HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN RISIKO TERJADINYA NEEDLESTICK INJURY PADA PERAWAT PELAKSANA DI BANGSAL KELAS III RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas „Aisyiyah Yogyakarta
Disusun oleh: NOVITA ATYA WIZURAY 201210201127
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2016
i
ii
HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN RISIKO TERJADINYA NEEDLESTICK INJURY PADA PERAWAT PELAKSANA DI BANGSAL KELAS III RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL THE CORRELATION BETWEEN WARD CHIEF SUPERVISION AND RISK OF NEEDLE STICK INJURY ON NURSES OF PKU MUHAMMADIYAH OF BANTUL1 Novia Atya Wizuray, Syaifudin Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas„Aisyiyah Yogyakarta Email:
[email protected]
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara supervisi kepala ruangan dengan resiko terjadinya needlestick injury pada perawat pelaksana kelas III RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Metode penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian adalah 65 perawat yang diambil dengan teknik total sampling. Supervisi kepala ruangan diukur dengan kuesioner dan tindakan berisiko needlestick injuries diukur dengan checklist observasi dan dianalisis dengan Kendall Tau. Analisis Kendall Tau menunjukkan pada taraf signifikansi diperoleh nilai sehingga . Hasil penelitian menyimpulkan adanya hubungan signifikan antara supervisi kepala ruangan dengan risiko terjadinya needlestick injury pada perawat pelaksana kelas III RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Kata Kunci Kepustakaan Jumlah Halaman
: supervisi kepala ruangan, needlestick injury : 2 buku (2008-2011), 2 Jurnal, 3 Skripsi, 1 Website : iii, 9 Halaman
Abstract : This research aim is to understand the association between head nurse supervision with incident risk of needlestick injuries in PKU Muhammadiyah hospital of Bantul, Yogyakarta. This study was analytical descriptive with cross sectional survey design. Sample consisted of 65 nurses taken by total sampling technique. Room chief supervision were measured by questionnaires and incident risk of needlestick injuries were measured by checklist observation and investigated using Kendall Tau. Kendall tau analysis showed that at, values obtained, so. Research were found a significant association between head nurse supervision with incident risk of needlestick injuries in PKU Muhammadiyah hospital of Bantul, Yogyakarta. Keywords Bibliography Number of Pages
: room chief supervision, needle stick injury : 2 books (2005-2014), 2 journals, 3 Theses, 1 websites : iii, 9 Pages
iii
ditemukan sebanyak 9 kasus, sedangkan
LATAR BELAKANG Data dari CDC (Centers for Desease
tahun 2010 sebanyak 6 kasus. Data
Control and Prevention) selama tahun
penelitian lain di RSUD Kabupaten
1995 sampai 2007, perawat memiliki
Cianjur menyebutkan bahwa jumlah
prosentase
insiden
perawat yang mengalami luka tusuk
terpajan darah maupun cairan tubuh
jarum dan benda tajam lainnya adalah
yaitu, 42%, di ikuti tenaga medis lain
cukup tinggi yaitu sebanyak 61,34%
seperti dokter yaitu 30%, teknisi 14%
(Hermana, 2006).
terbanyak
dalam
dan mahasiswa praktik 4%. Data dari
Perawat pelaksana berisiko terpapar
cedera yang dilaporkan, cedera perkutan
darah dan cairan tubuh yang terinfeksi
atau needlestick injury 82% adalah yang
(bloodborne
paling sering mengakibatkan pajanan
menimbulkan infeksi HBV (Hepatitis B
darah dan cairan tubuh, yang diikuti oleh
Virus), HCV (Hepatitis C Virus) dan
pajanan pada selaput lendir 14% dan
HIV (Human Immunodeficiency Virus)
eksposur kulit yang tidak utuh 3%
melalui berbagai cara, salah satunya
(CDC, 2007).
melalui luka tusuk jarum atau yang
Penelitian mengenai insidensi luka tusuk
jarum
pada
perawat
pathogen)
yang
dapat
dikenal dengan istilah Needlestick Injury
dan
atau NSI (Hermana, 2006).
mahasiswa keperawatan di RSUP Dr.
Pengawasan kepala ruang melalui
Sardjito diketahui bahwa insidensi luka
kegiatan supervisi, merupakan bagian
tusuk jarum pada perawat IRNA I RSUP
yang
Dr. Sardjito Yogyakarta sebesar 18,6 %.
keamanan
kerja
Sementara itu insidensi luka tusuk jarum
kesalahan
yang
pada mahasiswa keperawatan di IRNA I
(Suarli & Bachtiar, 2008). Supervisi
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta lebih
kepala ruang dalam pengelolaan alat
tinggi dibanding perawat yaitu sebesar
tajam
43,3% (Aini, 2009).
merupakan
Berdasarkan penelitian Putri (2011)
penting
untuk
untuk
meningkatkan
dan
berkurangnya
dilakukan
mencegah
salah
mempengaruhi
bahwa, kecelakaan kerja yang berakibat
satu risiko
bawahan
perlukaan
faktor
yang
terjadinya
needlestick injury pada perawat.
pada penularan penyakit pada tenaga
Salah satu model peran dari manajer
kesehatan pernah ditemukan di RSUP
keperawatan berfungsi sebagai model
Dr.M.Djamil,
yang
peran untuk mempengaruhi perilaku
terjadi adalah tertusuk jarum bekas pakai
perawat pelaksana dalam menerapkan
pasien HIV/AIDS. Selama tahun 2009
keselamatan
Padang.
Kasus
4
kerja
dan
menetapkan
aturan, memperkuat norma-norma dan
benda tajam lainya karena tidak adanya
sikap yang berkaitan dengan praktik
perawat yang melapor.
keselamatan kerja bagi perawat itu
Berdasarkan
hasil
uraian
latar
sendiri (Feng. ddk, 2011). Upaya yang
belakang di atas, maka peneliti tertarik
dilakukan meningkatkan dan memantau
untuk
pelaksanaan standar keselamatan atau
“Hubungan Supervisi Kepala Ruangan
universal precaution, khususnya dalam
dengan Risiko Terjadinya Needlestick
risiko terjadinya needlestick injury pada
Injury
perawat yang masih belum optimal,
bangsal
karena kurangnya kesadaran perawat
Muhammadiyah Bantul”
untuk
melapor
kejadian
melakukan penelitian tentang
pada
Perawat
Kelas
Pelaksana
III
RSU
di
PKU
akibat
needlestick injury.
METODE PENELITIAN
Wawancara pada 23 Februari 2016
Metode
penelitian
korelasional
dengan bagian PPI di RSU PKU
dengan pendekatan cross sectional yang
Muhammadiyah
menemukan
merupakan jenis deskriptif korelasi.
dalam kurun waktu 2013 – 2014 banyak
Tindakan berisiko needlestick injury
kasus needlestick injury yang tidak
diukur
tercatat dan pada kurun waktu 2015 –
observasi. Supervisi kepala ruangan
Mei 2016 terdapat 2 kasus yang terjadi
diukur dengan kuesioner. Responden
akibat needlestick injury.
adalah 65 perawat pelaksana di bangsal
Bantul
Hasil wawancara dengan bagian safety
mengatakan
kejadian
kecelakaan
termonitor tajam
bahwa
karena
lembar
total sampling.
tidak
akibat jarum dan benda
lainya
checklist
kelas III dan diambil dengan teknik
banyak
yang
dengan
HASIL PENELITIAN
kurangnya
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
kesadaran perawat untuk melapor. Hasil
Penelitian ini dilakukan di Bangsal
wawancara dengan 12 perawat pelaksana
Kelas III RSU PKU Muhammadiyah
menemukan adanya kejadian perlukaan
Bantul.
RSU
benda
Bantul
terletak
perawat
tajam
sering
tertusuk
terjadi
di
Muhammadiyah Jalan
Jenderal
novorapit
Sudirman Nomor 124 Kecamatan Bantul
(insulin) dan terkena serpihan kaca saat
Daerah Istimewa Yogyakarta. Bangsal
membuka obat ampulan pada 3 perawat.
Kelas III RSU PKU Muhammadiyah
Selain
Bantul terdiri atas 4 bangsal yang
itu
jarang
jarum
adalah
PKU
adanya
laporan
mengenai perlukaan akibat jarum dan 5
meliputi bangsal Al-Insan, An-Nisa, Al-
Hubungan Supervisi Kepala Ruangan dan Risiko Terjadinya Needlestick Injury Tabel 4.2 Hasil Uji Korelasi Kendall Tau Tabulasi Silang Supervisi Kepala Ruangan dan Risiko Terjadinya Needlestick Injury
Ikhlas dan Al-Araaf. Pelaksanaan keperawatannya,
praktek
asuhan
pelayanan
asuhan
keperawatan didasarkan pada standar operasional prosedur (SOP) baku yang
Supervisi Kepala Ruang
diberlakukan oleh pihak manajemen. Penegakan SOP diawasi oleh kepala
Sedang
Tinggi
f
%
f
%
f
%
f
%
24 96
1
4
0
0
25
100
Cukup 12 30 28 70
0
0
40
100
0
0
0
0
0
Karakteristik Responden
0
0
0,000
Kurang
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Karakteristik Karakteristik Responden
0
Signifikansi (p)
Jumlah
Rendah
Baik
ruangan selalu supervisor.
Risiko Needlestick Injury
Frekuensi (f) 24 41
Persentase (%) 36,9 63,1
Table 4.2 dapat dilihat adanya kecenderungan
sebaran
di
mana
responden
yang
Usia
20-30 tahun 21-40 tahun
Jenis kelamin
Laki-laki
7
10,8
mendapatkan supervisi kepala ruangan
Perempuan
58
89,2
yang baik memiliki risiko needlestick
Pendidikan
D3 S1
52 13
80 20
injury yang rendah (96%). Sementara itu
Masa kerja
1-2 tahun 3-5 tahun >5 tahun
7 27 31
10,8 41,5 47,7
se
65
100
yang cukup memiliki needlestick injury
65
100
yang sedang (70%). Nilai signifikansi
Pelatihan 1x universal precaution Jumlah (n)
sebagian
besar
responden
yang
(p) hasil pengujian yang besarnya lebih kecil dari 0,05 mengindikasikan adanya
bahwa sebagian besar responden berusia
hubungan yang signifikan antara kedua
21-40 tahun (63,1%), berjenis kelamin
variabel. Disimpulkan adanya hubungan
perempuan (89,2%), berpendidikan D3
yang signifikan antara supervisi kepala
(80%) dan telah bekerja sebagai perawat
ruang
selama lebih dari 5 tahun di RSU PKU Bantul
sebagian
mendapatkan supervisi kepala ruangan
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui
Muhammadiyah
besar
dengan
needlestick
(47,7%).
injury
risiko pada
terjadinya perawat
pelaksana di Bangsal Kelas III RSU
Seluruh responden juga diketahui telah
PKU Muhammadiyah Bantul.
mengikuti pelatihan universal precaution sebanyak 1 kali.
PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian menemukan adanya hubungan 6
yang signifikan antara supervisi kepala
pertama adalah mekanisme pengawasan
ruang
terjadinya
dalam upaya menegakkan SOP universal
perawat
precaution. Mekanisme yang kedua
pelaksana di Bangsal Kelas III RSU
adalah mekanisme pelatihan, melalui
PKU
bimbingan
dengan
needlestick
risiko
injury
pada
Muhammadiyah
Bantul.
yang
dilakukan
oleh
Kecenderungan yang ada adalah bahwa
supervisi, perawat pelaksana memiliki
semakin baik supervisi kepala ruang
kemampuan
maka
universal
semakin
rendah
pula
risiko
terjadinya needlestick injury.
untuk
menjalankan
precaution
(Marquis
&
Huston, 2009).
Hasil penelitian ini sejalan dengan
Yang
dkk.
(2007)
dalam
hasil penelitian Sari (2011) di di RSUD
penelitiannya mengungkapkan bahwa
Kota Dumai. Dalam penelitiannya Sari
clinical supervision dapat menurunkan
(2011) menemukan adanya hubungan
insiden NIS hingga 50,5% pada perawat
antara supervisi keperawatan dengan
praktikan. Selain itu clinical supervision
penerapan tindakan universal precaution
juga dapat
oleh
pelaporan insiden needlestick injury
perawat.
Pencegahan
tindakan
meningkatkan kesadaran
berisiko needlestick injury merupakan
hingga
bagian
supervision yang diberikan adalah dalam
dari
tindakan
universal
precaution.
bentuk
Supervisi kepala ruangan merupakan
55,6%.
Intervensi
pengawasan
dan
clinical
bimbingan
melaksanakan universal precaution.
bagian dari upaya penegakan standar operasional prosedur (SOP) universal
SIMPULAN DAN SARAN
precaution. Melalui penegakan SOP
Simpulan
universal precaution risiko needlestick
1. Supervisi
kepala
ruangan
pada
injury dapat diminimalkan. Semakin
perawat pelaksana dibangsal kelas III
baik supervisi berarti semakin baik pula
RSU PKU Muhammadiyah Bantul
penegakan SOP universal precaution
sebagian besar adalah cukup (61,5%).
sehingga semakin rendah pula tindakan
2. Risiko terjadinya needlestick injury
berisiko needlestick injury (Kozier dan
pada perawat pelaksana di bangsal
Erb, 2008).
kelas III RSU PKU Muhammadiyah
Supervisi
kepala
ruangan
dapat
Bantul sebagian besar adalah rendah
meminimalkan risiko needlestick injury
(55,4%).
melalui 2 mekanisme. Mekanisme yang
3. Ada
hubungan
supervisi 7
kepala
signifikan
antara
ruangan
dengan
risiko terjadinya needlestick injury
Relationship
Between
pada perawat pelaksana dibangsal
Management
Safety
kelas III RSU PKU Muhammadiyah
Commitment and Patient Safety
Bantul (p=0,000).
Culture. Internasional Nursing Review.13(2): 118-124.
Saran 1. Bagi
Direktur
RSU
PKU
Hermana, A.D. (2006). Faktor-faktor
Muhammadiyah Bantul
yang
a. Untuk meningkatkan cakupan
Terjadinya Luka Tusuk Jarum
pemberian imunisasi HBV pada
atau Benda Tajam Lainnya Pada
seluruh
Perawat di Rumah Sakit Umum
perawat
Manajemen
pelaksana.
RSU
PKU
Daerah
Muhammadiyah Bantul.
ruangan
dengan
Cianjur.
Tesis
Dipublikasikan.
b. Untuk meningkatkan supervisi kepala
Berhubungan
Depok:
Univesitas Indonesia.
serta
Kozier, B. & Erb, G. (2008). Buku Ajar
meningkatkan ketersediaan PPP
Praktik
(Profilaksi Pasca Pajanan) pada
EGC, Jakarta.
satu ruangan khusus bersama
Keperawatan
Klinis.
Putri, A. (2012). Faktor-faktor yang
dengan APD.
Berhubungan dengan Kepatuhan
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penerapan
Penelitian selanjutnya disarankan
Universal
Kewaspadaan oleh
Perawat
di
untuk melakukan pengumpulan data
Instalasi Fawat Darurat ESUP
secara langsung melalui wawancara
Dr. M. Djamil Padang. Tesis
guna meningkatkan akurasi jawaban
Dipublikasikan.
dan kualitas data yang didapatkan
Universitas Andalas.
dari responden.
Padang:
Sari, K. (2011). Hubungan Supervisi Keperawatan dengan Penerapan
DAFTAR PUSTAKA
Tindakan Universal Precaution
CDC. (2007). Guideline for Isolation
oleh
Precaution: Transmission
of
Perawat.
Prevention
Dipublikasikan.
Infectious
Universitas Riau.
Agents in Health Setting. New
Sunaryo.
York: CDC.
2007.
Keperawatan.
Feng, X.Q., Acord, L., Cheng, Y.J.,
Riau:
Psikologi Penerbit
Kedokteran EGC, Jakarta.
Zeng, J.H., Song, J. (2011). The 8
Skripsi
Untuk Buku
Yang, Y., Liou, S., Chen, C., Yang, C. (2007). The Effectiveness of a Training Program on Reducing Needlestick
Injuries/Sharp
Object Injuries Among Soon Graduate School
Vocational Student
in
Nursing Southern
Taiwan. J Occup Health 49: 424429.
9