EDISI
IKMI
JUNI 2014
INSTITUT KAJIAN MALAYSIA INDONESIA
news
KOMUNITAS ASEAN 2015: PELUANG DAN TANTANGAN
T
ahun 2015 nanti, Komunitas ASEAN mulai berlaku. Pada aspek ekonomi atau AEC, Komunitas ASEAN akan membentuk sebuah integrasi ekonomi kawasan, membentuk biaya transaksi perdagangan, memperbaiki fasilitas perdagangan dan bisnis, serta meningkatkan daya saing sektor UKM. Disamping itu, pembentukan Komunitas ASEAN pada aspek ekonomi juga akan memberikan kemudahan dan peningkatan akses pasar intra ASEAN serta meningkatkan transparansi dan mempercepat penyesuaian peraturan- peraturan dan standardisasi domestik. Pelaksanaan Komunitas ASEAN di aspek ekonomi ini juga memberikan peluang bagi negara – negara anggota ASEAN untuk memperluas cakupan skala ekonomi, mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi, meningkatkan daya tarik sebagai tujuan bagi investor dan wisatawan, mengurangi biaya transaksi perdagangan dan memperbaiki fasilitas perdagangan dan bisnis.
ASEAN dapat mewujudkan sebuah masyarakat ASEAN yang saling peduli dan berbagi. Kerjasama sosial-budaya mencakup kerjasama di bidang kepemudaan, wanita, kepegawaian, penerangan, kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan hidup, penanggulangan bencana alam, kesehatan, pembangunan sosial, pengentasan kemiskinan, dan ketenagakerjaan serta Yayasan ASEAN. Jika kita mencermati ulasan di atas, maka Komunitas ASEAN secara umum jelas menguntungkan setiap negara anggota, walaupun itu masih dalam tataran teori, mengingat sebagian pakar mengatakan bahwa Komunitas ASEAN sulit berhasil dan akan merugikan sebagian negara-negara ASEAN yang masih miskin yang menyebabkan terjadinya ketimpangan dan kesenjangan kepemililikan modal, teknologi, tingkat kemakmuran dan kemajuan dari masing-masing negara anggota. Walhasil, Komunitas ASEAN 2015 menyimpan peluang dan tantangan. Mari kita bersiap. [ ]
Pada aspek sosial budaya atau ASCC, Komunitas
01
JUNI 2014
redaksi
IKMI
news
Salam IKMI, Sebagai langkah awal, IKMI News hadir dalam edisi cetak. Berita dan sajian lain yang dimuat dalam IKMI News ini adalah berita-berita terpilih yang kami anggap perlu untuk disebarluaskan kepada khalayak luas. Dengan diterbitkannya IKMI News ini, diharapkan eksistensi IKMI dapat dikenal luas oleh masyarakat, baik lokal maupun regional. IKMI News diterbitkan secara teratur satu edisi tiap tahun yang terdiri dari tiga nomor (Juli, November, Maret) oleh Institut Kajian Malaysia Indonesia (IKMI) Universiti Selangor. Isi dari IKMI Nesw ini dapat dikutip dengan menyebutkan sumber aslinya. Kritik dan saran dapat menghubungi Redaksi di alamat yang tertera pada media ini. Mari kita bersiap menyongsong era Komunitas ASEAN 2015. Salam, Redaksi
Penganggung Jawab: Institut Kajian Malaysia Indonesia (IKMI) Universiti Selangor Dewan Redaksi (Ketua Bersama): Mohd Zaidi Hajazi, Ph.D. Professor Sosiologi Universiti Selangor Malaysia T. Syahrul Reza, S.E., M.M., Dr. © STIAMI - Indonesia
Pelaksana Redaksi: T. Syahrul Reza, S.E., M.M., Dr. (C) (Ketua) Didik Ardian, Drs., M.Sc. Rifky Anan Kurniawan, S.Ikom., M.M. Ahmad Zamroni, S.Sos. Sekretaris Redaksi: R. Dedi Setiadi, S.AP.
Ahli: Adolf Tambusai, Dr. | Professor Pendidikan Unilak Pekanbaru - Indonesia Aminuddin Salleh, Dr. | Professor Sosiologi Hukum Unhas Makassar - Indonesia Asmah bt Ahmad, Ph. D. | Professor Pendidikan Unisel - Malaysia Fashbir Sidin, Ph.D. | Professor Ekonomi Unand Padang- Indonesia Jamilah Mustafa, Ph.D. | Professor Madya Pendidikan Unisel - Malaysia Raduan Idar, D.BA | Professor Madya Pengurusan UniKL - Malaysia Sabzali Musa Kahn, Ph. D | Seni Halus UM - Malaysia Samad Kechot, Ph.D | Sosiologi UKM - Malaysia Setyaningsih, Dr. | Professor Ekonomi STIE Malang - Indonesia Silvana Sinar, Ph.D. | Professor Linguistik USU Medan - Indonesia Wan Puspita Melati, Ph.D. | Sosiologi Segi University - Malaysia
Alamat: Bestari Jaya Campus | Jl. Timur Tambahan 45600 Bestari Jaya | Selangor Darul Ehsan Malaysia Telp. +603 3280 5094 (gl) +603 3820 5105 (dl) | Fax. +603 3289 7335
[email protected] | www.ikmi.unisel.edu.my Perwakilan Jakarta: Jl. Pangkalan Asem Raya No. 55 Cempaka Putih | Jakarta Pusat Indonesia Telp. +6221 421 3380 | Fax. +6221 4228870
02
JUNI 2014
IKMI
news
GALERI ACADEMIC VISIT AND UNIVERSITY TOUR SEKOLAH ISLAM AL-AZHAR KEMANG PRATAMA BEKASI JAWA BARAT INDONESIA
foto: meli/mandala nasional
03
JUNI 2014
IKMI
news
GALERI ACADEMIC VISIT AND UNIVERSITY TOUR DOSEN DAN PIMPINAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA JAKARTA DAN SEKITARNYA
foto: meli/mandala nasional
04
JUNI 2014
IKMI
news
berita
Kunjungan delegasi pemuda Islam ASEAN ke Perbadanan Perpustakaan Awam Selangor (PPAS) pada tanggal 26 Maret 2014. Didampingi oleh Mohd Zaidi Hajazi (Direktur IKMI Unisel), delegasi diterima dengan baik oleh YB Hjh. Halimah Ali (Menteri Pendidikan dan Pemuda Selangor) dan Kepala PPAS beserta jajarannya.[]
Seminar, academic visit and university tour pimpinan dan manajemen Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri ke Kolej Universiti Insaniah Kedah Malaysia dan Kasim Bundet University Krabi Thailand pada tanggal 19 - 22 Mei 2014. []
05
JUNI 2014
IKMI
news
berita
02 03 01
01. Pendandatanganan MoU antara Unisel dan Kadisdik Rohul disaksikan Bupati Rohul. 02. Serah terima MoU: Prof. Zaidi Hajazi (kiri) dan Bupati Rohul Drs. H.Achmad., M.Si. (kanan). 03. Foto bersama usai acara. foto: riaumerdeka.com
PEMKAB ROHUL TANDA TANGANI MOU BIDANG PENDIDIKAN DENGAN UNIVERSITI SELANGOR MALAYSIA
B
ersempena Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2013 tingkat kabupaten Rokanhulu (Rohul), Pemerintah Kabupaten Rohul gelar Seminar Internasional Pendidikan, Sabtu (4/5), di Islamic Center Pasir Pengaraian. Seminar tersebut mengusung Tema, "Isuisu Strategis Pendidikan Indonesia Malaysia". Seminar Pendidikan Internasional tersebut menghadirkan 2 orang nara sumber, yakni Prof.Dr.Mhd.Zaidi Hajazi, Ph.D, Direktur IKMI (Institut Kajian Malaysia Indonesia) Universiti Selangor (Unisel), Malaysia, dan DR.Raduan Idar, Ketua Jabatan Pengurusan dan Keusahawanan Sekolah Pengajian Perniagaan Universiti Kuala Lumpur, Malaysia. Acara Seminar dihadiri Bupati Rohul, Drs.H.Achmad,MSi, Kadisdikpora, H.Mhd. Zen, MM.Pd, dan ribuan guru- guru se Rohul. Dalam Sambutannya, Bupati Rohul Drs.H.Achmad,Msi menyebutkan, komitmennya dalam rangka memajukan dunia pendidikan di Rohul. Hal itu seiring kebijakan pihaknya menganggarkan biaya pendidikan dari APBD Rohul selama kepemimpinannya, diatas 25 % atau jauh melampau nasional yang hanya 20%. Hal itu menurut bupati untuk membiayai pembangunan dibidang pendidikan, seperti membangun infrastruktur dan meningkatkan kwalitas para guru. Usai menyampaikan sambutannya, bupati secara resmi
06
membuka Seminar, dan dilanjutkan dengan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Unisel, Malaysia, bidang pendidikan, yang ditandatangani, Direktur IKMI Unisel, Bupati dan Kadisdik Rohul. Ditempat terpisah, Direktur IKMI Unisel, Malaysia, Prof.Dr.Mohd.Zaidi Hajazi,Ph.D, kepada sejumlah wartawan mengatakan, Seminar ini merupakan seminar perkembangan, bagaimana kita membangunkan guru- guru mulai tingkat SD,SLTP, SLTA, supaya status guru- guru ini setara dengan guruguru di Negara-negara luar seperti Malaysia, Singapore dan yang lainnya. Isu-isu strategisnya adalah membangunkan profesionalitas guru. Tahun tujuhpuluhan, guru-guru di Indonesia banyak yang cemerlang dan mengajar di Malaysia, namun saat ini siswa-siswa Indonesia rama-ramai belajar di Malaysia. Banyak perkembangan positif yang kita lihat dari Pemerintah Indonesia dalam upaya mengembalikan kecemerlangan guru-guru itu, salah satunya dengan memberikan beasiswa kepada para siswa-siswi, para guru, dosen untuk belajar ke Luar Negeri, oleh karenanya, kita percaya suatu saat nanti kecemerlangan itu akan kembali dimiliki Indonesia seperti tahun tujuh puluhan itu. [riaumerdeka.com]
JUNI 2014
IKMI
news
berita UNISEL KUNJUNGI PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG
D
epartemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad menerima kunjungan dari Department Library and Information Science, Universiti Selangor (Unisel) Malaysia. Kunjungan tersebut digelar pada Rabu (16/10) di Ruang Aula Lantai 3 Gedung Pascasarjana Fikom Unpad Kampus Jatinangor. Rombongan diterima secara resmi oleh Wakil Dekan I Fikom Unpad, Dr. Atwar Bajari, M.Si., dan ketua Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan, dra. Wina Erwina, MA. Menurut Wina, kunjungannya ke Fikom Unpad kali ini ingin menjajaki kemungkinan kerjasama antara kedua departemen. “Penjajakan kerja sama ini juga terkait dengan akan diberlakukannya AFTA ASEAN 2015, sehingga baik dari Unisel maupun perguruan tinggi di Malaysia ingin melakukan banyak kerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia untuk tiap bidang ilmu,” ujarnya. Diakui Wina, di Indonesia prodi Ilmu Perpustakaan dibuka oleh 30 perguruan tinggi, sehingga ini merupakan peluang menarik bagi pihak universitas di Malaysia untuk melakukan kerja sama. Hal tersebut juga dibenarkan oleh ketua program Department Library and Information Science Unisel, Fadliah Davini. “Saya lama tahu kalau Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad sudah terkenal sehingga banyak hal yang ingin kita gali,” ujar Fadliah ketika ditemui di sela kegiatan. Lebih lanjut Fadliah mengungkapkan, program ilmu informasi dan perpustakaan di Unisel sendiri baru dibuka sejak tahun
2006, sementara di Fikom Unpad sudah dibuka sejak 1984. Oleh karena itu, kunjungannya ke Fikom Unpad tersebut sekaligus sebagai studi banding mengenai hal-hal apa yang belum ada di Unisel. “Kami juga ingin menimba ilmu di sini, sehingga dapat melihat kemana yang harus dilakukan untuk memperbaiki program kami,” tambahnya. Sementara itu, Dr. Atwar pun menawarkan rencana kerja sama antara ilmu informasi dan Perpustakaan Unpad dengan Unisel. Selain kerja sama penelitian dan publikasi ilmiah, juga dapat dilakukan pertukaran pelajar antara Unpad dengan Unisel. “Ada peluang bagi mahasiswa Fikom Unpad untuk bisa melanjutkan studi di Unisel, dari Unisel pun juga begitu. Selain itu bisa juga kita mengirim dosen Fikom Unpad untuk mengajar sekitar 2 bulan di Malaysia, dan dari Unisel pun mengirimkan dosennya untuk mengajar di Fikom Unpad,” ujar Atwar. Terkait dengan rencana tersebut, Fadliah pun akan menindaklanjutinya dengan melakukan pembicaraan lanjutan bersama Fikom Unpad. “Mudah-mudahan implementasi kerja sama tersebut dapat dilakukan secepat mungkin dan tentunya berkepanjangan,” pungkasnya. Selain diberikan presentasi mengenai profil Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad, di akhir acara rombongan pun diajak berkeliling kompleks Kampus Jatinangor. [unpad.ac.id]
KUNJUNGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG (UMM) KE UNIVERSITI SELANGOR (UNISEL)
U
niversitas Muhammadiyah Malang (UMM) Jawa Timur Indonesia melakukan kunjungan (International Staff Visit) ke Universiti Selangor (Unisel) Malaysia dan beberapa kampus lainnya di Thailand dan Singapura pada tanggal 18 - 23 Juli 2011. [manajemen.umm.ac.id]
07
JUNI 2014
IKMI
news
OPINI PERAN PEMUDA ISLAM DI KOMUNITAS ASEAN Oleh: Rakhmad Zailani Kiki Jakarta Islamic Center (JIC) Jakarta - Indonesia
Pada tahun 2015 nanti, Komunitas ASEAN mulai berlaku. Konsep dari Komunitas ASEAN sebenarnya sudah lama digagas, yaitu pada KTT ASEAN di Bali dari tanggal 7-8 Oktober 2003 yang menghasilkan Declaration of ASEAN Concord II atau yang dikenal dengan sebutan “Bali Concord II”. Bali Concord II berisikan tiga pilar kerjasama antarnegara anggota ASEAN meliputi Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC), dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASCC). Dua komunitas terakhir, yakni AEC dan ASCC atau yang lebih dikenal sebagai “Bali Concord I”, sebelumnya telah dihasilkan saat KTT ASEAN I di Bali tahun 1976. Pada tahun 2015 nanti, Komunitas ASEAN mulai berlaku. Konsep dari Komunitas ASEAN sebenarnya sudah lama digagas, yaitu pada KTT ASEAN di Bali dari tanggal 7-8 Oktober 2003 yang menghasilkan Declaration of ASEAN Concord II atau yang dikenal dengan sebutan “Bali Concord II”. Bali Concord II berisikan tiga pilar kerjasama antarnegara anggota ASEAN meliputi Komunitas Keamanan ASEAN (ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC), dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASCC). Dua komunitas terakhir, yakni AEC dan ASCC atau yang lebih dikenal sebagai “Bali Concord I”, sebelumnya telah dihasilkan saat KTT ASEAN I di Bali tahun 1976. Sedangkan ASC merupakan konsep baru yang digagas Indonesia dan disetujui semua negara dalam rangka mempersiapkan ASEAN yang terintegrasi di bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, dan keamanan pada tahun 2020. Namun kemudian, keberlakuan ASEAN yang terintegrasi dengan tiga hal ini (ASC, AEC, dan ASCC) atau yang disebut dengan Komunitas ASEAN dipercepat dari tahun 2020 menjadi tahun 2015. Tentu pembentukan dan pemberlakuan Komunitas ASEAN yang dipercepat ini oleh setiap negara anggota ASEAN, di atas kertas atau dari dokumen yang ada, dianggap menguntungkan sehingga sampai saat init idak ada satupun negara anggotanya yang
keberatan pemberlakukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 nanti. Pada aspek keamanan atau ASC misalnya. Komunitas ASEAN dapat memperkuat ketahanan kawasan dan mendukung penyelesaian konflik secara damai. Dikarenakan perdamaian dan stabilitas di kawasan merupakan modal penting bagi proses pembangunan ekonomi dan sosial budaya masyarakat ASEAN. Terlebih konsep Komunitas ASEAN pada aspek keaamanan menganut prinsip keamanan komprehensif yang mengakui saling keterkaitan antar aspek-aspek politik, ekonomi, dan sosial budaya. Komunitas Keamanan ASEAN memberikan mekanisme pencegahan dan penanganan konflik secara damai. Hal ini dilakukan antara lain melalui konsultasi bersama untuk membahas masalah-masalah politik-keamanan kawasan seperti keamanan maritim, perluasan kerjasama pertahanan, serta masalah- masalah keamanan non tradisional (kejahatan lintas negara, kerusakan lingkungan hidup dan lain-lain). Dengan derajat kematangan yang ada, ASEAN diharapkan tidak lagi menyembunyikan masalah- masalah dalam negeri yang berdampak pada stabilitas kawasan dengan berlindung pada prinsipprinsip non interference. bersambung ke halaman 12...
08
JUNI 2014
IKMI
news
OPINI lanjutan dari halaman 11...
Sedangkan pada aspek ekonomi atau AEC, Komunitas ASEAN akan membentuk sebuah integrasi ekonomi kawasan, membentuk biaya transaksi perdagangan, memperbaiki fasilitas perdagangan dan bisnis, serta meningkatkan daya saing sektor UKM. Disamping itu, pembentukan Komunitas ASEAN pada aspek ekonomi juga akan memberikan kemudahan dan peningkatan akses pasar intra ASEAN serta meningkatkan transparansi dan mempercepat penyesuaian peraturan- peraturan dan standardisasi domestik. Pelaksanaan Komunitas ASEAN di aspek ekonomi ini juga memberikan peluang bagi negara–negara anggota ASEAN untuk memperluas cakupan skala ekonomi, mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi, meningkatkan daya tarik sebagai tujuan bagi investor dan wisatawan, mengurangi biaya transaksi perdagangan dan memperbaiki fasilitas perdagangan dan bisnis. Disamping itu, pelaksanaan AEC memberikan kemudahan dan peningkatan akses pasar intra ASEAN serta meningkatkan transparansi dan mempercepat penyesuaian peraturan- peraturan dan standardisasi domestik. Adapun pada aspek sosial budaya atau ASCC, Komunitas ASEAN dapat mewujudkan “a caring and sharing community”, yaitu sebuah masyarakat ASEAN yang saling peduli dan berbagi. Kerjasama sosial-budaya mencakup kerjasama di bidang kepemudaan, wanita, kepegawaian, penerangan, kebudayaan, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi,
lingkungan hidup, penanggulangan bencana alam, kesehatan, pembangunan sosial, pengentasan kemiskinan, dan ketenagakerjaan serta Yayasan ASEAN. Jika kita mencermati ulasan di atas, maka Komunitas ASEAN secara umum jelas menguntungkan setiap negara anggota, walaupun itu masih dalam tataran teori, mengingat sebagian pakar mengatakan bahwa Komunitas ASEAN sulit berhasil dan akan merugikan sebagian negara-negara ASEAN yang masih miskin yang menyebabkan terjadinya ketimpangan dan kesenjangan kepemililikan modal, teknologi, tingkat kemakmuran dan kemajuan dari masing-masing negara anggota. Namun jika ditanyakan apakah Komunitas ASEAN juga dapat memberikan keuntungan bagi umat Islam, di kawasan Asia Tenggara? Sudah siapkah umat Islam bersaing tanpa batas negara dengan non Muslim di Kawasan Asia Tenggara pada aspek ekonomi,sosial dan budaya? Maka sampai saat ini masih belum ada satu penjelasan yang integral, gamblang, rinci, dan tuntas. Semuanya masih gelap dan penuh ketidakjelasan. Terlebih jika pertanyaan itu ditujukan lebih spesifik lagi, yaitu kepada para pemuda Islam. Inilah yang menjadi pertanyaan sebagian pemuda Islam yang tidak ingin pada pemberlakuan Komunitas ASEN pada tahun 2015 nanti mereka hanya menjadi obyek, penonton, bukan sebagai subyek atau pemain. Menjadi bulan-bulanan dari pihakpihak lain yang mengambil keuntungan besar-besaran dari pemberlakukan yang hanya indah secara konsep. [islamic-center.or.id ]
Redaksi menerima sumbangan tulisan dalam rubrik Opini berupa artikel yang sesuai dengan visi misi IKMI News. Tulisan diketik rapi dengan spasi 1,5 sebanyak 3 halaman ukuran kertas A4. Tulisan dapat dikirm ke alamat redaksi via email. Redaksi berhak melakukan penyuntingan tulisan bila diperlukan tanpa mengubah esensi tulisan.
09
JUNI 2014
IKMI
news
berita SEMINAR INTERNASIONAL PASCASARJANA STAIN METRO HADIRKAN 3 GURU BESAR DUNIA
B
ertempat di Gedung Serba Guna STAIN Jurai Siwo Metro, Program Pascasarjana STAIN Metro mengadakan kegiatan Seminar Internasional dengan tema "Character Building: Implementations, Problems, and Solutions" . Tema ini seperti disampaikan oleh Asisten Direktur PPs, Dr. Mahrus As'ad, pada dasarnya bukanlah tema baru. Tetapi tema ini akan selalu menggejala dari waktu ke waktu, sejalan dengan perubahan sosial masyarakat. Terlebih, problem solving terhadap keterpurukan bangsa karena kegalauan akan jati diri, terpuruk sejalan dengan pergeseran culture sosial. Wajarlah jika kemudian ada banyak gerakan dan aksi "ANTI GALAU" dikarenakan karakter berbangsa menurun, dan ini sebagai bentuk kepedulian institusi untuk menggali kembali pengembangan dan pembangunan karakter bangsa melalui seminar. Seminar internasional yang menghadirkan pembicara dari Universitas Selangor (Prof. Dr. Mohd. Zaini dan Prof. Dr. Muzaini) dan Prof. Dr. Syaripudin Basyar (Guru Besar STAIN Metro) ini diselenggarakan dalam rangka melanjutkan MoU yang sudah dibangun sejak setahun lalu dengan UNISEL Dr. Ida Umami, Ketua Panitia pelaksana menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan ini juga sebagai agenda Visiting Profesor, Milad Program Pascasarjana dan Pengembangan Wawasan keilmuan di bidang psikologi sosial". Kegiatan seminar yang diikuti oleh lebih dari 300 peserta, dibuka oleh Kepala Bappeda Kota Metro, Drs. Chaidarmansyah, M.Pd., mewakili Kota Metro yang berhalangan hadir karena secara bersamaan pada hari ini (9/6) bertepatan dengan Ulang Tahun Kota Metro yang ke-75. Dalam sambutannya Kepala Bappeda menyampaikan ucapan terima kasih atas inisiatif institusi khusudinya Program Pascasarjana STAIN Metro. "ini adalah bagian dari kebahagiaan kami selaku peerintah setempat, karena secara bersamaan, Kota Metro juga meraih 6 predikat/prestasi berharga di tahun ini".
kaya, adil dan berkabijakan...? Mengacu pada pengertian karakter menurut Robert Coles, Prof Zaidi mengatakan bahwa karakter adalah dinyatakan dalam tindakan, dalam cara kita hidup, dalam apa yang kita lakukan-dan sehingga arounds anak-anak tahu, mereka menyerap dan mengambil stok apa yang mereka amati, yaitu kita-kita orang dewasa yang hidup dan melakukan hal-hal ke arah perubahan yang lebih baik. Pengertian sosiologis dari karakter dipersepsikan atau merujuk kepada budaya (cara hidup) yaitu bagaimana kita menjalani kehidupan, bertingkah laku dan bagaimana proses budaya itu disosialisasikan sehingga terwariskan kepada generasi berikutnya. Dalam Konteks Malaysia, Prof. Dr. Muzaini menyebutkan "Pendidikan di Malaysia ialah satu usaha berterusan ke arah lebih memperkembangkan lagi potensi individu secara menyeluruh dan bersepadu untuk melahirkan insan yang seimbang dan harmonis dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan. Usaha ini adalah bertujuan untuk melahirkan warganegara Malaysia yang berilmu pengetahuan, berketrampilan, berakhlak mulia, bertanggungjawab dan berkeupayaan mencapai kesejahteraan diri serta memberi sumbangan terhadap keharmonian dan kemakmuran keluarga, masyarakat dan negara. (KPM 1996)". Konsep ini maha luas, dan banyak terinspirasi oleh etos negara-negara asia seperti Jepang dengan budaya Kaizennya. [stainmetro.ac.id]
Sementara itu, para guru besar dalam makalahnya, menyoroti kesalahan pemaknaan terhadap karakter. Sifat, akhlak, karakter, dipisahkan menjadi parsial dan masing- masing berdiri sendiri. Prof. Muzaini, bahkan mengutip satu bait dari lagu Indonesia Raya. "Hiduplah Indonesia", sebenarnya merupakan sumber motivasi yang sangat dalam jika dimaknai dengan hati, dan itu bagian dari karakter". Mengawali materi, Prof. Zaidi Hajazi (IKMI-Unisel), melempar beberapa persoalan aktual diseputar pendidikan karakter. Hal apakah yang mendasari untuk mengkaji Pembangunan Karakter. Tidak lain, menurut Prof. Zaidi adalah pada keinginan untuk menjadi negara maju dan menaklukkan dunia, hidup aman, selaras dan maju, dan juga ingin negara ini menjadi
10
— Prof. Zaidi Hajazi kanani) sebagai pembicara Seminar Internasional di STAIM Metro. foto: stainmetro.ac.id
JUNI 2014
IKMI
news
berita PENANDATANGANAN MOU ANTARA UNISEL DENGAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA
D
alam rangka menjalin hubungan baik dengan universitas dari negara tetangga, Jumat, 24 Februari 2012 yang lalu, diadakan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MOU) antara Universitas Tarumanagara (Untar) dengan Universiti Selangor (Unisel). Kerjasama yang diadakan ini merupakan kerjasama yang pertama dengan universitas di Malaysia. Dalam pidato sambutannya, Rektor Untar Dr. Ir. Chairy, SE., MM. mengatakan, belakangan ini Untar memang sedang giat menggalang kerjasama dengan berbagai pihak. Antara lain, perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia, baik yang berskala nasional maupun Internasional, pemerintahan, terutama pemerintah daerah (pemda), serta sesama perguruan tinggi, baik yang berada di Indonesia (negeri dan swasta), maupun di luar negeri. Dari Unisel sendiri hadir Ibu Dr. Halimah Ali (Minister of Higher Education, State Selangor Government), Prof. Dr. Ir. Mohamad Bin Daud (Deputy Vice Chancellor Unisel), Prof. Dato’ Raja Zahabuddin Bin Raja Yaacob (Dean Faculty of Art and Design), Prof. Dr. Mohd. Zaidi Hajazi (Director of Institut Kajian Malaysia Indonesia), dan Mdm, Nur Kamarina (Personal Assistant to YB. Pn. Dr. Halimah Ali). [tarumanagara.ac.id]
PERTUKARAN PELAJAR ANTARA UNISEL DENGAN UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
K
ehadiran 12 pelajar dari Universitas Narotama, Surabaya, Indonesia ke Universiti Selangor (UNISEL) dilihat mampu memperkukuhkan lagi hubungan dua hala dan kerjasama dua institusi pengajian tinggi berprestij itu. Pelajar pengajian Fakulti Ekonomi dan Komunikasi Media dari universiti berusia 32 tahun Indonesia itu hadir hari ini menerusi program pertukaran pelajar UNISEL-Universitas Narotama yang diadakan selama sebulan di Kampus Utama Unisel di sini. Naib Canselor UNISEL, Prof Anuar Ahmad, berkata pelajar yang terpilih diharap dapat memanfaatkan pengalaman dan ilmu yang diperolehi sepanjang berada di UNISEL. “Pelajar di sini terdiri dari Melayu, Cina dan India masing-masing mempunyai budaya tersendiri yang boleh pelajar terokai untuk mengenali lebih dekat tentang budaya di sini. “Saya percaya anda akan mendapat ilmu yang boleh dimanfaatkan apabila pulang ke Indonesia nanti,” kata Prof Anuar ketika mengalu-alukan ketibaan 29 anggota delegasi yang diketuai Rektor Universitas Narotama, Rr Iswachyu Dhaniarti.
UNISEL semakin erat,” kata Iswachyu. Universitas Narotama merupakan universiti terkemuka Indonesia yang telah memperolehi pelbagai pencapaian utama dalam dunia keilmuan di Indonesia. Antara pencapaian Universitas Narotama termasuklah dianugerahkan sijil ISO 9000:2000 (Survilance Audit II) dari TUV NORD pada 2004, ‘Good Practises Campus’ dalam penerapan Sistem Pengurusan Perguruan Tinggi (SMPT) dari DIKTI, tahun 2009, Penghargaan Tata Kelolah dan Kelembagaan dari Kopertis VII, Tahun 2011, Peringkat ke-2 Eco Campus, BLH Pemkot Surabaya 2011 dan lain-lain. [fenaro.narotama.ac.id]
Sementara itu dalam ucapan balas, Iswachyu turut mengalu-alukan kedatangan pelajar-pelajar UNISEL ke Universitas Narotama. Tambah beliau lagi, program seperti ini memberi peluang kepada para pelajar mengenali pelbagai budaya antarabangsa yang dibawa pelajar-pelajar antarabangsa. “Melalui program ini kerjasama terjalin antara Universitas Narotama dan
11
JUNI 2014
IKMI
news
PROFIL
Dr. H.M. SYAHRIAL YUSUF: MENCINTAI DUNIA PENDIDIKAN
S
yahrial Yusuf sangat mencintai dunia pendidikan. Kecintaannya pada dunia pendidikan membawa Syahrial Yusuf “Senator Entrepreneurship” mendirikan Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) di tahun 1989. Tapi bukan pendidikan pada lembaga tinggi pada umumnya yang ia inginkan. Syahrial membawa babak baru pendidikan dengan memfokuskan dirinya pada pendidikan yang berorientasi pada dunia kerja. Tepat pada tanggal 29 Maret 1989 LP3I akhirnya berdiri. Pola pendidikan bermula dari program kursus enam bulan hingga menjadi pendidikan profesi satu sampai dua tahun. Inovasi mampu membedakan antara seorang pemimpin dengan pengikut. Semangat inilah digunakan LP3I dalam membangun visi dan misinya. Maka kata kunci yang digunakanpun mengandalkan etos kerja dan kerja keras. LP3I sangat memperhatikan pemodal, relasi dan manajemen. Unsur ini harus saling melengkapi, melalui visi yang kuat pulalah sebuah usaha dibangun. Visi LP3I menjadi lembaga pendidikan yang terus menyelaraskan kualitas pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja, terus dikedepankan. Implementasinya menerapkan misi LP3I agar tersosialisasikan ke seluruh komponen didalamnya. Konsep pendidikan link and match akhirnya menjadi pilihan. Dari model pendidikannya ini, LP3I melahirkan lulusan yang berkualitas, siap kerja dan memiliki daya saing.
12
Karenanya, hampir 95 persen lulusannya dapat di perusahaan dengan baik. Kenyataan ini menjadi bukti kejelian LP3I menangkap pasar dan merambah model waralaba jasa pendidikan. Tak puas sampai disitu, LP3I memiliki ambisi yang lebih tinggi dalam membentuk tenaga yang lebih ahli. Syahrial kemudian membentuk pendidikan formal dan pendidikan tinggi. Dari sanalah prestasi ditorehkan. Tahun 1997, LP3I mengambil alih pengelolaan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia (STIAMI). Dibawah manajemen LP3I, STIAMI berkembang dengan membuka program DIII dan Pasca Saarjana Magister Jurusan Administrasi (S2/MSi). Dalam kurun waktu 2003 sampai 2004, LP3I mendapatkan ijin operasional pendirian Politeknik LP3I Bandung, Jakarta, dan Medan daari Direktorat Pendidikan Tinggi RI. Dilanjutkan dengan membuka program pasca sarjana dengan konsentrasi studi perbankan dan keuangan syariah, di Universitas Az Zahra. Universitas Az Zahra diambil dari pengelolaan dan kepemilikannyya oleh LP3I pada tahun 2004 sesuai SK Dirjen Pendidikan Islam RI, tanggal 18 Agustus 2004 nomor: DJ.II/275/2004. Kini usianya yang lebih dari 24 tahun, LP3I juga menjadi pemegang rekor MURI sebagai pelopor pendidikan dengan penempatan kerja terbanyak. Dan yang terbaru, LP3I dinobatkan sebagai pemegang TOP Brand 2013 untuk bidang pendidikan vokasi D III. []
JUNI 2014
IKMI
news
PROFIL
Prof. (E) Dato’ Dr Abdul Latif was born in Kampung Sungai Kantan, Kajang, Selangor on September 1, 1938. His father, Ibrahim Sheikh Ahmad was a farmer. He started his career as a Veterinary Assistant at the Veterinary Office in Selangor. Later on, he was offered a scholarship by the Selangor state government in 1950 to pursue a Bachelor’s degree in Veterinary Medicine at the East Pakistan Agricultural University in Pakistan for six years.
PROF. (E) DATO’ DR. ABDUL LATIF: TOKOH AKADEMIK NEGARA
U
NISEL is proud to announce that our very own Prof. Emeritus Dato’ Dr Abdul Latif Ibrahim, a senior professor at UNISEL since June 2003 cum Director of the Bio-IT Centre here at the Shah Alam campus has been awarded the 2012 ‘Anugerah Tokoh Akademik Negara ’ by the Ministry of Education. The award acceptance ceremony took place at the Marriott Hotel in Putrajaya last Tuesday on August 20, 2013. The Bio-IT centre is responsible for implementing the Selangor Biotechnology Strategy (SBS) initiated by Prof. (E) Dato’ Dr Abdul Latif in 2003, which is fundamental to the development of biotechnology at UNISEL and Selangor. Prof. (E) Dato’ Dr Abdul Latif was born in Kampung Sungai Kantan, Kajang, Selangor on September 1, 1938. His father, Ibrahim Sheikh Ahmad was a farmer. He started his career as a Veterinary Assistant at the Veterinary Office in Selangor. Later on, he was offered a scholarship by the Selangor state government in 1950 to pursue a Bachelor’s degree in Veterinary Medicine at the East Pakistan Agricultural University in Pakistan for six years. In 1969, he was offered a Fulbright Hays/East West Centre fellowship to further his studies at the University of Hawaii for an MSc in microbiology.
University of Cambridge, University of Manchester, Imperial College London, Bandung Institute of Technology and Universitas Andalas, Indonesia. During his service at UPM, he conducted research to develop a vaccine for Newcastle disease or also commonly known as tetelo in Malay/Indonesian that affects many avian species. The findings from this research has informed and advanced veterinary medicine and agriculture science in Malaysia tremendously. Prof. (E) Dato’ Dr Abdul Latif has also served the Ministry of Science and Technology (MOSTI) where he established three biotechnology institutions and collaborative programmes with the Massachusetts Institute Of Technology (MIT) in human resources development and joint research.
Prof. (E) Dato’ Dr Abdul Latiff continued his studies in microbiology and went on to successfully graduate with a PhD from the University of California, USA in 1976. Already having started a career with Universiti Putra Malaysia (UPM) during his studies abroad, he continued to serve as an academic at the university until 2002 before joining UNISEL in 2003. At UNISEL, he is also responsible for setting up the network for collaborative research and training with the
13
JUNI 2014
INFO
IKMI
news
BACKGROUND UNISEL: A sustainable tomorrow In a span of 13 years, UNISEL has undergone through several stages of development in its effort to produce graduates to meet national and international needs. Various initiatives have been outlined to make UNISEL a reputable university, not only with respect to the graduates it produces, but also through the involvement of its academic staff in research and innovation. UNISEL is a private institution of higher learning registered on 24 August,1999. UNISEL offers more than just quality education. With over 87 diploma, undergraduate, and postgraduate degree programmes in various fields, it is well placed to be a premier institution of higher learning with emphasis on catering to industry's requirements. State-ofthe-art training, research and development facilities are the additional plus points for this emerging university to address the changing needs of faculty. The sprawling campus in Bestari Jaya set amidst 1,000 acres of land houses the following faculties : Faculty of Engineering, Faculty of Computer Science and Information Technology, Faculty of Education and Social Sciences; and Faculty of Science and Biotechnology. The Shah Alam Campus, strategically located in the city of Shah Alam, is supported by good infrastructure and facilities. It houses the following faculties and centres of excellence: Faculty of Biomedical and Health Sciences, Faculty of Art and Design, Faculty of Communication and Media, Faculty of Business, Centre for Business Development, Consultancy and Industrial Linkages, Centre for Foreign and International Studies and Centre for Teaching and Learning. Rebranding of UNISEL The name "Universiti Industri Selangor" was very appropriate when the university was formed. It was in response to a particular need, that is, that of its industries that were burgeoning in Selangor in particular and the country in general. However, over time, the country and its economy evolved. The university too has evolved accordingly. It is now more comprehensive, offering programmes not just for industries but other stakeholders as well. This development calls for a review of the name of the university, as well as its vision, mission and core values. While industries will continue to be important stakeholders, the university has embraced a more holistic approach in developing human potential. The word "industri" is therefore superfluous. Henceforth the university was re-named "Universiti Selangor". The word "Selangor" is retained to reflect to ownership of the university by the state. The acronym UNISEL is also retained due to its branding recognition and value.
14
JUNI 2014
IKMI
news
INFO
Vision To be a renowned university that nurtures professionals and scholars with high moral and ethical values Mission UNISEL is committed to provide excellent and conducive learning environment to develop competent, upright and ethical professionals and scholars Faculties & Centre of Excellence Bestari Jaya Campus Bestari Jaya Campus is situated is about 60 km north of the Shah Alam Campus, away from the hustle and bustle of city life. The campus is a sprawling 1,000 acres learning centre. The main campus accommodates four faculties and a centre. Faculty of Engineering Faculty of Science Computer and Information Technology Faculty of Education and Social Sciences Faculty of Science and Biotechnology IKMI – Institut Kajian Malaysia Indonesia Shah Alam Campus The UNISEL Shah Alam Campus houses four faculties and four centres: Faculty of Business Faculty of Biomedical and Health Sciences Faculty of Art and Design Faculty of Communication and Media Centre for Graduate Studies What Makes Us Special ? Centre for Teaching and Learning State-owned university Centre for Research and Innovation Truly university campus Quality programmes from 8 excellent faculties Renowned academicians Learning university Meeting industrial needs Focuses on career-oriented education Living on campus Good facilities Affordable fees Achievements in innovation
15
JUNI 2014
IKMI
news
ss i m t ’ n Do
it!
16
JUNI 2014