Mandala of Health. Volume 4, Nomor 2, Mei 2010
Anjarwati, Vancomycin Resistant S.aureus
IDENTIFIKASI VANCOMYCIN RESISTANT Staphylococcus aureus (VRSA) PADA MEMBRAN STETOSKOP DI RUMAH SAKIT MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO Dwi Utami Anjarwati1, Anton Budi Dharmawan1 1
Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto E-mail:
[email protected]
ABSTRACT Vancomycin-resistant Staphylococcus aureus (VRSA) was first discovered in 2002 by a clinician in the USA. Vancomycin resistance mediated by the van gene which will result in a change in the terminal S.aureus cell wall. Data on epidemiology of VRSA from RSUD Margono Soekarjo (RSMS), Purwokerto generally were not available. The purpose of the study was identify VRSA on stethoscopes membrane in RSUD Margono Soekarjo (RSMS), Purwokerto. A Laboratory observational study with cross sectional design was conducted to 69 stethoscopes membrane in RSUD Margono Soekarjo (RSMS), Purwokerto. Isolates were taken from stethoscopes membrane for Vancomycin discs testing to detect VRSA. The result showed that 10 of 64 isolates with S.aureus positive (15,6%) found on stethoscopes membrane were VRSA. In conclusion, VRSA was found on stethoscopes membrane in RSUD Margono Soekarjo (RSMS), Purwokerto.
Key words: Vancomycin-resistant Staphylococcus aureus, vancomycin, stethoscope membrane
Vancomycin
PENDAHULUAN Sepuluh tahun terakhir ini Methicillin Resistant Staphylococcus aureus
menjadi
Resistant
Staphylococcus
aureus (VRSA), dan tidak lama kemudian di Brazil dilaporkan hal yang sama2.
endemik hampir di setiap rumah sakit di
Mekanisme
resistensi
terhadap
seluruh dunia. Hal tersebut menjadi bahan
vancomycin belum sepenuhnya diketahui.
pertimbangan dunia medis dan farmasi
Resistensi terhadap vancomycin diperantarai
dalam mencari antibiotik alternatif untuk
oleh gen van yang akan
kasus-kasus infeksi S.aureus. Vancomycin
perubahan pada terminal dinding sel S.
yang
glikopeptide
Aureus3. Pilihan antibiotika semakin terbatas
dipilih sebagai pengganti methicillin1. Oleh
dikarenakan terjadinya resistensi S .aureus
karena itu sejak tahun 1990-an
terhadap beberapa antimikroba. Hal tersebut
merupakan
peningkatan
golongan
penggunaan
terjadi
vancomysin.
memberikan
banyak
mengakibatkan
kerugian
terhadap
Akibatnya terjadi kecenderungan penurunan
pasien seperti kerugian materi karena biaya
sensitivitas vancomycin terhadap S. aureus.
yang
Tahun
peningkatan
1997
untuk
pertama
kalinya
dilaporkan bahwa telah terjadi penurunan sensitifitas vancomycin terhadap S. aureus di
dikeluarkan waktu
semakin
banyak,
perawatan,
dan 4
peningkatan mortalitas serta morbiditas . Penelitian Cohen et al.5, Marie et al.6
Jepang. Tahun 2002, seorang klinisi dari
dan Sengupta et al.7 menyebutkan
USA untuk pertama kalinya
stetoskop dapat berperan sebagai sumber
mengisolasi
bahwa
87
Mandala of Health. Volume 4, Nomor 2, Mei 2010
Anjarwati, Vancomycin Resistant S.aureus
infeksi nosokomial karena kontaknya yang
Clinical
Laboratory
Standart /NLCCS).
terus-menerus dari satu pasien ke pasien yang
Data penelitian ini dianalisis secara deskriptif
lainnya. Hasil penelitian Maluf et al.8
untuk mengetahui prosentase isolat VRSA
menyebutkan bahwa bakteri yang paling
dari isolat S.aureus pada sampel yang
sering ditemukan pada membran stetoskop
diambil.
adalah S.aureus. Data lokal tentang VRSA di RSUD Margono Soekarjo belum tersedia. Peneliti menilai
hal-hal
tersebut
diatas
perlu
HASIL DAN PEMBAHASAN Jumlah sampel yang diambil sebanyak 69 stetoskop. Hasil kultur yang positif
S.
diperhatikan, oleh karena itu peneliti ingin
aureus sebanyak 64 sampel, sedangkan pada
mengidentifikasi VRSA
5 sampel
pada membran
S. aureus pada
tidak tumbuh. Hasil
stetoskop di RSUD Margono Soekarjo,
identifikasi
isolat S. aureus yang
sehingga diperoleh data adanya VRSA di
tumbuh menunjukan pewarnaan gram (+),
rumah sakit tersebut
dan sel berbentuk kokus berkelompok seperti buah anggur. Isolat S. aureus yang ditanam pada medium agar darah
METODE PENELITIAN Rancangan penelitian yang digunakan
menghasilkan
koloni putih sampai kuning yang memiliki
laboratorium dengan
zona bening di sekitar koloni, hal ini karena
pendekatan cross sectional. Pengambilan
S. aureus dapat melisiskan sel darah merah
sampel
mamalia.
adalah observasional
dilakukan
dengan
cara
Total
Koloni
berwarna
kuning
sampling terhadap semua stetoskop yang ada
menunjukkan bahwa S. aureus dapat meragi
(69 sampel) serta memenuhi kriteria inklusi
manitol 9,10.
dan eksklusi. Spesimen diambil dari hapusan
Uji
sensitivitas
metoda
cakram
permukaan diafragma membran stetoskop.
vancomycin dilakukan terhadap Isolat yang
S.aureus pada penelitian ini dibiakkan pada
positif
Medium Salt Agar darah (MSA-darah).
vancomycin
Metode pengujian daya hambat antibiotik
mengukur diameter zona hambat vancomycin
yang digunakan adalah metode Diffusion test
terhadap
(metoda cakram antibiotik). Penentuan zona
Sensitivitas yang memenuhi kriteria VRSA
hambat dilakukan dengan menghitung rerata
(resisten) jika memiliki zona hambat ≤9 mm
diameter panjang dan diameter pendek zona
(the National Commite
for
Clinical
jernih di sekitar cakram. Uji sensitivitas
Laboratory Standart /NLCCS).
Hasil uji
memenuhi kriteria resisten (VRSA) jika
sensitifitas pada penelitian ini menunjukan
memiliki zona hambat ≤9 mm, intermediet
bahwa 10 dari 64 isolat dengan S.aureus
10-11mm, dan sensitif jika zona hambatnya
positif (15,6%) merupakan VRSA. Hasil
≥12
dapat diamati pada Gambar 1 dan 2.
mm ( the National Commite for
S.
aureus.
Resistensi
terhadap
dapat
diketahui
dengan
pertumbuhan
S.
aureus.
Uji
88
Mandala of Health. Volume 4, Nomor 2, Mei 2010
Anjarwati, Vancomycin Resistant S.aureus
Gambar 1. Diagram Prosentase VRSA dari Membran stetoskop di RSUD Margono Soekarjo, Purwokerto
berlebihan juga dipertimbangkan sebagai Gambaran contoh kromosom Y pada
faktor penting untuk ekspresi resistensi
laki-laki normal dalam beberapa ukuran
terhadap vankomisin. Resistensi terhadap
berbeda ditampilkan pada gambar 2a. Analisa
vancomycin dimediatori oleh gen van A yang
regio heterokromatin kromosom Y sampel
spesifik untuk glikopeptida. Adanya Van A
penelitian, menunjukkan semua kromosom Y
mengakibatkan perubahan target terminal D-
memiliki C-band positive (gambar 2b).
alanil-D-alanin menjadi D-alanil-D-laktat atau D-alanil-D-serin, yang menyebabkan ikatannya dengan vancomicin menjadi buruk karena titik kritis untuk ikatan hidrogennya hilang.
Gambar 2. Zona hambat Vancomicin (koleksi Lab. Mikrobiologi Kedokteran FKIK UNSOED)
Hal
tersebut
menyebabkan
vancomycin tidak bisa terikat, sehingga terjadi penurunan sensitivitas3. Peningkatan prevalensi VRSA adalah
Peningkatan penggunaan vancomycin akhir-akhir ini menyebabkan 11
antibiotik ini berkurang .
sensitifitas Mekanisme
masalah baru dan memerlukan penyelesaian, Timbulnya mikroorganisme yang memiliki kecenderungan
multidrug
resistant
resistensi dan berkurangnya sensitivitas S.
menyebabkan pilihan antibiotik semakin
aureus terhadap vancomycin diperkirakan
sempit. Hal ini menyebabkan pemberantasan
terkait dengan perubahan dan pengaturan
penyakit infeksi semakin sulit sehingga akan
ulang dinding sel bakteri. Selain itu, produksi
sangat
Penicillin Binding Protein-2 (PBP-2) yang
prevalensi VRSA merupakan
merugikan
pasien10.
Peningkatan salah
satu
89
Mandala of Health. Volume 4, Nomor 2, Mei 2010
Anjarwati, Vancomycin Resistant S.aureus
faktor yang berpengaruh terhadap angka kejadian infeksi nosokomial,
Keterbatasan
penelitian
adalah
karena S.
tersedianya sarana prasarana yang masih
aureus merupakan kuman patogen penyebab
minimal, sehingga uji sensitivitas antibiotik
terbesar infeksi yang di dapat dari rumah
yang digunakan adalah metoda cakram yang
2
sakit .
sangat sederhana. Penelitian lain perlu Pada penelitian ini ditemukan 15,6%
dilakukan dengan spesimen yang diambil
VRSA pada membran stetoskop di RSUD
dari pasien maupun petugas di rumah sakit
Margono Soekarjo, Purwokerto. Stetoskop
serta menggunakan
merupakan alat yang sering digunakan oleh
sensitif dan spesifik.
metoda yang lebih
dokter dalam memeriksa pasien. Dokter dapat menganalisis penyakit pasien dari suara
KESIMPULAN
yang terdeteksi melalui membran stetoskop yang ditempelkan
pada
tubuh
Vancomycin-resistant Staphylococcus
pasien.
aureus (VRSA) ditemukan pada 10 dari 64
Stetoskop sering berpindah dari dokter yang
isolat (15,6%) dari membran stetoskop di
satu ke dokter yang lainnya. Alat ini juga
Rumah Sakit Margono Soekarjo, Purwokerto.
digunakan untuk memeriksa pasien yang satu ke pasien yang lainnya. antara
stetoskop
Kontak langsung
dengan
mengakibatkan
kulit
pasien
stetoskop 5,6,7
1.
mudah
terkontaminasi mikroba
. Pasien dapat
terkontaminasi
pada
mikroba
DAFTAR PUSTAKA
2.
stetoskop
dalam waktu 4-5 menit. Stetoskop berpotensi sebagai media transmisi mikroorganisme patogen
seperti
staphylococci,
coagulase
negative
Staphylococcus
Corynebacterium
spp.,
3.
aureus,
Bacillus
spp.,
4.
Neisseria spp., alphahemolytic, streptococci, Micrococcus
luteus,
Enterococcus
spp.,
Candida spp., Gram negative organisms and
5.
Aspergillus spp serta patogen multidrug resistant seperti MRSA dan VRSA6,12. Oleh karena
itu,
stetoskop
harus
6.
dijaga
sterilitasnya, agar tidak menjadi sumber penularan
penyakit dalam hal iniinfeksi
nosokomial13.
7.
Goodman and Gilman 2004, The Pharmacological Basis of Terapeuticts, 10th Ed, Mc Graw Hill, London, pp.1189-1201 ;1262-4 Hare, Kt, Malay, RS 2006, BMC Infection Diseases: Emergence of Vancomycin Resistent Staphylococcus aureus (VRSA) from a Tertiary Care Hospital from Northern Part of India, Biomedical Central, vol.156, no.6, pp.1-6. Hiramatsu K, 2001. Vancomycin-resistant Staphylococcus aureus: a new model of antibiotic resistance. Lancet Infect Dis. 2001 Oct;1(3):147-55 Dwiprahasto I, 2005, Kebijakan untuk Meminimalkan terjadinya Resistensi Bakteri di ICU, Jurnal Menejemen Pelayanan Kesehatan, Vol.8, no.4, pp.177-81. Cohen, HA, Amir, J, Matalon, A, Mayar, R, Beni, S & Barzilai, A 1997, Stethoscopes and Otoscopes a Potential Vector of infection, 14 (6) Oxford University Press, pp.446-9 . Marie, F, Purino, A, DY, EER & Coronel, RF 2000, sthetoscope : A Potential Source of Nosocomial Infection, Phil J Microbiol Infect Dis, vol.29, no.2, pp.9-13. Sengupta, A, Sirkar, A & Shivananda, PG 2000,’Stethoscopes and Nosocomial Infection’, Indian Journal of Pediatrics, vol.67, no.3, pp.197-9.
90
Mandala of Health. Volume 4, Nomor 2, Mei 2010
8.
Maluf, MEZ, Andrea, FM, Marcos, AB & Soraya, AP 2002,Stethoscope: A friend or an Anemy ?, Sao Paulo Medical Journal, vol.120, no.1, pp.13-5 9. Jawetz, E, Melnick, JL & Adelberg, EA 1996, Mikrobiologi Kedokteran, 20th Ed, EGC, Jakarta, pp.211-3. 10. Yuliati, 2005, Deteksi Gen MecA pada methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dengan Teknik PCR (Polymerase chain Reaction), BioMed thesis, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Anjarwati, Vancomycin Resistant S.aureus
11. Hermawan, G, 2007, Resistensi Antimikroba, Symposium of Indonesia Antimicrobial Resistance Watch (IARW), vol.7, no.1, 7 Augt, www.farmacia.co.uk 12. Pimentel, JD, 2006, Friend or Foe (Mite): Contamination of Stethoscopes: Australian Infection Control. 11: 20-1. 13. Suharto & Robert, U 1993, Infeksi Nosokomial, dalam Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran, Binarupa Aksara, Jakarta, pp. 57-8.
91