoterapi dalam pembelajaran biologi
metode pembelajaran ini telah diteliti oleh
siswa pada materi regulasi.
Dewi Putri (2006) dalam skripsinya yang
Penerapan
Pembelajaran
berjudul “Penerapan model Pembelajaran
Kooperatif tipe NHT dengan Pemberian
kooperatif
NHT
pada
pembelajaran
Hipnoterapi juga didukung oleh ranah
matematika kelas VIII SMPN 16 Padang” mengemukakan bahwa aktivitas dan hasil 8
belajar siswa setelah diterapkannya model
Numbered Heads Together (NHT)
Pembelajaran
dengan pemberian hipnoterapi lebih
kooperatif
NHT
pada
pembelajaran matematika meningkat.
tinggi dibandingkan dengan model
Selama penelitian berlangsung, ada
pembelajaran
konvensional
dan
beberapa kendala yang penulis temukan.
pemberian hipnoterapi. Dengan nilai
Pertama,
karena
rata-rata 79,43 dengan persentase
berlangsung
ketuntasan hasil belajar siswa 87%
masih banyak siswa yang telat masuk,
untuk kelas eksperimen, sedangkan
karena siswa makan di kantin saat jam
nilai rata-rata kelas kontrol 73,28
pelajaran, sehinnga jam terpakai pada saat
dengan persentase ketuntasan 50%.
dalam
pelaksanaan
siswa
pembelajaran
pembelajaran
berjalan
dari
kantin
menuju
2.
Terdapat perbedaan yang signifikan
kelasnya. Adanya siswa yang kurang aktif
terhadap hasil belajar (kognitif) siswa
dan kurang memperhatikan sehingga pada
melalui
saat temannya mencari dan menjawab
Pembelajaran
pertanyaan siswa tersebut tidak tahu dalam
Numbered Heads Together (NHT) dan
melaksanakan tugas yang diberikan.
pemberian hipnoterapi adalah 87%
uji
peneliti usahakan untuk mengatasinya
pembelajaran
yaitu
50%.
pengawasan
yang
memberikan sangsi kepada siswa yang
0,05
Kooperatif
pada tipe
lebih tinggi dibandingkan dengan
Berbagai kendala tersebut telah melalui
statistik
3.
konvensional
adalah
Bahwa penilaian hasil belajar aspek
terlambat dan penilaian kepada siswa yang
afektif
tepat
eksperimen lebih tinggi dari pada
waktu.
Dan
memberi
nasehat
afektif,
Kesimpulan melakukan
penelitian
dengan penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe
Together
(NHT)
Numbered dengan
Heads
pemberian
hipnoterapi pada siswa kelas XI SMAN 1 Muara Bungo, maka dapat di simpulkan : 1.
Bahwa hasil belajar biologi siswa dengan
menggunakan
psikomotor
kelas
kelas kontrol. Penilaian dari aspek
terhadap siswa yang kurang aktif.
Setelah
dan
penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe
nilai
rata-rata
kelas
eksperimen adalah 83,79 sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol adalah
78,04.
psokomotor,
nilai
Pada
penilaian
rata-rata
kelas
eksperimen adalah 81,11 sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol adalah 74,43. Sehubungan dengan penelitian ini penulis menyarankan :
9
1.
Bagi guru khususnya bidang studi biologi dapat menggunakan metode ini sebagai alternatif disaat proses pembelajaran berlangsung agar siswa dapat
belajar
aktif
dengan
memberikan hasil belajar yang baik. 2.
Guru selama proses pembelajaran berlangsung memperhatikan
hendaknya kegiatan
sehingga siswa lebih
siswa
serius dan
bersungguh-sungguh dalam diskusi. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, suharsimi. 2008. Dasar – dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: bumi Aksara.
Sudjana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sukiman. 2012. Pengembangan Sistem Yokyakarta: Insan Evaluasi. Madani Trianto. 2009. Medesain model pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta : PT. Kencana Pranada Media Group. Putri, dewi 2006 . Penerapan Model Pembelajaran kooperatif NHT pada pembelajaran matematika kelas VIII SMPN 16 Padang. Skripsi.Universitas Bung Hatta.
Fujianti, R. 2011. Penerapan Pembelajaran NHT (Numbered Heaad Together) dengan Pendekatan SAVI dalam Meningkatkan Hasil Belajar TIK Siswa. Jurnal. UPI. 11 : 1-6. Hamlik, Oemar. 2011. Pengaruh pengajaran berdasarkan pendekatan sistem. Jakarta: Bumi Aksara. . 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Lufri. 2007. Kiat Memahami Metodelogi dan Melakukan Penelitian. Padang : UNP Press. . 2010. Strategi Pembelajaran Biologi Teori Praktik dan Penelitian. Padang : UNP Press Navis, Ali Akbar. 2013. Hypoteaching. Jogjakarta: Ar-ruzz Media. Sudjana. 2002. Metode Statistik. Bandung : Tarsito. 10