1
I. PENDAHULUAN
Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto untuk memperoleh derajat kesarjanaan Strata Satu (S-1), adalah penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berupa Laporan Kerja Praktek dan Laporan Tugas Akhir. Untuk kelancaran dan keseragaman penulisan Laporan Kerja Praktek dan Laporan Tugas Akhir, maka disusunlah Buku Pedoman Pengajuan dan Penulisan Proposal Tugas Akhir, Laporan Tugas Akhir dan Laporan Kerja Praktek. Dalam buku ini disajikan garis-garis besar cara penulisan proposal Tugas Akhir, Laporan Tugas Akhir dan Laporan Kerja Praktek. Disamping itu diberikan tata cara penulisan dan beberapa contoh. Tugas Akhir pada Jurusan Studi Teknik Sipil - Strata Satu, Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto dapat berupa: a. penelitian, b. studi literatur, c. perencanaan/ perancangan d. pembahasan kasus
2
II. PROPOSAL TUGAS AKHIR A. Bagian Awal Proposal Bagian Awal mencakup halaman judul dan halaman persetujuan 1. Halaman judul Halaman judul memuat: Judul, lambang Unwiku, maksud proposal tugas akhir, nama dan nomor mahasiswa, instansi yang dituju, dan waktu pengajuan. a. Judul tugas akhir dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak dibahas, dan tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam. (Karakter 16, Bold). b. Lambang Unwiku berdiameter 3 cm. c. Maksud proposal tugas akhir ialah: Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu Teknik Sipil Pada Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto (Karakter 12, Bold). d. Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat. Di bawah nama dicantumkan Nomor Pokok Mahasiswa (NPM). (Karakter 12, Bold). e. Instansi yang dituju adalah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Wijayakusuma
Purwokerto.
Waktu
pengajuan
proposal
tugas
akhir
ditunjukkan dengan menulis bulan dan tahun. (Karakter 12, Bold). Contoh halaman sampul depan terdapat pada lampiran 1.a. 2. Halaman pengesahan Halaman ini berisi tanggal pengesahan, tanda tangan dosen pembimbing dan asisten dosen pembimbing. Contoh halaman pengesahan terdapat pada lampiran 2.a. B. Bagian Utama Proposal Bagian Utama Proposal memuat: pendahuluan, studi pustaka,
cara tugas
akhir, dan jadwal tugas akhir. 1. Pendahuluan Pendahuluan berisi: latar belakang masalah, perumusan masalah, keaslian tugas akhir, manfaat, tujuan, dan batasan masalah (bila ada).
3
a. Latar belakang masalah berisi: penjelasan mengenai alasan-alasan mengapa masalah yang dikemukakan dalam proposal tugas akhir tersebut dipandang menarik, penting dan perlu diteliti. Kecuali itu juga diuraikan kedudukan masalah yang akan diteliti itu dalam lingkup permasalahan yang lebih luas. b. Perumusan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan atas masalah yang diteliti. Masalah yang dirumuskan harus selaras dengan topik dan tujuan tugas akhir. c. Keaslian tugas akhir, dikemukakan dengan menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi belum pernah dipecahkan oleh penulis terdahulu, atau dinyatakan dengan tegas beda tugas akhir ini dengan yang pernah dilaksanakan. d. Manfaat yang dapat diharapkan adalah manfaat bagi ilmu pengetahuan dan bagi pembangunan negara dan bangsa. e. Tujuan tugas akhir. Dalam bagian ini disebutkan secara spesifik tujuan tugas akhir yang ingin dicapai. Biasanya pernyataan tujuan menggunakan bantuan kata
kerja:
merencanakan,
mengkaji,
menguji,
membandingkan,
mengidentifikasi dan lain-lain. f. Batasan masalah: Berisi mengenai kedudukan masalah yang akan diteliti, dalam lingkup permasalahan yang lebih luas. 2. Studi pustaka Studi pustaka terdiri dari tinjauan pustaka dan landasan teori. a. Tinjauan pustaka Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis tentang hasil-hasil tugas akhir, penelitian sebelumnya, atau tulisan-tulisan lain yang ada hubungannya dengan tugas akhir yang akan dilakukan. Dalam penyajian ini hendaknya ditunjukkan bahwa permasalahan yang akan dikemukakan belum terjawab atau belum pernah dipecahkan secara memuaskan. Fakta-fakta yang dikemukakan sejauh mungkin diambil dari sumber yang dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan. b. Landasan teori. Landasan Teori dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun sendiri oleh mahasiswa sebagai tuntutan untuk memecahkan masalah dalam tugas akhir untuk merumuskan hipotesis. Landasan teori dapat berbentuk uraian kualitatif, model
4
matematik, atau persamaan-persamaan yang langsung berkaitan dengan bidang ilmu yang ditulis. Contoh cara penunjukkan sumber pustaka tertera pada lampiran 3. 4. Cara melaksanakan tugas akhir Cara melaksanakan tugas akhir, menggunakan istilah Metode Penelitian untuk tugas akhir penelitian atau Metode Perencanaan untuk tugas akhir perencanaan/ perancangan. Cara melaksanakan tugas akhir mengandung uraian sebagai berikut: a. Bahan atau materi tugas akhir dapat berwujud populasi atau sampel, yang harus dikemukakan dengan jelas dan disebutkan sifat-sifat atau spesifikasinya. b. Alat yang dipakai untuk menjalankan tugas akhir harus diuraikan dengan jelas dan kalau perlu disertai dengan gambar dan keterangan-keterangannya. c. Jalannya tugas akhir memuat uraian yang cukup terinci tentang cara melaksanakan tugas akhir dan mengumpulkan data. d. Variabel yang akan dipelajari dan data yang akan dikumpulkan, diuraikan dengan jelas, termasuk jenis dan kisarannya. e. Analisis hasil mencakup uraian tentang model dan cara menganalisis hasil. f. Hipotesis (bila ada, untuk tugas akhir Penelitian). Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang dihadapi, dan masih harus dibuktikan kebenarannya. g. Sistematika penyusunan Tugas Akhir Berisi tentang rencana pembagian materi yang akan dibahas dalam penyusunan Laporan tugas akhir. Misalnya: Bab I: Pendahuluan; Bab II: Studi Pustaka; Bab III: Metode Perencanaan; Bab IV: Perencanaan; Bab V: Rencana Kerja dan Syarat-syarat; Bab VI: Rencana Anggaran Biaya dan Penjadwalan; Bab VII Kesimpulan dan Saran (tugas akhir perencanaan) Bab I: Pendahuluan; Bab II Studi Pustaka; Bab III: Metode Penelitian; Bab IV: Data dan Analisis; Bab V: Kesimpulan dan Saran (tugas akhir non perencanaan)
5
6. Jadwal tugas akhir Dalam jadwal tugas akhir ditunjukkan: a. Tahap-tahap tugas akhir b. Rincian kegiatan pada setiap tahap. c. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahap. Jadwal tugas akhir dibuat dalam bentuk Bar Chart. C. Bagian Akhir Proposal Bagian Akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran (bila ada) 1. Daftar pustaka Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam proposal tugas akhir dan penyusunan ke bawah urut abjad, nama akhir penulis pertama. Buku dan majalah tidak dibedakan, kecuali penyusunan ke kanan, yaitu: a. buku: nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid, terbitan ke, nomor halaman yang diacu (kecuali kalau seluruh buku), nama penerbit dan kotanya. b. majalah: nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama majalah dengan singkatan-singkatan resminya, jilid, dan nomor halaman yang diacu. Antara pelbagai bidang ilmu ada perbedaan sedikit-sedikit dalam cara penulisan, misalnya dalam penggunaan tanda baca, tetapi garis besarnya tetap sama, oleh karena itu perbedaan-perbedaan yang kecil-kecil tetap diperkenankan, asalkan taat azas untuk seluruh penulisan. 2. Lampiran Dalam lampiran terdapat keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan tugas akhir, antara lain: a. Surat Keputusan Tugas Akhir (dari Fakultas) b. Soal Tugas Akhir (bila ada, dari dosen pembimbing) c. Kuesioner (bila ada) d. Surat Keterangan Judul Tugas Akhir (dari jurusan) e. Surat Pernyataan Keaslian Tugas Akhir (dari mahasiswa)
6
III. LAPORAN TUGAS AKHIR A. Bagian Awal Bagian Awal mencakup halaman sampul depan, halaman judul, halaman pengesahan, surat pernyataan keaslian tugas akhir, prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, arti lambang dan singkatan, dan intisari dan abstract. 1. Halaman sampul depan Halaman judul memuat: Judul, lambang Unwiku, maksud tugas akhir, nama dan nomor mahasiswa, instansi yang dituju, dan waktu pengajuan a. Judul tugas akhir dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak dibahas, dan tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam. (Karakter 16, Bold). b. Lambang Unwiku berdiameter 3 cm. c. Maksud tugas akhir ialah: Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu Teknik Sipil Pada Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto (Karakter 12, Bold). d. Nama mahasiswa ditulis dengan lengkap, tidak boleh disingkat. Di bawah nama dicantumkan NPM mahasiswa. (Karakter 12, Bold). e. Instansi yang dituju adalah Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Wijayakusuma Purwokerto. (Karakter 14, Bold). f. Waktu pengajuan tugas akhir ditunjukkan dengan menulis tahun. Contoh halaman sampul depan terdapat pada lampiran 1.b. 2. Halaman judul Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul depan, tetapi diketik di atas kertas putih. 3. Halaman pengesahan Halaman ini memuat tanggal ujian, tanda tangan para pembimbing tugas akhir, Ketua Jurusan, dan Dekan FT. Contoh halaman pengesahan terdapat pada lampiran 2.b.
7
4. Surat pernyataan keaslian tugas akhir Surat pernyataan keaslian tugas akhir dibuat dengan tanggung jawab mahasiswa, untuk menghindari plagiatism. Contoh Surat Pernyataan Keaslian Tugas Akhir terdapat pada lampiran 6. 5. Prakata Prakata mengandung uraian singkat tentang maksud tugas akhir, penjelasanpenjelasan, dan ucapan terima kasih. Dalam Prakata tidak terdapat hal-hal yang bersifat ilmiah. 6. Daftar isi Daftar Isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi tugas akhir dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu bab atau anak sub judul. Di dalam daftar isi tertera urutan judul, sub judul, dan anak sub judul disertai nomor halamannya. Daftar isi ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi. 7. Daftar tabel (daftar) Jika dalam tugas akhir terdapat beberapa tabel (daftar) perlu adanya daftar tabel yang memuat urutan judul tabel (daftar) beserta dengan nomor halamannya, jumlah tabel (daftar) kurang dari 3 (tiga), daftar ini tidak perlu dibuat. Daftar tabel ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi. 8. Daftar gambar Daftar Gambar berisi urutan judul gambar dan nomor halamannya. Perlu tidaknya suatu daftar gambar tersendiri, sama persyaratannya dengan daftar tabel. Daftar gambar ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi. 9. Daftar lampiran Sama halnya dengan daftar tabel dan daftar gambar, daftar lampiran dibuat bila tugas akhir dilengkapi dengan lampiran yang jumlahnya banyak dan isinya ialah urutan judul lampiran dan nomor halamannya. Daftar lampiran ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi.
8
10. Arti lambang dan singkatan Arti Lambang dan Singkatan berupa daftar lambang dan singkatan yang dipergunakan dalam tugas akhir disertai arti dan satuannya, bila dalam laporan dipergunakan beberapa lambang dan singkatan. daftar Arti Lambang dan Singkatan ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi. 11. Intisari dan Abstract Intisari (Bahasa Indonesia) dan Abstrack (Bahasa Inggris) merupakan uraian singkat tetapi lengkap tentang tujuan tugas akhir atau latar belakang masalah, pelaksanaan, dan hasil tugas akhir. Umumnya intisari terdiri dari 3 (tiga) tiga alinea dan panjangnya tidak lebih dari 1 (satu) halaman. Intisari dan Abstrack ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi. Contoh Intisari dan Abstract ada pada lampiran 5.a. dan 5b. B. Bagian Utama Bagian Utama tugas akhir memuat: Pendahuluan, tinjauan pustaka, landasan teori, hipotesis (bila ada), pelaksanaan tugas akhir, hasil tugas akhir dan pembahasan, kesimpulan dan saran. 1. Pendahuluan Pendahuluan memuat: a. Latar Belakang dalam tugas akhir hampir sama dengan yang terdapat dalam proposal tugas akhir dan mungkin sudah diperluas. Sebab itu pada latar belakang tugas akhir juga ada perumusan masalah, keaslian tugas akhir, dan manfaat yang dapat diharapkan. b. Tujuan tugas akhir disebutkan secara spesifik tujuan tugas akhir yang ingin dicapai (sama dengan proposal tugas akhir). 2. Tinjauan pustaka dan, landasan teori a. Tinjauan pustaka isinya hampir sama dengan yang dikemukakan pada proposal tugas akhir, dan mungkin telah diperluas dan disempurnakan. b. Landasan teori isinya hampir sama dengan yang dikemukakan pada proposal tugas akhir, dan mungkin telah diperluas dan disempurnakan.
9
3. Pelaksanaan tugas akhir Pada pelaksanaan tugas akhir terdapat uraian terinci tentang: a. Bahan atau materi tugas akhir harus dinyatakan spesifikasinya selengkaplengkapnya. Untuk penelitian laboratorium harus disebutkan asal, cara penyiapan, sifat fisik, dan susunan bahan kimia yang digunakan. b. Alat yang digunakan untuk melaksanakan tugas akhir diuraikan dengan jelas dan sedapat-dapatnya diserati dengan gambar. c. Jalan tugas akhir berupa uraian yang lengkap dan terinci tentang langkahlangkah yang telah diambil pada pelaksanaan tugas akhir termasuk cara pengumpulan data dan jenisnya. d. Kesulitan-kesulitan yang timbul selama tugas akhir dan cara pemecahannya perlu sekali ditampilkan, agar peneliti yang berminat dalam bidang sejenis dapat mengantisipasinya. e. Hipotesis (bila ada) berisi uraian singkat yang dijabarkan dari landasan teori atau tinjauan pustaka, dan hampir sama dengan yang sudah dipaparkan pada proposal tugas akhir. 4. Hasil tugas akhir dan pembahasan Bab ini memuat hasil tugas akhir dan pembahasan yang sifatnya terpadu dan tidak dipecah menjadi sub judul tersendiri a. Hasil tugas akhir sedapat-dapatnya disajikan dalam bentuk daftar (tabel), grafik, foto, atau bentuk lain, dan ditempatkan sedekat-dekatnya dengan pembahasan, agar pembaca lebih mudah mengikuti uraian. Pada alinea pertama bab ini sebaiknya dikemukakan bahwa hasil tugas akhir dapat dijumpai pada daftar dan gambar yang nomornya disebutkan. b. Pembahasan tentang hasil yang diperoleh, berupa penjelasan teoritis, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik. Sebaiknya hasil tugas akhir juga dibandingkan dengan hasil tugas akhir terdahulu yang sejenis. 5. Kesimpulan Kesimpulan dan saran harus dinyatakan terpisah. a. Kesimpulan merupakan persyaratan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil pembahasan tugas akhir untuk membuktikan kebenaran hipotesis.
10
b. Saran dapat dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis, ditunjukkan kepada para peneliti dalam bidang sejenis, yang ingin melanjutkan atau mengembangkan tugas akhir yang sudah diselesaikan, tetapi harus yang asli (original). Saran tidak merupakan suatu keharusan. C. Bagian Akhir Bagian Akhir mengandung daftar pustaka dan lampiran 1. Daftar Pustaka Daftar Pustaka disusun seperti pada proposal tugas akhir 2. Lampiran Lampiran digunakan untuk menempatkan data atau keterangan lain yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang telah disajikan dalam bagian utama tugas akhir, antara lain: a. Kuesioner (bila ada/ penelitian) b. Hasil pengujian laboratorium (bila ada/ penelitian) c. Gambar rencana (Tugas Akhir Perencanaan) d. Surat Keputusan Tugas Akhir (dari Fakultas) e. Soal Tugas Akhir (dari dosen pembimbing) f. Surat Keterangan Judul Tugas Akhir (dari jurusan) g. Lembar asistensi, tidak perlu dilampirkan.
11
IV. TATA CARA PENULISAN A. Bahan dan Ukuran Bahan dan ukuran mencakup: naskah, sampul, warna sampul, tulisan pada sampul, dan ukuran. 1. Naskah Naskah dibuat di atas kertas HVS ± 80 gram/m2 , warna putih, dan tidak boleh bolak-balik. 2. Sampul Sampul dijilid dengan menggunakan Hard Cover. Tulisan pada sampul sama dengan yang terdapat pada halaman judul seperti pada contoh. 3. Warna sampul Untuk tugas akhir warna sampul biru donker, dengan tulisan warna emas. 4. Ukuran Ukuran naskah ialah 21 cm x 29, cm atau A4. B. Pengetikan Pada pengetikan disajikan: jenis huruf, bilangan dan satuan, jarak baris, batas tepi, pengisian ruangan, alinea baru, dan letak simetris. 1. Jenis huruf a. Naskah diketik dengan tipe huruf (font) Times New Roman 12, dan untuk seluruh naskah harus digunakan jenis huruf yang sama. b. Huruf miring untuk tujuan tertentu, misalnya untuk menuliskan kata-kata asing (bukan Bahasa indonesia) diwajibkan. c. Lambang huruf Yunani, persamaan dan rumus-rumus ditulis dengan huruf tegak. Lambang huruf Yunani atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik harus ditulis dengan rapi menggunakan tinta hitam. 2. Bilangan dan satuan a. Bilangan diketik dengan angka misalnya: 10 g, 20 km, 30 orang responden, kecuali pada permulaan kalimat, misalnya: Sepuluh orang responden.
12
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misal: berat volume beton 24,5 kN/m3. c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik dibelakangnya, misalnya: m, g, kg, cal, Rp. d. Penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan. 3. Jarak baris Pengetikan naskah dibuat dengan jarak 1,5 spasi, kecuali untuk intisari, kutipan langsung, judul tabel dan gambar yang lebih dari 1 baris, dan daftar pustaka, diketik dengan jarak 1 spasi 4. Batas tepi Batas-batas pengetikan, ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut: a. tepi atas
: 3 cm,
b. tepi bawah
: 3 cm,
c. tepi kiri
: 4 cm, dan
d. tepi kanan
: 3 cm.
5. Pengisian ruangan Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya pengetikan harus dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan (justified mode), dan dihindari danya ruangan yang terbuang. Pengetikan hanya dilakukan pada satu sisi kertas (tidak bolak-balik). 6. Alinea baru Alinea baru dibuat dengan model indent yang dimulai pada jarak 1,27 cm atau 1 (satu) Tab dari batas tepi kiri. 7. Judul, sub judul, anak sub judul. a. Judul, ditulis dengan huruf besar (kapital), bold semua dan diatur supaya simetris (center), dengan jarak 3 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik. Nomor bab dengan angka Romawi kapital. b. Sub judul ditulis simetris di tengah-tengah, semua kata dimulai dengan huruf kapital, kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri dengan titik.
13
Kalimat pertama sesudah sub judul dimulai dengan alenia baru. Nomor sub judul dengan huruf romawi kapital. c. Anak sub judul diketik mulai dari batas tepi kiri, huruf kapital ditulis hanya untuk permulaan kalimat tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah anak sub judul dimulai dengan alinea baru. Nomor Anak sub judul dengan angka arab. d. Sub anak sub judul ditulis, mulai dari batas tepi kiri diikuti dengan titik, dilanjutkan dengan kalimat pertama yang diketik terus di belakangnya dalam satu baris dengan sub anak sub judul. Nomor Sub anak sub judul dengan huruf Romawi kecil. 8. Rincian ke bawah Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, dapat digunakan nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian. Penggunaan garis penghubung (-) yang ditempatkan di depan rincian tidak dibenarkan. 9. Letak simetris Gambar, tabel (daftar), dan judul, ditulis simetris terhadap tepi kiri dan kanan pengetikan (Centered Mode). C. Penomoran 1. Halaman a. Bagian awal laporan, mulai dari halaman judul sampai ke intisari, diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil (i, ii, iii, ... dst.), namun pada halaman judul dan halaman pengesahkan tidak ditampakkan. b. Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari pendahuluan sampai ke halaman terakhir menggunakan angka Arab (1,2,3,... dst.) sebagai nomor halaman. c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali jika ada judul atau bab pada bagian atas halaman tersebut, maka nomornya tidak dicetak. d. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.
14
2. Tabel (daftar) Judul tabel (daftar) diberi nomor urut dengan angka Arab dengan menyebut nomor bab terlebih dahulu, awal kata dengan huruf besar kecuali kata sambung. Apabila judul tabel (daftar) lebih dari 1 baris, jarak ketikan baris berikutnya adalah 1 spasi. 3. Gambar Gambar diberi nomor dengan angka Arab dengan menyebut nomor bab terlebih dahulu, awal kalimat dengan huruf besar. Apabila judul gambar lebih dari satu baris, jarak ketikan adalah 1 spasi. 4. Persamaan Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematik, reaksi kimia, dan lain-lainnya ditulis dengan angka Arab di dalam kurung (nomor bab, tanda hubung, diikuti nomor urut persamaan) dan ditempatkan di dekat batas tepi kanan. Contoh: q = c.Nc + γ.D.Nq + 1 2 .γ.B.Nγ
ρ max =
600.(d ) (0,85.fc' )β1 0,75. fy + 600 fy
(2.5)(Batas Kanan) (3.6)(Batas Kanan)
Nomor 2 dan 3 merupakan nomor bab, nomor 5 dan 6 adalah nomor urut persamaan.
D. Tabel (Daftar) dan Gambar 1. Tabel (daftar) a. Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas tabel tanpa diakhiri dengan titik. Awal kata huruf besar kecuali kata sambung. Nomor tabel ditulis dengan nomor bab, titik, diikuti nomor urut tabel pada bab yang bersangkutan. b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang panjang, sehingga tidak mungkin diketik dalam 1 halaman. pada halaman lanjutan tabel, dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan, tanpa judul. Tabel diketik simetris (Center) c. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara yang satu dengan lainnya cukup tegas.
15
d. Kalau tabel lebih lebar dari ukuran kertas, sehingga harus dibuat memanjang kertas, maka bagian atas tabel diletakkan disebelah kiri kertas. e. Di atas dan di bawah tabel dipasang garis batas, agar terpisah dari uraian pokok dalam makalah. f. Tabel yang lebih dari 2 halaman (yang harus dilipat), ditempatkan pada lampiran. g. Jika tabel diambil dari referensi, harus disebutkan sumbernya. 2. Gambar a. Bagan, grafik, peta dan foto semuanya disebut gambar (tidak dibedakan). b. Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya diletakkan simetris di bawah gambar tanpa diakhiri dengan titik, awal kata huruf besar kecuali kata sambung. Nomor gambar ditulis dengan nomor bab, titik, diikuti nomor urut gambar pada bab yang bersangkutan. c. Gambar tidak boleh dipenggal, letak gambar diatur supaya simetris. d. Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang kosong di dalam gambar dan tidak boleh ditempatkan pada halaman lain. e. Bila gambar ditulis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar harus diletakkan disebelah kiri kertas. f. Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahakan supaya wajar (proporsional). g. Skala dan grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi atau ekstrapolasi. h. Bagan dari grafik dibuat tinta hitam yang tidak larut air dan garis lengkung grafik dengan bantuan kurve Prancis (French Curve). i. Jika gambar diambil dari referensi, harus disebutkan sumbernya. E. Bahasa 1. Bahasa yang digunakan Bahasa yang digunakan ialah bahasa Indonesia yang baku. 2. Bentuk kalimat Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan kata ganti orang pertama dan orang kedua (misalnya: saya, aku, kami, kita, engkau), tetapi dibuat berbentuk pasif. Pada penyajian ucapan terima kasih pada prakata, "saya" diganti dengan "penulis".
16
3. Istilah a. Istilah
yang
digunakan
adalah
istilah
Indonesia
atau
yang
sudah
diindonesiakan. b. Jika terpaksa menggunakan kata asing, dapat digunakan huruf miring (Italic). 4. Kesalahan yang sering terjadi a. Kata penghubung, seperti sehingga, dan sedangkan tidak boleh digunakan untuk memulai suatu kalimat. b. Kata depan, misalnya pada, sering digunakan tidak pada tempatnya, misalnya diletakkan di depan subyek sehingga merusak susunan kalimat. c. Kata dimana dan dari sering kurang tepat pemakaiannya, dan diperlakukan tepat seperti kata where dan of dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia bentuk yang demikain tidaklah baku dan tidak boleh digunakan. d. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di. e. Tanda baca harus digunakan dengan tepat. f. Penulisan huruf besar sesuai dengan penulisan bahasa Indonesia yang benar. F. Penulisan Nama Penulisan nama mencakup nama penulis yang diacu dalam uraian, daftar pustaka, nama yang lebih dari satu kata, nama dengan garis penghubung, nama yang diikuti dengan singkatan, dan derajat kesarjanaan. 1. Nama penulis yang diacu dalam uraian Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya disebutkan nama akhirannya saja, dan kalau lebih dari dua orang, hanya nama akhir penulis pertama yang dicantumkan diikuti dengan dkk. atau et al. Contoh: a. Menurut Priyosulistyo (1992) cara-cara vibrasi dapat digunakan untuk mendeteksi retak geser dan retak lentur. b. Mode lentur dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan plat girder aluminium (Kim dan Stubb, 1995). c. Menggunakan mode kelengkungan dapat diperoleh lokasi kerusakan pada elemen balok (Pandey dkk, 1991)
17
d. Penulis pada contoh di atas berjumlah 3 orang, yaitu: Pandey, A.K., Biswas, M., dan Samman, M.M. 2. Nama penulis dalam daftar pustaka Nama penulis dalam daftar pustaka harus dicantumkan namanya dan tidak boleh hanya penulis pertama ditambah dkk. atau et al. saja. Contoh: Meisel, S.L., Mc. Cullough, J.P., Leckthaler, C.H., dan Weisz, P.B., 1976,.................. 3. Nama penulis lebih dari satu kata Jika nama penulis terdiri dari 2 kata atau lebih, cara penulisannya ialah nama akhir diikuti koma, singkatan nama depan, tengah dan seterusnya, yang semuanya diberi titik, atau nama akhir diikuti dengan kata nama depan, tengah, dan seterusnya. Contoh: a. Sutan Takdir Alisyahbana ditulis: Alisyahbana, S.T., atau Alisyahbana, Sutan Takdir. b. Donald Fritzgerald Othmer ditulis: Othmer, D.F. 4. Nama dengan garis penghubung Apabila penulis dalam sumber aslinya ditulis dengan garis penghubung di antara dua katanya, maka keduanya dianggap satu kesatuan. Contoh: Sulastin-Sutrisno tidak boleh ditulis Sutrisno, Sulastin. 5. Nama yang diikuti dengan singkatan Nama yang diikuti dengan singkatan, dianggap bahwa singkatan itu menjadi satu dengan kata yang di depannya. a. Mawardi A.I. tidak boleh ditulis: A.I, Mawardi, tapi ditulis: Mawardi, A.I. b. Willian D. Ross Jr. ditulis: Ross Jr., W.D. 6. Derajat kesarjanaan Derajat kesarjanaan tidak boleh dicantumkan.
18
G. Catatan Kaki, Istilah Baru dan Kutipan 1. Catatan kaki (Foot Note) Catatan kaki sebaiknya tidak digunakan, apabila sangat diperlukan catatan kaki ditulis dengan jarak 1 spasi. 2. Istilah baru Istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia dapat digunakan asal konsisten. Pada penggunaan yang pertama kali perlu diberikan padanannya dalam bahasa asing (dalam kurung). Kalau banyak sekali menggunakan istilah baru, sebaiknya dibuatkan daftar istilah dibelakangnya. 3. Kutipan Kutipan ditulis dalam bahasa aslinya, kalau lebih dari 3 baris, diketik 1 spasi, dan kalau kurang dari 3 baris, 1,5 spasi. Diketik menjorok ke dalam, tidak diterjemahkan, namun boleh dibahas sesuai dengan kata-kata penulis.
19
V. PEDOMAN KERJA PRAKTEK A. Persyaratan 1. Mata kuliah wajib. 2. SKS ≥ 110, tidak termasuk nilai E. 3. IPK ≥ 2,00. 4. Dapat diambil pada semester ganjil atau semester genap.
B. Kriteria Proyek 1. Gedung
: > 2 lantai, Luas 1000 m2
2. Jembatan
: Bentang 25 m
3. Jalan
: Kelas I, Lebar Jalan 15 m
4. Bendung
: Bentang 25 m
5. Proyek Lain
: Proyek dengan jenis pekerjaan yang rumit C. Prosedur Pengambilan Kerja Praktek
1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang bersangkutan. 2. Mengisikan mata kuliah Kerja Praktek ke dalam KRS. 3. Sudah mengadakan survey terhadap proyek yang akan dijadikan obyek Kerja Praktek. 4. Mengajukan surat permohonan Kerja Praktek ditujukan kepada Ketua Jurusan, dengan menyebutkan nama proyek, jenis proyek, lokasi proyek, persentase pekerjaan yang sudah berjalan/ selesai. 5. Melampirkan transkrip nilai yang disahkan oleh Pembimbing Akademik. 6. Jika sudah sesuai dengan ketentuan, Ketua Jurusan memberikan Surat Keterangan yang menyatakan telah memenuhi syarat untuk mengambil Kerja Praktek. 7. Selanjutnya mahasiswa yang bersangkutan menyerahkan Surat Keterangan tersebut pada point 6. ke bagian tata usaha untuk dibuatkan Surat Permohonan Kerja Praktek ke Pimpinan Proyek atau Instansi yang terkait. 8. Setelah mendapatkan surat persetujuan dari pimpinan proyek atau instansi yang berwenang, dan mahasiswa yang bersangkutan sudah membayar biaya bimbingan,
20
maka bagian tata usaha akan mengeluarkan Surat Tugas Pelaksanaan Kerja Praktek dan Surat Penunjukkan Dosen Pembimbing Kerja Praktek dari Jurusan. Diagram alir prosedur pengambilan mata kuliah Kerja Praktek ada pada lampiran 7
D. Pelaksanaan Kerja Praktek 1. Satu proyek yang sama dapat ditempati maksimal 2 (dua) mahasiswa. 2. Satu laporan Kerja Praktek, disusun oleh satu mahasiswa. 3. Jika satu proyek ditempati oleh 2 mahasiswa, maka apabila dimungkinkan, masing-masing pokok bahasan tidak boleh sama. 4. Selama penyusunan laporan kerja praktek, mahasiswa dibimbing oleh seorang Dosen Pembimbing. 5. Kerja Praktek di lapangan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan terhitung dari tanggal Surat Tugas Pelaksanaan Kerja Praktek (STPKP), sedangkan penyusunan Laporan Kerja Praktek, maksimum 1 (satu) bulan setelah kerja praktek. 6. Jika pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja praktek melampaui 4 (empat) bulan, maka kerja praktek tersebut dinyatakan gugur/ gagal. 7. Mata kuliah kerja praktek yang dinyatakan gugur tidak dapat dilanjutkan kembali. 8. Selama pelaksanaan kerja praktek, mahasiswa yang bersangkutan tidak boleh mengajukan cuti studi.
E. Penyusunan Laporan Kerja Praktek Laporan Kerja Praktek, disusun dengan urutan sebagai berikut: 1. Bagian Awal, a. Sama dengan laporan tugas akhir, tanpa Surat Pernyataan. b. Apabila Laporan Kerja Praktek menggunakan pembahasan yang berbeda dalam 1 lokasi KP, maka pada halaman judul dan lembar pengesahan dicantumkan 1 (satu) nama penyusun. c. Apabila Laporan Kerja Praktek menggunakan pembahasan yang sama dalam 1 lokasi KP, maka pada halaman judul dan lembar pengesahan dicantumkan 2 (dua) nama penyusun.
21
2. Bagian Utama Bab I
: Pendahuluan
Bab II
: Struktur Organisasi
Bab III
: Survey dan Investigasi/ Pengamatan Data
Bab IV
: Pelaksanaan Proyek
Bab V
: Bahan dan Alat
Bab VI
: Perencanaan
Bab VII
: Kesimpulan dan Saran
Bab VIII
: Penutup
3. Bagian Akhir Daftar Pustaka Lampiran a. Site Plan, (bila ada) b. Data laboratorium, c. Time schedulle, d. Shop Drawing/ As Built Drawing, e. Surat permohonan kerja praktek, f. Surat jawaban dari proyek, g. Surat tugas dekan, h. Surat keterangan selesai kerja praktek, i. Surat penunjukan dosen pembimbing kerja praktek, j. Lembar asistensi, tidak perlu dilampirkan.
22
VI. MATA KULIAH TUGAS AKHIR A. Persyaratan 1. Mata kuliah wajib. 2. Sks ≥ 130, tidak termasuk nilai E. 3. IPK ≥ 2,00. 4. Dapat diambil pada semester ganjil atau genap. 5. Jumlah sks tidak diperhitungkan/ dijumlah di dalam KRS pada semester tersebut. B. Prosedur Pengambilan Mata Kuliah Tugas Akhir 1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang bersangkutan. 2. Mengisikan mata kuliah tugas akhir ke dalam KRS (sks tidak diperhitungkan). 3. Mengajukan surat permohonan tugas akhir ditujukan kepada Ketua Jurusan, dengan melampirkan transkrip nilai yang disahkan oleh Pembimbing Akademik. 4. Jika sudah sesuai dengan ketentuan, Ketua Jurusan memberikan Surat Keterangan yang menyatakan telah memenuhi syarat untuk mengambil tugas akhir. 5. Selanjutnya mahasiswa yang bersangkutan menyerahkan Surat Keterangan tersebut pada point 4, ke bagian tata usaha dengan membayar biaya bimbingan. 6. Sampai batas waktu yang ditentukan, pendaftaran ditutup. Setelah itu Jurusan menentukan dosen pembimbing dan mahasiswa yang dibimbing untuk dibuatkan Surat Keputusan. Diagram alir prosedur pengambilan mata kuliah tugas akhir ada pada lampiran 8 C. Pelaksanaan Tugas Akhir 1. Satu tugas akhir dikerjakan maksimal 2 (dua) mahasiswa. 2. Setelah mendapat tugas dari dosen pembimbing (1 minggu setelah SK tugas akhir), maka diwajibkan melaporkan kepada Jurusan untuk didata judulnya. 3. Selama penyusunan laporan tugas akhir, mahasiswa dibimbing oleh seorang Dosen Pembimbing dan seorang Asisten Pembimbing; 4. Proposal tugas akhir dilaksanakan selama 1 (satu) bulan. 5. Tugas Akhir dilaksanakan selama 6 (enam) bulan terhitung mulai tanggal pemberian tugas dari dosen pembimbing. 6. Jika pelaksanaan tugas akhir melampaui 6 (enam) bulan, maka mata kuliah tugas akhir tersebut dinyatakan gugur/ gagal.
23
7. Mata kuliah tugas akhir yang dinyatakan gugur tidak dapat dilanjutkan kembali. 8. Selama pelaksanaan tugas akhir, mahasiswa yang bersangkutan tidak boleh mengajukan cuti studi.
24
Lampiran 1a. Contoh sampul depan dan halaman judul
PROPOSAL TUGAS AKHIR
PERENCANAAN GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu Teknik Sipil Pada Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto
Oleh: 1. Nama NPM 2. Nama NPM
: Zinedine Zidane : xx4101xxxx : David Beckham : xx4101xxxx
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO NOVEMBER 2009
25
Lampiran 1b. Contoh sampul depan dan halaman judul tugas akhir
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERENCANAAN GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu Teknik Sipil Pada Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto
Oleh: 1. Nama NPM 2. Nama NPM
: Inul Daratista : xx4101xxxx : Anisa Bahar : xx4101xxxx
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO 2009
26
Lampiran 1c. Contoh sampul depan dan halaman judul kerja praktek
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
Oleh: 1. Nama NPM 2. Nama NPM
: Saring Suryawan : xx4101xxxx : Cartam Yuwono : xx4101xxxx
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO 2009
27
Lampiran 2.a. Contoh halaman pengesahan untuk proposal tugas akhir
PROPOSAL TUGAS AKHIR STRATA SATU
PERENCANAAN GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
Oleh:
1. Nama
: Sukma Ayu
NPM
: xx4101xxxx
2. Nama NPM
: B’ jah : xx4101xxxx
Telah disetujui dan disyahkan
Purwokerto, ..........................................
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
(Nama Pembimbing Utama) NIS/ NIP: NIPPembimbingutama
(Nama Pembimbing Pendamping) NIS/NIP: NISPembimbingPendamping
28
Lampiran 2.b. Contoh halaman pengesahan untuk tugas akhir
TUGAS AKHIR STRATA SATU
PERENCANAAN GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
Oleh:
1. Nama
: Sumanto
NPM
: xx4101xxxx
2. Nama
: Robot Gedeg
NPM
: xx4101xxxx
Telah disetujui dan disyahkan
Purwokerto, ..........................................
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
(Nama Pembimbing Utama) NIS/ NIP: NIPPembimbingutama
(Nama Pembimbing Pendamping) NIS/NIP: NISPembimbingPendamping
Mengetahui Dekan Fakultas Teknik
Ketua Jurusan Teknik Sipil
(Nama Dekan) NIS/ NIP: NIS/NIPDekan
(Nama Ketua Jurusan) NIS/ NIP: NIS/NIP Kajur
29
Lampiran 2.c. Contoh halaman pengesahan untuk laporan kerja praktek
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO Oleh:
1. Nama
: George Bush
NPM
: xx4101xxxx
2. Nama NPM
: Sadam Husein : xx4101xxxx
Telah disetujui dan disyahkan
Purwokerto, ..........................................
: Mengetahui Ketua Jurusan Teknik Sipil
Dosen Pembimbing
(Nama Ketua Jurusan) NIS/ NIP: NIS/NIP Kajur
(Nama DosenPendamping) NIS/NIP: NISDosenPembimbing
30
Lampiran 3. Contoh cara penunjukan sumber pustaka 1. Contoh penulisan nama penulis pada bagian permulaan kalimat. "Black (1979) menekankan bahwa terdapat ketidaksamaan diantara kota di Asia dari segi struktur fisik perkotaan, terutama perbedaan yang jelas antara daerah yang direncanakan dengan beberapa daerah kumuh lainnya". 2. Contoh penulisan nama penulis pada bagian tengah kalimat. "Studi Bangkok Transportation (Kocks, 1975) juga menggunakan model gravity yang sama". 3. Contoh penulisan nama penulis pada bagian akhir kalimat. "Diagram berikut memperlihatkan pola spasial dari pergerakan manusia untuk kota Coventry (Hobbs, 1979, hal 22)" "Aksestabilitas adalah suatu ukuran kenyamanan bagaimana lokasi tata guna lahan berinteraksi satu sama lain, dan bagaimana mudah dan susahnya lokasi tersebut dicapai melalui sistem transportasi (Black, 1981). 4. Contoh penulisan nama penulis 2 orang. Jika penulis terdiri dari 2 orang, maka keduanya harus disebutkan. "Beberapa studi di UK menggunakan 6 katagori pendapatan, 6 buah katagori ukuran keluarga dan 3 buah katagori pemilikan kendaraan. Katagori tersebut digunakan untuk studi West Midlands Transport, UK (Wooton and Pick, 1976)" 5. Contoh penulis terdiri dari 3 orang atau lebih. Jika penulis terdiri dari 3 orang atau lebih, maka yang dicantumkan hanya penulis pertama, diikuti dengan dkk. atau et al. "Menggunakan mode kelengkungan dapat diperoleh lokasi kerusakan pada elemen balok (Pandey dkk, 1991) atau (Pandey et al, 1964). 6. Contoh penulisan yang diacu 2 sumber atau lebih a. Kalau nama penulis masuk dalam uraian, semua sumber disebutkan. "Menurut Vandivier (1975) dan Loland (1976) dengan penurunan frekuensi alami dan peningkatan redaman dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan bangunan lepas pantai".
31
b. Jika penulis tidak masuk dalam uraian, maka antara sumber-sumber itu dipasang tanda titik koma. "Menggunakan beda absolut mode kelengkungan struktur balok yang ditumpu sederhana, dapat ditentukan lokasi kerusakan (Pandey et.al., 1991; Supriyadi, B., 1993; Haryanto dan Wiryawan, 1997)". 7. Pengutipan dari sumber kedua Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama penulis aslinya dan nama penulis yang buku atau majalahnya dibaca. "Menurut Thomson, pada structural damping besarnya energi
yang
dilesapkan pada siklus tidak tergantung pada frekuensi, tetapi sepadan dengan kuadrat amplitudonya (Saptono, 1994)". Dalam hal ini yang terdapat daam daftar pustaka hanya tulisan Saptono (1994). Sedapat mungkin yang dibaca adalah sumber aslinya.
32
Lampiran 4. Contoh cara penulisan daftar pustaka 1. Daftar pustaka yang diambil dari buku ditulis urut: nama penulis, tahun, judul buku (cetak miring), nama penerbit, kota. Contoh: Oglesby, C. H., 1989, Productivity Improvement in Construction, McGraw-Hill, Inc, USA. Ahuja, 1984, Project Management, John Wiley and Sons, New York. 2. Acuan dari kumpulan makalah yaitu buku atau artikel yang berisi lebih dari satu makalah, dan ada editor dan penyuntingnya. Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa dengan diberi keterangan (Ed.) jika hanya seorang editor, atau (Eds.) jika lebih dari satu editor. Judul buku tersebut ditulis miring atau italic. Contoh: Marasas, W.F.O. and S.J. Van Rensburg, 1979, Mycotoxins and their medical and veterinary effects. Pp. 357-380. In: J.G. Horsfall and E.B. Cowling (Eds.), Plant Disease: An Advanced Treatise Vol. 4 Academic Press, New York. Mukhadis, H.A., 2000, Tata tulis artikel ilmiah. Hal. 51-65. Dalam: H.A. Saukah dan M.G. Waseso (Eds.), Menulis Artikel untuk Jurnal Ilimiah. Universitas Negeri Malang, Malang. 3. Daftar pustaka yang diambil dari majalah/ jurnal ditulis urut: nama penulis, tahun, judul artikel (dalam tanda kutip), nama jurnal/ majalah (cetak miring), volume, halaman. Contoh: Fukui, J. and Yuu.S., 1985, "Removal of Colloidal Particles in Eletroflotation"' AIChE Journal, vol. 31, pp. 201-208. Arditi D., and Mochtar, K., 1996, "Productivity Improvement in Indonesian Construction Industry", Journal Construction Management and Economic, 14, 13-24. 4. Daftar pustaka yang diambil dari peraturan ditulis urut: nama lembaga penanggung jawab, tahun, judul peraturan (cetak miring), nama penerbit, kota. Contoh: Departemen Pekerjaan Umum, 1991, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SK SNI T-15-1991-03, Yayasan LPMB-DPU, Bandung. ACI Comitee 318, 1992, Building Code Requirements of Reinforced Concrete (ACI-318-92) and Commnetary (ACI 318R-92). American Concrete Institute, Detroit, Mich. 5. Daftar pustaka yang diambil dari hasil penelitian ditulis urut: nama penulis, tahun, judul artikel (dalam tanda kutip), nama instansi, kota (cetak miring). Contoh: Supriyadi, B., 1993, "Deteksi Lokasi Kerusakan Balok Menggunakan Perubahanperubahan Mode Gaya ”Laporan Penelitian DPP-UGM, Yogyakarta. Pramono, S.A. dkk.,"Pengaruh Perkembangan Fisik Kota terhadap Perubahan Kualitas Air Tanah di Purwokerto", Laporan Penelitian Fakultas Teknik Universitas Wijayakusuma Purwokerto, Purwokerto.
33
6. Acuan dari artikel dalam jurnal dari CD-ROM Penulisannya sama, yaitu nama penulis, tahun, judul naskah ditulis biasa, nama jurnal atau majalah ditulis miring, ditambah penulisan CD-ROM-nya di dalam tanda kurung. Contoh: Mitchell,R. And M. Alexander. 1962. Microbiological Changes in Flooded Soils. Soil Science 93: 413-419 (CD-ROM: Soil Science-Digital, 1955) 7. Acuan dari prosiding atau buku kumpulan abstrak Penulisan prosiding atau buku kumpulan abstrak dengan huruf miring. Contoh: Ishihara, H. and S. Tsuyumu. 2000. Cloning and Analyses of the Gene from Xanthomonas citri Involved in Plant Growth. Proceeding of the First Asian Conference of Plant Pathology, August 26-28, Beijing. P.10. Paplomatas, E.J., S. Tzalavaras, and J.E. Devay. 1997. Use of Verticillium tricorpus as a Biocontrol of Rhizoctonia Solani on Cotton Seedlings. Book of Abstract of 7 th International verticillium Symposium, October 6-10, Cape Sounion, Athens. 8. Acuan dari lembaga yang ditulis atas nama lembaga tersebut Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling awal, diikuti tahun terbit, judul karangan yang dicetak miring, nama lembaga penanggung jawab atas penerbitan tersebut, dan nama tempat penerbitan. Contoh: Direktorat Perlindungan Tanaman Perkebunan. 1983. Petunjuk Pengenalan dan Pengendalian Penyakit-penyakit Penting Tanaman Kelapa. Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian, Jakarta. 25 hal. 9. Acuan dari karya terjemahan Penulisannya sama, yaitu setelah nama penulis asli, diikuti tahun penerbitan karay asli, judul terjemahan yang ditulis miring, diikuti kata “Terjemahan oleh …“, nama penerjemah, tahun terjemahan diterbitkan, nama penerbit dan tempat penerbit terjemahan. Contoh: Ary, D., L.C Jacobs, and A. Razavieh. 1967. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Usaha Nasional, Surabaya. 10. Acuan dari makalah yang disajikan dalam seminar atau kongres Nama penulis ditulis paling awal, diikuti tahun, judul makalah, dan diikuti tulisan “Makalah disajikan dalam….”, nama pertemuan ditulis miring, lembaga penyelenggara, tempat, dan waktu penyelenggaraan seminar atau kongres tersebut. Contoh: Rahayu, M. 2001. Pemanfaatan Bahan Nabati untuk Pengendalian Penyakit Layu Bakteri pada Kacang Tanah. Makalah disampaikan dalam Kongres XVI dan Seminar Nasional PFI, IPB, Bogor, 22-24 Agustus 2001. 11. Acuan dari komunikasi pribadi Penulisannya sama, hanya setelah tahun diikuti kata “Komunikasi Pribadi” dicetak miring, lalu nama lembaga dan tempat lembaga tersebut. Contoh:
34
Suyatno, A. 2002. Komunikasi pribadi. Fakultas Pertanian, UNSOED, Purwokerto. Bromokususmo, A. 2001. Komunikasi Pribadi. PT. Selektani, Medan. 12. Acuan dari artikel dalam internet Apabila artikel berasal dari jurnal, maka nama penulis ditulis seperti acuan bahan cetak lain, diikuti oleh tahun, judul, nama jurnal (dicetak miring), keterangan online dalam tanda kurung, volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber disertasi kapan akses dilakukan. Contoh: May, S. 1995. The Origin of Landsberg, Columbia, and C24. (On-line), Protocols of NASC, http://nasc.nott.ac.uk/protocols/ler.html diakses 2 September 1999. Apabila artikel berasal dari e-mail pribadi hasil konsultasi dengan pakar di bidang ilmunya, maka penulisannya adalah nama pengirim, alamat e-mail di antara tanda kurung, waktu(tanggal, bulan, tahun), topik isi bahan ditulis dengan cetak miring, nama yang dikirimi dengan alamat e-mailnya di antara tanda kurung. Contoh: Gracia, M. (
[email protected]). 1 September 1999. Arabidopis ecotypes. E-mail kepada L. Soesanto (
[email protected]. wau.nl). 13. Daftar pustaka yang nama pengarangnya tidak diketahui. Contoh: Anonim, 1994, Petunjuk Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis, Program Pasca Sarjana, UGM. 14. Daftar pustaka yang nama pengarangnya sama, tahun beda, judulnya beda. Contoh: Heinz Frick, 1985, “Ilmu Konstruksi Bangunan I”, Kanisius, Yogyakarta. ---------------, 1987, “Ilmu Konstruksi Bangunan II”, Kanisius, Yogyakarta. 15. Daftar pustaka yang nama pengarangnya sama, tahun sama, judulnya berbeda, tahun penerbitan ditulis urut berdasarkan abjad judul bukunya.. Contoh: Cornet, L., and K., Weeks, 1995a, Career Ladder Plans. Career Ladder Clearinghouse, Atlanta. 235pp ------------------------------------, 1995b, Career Ladder Plans. Career Ladder Clearinghouse, Atlanta. Pp. 36-43.
35
Lampiran 5a. Contoh penulisan intisari
INTISARI PENGARUH PERKEMBANGAN FISIK KOTA TERHADAP PERUBAHAN KUALITAS AIR TANAH DI PURWOKERTO, Michael Schumacher, NPM. xxxx, tahun 2002, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Wijayakusuma Purwokerto. Penelitian ini dilakukan di daerah Purwokerto dan sekitarnya dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak perbedaan kondisi lingkungan sebagai akibat dari perkembangan fisik kota terhadap sebaran kualitas air tanah bebas di Purwokerto. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan gabungan dua jenis penelitian yaitu penelitian survey dan deskriptif komparatif dengan pengecekan lapangan. Penelitian jenis survey digunakan untuk mengukur data fisik yang diperlukan. Penelitian deskriptif komparatif digunakan untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor lingkungan terhadap kualitas air tanah bebas. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan 4 metode analisis yaitu analisis kewaktuan, analisis keruangan, analisis ekologis dan analisis statistik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor lingkungan terhaap sebaran kualitas air tanah bebas di Purwokerto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air tanah bebas di daerah penelitian makin lama makin menurun. Hal ini terbukti berdasarkan analisis waktu telah terjadi penurunan kualitas air tanah bebas sejalan dengan meningkatnya perkembangan kota. Dari 10 unsur kualitas air yang diperiksa terdapat 4 unsur yang telah melebihi batas baku mutu air golongan B. Berdasarkan analisis keruangan terbukti bahwa daerah utara kota (daerah hulu) kondisi kualitas airnya lebih baik jika dibandingkan dengan daerah di pusat dan selatan kota (daerah hilir). Ini berarti bahwa kondisi lingkunagn daerah perkotaan memberikan kontribusi terhadap penurunan kualitas air tanah bebas di kota Purwokerto. Dari hasil statististik dapat diketahui bahwa kepadatan bangunan, kepadatan penduduk dan kedalaman air tanah bebas. Disamping 3 variabel tersebut di atas beberapa variabel lain yang mempengaruhi kualitas bebas yaitu sarana sanitasi, kondisi lingkungan serta penggunaan lahan. Kata kunci: Kepadatan penduduk, penggunaan lahan, kualitas air tanah.
36
Lampiran 5b. Contoh penulisan abstract
ABSTRACT PRODUCTIVITY IMPROVEMENT IN THE BUILDING MAINTENANCE FIRM, Loris Capirosi, NPM. yyyy, tahun 2002, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Wijayakusuma Purwokerto. In the process of development a building, the operation phase consumers the longest time, of life cycle of the building. In the phase, it was necessary to focus on maintaining the building in order to extend lifetime as its planning. Therefore it was consider strategically to study the building maintenance and any related effort in order to improve the buiding maintenance productivity. This research aims order to improve its productivity. This research instrument adopted from both Nasra (1983) and Arditti (1996), used for the analyzing the building maintenance firms, with some adaptation related to local and present situation. It used variables such as materials, labour, management, regulations, engineering, equipment, contracting, labour productivity improvement techniques, and computer utilization. Additionally, this research conducted to measure the management The research concludes that the productivity effort of maintanance was medium and it need to be continued to improve. Key words: Productivity, Building Maintenance Lampiran 6. Surat Pernyataan Keaslian Tugas Akhir (Times New Roman 16)
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Purwokerto,…. Februari 2004
Mahasiswa
37
Lampiran 7. Prosedur pengambilan mata kuliah Kerja Praktek
TAHAPAN PENGAJUAN PERMOHONAN KERJA PRAKTEK JURUSAN SIPIL S1
Isi KRS: Kerja Praktek SPP CetakTranskrip
Survey Proyek
Ketua/ Sek. Jur Surat Permohonan Transkrip (Acc PA) Copy KRS, Copy SPP Copy Bukti Biaya Bimbingan (BPD) Surat Keterangan KP
Bag. Adm . Mhs (Bp. Untung S) Surat Keterangan dari Prodi Bukti Biaya Bimbingan (BPD) Surat Permohonan KP ke Pimpro
Pimpro Surat Permohonan KP ke Pimpro Surat persetujuan Pimpro
Bag. Adm . Mhs (Bp. Untung S) Surat persetujuan Pimpro Surat Tugas Kerja Praktek Sek. Prodi Surat Tugas Kerja Praktek Surat Penunjukan Pembimbing
Proyek Dosen Pembimbing
Kerja Praktek & Bimbingan Kerja
120 SKS; IPK.≥ 2,00.
Jenis Proyek: • Pelaksanaan Kontraktor • Pengawasan Konsultan Batasan Proyek Kerja Praktek Gedung : > 2 lantai, Luas `000 m2 Jembatan : Bentang 25 m Jalan : Kelas I, Lebar 15 m Bendung : Bentang 25 m Proyek Lain (Terowongan, JKA, Dermaga, Bangunan Sipil lain, dsb) • Nilai Proyek ≥ Rp.3 Milyard • Pekerjaan Complicated
Keterangan: : Pos yang harus ditemui.
: Arsip/ surat yang disiapkan mhs. : Arsip/ surat yang dikeluarkan oleh masingmasing pos.
Ketentuan: Kerja Praktek selama 3 bulan Kerja Praktek & Bimbingan max 5 bulan Kerja Praktek + Bimbingan dapat dilaksanakan oleh 2 mhs/ 1 kelompok 1 proyek dpt untuk 2 periode/tahap Biaya Bimbingan
≤ 1 minggu
38
Lampiran 8. Diagram alir prosedur pengambilan mata kuliah Tugas Akhir
TAHAPAN PENGAJUAN PERMOHONAN TUGAS AKHIR JURUSAN SIPIL S1
Isi KRS: TA SPP CetakTranskrip
135 SKS; IPK.≥ 2,00.
Batasan Tugas Akhir Perencanaan
Struktur
Ketua/ Sek. Prodi Surat Permohonan Transkrip (Acc PA) Copy KRS, Copy SPP Copy bukti biaya bimbingan (BPD Surat Keterangan TA
• Gedung lebih dari 5 lantai dengan luas bangunan lebih dari 5000 m2.
Transport • Jalan: minimal 2 jalur 2 lajur berupa jalan baru, panjang minimal 10 km. • Peningkatan Jalan dan Jembatan panjang minimal 10 km • Jembatan: minimal bentang 30 m
Hydro
• Bendung bentang 30 m dengan jaringan irigasinya • Bendungan, bentang 30 m, dengan bangunan pelengkap.
Kasubag KeMhs Surat Keterangan TA dari Prodi Bukti biaya bimbingan (BPD)
Tugas Akhir Non Perencanaan • Penelitian • Studi Kasus • Studi Literatur Penyusunan Tugas Akhir max 10 bulan
Pendaftaran Tugas Akhir ditutup, menunggu pengumuman & SK Pembagian Dosen Pembimbing (SK)
Biaya Bimbingan
Pembimbing Tugas Akhir (< 1 minggu) SK Tugas Akhir Soal Tugas Akhir Judul Tugas Akhir sdh pernah ada
Keterangan: : Pos yang harus ditemui
Sekprodi SK Tugas Akhir Surat Keterangan Judul TA
Tidak
: Arsip/ surat yang disiapkan mhs : Arsip/ surat yang dikeluarkan
masing-
masing pos Ya
Bimbingan TA
• Apabila mhs ybs tdk melakukan pengecekan thd judul TA, jika dikemudian hari ditemukan judul TA yg sdh pernah dikerjakan, dan tdk dpt menunjukkan bukti surat keterangan, maka TA akan di-diskualifikasi. • Bagi Mhs yg akan mengambil judul TA Non Perencanaan, sebaiknya menghubungi dosen pembimbing (pilih sendiri) yg bersedia membimbing Tugas Akhir-nya.
39 Lampiran 9. Contoh Penulisan Bab, Sub bab, anak sub bab, dan lain-lain III. METODE PENELITIAN A. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara survai. Survai dilakukan dengan mengambil sampel dari suatu daerah dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1987). Data dikumpulkan menggunakan metoda penelitian langsung di lapangan dengan menyebar kuisioner kepada minimal 120 orang responden di berbagai perusahaan jasa konstruksi, juga melalui wawancara, dengan mengajukan pertanyaan yang telah tersusun kepada responden, melalui pos. Daerah dengan orang-orang berpotensi untuk mengisi kuisoner penelitian ini dapat disebut sebagai populasi, dan dari populasi inilah dikumpulkan data kuisioner para responden yang disebut sampel. 1. Populasi dan sampel Pengertian populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan industri konstruksi yang berpengalaman di bidangnya dalam masa kerja minimal selama satu setengah sampai lima tahun, dan bertempat tinggal di wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, Bogor dan Cikarang. Jumlah sampel dalam penelitian ini direncanakan minimal sebanyak 50 orang responden. Metode pengambilan sampel yang digunakan diusahakan dengan cara simple random sampling atau sampel acak sederhana, yaitu sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga kombinasi unit penelitian/ satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Cara ini dipilih mengingat banyaknya jumlah populasi data.
40 Lampiran 10. Contoh Proposal Tugas Akhir (Penelitian) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi era globalisasi, tantangan di bidang jasa konstruksi dirasakan semakin besar. Hal ini disebabkan karena bidang jasa konstruksi merupakan salah satu sektor yang sangat berperan dalam menentukan langkah kegiatan perekonomian bangsa dan menjadi motor penggerak bagi banyak sektor yang lain. Sumber daya manusia, dalam hal ini tenaga tukang sangat besar pengaruhnya dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Untuk itu diperlukan manajerial proyek yang mampu menciptakan strategi yang tepat dalam menentukan bagaimanan caranya agar setiap individu (terutama tukang besi, tukang batu dan tukang kayu) pada organisasi proyek membuat komitmen pribadi terhadap tujuan yang dicapai proyek sehingga mereka mempunyai rasa tanggung jawab terhadap proyek. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan masalah absensi. Masalah absensi di Indonesia kurang mendapat perhatian dan cenderung diabaikan. Untuk menciptakan strategi yang cocok, maka seorang manajer proyek/ pengelola proyek harus mengetahui berapa besar tingkat absensi para tukang dan faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi absensi tersebut. Absensi adalah suatu kegiatan yang dapat mempengaruhi siklus kerja dari suatu proyek dan merupakan salah satu sumber pengeluaran yang besar dalam industri jasa konstruksi. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas timbul beberapa masalah, yaitu: 1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi absensi tukang besi, tukang batu dan tukang kayu pada pelaksanaan suatu proyek konstruksi. 2. Adakah hubungan antara umur, tempat tinggal, atasan dan teman sekelompok dengan absensi dalam pencapaian tujuan pelaksanaan suatu proyek. 3. Bagaimana perbandingan hasil penelitian absensi yang pernah dilakukan di Amerika dengan hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia.
41
C. Manfaat Penelitian 1. Pengembangan IPTEK Penelitian ini diharapkan dapat mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi absensi tukang besi, tukang batu dan tukang kayu pada pelaksanaan proyek. 2. Menunjang Pembangunan Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi
masukan yang berguna untuk
dijadikan bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan pemerintah, khususnya dibidang manajemen sumber daya manusia, sehingga dihasilkan sumber daya manusia yang efektif dan bertanggungjawab. 3. Pengembangan Industri Untuk mengetahui apakah perusahaan telah mampu memenuhi kebutuhankebutuhan dan keinginan pekerja sesuai dengan yang diharapkan dalam upaya meningkatkan produktivitas. D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis faktor-faktor dominan yang mempengaruhi absensi tukang besi, tukang batu dan tukang kayu pada pelaksanaan suatu proyek konstruksi. 2. Mencari hubungan antara umur, tempat tinggal, atasan dan teman sekelompok dengan absensi dalam pencapaian tujuan pelaksanaan suatu proyek konstruksi. 3. Membandingkan hasil penelitian absensi yang pernah dilakukan di Amerika dengan hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia. E. Batasan Masalah Agar pembahasan ini tidak terlalu luas sehingga menyimpang dari tujuan penulisan, maka dibatasi penelitian absensi tukang besi, tukang batu dan tukang kayu hanya pada pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung yang berada di wilayah Yogyakarta, Semarang dan Jakarta. Responden tidak dibedakan jenis kelamin, umur, asal dan agama. II. STUDI PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Tidak semua ketidakhadiran itu buruk tetapi ada kalanya ketidakhadiran itu merupakan pilihan yang tepat (Robbins, 1996). Contohnya adalah ketidakhadiran yang
42 disebabkan karena sakit, kelelahan atau tekanan yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas pekerja. Tetapi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa perusahaan akan mendapat keuntungan yang lebih jika tingkat ketidakhadiran rendah. Macam-macam
pengeluaran
biaya
sehubungan
dengan
ketidakhadiran
(Markowich et al, 1989) adalah sebagai berikut: 1. biaya untuk mengganti ketidakhadiran pekerja seperti: pemborosan waktu, tambahan waktu lembur untuk pekerja yang hadir dan lain-lain. 2. bertambahnya biaya tunjangan tambahan saat pekerja tidak hadir. 3. biaya untuk pemeliharaan dan pelaksanaan sistem kontrol ketidakhadiran. 4. biaya
dari
produktivitas
menurun
karena
kurangnya
pengalaman
akibat
ketidakhadiran pekerja. Green (1989) menyebutkan bahwa banyak alternatif untuk memperbaiki ketidakhadiran seperti: penyuluhan, perbaikan kondisi kerja, program kesehatan kerja, meningkatkan kepuasan kerja, pengupahan yang baik dan rencana waktu yang sesuai. Persamaan untuk mengukur tingkat ketidakhadiran (Mansour, 1988) adalah: Kehilangan hari kerja selama periode tertentu x 100 Tingkat Ketidakhadiran (%) = Jumlah rata-rata pekerja x
Jumlah hari kerja
III. METODE PENELITIAN A. Metode Penentuan Sampel Penelitian ini menggunakan metode penelitian langsung di lapangan, dengan menyebarkan kuisioner kepada 100 orang tukang yang terdiri dari tukang besi, tukang batu dan tukang kayu di berbagai proyek konstruksi. 1. Metode pengumpulan data Dalam mengumpulkan data, dibagi menjadi 2 macam data, yaitu: a. Data Primer Data primer diperoleh dengan cara berhubungan dengan objek penelitian secara langsung yang akan dilakukan dengan cara: Wawancara, dengan cara mengajukan pertanyaan yang tersusun kepada responden. Kuisioner, dengan cara menyebarkan secara langsung. Jenis pertanyaan yang ada adalah tertutup, dengan pilihan jawaban yang telah tersedia dan responden tinggal memilih salah satu jawaban. Pertanyaan pada kuisioner berkaitan dengan beberapa variabel bebas yang mempengaruhi absen dan diadopsi dari Hinze dkk (1985).
43 b. Data sekunder Data sekuder diperoleh dengan megacu pada hasil dari penelitian yang pernah dilakukan di Amerika. 2. Teknik Pengukuran data Setelah data primer diperoleh, maka semua jawaban dari kuisioner yang masih bersifat kualitatif harus dikuantitatifkan dengan memberi bobot pada semua jawaban menggunakan Skala Likert 1-7. Arti angka tersebut untuk menunjukkan jawaban yang sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. 3. Teknik analisis data a. Untuk menganalisis data, digunakan bantuan pengolahan data melalui komputer dari Seri Program Statistik SPSS 6 yang secara garis besar dibagi menjadi dua bagian. Yang pertama adalah analisis data deskriptif (grafik histogram) dan yang kedua adalah analisis korelasi. b. Analisis data deskriptif yang akan dilakukan meliputi pengelompokkan unsur-unsur yang mempengaruhi absensi. Sedangkan untuk mengetahui faktor-faktor yang dominan mempengaruhi absensi para tukang digunakan Uji Kendall’s W atau Uji Koefisien Konkordansi Kendall. c. Korelasi produk momen, untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara umur, tempat tinggal, atasan dan teman sekelompok dengan absensi, menggunakan persamaan:
rxy =
(N(ΣX
NΣXY − (ΣX)(ΣY) 2
)(
) − ( ΣX 2 ) ( N ( ΣY 2 ) − ( ΣY 2 )
)
rxy = Koefisien Korelasi Antara Gejala X Dan Gejala Y = -1 ≤ r ≤ 1 = Koefisien korelasi dari –1 sampai dengan 0 menunjukkan korelasi negatif, sedangkan koefisien korelasi antara 0 sampai dengan +1 menunjukkan korelasi positif. Σ XY = Jumlah dari produk X dan Y d. Hasil yang diperoleh dari rxy ini akan diuji kembali kebenarannya dengan pengujian signifikansi dengan taraf signifikansi 5% dengan menggunakan persamaan:
z=
S − Ms SDs
44 S
= Mean Distribusi Normal = ΣX/N
Ms
= Mean Populasi = Np
SDs
= Standard Deviasi Sampel = √Npq.
Sehingga persamaannya menjadi:
z=
ΣX
− Np N Npq
e. Menarik kesimpulan dari analisis 4. Hipotesis Hipotesis yang dapat ditarik berdasarkan tinjauan pustaka, yaitu: a. Faktor-faktor yang dominan mempengaruhi absensi adalah: pengupahan (besarnya upah), kondisi kerja, tipe pekerjaan, jaminan kerja, penghargaan atas prestasi dan keselamatan kerja. b. Terdapat hubungan antara faktor-faktor penyebab absensi dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi. IV. JADWAL TUGAS AKHIR Kegiatan
1
2
Bulan 3 4
5
6
Observasi Pencarian Data Pengolahan Data Penyusunan TA IV. JADWAL TUGAS AKHIR Kegiatan Observasi Pencarian Data Proposal TA Bab I Pendahuluan Bab II Studi Pustaka Bab III Metode Perencanaan Bab IV Perencanaan Bab V RKS Bab VI RAB & Penjadwalan Bab VI Kesimpulan & Saran Gambar & Lampiran
1
2
Bulan 3 4
5
6
45 DAFTAR DOSEN DAN NIP/ NIS JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Ir. Indrayana Gandadinata. , MT Ir. Budi Tjahjanto Ir. C. Melianawati Waluyo Ir. Imam Suhardjo. Ir. Pingit Broto Atmadi.,MT Drs. Susatyo Adhi Pramono., Msi Ir. Reni Sulistiyawati A.M., MT Atiyah Barkah, ST., MT Suprihadi, Ssi Yusman, ST Dwi Yuwono Saputra, ST Moh. Mudjidjat, ST Chrisna Pudyawardhana, ST., MT L. Harsi Suryawan, ST., MT Utomo Surjo Atmodjo, ST Gunanto Setyawan, ST Kantun Priyonggo, ST., MT Dwi Sri Wiyanti, ST Gunadi Muliawan, Ir, Sp., MT Ir. Sidik Pramono Jati F. Eddy Poerwodihardjo, ST., MT Puji Harsanto, ST., MT Iwan Rustendi, ST Ary Sismiani, ST Arie Purnomo, ST
NIS/NIP 6100741001 6100741006 6100741007 6100741013/131 602 914 19590512 199203 1 001 6100741027 6100741029 6100741031 6100741034 6100741035 6100741036 6100741039 6100741053 6100741055 6100741059 6100741060 6100741061 6100741064 6100743040 6100743042 6100743044 6100743045 6100743049 6100743069