I www.prodipps.unsyiah.ac.id/julnalmts/index.php/jurnaI/18-zakic
JURNAL ...,
1
•
I.0Il..,
Zakia 1009200060054
Jumal Buku Tesis KAJIAN PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSAANAAN PROYEK
(Studi Kasus Pembangunan Rehabilitasi Prasarana Pertanian Pasca Tsunami Paket ill Kabupaten
Aceh Barat)
ZAKJA
Dr. Ir. Abdullah, M.Sc
Ir. Tripoli, MT
ABSTRAK
Salah satu tujuan pembangunan proyek Rehabilitasi Prasarana Pertanian Pasca Tsunami Paket III
Kabupaten Aceh Barat adalah membangun saluran sebagai sarana tempat menata dan mengalirkan air
untuk memenohi kebutuhan air pertanian sehingga mengatur sistim penanaman seeara tepat waktu untuk
menunjang peningkatao penghasilan di bidang pertanian. Umumnya dalam masa pelaksanaan proyek sangat
sering terjadi permasalahan seperti keterlambatao waktu pelaksanaan pekerjaan dan lain·lain. Akibat
timbulnya permasalahan ini maka dampak yang terjadi adalah keterlambatan penyelesaian pekerjaan alaU
terjadinya peningkatao biaya pelaksanaan proyek. Untuk menghindari hal-hal tersebut diatas maka perlu
dilakukan kajian atau analisis tentang penyebab keterlambatao waktu pelaksanaan proyek. Dalam
melakukan analisis ini, metode yang digunakan adalah metode statistik yaitu anallsis reabilitas dan analisis
varians. Skala yang digunakan untuk pengukuran adalah skala Likert. Dari hasil analisis ini diketahui faktor
Ulama atau rangking berdasarkan nilai mean tertinggi sampai terendah penyebab keterlambatan
penyelasaian proyek adalah aspek perencanaan dan penjadwalan, aspek lain·lain (Aspek diluar kemampuan
pemilik dan kontraktor), aspek Lingkup dan Dokumen pekerjaan (kontrak), aspek sistim organisasi,
koordinasi dan komunikasi, aspek sistim insfeksi, control dan Evaluasi pekerjaan, aspek
kesiapan/penyiapan sumber daya. kajian penyebab keterlambatan pelaksaanaan proyek ini disarankan
kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konstruksi agar dapat lebih memperbatikan lagi kondisi-kondisi dan
faktor·faktor yang dapat berpengaruh dalam penyelesaian pekerjaan agar nantinya bal-bal yang tidak
diharapkan seperti keterlambatao penyelesaian proyek dapat diantisipasi segem dan proyek dapat berjalan
lancar sesuai dari yang diharapkan pada masa mendataog. Kata kunci : Proyek, Keterlambatan, Peniogkatan biaya
PENDAHULUAN Dalam pelaksanaan rehabilitasi sarana dan prasarana tentunya terdapat kendala·kendala mengenai hal pelaksanaan seperti tenaga kerja, lahan, faktor sosial, permasalahan ketidak sesuaian usulan dengan realisasi lapangan dan pergantian tenaga kerja. OIeh sebab itu pihak·pihak terkait harns mempunyai rencana pelaksanaan dan penjadwalan waktu yang jelas terhadap pelaksanaannya. Selain hal tersebut diatas perlu juga harns di pertimbangkan hal·hal apa saja yang mendukung untuk kesuksesan proyek tersebut seperti hal pendukungan sumber daya manusia, keahlian, metode pelaksanaan, komunikasi di lapangan dan lain·lainnya. Perencanaan dan penjadwalan ini dibuat selalu mengacu pada kondisi anggapan·anggapan dan perkiraan. Pada saat pelaksanaan pekerjaan terjadi ketidak sesuaian antara anggapan dan perkiraan dengan kondisi
yang sebenarnya maka akan timbul permasalahan· permasalab di lapangan. Akibat timbulnya permasalaban ini maka dampak umum yang terjadi adalah keterlambatao penyelesaian pekerjaan atau terjadinya peningkatao biaya pelaksanaan proyek. Salah satu kegiatan pembangunan sarana dan prasarana yang direncanakan untuk peningkatan bidang pertanian adalah Pembangunan Rehabilitasi Prasarana Pertanian Pasca Tsunami Paket III Kabupaten Aceh Bara!.
TINJAUAN PUSTAKA a.
Proyek Konstruksi
Sebuah studi terakhir (IATST 2011) menyebulkan yang dimaksud dengan proyek adalah suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya
115
Zakia 1009200060054
Jurnal Buku Tesis tindakan kelalaian atau kesalaban pemilik proyek; Keterlambatan yang tidak dapat dimaafkan nonexcusable delay yakni keterlambatan yang disebabkan oleh tindakan kelalaian atau kesalaban pemilik proyek; Keterlambatan yang dapa! dimaafkan excusable delay yakni keterlambatan yang disebabkan oleh kejadian-kejadian diluar kendaH baik pemilik maupoo kontraktor.
yang terbatas. Sehingga pengertian proyek konstruksi adalah suatu upaya ootuk meneapai suatu hasil dalam bentuk bangunan atau infrastruktur.
b.
Kontrak dan Pelaksana
Widiarti (20 II) menyebutkan kontrak konstruksi mempooyai pengertian adalah suatu kontrak yang dinegosiasikan secara khusus ootuk konstruksi suatu aset ataupoo suatu kombinasi aset, baik yang berhuboogan erat satu sarna lain ataupoo saling tergantung dalam hal raneangan, teknologi, dan fungsi atau tujuan. Kajian Dewi pada taboo 2004 (dikutip dari Soeharto 1996) menjelaskan bahwa pelaksana (kontraktor) seeara umum dibedakan menjadi kontraktor umum, kontraktor spesialis dan kontraktor utama. e.
Pengertian Keterlarnbatan (Delay)
Sebuah hasil kajian (Ervianto 2004) berpendapat keterlambatan adalab sebagian waktu pelaksana yang tidak bisa di manfaatkan sesuai dengan reneana sehingga menyebabkan beberapa kegiatan yang mengikuti menjadi tertunda atau tidak dapat diselesaikan tepat sesuai jadwal yang telah direneanakan. Keterlarnbatan waktu pelaksanaan suatu proyek juga disebabkan oleh beberapa masalab diantaranya masalab dengan Desain konstruksi perubahan pekerjaan oleh pemilik proyek, pengaruh euaealtidak pada kondisi normal, perselisihan pekerjaan dan bencana alarn, pengaruh pengadaan barang danjarak material. d.
Jenis dan Penyebab Keterlarnbatan Terdapat beberapa jenis keterlambatan yaitu: Excusable delay (keterlarnbatan yang dapa! diterima) : hanya diberikan perpanjangan waktu, tidak ada tambahan biaya atau kompensasi lainnya, Compesable delay (kelambatan-kelambatan dengan kompensasi/ ganti kerugian) : diberikan perpanjangan waktu juga tambahan ganti rugi/ kompensasi dan Concurrent delay (kelambatan-kelambatan yang berbenturan) kelarnbatan yang disebabkan oleh penyedia jasa dan juga oleh penggooa jasa Menurut Kraiem dan Diekma dalam Praboyo (1999), penyebab-penyebab keterlambatan waktu pelaksana proyek dapat dikatagorikan dalam 3 (tiga) kelompok : Keterlambatan yang layak mendapat ganti rugi (compenable delay) yaitu keterlambatan yang disebabkan oleh
e.
Aspek Manajemen Pelaksanaan
Pada proyek konstruksi, penerapan fungsi fungsi manajemen (planning, organizing, stqffing, leading, controlling) dalam pelaksanaan proyek adalab hal yang penting ootuk menoojang keberbasilan proyek. Praboyo (1999) dalam penelitiannya di Surabaya mengklasifikasikan ke 45 jenis penyebab keterlambatan dalam temuannya kedalam 6 aspek manajemen kajian berikut ini : Aspek perencanaan dan penjadwalan pekerjaan
= 6 penyebab;
Aspek lingkup dan Dokumen pekerjaan ~ 5
penyebab;
Aspek sistim organisasi,koordinasi dan
komooikasi = 9 penyebab;
Aspek kesimpulanlpenyiapan sumber daya = 8
penyebab;
Aspek sistim inspeksi ,control dan eva[uasi
pekerjaan = 7 penyebab;
Aspek lain-lain = 7 penyebab.
Matrik huboogan anlara ke 45 jenis penyebab keterlambatan, 6 aspek manajemen dan 3 katagori jenis penyebab dapat dilihat pada tabel Matrik huboogan Anlara jenis keterlambatan dengan sebab-sebab keterlambatan waktu pelaksanaan proyek ditinjau dari aspek manajemen Tabel. Matrik huboogan Anlara jenis keterlamblltan dengan sebab-sebab keterlambatan waktu pelaksanaan proyek ditinjau dari aspek manajemen No
A.
Katqori jenis keterlambatan
TInJauan Aspek dan sebab keterlambat8u
perencanaan Aspek 1 penjadwalan Penetapan jadwal proyek yang 2 kela! oleh pemilik Tidak lengkapnya identiflkasi 3 pekerjaaan yang harus ada Rcncana urutan kerja yang 4 tersusuo dengan baiklterpadu
CD
NED
dan 0 ama!:
0 jenis
0 lidale
0
116
ED
Zakia 1009200060054
Jurnal Buku Tes;. Penentuan durasi waktu kerja yang 5
6
tidak .eksams
terencana dengan baik (kesulitan pendanaan di kontraktor) Tidak terbayarnya kontraktor geQI'8
0
Rencana kerja pemilik yang sering belUbah-ubah Metode konstruksilpelaksanaan kerjs yang salah satu tidak topat
o
E. 1 2
B. Alpek I
Liogkup
dan
Dokumen
4
,ok.rjaa. (ko.tnk) Perencsnaao (gambsr/spesifikssi) ysng salshltidak Ieogkap Perubshan desainldetail peke1jaao pads waktu pelaksansan PelUbshan lingkup pekrjsan pads waktu pelaksanaan
5
kontraktor
6
Proses pennintaan dan persetujuan gambar kerja oleh pemilik
2
3
Proses
pembustan
gambar
gambar kelja Adanya banyak (sering) peke1jasn
8
o o o
4 5 6
o
oleh
Ketidak sepshsrnan sturao pembull18n
7
3
tambsh Adanys pennintasn pelUbahan alas
7
o
o o
pekerjaan yang telah selesai
c. 1 2
Aspek sistim organlsasi. koordin8s1 daD komunikasl Keterhatasao wewenang
3
persooilpemilik dslsm peogambilan keputusan Kuslitas pe""niUpemilik yang tidak
4
Cars insfeksi dan kontrol peke~asn
professionol yang birokratis olck pemilik Kegagalan pemilik mengkoordinasi 5
kontraktor 6
Kegagolan pemillk mengkoordinasi
7
penyenshan lpengguna Illhan Kelsmbstan peoyediaan slat /bshsn dll.yang disediaksn ,omilik
organisasi kerja kontraktor
o
Te~sdinys kecelaksan ke~a
D.
1
Aspek keslapan JpenyiapaD somber daYB
2
Mobilisasi ,ala~tenaga
somber ke1js)
days yang
3
Kurangnya keahlian dan ketrampilan scrta motivasi kelja para pekerja pekerja langsWlg
4
memadailsesuai
Jumlah peke~san
5
peke~a
yang
dengao
o
kuraog
o o
aktifitas
yang ada
Tidak tersedianya bahan seeara cukup pastillayak sesuai kebutuhan
7
Tidak te""dianya s1st1pemlatan ke~s yang cUkup memadailsesuai kebutuhan
8
Kelalaianlketerlambatan oleh sub kontraktor pekeljean Pendanaan kegianm proyek. yang tidak
6
o o
(bshan lambst
o o
o
o 0 0
0 0
0 0
3
kemampulo pemUlk dan kootraktor) Kondisi dan lingkungan temyatB adak sesuai dengan dugaart Transportasi kelokssi proyek yang sulit
o 0
o o o o
Te1jadi bal-hsl t>k terduga sepeni kebaksrsn, banjir, b'dailangin ..b~ gempa bumi, tanah IODgsor,caeat amat buruk
Adanya pemogokan bumb
o
buruk dari personil -personil daIsm
buruk antara bsgian-bagian dslam
A.pek lain-lain (Aspek diluar
7
o
organisasi kelja kontraktor Koordinasi dan komunikasi yang 9
2
5 6
o
KualiLas teknis dan menajerial yang 8
peke1jasn Banyak hasit peke~asn yang hsrus diperbaikildiulang ksrenacacstl tidak bensr peke~san yang Isms dan lewatjsdwsl yang disepakati
4
o
peke1jaao dari bsnyak kontraktor Isub
Aspek slsdm losCeksl,cootrol dan Evaluul penrjaao Pengajuan contoh bahan oleh Ioontraktor yang tidak lerjadwal Proses pennintaan dan persetujuan oonloh bahan olell pemilik yang lams Proses pengujian dan evaluasi uji bahan dan pemilik yang tidak relevan Proses ijin yang yang bertele--tele Kegagalan kontraktor melaksanakan
I
o
o o o
kesulitan
Proses dan tata cars evlllussL kemajuan
F.
o
l&yak .esuai baknys ( pembayarao oleh pemilik )
o
Adanys hura-huralkerusuhan,perang Te~sdinys kerusaksn lpeogrusakan skibat kelslaian _ perbuallln pihak
ketiga Perobahan situasi atau kebijaksanaan nolitiklekonomi Demerintah
f. Tenaga Ketja Pendapat lain dari Aprilian (2010) menyebutkan dalam penyelenggaraan prayek, salah satu sumber daya yang menjadi penentu keberhasilannya adalah tenaga ketja. Jenis dan intensitas kegiatan proyek berubah sepanjang siklusnya, sehingga penyediaan jumlah tenaga, jenis ketrampi1an dan keabliannya harus mengikuti tuntutan perubahan kegiatan yang sedang berlangsung. Jumlah kebutuhan tenaga ketja yang terbesar daiam pelaksanaan proyek adalah tenaga kerja lapangan. Tenaga ketja lapangan ini berhubungan langsung dengan peketjaan fisik konstruksi di lapangan. Berdasarkan penggolongannya, tenaga konstruksi dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu: I. Pengawas, bertugas untuk mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan peketjaan yang dilakukan oleh peketjalburuh lapangan. Setiap
117
Zakia Jumal Buku Tesis
1009200060054 pengawas membawahi sejumlah pekerja lapangan; 2. Pekerja alau buruh Iapangan (craft labour), terdiri dari berbagai maeam tukang yang memiliki keahlian tertentu, seperti : tukang kayu, tukang besi, tukang batu, tukang a1umunium dan tukang eat. Dalam melaksanakan pekerjaan biasanya mereka dibantu oleh pembantu tukang atau pekerja (buruh terlatib, buruh semi terlatih, dan buruh tak terlatib). g. Skala Penilalan Nurmawari (2008) menyebutkan skala Likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap sesnatu. Skala Likert terdiri dari pernyataan dan altematif jawaban. A1tematif jawaban terdiri dari : Sanga! setujn, setujn, nettal, kurang setuju dan tidak setuju. Teknlk Pengambllan Sampel Terdapat beberapa teknik pengambilan sampel dlantaranya adalah pengambilan sampel Non Random. Sampel non random c1isebutjugo non probability sampling. Lubis dan Anna (2010) menyebutkan, dalam pengambilan sampel disini daftar pemiliban peneliti sangot berperan. Pengambilan seeara random dan kaidah-kaidah probabilitas tidak dipakal disini. Terdapat beberapa eara pengambilan sampel non random yang dikenal selama ini diantaranya adalah sebagai berikut : I. Cominienl alau Aceidenlal Sampling yaitu sampel c1iambil atas dasar seadanya tanpa direneanakan terlebib dabulu. Juga mengenai jumlah sampel yang dikehendaki tidak berdasllIkan partimbangan-pertirnbangan yang dapat c1ipertanggungjawabkan dan asal memenuhi keperluan saja, sehingga derajat c1ijarnin. keterwakilnnnya tidak dapat Kesimpulan yang diperoleh dari sampel akan bersifat kasar dan sementara; 2. Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan atas dasar pertirnbangan peneliti yang menganggap bahwa unsur-unsur yang dikehendaki telab ada dalarn anggota sampel yang c1iambil. 3. Quota Sampling yaitu pengambilan sarnpelnya banya berdasarkan pertimbangan peneliti saja Bila pada sampel accidental jumlah sampelnya ditentukan seadanya, maka pada sampel quota ini besar sarnpelnya telah c1iberikan jatah tertentu. Untuk sampel ini akan lebih balk bila peneliti telah benar-benar mengenal daerah
maupun situasi daerah dirnana akan dilakukan penyelidikan. Sugiyono (2003), menyebutkan bahwa jumlah anggola sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Untuk sampel yang 100% mewakili populasi adalah sarna dengan jumlah anggota populasi itu sencliri. Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagoi berikut: ..2.N.P.Q S=------. (I) D2 (N-I)+ ..2.N .P .Q Dirnana: S = jumlah sampel ..2 = harga table ehi kwadrat P = proporsi kelompok pertama N ~populasi Q = populasi kelompok kedua D = derajat ketelitian 2 .. dengan dk = I, taraf kesalahan 1%, 5%,
10%
Harga P=Q=O,5 dan nilai d = 0, I
Metode Pengolaban Data Sugiyono (1998) menyebutkan didalam statisitik induktif berbagai ujl slatistik yang dapat digunakan pada dasarnya dapat clikelompokkan menjadi dna kelompok yaitu uji parametik dan non parametik. Uji parametik adalah snatu uji statistik dimana sebaran datanya sudah dikelahui dan berclistribusi normal atau mendekati normal dengan jumlah data sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) data. Uji ini dilakukan untuk mengelahui model matematis dari distribusi populasi data yang akan dianalisis. Uji non parametriks c1igunakan untuk penelilian penjelasan. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan perhitungan pada penelitian ini adalah analisis reliabilitas, analisis deskriptif dan analisls variansi. I. Analisis reliabilitas Arikunto (2002) menyebutkan analisis reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen eukup dapat dipereaya untuk digunakan sebagai a1at pengumpul data. Analisis reliabilitas yang umum c1igunakan adalah analisa Combach Alpha. Adapun pengujian dengan menggunakan koetisien Combach Alpha harus lebib besar atau sarna dengan 0,6 yaitu nilai yang dlanggap dapat menguji valid tidaknya kuisioner yang digunakan. Dengan rumus - rumus sebagai berikut :
118
Zakia Jurnal Buku Tesis
1009200060054 r= _K_ [1-
I
·h...............
keterangan : r = reIiabiIitas instrumen k =banyaknya butir pertanyaan banyaknya soal
'EfT'; ~ jumlab varians boor
uf
d,=X-XIO, (7) --2 (8) d,2 ~ (X-XlOtl ..
dirnana:
n d,2 = jumlah kasus dalam kelompok
dikalikan dt' 'E n d,2 = jumJab nd,'
(1)
"1
(k-:l)
atau
Barga rasia-F, diperoleh dengan rumus : - - F =~ ......"...} Ra&l.D ..__ f : •• (9) JUlo
= varians total
Barga kuadrat mean antar kelompok (MSb) dan kuadrat mean di dalam kelompok (Msw), dapa! dicari dengan formulasi rumusan sebagai berikut : MSb = 'End,2/k.1............. (10) 2 MSw = 'E x / N-k ...... ....... (11) Keterangan: K = jumJah kelompok N = total responden
Ramus untuk varians butir dan varians total
u 12
IX"
_
(2)
u:= -;;- -;;;-............
Jlci
]lu
(3)
keterangan: Jki = jumJab kuadrat selurub butir Jks = jumJab kuadrat subjek
Tes signifikansi untuk rasia-F, dengan eara mengkonsultasikan harga perhitungan rasio·F dengan harga kritik F daIarn tabel. Untuk mencari besarnya harga kritik F dalam tabel terlebih dahulu dicari besarnya derajat kebebasan (db) antar kelompok dan db di dalam kelornpok. Derajat kebebasan antara kelompok (db» dapat dicari dengan mengurangkan jumJah kelompok (sampel) dengan satu.
2. Analisis deskriptif Narbuko dan Achmadi, (2004) rnenyebutkan babwa penelitian deskriptif yaltu penelitian yang berusaba untuk menuturkan pemecaban masalab yang ada sekarang berdasarkan data·data dan juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi.
3. Analisis variansi Soepono (1997),
Db>
menjelaskan babwa analisis variansi bertujuan untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan bilangan rerata (mean) dari variabel yang diarnati. a. Mean total, diperoleh dengan rumus : r.J{ LtAI'A+LtBi"B+IfC''''+-+lX,J.. ... (4) tot
k·l........................
(12)
Sedangkan derajat kebebasan di dalam kelornpok (db.) dapat dicari dengan mengurangkan banyak kasus pada tiap tiap kelompok dikalikan dengan jumJab kelompok. Db. = k (n-I)..................... (13)
]uml.t1h K,foltqlol
Apabila hasil perhitungan harga rasio-F Iebih besar dari harga kritik F pads label (F.-. > F....,j, rnaka hipotesis altematifuya (HJ dapa! diterima dan hipotesis nolnya (110) ditolak. Pads penelitian ini taraf signifikansi yang digunakan adalab 0,05.
Keterangan: X = rata·rata skala jawaban responden untuk rnasing-masing kelompok X = skala jawaban responden n =jurnlah kasus b. Deviasi
~
dalarn
kelompok,
diperoleh
den~rumus:
x= X - X............................ c. Kuadrat deviasi dengan rum us : x2=~-xi
dalarn,
(5)
diperoleh
(6)
d. Deviasi mean kelompok dari mean total, diperoleh dengan rumus :
HASIL DAN PEMBAHASAN 1.
Karakteristik responden Responden dalam penelitian ini berasal dari para kelompok tani, hal ini dipilih karena untuk pelaksanaan pekerjaan Proyek Pembangunan Prasarana pertanian Pasca Tsunami paket ill Aceh Barat dilakukan seeara swakelola dengan
119
Zakia Jurnal Buku Tesis
1009200060054 pelaksana proyek adalah kelompok tani pada masing-masing lokasi proyek atau desa. Jumlah responden yang diambil adalah beljumlah 80 responden yang dikelompokkan atas jenis kelamin, usia, pendidikan, pekeljaan tetap, lamanya mengelola proyek yang sempa dan proyek yang pemah terlibat. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengetabui jumlah dan persentase dari masing masing karakter responden sehingga para responden dapat lebih dikenal melalui ciri-ciri yang telah disebut di atas. jelas identitas 80 responden berdasarkan karakteristik tersebut di atas dapat dilihat pada Tahe14.1. . tik Responden Tabel I Karaktens PenentBse DemnPl'afi
Frekuensi
(%\
1. Jenls Kelamln
LaId·loki
so
Wanita
0
20 -25 tahun 26 30lahun 31-35 lahun 36· 4C lahun 41 -45 lahun
13
100 0
2. Usia
17 15 20 15
16,25 21,25 18,75 25 1875
27 41 5 7
3375 51,25 6,25 8,75
3. Pendldikan
SMP SMA DiDloma
Lainn", Pekerinn Tetao
Pctani Buruh banl!llnan Nelayan
33 26 0 Lainnva 21 Lamanya meneelola .... ,yok strupa Tidakoemah 54 Koran. dati I lahun 5 1-5 tahun 15 Lebih dati 5lahun 6 Proyek vape "rnab lerlibat 54 Tidakoemah Jalan 6 Gedunolromah 8 lrigasi 3 Jembatan
9
Laino'"
0
41,25 32,5 0 26.25 67,5 6,25 18,75 7,5 6750 7,50 10 3.75 1125 0
Berdasarkan basil penelitian pada Tahel 4.1 di atas, maka dapat dilihat dari 80 kuisioner yang telah disebarkan kepada responden, diperoleh informasi bahwa pada tingkat jenis kelamin terbagi atas 80 orang laki-Iaki (100%) dan 0 orang wanita (0%). Pada tingkatan usia, usia dari responden sangat beragam, yaitu tingkat usia 20·25 taboo sebanyak 13 orang (16,25%), tingkat usia 26-30 taboo sebanyak 17 orang (21,25%), tingkat usia 31·35 taboo sebanyak 15 orang (18,75 %), tingkat usia 36-40 taboo sebanyak 20 orang (25%), tingkat usia 41-45 taboo sebanyak 15 orang (18,75%). Untuk tingkat pendidikan, pekeljaan tetap, lamanya mengelola proyek sempa dan proyek yang pemah terlibat ootuk presentase responden dapat dilihat seperti pada Tahel I Karakteristik Responden yang telah disajikan.
I. Analisis reliabilltas Analisis reliabilitas ootuk menilai validitas kuisioner digunakan untuk penelitian yang mana input datanya diperoleb berdasarkan data dari kuisoner. Analisis reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan nilai Cronbach Alpha. Pada pengujian yang menggunakan koefisien Cornbach Alpha, nilai basil pengujian barns lebih besar atau sama dengan 0,5. Pengujian ini dilakukan ootuk mengetabui atau menguji valid tidaknya kuisioner yang digunakan. Hasil perltinmgan reliabilitas pada faktor Aspek perencanaan dan penjadwalan dapat dilihat pada Tabel2. Tahel2. Analisis Realihilitas Aspek perencanaan dan~ enll'adwaIan. N
I
,
.." '"
AI I
'"'
I
I
• • 32.
u.,
I
.. .. .. ..
•,
....'"
'"• ',.". , "... n
'"
DO
.."" 66'
"', "" .,,,
'"'.
AI'
,
I
I I
.. ","
.
..
" "
In
" '"
Berdasarkan barga-barga label diatas maka
diperoleb nilai ri = 0,85.
Maka nilai koefisien Realibilitas Aspek
perencanaan dan penjadwalan = 0,85.
Hasil perbinmgan reliabilitas keseluruban dapat
dilihat pada Tabel 3.
120
Zakia Jurnal Buku resis
1009200060054 Tabel 3. Hasil Perhitungan Reliabilitas Aspek aspek Penyebab Keterlambatan Proyek Pembangunan prasarana pertanian Pasca Tsunami paket ill Aceh Barat pada d'mas oertanian Aceh Barat Faktor
No
JIh
Alpha
Rala-
Variabcl I
Aspck pm:ucanaan dan
2 3
4 S 6
~=Dokumen A'I"k'-~ koordiaasi dan knmunikasi Asp
S
3,93
O.'lO
8
2,8.
0.96
9
2,44
1,18
8
2,3.
0,90
7
2,38
0,9.
6
3,31
b.
Aspek sistim insfeksi, control dan Evaluasi nekeriaan Aspek laio'laio (A'I"k eIiluar kemampuan petni1ik. dan
kontraldor)
"""
0,85
_lodwa!an
Berdasarkan Gambar 4.1 Histogram output tingkat faktor penyebab keterlambatan terhadap Aspek perencanaan dan penjadwalan menjelaskan bahwa rata-rata (mean) tertinggi jawaban responden pada variabel rencana urutan keJja yang tidak tersusun dengan balk sebesar 4,38 dan variabel penentuan durasi keJja yang tidak seksarna yang meropakan nilai mean terendab sebesar 3,60.
..
Aspek Lingkup dan Dokumen pekerjaan (kontrak) Histogram hasil output aspek lingkup dan dokurnen pekeJjaan (koutrak) clapat dilihat ada Garnbar 2 berikut : _V.w\Ibd I
, ,
Hasil perhitungan UJI rehablhtas untuk mengukur keandalan kuisioner dari faktor-faktor tersebut lebih besar dari 0,5 pada kolom alpha. Hal ini berarti bahwa keandalan kuisioner memenuhi koefisien minimum Cronbach Alpha yang disyaratkan yaitu minimum sebesar 0,5. Faktor Metode penyampaian dokurnen mempunyai nilai alpha tertinggi yaitu sebesar 1,18 dengan rata-rata jawaban responden sebesar 3,93, sedangkan untuk urutan lainnya dapat dilihat pada Tabel di atas, 2. Analisis deskriptif Untuk mendapatkan nilai mean maka tabapan yang selanjutnya dilakukan adaIah tabapan analisis deskriptif a dari keseluruhan penilaian yang telah diberikan oleh para responden alas variable yang teIah diberikan. Teknik penyajian data yang didapat da1arn memberikan gambaran mean dan peringkat masing-masing parameter yang dibahas disajikan dalam bentuk tabel-tabel. Hasil dari pengolahan data kuisioner melalui program Microsoft Excel 2007 terhadap variabel-variabel bebas (independent variabel) yaitu aspek-aspek yang menyebabkan keterlambatan pada proyek prasarana pertanian Pasca Tsunami paket III Aceh Barat pada dinas pertanian Aceh Barat adalah sebagai berikut : a. Aspek perencanaan dan penjadwalan Histogram basil output Aspek perencanaan dan penjadwalan dapat dilihat pada Gambar 1 berilmt: .Vwiabt\ 1
_Vlrilbel'l .V~J
.V.imd4 .V~dj
_V.-i1lb1l6 _V.-i.1bel1 (kanJ:n6;)
2.
_v.-ilbdt
Histogram output Aspek dan Dokumen pekeIjaan
Berdasarkan Gambar 2 Histogram output aspek lingkup dan dokurnen pekeIjaan (kontrak), rata-rata (mean) tertinggi 3,03 pada variabel adanya permintaan tambahan pekeJjaan setelah pekeIjaan selesai dan mean terendab 2,73 pada variabellambatnya proses penyelesaian j ika teJjadi perubahan desainldetail pekeJjaan. c.
Aspek sistim organisasi, koordinasi dan komunikasi Histogram basil output aspek sistim organisasi, koordinasi dan komunikasi dapat dilihat ada Gambar 3 berilmt : .V.-iIbdl _V.-ilbdl _V.ubdJ .V.,lbd4
_V8ilIbeU _Y.-i.Ibd6
-Y,,"'d7 -Y.nbd8 'Vllrilbel9
Gambar 3. Histogram output aspek sistim or anisasi, koordinasi dan komunikasi
_Vtriabe!2 • Vmiabd 3 _Vllrillbd4 -Vnrillbd5
Gambar Histogram hasil output Aspek erencanaan dan en'adwalan
Berdasarkan Gambar 3 Histogram output variabel Kualitas personil yang kurang professional memperoleh nilai rata-rata (mean) tertinggi sebesar 3,00 dan cara pengawasan pekeIjaan yang kurang teliti untuk nilai mean terendab sehagai faktor
121
Zakia 1009200060054
Jurnal Buku Tesi. penyebab keterlambatan pelaksanaan proyek sebesar 1,65.
d.
Aspek kesiapan lpenyiapan sumber daya Histogram basil output Aspek kesiapan Ipenyiapan sumber daya dapat dilihat pads Gambar 4 berikut : .V..-ilt\dl .V.,abd2
-VariabcB .Vlrilbd4 • VM'iabd 5 II
'v-"abd 6
kontraktor) dapat dilihat pads Gambar 6 berikut: .Vnbdl _v.ilbd2
-Vaiabd3 .Vwilbfll4
IIVaiabd' .Vaiabd~
Gambar 6. Histogram output Aspek lain-lain (Aspek diluar kemampuan pemilik dan kontraktor
-Vlriabd 7 II Vaiabd 8
Gambar 4. Histogram output kesia an I n ia an sumber da a
e.
Aspek
Berdasarkan Gambar 4.4 Histogram output variabel Kelalaianlketerlambatan oleb sub kontraktor memperoleb nilai rata-rata (mean) tertinggi dan lidak tersedianya peralatan keJja yang cukup memadai untuk alat keJja merupakan variabel dengan nilai mean terendah pada aspek yang ditinjau sebagai fiIktor penyebab keterlambatan. Aspek sistim insfeks~ control dan evaluasi pekerjaan Histogram basil output Aspek sistim insfeksi, control dan evaluasi pekerjaan dapat dilihat ads Gambar 5 berikut : _V.,jllbd I
.V8rillbd2 _Vllrbbel3
_V.-llbd. _V.-illbd' -"eiobd6
Berdasarkan Gambar 6 Histogram output aspek lain-lain (Aspek diluar kemampuan pemilik dan kontraktor), pads skala pengukuran fuktor tertinggi penyebab keterlambatan penyelesaian pekerjaan dengan nilai rata-rata (mean) 3,43 adalab variable transportasi kelokasi proyek yang sulit dan variabel dengan nilai mean terendah 3,20 adalah Kondisi lapangan diluar dugaan. Berdasarkan analisis pada liap-liap aspek maka dapat dilmat babwa nilai rata·rata (mean) tertinggi terdapat pada aspek perencanaan dan penjadwalan dengan berbagai pertimbangan-pertitnbangan variabel yang telah dianalisis berdasarkan jawaban dari pada para responden. Hal ini menunjukkan bahwa aspek sebut berdasarkan pilihan responden merupakan aspek yang sangat berpotensial menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek, khususnya pada proyek yang ditinjau. 3. Hipotesis Se~ara Simultan (hasil uji-F)
"Vllriobd7
Gambar 5. Histogram output Aspek sistim insfeksi control dan evaluasi k .aan Berdasarkan Gambar 5 Histogram output aspek sistim insfeks~ control dan evaluasi pekerjaan, dapat dilihat babwa variabel Kurang tepat waktu melaksanakan pekerjaan oleh kontraktor merupakan variabel yang bemilai nilai rata-rata (mean) tertinggi sebesar 3,19 dan variabel proses dan tata cara evaluasi kemajuan pekerjaan yang lama dan melewali jadwal yang disepakati merupakan variabel yang memiliki nilai mean terendah sebesar 1,50. f.
Aspek lain-lain (Aspek diluar kemampuan pemilik dan kontraktor) Histogram hasil output Aspek lain-lain (Aspek diluar kemampuan pemilik dan
Dalam penelilian tnt hipotesis yang diberikan oleh penelili adalah terdapat beberapa aspek yang sangst berpotensial menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek. Analisis yang digunakan dalam pembuktian hipotesa ini adalah analisis varian bertujuan untuk menguji apakah ads perbedaan yang signifikan bilangan rata-rata (mean) dari variabel yang diamati. Untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut dilakukan uji-F. Uji-F ini dilakukan dengan membandingkan Fhinmg yang dihitong dengan F""". Jika Fhi.... > FlO"" maka Ho ditolak dan H A diterima atau dapat pula dilihat dari level 0/ .ignifikan alpha a = 0.05. Jika nilai signifikansi lebih dari 0.05 maka Ho ditolak dan HA diterima. Analisis variansi dari keselurohan aspek-aspek penyebab keterlambatan proyek pembangunan prasarana pertanian pasca tsunami paket III Aceb
122
Zakia Jurnal Buku Tesis
1009200060054 Barat pada Dinas Pertanian Aceb Barat dapat dilibat pada Tabe14. Tabel 4 Analisis Variansi Aspek-aspek Penyebab Keterlambatan Proyek Pembangunan prasarana pertanian Pasca Tsunami paket III Aceb Barat pada Dinas Pertanian Aceb Barat Sourceo! Variation Between Gro"~
SS
or
MS
IISS
Within Gnnms To""
12$ 24,83
5 37 42
0'5
237
F
P·volue
Fe,it
675
000015
247
Berdasarkan analisis varian aspek-aspek penyebab keterlambatan proyek pembangunan prasarana pertanian pasca tsunami pakel ill Aceb Barat pada Dinas Pertanian Aceb Bara!, nilai F lebib besar dari nilai F kitik. Hal ini menunjukkan H. : /lz, J}, .f. 0 artinya bipotesa yang diberikan sesuai yailu terdapat beberapa aspek yang sangat berpotensia) menyebabkan keterlambatan pooyelesaian proyek.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan basil analisis data dan pembahasan yang dilakukan terbadap keterlambatan proyek khususnya pada pembangunan rehabilitasi prasarana pertanian pasca tsunami paket III Kabupaten Aceb Bara!, roaka disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : l. Untuk kelayakan kuisoner yang diajukan kepada responden dengan menggunakan analisis reliabilitas pada kuisoner sebagai alat penelilian, kuisoner yang diajukan dinyatakan layak digunakan dan dapat dilanjutkan untuk melakukan analisis selanjutnya karena berada diatas nilai C,onbach Alpha 0,5. 2. Peroleban nilai mean tertinggi sebagai faktor yang berpengaruh menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek sampai dengan terendah untuk masing-masing aspek dan variOOel pada masing·masing aspek yang ditinjau adalah: a. Aspek perencanaan dan penjadwalan dengan variabel rencana urutan kerja yang tidak tersusun dengan baik dan variabel penentuan durasi waktu kerja yang lidak seksama. Kesemua variabel ini sangat terkait dimana jika rencana urutan kerja tidak tersusun dengan balk maka sangat besar kemungkinan durasi waktu kerja juga akan terencana doogan seksama.
b. Aspek lain-lain (Aspek diluar kemampuan pemilik dan kontraktor) dengan variabel transportasi kelokasi proyek yang su!it dan variabel kondisi lapangan diluar dugaan. Transportasi yang sulit dan kondisi lapangan yang diluar dugaan akibat adanya kesalahan perencanaan akan sanga! menyulitkan kegiatan pooyaluran tenaga kerja, material, alat kerja dan lain yang berhubungan doogan kebutuhan proyek. Ini tentunya akan sangat berpengaruh sehingga terjadinya keterlambatan penyelesaian pekerjaan sangat besar. c. Aspek Lingkup dan Dokumen pekerjaan (kontrak) dengan variabel adanya pennintaan tambahan pekerjaan setelah pekerjaan selesai dan variabel apabila terjadi perubahan desain/detail pekerjaan, prosesnya lambat. Lambatnya pemprosesan perubahan desain atau detail pekerjaan seperti gambar perubahan kerja akibat dari adanya permintaan tambahan pekerjaan akan sangat menggganggu dari pada jadwal penyelesaian yang telah direncanakan. d. Aspek sislim organisasi, koordinasi dan komunikasi dengan variabel kua1itas personil yang kurang professional dan variOOel cara pengawasan pekerjaan kurang te!ili. Kurangnya kualitas personil yang bekerja dilapangan dan kurangnya ketelitian dalam pelaksanaan pengawasan pekerjaan akan menyebOOkan banyaknya kesalahan pekerjaan dan akan terjadi pengulangan-pengulangan pekerjaan yang sarna yang tentunya hal ini akan menyebabkan kerugian pada biaya dan keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan. e. Aspek sistim insfeksi, control dan Evaluasi pekerjaan dengan variOOel kurang tepat waktu melaksanakan pekerjaan oleb kontraktor dan variabel proses dan tata cara evaluasi kemajuan pekerjaan yang lama dan lewa! jadwal yang disepakali. Lamanya dilakukan evaluasi pekerjaan akan terjadi waktu tunggu pekerjaan selanjutnya yang tentunya ini akan berdanJpak pada lidak tepatnya lagi waktu pe1aksanaan pekerjaan selanjutnya, dan juga pemilihan waktu pelaksanaan pekerjaan yang salah akan menyebabkan penyelesaian pekerjaan yang lidak tepat waktu.
123
Zakia Jurnal Buku Tests
1009200060054
3.
f. Aspek kesiapan /penyiapan sumber daya dengan variabel kelalaianlketerlambatan oleh sub kontraktor pekerjaan dan variabel tidak tersedianya alat /peraIatan kerja yang cukup memadai untuk alat kerja. Kelalaian sub kontraktor dalam melaksanakan kegiatan seperti tidak menyediakan peralatan kerja yang memadai dan memulai pekerjaan pekerjaan lebih lama dari yang dijadwalkan, merupakan suatu masalab yang sering dilakukan oleh subkontraktor sehingga pada akhimya mereka tidak dapat mengejar dari pada progres yang telah ditetapkan sehingga terjadi keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan. Hipotesis secara simultan terhadap fuktor fuktor penyebab keterlambatan proyek menunjukkan H. : Jl:" J3, ."# 0 artinya hipotesa yang diberikan sesuai yaitu beberapa aspek yang ditinjau sangat berpotensial menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek berdasarkan analisis varian rata-rata terhadap fuktor-fuktor yang ditinjau dimana nilai F lebih besar dari nilai F kitik.
Saran I. Dalam pelaksanaan perencanaan suatu pekerjaan terutarna pekerjaan bangunan air seperti pembangunan saluran irigasi, pada pihak-pihak yang terlibat didalamnya sangat penting untuk memahami dan mempelajari daerah-daerah yang akan dibangun agar keadaan salah perencanaan, kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan rencana dapat diantisipasi dan tidak terjadi, sehingga hal ini dapat menjadi pengurang dari fuktor penyebab keterlambatan penyelesaian pekerjaan. 2. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi, diharapkan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konstruksi agar dapat lebih memperhatikan lagi kondisi-kondisi dan fuktor faktor yang dapat berpengaruh dalam penyelesaian pekerjaan agar nantinya hal-hal yang tidak diharapkan seperti keterlambatan penyelesaian proyek dapat diantisipasi segera dan proyek dapat berjalan lancar sesuai dari yang diharapkan pada masa mendatang. 3. Responden terdiri dari kelompok !ani yang melaksanakan proyek yang terkait dengan latar belakang non teknik (petani) sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan proyek tentunya sangat banyak kendala-kendala yang dihadapi kurangnya pemahaman tentang konstruksi
sehingga membutubkan lebih banyak bimbingan dan pengawasan pekerjaan. Tentunya ini juga merupakan suatu fuktor yang dapat juga menyebabkan salah satu keterlambatan penyelesaian pekerjaan sehingga kedepannya diharapkan untuk pekerjaan yang sarna (swakelola oleh kelompok non teknik) pemilik proyek agar dapat lebib memperhatikan lagi personil yang bekerja seperti melakukan beberapa bimbingan teknik kepada pekerja tersebut sebelum pelaksanaan proyek dilakukan. DAFfARPUSTAKA Arma, A. J & Lubis, M. R 2010, Teknik Sampling Dalam Pelaksanaan Penelitian, updated Maret 2011, viewed 2010, Available From Internet
. Aprilian, T., 2010, Analisis Produktifitas Tenaga Kerja Pada Pekerjaan Struktur Rangka Atap Baja. Skripsi, Universitas Sebelas Maret, surakarta. Arikunto, S 2002, TProsedur Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Dewi, R 2004, Identifikasi Sumber Resiko dan Tindakan Koreksi Terjadinya Cost Overrun Dalam Pengelolaan Sub kontraktor Pekerjaan Struktur Pada Bangunan Gedung Bertingkat. Tesis, Universitas Indonesia, Jakarta. Dipohusodo, I 1996, Manajemen Proyek dan Konstruksi, Kanisius, Jogjakarta, 1996.
lATST, 2011, Teknik Sipi!, viewed 02 April 2012. Available From Internet http://ilustri.orgfindex.php?option=com content&view=article&id~2:manaieme
n
konstruksi&Catid=63:manajemen&Itemi d=2 Nurmawati, 2008, Pengukuran Ranah EfektifMata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Penilaian Berbasis Kelas, updated Maret 20 II, viewed 2008, Available From Internet . Proboyo, B. 1998. Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek Klasifikasi dan Peringkat dari Penyebab-penyebabnya.
124
Zak;a Jurnal Buku Tes;s
1009200060054
Program Pascasllljana Studi Manjemen Konstruksi Universitas Kristen Surabaya, Surabaya.
Petra
Sigiyono, 2003, Metode Penelitian Bisnis, CV. AJfabeta, Bandung Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Produktivitas Apa Dan bagaimana. Bumi Aksara, Jakarta. Sistem Suryadi. K & Ramdhani. A 1998, Pendukung Keputusan Suatu Wacana Struktural Idealisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan, PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Yin R. K 1994, Case Study Research Design and Methods, Secont Edition, London. Widiarti. A, 20 I0, Akutansi Konstruksi Untuk Perusahaan Property dan Developer. Skripsi, STMIK AMIKOM, Yogyakarta.
125