HUBUNGAN ANTARA LAMA SIMPAN SERBUK SARI DENGAN PRODUKSI BUAH DAN VIABlLlTAS BENlH SALAK PONDOH (Salacca zalacca (Gaertner) Voss var. zalacca)
OIeh ENDAH SRIWAHYUNI A.31.1624
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1999
.
RINGKASAN
ENDAH SFUWAHYUNI. Hubungan antara Lama Simpan Serbuk Sari dengan Produksi Buah dan Viabilitas Benih Salak Pondoh (Salacca zalacca (Gaertner) Voss var. zalacca) (dibirnbiig oleh ENDAH RETNO PALUPI dan DORLY). Tanaman salak Pondoh termasuk ke daiam tipe tanaman berumah dua (dioecious). Penyerbukan bunga betina salak Pondoh sangat tergantung pada ada tidaknya serbuk sari dari tanaman jantan yang sudah masak. Apabila jumlah tanaman jantan terbatas, maka harus diimbangi dengan teknik penyerbukan yang memadai dan upaya pengawetan serbuk sari untuk menjamin ketersediaan serbuk sari setiap kali bunga betina sudah siap diserbuk. Penelitian mengenai penyimpanan serbuk sari sudah pernah dilakukan. Serbuk sari salak dapat disimpan dalam lemari es sampai dengan dua bulan setelah antesis tanpa p e n m a n viabilitas yang tajam (Wahyudin, 1999). Penggunaan serbuk sari yang telah disimpan untuk penyerbukan salak belum diteliti. Bila serbuk sari yang telah disimpan dapat menghasilkan buah setara dengan penggunaan serbuk sari segar, maka penyimpanan serbuk sari akan menjadi salah satu upaya untuk menjamin ketersediaan serbuk sari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan antara lama simpan serbuk sari dengan produksi buah dan viabilitas benih salak Pondoh. Diharapkan terdapat hubungan antara lama simpan serbuk sari dengan produksi buah dan viabilitas benih salak Pondoh. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan Salak Baranangsiang Indah dan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB Baranangsiang dari bulan Mei 1998 sampai bulan April 1999. Penelitian ini menggunakan analisis regresi-korelasi serta untuk mengetahui pengaruh lama simpan serbuk sari terhadap produksi buah
dan viabilitas benih digunakan analisis ragam menggunakan RAL dengan satu faktor yaitu lama simpan serbuk sari yang terdiri dari 6 tingkat lama simpan yaitu 0 MSSs (Minggu Simpan Serbuk sari) (5 ulangan), 2 MSSs (4 ulangan), 4 MSSs (4 ulangan), 6 MSSs (3 ulangan), 8 MSSs (4 ulangan) dan 10 MSSs (3 ulangan).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara lama simpan serbuk sari dengan persentase pembentukan buah, kualitas buah saat panen (pada peubah jumlah buah per tongkol, diameter buah, jumlah biji per buah, diameter biji dan tebal daging) serta viabilitas benih (pada peubah DB, KCT dan BKKN). Semakin lama serbuk sari disimpan persentase pembentukan buah semakin rendah, jumlah buah per tongkoi dan jumlah biji per buah semakin sedikit, diameter buah semakin kecil, diameter biji semakin besar serta daging buah semakin tipis. Viabilitas awal serbuk sari akan menentukan efisiensi penyerbukan yang terjadi. Terdapat hubungan antara viabilitas serbuk sari dengan produksi buah dan kualitas buah saat panen. Tetapi hubungan yang terjadi masih lebih rendah dibandingkan antara lama simpan serbuk sari dengan masing-masing peubah yang diamati. Hal ini mengindikasikan perlakuan lama simpan serbuk sari lebih berpengaruh terhadap produksi buah salak Pondoh daripada viabilitas serbuk sari.
HUBUNGAN ANTARA LAMA SIMPAN SERBUK SARI DENGAN PRODUKSI BUAH DAN VlABlLlTAS BENlH SALAK PONDOH
(Salacca zalacca (Gaertner) Voss var, zalacca)
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk rnemperoleb gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Oleh ENDAH SRIWAHYUNI A.31.1624
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1999