Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014
ISSN 1410-234X
Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Siswa Kelas XI Tentang Penyalahgunaan Zat Adiktif di SMA Swadaya Bandung 1
2
Ega Kusmawati Antonius Ngadiran 3 Tri Sulastri
1,2,3
Program Studi Sarjana Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel
Abstrak Dewasa ini penyalahgunaan zat adiktif semakin marak terdengar dari usia belasan sampai puluhan tahun, ekonomi sosial rendah sampai tinggi, baik laki-laki maupun perempuan tidak lepas dari sasaran penyalahgunaan zat adiktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan sikap siswa kelas XI pada penggunaan zat adiktif di SMA Swadaya Bandung. Jenis penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan potong lintang dan menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling, dengan semple 60 responden dengan perhitungan analisa data univariat secara distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan perhitungan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan siswa diperoleh bahwa sebagian besar siswa memiliki pengetahuan dalam kategori kurang dengan hasil 46,67%. Mengenai aspek sikap diperoleh sebagian besar siswa memiliki sikap dengan kategori tidak mendukung (unfavorable) sebanyak 63,33%. Berdasarkan Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap dengan penyalahgunaan zat adiktif Pada Siswa Kelas XI SMA Swadaya Bandung dengan nilai (p-value) adalah sebesar 0,225. Diharapkan SMA Swadaya Bandung dapat memberikan pendidikan dasar bagi siswa siswi tentang bahaya zat adiktif jika di salah gunakan. Sekolah wajib memberikan informasi bagi siswa untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan sikap yang positif untuk menghindari penyalahgunaan zat adiktif juga selalu memastikan siswa tidak termasuk pengguna zat adiktif.
393
Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014
ISSN 1410-234X
Pendahuluan Generasi muda adalah tulang punggung Bangsa dan Negara merupakan istilah yang sering kita dengar sehari-hari. Perubahanperubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial saat ini memerlukan panutan dan contoh yang dapat membawa masyarakat kita ke arah yang lebih baik. Terlebih lagi di era reformasi ini, generasi muda dituntut untuk lebih berpartisipasi dalam membangun masyarakat Indonesia. Semakin marak terdengar dari usia belasan sampai puluhan tahun, ekonomi sosial rendah sampai tinggi, baik laki-laki maupun perempuan tidak lepas dari sasaran peredaran Zat Adiktif. Zat adiktif adalah tergolong makanan jika diminum, diisap, dihirup, berpengaruh terutama pada kerja otak (susunan saraf pusat), dan sering menyebabkan ketergantungan (BNN, 2011). United Nations Office Drugs dan Crime pada tahun 2009 menyatakan 149 sampai 272 juta penduduk dunia usia 15-64 tahun yang menyalahgunakan obat setidaknya satu kali dalam 12 bulan terakhir. Dari semua jenis obat terlarang ganja merupakan zat yang paling banyak digunakan di seluruh dunia yaitu 125 juta sampai dengan 203 juta penduduk dunia dengan prevelensi 2,8%-4,5% (UNODC, 2011). Indonesia, salah satu negara yang sangat mudah mendapatkan
rokok. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah perokok di Indonesia, terutama untuk kaum remaja. Berdasarkan hasil survey Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2010 di Indonesia, pada kelompok berumur 15-24 tahun mengalami peningkatan pada kelompok yang merokok setiap hari sebesar 1,3%, pada kelompok yang merokok kadang-kadang sebesar 0,8%, dan pada kelompok mantan perokok sebesar 2,3% (Badan Litbangkes Depkes R.I, 2010). DKI Jakarta cenderung mengalami peningkatan penyalahgunaan zat adiktif. Responden yang mengikuti survei ini berimbang antara pria dengan wanita dengan kisaran umur antara 15 tahun sampai dengan 21 tahun yang masih berada dalam kelompok usia remaja. Hasil dari survei ini juga menyebutkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan dan umur dari responden maka semakin tinggi juga penyalahgunaan terhadap zat adiktif. Angka penyalahgunaan di kota lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten dan lebih tinggi juga pada sekolah / perguruan tinggi swasta dibandingkan dengan yang lainnya (Nugroho, 2012). SMA SWADAYA. SMA SWADAYA adalah salah satu Sekolah Menengah Atas swasta yang berada di kota Bandung. Berlokasikan Jl. Terusan Pasir Koja No. 191. Jumlah total populasi siswa kelas XI 60 orang. Dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti mengambil sempel 12 siswa 394
Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014
ISSN 1410-234X
dari seluruh siswa kelas XI di SMA SWADAYA, dari 12 siswa 7 orang tahu tentang obat obatan terlarang, suka merokok 7 orang, suka minum alkohol 4 orang, suka menghirup Inhaler 3 orang dan semua termasuk kedalam zat adikti. Berdasarkan hasil informasi yang di peroleh dari guru – guru dan kepala bagiaan kesiswaan dan wawancara kepada siswa. Bahwa di sekolah ini tidak pernah dilakukan penyuluhan mengenai zat adiktif, tidak tau jenis zat adiktif serta apa saja yang terkait dengan zat adiktif. Dari hasil wawancara dengan kesiswaan, pernah di temukan barang bukti seperti rokok, waktu dilakukan razia sekolah. Dengan berbagai permasalahan yang terjadi di sekolah ini Peneliti merasa tertarik untuk meneliti bagaimana hubungan pengetahuan dengan sikap siswa kelas X1 tentang penyalahgunaan zat adiktif di SMA Swadaya Bandung. Tujuan Umum Penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap siswa kelas XI tentang penyalahgunaan zat adiktif di SMA Swadaya Bandung. Manfaat Teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi memperkaya
pemahaman, konsep dan pengembangan ilmu pengetahuan keperawatan. Manfaat praktis hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi bagi perawat tentang pengetahuan dengan sikap siswa kelas XI tentang penyalahgunaan zat adiktif di SMA Swadaya, serta mengembangkan kemampuan tenaga keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan komunitas yang berfokus pada pelayanan dan penyuluhan kesehatan tentang zat adiktif di sekolah-sekolah. Metode Penelitian Dengan Jenis penelitian kuantitatif korelasi dengan pendekatan cross sectional atau potong lintang. Variabel independen pengetahuan dan sikap variabel dependen penyalahgunaan zat adiktif, dalam penelitian ini ingin melihat ada atau tidaknya hubungan dengan populasi seluruh siswa kelas XI SMA Swadaya Bandung yang berjumlah 60 siswa. Dengan menggunakan total sampel dengan menggunakan kuisyoner analisa data menggunakan distribusifrekuensi dan analisa bivariant menggunakan Chi Square.
395
Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014
ISSN 1410-234X
Hasil Penelitian Tabel 1 Distribusi Frekuensi Kategori Tanggapan Responden Tentang Variabel Pengetahuan Tentang Penyalahgunaan Zat Adiktif Pada Siswa Kelas XI SMA Swadaya Bandung Variebel
Pengetahuan
Kriteria
Frekuensi
Persentase
Baik
8
13,33%
Cukup
24
40,00%
Kurang
28
46,67%
60
100,0%
Total
Analisis Tabel 1. menjelaskan tanggapan responden tentang variabel pengetahuan Siswa Kelas XI SMA Swadaya Bandung tentang penyalahgunaan Zat Adiktif di SMA Swadaya Bandung didapatkan dari
60 orang reponden, hampir setengahnya dari respoden (46,67%) memiliki pengetahuan kurang, sedangkan sebagian kecil dari responden (13,33%) memiliki pengetahuan baik.
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Kategori Tanggapan Responden Tentang Variabel Sikap Terhadap Penyalahgunaan Zat Adiktif Pada Siswa Kelas XI SMA Swadaya Bandung Variebel Sikap
Kriteria
Frekuensi
Persentase
Favorable
22
36,67%
Unfavorable
38
63,33%
60
100,0%
Total
Analisis Tabel 2 menjelaskan tanggapan responden tentang variabel sikap tentang penyalahgunaan Zat Adiktif dari 60 orang siswa responden didapatkan sebagian besar dari responden sebanyak 38 orang responden
(63,33%) termasuk dalam kategori unfavorable (tidak mendukung), sedangkan hampir setengahnya dari responden hanya 22 orang responden (36,67%) termasuk dalam kategori favorable (mendukung).
396
Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014
ISSN 1410-234X
Tabel 3 Hubungan antara pengetahuan dengan sikap siswa kelas X1 tentang penyalahgunaan Zat Adiktif di SMA Swadaya Bandung Sikap Pengetahuan
Mendukung
Total
Tidak Mendukung
P-value
N
%
N
%
N
%
Baik
5
62,5
3
37,5
8
100
Cukup
6
25,0
18
75,0
24
100
Kurang
11
39,3
17
60,7
28
100
Jumlah
22
13,2
38
22,8
60
100
Analisis Tabel 3 dapat diketahui bahwa tanggapan responden yang tergolong pada kategori pengetahuannya baik, mayoritas responden yaitu sebanyak 5 dari 8 orang atau dengan persentase sebesar 62,5% adalah yang tergolong pada sikap yang mendukung, tanggapan responden yang tergolong pada kategori pengetahuannya cukup, mayoritas responden yaitu sebanyak 18 dari 24 orang atau dengan persentase sebesar 75% adalah yang tergolong pada sikap yang tidak mendukung. Sedangkan tanggapan responden yang tergolong pada kategori pengetahuannya kurang, mayoritas responden yaitu sebanyak 17 dari 28 orang atau dengan persentase sebesar 60,7% adalah yang tergolong pada sikap yang tidak mendukung. Hasil uji statistik Chi-Square, nilai signifikansi (p-value) untuk 2 sisi adalah 0,225. Dengan α = 0,05, ternyata nilai p > 0,05 sehingga H0 diterima, Artinya, keterkaitan antara pengetahuan dengan sikap siswa kelas X1 tentang penyalahgunaan zat adiktif di SMA Swadaya Bandung adalah tidak signifikan.
0,225
Seperti yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007) bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2007). Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfoverable) pada objek tersebut (Berkowitz, dalam Azwar, 2011). Sikap juga merupakan cerminan jiwa seseorang. Sikap adalah cara seseorang mengkomunikasikan perasaannya kepada orang lain (melalui perilaku). Semakin baik pengetahuan tentang Zat Adiktif semakin positif pula sikap terhadap Penggunaan Zat Adiktif. Siswa berpengetahuan baik akan lebih ke arah positif (kecenderungan untuk menghindari penggunaan Zat Adiktif), sedangkan pada remaja dengan pengetahuan 397
Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014
ISSN 1410-234X
yang kurang akan mempunyai kecenderungan ke arah yang negatif (kecenderungan untuk mendekati penggunaan Zat Adiktif). Hal ini sesuai dengan Notoatmodjo (2010) bahwa indikator untuk sikap kesehatan juga berjalan dengan pengetahuan kesehatan. Pengetahuan remaja tentang Zat Adiktif sangat penting agar remaja memiliki sikap dan perilaku yang bertanggung jawab. Berdasarkan hasil penelitian ini maka pengetahuan dan sikap siswa tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan penyalahgunaan zat adiktif pada siswa XI di SMA Swadaya Bandung dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini tidak terbukti dan tidak diterima.
penyalahgunaan zat adiktif Pada Siswa Kelas XI SMA Swadaya Bandung. Saran 1.
2.
Simpulan Dari hasil penelitian terhadap Siswa Kelas XI SMA Swadaya Bandung, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan pengetahuan dengan sikap siswa kelas XI tentang penggunaan Zat Adiktif di SMA Swadaya Bandung. 1. Pengetahuan siswa diperolah bahwa sebagian besar siswa memiliki pengetahuan dalam kategori kurang. 2. Mengenai aspek sikap diperoleh sebagian besar siswa memiliki sikap dengan kategori tidak mendukung (unfavorable). 3. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang antara pengetahuan dengan
3.
Bagi SMA Swadaya Bandung Saran peneliti bagi SMA Swadaya Bandung adalah memberikan pendidikan dasar bagi siswa siswi tentang bahaya zat adiktif jika di salah gunakan. Sekolah wajib memberikan informasi bagi siswa untuk selalu meningkatkan pengetahuan dan sikap yang positif untuk menghindari penyalahgunaan zat adiktif juga selalu memastikan siswa tidak termasuk pengguna zat adiktif. Bagi Keperawatan Komunitas Khusus bagi keperawatan komunitas agar selalu meningkatkan materi ajar tentang pemberian informasi kesehatan khususnya pada remaja yang berada di lingkungan sekolah tentang zat adiktif lainnya. Peningkatan pengetahuan dan sikap baik formal maupun informal dapat dilakukan dengan memberika asuhan yang sesuai dengan kebutuhan remaja saat ini. Bagi Peneliti Lain Saran peneliti untuk peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang penyalahgunaan zat adiktif untuk menganalisis hal lain yang berhubungan dengan penyalahgunaan zat adiktif misalnya faktor-faktor apa saja
398
Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014
ISSN 1410-234X
yang mempengaruhi penyalahgunaan zat adiktif.. DAFTAR PUSTAKA BNN diakses 22 april 2014 ; http//bnn go.id. 2011 ( info @bnn go.id) 22 april 2014. Rekapitulasi Kasus Narkoba Tahun 2011. Notoadmodjo,S.(2007).Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi.2010.Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta :Rineka Cipta Lisa, FR. Sutrisna, W.(2013). Narkoba, Psikotropika dan gangguan jiwa. Tinjauan kesehatan dan Hukum. Nusa Medika Indrawati, PE.(2012) Gambaran Pengetahuan dan Upaya Pencegahan Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja di SMK Negri 2 Sragen Kabupaten Sragen. Gaster,vol., 9,No.1 Februari
399
Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 8, Nomor 2, Desember 2014
ISSN 1410-234X
400