25
III. METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi seluruh siswa kelas VII. Banyak kelas VII disekolah tersebut ada 7 kelas, dan setiap kelas memiliki kemampuan yang merata dan tidak memiliki kelas unggulan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas secara acak dari 7 kelas yang ada, dengan masing-masing siswa sebanyak 30 siswa. B. Desain Penelitian Penelitian
ini
adalah
penelitian
eksperimen
semu
(quasi
experiment)
menggunakan desain post-test only. sebagaimana yang dikemukakan Furchan (1982:356) sebagai berikut: Tabel 3.1. Postes Kontrol Desain Kelas Perlakuan Postes E X O1 P C O2 Keterangan: E : kelas eksperimen X : perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. P : Kelas kontrol C : Perlakuan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional O1 = Skor posttest pada kelas ekperimen O2 = Skor posttest pada kelas control C. Prosedur penelitian
26
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi : 1. Tahap perencanaan a. Observasi ke sekolah, untuk melihat kondisi lapangan seperti berapa kelas yang ada, jumlah siswanya, serta cara mengajar guru matematika selama pembelajaran. b. Membuat
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
untuk
kelas
eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan untuk kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional. c. Membuat Lembar Kerja Kelompok yang akan diberikan kepada siswa pada saat diskusi kelompok. d. Membuat soal tes formatif. 2. Tahap pelaksanaan Penelitian ini dilakukan selama 6 kali pertemuan dan pada materi garis dan sudut. Sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, langkah-langkah yang dilakukan yaitu: a. Membagi siswa ke dalam 6 kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 siswa, dengan peringkat siswa yang heterogen dalam tiap kelompoknya. Penentuan peringkat siswa dilakukan oleh peneliti dengan bantuan guru mitra yang lebih tahu kinerja anak didiknya. b. Menjelaskan kepada siswa tentang pembelajaran kooperatif yang akan dilaksanakan, mengenai tugas, dan kewajiban setiap anggota kelompok dan tanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya. c. Menentukan skor awal Skor awal ditentukan dengan menggunakan hasil nilai terakhir siswa.
27
Urutan pembelajaran yang dilakukan: 1. Kegiatan Awal a. Mengarahkan siswa untuk berkumpul dengan kelompok yang telah ditentukan. b. Memberikan motivasi dan apersepsi yaitu melakukan tanya jawab untuk menggali kemampuan prasyarat siswa mengenai materi yang akan dibahas. 2. Kegiatan Inti a. Guru meminta siswa bekerja dalam kelompok untuk berdiskusi dan mengerjakan lembar kerja kegiatan (LKK). b. Guru membagikan LKK kepada setiap kelompok, meminta siswa berdiskusi mengerjakan LKK dalam kelompok dan memantau jalannya diskusi kelompok. c. Guru memanggil siswa secara acak agar para siswa selalu mempersiapkan diri untuk menjawab. 3. Kegiatan Penutup a. Guru dan siswa membahas hasil LKK. b. Guru mengadakan kuis kepada para siswa, dan siswa dilarang berkerja sama. Kuis dilakukan setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan sekitar satu atau dua periode praktik tim. c. Menghitung skor kemajuan individual dan skor tim dan memberikan sertifikasi atau bentuk penghargaan tim. Skor tim siswa dapat digunakan untuk menentukan dua puluh persen dari peringkat mereka (individu). D. Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan melalui tes yang diberikan pada akhir materi. Tes ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar.
28
E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes, untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran. Validitas lembar tes dilakukan oleh dosen pembimbing dan guru mitra. Lembar tes tersebut dikategorikan valid karena dosen pembimbing dan guru mitra menyatakan butirbutir tes telah sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur, selanjutnya diuji coba di luar sampel tapi masih dalam populasi. Uji coba dimaksudkan untuk mengetahui tingkat reliabilitas tes, daya beda tes dan tingkat kesukaran butir tes. 1. Reliabilitas Reliabilitas tes diukur berdasarkan koefisien reliabilitas dan digunakan untuk mengetahui tingkat keterandalan suatu tes. Nilai reliabilitas
dihitung dengan
menggunakan rumus Alpha dalam Sudijono (2003:208-209) dengan kriteria menurut Anas Sudijono suatu tes dikatakan baik bila memiliki reliabilitas lebih dari 0,70. Rumus Alpha yang digunakan sebagai berikut. r11
n n 1
2
1
Keterangan :
r11
= Reliabilitas yang dicari 2 i
2 i
= Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total
i 2 i
29
2. Daya Pembeda Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui apakah suatu butir soal dapat membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. Untuk menghitung daya pembeda data terlebih dahulu diurutkan dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai siswa yang memperoleh nilai terendah, kemudian diambil 27% siswa yang memperoleh nilai tertinggi disebut kelompok atas) dan 27% siswa yang memperoleh nilai terendah (disebut kelompok bawah). Daya pembeda ditentukan dengan rumus
DP
JA JB IA
Keterangan : DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu JA = Rata-rata kelompok atas pada butir soal yang diolah JB = Rata-rata kelompok bawah pada butir soal yang diolah IA = Skor maksimum butir soal yang diolah
Tabel 3.2. Interpretasi Nilai Daya Pembeda Nilai negatif DP 0,20 0,20 DP 0,40 0,40 DP 0,70 0,70 DP 1,00
Interpretasi Lemah Sekali(Jelek) Cukup(Sedang) Baik Baik Sekali Sudijono (1996: 389)
30
3. Tingkat Kesukaran Berdasarkan pendapat, Safari (2004:23) menyatakan tingkat kesukaran butir tes adalah peluang untuk menjawab benar suatu butir tes pada tingkat kemampuan tertentu. Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir tes digunakan rumus berikut:
S
TK i
S maks
Dengan TKi : tingkat kesukaran butir tes ke-i S
: rataan skor siswa pada butir ke-i
Smaks: skor maksimum butir ke-i Penafsiran atas tingkat kesukaran butir tes digunakan kriteria menurut Witherington dalam Sudijono (2003:374) berikut: Tabel 3.3. Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Tes Besar TKi < 0,25 0,25 s.d 0,75 > 0,75
Interprestasi Terlalu Sukar Cukup (Sedang) Terlalu Mudah
Untuk keperluan pengambilan data dalam penelitian ini digunakan butir soal dengan daya beda lebih dari atau sama dengan 0,4. Dari perhitungan tes uji coba yang telah dilakukan Lampiran C.1, didapatkan data pada tabel 3.4. Tabel 3.4. Data Uji Coba Tes Pemahaman Konsep Test
No Soal
Reliabilitas
Daya Pembeda
Tingkat Kesukaran
31
uji coba
1
0,60 (baik)
0,69 (sedang)
2
0,44 (baik)
0,65 (sedang)
0,56 (baik)
0,67 (sedang)
4
0,47 (baik)
0,84 (sedang)
5
0,41 (baik)
0,60 (sedang)
3
0,71417 (Reliabilitas baik)
Dari tabel rekapitulasi hasil tes uji coba diatas, seluruh butir soal telah memenuhi kriteria yang ditentukan sehingga dapat digunakan untuk mengukur pemahaman konsep matematika siswa. F. Teknik Analisis Data Analisis data penelitian dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan. Untuk melihat keberartian perbedaan kedua sampel maka digunakan uji-t. Uji-t digunakan karena data sampel memenuhi dua syarat, yaitu sampel berasal dari polulasi yang berdistribusi normal, dan kedua kelas memiliki varians yang homogen. Maka dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas. Langkah-langkah pengujian hipotesis dalam penelitian ini:
1. Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah populasi berdistribusi normal atau sebaliknya. Rumusan hipotesis untuk uji ini menurut Sudjana (2005: 293) adalah H0 : populasi berdistribusi normal H1 : populasi berdistribusi tidak normal
32
= ∑
Uji ini menggunakan uji Chi-Kuadrat:
dengan kriteria uji: terima H0 jika
(
)(
(
)
)
<
Keterangan:
dengan taraf nyata 5%
: frekuensi pengamatan : frekuensi yang diharapkan. 2. Uji Homogenitas Varians Populasi Uji ini digunakan untuk menguji kesamaan k (k
2) varians. Adapun hipotesis
untuk uji ini menurut Sudjana ( 2005: 263) adalah: 2
H0 :
1
H1 :
1
2
(variansi homogen)
2
(variansi tidak homogen)
2 2 2
Statistik yang digunakan dalam uji ini adalah uji Bartlett yaitu: = (∑(
= (log
)
= (ln 10)
− 1)
dengan kriteria uji : tolak H0 jika
/ ∑(
− 1))
(
− 1) log
(n − 1)
− 2
2
(1
)( k 1)
dari distribusi chi-kuadrat dengan peluang (1 = 0,05 3. Uji hipotesis
dimana
), dk (k
2
(1
)( k 1)
didapat
1) dan taraf nyata
33
Data yang didapat ternyata normal dan homogen maka dapat dilanjutkan dengan melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji kesamaan ratarata. Analisis data dengan menggunakan uji-t, uji satu pihak yaitu pihak kanan. Hipotesis uji dalam penelitian yaitu. a. H0 :
1
2
(Rata-rata pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti
pembelajaran kooperatif tipe STAD sama dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional). b.
:
>
(Rata-rata pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti
pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional). Adapun uji-t menurut Sudjana (2005: 239) sebagai berikut : 1) Hipotesis uji H0 : 1 2 H1 : 1 2 μ : rata-rata skor posttest dalam kelompok eksperimen. μ : rata-rata skor posttest dalam kelompok kontrol.
2) Taraf signifikansi :
=5%
3) Statistik uji
t
x1 1 s n1
x2
; s
2
1 n2
dengan : x1 = rata-rata sampel ke-1
n1 1 s12 n2 1 s22 n1 n2 2
34
x 2 = rata-rata sampel ke-2
s12 s 22 n1 n2
= variansi sampel ke-1 = variansi sampel ke-2 = ukuran sampel ke-1 = ukuran sampel ke-2
4) Keputusan uji Kriteria pengujian adalah dengan dk = (n1 + n2 2 ) dan peluang (1 − ), terima Ho jika t hitung < t tabel.