Husen Assagaf
BUDAYA DAN PERADABAN ISLAM DI PULAU AMBON Potret Sejarah Pukul Sapu di Negeri Mamala
i
BUDAYA DAN PERADABAN ISLAM DI PULAU AMBON Potret Sejarah Pukul Sapu di Negeri Mamala
Oleh: Husen Assagaf
Cetakan Pertama, Pebruari 2014 Layout & Design cover, Masykur Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDTI) HUSEN ASSAGAF, BUDAYA DAN PERADABAN ISLAM DI PULAU AMBON Potret Sejarah Pukul Sapu di Negeri Mamala/Husen Assagaf
Hak cipta dilindungi undang-undang / All Right Reserved Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
ii
KATA PENGANTAR PENULIS Buku ini adalah hasil penelitian penulis secara mandiri di tahun 2005, tentang Upacara Ritual Ukuwala Mahiate (Pukul Sapu) di negeri Mamala kecamatan Leihutu Kabupaten Maluku Tengah. Dan penelitian ini, baru dibukukan di awal tahun 2014. Dalam buku ini penulis memotret bagaimana agama dan budaya lokal (local wisdom) bisa bersentuhan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Agama merupakan pusat orbit nilai budaya yang ditransformasikan dalam berbagai rana budaya lokal sehingga agama dan budaya lokal saling menyatu dan memperkuat suatu tatanan kehidupan keberagamaan. Di sisi lain, budaya lokal menjadi korban pada saat agama difahami secara normatif dan mengklaim budaya lokal sebagai biang kerok munculnya bid’ah, takhayul, dan khurafat dalam wilayah agama. Padahal proses penyiaran dan pengembangan Islam di Nusantara begitu pesat disebabkan salah satunya adalah persentuhan budaya dan peradaban Islam dengan budaya dan peradaban lain di dunia ini. Olehnya itu, Nurcholis Madjid, bahwa peradaban Islam banyak mengadopsi warisan luar Islam. Dan Amin Abdullah, bahwa secara normative-teologis, Alquran mengakui adanya pluralitas, lokalitas, kesukuan (etnisitas) maupun kebangsaan (nasionalitas). Dalam tataran rana budaya lokal Islam di Ambon terjadi konfigurasi antar agama dan budaya yang melahirkan Upacara Ritual Ukuwala Mahiat (Pukul Sapu), Sebagai sebuah kearifan lokal (local wisdom) dari masyarakat negeri Mamala terutama para pemimpinnya yakni Imam Tuny, Latuliu, dan Patty Tiang Bessy. Peranan Imam Tuny sebagai seorang tokoh agama dan ulama yang menyelesaikan persoalan kehidupan sosial keagamaan dengan jalan mistisisme Islam. Dan dengan kesabaran dan kekuatan spritualitasnya, ia dapat membuka tabir antara mkhluk dan Sang Khalik untuk memohon dan berdoa kepada-Nya. Sebuah pengalaman keagamaan ( religious experience) oleh Imam Tuny menghadirkan nilai-nilai Ketuhanan (teosentris) dalam mewarnai Upacara Ritual iii
Ukuwala Mahiate (Pukul Sapu). Dengan demikian, maka nilai-nilai ketuhanan (teosentris) dapat dibumikan dalam budaya-budaya Islam (antroposentris). Akhirnya, buku ini dapat menambah wawasan dan referensi kita tentang budaya dan peradaban Islam di pulau Ambon. Jakarta, 23 Pebruari 2014
iv
DAFTAR ISI PENGANTAR PENERBIT PENGANTAR PENULIS DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................
1
BAB 2 PROFIL NEGERI MAMALA ....................................... A. Kondisi Geografis dan Demografis Negeri Mamala ........................................................... 1. Geografis .............................................................. 2. Demografis ........................................................... B. Sosial Ekonomi .......................................................... C. Struktur Pemerintahan Negeri Mamala .................. D. Agama dan Kepercayaan Masyarakat ...................... E. Pendidikan dan Budaya Negeri Mamala ............... 1. Pendidikan ............................................................ 2. Budaya...................................................................
19 19 19 22 24 25 27 29 29 31
BAB 3 UPACARA RITUAL UKUWALA MAHIATE............ A. Sejarah Ukuwala Mahiate .......................................... B. Prosesi upacara ukuwala Mahiate ............................ C. Makna Simbol Upacara Ukuwala Mahiate.............. 1. Masjid .................................................................... 2. Nyuwelain Matehu/Minyak Tasalah .................... 3. Ukuwala/Sapu Lidi ..............................................
35 35 37 41 42 46 50
BAB 4 ANALISIS UPACARA RITUAL UKUWALA MAHIATE................................... A. Pandangau Masyarakat Negeri Mamalla Terhadap Upacara Ukuwala Mahiate ........................ 1. Aspek Wisata Budaya.......................................... 2. Aspek Ekonomi ...................................................
53 53 53 55 v
3. Aspek Persatuan Antar Agama .......................... 4. Budaya Lokal dan Budaya Modern ................... a. Agama ............................................................. b. Adat/Warisan Leluhur ................................. c. Persatuan Umat/Ukhuwa Islamiyah .......... d. Budaya dan Solidaritas ................................. B. Analisis Perspektif Teologis ...................................... 1. Kepercayaan Masyarakat Negeri Mamala Terhadap Ukuwala Mahiate ................................. 2. Analisis Teologis dalam Upacara Ritual Ukuwala Mahiate ................................................. a. Teologi Spritual ............................................. b. Teologi Aktual ...............................................
57 59 61 63 65 65 68 68 71 77 94
BAB 5 PENUTUP .......................................................................... 99 A. Kesimpulan ................................................................. 99 B. Implikasi ...................................................................... 98 DAFTAR ISI....................................................................................... 103 BIODATA PENULIS........................................................................ 111
vi