Jurnal AgriSains Vol. 4 No. 7., September 2013
ISSN : 2086-7719
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PEDAGANG DENGAN HIGIENE SANITASI MAKANAN JAJAN ANAK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN KULON PROGO-DIY
Usman Nasikhin, Chatarina Wariyah, Sri Hartati Candra Dewi Fakultas Agroindustri, Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mercu Buana Yogyakarta
[email protected] ABSTRACT Based on the hygiene requirements of food sanitation , there are many regulation on food handling there are handlers, equipment, water, food, the material, food additives and tool of the vendor. Food that does’nt meet the requirements is harmfull for health. Therefore, this research conducted a survey about relation between education level of the vendor andsanitation hygiene of school-food in elementary school. The purpose of this research was to evaluate the safety food knowlegde of the vendor and the school-food hygiene and sanitation in Kulon Progo District. The method sampling using Proportionate random sampling, consists of two levels: level I determined sub-districts as a sampling and second level determined the number of elementary school for each sub-district as a sample. The datawas collected by observation, interview. Data was analyzed by descriptive statistics, microsoft excell and SPSS for Windows version 16 to test a correlation Spearmen. The research showed that of about 64% school-food vendors in elementary school in Kulon Progo had less knowledge of prohibited substances for food and about 40% of the vendors had lees knowlegde about food hygiene and sanitation. The education level of the vendor showed positive effect on the knowledge of prohibited substances and food hygiene and sanitation. Key words : school-food, food hygiene and sanitation, prohibited- substances
PENDAHULUAN
perlengkapan/peralatan dalam pengolahan
Pengetahuan mengenai makanan jajanan
adalah
kepandaian
memilih
makanan yang merupakan sumber zat-zat gizi
dan
kepandaian
dalam
memilih
makanan jajanan yang sehat. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan, antara lain pendidikan, sumber informasi, budaya,
pengalaman,
sosial
ekonomi.
makanan. Penyimpanan makanan, menurut Depkes RI (1994) penyimpanan makanan dimaksudkan
untuk
mengusahakan
makanan agar dapat awet lebih lama. Pengangkutan makanan, makanan yang telah
selesai
diolah,
memerlukan
pengangkutan untuk selanjutnya disajikan atau disimpan, bila pengangkutan
Menurut Dewi (2004) yang mengutip dari
makanan kurang tepat dan alat angkutnya
Anwar dkk (1997), pengolahan makanan
kurang
menyangkut
kontainasi
penjamah tempat
4
(empat)
makanan,
cara
pengolahan
aspek,
yaitu
pengolahan, makanan,
baik
kualitasnya, dapat
pengangkutan
kemungkinan
terjadi
(Depkes
sepanjang RI,
1994).
Penyajian makanan menurut Permenkes 23
Jurnal AgriSains Vol. 4 No. 7., September 2013
No.304/Menkes/Per/IX/1989,
persyaratan
ISSN : 2086-7719
anak
sekolah
dasar.
umum
mengevaluasi
tingkat
penyajian makanan harus terhindar dari
penelitian
pencemaran, peralatan untuk penyajian
pengetahuan
harus terjaga kebersihannya.
higiene sanitasi makanan jajan pedagang
Kulon Progo merupakan salah satu Kabupaten di DIY, terletak di bagian barat provinsi
DIY
Kabupaten
dan
berbatasan
Purworejo.
adalah
Tujuan
keamanan
makanan
dan
PJAS di Sekolah Dasar Kabupaten Kulon Progo.
dengan
Menurut
METODE PENELITIAN
data
Desain penelitian
Diperindag Kulon Progo Tahun 2004, Kulon Progo merupakan sentra industri makanan
Penelitian ini merupakan penelitian
terbesar di DIY. Hasil penelitian Widiyanto
deskriptif
dkk. (2001) di Kabupaten Kulon Progo
Populasi
menunjukkan bahwa 86,50% masyarakat
pedagang PJAS yang berjualan di sekitar
membeli produk pangan dengan prioritas
lingkungan sekolah dasar di 4 kecamatan
pertimbangan citarasa,
penelitian
survei. seluruh
penampilan
dan
terpilih di kabupaten Kulon Progo. Sampel
sedangkan
kandungan
gizi,
dalam penelitian adalah seluruh pedagang
penting
mengkonsumsi
artinya
makanan
langsung
yang
bergizi,
Penelitian
ini
dilakukan
pada
sekolah-sekolah dasar negeri yang ada di 4
konsumsi pangan anak-anak. Di Kabupaten
kecamatan, yang terdiri dari 23 sekolah
Kulon Progo terdapat 376 SD yang tersebar
dasar di Kabupaten Kulon Progo yaitu
di 12 Kecamatan dengan jumlah murid
Sentolo, Galur, Wates dan Kali Bawang.
36.879, belum termasuk TK, SMP dan SMA
Pemilihan
(BPS, 2010). Kondisi ini menjadikan Kulon
alasan, bahwa 23 sekolah dasar negeri
Progo potensial untuk peredaran PJAS.
diatas mewakili letak daerah yaitu antar
Beberapa
oleh
Pedesaan, Desa (perantara desa dengan
instansi berwenang seperti BPOM, namun
kota), dan Perkotaan untuk setiap masing-
kenyataannya peredaran PJAS yang tidak
masing kecamatan dengan kreteria masih
aman terus meningkat (Anonim, 2009). Hal
banyaknya jumlah penjual makanan jajanan
tersebut
kaki lima. Penelitian ini dilakukan mulai
telah
disebabkan
pada
Lokasi dan Waktu Penelitian
pola
usaha
berimbas
PJAS sebanyak 50 pedagang.
untuk
bermutu dan aman. Kebiasaan tersebut secara
dalam
metode
harga,
standar mutu pangan berkontribusi 13,50%. Padahal
berdasarkan
dilakukan
tindakan
yang
dilakukan kurang menyentuh sumber primer
lokasi
penelitian
ini
dengan
Bulan Mei sampai dengan Juni 2012.
peredaran PJAS. Oleh karena itu dilakukan survei
tingkat
pengetahuan
pedagang
dengan higiene sanitasi makanan jajan 24
Jurnal AgriSains Vol. 4 No. 7., September 2013
Sampling dan Pengolahan Data Sampling
ISSN : 2086-7719
diketahui bahwa jumlah anggota keluarga
menggunakan
metode
responden 1-7 orang. Responden dengan
Proportionate Random Sampling (Westfall,
Jumlah
2009)., terdiri dari dua strata yaitu : strata I
sebanyak 18 orang, 4-6 orang sebanyak 28
menentukan kecamatan terpilih dan strata II
orang, > 7 orang sebanyak 4 orang.
menentukan jumlah SD tiap kecamatan
Responden dengan tamat SD 21 orang,
tempat
tamat SMP 10 orang, dan tamat SMA 19
pengambilan
sampel.
Teknik
anggota
pengumpulan data dengan observasi dan
orang.
interview.
pendapatan
Cara
pengetahuan
mengukur
dengan
tingkat
keluarga
Responden Rp.
1-3
orang
berdasarkan
tingkat
400.000,-sebanyak
21
memberikan
orang, Rp. 700-900.000,- sebanyak 19
kemudian
orang, > Rp. 1000.000,- sebanyak 10
pertanyaan-pertanyaan,
dilakukan penilaian nilai 1 untuk jawaban
orang.
benar dan nilai 0 untuk jawaban salah. 2. Pengetahuan Keamanan Makanan
Kemudian digolongkan menjadi 3 kategori
Jajan
yaitu baik, sedang, kurang. Dikatakan baik (>75–100 %), cukup (60-75%), dan kurang (<60%)
(Khomsan,
yang
Berdasarkan Tabel 1. 74 % dapat
statistik
menjawab benar pada soal pertanyaan
deskriptif, diolah menggunakan program
nomer 3 terkait dengan pengetahuan bahan
microsoft excell dan SPSS for window
tambahan, dan hanya 18% dapat menjawab
version
benar pada soal pertanyaan nomer 5. Pada
diperoleh
2003).
dianalisis
16
untuk
Data
a. Berdasarkan wilayah
secara
menguji
korelasi
Spearmen. Pengukuran pengetahuan dan
pertanyaan
higiene sanitasi makanan jajan dilakukan
pangan, 86% dapat menjawab dengan
dengan
menanyakan
benar pada pertanyaan nomer 1. Namun,
tentang isi materi yang ingin diukur dari
hanya 54% contoh yang dapat menjawab
responden.
dengan benar pada pertanyaan nomer 3.
wawancara
yang
mengenai
Berdasarkan HASIL DAN PEMBAHASAN
besar
1. Karakteristik Responden PJAS
responden
higiene
Tabel
sanitasi
2,
sebagian
memiliki
kategori
pengetahuan kurang sebesar 64%. Hasil pengumpulan data karakteristik responden
Responden
berusia
diantara
20-40
berdasarkan kategori wilayah kecamatan
tahun. Responden berumur 20-30 tahun
diketahui bahwa responden yang berjualan
sebanyak 12 orang, 31- 40 tahun sebanyak
di
22 orang, > 41 tahun sebanyak 16 orang.
berkategori baik 2 responden, sedang 3
Responden berdasarkan jumlah anggota
responden dan kurang 7 responden.
kecamatan
Sentolo
12
responden,
25
Jurnal AgriSains Vol. 4 No. 7., September 2013
ISSN : 2086-7719
Tabel 1. Pengetahuan responden berdasarkan wilayah kecamatan Wates K. B Total Pengetahuan keamanan pangan Sentolo Galur dan Higiene sanitasi makanan n = 12 n=1 n = 24 n = 13 n = 50 Pengetahuan Bahan Tambahan n % n % n % n % n % Yang Dilarang 1. Pernah mengikuti penyuluhan 7 58,3 1 100 15 62,5 9 69,2 32 64,0 2. Tujuan penambahan bahan pengawet dan ciri-ciri 5 41,7 1 100 13 54,2 8 61,5 27 54,0 makanan yang mengandung pengawet 3. Tujuan penambahan pengenyal dan ciri-ciri 9 75,0 1 100 17 70,8 10 76,9 37 74,0 makanan yang mengandung pengenyal 4. Tujuan penambahan bahan 0 15 62,5 10 76,9 34 68,0 pewarna dan ciri-ciri makanan 9 75,0 0 yang mengandung pewarna 5. Tujuan penambahan pemanis 3 25,0 0 0 3 12,5 3 23,1 9 18,0 dan ciri-ciri makanan yang mengandung pemanis Higiene Sanitasi Pada Pengolahan Makanan 1. Saat menderita batuk, pilek 9 75,0 1 100 22 91,7 11 84,6 43 86,0 apakah tetap berjualan 2. Air yang digunakan untuk 9 75,0 0 0 15 62,5 10 76,9 34 68,0 mencuci suatu peralatan digunakan berulang 3. Menjaga kesehatan kuku 5 41,7 1 100 13 54,2 8 61,5 27 54,0 dengan memotong kuku secara rutin 1 minggu sekali 4. Tempat berjualan makanan 7 58,3 1 100 15 62,5 9 69,2 32 64,0 jajanan selalu dibersihkan 5. Mencuci peralatan dengan 6 50,0 1 100 19 79,2 10 76,9 36 72,0 bahan pembersih Di kecamatan Galur 1 responden,
berkategori baik 3 responden, sedang 2
dengan berkategori kurang. Responden
responden dan kurang 7 responden. Di
yang berjualan di kecamatan Wates 24
kecamatan Galur 1 responden, dengan
responden, berkategori baik 2 responden,
kategori sedang. Di kecamatan Wates 24
sedang
responden, berkategori baik 7 responden,
7
responden
dan
kurang
15
responden. Di kecamatan Kali Bawang 13
sedang
responden, berkategori baik 3 responden,
responden. Di kecamatan Kali Bawang 13
sedang
responden, 5 responden berkategori baik,
1
responden
dan
kurang
9
7
responden. Untuk kategori higiene sanitasi
sedang
berdasarkan, pedagang yang berjualan di
responden.
kecamatan
Sentolo
12
5
responden
responden
dan
dan
kurang
kurang
10
3
pedagang, 26
Jurnal AgriSains Vol. 4 No. 7., September 2013
ISSN : 2086-7719
Tabel 2. Pengetahuan responden berdasarkan kelompok penjaja
Kategori Pengetahuan Kurang Sedang Baik Total Rata-rata Kategori Higiene Sanitasi Kurang Sedang Baik Total Rata-rata
Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Kecamatan Total Sentolo Galur Wates Kali Bawang n = 50 ( n= 12) (n= 1) (n= 24) (n=13) n % n % n % n % n % 7 58,33 1 100 15 62,5 9 69,2 32 64,0 3 25,0 0 0 7 29,2 1 7,69 11 22,0 2 16,67 0 0 2 8,33 3 23,1 7 14,0 12 100,0 1 100,0 24 100,0 13 100,0 50 100,0 4 0,33 8 4,33 16,67 Tingkat Higiene Sanitasi Berdasarkan Kecamatan Total Sentolo Galur Wates K.Bawang n = 50 ( n= 12) (n= 1) (n= 24) (n=13) n % n % n % n % n % 7 58,3 0 0 10 41,7 3 23,1 20 40 2 16,7 1 100 7 29,2 5 38,5 15 30 3 25 0 0 7 29,2 5 38,5 15 30 12 100,0 1 100,0 24 100,0 13 100,0 50 100,0 4 0,33 8 4,33 16,67
Spearman,
b. Berdasarkan umur Umur
20-30
tahun
sebayak
12
responden
berkategori
baik
3
orang,
sedang
responden
dan
kurang
menunjukan
tidak
terdapat
hubungan positif yang nyata antara tingkat pengetahuan
dengan
umur
responden
8
(p>0.05) dengan nilai r sebesar -0,014
responden. Umur 31-40 tahun sebanyak 23
sedangkan nilai p sebesar 0,924. Ini berarti
orang berkategori sedang 7 orang dan
tidak ada hubungan yang signifikan antara
kurang 16 responden. Umur lebih dari 41
umur
tahun 15 orang masing-masing berkategori
makanan jajan. Umur responden menurut
baik 4 orang dan sedang 2 responden,
pengetahuan keamanan pangan disajikan
kurang 9 responden. Hasil uji korelasi
pada Tabel 3.
1
dengan
pengetahuan
keamanan
Tabel 3. Pengetahuan keamanan makanan jajan berdasarkan umur Umur 20 th - 30 th 31 th - 40 th > 41 th Total Rata-rata
Tingkat Pengetahuan Kurang Sedang Baik n % n % n % 8 24,2 1 10 3 42,9 16 48,5 7 70 0 0 9 27,3 2 20 4 57,1 33 100,0 10 100,0 7 100,0 11 3,33 2
Total
%
12 23 15 50,0 16,67
24,0 46,0 30,0 100,0
p = 0,924 r = -0,014
27
Jurnal AgriSains Vol. 4 No. 7., September 2013
ISSN : 2086-7719
responden dan kurang 2 reponden. Hasil uji
c. Berdasarkan jumlah anggota
korelasi
keluarga
Spearman,
menunjukan
tidak
Jumlah anggota keluarga 1-3 orang
terdapat hubungan positif yang nyata antara
sebanyak 18 responden berkategori baik 1
tingkat pengetahuan dengan jumlah angota
orang, sedang 6 responden dan kurang 11
keluarga responden (p>0.05) dengan nilai r
responden. Jumlah anggota keluarga 4-6
sebesar 0,060 sedangkan nilai p sebesar
orang sebanyak 28 responden berkategori
0,679. Ini berarti tidak ada hubungan yang
baik 5 orang, sedang 4 responden dan
signifikan antara jumlah keluarga dengan
kurang 19 responden. Jumlah anggota
pengetahuan keamanan makanan jajan.
keluarga lebih dari 7 orang sebanyak 4
Jumlah
responden baik 1 responden, sedang 1
keamanan pangan disajikan pada Tabel 4.
keluarga menurut
pengetahuan
Tabel 4. Pengetahuan keamanan makanan jajan berdasarkan umur Umur 20 th - 30 th 31 th - 40 th > 41 th Total Rata-rata
Kurang % 24,2 48,5 27,3 100,0 11
n 8 16 9 33
Tingkat Pengetahuan Sedang n % 1 10 7 70 2 20 10 100,0 3,33 p = 0,924 r = -0,014
n 3 0 4 7
Baik % 42,9 0 57,1 100,0 2
Total 12 23 15 50,0
% 24,0 46,0 30,0 100,0 16,67
d. Berdasarkan tingkat pendidikan
nilai p sebesar 0,003. Ini berarti ada
Responden dengan tingkat pendidikan
hubungan yang signifikan antara tingkat
tamat SD 21 responden memiliki kategori
pendidikan dengan pengetahuan keamanan
baik 2 orang, sedang 4 responden dan
makanan jajan. Koefisien korelasi bertanda
kurang 15 responden. Responden dengan
positif menunjukan arah korelasinya searah
tingkat
yang
pendidikan
tamat
SMP
10
berarti
semakin
tingkat
maka
tingkat
responden berkategori baik 1 responden,
pendidikan
sedang
7
pengetahuan keamanan makanan jajan
responden. Responden tamat SMA 19
semakin baik. Menurut Notoatmodjo (2003)
responden berkategori baik 4 responden,
peningkatan
sedang
10
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang
responden. Hasil uji korelasi Spearman,
dimiliki baik yang diperoleh secara formal
menunjukan terdapat hubungan positif yang
maupun non-formal. Tingkat pendidikan
nyata antara tingkat pengetahuan dengan
menurut pengetahuan keamanan pangan
tingkat
disajikan pada Tabel 5.
2
5
responden
responden
pendidikan
dan
dan
kurang
kurang
responden
(p<0.05)
responden
tinggi
pengetahuan
seseorang
dengan nilai r sebesar 0,416** sedangkan 28
Tabel 5. Pengetahuan keamanan makanan jajan berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat Pengetahuan Kurang Sedang n % n % n 15 46,88 4 36,4 2 7 21,88 2 18,2 1 10 31,25 5 45,5 4 32 100,0 11 100,0 7 10,67 3,67 p = 0,003 r = 0,416**
Pendidikan Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Total Rata-rata
Baik % 28,57 14,29 57,14 100,0 2
Total 21 10 19 50
% 42,0 20,0 38,0 100,0 16,67
e. Berdasarkan tingkat pendapatan
responden dan kurang 2 responden. Hasil
Responden dengan tingkat pendapatan
uji korelasi Spearman, menunjukan tidak
Rp. 400-600.000,- sebanyak 18 responden
terdapat hubungan positif yang nyata antara
berkategori
tingkat
baik
1
orang,
sedang
6
pengetahuan
dengan
tingkat
11 responden.
pendapatan responden (p>0.05) dengan
Responden dengan tingkat pendapatan Rp.
nilai r sebesar -0,29** sedangkan nilai p
700-900.000,-
responden
sebesar 0,370. Ini berarti ada hubungan
berkategori baik 5 responden, sedang 4
yang signifikan antara tingkat pendidikan
responden
dengan pengetahuan keamanan makanan
responden
dan kurang
sebanyak
dan kurang
28
19 responden.
Responden dengan tingkat pendapatan
jajan.
>Rp. 1000.000,- sebanyak 4 responden
pengetahuan keamanan pangan disajikan
berkategori
pada Tabel 6.
baik
1
orang,
sedang
1
Tingkat
pendapatan
menurut
Tabel 6. Pengetahuan keamanan makanan jajan berdasarkan pendapatan
Pendapatan Rp. 400.000-600.000 Rp. 700.000-900.000 > Rp. 1.000.000 Total Rata-rata
Tingkat Pengetahuan Kurang Sedang Baik n % n % n % 11 34,4 6 54,5 1 14,3 19 59,4 4 36,4 5 71,4 2 6,25 1 9,09 1 14,3 32 100,0 11 100,0 7 100,0 10,67 3,67 2 p = 0,370 r = -0,129
3. Higiene Sanitasi Makanan Jajan a. Berdasarkan umur Responden dengan kriteria umur 20-30 tahun
12
responden,
5
responden
umur
Total 18 28 4 50
31-40
% 36,0 56,0 8,0 100,0 16,67
tahun
23
responden
3
responden berkategori baik, sedang 8 responden
dan kurang
12 responden.
Responden dengan umur lebih dari 41
berkategori baik, sedang 2 responden dan
tahun
15
responden,
7
responden
kurang 5 responden. Responden dengan
berkategori baik, sedang 4 responden dan 29
kurang 4 responden. Hasil uji korelasi
nilai p sebesar 0,482. Ini berarti tidak ada
Spearman,
terdapat
hubungan yang signifikan antara umur
hubungan positif yang nyata antara higiene
dengan higiene sanitasi makanan jajan.
sanitasi dengan umur responden (p>0.05)
Umur responden menurut higiene sanitasi
dengan nilai r sebesar -0,102 sedangkan
makanan disajikan pada Tabel 7.
menunjukan
tidak
Tabel 7. Higiene sanitasi makanan jajan berdasarkan umur Tingkat Higiene Sanitasi Kurang Sedang Baik n % n % n % 5 23,81 2 14,0 5 33,3 12 57,14 8 57,0 3 20,0 4 19,05 4 29,0 7 46,7 21 100,0 14 100,0 15 100,0 7 4,67 5 p = 0,482 r = -0,102
Umur 20 th - 30 th 31 th - 40 th > 41 th Total Rata-rata
b. Berdasarkan jumlah anggota
yang nyata antara higiene sanitasi dengan
responden berkategori baik, sedang 6
jumlah anggota keluarga (p>0.05) dengan
responden
nilai r sebesar 0,073 sedangkan nilai p
dan
Responden
18
kurang
dengan
4-6
orang
responden
menunjukan tidak terdapat hubungan positif
6
keluarga
orang
24,0 46,0 30,0 100,0 16,67
responden. Hasil uji korelasi Spearman,
Responden dengan jumlah anggota 1-3
12 23 15 50
%
responden berkategori baik dan kurang 1
keluarga
keluarga
Total
6
jumlah 28
responden. anggota
responden
sebesar
0,615.
Ini
berarti
tidak
ada
6
hubungan yang signifikan antara jumlah
responden berkategori baik, sedang 9
anggota keluarga dengan higiene sanitasi
responden
dan kurang
makanan jajan. Responden berdasarkan
Responden
dengan
13 responden. jumlah
anggota
keluarga lebih dari 7 orang 4 responden 3
jumlah anggota keluarga menurut higiene sanitasi makanan disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Higiene sanitasi makanan jajan berdasarkan jumlah keluarga
Jumlah Keluarga 1-3 Orang 4-6 Orang > 7 Orang Total Rata-rata
Tingkat Higiene Sanitasi Kurang Sedang Baik n % n % n % 6 30,0 6 40,0 6 40,0 13 65,0 9 60,0 6 40,0 1 5,0 0 0 3 20,0 20 100,0 15 100,0 15 100,0 6,67 5 5 p = 0,615 r = 0,073
Total 18 28 4 50
% 36,0 56,0 8,0 100,0 16,67
30
c. Berdasarkan tingkat pendidikan
pengetahuan dengan tingkat pendidikan
Responden dengan tingkat pendidikan
responden (p>0.05) dengan nilai r sebesar
tamat SD 21 responden 4 responden
0,436**sedangkan nilai p sebesar 0,002. Ini
berkategori baik, sedang 4 responden dan
berarti ada hubungan yang signifikan antara
kurang 13 responden. Responden dengan
tingkat pendidikan dengan higiene sanitasi
tingkat
10
makanan jajan. Koefisien korelasi bertanda
responden, baik 4 responden, sedang 3
positif menunjukan arah korelasinya searah
responden
pendidikan
dan
Responden tamat
kurang
SMP
3
responden.
yang
dengan
tingkat
pendidikan
pendidikan responden maka tingkat higiene
19
responden,
SMA
responden,
tamat
makanan
jajan
tingkat
semakin
baik.
kurang 4 responden. Hasil uji korelasi
menurut higiene sanitasi makanan disajikan
Spearman, menunjukan terdapat hubungan
pada Tabel 9.
nyata
responden
sanitasi
tinggi
Responden berdasarkan tingkat pendidikan
yang
8
7
semakin
dan
positif
sedang
baik
berarti
antara
tingkat
Tabel 9. Higiene sanitasi makanan jajan berdasarkan tingkat pendidikan
Pendidikan Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Total Rata-rata
Tingkat Higiene Sanitasi Kurang Sedang Baik n % n % n % 13 65,0 4 26,7 4 26,7 3 15,0 3 20,0 4 26,7 4 20,0 8 53,3 7 46,7 20 100,0 15 100,0 15 100 6,67 5 5 ** p = 0,002 r = 0,436
Total 21 10 19 50
% 42,0 20,0 38,0 100,0 16,67
d. Berdasarkan tingkat pendapatan
tidak terdapat hubungan positif yang nyata
Responden dengan tingkat pendapatan
antara higiene sanitasi dengan tingkat
Rp. 400.000-600.000,-. 18 responden, baik
pendapatan responden (p>0.05) dengan
6 responden, sedang 6 responden dan
nilai r sebesar -0,136 sedangkan nilai p
kurang 6 responden. Responden dengan
sebesar
tingkat pendapatan Rp. 700.000-900.000,-.
hubungan yang signifikan antara tingkat
28 responden , baik 6 responden, sedang 9
pendapatan
responden
13 responden.
sanitasi makanan jajan. Sebaran responden
Responden dengan tingkat pendapatan
berdasarkan tingkat pendapatan menurut
lebih dari Rp. 1.000.000,-. 4 responden,
higiene sanitasi makanan disajikan pada
baik 3 responden dan kurang 1 responden.
Tabel 10.
dan kurang
0,347.
Ini
berarti
tidak
responden dengan
ada
higiene
Hasil uji korelasi Spearman, menunjukan 31
Tabel 10. Higiene sanitasi makanan jajan berdasarkan tingkat pendapatan Tingkat Pengetahuan Kurang Sedang Baik n % n % n % 6 30,0 6 40,0 6 40,0 13 65,0 9 60,0 6 40,0 1 5,0 0 0 3 20,0
Pendapatan Rp. 400.000-600.000 Rp. 700.000-900.000 > Rp. 1.000.000 Total
20
Rata-rata
100,0
15
100,0
15
6,67 5 p = 0,347 r = -0,136
4. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Total
%
18 28 4
36,0 56,0 8,0
50
100,0 16,67
100,0 5
uji korelasi Spearman, terlihat bahwa tidak
Dengan Higiene Sanitasi Makanan
terdapat hubungan positif yang nyata antara
Jajan
umur dengan pengetahuan dan higiene
a. Berdasarkan umur
sanitasi makanan (p>0.05) dengan nilai r
Responden dengan kreteria umur 20-
sebesar -0,067 sedangkan nilai p sebesar
30 tahun 12 responden, baik 4 responden,
0,643. Ini berarti semakin bertambah usia
sedang
maka tidak akan berpengaruh terhadap
3
responden
dan
kurang
5
responden. Responden dengan umur 31-40
pengetahuan
tahun 22 responden, baik 3 responden,
sanitasi
sedang
berdasarkan
6
responden
dan
kurang
13
keamanan
makanan.
dan
Sebaran
tingkat
higiene
responden
pengetahuan
dan
responden. Umur lebih dari 41 tahun 16
higiene sanitasi makanan menurut umur
responden, baik 7 responden, sedang 4
disajikan pada Tabel 11.
responden dan kurang 5 responden. Hasil Tabel 11. Pengetahuan dan Higiene sanitasi makanan jajan berdasarkan umur Pengetahuan dan Higiene Sanitasi Kurang Sedang Baik n % n % n % 5 21,7 3 23,1 4 28,6 13 56,5 6 46,2 3 21,4 5 21,7 4 30,8 7 50,0 23 100,0 13 100,0 14 100,0 7,67 4,33 5 p = 0,643 r = -0,067
Umur
20 th - 30 th 31 th - 40 th > 41 th Total Rata-rata
b. Berdasarkan jumlah keluarga Responden dengan jumlah anggota
Total
12 22 16 50 16,67
%
24,0 44,0 32,0 100,0
keluarga 4-6 orang 28 responden, baik 7 responden,
sedang
6
responden
dan
keluarga 1-3 orang 18 responden, baik 5
kurang 15 responden. Responden dengan
responden,
dan
jumlah anggota keluarga lebih dari 7 orang
anggota
4 responden, baik 2 responden, sedang 1 32
kurang
7
sedang
6
responden.
responden Jumlah
responden dan kurang 1 responden. Hasil
keluarga tidak akan berpengaruh terhadap
uji korelasi Spearman, terlihat bahwa tidak
pengetahuan
terdapat hubungan positif yang nyata antara
sanitasi makanan. Responden berdasarkan
jumlah
dengan
tingkat pengetahuan dan higiene sanitasi
pengetahuan dan higiene sanitasi makanan
makanan menurut jumlah anggota keluarga
(p>0.05) dengan nilai r sebesar 0,074
disajikan pada Tabel 12.
anggota
keluarga
keamanan
dan
higiene
sedangkan nilai p sebesar 0,608. Ini berarti semakin
bertambah
jumlah
anggota
Tabel 12. Pengetahuan dan Higiene sanitasi makanan jajan berdasarkan jumlah keluarga Jumlah Keluarga 1-3 Orang 4-6 Orang > 7 Orang Total Rata-rata
Tingkat Higiene Sanitasi Kurang Sedang Baik n % n % n % 7 30,4 6 46,0 5 36,0 15 65,2 6 46,0 7 50,0 1 4,35 1 7,7 2 14,0 23 100,0 13 100,0 14 100,0 7,67 4,33 5 p = 0,074 r = 0,608
c. Berdasarkan tingkat pendidikan
pengetahuan
Responden dengan tingkat pendidikan
sanitasi
Total 18 28 4 50
% 36,0 56,0 8,0 100,0 16,67
keamanan
makanan.
dan
Tingkat
higiene
pendidikan
tamat SD 21 responden, baik 4 responden,
adalah salah satu faktor yang memudahkan
sedang
seseorang
4
responden
dan
kurang
13
atau
masyarakat
untuk
responden. Tamat SMP 10 responden, baik
menyerap informasi (Atmarita & Fallah,
3 responden, sedang 2 responden dan
2004). Hal senada juga dinyatakan oleh
kurang 5 responden. Tamat SMA 19
Contento (2007) yaitu seseorang dengan
responden, 7 responden berkategori baik,
tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan
sedang
lebih baik dalam menerima, memproses,
7
responden
dan
kurang
5
responden. Hasil uji korelasi Spearman,
menginterpretasikan,
terlihat bahwa terdapat hubungan positif
informasi yang diperolehnya. Responden
yang
berdasarkan
nyata
antara
tingkat
pendidikan
tingkat
dan
menggunakan
pengetahuan
dan
dengan pengetahuan dan higiene sanitasi
higiene sanitasi makanan menurut tingkat
makanan (p<0.05) dengan nilai r sebesar
pendidikan disajikan pada Tabel 13.
0,429** sedangkan nilai p sebesar 0,002. Ini berarti semakin tinggi tingkat pendidikan maka
akan
berpengaruh
terhadap 33
Tabel 13. Pengetahuan dan Higiene sanitasi makanan jajan berdasarkan pendidikan Pengetahuan dan Higiene Sanitasi Kurang Sedang Baik n % n % n % 30, 13 56,5 4 4 28,6 8 15, 5 21,7 2 3 21,4 4 53, 5 21,7 7 7 50,0 8 10 23 100,0 13 14 100,0 0,0 7,67 4,33 5 ** p = 0,002 r = 0,429
Pendidikan Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Total Rata-rata
Total
%
21
42,0
10
20,0
19
38,0
50
100,0
16,67
d. Berdasarkan tingkat pendapatan
hubungan positif yang nyata antara tingkat
Responden dengan tingkat pendapatan
pendapatan
dengan
pengetahuan
dan
Rp. 400.000-600.000,-. 21 responden, baik
higiene sanitasi makanan (p>0.05) dengan
8 responden, sedang 5 responden dan
nilai r sebesar -0,130 sedangkan nilai p
kurang 8 responden. Responden dengan
sebesar 0,368. Ini berarti semakin tinggi
tingkat pendapatan Rp. 700.000-900.000,-.
tingkat pendapatan responden maka tidak
19 responden, baik 3 responden, sedang 6
akan berpengaruh terhadap pengetahuan
responden
10 responden.
keamanan dan higiene sanitasi makanan.
Responden dengan tingkat pendapatan
Sebaran responden berdasarkan tingkat
lebih dari Rp. 1.000.000,-. 10 responden,
pengetahuan dan higiene sanitasi makanan
baik 3 responden, kurang 2 responden dan
menurut tingkat pendapatan disajikan pada
kurang 5 responden. Hasil uji korelasi
Tabel 14.
dan kurang
Spearman, terlihat bahwa tidak terdapat Tabel 14. Pengetahuan dan Higiene sanitasi makanan jajan berdasarkan pendapatan Pendapatan Rp. 400.000600.000 Rp. 700.000900.000 > Rp. 1.000.000 Total Rata-rata
Kurang n % 8 1 0 5 2 3
Tingkat Pengetahuan Sedang Baik n % n %
Total
%
34,8
5
38,0
8
57,1
21
42,0
43,5
6
46,0
3
21,4
19
38,0
21,7
2 1 3
15,0
3 1 4
21,4
10
20,0
100,0
50
100,0
100,0 7,67
100,0
4,33 p = 0,368
5 r = -0,130
16,67
34
e. Hubungan tingkat pengetahuan dengan higiene sanitasi makanan jajan Tingkat pangan
termasuk
beberapa
perilaku
mengindikasikan
pengetahuan
merupakan
menyatakan
dari
perilaku
keamanan
pangan
walaupun
pengetahuan
merupakan komponen yang dibutuhkan
dalam
untuk perubahan higiene sanitasi makanan,
individu. Dengan demikian faktor dari luar
tetapi hal tersebut tidak selalu cukup. Hasil
individu
uji korelasi Spearman, terdapat hubungan
dapat
faktor
keamanan
studi
mempengaruhi
higiene
sanitasi makanan. Faktor dari luar individu
positif
tersebut meliputi lingkungan sekitar, baik
pengetahuan
fisik
iklim,
makanan (p<0.05) dengan nilai r sebesar
manusia, sosial-ekonomi, kebudayaan, dan
0,873** sedangkan nilai p sebesar 0,000.
sebagainya. Sebagian besar responden
Dengan demikian dapat diketahui besarnya
64%
kurang.
probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,005 (Ho
Sebagian besar menjawab dengan benar
ditolak) dan dua tanda bintang menunjukan
tentang tujuan pemberian bahan pewarna
ada korelasi yang signifikan pada alfa 0,01.
yang tidak di izinkan dan ciri-ciri jajanan
Ini
yang mengandung pewarna yang tidak di
pengetahuan
izinkan,
bahan
terhadap
makanan
yang
Koefisien
namun
masih
menunjukan arah korelasinya searah yang
sangat kurang dalam penyajian yang baik
berarti semakin tinggi tingkat pengetahuan
karena mayoritas pedagang PJAS tetap
responden tentang bahan tambahan yang
berjualan meskipun dalam kondisi sakit
dilarang
seperti batuk dan pilek, menjaga kesehatan
makanan jajan semakin baik pula. Sebaran
kuku dengan memotong kuku secara rutin
hubungan
setiap 1 minggu sekali. Green (2008)
higiene sanitasi disajikan pada Tabel 15.
maupun
non-fisik
memiliki
pengetahuan
tujuan
pengenyal
dan
mengandung
seperti:
penambahan ciri-ciri
pengenyal,
yang
berarti
nyata
antara
tingkat
dengan
higiene
sanitasi
semakin maka
higiene
akan
makanan.
bertanda
tingkat
tingkat
tingkat
berpengaruh
sanitasi
korelasi
maka
tinggi
higiene
pengetahuan
positif
sanitasi
dengan
Tabel 15. Tabel hubungan pengetahuan dan higiene sanitasi makanan Higiene Sanitasi
Pengetahuan Kategori Kurang Sedang Baik Total Rata-rata
Kurang n % 20 100,0 0 0 0 0 20 100,0 6,67
Sedang Baik n % n % 10 66,7 2 13,0 4 26,7 7 47,0 1 6,67 6 40,0 15 100,0 15 100,0 5 5 p= 0,000 r = 0,873** Sumber: Data primer yang diolah
Total n 32 11 7 50
% 64,0 22,0 14,0 100,0 16,67
35
Jurnal AgriSains Vol. 4 No. 7., September 2013
ISSN : 2086-7719
pengolahan KESIMPULAN DAN SARAN
pangan
yang
baik
semakin kurang.
Kesimpulan
Saran
Secara umum dapat disimpulkan ada
Berdasarkan hasil penelitian evaluasi
hubungan yang signifikan antara tingkat
pengetahuan dan higiene sanitasi makanan
pendidikan dengan pengetahuan keamanan
jajan maka hal yang perlu dilakukan adalah
makanan
pelatihan
jajan.
Ada
hubungan
yang
dan
penyuluhan
signifikan antara tingkat pendidikan dengan
pengetahuan
higiene sanitasi makanan jajan.
makanan yang dilarang dan higiene sanitasi
Secara khusus kesimpulannya adalah :
makanan
1. Disimpulkan bahwa penjaja PJAS
makanan
tentang
tentang
kepada
bahan
tambahan
seluruh
pedagang
jajanan
secara
yang beredar di Sekolah Dasar di
berkesinambungan. Serta perlu dilakukan
wilayah
pengawasan
kabupaten
memiliki
Kulon
tingkat
tentang
bahan
Progo
pengetahuan
tambahan
yang
dilarang dengan kategori kurang
seluruh
dan
pembinaan
terhadap
makanan
jajanan,
pedagang
terutama
pedagang
yang
menjajakan
makanan di sekolah-sekolah.
sebesar 64% dan untuk higiene sanitasi pengolahan makanan jajan dengan kategori kurang sebesar 40%.
DAFTAR PUSTAKA 2009. Wapres Canangkan
Gerakan
Pangan
Sekolah
2. Terdapat nyata
Anonim,
hubungan
antara
positif
tingkat
yang
pendidikan
Jajanan
yang
Anak Aman.
http://sehatnegeriku.com.
Diakses
tanggal [20 Maret 2010 .
dengan higiene sanitasi makanan berdasarkan tingkat
pengetahuan
bahan tambahan yang dilarang. 3. Terdapat
hubungan
positif
situasi yang
nyata antara tingkat pengetahuan bahan
tambahan
yang
dilarang
dengan higiene sanitasi pengolahan makanan. 4. Semakin responden, terhadap
gizi
dan
kesehatan
masyarakat. Dalam Soekirman et al. (Ed.), Ketahanan Pangan dan Gizi di Era
Otonomi
Daerah
dan
Globalisasi. Prosiding Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII (hlm.
rendah
pendidikan
maka
pengetahuan
penggunaan
bahan
tambahan makanan yang dilarang dan
Atmarita dan Fallah TS. 2004. Analisis
pengetahuan
tentang
cara
153), 17-19 Mei. LIPI, Jakarta.
Badan Pusat Statistik, 2010. Kabupaten Kulon Progo dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik Kabupaten Kulon
Progo. 36
Jurnal AgriSains Vol. 4 No. 7., September 2013
ISSN : 2086-7719
www.kulonprogokab.go.id/.../KulonProgo-Dalam-Angka-2010.pdf. diakses tanggal 2 Maret 2011.
Contento IR. 2007. Nutrition Education: Link- ing Research, Theory, and Practice.
Jones
and
Bartlett
Publishers, Sudbury.
Depkes RI. 1994. Pedoman Pengelolaan dan Penyehatan Makanan Warung Sekolah. Jakarta.
Green LR. 2008. Behavioral science and food safety. J of Environmental Health, 71, 47-49.
Khomsan Ali. 2003, Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan, PT Grasindo, Jakarta. Permenkes Persyaratan Penyajian dan
Pengolahan
Makanan
No.
304/Menkes/Per/ IX/1989.
Westfall,
L.,
2009.
Sampling
www.westfallteam.com.
Method. Diakses
tanggal 20 Maret 2010. Widiyanto, S., Suyitno, dan Wariyah, Ch.,2001. Persepsi
Konsumen
terhadap
Standar Mutu Pangan di Kabupaten Kulon Progo. Laporan Penelitian. FTP-UNWAMA. Yogyakarta
37