HUBUNGAN BIMBINGAN BELAJAR SWASTA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 PEMALANG skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
oleh Atika Ristanti 4401408067
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul ”Hubungan Bimbingan Belajar Swasta dengan Hasil Belajar Biologi di SMA Negeri 1 Pemalang” disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang telah diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.
Semarang, Maret 2013
Atika Ristanti 4401408067
ii
PENGESAHAN Skripsi yang berjudul : Hubungan Bimbingan Belajar Swasta dengan Hasil Belajar Biologi di SMA Negeri 1 Pemalang. disusun oleh nama : Atika Ristanti NIM
: 4401408067
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada tanggal 22 Februari 2013
Panitia Ujian
Ketua
Sekretaris
Prof. Dr.Wiyanto, M.Si. NIP. 19631012 198803 1 001
Andin Irsadi, S.Pd., M.Si. NIP.19740310 200003 1 001
Penguji Utama
Dr. Niken Subekti, S.Si., M.Si. NIP. 19730214 199903 2 001 Anggota Penguji/ Pembimbing Utama
Anggota Penguji/ Pembimbing Pendamping
Sri Sukaesih, S.Pd., M.Pd. NIP. 19790829 200501 2 002
Dr. Ir. Dyah Rini Indriyanti, M.P. NIP. 19630407 199003 2 001
iii
ABSTRAK Ristanti, Atika. 2013. Hubungan Bimbingan Belajar Swasta dengan Hasil Belajar Biologi di SMA Negeri 1 Pemalang. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Sri Sukaesih, S.Pd., M.Pd. dan Dr. Ir. Dyah Rini Indriyanti, M.P. SMA Negeri 1 Pemalang merupakan sekolah RSBI di Kabupaten Pemalang. Hasil observasi pada 80 siswa kelas XII IPA diketahui bahwa 78 siswa menyatakan berat dengan nilai KKM biologi yang ditentukan sekolah, diketahui pula terdapat 42 siswa mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah serta terdapat 38 siswa hanya mengikuti bimbingan belajar di sekolah. Alasan siswa mengikuti bimbingan belajar dari berbagai lembaga bimbingan belajar swasta selain sekolah, diantaranya agar bisa berprestasi lebih baik di sekolah dan sebagai tuntutan akademis sehingga dapat mencapai KKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar dengan hasil belajar biologi. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pemalang tahun ajaran 2012/2013. Sampel ditentukan menggunakan teknik purposive sample, yaitu siswa kelas XII IPA 1 sampai XII IPA 5 yang berjumlah 195 siswa. Data penelitian meliputi data kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar yang diperoleh dari skala motivasi belajar siswa, data motivasi siswa mengikuti bimbingan belajar swasta diperoleh dari hasil wawancara serta hasil belajar dari guru. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah lebih banyak (60.5%) daripada siswa yang hanya mengikuti bimbingan belajar di sekolah (39.5%). Ada hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan hasil belajar siswa (r=0.148) dengan kriteria sangat rendah. Peranan kegiatan bimbingan belajar swasta terhadap hasil belajar sebesar 2%. Terdapat hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar siswa (r=0.249) dengan kriteria rendah. Motivasi belajar memberikan peranan terhadap hasil belajar sebesar 6%. Kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar menunjukkan adanya hubungan terhadap hasil belajar siswa (r=0.284) dengan kriteria rendah. Kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar memberikan peranan sebesar 8.1% terhadap hasil belajar. Ada hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar terhadap hasil belajar di SMA Negeri 1 Pemalang. Proses bimbingan belajar dari sekolah cukup untuk meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa. Kata kunci: bimbingan belajar; hasil belajar; motivasi belajar
iv
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Bimbingan Belajar Swasta dengan Hasil Belajar Biologi di SMA Negeri 1 Pemalang”. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi di UNNES. 2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberi ijin untuk melaksanakan penelitian. 3. Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNNES yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan skripsi. 4. Ibu Sri Sukaesih, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang penuh kesabaran dalam membimbing, memberi arahan dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai. 5. Ibu Dr. Ir. Dyah Rini Indriyanti, M.P., selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran dalam membimbing, memberi arahan dan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai. 6. Ibu Dr. Niken Subekti, S.Si., M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang sangat berguna untuk penyempurnaan skripsi ini. 7. Bapak/Ibu dosen dan tenaga kependidikan FMIPA, khususnya jurusan Biologi atas segala bantuan yang diberikan. 8. Kepala SMA Negeri 1 Pemalang yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada penulis untuk melakukan penelitian. 9. Bapak Drs. Supalal, Ibu Hernawati Salfitri, S.Pd., Ibu Siti Harwani, S.Pd., dan Bapak Azzam Failasif, S.Pd., selaku guru Biologi SMA Negeri 1 Pemalang
v
yang telah berkenan membantu dan bekerjasama dengan penulis dalam melaksanakan penelitian. 10. Siswa kelas XII IPA 1 sampai XII IPA 5 Tahun Ajaran 2012/2013 atas kesediaannya menjadi sampel dalam penelitian ini. 11. Bapak/ibu guru dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Pemalang atas segala bantuan yang diberikan. Terimakasih yang setulusnya penulis berikan kepada kedua orang tua tercinta Bapak Ratoyo dan Ibu Sunarti atas doa yang senantiasa mengalir, kasih sayang serta perhatiannya. Terimakasih karena tidak pernah lelah dan bosan untuk selalu mengingatkan, mendengar keluh kesah dan selalu setia menemani saat jatuh maupun sakit. Skripsi ini penulis persembahkan khusus untuk beliau sebagai bukti cinta dan pengabdian. Terimakasih untuk Kurnia Ramadhan dan Yanuar Reza W yang selalu dapat memberi keceriaan, semangat dan motivasinya. Teman-teman Biologi FMIPA UNNES khususnya angkatan 2008 terimakasih atas dukungan dan semangatnya. Saudari-saudariku di Kost “Almubarokah”, “Puri Puspita”, “Setanjung Indah” dan “Wisma Arvi” terimakasih atas dukungannya. Penulis ucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangatlah penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Semarang, Maret 2013
Penulis
vi
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................. ii PENGESAHAN .................................................................................................. iii ABSTRAK .......................................................................................................... iv KATA PENGANTAR ........................................................................................ v DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2 C. Penegasan Istilah ................................................................................... 2 D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3 E. Manfaat Penelitian................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR A. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 4 B. Kerangka Berpikir ................................................................................ 9
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 10 B. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 10 C. Variabel Penelitian ............................................................................... 11 D. Rancangan Penelitian ........................................................................... 11 E. Prosedur Pengumpulan Data ................................................................ 12 F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 13
vii
G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 14
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 20 B. Pembahasan .......................................................................................... 34
BAB V PENUTUP A. Simpulan ............................................................................................... 43 B. Saran ..................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 44 LAMPIRAN ........................................................................................................ 48
viii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Jumlah Siswa Kelas XII Negeri 1 Pemalang ............................................... 10 2. Distribusi Sampel Kelas XII IPA 1 sampai XII IPA 5 ................................ 11 3. Tahap Persiapan Penelitian .......................................................................... 12 4. Tahap Pelaksanaan Pengumpulan Data Penelitian ..................................... 12 5. Distribusi Penskoran dan Kriteria Motivasi Belajar Siswa ......................... 15 6. Distribusi Penskoran dan Kriteria Dimensi Kebutuhan Pencapaian (Need for Achievement)................................................................................ 15 7. Distribusi Penskoran dan Kriteria Dimensi Kebutuhan Hubungan (Need for Affiliaton) ..................................................................................... 16 8. Distribusi Penskoran dan Kriteria Dimensi Kebutuhan Kekuatan (Need for Power).......................................................................................... 16 9. Uji Normalitas Hasil Belajar dan Motivasi Belajar dengan One Sample Kolmogorov Smirnov Test ............................................................... 17 10. Interpretasi Tingkat Koefisien Korelasi ..................................................... 19 11. Hasil Wawancara Motivasi Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta selain Sekolah ................................................................................. 21 12. Motivasi Belajar Biologi Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang ..................................................................................................... 24 13. Persentase Setiap Dimensi Motivasi Belajar .............................................. 25 14. Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang................. 28 15. Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta dengan Skor Motivasi Belajar dan Hasil Belajarnya........................................................................ 30 16. Siswa Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta dengan Skor Motivasi Belajar Tinggi dan Hasil Belajarnya ............................................. 30 17. Siswa Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta dengan Motivasi Belajar Sangat Tinggi dan Hasil Belajarnya ................................. 31 18. Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta dengan Motivasi Belajar Sangat Tinggi dan Hasil Belajarnya ................................................ 33 19. Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta dengan Motivasi Belajar Sangat Rendah dan Hasil Belajarnya .............................................. 33
ix
20. Rekapitulasi Hasil Uji Regresi, Korelasi dan Determinasi antara
Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta, Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar................................................................................................. 34
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 9 2. Hubungan Variabel Independen (X) dengan Variabel Dependen (Y) ................................................................................................................. 11 3. Persentase Keikutsertaan Bimbingan Belajar Biologi Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang ............................................................. 20 4. Lembaga Bimbingan Belajar Swasta yang Diikuti Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang ................................................................... 20 5. Frekuensi Dimensi Kebutuhan Pencapaian Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang ............................................................................... 26 6. Frekuensi Dimensi Kebutuhan Hubungan Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang .............................................................................. 26 7. Frekuensi Dimensi Kebutuhan Pencapaian Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang .............................................................................. 27 8. Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang .................. 28
xi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. Rekapitulasi Skala Motivasi Belajar dan Hasil Belajar ............................. 48 2. Kisi-Kisi Skala Motivasi Belajar Siswa .................................................... 55 3. Hasil Skala Motivasi Belajar Siswa ........................................................... 56 4. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Siswa ...................................................... 59 5. Hasil Wawancara Motivasi Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta selain Sekolah ............................................................................... 60 6. Uji Normalitas Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Siswa ....................... 62 7. Analisis Korelasi Parsial antara Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi ...................... 63 8. Analisis Korelasi Ganda Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi ......................................... 64 9. Analisis Regresi Parsial antara Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Biologi ......... 65 10. Analisis Regresi Ganda antara Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Biologi ......... 67 11. Dokumentasi Penelitian ............................................................................. 68 12. Surat Ijin Penelitian ................................................................................... 70 13. Surat Keterangan Penelitian ...................................................................... 71
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan belajar siswa tidak selalu berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan. Kesulitan atau hambatan dapat terjadi dalam proses pembelajaran. Pemerintah memberikan solusi bagi siswa yang ingin melakukan bimbingan belajar untuk membantu mengatasi kesulitan belajar dan mendukung prestasi belajar siswa yaitu adanya pendidikan nonformal sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003. Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan-peraturan yang tetap dan ketat. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat (Depdiknas 2009). Hasil observasi, SMA Negeri 1 Pemalang merupakan sekolah RSBI di Kabupaten Pemalang. Calon siswa baru SMA Negeri 1 Pemalang harus melewati proses seleksi yang ketat agar bisa diterima. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran biologi adalah ≥ 80. Berdasarkan hasil observasi pada 80 siswa kelas XII IPA diketahui bahwa 78 siswa menyatakan berat dengan nilai KKM yang ditentukan oleh sekolah. Terdapat 42 siswa mengikuti bimbingan belajar swasta dari lembaga bimbingan. Ada beberapa alasan siswa mengikuti bimbingan belajar dari berbagai lembaga bimbingan belajar swasta selain sekolah, diantaranya agar bisa berprestasi lebih baik di sekolah dan sebagai tuntutan akademis sehingga bisa mencapai KKM. Observasi yang dilakukan pada empat orang tua yang mengikutsertakan anaknya pada lembaga bimbingan belajar swasta beralasan agar belajarnya lebih terprogram, meningkatkan kemampuan belajar dan pengetahuan serta beberapa diantaranya hanya mengikuti kemauan anaknya. Saat ini di Kabupaten Pemalang memiliki dua lembaga bimbingan nonformal kelompok belajar yang tercatat di
1
2
Dinas Pendidikan Kabupaten Pemalang dan mempunyai Nomor Induk Lembaga Khusus yaitu LKP Sahid College dan LKP Cakra Math (DPKP 2012). Tingginya biaya bimbingan belajar di lembaga bimbingan belajar swasta membuat sebagian siswa tidak dapat mengikuti bimbingan belajar di lembaga bimbingan belajar swasta. Selama ini belum ada penelitian yang mendeskripsikan hubungan bimbingan belajar swasta dengan hasil belajar di SMA Negeri 1 Pemalang. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mendeskripsikan hubungan bimbingan belajar swasta dengan hasil belajar biologi di SMA Negeri 1 Pemalang.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.
Adakah hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dengan hasil belajar siswa?
2.
Adakah hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa?
3.
Adakah hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa?
C. Penegasan Istilah Istilah-istilah yang perlu ditegaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Bimbingan Belajar Swasta Bimbingan belajar swasta diartikan sebagai upaya meniru bimbingan
belajar di sekolah untuk mengurangi kekurangan dalam pembelajaran di sekolah (Bray & Kwok 2003). Bimbingan belajar swasta yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bimbingan belajar swasta mata pelajaran biologi yang diperoleh siswa kelas XII SMA dari tentor lembaga bimbingan swasta selain sekolah.
3
2.
Motivasi belajar Motivasi belajar dapat diartikan sebagai usaha-usaha siswa untuk
menyediakan segala daya (kondisi-kondisi) untuk belajar, sehingga siswa mau atau ingin melakukan proses pembelajaran (Sardiman 2007). Motivasi belajar yang akan teliti adalah kemauan dan usaha siswa untuk belajar biologi. 3.
Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan dan nilai sikap yang bersifat sangat relatif dan berbekas dari suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan (Winkel 2009). Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar aspek kognitif, yang diperoleh dari nilai ujian tengah semester 1 dan nilai ujian akhir semester 1 mata pelajaran biologi dari guru.
D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1.
Mendeskripsikan hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dengan hasil belajar siswa.
2.
Mendeskripsikan hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa.
3.
Mendeskripsikan hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa.
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat agar diperoleh informasi hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar terhadap hasil belajar biologi di SMA Negeri 1 Pemalang.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Tinjauan Pustaka 1.
Kajian Lembaga Bimbingan sebagai Alternatif Belajar Siswa Bimbingan atau membimbing memiliki dua makna yaitu bimbingan
secara umum yang mempunyai arti sama dengan mendidik atau menanamkan nilai-nilai, membina moral, mengarahkan siswa supaya menjadi orang baik. Makna bimbingan secara khusus yaitu sebagai suatu upaya atau program membantu mengoptimalkan perkembangan siswa. Bimbingan ini diberikan melalui bantuan pemecahan masalah yang dihadapi, serta dorongan bagi pengembangan potensi-potensi yang dimiliki siswa (Sukmadinata 2005). Bimbingan dapat diartikan sebagai upaya pemberian bantuan kepada siswa dalam rangka mencapai perkembangannya yang lebih optimal (Yusuf & Nurihsan 2005). Faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar menurut Syah (2010) terdiri atas dua macam, yakni: a.
Faktor intern siswa, yaitu hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam diri siswa sendiri, yang meliputi gangguan atau kekurangmampuan psiko-fisik siswa, yakni: kognitif (ranah cipta), afektif (ranah rasa) dan psikomotor (ranah karsa).
b.
Faktor ekstern siswa, yaitu hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari luar diri siswa, yang meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor lingkungan ini meliputi: lingkungan keluarga, perkampungan/masyarakat dan sekolah. Depdiknas (2009) menyatakan bahwa jalur pendidikan terdiri atas
pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejurusan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan dan khusus. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap
4
5
pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang masa. Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan sejenis. Kegiatan pendidikan informal dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Lembaga bimbingan belajar nonformal merupakan salah satu wujud partisipasi masyarakat yang turut bertanggungjawab terhadap pendidikan di Indonesia. Lembaga bimbingan belajar memberikan layanan jasa pendidikan berupa bimbingan belajar yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi akademik siswa. Bimbingan belajar dilakukan dengan meniru bimbingan belajar di sekolah untuk mengurangi kekurangan dalam pembelajaran di sekolah (Bray & Kwok 2003). Namun demikian, lembaga bimbingan memiliki metode dan trik khusus baik dalam pemberian materi maupun persiapan ujian. Siswa beranggapan bahwa bimbingan belajar dapat menjadi alternatif yang berguna bagi masa depan mereka (Chandra et al. 2009). Lembaga bimbingan belajar yang berkualitas menurut Bray & Kwok (2003) merupakan lembaga bimbingan yang memiliki visi dan misi yang jelas, fasilitas memadai dan mendukung pelaksanaan bimbingan belajar, tenaga pengajar berkualitas tinggi, keteraturan jadwal dan siswa-siswanya lulus ujian nasional dengan nilai tinggi serta banyak yang lolos ke perguruan tinggi papan atas. Namun demikian, tidak semua lembaga bimbingan belajar dapat terbukti efektif. Keefektifan lembaga bimbingan belajar banyak tergantung pada sifat dari bimbingan, motivasi dan kemampuan tenaga pengajar, struktur serta konteks dari sistem pendidikan (Bray 2006). Kwartolo (2005) menyatakan bahwa seorang tenaga pengajar dinyatakan berkualitas jika memiliki kompetensi personal, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Kompetensi personal lebih menunjukkan pada kematangan pribadi. Kompetensi sosial lebih menunjukkan kemampuan tenaga pengajar berinteraksi, tenaga pengajar memperlihatkan pergaulan yang luwes dengan siswa dan sesama tenaga pengajar. Kompetensi profesional lebih menunjukkan kepada kemampuan yang dimiliki tenaga pengajar sebagai pengajar yang baik. Kompetensi
6
profesional tenaga pengajar yang utama adalah menguasai bahan pelajaran, dapat mengajarkannya dengan jelas dan menarik. Ketersediaan fasilitas belajar ikut menentukan kemampuan siswa secara maksimal dan profesional. Fasilitas belajar yang memadai sangat diperlukan untuk menunjang terciptanya kegiatan belajar mengajar yang aman, lancar dan suasana yang kondusif (Suratman 2010). Proses pembelajaran yang baik dipengaruhi oleh penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar (Santyasa 2007). Dengan demikian, untuk memusatkan perhatian siswa pada topik yang dipelajari dapat menggunakan bantuan media pembelajaran sehingga minat dan motivasinya dapat ditingkatkan, konsentrasinya tidak mudah terganggu, dan diharapkan proses pembelajaran menjadi lebih baik sehingga pada akhirnya prestasi siswa dapat ditingkatkan (Arrijani 2005). Selain media pembelajaran, metode pembelajaran yang digunakan oleh tenaga pengajar mempengaruhi proses belajar siswa. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran biologi, diantaranya ceramah, tanya
jawab,
diskusi,
demonstrasi,
kooperatif,
karyawisata/widyawisata,
penugasan, eksperimen dan bermain peran (Rustaman et al. 2003).
7
2.
Kajian Keterkaitan Bimbingan Belajar dengan Motivasi Motivasi menurut Sardiman (2008) yaitu serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu. Bila seseorang tidak suka maka dia akan berusaha untuk meniadakan atau tidak menghiraukan perasaan tidak suka. Menurut Hamalik (2003) motivasi memiliki fungsi sebagai berikut: mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, sebagai pengarah, dan sebagai penggerak. Motivasi memiliki dua tipe, yaitu: a.
Motivasi instrinsik Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri
tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemauan sendiri. b.
Motivasi ekstrinsik Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu,
apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya dia mampu melakukan sesuatu atau belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar menurut Dimyati & Mudjiono (2009) meliputi: a) cita-cita atau aspirasi siswa, b) kemampuan siswa, c) kondisi siswa, d) kondisi lingkungan, e) unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran dan f) upaya guru dalam membelajarkan siswa. Berdasarkan penelitian Müller et al. (2006) diketahui bahwa lingkungan belajar memberikan pengaruh pada motivasi belajar siswa. Penelitian yang dilakukan Tella (2007) diketahui bahwa ada hubungan antara motivasi dengan pencapaian akademik secara signifikan. Penelitian yang dilakukan Aritonang (2008) diketahui bahwa ada hubungan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar IPA yang tergolong rendah dalam pengambilan data lewat angket menunjukkan bahwa motivasi belajar IPA juga tergolong rendah. Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hamdu & Lisa (2011) juga menunjukkan hubungan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar IPA pada siswa memiliki pengaruh yang signifikan.
8
Tingkat motivasi seseorang dapat diketahui dengan beberapa dimensi yang dikemukakan oleh beberapa pakar. Mc. Clelland dalam Robbins & Judge (2008) mengemukakan dalam teorinya bahwa terdapat tiga dorongan yang menyebabkan seseorang memiliki motivasi yang tinggi, teori ini dikenal dengan teori kebutuhan. Tiga kebutuhan yang dikemukakan oleh Mc. Clelland, antara lain: a) Kebutuhan pencapaian (Need for Achievement), b) Kebutuhan hubungan (Need for Affiliaton), dan c) Kebutuhan kekuatan (Need for Power).
3.
Kajian tentang Hasil Belajar Menurut Winkel (2009), hasil belajar merupakan perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat sangat relatif dan berbekas dari suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan. Hasil belajar merupakan perubahan dalam kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang merupakan pencapaian tujuan pembelajaran (Purwanto 2010). Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa berpengaruh besar terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti yang dikemukakan oleh Clark dalam Sudjana (2007) bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Faktor-faktor yang terkait dalam proses belajar mengajar menurut Harish (2011) antara lain: a) siswa yang sedang diajarkan, b) situasi dan lingkungan belajar, c) kepribadian dan sifat guru, d) metode dan teknik yang digunakan, e) tujuan pembelajaran dan f) sarana dan prasarana. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar menurut Dimyati & Mudjiono (2009) adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal diantaranya yaitu: sikap terhadap belajar dimana dapat menerima atau menolak kesempatan belajar, motivasi belajar siswa, konsentrasi belajar siswa, mengolah bahan belajar yang bermakna bagi siswa, kemampuan dalam menyimpan perolehan belajar, rasa
9
percaya diri, intelegensi dan keberhasilan belajar. Faktor eksternal diantaranya yaitu: guru sebagai pembina siswa belajar, sarana prasarana, kebijaksanaan penilaian, lingkungan sosial di sekolah dan keberhasilan pembelajaran.
B. Kerangka Berpikir Penelitian ini dapat digambarkan melalui kerangka berpikir berikut: Penelitian yang relevan sebagai berikut : 1. Bray & Kwok (2003), faktor permintaan bimbingan belajar adalah budaya kelembagaan, tekanan teman sebaya dan kemudahan dari sistem bimbingan. 2. Bray (2006), bimbingan belajar didorong oleh iklim kompetitif dan keyakinan yang kuat dalam nilai pendidikan bagi kemajuan sosial dan ekonomi. 3. Müller et al. (2006) diketahui bahwa lingkungan belajar memberikan pengaruh pada motivasi belajar seseorang. 4. Tella (2007), ada hubungan antara motivasi dengan pencapaian akademik secara signifikan. 5. Aritonang (2008), ada hubungan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. 6. Hamdu & Lisa (2011) menunjukkan hubungan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa dengan pengaruh yang signifikan.
SMA Negeri 1 Pemalang : Hasil observasi menunjukkan bahwa 97.5% siswa menyatakan berat dengan nilai KKM yang ditentukan dan 47.6% siswa mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah
Bimbingan belajar swasta selain sekolah dibutuhkan siswa sebagai pendidikan tambahan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
Terdapat hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa Gambar 1. Kerangka Berpikir
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pemalang yang terletak di Jalan Jendral Gatot Subroto Pemalang 52319, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Desember 2012.
B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pemalang tahun ajaran 2012/2013. Berdasarkan data dari sekolah, jumlah siswa kelas XII adalah 320 siswa. Adapun daftar populasi penelitian ini disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Pemalang No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kelas Jumlah siswa XII IPA 1 40 XII IPA 2 38 XII IPA 3 40 XII IPA 4 37 XII IPA 5 40 XII IPS 1 34 XII IPS 2 34 XII IPS 3 36 XII BAHASA 21 Total 320 (Sumber : Daftar siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pemalang Tahun Ajaran 2012/2013) Sampel dalam penelitian ini ditentukan menggunakan teknik purposive sample. Pengambilan sampel dilakukan dengan ketentuan bahwa kelas yang diambil mendapatkan mata pelajaran biologi dengan penjurusan IPA, tingkatan kelas yang sama, siswa yang mengikuti dan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar biologi dari lembaga bimbingan belajar swasta. Penelitian ini diambil lima kelas untuk sampel penelitian, yaitu kelas XII IPA 1 sampai XII IPA 5 seperti disajikan pada Tabel 2. 10
11
Tabel 2. Distribusi Sampel Kelas XII IPA 1 sampai XII IPA 5 No 1 2 3 4 5
Kelas XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPA 3 XI IPA 4 XI IPA 5 Total
Jumlah 40 38 40 37 40 195
(Sumber: Daftar siswa kelas XII IPA SMA Negeri 1 Pemalang
Tahun Ajaran
2012/2013)
C. Variabel Penelitian Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Variabel independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar siswa.
2.
Variabel dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil belajar terdiri dari aspek kognitif berupa nilai ujian tengah semester 1 dan nilai ujian akhir semester 1 mata pelajaran biologi dari guru.
D. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang merupakan jenis penelitian korelasional (Sugiyono 2007). Penelitian korelasional ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu kegiatan bimbingan belajar swasta (X1) dan motivasi belajar (X2) sebagai variabel independen dengan hasil belajar siswa (Y) sebagai variabel dependen, seperti disajikan pada Gambar 2. Kegiatan bimbingan belajar swasta (X1) Hasil belajar (Y) Motivasi belajar (X2) Gambar 2. Hubungan Variabel Independen (X) dengan Variabel Dependen (Y)
12
E. Prosedur Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data terdiri atas dua tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan seperti disajikan pada Tabel 3 dan Tabel 4. Tabel 3. Tahap Persiapan Penelitian Kegiatan pengumpulan data Observasi awal di SMA Negeri 1 Pemalang Data lembaga bimbingan belajar se-Kabupaten Pemalang Penyusunan dan uji kualitas instrumen penelitian
Instrumen
Teknik Analisis data Waktu pengumpulan data Lembar Wawancara Februari wawancara 2012 -
Lembar skala psikologi
Dokumentasi
-
Februari 2012
Skala psikologi Face validity Oktober 2012
Tabel 4. Tahap Pelaksanaan Pengumpulan Data Penelitian Kegiatan pengumpulan data Hasil ujian tengah semester dan ujian akhir semester biologi dari guru
Instrumen
Pengisian skala psikologi motivasi belajar oleh seluruh siswa kelas XII IPA
Lembar skala psikologi
Skala psikologi
Regresi November Korelasi 2012 Determinasi
Pedoman wawancara
Wawancara
Deskriptif Desember 2012
Wawancara motivasi siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah
-
Teknik Analisis data Waktu pengumpulan data Dokumentasi Regresi Oktober Korelasi Desember Determinasi 2012
13
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data hubungan bimbingan belajar swasta dengan hasil belajar biologi di SMA Negeri 1 Pemalang adalah sebagai berikut: 1.
Skala psikologi Skala psikologi dalam penelitian ini adalah skala motivasi belajar siswa (Azwar 2012). Skala motivasi belajar siswa diisi oleh seluruh siswa kelas XII IPA. Dimensi yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa sesuai dengan teori kebutuhan, antara lain: a) Kebutuhan pencapaian (Need for Achievement), b) Kebutuhan hubungan (Need for Affiliaton), dan c) Kebutuhan kekuatan (Need for Power).
2.
Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen baik yang berada di sekolah ataupun yang berada di luar sekolah yang ada hubungannya dengan penelitian. Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu data nilai ujian tengah semester 1 dan ujian akhir semester 1 mata pelajaran biologi kelas XII semester gasal tahun ajaran 2012/2013 dari guru biologi serta laporan kegiatan penerimaan siswa baru R-SMA-BI Negeri 1 Pemalang tahun ajaran 2010/2011 dari Wakil Kepala Sekolah bagian kesiswaan. Hasil belajar yang diperoleh selanjutnya dianalisis dan digunakan dalam penelitian.
3.
Wawancara Wawancara dilakukan pada siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah. Pelaksanaannya wawancara dilakukan secara terbuka, bebas tetapi masih berpedoman pada pedoman wawancara yang sudah disiapkan. Dimensi yang digunakan untuk mengetahui motivasi siswa mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah, antara lain: a) pola permintaan, b) pendidikan orang tua, c) tujuan siswa, d) sifat dari les, dan e) kemampuan tentor.
14
G. Teknik Analisis Data Skala psikologi yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk mendeskripsikan hubungan bimbingan belajar swasta dengan hasil belajar biologi di SMA Negeri 1 Pemalang. Adapun analisis data pada penelitian ini meliputi enam hal yaitu: 1.
Menganalisis kualitas instrumen nontes a. Skala motivasi belajar siswa kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang divalidasi menggunakan teknik face validity oleh validator. b. Pedoman wawancara motivasi siswa kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah divalidasi menggunakan teknik face validity oleh validator.
2.
Menganalisis data hasil skala psikologi siswa Penentuan skor untuk skala motivasi belajar siswa adalah sebagai
berikut: Skor 4 jika jawaban SS (Sangat Setuju) Skor 3 jika jawaban S (Setuju) Skor 2 jika jawaban KS (Kurang Setuju) Skor 1 jika jawaban TS (Tidak Setuju) Penilaian deskriptif presentase dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan: n = jumlah skor jawaban responden N = jumlah seluruh skor Pembuatan tabel distribusi penskoran didasarkan atas skala psikologi yang digunakan dalam penelitian. Skala motivasi belajar siswa yang digunakan berjumlah 24 butir pernyataan yang terbagi atas tiga dimensi, yaitu dimensi kebutuhan pencapaian berjumlah 11 butir pernyataan, dimensi kebutuhan hubungan berjumlah empat butir pernyataan, dan dimensi kebutuhan kekuatan berjumlah sembilan butir pernyataan.
15
Cara menyusun Tabel distribusi penskoran dan kriteria skala motivasi belajar adalah sebagai berikut : a. Menetapkan data tertinggi
= 4 x 24 = 96
b. Menetapkan data terendah
= 1 x 24 = 24
c. Menetapkan rentangan
= 96 – 24 = 72
d. Menetapkan kelas interval
=4
e. Panjang kelas interval
= 72 : 4 = 18
Tabel 5. Distribusi Penskoran dan Kriteria Motivasi Belajar Siswa* Skor Kriteria 78-96 Sangat Tinggi 60-77 Tinggi 42-59 Rendah 24-41 Sangat Rendah *dimodifikasi dari Ali (1993) Cara menyusun Tabel distribusi penskoran dan kriteria dimensi kebutuhan pencapaian (Need for Achievement) adalah sebagai berikut : a. Menetapkan tertinggi
= 4 x 11 = 44
b. Menetapkan terendah
= 1 x 11 = 11
c. Menetapkan rentangan
= 44 – 11 = 33
d. Menetapkan kelas interval
=4
e. Panjang kelas interval
= 33 : 4 = 8.25
Tabel 6. Distribusi Penskoran dan Kriteria Dimensi Kebutuhan Pencapaian (Need for Achievement)* Skor Kriteria 35.75 - 44 Sangat Tinggi 27.5 – 35.74 Tinggi 19.25 – 27.4 Rendah 11 – 19.24 Sangat Rendah *dimodifikasi dari Ali (1993)
16
Cara menyusun Tabel distribusi penskoran dan kriteria dimensi kebutuhan hubungan (Need for Affiliaton) adalah sebagai berikut : a. Menetapkan tertinggi
= 4 x 4 = 16
b. Menetapkan terendah
= 1x4=4
c. Menetapkan rentangan
= 16 – 4 = 12
d. Menetapkan kelas interval
=4
e. Panjang kelas interval
= 12 : 4 = 3
Tabel 7. Distribusi Penskoran dan Kriteria Dimensi Kebutuhan Hubungan (Need for Affiliaton)* Skor Kriteria 13 - 16 Sangat Tinggi 10 - 12 Tinggi 7-9 Rendah 4-6 Sangat Rendah *dimodifikasi dari Ali (1993) Cara menyusun Tabel distribusi penskoran dan kriteria dimensi kebutuhan kekuatan (Need for Power) adalah sebagai berikut : a. Menetapkan tertinggi
= 4 x 9 = 36
b. Menetapkan terendah
= 1x9=9
c. Menetapkan rentangan
= 36 – 9 = 27
d. Menetapkan kelas interval
=4
e. Panjang kelas interval
= 27 : 4 = 6.75
Tabel 8. Distribusi Penskoran dan Kriteria Dimensi Kebutuhan Kekuatan (Need for Power)* Skor Kriteria 29.25 - 36 Sangat Tinggi 22.5 – 29.24 Tinggi 15.75 – 22.4 Rendah 9 – 15.74 Sangat Rendah *dimodifikasi dari Ali (1993)
17
3.
Uji normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal tidaknya data yang
akan dianalisis. Pengujian yang digunakan adalah dengan One Sample Kolmogorov Smirnov Test (Ghozali 2006). Hasil analisis uji normalitas data siswa dengan menggunakan SPSS 16 disajikan pada Tabel 9. Tabel 9. Uji Normalitas Hasil Belajar dan Motivasi Belajar dengan One Sample Kolmogorov Smirnov Test Hasil Belajar Motivasi Belajar N Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
195
195
Mean
80.9060
67.4733
Std. Deviation Absolute
6.14643
8.88304
.095
.059
.063 -.095
.059 -.052
1.323
.819
.060
.513
Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Keterangan: Normal apabila Sig. > 0.05 Tidak normal apabila Sig. < 0.05
Berdasarkan uji normalitas dengan One Sample Kolmogorov Smirnov Test diperoleh hasil bahwa nilai Sig. hasil belajar 0.060 > 0.05 sehingga data hasil belajar berdistribusi normal. Nilai Sig. motivasi belajar 0.513 > 0.05 sehingga data motivasi belajar berdistribusi normal.
4.
Memprediksi ada/tidaknya hubungan antara dua variabel Uji regresi antara dua variabel dilakukan untuk memprediksi ada
tidaknya hubungan suatu variabel independen berdasarkan variabel dependen. Penelitian ini akan dilihat ada/tidaknya hubungan kegiatan bimbingan belajar swasta dan hasil belajar biologi, memprediksi ada/tidaknya hubungan motivasi belajar dan hasil belajar biologi, serta memprediksi ada tidaknya hubungan kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar dengan hasil belajar biologi.
18
Program SPSS 16 dengan uji linearitas regresi digunakan untuk mengetahui
kelinearan data (Sukestiyarno 2010). Hasil uji linearitas dapat
diperoleh data apakah persamaan regresinya berbentuk linear, kuadrat atau kubik. Jika persamaan yang dihasilkan tidak berbentuk linear maka analisis regresi tidak bisa dilanjutkan (Sugiyono 2007). Selanjutnya memprediksi keberartian persamaan regresi dengan
melihat nilai Sig., jika nilai Sig.< 0.05 maka
persamaan regresi yang terbentuk berarti. Jika nilai Sig.> 0.05 maka persamaan regresi yang terbentuk tidak berarti.
5.
Memprediksi tingkat dan arah hubungan antara dua variabel Penelitian korelasi dengan analisis SPSS 16 menggunakan data yang
diperoleh dari hasil skala motivasi belajar siswa dan hasil belajar dari guru tanpa melakukan adanya intervensi/perlakuan terhadap objek penelitian. Korelasi parsial dilakukan untuk mengetahui tingkat dan arah hubungan kegiatan bimbingan belajar swasta (X1) dengan hasil belajar biologi (Y). Analisis korelasi parsial juga dilakukan untuk mengetahui tingkat dan arah hubungan motivasi belajar (X 2) dengan hasil belajar biologi (Y). Hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta (X1) dan motivasi belajar (X2) dengan hasil belajar biologi (Y) dapat diketahui dengan menggunakan korelasi ganda. Korelasi ganda dalam SPSS 16 dapat diketahui dari menu regresi untuk mencari r dan R square (Sukestiyarno 2010). Jika nilai Sig.< 0.05 maka diketahui bahwa koefisien korelasi yang diuji adalah signifikan/berarti. Nilai Sig.> 0.05 maka diketahui bahwa koefisien korelasi yang diuji adalah tidak signifikan/tidak berarti (Ghozali 2006). Penafsiran tingkat hubungan terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut tinggi atau rendah, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang disajikan pada Tabel 10 (Sugiyono 2007).
19
Tabel 10. Interpretasi Tingkat Koefisien Korelasi Besarnya nilai r 0.80 – 1.00 0.60 – 1.79 0.40 – 1.59 0.20 – 1.39 0.00 – 1.19
Interpretasi Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah (tidak berkorelasi)
Arah hubungan dapat dilihat dari tanda koefisien korelasi yang muncul. Apabila tanda (-) berarti semakin tinggi variabel X maka variabel Y akan semakin rendah, sebaliknya jika tanda (+) berarti semakin tinggi variabel X maka variabel Y juga akan semakin tinggi.
6.
Memprediksi pengaruh antara dua variabel Koefisien determinasi (R2) merupakan nilai yang dapat dipergunakan
untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Bila koefisien determinasi R2= 0, berarti variabel independen tidak mempunyai pengaruh sama sekali (0%) terhadap variabel dependen. Sebaliknya, bila koefisien determinasi R2= 1, berarti variabel dependen 100% dipengaruhi oleh variabel independen. Secara aljabar dinyatakan = 0≤ R2≤1. Nilai R2 yang menjauhi
satu
berarti
kemampuan
variabel-variabel
independen
dalam
menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai R2 yang mendekati satu berarti kemampuan variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali 2006). Uji Anova perlu dilakukan untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang terbentuk dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Apabila nilai Sig.< 0.05 maka nilai R2 dapat digunakan untuk memprediksi besar pengaruh variabel independen terhadap variebel dependen. Apabila nilai Sig.> 0.05 maka nilai R2 tidak dapat digunakan untuk memprediksi besar pengaruh variabel independen terhadap variebel dependen.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1.
Bimbingan Belajar Swasta Persentase keikutsertaan bimbingan belajar swasta diperoleh dari hasil
skala psikologi motivasi belajar yang diisi oleh siswa kelas XII IPA yang berjumlah 195 siswa. Gambaran keikutsertaan bimbingan belajar biologi kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang disajikan pada Gambar 3. Keterangan : Siswa yang mengikuti bimbingan belajar di sekolah dan lembaga bimbingan belajar swasta Siswa yang hanya mengikuti bimbingan belajar di sekolah
39.5% 60.5%
Gambar 3. Persentase Keikutsertaan Bimbingan Belajar Biologi Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang Berdasarkan Gambar 3 dapat diketahui bahwa persentase siswa yang mengikuti bimbingan belajar di sekolah dan lembaga bimbingan swasta lebih banyak dibandingkan persentase siswa yang hanya mengikuti bimbingan belajar di sekolah. Lembaga bimbingan belajar swasta yang diikuti siswa disajikan pada
Jumlah siswa kelas XII IPA
Gambar 4. 55
52
60 40 11
20
Keterangan: 1. Ganesa Operation 2. Neutron 3. Primagama
0 1 2 3 Lembaga bimbingan belajar swasta
Gambar 4. Lembaga Bimbingan Belajar Swasta yang Diikuti Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang
20
21
Berdasarkan Gambar 4 dapat diketahui bahwa jumlah siswa paling banyak mengikuti bimbingan belajar swasta dari lembaga bimbingan belajar Ganesa Operation sedangkan jumlah siswa paling sedikit mengikuti bimbingan belajar swasta dari lembaga bimbingan belajar Primagama.
2.
Motivasi Siswa Mengikuti Lembaga Bimbingan Belajar Swasta selain Sekolah Daftar wawancara siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta selain
sekolah disusun untuk mengetahui motivasi siswa mengikuti bimbingan belajar swasta. Motivasi mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah dapat dilihat dari lima dimensi yaitu: pola permintaan, pendidikan orang tua, tujuan siswa, sifat dari les, dan kemampuan tentor. Wawancara dilakukan terhadap 30 siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah. Hasil wawancara siswa disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Hasil Wawancara Motivasi Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta selain Sekolah No 1.
Aspek Jawaban Alasan siswa mengikuti bimbingan Hasil belajar dapat melebihi KKM dan belajar swasta selain sekolah. persaingan prestasi (30 siswa) Kurang mampu jika belajar sendiri (28 siswa) Mengisi waktu luang (24 siswa) Materi biologi sangat banyak (4 siswa) Ikut-ikutan (3 siswa)
2.
Pendidikan siswa.
terakhir
orang
tua Ayah : - S1 (28 siswa) - STM (1 siswa) - SMA (1 siswa) Ibu : - S1 (24 siswa) - D3 (1 siswa) - SMA (2 siswa) - SD (1siswa) - Tidak tahu (2 siswa)
3.
Tujuan siswa mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah.
Persiapan UN dan SNMPTN (30 siswa) Memberi petunjuk mengerjakan PR (30 siswa) Memperdalam materi biologi (30 siswa)
22
No
Aspek
Jawaban Materi dari sekolah tidak dimengerti (28 siswa) Jika ada tugas sekolah, orangtua atau saudara tidak bisa membantu (26 siswa) Memenuhi kemauan orang tua (3 siswa) Mencari teman baru (1 siswa)
4.
Materi pembelajaran biologi di Materi dari lembaga bimbingan belajar lembaga bimbingan belajar swasta Ganesa Operation dan Neutron sejalan yang diikuti siswa. dengan materi yang disampaikan di sekolah. Materi di lembaga Primagama lebih awal karena mengutamakan persiapan UN dan SNMPTN dengan mengerjakan soal-soal UN dan SNMPTN dari sejak awal kelas XII.
5.
Pengetahuan siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah dibandingkan dengan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar swasta.
6.
Aktivitas siswa yang mengikuti Terdapat 18 siswa merasa lebih aktif bimbingan belajar swasta dalam karena di lembaga bimbingan sudah pembelajaran di sekolah. membahas materi tersebut sehingga siswa tahu lebih awal dan percaya diri daripada teman-temannya. Ada 12 siswa merasa tidak terlalu aktif.
7.
Minat belajar siswa yang mengikuti Terdapat 26 siswa belajar biologi ketika bimbingan belajar swasta. ada jadwal bimbingan, tugas dan sebelum pelajaran di sekolah. Empat siswa merasa bertambah rajin belajar karena memiliki minat belajar biologi yang tinggi dan akan melanjutkan ke jenjang selanjutnya di bidang biologi.
8.
Hasil belajar biologi siswa setelah Terdapat 28 siswa menyatakan ada sedikit mengikuti bimbingan belajar peningkatan tapi belum merasa puas. Dua swasta. responden menyatakan hasil belajarnya biasa saja dan tidak terlihat adanya peningkatan.
Terdapat 22 siswa merasa pengetahuannya lebih luas karena dengan mengikuti bimbingan belajar siswa mendapatkan materi yang lebih luas dan mendalam, sedangkan jika tidak mengikuti bimbingan belajar maka siswa belajar sendiri tanpa didampingi tentor sehingga belum mendapatkan kejelasan. Delapan siswa merasa sama saja dengan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar.
23
No 9.
Aspek Pendidikan terakhir tentor biologi.
Jawaban Ganesa Operation: S1 Prodi pendidikan biologi Neutron: S1 Prodi pendidikan biologi Primagama: S1 Prodi biologi
10.
Pekerjaan tentor biologi selain Tentor biologi Ganesa Operation, Neutron mengajar di lembaga bimbingan dan Primagama hanya bekerja di lembaga belajar swasta. bimbingan belajar swasta sebagai tentor.
11.
Sikap tentor biologi.
12.
Sikap tentor ketika ada siswa yang Tentor ketiga lembaga bimbingan biasanya bandel. meninggikan nada suaranya ketika menjelaskan, menyindir dan memberikan pengertian. Lembaga bimbingan Ganesa Operation terdapat break time yang bisa digunakan untuk bercanda atau motivasi dari tentor.
13.
Sikap tentor dalam pembelajaran di kelas.
14.
Kemudahan siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru sekolah dan tentor biologi dari lembaga bimbingan belajar swasta.
Terdapat 30 siswa menyatakan tentor mereka baik, lebih friendly, ramah, dan terbuka dalam membantu kesulitan siswa.
proses Tentor ketiga lembaga bimbingan ketika selesai menyampaikan materi, kemudian menanyakan apakah sudah paham atau belum. Jika ada yang belum paham maka dijelaskan sampai paham. Bila waktu bimbingan belajar habis, bisa dilanjutkan di ruang tentor. Lembaga GO dan Neutron menyediakan jadwal tambahan jam di luar jadwal bimbingan. Terdapat 28 siswa menyatakan bahwa kemudahan memahami materi tergantung dari materi yang sedang diajarkan, tetapi seringnya lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh tentor karena ada cara cepatnya sehingga mudah dihapal. Tentor yang masih muda dan sifatnya yang friendly membuat siswa mudah memahami materi dan leluasa untuk bertanya ketika ada yang masih belum paham. Pengajaran dari guru terlalu lama dan mengikuti alur, siswa merasa ada batasan dengan guru di sekolah sehingga membuat siswa tidak leluasa dalam proses pembelajaran. Ada dua siswa menyatakan bahwa materi yang disampaikan oleh guru maupun tentor sama-sama mudah dipahami dan saling melengkapi.
24
No 15.
Aspek Jawaban Motivasi yang disampaikan oleh Lembaga Ganesa Operation terdapat break tentor biologi. time untuk memberi motivasi terhadap siswa. Lembaga Neutron dan Primagama juga memberikan motivasi oleh tentor ketika proses bimbingan. Akan tetapi lebih sering motivasi yang diperoleh siswa dari guru di sekolah.
16.
Sikap tentor ketika ada siswa yang Tentor GO dan Neutron menanyakan berprestasi kurang baik di sekolah. alasan nilai ujian yang kurang bagus dan materi yang masih belum dipahami, kemudian mengatur jadwal tambahan di luar jadwal bimbingan belajar untuk dijelaskan kembali. Siswa lembaga Primagama harus lebih aktif karena biasanya tentor tidak menanyakan hasil belajar di sekolah. Ketika ada kesulitan, maka tentor akan menjelaskan ketika di luar jadwal bimbingan.
Wawancara dilakukan pada 30 siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta dengan 16 aspek pertanyaan. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa siswa mempunyai tujuan yang positif untuk meningkatkan pemahamannya sehingga tujuan belajar dapat tercapai. Selain itu, siswa memberikan tanggapan yang positif terhadap bimbingan belajar swasta yang diikuti.
3.
Motivasi Belajar Biologi Motivasi belajar biologi diperoleh dari hasil skala psikologi motivasi
belajar yang diisi oleh siswa kelas XII IPA yang berjumlah 195 siswa. Hasil analisis motivasi belajar biologi siswa kelas XII IPA SMA Negeri 1 Pemalang disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Motivasi Belajar Biologi Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang Interval Skor 78-96 60-77 42-59 24-41
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah
Frekuensi 12 133 48 2
Persentase 6.2% 68.2% 24.6% 1%
25
Berdasarkan Tabel 12 terlihat bahwa persentase tertinggi dari siswa yang memiliki kriteria bermotivasi tinggi sedangkan persentase terendah dari siswa yang memiliki motivasi belajar sangat rendah. Tinggi rendahnya motivasi belajar dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu: kebutuhan pencapaian (Need for Achievement), kebutuhan hubungan (Need for Affiliaton), dan kebutuhan kekuatan (Need for Power). Hasil analisis persentase setiap dimensi motivasi belajar disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Persentase Setiap Dimensi Motivasi Belajar Dimensi Kebutuhan pencapaian (Need for Achievement)
Skor 35.75 - 44 27.5 – 35.74 19.25 – 27.4 11 – 19.24
Frekuensi 40 115 39 1
% 20.51 58.97 20 0.513
Kriteria ST T R SR
Kebutuhan hubungan (Need for Affiliaton)
13 - 16 10 - 12 7-9 4-6
14 72 76 33
7.179 36.92 38.97 16.92
ST T R SR
20 118 57 0
10.26 60.51 29.23 0
ST T R SR
Kebutuhan 29.25 - 36 kekuatan 22.5 – 29.24 (Need for 15.75 – 22.4 Power) 9 – 15.74 Keterangan: ST : Sangat Tinggi T : Tinggi R : Rendah SR : Sangat Rendah
Berdasarkan Tabel 13 terlihat bahwa persentasi tertinggi dari kriteria bermotivasi sangat tinggi adalah dimensi kebutuhan pencapaian, sementara itu persentase terendah kriteria bermotivasi sangat rendah adalah dimensi kebutuhan kekuatan.
26
a. Dimensi Kebutuhan Pencapaian (Need for Achievement) Motivasi sangat tinggi dimensi kebutuhan pencapaian dalam tiap
Jumlah siswa kelas XII IPA
indikator disajikan pada Gambar 5. 100
84
80 47
60
49
45
40
24
20 0 1
2
3
4
5
Keterangan : 1. Mempunyai rencana kegiatan 2. Mempunyai tujuan dalam belajar 3. Tidak mudah putus asa 4. Persaingan pencapaian prestasi 5. Berusaha mencari solusi dari masalah yang ditemui walaupun menghadapi tantangan
Indikator dimensi kebutuhan pencapaian
Gambar 5. Frekuensi Dimensi Kebutuhan Pencapaian Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang Berdasarkan Gambar 5 diketahui bahwa jumlah siswa paling banyak untuk kriteria motivasi sangat tinggi adalah indikator no. 5 yaitu berusaha mencari solusi dari masalah yang ditemui walaupun menghadapi tantangan paling tinggi dibandingkan dengan indikator yang lainnya.
b. Dimensi Kebutuhan Hubungan (Need for Affiliaton) Motivasi sangat tinggi dimensi kebutuhan hubungan dalam tiap indikator disajikan pada Gambar 6. 26 30 20
8
10
Keterangan: 1. Mengutamakan pergaulan dengan siswa yang pandai 2. Suka belajar bersama dengan siswa yang pandai
0 1 2 Indikator dimensi kebutuhan hubungan
Gambar 6. Frekuensi Dimensi Kebutuhan Hubungan Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang
27
Berdasarkan Gambar 6 diketahui bahwa jumlah siswa paling banyak untuk kriteria motivasi sangat tinggi adalah indikator siswa suka belajar bersama dengan siswa yang pandai lebih tinggi daripada indikator mengutamakan pergaulan dengan siswa yang pandai.
c. Dimensi Kebutuhan Kekuatan (Need for Power) Motivasi sangat tinggi dimensi kebutuhan kekuatan dalam tiap indikator
Jumlah siswa kelas XII IPA
disajikan pada Gambar 7. 47
50 40
32
30
24 22
20 10
Keterangan: 1. Minat belajar 2. Tekun belajar 3. Aktif dalam kegiatan belajar 4. Berkeinginan untuk bekerja dan berusaha sendiri dengan menemukan penyelesaian masalahnya
0 1
2
3
4
Indikator dimensi kebutuhan pencapaian
Gambar 7. Frekuensi Dimensi Kebutuhan Pencapaian Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang Berdasarkan Gambar 7 diketahui bahwa jumlah siswa paling banyak untuk kriteria motivasi sangat tinggi adalah indikator no. 3 yaitu aktif dalam kegiatan belajar paling tinggi dibandingkan dengan indikator yang lainnya.
4.
Hasil Belajar Biologi Hasil belajar biologi diperoleh dari nilai ujian tengah semester 1 dan nilai
ujian akhir semester 1 siswa kelas XII IPA yang berjumlah 195 siswa. Selanjutnya hasil belajar tersebut dianalisis dan digunakan dalam penelitian dengan memberikan bobot satu untuk nilai ujian tengah semester 1 dan bobot dua untuk nilai ujian akhir semester 1 kemudian dibagi tiga. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran biologi adalah ≥ 80.
28
Tabel 14. Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang No 1 2 3 4 5
Variasi Jumlah Siswa Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata nilai Tingkat Ketuntasan (%)
IPA 1 40 91 53 79 50%
Kelas XII IPA 2 IPA 3 IPA 4 IPA 5 38 40 37 40 89 91 91 96 78 59 63 74 84 79 81 83 92.1% 47.5% 70.3% 65%
RataRata 39 92 65 81 58%
Berdasarkan Tabel 14 diketahui bahwa persentase siswa yang sudah memenuhi ketuntasan minimal lebih banyak dibandingkan persentase siswa yang belum memenuhi ketuntasan minimal. Berikut siswa yang mencapai KKM dan tidak mencapai KKM antara siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta dan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar swasta disajikan pada Gambar 8.
Jumlah siswa kelas XII IPA
85 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
41 33
36
Keterangan : Mengikuti bimbingan belajar swasta Tidak mengikuti bimbingan belajar swasta
Tuntas
Belum tuntas
Hasil belajar siswa
Gambar 8. Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang Berdasarkan Gambar 8 diketahui bahwa siswa yang mencapai ketuntasan belajar biologi lebih banyak pada siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta daripada siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar swasta.
29
5.
Hubungan Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta dan Hasil Belajar Uji regresi digunakan untuk memprediksi ada/tidaknya hubungan
kegiatan bimbingan belajar swasta terhadap hasil belajar. Hasil uji regresi diperoleh persamaan regresi Y=79.831+1.776X, artinya jika siswa tidak mengikuti bimbingan belajar swasta maka siswa sudah mempunyai kemampuan hasil belajar sebesar 79.831. Koefisien regresi sebesar 1.776 menunjukkan jika siswa mengikuti bimbingan belajar swasta akan meningkatkan kemampuan hasil belajar sebesar 1.776. Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa terdapat kelinearan antara kegiatan bimbingan belajar swasta terhadap hasil belajar. Uji korelasi parsial digunakan untuk memprediksi tingkat dan arah hubungan kegiatan bimbingan belajar swasta terhadap hasil belajar. Berdasarkan uji korelasi partial diperoleh nilai Sig. 0.040 < 0.05 maka terdapat hubungan yang signifikan antara kegiatan bimbingan belajar swasta terhadap hasil belajar. Nilai koefisien korelasi sebesar 0.148 menunjukkan bahwa tingkat hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dengan hasil belajar sangat rendah. Koefisien korelasi menunjukkan tanda (+) yang berarti terdapat hubungan positif antara kegiatan bimbingan belajar swasta dengan hasil belajar. Nilai koefisien determinasi R square sebesar 0.02 menunjukkan bahwa 2% hasil belajar dapat dipengaruhi oleh kegiatan bimbingan belajar swasta, sedangkan 98% dipengaruhi oleh faktor lain (Lampiran 9). Berdasarkan uji regresi nilai Sig. 0.048 < 0.05 maka terdapat signifikansi. Hal tersebut menunjukkan bahwa persamaan regresi yang terbentuk dan nilai determinasi kegiatan bimbingan belajar swasta dapat digunakan untuk menentukan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan bimbingan belajar swasta berhubungan positif terhadap hasil belajar siswa, namun tidak sepenuhnya siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta mendapat hasil belajar tinggi, seperti disajikan pada Tabel 15.
30
Tabel 15. Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta dengan Skor Motivasi Belajar dan Hasil Belajarnya Siswa R-17
Bimbingan belajar swasta Neutron
Skor motivasi belajar 66
R-102
GO
54
R-104
Primagama
76
Kriteria Motivasi tinggi Motivasi sangat rendah Motivasi tinggi
Nilai biologi 53 67 62
Kriteria Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas
Berdasarkan Tabel 15 diketahui bahwa siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta tidak selalu mendapatkan hasil belajar yang tinggi. Siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar swasta bukan berarti mendapatkan hasil belajar yang rendah, seperti yang disajikan pada Tabel 16. Tabel 16. Siswa Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta dengan Skor Motivasi Belajar Tinggi dan Hasil Belajarnya Siswa R-35 R-108 R-176 R-180
Skor motivasi belajar 70 71 69 78
Kriteria
Nilai biologi
Kriteria
Motivasi tinggi Motivasi tinggi Motivasi tinggi Motivasi tinggi
90 91 96 90
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Berdasarkan Tabel 16 diketahui bahwa siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar swasta tidak selalu mendapatkan hasil belajar yang rendah.
6.
Hubungan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Uji regresi digunakan untuk memprediksi ada/tidaknya hubungan
motivasi belajar terhadap hasil belajar. Hasil uji regresi diperoleh persamaan regresi Y=69.445+0.170X, artinya jika siswa tidak memiliki motivasi belajar maka siswa sudah memiliki kemampuan hasil belajar sebesar 69.445. Koefisien regresi sebesar 0.170 menunjukkan bahwa penambahan satu skor dari motivasi belajar biologi akan meningkatkan kemampuan hasil belajar sebesar 0.170. Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa terdapat kelinearan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar biologi.
31
Uji korelasi partial digunakan untuk memprediksi tingkat dan arah hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar biologi. Berdasarkan uji korelasi partial diperoleh nilai Sig. 0.00 < 0.05 maka terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar. Nilai koefisien korelasi sebesar 0.249 menunjukkan bahwa tingkat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar rendah. Koefisien korelasi menunjukkan tanda (+) yang berarti ada hubungan positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar. Nilai koefisien determinasi R square sebesar 0.060 menunjukkan bahwa 6% hasil belajar dapat dipengaruhi oleh motivasi belajar, sedangkan 94% dipengaruhi oleh faktor lain (Lampiran 9). Berdasarkan uji regresi nilai Sig. 0.001 < 0.05 maka terdapat signifikansi. Hal tersebut menunjukkan bahwa persamaan regresi yang terbentuk dan nilai determinasi motivasi belajar dapat digunakan untuk menentukan hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar berhubungan positif terhadap hasil belajar siswa, seperti disajikan pada Tabel 17. Tabel 17. Siswa Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta dengan Motivasi Belajar Sangat Tinggi dan Hasil Belajarnya Siswa R-8 R-194
Skor motivasi belajar 82 84
Kriteria Sangat tinggi Sangat tinggi
Nilai biologi 80 88
Kriteria Tuntas Tuntas
Berdasarkan Tabel 17 diketahui meskipun siswa tersebut tidak mengikuti bimbingan belajar swasta tetapi motivasi belajar biologi sangat tinggi sehingga hasil belajarnya tinggi. Namun siswa yang memiliki motivasi sangat tinggi tidak sepenuhnya mendapat hasil belajar tinggi. Diketahui bahwa siswa R-187 tidak mengikuti bimbingan belajar swasta tetapi memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi, namun hasil belajar yang diperoleh masih rendah.
32
7.
Hubungan Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Uji regresi dilakukan untuk memprediksi ada/tidaknya hubungan
kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar terhadap hasil belajar biologi. Hasil uji regresi diperoleh persamaan regresi Y= 68.314 + 1.797X1 + 0.171X2, artinya jika siswa tidak mengikuti bimbingan belajar swasta dan tidak memiliki motivasi belajar maka siswa sudah mempunyai kemampuan hasil belajar sebesar 68.314. Koefisien regresi sebesar 1.797 menunjukkan jika siswa mengikuti bimbingan belajar swasta akan meningkatkan kemampuan hasil belajar sebesar 1.797. Koefisien regresi sebesar 0.171 menunjukkan bahwa penambahan satu skor dari motivasi belajar biologi akan meningkatkan kemampuan hasil belajar sebesar 0.171. Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa terdapat kelinearan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar terhadap hasil belajar. Uji korelasi ganda digunakan untuk mengetahui tingkat dan arah hubungan kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar terhadap hasil belajar biologi. Diperoleh nilai Sig. 0.00 < 0.05 maka terdapat hubungan yang signifikan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar terhadap hasil belajar. Nilai koefisien korelasi sebesar 0.284 menunjukkan bahwa tingkat hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar terhadap hasil belajar biologi rendah. Koefisien korelasi ganda menunjukkan tanda (+) yang berarti ada hubungan positif antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar terhadap hasil belajar biologi. Nilai koefisien determinasi R square sebesar 0.081 menunjukkan bahwa 8.1% hasil belajar dipengaruhi secara bersama-sama oleh kegiatan bimbingan belajar swasta
dan motivasi belajar,
sedangkan 91.9% dipengaruhi oleh faktor lain (Lampiran 10). Berdasarkan uji regresi nilai Sig. 0.00 < 0.05 maka terdapat signifikansi. Hal tersebut menunjukkan bahwa persamaan regresi yang terbentuk dan nilai determinasi kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar dapat digunakan untuk menentukan hasil belajar siswa.
33
Jika input yang baik dengan didukung kegiatan bimbingan belajar swasta yang diikuti dan motivasi yang sangat tinggi maka akan mendapatkan hasil belajar yang tinggi, seperti yang disajikan pada Tabel 18. Tabel 18. Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta dengan Motivasi Belajar Sangat Tinggi dan Hasil Belajarnya Siswa R-1
Bimbingan belajar swasta Neutron
Skor motivasi belajar 99
R-52
Neutron
89
R-156
GO
88
R-171
Primagama
86
Kriteria Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi
Nilai biologi 91
Kriteria
87
Tuntas
87
Tuntas
90
Tuntas
Tuntas
Berdasarkan Tabel 18 diketahui bahwa kemampuan siswa didukung dengan kegiatan bimbingan belajar swasta yang diikuti serta motivasi yang sangat tinggi dapat meningkatkan hasil belajar menjadi semakin tinggi. Namun demikian, terdapat beberapa siswa yang mengikuti kegiatan bimbingan belajar swasta tetapi memiliki motivasi belajar yang sangat rendah sehingga hasil belajarnya menjadi rendah, seperti yang disajikan pada Tabel 19. Tabel 19. Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta dengan Motivasi Belajar Sangat Rendah dan Hasil Belajarnya Siswa R-147
Bimbingan belajar swasta Neutron
Skor motivasi belajar 43
R-188
Neutron
40
Kriteria Sangat rendah Sangat rendah
Nilai biologi 79 77
Kriteria Belum tuntas Belum tuntas
Berdasarkan Tabel 19 diketahui bahwa tidak semua siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta memiliki motivasi belajar biologi yang tinggi sehingga berdampak pada hasil belajar yang diperoleh. Berdasarkan data
penelitian
yang diperoleh, dilakukan analisis
ada/tidaknya hubungan, seberapa besar tingkat hubungan dan seberapa besar pengaruh antara kegiatan bimbingan belajar swasta, motivasi belajar dan hasil belajar. Pengujian hubungan tersebut dilakukan dengan uji regresi, uji korelasi
34
dan determinasi. Hasil uji regresi, uji korelasi dan determinasi pada kegiatan bimbingan belajar swasta, motivasi belajar terhadap hasil belajar disajikan pada Tabel 20. Tabel 20. Rekapitulasi Hasil Uji Regresi, Korelasi dan Determinasi antara Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta, Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Variasi
Persamaan Regresi
Kegiatan bimbingan Y=79.831+1.776X belajar swasta Motivasi belajar Y=69.630+0.168X Kegiatan bimbingan Y=68.314+1.797X1+ belajar swasta dan 0.171X2 motivasi belajar
Koefisien Sig. R2 (%) Sig. korelasi korelasi regresi 0.148 0.040 2 0.048 0.249 0.284
0.000 0.000
6 8.1
0.01 0.000
B. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis frekuensi keikutsertaan bimbingan belajar siswa kelas XII IPA diketahui bahwa siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah lebih banyak (60.5%) daripada siswa yang hanya mengikuti bimbingan belajar di sekolah (39.5%). Lembaga bimbingan yang diikuti siswa yaitu lembaga bimbingan belajar Ganesa Operation, Neutron dan Primagama. Paling banyak siswa mengikuti bimbingan belajar di lembaga bimbingan belajar Ganesa Operation. Alasan siswa mengikuti bimbingan belajar swasta dari lembaga bimbingan Ganesa Operation karena siswa tertarik dengan promosi yang menyatakan bahwa siswanya banyak diterima di PTN Indonesia, lingkungan belajar yang nyaman dengan fasilitas seperti musik klasik dalam proses pembelajaran, ruangan ber-AC serta mushola yang bersih dan memadai. Motivasi utama siswa mengikuti bimbingan belajar swasta yaitu untuk meningkatkan hasil belajar sehingga dapat mencapai nilai KKM. Siswa merasa berat dan tertekan dengan tuntutan akademis nilai KKM biologi sebesar ≥80 yang telah ditetapkan oleh sekolah. Oleh karena itu, siswa mencari alternatif tambahan jam belajar dari lembaga bimbingan belajar swasta agar dapat semakin menambah rasa percaya diri dengan pengetahuan yang diperoleh dan diharapkan dapat membantu siswa mendapatkan hasil belajar melebihi KKM. Sesuai penelitian
35
yang dilakukan oleh Chandra et al. (2009) bahwa siswa beranggapan dengan mengikuti bimbingan belajar swasta dapat menjadi alternatif belajar yang dapat mendukung pemahaman dan pengetahuan siswa. Pendidikan orang tua siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta 86,67% berpendidikan S1. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bray & Kwok (2003) bahwa orang tua siswa yang berpendidikan tinggi akan mengikutkan anaknya ke bimbingan belajar swasta selain sekolah agar anaknya dapat berprestasi lebih baik di sekolah dan menjadi siswa yang terbaik. Tujuan siswa mengikuti bimbingan belajar swasta dapat dilihat dari sifat bimbingan belajar swasta yang dilakukan yaitu bertujuan penguatan dan pengayaan materi. Tujuan tersebut diketahui dari materi yang disampaikan dari lembaga bimbingan belajar Ganesa Operasion dan Neutron sejalan dengan materi yang disampaikan di sekolah, sedangkan lembaga bimbingan belajar Primagama lebih awal dari materi sekolah. Lembaga primagama lebih mengutamakan pada persiapan UN dan SNMPTN sehingga lebih banyak membahas soal. Ketiganya dapat meningkatkan kinerja siswa di sekolah karena siswa mendapatkan informasi lebih banyak dan membangun konsep lebih awal dari proses interaksi di lembaga bimbingan belajar swasta. Hal tersebut sesuai dengan teori konstruktivisme yang dipaparkan oleh Piaget dalam Dahar (1996) bahwa pengetahuan yang dimiliki siswa merupakan pengetahuan yang dibangun berdasarkan pemahaman siswa sendiri. Pengetahuan siswa dapat dibangun dari proses interaksi dengan lingkungan belajarnya termasuk dari lembaga bimbingan belajar swasta melalui tentor maupun teman sebaya. Semakin luas interaksi yang terjadi maka siswa akan semakin banyak memperoleh informasi untuk mendukung pengetahuannya. Proses konstruksi pengetahuan dari lingkungan belajarnya dapat menjadikan belajar lebih bermakna sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hasil wawancara diketahui bahwa 90% siswa mengikuti bimbingan belajar swasta berdasarkan kemauan sendiri dan 10% siswa mengikuti bimbingan belajar swasta untuk memenuhi kemauan orang tua. Orang tua bukan berarti tidak percaya dengan proses pendidikan yang diperoleh anaknya di sekolah, tetapi mengharapkan agar dengan mengikutkan anaknya di lembaga bimbingan belajar
36
swasta dapat membantu menjadikan belajar lebih terprogram. Selain itu, harapan orang tua agar bimbingan belajar swasta dapat membantu meningkatkan kemampuan dan menambah pengetahuan anaknya. Sesuai penelitian yang dilakukan oleh Watson (2008) bahwa orang tua mengikutkan anaknya untuk mendapatkan pendidikan tambahan dari lembaga bimbingan belajar swasta dengan tujuan pengayaan dan perbaikan akademis. Berdasarkan hasil wawancara diketahui terdapat 70% siswa menyatakan setelah mengikuti bimbingan belajar dari lembaga bimbingan swasta menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran di sekolah. Siswa merasa aktivitasnya meningkat karena percaya diri dengan pengetahuan yang dimiliki. Kepercayaan dirinya meningkat karena intensitas belajarnya bertambah dengan didampingi oleh tentor yang selalu membantu kesulitan belajar siswa. Siswa yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran di sekolah sehingga hasil belajarnya menjadi lebih baik. Salirawati (2012) menyatakan bahwa percaya diri merupakan salah satu karakter penting yang harus dimiliki siswa. Percaya diri merupakan sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapan siswa. Nilai karakter percaya diri sangat penting untuk siswa karena tanpa percaya diri siswa akan sulit mencapai prestasi belajar yang optimal. Kegiatan bimbingan belajar dari lembaga bimbingan swasta merupakan salah satu praktik pelayanan pendidikan tambahan dari satuan pendidikan nonformal. Mutu pelayanannya dapat diukur dari penampilan praktik pelayanan dari pengajar terhadap siswanya. Seorang pendidik diwajibkan menguasai ilmu pendidikan sebagai dasar dari keseluruhan kinerja profesionalnya dalam bidang pendidikan (Prayitno 2010). Penguasaan pendidik dapat diperoleh dari studi pada program bidang kependidikan tingkat sarjana S1. Praktiknya tentor biologi tidak hanya berasal dari prodi pendidikan biologi, tetapi juga prodi biologi. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara akademis tentor tersebut mampu, akan tetapi dalam hal mendidik/mengajar belum tentu dapat menguasai kaidah-kaidah profesi pendidik.
37
Berdasarkan wawancara pada siswa diketahui bahwa tentor dapat menciptakan suasana yang positif dalam proses pembelajaran di lembaga bimbingan belajar swasta, seperti damai dan nyaman, menantang tetapi menyenangkan, hangat serta akrab. Hal tersebut sesuai dengan prinsip pembelajaran
biologi
karena
tentor
dapat
menciptakan
kondisi
yang
memungkinkan siswa belajar secara menyenangkan dan tidak tertekan, sehingga siswa dapat memaksimalkan segala kemampuan dan kreatifitas yang dimiliki. Hubungan siswa dengan tentor yang dapat menciptakan suasana emosional yang berpengaruh terhadap kondisi mental siswa. Kondisi mental yang baik dapat menunjang proses kegiatan dan keberhasilan kegiatan belajar (Prayitno 2010). Waktu pembelajaran di sekolah pada setiap mata pelajaran sangat terbatas untuk mencapai SK dan KD yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, guru memberikan tugas sekolah agar siswa tetap belajar di luar sekolah seperti belajar mandiri atau belajar kelompok maupun mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah sehingga SK dan KD dapat tercapai. Banyak manfaat yang dapat diperoleh siswa dengan mengikuti bimbingan belajar swasta. Siswa mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah agar dapat bertanya dan berdiskusi tentang segala sesuatu yang dirasa masih membingungkan. Siswa mendapatkan jawaban-jawaban yang praktis dengan teknik menjawab yang cepat dari lembaga bimbingan belajar swasta. Praktis disini maksudnya adalah cara sederhana yang lebih menyingkat waktu untuk menjawab soal. Hasil analisis motivasi belajar menunjukkan bahwa rata-rata siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi. Tingkat motivasi dapat diketahui dari tiga dimensi, yaitu dimensi kebutuhan pencapaian, kebutuhan hubungan dan kebutuhan kekuatan. Siswa meskipun mempunyai rata-rata motivasi yang tinggi, tetapi terdapat motivasi siswa yang sangat rendah dalam dimensi kebutuhan hubungan. Masih banyaknya siswa yang mempunyai dimensi kebutuhan hubungan sangat rendah diduga karena siswa merasa minder, malu atau gengsi jika harus berteman dan belajar dengan siswa yang lebih pandai. Sesuai dengan pendapat Nasution (2010) bahwa siswa yang pasif diduga terkait dengan gaya belajar masing-masing siswa. Ada siswa yang lebih memilih belajar sendiri dan
38
ada pula yang senang belajar bersama. Hasrul (2009) menyatakan bahwa gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan aktivitas dalam pembelajaran di sekolah. Seyogyanya gaya belajar dapat membantu siswa lebih cepat dan lebih mudah dalam belajar. Berusaha mencari solusi dari masalah yang ditemui walaupun menghadapi tantangan merupakan persentase tertinggi motivasi sangat tinggi dari dimensi kebutuhan pencapaian. Pada umumnya motivasi belajar berdasarkan dimensi kebutuhan pencapaian yang dimiliki siswa tinggi, akan tetapi perlu ditingkatkan motivasi pada indikator tidak mudah putus asa karena pada indikator tersebut masih rendah. Padahal menurut Sardiman (2008) sikap tidak mudah putus asa merupakan salah satu ciri penting motivasi dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik jika siswanya memiliki sikap yang ulet dan tidak mudah putus asa. Persentase terendah pada dimensi kebutuhan kekuatan adalah keinginan untuk bekerja dan berusaha sendiri dengan menemukan penyelesaian masalahnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang kurang percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki sehingga siswa tersebut masih bergantung dengan kemampuan siswa yang lainnya. Siswa yang penuh percaya diri akan memiliki sifat yang tidak bergantung dengan siswa lain dan mampu menghargai diri dan usahanya sendiri. Menurut Adywibowo (2010) kepercayaan diri bukan merupakan bakat (bawaan), melainkan kualitas mental atau pencapaian yang dihasilkan dari proses pendidikan. Kepercayaan diri dapat dilatih atau dibiasakan. Faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap rasa percaya diri siswa yaitu orang tua dan guru. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan hasil belajar dengan memberikan pengaruh sebesar 2%. Tingkat hubungan yang rendah dari kegiatan bimbingan belajar swasta dan hasil belajar menunjukkan bahwa proses bimbingan belajar di sekolah sudah cukup untuk meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa. Motivasi belajar dan hasil belajar menunjukkan adanya hubungan dengan memberikan pengaruh sebesar 6%. Ada pula hubungan kegiatan bimbingan belajar swasta dan
39
motivasi belajar terhadap hasil belajar biologi dengan pengaruh sebesar 8.1%. Diketahui bahwa motivasi belajar memberikan pengaruh yang lebih besar daripada kegiatan bimbingan belajar swasta yang diikuti siswa terhadap hasil belajar. Pengaruh lebih besar pada hasil belajar diberikan ketika kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar diperoleh siswa secara bersamasama. Pengaruh 8.1% diperoleh siswa dari pengulangan dan penguatan kembali materi yang disampaikan dari sekolah, pengayaan materi dari tentor, kesempatan membangun pengetahuan yang diperoleh dari proses interaksi dengan tentor maupun teman sebaya, serta motivasi yang diberikan dari tentor dan motivator yang didatangkan oleh lembaga bimbingan belajar swasta Ganesa Operation dan Neutron. Faktor selain kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar yang dapat mempengaruhi hasil belajar sebesar 91.9% yaitu faktor input yang baik karena siswa yang diterima di sekolah tersebut merupakan siswa pilihan di Kabupaten Pemalang dan sekitarnya melalui proses seleksi yang ketat. Hal tersebut diketahui dari laporan kegiatan penerimaan siswa baru R-SMA-BI Negeri 1 Pemalang tahun ajaran 2010/2011 bahwa nilai rata-rata siswa yang diterima adalah 77,02 dengan 324 siswa dari 587 peserta. Nilai tersebut diperoleh dari nilai raport, tes potensi akademik, nilai psikotes, tes kemampuan lisan berbahasa inggris, tes praktik ICT, nilai ijasah dan piagam (PPSB 2010). Selain itu, faktor lainnya berdasarkan proses belajar dan motivasi yang diperoleh siswa dari guru di sekolah, belajar mandiri dan minat belajar siswa serta daya dukung sekolah. Hasil belajar siswa kelas XII IPA diketahui bahwa persentase ketuntasan belajar siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah lebih tinggi daripada persentase ketuntasan siswa yang hanya mengikuti bimbingan belajar dari sekolah. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Salim (1998) terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang berkesulitan belajar antara sebelum dan sesudah pelaksanaan kontrak bimbingan belajar swasta. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif
antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan hasil belajar siswa, namun tidak sepenuhnya siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta mendapat hasil
40
belajar tinggi. Siswa R-102 mengikuti bimbingan belajar swasta tetapi hasil belajarnya rendah. Hasil wawancara siswa R-102 diketahui bahwa kondisi fisik siswa R-102 yang kelelahan ketika mengikuti bimbingan belajar swasta menyebabkan kurang maksimal dalam memahami dan mengolah informasi yang diperoleh. Siswa R-102 merasa kesulitan untuk berkonsentrasi pada materi yang disampaikan oleh tentor sehingga menjadi sulit memahami materi dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi belajar dapat berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman siswa sehingga hasil belajarnya kurang maksimal. Sesuai dengan pernyataan dari Dimyati & Mudjiono (2009) bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh faktor internal yang salah satunya adalah konsentrasi belajar siswa. Siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar swasta bukan berarti mendapatkan hasil belajar yang rendah. Siswa R-176 tidak mengikuti bimbingan belajar swasta tetapi hasil belajarnya tinggi. Hasil wawancara
siswa R-176
diketahui bahwa siswa R-176 merasa cukup dengan belajar di sekolah dan belajar sendiri. Banyaknya siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta menyebabkan siswa R-176 semakin termotivasi untuk giat belajar. Siswa yang selalu memotivasi diri untuk berusaha belajar lebih giat akan membentuk suatu kemandirian belajar dalam dirinya sehingga hasil belajar akan meningkat. Kemandirian belajar akan menumbuhkan sikap-sikap positif yang akan membantu keberhasilan belajar, antara lain menumbuhkan rasa percaya diri, tidak tergantung pada orang lain dan memiliki sikap kreatif dalam belajar. Semakin tinggi kemandirian belajar siswa maka semakin tinggi prestasi belajar siswa. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tahar & Enceng (2006) bahwa kemandirian belajar memberi pengaruh sebesar 63.91% terhadap hasil belajar. Kemandirian belajar ditunjukkan dengan otonomi dalam merencanakan, mengorganisasi dan evaluasi kegiatan belajarnya. Hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan positif antara motivasi belajar siswa dan hasil belajar dengan memberikan pengaruh sebesar 6%. Contohnya siswa R-8 tidak mengikuti bimbingan belajar swasta tetapi memiliki motivasi belajar sangat tinggi sehingga hasil belajarnya tinggi. Siswa R-
41
8 ingin menunjukkan bahwa meskipun tidak ada kesempatan untuk mengikuti bimbingan belajar swasta, tetapi dapat berprestasi baik di sekolah. Motivasi belajar siswa merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pembelajaran karena dengan adanya motivasi belajar maka dapat menumbuhkan semangat dan kekuatan dalam belajar. Namun motivasi belajar tidak hanya memberikan semangat dan kekuatan pada daya upaya siswa untuk belajar, tetapi dapat memberikan kejelasan arah dan tujuan belajar siswa. Sesuai penelitian yang dilakukan oleh Tella (2007) bahwa ada hubungan antara motivasi dengan pencapaian akademik secara signifikan. Selain itu, berdasarkan penelitian oleh Hamdu & Lisa (2011) juga menunjukkan hubungan yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa. Siswa yang memiliki motivasi tinggi tidak sepenuhnya mendapatkan hasil belajar yang tinggi pula. Diketahui bahwa siswa R-187 tidak mengikuti bimbingan belajar swasta tetapi memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi, namun hasil belajar yang diperoleh masih rendah. Hasil wawancara diketahui bahwa siswa R-187 mempunyai keinginan mengikuti bimbingan belajar swasta, tetapi ada kendala biaya. Siswa R-187 selalu giat belajar dan mempersiapkan pembelajaran dengan maksimal, tetapi merasa kesulitan untuk memahami materi mata pelajaran biologi. Dimungkinkan kemampuan berpikir siswa R-187 yang rendah menyebabkan siswa R-187 kesulitan memahami materi pada hampir semua mata pelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa faktor intelegensi yang kurang dapat menyebabkan hasil belajarnya kurang meskipun sudah mempunyai kemandirian belajar yang tinggi. Berdasarkan kenyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang rendah dapat disebabkan karena tingkat intelegensi yang kurang. Sesuai dengan pernyataan dari Syah (2010) bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh faktor internal yang salah satunya adalah faktor psikologis meliputi intelegensi siswa. Dalam situasi yang sama, siswa dengan tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih banyak berhasil dibandingkan dengan siswa yang tingkat intelegensinya rendah. Hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan positif antara bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar terhadap hasil belajar biologi
42
dengan pengaruh sebesar 8.1%. Bagi sebagian siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta dan memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi akan mempunyai kecenderungan hasil belajar yang baik. Begitu juga sebaliknya sebagian siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar swasta dan kurang memiliki motivasi belajar akan mempunyai kecenderungan hasil belajar yang kurang baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar merupakan hal yang mendukung untuk meningkatkan hasil belajar biologi. Berdasarkan data yang diperoleh terdapat data yang tidak menunjukkan adanya hubungan yang positif antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar biologi terhadap hasil belajar biologi, sebagai contoh siswa R188. Hasil wawancara pada siswa R-188 diketahui bahwa siswa R-188 mengikuti bimbingan belajar swasta tetapi hasil belajarnya masih rendah disebabkan karena kurangnya minat dan motivasi belajar biologi. Siswa R-188 mengikuti bimbingan belajar swasta bukan atas keinginan sendiri, tetapi karena mata pelajaran biologi sudah termasuk dalam mata pelajaran yang dibimbingkan dari lembaga bimbingan swasta. Kurangnya minat dan motivasi belajar biologi menyebabkan hasil belajar rendah. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aritonang (2008) bahwa terdapat hubungan antara minat dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil survey diketahui bahwa siswa yang mendapatkan hasil belajar yang rendah memiliki minat dan motivasi belajar yang rendah pula. Keterbatasan pada penelitian ini adalah lokasi penelitian yang hanya diambil dari satu sekolah untuk mengetahui hubungan kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar terhadap hasil belajar biologi. Hal tersebut menyebabkan simpulan yang diperoleh belum dapat digeneralisasikan pada seluruh tingkat pendidikan. Selain itu, terbatasnya informasi yang diperoleh dari lembaga bimbingan belajar swasta terkait proses pembelajaran yang dilakukan pada siswa.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil simpulan bahwa tingkat hubungan kegiatan bimbingan belajar swasta dengan hasil belajar siswa sangat rendah. Proses bimbingan belajar dari sekolah sudah cukup untuk meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa. Motivasi belajar memberikan hubungan yang rendah dengan hasil belajar siswa. Sementara itu, terdapat hubungan yang rendah antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa. Faktor lain yang dapat menentukan hasil belajar siswa adalah faktor input yang baik, proses belajar dan motivasi yang diperoleh siswa dari guru di sekolah, belajar mandiri dan minat belajar siswa serta daya dukung sekolah. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka perlu dilakukan penelitian serupa dibeberapa sekolah dengan standar sekolah yang merata sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat digeneralisasikan pada seluruh tingkat pendidikan.
43
DAFTAR PUSTAKA Adywibowo, I.P. 2010. Memperkuat Kepercayaan Diri Anak melalui Percakapan Referensial. Jurnal Pendidikan Penabur 15(9):37-49. Ali, M. 1993. Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung: Angkasa. Arrijani. 2005. Penggunaan Media Herbarium, Kartu Botani, dan Ilustrasi Tumbuhan dalam Penguasaan Materi Perkuliahan. Jurnal Pendidikan 6(2):133-143. Aritonang, K.T. 2008. Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur 7(10):11-21. Azwar, S. 2012. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bray, M. 2006. Private Supplementary Tutoring: Comparative Perspectives on Patterns and Implication. UNESCO International Institute for Educational Planning 36(4):515-530. Bray, M. & P. Kwok. 2003. Demand for Private Supplementary Tutoring: Conceptual Consisderations, and Socio-economic Patterns in Hong Kong. Economics of Education 22(2003):611-620. Chandra, A.A., Pratiwi & M. Sharly. 2009. Kehidupan Siswa yang Belajar di Bimbingan Belajar Alternatif. Jurnal Pendidikan Penabur 8(12)21-30. Dahar, R.W. 1996. Teori-Teori Belajar. Bandung: PT. Gelora Aksara Pratama. [Depdiknas] Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 52 Tahun 2008 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Novindo Pustaka Mandiri. Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. [DPKP] Dinas Pendidikan Kabupaten Pemalang. 2012. Data Lembaga Kursus di Kabupaten Pemalang. Pemalang: Dinas Pendidikan Kabupaten Pemalang. Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
44
45
Hamdu, G. & A. Lisa. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar (Studi Kasus terhadap Siswa Kelas IV SDN Tarumanagara Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya). Jurnal Penelitian Pendidikan 12(1):1-15. Harish, B. 2011. Challenges of Higher Education in 21st Century. Journal of Education and Practice 2(6):90-96. Hasrul. 2009. Pemahaman tentang Gaya Belajar. Jurnal MEDTEK 1(2):1-9. Kwartolo, Y. 2005. Menyiapkan Guru yang Berkualitas dengan Pendekatan Micro Teaching. Jurnal Pendidikan Penabur 4(4):98-105. Müller, F.H., P. Marko, B. Matthias, & W. Sebastian. 2006. Personality, motives and learning environment as predictors of self-determined learning motivation. Jurnal Review of Psychology 13(2):75-86. Nasution, S. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. [PPSB] Panitia PSB. 2010. Laporan Kegiatan Penerimaan Siswa Baru R-SMA-BI Negeri 1 PemalangTahun Ajaran 2010/2011 Tanggal 5 April 2010 s.d. 15 Mei 2010. Pemalang: SMA Negeri 1 Pemalang. Prayitno. 2010. Dasar Teori dan Praktis Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia. Purwanto, N. 2010. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Robbins, S.P., & T.A. Judge. 2008. Organizational Behavior. New Jersey: Pearson Education. Rustaman, N.Y., S. Dirdjosoemarto, S.A. Yudianto, Y. Achmad, R. Subekti, D. Rochintaniawati, & M. Nurjhani. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Salim, A. 1998. Pengaruh Kontrak Bimbingan Belajar terhadap Motivasi, Kebiasaan dan Prestasi Belajar Peserta Didik Berkesulitan Belajar. Jurnal Rehabilitasi & Remidiasi 84(20):48-60. Salirawati, D. 2012. Percaya Diri, Keingintahuan, dan Berjiwa Wirausaha: Tiga Karakter Penting Bagi Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Karakter 2(2):213-224.
46
Santyasa, I.W. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Makalah disampaikan pada Work Shop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMAN Banjarangkan Klungkung. Departemen Pendidikan Nasional. Banjarangkan 10 januari 2010. Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Sudjana. 2007. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Sukestiyarno. 2010. Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS. Semarang: UNNES. Sukmadinata, N.S. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suratman, B. 2010. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah, Ketersediaan Sarana Prasarana, Kapabilitas Mengajar Guru, dan dukungan Orang Tua, Kaitannya dengan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri di Koata Surabaya. Jurnal Pendidikan & Pembelajaran 17(1):89-97. Syah, M. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tahar, I. & Enceng. 2006. Hubungan Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar pada Pendidikan Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh 7(2):91-101. Tella, A. 2007. The impact of Motivation on Student’s Academic Achievement and learning Outcomes in Mathematics among Secondary School Students in Nigeria. Eurasia journal of Mathematics, Science, & Technologi Education 3(2):149–156. Watson, L. 2008. Private Expectations and Public Schooling: the Growth of Private Tutoring in Australia. Peer Refereed Conference Paper Presented to the Australian Association for Research in Education (AARE) National Conference, 30 November–4 Desember 2008. Winkel, W.S. 2009. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo. Yusuf, S. & J. Nurihsan. 2005. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
LAMPIRAN
48
Lampiran 1. Rekapitulasi Kuesioner Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Rekapitulasi Kuesioner Motivasi Belajar dan Hasil Belajar No Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
R-001 R-002 R-003 R-004 R-005 R-006 R-007 R-008 R-009 R-010 R-011 R-012 R-013 R-014 R-015 R-016 R-017 R-018 R-019 R-020 R-021 R-022 R-023 R-024 R-025
1 4 2 3 3 4 2 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
2 4 2 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 1 2 3
3 4 2 1 3 1 1 3 3 2 3 3 3 1 2 2 4 2 1 2 2 2 2 1 4 3
4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 3 1 3 3
Kebutuhan Pencapaian Kebutuhan Hubungan 5 6 7 8 9 10 11 Σ % skor Krit 12 13 14 15 Σ % skor Krit 16 4 4 4 4 4 4 4 44 100 ST 4 4 4 4 16 100 ST 4 2 2 3 3 4 3 3 28 64 T 2 2 3 3 10 63 R 3 1 3 2 3 4 4 3 29 66 T 1 1 2 1 5 31 SR 4 3 2 2 2 3 4 4 32 73 T 2 2 4 2 10 63 R 4 1 3 3 3 3 3 3 30 68 T 2 1 3 2 8 50 R 3 2 1 3 2 2 4 3 24 55 R 1 2 3 2 8 50 R 3 3 2 4 2 3 3 3 33 75 T 2 2 4 2 10 63 R 3 3 3 4 4 4 4 4 39 89 ST 2 2 3 3 10 63 R 4 2 3 4 3 3 4 4 36 82 ST 3 2 3 2 10 63 R 2 3 3 4 3 4 4 4 39 89 ST 3 2 3 3 11 69 T 3 3 1 2 3 3 4 4 32 73 T 2 1 2 1 6 38 SR 3 3 3 3 3 4 3 3 36 82 ST 2 1 3 3 9 56 R 3 2 4 4 3 3 4 4 36 82 ST 2 2 3 2 9 56 R 4 2 3 4 4 3 4 3 36 82 ST 1 2 3 2 8 50 R 4 2 1 4 2 3 4 4 31 70 T 3 3 4 3 13 81 T 3 4 3 3 2 4 3 3 36 82 ST 3 3 3 3 12 75 T 3 2 2 3 3 3 3 3 29 66 T 2 1 2 2 7 44 SR 3 1 2 3 3 2 3 3 26 59 R 2 2 3 3 10 63 R 3 2 2 3 2 3 4 4 32 73 T 3 2 3 3 11 69 T 3 2 3 3 3 3 3 3 32 73 T 2 2 3 3 10 63 R 3 2 2 3 3 3 3 3 30 68 T 1 1 3 1 6 38 SR 3 2 3 4 4 3 3 3 32 73 T 4 4 4 3 15 94 ST 3 1 2 1 2 3 3 3 20 45 R 2 2 3 2 9 56 R 2 4 2 3 3 3 3 4 34 77 T 2 2 4 4 12 75 T 3 3 2 2 3 3 3 3 31 70 T 2 2 3 2 9 56 R 3
17 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2
18 4 2 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3
19 4 2 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3
Kebutuhan Kekuatan Motivasi Bimbel Hasil Belajar 20 21 22 23 24 Σ % skor Krit Σ % skor Krit 25 Coding UTS UAS Nilai Krit 4 4 4 4 3 35 97 ST 95 99 ST NEUTRON 1 95 89 91 T 2 2 4 3 3 23 64 T 61 64 T NEUTRON 1 82 73 76 BT 3 3 4 4 3 31 86 ST 65 68 T NEUTRON 1 90 79 83 T 3 3 4 3 3 31 86 ST 73 76 T 0 82 80 81 T 2 3 3 3 3 26 72 T 64 67 T 0 75 81 79 BT 2 2 2 3 2 22 61 R 54 56 R 0 80 81 81 T 2 2 3 3 2 24 67 T 67 70 T GO 1 95 83 87 T 4 2 4 3 2 30 83 ST 79 82 ST 0 80 80 80 T 4 4 3 3 2 27 75 T 73 76 T 0 80 70 73 BT 2 2 3 3 2 24 67 T 74 77 T 0 60 77 71 BT 3 3 3 3 3 26 72 T 64 67 T NEUTRON 1 87 79 82 T 3 3 4 3 3 28 78 T 73 76 T 0 75 73 74 BT 3 3 4 3 2 29 81 T 74 77 T 0 85 79 81 T 2 2 4 3 2 26 72 T 70 73 T 0 90 81 84 T 3 3 3 3 2 26 72 T 70 73 T 0 75 79 78 BT 3 3 4 4 2 26 72 T 74 77 T 0 87 77 80 T 3 3 3 3 3 27 75 T 63 66 T NEUTRON 1 60 50 53 BT 2 3 4 2 2 24 67 T 60 63 R 0 82 71 75 BT 2 3 3 2 2 23 64 T 66 69 T 0 82 79 80 T 3 3 3 3 3 27 75 T 69 72 T GO 1 82 71 75 BT 2 3 3 3 2 25 69 T 61 64 T 0 85 81 82 T 3 3 3 3 3 26 72 T 73 76 T 0 87 79 82 T 3 3 3 3 2 22 61 R 51 53 R 0 82 67 72 BT 2 2 3 3 3 25 69 T 71 74 T PRIMAGAMA 1 82 73 76 BT 2 2 3 3 2 23 64 T 63 66 T GO 1 87 69 75 BT
49
No Kode 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54
R-026 R-027 R-028 R-029 R-030 R-031 R-032 R-033 R-034 R-035 R-036 R-037 R-038 R-039 R-040 R-041 R-042 R-043 R-044 R-045 R-046 R-047 R-048 R-049 R-050 R-051 R-052 R-053 R-054
1 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 1 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3
2 2 2 2 3 3 3 4 4 2 2 3 4 2 2 2 3 3 2 4 3 4 3 2 4 3 3 4 2 3
3 1 4 2 1 1 2 3 4 1 2 2 4 2 3 4 2 3 1 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4
4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 1
Kebutuhan Pencapaian Kebutuhan Hubungan 5 6 7 8 9 10 11 Σ % skor Krit 12 13 14 15 Σ % skor Krit 16 1 3 3 2 3 3 4 30 68 T 2 3 3 3 11 69 T 3 3 3 4 4 4 4 4 39 89 ST 3 4 3 2 12 75 T 3 2 2 3 2 2 3 3 26 59 R 2 1 2 2 7 44 SR 3 1 2 3 2 3 4 3 28 64 T 1 2 3 2 8 50 R 3 1 3 3 3 3 4 4 30 68 T 1 1 3 2 7 44 SR 3 2 3 3 4 3 4 4 35 80 T 3 2 3 3 11 69 T 3 2 3 4 4 3 4 4 38 86 ST 1 2 3 2 8 50 R 4 4 3 3 3 4 3 3 38 86 ST 2 1 1 1 5 31 SR 4 2 2 2 3 4 4 4 31 70 T 2 1 3 3 9 56 R 2 2 3 4 3 3 4 4 33 75 T 2 1 3 3 9 56 R 3 2 2 3 3 2 3 3 31 70 T 3 2 3 2 10 63 R 4 3 3 3 3 2 4 4 36 82 ST 1 1 3 1 6 38 SR 3 2 2 3 3 2 3 3 28 64 T 2 1 3 3 9 56 R 3 2 2 3 2 3 4 3 29 66 T 3 3 3 3 12 75 T 2 3 3 4 3 2 3 3 34 77 T 1 1 3 1 6 38 SR 2 2 3 3 3 2 3 3 31 70 T 3 2 3 3 11 69 T 3 2 2 2 3 2 2 4 31 70 T 4 1 1 3 9 56 R 3 2 3 3 3 3 3 3 27 61 R 1 1 2 2 6 38 SR 3 1 3 4 4 4 4 4 38 86 ST 1 1 2 3 7 44 SR 3 3 3 3 3 3 4 4 37 84 ST 2 1 3 2 8 50 R 3 4 3 3 4 2 4 2 38 86 ST 1 1 3 1 6 38 SR 4 3 3 4 4 3 3 3 36 82 ST 3 2 4 3 12 75 T 3 3 3 3 2 2 4 4 32 73 T 2 2 4 4 12 75 T 3 4 3 3 4 3 4 3 39 89 ST 2 2 4 3 11 69 T 4 3 3 2 3 2 3 3 31 70 T 3 2 3 3 11 69 T 3 3 3 3 3 3 3 4 37 84 ST 3 2 3 3 11 69 T 4 4 4 3 4 4 3 4 42 95 ST 3 2 3 3 11 69 T 4 4 2 3 3 2 4 4 34 77 T 1 1 4 2 8 50 R 4 1 2 3 3 2 4 4 30 68 T 3 1 3 2 9 56 R 3
17 2 3 1 2 4 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 1
18 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 1
19 2 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3
Kebutuhan Kekuatan Motivasi Bimbel Hasil Belajar 20 21 22 23 24 Σ % skor Krit Σ % skor Krit 25 Coding UTS UAS Nilai Krit 2 3 3 3 3 24 67 T 65 68 T NEUTRON 1 75 66 69 BT 3 4 4 3 2 30 83 ST 81 84 ST NEUTRON 1 90 84 86 T 1 1 3 3 2 20 56 R 53 55 R 0 85 71 76 BT 2 2 3 3 2 23 64 T 59 61 R 0 80 73 75 BT 3 2 4 3 2 26 72 T 63 66 T 0 82 83 83 T 2 3 3 4 3 25 69 T 71 74 T 0 82 74 77 BT 3 3 4 4 2 30 83 ST 76 79 T GO 1 80 76 77 BT 2 2 4 3 3 27 75 T 70 73 T 0 92 83 86 T 2 2 3 3 3 22 61 R 62 65 T 0 90 72 78 BT 2 3 3 3 2 25 69 T 67 70 T 0 92 89 90 T 3 2 3 2 2 24 67 T 65 68 T NEUTRON 1 82 79 80 T 2 3 4 3 2 25 69 T 67 70 T 0 82 77 79 BT 2 2 3 3 3 24 67 T 61 64 T GO 1 87 86 86 T 2 2 3 3 3 23 64 T 64 67 T 0 85 83 84 T 2 3 3 4 2 24 67 T 64 67 T PRIMAGAMA 1 77 70 72 BT 3 3 3 4 2 27 75 T 69 72 T 0 92 86 88 T 2 3 3 3 2 23 64 T 63 66 T NEUTRON 1 80 89 86 T 3 3 3 3 2 26 72 T 59 61 R 0 85 86 86 T 3 3 4 3 3 28 78 T 73 76 T 0 75 79 78 BT 3 4 4 3 3 30 83 ST 75 78 T 0 82 84 83 T 2 2 4 4 3 28 78 T 72 75 T 0 85 79 81 T 3 3 4 4 3 30 83 ST 78 81 T NEUTRON 1 92 81 85 T 3 3 4 4 2 29 81 T 73 76 T NEUTRON 1 85 86 86 T 3 4 4 4 3 31 86 ST 81 84 ST PRIMAGAMA 1 72 86 81 T 3 3 3 4 3 27 75 T 69 72 T 0 85 87 86 T 3 3 4 3 3 29 81 T 77 80 T 0 87 86 86 T 3 4 3 3 4 32 89 ST 85 89 ST NEUTRON 1 87 87 87 T 2 2 2 2 3 23 64 T 65 68 T NEUTRON 1 87 87 87 T 3 2 3 2 2 20 56 R 59 61 R NEUTRON 1 77 84 82 T
50
No Kode 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
R-055 R-056 R-057 R-058 R-059 R-060 R-061 R-062 R-063 R-064 R-065 R-066 R-067 R-068 R-069 R-070 R-071 R-072 R-073 R-074 R-075 R-076 R-077 R-078 R-079 R-080 R-081 R-082
1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4
2 2 2 3 4 2 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 4 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3
3 1 1 1 1 2 3 2 2 2 3 3 3 4 2 2 3 2 3 3 2 4 4 2 1 4 1 1 3
4 4 2 4 3 4 3 2 3 3 3 1 2 4 1 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 2 3 4 3
Kebutuhan Pencapaian Kebutuhan Hubungan 5 6 7 8 9 10 11 Σ % skor Krit 12 13 14 15 Σ % skor Krit 16 1 3 3 3 3 4 4 31 70 T 1 1 3 2 7 44 SR 3 1 3 3 2 2 3 4 26 59 R 1 1 2 2 6 38 SR 3 1 2 3 3 2 3 3 28 64 T 1 1 1 1 4 25 SR 3 1 2 3 2 2 3 3 28 64 T 3 4 3 4 14 88 ST 2 2 3 3 3 3 4 4 33 75 T 2 1 2 3 8 50 R 3 3 3 3 3 3 3 3 32 73 T 1 1 2 2 6 38 SR 3 2 2 3 3 3 3 3 29 66 T 2 2 2 2 8 50 R 3 2 3 3 2 3 3 3 29 66 T 3 3 3 3 12 75 T 3 2 3 3 3 3 3 3 31 70 T 2 2 3 3 10 63 R 3 3 3 3 3 3 3 3 33 75 T 3 2 3 2 10 63 R 3 3 3 3 4 4 4 4 37 84 ST 1 1 2 1 5 31 SR 3 3 2 3 3 3 3 3 31 70 T 2 2 3 3 10 63 R 4 4 2 2 3 2 3 3 33 75 T 1 1 2 1 5 31 SR 3 1 1 2 2 2 3 3 22 50 R 3 2 3 3 11 69 T 4 3 3 3 4 3 4 4 36 82 ST 2 2 3 3 10 63 R 4 3 3 3 4 3 4 3 37 84 ST 2 1 3 2 8 50 R 4 1 1 3 3 4 3 4 27 61 R 3 3 3 2 11 69 T 3 1 3 4 3 3 4 3 34 77 T 2 2 3 1 8 50 R 3 2 4 1 3 3 3 4 33 75 T 1 2 3 2 8 50 R 4 2 3 3 3 3 4 3 32 73 T 2 1 3 2 8 50 R 4 1 3 3 4 3 3 3 35 80 T 2 1 2 2 7 44 SR 3 3 2 2 4 3 3 3 33 75 T 1 1 1 1 4 25 SR 3 3 3 4 4 3 4 4 38 86 ST 2 2 3 2 9 56 R 4 1 3 3 2 3 3 3 29 66 T 4 3 3 3 13 81 T 3 4 2 4 4 2 3 4 35 80 T 1 2 3 2 8 50 R 3 1 2 3 3 2 3 3 27 61 R 1 1 3 2 7 44 SR 2 1 2 4 3 3 4 4 31 70 T 2 1 3 3 9 56 R 2 3 3 4 2 3 4 3 35 80 T 1 2 3 3 9 56 R 3
17 3 3 1 2 2 3 2 3 3 3 3 2 1 1 3 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 2
18 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3
Kebutuhan Kekuatan Motivasi Bimbel Hasil Belajar 19 20 21 22 23 24 Σ % skor Krit Σ % skor Krit 25 Coding UTSUAS Nilai Krit 3 3 3 3 3 3 27 75 T 65 68 T NEUTRON 1 75 84 81 T 3 3 2 3 3 2 25 69 T 57 59 R 0 77 87 84 T 2 2 2 2 2 2 18 50 R 50 52 R NEUTRON 1 80 87 85 T 2 2 2 3 2 2 20 56 R 62 65 T 0 87 87 87 T 3 2 3 3 3 1 23 64 T 64 67 T GO 1 90 86 87 T 3 3 3 4 3 2 27 75 T 65 68 T 0 82 84 83 T 2 2 2 3 3 2 21 58 R 58 60 R 0 82 79 80 T 2 2 3 3 2 2 23 64 T 64 67 T 0 90 81 84 T 3 4 3 3 3 2 27 75 T 68 71 T 0 92 81 85 T 3 3 3 3 3 2 26 72 T 69 72 T NEUTRON 1 92 73 79 BT 3 2 2 3 4 4 27 75 T 69 72 T 0 95 77 83 T 3 2 3 4 3 3 27 75 T 68 71 T NEUTRON 1 95 84 88 T 2 2 2 2 3 2 19 53 R 57 59 R NEUTRON 1 95 83 87 T 4 1 2 3 2 2 21 58 R 54 56 R GO 1 90 76 81 T 4 3 3 4 4 3 31 86 ST 77 80 T GO 1 95 79 84 T 3 4 3 4 4 3 31 86 ST 76 79 T 0 100 81 87 T 3 3 3 3 3 2 24 67 T 62 65 T NEUTRON 1 92 76 81 T 3 3 3 4 4 2 29 81 T 71 74 T NEUTRON 1 92 71 78 BT 3 2 2 4 4 2 27 75 T 68 71 T GO 1 92 77 82 T 3 3 3 4 3 3 30 83 ST 70 73 T GO 1 90 87 88 T 3 3 3 3 3 2 25 69 T 67 70 T GO 1 95 74 81 T 3 2 4 3 3 3 27 75 T 64 67 T 0 95 86 89 T 4 4 4 4 3 3 33 92 ST 80 83 ST NEUTRON 1 87 84 85 T 3 2 3 3 3 2 24 67 T 66 69 T NEUTRON 1 92 79 83 T 3 2 4 3 3 2 25 69 T 68 71 T NEUTRON 1 85 90 88 T 3 3 3 2 3 2 24 67 T 58 60 R 0 75 51 59 BT 3 3 3 4 2 3 26 72 T 66 69 T 0 85 72 76 BT 4 3 2 4 3 3 27 75 T 71 74 T PRIMAGAMA 1 90 84 86 T
51
No Kode 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110
R-083 R-084 R-085 R-086 R-087 R-088 R-089 R-090 R-091 R-092 R-093 R-094 R-095 R-096 R-097 R-098 R-099 R-100 R-101 R-102 R-103 R-104 R-105 R-106 R-107 R-108 R-109 R-110
1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3
2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 1 3 4 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2
3 3 2 3 2 3 2 3 4 2 4 3 4 1 3 2 3 3 3 1 3 4 1 2 2 3 1 1 1
4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 2 4 1 3 4 3 3 4 4 2 4
Kebutuhan Pencapaian Kebutuhan Hubungan 5 6 7 8 9 10 11 Σ % skor Krit 12 13 14 15 Σ % skor Krit 16 3 2 2 3 2 3 3 31 70 T 2 1 3 2 8 50 R 2 2 2 3 3 3 3 3 29 66 T 3 2 3 3 11 69 T 2 3 3 3 3 3 3 3 34 77 T 2 2 3 3 10 63 R 3 3 3 3 3 3 4 2 33 75 T 2 2 2 2 8 50 R 3 2 3 3 3 4 3 4 35 80 T 2 2 2 2 8 50 R 3 2 2 3 2 3 3 4 29 66 T 2 2 2 2 8 50 R 2 3 2 2 3 3 3 2 30 68 T 1 2 4 1 8 50 R 3 3 2 3 3 3 4 4 36 82 ST 2 2 4 4 12 75 T 2 2 2 2 3 3 3 2 28 64 T 2 2 3 2 9 56 R 2 3 3 3 4 3 4 3 38 86 ST 2 2 3 2 9 56 R 2 2 2 2 4 4 3 3 30 68 T 1 1 4 4 10 63 R 3 4 4 3 3 4 4 4 40 91 ST 2 2 2 2 8 50 R 3 2 3 3 3 2 3 3 29 66 T 2 1 3 3 9 56 R 2 4 3 3 3 3 4 3 35 80 T 2 2 4 3 11 69 T 3 2 2 3 3 4 4 3 32 73 T 2 1 4 2 9 56 R 2 3 2 3 3 2 3 3 30 68 T 1 1 2 1 5 31 SR 3 2 3 3 4 3 4 4 35 80 T 1 1 2 2 6 38 SR 3 3 3 3 3 3 3 3 32 73 T 1 2 2 2 7 44 SR 3 1 2 3 3 3 3 3 28 64 T 1 1 2 2 6 38 SR 3 3 2 3 3 2 2 3 28 64 T 1 1 2 1 5 31 SR 3 4 2 2 3 3 3 3 33 75 T 2 1 3 1 7 44 SR 3 2 3 3 3 4 4 4 33 75 T 2 2 4 2 10 63 R 4 2 2 2 3 3 3 2 27 61 R 1 1 2 1 5 31 SR 3 1 1 2 3 2 3 2 25 57 R 2 2 3 3 10 63 R 2 3 3 3 3 3 4 4 36 82 ST 3 2 3 2 10 63 R 3 1 3 3 4 4 4 4 34 77 T 3 2 3 3 11 69 T 2 1 2 2 3 4 3 3 27 61 R 1 1 2 4 8 50 R 1 2 2 3 2 2 3 3 27 61 R 2 2 3 2 9 56 R 2
17 2 3 3 2 4 3 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2
18 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 4 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2
Kebutuhan Kekuatan Motivasi Bimbel Hasil Belajar 19 20 21 22 23 24 Σ % skor Krit Σ % skor Krit 25 Coding UTSUAS Nilai Krit 3 2 2 2 3 2 20 56 R 59 61 R GO 1 90 70 77 BT 3 2 2 3 2 2 21 58 R 61 64 T GO 1 90 81 84 T 3 3 3 3 4 2 27 75 T 71 74 T PRIMAGAMA 1 90 83 85 T 2 2 2 3 3 2 21 58 R 62 65 T PRIMAGAMA 1 85 74 78 BT 4 4 3 4 4 4 34 94 ST 77 80 T 0 90 83 85 T 3 4 3 3 3 2 26 72 T 63 66 T GO 1 75 73 74 BT 1 3 4 1 4 2 23 64 T 61 64 T GO 1 90 76 81 T 3 2 2 3 3 1 21 58 R 69 72 T PRIMAGAMA 1 90 84 86 T 2 2 3 2 2 2 20 56 R 57 59 R 0 90 79 83 T 3 3 3 4 2 2 24 67 T 71 74 T GO 1 90 74 79 BT 3 1 4 1 4 1 20 56 R 60 63 R GO 1 90 60 70 BT 3 3 3 3 3 2 26 72 T 74 77 T GO 1 90 80 83 T 3 2 2 2 3 2 20 56 R 58 60 R 0 80 77 78 BT 3 3 2 3 3 3 26 72 T 72 75 T 0 90 76 81 T 3 2 3 3 3 3 23 64 T 64 67 T GO 1 90 69 76 BT 2 2 2 2 3 2 20 56 R 55 57 R PRIMAGAMA 1 90 90 90 T 3 3 2 3 4 3 28 78 T 69 72 T NEUTRON 1 85 91 89 T 3 2 2 3 3 2 23 64 T 62 65 T NEUTRON 1 90 84 86 T 3 3 3 3 3 3 27 75 T 61 64 T 0 90 66 74 BT 2 2 2 2 2 2 19 53 R 52 54 R GO 1 90 56 67 BT 2 2 2 3 3 3 23 64 T 63 66 T 0 75 74 74 BT 3 2 4 4 4 3 30 83 ST 73 76 T PRIMAGAMA 1 75 56 62 BT 3 2 2 3 3 2 23 64 T 55 57 R GO 1 85 83 84 T 4 2 3 2 2 1 20 56 R 55 57 R GO 1 90 77 81 T 3 3 3 4 3 2 27 75 T 73 76 T GO 1 90 83 85 T 4 2 2 3 3 2 23 64 T 68 71 T 0 90 91 91 T 2 1 2 3 4 4 22 61 R 57 59 R 0 90 71 77 BT 3 2 2 2 2 2 19 53 R 55 57 R 0 85 59 68 BT
52
No Kode 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138
R-111 R-112 R-113 R-114 R-115 R-116 R-117 R-118 R-119 R-120 R-121 R-122 R-123 R-124 R-125 R-126 R-127 R-128 R-129 R-130 R-131 R-132 R-133 R-134 R-135 R-136 R-137 R-138
1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 2 3 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 3 4 1 3
2 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 1 1 2
3 2 2 2 1 3 2 3 2 1 3 3 3 1 3 4 3 3 2 3 1 4 3 1 2 2 1 1 4
4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4
Kebutuhan Pencapaian Kebutuhan Hubungan 5 6 7 8 9 10 11 Σ % skor Krit 12 13 14 15 Σ % skor Krit 16 2 3 4 4 4 4 4 37 84 ST 2 2 3 2 9 56 R 3 2 3 3 3 4 4 4 35 80 T 1 1 2 2 6 38 SR 2 1 1 2 2 4 4 2 26 59 R 2 2 2 2 8 50 R 2 2 3 3 2 3 3 3 29 66 T 1 1 3 2 7 44 SR 2 3 2 3 3 2 3 3 32 73 T 2 1 3 2 8 50 R 2 2 3 3 3 2 3 3 30 68 T 2 2 3 2 9 56 R 3 1 2 3 3 3 3 3 31 70 T 2 1 3 3 9 56 R 3 1 2 3 3 3 1 3 29 66 T 1 1 2 1 5 31 SR 3 1 1 3 2 2 3 2 24 55 R 2 4 3 3 12 75 T 1 2 3 3 2 2 3 3 31 70 T 2 1 3 3 9 56 R 3 2 3 2 3 3 3 3 31 70 T 2 2 3 3 10 63 R 2 1 1 4 3 2 4 3 26 59 R 1 1 3 1 6 38 SR 1 2 1 2 2 2 3 3 23 52 R 2 2 3 3 10 63 R 2 3 3 2 3 3 3 3 32 73 T 2 1 3 2 8 50 R 2 4 2 2 3 2 4 1 32 73 T 1 1 4 4 10 63 R 2 2 3 3 2 3 3 4 33 75 T 1 1 2 2 6 38 SR 3 3 3 2 3 3 3 3 32 73 T 2 1 3 2 8 50 R 2 2 3 3 2 3 3 3 27 61 R 2 2 3 3 10 63 R 2 3 2 2 2 2 2 3 27 61 R 3 2 4 3 12 75 T 2 1 2 3 2 3 2 2 24 55 R 3 2 2 3 10 63 R 2 4 4 3 4 3 3 4 40 91 ST 2 2 4 2 10 63 R 4 2 3 3 2 2 3 3 31 70 T 2 2 3 2 9 56 R 2 1 1 3 1 2 2 2 21 48 R 3 3 3 3 12 75 T 2 2 2 3 3 2 3 3 29 66 T 2 2 3 3 10 63 R 2 2 2 3 2 3 3 3 28 64 T 2 2 3 2 9 56 R 3 1 3 3 3 3 4 4 31 70 T 4 2 4 4 14 88 ST 3 1 2 3 1 4 3 3 23 52 R 2 2 3 2 9 56 R 2 4 2 2 3 1 3 2 30 68 T 2 2 4 4 12 75 T 3
17 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 1 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 1
18 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2
Kebutuhan Kekuatan Motivasi Bimbel Hasil Belajar 19 20 21 22 23 24 Σ % skor Krit Σ % skor Krit 25 Coding UTSUAS Nilai Krit 3 3 4 3 4 3 29 81 T 75 78 T GO 1 90 80 83 T 3 3 3 2 3 2 24 67 T 65 68 T NEUTRON 1 90 71 77 BT 3 3 2 3 3 3 23 64 T 57 59 R 0 75 74 74 BT 3 2 2 3 3 2 21 58 R 57 59 R GO 1 75 73 74 BT 3 2 3 3 3 2 23 64 T 63 66 T GO 1 80 62 68 BT 2 2 2 2 3 2 22 61 R 61 64 T GO 1 90 77 81 T 3 3 3 3 4 2 27 75 T 67 70 T PRIMAGAMA 1 90 71 77 BT 3 2 2 3 3 2 22 61 R 56 58 R GO 1 90 74 79 BT 3 2 3 4 3 2 22 61 R 58 60 R 0 80 81 81 T 3 3 2 3 3 2 24 67 T 64 67 T 0 90 86 87 T 2 3 3 2 3 2 21 58 R 62 65 T NEUTRON 1 85 79 81 T 1 2 3 3 3 1 18 50 R 50 52 R 0 85 76 79 BT 2 2 3 2 3 2 20 56 R 53 55 R GO 1 90 83 85 T 3 3 2 3 3 2 23 64 T 63 66 T 0 90 63 72 BT 3 3 2 3 3 2 23 64 T 65 68 T GO 1 90 84 86 T 3 3 3 4 3 2 26 72 T 65 68 T NEUTRON 1 90 76 81 T 3 2 2 4 3 2 23 64 T 63 66 T GO 1 90 79 83 T 2 3 3 2 3 2 22 61 R 59 61 R GO 1 90 77 81 T 3 2 3 2 3 2 22 61 R 61 64 T NEUTRON 1 90 76 81 T 2 2 3 2 3 2 21 58 R 55 57 R 0 90 81 84 T 3 3 3 3 3 2 27 75 T 77 80 T GO 1 90 77 81 T 2 2 2 2 2 2 19 53 R 59 61 R NEUTRON 1 90 81 84 T 3 2 2 2 2 1 18 50 R 51 53 R GO 1 90 77 81 T 2 3 3 2 2 2 22 61 R 61 64 T NEUTRON 1 90 81 84 T 3 3 3 3 3 2 26 72 T 63 66 T GO 1 90 83 85 T 3 2 2 4 3 1 24 67 T 69 72 T 0 90 84 86 T 3 2 2 2 3 3 21 58 R 53 55 R 0 75 57 63 BT 3 2 4 3 3 1 22 61 R 64 67 T GO 1 90 79 83 T
53
No Kode 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166
R-139 R-140 R-141 R-142 R-143 R-144 R-145 R-146 R-147 R-148 R-149 R-150 R-151 R-152 R-153 R-154 R-155 R-156 R-157 R-158 R-159 R-160 R-161 R-162 R-163 R-164 R-165 R-166
1 3 3 2 4 3 4 2 4 1 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 1 4 3 4 3 3 2 3 3
2 2 3 2 4 2 3 2 2 1 3 1 2 1 3 1 3 4 4 3 1 3 2 3 2 3 2 2 2
3 1 3 1 4 1 2 2 1 2 2 1 2 2 3 1 3 4 3 3 2 4 2 3 4 3 2 3 1
4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3
Kebutuhan Pencapaian Kebutuhan Hubungan 5 6 7 8 9 10 11 Σ % skor Krit 12 13 14 15 Σ % skor Krit 16 2 2 3 2 2 3 3 27 61 R 1 1 3 1 6 38 SR 3 3 3 2 3 3 3 3 32 73 T 2 2 3 3 10 63 R 2 1 2 2 1 2 4 4 25 57 R 2 1 3 2 8 50 R 1 4 4 3 4 4 3 3 40 91 ST 1 1 3 2 7 44 SR 3 1 3 2 2 2 3 3 25 57 R 2 2 3 3 10 63 R 2 2 3 3 4 3 4 4 36 82 ST 3 2 4 3 12 75 T 2 2 2 4 3 2 3 3 29 66 T 2 3 4 4 13 81 T 4 1 2 3 4 2 3 2 28 64 T 4 2 4 3 13 81 T 2 2 2 1 1 3 2 1 20 45 R 1 1 2 1 5 31 SR 2 2 3 3 3 3 3 3 31 70 T 2 2 3 2 9 56 R 3 1 1 3 3 2 4 4 26 59 R 2 2 2 3 9 56 R 2 2 2 3 4 4 3 3 33 75 T 4 2 3 3 12 75 T 2 2 2 3 3 2 4 4 31 70 T 1 1 3 1 6 38 SR 2 2 3 2 3 3 3 3 31 70 T 2 2 3 3 10 63 R 2 1 2 2 1 1 2 3 21 48 R 4 4 4 4 16 100 ST 2 2 1 2 3 2 4 3 28 64 T 2 1 3 2 8 50 R 1 3 3 3 3 3 4 3 38 86 ST 2 2 2 3 9 56 R 3 3 3 3 4 4 4 4 40 91 ST 3 3 3 3 12 75 T 3 3 2 3 2 2 3 3 30 68 T 2 2 3 3 10 63 R 2 2 1 2 2 2 2 2 20 45 R 2 2 2 2 8 50 R 3 2 2 2 3 3 4 3 34 77 T 2 2 3 3 10 63 R 2 1 2 2 2 3 3 3 26 59 R 2 2 3 2 9 56 R 2 2 3 3 3 3 3 4 35 80 T 2 2 3 3 10 63 R 3 2 3 3 3 3 4 4 34 77 T 2 2 4 2 10 63 R 3 2 2 3 3 2 3 3 31 70 T 1 2 3 3 9 56 R 2 2 2 2 3 3 3 2 27 61 R 1 1 1 1 4 25 SR 3 3 2 3 3 3 3 3 32 73 T 2 2 3 3 10 63 R 3 1 3 3 3 2 3 3 27 61 R 2 2 3 3 10 63 R 2
17 2 2 1 3 3 2 3 1 2 2 3 2 3 2 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3
18 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 2 2 2 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2
Kebutuhan Kekuatan Motivasi Bimbel Hasil Belajar 19 20 21 22 23 24 Σ % skor Krit Σ % skor Krit 25 Coding UTSUAS Nilai Krit 3 2 2 2 2 2 20 56 R 53 55 R GO 1 90 69 76 BT 2 3 3 4 3 2 23 64 T 65 68 T 0 90 80 83 T 2 2 2 2 3 2 18 50 R 51 53 R NEUTRON 1 80 83 82 T 3 2 2 3 3 2 24 67 T 71 74 T GO 1 90 91 91 T 3 2 3 3 2 2 23 64 T 58 60 R 0 75 79 78 BT 3 3 3 2 3 2 23 64 T 71 74 T GO 1 90 84 86 T 3 2 4 4 3 3 29 81 T 71 74 T 0 75 67 70 BT 3 2 3 2 3 1 21 58 R 62 65 T 0 90 80 83 T 2 1 2 2 2 1 16 44 R 41 43 SR NEUTRON 1 90 74 79 BT 3 3 3 4 2 2 25 69 T 65 68 T 0 85 69 74 BT 3 2 2 3 2 2 21 58 R 56 58 R GO 1 90 74 79 BT 3 2 3 3 2 1 21 58 R 66 69 T NEUTRON 1 75 73 74 BT 3 3 4 4 4 4 29 81 T 66 69 T 0 85 61 69 BT 2 3 3 4 3 2 23 64 T 64 67 T GO 1 90 81 84 T 2 2 3 4 2 1 19 53 R 56 58 R GO 1 90 77 81 T 3 2 1 1 1 1 14 39 SR 50 52 R GO 1 90 76 81 T 3 3 3 4 4 3 29 81 T 76 79 T NEUTRON 1 85 83 84 T 4 4 3 3 4 4 32 89 ST 84 88 ST GO 1 90 86 87 T 3 2 3 2 3 2 22 61 R 62 65 T NEUTRON 1 90 66 74 BT 3 2 3 2 2 2 21 58 R 49 51 R NEUTRON 1 90 86 87 T 3 2 3 3 3 2 23 64 T 67 70 T GO 1 90 86 87 T 3 2 3 3 3 3 25 69 T 60 63 R GO 1 85 80 82 T 3 2 2 3 3 2 24 67 T 69 72 T 0 75 73 74 BT 4 4 3 3 3 3 29 81 T 73 76 T NEUTRON 1 90 87 88 T 2 2 2 3 3 2 21 58 R 61 64 T NEUTRON 1 80 81 81 T 4 1 2 2 2 2 21 58 R 52 54 R NEUTRON 1 85 83 84 T 3 2 3 3 2 3 24 67 T 66 69 T NEUTRON 1 90 86 87 T 3 2 3 3 2 3 23 64 T 60 63 R GO 1 85 76 79 BT
54
No Kode 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195
R-167 R-168 R-169 R-170 R-171 R-172 R-173 R-174 R-175 R-176 R-177 R-178 R-179 R-180 R-181 R-182 R-183 R-184 R-185 R-186 R-187 R-188 R-189 R-190 R-191 R-192 R-193 R-194 R-195
1 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4
2 2 3 2 3 4 4 2 2 3 3 1 3 3 3 1 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 4 4 2
3 1 4 4 1 2 4 1 1 1 2 1 3 2 4 1 4 2 1 4 4 4 1 3 3 2 1 3 3 2
4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 1
Kebutuhan Pencapaian Kebutuhan Hubungan 5 6 7 8 9 10 11 Σ % skor Krit 12 13 14 15 Σ % skor Krit 16 1 2 2 2 3 3 2 25 57 R 1 1 2 2 6 38 SR 2 2 2 3 2 3 2 3 31 70 T 1 1 3 1 6 38 SR 2 3 2 2 4 3 4 4 35 80 T 2 1 3 1 7 44 SR 3 2 3 3 4 3 3 2 31 70 T 4 1 4 3 12 75 T 4 2 3 4 4 4 4 4 39 89 ST 3 1 4 3 11 69 T 4 4 4 3 4 4 4 4 43 98 ST 1 1 4 1 7 44 SR 4 2 2 2 2 3 3 3 24 55 R 2 2 3 2 9 56 R 2 1 1 1 2 1 4 4 24 55 R 2 2 4 3 11 69 T 1 1 2 3 3 2 4 3 29 66 T 2 3 4 4 13 81 T 2 2 3 2 3 3 3 3 30 68 T 3 2 3 2 10 63 R 3 1 1 2 2 3 3 3 22 50 R 2 1 3 3 9 56 R 2 2 3 3 3 2 3 3 31 70 T 3 2 3 2 10 63 R 3 1 2 3 2 2 3 2 25 57 R 3 4 3 3 13 81 T 2 3 3 3 4 3 4 4 38 86 ST 3 4 2 3 12 75 T 2 1 2 2 2 3 3 2 21 48 R 1 1 3 2 7 44 SR 3 2 3 3 4 3 3 35 80 T 4 2 4 4 14 88 ST 3 1 3 3 3 3 3 3 32 73 T 1 1 2 2 6 38 SR 3 2 2 3 3 3 3 3 31 70 T 1 1 1 2 5 31 SR 2 1 3 2 3 3 4 4 36 82 ST 2 2 3 2 9 56 R 2 4 3 3 4 3 4 4 40 91 ST 4 1 4 4 13 81 T 3 2 2 3 4 4 4 4 38 86 ST 2 1 3 3 9 56 R 4 1 1 1 1 2 3 2 19 43 SR 1 1 2 2 6 38 SR 1 3 2 3 3 3 3 3 32 73 T 3 3 3 3 12 75 T 2 3 2 2 3 3 4 3 33 75 T 3 2 3 3 11 69 T 3 3 3 2 3 3 3 3 31 70 T 3 2 3 2 10 63 R 3 2 1 2 3 3 3 2 26 59 R 3 3 3 3 12 75 T 2 3 2 3 3 3 3 3 33 75 T 2 2 3 2 9 56 R 4 3 3 3 4 3 4 4 39 89 ST 3 3 4 3 13 81 T 4 2 3 4 2 4 3 4 31 70 T 1 1 2 2 6 38 SR 2
17 3 2 3 2 3 4 3 1 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 2 2 3 3 3
18 3 4 1 1 4 1 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3
19 2 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 4 3
Kebutuhan Kekuatan Motivasi Bimbel Hasil Belajar 20 21 22 23 24 Σ % skor Krit Σ % skor Krit 25 Coding UTS UAS Nilai Krit 1 3 2 3 2 21 58 R 52 54 R 0 85 76 79 BT 2 3 3 3 2 25 69 T 62 65 T NEUTRON 1 80 80 80 T 1 2 2 1 2 17 47 R 59 61 R 0 80 77 78 BT 3 4 3 2 2 23 64 T 66 69 T NEUTRON 1 85 89 88 T 4 3 4 4 3 33 92 ST 83 86 ST PRIMAGAMA 1 90 90 90 T 4 2 4 4 4 31 86 ST 81 84 ST NEUTRON 1 90 84 86 T 2 3 3 3 3 25 69 T 58 60 R NEUTRON 1 90 80 83 T 1 1 2 1 1 13 36 SR 48 50 R 0 90 70 77 BT 2 3 3 2 1 21 58 R 63 66 T NEUTRON 1 85 89 88 T 4 3 3 3 2 26 72 T 66 69 T 0 90 99 96 T 3 3 3 2 2 24 67 T 55 57 R GO 1 75 93 87 T 2 2 3 3 2 23 64 T 64 67 T NEUTRON 1 75 87 83 T 2 2 2 2 2 18 50 R 56 58 R NEUTRON 1 80 74 76 BT 2 4 2 3 3 25 69 T 75 78 T 0 85 93 90 T 2 2 2 2 2 18 56 R 46 48 R 0 85 69 74 BT 3 3 3 2 1 24 67 T 73 76 T NEUTRON 1 85 79 81 T 3 3 2 3 2 25 69 T 63 66 T NEUTRON 1 90 83 85 T 2 2 2 2 3 21 58 R 57 59 R GO 1 90 89 89 T 2 4 4 3 2 25 69 T 70 73 T NEUTRON 1 85 81 82 T 3 3 2 3 1 24 67 T 77 80 T GO 1 75 76 76 BT 3 3 4 4 4 33 92 ST 80 83 ST 0 85 76 79 BT 1 2 1 2 1 13 36 SR 38 40 SR NEUTRON 1 85 73 77 BT 2 3 3 3 3 23 64 T 67 70 T NEUTRON 1 85 67 73 BT 2 3 3 3 2 25 69 T 69 72 T NEUTRON 1 85 86 86 T 3 3 3 3 2 24 67 T 65 68 T 0 75 74 74 BT 3 3 3 2 3 23 64 T 61 64 T GO 1 90 83 85 T 3 3 3 3 2 27 75 T 69 72 T GO 1 75 83 80 T 3 3 3 3 3 29 81 T 81 84 ST 0 85 89 88 T 2 3 3 3 3 25 69 T 62 65 T 0 85 76 79 BT
55
Lampiran 2. Kisi-Kisi Skala Motivasi Belajar Siswa
KISI-KISI SKALA MOTIVASI BELAJAR SISWA
Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, pengukuran adalah proses atau cara. Mc.Clelland mengemukakan dalam teorinya bahwa terdapat tiga dorongan yang menyebabkan orang memiliki motivasi yang tinggi, teori ini dikenal dengan teori kebutuhan. Tiga kebutuhan tersebut yang dijelaskan dalam Robbins & Judge (2008) yaitu sebagai berikut: 1) Kebutuhan Pencapaian (Need for Achievement), 2) Kebutuhan Hubungan (Need for Affiliaton), dan 3) Kebutuhan Kekuatan (Need for Power). Variabel Motivasi belajar siswa
Dimensi Kebutuhan Pencapaian (Need for Achievement)
Kebutuhan Hubungan (Need for Affiliaton) Kebutuhan Kekuatan (Need for Power)
Total
Indikator Mempunyai rencana kegiatan Mempunyai tujuan dalam belajar Tidak mudah putus asa Persaingan pencapaian prestasi Berusaha mencari solusi dari kesuliatan belajar walaupun menghadapi tantangan Pergaulan dengan siswa yang pandai Belajar bersama siswa yang pandai minat belajar Tekun belajar Aktif dalam pembelajaran Berusaha sendiri dengan menemukan penyelesaian masalahnya sendiri
Item 1, 2, 3
∑ Item 3
4, 5
2
6, 7
2
8, 9
2
10, 11
2
12, 13
2
14, 15
2
16, 17, 18 19, 20 21, 22
3 2 2
23, 24
2
24
56
Lampiran 3. Hasil Skala Motivasi Belajar Siswa Skala Motivasi Belajar Siswa
57
58
59
Lampiran 4. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Siswa
KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA MOTIVASI SISWA MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR SWASTA SELAIN SEKOLAH
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu. Menurut Bray & Kwok (2003), permintaan bimbingan belajar dapat dilihat dari pola permintaan les (motivasi), pendidikan orang tua dan tujuan siswa. Menurut Bray (2006), tidak semua les dapat dibuktikan efektif, tergantung dari sifat dari les (tujuan dan efektifitas), motivasi keikutsertaan dan kemampuan tutor. Variabel Motivasi siswa mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah
Total
Dimensi Pola permintaan
Indikator
Alasan keikutsertaan bimbingan belajar swasta selain sekolah Pendidikan Pendidikan terakhir bapak orang tua dan ibu Tujuan siswa Tujuan mengikuti bimbingan belajar swasta Sifat dari les Tujuan penguatan dan pengayaan Meningkatkan kinerja, motivasi dan prestasi akademik Kemampuan Profesi tentor tentor Kemampuan keguruan
1
∑ Item 1
2
1
3
1
4, 5
2
6,7, 8,
3
9 10, 11, 12, 13, 14, 15
1 6
Item
15
60
Lampiran 5. Hasil Wawancara Motivasi Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta selain Sekolah PEDOMAN WAWANCARA MOTIVASI SISWA MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR SWASTA SELAIN SEKOLAH Hari/Tanggal : Kamis, 6 Desember 2012 Nama : IKH Kelas : XII IPA 4 Waktu wawancara : 08:47 No Pertanyaan Jawaban 1. Apa alasan Anda mengikuti Mengisi waktu luang, persaingan bimbingan belajar swasta selain prestasi, mencapai nilai KKM sekolah? 2.
Apa pendidikan terakhir orang Ayah S1, ibu S1 tua Anda?
3.
Apa tujuan Anda mengikuti Persiapan UN, memberi petunjuk bimbingan belajar swasta selain mengerjakan PR, memperdalam materi sekolah? biologi, kalau ada tugas orangtua tidak bisa membantu, persiapan masuk ke kedokteran/kebidanan Bagaimana materi pembelajaran Materi di lembaga bimbingan biologi di lembaga bimbingan mengikuti materi yang di sekolah belajar swasta yang Anda ikuti?
4.
5.
Apakah pengetahuan Anda lebih luas daripada teman Anda yang tidak ikut lembaga bimbingan belajar swasta?
6.
Apakah Anda menjadi lebih berperan aktif dalam pembelajaran di sekolah?
7.
Apakah Anda semakin rajin belajar biologi?
8.
Bagaimana hasil belajar yang Anda peroleh setelah mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah?
Merasa pengetahuannya lebih luas karena kalau ikut les materinya lebih luas dan mendalam, sedangkan kalau tidak ikut les belajar sendiri jadi belum jelas Iya, karena kadang di lembaga bimbingan sudah dibahas jadi saya lebih tahu dahulu daripada temanteman Iya, karena pelajaran biologi saya suka. Jadi saya selain disekolah dan bimbel tetap belajar. Menurut saya nilainya tambah bagus, pemahamannya juga tambah luas. Ketika ada pre test mendadak juga saya bisa menjawab walaupun belum ada persiapan
61
9. 10.
Apakah pendidikan terakhir Setahu saya S1 tentor biologi Anda? Apakah pekerjaan tentor biologi Tidak ada, semuanya hanya bekerja di Anda selain mengajar di lembaga bimbingan belajar. lembaga bimbingan belajar swasta selain sekolah?
11.
Bagaimana sikap tentor Anda?
12.
Bagaimana sikap tentor Anda ketika ada siswa yang bendel?
13.
Apakah tentor Anda memperhatikan kesulitan siswa setiap individu?
14.
Apakah Anda mudah memahami materi yang disampaikan oleh tentor biologi atau oleh guru sekolah?
15.
Apakah tentor Anda memberi motivasi pada siswa untuk berprestasi lebih baik di sekolah?
16.
Apa yang tentor Anda lakukan ketika ada siswa yang berprestasi kurang baik di sekolah?
Baik, lebih friendly, bisa bercanda karena umurnya tidak terlalu jauh. Biasanya meninggikan nada suaranya ketika menjelaskan, tapi kelas saya selalu kondusif karena di bimbel ada break time bisa digunakan untuk bercanda atau motivasi dari tentor Ketika sudah selesai menyampaikan materi, menanyakan apakah sudah paham atau belum. Ketika ada yang belum paham maka dijelaskan sampai paham Tergantung materi yang diajarkan. Seringnya lebih enak dari tentor karena ada cara cepatnya dan enak untuk dihapal. Kalau dari guru terlalu lama dan mengikuti alur. Ya, biasanya ketika break time diisi untuk motivasi. Di bimbel juga setiap 2 minggu atau 1 bulan sekali ada kunjungan dari motivator. Tetapi lebih seringnya motivasi dari guru. Kurang tahu. Paling tahunya kalo hasil try out dari lembaga. Kalau ada yang nilainya jelek ditanya alasannya kenapa kemudian jika diperlukan mengatur jam tambahan untuk memperdalam materi yang belum jelas.
62
Lampiran 6. Uji Normalitas Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Siswa
UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Hasil Belajar Motivasi Belajar N Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
195
195
Mean
80.9060
67.4733
Std. Deviation Absolute
6.14643
8.88304
.095
.059
.063 -.095 1.323
.059 -.052 .819
.060
.513
Positive Negative
63
Lampiran 7. Analisis Korelasi Parsial antara Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi
ANALISIS KORELASI KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR SWASTA DENGAN HASIL BELAJAR Control Variables
Motivasi _belajar
Correlation Significance (2-tailed) df Correlation Bimbingan _belajar_swasta Significance (2-tailed) df Hasil_belajar
hasil_ belajar
bimbingan _belajar_ swasta 1.000 .148 . .040 0 192 .148 1.000 .040 . 192 0
ANALISIS KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR
Control Variables bimbingan_ hasil_belajar belajar_ swasta
Correlation Significance (2-tailed) df motivasi_belajar Correlation Significance (2-tailed) df
.
hasil_ motivasi_ belajar belajar 1.000 .249 . .000 0 192 .249 1.000 .000 . 192 0
64
Lampiran 8. Analisis Korelasi Ganda Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi
ANALISIS KORELASI GANDA KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR SWASTA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR
Model 1
Model 1
Variables Entered/Removedb Variables Entered Variables Removed Method motivasi_belajar, . Enter bimbingan_belajar_swastaa
R .284a
Model 1 Regression Residual Total
Model Summary R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate .081 .071 5.9235541347E0
ANOVAb Sum of Squares df Mean Square 592.063 2 296.032 6736.991 192 35.088 7329.054 194
F Sig. 8.437 .000a
Coefficientsa Unstandardized Standardized Collinearity Coefficients Coefficients Statistics Std. Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) 68.314 3.304 20.678 .000 Bimbingan _belajar_ 1.797 .868 .143 2.070 .040 1.000 1.000 swasta Motivasi .171 .048 .246 3.561 .000 1.000 1.000 _belajar
65
Lampiran 9. Analisis Regresi Parsial antara Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Biologi
ANALISIS REGRESI KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR SWASTA TERHADAP HASIL BELAJAR Variables Entered/Removedb Model Variables Entered Variables Removed a 1 bimbingan_belajar_swasta
Model 1
R .142a
Method . Enter
Model Summary R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate .020 .015 6.1002236463E0
ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square 1 Regression 146.998 1 146.998 Residual 7182.057 193 37.213 Total 7329.054 194
F 3.950
Sig. .048a
Coefficientsa
Model 1 (Constant) Bimbingan _belajar_ swasta
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta 79.831
.695
1.776
.894
.142
Collinearity Statistics t
Sig. Tolerance
114.834
.000
1.988
.048
VIF
1.000 1.000
66
ANALISIS REGRESI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
Variables Entered/Removedb Model Variables Entered Variables Removed Method a 1 motivasi_belajar . Enter
Model Summary Model
R
1
R Square
.245
a
Adjusted R Square
.060
Std. Error of the Estimate
.055
5.9737735364E0
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
441.662
1
Residual
6887.392
193
Total
7329.054
194
F
Sig.
441.662 12.376 .001a 35.686
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model 1
(Constant) Motivasi _belajar
B
Std. Error
Beta
t
69.445 3.286 .170
.048
Collinearity Statistics Sig. Tolerance VIF
21.135 .000 .245
3.518 .001
1.000 1.000
67
Lampiran 10. Analisis Regresi Ganda antara Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Biologi
ANALISIS REGRESI GANDA KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR SWASTA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
Model 1
Model 1
Variables Entered/Removedb Variables Entered Variables Removed Method motivasi_belajar, . Enter bimbingan_belajar_swastaa
R .284a
Model 1 Regression Residual Total
Model Summary R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate .081 .071 5.9235541347E0
ANOVAb Sum of Squares df Mean Square 592.063 2 296.032 6736.991 192 35.088 7329.054 194
F Sig. 8.437 .000a
Coefficientsa Unstandardized Standardized Collinearity Coefficients Coefficients Statistics Std. Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) 68.314 3.304 20.678 .000 Bimbingan _belajar_ 1.797 .868 .143 2.070 .040 1.000 1.000 swasta Motivasi .171 .048 .246 3.561 .000 1.000 1.000 _belajar
68
Lampiran 11. Dokumentasi Penelitian
Siswa kelas XII IPA 1 mengisi kuesioner
Siswa kelas XII IPA 3 mengisi kuesioner
Siswa kelas XII IPA 5 mengisi kuesioner
Siswa kelas XII IPA 2 mengisi kuesioner
Siswa kelas XII IPA 4 mengisi kuesioner
Wawancara siswa
69
Responden memberikan jawaban
Papan jadwal bimbingan belajar swasta Ganesa Operation tahun 2012/2013
Responden menandatangani hasil wawancara
Papan jadwal bimbingan belajar swasta Neutron tahun 2012/2013
70
Lampiran 12. Surat Ijin Penelitian
71
Lampiran 13. Surat Keterangan Penelitian