IDENTIFIKASI IKAN Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA
Mata Kuliah Iktiologi
IDENTIFIKASI Suatu usaha pengenalan dan deskripsi yang teliti serta tepat terhadap spesies, dan memberi nama ilmiahnya Ciri Morfometrik
Ciri Meristik
Ciri Anatomi
Pola Pewarnaan
Kariotipe
Elektroforesis
CIRI MORFOMETRIK Ukuran bagian-bagian tertentu dari struktur tubuh ikan (measuring method)
Faktor: umur, jenis kelamin, dan lingkungan Penggunaan rasio ukuran tubuh Ikan yang digunakan memiliki ukuran dan kelamin yang sama
a. Panjang baku (panjang biasa), yaitu jarak garis lurus antara ujung bagian kepala yang paling depan (biasanya ujung salah satu dari rahang yang terdepan) sampai ke pelipatan pangkal sirip ekor b. Panjang cagak (fork length), adalah panjang ikan yang diukur dari ujung kepala yang terdepan sampai ujung bagian luar lekukan cabang sirip ekor c. Panjang total, adalah jarak garis lurus antara ujung kepala yang terdepan dengan ujung sirip ekor yang paling belakang d. Tinggi badan, diukur pada tempat yang tertinggi antara bagian dorsal dengan ventral, dimana bagian dari dasar sirip yang melewati garis punggung tidak ikut diukur
e. Tinggi batang ekor, diukur pada batang ekor di tempat yang mempunyai tinggi terkecil
f. Panjang batang ekor, merupakan jarak miring antara ujung dasar sirip dubur dengan pangkal jari-jari tengah sirip ekor g. Panjang dasar sirip punggung dan sirip dubur, merupakan jarak antara pangkal jari-jari pertama dengan tempat selaput sirip di belakang jari-jari terakhir bertemu dengan badan h. Panjang di bagian depan sirip punggung, merupakan jarak antara ujung kepala terdepan sampai ke pangkal jari-jari pertama sirip punggung i. Tinggi sirip punggung dan sirip dubur, diukur dari pangkal keping pertama sirip sampai ke bagian puncaknya j. Panjang sirip dada dan sirip perut, adalah panjang terbesar menurut arah jari-jari dan diukur dari bagian dasar sirip yang paling depan atau terjauh dari puncak sirip sampai ke puncak sirip ini
k. Panjang jari-jari sirip dada yang terpanjang, pengukuran ini hanya dilakukan jika jari-jari yang terpanjang terletak di tengah-tengah atau di bagian tengah sirip l. Panjang jari-jari keras dan jari-jari lemah. Panjang jari-jari keras adalah panjang pangkal yang sebenarnya sampai ke ujung bagian yang keras, walaupun ujung ini masih disambung oleh bagian yang lemah atau sambungan seperti rambut. Panjang jari-jari lemah diukur dari pangkal sampai ke ujungnya
m. Panjang kepala, adalah jarak antara ujung termuka dari kepala hingga ujung terbelakang dari keping tutup insang n. Tinggi kepala, merupkan panjang garis tegak antara pertengahan pangkal kepala dan pertengahan kepala di sebelah bawah o. Lebar kepala, merupakan jarak lurus terbesar antara kedua keping tutup insang pada kedua sisi kepala
p. Lebar / tebal badan, adalah jarak lurus terbesar antara kedua sisi badan q. Panjang hidung, merupakan jarak antara pinggiran terdepan dari hidung atau bibir dan pinggiran rongga mata sebelah ke depan r. Panjang ruang antar mata, merupakan jarak antara pinggiran atas dari kedua rongga mata (orbita) s. Panjang bagian kepala di belakang mata, adalah jarak antara pinggiran belakang dari orbita sampai pinggir belakang selaput keping tutup insang (membrana branchiostega)
t. Tinggi bawah mata, merupakan jarak kecil antara pinggiran bawah orbita dan rahang atas
u. Tinggi pipi, merupakan jarak tegak antara orbita dan pinggiran bagian depan keping tutup insang depan (os preoperculare) v. Panjang antara mata dan sudut keping tutup insang depan (os preoperculare), adalah panjang antara sisi rongga mata dengan sudut os preoperculare.
w. Panjang atau lebar mata, adalah panjang garis menengah orbita (rongga mata) x. Panjang rahang atas, adalah panjang tulang rahang atas yang diukur mulai dari ujung terdepan sampai ujung terbelakang tulang rahang atas y. Panjang rahang bawah, adalah panjang tulang rahang bawah yang diukur mulai dari ujung terdepan sampai pinggiran terbelakang pelipatan rahang z. Lebar bukaan mulut, merupakan jarak antara kedua sudut mulut jika mulut dibuka selebar-lebarnya
PERBANDINGAN MORFOMETRIK (a) Indeks panjang kepala, yaitu perbandingan antara panjang total dan panjang kepala (b) Indeks panjang bahu, yaitu perbandingan antara panjang total dan panjang bahu (c) Indeks tinggi badan, yaitu perbandingan antara panjang total dan tinggi badan (d) Indeks sirip punggung, yaitu perbandingan antara panjang total dan panjang dasar sirip punggung (e) Indeks sirip dubur, yaitu perbandingan antara panjang total dan panjang dasar sirip dubur
PERBANDINGAN MORFOMETRIK (f) Indeks batang ekor (1), yaitu perbandingan antara panjang total dan panjang batang ekor (g) Indeks batang ekor (2), yaitu perbandingan antara panjang batang ekor dan tinggi batang ekor (h) Indeks tinggi kepala, yaitu perbandingan antara panjang kepala dan tinggi kepala (i) Indeks lebar mata, yaitu perbandingan antara panjang kepala dan lebar mata (j) Indeks rahang atas, yaitu perbandingan antara panjang kepala dan panjang rahang ataS
CIRI MERISTIK Ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian pada tubuh ikan
Jari-jari sirip
Sisik
Gigi Operkulum
Linea Lateralis
CIRI MERISTIK Jari-jari sirip 1. Jari-jari keras Tidak berbuku-buku, pejal, keras, dan tidak dapat dibengkokkan 2. Jari-jari lemah Berbuku-buku, mudah dibengkokan, dan bercabang 3. Jari-jari lemah mengeras Salah satu sisinya bergerigi, bercabang atau satu dengan lainnya berlekatan, keras tapi masih dapat dibengkokan
CIRI MERISTIK Sisik 1. Linea lateralis 2. Di atas dan dibawah linea lateralis 3. Di muka sirip punggung 4. Pipi 5. Batang ekor
CIRI MERISTIK Operkulum
Struktur insang terdiri dari tapis insang, tulang lengkung insang dan daun insang
Biasanya yang penting untuk identifikasi ialah jumlah tulang tambahan tutup insang
Gigi
CIRI ANATOMI Metode ini sulit, tapi sangat benrguna untuk deskripsi ikan
Bentuk
Linea Lateralis
Letak dan ukuran organ internal
Anatomi khusus
CIRI IDENTIFIKASI LAIN Pola
pewarnaan Ciri spesifik pada ikan
Kariotipe
Deskripsi dari jumlah dan morfologi kromosom Elektroforesis
Teknik yang digunakan untuk evaluasi protein
TAHAPAN IDENTIFIKASI 1. Pada setiap nomor terdapat dua alternatif atau dua pernyataan yang berbeda 2. Kita diharuskan memilih salah satu alternatif yang sesuai dengan ciri pada spesimen ikan 3. Jika alternatif pertama sesuai dengan ciri pada spesimen, kita dapat meneruskan pada nomor yang berada disebelah kanan 4. Bila kita telah selesai melakukan identifikasi, maka telah diketahui pula kelas, subkelas, ordo, subordo, famili, subfamili, genus, sub genus, spesies, bahkan pada jenis-jenis tertentu dapat diketahui pula varietas-varietas sub spesiesnya