Hubungan Somatotype dengan Kelincahan Atlet Sepak Takraw UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur Deavy Khoirul Qurun
[email protected] Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya
Abstract This study aimed to find the relation between somatotype and agility of takraw athletes of UPT SMA Negeri Olahraga of East Java. This study used descriptive quantitative statistics methods in order to obtain the numeral data, which consist of anthropometry and agility. To found out about the relation between the two variables, the data analysis used Chi-square statistics. The result showed that there was a significant correlation between somatotype and the agility of male takraw athletes of UPT SMA Negeri Olahraga of East Java, with the Asymp. Sig. (2-sided) value was 0.008. Thus it could be concluded that Ho was rejected and Ha was accepted, Somatotype Balanced Mesomorph athlete was the most agile compared to athletes from other categories. While on female takraw athletes, there was no significant relation which was found with the Asymp. Sig. (2 sided) value was 0.206. Therefore, it could be concluded that Ho was accepted and Ha was rejected. The fact that there was no relation between the two variables was because the female athletes agility were not affected by somatotype factor, but it was affected by other factors, like age, sex, weight, or exhaustion.
Keywords: Somatotype, Agility, Takraw.
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara somatotype dengan kelincahan atlet sepak takraw UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif statistik deskriptif, untuk mendapatkan data mengenai angka-angka, yaitu ukuran antropometri dan kelincahan. Untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel, analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara somatotype dengan kelincahan atlet sepak takraw putra UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur, dengan nilai Asymp. Sig. (2-sided) sebesar 0.008, maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Dimana kategori somatotype Balanced Mesomorph merupakan atlet yang paling lincah
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 232
dibandingkan atlet dengan kategori somatotype lain. Sedangkan pada atlet putri sepak takraw putra UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara somatotype dengan kelincahan, dengan nilai Asymp. Sig. (2-sided) sebesar 0.206, maka dapat disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak. Tidak adanya hubungan yang terjadi antara kedua variabel, dikarenakan kelincahan pada atlet putri tidak dipengaruhi oleh faktor somatotype, melainkan karena faktor lain, misalkan usia, jenis kelamin, berat badan, atau kelelahan.
Kata Kunci: Somatotype, Kelincahan, Sepak Takraw.
Terdapat 13 kategori somatotype
PENDAHULUAN Kelincahan dibutuhkan oleh atlet
cabang
olahraga
membutuhkan
yang
kemampuan
mengubah arah gerak tubuh dengan cepat. Dalam olahraga sepak takraw, kelincahan digunakan untuk berlari dan berpindah secara cepat dalam mengejar dan menangkap bola agar tidak terjatuh ke daerah sendiri, melainkan dapat memasukkan bola ke daerah lawan. Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap
kelincahan
menurut Moeloek & Tjokronegoro (1984 : 8-9), antara lain tipe tubuh, usia, jenis kelamin, berat badan, dan kelelahan. Salah satu faktor yang mempengaruhi
kelincahan
adalah
adalah
studi
menurut Carter & Heath (1990) dalam Duquet & Carter (2001: 6566),
yaitu:
Central,
endomorph,
Balanced
Mesomorphic
endomorph, Mesomorph endomorph, Endomorphic mesomorph, Balanced mesomorph,
Ectomorphic
mesomorph, Mesomorph ectomorph, Mesomorphic ectomorph, Balanced ectomorph, Endomorphic ectomorph, Endomorph
ectomorph,
dan
Ectomorphic endomorph. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan
antara
somatotype dengan kelincahan atlet sepak takraw UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur.
tipe tubuh. Somatotype
mengenai tipologi tubuh manusia.
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 233
Teknik pengambilan sampel
METODE Tipe penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif
statistik
deskriptif, untuk mendapatkan data mengenai angka-angka, yaitu ukuran antropometri dan kelincahan. Titik antropometri
yang
menentukan
somatotype
weight,
height,
diukur
triceps
untuk adalah:
skinfold,
subscapular skinfold, supraspinale skinfold, calf skinfold, biepicondylus humerus width, biepicondylus femur width, biceps girth, dan calf girth. Pengukuran antropometri dilakukan dengan
menggunakan
alat-alat,
seperti:
timbangan
badan,
antropometer, slidding
skinfold
caliper,
dan
caliper, pitameter.
Pencatatan pengukuran antropometri dimasukkan ke dalam Heath-Carter Somatotype
Rating
Form,
dan
kemudian dikategorikan ke dalam Somatochart.
Tes
kelincahan
menggunakan metode Shuttle Run Test.
Alat
untuk
mengukur
kelincahan menggunakan stopwatch. Penilaian
skor
dan
kategori
kelincahan menggunakan standard Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat (1999).
yang digunakan adalah
teknik
Purposive Sampling, yaitu teknik penentuan
sampel
pertimbangan pengambilan
dengan
tertentu. sampel
Alasan purposive,
karena sampel yang dipilih hanya atlet pada cabang olahraga sepak takraw
di
UPT
SMA
Negeri
Olahraga Jawa Timur. Pengambilan ukuran
antropometri
dan
tes
kelincahan dilakukan pada seluruh atlet sepak takraw yang berjumlah 29 atlet. 29 atlet yang menjadi sampel penelitian terdiri atas 21 sampel lakilaki, dan 8 sampel perempuan. Sampel penelitian merupakan siswa aktif dari kelas X, XI, dan XII, serta dengan rentangan usia sekolah 15-18 tahun.
Data
yang
berasal
dari
kategori somatotype dan kategori shuttle run test, selanjutnya akan dikelompokkan sesuai jenis kelamin, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan
bantuan
program
SPSS.18 dan uji statistik Chi-Square, untuk diketahui hubungan antara somatotype dengan kelincahan atlet sepak takraw putra dan hubungan antara somatotype dengan kelincahan atlet sepak takraw putri.
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 234
HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum melakukan analisis data, hal yang perlu dilakukan adalah melakukan uji prasyarat analisis data
normal
atau
tidak.
Hasil
Uji
normalitas data dari kedua jenis kelamin menunjukkan, bahwa data berdistribusi normal.
dengan menggunakan uji normalitas One-Sample
Kolmogorov-Smirnov.
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui
persebaran
datanya
Tabel 1.1. . Hasil Tabel Silang Kategori Somatotype dengan Kategori Shuttle Run Test Atlet Sepak Takraw Putra Kategori Shuttle Run Test
Kategori
Total
Baik
Sedang
Baik
Balanced endomorph
2
1
-
3
Mesomorphic endomorph
-
1
-
1
Mesomorph endomorph
-
4
-
4
-
1
5
6
Balanced ectomorph
2
2
-
4
Endomorph ectomorph
2
1
-
3
6
10
5
21
Somatotype Balanced mesomorph
Total
Berdasarkan Tabel 1.1., terlihat
Sekali
run test Baik sebanyak 1 atlet, jadi
tabel silang yang memuat hubungan
total
antara kategori somatotype dengan
Kategori somatotype Mesomorphic
kategori shuttle run test atlet sepak
endomorph memiliki kategori shuttle
takraw putra. Kategori somatotype
run test Baik sebanyak 1 atlet.
Balanced
Kategori
Endomorph
memiliki
keseluruhan
ada
somatotype
3
atlet.
Mesomorph
kategori shuttle run test Sedang
endomorph memiliki kategori shuttle
sebanyak 2 atlet dan kategori shuttle
run test Baik sebanyak 4 atlet.
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 235
Kategori
somatotype
Mesomorph
Balanced
shuttle run test Baik sebanyak 2 atlet,
kategori
jadi total keseluruhan ada 4 atlet.
memiliki
shuttle run test Baik sebanyak 1 atlet
Kategori
dan kategori shuttle run test Baik
ectomorph memiliki kategori shuttle
Sekali sebanyak 5 atlet, jadi total
run test Sedang sebanyak 2 atlet dan
keseluruhan ada 6 atlet. Kategori
kategori
somatotype
sebanyak
Balanced
ectomorph
memiliki kategori shuttle run test
somatotype
shuttle 1
run
atlet,
Endomorph
test
Baik
jadi
total
keseluruhan ada 3 atlet.
Sedang sebanyak 2 atlet dan kategori Tabel 1.2. Hasil Hubungan Kategori Somatotype dengan Kategori Shuttle Run Test Atlet Sepak Takraw Putra Case Processing Summary
Chi-Square Tests
Valid
Pearson Chi-Square
N
Percent
Asymp. Sig. (2-sided)
21
100.00%
0.008
Kategori Somatotype * Kategori Shuttle Run Test N = Jumlah
Berdasarkan
Tabel
1.2.,
hubungan yang signifikan antara
terdapat 21 data sampel penelitian
somatotype dengan kelincahan atlet
yang merupakan atlet sepak takraw
sepak takraw putra UPT SMA
putra, dan semuanya diproses tanpa
Negeri Olahraga Jawa Timur”.
ada data yang hilang, sehingga tingkat kevalidannya 100%. Terlihat nilai Asymp. Sig. (2-sided) sebesar 0.008. Karena nilai Asymp. Sig. (2sided)
<
0.05,
maka
dapat
disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya “Terdapat
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 236
Tabel 1.3. Hasil Tabel Silang antara Kategori Somatotype dengan Kategori Shuttle Run Test Atlet Sepak Takraw Putri Kategori Shuttle Run Test
Kategori Somatotype
Total
Sedang
Baik
Balanced endomorph
2
3
5
Mesomorphic endomorph
-
3
3
2
6
8
Total
Berdasarkan Tabel 1.3., terlihat
sebanyak 2 atlet dan kategori shuttle
tabel silang yang memuat hubungan
run test Baik sebanyak 3 atlet, jadi
antara kategori somatotype dengan
total
kategori shuttle run test atlet sepak
Kategori somatotype Mesomorphic
takraw putri. Kategori somatotype
endomorph memiliki kategori shuttle
Balanced
run test Baik sebanyak 3 atlet.
Endomorph
memiliki
keseluruhan
ada
5
atlet.
kategori shuttle run test Sedang
Tabel 1.4. Hasil Hubungan Kategori Somatotype dengan Kategori Shuttle Run Test Atlet Sepak Takraw Putri Case Processing Summary
Chi-Square Tests
Valid
Pearson Chi-Square
N
Percent
Asymp. Sig. (2-sided)
8
100.00%
0.206
Kategori Somatotype * Kategori Shuttle Run Test N = Jumlah
Berdasarkan
Tabel
1.4.,
tingkat kevalidannya 100%. Terlihat
terdapat 8 data sampel penelitian
nilai Asymp. Sig. (2-sided) sebesar
yang merupakan atlet sepak takraw
0.206. Karena nilai Asymp. Sig. (2-
putri, dan semuanya diproses tanpa
sided)
ada data yang hilang, sehingga
disimpulkan Ho diterima dan Ha
>
0.05,
maka
dapat
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 237
ditolak, yang artinya “Tidak terdapat
DAFTAR PUSTAKA
hubungan yang signifikan antara
Carter, J. E. L. (2002) The HeathCarter Anthropometric Somatotype: Instruction Manual, San Diego, CA. U.S.A., Department of Exercise and Nutritional Sciences, San Diego State University. Darwis, R. & Basa, Dt. P. (1992) Olahraga Pilihan Sepak Takraw, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Duquet, W. & Carter, J. E. L. (2001) Somatotyping in Kinanthropometry and Exercise Physiology Laboratory Manual: Test, Procedure an Data, New York, Routledge, vol. 1, pp. 5472, 3rd edn. Lutan, et al. (1999) Sistem Monitoring Evaluasi dan Pelaporan (SMEP): Pelaksanaan dan Hasil Program Pelatihan Olahraga, Jakarta, Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat. Moeloek, D. & Tjokronegoro, A. (1984) Kesehatan dan Olahraga, Jakarta, Balai Penerbitan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Sugiyono (2002) Statistika untuk Penelitian, Bandung, CV Alfabeta. Toth, T. et al. 2014. „Somatotypes in Sport‟, Acta Mechanica et Automatica, vol. 8, no. 1, pp. 27-32. Widiastuti. 2015, Tes dan Pengukuran Olahraga, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.
somatotype dengan kelincahan atlet sepak takraw putri UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur”.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan,
dapat
diambil
simpulan, bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara somatotype dengan kelincahan atlet sepak takraw putra UPT SMA Negeri Olahraga Jawa
Timur,
di
mana
kategori
somatotype Balanced Mesomorph merupakan atlet yang paling lincah dibandingkan atlet dengan kategori somatotype
lain.
Tidak
terdapat
hubungan yang signifikan antara somatotype dengan kelincahan atlet sepak takraw putri UPT SMA Negeri Olahraga Jawa Timur. Tidak adanya hubungan yang terjadi antara kedua variabel pada atlet putri, dikarenakan kelincahan pada atlet putri tidak dipengaruhi oleh faktor somatotype, melainkan
karena
faktor
lain,
misalkan usia, jenis kelamin, berat badan, atau kelelahan.
AntroUnairdotNet, Vol.V/No.2/Juli 2016, hal 238