II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A.
Tinjauan Pustaka
Landasan teori merupakan konsepsional bagi penulis mengenai cara yang akan digunakan dalam memecahkan masalah yang akan diteliti. Untuk lebih terarahnya penelitian ini maka penulis akan mengutip beberapa penjelasan yang berkaitan dengan masalah yang dikaji, seperti dibawah ini:
1.
Pengertian Geografi
Dari hasil seminar lokakarya tahun 1988 dikutip dalam Suharyono dan Moch. Amien, (1994:15), geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan. Fenomena geosfer yang dimaksud adalah gejala-gejala yang ada di permukaan bumi baik lingkungan alamnya maupun mahluk hidupnya termasuk manusia.
Geografi ekonomi adalah cabang geografi manusia yang bidang studinya struktur keruangan aktifitas ekonomi. Dengan demikian titik berat studinya adalah aspek keruangan struktur ekonomi manusia yang termasuk ke dalamnya bidang pertanian industri – perdagangan – transportasi – komunikasi dan lain – lain sebagainya (Nursid Sumaatmadja, 1988:54). Geografi industri adalah studi tentang ruang yang berkenaan dengan tempat penyelenggaraan dari aktifitas industri atau dengan kata lain Geografi Industri adalah sub bidang kajian dari Geografi Ekonomi dan yang berhubungan dengan aktifitas manusia di bidang manufaktur (perpabrikkan) atau aktifitas sekunder (Johnston, 1981:164). Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan setengah jadi, menjadi barang jadi dengan
nilai ekonomis tinggi untuk penggunaannya termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri (Kartasapoetra, 1987:6).
Menurut Bintarto (1977:87) industri adalah setiap usaha merupakan suatu unit produksi yang membuat suatu barang atau mengerjakan suatu barang (bahan) di suatu tempat tertentu untuk keperluan masyarakat. Dalam rangka peningkatan kesejahteraan penduduk pada daerah industri tentu saja akan menyerap tenaga kerja dan memberikan peluang lain sebagai lahan usaha masyarakat sekitar yang diakibatkan oleh keberadaan lokasi industri. Berdasarkan hal tersebut, keberadaan Pabrik Gula PTPN 7 Bungamayang sudah selayaknya berkaitan dengan kehidupan masyarakat yang bermukim di sekitar pabrik, khususnya di Desa Negara Tulang Bawang Kecamatan Bungamayang Kabupaten Kotabumi Lampung Utara.
2.
Serapan Tenaga Kerja
Sumberdaya manusia atau human resources memiliki dua pengertian, pertama adalah mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi dan yang kedua adalah menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Demikian pula apabila ditinjau dari lebih jauh terdapat pernyataan bahwa pendayagunaan sumberdaya manusia untuk menghasilkan barang jasa dipengaruhi oleh dua kelompok faktor, yaitu pertama yang mempengaruhi jumlah kualitas sumberdaya manusia tersebut dan faktor dan kondisi yang mempengaruhi pengembangan perekonomian yang kemudian mempengaruhi pendayagunaan sumberdaya manusia tersebut (Simanjuntak, 1985:93).
Di Indonesia pengertian tenaga kerja atau man power mulai sering digunakan. Tenaga kerja mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan dan yang melakukan kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga atau sedang
tidak bekerja, mereka dianggap secara fisik mampu dan sewaktu-waktu dapat ikut bekerja. Secara praktis pengertian tenaga kerja dan bukan tenaga kerja dibedakan hanya oleh batas umur dan tiap-tiap negara memberikan batas umur yang berbeda.
Angkatan kerja dan pasar tenaga kerja disini dijelaskan bahwa besarnya penyediaan atau supply tenaga kerja dalam masyarakat adalah jumlah orang yang menawarkan jasanya untuk proses produksi. Diantara mereka sebagian sudah aktif dalam kegiatannya yang menghasilkan barang atau jasa. Mereka digolongkan yang bekerja atau employed persons. Sebagian lain tergolong yang siap bekerja dan sedang berusaha mencari pekerjaan. Mereka dinamakan pencari kerja atau penganggur. Jumlah yang bekerja dan pencari kerja dinamakan angkatan kerja atau labor force (Simanjuntak, 1985: 93) http://www.indolawcenter.com. Menurut Nursid Sumaatmadja (1988:183) suatu industri dapat memberikan lapangan usaha dan lapangan kerja baru bagi penduduk setempat. Terutama bagi para petani yang masih terikat oleh lapangan di sektor pertanian yang sudah jenuh. Dari pendapatan tersebut dapat diartikan bahwa suatu industri diharapkan memberikan pekerjaan kepada masyarakat dan mengurangi angka pengangguran. Selanjutnya menurut Bambang Tri Cahyono (1983:17) suatu bentuk kelembagaan yang mampu menyerap sekitar 80% dari seluruh kesempatan kerja di bidang industri dan 20% dari pendapatan nasional sektor industri perlu mendapatkan perhatian yang lebih besar dari pemerintah. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diartikan bahwa adanya sebuah industri mampu menyerap tenaga kerja dan dapat memberikan kesejahteraan buruh pabrik tersebut.
Dinyatakan oleh BKKBN, bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan, baik didalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dari hal tersebut, sudah selayaknya keberadaan Pabrik Gula PTPN 7 Bungamayang melakukan serapan tenaga kerja, yang secara langsung
merupakan bagian dari pensejahteraan atau membantu peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
3.
Tingkat Pendapatan
Pemukiman penduduk yang berdekatan dengan suatu industri memiliki potensi ekonomi, para pemukim tersebut memiliki peluang dalam pemenuhan kebutuhan, sejalan dengan pernyataan Bintarto (1977:88), bahwa keberadaan suatu industri ditujukan untuk : 1) menaikan taraf hidup, 2) menghambat pertumbuhan penduduk, 3) memudahkan penghidupan. Hal ini diperkuat lagi oleh Nursid Sumaatmadja (1988:183), bahwa pembangunan industri bertujuan untuk meningakatkan pendapatan nasional dan kesejahteraan penduduk. Atas hal tersebut sudah jelas, bahwa keberadaan suatu industri pada dasarnya memang diperuntukkan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Besar kecilnya pendapatan seseorang akan berpengaruh terhadap keberadaan keluarga dalam masyarakat, dimana posisi keluarga akan menentukan status sosial dalam masyarakat. Semakin tinggi penghasilan seseorang maka kebutuhan hidupnya baik sandang, pangan, dan papan akan terpenuhi, namun semakin rendah pendapatan seseorang maka akan semakin sulit pula seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tingkat pendapatan seseorang dapat digolongkan menjadi dua kriteria yang berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Lampung Utara 2010, yaitu : 1) Pendapatan dinyatakan rendah apabila, pendapatan yang diterima kepala keluarga kurang dari atau sama dengan Rp 813.500 per bulan. 2) Pendapatan dinyatakan tinggi apabila pendapatan yang diterima kepala keluarga lebih dari Rp 813.000 per bulan.
Dengan demikian, pengertian dari pendapatan kepala keluarga adalah seluruh pendapatan yang diperoleh kepala keluarga dari pekerjaan pokok sebagai buruh dalam waktu satu bulan dan dihitung dengan nilai rupiah.
4.
Pemenuhan Kebutuhan Pokok Keluarga Buruh Pabrik
Kebutuhan pokok manusia ini dibedakan menjadi dua kebutuhan yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer dan sekunder tersebut terdiri dari beberapa jenis seperti, sandang pangan dan papan. Lebih lanjut dikatakan bahwa kebutuhan pokok manusia ini dibedakan menjadi dua kebutuhan yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder, selain itu menurut perhitungan Totok Mardikanto (1990:12) dinyatakan bahwa “kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia yang harus dicukupi meliputi : sandang, pangan, papan, perumahan, kesehatan, pendidikan dasar dan keamanan”.
Selanjutnya menurut Totok Mardikanto (1990:23) pemenuhan kebutuhan pokok manusia itu berdasarkan kebutuhan akan 9 bahan pokok sebagai berikut, kebutuhan pokok minimum perkapita pertahun mencakup sebilan bahan pokok yang meliputi : beras 140 kg, ikan asin 15 kg, gula pasir 3,5 kg, tekstil kasar 4 meter, minyak goreng 6 kg, minyak tanah 60 liter, sabun 20 kg, dan garam 9 kg. Adanya standar yang dikemukakan oleh Totok Mardikonto seperti diatas, maka dibutuhkan harga yang berlaku pada saat ini di daerah yang diteliti.
Agar lebih jelasnya rincian pemenuhan kebutuhan pokok responden dapat dilihat pada Tabel 1: Tabel 1. Rincian Kebutuhan Pokok Minimum Perkapita Pertahun di Desa Negara Tulang Bawang Kecamatan Bungamayang Kabupaten Kotabumi Lampung Utara Tahun 2011 Jenis Kebutuhan Pokok Beras Minyak Tanah Sabun
Banyaknya 140 kg 60 liter 20 kg
Harga Satuan (Rp) 7.000.9.500,6.000,-
Total (Rp) 980.000,570.000,120.000,-
Ikan Asin 15 kg 24.000,360.000,Minyak Goreng 6 kg 12.000,72.000,Tekstil Kasar 4 meter 30.000,120.000,Gula Pasir 3,5 kg 12.000,42.000,Garam 9 kg 2.000,18.000,Baju Batik 2 Potong 50.000,100.000,Jumlah 2.382.000,Sumber : Data Prasurvei Agustus 2011 di Pasar Bungamayang, Lampung Utara. Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa kebutuhan pokok minimum perkapita pertahun berdasarkan harga jual 9 bahan pokok sebesar Rp 2.382.000,- atau jika perbulan yaitu sebesar Rp 198.500,- dengan demikian apabila jumlah pendapatan pertahun lebih atau sama dengan Rp 2.382.000,- atau perbulan Rp198.500,- maka kebutuhan pokok minimumnya terpenuhi, sedangkan apabila jumlah pendapatan pertahun kurang dari Rp 2.382.000,- atau perbulan Rp198.500,- maka kebutuhan pokok minimumnya tidak terpenuhi.
B.
Kerangka Pikir
Keberadaan industri di suatu daerah yang dibangun akan menimbulkan dampak terhadap keadaan masyarakat di sekitarnya, seperti ketersediaan tenaga kerja, memberikan kesejahteraan kerja berbagai aktifitas akan tumbuh, menambah wawasan sekitar, peningkatan pendapatan, pertumbuhan jumlah penduduk, tingkat pemenuhan kebutuhan penduduk, polusi dan sebagainya. Atas dasar uraian tersebut penulis tertarik untuk mengkaji terhadap keberadaan industri terhadap kehidupan di sekitar pabrik yang meliputi; pendapatan di tingkat pemenuhan, kebutuhan pokok buruh pabrik, dan kesempatan kerja.
Suatu industri pada akhirnya akan berkaitan dengan kehidupan baik di bidang sosial atau ekonomi buruh pabrik tersebut. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul deskripsi keberadaan industri gula putih PTPN 7 Bungamayang terhadap serapan tenaga kerja dan pendapatan keluarga buruh pabrik dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pokok keluarga di Desa Negara Tulang Bawang Kecamatan Bungamayang Kabupaten Kotabumi Lampung Utara Tahun 2011.
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir Keberadaan Pabrik Gula PTPN VII Bungamayang Di Desa Negara Tulang Bawang Kecamatan Bungamayang Kabupaten
1. Serapan Tenaga Kerja 2. Asal Tenaga Kerja 3. Tingkat Pendapatan Keluarga 4. Pemenuhan kebutuhan pokok minimum