ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 2, Nomor 2, hal 71-82, Sept. 2011
ISSN 2087-3581 HUBUNGAN MOTIVASI DAN IKLIM KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS GURU SMK DI KOTA MANADO Rio M. Abast1 ABSTRACT This study was intended to analyze and describe (1) the relationship of work motivation between productivity of teachers of vocational high school (SMKs) in Manado City; (2) the relationships between work climate and productivity of teachers of SMKs in Manado City, (3) the relationships of both work motivation and work climate altogether and productivity of teachers of SMKs in Manado City. The analysis result that, it was conclude that higher the work motivation and the more conducive the work climate, the higher the productivity of the teachers at SMKs in Manado City. Therefore, it is recommended that: (1) the teachers work motivation should be maintained and even continuously improved, encouraged, and facilitated so as to increase the teacher’s productivity. (2) conducive work climate should be maintained and even improved so as to increase the teachers productivity, (3) in order to maintain and improve the teachers productivity continuously, the teachers creativity and innovation should be facilitated; creativity is considered as an integral part of achievement, because high productivity is expected to give significant contribution to performance and progress of the school, i.e. the quality of education, and (4) the institution that nurture the productivity of teachers and staff should be clear whether that of the government or organization of professional teachers and others educators. Keywords: Work Motivation, Work Climate, Productivity.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan data dan menganalisis (1) hubungan motivasi kerja dengan produktivitas guru SMK di Kota Manado, (2) hubungan iklim kerja dengan produktivitas guru SMK di Kota Manado, (3) hubungan motivasi dan iklim kerja secara bersama-sama terhadap produktivitas guru SMK di Kota Manado. Dari analisis disimpulkan bahwa makin tinggi motivasi kerja dan makin kondusif iklim kerja maka akan makin tinggi pulaproduktivitas guru SMK di Kota Manado. Untuk itu disarankan: (1) motivasi kerja guru perlu dipertahankan bahkan terus ditingkatkan, didorong dan difasilitasi agar dapat meningkatkan produktivitas guru, (2) iklim kerja yang kondusif harus tetap dijaga bahkan ditingkatkan agar guru dapat menjalankan tugasnya dengan penuh semangat, karena sudah menjadi tanggung jawab hidupnya, (3) dalam rangka mempertahankan dan terus meningkatkan 1
Dra. Rio M. Abast, MPd adalah Staf Pengajar pada Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado.
Abast, Hubungan Motivasi dan Iklim Kerja dengan Produktivitas Guru SMK di Kota Manado
71
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 2, Nomor 2, hal 71-82, Sept. 2011
produktivitas guru maka ruang kreativitas, inovasi bagi guru harus terbuka dan kreativitas merupakan bagian dari prestasi, karena kualitas produktivitas yang tinggi diharapkan dapat memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi kinerja dan kemajuan sekolah lebih khusus mutu pendidikan, (4) institusi yang membina produktivitas guru dan tenaga kependidikan harus jelas apakah sepenuhnya oleh pemerintah atau organisasi profesi guru dan tenaga kependidikan. Kata Kunci: Motivasi, Iklim Kerja, Produktivitas Guru
tidak ingin bangsa ini kalah bersaing
PENDAHULUAN Perkembangan pengetahuan
dan
dalam menjalani era globalisasi tersebut.
ilmu teknologi
Pendidikan memegang peran yang
telah
sangat penting dalam proses peningkatan
membawa perubahan dihampir semua
sumber
kehidupan manusia dimana berbagai
peningkatan
peningkatan ilmu pengetahuan dan
pendidik merupakan
telah
ke dalam
mampu
berperan
yang dihasilkan. Institusi pendidikan
dalam
tidaklah lepas dari dunia organisasi dimana keberhasilan kegiatan pendidikan
kita perlu terus mengembangkan dan
ditentukan oleh berbagai sumber daya
meningkatkan kualitas sumber daya
yang saling
manusianya. karena
itu,
salah satu faktor
dan berkualitasnya output anak didik
persaingan global, maka sebagai bangsa
Oleh
daya
utama yang menentukan seberapa baik
era
persaingan global yang semakin ketat. Agar
sumber
Bahwasanya kualitas sumber daya
bagi kehidupan manusia di satu sisi
membawa manusia
kualitas
manusia itu sendiri.
teknologi serta seni. Selain manfaat
juga
Peningkatan
proses yang terintegrasi dengan proses
kecuali dengan upaya penguasaan dan
tersebut
manusia.
kualitas pendidikan merupakan suatu
permasalahan hanya dapat dipecahkan
perubahaan
daya
terkait satu dengan yang
lainnya membentuk rangkaian kegiatan
peningkatan
yang sinergis dan kontinyu.
kualitas sumber daya manusia marupakan
Tilaar
kenyataan yang harus dilakukan secara
(2006:86)
menyatakan
bahwa standar kualitas sumber daya
terencana, terarah, intensif, efektif dan
manusia Indonesia rata-rata berada pada
efisien dalam proses pembangunan, kalau
angka yang rendah yakni sebesar empat.
Abast, Hubungan Motivasi dan Iklim Kerja dengan Produktivitas Guru SMK di Kota Manado
72
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 2, Nomor 2, hal 71-82, Sept. 2011
Angka ini telah dicapai oleh kualitas
menggunakan
sumber daya manusia Thailand pada
berbeda-beda dalam memadukan buruh,
tahun
modal dan pengetahuan.
1970.
Rendahnya
angka
ini
menggambarkan rendahnya produktivitas
Thomas
sumber daya manusia Indonesia. Sedarmayanti
(1996:142-143)
pendidikan
dapat
produktivitas
ditinjau
“Meninjau
“Produktivitas mengandung sikap selalu
bahwa
dari
tiga
dimensi sebagai berikut:
Tahun 1983, mengungkapkan bahwa:
yang
yang
(1982:47)
mengemukakan
mengutip Dewan Produktivitas Nasional
mental
teknik-teknik
produktivitas
sekolah dari segi keseluruhan, yaitu
mempunyai
seberapa besar dan seberapa baik
pandangan: mutu kehidupan hari ini
layanan yang dapat diberikan dalam
harus lebih baik dari hari kemarin dan
suatu proses pendidikan, baik oleh
hari esok harus lebih baik dari hari ini.
guru, kepala sekolah, maupun pihak
Secara
lain yang berkepentingan; Meninjau
umum
mengandung
produktivitas perbandingan
yang antara
produktivitas
dari
segi
keluaran
hasil dan keseluruhan sumber daya
perubahan perilaku, dengan melihat
yang
Perbandingan
nilai-nilai yang diperoleh peserta didik
tersebut berubah dari waktu ke waktu
sebagai suatu gambaran dari prestasi
karena
tingkat
akademik yang telah dicapainya dalam
kerja,
periode belajar terutama disekolah;
ketrampilan, sikap kerja, motivasi,
melihat produktivitas sekolah dari segi
lingkungan kerja dan lain-lain.
keluaran ekonomis yang berkaitan
digunakan.
dipengaruhi
pendidikan,
Dalam produktivitas keseluruhan
oleh
disiplin
bidang
pendidikan
berkaitan proses
dengan
dengan
penataan
dan
pembiayaan
pendidikan
di
sekolah.
mencakup
harga
layanan Hal
layanan
ini yang
penggunaan sumber daya untuk mencapai
diberikan (pengorbanan atau cost) dan
tujuan pendidikan secara efektif dan
perolehan (earning) yang ditimbulkan
efisiensi. Dalam konteks pendidikan,
oleh layanan itu atau yang disebut
sumber-sumber pendidikan dipadukan
peningkatan nilai balik” (Mulyasa,
dengan
2003:93-94).
cara-cara
yang
berbeda.
Perpaduan tersebut sama halnya dengan upaya
memproduksi
pakaian
Secara teoretis seorang guru akan
yang
memiliki produktivitas kerja yang baik
Abast, Hubungan Motivasi dan Iklim Kerja dengan Produktivitas Guru SMK di Kota Manado
73
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 2, Nomor 2, hal 71-82, Sept. 2011
jika ada motivasi untuk kerja. Motivasi
yang pasif dan tidak kreatif yang
dalam bekerja ini akan membangun
dicirikan oleh kurangnya respons siswa
semangat kerja untuk terus maju dan
terhadap pelajaran yang diterima.
berkembang sehingga dalam kegiatan pendidikan
dengan
terimplementasi
sendirinya
proses
belajar
Sekolah
akan
Menengah
Kejuruan
(SMK) adalah institusi pendidikan formal
dan
yang
bertujuan
untuk
melaksanakan
mengajar yang akan dapat mengarahkan
program
perilaku belajar siswa untuk terus tumbuh
pemberian
seiring dengan peningkatan yang dicapai
ketrampilan agar anak didik selesai studi,
ketika siswa tersebut menerima pelajaran.
mereka dapat diberdayakan dalam dunia
Banyak contoh yang sering ditemui
insdustri. SMK terdiri dari kelompok
bahwa ada guru yang kurang bahkan
ekonomi, pertanian, kerumahtanggaan
tidak memiliki
perencanaan, sasaran
dan teknologi. SMK bidang teknologi
maupun
ketika
(sebelumnya STM) adalah suatu lembaga
tujuan
mengadakan
kegiatan pembelajaran.
pendidikan
mengarah
pada
bekal
kecakapan
dan
formal,
Dalam hal ini guru tersebut
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
melaksanakan prinsip mengajar hanyalah
kepribadian,
terbatas pada kegiatan yang dilandasi
ketrampilan untuk hidup mandiri dan
pada pola pikir mengajar semata tanpa
mengikuti
mempertimbangkan aspek ke depan yang
(Peraturan Pemerintah RI No.19.Tahun
harus dicapai. Pada konsep seperti ini
2005. Generasi yang dididik di lembaga
memberikan citra bahwa guru tersebut
tersebut akan dijadikan teknisi yang
tidak lagi memiliki motivasi untuk
profesional
berprestasi
dapat
sehingga
jika
dikaitkan
akhlak
mulia,
pendidikan
sesuai
lebih
lanjut
keahliannya
diandalkan
serta
yang
untuk
menunjang
nasional
termasuk
dengan produktivitas guru dalam proses
pembangunan
belajar mengajar maka dapat dikatakan
pembangunan
memiliki produktivitas rendah sehingga
program kompetensi yang dididik di
akan mempengaruhi perilaku siswa .
SMK
Pada kondisi ini perilaku belajar
kota
bidang
Manado.Adapun
teknologi,
program keahlian pemanfaatan
meliputi: tenaga
siswa cenderung tidak akan mengalami
listrik, teknik computer dan jaringan,
peningkatan dan bahkan akan dapat
teknik audio video, teknik elektronika
mengarahkan siswa pada perilaku belajar
industri,
teknik
permesinan,
teknik
Abast, Hubungan Motivasi dan Iklim Kerja dengan Produktivitas Guru SMK di Kota Manado
74
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 2, Nomor 2, hal 71-82, Sept. 2011
otomotif, teknik las, teknik gambar
Oleh
karena
penelitian
ini
bangunan, teknik survey dan pemetaan,
menggunakan rancangan korelasional,
dan teknik batu beton. Keandalan tenaga
maka metode yang digunakan adalah
keahlian
mutu
metode ex-post facto, di mana data-data
lulusan, sedangkan ,mutu lulusan sangat
penelitian dikumpulkan tanpa membuat
tergantung dari proses belajar mengajar
perlakuan (treatment) khusus terhadap
yang dilaksanakan di lembaga pendidikan
variabel-variabel yang diteliti. Dalam
formal tersebut.
penelitian dengan metode ex-post facto
tersebut
tergantung
Menurut Suryosubroto (2005:19),
,data penelitian diperoleh melalui suatu
“guru dan iklim kerja sama di antara guru
survey (Bailey, 1978:209). Yang menjadi
dengan murid, murid dengan guru, serta
populasi dalam penelitian ini adalah
guru
seluruh
dengan
kepala
sekolah
harus
karakteristik
yang
harmonis”. Guru harus profesional berarti
berhubungan dengan variabel motivasi
mereka dituntut harus memiliki dedikasi
kerja, iklim kerja,
dan motivasi mengajar agar produktivitas
kerja
guru dalam proses belajar mengajar dapat
populasinya adalah seluruh
ditingkatkan. Berdasarkan pengamatan,
Bidang Teknologi, yaitu: SMK Negeri 2,
iklim pembelajaran dan motivasi kerja
SMK Negeri 4, SMK Ngeri
guru SMK bidang teknologi di kota
Getsemani, SMK Malesung, SMK El
Manado dan produktivitasnya belum
Fatah, SMK Yapim, sebesar 260 orang
maksimal. Indikasinya masih relative
guru. Total guru SMK yang dijadikan
banyak guru sering terlambat datang ke
obyek penelitian adalah sejumlah 260
sekolah dan masuk kelas tidak sesuai
guru. Keseluruhan jumlah atau total
waktu yang sudah ditetapkan dijadwal
populasi
untuk melaksanakan tugas pokok yaitu
dijadikan
mengajar, masih terdapat adanya sikap
mengambil
kerja guru yang tidak bertanggung jawab
populasi
dalam proses PBM, lingkungan kerja
Proporsional
(situasi) yang tidak menyenangkan antara
Penentuan sampel dilakukan dengan
guru, dan lain-lain.
memakai rumus:
METODE
n =
dan
guru.
produktivitas
Sedangkan
guru
ini
subyek sampel dengan
anggota guru SMK
5,
tidak
semuanya
penelitian, yang cara
tetapi
mewakili
atau
random
SMK
teknik
sampling.
(Riuwan, 2004: 65-67)
Abast, Hubungan Motivasi dan Iklim Kerja dengan Produktivitas Guru SMK di Kota Manado
75
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 2, Nomor 2, hal 71-82, Sept. 2011
menunjukkan jumlah responden ( n ) = Dan berdasarkan rumus di atas
72 dengan rata-rata (mean) sebesar
diperoleh: n
162.4444 dan simpangan baku (standar
=
=
=
deviasi) = 11.81297.
72,22
Hasil dibulatkan = 72 Data
Likert.
setiap
variabel
dikumpulkan
menggunakan
Correlations
antata kedua variable tersebut. Nilai yang
pada
penelitian
koefisien
angket
diperoleh besar ry1 = 0.609 berarti
dengan
dengan
terdapat hubungan yang positif
skala
antara
Konstruksi item dengan skala
variabel
produktivitas
Likert tersebut disusun dalam bentuk
kuat
motivasi
dan
Dari
hasil
guru.
perhitungan, kompetensi motivasi kerja
pernyataan positif dan negative yang
memberikan sumbangan
dijabarkan dari indikator-indikator yang
terhadap
telah ditentukan untuk masing-masing
produktivitas
(kontribusi) guru
sebesar
37,1%.
variabel penelitian.
Perhitungan keberartian (keeratan hubungan) koefisien korelasi digunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
rumus t hitung (Sudjana,1983:48) dan
Hipotesis pertama yang diajukan
dari hasil perhitungan didapatkan t hitung
menyatakan bahwa terdapat hubungan
sebesar 6,425
yang signifikan antara variable motivasi
Untuk taraf nyata 0.05 dan n = 72,
(X1) dengan produktivitas guru (Y).
uji satu pihak dimana dk = n – 2 = 72 – 2
Hipotesis Statistik H0 : ρy1 = 0 dan H1 :
= 70 sehingga diperoleh dari tabel
ρy1 0
Distribusi t, maka ttabel = 1.658. Ternyata
tersebut
Untuk mengetahui hubungan digunakan
analisis
korelasi
t
sederhana antara X1 dengan Y atau ry1. Hasil
deskrptif
produktivitas guru (Y)
hitung
lebih besar dari ttabel atau 6.425 >
1.658, maka H0 ditolak, dengan demikian
variabel
penelitian
menunjukkan
ini
menerima
H1,
yang
menyatakan terdapat hubungan yang
bahwa terdapat jumlah responden ( n ) =
positif dan
72 responden yang mengisi angket
dengan produktivitas guru SMK Bidang
dengan rata-rata (mean) sebesar 160.8889
Teknologi di Kota Manado.
dan simpangan baku (standar deviasi) = 11.80064
dan
variabel
signifikan antara motivasi
Dimana semakin tinggi tingkat
motivasi
motivasi
semakin
tinggi
Abast, Hubungan Motivasi dan Iklim Kerja dengan Produktivitas Guru SMK di Kota Manado
76
pula
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 2, Nomor 2, hal 71-82, Sept. 2011
produktivitas guru di sekolah. sesuai
menunjukkan jumlah responden ( n ) =
dengan teori,
oleh perkataan Husaini
72 dengan rata-rata (mean) sebesar
(2009:265) bahwa: Penelitian tentang
159.5417 dan simpangan baku (standar
motivasi menghasilkan konsep-konsep
deviasi) = 9.77340
antara lain: 1) manusia dewasa yang
Hasil
koefisien
Correlations
sehat penuh potensi. Walaupun potensi
antata kedua variable tersebut. Nilai yang
yang dimiliki manusia sangat tinggi,
diperoleh besar ry2 = 0.622 berarti
namun tanpa adanya motivasi untuk
terdapat hubungan yang kuat antara
memanfaatkannya maka ia tidak akan
variabel
berprestasi,
produktivitas
2)
manusia
dewasa
iklim
kerja
dan
guru.
variabel
Dari
hasil
mempunyai sejumlah motif (kebutuhan
perhitungan, kompetensi iklim kerja (X2)
dasar) yang menyalurkan potensinya. 3)
memberikan
manusia dewasa mempunyai kebutuhan
terhadap produktivitas kerja (Y) sebesar
sesuai
38.6%. Untuk uji signifikansi (keeratan)
dengan
kebudayaannya,
4)
sumbangan
(kontribusi)
pemenuhan kebutuhan terlihat perilaku
korelasi
yang tampak, berbeda-beda tergantung
(Sudjana,1983:48)
situasinya.
perhitungan didapatkan t hitung sebesar
Hipotesis kedua yang diajukan
atau
hubungan dan
dari
hasil
6,654.
menyatakan bahwa terdapat hubungan
Untuk taraf nyata 0.05 dan n = 72,
iklim
uji satu pihak dimana dk = n – 2 = 72 – 2
kerja (X2) dengan produktivitas guru (Y).
= 70 sehingga diperoleh dari tabel
Hipotesis Statistik H0 : ρy2 = 0 dan H1 :
Distribusi t, maka ttabel = 1.658. Ternyata
ρy1 0
t
yang signifikan antara variable
tersebut
Untuk mengetahui hubungan digunakan
analisis
hitung
1.658,
korelasi
lebih besar dari ttabel atau 6.654 > maka
H0
ditolak.
Dengan
demikian penelitian ini menerima H1,
sederhana antara X2 dengan Y atau ry2. variabel
yang menyatakan terdapat hubungan
menunjukkan
yang positif dan signifikan antara iklim
bahwa terdapat jumlah responden ( n ) =
kerja dengan produktivitas guru SMK
72 responden yang mengisi angket
Bidang Teknologi di Kota Manado.Dari
dengan rata-rata (mean) sebesar 160.8889
hasil analisis regresi sederhana maka
dan simpangan baku (standar deviasi) =
penduga koefisien regresi a2 = 41.046
11.80064
dan b2 = 0,751
Hasil
deskrptif
produktivitas guru (Y)
dan
variabel
iklim
kerja
dan
hasil pengujian
Abast, Hubungan Motivasi dan Iklim Kerja dengan Produktivitas Guru SMK di Kota Manado
77
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 2, Nomor 2, hal 71-82, Sept. 2011
koefisien regresi β = 0,622. Dari hasil
Iklim kerja ialah keseluruhan sikap guru-
pengujian
guru
koefisien
pengujian
di
sekolah
signifikansi (t = 6,654) > ttabel= 1,658
berhubungan
pada taraf nyata 0,05
kepuasan
poengujian
korelasi dan
dengan uji F maka F =
terutama
dengan
mereka
yang
kesehatan (Made
dan
Pidarta,
1998:178)
= 0,493,
Oleh karena itu penciptaan iklim
dengan demikian model hubungan iklim
kerja di sekolah sangatlah penting agar
kerja dan produktivitas guru merupakan
kepuasan
model garis lurus atau linier. Selanjutnya,
sehingga para guru dapat menjalankan
koefisien determinasi (r2) = 0,622. Nilai
tugasnya dengan kinerja yang tinggi.
38.687 > Ftabel = 3.98. untuk
guru
senantiasa
terjaga
ini menunjukkan bahwa hubungan iklim
Hipotesis ketiga yang diajukan
sekolah dengan produktivitas guru adalah
menyatakan bahwa terdapat hubungan
sebesar
%
yang signifikan antara variable motivasi
dipengaruhi oleh factor lain. Dimana
(X1) dan iklim kerja (X2) dengan
iklim kerja yang kondusif menghasilkan
produktivitas guru (Y). Hipotesis Statistik
produktivitas yang tinggi pula, sesuai
H0 : ρy12 = 0 dan H1 : ρy12 0
dengan teori yang dikemukakan
oleh
mengetahui hubungan tersebut digunakan
(Gibson, et al,1973) dalam Husaini
analisis korelasi ganda antara X1 dan X2
(2008:198)
dengan Y
62
%
sedangkan
iklim
37
organisasi
erat
Hasil
kaitannya dengan tugas seseorang dalam
deskrptif
Untuk
variabel
rangka mencapai tujuan organisasi secara
produktivitas guru (Y)
efektif dan efisien. Interaksi yang terjadi
bahwa terdapat jumlah responden ( n ) =
dalam
indikasi
72 responden yang mengisi angket
adanya keterkaitan satu dengan yang
dengan rata-rata (mean) sebesar 160.8889
lainnya guna memenuhi kebutuhan juga
dan simpangan baku (standar deviasi) =
sebagai tuntutan tugas dan tanggung
11.80064
jawab pekerjaannya. Untuk terjalinnya
menunjukkan jumlah responden ( n ) =
interaksi-interaksi
72 dengan rata-rata (mean) sebesar
sekolah
merupakan
yang
melahirkan
dan
menunjukkan
variabel
motivasi
dan
162.4444 dan simpangan baku (standar
menciptakan kondisi yang kondusif untuk
deviasi) = 11.81297 serta variabel iklim
bekerja diperlukan iklim kerja yang baik.
kerja menunjukkan jumlah responden ( n
hubungan
yang
harmonis
) = 72 dengan rata-rata (mean) sebesar Abast, Hubungan Motivasi dan Iklim Kerja dengan Produktivitas Guru SMK di Kota Manado
78
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 2, Nomor 2, hal 71-82, Sept. 2011
159.5417 dan simpangan baku (standar
merupakan
deviasi) = 9.77340.
motivasi.
Hasil koefisien Correlations nilai
salah
Motivasi
menunjukkan
sebesar 0.609 berarti terdapat hubungan
bersifat
yang
peningkatan
antara
motivasi
fungsi
dari
menurut
Hiks
dapat bersifat positif atau negatif, hal ini
yang diperoleh untuk X1 dengan Y kuat
satu
dengan
bahwa
positif
jika
dapat
motivasi mendorong
produktivitas
kerja.
produktivitas guru. Kemudian untuk X2
Sebaliknya jika motivasi menurun dapat
dengan Y sebesar 0.622 berarti terdapat
menurunkan
hubungan yang kuat antara iklim kerja
Produktivitas organisasi sekolah sebagian
dengan produktivitas guru. Serta untuk
besar dipengaruhi oleh produktivitas
X1, X2 dengan Y sebesar 0.667 berarti
kerja guru. Oleh karena itu, produktivitas
terdapat hubungan yang kuat antara
kerja guru harus menjadi perhatian kepala
motivasi
dengan
sekolah sebagai pimpinan organisasi
produktivitas guru. Dari hasil perhitungan
karena tinggi rendahnya produktivitas
kompetensi
kerja,
kerja guru dapat berpengaruh terhadap
(kontibusi)
pencapaian tujuan organisasi sekolah
dan
kerja
motivasi,
memberikan terhadap
iklim
iklim
sumbangan
produktivitas
guru
sebesar
produktivitas
kerja.
secara keseluruhan.
44,5%. Kemudian
untuk
uji
signifikansi
(keeratan) atau hubungan antara variabel
SIMPULAN DAN SARAN
X1 dan X2 secara bersama-sama dengan
Simpulan
variabel Y diperoleh harga Fhitung =
Berdasarkan
27.583 lebih besar dari Ftabel atau 27.583
hipotesis
> 3.14 , maka Ho ditolak .Dengan demikian
penelitian
ini
positif
dan
signifikan
pengujian
penelitian yang diajukan
terbukti bahwa variabel motivasi (X1) dan
menerima
iklim Sekolah (X2), baik secara sendiri-
H1yang menyatakan terdapat hubungan yang
hasil
sendiri maupun secara bersama-sama
antara
berkontribusi
motivasi dan iklim kerja secara bersama-
positif
terhadap
produktivitas guru (Y) seperti berikut:
sama dengan produktivitas guru SMK
1. Terdapat hubungan yang positif dan
Bidang Teknologi Kota Manado.
signifikan antara motivasi dengan
Sejalan dengan itu, Hiks (dalam
produktivitas
Winardi, 2000) mengatakan produktivitas
guru
SMK
Bidang
Abast, Hubungan Motivasi dan Iklim Kerja dengan Produktivitas Guru SMK di Kota Manado
79
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 2, Nomor 2, hal 71-82, Sept. 2011
Teknologi di Kota Manado. Hasil
dan iklim kerja terhadap produktivitas
r2 = 0,609
guru SMK Bidang Teknologi di kota
koefisien determinasi
dengan t = 6,425 > ttabel = 1,658, menunjukkan
bahwa,
ini
Manado. Hal ini berarti makin tinggi
hubungan
motivasi kerja, makin kondusif iklim
motivasi dengan produktivitas guru
kerja
SMK
produktivitas guru.
37.1%.
Bidang Ini
Teknologi berarti
sebesar
makin
tinggi
pula
Dimana total
dalam
keragaman produktivitas guru SMK
melaksanakan tugas akan termotivasi
Bidang Teknologi di kota Manado,
ketika
yang
dapat dijelaskan oleh motivasi dan
layak, kesempatan untuk promosi,
iklim kerja sebesar 44.5 % , sedangkan
memperoleh
dan
yang sisanya 45.5 % merupakan
dari
pengaruh faktor lainya yang tidak
pimpinan, keamanan dalam bekerja,
diteliti. Adapun iklim kerja yang
lingkungan kerja yang baik sehingga
kondusif
akan meningkatkan kinerjanya.
kepemimpinan (quality of leadership),
memperoleh
penghargaan
guru
maka
imbalan
pengakuan atas
prestasi
2. Terdapat hubungan yang positif dan
antara
kepercayaan
lain:
(amount
kualitas
of
trust),
signifikan antara iklim kerja dengan
komunikasi ke atas dan ke bawah
produktivitas
(communication
guru
SMK
Bidang
Teknologi di Kota Manado. Koefisien determinasi r
2
upward
and
downward), perasaan senang dalam = 0,622
bekerja (feeling of useful work),
dengan (t = 6.654) > ttabel = 1,658 ,hal
tanggung
jawab
(reponsibility),
ini menunjukkan bahwa
hubungan
keterbukakan hadiah (fair reward),
iklim kerja dengan produktivitas guru
alasan masuk akal untuk kerja keras
SMK Bidang Teknologi sebesar 38.6
(reasonable job pressures), peluang
% . Ini berarti Iklim kerja erat
(opportunity), lingkungan pekerja dan
kaitannya dengan tugas seseorang
partisipasi
dalam rangka mencapai tujuan satuan
participation
(employee
environment,
pendidikan secara efektif dan efisien karena iklim kerja yang kondusif
Saran
menghasilkan kinerja yang tinggi pula.
Berdasarkan
3. Terdapat hubungan yang positif dan
kesimpulan
hasil
penelitian, maka dapat dikemukakan
signifikan secara bersama motivasi
saran-saran sebagai berikut:
Abast, Hubungan Motivasi dan Iklim Kerja dengan Produktivitas Guru SMK di Kota Manado
80
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
DAFTAR PUSTAKA
1. Mengingat temuan dalam penelitian
Buchari, Z. 2004. Manajemen dan Motivasi. Jakarta: Balai Aksara.
ini menunjukkan signifikan hubungan motivasi dengan produktivitas guru,
Cushway, Barry & Lodge. 2002. Organizational Behavior and design .(Perilaku dan Desain Organisasi). Jakarta: PT.Gramedia
maka tingkat perkembangan motivasi perlu ditingkatkan lagi dengan terus memperbaiki
kualitas
produktivitasnya.
Faisal
2. Iklim sekolah yang kondusif harus tetap dijaga bahkan ditingkatkan agar guru dapat menjalankan tugasnya dengan penuh keikhlasan dan penuh
3. Institusi yang membina kinerja guru tenaga
sepenuhnya
kependidikan oleh
Husaini, Usman. 2009. Manajemen, Teori dan Praktik dan Riset Pendidikan. Bumi Aksara.
harus
pemerintah
Djalal. 2010. Kerja Sama Sekolah Industri Diperkuat. Dikutip dalam website http://transparansipendidikan.blog spot.com. Tanggal 8 Januari 2010.
Gomes, F. Cardoso. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yokyakarta: Andi Offset.
semangat
dan
Volume 2, Nomor 2, hal 71-82, Sept. 2011
atau
organisasi profesi guru dan tenaga Heidjrachman, R. P dan Suad, H. 1995. Kompensasi dan Produktivitas Organisasi. Yokyakarta: BPFE.
kependidikan. 4. Para penentu kebijakan dalam bidang pendidikan
memberikan
penuh terhadap kerja
dan
perhatian
Ishak Arep dan Hendri Tandjung. 2004. Manajemen Motivasi. Jakarta: Grasind.
masalah motivasi
iklim
kerja
agar
produktivitas
tetap
tinggi,
sebab
produktivitas
kerja
yang
tinggi
diharapkan
dapat
Kambey, D. C. 1999. Manajemen Sumber Daya. Manado: Yayasan Triganesha Nusantara.
memberikan Muin, H. Januar. 1999. Motivasi Kerja Dan Peningkatan Produktivitas Kerja. Jakarta: Nuansa Madani.
sumbangan yang sangat berarti bagi kinerja dan kemajuan sekolah lebih khusus kebijakan
mutu
pendidikan. pendidikan
pelaksanaannya
Sebab
Pidarta, Made. 1998. Manager Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
dalam perlu
Prabayu, Cs. 2005. Analisis Statistik Dengan Microsoft Excel & SPSS. Yokyakarta: Andi.
memperhitungkan faktor efisiensi.
Abast, Hubungan Motivasi dan Iklim Kerja dengan Produktivitas Guru SMK di Kota Manado
81
ED VOKASI, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Volume 2, Nomor 2, hal 71-82, Sept. 2011
Petty, Geoffrey. 1997. How to be better at Creativity. Memaksimalkan Potensi Kreatif . (Alih bahasa: Hari Wahyudi). 2002. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.
Abast, Hubungan Motivasi dan Iklim Kerja dengan Produktivitas Guru SMK di Kota Manado
82