III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan tempat
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 13 Bandarlampung , mulai 22 Oktober sampai dengan 19 November 2011.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester ganjil SMAN 13 Bandar Lampung tahun ajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara Purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sukardi, 2007). Penentuan sampel didasarkan pada pertimbangan nilai rata-rata uji blok pertama. Dari tiga kelas XI IPA, sampel yang diambil adalah siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas yang diberi perlakuan menggunakan pembelajaran LC 5 phase, dan siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelas yang diberi perlakuan menggunakan pembelajaran LC 3 phase.
C. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Menurut Sarwono (2006) penelitian eksperimen merupakan penelitian yang menggunakan individu atau kelompok yang digunakan sebagai bahan studi. Pada umumnya penelitian eksperimen menggunakan dua kelompok atau lebih objek penelitian.
21
Termasuk dalam penelitian kuasi eksperimen karena dalam penentuan sampel menggunakan pertimbangan tertentu, tidak dipilih secara acak (Sugiyono, 2006). Variabel bebas pada penelitian ini adalah model pembelajaran LC 5 phase dan LC 3 phase, sedangkan variabel terikatnya adalah penguasaan konsep laju reaksi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent pre test – post test control group design, secara lengkap terdapat dalam tabel berikut ini:
Tabel 5. Desain penelitian Sampel Penelitian
Pre test
Perlakuan
Post test
Siswa kelas XI IPA 1
O1
X1
O2
Siswa kelas XI IPA 3
O1
X2
O2
(Modifikasi dari Sugiyono, 2006)
Keterangan: X1
: Pembelajaran LC 5 phase
X2
: Pembelajaran LC 3 phase
O1
: pre test sebelum proses pembelajaran
O2
: post test setelah proses pembelajaran
D. Prosedur Penelitian
1. Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian adalah: a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan (observasi) ke sekolah. b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti.
22
c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas perlakuan LC 5 phase dan kelas perlakuan LC 3 phase. d. Membuat instrumen pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal pre test dan post test, lembar kerja siswa (LKS), lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar observasi kinerja guru. e. Menguji validitas dan reliabilitas instrumen evaluasi (pre test dan post test) f. Membentuk kelompok praktikum untuk kelas LC 5 phase dan kelas LC 3 phase.
2. Pelaksanaan
a. Melakukan pre test untuk kelas perlakuan LC 5 phase dan kelas perlakuan LC 3 phase. b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran: 1. Kelas perlakuan LC 5 phase dengan tahapan pembelajaran setiap pertemuan sebagai berikut: -
Engagement phase (Persiapan)
-
Exploration phase (Eksplorasi)
-
Explaination phase (Penjelasan konsep)
-
Elaboration phase (Penerapan konsep)
-
Evaluation phase (Evaluasi)
2. Kelas perlakuan LC 3 phase, dengan tahapan pembelajaran setiap pertemuan sebagai berikut:
23
-
Exploration phase (Eksplorasi)
-
Explaination phase (Penjelasan konsep)
-
Elaboration phase (Penerapan konsep)
c. Melakukan post test untuk kelas perlakuan LC 5 phase dan kelas perlakuan LC 3 phase. Secara singkat, alur penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada gambar 2 berikut:
Observasi
Menetapkan sampel penelitian
Membuat instrumen
Menguji validitas dan reliabilitas instrumen tes
Kelas XI IPA 1
Kelas XI IPA 3
Melakukan pre test
Melakukan pre test
Pembelajaran LC 5 phase
Pembelajaran LC 3 phase
Melakukan post test
Melakukan post test
Analisis Data Pembahasan Kesimpulan
Gambar 2. Bagan alur penelitian
24
E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data
1. Jenis data
a. Data kuantitatif
Data kuantitatif dalam penelitian ini yaitu penguasan konsep laju reaksi siswa diperoleh dari nilai pre test dan post test.
b. Data kualitatif
Data kualitatif dalam penelitian ini berupa hasil observasi terhadap aktivitas belajar siswa dan kinerja guru yang diamati selama proses pembelajaran.
2. Teknik pengambilan data
Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Teknik tes Data penguasan konsep siswa berupa nilai pre test diambil sebelum pembelajaran pertemuan pertama laju reaksi dimulai dan post test diambil setelah proses pembelajaran pertemuan terakhir laju reaksi selesai. Bentuk soal yang diberikan adalah berupa soal pilihan jamak (20 soal) dan esai (5 soal).
b) Teknik observasi
Teknik observasi dilakukan dengan mengisi lembar observasi. Lembar observasi aktivitas belajar siswa dan kinerja guru berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran berlangsung. Guru dan setiap
25
siswa diamati kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda (√ ) pada lembar observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan.
F. Teknik Analisis Data
Penguasan konsep laju reaksi siswa baik pada kelompok perlakuan LC 5 phase maupun pada kelompok perlakuan LC 3 phase dihitung dengan rumus sebagai berikut (Hake, 2002):
−
− −
=
Kategori N-Gain yang dikemukakan oleh Hake, yaitu: N-Gain ≥ 0,7
: Tinggi
0,3 < N-Gain < 0,7
: Sedang
N-Gain ≤ 0,3
: Rendah
1. Uji validitas dan reliabilitas
Agar data yang diperoleh dapat diandalkan, maka dilakukan pengujian terhadap instrumen evaluasi aspek kognitif. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16 for windows. Langkah-langkah uji validitas: a. Buka program SPSS 16 b. Klik variable view, pada kolom name ketik soal1 sampai soal20 untuk soal pilihan jamak, ketik soal1 sampai soal5 untuk soal esai, dan ketik skortotal baik pada analisis soal pilihan jamak maupun soal esai. c. Masukkan skor setiap siswa pada data view.
26
d. Klik menu Analyze, pilih menu correlate, lalu pilih bivariate. e. Pada kotak dialog bivariate correlations klik semua soal dan skor total kemudian masukkan ke kotak variables. f. Klik OK. g. Pada output, dapat diketahui nilai korelasi antara skor personal dengan skot total (r hitung), kemudian bandingkan dengan r tabel. Nilai r tabel pada analisi ini adalah 0,334 (signifikansi 0,05 dan jumlah data 35). -
Jika r hitung ≥ r tabel berarti valid.
-
Jika r hitung < r tabel berarti tidak valid.
Langkah-langkah uji reliabilitas: a. Buka program SPSS 16 b. Klik variable view, pada kolom name ketik soal1 sampai soal20 untuk soal pilihan jamak, ketik soal1 sampai soal5 untuk soal esai, dan ketik skortotal baik pada analisis soal pilihan jamak maupun soal esai. c. Masukkan skor setiap siswa pada data view. d. Klik menu Analyze, pilih scale, kemudian pilih reliability analysis. e. Pada kotak dialog reliability analysis statistics klik semua soal (kecuali skor total) kemudian masukkan ke kotak items. f. Klik statistics, pada kota dialog descriptive for klik scale if item deleted, lalu klik continue dan klik OK. g. Pada output, hasil uji reliabilitas dapat dilihat dari tabel reliability statistics. Menurut Sekaran (1992) dalam Pidekso (2009), jika nilai cronbach’s alpha ≤ 0,600 maka soal tersebut reliabel.
27
2. Tingkat kesukaran
Analisis tingkat kesukaran soal pada penelitian ini menggunakan program Anates pilihan ganda untuk soal pilihan jamak dan anates uraian untuk soal esai. Langka-langkah analisis tingkat kesukaran butir soal pilihan jamak: a. Buka program anates pelihan ganda. b. Klik buat file baru, lalu pada kotak dialog informasi jawaban subjek, masukkan 35 untuk jumlah subjek, 20 untuk jumlah butir soal, dan 5 untuk jumlah pilihan jawaban, lalu klik OK. c. Masukkan semua data ke dalam tabel yang tersedia, lalu kembali ke menu utama, dan pilih olah data tingkat kesukaran. d. Pada output, lihat pada kolom tingkat kesukaran dan kolom tafsiran.
Langka-langkah analisis tingkat kesukaran butir soal esai: a. Buka program anates uraian. b. Klik buat file baru, lalu pada kotak dialog informasi jawaban subjek, masukkan 35 untuk jumlah subjek dan 5 untuk jumlah butir soal, klik OK. c. Masukkan semua data ke dalam tabel yang tersedia, lalu kembali ke menu utama, dan pilih olah data tingkat kesukaran. d. Pada output, lihat pada kolom tingkat kesukaran dan kolom tafsiran.
Pada anates nilai tingkat kesukaran dalam bentuk persen (%), untuk menganalisis benar tidak tafsiran pada hasil anates kita bisa membandingkannya
28
dengan kategori tingkat kesukaran menurut Arikunto setelah nilai P (tingkat kesukaran) diubah dalam bentuk persen (%). Tabel 6. Kategori tingkat kesukaran dalam persen (%) Nilai P P < 30 % 30 % ≤ p ≤ 70 % p > 70%
Kategori Sukar Sedang Mudah
(Modifikasi dari Arikunto,2009)
3. Daya beda
Analisis daya beda soal pada penelitian ini menggunakan program Anates pilihan ganda untuk soal pilihan jamak dan anates uraian untuk soal esai. Langkah-langkah analisis daya beda bitir soal pilihan jamak: a. Buka program anates pelihan ganda. b. Klik buat file baru, lalu pada kotak dialog informasi jawaban subjek, masukkan 35 untuk jumlah subjek, 20 untuk jumlah butir soal, dan 5 untuk jumlah pilihan jawaban, lalu klik OK. c. Masukkan semua data ke dalam tabel yang tersedia, lalu kembali ke menu utama, dan pilih olah data daya pembeda. d. Pada output, lihat pada kolom indeks daya pembeda (D) dalam persen (%). Pada anates nilai daya pembeda dalam bentuk persen (%), untuk menganalisis tafsiran pada hasil anates kita bisa menggunakan kategori daya pembeda menurut Arikunto setelah nilai D diubah dalam bentuk persen (%).
29
Langka-langkah analisis tingkat kesukaran butir soal esai: a. Buka program anates uraian. b. Klik buat file baru, lalu pada kotak dialog informasi jawaban subjek, masukkan 35 untuk jumlah subjek dan 5 untuk jumlah butir soal, klik OK. c. Masukkan semua data ke dalam tabel yang tersedia, lalu kembali ke menu utama, dan pilih olah data daya pembeda. d. Pada output, lihat pada kolom indeks daya pembeda (D) dalam persen (%). Pada anates nilai daya pembeda dalam bentuk persen (%), untuk menganalisis tafsiran pada hasil anates kita bisa menggunakan kategori daya pembeda menurut Arikunto setelah nilai D diubah dalam bentuk persen (%).
Tabel 7. Kategori daya beda dalam persen (%) Nilai D D bernilai negatif 0 % ≤ D < 20 % 20 % ≤ D < 40 % 40 % ≤ D < 70 % D > 70 %
Kategori Sangat jelek (dibuang) jelek cukup baik Baik sekali
(Modifikasi dari Arikunto,2009)
4. Uji normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS 16. Langkah-langkah uji normalitas: -
Buka lembar kerja SPSS 16 dan masukkan data N-Gain kedua kelas.
-
Pilih Analyze
Descriptive statistics
Explore
30
-
Pada kotak dialog Explore, masukkan variabel yang akan diuji ke dalam dependent list.
-
Klik plots, kemudian pada kotak dialog Explore: plots beri tanda untuk normality plots with test. Klik continue, klik OK.
-
Jika pada kolom kolmogorov-smirnov nilai sig.> 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal.
5. Uji homogenitas data
Jika data berdistribusi normal dilanjutkan dengan uji homogenitas. Uji homogenitas dua varians digunakan untuk mengetahui apakah dua kelompok sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Langkah-langkah uji homogenitas dengan SPSS 16: -
Buka lembar kerja dan masukkan data N-Gain.
-
Dari menu utama SPSS, pilih Analyze
Compare Means
One Way Anova. -
Masukkan variabel indeks gain ke dalam dependent list dan variabel kelas ke dalam factor list.
-
Pada options, pilih homogenity of variance test.
-
Klik continue, klik ok.
-
Jika nilai sig.> 0,05 maka dua kelompok sampel mempunyai data yang homogen.
31
6. Uji hipotesis
Hipotesis 1 H0
: Tidak ada perbedaan rata-rata penguasaan konsep laju reaksi antara penerapan pembelajaran LC 5 phase dengan pembelajaran LC 3 phase.
H1
: Ada perbedaan rata-rata penguasaan konsep laju reaksi antara penerapan pembelajaran LC 5 phase dengan pembelajaran LC 3 phase.
Hipotesis 2 H0
: Rata-rata penguasaan konsep laju reaksi dengan penerapan pembelajaran LC 5 phase lebih rendah atau sama dengan pembelajaran LC 3 phase.
H1
: Rata-rata penguasaan konsep laju reaksi dengan penerapan pembelajaran LC 5 phase lebih tinggi daripada pembelajaran LC 3 phase.
Jika data penelitian tidak berdistribusi normal, maka pengujian hipotesis menggunakan statistik non-parametrik, menggunakan uji two independent samples test (uji dua sampel independen) berdasarkan prosedur MannWhitney U untuk uji hipotesis 1, dan uji Kruskal Wallis untuk uji hipotesis 2. a. Langkah-langkah uji Mann-Whitney U menggunakan SPSS 16. -
Buka lembar kerja dan masukkan data N-Gain kedua kelas.
-
Pilih menu analiyze 2-independent samples
nonparametric test
32
-
Muncul kotak dialog 2-independent samples, masukkan variabel data n-gain ke kotak test variable list, dan masukkan kelas ke grouping variable. Pilih tipe uji Mann-Whitney U.
-
Klik define groups, lalu masukkan kode 1 untuk group 1 dan kode 2 untuk group 2, lalu klik continue.
-
Abaikan pilihan lain, terakhir kelik ok.
Kriteria uji: -
H0 diterima jika signifikansi lebih dari 0,05.
-
H0 ditolak jika signifikansi kurang dari 0,05 (Pidekso, 2009).
b. Langkah-langkah uji Kruskal Wallis menggunakan SPSS 16. -
Buka lembar kerja dan masukkan data N-Gain kedua kelas.
-
Pilih menu analiyze
nonparametric test
K-independent samples. -
Muncul kotak dialog K-independent samples, masukkan variabel data n-gain ke kotak test variable list, dan masukkan kelas ke grouping variable. Pilih tipe uji Kruskal Wallis.
-
Klik define groups, lalu masukkan angka 1 untuk minimum dan angka 2 untuk maximum, lalu klik continue.
-
Abaikan pilihan lain, terakhir kelik ok.
Kriteria uji: -
H0 diterima jika signifikansi lebih dari 0,05.
-
H0 ditolak jika signifikansi kurang dari 0,05 (Pidekso, 2009).