I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gejolak dan perubahan lingkungan bisnis yang antara lain tercermin dalam perubahan dan globalisasi pasar, perkembangan teknologi yang sangat pesat, perubahan demografi, dan perubahan sosial kultural telah menyebabkan perubahan yang sangat drastis dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Gejolak dan perubahan ini akan memengaruhi kemampuan suatu organisasi dan perusahaan untuk berkompetisi dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Kemampuan itu akan sangat ditentukan oleh mutu sumberdaya
manusia yang dimiliki. Keberadaan sumberdaya manusia yang berkualitas selalu mendapat perhatian tersendiri, karena sumberdaya manusia yang berkualitas menjadi sangat dibutuhkan oleh masyarakat,terutama masyarakat Indonesia yang terus mengalami proses transisi dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang lebih modern. Sumberdaya manusia yang berkualitas berada pada posisi yang sangat strategis dalam hampir setiap kegiatan dan keadaan terutama dalam masyarakat yang berorientasi kepada industri dan informasi, di mana kompetisi akan sangat ketat baik secara individual maupun kelompok. Sumberdaya manusia dapat dilihat dari dua aspek, yakni kualitas dan kuantitas. Kuantitas yang dimaksud menyangkut jumlah sumberdaya manusia yang kurang penting kontribusinya dalam pembangunan, jika dibandingkan dengan aspek kualitas.
Bahkan kuantitas sumberdaya manusia tanpa disertai
dengan kualitas yang baik akan menjadi beban pembangunan suatu daerah. Sedangkan kualitas menyangkut kemampuan sumberdaya manusia baik fisik
maupun non-fisik (kecerdasan dan mental). Oleh sebab itu untuk kepentingan akselerasi suatu pembangunan di bidang apapun, maka peningkatan sumberdaya manusia merupakan suatu prasyarat yang utama. Badan Pengelola Air Bersih (BPAB) yang keberadaannya selama ini sangat berkaitan erat dengan birokrasi pemerintahan dan merupakan aset yang mempunyai
kontribusi
terhadap
Pendapatan
Asli
Daerah
(PAD),
penyelenggaraannya dan pembinaannya haruslah didasarkan pada azas ekonomi perusahaan yang sehat. Prinsip dasar yang terakumulasi dalam tujuan dari Badan Pengelola Air Bersih adalah turut serta melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional pada umumnya, dengan menyediakan air yang bersih dan sehat yang memenuhi syarat bagi masyarakat di suatu daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan sumberdaya manusia yang mau bekerja secara optimal. Agar karyawan BPAB mau bekerja secara optimal harus dimotivasi antara lain dengan memberikan kompensasi yang sesuai. Badan Pengelola Air Bersih (BPAB) merupakan institusi usaha yang perlu dikelola secara baik dan berkelanjutan agar pada proses transisi pertumbuhannya tidak dalam proses menurun. Motivasi kerja karyawan dapat ditingkatkan dengan peningkatan kompensasi baik finansial dan non finansial yang diterima oleh karyawan dan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Di BPAB Kecamatan Siak kompensasi finansial yang diterima oleh karyawannya masih belum memadai jika dibandingkan dengan yang diterima oleh karyawan PDAM di Lingkungan Pemerintah Propinsi Riau maupun dengan kompensasi finansial yang diterima oleh karyawan honorer di kantor dan Dinas yang ada di Kabupaten Siak.
2
Berdasarkan observasi pendahuluan ditemui indikasi rendahnya motivasi kerja karyawan yang dapat dilihat dari pelaksanaan tugas yang tidak optimal, sebagai contoh adalah karyawan bagian pencatatan meteran yang seharusnya mencatat pemakaian air pelanggan setiap bulannya tetapi tidak melaksanakannya. Pencatatan hanya dilakukan beberapa bulan sekali sehingga jumlah yang harus dibayarkan pelanggan ke BPAB Kecamatan Siak tidak menggambarkan jumlah pemakaian air yang sebenarnya perbulannya. Selain itu jika ada laporan dari pelanggan mengenai kebocoran pipa air juga lambat ditanggapi dan diperbaiki, sehingga secara tidak langsung akan merugikan BPAB Kecamatan Siak karena banyaknya air yang terbuang. Selain itu tidak ada perbedaan yang mencolok antara karyawan yang rajin dan berprestasi dengan yang karyawan yang tidak rajin dalam hal penghargaan dan pengakuan yang disediakan oleh BPAB Kecamatan Siak. Karena tidak adanya perbedaan penghargaan yang diterima antara karyawan yang rajin dan berprestasi dengan yang tidak, maka karywan tidak termotivasi untuk bekerja rajin dan berprestasi. Berdasarkan pada masalah-masalah tersebut di atas, penilaian terhadap motivasi karyawan pada BPAB Kecamatan Siak dapat dilihat dari sudut organisasi yang dikaitkan dengan kebijaksanaan penggajian, kebijaksanaan pemberian tunjangan serta penghargaan dan pengakuan yang disediakan oleh organisasi perusahaan tersebut. Walaupun tidak selamanya imbalan yang tinggi selalu memberikan motivasi kerja yang tinggi pula, tetapi kepuasan kerja karyawan menjadi alasan untuk berprestasi tinggi, sedang atau rendah. Sistem penggajian karyawan BPAB Kecamatan Siak didasarkan pada Surat Keputusan Bupati Siak No. 175 Tahun 2001 tentang penetapan besarnya
3
perolehan pegawai pada Badan Pengelola Air Bersih Kecamatan Siak. Apabila dilihat kisaran gaji dan tunjangan yang diterima oleh karyawan berdasarkan peraturan di atas adalah Rp 180.000 sampai dengan Rp 420.000.
Adapun
berdasarkan hasil wawancara dan observasi pendahuluan dengan responden diketahui kisaran gaji dan tunjangan yang diterima karyawan saat ini adalah antara Rp 500.000 sampai dengan Rp 900.000, dengan masa kerja rata- rata 6 tahun. Jika dibandingkan dengan Upah Minimum Propinsi Riau yang ditetapkan oleh Gubernur Riau per-Januari 2007 adalah sebesar Rp 710.000, maka upah minimum karyawan BPAB jauh di bawah UMP Riau. Hal ini dapat memengaruhi motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Kompensasi penting bagi karyawan karena besarnya kompensasi merupakan cerminan atau ukuran nilai terhadap kerja karyawan itu sendiri. Sebaliknya besar kecilnya kompensasi dapat memengaruhi prestasi kerja, motivasi kerja karyawan. Apabila kompensasi diberikan secara tepat, maka para karyawan akan termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi. Apabila karyawan merasa puas dengan pekerjaannya maka akan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik lagi. Berkaitan dengan hal tersebut di atas maka menarik untuk diteliti Pengaruh Kompensasi
terhadap Motivasi Kerja
Karyawan Badan Pengelola Air Bersih (BPAB) di Kecamatan Siak. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan
latar
belakang
penelitian
di
atas
dapat
dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana persepsi karyawan BPAB Kecamatan Siak terhadap tingkat kompensasi finansial, kompensasi non-finansial dan motivasi kerja karyawan?
4
2. Bagaimana pengaruh kompensasi finansial terhadap motivasi kerja karyawan pada Badan Pengelola Air Bersih Kecamatan Siak? 3. Bagaimana pengaruh kompensasi non-finansial terhadap motivasi kerja karyawan pada Badan Pengelola Air Bersih Kecamatan Siak? 4. Bagaimana strategi meningkatkan motivasi kerja melalui variabel kompensasi finansial dan kompensasi non-finansial? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Menganalisis tingkat persepsi karyawan BPAB Kecamatan Siak terhadap kompensasi finansial, kompensasi non-finansial dan motivasi kerja karyawan . 2. Menganalisis pengaruh persepsi atas kompensasi finansial terhadap motivasi kerja karyawan pada Badan Pengelola Air Bersih Kecamatan Siak. 3. Menganalisis pengaruh persepsi atas kompensasi non-finansial terhadap motivasi kerja karyawan pada Badan Pengelola Air Bersih Kecamatan Siak. 4. Merumuskan strategi meningkatkan motivasi kerja melalui perbaikan kompensasi finansial dan kompensasi non-finansial. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai berikut : 1. Memberikan rekomendasi bagi pihak manajemen Badan Pengelola Air Bersih Kecamatan Siak dalam pengambilan keputusan, khususnya dalam usaha peningkatan motivasi kerja karyawannya melalui peningkatan kompensasi finansial dan kompensasi non-finansial. 2. Dapat dijadikan sebagai bahan acuan penelitian dan pengembangan pada penelitian yang akan datang. 3. Dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan pendalaman ilmu khususnya mengenai manajemen sumberdaya manusia. 1.5 Batasan Penelitian
5
Penelitian ini hanya menganalisa pengaruh kompensasi finansial dan kompensasi non-finansial terhadap motivasi kerja karyawan pada Badan Pengelola Air Bersih Kecamatan Siak yang berlokasi di Jalan Suak Lanjut Kecamatan Siak. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan rekomendasi bagi pihak manajemen Badan Pengelola Air Bersih Kecamatan Siak dalam pengambilan keputusan, khususnya dalam usaha peningkatan motivasi kerja karyawannya melalui peningkatan kompensasi finansial dan kompensasi nonfinansial dengan responden semua karyawan Badan Pengelola Air Bersih Kecamatan Siak. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Juni sampai dengan Agustus 2007.
Data diperoleh melalui penyebaran daftar pertanyaan yang
berhubungan dengan kompensasi finansial dan kompensasi non-finansial serta motivasi kerja.
6