I.
PENDAHULUAN Zaman
sekarang
disebut
zaman
modern,
ditandai
dengan
kemakmuran
material, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi modern, serba mekanik dan otomatis. Hal tersebut berdampak kepada hidup dan kehidupan yang semakin mudah. Banyak fasilitas hidup ditemukan mulai dari sarana pemenuhan kebutuhan sehari-hari, alat transportasi, alat transportasi, sarana hiburan, dan sebagainya. Pada kenyataannya,
semua
itu
menimbulkan
kebosanan,
tidak
membawa
kebahagiaan
umat manusia. Hal itu disebabkan ada “sesuatu yang tercecer” dalam pandangan orang modern. Abad modern sebagai abad teknokalisme sangat mengabaikan harkat kemanusiaan yang paling mendalam, yaitu kerohanian. Manusia modern telah dilanda kehampaan spiritual. Kemajuan pesat dalm ilmu pengetahuan, teknologi, dan filsafat rasionalisme sejak abad 18, tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok manusia dalam aspek nilai-nilai transendental, suatu kebutuhan vital yang hanya bisa digali dan berasal dari yang benar-benar mutlak dan berisi amanat yang harus dilaksanakan, sedangkan dunia beserta isinya dan apa yang dihasilkan oleh manusia bersifat nisbi. Bangsa Barat
bosan dengan segala kemewahan yang materialis,
mereka
tidak mengetahui hakikat tujuan hidup, mereka mulai mencari-cari nilai rohani, oleh karena itu perlu dihidupkan spiritualisme. Di sini Tasawuf-Tarekat dengan ajaran rohani dan akhlak mulianya dapat memainkan peranan penting. Tasawuf-Tagrekat ibarat nafas yang memberikan hidup, yang memberi semangat pada seluruh struktur islam baik dalam perwujudan sosial maupun intelektual. Tarekat sebagai organisasi yang
tersusun
baik
dalam
masyarakat
islam
mempunyai
mendalam atas seluruh struktur kemasyarakatan. II.
RUMUSAN MASALAH A. Apa Pengertian Tarekat? B. Bagaimana Awal Mula Tarekat? C. Apa Saja Tarekat-tarekat yang Berkembang di Indonesia?
1
pengaruh
kuat
dan
III.
PEMBAHASAN A. Pengertian Tarekat Kata tarekat ( )طريقةmenurut bahasa ialah jalan, cara, garis, kedudukan, keyakinan, dan agama. Allah juga menyebutkan dalam Al-qur‟an salah satunya pada surat Al-mu‟minun, ayat: 17. ولقد خلقنا فوقكم سبع طرائق وماكنا عن الحق غفلون Artinya: “Demi sesungguhnya, Kami telah menciptakan tujuh jalan di atas kamu, dan Kami
tidak
lalai
pula
daripada
(menyediakan
tarekat
menurut
istilah
keperluan)
makhluk-makhluk
Kami.”1 Sedangkan salik
(pengikut
tarekat)
menuju
Tuhan
tasawuf dengan
adalah cara
perjalanan
mensucikan
seorang diri
atau
perjalanan yang harus ditempuh secara rohani, maknawi oleh seseorang untuk dapat mendekatkan diri sedekat mungkin dengan Allah SWT. B. Awal Mula Tarekat Pada abad pertama Hijriyah mulai ada perbincangan teologi, dilanjutkan ada formalisasi syariah. Abad kedua hijriyah mulai muncul tasawuf. Tasawuf terus
berkembang
dan
meluas
hingga
terkena
pengaruh
luar.
Salah
satu
pengaruhnya adalah filsafat, baik filsafat Yunani, India, maupun Persia. Sesudah abad kedua hijriyah muncul golongan sufi yang mengamalkan amalan-amalan dengan tujuan kesucian jiwa untuk taqarrub kepada Allah. Para sufi kemudian membedakan mereka
pengertian
syariah
itu
syariah,
untuk
thariqat,
memperbaiki
haqiqat,
dan
amalan-amalan
makrifat.
lahir,
Menurut
thariqat
untuk
memperbaiki amalan-amalan batin, haqiqat untuk mengamalkan segala rahasia yang gaib, sedang makrifat adalah tujuan akhir yaitu mengenal hakikat Allah 1
OthmanNapiah, Pengantar Ilmu Tasawuf, Malaysia: Johor DarulTa’zim, 2001. Hal. 54.
2
baik dzat, sifat, maupun perbuatan-Nya. Orang yang sampai ke tingkat makrifat dinamakan wali. Kemampuan luar biasa yang dimilikinya disebut keramat atau supranatural, sehingga dapat terjadi pada dirinya hal-hal luar biasa yang tidak terjangkau oleh akal, baik di masa hidup maupun sesudah meninggal. Pada abad kelima hijriyah atau 13 masehi barulah muncul tarekat sebagai kelanjutan kegiatan kaum sufi sebelumnya. Hal ini ditandai dengan setiap silsilah tarekat selalu dihubungkan dengan nama pendiri atau tokoh-tokoh sufi yang lahir pada abad itu. Setiap tarekat mempunyai syaikh, kaifiyah zikir dan upacara ritual masing-masing. Mula-mula muncul tarekat Qadiriyah yang dikembangkan oleh syaikh Abdul Qadir di Asia Tengah Tibristan tempat kelahiran dan operasionalnya, kemudian
berkembang
ke
Baghdad,
Irak,
Turki,
Arab
Saudi
sampai
ke
Muktabarah
di
Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, India, Tiongkok. C. Tarekat yang Berkembang di Indonesia Menurut
Sri
Mulyati
dalam
bukunya
Tarekat-tarekat
Indonesia, menyebutkan ada delapan tarekat yang berkembang di Indonesia, yaitu: 1. Tarekat Qadiriyah Qadiriyah adalah nama tarekat yang diambil dari nama pendirinya yaitu dalam
AbdAl-QadirJilani. sejarah
Tarekat
spiritualitas
islam
ini
menempati
karena
tidak
posisi saja
yang
penting
sebagai
pelopor
lahirnya organisasi tarekat, tetapi cikal bakal munculnya berbagai cabang tarekat di dunia islam. SyaikhabdAl-Qadir lahir di desa Naif kota Gilan tahun 470/1077. Ibunya seorang yang saleh bernama Fatimah binti Abdullah al-Sama‟ialhusayni‟, ayahnya bernama Abu Saleh.
3
Masa
AbdAl-Qadirjilani
hidup,
dunia
islam
berada
pada
kekacauan dan peperangan. Setelah sultan Maliksyah yang meninggal tahun 485/1091, perebutan kekuasaan di Bani Saljuk, sehingga muncul anarki
dan
kekacauan.
Saljuk
memperlemah
memperlemah
Peperangan
kesultanan
keadaan
antara
tersebut.
kelompok Disamping
adalah
dikalangan
Bani
itu
yang
berkembangnya
faktor
kelompok
Assasindibawah pimpinan Hasan Ibnu Sabbah. Ribuan orang yang sangat fanatik mendukung Sabbah. Sabbah dikenal selaku pimpinan yang bengis dan
mengobarkan
peperangan
terhadap
lawannya.
Faktor
lain
adalah
mulainya perang salib. Pasukan kristen berhasil menduduki Jerussalem yang menimbulkan Kematian ribuan kaum muslim dan yahudi. Beliau berpandangan bahwa Tuhan
(determinisme).
determinisme
yang
Tetapi
ekstrim.
perbuatan manusia ditentukan
beliau Karena
tidak itu
mau
beliau
terjerumus
mengatakan,
oleh pada bahwa
manusia memiliki perbuatan sendiri, yang dalam teologi klasik dikenal dengan kasb (perbuatan). Menurutnya baik dan buruk adalah pasangan dari buah pohon. Keduanya adalah ciptaan Tuhan, tetapi kita harus menganggap semua keburukan datang dari diri kita. Maqam spiritualitas seseorang sangat tergantung pada penderitaan yang dialaminya, semakin berat penderitaan yang dialami seseorang semakin tinggi juga maqam spiritualitas yang diperolahnya. Beliau mengutip hadis Nabi yang berbuanyi: “Kami para Nabi diuji dengan berbagai cobaan dan disesuaikan dengan maqam masing-masing”. Untuk mencapai kategori manusia yang tertinggi, manusia harus mengalami empat tahap perkembangan spiritual. Pertama adalah orang yang meyakini Tuhan dengan totalitas dan menjalankan ajaran agama dengan baik tanpa pertolongan siapapun. Kedua adalah ketika seseorang sudah mendekati kesucian hati yang dapat dijelaskan dalam dua hal, yaitu orang
yang
berusaha
untuk 4
memenuhi
kebutuhan
dasarnya
tetapi
menahan diri dari kehidupan yang Hedonistik, dan orang mengikuti suara hati yang selalu melintas dalam dirinya. Ketiga adalah tawakkal, yakni ketika seseorang berserah diri secara total kapada Tuhan. Keempat adalah keadaan fana, yakni keadaan seseorang yang amat dekat dengan Tuhan dan bahkan menyatu dengan-Nya. Proses masuknya tarekat Qadiriyah ke Indonesia dikisahkan lewat penyair
besar
Hamzah
Fansuri.
Ia
mendapat
khilafat
(ijazah
untuk
mengajar) ilmu SyaihAbdAl-Qadir ketika bermukim ke Ayuthia, ibu kota Mungthai. Namun ada pendapat lain, bahwa Hamzah Fansuri mendapat khilafat di Baghdad, tetapi yang pasti beliau adalah orang Indonesia pertama yang menganut tarekat Qadiriyah dan Qadiriyah adalah tarekat pertama yang disebut dalam sumber-sumber pribumi. 2. Tarekat Syadziliyah Pendirinya adalah Abu Al-hasanAl-syadzili, yang dalam sejarah keturunannya dihubungkan dengan keturunan Hasan anak Ali bin Abi Thalib,
dan
perempuan Ghumara,
dengan dari
nabi
Maroko
demikian
juga
Muhammad
Utara
pada
keturunan
Saw. tahun
Beliau 573
H,
Siti
Fatimah
dilahirkan pada
di
saat
anak desa dinasti
Muwahhidunmencapai titik nadinya. Pendidikannya dilanjutkan
ke
kerohaniannya
dimulai
pendidikan adalah
ulam
dari
lebih besar
orang
lanjut, yaitu
yang
tuanya,
dan
mana
di
AbdAl-salam
kemudian antara
Ibnu
guru
Masyisy.
Setelah beliau belajar beberapa lamanya di Tunis, beliau pergi ke negaranegara islam di sebelah timur, diantaranya mengunjungi makkah dan melaksanakan
ibadah
hajibeberapa
bertolak ke Irak.
5
kali,
kemudian
dari
sana
beliau
Tarekatinimemangjarangditemukan hanyapengamalanzikirhizbsecara
di
individual
Indonesia,
saja.
Wilayah
paling
Jawa
Tengah
danJawaTimur yang masihberpegangan padadzikir-dzikirtarekatini.2 Adapun pemikiran-pemikiran tarekat syadziliyah adalah : a) Tidak
menganjurkan
pada
murid-muridnya
untuk
meninggalkan
profesi dunia mereka. Dalam hal pandangannya mengenai pakaian, makanan,
dan
sederhana
akan
kendaraan
yang
menimbulkan
layak
rasa
dalam
syukur
kehidupan
kepada
Allah,
yang dan
mengenal rahmat ilahi. Manusia sebaiknya menggunakan nikmat Allah dengan sebaik-baiknya sesuai petunjuk Allah dan RasulNya. b) Tidak
mengabaikan
beliau
berlandaskan
dalam
menjalankan
Al-Qur‟an
dan
syariat Sunnah,
islam.
Tasawuf
mengarah
pada
asketisme, pelurusan, dan penyucian jiwa, dan pembinaan moral, suat tasawuf yang dinilai cukup moderat. c) Zuhud tidak berarti harus menjauhi dunia, karena pada dasarnya zuhud adalah mengosongkan hati dari selain Tuhan. d) Tidak ada larangan bagi kaum salik untuk menjadi milioner yang kaya
raya,
asalkan
hatinya
tidak
bergantung
pada
harta
yang
dimilikinya. e) Berusaha
merespon
apa
yang
sedang
mengancam
kehidupan
ummat, berusaha menjembatani antara kekeringan spiritual yang dialami banyak orang yang hanya sibuk dengan keinginan duniawi, dengan sikap pasif yang banyak dialami para salik. Beraktifitas sosial demi kemaslahatan umat adalah bagian integral dari hasil kontemplasi. f) Tasawuf
adalah
latihan-latihan
jiwa
dalam
menempatkan diri sesuai dengan ketentuan Allah.
2
http://www.academia.edu/6850356/Munculnya_Tarekat_di_Indonesia
6
rangka
ibadah
dan
g) Dengan
kaitannya
dengan
makrifat,
beliau
berpendapat
bahwa
makrifat adalah salah satu tujuan ahli tarekat atau tasawuf yang dapat
diperoleh
dengan
dua
jalan.
Pertama
adalah
muwahib
(sumber kemurahan Tuhan). Kedua adalah makazib yaitu makrifat akan diperoleh melalui usaha keras.3 3. Tarekat Naqsyabandiyah Pendirinya
adalah
Muhammad
bin
Muhammad
Bahaal-Dinal-
Uwaisial-BukhariNaqsyabandi (717 H/1318 M), dilahirkan disebuah desa QashrulArifah. Ia mendapat gelar syah yang menunjukkan posisinya yang penting sebagai pemimpin spiritual. Ciri menonjol tarekat ini adalah pertama, diikutinya syariat secara ketat, keseriusan dalam beribadah yang menyebabkan penolakan terhadap musik dan tari, dan lebih menyukai berzikir dalam hati. Kedua, upaya yang serius dalam mempengaruhi kehidupan dan pemikiran golongan penguasa serta mendekatkan negara pada agama. Syaikh memperkenalkan
Yusuf
Al-makassari
tarekat
merupakan
Naqsyabandiyah
di
orang
nusantara.
pertama
yang
Seperti
dalam
bukunya safinah an-najah, ia menerima ijazah dari syaikh Muhammad Al-baqi‟ di Yaman kemudian mempelajari tarekat ketika di Madinah dibawah bimbingan Syaikh Ibrahim al-kurani. Ajaran dasar tarekat Naqsyabandiyah adalah sebagai berikut : a. Husydar
dam,
“sadar
sewaktu
bernafas”.
Suatau
latihan
konsentrasi di mana seseorang harus menjaga diri dari kekhilafan dan
kealpaan
ketika
keluar
masuk
nafas,
supaya
hati
selalu
merasakan kehadiran Allah. b. Nadzar bar qadam, “menjaga langkah”.
Seorang murid yang
sedang menjalani khalwat suluk, bila berjalan harus menundukkan 3
Dr. Hj.Sri Mulyati, Tarekat- TarekatMuktabarah di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2005. Hal.73-75.
7
kepala, melihat ke arah kaki. Dan apabila duduk tidak memandang ke kanan atau ke kiri. c. Safatdarwatan, “melakukan perjalanannya di tanah kelahirannya”. Melakukan perjalanan batin dengan meninggalkan segala bentuk ketidaksempurnaan
sebagai
manusia
menuju
kesadaran
akan
hakikatnya sebagai mekhluk yang mulia. d. Khalwat
daranjuman,
bermakna
“sepi
menyepinya
ditengah
seorang
keramaian”.
Khalwat
sedangkan
anjuman
pertama,
berarti perkumpulan tertentu. e. Yadkrad,
“ingat
atau
menyebut”.
Berzikir
terus
menerus
mengingat Allah f. Bazgasht, “kembali”, “mempengaruhi”. Hal ini delakukan untuk mengendalikan
hati
agar
tidak
condong
kepada
hal-hal
yang
menyimpag. g. Nigahdasyt, “waspada”. Setiap murid harus menjaga hati, pikiran, dan perasaan dari sesuatu walau sekejap ketika melakukan zikir tauhid. h. Yaddasyt,
“mengingat
kembali”.
Tawajuh,
(menghadkan
diri)
kepada nur zat Allah yang maha esa, tanpa berkata-kata. 4. Tarekat Khalwatiyah Nama khalwatiyah diambil dari nama seorang sufi ulama dan pejuang Makasar abad ke-17, syaikh Yusuf al-Makassarial-Khalwati. AlMakassari
berguru
BarakahAyyub
bin
dan
mendapat
Ahmad
bin
ijazah
Ahmad
dari
Syaikh
Abu
Al-khalwatial-Quraisyi,
Alserta
mendapat gelar Taj al-khalwati sehingga namanya menjadi Syaikh Yusuf Taj al-khalwati. Di Sulawesi selatan beliau digelari TuantaSalamakari Gowa. Menurut
sejarah
Gowa,
beliau
dilahirkan
di
Tallo
wilayah
Kerajaan Gowa dan meninggal di Tanjung Harapan Afrika Selatan 1111 H/22 Mei 1699 M. Ibunya bernama Aminah.
8
Pendidikannya tradisional
dimulai
wilayahnya
kebanyakan
para
telah
sufi
di di
berasal
daerahnya datangi
dari
sendiri
oleh
Aceh,
para
karena
da,i
kelana
Minangkabau,
secara yang
Kalimantan
Selatan, Jawa, Semenanjung Melayu, dan Timur Tengah. Ciri yang menonjol dari teologi al-Makassari mengenai keesaan tuhan
adalah
tampaknya
usahanya
saling
untuk
mendamaikan
bertentangan.
Hakikat
Tuhan
sifat-sifat
Tuhan
yang
adalah
kesatuan
dari
pasangan sifat-sifat yang saling bertentangan itu dan tak seorang pun memahami rahasianya, kecuali orang yang telah diberi pengetahuan oleh Tuhan sendiri. Beliau membagi kaum beriman ke dalanm empat kategori. Pertama,
orang yang hanya
mengucapkan
syahadat
tanpa
benar-benar
beriman. Kedua, orang yang mengucapkan syahadat dan menanamkannya pada
jiwa
mereka.
Ketiga,
orang
yang
beriamn
dan
benar-benar
menyadari implikasi lahir dan batin dari pernyataan keiamanan dalam kehidupan
mereka.
Keempat,
kategori
tertinggi
orang
beriman
yang
keluar dari golongan ke tiga dengan jalan mengintensifakan syahadat mereka terutama dengan mengamalkan tasawuf dengan tujuan menjadi lebih dekat dengan Tuhan. Adapun ajaran-ajaran dasar tarekat ini, adalah sebagai berikut : a. Yaqza (kesadaran akan dirinya sebagai makhluk yang hina di hadapan Allah). b. Taubah (mohon ampun atas segala dosa). c. Muhasabah (introspeksi diri). d. Inabah (berhasrat kembali pada Allah). e. Tafakkur (merenung tentang kebesaran Allah). f. I‟tisam (selalu bertindak sebagai khalifah Allah di bumi). g. Firar (lari dari kehidupan jahat dan keduniawiaan yang tidak berguna). h. Riyadah (melatih diri dengan beramal sebanyak-banyaknya). i. Tasyakur (selalu bersyukur pada Allah dengan mengabdi dan memuji-Nya). 9
j. Sima‟ (mengonsentrasikan seluruh anggota tubuh dlam mengikuti perintah-perintah Allah terutama pendengaran). Para
anggotatarekat
(murid)
dibedakanmenuruttingkatan-
tingkatan (maqam- maqam) sebagaiberikut : 1) Maqambidayahataupermulaan 2) Maqamtawassutatautingkatkhusus 3) Maqamnihayahatautingkatanlebihkhusus 5. TarekatSyattariyyah TarekatSyattariyyahdinisbatkankepadaSyaikh Syaththari
(w.
890H/
1485
„Abd
M),
seorangulama‟
masihmemilikihubungankekeluargaandenganSyihab Umar
Suhrawardi
Allah
al
(539-632H/1145-1234M),
Din
al yang
abuHafsh,
ulama
yang
mempopulerkanTerekatSuhrawardiyah. Jikaditelusurilebihawallagitarekatinisesungguhnyamemilikiketerk aitandengantradisiTransoxiana,
karenasilsilahnyaterhubungkankepada
Abu Yazid al Isqi, yang terhubungkanlagikepada Abu Yazid al Bustami (w.260H/873M)
dan
Imam
Ja‟far
al
Shadiq
(w.146H/763M).
tidakmengherankankemudianjikatarekatinidikenaldenganTarekatIsyqiyya h di Iran, atautarekatBistamiyah di TurkiUthmani. TarekatIsyqiyyahatauBistamiyahtersebutmengalamikebangkitann yakembalisetelahSyahAbd
Allah
al
Syattarmengembangkannya
wilayah
di India,
danmenyebutnyasebagaitarekatSyattariyyah.SejakitutarekatSyattariyyahs elaludihubungkandenganjenistasawuf Isyqidan
India,
Abu
kendatinama
Abu
Yazid
Yazid
al al
Bustamitetapmenjadisandarandalamtradisisilsilahnyauntukmenghubungk ansampaikepada
Imam
Ja‟far
al
Shadiq,
danakhirnyasampaikepadaNabi
Muhammad SAW. AwalperkembangantarekatSyattariyyah Indonesia
di
wilayahMelayu-
tidakdapatdipisahkandarimasakembalinyaAbdurrauf
SinkilidariHaramaynpadaawalparuhkeduaabad 10
17
al
tepatnyapadatahun
1661M
setahunsetelah
guru
utamanya
al
Qusyasyiwafat.
MasakembalinyaAbdurrauf
al
SinkilidariHaramayninidapatdianggapsebagaiawalmasuknyatarekatSyatta riyyahkeduniaMelayu- Indonesia. 6. TarekatSamaniyyah Namatarekatinidiambildarinamaseorang
guru
tasawuf
yang
masyhurdisebut Muhammad Samman. Seorang guru tarekat yang ternama di
Madinah,
pengajarannyabanyakdikunjugi
orang-
orang
Indonesia
diantaranyaberasaldari Aceh, biasadisebuttarekatSammaniyyah.4 SyaikhSammanmerupakantokohsufi al
wujud.
Tampaknya,
di
wujudjugasudahdianutolehkalangansufi. Aceh
padaabadke
16,
yang
menganutpahamwahdat
Nusantara Tarekat
aliranwahdat yang
misalnyaadalahwahdat
al
lebihberperandia
al
wujud
yang
disebutdenganwujudiyat. KurangbegitujelasbagaimanpenyebaranajarantarekatSamaniyah Aceh.Tetapiselamatinggal
di
di
Aceh,
SnouckHurgronjesempatmenyaksikankemeriahantarekatinidipraktikanole di
hmasyarakatsetempat.Tarekatinibiasadiselenggarakanmalamjum‟at Munasah.
Di
salahsatusudutkota
Aceh,
orang-
orang
berkumpul,
membacapujian- pujianpada Allah. 5 Ajaran tarekat sammaniyah, adalah sebagai berikut: a. Tawassul b. Wahdat al-wujud c. Nur Muhammad d. Insan kamil e. Syatahat 4
Abubakar Aceh, Pengantar Ilmu Tarekat, Solo: Ramadhani, 1996. Hal. 350.
5
Dr. Hj. Sri Mulyati, Tarekat- TarekatMuktabarah di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2005. Hal.191-192.
11
7. TarekatTijaniyah Dalamtahunberapatarekatinimasukke orang
Indonesia
tidakdiketahui
denganpastitetapisejaktahun
mulaiterdengaradanyapergerakanini
di
1928
Cirebon.Seorang
Arab
yang
tinggal di Tasikmalaya, bernama Ali bin Abdullah at Thayyib Al Azhari, berasaldariMadinah,
menulissebuahkitabberkepala
“KitabMunayatulMurid”
(Tasikmalaya,
berisibeberapapetunjukmengenaitarekatini,
1928M).
dankitabitutersebarluas
di
Cirebon khususnyadanJawa Barat umumnya. Pendirinyaadalahseorangulama‟
dari
Algeria,
bernamaAbul
Abbas
bin Muhammad bin MukhtarAtTijani, lahir di Ain Mahdi dalamtahun 1150 H (1737-1738).6 KehadiranSyekh
Ali
bin
Abd
Thayyibdanadanyapengajarantarekattijaniyah
di
Cirebon.
Abd
Syaikh
Ali
bin
Allah
al
pesantrenBuntet, Allah
al
ThayyibdatangkeTasikmalayabertujuanmenyebarkanTarekatTijaniyah. Beliaumenyebarkankitaborang
kitabtijaniyahdanmendatangirumah-
yang
rumah
dianggapmengerti.Padasaatitutasikmalayaini,
iajugamenuliskitabMunyat
al
Murid,
berisikantentangajarantarekatTijaniyah. iamenjelaskansanadtarekatdari
yang Dalamkitabini,
guru-
gurunya,
pesan-
pesansertarestuuntukmenyebarkanajaraninikepadamuridmuridsecaraluas. BerdasarkankehadiranSyaikh ThayyibkepulauJawa,
Ali
bin
Abd
Allah
al
makatarekattijaniyahinidiperkirakandatangke
Indonesia padaawalabadke 20 M (antara 1918 dan 1921 M).akantetapi, menurutPijper,
sebelumtahun
TarekatTijaniyahbelummempunyaipengikut Pijpermenjelaskan,
1928 di
pulauJawa. Cirebon
6
Abubakar Aceh,Pengantar Ilmu Tarekat, Solo: Ramadhani, 1996. Hal. 374.
12
merupakantempatpertamadiketahuiadanyagerakanTijaniyah.PadabulanMa ret
1928
pemerintah
mendapatlaporanbahwaadagerakankeagamaan
(colonial)
yang
dibawaoleh
guru
agama (kiai) yang membawaajaranTarekatbaru, Tijaniyah. Secara umum, amalan zikir (wirid) dalam tarekat Tijaniyah terdiri dari tiga unsur pokok, yaitu istighfar, shalawat, dan hailalah.7 8. TarekatQadiriyahwaNaqsabandiyah TarekatQadiriyahwaNaqsabandiyahialahsebuahtarekatgabunganda ritarekatQadiriyahdantarekatNaqsabandiyah TarekatinididirikanolehSyaikh
Ahmad
(TQN).
Khatib
Sambas
dikenalsebagaipenuliskitabFath
al
adalahnamasebuahkotadisebelahutara
Pontianak,
Syaikhnaquib
(1809-1872)
arifin.
al
yang
Sambas
Kalimantan
barat.
attasmengatakanbahwa
TQNtampilsebagaisebuahtarekatgabungankarenaSyaikh
Sambas
adalahseorangsyaikhdarikeduatarekatdanmengajarkannyadalamsatuversiy aitumengajarkanduajenisdzikirsekaligusyaitudzikir
yang
dibacadengankeras
yang
(jahar)
dalamtarekatQadiriyahdandzikir
dilakukandidalamhati (Khafi) dalamtarekatNaqsnabandiyah. PengembanganajarantarekatQadiriyahNaqsabandiyah kelihatannyabarudikenal al
di
Asia
Tenggara,
memangbermuladarikitabfath
arifintersebut.WalaupunmuridSyaikh
utamayaituSyaikhAbd
Al
yang
Sambas
KarimBanten
nampaknyatidakmengembangkanajaran
yang
(lahir
1840)
TQNsecaraluas,
namungenerasisesudahnyaterutama
di
pusat
TQN
Jawa.QadiriyahNaqsabandiyah
di relative
majudanberkembangdenganpesat.SyaikhAbd KarimBantenditunjukolehSyaikh beliautelahbersamadi
Mekkah.
samasyaikh
Tugasnya
yang
Al
Sambas Sambas
sebagaipenggantinya,
sejakmasakecilnya,
saatbelajar
pertamaadalahmenyebarkantarekatini
Singapuraselamabeberapatahun.Padatahun 7
Dr. Hj. Sri Mulyati, Tarekat- TarekatMuktabarah di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2005. Hal.223-224.
13
di 1872
iapulangkekampungnyaLampuyangdanmenetapdisanakuranglebihtigatah un.
Kemudianpadatahun
1876ia
di
panggilkeMekkahuntukmenjadikhalifahdariSyaikh
Sambas
sebagaipimpinantertinggi TQN. ZamarkhasyiDhofiermenyebutkanbahwa empatpusatutama
TNQ
di
Tasikmalaya,
„Arifin
dipimpinolehKiaiThohirFalak. IV.
yaitu
70
an, :Rejoso,
MranggendipimpinolehkiaiMuslih,
dibawahpimpinan
(abahAnom),
tahun
Jawa,
JombangdibawahpimpinankiaiTamim, Suryalaya,
di
K.H
ShohibulwafaTajul
danPagentongan,
Bogor
8
KESIMPULAN Dari pembahasan mengenai tarekat, dapat di simpulkan bahwa tarekat menurut bahasa ialah jalan, cara, garis, kedudukan, keyakinan, dan agama. Sedangkan
tarekat
menurut
istilah
tasawuf
adalah
perjalanan
seorang
salik
(pengikut tarekat) menuju Tuhan dengan cara mensucikan diri atau perjalanan yang harus
ditempuh
secara
rohani,
maknawi
oleh
seseorang
untuk
mendekatkan diri sedekat mungkin dengan Allah SWT. Tarekat yang berkembang di Indonesia ada delapan tarekat, yaitu: 1. Tarekat Qadiriyah 2. Tarekat Syadziliyah 3. Tarekat Naqsyabandiyah 4. Tarekat Khalwatiyah 5. Tarekat Syattariyah 6. Tarekat Sammaniyah 7. Tarekat Tijaniyah 8. Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. V.
PENUTUP 8
Dr. Hj. Sri Mulyati, Tarekat- TarekatMuktabarah di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2005. Hal.253-259.
14
dapat
Demikian kesalahan
dan
makalah
yang
kekurangan
dari
dapat
kami
makalah
susun.Tentunya ini.
Kami
masih
selaku
banyak
pemakalah
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah kami ke depan. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi pembaca. Terimakasih.
15