www.gerejapetra.org
Jadwal IBADAH Gereja PETRA MAKASSAR Bertempat di: Gereja Petra Makassar Jalan S. Saddang 30-34 Makassar
PEMBICARA MINGGU INI Ibadah IGS+ Tgl. 17 Maret 2013 akan dilayani oleh:
Agnes Leiwakabessy
Kunjungi Website Resmi Gereja Petra www.gerejapetra.org
FREE
MINGGU Ibadah Raya I Pkl. 07.00 Wita Ibadah Raya II Pkl. 09.30 Wita Ibadah Raya III Pkl. 16.30 Wita Ibadah Raya IV Pkl. 19.00 Wita IGS Pkl. 12.00 Wita IGS+ Pkl.14.30 Wita
Download audio khotbah Pdt. Paulus Yedid Yah
Download Warta yang selalu update setiap minggunya Like us on Facebook: Gereja Petra Follow us on Twitter: @gerejapetra
Pengumuman
Minggu, 17 Maret 2013
Bergabunglah bersama kami!!!
Ibadah Gereja PETRA
Satelit Daya
mum Ibadah U inggu ri M Setiap ha Wita Pkl. 08.00
Ibadah
Senin, 18 Maret 2013 - Heno Tasijawa - Marlan Gani - Ayub Palondongan Selasa, 19 Maret 2013 - Stefi Leman - Yehezkiel N. - Merry Montolalu Rabu, 20 Maret 2013 - Martha W. Togas - Sihodin Djandra Kamis, 21 Maret 2013 - Irany Wijaya - Jecky Goeswanto - Mikha Chandra - Ricky Wunardy - Jemmy Sila Jumat, 22 Maret 2013 - Olivia Trifena Tasib - Chris Evert Lois Lana - Ny. Sitompul - Viona Daud - Mini - Betty Sabtu, 23 Maret 2013 - Amry Asmidi Alexandra Ntalo - Adrian Hartanto - Tien Karaeng - Marlisa Minggu, 24 Maret 2013 - B. Aries Wiranto - Yurike Hendrawan - Mariana A. Pabetta - Angel
18 Maret - 24 Maret 2013 P
MKU Setiap h ari Sab tu Pukul 1 9.00 Wi ta Gembala Sattelite: Pdt. Sukiman Thomas Karun, S.Th (0411 - 501 9875)
Bertempat di: Jl. Perintis Kemerdekaan (Kavelery) Daya - Makassar
Diberkatilah dia yang datang
Mazmur 118:26
dalam nama Tuhan!
Kami memberkati kamu
dari dalam rumah Tuhan.
09
Happy BIRTHDAY
Minggu, 17 Maret 2013
08
Info Petra Misi
Warta Jemaat - Doa dengan Mengucap Syukur
GPT PETRA SIENJO - SIBALAGO Hari Minggu - Ibadah : 10.00 Wita Sibalago, Sulteng Dusun II, Des/Kel Sibalago (Sekretariat & Tempat Ibadah) Gembala Sidang: Bpk. Pdm. Hendrik Tendean (0852.4144.1873)
GPT PETRA UNAAHA Hari Minggu - Ibadah : 09.00 Wita Jl. Poros Kendari - Kolaka, Lingk.1 Rahabangga (Sekretariat & Tempat Ibadah) Koordinator Pelayanan: Pdp. Yohanes Nitbani (0852.4448.1183)
GPT PETRA TOMPE Jl. Trans Palu – Sabang Desa Alindau, Kec. Sindue, Kab. Donggala amaluddin No. 28 (Depan Pasar Tompe) Hari Minggu - Ibadah : 09.00 Wita (Sekretariat & Tempat Ibadah) Gembala Sidang: Bpk. Pdm. Rudy S. (0852.4107.6049)
GPT PETRA RAHA Hari Minggu - Ibadah : 09.00 Wita Jl. Lampoku (Sekretariat & Tempat Ibadah) Koordinator Pelayanan: Pdp. Jhon Jonathan (0821.9576.3826)
GPT PETRA TOMBI Hari Minggu - Ibadah : 10.00 Wita Jl. Trans Sulawesi No. 40 Toga Ampibabo Sul-Teng (Sekretariat & Tempat Ibadah) Gembala Sidang: Pdm. Yulius Upa (0852.4103.6042) GPT PETRA KENDARI IBADAH 1: 08.00 Wita IBADAH 2: 18.00 Wita Komp. Ruko Pertama Kadia (Business Center) Jl. Ahmad Yani (Wua-Wua) Tlp. 0401-3121593 (Sekretariat & Tempat Ibadah ) Koordinator Pelayanan: Pdm. Mesakh Togas (0852.5523.1818) GPT PETRA ANDOOLO Hari Minggu (pukul 08.00 Wita) Desa Silea Jaya Kec Buke, Kab. Konawe Selatan (Sekretariat & Tempat Ibadah ) Koordinator Pelayanan: Pdm. Mesakh Togas (0852.5523.1818) GPT PETRA PONDIDAHA Hari Minggu - Ibadah : 07.00 Wita Jl. Sowenggila No.18, Desa Lalodange, Pondidaha - Konawe (Sekretariat & Tempat Ibadah ) Koordinator Pelayanan: Pdm. Yan Benteng (0821.8754.4972) GPT PETRA PUUDURIA Hari Minggu - Ibadah : 09.00 Wita Jl. Pembangunan / Poros No. 215 Desa Puuduria, Kec. Wonggeduku Kab. Kendari, Sul-Tra (Sekretariat & Tempat Ibadah) Gembala Sidang: Pdm. Yan Benteng (0821.8754.4972)
GPT PETRA MANADO Hari Minggu - Ibadah : 09.00 Wita Jl. Yos Sudarso 45 Paal 2- Manado (Sekretariat & Tempat Ibadah) Gembala Sidang Bpk. Pdt. Sugeng Budi Susanto (0813.4047.0333) GPT PETRA TOMOHON Hari Minggu - Ibadah : 09.00 Wita Tempat Ibadah & Sekretariat: Jl. Lingkar Timur, Lingk. III, Kelurahan Talete II, Kec. Tomohon Tengah - Sulut Gembala Sidang: Bpk. Pdm. Billy Polli (0821.9542.1990) GPT PETRA BERAU Hari Minggu - Ibadah : 09.00 Wita Jl. Sawi 08 Kab. Berau Tanjung Redep, Kal-Tim (Sekretariat & Tempat Ibadah ) Gembala Sidang: Bpk. Pdt. Ketut Andhik P. (081.2585.7257) GPT PETRA TARAKAN Hari Minggu - Ibadah : 09.00 Wita Jl. P. H. Iskandar No. 10 Jembatan Kuning , Kel. Juwata Laut, Kec. Tarakan Utara (Sekretariat & Tempat Ibadah) Gembala Sidang: Bpk. Pdt. Yahya Lobo (0813.4648.7050)
GPT PETRA AMBON Hari Minggu - Ibadah : 09.00 WIT Tempat Ibadah: Hotel Wijaya Jl. Said Perintah 15B (Depan Bank BNI Ambon) Sekretariat: Hative Kecil RT/RW 001/003, Galala, Ambon GPT PETRA JAYAPURA Hari Minggu - Ibadah : 09.00 WIT Ruko Sinar Tani. Jl. Baru. No. 12a, Abepura - Jayapura Sekretariat : Jl. Kayu Batu, Komp. Penerangan No. 1 Dok. IX Kanan Gembala Sidang: Bpk. Pdt. Maris Lewang (0852.5422.1152) GPT PETRA MERAUKE Hari Minggu - Ibadah : 09.00 WIT Tempat Ibadah: Jl. Ermasu (samping Hotel NAKORO) Sekretariat : Jl. Raya Mandala 179 A Gembala Sidang Bpk. Pdm. Eliazer Nathanael (081.2488.1329) GPT PETRA TANAH MIRING Sp2 MERAUKE Hari Minggu - Ibadah : 09.00 WIT Tempat Ibadah: TANAH MIRING Sp2 Sekretariat : Jl. Raya Mandala 179 A Koordinator Pelayanan: Pdp. Alfaris (0813.5507.0560) GPT PETRA DENPASAR Hari Minggu - Ibadah : 09.00 Wita Jl. Raya sesetan 583 B. Banjar pegok (depan lapangan sepak bola Pegok) Denpasar - Bali (Sekretariat dan Tempat Ibadah) Gembala Sidang: Bpk. Pdm. Godfried Djodyanto W. (0361-787.0880 / 081.7979.0880)
Contact Person: Pdt. Othniel YedidYah (0813.4298.8870 / pinBB: 2912F642) Email:
[email protected] Pdm. Budiyanto Tandean (0812 4122 2808)
Khotbah
Warta Jemaat - Doa dengan Mengucap Syukur
01
Seri Doa (part 6)
DOAMengucapSyukur dengan
Disadur dari: Khotbah Jumat, 14 Desember 2012, Khotbah Pdt. Paulus Yedid Yah
Dalam seri ini kita akan membahas mengenai “Doa yang disertai dengan Ucapan Syukur”. Penting sekali mengucap syukur. Doa tanpa mengucap syukur adalah doa yang lemah, doa yang tidak berkuasa, doa yang hambar. Doa seperti itu sulit untuk memperoleh jawaban. MENGUCAP SYUKUR >< KEKUATIRAN Filipi 4:6, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.” Tuhan suka bila kita berdoa kepadaNya, bahkan Tuhan mengajak kita untuk meminta dari padaNya. Tetapi Tuhan juga mengajar kita meminta dengan disertai mengucap syukur; seperi yang tertulis dalam ayat diatas: “..tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”. Janganlah kita menjadi pribadi yang hanya tahu meminta, tetapi tidak bisa mengucap syukur. Bahkan ada pula orang Kristen yang lupa mengucap syukur walau doanya sudah dijawab Tuhan. Janganlah kita berlaku seperti itu kepada Tuhan. Mari belajar dari bangsa Israel, yang walaupun sudah dipelihara oleh Tuhan dengan cara yang ajaib, namun bangsa itu tidak tahu berterimakasih. Ciri orang yang tidak tahu berterima kasih adalah sering bersungutsungut, sering mengomel. Seperti bangsa Israel. Mereka menomel bukan karena Allah tidak atau kurang memberkati mereka, bukan karena berkat Allah itu cacat, sebab sudah terbukti bahwa walaupun Allah sudah memberkati mereka dengan luar biasa namun mereka masih saja terus bersungut-sungut. Jadi ternyata bahwa sungut-sunggut itu adalah tabiat mereka, sudah mendarah daging pada diri mereka. Dan mereka tidak mau bertobat dari cara hidup seperti itu. Itulah sebabnya Tuhan murka kepada mereka dan menolak mereka sehingga mereka tidak dapat masuk ke tanah Kanaan yang dijanjikan itu
(Baca: Bilangan 14:29-30). Karena apa? Karena mereka bersungut-bersungut, tidak tahu berterima kasih dan tidak mengucap syukur kepada Tuhan. Hal mengucap syukur ini memang hal yang sederhana tetapi jangan disederhanakan begitu rupa sehingga tidak punya makna lagi. Ingatlah bahwa bangsa Israel bersungut-sungut bukan karena mereka tidak diberkati Tuhan/kekurangan berkat; tetapi mereka bersungutsungut sekalipun mereka diberkati. Pandangan bangsa Israel selalu negatif, selalu melihat bahwa berkat Tuhan yang mereka terima terlalu sedikit/kurang/tidak sempurna. Jadi sekalipun sudah diberkati tetapi masih saja mengomel. Mereka selalu mencela berkat Tuhan, selalu ada saja yang kurang dipemandangannya. Mereka tidak bisa melihat berkat Tuhan itu secara sempurna dan tidak bisa menerima berkat itu dengan senang hati. Bagaimana kita dapat diberkati lebih lagi bila kita memiliki sikap seperti itu? Ada beberapa orang yang seperti itu, yang meski diberikan hadiah atau pemberian apapun tetapi selalu mengomel dan bersungut-sungut, bahkan suka membandingkan dengan apa yang orang lain punya. Hati-hati, itu adalah tabiat. Jangan sampai kita seperti itu, jangan sampai kita menyakiti hati Tuhan yang sudah sudah menjawab doa kita dengan tidak mengucap syukur. Jadilah umat Tuhan yang selalu mengucap syukur kepada Dia. Salah satu hal yang menghalangi ucapan syukur adalah kekuatiran. Orang yang penuh kuatir tidak bisa mengucap syukur; karena mereka berfokus pada kekuatirannya. Dalam Filipi 4:6 dikatakan bahwa “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga..”. Itu adalah perintah Tuhan! “..tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Dari pada engkau kuatir, lebih baik
02
Khotbah
nyatakan keinginanmu itu kepada Tuhan. Tetapi ingat, jangan sambil menggerutu, tetapi permohonan itu harus disertai dengan dengan ucapan syukur. Harus ada ucapan syukur! Mengapa sering kali kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan? Karena doa permohonan kita itu tidak disertai dengan ucapan syukur. Jangan juga menunda ucapan syukur, yakni nanti ketika permohonan kita dikabulkan baru kita mengucap syukur. Itu adalah perbuatan yang salah. Tetapi mengucap syukurlah seketika itu juga yakni ketika kita meminta kepada Tuhan. Mengapa kita harus berterima kasih padahal kita belum menerima? Karena mengucap syukur itu adalah bukti iman kita bahwa kita percaya kita akan menerima jawaban doa itu. Dengan mengucap syukur itu, kita bersikap seolah-olah kita sudah menerimanya – itulah iman. Orang Kristen yang memiliki rasa kuatir akan sulit mengucap syukur dan berterima kasih kepada Tuhan di dalam doanya. Dalam Efesus 5:20 kita diajar mengucap syukur bukan atas hal-hal yang baik saja tetapi juga mengucap syukur atas segala sesuatu yang tidak baik. Efesus 5:20, “Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita”. Ucaplah syukur senantiasa..! kata “senantiasa” berarti selalu/terus menerus. Jadi mengucap syukur itu tidak boleh pakai musim. Banyak orang Kristen yang ucapan syukurnya masih pakai musim; yakni ucapan syukurnya berhenti bila datang musim pencobaan/musim gugur; ia mengomel/mengeluh ketika musim pencobaan datang dan baru mengucap syukur lagi bila datang musim semi/musim pemulihan (Baca: Warta edisi 13 Januari 2013 “Musim Gugur & Musim Semi). Jadi ucapan syukur harus senantiasa atau terus menerus diucapkan sepanjang tahun. Sebab Firman Tuhan berkata “Ucapkanlah syukur senantiasa..!”. Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu..! Kata “segala sesuatu” menunjuk kepada segala keadaan. Jadi mengucap syukur-lah dalam segala keadaan yaitu baik ataupun kurang baik. Disinilah letak perbedaan ucapan syukur orang Kristen dengan orang dunia. Kalau orang dunia mengucap syukur ketika mendapatkan sesuatu yang baik dan enak,
Warta Jemaat - Doa dengan Mengucap Syukur tetapi mengamuk dan tidak bisa mengucap syukur ketika mendapatkan hal yang kurang baik. Disini Tuhan mengajar kita untuk: (1) mengucap syukur senantiasa dan (2) mengucap syukur dalam segala sesuatu: yang baik maupun yang tidak baik. Belajarlah dari Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang tetap mengucap syukur sekalipun ia harus dimasukkan ke dalam dapur api yang 7x lebih panas. Karena apa? Karena mereka percaya (iman) bahwa “dapur api yang 7x lebih panas” itu adalah jalan untuk mengalami mujizat. Dan terbukti bahwa mujizat itu terjadi: algojo-algojo yang mendorong mereka itu mati terbakar sedangkan mereka yang di dorong ke dalam api itu tidak terbakar, bahkan bau asap pun tidak ada pada mereka. Itulah mujizat yang mereka terima karena mengucap syukur sekalipun berada dalam keadaan yang tidak baik. Mujizat itu tidak hanya berhenti pada Sadrakh, Mesakh dan Abednego saja. Tetapi terus berkembang menjadi lebih besar, yakni mujizat keselamatan bagi banyak orang. Sebab sang raja pun bertobat dan mengakui Allahnya Daniel sebagai Tuhan yang hidup. Tidak itu saja; tetapi raja juga memerintahkan kepada seluruh rakyat untuk menghormati Allah-nya Daniel. Ini adalah mujizat yang besar dan luas sebab orang Persia yang semula tidak mengenal Allah Jehovah, kini sujud menyembah kepadaNya. Karena itu sudah seharusnya kita mengucap syukur seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Jadi janganlah kita melihat kepada “api-nya”, jangan kita melihat keadaan yang tidak enak itu, tetapi nantikanlah hasil dari “api”; itulah iman. Dan iman kepada Kristus selalu menghasilkan mujizat. Oleh sebab itu kita harus mengucap syukur bukan hanya atas hal-hal yang baik saja tetapi juga atas hal-hal yang tidak baik. Kita mengucap syukur karena kita percaya bahwa selalu ada maksud yang baik dari Tuhan lewat kejadian-kejadian yang kita alami. Selain dapur api itu (Daniel 3), Daniel juga mengucap syukur ketika ia dimasukkan di dalam gua singa (Daniel 6). Jadi bukan hanya ketika kita menerima berkat yang baik-baik saja kita harus mengucap syukur tetapi juga ketika kita menerima hal-hal yang jelek. Daniel tidak pernah complain kepada Tuhan atas apa yang dialaminya, tetapi ia senantiasa mengucap syukur dan menyembah Tuhan diatas segala perkara. Hasilnya, mujizat besar terjadi lagi. Raja Darius yang adalah orang kafir, kini bertobat dan mengakui kedahsyatan Allah-nya Daniel. Bukan hanya raja, tetapi setiap orang yang berada
Warta Jemaat - Doa dengan Mengucap Syukur
Info Petra Misi
07
Jadwal Ibadah Umum
37 Cabang GPT PETRA Misi GPT PETRA MAROS Jl. Ratulangi No. 83 Hari Minggu pukul 09.00 Wita Sekretariat: Perum Bentenge Blok B No. 283 Gembala Sidang: Bpk. Pdm. Haris F. (0852.4200.8341) GPT PETRA PARE-PARE Jl. Sultan Hasanuddin No.2B, Belakang Polwil Hari Minggu Ibadah I : 09.00 Wita, Ibadah II: 19.00 Wita
(Sekretariat & Tempat Ibadah) Koordinator Pengembalaan: Bpk. Pdm. Johannes Rontelino (0852.4228.3229) GPT PETRA PINRANG Jl. Lasinrang No.58 Hari Minggu pukul 09.00 Wita Sekretariat: Jl. Lasinrang No.202 Gembala Sidang: Bpk. Pdt. Yunus Sesa (0421.922939 / 0813.5506.1674) GPT PETRA SENGKANG Jl. Sulawesi No. 05 Hari Minggu - Ibadah : 19.00 Wita (Sekretariat & Tempat Ibadah) Gembala Sidang: Bpk. Pdt. Deddy Limboki (0813.4267.4881) GPT PETRA SOPPENG Jl. Kayangan / Lapalabbu Hari Minggu - Ibadah : 08.00 Wita (Sekretariat & Tempat Ibadah) Gembala Sidang: Bpk. Pdt. Pantun Simbolon (0852.5549.1850) GPT PETRA BONE Tempat Ibadah: Jl. Sambaloge Baru (Bengkel Terminal Suzuki) Hari Minggu pukul 07.30 Wita Sekretariat: Jl. G. Bawakaraeng No. 10 Gembala Sidang: Bpk. Pdt. Yusuf Mangitung (0813.4278.6933) GPT PETRA MALILI Desa Terabbi No. 42, Km. 549, Malili Hari Minggu - Ibadah : 09.00 Wita (Sekretariat & Tempat Ibadah) Gembala Sidang: Bpk. Pdm. Nimrot Yosua Selan (0852.4239.5917)
GPT PETRA PALOPO Jl. Wecudai No. 53 (Samping Gedung Kesenian Ex Lagaligo) Hari Minggu - Ibadah: 09.00 Wita (Sekretariat & Tempat Ibadah) Gembala Sidang: Bpk. Pdt. Agus Harianto (081.2429.1520)
GPT PETRA MAMASA Km. 5 - Desa Bombong Lambe, Desa Karangan Kalua Hari Minggu, Ibadah : 07.30 Wita (Sekretariat & Tempat Ibadah) Gembala Sidang: Bpk. Pdt. Rahmat Gulo (0813.5665.4404)
GPT PETRA AWO GADING Jl. Pontiku No. 08, Kec. Lamasi, Kabupaten Luwu Hari Minggu - Ibadah : 08.00 Wita (Sekretariat & Tempat Ibadah) Gembala Sidang: Bpk. Pdm. Petrus Akundani (0852.2941.5627)
GPT PETRA MAMBI Dusun Lemo, Desa Saluassing, Kec. Bambang, Kab. Mambi, Sul-bar Hari Minggu - Ibadah : 09.00 Wita (Sekretariat & Tempat Ibadah) Koordinator Pelayanan: Pdp. Ferdinal (0852.5551.3021)
GPT PETRA SIKUKUH Desa Rippung, Dusun Rattedaonan, Kec. Messawa, Kab. Mamasa, Sul-Bar Hari Minggu - Ibadah : 09.00 Wita (Sekretariat & Tempat Ibadah) Gembala Sidang: Bpk. Pdt. Norseins Lukas (0852.4080.5837) GPT PETRA SALUBALO
Desa Salubalo, Dusun Tandi Allo, Kec. Sumarorong, Kab. Mamasa, Sulawesi Barat Hari Minggu - Ibadah : 09.00 Wita (Sekretariat & Tempat Ibadah) Koordinator Pelayanan: Bpk. Pdt. Norseins Lukas (0852.4080.5837) GPT PETRA LAMASIH KOTA Perwakilan Cabang Solo, Kec. Lamasih, Kabupaten Luwu Hari Minggu - Ibadah : 17.00 Wita (Sekretariat & Tempat Ibadah) Koordinator Pengembalaan: Bpk. Pdm. Nimrot Yosua Selan (0852.4239.5917) GPT PETRA POLEWALI Jl. G. Tamengundur, Kel. Suceloattang Hari Minggu - Ibadah : 09.00 Wita (Sekretariat & Tempat Ibadah) Gembala Sidang: Bpk. Pdm. Melky Kansil (0852.4264.0841)
GPT PETRA LAKAHANG Jl. Tarinding, Desa Lakahang, Kecamatan Tabulahan Hari Minggu - Ibadah : 19.00 Wita (Sekretariat & Tempat Ibadah) Gembala Sidang: Pdm. Jidon Lentho (0821.8736.0660) GPT PETRA PALU Jl. Pattimura 33, Maesa Palu Hari Minggu Ibadah 1: 09.00 Wita Ibadah 2: 18.00 Wita (Sekretariat & Tempat Ibadah) Gembala Sidang: Bpk. Pdt. Fredy Suwanto (0811.452.100) GPT PETRA DONGGALA Jl. Palu-Donggala 113 Hari Minggu - Ibadah : 09.00 Wita (Sekretariat & Tempat Ibadah) Gembala Sidang Bpk. Pdm. Donald Woworuntu (0852.4140.0800) GPT PETRA PALOLO Jl. Poros Palu-Palopo 122, Sul-Teng Bungo Selatan, Kec. Palolo, Kabupaten Donggala Hari Minggu - Ibadah : 08.00 Wita (Sekretariat & Tempat Ibadah) Gembala Sidang: Bpk. Pdm. Frans Sarungu (0813.5533.4811)
06 Kesaksian
Warta Jemaat - Doa dengan Mengucap Syukur
Lanjutan Kesaksian.. yang ditakuti orang bisa menjadi daerah yang dipenuhi kemuliaan Tuhan. Seperti kata Rasul Paulus, “aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan”, itu juga yang saya rasakan. Saat berkat Tuhan melimpah, saya sangat mengucap syukur, dan saat kekurangan itu datang, saya belajar untuk tetap mengucap syukur. Tuhan melihat pengharapan saya padaNya, maka Tuhan selalu menyediakan berkatNya tepat pada waktuNya. Kalau penyertaan Tuhan nyata dalam hidup jasmani saya, terlebih lagi dalam kehidupan rohani saya. Saya merasakan pertumbuhan rohani yang signifikan di Makassar ini dimana Tuhan terus mengajari saya lewat penggembalaan di Gereja Petra. Ajaran Tuhan sangat luar biasa dalam hidup saya walaupun terkadang bagi daging rasanya sangat berat dan sakit, tetapi saya percaya itulah yang terbaik untuk hidup rohani saya. Tuhan mau saya lebih mengutamakan Dia dari segalanya. Ketika saya mulai mempraktekkannya, Tuhan menyatakan apa yang Dia janjikan. Apa yang saya perlukan, Tuhan terus cukupkan. Apa yang saya rindukan dan doakan, Tuhan bukakan jalanNya walaupun saat mempraktekkannya rasanya berat sekali. Tuhan tidak pernah memberikan beban dalam hidup kita di luar batas kemampuan kita; Tuhan tahu batas kekuatan kita. Kerinduan saya akan jiwa-jiwa tetap Tuhan berikan. Pernah suatu waktu dalam ibadah IGS, Firman Tuhan berbicara tentang “kuasa Roh Kudus dalam hidup kita”; salah satu kuasa Roh Kudus adalah memampukan kita untuk memberitakan injil. Saya bilang pada Tuhan, “Tuhan saya rindu bisa memberitakan kebenaranMu pada jiwa-jiwa yang butuh Engkau, pertemukan saya pada jiwa-jiwa tersebut”. Tuhan menjawab doa saya dimana selesai ibadah IGS, Tuhan langsung mempertemukan saya dengan seorang ibu dan anaknya untuk dilayani.
teman kost untuk ikut komsel. Saya mulai berdoa dan berpuasa untuk mereka. Satu hari untuk satu jiwa dan ± ada 10 orang yang harus saya doakan. Pada saat Tuhan menyuruh saya berpuasa, saya berkata: “nanti kalau saya lagi libur kuliah Tuhan”. Lalu secara tidak langsung seorang hamba Tuhan berkata dalam ibadah IGS, “waktunya tidak lama lagi; Tuhan bilang kalau kamu tunda-tunda, nanti jiwa mereka tidak terselamatkan”. Lalu saya mengikuti apa yang Tuhan katakan dan saat saya berpuasa itu, kebetulan saya lagi final test di kampus selama ± 2 minggu, tetapi Tuhan sangat baik, Dia mampukan saya untuk ujian dan berpuasa. Sungguh nyata janji Tuhan, bila kita mengutamakan Tuhan maka semuanya akan ditambahkan Tuhan kepada kita. Setelah final test, hasil yang keluar sungguh memuaskan dimana Tuhan memberikan nilai yang terbaik. Selain itu Tuhan juga menjamah hati temanteman kost untuk mau diadakan komsel di tempatku. Tuhan mau membawa saya naik ke level yang lebih tinggi lagi, maka ada harga yang harus saya bayar. Terkadang saya harus memilih, menyelesaikan urusan kuliah atau beribadah, namun saya mau belajar untuk terus mengutamakan Tuhan; bahkan ketika saya menulis kesaksian ini atau menyelesaikan tugas-tugas kuliah yang bertumpuk. Puji Tuhan karena Tuhan memampukan saya untuk menyelesaikan semuanya. Semua mujizat dan kebaikan Tuhan yang ada dalam kesaksian ini bukan karena kehebatan saya, tetapi karena anugerah Tuhan. Marilah kita sungguh-sungguh di dalam Tuhan. Teruslah utamakan Tuhan dari segalanya. Apa yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh dalam Tuhan, tidak ada yang sia-sia. Tuhan memperhitungkan semuanya itu. Jadi tetaplah setia dalam melakukan kehendak Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Amin..
Saya juga rindu agar ada komsel di tempat kost saya. Awalnya saya bingung bagaimana mengajak teman-
dibawah kekuasaan raja itu pun menjadi takjub akan Allah-nya Daniel. Disini kita melihat betapa besar mujizat yang dihasilkan dari mengucap syukur. Contoh yang lain adalah Yusuf. Ia juga mengucap syukur ketika diperlakukan tidak baik oleh saudara-saudaranya sendiri. Sekalipun ia dijual sebagai budak kepada musafir, namun ia tidak pernah menyimpan kepahitan. Sekalipun untuk waktu yang lama ia harus menderita karena perlakuan saudara-saudaranya itu, namun ia tetap mengucap syukur. Dan apa yang akhirnya Yusuf terima karena mengucapsyukurnya itu? Ia diangkat menjadi orang nomor 2 di Mesir. Yusuf tidak mengatakan ingin membalas dendam atau membunuh saudara-saudaranya, tetapi ia mengampuni. Dan bukan hanya mengampuni, Yusuf bahkan dengan ringan hati memberi pemeliharaan kepada saudara-saudaranya dan keluarga mereka. Seluruh keluarganya (sekitar 100 orang lebih) di pelihara seumur hidup oleh Yusuf. Kesaksian Yusuf ini memberi tahu kepada kita bahwa “mengampuni saja” itu belum apa-apa. Jangan berbangga karena kita sudah mengampuni orang yang bersalah. Sebab masih ada tingkatan yang lebih dari sekedar mengampuni, yakni mengampuni yang disertai dengan perbuatan-perbuatan baik. Yusuf tidak hanya sekedar mengampuni saudara-saudaranya tetapi ia juga memelihara mereka; ia berprinsip bahwa ia diberkati Tuhan untuk memberkati orang lain, katanya: “Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu. Maka Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga sebagian besar dari padamu tertolong.” (Kejadian 45:5,7). Berkat yang Yusuf terima tidak hanya dipakainya untuk dirinya sendiri tetapi ia bagikan juga untuk saudarasaudaranya yang telah berbuat jahat kepadanya; ia percaya bahwa perbuatan jahat saudara-saudaranya itu telah dipakai oleh Tuhan untuk mengarahkan Yusuf kepada penggenapan rencana Allah atas dirinya. Itulah keunikannya ketika kita mampu mengucap syukur bukan hanya terhadap perkara-perkara yang baik saja tetapi juga atas perkara yang tidak baik yang datang atas kita. MENGUCAP SYUKUR DAN BERSAKSI
Bagi Jemaat yang ingin memberikan kesaksian, agar dapat langsung menyerahkannya kepada Ibu Gembala atau dapat mengirimkannya lewat email di
[email protected] (Kesaksian yang telah diberikan menjadi hak redaksi sepenuhnya untuk diedit/dirubah.
Khotbah
Warta Jemaat - Doa dengan Mengucap Syukur
1 Tawarikh 16:8, “Bersyukurlah kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya
03
di antara bangsa-bangsa!” Dalam terjemahan lain, ayat itu ditulis sebagai berikut: “Bersyukurlah kepada TUHAN, wartakanlah kebesaran-Nya, ceritakanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa.” Jadi Tuhan menghendaki bahwa supaya kita menceritakan kebesaran dan perbuatan-perbuatan Tuhan dalam hidup kita kepada orang lain. Sebab salah satu penyebab mengapa kita tidak bisa mengucap syukur adalah karena kurang bersaksi. Makin kita banyak bersaksi makin besar ucapan syukur kita kepada Tuhan sebab dalam kesaksian kita itu ada ucapan syukur. Makin kurang bersaksi makin banyak sungutan. Jadi orang yang banyak bersaksi itu besar ucapan syukurnya; tetapi mereka yang banyak bersungut/membicara kesalahan orang lain, makin kurang ucapan syukurnya. I Tawarikh 16:9, “Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!” “Percakapkan” artinya saling membicarakan/menyaksikan perbuatan ajaib Tuhan dalam hidupnya masing-masing. Jadi baiklah kita memperhatikan sikap kita; berhentilah bersungutsungut dan marilah kita membiasakan diri menyaksikan kebaikan Tuhan. MENGUCAP SYUKUR >< RASA TIDAK CUKUP 1 Timotius 6:6, “Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.” Rasa cukup memberikan keuntungan besar. Ibadah dengan disertai ucapan syukur memberi keuntungan besar: ada sukacita, ada mujizat, ada pembaharuan budi dll. Tetapi jika kita pergi ibadah dan mendengar khotbah dengan sikap malas-malasan/ngantuk/ngomel karena merasa ibadah itu terlalu lama waktunya, maka ibadah kita itu tidak akan memberi keuntungan besar. 1 Timotius 6:8, “Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.” Mengapa orang menjadi tamak? Karena tidak adanya rasa cukup. Bukan TIDAK CUKUP tetapi MERASA tidak cukup. Jadi bisa saja bahwa orang itu telah hidup berkelimpahan, tetapi ia masih tamah, ia masih merasa tidak cukup dan ingin lebih dari orang lain. Karena rasa tidak cukup itulah ia tidak bisa bersyukur dan selalu bersungut-sungut, ia selalu merasa kurang dan ingin
04
Khotbah
sesuatu yang lebih dari orang lain (rakus). Orang demikian akan jatuh ke dalam berbagai pencobaan. Ini adalah suatu peringatan bagi kita supaya kita tidak hidup seperti itu. Jadi solusinya adalah bersyukur senantiasa! 1 Timotius 6:9, “Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan”. “..mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan..”, maksudnya adalah orang yang rakus, yang tidak punya rasa cukup, yang selalu ingin lebih dan tidak pernah mengucap syukur atas apa yang ada padanya. Menjadi kaya bukanlah dosa, asal itu adalah hasil dari usaha yang halal, karena dalam Amsal dikatakan: “hikmat membawa orang kepada kekayaan, kebijaksanaan, kehormatan, dll” (Amsal 3:13-18). Tetapi ingin kaya-lah yang merupakan dosa. Jika “ingin kaya” itu menguasai seseorang maka orang itu akan dikuasai oleh nafsu jahat, ia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekayaan itu, ia akan bekerja keras tanpa memperhatikan hal-hal yang lebih penting seperti kesehatannya dan keluarganya sendiri. Ada orang yang karena ingin kaya, maka di usia muda nya ia bekerja keras tanpa istirahat dan beribadah, sehingga di usia tuanya ia sakit-sakitan. Jika sudah demikian maka untuk apakah kekayaan itu? Percuma saja, sebab ia tidak dapat menikmatinya. Adapula seorang suami yang karena ingin kaya ia mengorbankan hubungan/waktu dengan keluarganya (istri dan anaknya). Waktunya semua dipakai untuk bekerja. Apalah artinya uang banyak jika kita tidak hidup bahagia bersama orangorang yang kita cintai. Kekayaan itu tidak bisa membeli keharmonisan rumah tangga. Jelas dalam ayat diatas bahwa mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa (seperti nafsu pelacuran, kedagingan, keduaniawian, merampuk dan mencuri dll) dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Semuanya itu karena merasa tidak cukup dan dipicu oleh cinta uang. Karena itu berhati-hatilah! Bagaimana ciri orang yang cinta uang? Yakni orang yang berprinsip bahwa uang itu nomor satu dalam hidupnya. Ketika manusia mengatakan hal itu (meskipun dalam hati) maka itu sudah membuktikan
Warta Jemaat - Doa dengan Mengucap Syukur bahwa ia cinta uang dan uang sudah mengikat dia. Banyak wanita jaman sekarang yang melihat segala sesuatunya (bahkan menilai pria) dari uangnya terlebih dahulu. Bagaimana rumah tangga itu bisa erat dan sungguhsungguh dipenuhi cinta, jika rumah tangga itu dibangun atas dasar cinta uang, bukan cinta kepada pasangannya? Tentu hal itu tidak mungkin. MELIMPAHKAN UCAPAN SYUKUR 1 Korintus 4:15, “Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah.” Jadi semakin semakin banyaknya orang yang menjadi percaya (jiwa baru) menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan nama Tuhan. Oleh sebab itu marilah kita semakin giat memenangkan jiwa bagi Kristus, menjadi penjala jiwa. Jangan menjadi orang Kristen yang loyo/lesu, tetapi jadilah orang Kristen yang terus bersemangat di dalam Tuhan. 2 Korintus 9:12, “Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan keperluankeperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah.” Pelayananan kasih tidak hanya mencukupkan keperluankeperluan orang kudus tetapi juga melimpahkan ucapan syukur kepada Allah. Jadi marilah kita tidak jemu-jemu memberi bagi keperluan orang-orang Kudus, kepada orang yang kekurangan, sebab hal itu dapat melimpahkan ucapan syukur kepada Allah. Marilah kita terus berusaha untuk melimpahkan ucapan syukur kepada Allah. Sebab sealalu ada mujizat dibalik ucapan syukur. Amin!!
Warta Jemaat - Doa dengan Mengucap Syukur
Kesaksian
05
Tuhan-lah yang s’lalu ku nomor-SATU-kan
Shalom...
P
uji Tuhan, saya bersyukur kepada Tuhan atas tuntunan dan penyertaan Tuhan dalam hidup saya. Saya ingin menyaksikan kebaikan Tuhan dalam hidup saya. Selepas SMP, saya melanjutkan SMA di Jakarta. Sebelum saya memutuskan sekolah di Jakarta, saya sempat bingung karena orang tua saya memberikan 3 pilihan: tetap melanjutkan sekolah di Soppeng / sekolah di Jakarta / sekolah di Medan. Selama sebulan saya bingung untuk memutuskan mana yang harus saya pilih. Tetapi entah mengapa hati saya berkata, “lanjutkan sekolah di Jakarta”. Inilah awal dari Tuhan mau memproses saya. Pertama kali pisah jauh dari orang tua rasanya berat sekali, tetapi Tuhan terus menyertai saya. Dia buat saya menjadi anak yang lebih mandiri dan dewasa. Satu tahun pertama saya di Jakarta saya merasa tidak betah, rasanya mau kembali ke orang tua. Kalau saya bilang ke orang tua saya mau kembali, tentunya mereka akan bilang, “inikan pilihanmu”. Lalu saya kembali menguatkan hati saya untuk tetap sekolah di Jakarta. Di tahun kedua saya mulai mengerti kehendak Tuhan, mengapa Tuhan membawa saya ke Jakarta. Tentunya kita tahu bahwa di Jakarta ada banyak orang dari berbagai status sosial dan ekonomi. Di sana sangat terlihat mana orang kaya, orang sederhana, dan orang yang paling miskin. Tuhan berkata, “Aku mau bawa kamu kepada orang-orang miskin, para pengemis, dan anak-anak jalanan, kepada orang yang membutuhkan kasih Tuhan”. Tuhan memberikan hati yang berbelaskasihan itu dihati saya. Seandainya saya tetap bersama orang tua di Soppeng, saya tidak akan melihat mereka semua karena Soppeng adalah kota kecil yang orang di dalam-nya hidup sederhana (berkecukupan) dan hati saya mungkin tidak akan ada buat orang-orang miskin itu. Saya rindu membagikan kasih Tuhan itu kepada mereka
By: Ester
agar mereka bisa mengenal Yesus dan diselamatkan. Anugerah Tuhan sangat besar buat saya jika saya dapat sekolah di Jakarta karena Tuhan memakai tante saya di Jakarta untuk membiayai sekolah dan kehidupan saya di sana. Ketika Tuhan memberikan visi pada saya untuk menjangkau orang-orang terlantar, saya memutuskan setelah lulus SMA, saya akan lanjut kuliah mengambil jurusan Psikologi yang berhubungan dengan jiwa manusia. Setelah saya lulus SMA, saya mengikuti ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri dengan jurusan Psikologi, dan ternyata dengan test apapun saya tidak lulus di Perguruan Tinggi Negeri. Lalu saya memutuskan untuk kembali saja ke Makassar dan kuliah di sana. Setelah saya kembali ke Makassar, saya masih menganggur satu tahun; tidak kuliah karena saya masih mengharapkan dapat lulus di Perguruan Tinggi Negeri di tahun berikutnya. Tetapi tetap rencana Tuhan berbeda karena saya tidak lulus lagi. Akhirnya saya kuliah di swasta dengan jurusan berbeda dari yang saya inginkan sebelumnya, yakni jurusan Akuntansi. Walaupun saya belum mengerti apa rencana Tuhan dibalik semuanya ini, saya berpikir mungkin Tuhan mau saya ada di bagian Ekonomi agar saya lebih dapat masuk pada orang-orang terlantar itu bila saya mulai di perekonomian mereka. Saya kuliah pun proses itu terus berlanjut, bahkan lebih lagi Tuhan memproses saya. Kalau di Jakarta masih ada keluarga yang memperhatikan saya, tetapi di Makassar saya harus mengurus hidup saya sendiri; mulai dari tinggal sendiri, cari makan sendiri, semuanya sendiri. Tetapi tetap penyertaan Tuhan dahsyat dalam hidup saya. Pulang-pergi gereja sendiri naik kendaraan umum, bahkan pulang gereja malam, Tuhan tetap menyertai. Awalnya saya takut karena saya perempuan harus jalan sendiri dan tempat tinggal saya adalah daerah yang agak rawan/berbahaya (banyak orang suka mabuk-mabukan, preman-preman), tetapi Tuhan menjaga saya dan saya belum pernah melihat semuanya itu. Saya rindu daerah