Hubungan Self Efficacy dengan Goal Setting Karyawan PT. Himeria Semata
Oleh : Fitri Husnia Ramadhanti AR NIM: 105070002280
Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M
Hubungan Self Efficacy dengan Goal Setting Karyawan PT. Himeria Semata SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar sarjana Psikologi.
Oleh Fitri Husnia Ramadhanti AR 105070002280
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Sofiandy Zakaria, M.Psi
Miftahuddin, M.Si NIP. 197303172006041001
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 1431 H/ 2010 M
ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul “Hubungan Self-Efficacy dengan Goal Setting Karyawan PT. Himeria Semata” telah diujikan dalam Sidang Munaqasah Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 27 September 2010 Telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata 1 (S1) pada Fakultas Psikologi.
Sidang Munaqasah
Ketua merangkap anggota
Sekretaris merangkap anggota
Prof. Jahja Umar, Ph. D NIP. 130885522
Dra. Fadilah Suralaga, M. NIP. 150215283
Penguji I
Yunita Faela Nisa, M.Si NIP. 150368748
Penguji II
Drs. Sofiandy Zakaria, M.Psi
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Sofiandy Zakaria, M.Psi
Miftahuddin, M.Si NIP. 197303172006041001
iii
MOTTO
“Kehidupan bagai puncak gunung yang tinggi, perjuangannya adalah pendakian menuju puncak, and because Life is bravery”
,,,,,Fitri Husnia Ramadhanti AR,,,,,
iv
ABSTRAK (A) Fitri Husnia Ramadhanti AR (B) Fakultas Psikologi (C) September 2010 (D) Hubungan Self Efficacy dengan Goal setting Karyawan PT. Himeria Semata (E) 63 halaman + 5 lampiran (F) Goal setting merupakan aspek psikologis yang penting untuk diketahui dalam kaitannya dengan self-efficacy. Perusahaan dengan slef-efficacy tinggi, mempunyai efektivitas dalam kinerja nya, menentukan sasaran yang harus dicapai baik secara individual maupun organisasional. Goal setting yang ditentukan oleh seseorang ataupun perusahaan merupakan modal utama untuk bekerja, sebab tidak mudah menjalankan suatu pekerjaan atau organisasi tanpa adanya tujuan, serta mampu memberikan dorongan bagi seseorang untuk bekerja lebih baik lagi. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui gambaran Goal setting dan self efficacy karyawan serta untuk mengetahui hubungan antara self -efficacy dengan Goal setting karyawan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional, untuk mengetahui hubungan self-efficacy dengan goal setting karyawan. Sampel penelitian terdiri dari 100 responden yang masing-masing responden diberikan kuisioner dengan jumlah item sebanyak 43 item yang terdiri dari 25 item skala goal setting dan 18 item skala self-efficacy. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Data yang diperoleh penelitian diolah dengan menggunakan analisis statistic korelasi product Moment dari Pearson. Dari hasil analisis korelasi didapat r hitung (-0,011)< r tabel (0,195) dalam taraf signifikansi 5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan self-efficacy dengan goal setting karyawan. Untuk penelitian sejenis selanjutnya ada baiknya dalam kondisi yang stabil, dimana para karyawan nya dapat fokus terhadap item pernyataan yang diberikan, populasi karyawan dengan taraf pendidikan di atas SLTA, sehingga pemahaman terhadap item pernyataan tidak menjadi pertanyaan bagi karyawan, dilakukan pada lingkup populasi yang berbeda dan lebih beragam agar semakin luas pula pengetahuan yang dapat diperoleh mengenai variable penelitian ini, dan mengambil subjek penelitian dari ruang lingkup yang berbeda. (G) Daftar bacaan : 27 buku, 4 skripsi,.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kepada Allah SWT Tuhan Semesta Alam yang telah memberikan hambaNya limpahan nikmat dan ridho sehingga akhirnya proses pembuatan skripsi yang merupakan salah satu sejarah hidup terselesaikan. Shalawat serta salam kepada Nabiyullah Muhammad SAW yang selalu mengajarkan kepada umatnya agar selalu memberikan yang terbaik bagi kehidupan. Semoga kita semua mendapatkan syafaat dari Beliau di akhir nanti. Amin. Proses pembuatan skripsi bagi penulis terasa begitu berwarna karena selama proses inilah penulis mengalami hal-hal luar biasa. Kebahagiaan cobaan dan rintangan benarbenar penulis rasakan selama proses pembuatan skripsi ini. Mulai dari tanggung jawab di keluarga, rasa malas yang harus dilawan, dan kebahagiaan dengan adanya dukungan dari oang-orang terdekat tidak akan penulis lupakan, karena bagaimanapun juga semuanya adalah sejarah kehidupan penulis. Pada akhirnya skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan apabila tiada dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih khususnya kepada : 1. Bapak Prof. Jahja Umar, Ph. D, Dekan Fakultas Psikologi UIN dan Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si Pembantu Dekan Fakultas Psikologi yang telah membimbing dan mengajar selama ini. 2. Bapak Drs. Sofiandy Zakaria, M.Psi dosen pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran sampai akhir pembuatan skripsi. 3. Bapak Miftahuddin M.Si, dosen pembimbing II yang dengan segala macam kritik membangunnya, motivasinya, dan saran-sarannya, membuat penulis menjadi lebih baik dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Segenap dosen Fakultas Psikologi yang telah mengajar, staf akademik dan tata usaha Fakultas Psikologi yang telah memberikan pelayanan dengan segala kesabaran. 5. Ayahanda H. Asep Kusna Abdurrahman, SH dan ibunda Dra. Hj. Ai Masfuroh yang selalu memberi dukungan lahir dan batin selama hidup ananda. Ampuni segala kesalahan ananda, semoga Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat dan kebahagiaan kepada beliau berdua. Amin. 6. Adik-adikku tercinta, Fildza, Fadla, Farhana, dan Fahmi, yang banyak menghibur dan memberi semangat serta menjadi inspirasi manakala hati sedang gundah dan malas, dan arti serta aan yang rela mengambil alih tugas rumah. 7. Sahabat sejatiku Evi, Via, Arif, Jevi dan keluarga, serta Wanto yang banyak memberi dukungan moril dari dulu hingga sekarang. “Wish You All The Best Friend”. 8. Teman-temanku, kelas B Fakultas Psikologi UIN angkatan 2005, teman-teman PII Jakarta,PII jawa barat dan PII seluruh Indonesia, serta teman-teman PPI 80 Sindangkasih, dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. 9. Seluruh keluarga Matahari aning, dufi, rahma, idham, iaw, yuli, teman-teman petualanganku dan yang lainnya yang telah banyak memberi dukungan dan menghibur penulis. 10. Segenap staf dan karyawan CV.Inka Fitra Utama dan PT. HIMERIA SEMATA. vi
Terima kasih atas segala bantuan semoga Allah SWT membalas semua kebaikan kalian dengan pahala yang setimpal. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat. Amin.
Jakarta, September 2010 M Ramadhan 1431 H
Penulis
vii
DAFTAR ISI Halaman Judul ................................................................................................................. Halaman Pengesahan ....................................................................................................... Motto ................................................................................................................................ Abstract ............................................................................................................................ Kata Pengantar ................................................................................................................. Daftar Isi .......................................................................................................................... Daftar Tabel ..................................................................................................................... Daftar gambar .................................................................................................................. Bab 1 PENDAHULUAN................................................................................................ 1.1 Latar belakang masalah............................................................................... 1.2 Pembatasan dan perumusan masalah .......................................................... 1.1.1. Pembatasan masalah .......................................................................... 1.1.2. Perumusan masalah ............................................................................ 1.3 Tujuan dan manfaat penelitian .................................................................... 1.1.3. Tujuan penelitian ............................................................................... 1.1.4. Manfaat penelitian ............................................................................. 1.4 Sistematika penulisan.................................................................................. Bab 2 KAJIAN TEORI ................................................................................................. 2.1 Goal setting ............................................................................................... 2.1.1. Pengertian motivasi dan motivasi kerja. ............................................ 2.1.2. Pengertian Goal setting ...................................................................... 2.1.3. Goal setting theory............................................................................. 2.1.4. Factor-faktor yang mempengaruhi Goal setting ................................ 2.2 Self efficacy ............................................................................................... 2.2.1 Pengertian self-efficacy..................................................................... 2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi self-efficacy............................... 2.2.3 Perkembangan self-efficacy .............................................................. 2.2.4 Dimensi dari self-efficacy ................................................................. 2.2.5 Fungsi self-efficacy ........................................................................... 2.3. Kerangka berpikir ...................................................................................... 2.4 Hipotesis .................................................................................................... Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 3.1 Jenis penelitian ............................................................................................ 3.1.1. Pendekatan dan metode penelitian ..................................................... 3.1.2. Definisi Variabel dan definisi operasional ......................................... 3.1.1.1 Definisi variable ........................................................................... 3.1.1.2 Definisi operasional ..................................................................... 3.2 Pengambilan sampel ................................................................................... 3.1.2 Populasi dan sampel penelitian ............................................................ 3.1.3 Teknik pengambilan sampel ................................................................ 3.3 Pengumpulan data ....................................................................................... 3.1.4 Metode dan instrument penelitian ....................................................... 3.1.5 Tehnik uji instrument penelitian.......................................................... 3.4 Hasil uji instrument ..................................................................................... 3.4.1 Hasil uji validitas instrument ............................................................... 3.4.2 Hasil uji reliabilitas instrument ........................................................... 3.5 Teknik analisis data..................................................................................
i ii iii iv v vii ix x 1 1 6 6 7 7 7 7 8 10 10 11 12 12 15 16 16 18 20 22 24 26 28 29 29 29 30 30 31 33 33 33 34 34 38 39 40 41 42 viii
3.6 Prosedur penelitian................................................................................... Bab 4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA............................................................ 4.1. Gambaran umum subjek penelitian ......................................................... 4.1.1 Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 4.1.2 Gambaran Subjek Berdasarkan Usia .................................................... 4.1.3 Gambaran Subjek Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan ................ 4.1.4 Gambaran Subjek Berdasarkan Status Kepegawaian ........................... 4.1.5 Gambaran Subjek Berdasarkan Status Pernikahan ............................... 4.1.6 Gambaran Subjek Berdasarkan Lama Bekerja ..................................... 4.2. Presentasi data .......................................................................................... 4.2.1 Deskripsi Data ....................................................................................... 4.2.2 Deskripsi Skor ....................................................................................... 4.3 Uji Hipotesis ............................................................................................... 4.4.1 Menghitung Koefisien Korelasi ............................................................ Bab 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN......................................................... 5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 5.2 Diskusi ....................................................................................................... 5.3 Saran ........................................................................................................... 5.3.1 Saran Teoritis ........................................................................................ 5.3.2 Saran Praktis ......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
44 46 46 46 47 48 49 49 50 51 51 52 55 55 57 57 57 59 59 60
ix
DAFTAR TABEL 3.1 Blue Print Goal setting............................................................................................... 32 3.2 Blue Print Self-Efficacy .............................................................................................. 32 3.3 Skor untuk Pernyataan Favorabel dan Unfavorabel .................................................. 36 3.4 Blue Print Goal setting (try out) ................................................................................ 37 3.5 Blue Print Self-Efficacy(try out)................................................................................. 38 3.6 Blue Print Skala Goal setting Setelah Uji Instrumen................................................. 40 3.7 Blue Print Skala Self-Efficacy Setelah Uji Instrumen ................................................ 41 4.1 Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin .......................................................... 46 4.2 Gambaran Subjek Berdasarkan Usia ......................................................................... 47 4.3 Gambaran Subjek Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan ..................................... 48 4.4 Gambaran Subjek Berdasarkan Status Kepegawaian ................................................ 49 4.5 Gambaran Subjek Berdasarkan Status Pernikahan .................................................... 49 4.6 Gambaran Subjek Berdasarkan Lama Bekerja .......................................................... 50 4.7 Deskripsi Statistik ...................................................................................................... 51 4.8 Deskripsi Skor Goal setting ....................................................................................... 52 4.9 Deskripsi Skor Self-Efficacy ...................................................................................... 54 4.10 Uji Korelasi .............................................................................................................. 55
x
DAFTAR GAMBAR 2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................................................... 28
xi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha di Indonesia saat ini mengalami pasang surut
akibat krisis moneter yang terjadi. Selain itu disadari bahwa dimasa sekarang ini dunia usaha di Indonesia berada dalam suatu persaingan yang semakin ketat dan sebuah tantangan besar yaitu era perdagangan global abad 21. Usaha yang dapat bertahan hidup hanyalah yang tanggap dalam memperbaiki kualitas, efisien serta mampu mengantisipasi keinginan dan kebutuhan pasar. Kondisi persaingan bisnis menuntut untuk melakukan usaha dan strategi yang tepat agar dapat bertahan. Perusahaan perlu memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dengan mengelola tenaga kerja secara baik.
Kemajuan perusahaan ditentukan pula oleh karyawannya, oleh karena itu diperlukan upaya agar kinerja karyawan menjadi produktif, aktif dan baik. Salah satu faktor sebagai langkah mengupayakan kinerja karyawan adalah dengan meningkatkan motivasi kerja karyawan melalui penentuan tujuan atau goal setting.
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku.
Dalam setiap tindakan seseorang tidak lepas dari adanya unsur motivasi atau pendorong perilakunya. Motivasi merupakan akibat dari interaksi individu dan situasi.
1
Individu-individu berbeda dalam dorongan motivasi dasar mereka dan tingkat motivasi beraneka ragam baik antar individu maupun di dalam diri individu pada waktu-waktu yang berlainan.
Beberapa orang memandang motivasi sebagai suatu ciri pribadi, yaitu ada yang memiliki tingkat motivasi tinggi dan rendah. Dalam fenomena yang ditemukan pada beberapa perusahaan terdapat manajer yang mengklaim karyawannya pemalas karena karyawan tersebut kekurangan motivasi. Hal tersebut mengandaikan seorang individu selalu malas dan kurang motivasi. Robbins (2003) mengatakan bahwa motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual. Sementara itu, motivasi kerja karyawan pada abad ini kurang diperhatikan dan motivasi itu dipandang tidak penting sebagai penentu unjuk kerja bila seseorang kurang dalam kemampuan dasarnya untuk melaksanakan tugas. Namun demikian, motivasi selalu jadi hal penting bagi mereka yang mengelola organisasi dan mereka yang memiliki tingkat perhatian tinggi terhadap bagaimana cara memotivasi orang. Locke (2003) mengemukakan bahwa motivasi kerja memiliki empat mekanisme, yaitu: mengarahkan tujuan, upaya mengatur tujuan, ketekunan meningkatkan tujuan, menyusun strategi dan rencana tujuan.
Menentukan tujuan dalam motivasi kerja pada setiap individu dapat berubahubah, bisa naik bisa juga turun. Perubahan tersebut bisa disebabkan karena faktor individu itu sendiri atau faktor lingkungan kerja individu. Salah satu aspek dalam diri individu yang memungkinkan terjadinya perubahan penentuan tujuan dalam motivasi kerja adalah self-efficacy karyawan.
2
Jewell & siegell (1998) mengatakan bahwa Self-efficacy adalah penilaian individu terhadap dirinya atau tingkat keyakinan individu mengenai seberapa besar kemampuannya dalam mengerjakan suatu tugas untuk mecapai hasil tertentu, yang dilihat dari tingkat kesulitan tugas, kemantapan keyakinan dan luas bidang perilaku. Individu yang memiliki self -efficacy yang rendah akan menghindari semua tugas dan menyerah dengan mudah ketika masalah muncul. Mereka menganggap kegagalan sebagai kurangnya kemampuan yang ada. Dalam kaitannya dengan keyakinan akan kemampuan ini, orang yang memiliki self -efficacy yang tinggi berusaha atau mencoba lebih keras dalam menghadapi tantangan sebaliknya orang yang memiliki self -efficacy yang rendah akan mengurangi usaha mereka untuk bekerja dalam situasi yang sulit.
Keyakinan yang kuat akan kemampuan diri menyebabkan seseorang terus berusaha sampai tujuan tercapai, namun apabila keyakinan akan kemampuan diri tidak kuat seseorang akan cenderung mengurangi usahanya bila menemui masalah, baik yang datang dari luar diri ataupun dari dalam diri individu. Tingkat self -efficacy individu juga berpengaruh terhadap stress dan depresi serta motivasi yang dapat menguatkan situasi . Bandura (1995) mengatakan bahwa self -efficacy adalah kepercayaankepercayaan kemampuan diri secara kolektif yang memberikan gambaran terhadap pola pikir, pengaruh, motivasi dan tindakan yang mesti seseorang itu lakukan. Seseorang harus mempunyai kepercayaan diri untuk berpikir menemukan ide gagasan baru, memberikan pengaruh baik terhadap diri maupun situasi, juga harus mempunyai
3
motivasi tersendiri yang lahir dari dirinya sehingga mampu untuk membuat tindakan yang bisa melejitkan potensi dan prestasinya. Di dalam penelitian sebelumnya, yang berjudul hubungan antara self-efficacy dengan motivasi berprestasi pada karyawan CV. Telsof Teknologi yang dilaksanakan pada tahun 2007 di kota Malang, oleh M. Rizki Muhardiyanto, dan mengemukakan bahwa karyawan yang memliki self-efficacy rendah cenderung memiliki motivasi berprestasi rendah. Begitu pula sebaliknya pada karyawan yang memiliki self-efficacy tinggi cenderung memiliki motivasi berprestasi tinggi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Self-efficacy
memberikan sumbangan efektif terhadap motivasi. Namun,
penelitian tersebut dilaksanakan pada tahun 2007 di kota Malang, oleh sebab itu peneliti ingin menguji kembali hubungan self-efficacy dengan motivasi kerja karyawan pada waktu dan tempat yang berbeda.
Terlebih lagi para karyawan yang bekerja di PT.Himeria Semata Bekasi, berdasarkan pemaparan manajer PT.Himeria Semata, sebagian besar dari karyawan tidak jarang mengalami penurunan motivasi dalam bekerja. Namun faktor penyebabnya belum dapat diyakini. PT. Himeria Semata adalah singkatan dari hidup mencari Ridla Allah semata. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa seperti cleaning service dan sebagainya. PT. Himeria semata didirikan tahun 2000 di kota Bekasi. Tujuan dari perusahaan ini adalah untuk memberdayakan sumber daya manusia yang ada di lingkungan setempat. PT. Himeria semata berada di lingkungan yang taraf ekonominya rendah, dengan level pendidikan rata-rata lulusan sekolah dasar (SD) dan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP), adapun yang berpendidikan (SLTA) sekolah lanjutan tingkat atas, hanya beberapa individu saja. Individu- individu tersebut adalah
4
karyawan dari PT. Himeria semata, yang sebagian besar berasal dari suku betawi. Rutinitas yang dilakukan oleh perusahaan ini dalam rangka meningkatkan motivasi para karyawannya adalah dengan mengadakan pengajian dan training motivasi dalam jangka waktu bulanan dan atau per tiga bulanan, selain di upayakannya kesejahteraan karyawan. Namun, menurut manajer perusahaan tersebut, para karyawan semakin hari semakin menurun tingkat motivasinya, meskipun mereka telah menetapkan bersamasama tujuan dari pekerjaan yang dilakukan dan para pejabat perusahaan pun telah terbuka memaparkan tujuan dari perusahaan. Menurutnya, mungkin hal tersebut dikarenakan tingkat pendidikan yang mereka miliki, sehingga mereka tidak yakin akan kemampuan diri mereka, dan mereka kurang termotivasi untuk dapat mencapai jabatan yang lebih baik lagi. Pada penelitian sebelumnya dijelaskan bahwa terdapat hubungan antara selfefficacy dengan motivasi berprestasi, namun dalam penelitian tersebut tidak di ketahui apakah ada hubungan nya antara self-efficacy dengan goal setting dalam bekerja, karena dalam penelitian tersebut, teori motivasi yang digunakan adalah teori hierarki kebutuhan dari maslow. Sehingga dirasakan betapa pentingnya penelitian ini dilakukan, agar dapat mengetahui seberapa besar hubungan antara self-efficacy dengan goal setting karyawan.
Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat diasumsikan bahwa dependent variable ( Goal setting) memiliki hubungan yang signifikan dengan independen variable (self -efficacy), atau tingkat self efficacy karyawan memiliki hubungan yang signifikan dengan goal setting dalam bekerja.
5
Atas dasar permasalahan di atas, tentang self – efficacy dan goal setting dalam motivasi kerja karyawan, dianggap penting untuk dikaji lebih jauh melalui penelitian. Sehubungan hal tersebut, penelitian ini memfokuskan pada judul: “ Hubungan Self Efficacy dengan Goal Setting Karyawan PT. Himeria Semata”
1.2.
Pembatasan dan Perumusan Masalah
1.2.1. Pembatasan masalah Penelitian ini dibatasi dalam ruang lingkup Hubungan self -efficacy dengan Goal Setting karyawan. Adapun batasan tentang teori, akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Goal setting merupakan factor penting dalam memotivasi
manusia dalam
bekerja, faktor tersebut timbul karena segala maksud untuk bekerja menuju suatu arah tujuan merupakan sumber utama dari motivasi kerja. Yakni, tujuan memberitahu karyawan tentang hal yang perlu dikerjakan dan betapa banyak upaya yang dihabiskan. 2. Self -efficacy : keyakinan seseorang terhadap dirinya sendiri mengenai seberapa besar kemampuannya dalam mengerjakan suatu tugas tertentu yang pada akhirnya akan mempengaruhi pola pikir dan kekuatannya untuk bertahan dalam menghadapi tugas tersebut.
6
1.2.2. Perumusan masalah
Berdasarkan ruang lingkup masalah yang diuraikan di atas, masalah penelitian yang dirumuskan sebagai berikut: apakah ada hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan Goal Setting karyawan?
1.3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui gambaran tingkat Goal Setting karyawan b. Untuk mengetahui gambaran self -efficacy pada karyawan c. Untuk mengetahui hubungan antara self -efficacy dengan Goal Setting karyawan 1.3.2. Manfaat penelitian
Terbagi menjadi dua, yaitu:
A. Manfaat teoritis a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai bagaimana hubungan antara self -efficacy dengan motivasi kerja bagi karyawan, serta menambah khazanah keilmuan psikologi mengenai wacana self -efficacy dan Goal Setting dalam motivasi kerja karyawan. b) Dapat dijadikan langkah awal dan motivasi bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan.
7
B. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, diantaranya:
a) Karyawan, dapat mengetahui betapa pentingnya menanam dan mengembangkan kepercayaan terhadap kemampuan yang dimiliki agar karyawan dapat lebih termotivasi dan tujuan perusahann dapat tercapai dengan kerjasama yang baik. b) Perusahaan, dapat mengetahui seberapa besar tingkat motivasi kerja karyawan berdasarkan goal setting yang dimiliki sehingga menimbulkan inisiatif untuk melatih para karyawan perusahaan yang masih kurang termotivasi karena self -efficacy yang dimiliki.
1.4.
Sistematika Penulisan Guna memperoleh gambaran yang jelas mengenai isi dan materi yang dibahas
dalam skripsi ini, maka penulis mengemukakannya dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB 1
Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2
Kajian teori yang diantaranya mengenai deskripsi teori yang menguraikan tentang Pengertian motivasi dan pengertian motivasi
8
kerja, pengertian goal setting, teori goal setting, Faktor-faktor yang mempengaruhi goal setting, Manfaat goal setting
dalam motivasi
kerja, definisi self -efficacy, faktor-faktor yang mempengaruhi self efficacy, Perkembangan self efficacy, Dimensi dari self -efficacy, Fungsi self –efficacy.
BAB 3
Metode penelitian di dalamnya mencakup jenis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, hasil uji instrumen penelitian, teknik analisis data, dan prosedur penelitian.
BAB 4
Hasil penelitian yang diantaranya berisi gambaran umum subjek penelitian, serta analisis data.
BAB 5
Kesimpulan, diskusi, dan saran. Di sini akan dikemukakan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan untuk penelitian lebih lanjut.
9
BAB II Kajian Teori Dalam bab ini diuraikan beberapa landasan teori yaitu mengenai goal setting yang terdiri dari pengertian motivasi dan pengertian motivasi kerja, teori goal setting Locke dan faktor-faktor yang mempengaruhi goal setting. Self -efficacy, yang meliputi pengertian self -efficacy, factor-faktor yang mempengaruhi self –efficacy, perkembangan self –efficacy, dimensi self –efficacy dan fungsi self –efficacy. Dalam penelitian ini juga dijelaskan kerangka berpikir serta hipotesis dari penelitian ini.
2.1. Goal setting Terlepas dari sifat dan prestasi-prestasi khusus, orang-orang yang berhasil cenderung memiliki suatu hal yang sama, berorientasi pada tujuan. Manajer yang berorientasi pada tujuan cenderung menemukan jalur yang benar, karena mengetahui ke arah mana tujuan yang dijalani. Winardi (2001)
Locke dalam Robbins (2003) mengemukakan bahwa maksud-maksud untuk bekerja ke arah suatu tujuan merupakan sumber utama dari motivasi kerja. Motivasi kerja yang dimiliki seorang pekerja berbeda-beda tentunya, dan juga berubah-ubah. Ada pekerja yang selalu terlihat semangat bekerja karena menginginkan kenaikan gaji atau promosi jabatan, hal tersebut tentunya wajar-wajar saja. Motivasi kerja pun bisa naik-turun. Tidak selamanya kegairahan dalam bekerja bisa terus berada pada titik maksimal. Kadangkala, seorang pekerja dapat mengalami penurunan kinerja karena pelbagai permasalahan yang dihadapinya yang diciptakan oleh persepsinya sendiri.
10
2.1.1. Pengertian motivasi dan motivasi kerja
Sebelum pembahasan lebih lanjut, akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai teori motivasi. Motivasi adalah dorongan untuk mencapai tujuan tertentu. Dorongan itu bisa saja berbentuk: antusiasme, harapan dan semangat. Semua yang kita lakukan setiap hari senantiasa dibayangi oleh adanya motivasi. Menurut Robbins (2003), motivasi adalah keadaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi dalam usaha mencapai tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi kebutuhan individual.
Motivasi kerja adalah suatu dorongan jiwa yang membuat seseorang tergerak untuk melakukan tindakan yang produktif, baik yang berorientasi kerja untuk menghasilkan uang maupun yang tidak. Menurut as ‘ad (2004), motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja atau dengan kata lain pendorong semangat kerja. Secara sadar ataupun tidak dalam bekerja kita menghadapi dua situasi:
1. Situasi masalah, dimana proses dan besarnya upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk mengatasi rintangan yang menggambarkan besarnya motivasi yang dimiliki. 2. Situasi konflik, situasi konflik dimana terjadi kesulitan untuk memilih, jika keputusan yang diambil mengandung aspek positif dan negatif yang nilainya sama. Motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya suatu tindakan (action atau activities) dan memberikan kekuatan (energy) yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan
11
ataupun mengurangi ketidakseimbangan. Dan semua kebutuhan dapat dipuaskan pada satu saat.
Menurut
Jewell & Siegall (1998) mengatakan bahwa teori motivasi di
identifikasi dan dijelaskan dalam dua garis besar. Yakni teori kebutuhan dari motivasi dan teori kognitif dari motivasi, yang kemudian teori-teori tersebut menjadi dasar dalam teori motivasi kerja. Salah satu teori kognitif dari motivasi adalah teori goal setting yang dikembangkan oleh E.Locke. Robbins (2003) 2.1.2.
Pengertian goal setting
Edwin Locke (dalam winardi, 2001) seorang ilmuwan yang mempelajari penetapan tujuan, yang terkenal dan rekan-rekannya merumuskan sebuah tujuan sebagai berikut: “apa yang diupayakan pencapaiannya oleh seorang individu, ia merupakan obyek atau tujuan sesuatu kegiatan.”
Locke (dalam Fincham & Rhodes, 2005) mengemukakan bahwa segala maksud untuk bekerja menuju suatu arah tujuan merupakan sumber utama dari motivasi kerja. Yakni, tujuan memberitahu karyawan tentang hal yang perlu dikerjakan dan betapa banyak upaya yang dihabiskan. 2.1.3. Goal setting theory
Hudgetts & luthans (2003) mengemukakan bahwa teori penetapan tujuan berfokus pada bagaimana individu mengatur tujuan dan merespon dampak keseluruhan dari proses ini pada motivasi. Beberapa daerah tertentu yang diberikan perhatian dalam teori penetapan tujuan termasuk tingkat partisipasi dalam
12
menetapkan tujuan, tujuan yang sulit, spesifisitas tujuan, dan pentingnya tujuan, umpan balik yang tepat waktu terkait dengan kemajuan ruang lingkup tujuan. Tidak seperti banyak teori motivasi, penetapan tujuan disempurnakan secara kontinuitas/ berkelanjutan dan dikembangkan. Ada penelitian yang membuktikan bahwa karyawan akan melaksanakan kerja dengan sangat baik ketika mereka ditugaskan khusus dan diberikan tujuan
yang menantang serta mereka terlibat dalam pengaturan
tujuan. Locke (dalam Kreitner & Kinicki, 2001) menentukan tujuan sebagai "apa yang ingin dicapai. Kemudian
definisi ini diperluas kembali, yakni: tujuan mencakup
standar (sebuah tolok ukur untuk mengevaluasi kinerja), kuota (jumlah minimum kerja atau produksi), bekerja norma (standar perilaku yang dapat diterima ditentukan oleh sebuah kelompok kerja), tugas (bagian pekerjaan yang harus diselesaikan), objektif (tujuan akhir dari suatu tindakan atau serangkaian tindakan), batas (waktu untuk menyelesaikan tugas), dan anggaran (tujuan pengeluaran atau membatasi).
Locke (dalam Kreitner & Kinicki, 2001) mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni :
(a)
tujuan-tujuan mengarahkan perhatian; (b) tujuan-tujuan mengatur upaya; (c) tujuantujuan meningkatkan persistensi; dan (d) tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan.
Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting (penetapan tujuan).
13
Teori penetapan tujuan ini merupakan suatu teori motivasi proses yang berfokus pada proses penetapan tujuan. Riset menunjukkan bahwa motivasi dan komitmen lebih tinggi apabila bawahan berpartisipasi dalam menetapkan tujuan. Karyawan memerlukan umpan balik yang akurat atas performa mereka untuk membantu mereka menyesuaikan metode kerja mereka dan mendorong mereka untuk tetap melakukan atau bekerja menuju pencapaian tujuan. Penetapan tujuan seperti halnya individu, kita menetapkan tujuan dan kemudian bekerja untuk menyelesaikan tujuan tersebut. Orientasi terhadap tujuan menetukan prilaku kita.
Locke (dalam Winardi, 2001) mengemukakan bahwa penetapan tujuan adalah proses kognitif dari keperluan praktis. Pandangan Locke ialah bahwa maksud dan tujuan individu yang didasari adalah determinan utama prilaku. Salah satu dari karakteristik prilaku yang mempunyai tujuan tersebut terus berlangsung sampai prilaku itu mencapai penyelesaiannya, yaitu sekali orang memulai sesuatu (misalkan pekerjaan) ia terus terus terdorong sampai tercapainya tujuan.
Bateman & Snell (1999) menyatakan bahwa teori Penetapan tujuan Adalah orang-orang yang memiliki tujuan dan mampu mengarahkan pikiran serta perilaku mereka terhadap salah satu akhirnya.
Jenis tujuan yang paling efektif dalam
memotivasi karyawan adalah sebagai berikut :
1.
Tujuan harus dapat diterima karyawan. Ini berarti, antara lain, bahwa mereka tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai pribadi orang-orang dan bahwa orang memiliki alasan untuk mengejar tujuan. Mengizinkan orang untuk berpartisipasi dalam menetapkan tujuan-kerja.
14
2.
Diterima, tujuan maksimal harus memotivasi dan menantang namun dapat dicapai.
3.
Tujuan harus spesifik, dapat diukur, dan terukur.
2.1.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi goal setting
George & Jones (2003) mengemukakan bahwa penelitian secara konsisten telah mendukung penetapan tujuan sebagai teknik motivasi. Menetapkan tujuan meningkatkan kinerja individu, kelompok, dan kinerja organisasi. Tinjauan studi penetapan tujuan yang dilakukan selama beberapa dekade terakhir telah memberikan lima wawasan praktis dan menjadi komponen dasar untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan, yakni:
1. Kejelasan dan spesifikasi tujuan. Spesifikasi tujuan memungkinkan seseorang memiliki pengertian yang lebih baik mengenai apa yang diperlukan, sehingga karyawan meningkatkan kemungkinan bahwa tujuan yang dikehendaki dapat dicapai. Spesifikasi tujuan pun membantu karyawan dalam perencanaan yang diperlukan untuk pencapaian tujuan. 2. Tingkat kesulitan tujuan. Tujuan harus memiliki tingkat kesulitan menengah sampai tinggi. Faktor-faktor lain seperti persepsi kesukaran tujuan dipengaruhi oleh keyakinan umum seseorang terhadap kemampuan pribadinya, bagaimana sifat tugas tersebut, dan pengalamannya dengan tugas tersebut. 3. Penerimaan karyawan terhadap tujuan. Karyawan menerima tujuan yang ditentukan, yakni harus setuju mencoba mencapai tujuan tersebut.
15
Penerimaan tujuan dipengaruhi oleh otoritas orang yang menentukan tujuan tesebut, pengaruh pengamat sekitarnya, penghargaan, persaingan, dan keyakinan bahwqa tujuan tersebut dapat dicapai. 4. Penerimaan umpan balik dalam pencapaian tujuan. Karyawan menerima umpan balik mengenai kemajuannya dalam usaha mencapai tujuan tersebut. Umpan balik ini dapat datang dari pekerjaan itu sendri, karyawan, atau atasannya. 5. Partisipasi karyawan terhadap tujuan. Tujuan yang ditentukan secara partisipatif lebih baik dari tujuan yang hanya ditentukan begitu saja atau tanpa partisipatif dari pribadi karyawan tersebut. Dalam keadaan kerja, berpartisipasi dalam proses penentuan tujuan, menolong seseorang mengerti lebih baik apa yang diharapkan dari karyawan tersebut dan apa yang sebaiknya dilakukan dalam proses langkah-langkah menuju pencapaian tujuan.
2.2. Self- Efficacy 2.2.1. Pengertian Self -Efficacy
Ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh beberapa ahli mengenai self -efficacy ini, diantaranya pengertian self- efficacy yang dikemukakan oleh Bandura (1995), yang mendefinisikan self -efficacy sebagai berikut : Perceived self -efficacy is defined as people’s judgment of their capabilities excute courses of action required to attain designated of performance. Disamping itu Bandura (1995) menyatakan bahwa self -efficacy adalah suatu keyakinan individu
16
bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu dalam situasi tertentu dengan berhasil. Hal ini akan mengakibatkan bagaimana individu merasa, berpikir, dan bertingkah laku (keputusan-keputusan yang di pilih, usaha-usaha dan keteguhannya pada saat menghadapi hambatan), memiliki rasa bahwa individu mampu untuk mengendalikan lingkungan sosialnya. Dan hal ini dalam Rahmat (2006) menyatakan bahwa self- efficacy diri mempengaruhi
apa
yang
akan
dilakukan
seseorang
dalam
menghadapi
lingkungannya, bagaimana pola berpikir seseorang serta reaksi-reaksi emosional terhadap situasi tertentu. Oleh karena itu orang cenderung menghindari tugas yang ia nilai berada di luar kemampuannya, tetapi bila seseorang menilai bahwa tugas yang diberikan mampu ia kerjakan dengan baik maka ia akan melakukan tugas tersebut. Self -efficacy mengacu pada keyakinan seseorang akan kemampuan copingnya dalam berbagai situasi yang menantang. General efikasi diri mengacu pada wawasan yang luas dan rasa kompeten yang kuat dalam menangani berbagai situasi yang penuh stress secara efektif. Dari definisi yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan self efficacy ialah keyakinan seseorang terhadap dirinya sendiri mengenai seberapa besar kemampuannya dalam mengerjakan suatu tugas tertentu yang pada akhirnya akan mempengaruhi pola pikir dan kekuatannya untuk bertahan dalam menghadapi tugas tersebut.
17
2.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi self- efficacy Tingkat self -efficacy pada setiap individu tidaklah sama, ada individu yang memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi namun ada pula individu yang memiliki tingkat efikasi diri yang rendah. Hal ini menurut Bandura (dalam Rahmat : 2006) Karena terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat efikasi diri seseorang, yaitu:
a. Sifat dari tugas yang dihadapi
Semakin sulit dan rumit suatu tugas bagi individu, semakin besar kecenderungan individu menilai rendah kemampuannya untuk dapat menyelesaikan tugas tersebut. Namun sebaiknya jika dihadapkan pada tugas yang dianggapnya sederhana dan mudah, maka individu akan menilai tinggi kemampuannya.
b. Insentif dari orang lain/reward
Yaitu reward atau hadiah yang diberikan atas penguasaan tugas yang menggambarkan keberhasilan seseorang dalam melaksanakan keberhasilan seseorang dalam melaksanakan suatu tugas. Semakin tinggi tingkat insentif yang diterima individu saat berhasil melakukan tugas maka akan semakin meningkatkan self -efficacy.
18
c. Status dan peran individu dalam lingkungannya
Individu yang memiliki status atau peran yang lebih tinggi dalam lingkungannya akan cenderung memiliki efikasi diri yang lebih tinggi. Misalnya saja seorang pemimpin yang biasanya kemauan dan perintahnya akan di turuti oleh bawahan, maka self -efficacy nya lebih tinggi.
d. Faktor situasional
Situasi yang buruk saat melakukan tugas atau adanya gangguan yang menjengkelkan
bagi
individu
saat
melakukan
suatu
tugas,
dapat
mempengaruhi self -efficacy, karena self -efficacy juga dapat berpengaruh pada emosi individu. Salah satu akibat yang ditimbulkan bila self –efficacy rendah adalah mood yang negatif. Seperti hilangnya gairah dalam melaksanakan tugas.
e. Perasaan inferioritas
Adanya perhatian yang berlebihan terhadap kegagalan yang pernah dialami dapat menyebabkan individu menilai rendah kemampuannya. Perasaan inferior ini mempengaruhi kinerja seseorang yang cenderung menerapkan kemampuan yang terbatas dalam menyelesaikan tugas tertentu.
f. Informasi tentang kemampuan diri self -efficacy akan meningkat apabila seseorang mendapatkan informasi yang negative tentang dirinya, dan sebaliknya self -efficacy akan menurun jika
19
seseorang mendapatkan informasi yang negatif tentang dirinya, misalnya tentang kemampuan rendah. 2.2.3. Perkembangan self -efficacy
Berdasarkan asumsi teori belajar social proses kognitif berperan menjadi dalam mengatur kemunculan perilaku manusia. Sejak lahir manusia belajar banyak hal dengan melihat orang lain melakukannya, mencoba dan gagal, atau berhasil dengan baik. Pengalaman belajar social tersebut memapankan pola-pola perilaku yang dibentuknya sejak kecil.
Menurut Bandura (1995), anak belajar menafsirkan perasaan-perasaan seperti ini sebagai pertanda dari ketakutan, kecemasan, lemahnya kepercayaan diri dan belajar untuk mengetahui bahwa kegagalan ada di depan mata.
Sumber-sumber informasi tersebut akan mempengaruhi terbentuknya dan berkembangnya self -efficacy dalam diri seseorang. Menurut Bandura (1995), Informasi mengenai kemampuan seseorang dapat diperoleh melalui empat sumber, yaitu:
a. Pencapaian secara aktif / pengalaman yang langsung
Di antara factor yang memperngaruhi, factor inilah yang paling berpengaruh. Hal ini disebabkan karena factor ini didasarkan pada pengalaman nyata seseorang dalam menguasai suatu tugas. Kesuksesan yang dialami oleh seseorang karena ia mampu menyelesaikan suatu tugas dengan baik akan
20
meningkatkan efikasi diri, sebaliknya kegagalan dapat menurunkan selfefficacy seseorang.
b. Pengalaman yang tidak langsung
Pengalaman yang tidak langsung yang dimaksud disini adalah pengamatan yang dilakukan individu terhdapa tingkah laku orang lain yang mempunyai karakteristik yang relative sama dengan individu tersebut. Melihat orang lain yang dianggap sama dengan dirinya berhasil menyelesaikan suatu tugas, dapat meningkatkan keyakinan dirinya bahwa ia juga mampu menyelesaikan tugas yang serupa.
c. Persuasi Verbal
Persuasi verbal yaitu orang diarahkan melalui sugesti dan bujukan untuk percaya mereka mampu mengatasi masalah-masalah di masa datang. Harapan dari self -efficacy yang tumbuh dari cara itu lemah dan tidak bertahan lama. Namun diharapkan persuasi verbal ini bisa mengarahkan orang agar bisa berusaha lebih keras lagi untuk mencapai kesuksesan dan dapat mendorong untuk lebih giat, ulet serta tekun.
d. Keadaan Biologis
Informasi
mengenai
keadaan
tubuh
yang
diterima
individu
akan
mempengaruhi kemampuannya dalam melakukan tugas. Misalnya pada saat melakukan aktivitas yang membutuhkan kekuatan stamina fisik, seseorang memandang kelelahan dan rasa sakit pada tubuh sebagai suatu tanda ketidak
21
berdayaan fisik yang dapat menurunkan keyakinan dalam melakukan aktivitas tersebut. 2.2.4. Dimensi dari self -efficacy Dalam pengukuran terhadap tingkat self -efficacy individu, didasarkan pada beberapa dimensi yang mempunyai implikasi penting pada perilaku. Menurut Bandura (1995), dalam menilai tingkat self- efficacy seseorang dapat melalui tiga dimensi yaitu :
a. Tingkat kesulitan tugas
Tingkat
kesulitan tugas yakni yang dirasakan mampu untuk dilakukan
seseorang. Seseorang dapat merasa mampu dalam melakukan tugas mulai dari tugas yang mudah, tugas yang agak sulit hingga tugas yang sangat sulit. Penilaian pada setiap individu akan berbeda baik saat akan menghadapi tugas yang bersifat mudah sekalipun. Ada individu yang memiliki self -efficacy yang tinggi hanya pada tugas yang bersifat mudah dan sederhana, namun ada pula yang memiliki self -efficacy yang tinggi pada tugas yang bersifat sulit dan rumit. Besar pengharapan diartikan besarnya harapan terhadap kemungkinan hasil dari suatu perilaku, yaitu; suatu perkiraan bahwa prilaku atau tindakan tertentu menyebabkan hasil yang tertentu pula secara khusus.
22
b. Luas bidang tingkah laku
Yakni situasi dalam pelaksanaan tugas yang disertai oleh perasaan yakin akan kemapuan dirinya. Dan terkadang seseorang dapat merasa yakin akan kemampuan dirinya hanya pada bidang aktivitas dan situasi tertentu atau dalam serangkaian aktivitas dan situasi yang bervariasi. Hal inilah yang dapat membedakan tingkat self -efficacy yang dimiliki individu. Luas pengharapan merupakan keyakinan sejauhmana perilaku tertentu akan menimbulkan konsekuensi atau hasil tertentu, konsekuensi-konsekuensi akan terjadi bila suatu perilaku dilakukan oleh seseorang, hanya saja kemampuan seseorang, untuk menampilkan perilaku terbatas, maka pengharapan seseorang terhadap suatu konsekuensi atau hasil terbatas pula.
c. Kemantapan keyakinan
Yakni kuatnya keyakinan yang dimiliki seseorang mengenai kemampuannya, yang dapat tercermin melalui besarnya daya tahan dalam menghadapi hambatan saat melaksanakan tugas. Seseorang yang memiliki keyakinan yang kurang akan kemampuannya menyelesaikan tugas akan mudah menyerah bila menghadapi
hambatan
dalam
melaksanakan
tugasnya.
Kemantapan
pengharapan merupakan harapan akan dapat membentuk perilaku secara tepat. Suatu keyakinan bahwa seseorang akan berhasil dalam bertindak sesuai dengan hasil yang diharapkan. Dari ke tiga aspek ini menunjukkan bahwa adanya harapan orang terkait dengan kesanggupan melakukan sesuatu prilaku yang dikehendaki. Kemantapan pengharapan tergantung pada situasi, beberapa
23
informasi berupa persepsi dari tindakan yang didapatkan melalui kehidupan, pemodelan, peristiwa verbal dan keadaan emosi sangat mengancam. Ketiga dimensi ini erat satu sama lain dan tinggi rendahnya tingkat self efficacy seseorang selalu diukur dalam hubungannya dengan ketiga dimensi tersebut. Seseorang dapat dikatakan memiliki self -efficacy yang tinggi apabila mampu melakukan berbagai tugas mulai dari yang mudah hingga yang sulit, serta memiliki keyakinan yang kuat akan kemampuannya bukan hanya dalam aktivitas tertentu saja, melainkan juga dalam serangkaian aktivitas dan situasi yang bervariasi.
Dengan adanya efikasi diri maka seseorang akan lebih giat lagi dalam mencapai apa yang diinginkannhya. Namun perlu diingat bahwa efikasi diri bersifat spesifik dalam tugas dan situasi yang dihadapi. Seseorang dapat memiliki keyakinan yang tinggi pada suatu situasi tertentu namun pada situasi dan tugas yang lain tidak. Self -efficacy juga bersifat kontekstual artinya tergantung pada konteks yang dihadapi. Umumnya self- efficacy akan memprediksi dengan baik suatu tampilan yang berkaitan erat dengan keyakinan tersebut. 2.2.5. Fungsi self -efficacy Self- efficacy dalam kehidupan sehari-hari memiliki banyak kegunaan. Disadari ataupun tidak, self -efficacy memberi kontribusi pada individu dalam melakukan suatu tindakan yang memerlukan langkah yang tepat agar apa yang diharapkannya terwujud. Seperti halnya Bandura (1995) berpendapat bahwa self efficacy merupakan hal yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Ia menguraikan fungsi self -efficacy sebagai berikut :
24
a. Tingkah laku memilih (choice behavior)
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang harus membuat keputusan mengenai tindakan apa yang dilakukan dan berapa lama tindakan tersebut akan berlangsung. Orang cenderung menghindari tingkah laku dan situasi yang mereka yakini berasa diluar kemampuannya. Di sisi lain orang akan melakukan dan menunjukkan secara meyakinkan aktivitas yang mereka nilai sanggup mereka atasi.
b. Usaha yang dilakukan dan daya tahan
Penilaian tentang efikasi diri juga menentukan seberapa besar usaha yang akan dilakukan dan berapa lama mereka mampu bertahan dalam menghadapi hambatan ata pengalaman yang tidak menyenangkan. Semakin kuat efikasi diri semakin besar usaha yang dilakukan dan semakin besar daya tahan dalam menghadapi hambatan. Bila mengalami kesulitan, seseorang yang ragu-ragu tentang kemampuan dirinya akan mengurangi usaha dan mudah menyerah. Sebaliknya seseorang yang memilii efikasi diri yang kuat akan mengeluarkan usaha yang besar untuk mengatasi hambatan tersebut.
c. Pola pikir dan reaksi emosi
Penilaian seseorang terhadap kemampuan dapat juga mempengaruhi pola pikir dan reaksi emosi selama mereka melakukan transaksi dengan lingkungan. Mereka menganggap diri mereka tidak mampu dalam menghadapi tuntutan dari lingkungan akan tetap merasa tidak mampu dan membayangkan kesulitan yang ada lebih besar dari keadaan sebenarnya.
25
Jadi pada dasarnya orang berpikiir, merasa, dan berperilaku beda dalam situasi dimana ia merasa percaya diri akan kemampuannya dan dalam situasi dimana ia merasa tidak yakin atau merasa tidak kompeten. Intinya, persepsi diri mengenai efikasi seseorang mempengaruhi pola pikir, motivasi kinerja, dan emosinya.
1.5.
Kerangka Berpikir Goal setting adalah segala maksud untuk bekerja menuju suatu arah tujuan
merupakan sumber utama dari motivasi kerja. Yakni, tujuan memberitahu karyawan tentang hal yang perlu dikerjakan dan betapa banyak upaya yang dihabiskan. Goal setting dalam motivasi kerja sangat penting peranannya bagi karyawan dalam usaha mencapai kinerja yang lebih baik. Karyawan yang termotivasi dalam bekerja melalui goal setting, cenderung menunjukkan semangat dan kegairahan dalam bekerja, mereka biasanya kelihatan lebih menaruh perhatian sungguh-sungguh dalam bekerja dan aktif berpartisipasi dalam usaha membangun perusahaan.
Karyawan yang memiliki goal setting dalam motivasi kerja akan lebih tekun, bersemangat, lebih tahan dan memiliki ambisi yang lebih tinggi dalam mencapai tujuan kinerja yang lebih baik, dibandingkan dengan karyawan yang kurang memiliki motivasi kerja. Mereka yang kurang memiliki tujuan dalam bekerja akan kelihatan tidak bergairah dalam bekerja, tidak menaruh perhatian terhadap pekerjaan yang dikerjakan, apatis dan tidak berpartisipasi aktif dalam segala usaha pengembangan dan pembangunan perusahaan. Kondisi karyawan yang kurang memiliki motivasi sudah tentu tidak mampu menghasilkan kinerja yang memuaskan.
26
Penentuan tujuan dalam motivasi kerja pada setiap individu dapat berubahubah. Perubahan tersebut bisa disebabkan karena faktor individu itu sendiri atau faktor lingkungan kerja individu. Salah satu aspek dalam diri individu yang memungkinkan terjadinya perubahan tersebut adalah self-efficacy karyawan. Dalam kaitannya dengan self-efficacy, selama ini karyawan cenderung tidak termotivasi untuk bekerja meskipun telah ditentukan tujuan dari pekerjaan yang dilakukan dan karena kurang yakin nya karyawan dengan kemampuan yang dimiliki. Hal ini tidak terlepas dari tingkat self-efficacy yang dimiliki. Berdasarkan sebuah penelitian yang bersumber pada teori Locke, goal setting dalam motivasi kerja karyawan tergantung pada lima faktor yang menjadi tumpuan dasar dalam proses penetapan tujuan. Faktor tersebut adalah Kejelasan dan spesifikasi tujuan, tingkat kesulitan tujuan, penerimaan karyawan terhadap tujuan, penerimaan umpan balik dalam pencapaian tujuan, partisipasi karyawan terhadap tujuan. Diduga, karyawan yang memiliki tingkat self-efficacy tinggi akan memiliki goal setting yang baik.
Berdasarkan kerangka berpikir tersebut di atas, maka dapat diduga adanya hubungan yang signifikan antara self-efficacy dengan goal setting karyawan perusahaan. Kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan dalam gambar berikut ini :
27
Gambar 2.1
SELF-EFFICACY 1. Tingkat kesulitan tugas sederhana dan sulit
1. Tujuan khusus dan tujuan umum 2. Tujuan yang sulit dan tujuan yang mudah
2. Optimis pada diri sendiri dan mampu
GOAL SETTING
bertahan
menghadapi
tantangan 3. Kemampuan mengatasi situasai spesisfik dan juga kemampuan
3. Mengerti tugas yang akan dikerjakan 4. Mampu melaksanakan tugas, memiliki strategi khusus dalam menyelesaikan tugas
5. Komitmen terhadap tugas yang dilakukan dan mengatasi permasalahan dalam bekerja
melakukan kegiatan beragam.
1.6.
Hipotesis
Berdasarkan uraian dalam kerangka berpikir sebelumnya, maka peneliti dapat mengajukan hipotesis sebagai berikut: Ha :
“Ada hubungan yang signifikan antara self -efficacy dengan goal setting karyawan”.
Ho :
“Tidak Ada hubungan yang signifikan antara self- efficacy dengan goal setting karyawan ”
28
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian 3.1.1. Pendekatan dan metode penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.
Metode
kuantitatif
disebut
sebagai
metode
positivistik
karena
berlandaskan pada filsafat positivism. Metode ini sebagai metode ilmiah, Karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut sebagai metode kuantitatif Karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. (Sugiyono, 2008) Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yakni data yang berasal dari sumber asli dan dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini, data penelitian dikumpulkan melalui kuisioner.
Metode penelitiannya adalah deskripsi korelasi. Karena ingin mengetahui hubungan antara self- efficacy
dengan goal setting karyawan PT. HIMERIA
SEMATA.
29
3.1.2. Definisi Variabel dan definisi operasional
Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Menurut Kerlinger (1990), variabel adalah symbol atau lambang yang padanya kita lekatkan bilangan atau nilai.
Dalam
penelitian
ini
terdapat
dua
variabel,
yaitu
independent
variabel(variabel bebas) dan dependent variabel (variabel terikat). Hasan (2002) variabel bebas didefinisikan sebagai variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab variabel lain. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh varibael lain. Variabel penelitian ini adalah goal setting sebagai Dependent variabel dan Self-efficacy sebagai Independent variable. 3.1.2.1. Definisi Variabel
1. Goal setting merupakan factor penting dalam memotivasi manusia dalam bekerja, faktor tersebut timbul karena segala maksud untuk bekerja menuju suatu arah tujuan merupakan sumber utama dari motivasi kerja. Yakni, tujuan memberitahu karyawan tentang hal yang perlu dikerjakan dan betapa banyak upaya yang dihabiskan. 2. Self -efficacy : keyakinan seseorang terhadap dirinya sendiri mengenai seberapa besar kemampuannya dalam mengerjakan suatu tugas tertentu yang pada akhirnya akan mempengaruhi pola pikir dan kekuatannya untuk bertahan dalam menghadapi tugas tersebut.
30
3.1.2.2. Definisi Operasional
1. Untuk dapat mengukur variabel yang telah disebutkan diatas, maka diperlukan operasional variabel. Secara operasional, goal setting adalah skor yang diperoleh dari alat ukur goal setting yang merupakan factor penting dalam memotivasi manusia dalam bekerja, faktor tersebut timbul karena segala maksud untuk bekerja menuju suatu arah tujuan merupakan sumber utama dari motivasi kerja. Yakni, tujuan memberitahu karyawan tentang hal yang perlu dikerjakan dan betapa banyak upaya yang dihabiskan. yang faktor-faktornya menurut George & Jones (2003) Faktor tersebut adalah Kejelasan dan spesifikasi tujuan, tingkat kesulitan tujuan, penerimaan karyawan terhadap tujuan, penerimaan umpan balik dalam pencapaian tujuan, partisipasi karyawan terhadap tujuan. 2. Sedangkan self-efficacy merupakan skor yang diperoleh dari pengukuran melalui skala self efficacy yang faktor-faktornya menurut teori Bandura (1995) terdiri dari tingkat kesulitan tugas yang dibagi atas tingkat kesulitan tugas sederhana dan sulit, kemantapan keyakinan yang diindikatorkan dalam optimis pada diri sendiri dan mampu bertahan menghadapi tantangan, dan luas bidang perilaku yang diindikatorkan pada kemampuan mengatasi situasai spesisfik dan juga kemampuan melakukan kegiatan beragam.
Operasionalisasi variabel-variabel tersebut dirinci dalam bentuk indikator sebagai berikut :
31
Tabel 3.1 Goal setting NO
DIMENSI-DIMENSI
INDIKATOR
GOAL SETTING 1
Kejelasan dan spesifikasi tujuan
Tujuan khusus dan tujuan umum
2
Tingkat kesulitan tujuan
Tujuan yang sulit dan tujuan yang mudah
3
Penerimaan karyawan terhadap tujuan
Mengerti tugas yang akan dikerjakan
4
Penerimaan
umpan
balik
dalam Mampu melaksanakan tugas, memiliki
pencapaian tujuan
strategi khusus dalam menyelesaikan tugas
5
Partisipasi karyawan terhadap tujuan
Komitmen
terhadap
tugas
yang
dilakukan dan mengatasi permasalahan dalam bekerja
Tabel 3.2 Self-efficacy NO
DIMENSI-DIMENSI
INDIKATOR
SELF-EFFICACY 1
Tingkat kesulitan tugas
Tingkat kesulitan tugas sederhana dan sulit
2
Kemantapan keyakinan
Optimis pada diri sendiri dan mampu bertahan menghadapi tantangan
3
Luas bidang perilaku
Kemampuan mengatasi situasai spesisfik dan juga kemampuan melakukan kegiatan beragam.
32
3.2. Pengambilan Sampel 3.2.1. Populasi dan sampel penelitian
Menurut Hasan (2002 : 58) Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap sesuai ketentuan yang ditentukan oleh peneliti. Pada penelitian ini, populasi penelitian adalah para karyawan PT. HIMERIA SEMATA yang berjumlah 100 orang. 3.2.2. Teknik pengambilan sampel Dalam peneltian ini, subyek yang digunakan adalah semua dari jumlah populasi yang ada. Sedangkan untuk ukuran sampel dalam Hasan (2002) ada beberapa cara seperti berikut ini : 1. Menurut Bailey untuk penelitian yang akan menggunakan analisis statistik, ukuran sampel minimum adalah 30 orang. 2. Manurut Gay ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan pada metode penelitian yang digunkan, yaitu sebagai berikut : a. Metode deskriptif, minimal 10 % populasi. Untuk populasi relative kecil minimal 20 %. b. Metode deskriptif korelasional, minimal 30 subyek. c. Metode expost facto, minimal 15 subyek per kelompok d. Metode eksperimental, minimal 15 subyek per kelompok. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan berjumlah 100 orang. Hal ini dikarenakan jumlah populasi yang ada adalah sebanyak 100 orang dan metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional.
33
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah tehnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2008). Berdasarkan hal-hal tersebut, maka sample dalam penelitian ini adalah Karyawan di PT.HIMERIA SEMATA.
3.3. Pengumpulan Data Penelitian diawali dengan studi literatur yang bertujuan untuk mencari teori yang dapat dijadikan landasan teori yang mendukung penelitian ini, data yang telah diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan analisis data statistik kemudian dilakukan interpretasi untuk dibuat kesimpulan.
Observasi adalah langkah kedua yang peneliti lakukan untuk memperoleh data. Observasi yang digunakan adalah observasi non partisipan, dalam hal ini observasi dilakukan secara terstruktur karena variable yang akan diteliti telah diketahui oleh peneliti. Observasi dilakukan untuk memperoleh responden yang telah ditentukan kriterianya dan mengambil data dengan memberikan skala (dalam bentuk pernyataan-pernyataan)
Skala adalah alat yang digunakan peneliti untuk memperoleh data dari responden. Skala dibuat dalam bentuk angket yang berisi pernyataan-pernyataan dengan pilihan alternatif jawaban. 3.3.1. Metode dan instrumen penelitian
Berdasarkan sifatnya, untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala ordinal, Winarsunu (2007) mengemukakan bahwa skala ordinal
34
adalah skala yang menunjukkan posisi dalam urut-urutan dalam suatu seri. Data ordinal disebut juga data berjenjang, angka tidak digunakan sebagai lambang, tetapi merupakan perbedaan tingkat. Bentuk skala yang digunakan dalam membuat pernyataan di penelitian ini adalah Skala Likert.
Adapun instument yang digunakan untuk mengukur data penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Instrumen untuk mengukur variable goal setting
Untuk variabel ini, peneliti memilih teori Edwin Locke (dalam George & Jones 2003) Faktor tersebut adalah Kejelasan dan spesifikasi tujuan, tingkat kesulitan tujuan, penerimaan karyawan terhadap tujuan, penerimaan umpan balik dalam pencapaian tujuan, partisipasi karyawan terhadap tujuan.Hal ini dikarenakan faktor-faktor tersebut merupakan komponen penting dalam usaha mengetahui tingkat goal setting Karyawan PT.HIMERIA SEMATA. b. Instrumen untuk mengukur Variabel self- efficacy
Untuk variabel ini, peneliti memilih teori dari Bandura (1995) yaitu (1) atribut tingkat kesulitan tugas, (2) atribut kemantapan keyakinan, (3) atribut luas bidang perilaku. Hal ini dikarenakan tiga dimensi tersebut merupakan bagian dari komponen tugas dan kemampuan pegawai. Skala ini diharapkan dapat mengukur seberapa tinggi tingkat self- efficacy Karyawan PT.HIMERIA SEMATA.
Alat untuk mengukur instrumen di atas adalah menggunakan Skala Model Likert dengan pilihan 4 alternatif jawaban di mana subjek menganggap setiap butir
35
pernyataan dengan menggunakan taraf kesetujuan (favorable) atau ketidaksetujuan (unfavorable) terhadapnya. Dengan alternatif jawaban yang diberikan adalah SS(Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Responden
diminta
untuk
memilih
salah
satu
jawaban
yang
dianggap
menggambarkan dirinya dengan cara memberi tanda checklist (√). Untuk pemberian skor dari skala ini, jawaban antara pernyataan yang bersifat favorable & unfavorable berbeda. Hal ini dapat dilihat dari tabel, kepada subjek disediakan respon atau keterangan sebagai berikut : Tabel 3.3 Skor Untuk Pernyataan Favorable Dan Unfavorable
KATEGORI
FAVOURABLE
UNFAVOURABLE
SS (Sangat Setuju)
4
1
S (Setuju)
3
2
TS (Tidak Setuju)
2
3
Tidak 1
4
STS
(Sangat
Setuju)
36
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua skala yaitu:
Skala goal setting Karyawan, skala ini mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Edwin Locke (dalam George & Jones 2003). Pernyataan-pernyataan dalam skala ini dimaksudkan untuk mengukur goal setting karyawan. Skala goal setting dengan blue print sebagai berikut : Tabel 3.4 Goal setting (try out) NO Dimensi
Unfavorable
Jumlah
Kejelasan dan spesifikasi 10,11,14,15,17,
2,4,5,6,8,23,25,26
19
tujuan
19,21,22,24
,29,31
2
Tingkat kesulitan tujuan
33,35,39
38,43
5
3
Penerimaan
45
4
34,36
4
12,13,16,18,20
13
20
45
1
Favorable
karyawan 40,44,41
terhadap tujuan 4
Penerimaan umpan balik 37,42 dalam pencapaian tujuan
5
Partisipasi
karyawan 1,3,7,9,27,28,30,32
terhadap tujuan jml
25
1. Self-efficacy Karyawan, skala ini mengacu kepada teori teori dari Bandura , (1995). Skala ini dimaksudkan untuk mengukur self-efficacy karyawan perusahaan. Berikut adalah blue print self-efficacy:
37
Tabel 3.5 Self-efficacy (try out)
NO Dimensi
Fav
unfav
Jumlah
1
Tingkat kesulitan tugas
2, 10, 20
4, 6, 9, 26
7
2
Kemantapan keyakinan
1,5,8,12,23,24,29
13,21,25,28,30
12
3
Luas bidang perilaku
3,14,15,17,18
7,11,16,19,22,27
11
15
15
30
jml
3.3.2. Teknik uji instrumen penelitian
Bentuk penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu melihat hubungan dua variabel, yaitu goal setting dengan self-efficacy. Hubungan antara variable dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Korefisien korelasi adalah indeks atau bilangan yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan (Hasan, 2002). Dalam hal ini peneliti mengunakan analisis statistic dengan menggunakan software spss 17,0 dan kemudian diinterpretasikan dan disimpulkan. Beberapa operasi statistic yang digunakan antara lain : 1. Uji validitas skala
Validitas tes menyangkut apa yang diukur tes dan seberapa baik tes itu bisa mengukur (Anastasi dan urbina, 2006). Perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor setiap item skor total dengan menggunakan rumus Peorson Product Moment. Validitas suatu butir pernyataan dapat dilihat pada hasil output
38
SPSS 17,0. Menilai kevalidan masing-masing butir pernyataan dapat dilihat dari nilai Corected item-total correlation masing-masing butir pernyataan. 2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrument. Jadi, reliabilitas menunjukkan apakah instrumen tersebut secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama tentang sesuatu yang diukur pada waktu yang berlainan (Hasan, 2002). Dalam perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach dan menggunakan SPSS versi 17,0.
Untuk mengestimasi reliabilitas dari skala yang telah di buat oleh penulis adalah menggunakan teknik Alpha Cronbach. Yaitu teknik uji yang dapat digunakan baik untuk instrument yang jawabannya berskala maupun jika dikehendaki yang bersifat dikotomi. Alpha cronbach juga dipergunakan untuk menguji reliabilitas pertanyaan-pertanyaan esai.
3.4 Hasil Uji Instrumen Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan uji instrumen pada 60 orang karyawan CV.Inka Fitra Utama dengan total item sebanyak 75 item dari 2 (dua) skala, yaitu skala goal setting sebanyak 45 item dan skala self-efficacy sebanyak 30 item. Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan uji instrumen ini dilakukan adalah:
1.
Mengetahui validitas instrumen, dimana skor tiap item dikorelasikan dengan skor total.
39
2.
Mengetahui tingkat reliabilitas instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat reliabilitas skala tersebut.
3.4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen
Setelah mengadakan try out hasil yang didapat dari uji validitas dengan teknik korelasi product Moment dari Pearson yang bertujuan untuk menilai kevalidan masing-masing butir pernyataan dapat dilihat dari corrected item-Total Correlation. Dengan melihat koefisien validitas diatas 0,3 (>0,3). 1. Skala Motivasi Kerja
Dari 45 item yang diuji cobakan dalam try out terdapat 20 item yang gugur dan terdapat pada nomor 2,8,17,18,19,22,24,25,26,27,28,29,35,36,37,39, 41,43,44,45, dan sisanya sebanyak 25 item yang valid. Tebel 3.6 Blue print skala goal setting setelah uji instrumen
NO 1
Dimensi Kejelasan dan spesifikasi
favorabel
Unfavorable
Jumlah
10,11,14,15,21
4,5,6,23,31
10
38
2
tujuan 2
Tingkat kesulitan tujuan
33
3
Penerimaan karyawan
40
1
terhadap tujuan 4
Penerimaan umpan balik
42
34
2
1,3,7,9,30,32
12,13,16,20
10
14
11
25
dalam pencapaian tujuan 5
Partisipasi karyawan terhadap tujuan
jml
40
2. Skala self-efficacy
Dari 30 item yang diuji cobakan dalam try out terdapat 12 item yang gugur dan terdapat pada nomor 1,3,4,7,11,12,13,17,18,20,23,24, dan sisanya sebanyak 18 item yang valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.7 Self-efficacy Setelah Uji Instrumen NO Dimensi
Fav
unfav
Jumlah
1
Tingkat kesulitan tugas
2, 10
6, 9, 26
5
2
Kemantapan keyakinan
5,8,29
21,25,28,30
7
3
Luas bidang perilaku
14,15
16,19,22,27
6
7
11
18
jml
3.4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas dilaksanakan pada karyawan PT.HIMERIA SEMATA dengan jumlah sampel 60 orang. Uji reliabilitas kedua skala ini, menggunakan uji statistic Alpha Cronbach dengan menggunakan program SPSS 17,0. Hasil uji reliabilitas skala motivasi kerja dan skala self-efficacy, maka hasil yang didapat sebagai berikut :
1. Nilai reliabilitas skala motivasi kerja dengan 25 item yang valid adalah sebesar 0,908, jadi skala motivasi kerja ini dapat dikatakan reliable dan dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian.
41
2. Nilai reliabilitas skala self-efficacy dengan 18 item yang valid adalah sebesar 0,814, jadi skala self-efficacy ini dapat dikatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian.
Hal ini berdasarkan penjelasan Saifuddin Azwar (2009), bahwa hasil skala goal setting 0,908 dan skala self-efficacy 0,814 termasuk kategori reliabel sampai sangat reliabel, sehingga instrument ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Berikut norma reliabilitas yang dijelaskan Saifuddin Azwar (2009), bahwa koefisien reliabilitas berkisar mulai 0,0 sampai dengan 1,0, meskipun pada kenyataannya koefisien sebesar 1,0 dan sekecil 0,0 tidak pernah dijumpai. Koefisien reliabilitas 1,0 berarti adanya konsistensi yang sempurna pada hasil ukur yang bersangkutan. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin konsistensi hasil ukur. Sebaliknya koefisien yang semakin mendekati angka 0,0 berarti semakin rendahnya konsistensi atau reliabilitas hasil ukur.
3.5. Teknik analisis data Setelah data yang penulis perlukan terkumpul, selanjutnya ialah menganalisa data. Penelitian yang menggunakan skala sebagai alat pengumpul data harus memenuhi syarat valid dan reliabel. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tehnik statistic korelasi Product moment dari Pearson yang dapat dipergunakan untuk melukiskan hubungan antara 2 variabel yang sama-sama interval atau rasio (Winarsunu, 2007). Untuk melihat ada tidaknya sumbangan IV terhadap DV, maka digunakan analisis regresi.
42
Perhitungan analisis data ini menggunakan program komputer paket SPSS versi 17.0 yang akan diinterpretasikan dengan mengacu pada table koefisien korelasi Product moment dari Pearson dengan signifikansi 5%. Jika hasil perhitungannya lebih besar dari r table, maka korelasinya dianggap signifikan dengan kata lain Ha diterima dan Ho ditolak. Tetapi jika hasil perhitungannya lebih kecil dari r table maka korelasi dianggap tidak signifikan atau Ha ditolak dan Ho diterima.
Sedangkan hasil analisis regresi akan di interpretasikan dengan menunjukkan F tabel dan mengacu pada kelompok signifikansi 5%. Jika hasil Fhitung > Ftabel, maka regresi dianggap Ha2 ada sumbangan dan Ho2 tidak ada sumbangan. Rumus regresi linear sederhana : Y = α + bX
Keterangan :
Y = Kriterium
a = Intersep
b = Koefisien
X = Prediktor
43
3.6 Prosedur Penelitian 1. Merumuskan masalah, menentukan variable yang akan diteliti, melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan teoritis yang tepat mengenai variable penelitian. Kemudian menentukan, menyusun da menyiapkan alat ukur yang akan digunakan. 2. Mengurus surat izin try out dari fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk CV. Inka Fitra Utama, sekaligus meminta kesediaan para karyawan menjadi responden dalam try out ini. 3. Melakukan try out di CV.Inka Fitra Utama 4. Setelah semua data terkumpul, peneliti melakukan pengolahan data try out dengan menggunakan SPSS 17,0 dan dari hasil pengolahan data try out untuk skala motivasi kerja 25 item valid dan tingkat reliabiitasnya 0,723 Untuk skala self-efficacy 18 item yang valid serta tingkat reliabilitasnya 0,705. 5. Peneliti melakukan pertimbangan dan perubahan terhadap item yang gugur yang nantinya untuk penelitian sebenanya. Try out yang dilaksanakan telah memberi pelajaran bagi peneliti mengenai pernyataan pernyataan item yang terdapat dalam angket. 6. Mengurus surat izin penelitian dari fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk PT. Himeria Semata di Bekasi, sekaligus meminta kesediaan para karyawan menjadi responden dalam penelitian ini. 7. Tanggal 30 Agustus 2010, menyebar angket penelitian yang berjudul Hubungan Self Efficacy dengan Goal setting Karyawan.
44
8. Setelah data terkumpul, peneliti melakukan pengolahan data hasil instrument penelitian yang telah diisi oleh responden yang menjadi sampel penelitian ini. Kemudian membuat tabel data dan melakukan penilaian hasil jawaban responden pada skala goal setting dan skala self-efficacy. Melakukan analisa data dengan program SPSS versi 17,0 untuk menguji hipotesis dan korelasi antar variable penelitian.
45
BAB IV PRESENTASI DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Subek Penelitian
Berikut ini akan disajikan gambaran umum subjek dalam penelitian yang berjumlah 100 orang berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan status kepegawaian. 4.1.1 Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Di bawah ini dikemukakan gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin. Tabel 4.1 Gambaran umum subjek berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin
Frekuensi
Persentase
Laki-laki
75
75%
Perempuan
25
25%
Jumlah
100
100%
Berdasarkan tabel di atas maka diketahui bahwa subjek dalam penelitian sebanyak 75 orang dengan persentase 75% adalah laki-laki dan sebanyak 25 orang dengan persentase 25% adalah perempuan. Diketahui bahwa subjek berdasarkan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan dikarenakan pekerjaan yang dilakukan lebih banyak ditempatkan di jalur-jalur tol sehingga tidak dianjurkan bagi perempuan.
46
4.1.2 Gambaran Subjek Berdasarkan Usia Tabel 4.2 Gambaran Subjek Berdasarkan Usia Usia
Frekuensi
Persentase
22-28 tahun
45
45%
29-33 tahun
27
27%
34-40 tahun
15
15%
41-45 tahun
7
7%
46-50 tahun
6
6%
Jumlah
100
100 %
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa subjek yang berusia 22-28 tahun sebanyak 45 Orang dengan persentase 45%. Subjek yang berusia 29-33 tahun sebanyak 27 orang dengan persentase 27%. Subjek yang berusia 34-40 tahun sebanyak 15 orang dengan persentase 15%. subjek yang berusia 41-45 tahun sebanyak 7 orang dengan persentase 7% dan subjek yang berusia 46-50 tahun sebanyak 6 orang dengan persentase sebesar 6%.
Berdasarkan tabel di atas subjek yang berusia 22-28 tahun memiliki jumlah lebih banyak yakni 45 orang, ini semua dikarenakan pekerjaan yang dilakukan membutuhkan banyak tenaga dan kecekatan.
47
4.1.3 Gambaran Subjek Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Tabel 4.3 Gambaran Subjek Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Pendidikan
Frekuensi
Persentase
SD/MI
12
12%
SLTP/MTS
37
37%
SLTA/ALIYAH
51
51%
Jumlah
100
100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 12 orang dengan persentase sebesar 12% dengan latar belakang pendidikan SD/MI, kemudian sebanyak 37 orang dengan persentase 37% berlatar belakang pendidikan
SLTP/MTS dan
sebanyak 51 orang dengan persentase 51% belatar belakang pendidikan SLTA/ALIYAH.
Dalam hal ini bahwa subjek lebih banyak belatar belakang pendidikan SLTA dikarenakan PT. HIMERIA SEMATA mengutamakan memberdayakan masyarakat sekitar yang berlatar belakang pendidikan SD sampai SLTA.
48
4.1.4 Gambaran Subjek Berdasarkan Status Kepegawaian Tabel 4.4 Gambaran Subjek Berdasarkan Status Kepegawaian Status kepegawaian
Frekuensi
Persentase
Tetap
0
0%
Tidak Tetap
100
100%
Jumlah
100
100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak ada subjek berstatus sebagai pegawai tetap dan seluruh subjek berstatus tidak tetap. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa seluruh karyawan berstatus tidak tetap hal ini dikarenakan sistem yang diterapkan oleh PT. HIMERIA SEMATA adalah sistem kontrak. 4.1.5 Gambaran Subjek Berdasarkan Status Pernikahan
Berdasarkan status pernikahan, maka sampel dalam penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 4.5 Gambaran Subjek Berdasarkan Status Pernikahan Status Pernikahan
Frekuensi
Persentase
Sudah menikah
53
53%
Belum menikah
47
47%
Jumlah
100
100%
49
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 53 orang dengan persentase sebesar 53% berstatus sudah menikah, kemudian sebanyak 47 orang dengan persentase 47% berstatus belum menikah. 4.1.6 Gambaran Subjek Berdasarkan Lama Bekerja
Berdasarkan tingkat lama bekerja, maka sampel dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 4.6 Gambaran Subjek Berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja
Frekuensi
Persentase
1-3 tahun
30
30%
3-5 tahun
59
59%
>5 tahun
11
11%
Jumlah
100
100%
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 30 orang dengan persentase sebesar 30% telah berkerja selama 1-3 tahun, kemudian sebanyak 59 orang dengan persentase 59% telah bekerja selama 3-5 tahun, dan sebanyak 11 orang dengan persentase sebesar 11% telah berkerja lebih dari 5 tahun.
50
4.2. Presentase Data 4.2.1. Deskripsi Data
Dari data yang didapat, menunjukkan bahwa sampel yang digunakan adalah 100 orang. Pada skala goal setting nilai terendah adalah 60 dan nilai tertiggi yaitu 100 dengan nilai rata-rata 82,04. Kemudian pada skala self-efficacy skor terendah adalah 41 dan skor tertinggi adalah 62 dengan nilai rata-rata 52,93 Berikut tabel distribusinya: Tabel 4.7 Deskriptif Statistik Statistics MK
SE
Valid
100
100
Missing
0
0
Mean
82.0400
52.9300
Median
82.0000
54.5000
Std. Deviation
9.45475
4.87885
Minimum
60.00
41.00
Maximum
100.00
62.00
N
51
4.2.2. Deskripsi Skor 1. Deskripsi Skor Goal setting
Adapun untuk deskripsi skor goal setting, peneliti membuat tiga kategori skor tingkat goal setting kurang baik, tingkat goal setting cukup baik, dan tingkat goal setting baik. Maka perhitungan kategorisasi skor sebagai berikut:
Skor tertinggi = jumlah item x skor tertinggi tiap item = 33 x 4 = 132 Skor terendah = jumlah item x sor terendah tiap item = 33 x 1 = 33 Rentang skor setiap kategori = 33, didapat dari :
(skor tertinggi – skor terendah) / jumlah kategori (132-33) / 3 = 33 Dengan mean 82,04, standar deviasi 9,45, nilai minimum 60 dan nilai maksimum 100. Untuk mengetahui goal setting karyawan, peneliti membagi terhadap 3 kategori goal setting yaitu baik, cukup baik, dan kurang baik. Berikut ini tabel distribusi kategori skor goal setting: Tabel 4.8 Deskripsi Skor Goal setting Skor Frekuensi
Kategori Tingkat
Persentase
Goal 99-132
1
1%
Goal 65-98
97
97%
2
2%
setting baik Tingkat
setting cukup baik Tingkat
Goal 33-64
kurang baik Jumlah
100 %
52
Berdasarkan tabel di atas, karyawan PT. HIMERIA SEMATA memiliki tingkat goal setting yang kurang baik, dari 97 karyawannya atau dengan persentase 97% memiliki tingkat goal setting cukup baik, dan 1% atau 1 orang memiliki tingkat goal setting baik sedangkan karyawan yang memiliki tingkat goal setting kurang baik terdapat 2 orang dengan persentase 2%. Hasil dari penelitian bahwa sebenarnya karyawan PT. HIMERIA SEMATA yang ada memiliki tingkat goal setting yang cukup baik, meskipun karyawannya memiliki tingkat goal setting yang cukup baik, tetap mampu memberikan sumbangan yang besar untuk kemajuan dan kesuksesan suatu organisasi. 2. Deskripsi Skor Self-efficacy Untuk deskripsi skor self-efficacy, peneliti membuat tiga kategori skor tingkat self-efficacy
rendah, tingkat self-efficacy sedang, dan tingkat self-efficacy tinggi.
Maka perhitungan kategorisasi skor sebagai berikut:
Skor tertinggi = jumlah item x skor tertinggi tiap item = 18 x 4 = 72 Skor terendah = jumlah item x sor terendah tiap item = 18 x 1 = 18 Rentang skor setiap kategori = 18, didapat dari :
(skor tertinggi – skor terendah) / jumah kategori (62-18) /2 = 22 dengan mean 52,93, standar deviasi 4,87, nilai minimum 18 dan nilai maksium 62 untuk mengetahui selfefficacy karyawan, peneliti membagi terhadap 3 kategori self-efficacy yaitu tinggi, sedang dan rendah. Berikut ini tabel distribusi kategori skor self-efficacy:
53
Tabel 4.9 Deskripsi Skor Self-efficacy Kategori Tingkat
Skor
Frekuensi
Persentase
self-efficacy 54-72
52
52%
self-efficacy 36-53
48
48%
self-efficacy 18-35
0
0%
100
100 %
Tinggi Tingkat Sedang Tingkat Rendah Jumlah
Berdasarkan tabel di atas, karyawan PT. HIMERIA SEMATA memiliki tingkat self-efficacy yang cukup tinggi, dari 52 karyawannya atau dengan persentase 52 % memiliki tingkat self-efficacy tinggi, karyawan yang memiliki tingkat selfefficacy sedang hanya 48 orang dengan persentase 48%, dan
karyawan dengan
tingkat self-efficacy rendah berjumlah 0 atau 0 %, yakni tidak adanya karyawan yang memiliki tingkat se;f-efficacy rendah. Hasil dari penelitian bahwa sebenarnya karyawan PT. HIMERIA SEMATA yang ada memiliki tingkat self-efficacy yang tinggi, hal ini adalah modal utama untuk meningkatkan motivasi dari karyawan PT. HIMERIA SEMATA Bekasi.
54
4.4. Uji Hipotesis 4.4.1. Menghitung Koefisien Korelasi
Dalam menghitung koefisien korelasi, peneliti menggunakan rumus koefisien korelasi product moment dari pearson. Dalam perhitungannya peneliti menggunakan program SPSS versi 17,0 dari hasil uji hipotesis diperoleh nilai koefisien korelasi antara motivasi kerja dengan self-efficacy sebesar -0,011, korelasi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.11 Uji Korelasi
Goal setting
Pearson Correlation
Goal setting
Self-efficacy
1
-.011
Sig. (2-tailed) Self-efficacy
.916
N
100
100
Pearson Correlation
-.011
1
Sig. (2-tailed)
.916
N
100
100
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai korelasi r hitung goal setting dengan self-efficacy menunjukkan angka -0.011 dan r tabel dengan angka sebesar 0,195. Dengan demikian nilai r hitung < r tabel pada taraf signifikansi 0,05 (5%), maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara goal setting dengan self-efficacy.
55
Maka Ho diterima yaitu tidak terdapat hubungan signifikan antara goal setting dengan self-efficacy. Sedangkan Ha ditolak yaitu terdapat hubungan signifikan goal setting dengan self-efficacy.
56
BAB 5 KESIMPULAN DISKUSI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang diuraikan sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat diperoleh adalah sebagian besar karyawan memiliki goal setting yang cukup baik, dan sebagian besar karyawan memiliki self-efficacy yang sedang.
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara goal setting karyawan dengan self-efficacy PT.HIMERIA SEMATA. Artinya, karyawan yang memiliki self-efficacy tinggi tidak di ikuti dengan goal setting yang baik.
5.2 Diskusi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang goal setting yang dimiliki karyawan dan self-efficacy, serta untuk mengetahui hubungan goal setting dengan self-efficacy PT.HIMERIA SEMATA (Bekasi).
Berdasarkan hasil penelitian untuk melihat gambaran variabel goal setting karyawan
PT.HIMERIA
SEMATA
(Bekasi)
digunakan
kategorisasi
untuk
mengetahui kurang baik, cukup baik, dan baik dengan melihat persentase dan jumlah responden. Berdasarkan hasil kesimpulan yang sudah disebutkan bahwa terdapat 2 Responden
(2%) berada dalam kategori goal setting
kurang baik, terdapat 97
Responden (97%) yang memiliki goal setting cukup baik, dan sisanya sebanyak 1 Responden (1%) yang memiliki goal setting baik.
57
Dengan demikian, 97 responden yang memiliki goal setting paling banyak yakni dengan kategori cukup baik, dibandingkan dengan kategori tinggi hanya 1 responden yang memiliki goal setting baik dan 2 responden dalam kategori goal setting kurang baik. Hal ini kemungkinan disebabkan responden dengan kategori cukup baik merasa bahwa goal settingnya didalam bekerja sudah dinilai baik oleh pimpinan perusahaan. Sedangkan untuk melihat gambaran variable self-efficacy digunakan kategorisasi untuk mengetahui rendah, sedang dan tinggi dengan melihat persentase dan jumlah responden. Berdasarkan kesimpulan yang sudah disebutkan bahwa terdapat 0 responden (0%) memiliki self-efficacy rendah, 48 Responden (48%) berada dalam kategori self-efficacy sedang, dan terdapat 52 Responden (52%) yang memiliki self-efficacy tinggi. Dengan demikian, 52 responden yang memiliki self-efficacy paling banyak yakni dengan kategori tinggi, dibandingkan dengan kategori sedang sebanyak 48 responden dan tidak terdapat responden yang berada dalam kategori terendah.
Penelitian ini menghasilkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara goal setting dengan self-efficacy PT.HIMERIA SEMATA. Korelasi dari hubungan kedua variable ini adalah korelasi negative yaitu tidak searah diartikan bahwa semakin tinggi goal setting yang dimiliki karyawan tidak berarti semakin tinggi pula tingkat self-efficay karyawan tersebut.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya dengan judul hubungan antara self-efficacy dengan motivasi berprestasi pada karyawan CV. Telsof
58
Teknologi yang dilaksanakan pada tahun 2007 di kota malang oleh M. Rizki Muhardiyanto . Hal ini mungkin karena penelitian dilakukan pada saat bekerja dan dalam kondisi karyawan yang kurang stabil dengan adanya permasalahan antara pihak perusahaan dan karyawan. Hal ini mungkin pula terjadi karena taraf pendidikan ratarata karyawan adalah SD sampai SLTA, sehingga pemahaman terhadap item pernyataan kurang dipahami.
5.3 Saran 5.3.1
Saran Teoritis
Guna kepentingan lebih lanjut ada beberapa saran yang diajukan oleh peneliti yang kiranya dapat dipertimbangkan oleh peneliti selanjutnya sebagai berikut:
a. Untuk penelitian sejenis selanjutnya ada baiknya dalam kondisi yang stabil, dimana para karyawan nya dapat fokus terhadap item pernyataan yang diberikan. b. Untuk penelitian sejenis selanjutnya ada baiknya dalam populasi karyawan dengan taraf pendidikan di atas SLTA, sehingga pemahaman terhadap item pernyataan tidak menjadi pertanyaan bagi karyawan. c. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya dilakukan pada lingkup populasi yang berbeda dan lebih beragam agar semakin luas pula pengetahuan yang dapat diperoleh mengenai variable penelitian ini. d. Untuk penelitian yang sejenis selanjutnya ada baiknya mengambil subjek penelitian dari ruang lingkup yang berbeda.
59
5.3.2 Saran Praktis a. Dalam upaya meningkatkan self-efficay yang tinggi pimpinan perusahaan diharapkan lebih meningkatkan standar mutu kepercayaan diri dan kemampuan karyawan. b. Disamping meningkatkan self-efficacy karyawan, hubungan baik antar sesama pekerja dan atasannya ikut mempengaruhi tercapainya goal setting
yang
ditentukan karyawan ataupun perusahaan.
60
DAFTAR PUSTAKA Amrullah, Afif. 2006. Hubungan komitmen organisasi dengan organizational citizenship behavior (OCB) Pada Karyawan PT. Telkom Tangerang. Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Anne, Anastasi & Susana Urbina. Psychological testing 7e . Tes Psikologi. Robertus H Imam (alih bahasa). 1997. Jakarta: prenhallindo Azwar, Saefudin, (2000). Reliabilitas dan validitas, Cetakan kedua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saefudin, (2006). Penyusunan skala psikologi, Cetakan kedelapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Aubach, Alan (1996). An introduction to industrial / organization. Brown bech mark publishers. Bateman, Thomas S. & Scott A. Snell. (1999). Management compeitive advantage. New York : McGraw-Hill. Bandura. (1995). Exercise of personal and collective efficacy in changing societies. Fincham, Robin & Peter S. Rhodes. (2005). Principles of organizational behavior. New york : Oxford university press, inc Hudgetts, Richard M. & Fred Luthans (2003). International management. New York : McGraw- Hill. Iqbal Hasan. (2002) pokok-pokok materi metodologi penelitian dan aplikasinya. Bogor : Ghalia Indonesia. Jewell. LN & March Siegall. Contemporary industrial/organizational psychology. Psikologi Industri / Organisasi Modern. A Hadyana pudjaatmaja, meitasari (terj). 1998. Jakarta: Penerbit Arcan. Jones, Gareth R. & Jenifer M. George. (2003). Contemporary management third edition. New York : McGraw-.Hill Kuncono. (2005) Aplikasi computer psikologi, diktat kuliah dan panduan praktikum. Jakarta : Fakutas psikologi universitas persada Indonesia. Kreitner, Robert & Angelo Kinicki. (2001). Organizational behavior fifth edition. New York : McGraw-Hill.
61
Kerlinger, Fred N. (2006). Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Lestari, Niken Pudji. (2008). Skripsi: Hubungan Persepsi Tentang Penilaian Prestasi Kerja Dengan Motivasi Kerja Karyawan PT.PJB Up Muara Tawar Bekasi. Jakarta: Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah. Moh. As’ad,. (2004). Psikologi industri seri ke empat. Yagyakarta : Penerbit Liberti. M. Hariwijaya, Triton. (2007). Pedoman penulisan proposal dan skripsi. Yogyakarta : Oryza. Munandar, Sunyoto Ashar. (2004). Psikologi indusitri dan Organisasi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia. Nurgiyantoro, Burhan dkk. (2004). Statistik terapan untuk penelitian ilmu-ilmu sosial. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Pandji, Anoraga. (2001). Psikologi kerja. Jakarta : Rineka Cipta Rachmat, Faisal. (2006). Skripsi: Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Keterlibatan Kerja Karyawan Divisi Sales di PT. Prizer Indonesia. Jakarta : Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah. Septiana, Evi, 2005. Analisis Item, Uji Reliabilitas, dan Uji Validitas Tes Kemampuan Deferensial (TKD) I & II Pada Siswa SMA di Yakarta. Tugas Akhir Magíster Psikologi Universitas Indonesia. Syamsu Yusuf & Juntika Nurihsan. (2007). Teori kepribadian. Bandung : PT> Remaja rosdakarya. Stephen, Robbins. P. Organizational behavior. Perilaku organisasi jilid I. Tim indeks (terj). 2002. PT Indeks Kelompok Gramedia. Sugiyono. (2008). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sarwono, Jonathan. (2006). Analisis data penelitian menggunakan SPSS. Yogyakarta : Penerbit Andi. Suryabrata, Sumadi. 2005. Pengembangan alat ukur psikologis. Yogyakarta : Penerbit Andi. Trihendradi, Cornelius. (2005). Step by step SPSS 13 Analisis Data Statistik. Yogyakarta : Penerbit Andi.
62
Winardi, J. (2001). Motivasi dan pemotivasian dalam manajemen. Jakarta : PT. Raja Grafindo Winarsunu, Tulus. (2007). Statistic dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang : UMM Pers.
63
LAMPIRAN
Reliability Goal Setting (try out)
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary
N
Cases
Valid
%
60
100.0
0
.0
60
100.0
Excludeda
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
.847
N of Items
.845
45
Item Statistics
Mean
Std. Deviation
N
GS0001
3.6667
.47538
60
GS 0002
3.2833
.61318
60
GS 0003
3.1000
.43957
60
GS 0004
3.4833
.59636
60
GS 0005
3.2667
.68561
60
GS 0006
3.3167
.85354
60
GS 0007
3.2167
.61318
60
GS 0008
2.9333
.57833
60
GS 0009
3.2833
.73857
60
GS 0010
3.4333
.67313
60
GS 0011
3.2667
.68561
60
GS 0012
3.3167
.56723
60
GS 0013
2.9833
.79173
60
GS 0014
3.1000
.60226
60
GS 0015
3.4667
.72408
60
GS 0016
3.4833
.59636
60
GS 0017
2.8333
.61525
60
GS 0018
3.1833
.59636
60
GS 0019
3.0000
.55234
60
GS 0020
3.5000
.65094
60
GS 0021
3.0000
.63779
60
GS 0022
3.2000
.70830
60
GS 0023
3.0833
.90744
60
GS 0024
2.9833
.59636
60
GS 0025
3.0833
.71997
60
GS 0026
2.7167
.78312
60
GS 0027
3.0000
.58222
60
GS 0028
2.9667
.63691
60
GS 0029
2.9667
.63691
60
GS 0030
3.1000
.43957
60
GS 0031
3.3167
.85354
60
GS 0032
2.8833
.61318
60
GS 0033
3.0333
.63691
60
GS 0034
3.1167
.69115
60
GS 0035
3.1500
.51503
60
GS 0036
3.3833
.52373
60
GS 0037
3.0167
.72467
60
GS 0038
3.3167
.56723
60
GS 0039
2.7833
.80447
60
GS 0040
2.9833
.79173
60
GS 0041
3.4000
.69380
60
GS 0042
3.2667
.68561
60
GS 0043
2.9833
.65073
60
GS 0044
2.9333
.44595
60
GS 0045
3.0667
.25155
60
Inter-Item Correlation Matrix
GS 0001
GS 0002
GS 0003
GS 0004
GS 0005
GS 0006
GS 0007
GS 0008
GS0001
1.000
.097
.081
.219
.225
.390
.368
.349
GS 0002
.097
1.000
-.044
.222
-.183
.247
.420
.150
GS 0003
.081
-.044
1.000
.136
.022
.230
.044
.093
GS 0004
.219
.222
.136
1.000
.260
.427
.126
-.003
GS 0005
.225
-.183
.022
.260
1.000
.201
.142
-.040
GS 0006
.390
.247
.230
.427
.201
1.000
.320
-.060
GS 0007
.368
.420
.044
.126
.142
.320
1.000
.041
GS 0008
.349
.150
.093
-.003
-.040
-.060
.041
1.000
GS 0009
.129
.194
.224
.223
.216
.070
.274
.204
GS 0010
.406
.272
-.034
.398
.370
.259
.138
.424
GS 0011
.225
-.183
.022
.260
1.000
.201
.142
-.040
GS 0012
.398
.128
.075
.392
.477
.630
.287
.065
GS 0013
.345
.324
.054
.197
.008
.184
.322
.294
GS 0014
.296
.427
.090
.477
-.148
.300
.262
-.029
GS 0015
.509
.117
.330
.450
.394
.333
.112
.278
GS 0016
.219
.222
.136
1.000
.260
.427
.126
-.003
GS 0017
.039
.172
.251
.269
-.094
.102
.052
.254
GS 0018
-.139
-.005
.123
.128
.169
-.083
-.110
-.062
GS 0019
-.065
.150
.000
.000
-.313
-.144
.100
.000
GS 0020
.274
-.064
.118
.415
.228
.168
.106
-.090
GS 0021
.112
.043
.302
.267
.194
-.031
.087
.046
GS 0022
.151
.219
.207
.128
.063
.034
.055
.199
GS 0023
.105
.140
.064
.457
.291
.359
.089
.205
GS 0024
-.139
.106
.265
.118
.011
-.123
-.083
-.102
GS 0025
-.066
-.170
.027
.063
.298
-.071
-.157
-.027
GS 0026
-.030
.029
.133
.044
-.015
.035
-.011
-.005
GS 0027
.122
.095
.132
.049
-.085
.136
-.047
-.050
GS 0028
.243
-.019
.375
.088
.176
.425
.236
.040
GS 0029
.019
.068
.133
-.135
-.018
.020
.019
-.190
GS 0030
.081
-.044
1.000
.136
.022
.230
.044
.093
GS 0031
.390
.247
.230
.427
.201
1.000
.320
-.060
GS 0032
.213
.089
-.019
-.029
.237
.072
.204
.073
GS 0033
.205
.106
-.012
.358
.290
.167
.155
-.040
GS 0034
.120
.001
.073
.354
.470
.195
.219
.062
GS 0035
.069
-.083
.382
-.019
.029
.121
.164
-.023
GS 0036
-.091
.184
.199
.265
.041
.141
.159
-.138
GS 0037
-.033
-.049
.101
-.215
.059
-.310
-.123
.164
GS 0038
.398
.128
.075
.392
.477
.630
.287
.065
GS 0039
-.059
.023
-.034
-.202
-.078
.028
-.006
-.104
GS 0040
.345
.324
.054
.197
.008
.184
.322
.294
GS 0041
.154
-.112
-.078
.180
.342
-.017
-.247
-.144
GS 0042
.225
-.183
.022
.260
1.000
.201
.142
-.040
GS 0043
-.128
-.073
-.113
-.154
.010
-.204
-.033
.042
GS 0044
-.027
.070
.035
.059
.115
-.033
-.070
-.018
GS 0045
-.094
.205
.092
-.105
-.105
.058
.234
-.202
Inter-Item Correlation Matrix
GS 0009
GS 0010
GS 0011
GS 0012
GS 0013
GS 0014
GS 0015
GS 0016
GS0001
.129
.406
.225
.398
.345
.296
.509
.219
GS 0002
.194
.272
-.183
.128
.324
.427
.117
.222
GS 0003
.224
-.034
.022
.075
.054
.090
.330
.136
GS 0004
.223
.398
.260
.392
.197
.477
.450
1.000
GS 0005
.216
.370
1.000
.477
.008
-.148
.394
.260
GS 0006
.070
.259
.201
.630
.184
.300
.333
.427
GS 0007
.274
.138
.142
.287
.322
.262
.112
.126
GS 0008
.204
.424
-.040
.065
.294
-.029
.278
-.003
GS 0009
1.000
.328
.216
.065
.356
.164
.351
.223
GS 0010
.328
1.000
.370
.434
.395
.268
.413
.398
GS 0011
.216
.370
1.000
.477
.008
-.148
.394
.260
GS 0012
.065
.434
.477
1.000
.201
.154
.377
.392
GS 0013
.356
.395
.008
.201
1.000
.217
.280
.197
GS 0014
.164
.268
-.148
.154
.217
1.000
.202
.477
GS 0015
.351
.413
.394
.377
.280
.202
1.000
.450
GS 0016
.223
.398
.260
.392
.197
.477
.450
1.000
GS 0017
.143
.055
-.094
-.040
-.041
.229
.216
.269
GS 0018
-.043
.094
.169
.226
-.137
-.005
.113
.128
GS 0019
-.208
-.274
-.313
-.216
-.116
.255
-.127
.000
GS 0020
.194
.116
.228
.161
.247
.432
.252
.415
GS 0021
.324
.039
.194
.000
.201
.132
.330
.267
GS 0022
.084
.313
.063
.346
.157
.072
.212
.128
GS 0023
.217
.523
.291
.376
.167
.326
.224
.457
GS 0024
.011
-.108
.011
-.235
.071
.241
.058
.118
GS 0025
-.173
.029
.298
.225
-.176
.059
.054
.063
GS 0026
-.093
.108
-.015
.015
-.172
.025
-.151
.044
GS 0027
.079
-.173
-.085
.103
-.037
.145
.241
.049
GS 0028
.020
.153
.176
.170
-.035
.186
.145
.088
GS 0029
.056
.034
-.018
.170
.167
.053
-.002
-.135
GS 0030
.224
-.034
.022
.075
.054
.090
.330
.136
GS 0031
.070
.259
.201
.630
.184
.300
.333
.427
GS 0032
.149
.042
.237
.059
.101
.170
.201
-.029
GS 0033
.124
.361
.290
.252
.270
.300
.223
.358
GS 0034
.432
.254
.470
.293
.220
.134
.499
.354
GS 0035
.198
-.240
.029
.067
-.160
.060
.082
-.019
GS 0036
.328
.194
.041
.041
.465
.091
.101
.265
GS 0037
.244
-.154
.059
-.054
-.206
-.082
.211
-.215
GS 0038
.065
.434
.477
1.000
.201
.154
.377
.392
GS 0039
-.152
-.293
-.078
-.181
-.245
.045
-.027
-.202
GS 0040
.356
.395
.008
.201
1.000
.217
.280
.197
GS 0041
.139
.276
.342
.103
.136
-.057
.229
.180
GS 0042
.216
.370
1.000
.477
.008
-.148
.394
.260
GS 0043
-.166
-.215
.010
-.077
-.198
-.125
-.127
-.154
GS 0044
.007
-.015
.115
.018
.141
.025
.203
.059
GS 0045
-.012
.027
-.105
-.032
.006
.067
.012
-.105
Inter-Item Correlation Matrix
GS 0017
GS 0018
GS 0019
GS 0020
GS 0021
GS 0022
GS 0023
GS 0024
GS0001
.039
-.139
-.065
.274
.112
.151
.105
-.139
GS 0002
.172
-.005
.150
-.064
.043
.219
.140
.106
GS 0003
.251
.123
.000
.118
.302
.207
.064
.265
GS 0004
.269
.128
.000
.415
.267
.128
.457
.118
GS 0005
-.094
.169
-.313
.228
.194
.063
.291
.011
GS 0006
.102
-.083
-.144
.168
-.031
.034
.359
-.123
GS 0007
.052
-.110
.100
.106
.087
.055
.089
-.083
GS 0008
.254
-.062
.000
-.090
.046
.199
.205
-.102
GS 0009
.143
-.043
-.208
.194
.324
.084
.217
.011
GS 0010
.055
.094
-.274
.116
.039
.313
.523
-.108
GS 0011
-.094
.169
-.313
.228
.194
.063
.291
.011
GS 0012
-.040
.226
-.216
.161
.000
.346
.376
-.235
GS 0013
-.041
-.137
-.116
.247
.201
.157
.167
.071
GS 0014
.229
-.005
.255
.432
.132
.072
.326
.241
GS 0015
.216
.113
-.127
.252
.330
.212
.224
.058
GS 0016
.269
.128
.000
.415
.267
.128
.457
.118
GS 0017
1.000
.177
.349
.042
.086
.000
.238
.223
GS 0018
.177
1.000
.309
.153
-.045
.233
.316
.247
GS 0019
.349
.309
1.000
.141
-.048
.000
.101
.154
GS 0020
.042
.153
.141
1.000
.327
-.037
.273
.415
GS 0021
.086
-.045
-.048
.327
1.000
.000
.117
.312
GS 0022
.000
.233
.000
-.037
.000
1.000
.185
-.032
GS 0023
.238
.316
.101
.273
.117
.185
1.000
.128
GS 0024
.223
.247
.154
.415
.312
-.032
.128
1.000
GS 0025
.185
.595
.256
.271
-.037
-.033
.352
.319
GS 0026
-.064
.295
.235
.050
.068
.104
.368
-.047
GS 0027
.284
.000
.000
-.045
.137
.041
-.225
.049
GS 0028
-.058
-.028
-.241
.164
-.083
.053
.122
.132
GS 0029
.029
.329
.000
-.041
.125
.316
.064
.177
GS 0030
.251
.123
.000
.118
.302
.207
.064
.265
GS 0031
.102
-.083
-.144
.168
-.031
.034
.359
-.123
GS 0032
-.007
.059
-.050
.149
.130
-.140
.109
.041
GS 0033
-.202
-.239
-.241
.245
.250
.248
.259
-.043
GS 0034
.206
-.053
-.089
.207
.423
.194
.363
-.077
GS 0035
.027
.019
.298
.126
.310
-.130
.045
-.102
GS 0036
-.114
-.175
-.117
.124
.304
.338
.074
.129
GS 0037
.158
.228
.000
-.054
.183
-.007
-.079
.158
GS 0038
-.040
.226
-.216
.161
.000
.346
.376
-.235
GS 0039
.166
.014
.114
-.210
-.264
-.369
-.114
-.043
GS 0040
-.041
-.137
-.116
.247
.201
.157
.167
.071
GS 0041
-.119
.270
-.177
.263
-.038
.214
.188
.139
GS 0042
-.094
.169
-.313
.228
.194
.063
.291
.011
GS 0043
.205
.052
.047
-.220
-.082
-.213
-.227
-.132
GS 0044
-.041
-.017
.069
-.058
.179
.043
-.112
.059
GS 0045
.073
.030
.244
-.207
-.106
.019
-.025
.008
Inter-Item Correlation Matrix
GS 0025
GS0001
-.066
GS 0026
-.030
GS 0027
.122
GS 0028
.243
GS 0029
.019
GS 0030
.081
GS 0031
.390
GS 0032
.213
GS 0002
-.170
.029
.095
-.019
.068
-.044
.247
.089
GS 0003
.027
.133
.132
.375
.133
1.000
.230
-.019
GS 0004
.063
.044
.049
.088
-.135
.136
.427
-.029
GS 0005
.298
-.015
-.085
.176
-.018
.022
.201
.237
GS 0006
-.071
.035
.136
.425
.020
.230
1.000
.072
GS 0007
-.157
-.011
-.047
.236
.019
.044
.320
.204
GS 0008
-.027
-.005
-.050
.040
-.190
.093
-.060
.073
GS 0009
-.173
-.093
.079
.020
.056
.224
.070
.149
GS 0010
.029
.108
-.173
.153
.034
-.034
.259
.042
GS 0011
.298
-.015
-.085
.176
-.018
.022
.201
.237
GS 0012
.225
.015
.103
.170
.170
.075
.630
.059
GS 0013
-.176
-.172
-.037
-.035
.167
.054
.184
.101
GS 0014
.059
.025
.145
.186
.053
.090
.300
.170
GS 0015
.054
-.151
.241
.145
-.002
.330
.333
.201
GS 0016
.063
.044
.049
.088
-.135
.136
.427
-.029
GS 0017
.185
-.064
.284
-.058
.029
.251
.102
-.007
GS 0018
.595
.295
.000
-.028
.329
.123
-.083
.059
GS 0019
.256
.235
.000
-.241
.000
.000
-.144
-.050
GS 0020
.271
.050
-.045
.164
-.041
.118
.168
.149
GS 0021
-.037
.068
.137
-.083
.125
.302
-.031
.130
GS 0022
-.033
.104
.041
.053
.316
.207
.034
-.140
GS 0023
.352
.368
-.225
.122
.064
.064
.359
.109
GS 0024
.319
-.047
.049
.132
.177
.265
-.123
.041
GS 0025
1.000
.313
.040
.080
.265
.027
-.071
.214
GS 0026
.313
1.000
-.335
.117
.117
.133
.035
.071
GS 0027
.040
-.335
1.000
-.046
.091
.132
.136
.047
GS 0028
.080
.117
-.046
1.000
-.003
.375
.425
.033
GS 0029
.265
.117
.091
-.003
1.000
.133
.020
-.184
GS 0030
.027
.133
.132
.375
.133
1.000
.230
-.019
GS 0031
-.071
.035
.136
.425
.020
.230
1.000
.072
GS 0032
.214
.071
.047
.033
-.184
-.019
.072
1.000
GS 0033
-.117
.019
-.274
.170
-.081
-.012
.167
.140
GS 0034
.014
-.126
.042
.009
-.068
.073
.195
.353
GS 0035
.011
.149
.170
-.036
.016
.382
.121
.271
GS 0036
-.356
-.061
-.056
-.012
.039
.199
.141
-.017
GS 0037
.322
-.081
.442
-.109
.075
.101
-.310
.310
GS 0038
.225
.015
.103
.170
.170
.075
.630
.059
GS 0039
.149
-.072
.289
.019
-.014
-.034
.028
.429
GS 0040
-.176
-.172
-.037
-.035
.167
.054
.184
.101
GS 0041
.204
-.037
-.168
-.123
.261
-.078
-.017
.032
GS 0042
.298
-.015
-.085
.176
-.018
.022
.201
.237
GS 0043
.292
-.109
.268
-.042
-.001
-.113
-.204
.207
GS 0044
-.088
-.152
.131
-.068
-.068
.035
-.033
.095
GS 0045
-.031
-.075
.116
.014
.120
.092
.058
-.168
Inter-Item Correlation Matrix
GS 0033
GS 0034
GS 0035
GS 0036
GS 0037
GS 0038
GS 0039
GS 0040
GS0001
.205
.120
.069
-.091
-.033
.398
-.059
.345
GS 0002
.106
.001
-.083
.184
-.049
.128
.023
.324
GS 0003
-.012
.073
.382
.199
.101
.075
-.034
.054
GS 0004
.358
.354
-.019
.265
-.215
.392
-.202
.197
GS 0005
.290
.470
.029
.041
.059
.477
-.078
.008
GS 0006
.167
.195
.121
.141
-.310
.630
.028
.184
GS 0007
.155
.219
.164
.159
-.123
.287
-.006
.322
GS 0008
-.040
.062
-.023
-.138
.164
.065
-.104
.294
GS 0009
.124
.432
.198
.328
.244
.065
-.152
.356
GS 0010
.361
.254
-.240
.194
-.154
.434
-.293
.395
GS 0011
.290
.470
.029
.041
.059
.477
-.078
.008
GS 0012
.252
.293
.067
.041
-.054
1.000
-.181
.201
GS 0013
.270
.220
-.160
.465
-.206
.201
-.245
1.000
GS 0014
.300
.134
.060
.091
-.082
.154
.045
.217
GS 0015
.223
.499
.082
.101
.211
.377
-.027
.280
GS 0016
.358
.354
-.019
.265
-.215
.392
-.202
.197
GS 0017
-.202
.206
.027
-.114
.158
-.040
.166
-.041
GS 0018
-.239
-.053
.019
-.175
.228
.226
.014
-.137
GS 0019
-.241
-.089
.298
-.117
.000
-.216
.114
-.116
GS 0020
.245
.207
.126
.124
-.054
.161
-.210
.247
GS 0021
.250
.423
.310
.304
.183
.000
-.264
.201
GS 0022
.248
.194
-.130
.338
-.007
.346
-.369
.157
GS 0023
.259
.363
.045
.074
-.079
.376
-.114
.167
GS 0024
-.043
-.077
-.102
.129
.158
-.235
-.043
.071
GS 0025
-.117
.014
.011
-.356
.322
.225
.149
-.176
GS 0026
.019
-.126
.149
-.061
-.081
.015
-.072
-.172
GS 0027
-.274
.042
.170
-.056
.442
.103
.289
-.037
GS 0028
.170
.009
-.036
-.012
-.109
.170
.019
-.035
GS 0029
-.081
-.068
.016
.039
.075
.170
-.014
.167
GS 0030
-.012
.073
.382
.199
.101
.075
-.034
.054
GS 0031
.167
.195
.121
.141
-.310
.630
.028
.184
GS 0032
.140
.353
.271
-.017
.310
.059
.429
.101
GS 0033
1.000
.569
-.171
.469
-.222
.252
-.350
.270
GS 0034
.569
1.000
.140
.389
.098
.293
-.106
.220
GS 0035
-.171
.140
1.000
-.028
.311
.067
.325
-.160
GS 0036
.469
.389
-.028
1.000
-.240
.041
-.363
.465
GS 0037
-.222
.098
.311
-.240
1.000
-.054
.355
-.206
GS 0038
.252
.293
.067
.041
-.054
1.000
-.181
.201
GS 0039
-.350
-.106
.325
-.363
.355
-.181
1.000
-.245
GS 0040
.270
.220
-.160
.465
-.206
.201
-.245
1.000
GS 0041
.238
.148
-.171
.177
-.013
.103
-.115
.136
GS 0042
.290
.470
.029
.041
.059
.477
-.078
.008
GS 0043
-.244
-.033
.159
-.379
.288
-.077
.479
-.198
GS 0044
.247
.191
.118
.256
.056
.018
.054
.141
GS 0045
-.120
-.045
.183
.189
-.099
-.032
.073
.006
Inter-Item Correlation Matrix
GS 0041
GS 0042
GS 0043
GS 0044
GS0045
GS0001
.154
.225
-.128
-.027
-.094
GS 0002
-.112
-.183
-.073
.070
.205
GS 0003
-.078
.022
-.113
.035
.092
GS 0004
.180
.260
-.154
.059
-.105
GS 0005
.342
1.000
.010
.115
-.105
GS 0006
-.017
.201
-.204
-.033
.058
GS 0007
-.247
.142
-.033
-.070
.234
GS 0008
-.144
-.040
.042
-.018
-.202
GS 0009
.139
.216
-.166
.007
-.012
GS 0010
.276
.370
-.215
-.015
.027
GS 0011
.342
1.000
.010
.115
-.105
GS 0012
.103
.477
-.077
.018
-.032
GS 0013
.136
.008
-.198
.141
.006
GS 0014
-.057
-.148
-.125
.025
.067
GS 0015
.229
.394
-.127
.203
.012
GS 0016
.180
.260
-.154
.059
-.105
GS 0017
-.119
-.094
.205
-.041
.073
GS 0018
.270
.169
.052
-.017
.030
GS 0019
-.177
-.313
.047
.069
.244
GS 0020
.263
.228
-.220
-.058
-.207
GS 0021
-.038
.194
-.082
.179
-.106
GS 0022
.214
.063
-.213
.043
.019
GS 0023
.188
.291
-.227
-.112
-.025
GS 0024
.139
.011
-.132
.059
.008
GS 0025
.204
.298
.292
-.088
-.031
GS 0026
-.037
-.015
-.109
-.152
-.075
GS 0027
-.168
-.085
.268
.131
.116
GS 0028
-.123
.176
-.042
-.068
.014
GS 0029
.261
-.018
-.001
-.068
.120
GS 0030
-.078
.022
-.113
.035
.092
GS 0031
-.017
.201
-.204
-.033
.058
GS 0032
.032
.237
.207
.095
-.168
GS 0033
.238
.290
-.244
.247
-.120
GS 0034
.148
.470
-.033
.191
-.045
GS 0035
-.171
.029
.159
.118
.183
GS 0036
.177
.041
-.379
.256
.189
GS 0037
-.013
.059
.288
.056
-.099
GS 0038
.103
.477
-.077
.018
-.032
GS 0039
-.115
-.078
.479
.054
.073
GS 0040
.136
.008
-.198
.141
.006
GS 0041
1.000
.342
-.248
.033
-.058
GS 0042
.342
1.000
.010
.115
-.105
GS 0043
-.248
.010
1.000
.171
.110
GS 0044
.033
.115
.171
1.000
.040
GS 0045
-.058
-.105
.110
.040
1.000
Validitas Goal Setting (TRY OUT) Summary Item Statistics
Maximum / Mean
Inter-Item Correlations
Minimum
.108
-.379
Maximum
1.000
Range
Minimum
1.379
Variance
-2.640
.039
Summary Item Statistics
N of Items
Inter-Item Correlations
45
Item-Total Statistics
Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
GS0001
138.1833
105.983
.442
.
.842
GS 0002
138.5667
106.962
.252
.
.845
GS 0003
138.7500
107.343
.329
.
.844
GS 0004
138.3667
103.355
.563
.
.838
GS 0005
138.5833
103.332
.483
.
.839
GS 0006
138.5333
101.541
.481
.
.839
GS 0007
138.6333
106.033
.327
.
.843
GS 0008
138.9167
108.552
.137
.
.847
GS 0009
138.5667
104.182
.385
.
.842
GS 0010
138.4167
103.264
.498
.
.839
GS 0011
138.5833
103.332
.483
.
.839
GS 0012
138.5333
103.473
.584
.
.838
GS 0013
138.8667
104.084
.361
.
.842
GS 0014
138.7500
105.174
.405
.
.842
GS 0015
138.3833
100.851
.630
.
.835
GS 0016
138.3667
103.355
.563
.
.838
GS 0017
139.0167
107.237
.229
.
.845
GS 0018
138.6667
107.311
.232
.
.845
GS 0019
138.8500
110.977
-.064
.
.851
GS 0020
138.3500
104.740
.403
.
.841
GS 0021
138.8500
105.825
.328
.
.843
GS 0022
138.6500
106.333
.253
.
.845
GS 0023
138.7667
99.945
.538
.
.837
GS 0024
138.8667
108.423
.142
.
.847
GS 0025
138.7667
106.351
.247
.
.845
GS 0026
139.1333
109.202
.044
.
.851
GS 0027
138.8500
108.943
.103
.
.848
GS 0028
138.8833
107.088
.231
.
.845
GS 0029
138.8833
108.240
.143
.
.847
GS 0030
138.7500
107.343
.329
.
.844
GS 0031
138.5333
101.541
.481
.
.839
GS 0032
138.9667
106.440
.294
.
.844
GS 0033
138.8167
105.881
.324
.
.843
GS 0034
138.7333
102.606
.532
.
.838
GS 0035
138.7000
108.383
.176
.
.846
GS 0036
138.4667
107.745
.232
.
.845
GS 0037
138.8333
109.226
.052
.
.850
GS 0038
138.5333
103.473
.584
.
.838
GS 0039
139.0667
111.792
-.112
.
.855
GS 0040
138.8667
104.084
.361
.
.842
GS 0041
138.4500
107.269
.194
.
.846
GS 0042
138.5833
103.332
.483
.
.839
GS 0043
138.8667
111.914
-.131
.
.853
GS 0044
138.9167
109.196
.122
.
.847
GS 0045
138.7833
110.444
.006
.
.848
Reliability Goal Setting (field) Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary
N
Cases
Valid
%
100
100.0
0
.0
100
100.0
Excludeda
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
.908
N of Items
.912
25
Item Statistics
Mean
Std. Deviation
N
GS0001
3.6100
.49021
100
GS 0002
3.0700
.43240
100
GS 0003
3.4200
.60603
100
GS 0004
3.2300
.67950
100
GS 0005
3.2000
.87617
100
GS 0006
3.2400
.55268
100
GS 0007
3.2300
.76350
100
GS 0008
3.3400
.68490
100
GS 0009
3.2300
.67950
100
GS 0010
3.2500
.53889
100
GS 0011
3.6100
.49021
100
GS 0012
3.4200
.60603
100
GS 0013
3.4000
.75210
100
GS 0014
3.4200
.60603
100
GS 0015
3.0400
.69515
100
GS 0016
3.4200
.60603
100
GS 0017
2.9400
.91916
100
GS 0018
3.2300
.67950
100
GS 0019
3.1900
.87265
100
GS 0020
3.2000
.87617
100
GS 0021
3.2300
.76350
100
GS 0022
3.0400
.69515
100
GS 0023
3.2400
.55268
100
GS 0024
3.4200
.60603
100
GS 0025
3.4200
.60603
100
Inter-Item Correlation Matrix
GS 0001
GS 0002
GS 0003
GS 0004
GS 0005
GS 0006
GS 0007
GS 0008
GS0001
1.000
.321
.081
.120
.325
.349
-.028
.188
GS 0002
.321
1.000
.195
.082
.203
.056
.226
-.047
GS 0003
.081
.195
1.000
.180
.392
.148
.182
.334
GS 0004
.120
.082
.180
1.000
.193
.094
.247
.308
GS 0005
.325
.203
.392
.193
1.000
.505
.006
.189
GS 0006
.349
.056
.148
.094
.505
1.000
.107
.369
GS 0007
-.028
.226
.182
.247
.006
.107
1.000
.293
GS 0008
.188
-.047
.334
.308
.189
.369
.293
1.000
GS 0009
.120
.082
.180
1.000
.193
.094
.247
.308
GS 0010
.296
.098
.294
.448
.620
.339
.031
.369
GS 0011
1.000
.321
.081
.120
.325
.349
-.028
.188
GS 0012
.081
.195
1.000
.180
.392
.148
.182
.334
GS 0013
.208
.348
.403
.411
.276
.107
.366
.380
GS 0014
.081
.195
1.000
.180
.392
.148
.182
.334
GS 0015
.046
.226
.247
.387
.269
.238
.439
.056
GS 0016
.081
.195
1.000
.180
.392
.148
.182
.334
GS 0017
.015
.062
.300
.249
.253
.327
.207
.306
GS 0018
.120
.082
.180
1.000
.193
.094
.247
.308
GS 0019
.340
.152
.153
.113
.531
.617
.025
.127
GS 0020
.325
.203
.392
.193
1.000
.505
.006
.189
GS 0021
-.028
.226
.182
.247
.006
.107
1.000
.293
GS 0022
.046
.226
.247
.387
.269
.238
.439
.056
GS 0023
.349
.056
.148
.094
.505
1.000
.107
.369
GS 0024
.081
.195
1.000
.180
.392
.148
.182
.334
GS 0025
.081
.195
1.000
.180
.392
.148
.182
.334
Inter-Item Correlation Matrix
GS 0009
GS 0010
GS 0011
GS 0012
GS 0013
GS 0014
GS 0015
GS 0016
GS0001
.120
.296
1.000
.081
.208
.081
.046
.081
GS 0002
.082
.098
.321
.195
.348
.195
.226
.195
GS 0003
.180
.294
.081
1.000
.403
1.000
.247
1.000
GS 0004
1.000
.448
.120
.180
.411
.180
.387
.180
GS 0005
.193
.620
.325
.392
.276
.392
.269
.392
GS 0006
.094
.339
.349
.148
.107
.148
.238
.148
GS 0007
.247
.031
-.028
.182
.366
.182
.439
.182
GS 0008
.308
.369
.188
.334
.380
.334
.056
.334
GS 0009
1.000
.448
.120
.180
.411
.180
.387
.180
GS 0010
.448
1.000
.296
.294
.324
.294
.297
.294
GS 0011
.120
.296
1.000
.081
.208
.081
.046
.081
GS 0012
.180
.294
.081
1.000
.403
1.000
.247
1.000
GS 0013
.411
.324
.208
.403
1.000
.403
.375
.403
GS 0014
.180
.294
.081
1.000
.403
1.000
.247
1.000
GS 0015
.387
.297
.046
.247
.375
.247
1.000
.247
GS 0016
.180
.294
.081
1.000
.403
1.000
.247
1.000
GS 0017
.249
.357
.015
.300
.006
.300
.336
.300
GS 0018
1.000
.448
.120
.180
.411
.180
.387
.180
GS 0019
.113
.177
.340
.153
.022
.153
.137
.153
GS 0020
.193
.620
.325
.392
.276
.392
.269
.392
GS 0021
.247
.031
-.028
.182
.366
.182
.439
.182
GS 0022
.387
.297
.046
.247
.375
.247
1.000
.247
GS 0023
.094
.339
.349
.148
.107
.148
.238
.148
GS 0024
.180
.294
.081
1.000
.403
1.000
.247
1.000
GS 0025
.180
.294
.081
1.000
.403
1.000
.247
1.000
Inter-Item Correlation Matrix
GS 0017
GS 0018
GS 0019
GS 0020
GS 0021
GS 0022
GS 0023
GS0001
.015
.120
.340
.325
-.028
.046
.349
GS 0002
.062
.082
.152
.203
.226
.226
.056
GS 0003
.300
.180
.153
.392
.182
.247
.148
GS 0004
.249
1.000
.113
.193
.247
.387
.094
GS 0005
.253
.193
.531
1.000
.006
.269
.505
GS 0006
.327
.094
.617
.505
.107
.238
1.000
GS 0007
.207
.247
.025
.006
1.000
.439
.107
GS 0008
.306
.308
.127
.189
.293
.056
.369
GS 0009
.249
1.000
.113
.193
.247
.387
.094
GS 0010
.357
.448
.177
.620
.031
.297
.339
GS 0011
.015
.120
.340
.325
-.028
.046
.349
GS 0012
.300
.180
.153
.392
.182
.247
.148
GS 0013
.006
.411
.022
.276
.366
.375
.107
GS 0014
.300
.180
.153
.392
.182
.247
.148
GS 0015
.336
.387
.137
.269
.439
1.000
.238
GS 0016
.300
.180
.153
.392
.182
.247
.148
GS 0017
1.000
.249
.291
.253
.207
.336
.327
GS 0018
.249
1.000
.113
.193
.247
.387
.094
GS 0019
.291
.113
1.000
.531
.025
.137
.617
GS 0020
.253
.193
.531
1.000
.006
.269
.505
GS 0021
.207
.247
.025
.006
1.000
.439
.107
GS 0022
.336
.387
.137
.269
.439
1.000
.238
GS 0023
.327
.094
.617
.505
.107
.238
1.000
GS 0024
.300
.180
.153
.392
.182
.247
.148
GS 0025
.300
.180
.153
.392
.182
.247
.148
Inter-Item Correlation Matrix
GS 0024
GS0025
GS0001
.081
.081
GS 0002
.195
.195
GS 0003
1.000
1.000
GS 0004
.180
.180
GS 0005
.392
.392
GS 0006
.148
.148
GS 0007
.182
.182
GS 0008
.334
.334
GS 0009
.180
.180
GS 0010
.294
.294
GS 0011
.081
.081
GS 0012
1.000
1.000
GS 0013
.403
.403
GS 0014
1.000
1.000
GS 0015
.247
.247
GS 0016
1.000
1.000
GS 0017
.300
.300
GS 0018
.180
.180
GS 0019
.153
.153
GS 0020
.392
.392
GS 0021
.182
.182
GS 0022
.247
.247
GS 0023
.148
.148
GS 0024
1.000
1.000
GS 0025
1.000
1.000
Validitas Goal Setting (field)
Summary Item Statistics
Maximum / Mean
Inter-Item Correlations
Minimum
.292
-.047
Maximum
1.000
Range
Minimum
1.047
Variance
-21.246
.058
Summary Item Statistics
N of Items
Inter-Item Correlations
25
Item-Total Statistics
Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
GS0001
78.4300
86.308
.312
.
.908
GS 0002
78.9700
86.837
.294
.
.908
GS 0003
78.6200
81.592
.679
.
.902
GS 0004
78.8100
82.661
.507
.
.905
GS 0005
78.8400
79.146
.608
.
.902
GS 0006
78.8000
84.242
.478
.
.905
GS 0007
78.8100
83.549
.377
.
.908
GS 0008
78.7000
83.242
.455
.
.906
GS 0009
78.8100
82.661
.507
.
.905
GS 0010
78.7900
83.481
.571
.
.904
GS 0011
78.4300
86.308
.312
.
.908
GS 0012
78.6200
81.592
.679
.
.902
GS 0013
78.6400
81.606
.531
.
.904
GS 0014
78.6200
81.592
.679
.
.902
GS 0015
79.0000
82.182
.534
.
.904
GS 0016
78.6200
81.592
.679
.
.902
GS 0017
79.1000
81.404
.431
.
.907
GS 0018
78.8100
82.661
.507
.
.905
GS 0019
78.8500
82.533
.385
.
.908
GS 0020
78.8400
79.146
.608
.
.902
GS 0021
78.8100
83.549
.377
.
.908
GS 0022
79.0000
82.182
.534
.
.904
GS 0023
78.8000
84.242
.478
.
.905
GS 0024
78.6200
81.592
.679
.
.902
GS 0025
78.6200
81.592
.679
.
.902
Reliability Self-Efficacy (try out) Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary
N
Cases
Valid
%
60
100.0
0
.0
60
100.0
Excludeda
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
.757
N of Items
.777
30
Item Statistics
Mean
Std. Deviation
N
SE0001
3.1333
.53573
60
SE0002
3.2167
.61318
60
SE0003
3.0167
.62414
60
SE0004
2.5667
.76727
60
SE0005
2.8333
.58705
60
SE0006
2.9333
.40617
60
SE0007
2.6500
.70890
60
SE0008
3.1000
.43957
60
SE0009
2.8500
.65935
60
SE0010
2.9667
.58125
60
SE0011
3.0833
.71997
60
SE0012
2.8333
.76284
60
SE0013
2.9833
.79173
60
SE0014
2.9167
.59065
60
SE0015
2.8667
.62346
60
SE0016
2.8833
.61318
60
SE0017
3.2500
.60014
60
SE0018
3.2667
.68561
60
SE0019
3.1833
.62414
60
SE0020
3.2667
.68561
60
SE0021
2.8333
.58705
60
SE0022
2.9833
.46910
60
SE0023
3.1833
.46910
60
SE0024
3.0833
.71997
60
SE0025
3.0833
.49717
60
SE0026
2.9167
.59065
60
SE0027
2.7500
.65419
60
SE0028
2.8500
.65935
60
SE0029
2.9833
.46910
60
SE0030
2.9667
.58125
60
Inter-Item Correlation Matrix
SE0001
SE0002
SE0003
SE0004
SE0005
SE0006
SE0007
SE0008
SE0001
1.000
.169
.348
-.476
.126
.119
-.277
-.058
SE0002
.169
1.000
.256
-.229
.102
.195
-.096
.044
SE0003
.348
.256
1.000
-.232
.054
.071
-.025
.056
SE0004
-.476
-.229
-.232
1.000
-.013
.015
.651
.131
SE0005
.126
.102
.054
-.013
1.000
.024
.061
.066
SE0006
.119
.195
.071
.015
.024
1.000
.035
.418
SE0007
-.277
-.096
-.025
.651
.061
.035
1.000
.005
SE0008
-.058
.044
.056
.131
.066
.418
.005
1.000
SE0009
-.182
-.044
-.117
.271
.416
.089
.103
.170
SE0010
.015
.163
-.045
.233
-.166
.278
.341
.146
SE0011
-.161
-.157
.035
.066
.114
-.039
.091
.027
SE0012
.014
-.030
-.030
.309
.202
-.091
.580
.051
SE0013
.165
.322
.138
-.347
.030
-.004
-.252
.054
SE0014
.196
.378
.188
-.044
.204
.330
-.071
.163
SE0015
-.301
.210
.049
.373
.262
.232
.276
.173
SE0016
.048
.204
.359
-.001
-.055
.104
.216
-.019
SE0017
.105
.219
.034
-.423
.120
.278
-.428
.096
SE0018
.271
.142
.386
-.518
.070
.065
-.293
.022
SE0019
-.074
.160
-.051
.275
.085
.383
.377
.179
SE0020
.271
.142
.386
-.518
.070
.065
-.293
.022
SE0021
.126
.102
.054
-.013
1.000
.024
.061
.066
SE0022
.211
.072
.059
.121
.174
.172
-.018
.090
SE0023
.171
.331
.279
-.058
.113
.154
.094
.156
SE0024
-.161
-.157
.035
.066
.114
-.039
.091
.027
SE0025
-.042
.273
.214
.230
.281
.028
.228
.116
SE0026
.196
.378
.188
-.044
.204
.330
-.071
.163
SE0027
-.290
-.074
-.197
.388
.375
.128
.283
.265
SE0028
-.182
-.044
-.117
.271
.416
.089
.103
.170
SE0029
.211
.072
.059
.121
.174
.172
-.018
.090
SE0030
.015
.163
-.045
.233
-.166
.278
.341
.146
Inter-Item Correlation Matrix
SE0009
SE0010
SE0011
SE0012
SE0013
SE0014
SE0015
SE0016
SE0001
-.182
.015
-.161
.014
.165
.196
-.301
.048
SE0002
-.044
.163
-.157
-.030
.322
.378
.210
.204
SE0003
-.117
-.045
.035
-.030
.138
.188
.049
.359
SE0004
.271
.233
.066
.309
-.347
-.044
.373
-.001
SE0005
.416
-.166
.114
.202
.030
.204
.262
-.055
SE0006
.089
.278
-.039
-.091
-.004
.330
.232
.104
SE0007
.103
.341
.091
.580
-.252
-.071
.276
.216
SE0008
.170
.146
.027
.051
.054
.163
.173
-.019
SE0009
1.000
-.013
.098
-.084
-.135
.185
.363
-.296
SE0010
-.013
1.000
.007
.217
-.075
.337
.175
.369
SE0011
.098
.007
1.000
-.098
-.176
-.023
.176
.214
SE0012
-.084
.217
-.098
1.000
-.285
-.107
.202
.139
SE0013
-.135
-.075
-.176
-.285
1.000
.069
-.142
.101
SE0014
.185
.337
-.023
-.107
.069
1.000
.245
.253
SE0015
.363
.175
.176
.202
-.142
.245
1.000
.047
SE0016
-.296
.369
.214
.139
.101
.253
.047
1.000
SE0017
.054
-.024
.147
-.315
.223
.012
.000
.173
SE0018
-.172
-.020
.298
-.140
.008
.056
-.034
.237
SE0019
.192
.344
.079
.279
-.097
.042
.238
.145
SE0020
-.172
-.020
.298
-.140
.008
.056
-.034
.237
SE0021
.416
-.166
.114
.202
.030
.204
.262
-.055
SE0022
.321
.184
.004
-.245
.273
.301
.166
-.066
SE0023
.036
.085
-.146
-.008
.237
-.066
-.089
.076
SE0024
.098
.007
1.000
-.098
-.176
-.023
.176
.214
SE0025
.194
.068
-.067
.082
.176
.139
.310
.144
SE0026
.185
.337
-.023
-.107
.069
1.000
.245
.253
SE0027
.383
.022
.117
.221
-.237
-.055
.291
-.074
SE0028
1.000
-.013
.098
-.084
-.135
.185
.363
-.296
SE0029
.321
.184
.004
-.245
.273
.301
.166
-.066
SE0030
-.013
1.000
.007
.217
-.075
.337
.175
.369
Inter-Item Correlation Matrix
SE0017
SE0001
.105
SE0018
.271
SE0019
-.074
SE0020
.271
SE0021
.126
SE0022
.211
SE0023
.171
SE0024
-.161
SE0002
.219
.142
.160
.142
.102
.072
.331
-.157
SE0003
.034
.386
-.051
.386
.054
.059
.279
.035
SE0004
-.423
-.518
.275
-.518
-.013
.121
-.058
.066
SE0005
.120
.070
.085
.070
1.000
.174
.113
.114
SE0006
.278
.065
.383
.065
.024
.172
.154
-.039
SE0007
-.428
-.293
.377
-.293
.061
-.018
.094
.091
SE0008
.096
.022
.179
.022
.066
.090
.156
.027
SE0009
.054
-.172
.192
-.172
.416
.321
.036
.098
SE0010
-.024
-.020
.344
-.020
-.166
.184
.085
.007
SE0011
.147
.298
.079
.298
.114
.004
-.146
1.000
SE0012
-.315
-.140
.279
-.140
.202
-.245
-.008
-.098
SE0013
.223
.008
-.097
.008
.030
.273
.237
-.176
SE0014
.012
.056
.042
.056
.204
.301
-.066
-.023
SE0015
.000
-.034
.238
-.034
.262
.166
-.089
.176
SE0016
.173
.237
.145
.237
-.055
-.066
.076
.214
SE0017
1.000
.412
.057
.412
.120
.015
.256
.147
SE0018
.412
1.000
-.037
1.000
.070
.067
.162
.298
SE0019
.057
-.037
1.000
-.037
.085
-.047
.231
.079
SE0020
.412
1.000
-.037
1.000
.070
.067
.162
.298
SE0021
.120
.070
.085
.070
1.000
.174
.113
.114
SE0022
.015
.067
-.047
.067
.174
1.000
.014
.004
SE0023
.256
.162
.231
.162
.113
.014
1.000
-.146
SE0024
.147
.298
.079
.298
.114
.004
-.146
1.000
SE0025
-.014
-.215
.278
-.215
.281
.224
.079
-.067
SE0026
.012
.056
.042
.056
.204
.301
-.066
-.023
SE0027
.119
.038
.363
.038
.375
.207
.097
.117
SE0028
.054
-.172
.192
-.172
.416
.321
.036
.098
SE0029
.015
.067
-.047
.067
.174
1.000
.014
.004
SE0030
-.024
-.020
.344
-.020
-.166
.184
.085
.007
Inter-Item Correlation Matrix
SE0025
SE0026
SE0027
SE0028
SE0029
SE0030
SE0001
-.042
.196
-.290
-.182
.211
.015
SE0002
.273
.378
-.074
-.044
.072
.163
SE0003
.214
.188
-.197
-.117
.059
-.045
SE0004
.230
-.044
.388
.271
.121
.233
SE0005
.281
.204
.375
.416
.174
-.166
SE0006
.028
.330
.128
.089
.172
.278
SE0007
.228
-.071
.283
.103
-.018
.341
SE0008
.116
.163
.265
.170
.090
.146
SE0009
.194
.185
.383
1.000
.321
-.013
SE0010
.068
.337
.022
-.013
.184
1.000
SE0011
-.067
-.023
.117
.098
.004
.007
SE0012
.082
-.107
.221
-.084
-.245
.217
SE0013
.176
.069
-.237
-.135
.273
-.075
SE0014
.139
1.000
-.055
.185
.301
.337
SE0015
.310
.245
.291
.363
.166
.175
SE0016
.144
.253
-.074
-.296
-.066
.369
SE0017
-.014
.012
.119
.054
.015
-.024
SE0018
-.215
.056
.038
-.172
.067
-.020
SE0019
.278
.042
.363
.192
-.047
.344
SE0020
-.215
.056
.038
-.172
.067
-.020
SE0021
.281
.204
.375
.416
.174
-.166
SE0022
.224
.301
.207
.321
1.000
.184
SE0023
.079
-.066
.097
.036
.014
.085
SE0024
-.067
-.023
.117
.098
.004
.007
SE0025
1.000
.139
.169
.194
.224
.068
SE0026
.139
1.000
-.055
.185
.301
.337
SE0027
.169
-.055
1.000
.383
.207
.022
SE0028
.194
.185
.383
1.000
.321
-.013
SE0029
.224
.301
.207
.321
1.000
.184
SE0030
.068
.337
.022
-.013
.184
1.000
Validitas Self-Efficacy (try out)
Summary Item Statistics
Maximum / Mean
Inter-Item Correlations
Minimum
.104
-.518
Maximum
1.000
Range
Minimum
1.518
Variance
-1.932
.044
Summary Item Statistics
N of Items
Inter-Item Correlations
30
Item-Total Statistics
Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
SE0001
86.3000
42.383
.022
.
.762
SE0002
86.2167
40.240
.284
.
.750
SE0003
86.4167
40.756
.211
.
.754
SE0004
86.8667
41.473
.077
.
.764
SE0005
86.6000
39.295
.433
.
.742
SE0006
86.5000
40.864
.346
.
.749
SE0007
86.7833
40.342
.220
.
.754
SE0008
86.3333
41.073
.277
.
.751
SE0009
86.5833
39.569
.340
.
.747
SE0010
86.4667
39.779
.370
.
.746
SE0011
86.3500
40.197
.231
.
.754
SE0012
86.6000
41.566
.069
.
.764
SE0013
86.4500
42.692
-.048
.
.773
SE0014
86.5167
39.305
.428
.
.743
SE0015
86.5667
38.928
.451
.
.741
SE0016
86.5500
40.150
.296
.
.750
SE0017
86.1833
41.271
.155
.
.757
SE0018
86.1667
40.684
.191
.
.756
SE0019
86.2500
39.377
.391
.
.744
SE0020
86.1667
40.684
.191
.
.756
SE0021
86.6000
39.295
.433
.
.742
SE0022
86.4500
40.286
.390
.
.746
SE0023
86.2500
41.275
.221
.
.753
SE0024
86.3500
40.197
.231
.
.754
SE0025
86.3500
40.469
.334
.
.749
SE0026
86.5167
39.305
.428
.
.743
SE0027
86.6833
39.508
.351
.
.746
SE0028
86.5833
39.569
.340
.
.747
SE0029
86.4500
40.286
.390
.
.746
SE0030
86.4667
39.779
.370
.
.746
Reliability Self-Efficacy (field) Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
%
100
100.0
0
.0
100
100.0
Excludeda
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
.814
N of Items
.821
18
Item Statistics
Mean
Std. Deviation
N
SE0001
3.2800
.69747
100
SE0002
3.2500
.60927
100
SE0003
2.8100
.59789
100
SE0004
2.9200
.39389
100
SE0005
3.0800
.41875
100
SE0006
2.8300
.65219
100
SE0007
2.9500
.50000
100
SE0008
2.9200
.52570
100
SE0009
2.8400
.61496
100
SE0010
2.8800
.53711
100
SE0011
2.8100
.59789
100
SE0012
2.9700
.45958
100
SE0013
3.0700
.49757
100
SE0014
2.9200
.52570
100
SE0015
2.6500
.60927
100
SE0016
2.8300
.65219
100
SE0017
2.9700
.45958
100
SE0018
2.9500
.50000
100
Inter-Item Correlation Matrix
SE0001
SE0002
SE0003
SE0004
SE0005
SE0006
SE0007
SE0001
1.000
.190
.129
.082
.061
-.116
-.017
SE0002
.190
1.000
.132
.253
.119
-.019
.141
SE0003
.129
.132
1.000
.106
.102
.409
-.100
SE0004
.082
.253
.106
1.000
.468
.104
.339
SE0005
.061
.119
.102
.468
1.000
.161
.164
SE0006
-.116
-.019
.409
.104
.161
1.000
.067
SE0007
-.017
.141
-.100
.339
.164
.067
1.000
SE0008
.089
.378
.273
.408
.213
.166
.330
SE0009
-.059
.189
.301
.280
.207
.435
.171
SE0010
.252
.247
.023
.241
.043
-.232
.354
SE0011
.129
.132
1.000
.106
.102
.409
-.100
SE0012
.121
.135
.200
.154
.065
.286
.213
SE0013
-.232
.275
.317
.029
.118
.162
.055
SE0014
.089
.378
.273
.408
.213
.166
.330
SE0015
.114
-.034
.398
.177
.230
.383
.075
SE0016
-.116
-.019
.409
.104
.161
1.000
.067
SE0017
.121
.135
.200
.154
.065
.286
.213
SE0018
-.017
.141
-.100
.339
.164
.067
1.000
Inter-Item Correlation Matrix
SE00008
SE0009
SE0010
SE0011
SE0012
SE0013
SE0014
SE0001
.089
-.059
.252
.129
.121
-.232
.089
SE0002
.378
.189
.247
.132
.135
.275
.378
SE0003
.273
.301
.023
1.000
.200
.317
.273
SE0004
.408
.280
.241
.106
.154
.029
.408
SE0005
.213
.207
.043
.102
.065
.118
.213
SE0006
.166
.435
-.232
.409
.286
.162
.166
SE0007
.330
.171
.354
-.100
.213
.055
.330
SE0008
1.000
.241
.323
.273
.324
.099
1.000
SE0009
.241
1.000
.094
.301
.162
.334
.241
SE0010
.323
.094
1.000
.023
.067
.145
.323
SE0011
.273
.301
.023
1.000
.200
.317
.273
SE0012
.324
.162
.067
.200
1.000
.274
.324
SE0013
.099
.334
.145
.317
.274
1.000
.099
SE0014
1.000
.241
.323
.273
.324
.099
1.000
SE0015
-.025
.361
-.006
.398
.179
.182
-.025
SE0016
.166
.435
-.232
.409
.286
.162
.166
SE0017
.324
.162
.067
.200
1.000
.274
.324
SE0018
.330
.171
.354
-.100
.213
.055
.330
Inter-Item Correlation Matrix
SE0015
SE0016
SE0017
SE0018
SE0001
.114
-.116
.121
-.017
SE0002
-.034
-.019
.135
.141
SE0003
.398
.409
.200
-.100
SE0004
.177
.104
.154
.339
SE0005
.230
.161
.065
.164
SE0006
.383
1.000
.286
.067
SE0007
.075
.067
.213
1.000
SE0008
-.025
.166
.324
.330
SE0009
.361
.435
.162
.171
SE0010
-.006
-.232
.067
.354
SE0011
.398
.409
.200
-.100
SE0012
.179
.286
1.000
.213
SE0013
.182
.162
.274
.055
SE0014
-.025
.166
.324
.330
SE0015
1.000
.383
.179
.075
SE0016
.383
1.000
.286
.067
SE0017
.179
.286
1.000
.213
SE0018
.075
.067
.213
1.000
Validitas Self-Efficacy (field)
Summary Item Statistics
Maximum / Mean
Item Means Inter-Item Correlations
Minimum
Maximum
Range
Minimum
2.941
2.650
3.280
.630
1.238
.203
-.232
1.000
1.232
-4.313
Summary Item Statistics
Variance
N of Items
Item Means
.024
18
Inter-Item Correlations
.042
18
Item-Total Statistics
Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
SE0001
49.6500
22.735
.087
.
.828
SE0002
49.6800
21.674
.310
.
.810
SE0003
50.1200
20.632
.518
.
.797
SE0004
50.0100
22.071
.426
.
.804
SE0005
49.8500
22.432
.302
.
.810
SE0006
50.1000
20.616
.466
.
.800
SE0007
49.9800
21.899
.354
.
.807
SE0008
50.0100
20.798
.569
.
.795
SE0009
50.0900
20.709
.485
.
.799
SE0010
50.0500
22.391
.221
.
.815
SE0011
50.1200
20.632
.518
.
.797
SE0012
49.9600
21.514
.488
.
.801
SE0013
49.8600
22.101
.311
.
.809
SE0014
50.0100
20.798
.569
.
.795
SE0015
50.2800
21.335
.373
.
.806
SE0016
50.1000
20.616
.466
.
.800
SE0017
49.9600
21.514
.488
.
.801
SE0018
49.9800
21.899
.354
.
.807
Kata Pengantar Saya mahasiswa fakultas psikologi. Saat ini saya sedang melakukan penelitian dalam rangka memenuhi tugas akhir kuliah. Saya mengharapkan kesediaan saudara/i untuk berpartisipasi dengan mengisi angket penelitian. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Jawaban harus sesuai dengan kondisi yang saudara/i alami. Data ini hanya digunakan untuk penelitian. Mohon untuk memeriksa kembali jawaban agar semuanya terisi. Sebelumnya saya berterimakasih atas kesediannya untuk meluangkan waktunya. Dan mohon maaf, apabila ada kesalahan dalam penulisan. Ciputat peneliti I. Identitas Diri Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan terakhir Status kepegawaian Status pernikahan Lama bekerja
: : a. Perempuan b. laki-laki : a. 16 – 23 b. 24 – 31 c. 32-39 d. ........th : a.SD (sederajat) b.SLTP (sederajat) c. SMA (sederajat) : a. Tetap b. Tidak tetap : a. Menikah b. Belum menikah : ...............................................................
Intruksi: Berikan tanda silang pada jawaban yang menggambarkan diri anda ketika menghadapi situasi di bawah ini! 1. Kuliah adalah bagian terpenting dalam hidup Jika jawaban anda sangat setuju, maka cek list lah (V) tanda SS: SS = Sangat setuju S = Setuju TS = Tidak setuju STS = Sangat tidak setuju Skala A No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Item pernyataan Saya berusaha meningkatkan kualitas kerja saya dalam rangka mencapai tujuan perusahaan Saya melakukan pekerjaan saya karena saya ingin mendapatkan tunjangan untuk hidup saya Saya mungkin tidak bisa mengerjakan suatu pekerjaan yang membutuhkan suatu usaha yang teratur Kesuksesan saya dalam bekerja tidak membantu pencapaian tujuan bekerja saya Merencanakan sesuatu dengan sangat detail hanya akan memboroskan waktu saja Tujuan saya pasti tercapai karena saya teguh dan kuat dalam menghadapi segala rintangan Saya sangat puas bila berhasil mengatasi masalah, karena hal itu berarti memperlancar pencapaian tujuan saya Dalam bertindak, biasanya saya mempertimbangkan benar dan salahnya tindakan tersebut Menurut saya, saya tidak harus mempersiapkan diri bila akan melakukan pekerjaan yang penting
SS
S
TS
STS
3
No 10 11 12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
Item pernyataan Gangguan konsentrasi dan perhatian tidak akan menghambat saya dalam pencapaian tujuan Saya lebih banyak dipengaruhi oleh perasaan takut gagal, daripada pengharapan untuk sukses Saya berangkat kerja dengan hati yang tidak mantap karena tidak adanya tujuan yang jelas Saya memikirkan cara agar hasil kerja saya menjadi lebih baik Saya merasa puas bila pekerjaan saya selesai tepat waktu Saya yakin tujuan saya dalam bekerja akan tercapai bila saya bekerja dengan lebih baik lagi Bila ada halangan dalam pekerjaan saya lebih sering menyerah Saya berangkat kerja dengan hati senang Saya tidak memperdulikan peraturan-peraturan di tempat kerja karena tanpa mematuhi aturan pun saya yakin dapat mencapai tujuan saya Saya memeriksa peralatan kerja dengan teliti sebelum bekerja Saya tidak merasa bangga dengan pekerjaan saya Saya berusaha memperbaiki kesalahan saya dalam bekerja agar saya dapat lebih baik lagi dan tujuan saya tercapai Saya yakin kemampuan saya mampu menunjang pencapaian tujuan dalam bekerja Saya senang pimpinan menghargai pekerjaan saya Saya menyelesaikan setiap pekerjaan yang diberikan kepada saya, baik yang mudah ataupun yang sulit Menurut saya mematuhi aturan dalam pekerjaan adalah hal yang penting untuk pencapaian tujuan
SS
S
TS
STS
SS
S
TS
STS
Skala B No. Item pernyataan 1 Saya mampu bersikap tenang dalam menghadapi situasi yang tidak menyenangkan di kantor 2 saya adalah orang yang tidak mudah menyerah menyelesaikan tugas yang penuh rintangan dari atasan 3 Saya merasa pesimis terhadap hasil yang akan diperoleh dari pekerjaan ini 4 saya sering kurang semangat saat terlambat menyelesaikan tugas 5 saya melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan saya 6 saya yakin dapat mengatasi ketidak cocokan saya dengan atasan saya 7 Saya yakin dapat mengatasi ketidak cocokan saya dengan atasan saya 8 Saya yakin dapat menyelesaikan semua tugas tanpa bantuan orang lain 9 Saya merasa kurang mampu menyelesaikan tugas yang berat seperti yang dikerjakan karyawan lain 10 Saya berusaha menghindar saat ada masalah dengan pekerjaan saya 11 Saya sering patah semangat saat terlambat menyelesaikan tugas
4
No 12 13 14 15 16 17 18
Item pernyataan Saat saya mendapatkan tugas yang bermacam-macam dalam satu waktu, saya sering merasa bingung Walaupun saya berusaha keras, saya merasa pesimis dapat mencapai target perusahaan Saya sulit melakukan suatu tugas yang diberikan oleh atasan Saat kesulitan menghadapi pekerjaan ini, biasanya saya meminta bantuan kepada rekan kerja Keraguan kerap kali mengganggu saya dalam pencapaian target produktifitas kerja Saya dapat menyelesaikan masalah apapun yang muncul diluar perkiraan Saya tidak yakin memiliki kemampuan untuk menangani masalah pekerjaan yang tidak terduga sebelumnya
SS
S
TS
STS
5